• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PENGANTAR BISNIS . docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS PENGANTAR BISNIS . docx"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PENGANTAR BISNIS

RESUME TENTANG

KERJASAMA, PENGGABUNGAN, DAN EKSPANSI,

PENGERTIAN SAHAM, OBLIGASI, REKENING KORAN

OLEH :

NAMA : DIAN HARDIANTO

N I M : A1A 016 035

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

(2)

KERJASAMA, PENGGABUNGAN, DAN EKSPANSI, SERTA SAHAM,

OBLIGASI, REKENING KORAN

Dalam perkembangannya, perusahaan dapat mengadakan kerjasama, penggabungan dengan perusahaan lain, atau berkembang sendiri tanpa mengikut-sertakan peran perusahaan lain. Semua ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan bisnisnya. Pembentukan organisasi baru dapat dilaksanakan baik dengan ataupun tanpa melebur organisasi yang lama. Pembahasan tentang kerjasama, penggabungan dan ekspansi ini akan dipesatkan pada beberapa bentuk organisasi baru yang ditimbulkannya, yaitu :

Joint VentureTrust

Holding companySindikat

Kartel

Joint venture

Joint venture merupakan bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan utnuk mencapai konsentrasi kekuatan – kekuatan ekonomi yang lebih padat. Secara umum dapat dikatakan, bahwa semua bentuk kerjasama antar perusahaan – perusahaan dapat ditampung ke dalam bentuk usaha Joint Venture, tanpa memandang besar kecilnya modal, kekuasaan ekonomi ataupun lokasi masing – masing partner yang bersangkutan.

a. Ciri – ciri Joint Venture

 Merupakan perusahaan baru yang secara bersama – sama didirikan oleh beberapa perusahaan lain.

 Modalnya berupa saham yang disediakan oleh perusahaan – perusahaan pendiri dengan perbandingan tertentu

 Kekuasaan dan hak suara dalam Joint Venture didasarkan pada banyaknya saham yang ditanam oleh masing – masing perusahaan pendiri.

 Perusahaan – perusahaan pendiri Joint Venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan masing – masing

 Di Indonesia, Joint Venture merupakan kerjasama antara perusahaan domestik dan perusahaan asing, tidak menjadi soal apakah modal pemerintah atau modal swasta

 Resiko ditanggung bersama – sama antara masing – masing partner melalui perusahaan – perusahaan yang berlainan

Menurut Undang – Undang Nomor 1 tahun 1967 tentang penanaman Modal Asing (UUPMA),

Perusahaan – perusahaan Joint Venture harus memiliki bentuk hukum Perseroan Terbatas (PT),hukum ini mensyaratkan adanya perimbangan kekuatan modal yang jelas antara pihak – pihak yang membentuk usaha Joint Venture, sedangkan PT itu terdiri atas pemilik yang mempunyai saham.

(3)

b. Proses Terjadinya Joint Venture

Proses terjadinya Joint Venture di Indonesia, seperti dibawah ini :

GA

Gambar Proses terjadinya Joint Venture

Proses ini biasanya dilakukan dengan perantaraan perwakilan perusahaan asing dan/atau Konsultan – konsultan.Agen tunggal yang dulunya merupakan important tunggal untuk merk tertentu, tidak diikut sertakan , karena adanya alasan –alasann tertentu oleh pihak investor, dan gantinya dapat ditunjuk distributor lokal atau pihak lain yang selama ini tidak mempunyai hubungan apapun dengan merk barang tersebut.

c. Pimpinan Eksekutif

Walaupun keinginan mengadakan Indonesiasi Tenaga Kerja , berarti bukan juga mengabaikan tenaga ahli dari bangsa asing, karena tenaga ahli dari bangsa asing sering juga didudukan sebagai pimpinan.

Ada beberapa kemungkinan untuk mengisi jabatan pimpinan utama dalam perusahaan Joint Venture.

1) Satu Pimpinan Eksekutif

Apabila Presiden Direktur akan ditunjuk oleh pihak investor asing, maka dalam perjanjian Joint Venture sebaiknya dicantumkan suatu syarat, bahwa setelah melampaui waktu tertentu pihak Indonesia diberi hak untuk ikut mempertimbangkan perpanjangan kontrak dari pimpinan eksekutif yang dimaksud. 2) Pimpinan Menurut Giliran

Apabila masing – masing pihak mempunyai hak yang sama dalam penujukan pimpinan, maka ada kesempatan untuk menggunakan tenaga kerja di Indonesia setelah jabatan pimpinan lama berkahir. 3) Pimpinan Bersama

Artinya kepemimpinan dapat dipegang bersama – sama oleh masing – masing pihak dengan menunjuk Presiden Direktur sendiri – sendiri, dan ini tentu membutuhkan kerjasama yang baik.

4) Pimpinan Eksekutif Fungsional

Dalam hal ini , jabatan pimpinan dapat dibagi – bagi menurut fungsi – fungsi yang ada, jadi beberapa jabatan pimipinan dipegang oleh orang Indonesia da jabatan lain dipegang oleh pihak Investor asing.

Agen Tunggal

Pabrik – Pabrik Merk barang

Luar Negeri

Distributor

(4)

Trust

Trust adalah suatu bentuk organisasi perusahaan yang didirikan untuk menghindari kerugian masing – masing anggota dan memperbesar keuntungan perusahaan.

Trust dibentuk dengan menggabungkan beberapa perusahaan (merger) menjadi satu dan masing – masing perusahaan yang bergabung telah meleburkan diri atau mengadakan fusi, sehingga gabungan dari perusahaan – perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan yang besar. Seluruh kekayaan dari perusahaan lama dipindahlan ke perusahaan yang baru. Trust dapat mengeluarkan saham dan Obligasi. Masing – masing anggota dan pengurus (disebut trustees) mempunyai tanggung jawab terbatas, sebesar modal yang ditanamkan. Trustees dipilih oleh para pemegang saham yang orang – orangnya dapat berganti – ganti. Penggantian pemilik / pemegang saham ini dapat terjadi karena sahamnya dapat dipindah – tangakan kepada orang lain.

Holding Company

Holding Company yakni sebuah perusahaan yang keuangannya kuat dapat memiliki perusahaan laiin dengan cara membeli saham – sahamnya.

Perusahaan yang saham – sahamnya telah dibeli tidak lagi mempunyai kekuasaan apa –apa, semuua kebijakan ditentukan oelh Holding Company. Jadi dapatlah dikatakan bahwa di sini telah terjadi pengambil – alihan kekayaan maupun kekuasaan dari perusahaan tersebut kepada Holding Company.

Jika diadakan pembandingan antara Joint Venture , Trust dan Holding Company, bentuk Joint Venture adalah bentuk yang paling menguntungkan.

Holding Company

Trust

Joint Venture

Semua resiko ditanggung oleh perusahaan yang mengambil alih.

Resiko tetap menjadi

tanggungan dari perusahaan – perusahaan yang bergabung

Tanggung jawab terhadap semua resiko dibagi antara masing – masing Partner (perusahaan – perusahaan yang berlainan)

Semua kebaikan dan kelemahan dari perusahaan yang diambil alih sama – sama diterima

Semua kebaikan dan kelemahan dari perusahaan yang

mengadakan fungsi sama – sama diterima

Kelemahan masing – masing perusahaan tetap menjadi beban mereka

Perusahaan yang diambil alih kehilangan kemerdekaannya, sedangkan perusahaan yang mengambil alih tetap mempunyai posisi seperti sediakala

Kebebasan masing – masing perusahaan yang mengadakan fusi sama sekali hilang

Masing – masing perusahaan yang berjoint benture masih tetap mempunyai kebebasan

Dapat memanfaatkan skala ekonomi yang ada (tingkat produksi yang lebih besar), tetapi mempunyai kelemahan, ekonomi yang ada, tetapi mempunyai kelemahan, yaitu :

- Ketergantungan pada mesin – mesin serta barang –barang modal

perusahaan baru yang tidak terikat pada barang modal perusahaan – perusahaan yang berJoint Venture.

(5)

Sindikat

Sindikat merupakan kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus dibawah suatu perjanjian. Penggunaan bentuk ni sekarang hanya terbatas pada bidang keuangan , dimana sekelompok investor berusaha mengkombinasikan sumber –sumber keungan mereka untuk memperjual – belikan surat – surat berharga dari suatu perusahaan.

Seorang anggota biasanya dipilih untuk mewakili anggota –anggota yang lain dan dapat bertindak sebagai manajer. Masing – masing anggota dapat menjual hasil produksinya atau barangnya kepada anggota yang lain dalam sindikat.

Perjanjian yang diadakan dalam sindikat dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni :

a. Bagian Pertama dibuat bersama – sama dengan perusahaan yang saham – sahamnya akan dibeli oelh Sindikat.

b. Bagian kedua menyebutkan tentang keanggotaan dan cara –cara mendapatkan laba atau menanggung rugi. Laba atau rugi umumnya dibagi kepada para anggota menurut besarnya modal yang mereka tanamkan. Apabila mereka mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas, masng – masing anggota harus membayar harga beli dari seluruh surat – surat berharga yang disetujuinya tanpa memperhatikan laku atau tidak. Jika tanggung jawabnya terbatas, masing – masing anggota cukup membayar sebesar perbedaan antara harga beli dengan harga jual surat berharga yang tidak laku, tentunya surat berharga yang tidak laku tersebut sudah disetujui untuk dibeli.

Kartel

Kartel merupakan persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis di bawah suatu perjanjian tertentu. Masing – masing perusahaan tetap berdiri sendiri, mempunyai kedudukan sama, dan sewaktu – waktu dapat membatalkan perjanjian yang telah disetujuinya bilamana diinginkan. Mereka terikat pada semua masalah yang tercantum dalam perjanjian, tetapi diluar itu mereka bebas bertindak

Berdasarkan macam perjanjiannya, Kartel dibedakan ke dalam :

a. Kartel Daerah, masing – masing perusahaan mengadakan perjanjian unutk membagi Daerah pemsaran yang boleh dikuasainya. Salah satu anggota tidak diperbolehkan menjual barangnya ke daerah lain yang dikuasai oleh anggota lainnya

b. Kartel Produksi, perusahan – perusahaan yang membentuk kartel produksi mengadakan perjanjian untuk menentukan luas produksi masing – masing.

c. Kartel Kondisi, dibentuk atas dasar suatu perjanjian yang mengatur syarat – syarat penjualan, termasuk syarat – syarat penyerahan barang, tempat penjualan, tunai atau kredit, pemberian potongan dan

sebagainya.

d. Kartel pembagian laba, perjanjian di dalam kartel ini menentukan cara pembagian dan besarnya laba yang harus diterima ole masing – masing anggota. Laba dapat dibagi berdasarkan besarnya volume penjualan yang dicapai oleh setiap anggota.

(6)

SAHAM

Pengertian saham

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah uang. Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.

Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan Terbatas (PT) saham juga di

identifikasikan sebagai surat bukti kepemilikan dalam suatu PT yang diperoleh melalui pembelian atau cara lain yang kemudian memberikan hak atas deviden dan lain-lain sesuai dengan besar kecilnya investasi modal pada perusahaan tersebut.

Saham adalah tanda bukti penagambilan bagian atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas. Bagi perusahaan yang bersangkutan, hasil yang diterima dari penjualan sahamnya akan tetap tertanam dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah merupakan penanam yang permanen. Karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya.

Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atau penyertaan pasar modal investor dalam suatu perusahaan (Fakhruddin, 2006:13).

Saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan sehingga para pemegang saham berhak menentukan menentukan arah kebijaksanaan perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Para pemegang saham juga berhak memperoleh deviden yang dibagikan oleh perusahaan. Sebaliknya, pemegang sahampun turut menanggung resiko sebesar saham yang dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut. Modal saham adalah unit kepemilikan dalam sebuah perusahaan, sebagai bukti kepemilikan atas saham, perseroan terbatas menerbitkan sertifikat sahamnya (Simamora200:408).

Saham yang dikeluarkan perusahaan merupakan bukti pembayaran pemegang saham kedalam perusahaan. Jumlah yang terakumulasi dalam perusahaan dinamakan dengan nama modal saham. Perwakilan kepemilikan seseorang didalam suatu perseroan terbatas tercermin dalam sedikit banyaknya lembar saham yang dimiliki. Semakin banyak lembar saham yang dimiliki akan semakin besar derajat kepemilikannya.

Jenis – Jenis Saham

Perusahaan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham biasa dan saham preferen.

1. Saham Biasa

(7)

Karakteristik Saham biasa adalah sebagai berikut:

 Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris  Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru  Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

2. Saham Preferen

Selain saham biasa kita juga mengenal adanya saham preferen. Sesuai namanya, saham preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran dividen dibanding saham biasa.

Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:

 Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda

 Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen

 dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa

 Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Contoh Saham

“Agar lebih mengerti tentang pengertian saham, di bawah ini anda bisa lihat contoh saham yang dikeluarkan perusahaan. Untuk contoh saham bisa dilihat dibawah ini:”

Kapan investor dapat membeli saham?

Seorang investor dapat membeli saham di pasar perdana maupun pasar sekunder. Pada pasar perdana, emiten yang baru go pubtic menawarkan sahamnya kepada investor melalui para penjamin emisi dan agen penjual.

Investor dapat membeli langsung melalui para penjamin emisi penerbitan saham tersebut atau melalui agen penjual. Kemudian saham yang dibeli pada pasar perdana dapat diperjualbelikan melalui pasar sekunder atau di bursa efek melalui perusahaan pialang.

Untuk apa membeli saham?

Membeli saham merupakan alternatif lain dalam mengamankan dan sekaligus meningkatkan nilai kekayaan (dalam hal ini kekayaan berupa uang). Jadi mengamankan dan meningkatkan kekayaan bisa dalam bentuk berbagai macam, misalnya: celengan, menyimpan di bank, dibelikan emas, dibelikan tanah, dibelikan apartemen dan masih banyak lagi.

Mengapa harus memilih saham untuk investasi?

Kalau deposito memberikan imbalan (suku bunga), yang tingginya relatif terbatas, katakan 15 % per tahun, tentu kita akan bersedia membeli saham, kalau saham itu mampu memberikan imbalan lebih besar dari 15 %. Jadi memilih investasi pada saham, karena lebih menguntungkan. Sebab kelebihan menabung dengan cara memiliki saham adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak ter-hingga. Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar dalam rupiahnya. Tetapi, tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya. Apabila, perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar, maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar juga.

Karena, dengan laba yang besar itu, bisa diharapkan tersedia dana yang besar untuk dibayarkan sebagai dividen. Di beragam jenis instrument investasi yang ditawarkan kepada masyarakat.

(8)

Jenis saham berdasarkan cara peralihan hak

A. Saham atas unjuk (bearer stocks)

Saham jenis ini sangat mudah dipindahkan seperti halnya mata uang. Oleh karena itu kualitas kertas lembar saham dibuat spesifik agar sulit untuk dapat dipalsukan. Dalam saham jenis ini pada sertifikatnya tidak tercantum nama pemilik saham sehingga manakala pemiliknya ingin menjual atau memindahkan kepada orang lain akan dapat melaksanakannya dengan mudah.

B. Saham atas nama (registered stocks)

Saham jenis ini merupakan kebalikan dari saham atas unjuk. Saham ini memuat nama pemiliknya dan nama ini akan tercantum dalam buku perseroan sehingga apabila terjadi pemindahan saham atas nama maka harus menempuh prosedur tertentu yang harus dipenuhi.

Saham ini mempunyai tingkat keamanan yang tinggi sebab sudah tercantum dalam buku perseroan sehingg apabila saham ini hilang maka cukup memberitahukan kepada perusahaan untuk meminta penggantian.

Jenis saham berdasarkan hak tagihan (klaim)

A. Saham biasa (common stocks)

Dengan adanya resiko yang besar tersebut biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka deviden saham biasa akan lebih besar daripada saham preferen. Tetapi manakala terjadi likuidasi pembagian deviden dan pembagian harta perusahaan serta pemegang saham biasa akan memperoleh pembagian terakhir setelah pemegang saham preferen.

Pembagian deviden untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar deviden untuk saham preferen Saham biasa mempunyai hak yang sama bagi pemegangnya yang dapat menentukan jalannya perseroan melalui rapat umum pemegang saham. Kadangkadang hak suara dalam rapat pemegang saham hanya diberikan pada saham biasa, tetapi sering juga saham preferen mempunyai hak suara (Jogianto, 2000:58).

B. Saham preferen (prefered stock)

Saham preferen merupakan saham yang mempunyai hak khusus melebihi pemegang saham biasa. Saham preferen disebut juga dengan saham istimewa sebab mempunyai banyak keistimewaan. Biasanya keistimewaan ini dihubungkan dalam hal pembagian deviden atau pembagian aktiva pada saat likuiditas.

Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa, seperti bond yang membayarkan harga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen seperti saham biasa dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi (bond) dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi (Jogianto, 2000:59).

Kelebihan dalam hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham preferen, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa. Deviden saham preferen tidak terutang atas dasar waktu, tetapi baru terutang jikasudah diumumkan oleh perusahaan. Dalam hal pimpinan perusahaan tidak mengumumkan pembagian deviden dalam suatu periode maka deviden tidak hilang.

Biasanya saham preferen mempunyai nilai nominal dan devidennya dinyatakan dalam persentase dari nilai nominal. Apabila saham prioritas tidak mempunyai nilai nominal maka devidennya dinyatakan dalam bentuk rupiah dan bukan dalam bentuk persentase.

(9)

1. Saham preferen kumulatif. Saham preferen kumulatif adalah saham preferen yang devidennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham dengan kata lain saham ini merupakan saham yang dijamin akan memperoleh deviden setiap tahunnya. Apabila dalam satutahun deviden tidak dapat dibayarkan maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar tersebut harus dilunasi dulu sehingga dapat mengadakan pembagian deviden untuk saham biasa.

2. Saham preferen tidak kumulatif. Saham ini merupakan kebalikan dari saham preferen kumulatif. Dalam saham preferen tidak kumulatif pemegang saham tidak akan memperoleh pembagian keuntungan secara penuh manakala dalam suatu periode ada deviden yang belum dibayar. Dalam saham jenis ini,

pemegang saham preferen akan mendapat proritas akan tetapi hanya sampai pada jumlah tertentu sehingga tidak seluruh deviden yang tidak dibayar akan dipenuhi seluruhnya, kadangkala tidak menutup kemungkinan bahwa deviden yang tidak dibayar pada tahun sebelumnya tidak akan dibayar ditahun kemudian.

3. Saham preferen partisipasi. Saham ini merupakan saham preferen dalam hak devidennya tidak terbatas dalam jumlah tertentu. Ini berarti saham ini disamping memperoleh deviden tetap juga akan

memperoleh bonus (tambahan) deviden manakala perusahaan mencapai sasaran yang telah digariskan. 4. Saham preferen konvertibel (Convertible prefered stocks). Adalah saham preferen yang dapat diujur

dengan surat berharga lain yang dikeluarkan oleh perusahaan lain yang menerbitkan saham ini umumnya hak konversi ditujukan untuk dapat ditukarnya saham preferen dengan saham biasa.

Meskipun saham preferen umumnya mempunyai hak yang didahulukan dalam pembagian deviden akan tetapi dalam hubungannya dengan kekuasaan terhadap keberadaan perusahaan sangat jauh lebih kecil dibandingkan dengan saham biasa.

C. Struktur modal perusahaan

Saham yang dikeluarkan perusahaan nantinya merupakan bukti penyertaan pemegang saham kadalam perusahaan. Jumlah yang terakumulasi dalam perusahaan dinamakan dengan nama modal saham. Modal saham dapat dibagi atas tiga macam yaitu:

1. Modal dasar. Dalam anggaran dasar perseroan akan dicantumkan modal dasar yang menggambarkan estimasi modal yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Modal dasar ini dibagi dalam sejumlah saham dengan nilai nominal tertentu. Semakin kecil nilai nominal lembar saham akan semakin banyak lembar saham yang harus dikeluarkan oleh perseroan.

2. Modal ditempatkan. Jika modal yang ditempatkan kurang dari batas minimal yang ditetapkan maka perseroan tidak akan diakui atau disahkan oleh pemerintah dan keberadaannya tidak dianggap sebagai perseroan terbatas tetapi akan tunduk pada ketentuan perusahaan persekutuan. Jika sudah demikian, antara harta peribadi dan harta perusahaan tidak akan terpisah dan para pemilik perusahaan mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan segala kewajibannya meskipun seluruh harta pribadinya tidak

mencukupi.

3. Modal disetor. Semua pendiri perseroan terbatas bertanggung jawab terhadap seluruh modal

(10)

OBLIGASI

Pengertian Obligasi

Pada dasarnya yang dimaksud dengan obligasi adalah surat atau sertifikat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh peminjam atas sejumlah dana (hutang) yang diterimanya dari investor (pemegang obligasi) selaku pihak yang memberikan pinjaman tersebut. Intinya yang dimaksud dengan obligasi adalah surat hutang berjangka waktu panjang (umumnya lebih dari sepuluh tahun). Nantinya pihak yang menerima pinjaman tersebut wajib membayar sejumlah kupon atau bunga beserta pokok pinjamannya kepada pemegang obligasi hingga jatuh tempo hutang, dari hasil bunga yang dibayarkan tersebutlah investor mendapatkan keuntungan.

Nilai pasar dari suatu obligasi ini sangat dipengaruhi oleh suku bunga, jika suku bunga meningkat biasanya nilai pasar (harga pasar) dari obligasi akan turun, hal ini disebabkan oleh sepinya investor karena jika suku bunga meningkat investor lebih memilih untuk menanamkan modalnya dibank. Sebaliknya, jika suku bunga menurun, maka harga pasar obligasi akan meningkat, karena investor akan memilih obligasi daripada menanamkan modalnya di bank.

Memang pada dasarnya obligasi ini merupakan hutang, tapi yang dimaksud hutang disini bukan hutang perorangan ya, kalau investornya iya bisa saja perorangan, tapi pihak yang meminjam/menerbitkan obligasi bukanlah orang perorangan melainkan suatu badan, baik perusahaan swasta, pemerintah, maupun pemerintah daerah. Tujuan peminjam menerbitkan obligasi adalah untuk mendapatkan dana, dana yang di dapat ini nantinya dapat digunakan untuk ekspansi perusahaan atau untuk menutup kebutuhan lainnya.

Sebenarnya untuk mendapatkan sejumlah dana/modal, perusahaan tidak hanya melalui obligasi, namun bisa juga melalui penerbitan saham. Namun dalam hal ini perusahaan memiliki alasan tersendiri untuk memilih menerbitkan obligasi ketimbang menerbitkan saham, alasan umum kenapa perusahaan lebih memilih

menerbitkan obligasi ketimbang saham adalah karena perusahaan tidak ingin adanya intervensi pihak luar perusahaan yang lebih besar lagi. Seperti yang kita ketahui, jika seseorang membeli saham perusahaan tertentu maka orang tersebut akan menjadi bagian dari pemilik perusahaan sehingga berhak untuk ikut menentukan arah perusahaan. Hal ini berbeda dengan pemegang obligasi, pemegang obligasi bukanlah pemilik perusahaan, sehingga hal ini tidak memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk ikut menentukan arah perusahaan.

Jenis-Jenis Obligasi

Ada banyak tolak ukur yang dapat digunakan untuk membedakan jenis obligasi, diantaranya adalah obligasi berdasarkan sisi penerbit, system pembayaran bunga, hak penukaran, segi jaminan, segi nilai nominal, dan obligasi berdasarkan segi perhitungan imbal hasil.

1) Jenis obligasi berdasarkan sisi penerbit

 Corporate Bond, obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan tertentu, perusahaan ini dapat berbentuk perusahaan swasta maupun perusahaan Negara (BUMN).

 Government Bond, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

 Municipal Bond, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah yang akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek publik.

2) Jenis obligasi berdasarkan jaminannya

 Secured Bond, obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbit, atau bisa juga dijaminkan dengan menggunakan pihak ketiga. Obligasi ini terbagi menjadi tiga yaitu guaranteed bond (obligasi yang dijaminkan oleh pihak ketiga), mortgage bond (obligasi yang dijaminkan dengan hipotik atau aset tetap), dan collateral trust bond (obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan efek yang dimiliki oleh penerbitnya).

 Unsecured Bond, obligasi yang tidak dijaminkan dengan menggunakan kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbitnya.

(11)

 Convertible Bond, obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham perusahaan penerbit. Artinya pemegang obligasi ini memiliki hak jika sewaktu-waktu ingin menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan saham perusahaan.

 Exchangeable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.

 Callable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada

harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

 Putable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

4) Jenis obligasi berdasarkan system pembayaran bunga

 Zero Coupon Bond, system pembayaran dari obligasi ini dilakukan dengan cara dibayarkan sekaligus ketika jatuh tempo (pokok pinjaman dan bunganya) bukan secara periodik.

 Coupon Bond, obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.

 Fixed Coupon Bond, obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.

 Floating Coupon Bond, obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu.

5) Jenis obligasi berdasarkan nilai nominal

 Konvensional Bond, obligasi dengan satuan nilai nominal yang besar, umumnya Rp. 1 Miliar per

lot.

 Retail Bond, kebalikan dari konvensional bond, yaitu obligasi dengan satuan nilai nominal yang

kecil.

6) Jenis obligasi berdasarkan perhitungan imbal hasil

 Konvensional Bond, obligasi yang cara kerjanya menggunakan system bunga.

 Syariah Bond, obligasi yang cara kerja dan perhitungannya menggunakan system islam/syariat islam yaitu system bagi hasil (Mudharabah dan Ijarah).

Perbedaan yang mencolok antara saham dan obligasi

1. Dari penghasilannya.

Dalam kepemilikan saham dalam perusahaan disebut sebagai dividen, yang dimana frekuen penghasilan yang dia peroleh tidak ditentukan.

Sedangkan untuk obligasi sendiri penghasilan yang diperoleh sudah ditentukan di awal pada surat obligasi dengan tingkat bunga yang sudah ditentukan dalam waktu tertentu.

2. Dari keuntungan investasi yang diperoleh

Hasil keuntungan investasi yang diperoleh oleh pemilik saham itu sangat bergantung pada iklim perusahaan atau keuntungan perusahaan tersebut, sehingga tisak bisa ditetukan secara pasti.

Bahkan dalam beberapa kejadian ketika perusahaan tersebut mengalami kerugian, bagi anda yang menanamkan saham pada perusahaan tersebut juga akan merasakan imbasnya. Melainkan bagi pemegang obligasi keuntungannya sudah ditentukan diawal dikarnakan tidak ada hubungan antara perusahaan dengan pemegang obligasi.

3. Dai investasi

(12)

tergantung pada kondisi dan perkembangan perusahaan.

Sedangkan untuk harga obligasi tersebut relative stabil namun sangat sensitif terhadap perubahan suku Bungan dan tingkat inflasi.

4. Bentuk kepemilikan

Pada saham bentuk kepemilikan saham yaitu memiliki hak terhadap perusahaan tertentu. Jadai pemilik saham sudah memiliki beberapa kekuasaan dalam perusahaan tersebut sesuai dengan saham yang dia miliki.

Sedangkan pada obligasi bentuk kepemilikannya hanya sekedar pengakuan utang saja, jadi bagi pemegang obligasi diakui sabagai pihak yang dihutangi oleh perusahaan.

5. Dalam segi waktunya

Waktu investasi saham bersifat jangka panjang dan tidak bisa ditentukan, melainkan obligasi suatu sekuritas hutang jangka panjang yang memiliki jangka waktu yang tetap.

6. Pajak

Dalam keuntungan yang diperoleh pada pemegang saham itu sudah bersih dikarnakan sudah dipotong terlebih dahulu dengan pajak. sedangkan pemilik obligasi, keuntungan yang akan diperoleh mengalami pemotongan. Karena itu biasanya perhitungan potongan pajak sudah dilakukan terlebih dahulu sebelum pembayaran utang oleh pihak perusahaan.

7. Hak suara

Hak suara dalam menentukan suatu kebijakan dalam perusahaan pada pemegang saham memiliki hak suara atau andil dalam menentukannya, dikarnakan diakui sebagai pemilik perusahaan juga.

Sedangkan untuk pemegang obligasi tidak bisa ikut andil dalam menentukan suatu kebijakan dalam perusahaan dikarnakan statusnya hanya sebagai pemeri pinjaman saja terhadap perusahaan.

8. Jika terjadi likuidasi

Jika terjadi likuidasi atau pembubaran pada perusahaan maka pemegang saham tidak memiliki hak prioritas untuk pembagian. Pembagian bukan prioritas perusahaan.

Namun pada pemegang obligasi punya klaim inferior untuk mendapatkan aset-aset yang dipunyai oleh perusahaan demi pembayaran utang. Oleh karena itu, pemilik obligasi diprioritaskan ketika perusahaan

(13)

REKENING KORAN/GIRO

Rekening Koran / Giro adalah rekening bank yang UTAMA dalam sebagian besar perusahaan dan biasanya merupakan satu – satunya rekening bank yang dimiliki perusahaan kecil. Fungsi rekenign giro dalam akuntansi adalah sebagai tempat aliran kas perusahaan. Semua kas disetorkan ke dalam dan dikeluarkan dari rekening ini karena semua transaksi diputar melalui rekening tersenut. Deposito dari dan pengeluaran ke semua rekening bank lainnya juga dapat dilakukan melalui rekening koran Umum.

Jadi intinya , Rekening Koran adalah rekening Utama yang digunakan untuk transaksi.

Apa Saja isi dalam Rekening Koran ?

Di dalam rekening koran, sama dengan yang ada dalam buku tabungan , seperti tanggal, dan sandi transaksi, transaksi mutasi debet, mutasi kredit, juga saldo. Yang membedakannya adalah buku tabungan dibuka oleh Nasabah (Deposan) perorangan , sedangkan Rekening Koran digunakan untuk Nasabah

Corporate(Entitas).

Gambar

Gambar Proses terjadinya Joint Venture

Referensi

Dokumen terkait

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian adalah semua mahasiswa yang obesitas dan masih berkuliah di fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun

Sehingga menjadi sistem informasi perpustakaan yang dinamis dalam membantu pihak perpustakaan dalam mengatasi masalah sulitnya mencari informasi data perpustakaan

Tesis dengan judul Proses Komunikasi dan Perubahan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Melayu Pontianak (Studi Kasus : Tradisi Pantang Larang) disusun sebagai salah satu syarat

Dengan memanfaatkan data primer dari survei LPEM FEB UI yang telah dilaksanakan pada Agustus—September 2020, studi ini menemukan bahwa orang dengan kondisi ekonomi yang lebih

ataupun penyempitan arteri koroner secara mendadak yang menyebabkan jaringan miokard mengalami iskemik, maka dengan pemberian terapi oksigen dapat mempengaruhi tonus otot

Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi

Bahan yang digunakan sebagai variabel percobaan adalah konsentrasi pelarut etanol dan waktu perendaman pada ekstraksi maserasi jahe emprit (Zingiber officinale Rosc.) dan

Menggunakan persamaan (3.1) safety factor yang didapat sebesar 2,74. Hal ini berarti komponen tidak akan mengalami kegagalan bila diberi beban statis ini. LPG 3kg material SG295: