• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 KERANGKA KONSEP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 KERANGKA KONSEP"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka kerangka konsep dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel independen Variabel dependen

3.2 Defenisi Operasional 3.2.1. Kadar Gula Darah

Kadar gula darah adalah suatu molekul terkecil dari karbohidrat yang telah dimetabolisme oleh tubuh dan berada didalam darah. Cara ukur dengan mengambil darah dari sampel dan diperiksa dengan mengunakan alat pengukur gula darah. Skala yang digunakan numerik rasio kontinu.

3.2.2. Olahraga

Olahraga adalah intervensi yang dilakukan pada subjek penelitian berupa treadmill test dengan kecepatan 5km/jam .Cara ukur dengan mengunakan waktu yang ditentukan dengan skala nominal.

Olahraga pada subjek adalah berolahraga dengan frekuensi > 1 kali per minggu.

Tidak olahraga pada subjek adalah subjek tidak melakukan kegiatan olahraga dengan frekuensi < 1 kali per minggu

Orang obesitas dengan riwayat: • Yang rutin berolahraga • Yang tidak rutin

berolahraga

(2)

3.2.3. Obesitas

Obesitas adalah subjek penelitian dengan IMT > 25 . Cara ukur dengan menghitung IMT dari sampel. Skala yang digunakan nominal.

3.2.3 KGD setelah berolahraga 30 menit

KGD yang diambil setelah responden berolahraga selama 30 menit. Cara ukur dengan mengunakan Glucose meter. Skala numerik.

3.2.4 KGD setelah 2 jam makan

KGD yang diambil setelah pasien makan 2 jam. Cara ukur dengan mengunakan Glucose meter. Skala numerik.

3.3 Hipotesa

Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada hubungan antara riwayat olahraga dan tidak berolahraga dengan kadar gula darah setelah 30 menit exercise pada orang yang obesitas

(3)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan intervensional (eksperimen). Yaitu penelitian yang memberi perlakuan terhadap subjek penelitian dan hasil perlakuan tersebut diamati, diukur, dan dianalisis dimana dalam penelitian ini perlakuan tersebut berupa olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar gula darah orang obesitas yang berolahraga dan yang tidak berolahraga di Fakultas Kedokteran Sumatera Utara 2010.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Oktober 2010. 4.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di gym yang berada dijalan Darusalam dan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Alasan memilih lokasi tersebut adalah

1. Karena populasi dan sample mudah didapat.

2. Karena mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara mempunyai ekonomi yang tinggi.

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Sumatera Utara angkatan 2007-2010. 4.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling, dengan studi eksperimen. Yaitu semua subjek yang obesitas menjadi sampel dalam penelitian ini.

(4)

4.3.3. Faktor Inklusi dan Eksklusi Faktor Inklusi

Mahasiswa yang mengalami obesitas yang berada di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Faktor Eksklusi

Tidak bersedia menjadi responden

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berasal dari data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden yaitu data diri responden. Kemudian data diri yang diisi dikumpulkan dan dicek kelengkapanya untuk diolah dan diaanalisis. Data primer meliputi karateristik responden yaitu nama, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan.

Dilakukan pengukuran IMT dari sample dengan mengunakan tinggi dan berat badan. Kemudian sample diberi makan untuk mengukur kadar gula 2 jam setelah makan. Pre test atau pemeriksaan KGD 2jam setelah makan dilakukan pada penelitian ini hanya untuk memulai pemeriksaan KGD setelah berolahraga selama 30 menit agar semua responden memiliki KGD 2 jam setelah makan yang sama.

Sampel melakukan olahraga setelah makan selama 2 jam. Olahraga mengunakan treadmill dengan waktu 30 menit sebanyak satu kali perlakuan. Kemudian kadar gula orang yang berolahraga diukur dengan mengunakan glucose meter sebanyak dua kali sebelum dan setelah berolahraga.

4.5. Analisa Data

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan uji-t independent dan SPSS (Statistical Product and Service Solution). Uji-t independent digunakan untuk menganalisis data dengan variabel bebas nominal (obesitas yang berolahraga dan tidak berolahraga) dengan variabel tergantung berskala numerik (kadar gula darah).

(5)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Responden diambil di fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di jalan dr. Mansyur no.5 Medan, Indonesia dimana fakultas ini merupakan salah satu fakultas kebanggaan di Universitas Sumatera Utara. Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang berlokasi di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru dengan batas wilayah:

- Batas Utara : Jalan dr. Mansyur, Padang Bulan - Batas Selatan : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU - Batas Timur : Jalan Universitas, Padang Bulan - Batas Barat : Fakultas Psikologi USU

Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas 100 Ha yang erada di tengahnya. Fakultas ini memiliki beberapa ruang kelas, ruang administrasi, ruang laboratorium, ruang skills lab, ruang seminar, perpustakaan, kedai mahasiswa, ruang PEMA, kantin, kamar mandi, dan mushola. Fakultas ini menerima mahasiswa baru sebanyak 400an orang setiap tahunnya yang dapat masuk melalui jalur UMB, PMP, SNMPTN, Kemitraan, Mandiri dan Internasional, dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak Universitas.

Pengukuran sampel dan olahraga dilakukan di gym yang berada dijalan Darusalam.

(6)

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian adalah semua mahasiswa yang obesitas dan masih berkuliah di fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun 2010.

Tabel 5.1. Distribusi Sampel Bedasarkan Angkatan

Stambuk Frekuensi Persen

2007 2 6.7

2008 9 30

2009 7 23.3

2010 12 40

Total 30 100

Berdasarkan kelompok angkatan, distribusi sampel terbanyak pada penelitian ini berada dalam angkatan 2010, yaitu sebanyak 12 orang, diikuti oleh angkatan 2008 sebanyak 9 orang dan angkatan 2009 sebanyak 7 orang. Selanjutnya angkatan 2007 sebanyak 2 orang.

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Berolahraga dan TidakBerolahraga

Obesitas Frekuensi Persen

Berolahraga 10 33.3

Tidak Berolahraga 20 66.7

Total 30 100.0

(7)

Tabel 5.1.3.1 Kadar gula darah responden 2jam setelah makan

Mean Modus Median STD Maximum Minimum KGD 2jam setelah makan pada semua responden 117.57 120 118 4.659 124 99 KGD 2jam setelah makan pada riwayat olahraga 114.4 114 116 6.203 120 99 KGD 2jam setelah makan pada riwayat tidak olahraga 119.15 120 119 6.641 124 115

(8)

Mean Modus Median STD maximum Minimum KGD setelah 30menit berolahraga pada semua responden 92.13 80 92.5 8.492 109 80 KGD setelah 30menit berolahraga pada riwayat tidak rutin berolahraga 98.9 98 99 2.806 103 93 KGD setelah 30menit berolahraga pada riwayat rutin berolahraga 88.75 80 86.5 8.378 109 80

(9)

df mean square F Sig. Perbandingan KGD 2 jam setelah makan dengan pada obesitas dengan riwayat olahraga dan tidak olahraga 1 757.174 38.994 .000 Perbandingan KGD setelah berolahraga dengan pada obesitas dengan riwayat olahraga dan tidak olahraga 1 130.113 11.269 .002 Dengan P = .005 t df Sig. Obesitas-KGD 2jam setelah makan -142.850 29 .000 Obesitas-KGD setelah olahraga -56.462 29 .000 Dengan P = .005

(10)

Perbandingan KGD 2 jam setelah makan dengan 30 menit olahraga pada obesitas dengan riwayat rutin berolahraga..

Dari hasil hasil analisa dengan mengunakan SPSS didapatikan hasil output Hasil uji t adalah 57.802 dan p value 0.000 (tepatnya 0.0001). Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata kadar 2 jam setelah makan dan setelah olahraga. Perbandingan KGD 2 jam setelah makan dengan 30 menit olahraga pada obesitas dengan riwayat rutin berolahraga.

Dari hasil hasil analisa dengan mengunakan SPSS didapatikan hasil output Hasil uji t adalah 198.355 dan p value 0.000 (tepatnya 0.0001). Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata kadar 2 jam setelah makan dan setelah olahraga.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Perbandingan orang obesitas yang berolahraga dengan yang tidak berolahraga

Glukosa darah merupakan homeostatis antara masukan dengan pengeluaran. Glukosa darah berasal dari makanan, glukoneogensis dan glikogenolisis. Pengeluaran glukosa terjadi akibat pengambilan glikosa darah oleh jaringan ekstrahepatik terutama otot rangka dan jaringan adiposa. (Mayes, 2003)

Pada orang yang dewasa yang memerlukan energi maka orang dewasa memerlukan sekitar 2000 kkal/hari, sedangkan kebutuhan energi dengan pekerjaan mahasiswa hanya memerlukan 500kkal.(Ganong, 2003).

Dapat dilihat pada stambuk 2010 pada mahasiswa FK USU sebanyak 20 orang memungkinkan untuk menjadi obesitas karena kurangnya aktifitas fisik, maka glukosa akan disimpan dalam bentuk lemak.

Amilase ini menyebabkan pemecahan selang-seling pada ikatan α1-4 dalam pati metah atau matang. Amilosa terutama didegradasi menjadi maltosa dan maltotriosa serta dilepaskan sejumlah kecil glukosa. Amilopektin dipecah menjadi oligosakarida, yang kemudian didegradasi oleh enzim oligosakaridase spesifik yang terikat pada sel brush border dengan hasil akhirnya adalah glukosa. (Barasi, 2009)

Sekelompok protein pengankut glukosa berada pada membran sel. Pada mulanya glukosa bergerak mengikuti penurunan gradient konsentrasi dari lumen

(11)

usus halus menuju sel apikal. Pengakut GLUT-1, yang berkaitan dengan natrium, memfasilitasi difusi ini. Ion natrium kemudian diangkut keluar secara aktif dari sel apikal. Molekul glukosa berpindah dari sel apikal menuju aliran darah, mengunakan molekul pengankut ke 2 GLUT-2 dan difusi yang terfasilitasi (Barasi, 2009).

Rata-rata KGD 2 jam stelah makan semua responden masih dalam batas normal (80-120 mg/dl). Hal ini mungkin dikarenakan oleh tidak adanya masalah pencernaan dan enzim pencernaan pada semua responden.

Rata-rata KGD 2jam setelah makan pada obesitas yang rutin berolahraga adalah 114,4 mg/dl sedangkan pada obesitas yang tidak rutin berolahraga adalah 119,15. Nilai tertinggi pada obesitas dengan riwayat rutin berolahraga adalah 120 mg/dl sedangkan pada obesitas dengan riwayat tidak rutin berolahraga 124 mg/dl. Nilai terendah pada obesitas dengan riwayat rutin berolahraga adalah 93 mg/dl sedangkan pada obesitas dengan riwayat tidak rutin berolahraga adalah 115 mg/dl.

Rata-rata KGD setelah olahraga selama 30 menit pada semua responden adalah 92,13 mg/dl. Nilai tertinggi adalah 109 mg/dl dan nilai terendah adalah 80 mg/dl. Hal ini diakarenakan sejumlah hormon berperan dalam homeostatis glukosa darah, seperti insulin, glukagon, dan hormon pertumbuhan. Insulin dapat meningkatkan ambilan glukosa oleh jaringan ekstrahepatik sehingga mengakibatkan hipoglikemia seketika. Efek hipoglikemia diperkuat oleh efek insulin yang menghambat glikogenolisis dan glukoneogenesi. (Mayes, 2003)

Kecepatan transportasi kedalam otot yang sedang digunakan selama berolahraga intensitas sedang dapat meningkatkan sampai sepuluh kali lipat. Saat berolahraga kadar insulin plasma menurun sehingga transportasi glukosa tersebut bersifat non-dependent insulin. Olahraga akan meningkatkan ketesediaan GLUT 4 membran plasma sel otot. Glukosa akan berdifusi kedalam otot sehingga glukosa darah akan menurun pada akhir olahraga. (Rose, 2005).

Dapat dilihat rata-rata kadar gula darah orang yang obesitas yang rutin berolahraga dengan yang tidak rutin berolahraga adalah 98,9 dan 88.75 mg/dl. Nilai tertinggi pada kedua kelompok sebesar 103 dan 109 mg/dl. Nilai terndah pada kedua kelompok sebesar 93 dan 80 mg/dl. Didapati ada perbedaan rata-rata

(12)

kadar gula darah antara orang obesitas yang rutin berolahraga dengan yang tidak rutin berolahraga. Kadar gula darah orang obesitas yang tidak rutin berolahraga lebih rendah dari obesitas yang rutin berolahraga. Hal ini kemungkinan dikarenakan adanya perbedaan dari sistem respiratory, cardiovascular dan ketahanan saat berolahraga.(Sutton 1984).

Bila glukosa darah sebelum berolahraga dengan glukosa darah setelah berolahraga didapatkan perbedaan yang signifikan, baik pada obesitas yang berolahraga maupun obesitas yang tidak berolahraga.

(13)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Terdapat perdedaan antara KGD 2 jam setelah makan pada obesitas dengan riwayat rutin berolahraga dengan riwayat yang tidaka rutin berolahraga

2. Terdapat perbedaan antara KGD setelah olahraga selama 30 menit antara obesitas dengan riwayat rutin berolahraga dengan riwayat tidak berolahraga.

6.2. Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu:

1. Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya untuk memperbanyak sampel pada penelitian.

2. Berdasarkan penelitian ini , peneliti menyarankan untuk menentukan frekuesi dan jenis olahraga untuk sampel dengan riwayat rutin berolahraga.

Referensi

Dokumen terkait

Muhammad Zein Painan akan melaksanakan Pelelangan Sederhana pascakualifikasi secara non elektronik untuk paket pekerjaan pengadaan Jasa Lainnya sebagai berikut:..

e., a part of an already existing network is used and fine-tuned, and when the available data is augmented by using deformed patches of the images for training.. The network is

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLI-B2, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech

Pancasila 2 Achmad Saptono, S.Sos Selasa 12.30 - 14.00 R.. &amp;

Aplikasi dibuat dalam basis web dan basis mobile menggunakan front-end framework Bootstrap sehingga aplikasi dapat menyesuaikan dengan resolusi layar. Aplikasi ini juga

Berdasarkan data yang peneliti kumpulkan baik melalui observasi, interview dan dokumentasi, peran dosen agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dapat dipetakan menjadi

Sedangkan pengguna dapat secara langsung melihat 5 objek wisata terdekat dengan lokasi pengguna saat itu atau langsung merujuk ke salah satu objek wisata yang ingin dituju

Makna yang bisa kita pahami dari fenomena maraknya sastra sufistik di Indonesia maupun di Mesir dalam kaitannya dengan modernitas dan kompleksitas wacana di