• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, 17 Oktober Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, 17 Oktober Himpunan Mahasiswa Agroteknologi"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas diterbitkannya Buku Saku Budidaya Tanaman Holtikultura dari Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Kabinet Avicennia Periode 2020. Buku saku ini kami hadirkan untuk membantu mahasiswa dalam menjalankan beberapa aktivitas budidaya tanaman secara mandiri.

Buku saku ini memberikan wawasan dari segi budidaya mulai dari persiapan lahan, penanaman, perawatan, pengendalian hama dan penyakit, sampai pemanenan dari setiap komoditasnya. Terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan dan menyelesaikan Buku Saku Budidaya Tanaman Holtikultura ini.

Penyusun menyadari jika masih terdapat kekurangan ataupun suatu kesalahan dalam penyusunan buku saku ini sehingga mengharapkan kritik ataupun saran yang bersifat positif untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, harapannya buku saku ini dapat menjadi referensi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui selama melaksanakan kegiatan budidaya tanaman khususnya untuk para mahasiswa jurusan Agroteknologi Fakultas Pertaniaan Universitas Siliwangi.

Tasikmalaya, 17 Oktober 2020

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii Budidaya Bayam ... 1 Budidaya Pakchoy ... 5 Budidaya Caisin ... 8

Budidaya Selada Keriting ... 12

Budidaya Kangkung ... 15

Budidaya Cabai ... 19

Budidaya Tomat ... 27

Budidaya Bawang Daun ... 32

(4)

1

Kultivar

Syarat Tumbuh

Varietas bayam yang banyak ditanam dan mempunyai nilai komersial yang tinggi antara lain Cummy, Green Lake, Tark, Strayful. Selain itu dikenal juga varietas lokal yang tidak kalah bagus kualitasnya antara lain Giti merah, Giti hijau, Cimangkok, Kuningan, dan Sukamandi

Bayam termasuk sayuran dataran tinggi. Tetapi dapat hidup di dataran rendah. Bayam menghendaki tanah yang subur dan gembur. Derajat kemasaman (pH) yang diinginkan berkisar 6 – 7. Tanah yang pHnya lebih tinggi atau lebih rendah tanaman bayam tidak dapat tumbuh dengan baik.

Budidaya

Bayam

(5)

2

Penanaman

Pemeliharaan

- Pengolahan tanah, pemberian pupuk dasar, dan pembuatan bedengan. Pengolahan tanah untuk semua jenis bayam hampir sama. Namun untuk bayam tahunan agak berbeda karena memiliki akar lebih panjang dari bayam cabut sehingga pencangkulan lubang lebih dalam.

- Pemberian pupuk dasar dilaklukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Bedengan penanaman dibuat dengan ukuran 1 m x 5 m. Sebaiknya bedengan dibut agak tinggi untuk mencegah kelurnya benih bayam pada saat disiram. Diantara bedengan dibuat parit untuk memudahkan penyiraman.

- Sebelum benih ditabur perlu dicampurkan dengan abu dengan perbandingan 1 bagian benih: 10 bagian abuuntuk penaburan benih merata & tidak bertumpuk-tumpuk. Benih bayam dapat ditaburkan pada garitan yang dibuat menurut baris sepanjang bedengan dengan jarak antar baris sekitar 20 cm. Untuk keperluan benih 1Ha sekitarr 5-10 Kg benih.

- Benih yang ditabur segera ditutup tanah tipis secara merata kemudian disiram dengan menggunakan gembor penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore kecuali turun hujan.

- Aspek penting adalah penyiangan, pengemburan, pemberian pupuk susulan dan pengendalian hama/penyakit.

- Penyiangan dan penggemburan dilakukan 2 MST selanjutnya dua minggu sekali

(6)

3

Penyakit yang Sering Menyerang

Panen

.

- Downy mildew

Ditandai dengan daun bagian atas menguning, daun bagian bawah berwarna hijau keunguan pada akhirnya berwarna coklat. Sering timbul bila ditanam pada musim hujan dan dingin. Pencegahan dapat dilakukan dengan memetik daun yang diserang. Pemberantasan dengan Dithane M-45 dosis 1,5 – 2 g/L.

- Spinach blight (Virus Mozaik Cucumber)

Ditandai dengan daun menyempit, mengecil, menggugulung dan berkerut. Permukaan daun berwarna kuning biasanya menyerang daun muda. Agar tidak meluas tanaman yang terinfeksi harus segera dimusnahkan karena belum ada obatnya. Pencegahan dilakukan dengan penyiangan gulma, penyemprotan lalat pembawa virus dengan Ambus 2 EC atau Lannate 2EC g/L. - Penyakit noda daun (Leaf spot)

Ditandai dengan noda coklat pada setengah bagian daun, meluas sehingga menghancurkan daun. Agar tidak meluas tanaman harus dihancurkan. Disemprotkan dengan Dithane M-45 dosis 1,5 – 2 g/L untuk tanaman yang belum diserang.

Gangguan ini dapat disebabkan oleh kekurangan unsur Mn. Upaya penanggulangan diberi Multitonik (pupuk yang mengandung Mn) dosisnya disesuaikan dengan kebutuhan. Pencegahan dengan pemberian kapur pada saat pengolahan tanah terutama pada tanh yang kekurangan Mn.

- Bayam cabut : penjarangan pada hari 20 HST kemudian hari ke-25, 30 dan seterusnya hingga semua selesai panen.

(7)

4

- Bayam tahunan : penjarangan pada hari ke-20 sehingga menghasilkan jarak tanam 50×40 cm panen dilakuakan sekitar 3 MST caranya pucuk – pucuk daun atau pada ujung – ujung cabang telah dipetik. Selanjutnya pemanenan dilakukan sewaktu – waktu bila di perhatikan.

(8)

5

Kultivar

Syarat Tumbuh

Brisk green, Gracious, White-lLight.

Pakcoy bukanlah tanaman asli Indonesia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia. Daerah penanaman yang cocok mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1200 meter di atas permukaan laut. Namun tumbuh optimal jika dibudidayakan di daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman pakcoy dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun yang berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Menurut Sukmawati (2012), budidaya pakcoy sebaiknya dipilih daerah yang memiliki suhu 15 – 30°C, dan memiliki curah hujan lebih dari 200 mm/bulan,

Budidaya

Pakchoy

(9)

6

Pembibitan

Penanaman

Pengelolaan Lahan

sehingga tanaman ini cukup tahan untuk dibudidayakan di dataran rendah. Di Indonesia pakcoy sudah banyak diusahakan oleh petani di daerah Cipanas, jawa barat dengan pertumbuhan baik.

Pakcoy tumbuh subur pada tanah yang gembur dan kaya akan unsur hara. Pakcoy ditanam dengan kerapatan tinggi yaitu sekitar 20 – 25 tanaman/meter². Pakcoy memiliki umur panen singkat, tetapi kualitas produk dapat dipertahankan selama 10 hari pada suhu 0ºC dan RH 95% (Rubatzky dan Yamaguchi,1998 cit. Yogiandre et al., 2011).

- Benih ditabur pada permukaan bedengan lalu ditutup dengan tanah setebal 1 – 2 cm.

- Lakukan perawatan dengan penyiraman menggunakan sprayer atau embrat.

- Benih yang baik biasanya akan tumbuh setelah 3 – 4 hari.

- Setelah berdaun 3 – 5 helai (3 – 4 MST) tanaman dipindah ke bedengan penanaman.

- Tanah digembur serta dibuat bedengan, sebelumnya lahan harus benar – benar bersih dan tidak boleh ternaungi.

- Saat penggemburan diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar. - Penggemburan dilakukan 2 – 4 minggu sebelum lahan ditanami. - Lebar bedengan 120 cm, panjang sesuai ukuran petak tanah, tinggi

20 – 30 cm, dan jarak antar bedengan 30 cm.

- Pilih bibit yang baik yaitu, batangnya tumbuh tegak, daun hijau segar dan tidak terserang hama atau penyakit.

(10)

7

Pemeliharaan

Hama dan Penyakit

- Buat lubang tanam dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm, pindahkan bibit ke lubang tanam dengan hati-hati dan rapikan.

- Penyiraman dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau.

- Penjarangan biasanya dilakukan pada saat 2 MST. - Penyulaman jika perlu.

- Penyiangan dapat dilakukan 2 – 4 kali selama pertanaman.

- Pemupukan tambahan pada saat 3 MST dengan pemberian urea 50 kg/ha, yang bisa dilakukan dengan ditabur dalam larikan lalu ditutup dengan tanah, atau dilarutkan dalam air lalu disiramkan pada bedengan penanaman.

- Hama yang biasa menyerang tanaman antara lain: ulat, tritip, siput, cacing bulu, ulat crocidolomia binotalis dan ulat thepa javanica - Penyakit yang biasa menyerang ialah bakteri, virus, jamur dan

gangguan fisiologi yang bisa saja terjadi

- Hama dan penyakit tanaman dapat diatasi dengan mudah antara lain dengan pemberian obat tertentu pada saat yang tepat.

(11)

8

Kultivar

Syarat Tumbuh

Tosakan, Regency

.

Pada dasarnya tanaman caisin dapat tumbuh dan beradaptasi pada hampir semua jenis tanah, baik pada tanah mineral yang bertekstur ringan/sarang sampai pada tanah-tanah bertekstur liat berat dan juga pada tanah organik seperti tanah gambut. Kemasaman (pH) tanah yang optimal bagi pertanaman caisin adalah antara 6 – 6,5. Sedangkan temperatur yang optimum bagi pertumbuhan caisin adalah 15 – 20°C.

Budidaya

Caisin

(Brassica rapa cv.

(12)

9

Persemaian

Penyemaian Benih

Transplanting

- Rumah Bibit (Tergantung dari kondisi cuaca, jika curah hujan tinggi dan suhu tinggi maka perlu naungan).

- Rumah bibit dibuat dari bambu, dengan atap plastic polietilen, lebar 1,5 meter. Tinggi bagian depan 1,3 meter dan bagian belakang 1 meter dan panjang sesuai dengan keperluan. Panjang bedengan 1 – 3 meter tergantung kebutuhan bibit yang akan ditanam. Bedengan pembibitan dibuat pada lahan berukuran 80-120 cm.

- Dua minggu sebelum tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan 2 kg pupuk kandang yang telah ditambahkan dengan 20 gr urea, 10 gr TSP, 7,5 gr KCl.

- Benih ditabur pada permukaan bedengan pembibitan, selanjutnya benih ditutupi dengan tanah halus setebal 1 – 2 cm.

- Lakukan perawatan dengan penyiraman menggunakan sprayer. - Benih yang baik akan tumbuh setelah 3 – 5 hari.

- Isi panel semai dengan media semai sampai penuh dan basahi dengan air.

- Benih yang sudah berdaun 2 – 3 helai (2 – 3 minggu setelah biji disemaikan) tanaman dapat dipindahkan ke panel semai dengan satu benih untuk setiap lubang tanam.

- Simpan panel semai di dalam rumah bibit sampai siap tanam (3-4 minggu). .

(13)

10

Pengolaan Lahan

Pemeliharaan

Penanaman

- Tanah dicangkul dan dibuat bedeng berukuran 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah, tinggi bedeng 20-30 cm, jarak antar bedeng 30 cm.

- Diatas bedengan taburi dengan pupuk kandang 10 ton/ha dan kapur (bila tanah terlalu masam 0,75 – 1,23 ton/ha pada pH 5,9 – 6) kemudian diaduk dengan tanah sampai rata.

- Taburi pupuk dasar dan campurkan dengan tanah. - Rapikan kembali bedengan.

- Jarak tanam yang dipakai adalah double row (2 baris tanaman) per bedeng dengan jarak tanam 40×40 cm atau 20×20 cm (caisin putih dan caisin hijau 1 bedeng caisin putih 3 baris dan 1 bedeng caisin hijau 5 baris).

- Penanaman dilakukan pada bibit yang berumur 3 – 4 minggu, atau sudah mempunyai 3 – 5 helai daun.

- Satu lubang tanam diisi satu bibit.

- Penggalian lubang tanam dilakukan dengan tangan atau ajir pada ukuran 4 – 8 × 6 – 10 m.

- Memindahan secara hati-hati jangan sampai akar/daunnya rusak.

- Penyiraman (disesuaikan dengan kebutuhan tanah) sejak disemai sampai tumbuh dewasa air selalu dibutuhkan.

- Penyulaman tanaman sulaman biasanya diambil dari bibit tananam yang masih tersisa di bedeng pembibitan.

(14)

11

Panen dan Pasca Panen

- Penyiangan, penggemburan dan pengguludan. Penyiangan dilakukan secara manual 2 minggu sekali/sesuai pertumbuhan gulma biasanya penyiangan, penggemburan dan pengguludan dilakukan sekaligus untuk menghemat tenaga kerja.

- Pemberian pupuk tambahan diberikan pada saat 3 minggu setelah tanam dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali.

- Panen pada umur 40 – 50 hari, mulai dilakukan pada minggu ke 7 setelah tanam.

- Sebaiknya panen dilakukan sebelum bungan bermunculan.

- Cara panen : Dengan mencabut seluruh tanaman beserta akarnya. - Dengan memotong bagian pangkal batang yang berada diatas

(15)

12

Kultivar

Syarat Tumbuh

Grand rapids, Panorama, Bohemia.

Daerah yang cocok untuk penanaman selada yaitu daerah pada ketinggian 500 – 2.000 m dpl dengan suhu 15 – 20°C. Selada juga dapat tumbuh di dataran rendah, tetapi krop yang terbentuk kurang baik. Tanaman selada peka terhadap hujan, kelembapan tinggi, dan air yang menggenang. Kondisi tersebut menyebabkan tanaman mudah terkena penyakit. Oleh karena itu, waktu tanam yang paling baik adalah pada musim kemarau dengan penyiraman cukup.

Budidaya

Selada Keriting

(Lactuca sativa)

(16)

13

Penanaman

Pemeliharaan

Hama & Penyakit yang Sering Menyerang

Tanaman selada juga memerlukan sinar matahari yang cukup, tidak banyak awan, dan tempat terbuka.

Selada dapat ditanam di berbagai jenis tanah. Namun, pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam pada tanah liat berpasir yang cukup mengandung bahan organik, gembur, remah, dan tidak mudah tergenang air. Selada tumbuh baik dengan pH tanah 6,0 – 6,8. Apabila pH terlalu rendah, perlu dilakukan pengapuran.

- Ditanam dalam bedengan: Lebar: 1 – 1,2 m Tinggi: 20 cm, Panjang: disesuaikan dengan kondisi lapang.

- Antar bedengan dibuat parit.

- Jarak tanam: 20 x 20 cm atau 20 x 25 cm.

- Penyiangan: setelah 2 MST.

- Pengairan: awal penanaman, setelah 2 MST, setelah 1 BST.

- Hama : Kutu Daun (Myzis persicae):

Diazinon, Bayrusil, Orthene 75 SP. Disemprotkan dengan dosis 2 cc/L air. Thrips; Tamaron 200 EC, Bayrusil 250 EC, Tokuthion 500 EC; Dosis 2 ml/L air.

- Penyakit : Busuk batang:

(17)

14

Panen

- Masa panen: umur 2 – 3 bulan.

- Cara panen: dipotong bagian tanaman diatas permukaan tanah; dicabut semua bagian tanamannya.

- Setelah grading, langsung dipasarkan atau dilakukan penyimpanan dengan tetap mempertahankan mutu.

(18)

15

Kultivar

Syarat Tumbuh

Bangkok LP1, Serimpi, Bamboo Leaf.

Tanaman kangkung tergolong dalam tanaman yang dapat tumbuh baik pada iklim panas maupun dingin. Tempat tumbuh tanaman kangkung harus memiliki curah hujan yang berkisar antara 500 – 5000 mm per tahun. Tanaman kangkung akan tumbuh dengan lebat saat musim penghujan. Selain curah hujan, suhu juga dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung. Tanaman kangkung akan tumbuh dengan baik bila berada di tempat dengan suhu berkisar antara 20-28°C. Pada daerah sekitar tanaman

Budidaya

Kangkung

(19)

16

kangkung ditanam, kelembapan udara setidaknya 87% walaupun tak menutup kemungkinan tanaman kangkung dapat tumbuh pada daerah yang kering. Namun tanaman kangkung yang ditanam pada tempat yang terlalu panas, maka batangnya akan lebih keras dan ini tentu takkan terlalu nikmat bila dikonsumsi. Tanaman kangkung membutuhkan lahan terbuka agar intensitas cahaya matahari akan cukup untuk dapat menumbuhkan tanaman kangkung. Tanaman kangkung yang ditanam pada tempat yang terlindungi akan menghasilkan daun yang bagus dan lemas.

Tanaman kangkung merupakan tanaman yang membutuhkan lahan yang luas. Dari jenis tanahnya, tanaman kangkung akan tumbuh dengan baik bila ditanam pada tanah liat yang berpasir, tanah berlempung atau tanah pertanian seperti tanah aluvial yang memiliki banyak unsur hara dan sangat subur untuk tanaman. Tanaman kangkung biasanya akan tumbuh baik bila ditanam pada tanah yang gembur, namun tak menyukai tanah yang tergenang karena genangan air pada tanah akan membuat akar tanaman kangkung mudah membusuk. Namun beda dengan tanaman kangkung jenis kangkung air. Tanaman ini akan tumbuh dengan lebih baik bila ditanam pada tanah yang tergenang air sehingga tanaman kangkung akan tumbuh dengan baik bila ditanam pada tanah yang datar dan dapat mempertahankan kandungan air.

Tanaman kangkung dapat tumbuh pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Ketinggian tenpat untuk tanaman kangkung agar dapat tumbuh setidaknya kurang lebih 2000 m di atas permukaan laut. Perlu diingat tanah yang digunakan untuk menanam tanaman kangkung haruslah tanah yang datar agar dapat mempertahankan kandungan air dalam tanah. Nah itulah pembahasan kita kali ini mengenai Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung. Semoga bisa bermanfaat.

(20)

17

Penanaman

Pemeliharaan

Hama & Penyakit yang Sering Menyerang

- Dibuat alur – alur melintang pada bedengan dengan menggunakan sebilah bambu atau kayu. Kedalaman alur 1,5 – 2 cm, jarak antar alur 10 – 15 cm.

- Tanam benih di alur yang sudah dibuat dengan cara menebar benih di lubang alur dengan kerapatan 1 – 2 biji per cm.

- Jarak lubang tanam 20×20 cm.

Timbun alur penanaman dengan tanah tipis (0,5 cm).

- Periksa tanaman setiap hari.

- Setiap hari dilakukan penyiraman sebanyak 2 kali pada pagi dan sore hari.

- Perlu dilakukan penyiangan pada umur tanaman 7 HST.

- Sebagai tambahan, lakukan pemupukan dengan pupuk urea sebanyak 2 Kg/100 m2 pada umur tanaman 7 HST.

- Hama yang biasa menyerang tanaman kangkung umumnya relatif tidak ganas, antara lain belalang dan ulat.

- Penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo Ipomoea panduratae) yang peka terhadap Dithane M-45 atau Benlate.

(21)

18

Panen

- Panen dilakukan sore hari, dengan ciri batang besar dan berdaun lebar.

- Panen pertama dapat dilakukan pada hari ke-12 dengan panjang batang kira – kira 20 – 25 cm atau ketika berumur 27 hari.

- Cara memanen menggunakan alat pemotong, pangkas batangnya dengan menyisakan sekitar 2 – 5 cm di atas permukaan tanah atau meninggalkan 2 – 3 buku tua.

- Dapat pula dilakukan dengan cara mencabutnya sampai akar. - Selama panen, lahan harus tetap lembap.

(22)

19 Nama Latin: Capsicum annum

Nama Inggris: Chili Famili: Solanaceae

Tit Super, Jati laba (Merah besar), Cakra, Pelita (Cabe Rawit), Laris, TM 99 (ketiting Hibrida), dan Prabu, Sultan, Maraton, Gada, Hot Chili, Hot Beauty (merah besar Hibrida)

Cabai dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1400 mdpl. Suhu yang optimal untuk pertumbuhan cabai antara 20 – 28 ºC. Curah hujan yang dikehendaki berkisar 800 – 2.000 mm per tahun dengan

Budidaya Cabai

(Capsicum annum)

Kultivar

(23)

20

kelembaban 80%. Cabai dapat tumbuh pada musim kemarau asal mendapatkan pengairan yang cukup.

- Rumah bibit terbuat dari bambu, dengan atap plastik. Lebar 1,2 m, tinggi bagian depan 1,5 m dan bagian belakang 1 m, dan panjang sesuai dengan keperluan.

- Di dalam rumah bibit dibuat bangku dari bambu yang digunakan untuk meletakkan panel bibit.

- Letakkan 3 – 5 lapis kertas tissu ke dalam tray semai, kemudian basahi dengan air secukupnya.

- Benih sebanyak 75 – 100 ditebar diatas kertas tissue yang telah dibasahai. Kemudian tray semai di tutup (klip/setpler) biarkan selama 3 – 4 hari di tempat yang tidak terkena cahaya langsung. - Pertahankan agar kertas tissue selalu dalam keadaan lembab.

- Isi Panel semai dengan media semai sampai penuh, dan basahi dengan air.

- Benih yang sudah berkecambah transplanting /pindahkan dari tray semai ke panel semai dengan 1 benih untuk setiap lubang tanam. - Simpan panel semai di dalam rumah bibit sampai siap tanam (4 – 5

minggu).

Rumah Bibit

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih Penyemaian Benih Penyemaian Benih

Transplanting

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

(24)

21

- Tanah dicangkul dan dibuat bedeng berukuran 1,2 m x 30 m. Tinggi bedeng 30 cm. Jarak antar bedeng 60 cm, digunakan sebagai tempat pemeliharaan.

- Di atas bedengan taburi dengan pupuk kandang 20 ton/ha dan kapur(bila tanah terlalu masam) 1000 – 1200 ton sampai pH 6 – 6,5, kemudian diaduk dengan tanah sampai rata.

- Taburi pupuk dasar Urea, SP36, dan KCL sesuai dengan dosis. - Rapihkan kembali bedengan dan tutup dengan mulsa plastik Hitam

Perak dan kunci mulsa plastik agar tidak sobek terbawa angina.

- Lubangi plastik dengan diameter 10 cm pada jarak tanam.

- Jarak tanam yang dipakai adalah double row (dua baris tanaman) per bedengan dengan jarak 60 antar bedengan dan 50 cm atan tanaman dalam baisan.

- Sebelum penanaman dilakukan penyiraman bedengan (di leb) sedalam 25 – 30 cm.

- Penanaman dilakukan pada bibit yang sudah berumur 4 – 5 minggu, atau sudah mempunyai 3 – 5 helai daun.

- Satu lubang tanam diisi satu bibit.

- Pemindahan secara hati-hati jangan sampai akar atau daunnya rusak.

Penyulaman dilakukan pada tanaman yang tidak sehat pertumbuhannya dengan bibit baru yang kira-kira umurnya sama. Penyulaman dilakukan pada satu minggu setelah tanam.

Penyulaman

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Persiapan lahan

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penanaman

(25)

22 - Dilakukan 7 hari setelah tanam

- Ajir terbuat dari bambu 2 x 100 cm, ditancapkan 10 cm dari pohon, ditanmankan dalam tanah sedalam 20 – 30 cm dengan posisi miring keluar.

- Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dengan rafia

- Semua tunas air dibawah cabang pertama diwiwilan.

- Bunga I dan II setelah cabang pertama diwiwil, bunga dan cabang selanjutnya dipelihara.

Pengendalian HPT dilakukan bila perlu saja, yaitu bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit. Untuk tindakan preventif disemprotkan pestisida setiap minggu setelah tanam dengan insektisida atau fungisida secara bergantian, dengan dosis sesuai anjuran.

- Hama Ulat Grayak (Spodoptera sp.)

Gejala : Ulat jenis ini memakan daun sampai berlubang. Ulat biasanya menyerang pada malam hari atau saat matahari teduh. Pengendalian : Ulat diambil secara manual saat malam hari ketika mereka mulai berkeliaran atau dipasang perangkap imago hama. Pengendalian dilakukan dengan melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif yakni Emamektin Benzoat, Tiaemtaksom, Cyantraniliprol, Spinetora langsung pada titik tumbuh dan disarankan dilakukan pada malam hari.

Pewiwilan

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Pengendalian Hama Penyakit

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Pengajian

Penyemaian

Benih

Penyemaian

Benih

Penyemaian

Benih

(26)

23

- Tungau (Polyphagotarsonemus latus dan Tetranycus sp.)

Gejala : Serangan tungau membuat daun keriting menggulung ke bawah seperti sendok terbalik. Daun menjadi tebal dan kaku sehingga pembentukan pucuk terhambat. Lama kelamaan daun akan menjadi coklat dan mati.

Pengendalian : Tanaman yang terserang parah dicabut sedangkan yang belum parah dipotong pucuk-pucuknya. Sisa tanaman yang terserang dibakar agar tidak menjangkiti yang lain. Lakukan pengaplikasian racun tungau (akarisida) seperti: Curacron, matador atau prevathon.

- Kutu Daun (Myzus persicae)

Gejala : Daun menjadi kering dan permukaan daun keriting. Kutu ini bisa menjadi vektor pembawa virus, menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun yang mengundang semut dan cendawan yang menimbulkan jelaga hitam pada permukaan daun.

Pengendalian Petik daun-daun yang terserang kemudian musnahkan. Menjaga kebersihan kebun dan penggunaan plastik mulsa perak efektif menekan perkembangan kutu daun. Gunakan jenis insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan pada sore hari.

- Hama Trips (Thrips palmi)

Gejala : Tanaman cabai yang terserang trips daunnya akan terlihat garisgaris keperakan, terdapat bercak-bercak kuning hingga kecoklatan, dan pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan daun akan kering dan mati.

Pengendalian : Bisa memanfaatkan predator alami hama, seperti kumbang dan kepik. Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan kebun efektif menekan perkembangannya. Selain itu, rotasi tanaman membantu mengendalikan hama jenis ini. Gunakan insektisida yang berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore hari. - Bercak daun (Cercospora capsici)

(27)

24

Gejala : Gejalanya terdapat bercak-bercak bundar berwarna abu-abu dengan pinggiran coklat pada daun. Bila serangan menghebat daun akan berwarna kuning dan akhirnya berguguran.

Pengendalian : Merenggangkan jarak tanam agar lingkungan tidak terlalu lembab berguna meminimalkan serangan. Pengendalian teknis bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terinfeksi dengan cara dibakar. Bila serangan menghebat bisa diberikan fungisida seperti Baycor 300 EC, Velimex 80 WP.

- Antraknosa (Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides)

Gejala : Pada fase pembibitan penyakit ini menyebabkan kecambah layu saat disemaikan. Sedangkan pada fase dewasa menyebabkan mati pucuk, serangan pada daun dan batang menyebabkan busuk kering. Sementara itu, pada buah akan menjadi busuk seperti terbakar.

Pengendalian : Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih benih yang sehat dan bebas patogen. Pengendalian bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan fungisida fenarimol, triazole, klorotalonil.

- Penyakit Layu Bakteri (Rolstania solnacearum)

Gejala : Layu pada pucuk daun kemudian menjalar ke bagian bawah daun sampai seluruh daun dan akhirnya tanaman menjadi mati. Apabila batang dan akar yang terserang dipotong melintang dan dicelupkan ke dalam air jernih tampak mengeluarkan cairan keruh. Serangan pada buah menyebabkan warna buah cabai menjadi kekuningan dan busuk.

Pengendalian : Melakukan sanitasi dengan pemusnahan tanaman yang terserang, melakukan pergiliran tanaman, memperbaiki aerasi tanah agar tidak terjadi genangan air dan kelembaban yang cukup tinggi, memanfaatkan agen antagonis Trichoderma spp dan Gliocladium spp. serta mikroba antagonis Pseudomonas fluorescens.

(28)

25 - Bulai

Gejala : Warna daun yang semula hijau lalu muncul bercak kuning dan bercak tersebut terus menyebar ke daun–daun muda sehingga warna kuning akhirnya mendominasi daun tanaman.

Pengendalian : Menanam varietas cabai yang tahan virus gemini, menanam cabe dengan sistem plastik mulsa, melakukan rotasi tanam, menyemprotkan antivirus tanaman berbahan hidroksibenzoat di awal tanam, dan mengendalikan serangga vektornya dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif abamektin atau dimetoat secara berkala pada sore hari saat hama thrips dan aphids muncul ke permukaan.

- Keriting Daun (Cucumber Mosaic Virus)

Gejala : Pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan hijau muda, ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning.

Pengendalian : Penyakit ini bisa menyebar dan menular ke tanaman lain oleh aktivitas serangga. Penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin, misalnya bamex dan alfamex bertujuan untuk menghilangkan serangga bukan penyakitnya. Untuk mengurangi penyakit, musnahkan tanaman cabai yang telah parah terserang.

Penyiangan dilakukan secara manual dua minggu sekali atau sesuai pertumbuhan gulma.

Penyiangan

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

(29)

26

Pemberian pupuk tambahan dilakukan pada 2, 4, 6, 8 minggu setelah tanam. Cara pemberian dengan melingkarkan sekeliling tanaman 5 – 7 cm dari tanaman.

Pengairan dilakukan dengan sistem furrow, yaitu dengan mengairi parit selama 2 – 8 jam dengan ketinggian air 25 cm saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam, atau disesuaikan kelembaban tanahnya.

- Panen pertama dapat dilakukan mulai 9 minggu setelah tanam. Panen berikutnya setiap 5 – 7 hari sekali.

- Buah yang sudah dipanen segera disortir (dipisahkan) berdasarkan grade yang dengan sesuai pesanan pasar.

Panen dan pasca panen

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penyiraman

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Pemupukan tambahan

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

(30)

27

Intan, R1, atna, Permata F1, Arthaloka F1, Sakura F1, Marta F1, Giga F1, Doreta F1, Trivera F1, Presto F1, Mahkota F1, Safira F1, Jelita F1, Mitra F1, Paduka F1.

Tomat dapat ditanam didataran tinggi maupun dataran rendah. Pertubuhan yang baik dan optimal pada ketinggian 100 – 2000 meter dpl. Tanaman Tomat menghendaki iklim kering, suhu udara berkisar 18 – 27 oC padasiang hari dan 15 – 20 °C pada malam hari. Tanaman tomat tumbuh baik pada tanah subur, gembur dan banyak mengandung zat-zat organis. pH tanah yang ideal 6 – 7.

Budidaya Tomat

(Solanum

Lycopersicum)

Kultivar

(31)

28

- Rumah bibit terbuat dari bambu, dengan atap plastik. Lebar 1,2 m, tinggi bagian depan 1,5 m dan bagian belakang 1 m, dan panjang sesuai dengan keperluan.

-

Di dalam rumah bibit dibuat bangku dari bambu yang digunakan untuk meletakan panel bibit.

- Letakan 3 – 5 lapis kertas tissue kedalam tray semai, kemudian basahi dengan air secukupnya.

- Benih sebanyak 75 – 100 ditebar diatas kertas tissue yang telah dibasahi. Kemudian tray semai ditutup (klip/strepler) biarkan selama 3 -4 hari ditempat yang tidak terkenan cahaya langsung.

-

Pertahankan agar tissue selalu ada dalam keadaan lembab

.

- Isi panel semai dengan media semai sampai penuh dan basahi dengan air.

- Benih yang sudah berkecambah transplanting/pindahkan dari tray semai ke panel semai dengan 1 benih untuk setiap lubang tanam. - Simpan panel semai di dalam rumah bibit sampai siap tanam ( 4 –

6 minggu).

Rumah Pembibitan

Persemaian benih

(32)

29

- Tanah dicangkul dan dibuat bedengan berukuran 2 m, panjang disesuaikan dengan petakan. Tinggi bedengan 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm, digunakan sebagai tempat pemeliharaan.

- Diatas bedengan ditaburi dengan pupuk kandang 15 ton/ha, kemudian aduk denga tanah sampai rata.

- Rapihkan kembali bedengan dan tutup dengan mulsa plastik hitam perak dan kunci mulsa plastik agar tidak sobek terbawa angin.

- Lubangi plastik dengan diameter 10 cm pada jarak tanam.

- Jarak tanam yang dipakai adalah double row (dua baris tanaman) per bedengan dengan jarak 30 cm antar bedengan 30 cm dan 70 cm jarak antar tanaman dalam barisan.

- Sebelum penanaman dilakukan penyiraman bedengan sedalam 25 – 30 cm.

- Penanaman dilakukan pada bibit yang sudah berumur 4 – 6 minggu atau sudah mempunyai 3 – 5 helai daun.

- Satu lubang tanam diisi satu bibit.

- Pemindahan dilakukan secara hati – hati jangan sampai akar atau daunnya rusak.

Penyuluman dilakukan pada tanaman yang tidak sehat pertumbuhannya dengan bibit baru yang kira – kira umurnya sama. Penyulaman dilakukan pada satu minggu setelah tanamn.

Persiapan lahan

Penyulaman

(33)

30

- Dilakukan 3 – 4 minggu setelah tanam.

- Ajir terbuat dari bambu 2×100 cm, ditancapkan 10 cm dari pohon, ditanamkan dalam tanah sedalam 20 – 30 cm dengan posisi miring keluar.

- Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan pada umur 3 – 4 minggu setelah tanam dengan rafia.

- Semua tunas air bawah cabang pertaman diwiwil.

- Pewiwilan dilakukan 4 – 6 minggu setelah tanam, agar buah yang diasilkan tidak kerdil dan masknya tidak terlambat.

Pengendalian HPT dilakukan bila perlu saja, yaitu bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit. Untuk tindakan preventif dalam pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan insektisida seperti Basudin 60 EC, Hostanthion 40 EC dengan dosis 1,5 – 2 liter/ha. Sedangkan untuk penyakit dapat menggunakan fungisida, seperti Benlate, Folirfos 400 EC dengan dosis 1,5 – 2 liter/ha.

- Penyiangan dilakukan secara manual.

- Dilakukan setelah pemupukan atau tergantung pada pertumbuhan gulma minimal 2 minggu sekali.

Pewiwilan

Pengendalian hama dan penyakit

Penyiangan

(34)

31 - Dilakukan setiap hari.

- Pada saat berbunga penyiraman dilakukan 2 hari sekali hingga saat berbuah.

- Panen pertama dapat dilakukan mulai 3 bulan setelah tanam. Panen berikutnya setiap 7 hari sekali.

- Waktu panen buah jangan terlalu masak supaya dapat disimpan lama/akan dikirim jauh.

- Buah yang sudah dipanen segera disortir (dipisahkan) berdasarkan grade yang sesuai dengan pesanan pasar.

Panen dan pasca panen

(35)

32

Rp (Lokal cipanas), Fragrant, Miranda, Freda, Lorie. Linda.

Bawang daun dapat tumbuh baik pada ketinggian 250 – 1500 m dpl, pada pH 6,5 – 7,5. Tanaman ini tumbuh baik pada tanah Andosol (bekas lahan gunung berapi) atau tanah yang lempung berpasir. Curah hujan yang dibutuhkan dalam rentang 1500 – 2000 mm per tahun pada suhu 18 – 25 °C.

Budidaya

Bawang Daun

(Allium fistulosum L.)

Cultivar

Pembibitan dengan Persemaian

Syarat Tumbuh

(36)

33

- Benih disemai dalam bedengan dengan lebar 100 – 120 cm dan panjang lahan. Tanah diolah sedalam 30 cm campur pupuk kandang yang telah diayak sebanyak 2 kg/m2.

- Bedengan diberi atap plastik bening setinggi 100 – 150 cm di sisi timur dan 60 – 80 cm di sisi barat.

- Benih ditaburkan di dalam larikan melintang sedalam 1 cm dengan jarak antar larikan 10 cm.

- Tutup dengan daun pisang/karung goni basah. - Setelah berkecambah penutup dibuka.

- Penyiraman setiap hari.

- Tanaman dipupuk dengan pupuk daun sebanyak 1/3 – ½ dosis anjuran dengan cara semprot ( umur 1 bulan).

- Bibit berumur 2 bulan dengan ketinggian 10 – 15 cm setiap dipindah tanamkan.

- Rumpun yang akan dijadikan bibit berumur 2,5 bulan dan sehat. - Rumpun dibongkar bersama akarnya, bersihkan tanah yang

menempel dan akar/daun tua.

- Pisahkan rumpun sehingga didapat beberapa rumpun baru yang terdiri atas 1 – 3 anakan.

- Buang sebagian daun.

- Bibit disimpan di tempat lembab dan teduh selam 5 – 7 hari. -

- Pengolahan lahan dilakukan 15 – 30 hari sebelum tanam. - Pembedengan untuk tanah sawah/tanh darat (lahan kering) : - Bersihkan areal dari gulma dan batu/kerikil.

- Olah tanah sedalam 30 – 40 cm hingga gembur. - Buat parit untuk pemasukan dan pengeluaran air.

- Buat bedengan selebar 80 – 100 cm, tinggi 30 cm dengan lebar antar bedengan 25 – 30 cm.

Pengolahan lahan

Pembibitan dari anakan

(37)

34

- Campur merata dengan tanah, 10 – 15 ton/ha pupuk kandang dan ratakan permukaan bedengan.

- Pengapuran dilakukan jika tanah ber pH < 6,5 dengan 1 – 2 ton/ha kapur dolomit dicampur merata denga tanah pada kedalaman 30 cm.

- Biasanya ditanam dengan pla tanam tumpang sari.

- Bibit ditanam di antara tanaman utama yang berumur lebih panjang dari bawang daun.

- Sebelum kanopi tanaman utama saling menutup, bawang daun harus sudah dipanen.

- Sistem tumpang sari yang sekarang banyak ditanam adalah dengan tanaman cabe, wortel dan sayuran daun lain.

- Waktu tanam terbaim awal musim hujan (Oktober) atau awal kemarau (Maret).

- Lubang tanam dibuat pada jarak 20×20 cm sedalm 10 cm.

- Sebelum penanaman, bibit dari persemaian dicabuti dengan hati – hati, sebagaian akar dan daun dipotong.

- Sebagian akar dari bibit dari rumpun induk juga dibuang.

- Rendam dalam fungisisda konsentrasi rendah (30 – 50 % dari dosis anjuran) selama 10 – 15 menit.

- Tanam bibit dalam lubang dan padatkan tanah di sekitar pangkal bibit pelan – pelan.

- Penyulaman paling lama 15 hari setelah tanam. Gulma disiangi dua kali, yaitu umur 3 – 4 minggu dan 6 minggu dengan cangkul/kord. - Pembubunan bagian dasar tunas selama 4 minggu sebelum panen. - Potong tangkai bunga dan daun tua untuk merangsang

pertumbuhan anakan.

Pemeliharaan

Penanaman

(38)

35 - Siram 2 kali sehari.

- Tidak boleh becek/terlalu basah.

- Penyemprtotan pestisida gunakan jika perlu/jika sudah ada tanda – tanda awal munculnya hama dan penyakit.

- Ulat bawang/ulah grayak (Spodoptera exiqua Hbn.).

Pengendalian : cara pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan pengendalian kimia dengan Hosthathion 40 EC, Orthene 75 SP, Cascade 50 EC atau dengan perangkap ngengat. - Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn)

Pengendalian mekanis : mengumpulkan ulat di malam hari, menjaga kebersihan kebun dan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliacea. Pengendalian kimia : umpan beracun yang dipasang di malm hari berupa cmapuran 250 gram Dipterx 95 SI 125, 10 kg dedak dan 0,5 gram gula merah dan dilarutkan dalam 10 liter air, insektisida berupa Dursban 20 EC atau Hostahion 40 EC. - Trips/kutu loncat/kemeri (Thrips tabbaci Lind.)

Pengendalian : pergiliran tanaman bukan tanaman Liliaceae, menanam secara serempak, memasang perangkap serangga berupa kertas?dengan insektisida Muserol 50 WP.

- Bercak ungu (Alternaria porri)

Pengendalian : cara perbaikan air tanah, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan menggunakan bibit sehat. Fungisida yang digunakan adalah Antracol 70 WP, Dithane M-45, Orthocide 50 WP atau Difolatan 4F.

(39)

36

- Busuk daun/embun tepung (Peronospora destructor)

Pengendalian : menggunakan benih/bibit sehat, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan fungisida Dithane M-45, Antracol 70 WP atau Daconil 75 SP.

- Busuk leher batang (Bortrytis alii Munn.)

Gejala : leher batang menjadi lunak, berwarna kelabu, bentuknya menjadi bengkok dan busuk. Pengendalian : pergiliran tanaman bukan Liliaceae, penggunaan benih/bibit sehat, meningkatkan penggunakan kebun dan tanaman dan fungisida Dithane M-45 atau Daconil 75 WP.

- Antraknos (Cllectotrichum gleosporiodes)

Gejala : daun bawah rebah, pangkal daun mengecil dan tanaman mati mendadak. Pengendalian : menggunakan bibit/benih sehat, perbaikan tata air, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae, mencabut tanaman yang sakit dan fungisida Antracol 70 WP dan Daconil 75 WP.

- Umur panen 2,5 bulan setelah tanam.

- Jumlah anakan maksimum(7 – 10 anakan), beberapa daun menguning.

- Seluruh rumpun dibongkar dengan cangkul/kored di sore hari/pagi hari.

- Bersihkan akar dari tanah yang berlebihan.

- Bawang daun kumpulkan di tempat yang teduh, dicuci bersih dengan air mengalir/disemprot, lalu ditiriskan.

Pasca Panen

(40)

37

- Diikat dengan tali rafia di bagian batang dan daunnya. - Berat tiap ikatan 20 – 50 kg.

- Daun bawang disortasi berdasrkan diameter batang : kecil (1,0 – 1,4 cm) dan besar )1,5 – 2 cm).

- Lalu dicuci dengan air bersih yang mengalir/disemprot dan dikeringanginkan.

- Ujung daun dipotong sekitar 10 cm.

- Simpan pada tempertaur 0,8 – 1,4°C sehari semalam untuk menekan penguapan dan kehilangan bobot.

- Pengemasan di dalam peti kayu 20×28 cm tinggi 34 cm yang diberi ventilasi dan alasnya dilapisi busa. Atau di dalam keranjang plastik kapasitas 20 kg.

(41)

38

Kultivar

Syarat Tumbuh

Sumenep, Lokal Brebes, Ampena, Tanduyong, Ilocos.

Bawang merah tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1000 m dpl. Hasil produksi terbaik pada dataran rendah dengan suhu 25 – 32 °C, dengan penyinaran 75%. Tanah yang digunakan gembur, subur, dan banyak mengandung bahan organik. Jenis tanah yang paling bagus yaitu lempung berpasir atau lempung berdebu dengan pH tanah 5.5 – 6.5. Drainase dan aerasi tanah diusahakan yang bagus.

Budidaya

Bawang Merah

(Allium cepa)

(42)

39

Pemilihan Bibit

Penanaman

Persiapan Lahan

Bibit bawang merah dipilih yang sehat : warna mengkilat, kompak/tidak keropos, kulit tidak luka dan telah disimpan 2 – 3 bulan setelah panen.

- Lahan dibuat bedengan dengan lebar 0,9 m. Diantara bedengan dibuat parit dengan lebar 0,6 m dan kedalaman 0,5 m (sistem surjan). Bila pada lahan kering kedalaman parit dibuat lebih dangkal. Tanah diatas bedengan dicangkul atau dibajak.

- Jarak tanam bawang merah pada musim kemarau 15×15 cm atau 15×20 cm, sedangkan pada musim hujan 15×20 cm atau 20×20 cm. - Jika pH tanah kurang dari 5,6, dilakukan pengapuran dengan menggunakan Kaptan atau Dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengan dosis 1 – 1,5 ton/ha.

- Pupuk kandang sebanyak 15 – 20 ton/ha atau kompos matang sebanyak 5 – 10 ton/ha disebar dan diaduk rata dalam lapisan olah 1 minggu sebelum tanam.

- Jika umur simpan bibit yang akan ditanam kurang dari 2 bulan, dilakukan “pemogesan” (pemotongan ujung umbi) kurang lebih 0,5 cm untuk memecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

- Kemudian umbi bibit ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi..

(43)

40

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pemeliharaan

Penyiraman

Dilakukan sesuai dengan umur tanaman : umur 0 – 10 hari, 2× /hari (pagi dan sore hari), umur 11 – 35 hari, 1× /hari (pagi hari), umur 36 – 50, 1× /hari (pagi atau sore hari).

Pemupukan

- Pemupukan dasar dilakukan pada saat tanam, sedangkan pemupukan susulan dilakukan pada umur 14 hari dan umur 35 hari setelah tanam.

- Jenis yang diberikan adalah Urea, ZA, SP-36, pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.

Penyiangan

Dilakukan minimal dua kali/musim, yaitu menjelang dilakukannya pemupukan susulan.

Pengendalian HPT dilakukan bila perlu, yaitu bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit. Untuk mengendalikan disemprotkan insektisida, fungisida sesuai dosis yang dianjurkan atau mencabut tanaman dan membakarnya.

- Lalat Penggorok Daun (Liriomyza chinensis Kato)

Gejala : Lalat menyerang bawang merah dengan cara menusukkan telur pada daun tanaman, dicirikan adanya bintik-bintik putih kecil akibat tusukan ovipasitor lalat betina. Bintik-bintik ini kemudian menjadi garis lurus dan lama-lama akan mengering. Pada serangan

(44)

41

berat menyebabkan seluruh helaian daun menjadi kering berwarna coklat, bahkan sampai bagian akar busuk dan mengeluarkan belatung.

Pengendalian : Menggunakan insektisida berbahan aktif imidakloprit dengan dosis 2 sendok makan atau 25 gram dan 2 liter. Bisa juga gunakan Abamectin dengan dosis 1/2 sendok teh dan 17 liter. Sedangkan untuk membasmi larvanya gunakan insektisida berbahan aktif abamectin (Demolish, Agrimec) dengan dosis 1/2 sendok teh dan 17 liter. Pengendalian dengan cara insektisida dapat dilakukan dengan nama dagang basmilat 80 EC yang berbahan aktif ricinofos 80 gr/L.

- Ulat Tanah (Agrotis ipsilon Hufnagel)

Gejala : Larva aktif malam hari untuk mencari makan dengan menggigit pangkal batang. Hama biasa menyerang dan memotong leher tanaman berusia 2–3 minggu. Potongan tanaman kemudian dibawa ke dalam tanah. Tanaman yang terserang hama ulat tanah akan layu dan akhirnya mati. Larva yang baru menetas, sehari kemudian juga menggigit permukaan daun.

Pengendalian : Cara pengendalian hama ini yaitu saat persiapan lahan bersihkan tanaman lama dengan cara dibakar dan digenangi air. Gunakan musuh alami Apanteles ruficrus, Metarrihizium sp., dan Botrytis sp.. Bisa juga berikan insektisida tabur yang berbahan karbofuron (Furadan, Regent) dengan cara ditaburkan pada tanah bersamaan pemupukan.

- Penyakit Antraknos (Coletotrichum gloesporioides)

Gejala : Tanaman yang terinfeksi dapat mati secara serentak. Serangan awal ditandai dengan terlihatnya bercak berwarna putih pada daun,selanjutnya terbentuk lekukan kedalam, berlubang, dan patah, karena daun terkulai tepat pada bercak. Infeksi lanjut akan terbentuk spora yang berwarna merah muda, berubah menjadi coklat muda, tua, dan akhirnya kehitamhitaman. Apabila kelembaban udara tinggi, terutama dimusim penghujan spora cepat menyebar di permukaan tanah dan menginfeksi inang disekitarnya. Spora tersebar dengan bantuan angin dan hujan lebat, apabila jatuh

(45)

42

Panen dan Pasca Panen

pada tanaman inang spora akan berkecambah dan masuk ke bagian epidemis daun.

Pengendalian : Rotasi dengan tanaman selain jenis bawang, kacang, labu, dan terung. Pengaplikasian pestisida nabati, seperti serbuk biji mimba 30 gram per liter setiap 3 hari sekali dan aplikasi fungisida yang selektif dan efektif apabila terjadi kerusakan pada tanaman. Untuk pengendalian dengan fungisida dilakukan dengan fungisida Amistartop berbahan aktif azoksistrobin dan difenokonazol.

- Penyakit Trotol (Altemaria porri)

Gejala : Pada daun terdapat bercak berwarna kelabu dengan pusat yang berwarna ungu, melekuk ke dalam dengan lingkaran konsentris yang semakin melebar dan semakin menipis. Koloni spora hitam teratur pada lingkaran-lingkaran. Kondisi cuaca lembab, mendung, hujan rintik-rintik dengan kelembaban udara mencapai > 90 dapat membentuk sporulasi spora yang disebarkan oleh angin. Apabila spora jatuh ke permukaan tanaman inang akan berkecambah dan menginfeksi jaringan tanaman lewat stomata atau luka pada epidermis. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara dan bibit.

Pengendalian : Penyiraman setelah turun hujan sangat dianjurkan untuk mencegah kemungkinan menempelnya spora pada permukaan daun akibat percikan tanah. Fungisida yang digunakan sebagai pengendalian adalah antracol 70WP dengan bahan aktif propineb.

- Untuk bawang konsumsi, waktu panen ditandai dengan 60 – 70 % daun telah rebah, sedangkan untuk bibit kerebahan daun lebih 90%. Panen dilakukan waktu udara cerah.

- Pada waktu panen, bawang merah diikat dalam ikatan – ikatan kecil (1 – 1,5 kg/ikat), kemudian dijemur selama 5 – 7 hari. Setelah kering “askip” (penjemuran selama 5 – 7 hari), 3 – 4 ikatan bawang merah

(46)

43

diikat menjadi satu, kemudian bawang merah dijemur dengan posisi penjemuran bagian umbi diatas selama 3 – 4 hari. Pada penjemuran tahap kedua dilakukan pembersihan umbi bawang dari tanah dan kotoran. Bila sudah cukup kering (kadar air kurang dari 85%), umbi bawang merah siap dipasarkan atau disimpan di gudang.

Referensi

Dokumen terkait

Meresepkan obat-obatan untuk penderita dengan insomnia harus berdasarkan tingkat keparahan gejala di siang hari, dan sering diberikan pada penderita dengan

Konteks sebuah iklan merupakan elemen yang memberikan (atau diberikan) konteks dan makna pada produk barang atau jasa yang diiklankan, sedangkan teks iklan merupakan tanda verbal

2.3 Jika Peserta didapati tidak layak sama ada sepanjang atau selepas tempoh kempen berlangsung seperti yang dinyatakan di bawah, PDB berhak untuk membatalkan

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa grafik Static Torque Coefficient turbin angin Savonius dengan silinder pengganggu berada diatas grafik turbin angin Savonius tanpa

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan lokus kendali eksternal berpengaruh positif signifikan terhadap keinginan untuk berhenti sehingga menyebabkan pengaruh positif

Lisaks juba motiveeritud patsientidele, kelle puhul kaalulangus on asjakohane, peaks esmajärjekorras kehakaalu kõneks võtma laste ja noortega ning tugevalt ja haiguslikult

Selanjutnya perubahan yang dirasakan jama’ah setelah mengikuti khalwat yaitu bisa mengendalikan amarah, rendah hati, empati, menghargai orang lain, berpikir positif,

Berangkat dari permasalahan tersebut, maka penulis ingin mengkaji permasalahan tersebut, selanjutnya penulis ingin mengadakan penelitian secara ilmiah dengan