• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KRISTEN KATOLIK ST YOSEF MEDAN 1923-1945.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KRISTEN KATOLIK ST YOSEF MEDAN 1923-1945."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KRISTEN KATOLIK St YOSEPH MEDAN 1923 - 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

SARAH MARINA NAPITUPULU NIM 309121068

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Sarah Marina Napitupulu. NIM 309121068. Perkembangan Pendidikan Kristen Katolik St Yosef Medan 1923 -1945. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Perkembangan Pendidikan Kristen Katolik di Sekolah Yayasan St Yoseph Medan. Yayasan Sekolah St Yoseph Medan merupakan sekolah Katolik pertama di Medan yang membuktikan bahwa penyebaran agama Katolik di Medan berkembang dengan pesat. Adanya penyebaran agama Katolik yang baik maka langkah berikutnya dalam penyebarannya melalui bidang pendidikan yang juga mampu memberikan pengajaran agama Katolik bagi penganut agamat Katolik. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumen, dokumentasi. Untuk menganalisis data maka dilakukan beberapa tahapan yaitu dengan menemukan sumber – sumber yang relevan dengan penelitian ini, selanjutnya verifikasi atau kritik sumber dan melakukan interpretasi ( menyusun hasil – hasil penelitian berdasarkan fakta) sebagai tahapan akhir adalah menganalisis dan menyajikan Perkembangan Pendidikan Kristen Katolik St Yoseph Medan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh bahwa secara historis perkembangan Kota Medan, sejak awal telah memposisikan menjadi pusat perdagangan ( ekspor – impor ) sejak masa lalu. Serdang dijadikannya medan sebagai ibukota deli juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah. Sampai saat ini disamping merupakan salah satu daerah kota, juga sekaligus sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Penyebaran agama Katolik di Sumatera Utara telah dirintis sejak abad ke – 19, sehingga pada akhir abad itu di Sumatera telah terdapat lima paroki yang pertama kali ialah Paroki Padang ( 1830), Paroki Sungai Selatan di Pulau Bangka ( 1853 ), Paroki Medan (1878), Tanjung Sakti di Bengkulu ( 1887 ) dan Kota Raja di Aceh ( 1881 ).Kota Medan dijadikan pusat kedua karya misi. Pada tahun 1923 datanglah suster – suster dari Dongen yang memulai karya mereka sebagai biarawati yang pertama di Medan. Bersama kedatangan mereka dapatlah dibuka Sekolah St Yosef pada tanggal 1 Juli 1923.

Perkembangan Pendidikan Kristen Katolik di mulai dengan berdirinya Sekolah St Yoseph Medan sebagai sekolah pertama yang berlandaskan ajaran agama Kristen Katolik terletak di pusat kota Medan yang mayoritas siswanya adalah orang Cina yang kemudian beberapa orang pribumi, adanya sekolah karena adanya agama Kristen Katolik itu sendiri yang mengaplikasikan ajaran agamanya melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya sehingga nyata bentuk pengajaran agama Kristen Katolik khususnya di Medan. Dengan adanya Yayasan St Yoseph Medan menyempurnakan perkembangan kota Medan untuk menjadikan kota metropolitan.

Kesimpulannya bahwa Yayasan St Yoseph Medan menjadi gambaran bahwa sebuah

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan syukur yang sebesar – besarnya kepada Tuhan Yang maha Esa karena atas berkat dan Kasih Karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tujuan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa guna menyelesaikan perkuliahan sehingga dapat menyandang gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan. Dan guna untuk memenuhi syarat tersebut, penulis membuat sebuah skripsi yang berjudul Perkembangan Pendidikan Kristen Katolik St Yoseph Medan 1923 1945.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada kedua orang tua penulis yang sangat dibanggakan penulis,Drs E. Napitupulu ( BaPak Ee) dan Ir T. br Nainggolan, MP ( MamakEe ) dan Nenek penulis, Opung Arnold boru Pane, yang telah berjuang senantiasa melalui doa,dana dan jerih payah, serta memberikan pelajaran hidup, perjuangan hidup, cinta manis dan kasih sayang yang tulus kepada penulis seutuhnya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan dan dalam penulisan skripsi ini penulis menghadapi kesulitan serta keterbatasan kemampuan. Namun, penulis bersyukur dan berterimakasih karena telah mendapat banyak perhatian dukungan dari pihak – pihak yang membantu memberikan pikiran,tenaga,waktu dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan segala masalah yang dihadapi dari awal penelitian sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian in sampai akhirnya selesai menjadi sebuah skripsi .

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para stafnya.

2. Bapak Dr. Restu, M.Si selaku Dekan FIS beserta stafnya.

3. Ibu Dra Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah yang memberikan teladan kepada penulis.

4. Ibu Dra Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah yang memberikan teladan kepada penulis.

5. Seluruh Dosen – dosen di Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah berjasa memberikan ilmu yang mahal dan berharga kepada penulis selaku mahasiswa di Jurusan Pendidikan Sejarah.

6. Bapak Phil Ichwan Azhari M.S, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi,saran yang membangun kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Kiranya Tuhan memberikan berkat dan sukacita serta umur panjang buat Bapak sekeluarga.

7. Ibu Dra Flores Tanjung MA, selaku Dosen Pembimbing Akademik, sekaligus juga sebagai penguji dan pembanding yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal masuk perkuliahan sampai penulis menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

(6)

9. Bapak Tappil Rambe SPd,MSi selaku sebagai Dosen Penguji Bebas dan Pembanding yang banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis.

10.Semua Keluarga besar Opung Arnold Nainggolan; Tulang – Nantulang, Tante – Uda serta sepupu – sepupuku yang telah banyak memberikan inspirasi, kreasi, motivasi serta materi yang terbaik kepada penulis.

11.Kakak dan Abang penulis; Kakak Naomi Asri Renova Napitupulu S.Pd, Abang Briptu Michael Paniroi Napitupulu SH dan Kakak Esther Isabel Napitupulu S.Sos yang telah mengukir, mengisi dan menginspirasi sehingga mengapresiasikan hari – hari penulis sehingga dapat menjalani romantika hidup yang nyata. Suka duka yang ada membuktikan kita dibesarkan oleh sosok yg kuat.

12.Seluruh Narasumber dari Yayasan St Yoseph Medan, Kepala Sekolah SD St Yoseph Medan beserta staf, Kepala Sekolah SMP beserta staf, Sekretaris Keuskupan Agung Medan dan Staf yang telah memberikan banyak informasi kepada penulis

13.Tulang Mukdin Nainggolan ( Tulang Julia) dan Pastor Togar Nainggolan selaku yang memberikan dukungan, informasi, solusi kepada penulis dan mengistimewakan penulis dalam melakukan penelitian sehingga mempermudah penulis.

14.Sahabat – sahabat penulis, Febriyana Sinuraya, E.V Yosephine Marpaung, Leli Novrida, Theresia Sitohang, Leli Vera Sinaga, Lusi Lusia Situmorang, Devita Syahfitri ( ACP). Terima kasih buat aksi, kreasi, inovasi, motivasi dan inspirasi yang berharga buat penulis. Anak muda yang cetar. Semoga masa depan yang indah kita capai. Sukses dan laris manis.

15.Sahabat penulis yang mempunyai kisah khusus, Irma Simamora dan Sarah Sartika Tobing terimakasih telah memberikan semangat,waktu,motivasi dan langsung menghapus airmata penulis serta melihat rapuhnya penulis ketika ada musibah yang terjadi kepada abang penulis sehingga penulis lebih tabah serta optimis dan bijaksana menghadapinya dan penulis bisa sekuat sekarang.

16.Seluruh teman – teman seperjuangan penulis kelas A Reguler 2009, terimakasih atas segala pengalaman yang telah dijalani bersama selama menjalani masa perkuliahan. Sukses buat kita semua.

17.Seluruh teman – teman Reguler dan Ekstensi stambuk 2009 Pendidikan Sejarah yang merasakan bersama perjuangan di semester akhir yang indah. Awal yang indah sudah kita lalui, semoga sukses buat kita semua.

18.Seluruh teman – teman satu dosen PS, waktu yang indah bersama kalian menginspirasi penulis, teman – teman satu senasib yang mengalami kesulitan dan kesusahan mendapatkan data dan penulisan Nella dan Febri, “kalau bukan kita,siapa lagi? Serunya ya kita rasakan. Semoga menjadikan pribadi yang hebat.

(7)

Daftar Isi

Abstrak………i

Kata Pengantar………ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel………....iv

Daftar Lampiran……….v

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ...1-4 B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

Bab II Kajian Pustaka A. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Medan sekilas pintas...7

B. Kerangka Konseptual ...8

2.1Konsep Perkembangan Pendidikan... 8

2.2Konsep Kristen Katolik...………..………16

2.3Konsep Santo Yosef...22

C. Kerangka Berpikir ...25

Bab III Metodologi Penelitian A. Metode Penelitian ... 28

B. Lokasi Penelitian ... 28

C. Sumber Data………...28

D. Teknik Pengumpulan Data ... .29

(8)

Bab IV Pembahasan

1. Identifikasi Kota Medan………32

2. Masuknya Agama Kristen Katolik di Medan………46

3. Sejarah Sekolah ST Yoseph Medan………...………56

4. Hakekat Sistem Pendidikan………..81

Bab V Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan………88

B. Saran………..92

(9)

Daftar Tabel

1.1Perkembangan Sekolah Dasar 1907 –1920………43

1.2Perkembangan Sekolah Dasar 1923-1987………...44

1.3Perkembangan Sekolah di Kota Medan tahun 2007 –2011………...45

2. Perkembangan Stasi Katolik tahun 1952-1972………...55

3. Daftar Yayasan St Yoseph Medan………..64

4. Kalender Pendidikan Sekolah tahun 2013/2014……….73

5. Tugas Wali kelas tahun 2013/2014……….74

(10)

Daftar Lampiran

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Bucchori, Mochtar. 2007. Evolusi Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta :Insist Press. Carm Piet GO O. 1994. Pendidikan Nilai di Sekolah Katolik. Malang: Dioma. Djokopranoto, Richardus. 2011. Filosofi Pendidikan Indonesia. Jakarta : OBOR. Freire, Paulo. 2007.Politik Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasbullah.2012. Dasar – dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Mestoko, Sumarsono dkk. 1985. Pendidikan Di Indonesia Dari Jaman Ke Jaman. Jakarta :

PN Balai Pustaka.

Mudyahardjo,Redja. 2006.Pengantar Pendidikan.Jakarta: PT Rajagrafindo. Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas. Jakarta : KPG.

Purba,Benyamin.2011.Benih Sabda.Medan: Bina Media Perintis.

Sagala,Syaiful. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta CV.

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2012. Konsepku Membangun Bangso Batak : Manusia, Agama, dan Budaya. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sinar, Lukman. 2005. Sejarah Medan Tempo Doeloe. Medan: Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Seni Budaya Melayu.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukarnan, Timotius. 2012. Gereja yang bertumbuh & berkembang. Yogyakarta: ANDI. Sunarto dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta;Rineka Cipta.

Sjamsudin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Syker, Christina. 2007. Nasihat Bijak Orang – Orang Kudus. Jakarta: Prestasi Pustaka Kasih. Tanjung,Muaz. 2012. Maktab Islamiyah Tapanuli 1918 – 1942.Medan: IAIN PRESS. Tim Kantor Waligereja Indonesia. 1974. Sejarah Gereja Katolik Indonesia . Jakarta: Bagian

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan hal yang dapat membangun bangsa dan menjadikan bangsa besar. Hal itu menekankan pendidikan sebagai prioritas untuk diperhatikan, anak bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa dibina melalui dunia pendidikan. Dunia pendidikan sangat erat hubungan antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan aturan dan pelajaran, siswa dengan masyarakat.

Pengaruh globalisasi dan kecanggihan teknologi memaksa harus ada perubahan dan pergerakan di dunia pendidikan mampu meningkatkan mutu sumber daya manusia. Mutu pendidikan itu harus memberikan ilmu seutuhnya, moral yang berkarakter untuk proses menjalani tantangan hidup dan persaingan sehingga menggali sumber daya manusia yang berkualitas. Unsur - unsur universal terdapat sistem pengetahuan, hal itu menjadi bukti pengetahuan itu merupakan penentu dalam kebudayaan bangsa. Awal mula adanya pendidikan dimulai dari pelajaran disampaikan dalam bahasa daerah dengan memanfaatkan hasil kajian lingusitik.

(13)

Awal kurikulum pada sekolah sangat sederhana sekali, yaitu membaca, menulis, dan berhitung. Semangat nasionalisme hendaknya menjiwai seluruh kegiatan pendidikan dan pengajaran, dan kegiatan pengajaran hendaknya lebih banyak mengandung aktivitas. Pendidikan sekolah hanya lensgkap, kalau di samping pendidikan intelektual diselenggarakan juga pendidikan jasmani. Kedua jenis pendidikan ini harus terpadu secara harmonis. Dengan berdirinya Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908, timbullah Pergerakan Nasional.

Pertumbuhan pesat kristenisasi yang disebabkan oleh penolakan terhadap Islam sebagai akibat dari Perang Padri yang tidak tepat. Faktor lain yang dapat dipastikan juga memainkan peran penting adalah perawatan kesehatan dan perbaikan kebersihan yang diperkenalkan oleh para misionaris.

Hasil kegiatan misionaris terwujud secara nyata khususnya dalam bentuk sekolah. Pendidikan yang disampaikan oleh misi membawa mobilitas vertical yang berarti dalam masyarakat asli. Puluhan ribu anak muda kemudian meninggalkan pertanian untuk melakukan aktivitas sector tersier dan melahirkan suatu golongan masyarakat yang kaya dan ambisius di samping elit tradisonal.

Percobaan awal kekristenisasi di Sumatra bagian utara berlangsung tak lama sebelum 1820, sampai pergantian abad seluruh Indonesia merupakan wilayah misi Serikat Yesus (Daniel Perret,2010:178). Medan juga merupakan titik pangkal untuk perjalanan tugas mengunjungi pelbagai jemaat Katolik yang kecil dibeberapa tempat yang dekat maupun yang jauh seperti Pangkalan Brandan, PangkalanSusu, Binjai, Kabanjahe, Berastagi, Tebingtinggi, Belawan yang hampir semuanya pada titik waktu (Tim Kantor Waligereja Indonesia,1974:18).

(14)

persoalan dana atau sumber daya manusia, sementara misi Belanda dengan cepat terhambat perkembangannya sebab kekurangan dana, meskipun mendapat dukungan dari pekebun – pekebun Deli (Daniel Perret, 2010:288).

Perkembangan kedua komunitas Kristen yang tidak seimbang itu pada gilirannya menimbulkan ketidakseimbangan kegiatan pendidikan yang dilakukan kedua misi. Misi Jerman secara teratur mengalami peningkatan jumlah siswa yang terdaftar, sedangkan misi Belanda terpaksa menutup sekolah – sekolahnya dan hanya membuka kembali sedikit dari sekolah – sekolah tersebut sepuluh tahun kemudian (Daniel Perret,2010:289). Di kalangan para suster terjadi pembinaan tenaga pribumi. Tidak dapat pula dilewatkan kenyataan, bahwa di Medan sudah ada sebuah paroki katolik,sebelum sebuah gereja “ Huria Kristen Protestan” didirikan.

Dengan dukungan beberapa Uskup, akhirnya Gereja Katolik menyelenggarakan program – program pendidikan untuk berbagai bidang pengajaran. Agama Katolik sudah masuk ke Sumatera pada awal ke – 18, tetapi pada waktu itu belum merupakan suatu usaha penyebaran, masih denfan tujuan melayani orang – orang belanda yang beragama Katolik yang dilakukan oleh para pastor Jesuit. Kota Medan dengan cepat menarik pendatang yang datang khususnya dari Tiongkok, Semenanjung Melayu, Singapura, berbagai tempat di Nusantara, dan dari Asia Selatan (Daniel Perret, 2010:277).

(15)

Pola hidup yang teratur digambarkan dengan pemanfaatan waktu dan di perketat dengan adanya asrama bagi para siswa yang semakin mengarahkan kehidupan yang lebih teratur sehingga siswa lebih displin dalam segala aspek. Pembahasan topik ini sangat menarik dan belum pernah ada yang membahasnya. Itu sebabnya penulis tertarik membahas “PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KRISTEN KATOLIK ST YOSEF MEDAN 1923 - 1945”.

B. Identifikasi Masalah

1. Masuknya agama Kristen Katolik di Kota Medan 2. Pengaruh agama Kristen Katolik di Kota Medan

3. Bukti identik ST Yosef sebagai sekolah Kristen Katolik yang pertama 4. Pengaruh Kristen Katolik di bidang pendidikan dan pengajaran

5. Pelayanan dan pengabdian sekolah Kristen Katolik ST Yosef di Medan

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terpusat dan tidak terlalu luas maka penulis menetapkan judul penelitian ini adalah : “PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KRISTEN KATOLIK ST YOSEF MEDAN 1923 – 1945”.

Adapun yang menjadi objek penelitian penulis adalah Sejarah Pendidikan Kristen Katolik Di Medan tepatnya sekolah ST Yosef Medan mulai tahun 1923 – 1945.

D. Rumusan Masalah

(16)

2. Bagaimana sejarah dan perkembangan bidang pendidikan di sekolah katolik ST Yosef terhadap kota Medan ?

3. Bagaimana sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda dan Jepang?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui sejarah masuknya agama Kristen Katolik di Medan. 2. Menelusuri sejarah sekolah Kristen Katolik ST Yosef Medan.

3. Menguraikan sistem pendidikan Perguruan Kristen Katolik ST Yosef Medan.

F. Manfaat Penelitian

1. Hasil tulisan ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang pengaruh Kristen Katolik di kota Medan di bidang pendidikan.

2. Sebagai bahan yang dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang pengaruh Kristen Katolik di bidang pendidikan melalui berdirinya ST YOSEF Medan.

3. Sebagai bahan untuk masyarakat mengetahui Sejarah awal pendidikan Kristen katolik yaitu ST YOSEF sebagai sekolah pertama di Medan.

(17)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang berhasil dirangkum oleh penulis berdasarkan hasil penelitian sebagai jawaban dari tujuan penelitian adalah:

1. Penyebaran agama Katolik di Sumatera Utara telah dirintis sejak abad ke – 19, sehingga pada akhir abad itu di Sumatera telah terdapat lima paroki yang pertama kali ialah Paroki Padang (1830), Paroki Sungai Selatan di Pulau Bangka (1853), Paroki Medan (1878), Tanjung Sakti di Bengkulu (1887) dan Kota Raja di Aceh (1881)

2. Pada tanggal 1 Januari 1961 Hirarki di seluruh Indonesia terbentuk. Mgr Dr A.H. Ferrecius van den Hurk menjadi Uskup Agung Medan Konsili Vatikan II (1962 – 1965) adalah sebuah Konsili Ekumenis ke 21 dari Gereja Katolik Roma yang dibuka oleh Paus Johannes XXIII pada 11 oktober 1962 dan ditutup oleh Paus Paulus VI pada 8 Desember 1965. Mgr Ferrerius v.d Hurk menghadiri siding Konsili Vatikan II..

3. Kota Medan dijadikan pusat kedua karya misi. Pada tahun 1923 datanglah suster – suster dari Dongen yang memulai karya mereka sebagai biarawati yang pertama di Medan. Bersama kedatangan mereka dapatlah dibuka Sekolah St Yosef 1 Juli

(18)

2

mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan Undang – Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

5. Sekolah St Yoseph Medan merupakan sekolah pertama yang berlandaskan agama Kristen Katolik menjadi bukti bahwa di tahun 1923 sudah ada bukti bahwa Medan sudah memiliki perkembangan di bidang pendidikan yang menjadikan kemajuan buat kota Medan sendiri. Sumber daya manusia sudah memiliki modal untuk dunia kerja dan usaha.

6. Kualitas dan mutu yang baik dibayar mahal terbukti dari peminat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di Yayasan St Yoseph Medan. Adanya persaingan pada masa itu tidak menjadikan sekolah Yayasana St Yoseph kalah bersaing, St Yoseph tetap memberikan citra yang baik bagi masyarakat luas.

(19)

3

perkembangan teknologi. Membudayakan rasa saling menghormati, menghargai, dan kerjasama yang lebih optimal.

8. Sekolah St Yoseph Medan mengutamakan pelayanan hidup bersama dan meneruskan ciri khas kekudusan St Yoseph sebagai orang kudus seperti rendah hati,sederhana,percaya ilahi, tenang, menyerahkan dan mengandalkan segala sesuatu kepada Tuhan sehingga Santo Yoseph dijadikan sebagai pelindung sekolah.

9. Bapak Ibu Guru mendapatkan pelatihan untuk meningkat mutu dan kualitas pendidikan sekolah St Yoseph Medan. Bapak – ibu guru dituntut menghasilkan perubahan yang menuju kemajuan. Kemajuan sekolah tampak dari perubahan fisik sekolah, pemanfaatan media dan kecanggihan teknologi, perkembangan kualitas yang kontras dan mutu peserta didik dibuktikan dengan persaingan antar tamatan sekolah,displin yang dipertanggungjawabkan, dan pelayanan yang memadai kepada peserta didik.

(20)

4

11. Keanekaragaman agama siswa yaitu siswa beragama Islam, Hindu, Buddha, Kristen Protestan di sekolah St Yoseph ini membuktikan bahwa sikap toleransi dan saling menghargai yang tinggi. Keinginan masyarakat untuk menjadikan generasi yang berdisplin dan berkualitas sehingga memilih sekolah St Yoseph Medan menjadi wadah untuk menuntut ilmu. 12. Pemerintah dan sekolah mempunyai hubungan yang baik dengan

diberikannya izin berdiri sekolah dan mendukung program sekolah dengan memberikan otonomi pendidikan kepada sekolah untuk melakukan inovasi sekolah yang seluas - luasnya.

13. Masyarakat dan pengamat pendidikan serta elemen yang memotivasi bidang pendidikan juga berperan aktif dengan mendukung dan mengamati perkembangan dunia pendidikan dan memberikan perhatian kepada sekolah St Yosef Medan dengan berbagai kritik dan saran yang membangun.

14. Sekolah Yayasan St Yoseph Medan berlandaskan agama Kristen Katolik sehingga tiap tahun merayakan seperti Perayaan Misa disekolah, Perayaan Syukuran Natal dan Tahun Baru, melakukan Retret oleh siswa dan guru - guru. Hal itu menunjukkan tingginya nilai agama Katolik untuk dijadikan prioritas dan gaya hidup seorang Kristen Katolik yang dimulai dari masa persekolah. Sekolah ini juga selalu menegakkan displin dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan sesama.

(21)

5

Uskup Agung Medan sebagai Lembaga Katolik yang tertinggi di Medan dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

16. Undang – undang nomor tahun 20 tahun 2003, Pasal 1 ayat 19, menyatakan bahwa kurikulum adalah separangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

17. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 dan 2006, serta 2013. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.

B. Saran

Melihat berbagai permasalahan yang telah banyak di paparkan tersebut penulis memberikan saran yaitu:

1. Sekolah St Yoseph harus mampu mempertahankan kualitas dan mutu pendidikan yang diperkuat ajaran agama Kristen Katolik sebagai landasan sudah terbukti di masyarakat dengan tetap memprioritaskan kedisplinan yang mampu membentuk SDM yang baik.

(22)

6

menunjang perkembagan dan kemajuan yang signifikan, karena pihak luar juga mampu memberi pengaruh kepada sekolah St Yoseph Medan 3. Sekolah St Yoseph juga harus mampu mengikuti perkembangan zaman

dan kecanggihan teknologi terhadap perkembangan dunia pendidikan agar tidak tertinggal, mengingat banyaknya sekolah – sekolah di Kota Medan. Dengan demikian media dan cara belajar mengalami peningkatan yang mengarah kea rah modernisasi.

4. Sekolah St Yoseph harus mampu menjalankan visi – misi, moto dan tata tertib serta peraturan sekolah untuk menjadikan sekolah Yayasan St Yoseph lebih terarah dan lebih unggul dengan ciri khas memiliki kedisplinan yang benar dengan demikian menghasilkan SDM yang potensial.

5. Sekolah St Yoseph harus lebih fokus mengarahkan, membimbing dan mengajarkan ilmu dan pengajaran yang baik dan benar setiap peserta didik agar memiliki niat dan keinginan untuk cerdas dan berbudi baik, dimana hal itu dapat menjadikan patokan dan bukti kepada pihak luar dan masyarakat luas bahwa SDM yang dihasilkan Sekolah St Yoseph Medan siap pakai untuk menjawab tantangan hidup.

(23)

1

DAFTAR PUSTAKA

Bucchori, Mochtar. 2007. Evolusi Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta : Insist Press.

Carm Piet GO O. 1994. Pendidikan Nilai di Sekolah Katolik. Malang: Dioma. Djokopranoto, Richardus. 2011. Filosofi Pendidikan Indonesia. Jakarta :

OBOR.

Freire, Paulo. 2007.Politik Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasbullah.2012. Dasar – dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Mestoko, Sumarsono dkk. 1985. Pendidikan Di Indonesia Dari Jaman Ke Jaman. Jakarta : PN Balai Pustaka.

Mudyahardjo,Redja. 2006.Pengantar Pendidikan.Jakarta: PT Rajagrafindo. Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas. Jakarta : KPG.

]Purba,Benyamin

Sagala,Syaiful. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta CV.

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2012. Konsepku Membangun Bangso Batak : Manusia, Agama, dan Budaya. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sinar, Lukman. 2005. Sejarah Medan Tempo Doeloe. Medan: Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Seni Budaya Melayu.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukarnan, Timotius. 2012. Gereja yang bertumbuh & berkembang. Yogyakarta:

ANDI.

Sunarto dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta;Rineka Cipta. Sjamsudin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Syker, Christina. 2007. Nasihat Bijak Orang – Orang Kudus. Jakarta: Prestasi Pustaka Kasih.

Tanjung,Muaz. 2012. Maktab Islamiyah Tapanuli 1918 – 1942.Medan: IAIN PRESS.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tentang implementasi program Raskin atau Beras untuk Masyarakat Miskin, mengetahui dan mendeskripsikan proses implementasi program

Karna ketika terjadinya kerusakan pada sebuah ekosistem, maka dapat menyebabkan suatu organisme yang ada di lingkungan tersebut yang tidak mampu beradaptasi dengan

Oleh karena itu untuk tahap awal perlu dikembangkan sistem pemasaran yang baik dan sesuai dengan kondisi PT Kasih Ananda sebagai dasar yang penting untuk sistem e-marketing

Semen yang biasa digunakan pada campuran beton atau disebut juga semen portland adalah bahan pengikat hidrolis berupa bubuk halus yang dihasilkan dengan cara menghaluskan

Kaltim Tahun Anggaran 2012, menyatakan bahwa pada tanggal 31 Juli 2012 pukul 11.59 Wita tahapan pemasukan/upload dokumen penawaran ditutup sesuai waktu pada aplikasi SPSE

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk

Two compounds from cultivation of the endophytic fungi Penicillium sp of leaves of kunyit putih (Curcuma zedoaria have been isolated. The endophytic fungus was cultivated on 5 L

Sebuah fonem dari bahasa atau dialek adalah sebuah abstraksi dari bunyi ujaran atau kelompok suara yang berbeda yang semuanya dianggap memiliki fungsi yang sama dengan penutur bahwa