• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA BERSUARA SISWA MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 050776 TANJUNG PASIR T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA BERSUARA SISWA MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 050776 TANJUNG PASIR T.A 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MEN INGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA BERS UARA S IS WA MELALUI METODE S OS IODRAMA

PADA PELAJARAN BAHAS A INDONES IA KELAS V S D NEGERI 050776

TANJUNG PAS IR T.A 2011/2012

S KRIPS I

Diajukan Untuk Memenuhi S yarat Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

S A Y A N T I

NI M : 108 313 318

PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS N EGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas

berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan proposalini

tepat pada waktunya. Skripsi yang penulis selesaikan ini berjudul “Upaya

M eningkatkan Keterampilan M embaca Bersuara siswa M elalui M etode

Sosiodrama Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 050776 Tanjung

Pasir Tahun Ajaran 2011/2012”.

Selama penyelesaian skripsi ini penulis menjalani berbagai kesulitan, oleh

karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam menulis skripsi, dan

penulis menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bimbingan,

saran dan bantuan serta dukungan moral dari berbagai pihak terutama pada Dosen

Pembimbing Skripsi Ibu Dra. Kemali Syarif. M .Pd, yang memberikan bimbingan

mulai dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini. Terima kasih kepada semua

pihak yang telah banyak membantu secara langsung maupun tidak langsung,

semoga kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.

Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M .Si selaku Rektor Universitas Negeri

M edan.

2. Bapak Drs.Nasrun, M S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi, M .S selaku Pembantu Dekan I

4. Bapak Drs.Aman Simaremare, M .Pd selaku Pembantu Dekan II

5. Bapak Drs.Khairul Anwar, M .Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Pra Sekolah

(6)

6. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M S, Ibu Dra. Syamsuarni, M .Pd, dan Bapak Drs

Ramli Sitorus, M .Ed selaku dosen penguji yang telah banyak memberi

masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

7. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal pengetahuan

kepada penulis.

8. Ibu Nina Elisah selaku kepala sekolah SD Negeri 050776 Tanjung Pasir Kec.

Pangkalan Susu, Kab. Langkat dan Ibu Supiyem, S.Pd selaku guru kelas V

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

sekolah tersebut.

9. Trima kasih juga saya ucapkan kepada keluarga besar saya, Terutama untuk

Ayahanda Irianto dan Ibunda M ariah, kakak saya Sri M aryani, dan adik-adik

saya Sumarno dan Hermanto yang telah banyak memberikan do’a, motivasi

dan materi sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini hingga selesai.

10.Terima Kasih Kepada sahabat-sahabat tercinta (SDKK) yaitu: Yulia C.H, Afni

M elinda, Khirunnisah Rambe, Putri Khairia, Raysyah Putri Sitanggang,

Nurfitriana Simatupang, Hel Putri Yani Br Ginting, Rati, Aldi Rahman HZT,

dan Alwin Ardiansyah S. Serta seluruh teman-teman mahasiswa PGSD kelas I

dan teman-teman PPLT Bandar Setia angkatan 2008.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh

karna itu, besar harapan penulis agar kiranya para pembaca memberikan masukan

berupa kritik dan sarannya yang bertujuan membangun kesempurnaan skripsi ini

(7)

sumbangan bagi semua pihak yang membutuhkan, kiranya Allah SWT

melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, Amin.

M edan, Agustus 2012 Penulis

(8)

Daftar Isi

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...6

1.3 Pembatasan Masalah...6

1.4 Rumusan Masalah ...7

1.5 Tujuan Penelitian...7

1.6 Manfaat Penelitian...7

BAB II TINJAUAN MAS ALAH 2.1 Kerangka Teoritis ...8

2.1.1 Keterampilan Membaca ...8

A. Hakekat Keterampilan M embaca ...8

B. Tujuan M embaca ...11

C. Proses M embaca ...13

D. M embaca Bersuara Atau M embaca Nyaring...14

E. Faktor-Faktor Yang M empengaruhi Kemampuan M embaca ...18

2.1.2 Metode S osiodrama...24

2.1.3 Pembelajaran Bahasa Indonesia Di S D ...33

A. Hakekat Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD ...33

B. M emerankan Tokoh Drama ...34

2.2 Kerangka Konseptual ...38

(9)

BAB III METODE PEN ELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ...40

3.2 Subjek Penelitian ...40

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ...40

3.4 Operasionalisasi Variable Penelitian...40

3.5 Desain Penelitian ...42

3.6 Prosedur penelitian ...43

1. Siklus I ...43

2. Siklus II ...46

3.7 Teknik Pengumpulan Data...49

3.8 Teknik Analisis Data ...49

BAB IV HAS IL D AN PEMBAHAS AN PEN ELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ...52

4.2 Data Derskripsi Hasil Penelitian...52

4.1.1 Deskripsi Penelitian Siklus I Pertemuan I ...57

4.1.2 Penelitian Siklus I Pertemuan II ...68

4.1.3 Penelitian Siklus II Pertemuan I ...75

4.1.4 Penelitian Siklus II Pertemuan II ...85

4.3 Pembahasan ...90

BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN 5.1 Kesimpulan ...95

5.2 S aran ...96

(10)

Daftar Tabel

Halaman

Tabel . Kategori Penilaian Keterampilan M embaca ...17

Tabel . Indikator Penilaian ...17

Tabel . Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ...51

Tabel 1. Daftar Nama Siswa ...52

Tabel 2. Indikator Intonasi Prasiklus ...54

Tabel 3. Aspek Pelafalan ...55

Tabel 4. Aspek Jeda ...55

Tabel 5. Aspek Kelancaran ...56

Tabel 6. Aspek Ekspresi Wajah ...56

Tabel 7. Kondisi Awal Keterampilan M embaca...57

Tabel 8. Lembar Observasi Guru Siklus I...62

Tabel 9. Aspek Intonasi ...65

Tabel 10. Aspek Pelafalan ...65

Tabel 11. Aspek Jeda ...66

Tabel 12. Aspek Kelancaran ...67

Tabel 13. Aspek Eksprasi Wajah ...67

Tabel 14. Nilai Siklus I Pertemuan I...68

Tabel 15. Aspek Intonasi ...70

Tabel 16. Aspek Pelafalan ...71

Tabel 17. Aspek Jeda ...72

Tabel 18. Aspek Kelancaran ...72

Tabel 19. Aspek Ekspresi Wajah ...73

Tabel 20. Nilai Siklus I Pertemuan II ...73

Tabel 21. Lembar Observasi Guru Siklus II ...79

Tabel 22. Aspek Intonasi ...81

Tabel 23. Aspek Pelafalan ...82

Tabel 23. Aspek Jeda ...82

Tabel 24. Aspek Kelancaran ...83

(11)

Tabel 26. Nilai Siklus II Pertemuan I ...85

Tabel 27. Aspek Intonasi ...87

Tabel 28. Aspek Pelafalan ...88

Tabel 29. Aspek Jeda ...88

Tabel 30. Aspek Kelancaran ...89

Tabel 31. Aspek Ekspresi Wajah ...89

Tabel 32. Nilai Siklus II Pertemuan II ...90

(12)

Daftar Gambar

Gambar 1. Sk ema PTK ...42

Gambar 4.1 ...59

Gambar 4.2 ...59

Gambar 4.3 ...60

Gambar 4.4 ...61

Gambar 4.5 ...61

Gambar 4.6 ...77

Gambar 4.7 ...78

Gambar 4.8 ...78

Gambar Grafik 1 ...92

(13)

Daftar Lampiran

Lampiran 1 ...98

Lampiran 2 ...99

Lampiran 3 ...102

Lampiran 4 ...103

Lampiran 5 ...105

Lampiran 6 ...108

Lampiran 7 ...110

Lampiran 8 ...111

Lampiran a1 ...112

Lampiran a2 ...113

Lampiran a3 ...114

Lampiran a4 ...115

Lampiran a5 ...116

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di sekolah, bahasa menjadi alat komunikasi sekaligus sebagai salah satu

mata pelajaran Bahasa Indonesia. M ata pelajaran ini terdapat hampir di semua

jenjang pendidikan termasuk di sekolah dasar (SD). Pembelajaran bahasa meliputi

empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

penggunaan bahasa, ke empat aspek tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan

yang lainnya. Hal ini menunjukan bahwa bahasa merupakan keterpaduan dari

empat aspek tersebut. Dari ke empat aspek bahasa, keterampilan membaca

merupakan hal yang sangat penting. Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta

memahami benar-benar bahwa membaca adalah suatu keterampilan yang

kompleks, dan rumit yang mencakup atau melibatkan serangkain keterampilan

yang lebih kecil.

Berdasarkan dari pengalaman dan pengamatan yang saya amati selama

Progaram Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) saat proses pembelajaran

bahasa Indonesia, siswa-siswi di sana kurang menguasai keterampilan membaca

bersuara. Pada saat disuruh membacakan sebuah paragraph atau cerita, mereka

membacakan kalimat-kalimat dengan nada yang datar, kurang bisa menempatkan

tanda baca dengan benar, dan jika murid perempuan yang disuruh membaca

terkadang ada juga yang membaca dengan nada yang sangat pelan, sehingga

teman-temannya yang lain tidak bisa mendengarkan suaranya saat membaca.

(15)

tiga komponen, yaitu: 1. Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca, 2.

Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang

formal, 3. Hubungan lebih lanjut dari 1 dan 2 dengan makna atau meaning”.

Dengan demikian keterampilan membaca harus dimiliki oleh setiap orang siswa.

M embaca bukan hanya berkaitan dengan tata bahasa dan tanda baca,

melainkan sebuah proses yang dapat mengembangkan kemampuan dalam hal

berfikir dinamis. M embaca bukan sekedar memberitahukan apa yang telah

diketahui. M embaca akan meningkatkan rasa percaya diri dan membantu

memunculkan kreativitas. Oleh karna itu, permasalahan kurang lancarnya siswa

membaca, penggunaan tanda baca yang kurang diperhatikan, dan intonasi bahasa

yang selalu datar haruslah mendapatkan perhatian yang serius untuk segera

diselesaikan.

Anderson (dalam Tarigan 2005:8) menyatakan bahwa “membaca dapat

dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat,

melihat pikiran yang terkandung dalam pikiran yang terkandung di dalam

kata-kata yang tertulis”. Tingkata-katan hubungan antara makna yang hendak dikemukakan

oleh penulis dan penafsiran atau interprestasi pembaca turut menentukan

ketepatan membaca. M akna bacaan tidak terletak pada halaman tertulis tetapi

berada pada pikiran pembaca. Demikianlah makna itu akan berubah, karena setiap

pembaca memiliki pengalaman yang berbeda-beda yang dia pergunakan sebagai

alat untuk menginterprestasikan kata-kata tersebut. Semua yang diperoleh melalui

membaca itu akan memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya

pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Dengan

(16)

oleh siapa pun terutama oleh individu yang ingin maju dan meningkatkan diri.

Oleh sebab itu, disekolah khususnya guru bahasa Indonesia, paling

berkepentingan dalam usaha ini.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diketahui bahwa

keterampilan membaca penting untuk dimiliki. Ketermpilam membaca diperlukan

terutama dalam kegiatan belajar. Anak yang memiliki keterampilan membaca

rendah akan memiliki kesulitan untuk mempelajari materi belajar lainnya. Dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa keterampilan membaca sangat dibutuhkan

untuk dimiliki setiap orang terutama bagi setiap peserta didik. Sebagai upaya

meningkatkan keterampilan membaca bersuara, yang dilakukan pada saat proses

pembelajaran.

Selama ini, guru melaksanakan pembelajaran membaca dengan menyuruh

siswa terlebih dahulu membaca dalam hati. Selanjutnya siswa disuruh membaca

satu persatu ke depan kelas dengan membaca teks bacaan dari buku bacaan (buku

paket). Kadang-kadang guru yang memberhentikan siswa yang sedang berlatih

membaca ke depan kelas untuk digantikan temannya yang lain. Selain itu, dengan

cara tersebut tidak semua siswa memiliki kesempatan untuk membaca ke depan

kelas pada hari itu. Bahkan siswa tahu bahwa mereka tidak akan memperoleh

giliran pada hari itu. Dampaknya, pada saat seorang temannya membaca di depan

kelas, beberapa siswa yang lain tidak mengikuti kegiatan membaca itu. Bahkan

ada siswa tidak memperhatikan buku bacaannya dan melakukan aktivitas yang

lain, seperti bercerita di bangku dengan temannya atau mengganggu temannya

(17)

Pada saat pembelajaran, guru cenderung hanya menggunakan media buku

teks. Buku yang dipegang guru sama dengan buku yang dipegang siswa. Suasana

belajar belum mengaktifkan siswa secara bersamaan untuk belajar membaca

bersuara. Guru hanya memperhatikan siswa yang mendapatkan giliran membaca

di depan kelas. Dan juga metode pengajaran yang digunakan masih kurang

bervariasi, banyak ditentukan oleh tujuan yang dirumuskan. Berbagai ragam

metode akan perlu digunakan, Seperti metode diskusi, metode sosiodrama,

metode demonstrasi, metode ceramah dan lain sebagainya. Dari metode yang

dikemukakan bahwa sosiodrama memiliki keunggulan yaitu murid akan terlatih

untuk berinisiatif, kreatif dan dapat membagi tanggung jawab dengan sesama

temannya. Selain itu juga, bermain drama merupakan kegiatan pembelajaran

yang menyenangkan. M aka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

sosiodrama. M etode ini merupakan aktivitas pembelajaran secara bersama atau

kerja sama di mana murid melatih dirinya untuk memahami dan mengingat bahan

yang akan didramakan dalam pembelajaran ini.

Sosiodrama merupakan sarana bagi anak untuk dapat membaca bersuara

dengan pelafalan atau pengucapan kata-kata yang jelas dan intonasi atau disebut

juga lagu kalimat yang berbeda-beda sesuai dengan kalimat yang dibaca. Kerja

sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya, dan

murid juga memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab

dengan sesamanya. M etode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar

merupakan hal yang penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran, karena

dengan metode tersebut guru dapat menciptakan kondisi belajar yang mendukung

(18)

oleh guru dalam melatih kemampuan membaca bersuara terutama dalam melatih

pengucapan dan intonasi pada kalimat. Dalam hal ini guru membimbing dengan

memberikan sebuah petunjuk tentang peran yang akan dimainkan oleh siswa

dengan pertimbangan-pertimbangan kurikulum, sehingga selain siswa akan

mampu mengasah keterampilan membacanya, siswa juga dapat mengasah

keterampilan berbicara dalam mengungkapkan ide dan pendapat. Siswa juga akan

dengan cepat mengingat materi pelajaran yang diberikan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dapat dinyatakan bahwa

metode sosiodrama diperkirakan dapat mengatasi masalah siswa membaca.

Peneliti ingin mengkaji bagaimana sosiodrama sebagai metode dapat mengatasi

masalah membaca bersuara dengan pengucapan dan intonasi yang baik. Dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa fokus penelitian ini adalah permasalahan

rendahnya keterampilan membaca pada siswa kelas V di SD Negeri 050776

Tanjung Pasir. Permasalahan ini akan diatasi dengan menggunakan metode

sosiodrama. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa peneliti ini mengkaji :

“Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Bersuara Melalui Metode

S osiodrama pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 050776

Tanjung Pasir T.A. 2011/2012”.

1.2Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi beberapa

masalah dalam penelitian ini antara lain:

a. Keterampilan membaca bersuara siswa masih rendah

(19)

c. M etode pembelajaran yang digunakan guru pada saat proses belajar

mengajar masih kurang bervariasi.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka peneliti

membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu : “Upaya Meningkatkan

Keterampilan Membaca Bersuara Melalui Metode S osiodrama pada

Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V S D Negeri 050776 Tanjung Pasir T.A.

2011/2012”. Pembelajaran menggunakan Tema ‘Ketertiban’.

1.4 Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah dengan menggunakan metode

sosiodrama dapat meningkatkan keterampilan membaca bersuara siswa pada

pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 050776 Tanjung Pasir

dengan Tema Ketertiban?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, adalah: Untuk mengetahui

peningkatan keterampilan membaca bersuara dengan menggunakan metode

sosiodrama sebagai salah satu alternatife dalam meningkatkan keterampilan

(20)

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian diharapkan dapat

bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran. Secara khusus pembelajaran ini

bermanfaat bagi :

a. Bagi siswa, untuk meningkatkan keterampilan membaca.

b. Bagi guru, untuk melaksanakan perbaikan guna meningkatkan

keterampilan membaca siswa, dan penelitian ini dapat digunakan

sebagai masukan untuk memilih dan menentukan pendekatan dalam

melakukan pengajaran.

c. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat mendorong pihak

sekolah untuk memotivasi guru mengadakan penelitian sejenis,

sehingga dapat meningkatkan kinerja guru dan mutu sekolah akan

meningkat.

d. Bagi peneliti, dapat menemukan alternative pembelajaran bahasa

Indonesia khususnya meningkatkan ketermpilan membaca dan

melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan membaca

(21)

DAFTAR PUS TAKA

Arikunto, Suharsimi, Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Aqib, Zainal, Dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Angkasa.

N.K, Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Pasaribu, Arta. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Pada Keterampilan Membaca

Nyaring Menggunakan Media Komik. M edan : Skripsi.

Poerwadarminta.W.J.S.1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sudjana, Nana.2009. Peilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suyatno, H, Dkk. 2008. Indahnya Bahasa Dan Sastra Indonesia Untuk Sd/Mi

KelasV. Jakarta : M adju.

Slameto.2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Tampubolon. 1986. Kemampuan Membaca, Teknik Membaca Efektif Dan Efesien. Bandung : Angkasa.

Gambar

Tabel 26. Nilai Siklus II Pertemuan I ............................................................85
Gambar 1. Skema PTK ..................................................................................42

Referensi

Dokumen terkait

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: (Constant), LDR, CAR,

Dengan menggunakan akses internet melalui Ponsel maka informasi akan didapatkan dimana saja tidak mengenal waktu dan tempat dan tentunya informasi akan sampai dengan cepat. Untuk

[r]

Masalah yang timbul seperti tidak memilikinya database yang ditujukan untuk kerapihan data, penginputan data yang masih menggunakan manual sehingga pencatatan akan lebih lama.

Kesalahan Leksiko-Semantik Dina Karangan Narasi Siswa Kelas VII- C SMP Laboraturium Percontohan UPI Taun Ajaran 2013-2014.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Data dalam penelitian ini adalah tuturan yang mengandung tindak tutur direktif, i mplikatur, dan daya pragmatik yang terdapat dalam rubrik “Rakyat. Bicara” dalam harian

Berkenaan dengan bakat, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro tidak dapat mengenali bakat mereka untuk menentukan minat studi

nilai yang dirasakan secara pribadi dari produk dan jasa yang dialami oleh mereka.. (Varga&Lusch, 2004), melalui feel experience akan mampu membentuk