• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK PERBAIKAN BERDASARKAN JENIS DAN TYPE KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TEKNIK PERBAIKAN BERDASARKAN JENIS DAN TYPE KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

TEKNIK PERBAIKAN BERDASARKAN JENIS DAN TYPE

KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

OLEH :

DARMANSYAH HARAHAP

NIM : 508212007

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ABSTRAK

Darmansyah Harahap, 508212007; ” Teknik Perbaikan Berdasarkan Jenis Dan Type Kerusakan Perkerasan Lentur Jalan Raya”; Tugas Akhir; Jurusan Teknik Sipil D-3; Fakultas Teknik; Universitas Negeri Medan; Agustus 2012.

Pengertian perkerasan lentur (flexible pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya. Lapisan-lapisan perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. Dalam Tugas Akhir ini permasalahan yang dibahas adalah Analisa Pemilihan Perbaikan Perkerasan Lentur Pada Ruas Jalan Raya terdiri dari beberapa jenis lapisan konstruksi perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut ; lapisan tanah dasar (sub grade), lapisan pondasi bawah (subbase course), lapisan pondasi atas, lapisan permukaan/penutup (surface course). Lapisan perkerasan jalan berfungsi untuk menerima beban lalu-lintas dan menyebarkannya ke lapisan di bawahnya terus ke tanah dasar.

Umumnya kerusakan-kerusakan yang timbul itu tidak disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi dapat merupakan gabungan penyebab yang saling berkaitan. Sebagai contoh, retak pinggir, pada awalnya dapat diakibatkan oleh tidak baiknya sokongan dari samping. Dengan terjadinya retak pinggir, memungkinkan air meresap masuk ke lapis dibawahnya yang melemahkan ikatan antara aspal dengan agregat, hal ini dapat menimbulkan lubang-lubang disamping dan melemahkan daya dukung lapisan dibawahnya.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Allah SWT, atas limpahan

berkat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini berjudul “ Teknik Perbaikan Berdasarkan Jenis Dan Type Kerusakan Perkerasan Lentur Jalan Raya” ini di maksud sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Diploma III Jurusan Teknik Sipil

Universitas Negeri Medan (Unimed)

Penulis sangat menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan baik isi maupun pemakaian kalimat. Oleh sebab itu, penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

Tugas Akhir ini.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis telah banyak memperoleh

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik materi, maupun informasi. Oleh

karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang terkhusus kepada:

1. Bapak Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Toyama Situmpul selaku dosen pembimbing yang sangat banyak

memberikan ilmu serta bimbingan kepada penulis.

3. Bapak Drs. Sempurna Peranginangin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing

Akademik

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

(4)

5. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan (UNIMED)

6. Ibu Syafiatun Siregar, ST. MT. selaku Ketua Prodi Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan (UNIMED)

7. Bapak/ibu Dosen di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan,

yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan

8. Teristimewa kepada kedua Orang Tua saya yang sangat kukasihi dan kucintai

yang senantiasa sabar dan bijaksana untuk memberikan motivasi serta

dorongan terlebih materi agar penulis selalu tekun dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

9. Bapak Fajaruddin Hrp dan Keluarga yang telah memberikan dukungan dan

motivasi pada penulis baik moril maupun materi.

10. Fajar sa’id,Ade wahyudi,Haidi rizki dan rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi

Teknik Sipil angkatan ’08 yang telah banyak memberikan masukan, dorongan

dan informasi sampai penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang

telah memberikan dukungannya. Penulis juga mengharapkan agar Tugas Akhir ini

memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2013 Penulis

(5)
(6)

`

ii

BAB III PEMBAHASAN

A. Kerusakan Pada Struktur Perkerasan Lentur ………... 30

B. Perbaikan Jalan dengan CTRB (Cement Treated Recycling Base)…… 35

C. Pemilihan Teknik Perbaikan……….. 38

D. Jenis Perbaikan Perkerasan Jalan………... 39

E. Kondisi dan Jenis Penanganan Persegmen………. 39

F. Data Lalu-Lintas Harian Rata-rata (LHR)……….. 40

G. Perbaikan dengan Metode Perbaikan Standar………. 40

H. Perbaikan dengan Perkerasan Lentur……….. 41

I. Perbaikan dengan CTRB………. 44

J. Pemilihan Teknik Perbaikan Jalan……….. 45

K. Solusi Untuk Mencegah Terjadi Kerusakan Jalan ………. 46

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan ... 47

1.2. Saran ... 47

(7)

`

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persentase berat butiran yang lewat saringan………...17

Tabel 2 . Keuntungan dan Kerugian Stabilisasi dengan Semen……….37

Tabel 3. Kuat Tekan Bebas Pada Umur 7 Hari………..38

Tabel 4. Data Kerusakan Jalan………...39

Tabel 5. Perhitungan Jumlah Sumbu Berdasarkan Jenis dan Bebannya………42

(8)

`

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perkerasan Telford………...9

Gambar 2. Perkerasan Macadam………..10

Gambar 3. Susunan Lapisan Konstruksi Perkerasan Lentur………14

Gambar 4. Jalan Retak Halus………...21

Gambar 5. Jalan Retak Kulit Buaya……….22

Gambar 6. Jalan Retak Pinggir……….22

Gambar 7. Retak Sambungan Jalan………..23

Gambar 8. Retak Sambungan Pelebaran Jalan……….24

Gambar 9. Jalan Retak Refleksi………...24

Gambar 10. Alur (Ruts)………26

Gambar 11. Keriting (crrogation)……….26

Gambar 12. Sungkar (shoving)………..………...27

Gambar 13. Amblas (grade depressions)………....27

Gambart14. Kerusakan Lapisan Permukaan……….………30

Gambar 15. Lubang (potholes)……… 32

Gambar 16. Retak Kulit Buaya (aligator crack)……….………..33

Gambar 17. Struktur Perkerasan dengan CTRB………..34

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jalan raya merupakan prasaranan perhubungan untuk melewatkan lalu lintas

dari suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk menjamin kenyamanan kendaraan

yang lewat. Perkerasan jalan yaitu suatu lapisan yang dibuat sedemikian rupa

yang terdiri dari lapisan 1. Lapisan tanah dasar, Lapisan pondasi bawah, Lapisan

pondasi atas. perkerasan yang terletak diantara lapisan tanah dasar yang berfungsi

memberikan pelayanan tersebut tidak terjadi kerusakan yang berarti. Perkerasan

jalan yang baik dapat menjamin kenyamanan, keamanan dan kelancaran dari

pengguna jalan raya. sebab dengan lancarnya trasportasi maka akan memberikan

dampak yang baik bagi pemakai jalan.

Pesatnya pertumbuhan jumlah lalu lintas dapat mengakibatkan semakin

pendeknya umur pelayanan jalan tersebut. Hal ini berkaitan juga dengan mutu

jalan, baik dari segi perkerasan, lebar jalan maupun tingkat jalan tersebut dalam

perencanaan. Dengan demikian dapat dipastikan jalan-jalan tersebut akan

mengalami kerusakan. Hal ini terjadi karena perkerasan jalan banyak yang retak.

Disamping daya dukung lapisan perkerasan yang penting dan jumlah kendaraaan

yang melintas bertamba banyak mengakibatkan terjadinya kerusakan.

Dalam perencanaan perkerasan jalan harus mengetaui faktor-faktor yang

menyebabkan kerusakan jalan raya. Perencanaan perkerasan juga harus

(10)

2

lingkugan , sifat tanah dasar, beban lalu lintas, fungsi jalan dan faktor-faktor

lainnya. Hal ini dikarenakan lapisan perkerasan berfungsi untuk menerima dan

menyebarkan beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada

konstruksi jalan, sehingga dapat memberikan keamanan dan kenyamaan selama

masa pelayanan jalan tersebut.

Berdasarkan bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan jalan diklasfikasikan

menjadi 3 golongan perkerasan lentur (flexible pavement), perkerasan kaku (rigid

pavement) dan perkerasan komposit (compisite pavement). Perkerasan lentur

yaitu perkerasan yang menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan

pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulagan diletakan di atas tanah dasar

atau tanpa lapisan pondasi bawah. Perkerasan komposit yaitu perkerasan kaku

yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di

atas perkerasan kaku atau perkerasan kaku di atas perkerasan lentur.

Setelah perkerasan di buat dan banyak kendaraan, berangsur-angsur kondisi

kekuatan pada perkerasan berkurang, karena mengalami kerusakan struktural

seperti retak, berlubang dan lainnya. Menurut Standar Operasional Prosedur

(SPOP) dinas Perkerasan Umum daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (2002), Jenis

kerusakan perkerasan lentur, umumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Deformasi; bergelombang, alur, ambles, sungkar, mengembang, bengjol dan

turun.

2. Retak; retak memanjang, melintang, diagonal, refleksi, blok, kulit buaya, retak

(11)

3

3. Kerusakan tektur permukaan; butiran lepas, kegemukan, agregat licin,

terkelupas, dan stripping.

4. Kerusakan lubang, tambalan dan perilagan jalan rel.

5. Kerusakan di pinggir perkerasan; pinggir retak/pecah dan bahu turun.

Kerusakan dalam bentuk yang sederhana umumnya lebih mudah

diindentifikasi sebab – sebabnya. Kerusakan perkerasan jalan dapat

disebabkan, kondisi tanah yang tidak stabil sebagai akibat dari sistem

pelaksanaan yang kurang baik, kondisi lingkugan (termaksut akibat suhu

udarah dan curah hujan yang tinggi), material dari struktural perkerasan yang

kurang baik, drainase yang buruk dan berbagai faktor – faktor lainnya.

B. Identifikasi Masalah

Pada penjelasan yang dimuat dalam latar belakang ,dapat dibuat identifikasi

masalah pada pengaruh beban lalu lintas terhadap umur perkerasan jalan raya

adalah:

1. Bagaimanakah kerusakan pada lapisan permukaan perkerasan lentur jalan raya

yang mengakibatkan cacat permukaan, retak, pengausan, dan distorsi?

2. Apakah penyebab terjadinya cacat permukaan, retak, pengausan,distorsi pada

lapisan perkerasan jalan raya?

C. Batasan Masalah

Pada penjelasan yang dimuat dalam latar belakang ,dapat dibuat identifikasi

masalah pada perbaikan kerusakan perkerasan lentur jalan raya:

1. Kerusakan pada lapisan permukaan perkerasan lentur jalan raya yang

(12)

4

2. Penyebab terjadinya cacat permukaan, retak, pengausan,distorsi pada lapisan

perkerasan jalan raya?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah penyebab terjadinya cacat permukaan, retak, pada lapisan perkerasan

jalan.

2. Bagaimana teknik perbaikan perkerasan jalan untuk perkerasan jenis dan

type.

E. Tujuan Penulis Tugas Akhir

Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan penulisan tugas akhir

ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaru kerusakan lapisan perkerasan lentur jalan raya

pengaruh beban lalu lintas.

2. Untuk mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi pada lapisan perkesan

lentur jalan

F. Manfaat Penulisan Tugas Akhir

Adapun manfaat yang diharapkan dari Penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Dapat mengetahui teknik perbaikan jalan raya, tentang kerusakan

deformasi. Berdasarkan jenis kerusakan bergelombang.

2. Dapat mengetahui teknik perbaikan jalan raya, tentang kerusakan retak.

Berdasarkan jenis kerusakan kuliat buaya dan typenya seperti retak

(13)

5

G. Metode Penulisan Tugas Akhir

Metode penulisan tugas akhir ini dilakukan ,studi literatur , yang berhubugan

dengan objek penulisan data serta catatan – catatan di bangku kuliah serta

(14)

52

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

a. Adapun dampak kerusakan pada lapisan permukaan jalan pengaruh beban adalah cacat permukaan (desintegration), retak (cracking), pengausan (polished aggregate) dan

distorsi (distortion).

b. Salah satu penyebab kerusakan struktur perkerasan jalan raya adalah akibat dari repetisi beban lalu lintas yang melampaui beban yang dapat dipikul oleh lapisan permukaan

tersebut.

B. Saran

a. Dalam merencanakan jalan raya perlu diperhatikan syarat-syarat yang terdapat pada peraturan-peraturan dalam perencanaan jalan sesuai dengan standarisasi yang berlaku.

b. Melarang/membatasi truk-truk yang ukuran beratnya melebihi dari kelas/kekuatan jalan.

c. Melarang tempat-tempat pemberhentian bus ditempat yang khusus diperkuat, karena justru ditempat-tempat pemberhentian bus ini yang selalu lekas rusak/bergelombang.

d. Diperlukan kerja sama kepada aparat yang berwewenang seperti dinas perhubungan dan polisi lalu lintas untuk menindak tegas kendaraan yang melebihi beban dengan apa yang

(15)

53

DAFTAR PUSTAKA\

Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan

Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen. Jakarta : Yayasan

Badan Penerbit PU.

Pekerjaan Jalan Kabupaten. Departemen Pekerjaan Umum.

Departemen Pekerjaan Umum. 1995. Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan

Nasional dan Jalan Provinsi. Jakarta : Direktorat Jendral Bina Marga.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. 2002. Perencanaan Tebal

Perkerasan Lentur. Jakarta: Departemen Pemukiman dan Prasarana

Wilayah.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. 2003. Perencanaan Perkerasan

Jalan Beton Semen. Jakarta: Departemen Pemukiman dan Prasarana

Wilayah.

Sukirman. Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova. Bandung.

Tao. Mingjiang. Dkk. 2008. Simple Procedure to Assess Performance and Cost

Benefits of Using Recycled Materials in Pavement Construction. Journal

Of Materials In Civil Engineering. ASCE.

Gambar

Tabel 1. Persentase berat butiran yang lewat saringan……………………………...17

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan data untuk fenomena flashback ini digunakan dengan cara eksperimental Parameter yang dicari atau variabel bebas dalan kajian eksperimen ini adalah rasio

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ta‟aruf merupakan proses saling mengenal dan memperkenalkan diri sesuai dengan aturan Islam antara pria dan wanita

17) Apakah pelayan membantu Anda dalam memberikan informasi produk yang tidak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan model picture and picture berbantuan gambar pada siswa kelas V SD Negeri 02

[r]

Penilaian disfungsi/gagal organ pada anak menggunakan beberapa sistem penilaian, antara lain, Pediatric Multiple Organ Dysfunction Score (P-MODS), Pediatric Logistic Organ

Sehingga hasilnya kurang tepat karena kondisi keuangan perbankan sangat buruk akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia sehingga hasil penelitiannya menjadi bias,

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru