• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KETELITIAN HASIL PENGUKURAN TOPOGRAFI TERHADAP DESAIN( Studi Kasus Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan ) Pengaruh Ketelitian Hasil Pengukuran Topografi Terhadap Desain ( Studi Kasus Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KETELITIAN HASIL PENGUKURAN TOPOGRAFI TERHADAP DESAIN( Studi Kasus Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan ) Pengaruh Ketelitian Hasil Pengukuran Topografi Terhadap Desain ( Studi Kasus Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan )."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i PENGARUH KETELITIAN HASIL PENGUKURAN TOPOGRAFI TERHADAP DESAIN

( Studi Kasus Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan )

TESIS

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Teknik Sipil

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister dalam Ilmu Teknik Sipil

Oleh : HERI WIJAYANTO NIM : S100120005

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA

(2)

ii NOTA PEMBIMBING

1. Dr. Ir. Sri Sunarjono, M.T. 2. Ir. Jaji Abdurrosyid, M.T.

Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta Nota Dinas

Hal : Tesis Saudara Heri Wijayanto Kepada Yth.

Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap Tesis saudara :

Nama : Heri Wiijayanto

NIM : S100120005

Konsentrasi : Transportasi

Judul : PENGARUH KETELITIAN HASIL PENGUKURAN

TOPOGRAFI TERHADAP DESAIN

(Studi Kasus Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan) Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam sidang ujian tesis pada Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wassalamu ’alaikum wr. wb.

Surakarta, Januari 2014

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii TESIS BERJUDUL

PENGARUH KETELITIAN HASIL PENGUKURAN TOPOGRAFI TERHADAP DESAIN (Studi Kasus Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan)

yang dipersiapkan dan disusun oleh

HERI WIJAYANTO

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 23 Januari 2014

dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Pembimbing Utama, Anggota Dewan Penguji Lain

Dr. Ir. Sri Sunarjono, M.T. Dr. Moch. Solikin, M.T.

Pembimbing Pendamping I

Ir. Jaji Abdurrosyid, M.T.

Surakarta, Februari 2014 Universitas Muhammadiyah Surakarta

Program Pascasarjana Direktur,

(4)

iv PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Heri Wiijayanto

NIM : S100120005

Program Studi : Magister Teknik Sipil Konsentrasi : Transportasi

Judul : PENGARUH KETELITIAN HASIL PENGUKURAN TOPOGRAFI TERHADAP DESAIN

(Studi Kasus Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tesis yang saya serahkan ini benar – benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan – kutipan dan ringkasan – ringkasan yang telah saya jelaskan sumbernya dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti tesis ini jiplakan, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Surakarta, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,

(5)

v KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan ridho-Nya tesis ini dapat disusun dan diselesaikan. Selama menempuh pendidikan dan penulisan serta penyelesaian tesis ini, penulis banyak memperoleh dukungan baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati, penulis haturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta

2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H, M.Hum, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

3. Dr. Ir. Sri Sunarjono, M.T, selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana dan Pembimbing Utama Universitas Muhammadiyah Surakarta

4. Ir. Jaji Abdurrosyid, M.T, selaku Pembimbing Pendamping I 5. Dr. Moch. Solikin, M.T, selaku Anggota Dewan Penguji Lain

(6)

vi 7. Ir. Bambang Sarosa, M.S, selaku pemberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

8. Keluarga yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis

9. Rekan-rekan yang telah membantu penyusunan tesis ini khususnya angkatan 2012 serta rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tesis ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan tesis ini. Akhirnya harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamu ’alaikum wr. wb.

(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

ABSTRAK ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Orisinalitas ... 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Masalah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pengukuran Sipat Datar ... 7

B. Profil Memanjang dan Profil Melintang ... 10

(8)

viii

D. AnalisisBill of Quantity/ BOQ ... 15

E. Analisis Biaya Konstruksi Saluran ... 16

F. Pengujian Hipotesis ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Lokasi Penelitian ... 23

B. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian ... 23

C. Pengumpulan Data ... 25

D. Analisis Profil Melintang dan Memanjang ... 26

E. AnalisisBill of Quantity/BOQ ... 32

F. Analisis Biaya Konstruksi Saluran ... 34

G. Uji Hipotesis ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Lokasi Penelitian ... 41

B. Analisis Profil Melintang dan Memanjang ... 41

C. AnalisisBill of Quantity/BOQ ... 43

D. Analisis Biaya Konstruksi Saluran ... 76

E. Uji Hipotesis ... 95

F. Analisis Perbandingan Antara 1, 2 dan 3 Angka Desimal ... 187

G. Hasil Perbandingan Referensi ... 243

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 245

A. Kesimpulan ... 245

B. Saran ... 246

(9)

ix DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Harga Koefisien KekasaranStrickler(k) ... 12 Tabel 3.1. Form AnalisisBill of Quantity/BOQ ... 34 Tabel 3.2. Form Analisis Biaya Konstruksi Saluran ... 35 Tabel 4.1. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 2 (dua) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Wonosari ... 45 Tabel 4.2. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 3 (tiga) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Wonosari ... 47 Tabel 4.3. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 2 (dua) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi Pipa Pralon

Ø 0.30 m ... 50 Tabel 4.4. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 3 (tiga) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi Pipa Pralon

Ø 0.30 m ... 52 Tabel 4.5. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 2 (dua) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi Buis Beton ... 53 Tabel 4.6. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 3 (tiga) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi Buis Beton ... 56 Tabel 4.7. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 2 (dua) Angka Desimal pada

(10)

x Tabel 4.8. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 3 (tiga) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Tugu ... 60 Tabel 4.9. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 2 (dua) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Sukun ... 62 Tabel 4.10. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 3 (tiga) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Sukun ... 65 Tabel 4.11. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 2 (dua) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Bowong ... 68 Tabel 4.12. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 3 (tiga) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Bowong ... 70 Tabel 4.13. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 2 (dua) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Bowong Kiri ... 73 Tabel 4.14. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 3 (tiga) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Bowong Kiri ... 75 Tabel 4.15. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Galian Tanah Biasa ... 76 Tabel 4.16. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Pembuangan Tanah Sejauh 30 m ... 76 Tabel 4.17. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali Dipadatkan

(11)

xi Tabel 4.18. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Timbunan Tanah dari Luar Dipadatkan

dan Dirapikan (Manual) ... 77 Tabel 4.19. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Pasangan Batu Kali dengan Spesi 1PC :

4Psr ... 78 Tabel 4.20. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Pasangan Batu Kali Bekas Bongkaran

1PC : 4Psr ... 78 Tabel 4.21. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Siaran dengan Spesi 1PC : 2Psr ... 79 Tabel 4.22. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Plesteran Tebal 1,5 cm dengan Spesi

1PC : 3Psr ... 79 Tabel 4.23. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Pemasangan Pipa PVC AW Ø 12” ... 80 Tabel 4.24. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Pemasangan Buis Beton Ø 60 cm ... 80 Tabel 4.25. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Pemasangan Buis Beton Ø 50 cm ... 80 Tabel 4.26. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

(12)

xii Tabel 4.27. Analisis Harga Satuan Upah dan Bahan Kabupaten Magetan

Tahun 2012 Pekerjaan Pemasangan Buis Beton Ø 30 cm ... 81 Tabel 4.28. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 2 (dua) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Wonosari ... 82 Tabel 4.29. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 3 (tiga) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Wonosari ... 83 Tabel 4.30. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 2 (dua) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi

Pipa Pralon Ø 0.30 m ... 84 Tabel 4.31. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 3 (tiga) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi

Pipa Pralon Ø 0.30 m ... 85 Tabel 4.32. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 2 (dua) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi

Buis Beton ... 86 Tabel 4.33. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 3 (tiga) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi

Buis Beton ... 87 Tabel 4.34. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 2 (dua) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Tugu ... 88 Tabel 4.35. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 3 (tiga) Angka

(13)

xiii Tabel 4.36. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 2 (dua) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Sukun ... 90 Tabel 4.37. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 3 (tiga) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Sukun ... 91 Tabel 4.38. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 2 (dua) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Bowong ... 92 Tabel 4.39. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 3 (tiga) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Bowong ... 93 Tabel 4.40. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 2 (dua) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Bowong Kiri ... 94 Tabel 4.41. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 3 (tiga) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Bowong Kiri ... 95 Tabel 4.42. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Wonosari dalam

Pengujian Hipotesis ... 97 Tabel 4.43.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Wonosari dalam

Pengujian Hipotesis ... 101 Tabel 4.44. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Wonosari dalam Pengujian

Hipotesis ... 106 Tabel 4.45. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Janggan dengan

Konstruksi Pipa Pralon dalam Pengujian Hipotesis ... 110 Tabel 4.46.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Janggan dengan

(14)

xiv Tabel 4.47. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi

Pipa Pralon dalam Pengujian Hipotesis ... 116 Tabel 4.48. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Janggan dengan

Konstruksi Buis Beton dalam Pengujian Hipotesis ... 120 Tabel 4.49.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Janggan dengan

Konstruksi Buis Beton dalam Pengujian Hipotesis ... 124 Tabel 4.50. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi

Buis Beton dalam Pengujian Hipotesis ... 128 Tabel 4.51. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Tugu dalam Pengujian

Hipotesis ... 132 Tabel 4.52.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Tugu dalam Pengujian

Hipotesis ... 135 Tabel 4.53. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Tugu dalam Pengujian

Hipotesis ... 139 Tabel 4.54. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Sukun dalam

Pengujian Hipotesis ... 142 Tabel 4.55.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Sukun dalam Pengujian

Hipotesis ... 146 Tabel 4.56. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Sukun dalam Pengujian

Hipotesis ... 151 Tabel 4.57. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Bowong dalam

(15)

xv Tabel 4.58.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Bowong dalam

Pengujian Hipotesis ... 159 Tabel 4.59. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Bowong dalam Pengujian

Hipotesis ... 164 Tabel 4.60. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Bowong Kiri dalam

Pengujian Hipotesis ... 168 Tabel 4.61.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Bowong Kiri dalam

Pengujian Hipotesis ... 172 Tabel 4.62. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Bowong Kiri dalam

Pengujian Hipotesis ... 175 Tabel 4.63. Luas Total Profil Melintang Saluran Sekunder dalam Pengujian

Hipotesis ... 179 Tabel 4.64.Total Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder dalam Pengujian

Hipotesis ... 182 Tabel 4.65. Total Biaya Konstruksi Saluran Sekunder dalam Pengujian

Hipotesis ... 185 Tabel 4.66. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 1 (satu) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Wonosari ... 189 Tabel 4.67. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 1 (satu) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Wonosari ... 191 Tabel 4.68. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Wonosari dalam

(16)

xvi Tabel 4.69.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Wonosari dalam

Pengujian Hipotesis ... 197 Tabel 4.70. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Wonosari dalam Pengujian

Hipotesis ... 201 Tabel 4.71. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Wonosari dalam

Pengujian Hipotesis ... 205 Tabel 4.72.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Wonosari dalam

Pengujian Hipotesis ... 210 Tabel 4.73. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Wonosari dalam Pengujian

Hipotesis ... 214 Tabel 4.74. Hasil Analisis BOQ Berdasarkan 1 (satu) Angka Desimal pada

Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi Pipa Pralon Ø

0.30 m ... 218 Tabel 4.75. Hasil Analisis Biaya Konstruksi Berdasarkan 1 (satu) Angka

Desimal pada Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi

Pipa Pralon Ø 0.30 m ... 219 Tabel 4.76. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Janggan dengan

Konstruksi Pipa Pralon dalam Pengujian Hipotesis ... 221 Tabel 4.77.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Janggan dengan

Konstruksi Pipa Pralon dalam Pengujian Hipotesis ... 224 Tabel 4.78. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi

(17)

xvii Tabel 4.79. Luas Profil Melintang Saluran Sekunder Janggan dengan

Konstruksi Pipa Pralon dalam Pengujian Hipotesis ... 231 Tabel 4.80.Bill of Quantity/BOQ Saluran Sekunder Janggan dengan

Konstruksi Pipa Pralon dalam Pengujian Hipotesis ... 234 Tabel 4.81. Biaya Konstruksi Saluran Sekunder Janggan dengan Konstruksi

Pipa Pralon dalam Pengujian Hipotesis ... 237 Tabel 4.82. Analisis Perbandingan Antara 1, 2 dan 3 Angka Desimal di

Saluran Sekunder Wonosari ... 240 Tabel 4.83. Analisis Perbandingan Antara 1, 2 dan 3 Angka Desimal di

(18)

xviii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta Lokasi Penelitian ... 3

Gambar 2.1. Penempatan Alat Ukur Sipat Datar di Salah Satu Titik ... 8

Gambar 2.2. Penempatan Alat Ukur Sipat Datar di Antara Dua Titik ... 8

Gambar 2.3. Penempatan Alat Ukur Sipat Datar di Luar Titik ... 9

Gambar 2.4. Pengukuran Profil Memanjang ... 10

Gambar 2.5. Pengukuran Profil Melintang ... 11

Gambar 2.6. Saluran Trapesium ... 13

Gambar 2.7. Saluran Segi Empat ... 14

Gambar 2.8. Saluran Setengah Lingkaran ... 15

Gambar 2.9. Analisis Volume Galian dan Timbunan Tanah ... 16

Gambar 2.10. Kurva Pengujian Dua Sisi Daerah Penolakan ... 18

Gambar 2.11. Kurva Pengujian Satu Sisi Kiri ... 19

Gambar 2.12. Kurva Pengujian Satu Sisi Kanan ... 20

Gambar 3.1. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian ... 24

Gambar 3.2. Form Plot Profil Melintang Berdasarkan 2 Angka Desimal ... 26

Gambar 3.3. Hasil Plot Profil Melintang Berdasarkan 2 Angka Desimal ... 27

Gambar 3.4. Form Plot Profil Memanjang Berdasarkan 2 Angka Desimal ... 28

Gambar 3.5. Hasil Plot Profil Memanjang Berdasarkan 2 Angka Desimal ... 28

Gambar 3.6. Form Plot Profil Melintang Berdasarkan 3 Angka Desimal ... 29

(19)

xix

Gambar 3.8. Form Plot Profil Memanjang Berdasarkan 3 Angka Desimal ... 31

Gambar 3.9. Hasil Plot Profil Memanjang Berdasarkan 3 Angka Desimal ... 31

Gambar 3.10. Analisis Luasan Pekerjaan Berdasarkan 2 Angka Desimal ... 33

Gambar 3.11. Analisis Luasan Pekerjaan Berdasarkan 3 Angka Desimal ... 33

Gambar 3.12. Kurva Pengujian Dua Sisi Daerah Penolakan ... 36

Gambar 3.13. Kurva Pengujian Satu Sisi Kiri ... 37

Gambar 3.14. Kurva Pengujian Satu Sisi Kanan ... 38

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Luas Profil Melintang Berdasarkan 1, 2 dan 3 Angka Desimal di Saluran Sekunder Wonosari ... 240

Gambar 4.2. Grafik PerbandinganBill of Quantity/BOQ Berdasarkan 1, 2 dan 3 Angka Desimal di Saluran Sekunder Wonosari ... 240

Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Biaya Konstruksi Berdasarkan 1, 2 dan 3 Angka Desimal di Saluran Sekunder Wonosari ... 241

Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Luas Profil Melintang Berdasarkan 1, 2 dan 3 Angka Desimal di Saluran Sekunder Janggan Dengan Konstruksi Pipa Pralon ... 242

Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Bill of Quantity/BOQ Berdasarkan 1, 2 dan 3 Angka Desimal di Saluran Sekunder Janggan Dengan Konstruksi Pipa Pralon ... 242

(20)

xx DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi Patok Antar Profil Melintang

Lampiran 2. Hasil Plot Profil Melintang dan Memanjang Berdasarkan 2 Angka Desimal Disertai dengan Desain Saluran

Lampiran 3. Hasil Plot Profil Melintang dan Memanjang Berdasarkan 3 Angka Desimal Disertai dengan Desain Saluran

Lampiran 4. Hasil Plot Profil Melintang Berdasarkan 1 Angka Desimal Disertai dengan Desain Saluran

(21)

xxi Pengaruh Ketelitian Hasil Pengukuran Topografi Terhadap Desain

(Studi Kasus Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan) Heri Wijayanto

Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana UMS Jl. A. Yani, Pabelan, Kartasura, Tromol Pos I, Surakarta, 57102

Telp : 08122591936 Email : heri_ddc@yahoo.com

ABSTRAK

Perencanaan irigasi sangat ditentukan oleh pengukuran beda tinggi. Pengukuran ketinggian patok tetap meliputi patokBench Mark(BM) danControl Point (CP) ditulis 3 angka desimal, detail situasi serta ketinggian detail profil melintang cukup ditulis 2 angka desimal. Meskipun pernyataan tentang penulisan angka desimal sudah terdapat pada pedoman tersebut di atas tetapi pada kenyataannya penggambaran profil melintang dan memanjang yang berasal dari dana bantuan luar negeri menggunakan 3 angka desimal sedangkan dana bantuan dalam negeri tidak mempermasalahkan penggambaran dengan menggunakan 2 atau 3 angka desimal. Penelitian ini dilakukan pada Saluran Sekunder Wonosari, Janggan, Tugu, Sukun, Bowong dan Bowong Kiri di Daerah Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil melintang dan memanjang, bill of quantity/BOQ, biaya konstruksi saluran dan uji signifikansi analisis tersebut.

Metode penelitian yang dilakukan meliputi analisis profil melintang dan memanjang, bill of quantity/BOQ, biaya konstruksi saluran dan uji signifikansi analisis tersebut berdasarkan 2 dan 3 angka desimal. Analisis ini menggunakan programMicrosoft ExceldanAutoCAD.

(22)

xxii The Accuracy Effect of Topographic Survey on Irrigation Design Gonggang

Heri Wijayanto

Civil Engineering Program, Magister of Civil Engineering-UMS Jl. A. Yani, Pabelan, Kartasura, Tromol Pos I, Surakarta, 57102

Telp : 08122591936 Email : heri_ddc@yahoo.com

ABSTRACT

Irrigation planning is determined by measuring the height difference. The height measurements of concrete marker includes Bench Mark (BM) and Control Point (CP) written in 3 decimal digits, situations and elevation of cross section is written only 2 decimal digits. Although the statement about decimal digits writing are explained in the guidelines above, but in fact, the drawing of cross section and longitudinal section derived from foreign aid funds using 3 decimal digits and domestic funds are not concerning with 2 or 3 decimal digits. The research was conducted at the Secondary Channels of Wonosari, Janggan, Tugu, Sukun, Bowong and Bowong Kiri in Gonggang’s Irrigation Magetan’s regency. The aims of this research is to analyze the cross and longitudinal section, bill of quantity/BOQ, cost analysis of construction channels and the significance test.

Methods of this research includes analysis of cross and longitudinal section, bill of quantity/BOQ, cost of construction channel and significance test based on 2 and 3 decimal digits. This analysis using Microsoft Excel and AutoCAD. Cost of construction channel generated by the processing of the channel measurements data by 2 and 3 decimal digits are a little difference in the amount of 0.24%. The results of this hypothesis is there are no significance differences between wide of cross section, bill of quantity/BOQ and cost of construction channel. Based on the results of this hypothesis concludes that the processing of measurement data 2 decimal digits can be used as a basic reference in the cross and longitudinal section analysis.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan : Dari hasil analisis statistik data penelitian, ada pengaruh yang signifikan intensitas nyeri antara pasien yang menggunakan tampon dengan pasien yang tidak

[r]

Rp.350.000.000 ,- (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) Tahun Anggaran 2017, maka bersama ini kami Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah

tetapi juga sebagai media untuk menarik minat remaja mempelajari sejarah Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di nusantara serta

Penelitian ini dilakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan juga di sanggar Shelomita yang ada dikota pekanbaru untuk mencapai tujuan yang dimaksud dalam

Penggunaan insektisida untuk mengenda- likan ulat grayak pada tanaman kedelai yang intensif telah banyak dilakukan, namun belum sepenuhnya dapat menekan populasi ulat grayak..

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi penyebab kecelakaan yang terjadi di jalan Namang-Koba serta cara didalam melihat/

Sama halnya dengan kalorimeter yaitu alat ayang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan.. digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori)