ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA DALAM MENJUMLAHKAN DAN
MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN
PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS IV SDN KADISOBO 3
Dionysius Wibowo Kurnianto Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI); (2) aktivitas belajar (3) prestasi belajar siswa dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV SD N Kadisobo 3 dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 20 siswa.Variabel dari penelitian ini yaitu: (1) aktivitas siswa; (2) prestasi siswa. Alat pengumpulan data dengan menggunakan nilai hasil evaluasi dan lembar observasi. Lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan nilai hasil evaluasi untuk mengetahui prestasi siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunaan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat pada kelas IV SDN Kadisobo 3, ini dibuktikan dengan aktivitas belajar siswa sebesar 78,89% pada siklus pertama, 88,33% pada siklus kedua dan prestasi belajar siswa ditunjukan oleh 55% dari 20 siswa yang lulus KKM dengan nilai rata-rata 69,98 pada siklus pertama dan 85% dari 20 siswa dengan nilai rata-rata 79,66 pada siklus kedua.
ABSTRACT
IMPROVING ACTIVITY AND ACHIEVEMENT IN STUDY
ON MATHEMATICS SUMMING AND SUBTRACTING
INTEGERS USING PMRI APPROCH FOURTH GRADE SDN
KADISOBO 3
Dionysius Wibowo Kurnianto Sanata Dharma University
2013
This research is a class act. The purpose of this study was to determine: (1) Mathematical Realistic Indonesia approach (PMRI), (2) learning activities (3) on student achievement summing and subtracting integers.
Subjects studied were fourth grade students Kadisobo 3 elementary school with the number of research subjects as much as 20 students.Variabel of this research are: (1) student activities, (2) student achievement. Data collection tools by using the value of the evaluation and observation sheets. Observation sheet to determine the value of student activities and evaluation results to determine student achievement.
The results showed that the using Realistic Mathematics Indonesia approach improve students learning activities and learning mathematics achievement in summing and subtracting integers on fourth grade SDN Kadisobo 3, is evidenced by students' learning activities amounted to 78.89% in the first cycle, 88.33% in second cycle and student achievement indicated by 55% of the 20 students who graduated KKM with an average value of 69.98 in first cycle and 85% of the 20 students with an average value of 79.66 in second cycle.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA DALAM MENJUMLAHKAN DAN
MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN
PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS IV SDN KADISOBO 3
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh :
Dionysius Wibowo Kurnianto
(071134043)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada :
ψ
Bapak dan Ibuku (Ant. Sri Hardono dan
Modesta Indarti) yang sangat saya
sayangi, selalu memberikan doa, motivasi,
bimbingan, saran, curahan kasih sayang,
membiayaiku dari awal kuliah sampai
sekarang dan segalanya.
ψ
Adik-adiKku tersayang CAECILIA NOVIANA
Devi Sabata dan MARIA Deni Pangastuti
.
ψ
Keluarga besarku yang selalu
memberikan doa dan semangat
ψ
Teman-teman seangkatan S1 PGSD 2007
yang selalu mendukungku.
Motto
Setiap Kesulitan Pasti
Ada Jalan Keluarnya
dan Menjadikan Lebih
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Oktober 2013
Penulis,
LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dionysius Wibowo Kurnianto
NIM : 071134043
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA DALAM MENJUMLAHKAN DAN
MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN
PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS IV SDN KADISOBO 3
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 23 Oktober 2013
Yang menyatakan,
ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA DALAM MENJUMLAHKAN DAN
MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN
PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS IV SDN KADISOBO 3
Dionysius Wibowo Kurnianto Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI); (2) aktivitas belajar (3) prestasi belajar siswa dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV SD N Kadisobo 3 dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 20 siswa.Variabel dari penelitian ini yaitu: (1) aktivitas siswa; (2) prestasi siswa. Alat pengumpulan data dengan menggunakan nilai hasil evaluasi dan lembar observasi. Lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan nilai hasil evaluasi untuk mengetahui prestasi siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunaan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat pada kelas IV SDN Kadisobo 3, ini dibuktikan dengan aktivitas belajar siswa sebesar 78,89% pada siklus pertama, 88,33% pada siklus kedua dan prestasi belajar siswa ditunjukan oleh 55% dari 20 siswa yang lulus KKM dengan nilai rata-rata 69,98 pada siklus pertama dan 85% dari 20 siswa dengan nilai rata-rata 79,66 pada siklus kedua.
ABSTRACT
IMPROVING ACTIVITY AND ACHIEVEMENT IN STUDY
ON MATHEMATICS SUMMING AND SUBTRACTING
INTEGERS USING PMRI APPROCH FOURTH GRADE SDN
KADISOBO 3
Dionysius Wibowo Kurnianto Sanata Dharma University
2013
This research is a class act. The purpose of this study was to determine: (1) Mathematical Realistic Indonesia approach (PMRI), (2) learning activities (3) on student achievement summing and subtracting integers.
Subjects studied were fourth grade students Kadisobo 3 elementary school with the number of research subjects as much as 20 students.Variabel of this research are: (1) student activities, (2) student achievement. Data collection tools by using the value of the evaluation and observation sheets. Observation sheet to determine the value of student activities and evaluation results to determine student achievement.
The results showed that the using Realistic Mathematics Indonesia approach improve students learning activities and learning mathematics achievement in summing and subtracting integers on fourth grade SDN Kadisobo 3, is evidenced by students' learning activities amounted to 78.89% in the first cycle, 88.33% in second cycle and student achievement indicated by 55% of the 20 students who graduated KKM with an average value of 69.98 in first cycle and 85% of the 20 students with an average value of 79.66 in second cycle.
PRAKATA
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua karunia
dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skipsi dengan judul“PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS IV SDN KADISOBO 3”.
Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah
memberikan bantuan moril, materil, dukungan, bimbingan maupun kerja sama
kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A. selaku ketua Program Studi
PGSD Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Akademik.
3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
dengan sabar memberikan bantuan, saran, bimbingan, dan arahannya selama
penyusunan skripsi ini.
4. Segenap Dosen PGSD yang telah memberikan ilmunya selama penulis
menjadi mahasiswa PGSD.
5. Segenap staff karyawan sekretariat PGSD yang telah membantu penulis
selama ini.
6. Bapak Suhardi S.Pd selaku Kepala Sekolah SD N Kadisobo 3 yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
7. Para guru SD N Kadisobo 3; terutama Bu Kasinem, yang sudah berbaik hati
memperbolehkan peneliti untuk menggunakan kelasnya untuk pengambilan
data.
9. Kedua orang tuaku Bapak Antonius Sri Hardono dan Ibu Modesta Indarti
yang selalu memberikan kasih sayang, doa, motivasi, dukungan secara moril
dan materiil serta nasihat-nasihat untuk kemajuan hidup penulis.
10. Adik-adikku Devi dan Deni selaku saudara penulis yang selalu memberi
semangat penulis.
11. Teman seperjuanganku Andi, Tiksna, Vj, Rosa, Lexa, dan Nita yang telah
menemani dalam penyusunan skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
banyak membantuku selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 23 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT... ix
PRAKATA... x
DAFTAR ISI... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah... 3
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Batasan Pengertian... . 3
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori... 5
B. Penelitian yang Relevan ... 16
C. Kerangka Berfikir………... 16
D. Hipotesis Tindakan ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian ... 18
B. Rencana Tindakan ... 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian ... 29
B. Hasil Penelitian ... 31
C. Pembahasan... 36
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 39
B. Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak setiap manusia untuk menjamin kelangsungan
hidupnya. Kehidupan seseorang perlu dikembangkan agar berguna dan
bermanfaat. Pendidikan dapat berpengaruh pada pembentukan hidup seseorang.
Pendidikan bukan sekedar untuk menyiapkan sebuah profesi, namun lebih pada
pengembangan pribadi manusia seutuhnya untuk bersama dengan orang lain dan
lingkungannya.
Pengembangan pribadi seseorang terkait dengan adanya proses
pendidikan. Proses pendidikan secara umum terjadi di sekolah dalam kegiatan
belajar mengajar. Proses belajar tidak hanya mengembangkan pada segi
intelektual, moral, ataupun sikap. Namun pendidikan yang diperoleh setiap orang
juga membantu untuk semakin menyadari akan keberadaannya dengan lingkungan
hidupnya. Melalui proses pendidikan, orang mampu mengembangkan nilai-nilai
kehidupan dan menemukan sendiri pengalaman melalui belajar.
Pendidikan Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan pada siswa sejak Sekolah Dasar (SD). Matematika perlu diajarkan bagi
siswa untuk memudahkan interkasi dalam kehidupannya.
Keberhasilan belajar dapat dilihat dari telah mencapai atau melebihi
siswa yang sudah atau yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ideal adalah 100% sedangkan batas
nilai minimal disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan peserta didiknya. Di
SDN Kadisobo 3 Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman, kriteria ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran Matematika kelas IV ditargetkan harus mencapai
70. Namun, kenyataannya dari jumlah seluruh siswa hanya 48% yang mencapai
KKM sisanya sebesar 52% tidak mencapai KKM dari hasil ulangan semester I
siswa kelas IV tahun ajaran 2012/2013. Kondisi ini dikarenakan daya tangkap
siswa yang rendah terhadap materi serta pendekatan yang kurang melibatkan
siswa dalam pembelajaran
Fowler (dalam Muslich, 2009: 221), matematika merupakan mata
pelajaran yang bersifat abstrak sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat
mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental
siswa.Kondisi tersebut memerlukan pendekatan pembelajaran yang tidak hanya
meningkatkan prestasi tetapi juga meningkatkan aktifitas siswa dalam
pembelajaran. Berdasarkan kenyataan tesebut usaha yang dirasa paling tepat
untuk mengatasi masalah adalah dengan pendekatan PMRI. PMRI pengalaman
belajar siswa akan terbentuk apabila siswa ikut terlibat dalam pembelajaran yang
B. Pembatasan Masalah
Batasan dalam penelitian ini adalah Standar Komptensi 5 yaitu:
Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
C. Perumusan Masalah
1. Bagaimana menerapkan pendekatan PMRI untuk meningkatkan
aktivitas belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan
bilangan bulat pada kelas IV SDN Kadisobo 3?
2. Bagaimana menerapkan pendekatan PMRI untuk meningkatkan
prestasi belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan
bilangan bulat pada kelas IV SDN Kadisobo 3?
D. Batasan Pengertian
1. Aktivitas belajar adalah kegiatan pengamatan, penyelidikan,
pengalaman yang dimiliki dan dilakukan sendiri oleh siswa yang
bertujuan untuk memperoleh pengetahuan
2. Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang berupa penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan salama kehidupannya manusia menurut bidang dan
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendiskripsikan peningkatan aktivitas belajar matematika dalam
menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan pendekatan
PMRI pada kelas IV SDN Kadisobo 3
2. Mendiskripsikan peningkatan prestasi belajar matematika dalam
menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan pendekatan
PMRI pada kelas IV SDN Kadisobo 3
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Dapat menggunakan sebagai bahan inspirasi pada mata pelajaran
matematika atau pada mata pelajaran yang lain.
2. Bagi Siswa
Dapat memperoleh pengalaman belajar dengan menemukan sendiri
jawaban dari masalah yang dihadapi.
3. Bagi Peneliti
Dapat memperoleh pengalaman dalam penerapan pendekatan PMRI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam dunia pendidikan, belajar menjadi hal yang penting karena
belajar merupakan pokok dari pendidikan itu sendiri. Belajar tidak
memiliki batas karena proses belajar itu sendiri terus berlangsung selama
kita masih hidup.
Hintzman (dalam Muhibin Syah (1999: 65), belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan,
disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organisme tersebut.
Masidjo (2006: 11), belajar adalah proses perubahan aktivitas mental
yang sadar tujuan yang terjadi dalam interaksi aktif dengan lingkungan
(keluarga, sekolah, masyarakat) dalam jangka waktu tertentu yang hasilnya
adalah tingkah laku baru ataupun penyempurnaan tingkah laku lama.
Winkel (1989: 34), belajar merupakan proses perubahan dari belum
mampu ke arah sudah mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama
jangka waktu tertentu. Yamin (2006: 17), mengemukakan bahwa belajar
Slameto (2003: 2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Bruner (dalam Hudoyo 1990:101), belajar
melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan, yang
relevansi: memperoleh informasi baru, transformasi informasi dan menguji
relevansi dan ketepatan pengetahuan, sehingga belajar dapat diartikan
sebagai proses kognitif.
Herbart (dalam Hamalik 2001: 37), belajar adalah memperoleh
pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk
perangsang-perangsang dari luar. Cronbach (Djamarah 2008: 13), belajar
sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman. Suprijono (2009: 2), berpendapat belajar
adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari
pengalaman. Gagne (Hudoyo 1990: 11), belajar merupakan suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat pengalaman.
Wina (2005: 89), belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri
seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku.
Hilgard (dalam Wina Sanjaya 2006: 110), mengemukakan belajar adalah
proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di
dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.
Wens (2006: 19), Belajar merupakan salah satu kegiatan penting yang
Piaget (dalam Semiawan 2008: 10), belajar merupakan perkembangan
aktivitas yang melibatkan kognitif seseorang merupakan proses interaksi
yang terus-menerus antara lingkungan, dan kondisi manusia yang disebut
adaptasi.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah Proses interaksi individu dengan
keadaan sekitarnya dalam jangka waktu tertentu yang dapat memberikan
perubahan terhadap individu. Perubahan tersebut diharapkan memberikan
dampak positif yang dapat merubah tingkah laku individu ke arah yang
lebih baik.
b. Aktivitas Belajar
Aktivitas sangat diperlukan dalam belajar, karena pada prinsipnya
belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Setiap orang yang
belajar harus aktif sendiri, tanpa aktivitas proses belajar tidak mungkin
terjadi. Siswa akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu
disadari pada apa yang telah dipelajari sebelumnya. Rouseau (dalam
Sardiman 1990: 94), aktivitas belajar yaitu segala pengetahuan itu harus
diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri dengan fasilitas
yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis.
Rohani (2004: 6), Aktivitas peserta didik dalam menjalani proses
belajar mengajar adalah salah satu kunci keberhasilan pencapaian
Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menyimpulkan aktivitas
belajar adalah kegiatan pengamatan, penyelidikan, pengalaman yang
dimiliki dan dilakukan sendiri oleh siswa baik secara indvidu atau teknis
untuk keberhasilan pencapaian pendidikan
2. Prestasi Belajar
a. Jenis-Jenis Belajar
Jenis belajar Gagne (dalam Winkel 1989: 72), yaitu:
1) Informasi verbal, yaitu pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat
diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan, dan tertulis. Pengetahuan itu
diperoleh dari sumber yang menggunakan bahasa juga, lisan ataupun
tertulis. Informasi verbal memiliki peran penting bagi siswa karena
dengan memiliki kemampuan menangkap informasi verbal dengan
baik, maka siswa akan mendapatkan pengetahuan secara maksimal.
2) Kemahiran Intelektual, yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan
lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi,
khususnya konsep dan berbagai lambang atau simbol (huruf, angka,
kata, gambar).
3) Pengaturan kegiatan kognitif; kemampuan yang mencakup penggunaan
konsep dan kaidah yang dimiliki, terutama saat menghadapi suatu
4) Ketrampilan motorik; kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian
gerak-gerik jasmaniah dalam urutan tertentu, dengan mengadakan
koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu.
Ciri khas dari ketrampilan motorik ini adalah otomatisme, yaitu gerakan
yang berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar.
5) Sikap; hal ini berkaitan dengan perasaan, tentang bagaimana kita
mengolah rasa, apakah sikap positif atau sikap negatif terhadap suatu
objek. Kemampuan sikap ini tergantung pada kondisi individu pada saat
itu. Saat suatu objek dinilai baik, maka individu akan memberikan sikap
positif yang menimbulkan rasa suka, sebaliknya apabila objek dirasa
kurang berkenan maka akan menimbulkan kesan negatif dan
memunculkan perasaan tidak suka, sehingga individu harus melakukan
penilaian terhadap pilihan-pilihan yang ada sebelum memberikan
keputusan.
b. Prestasi Belajar
KBBI (2005: 895), prestasi belajar merupakan penguasaan
pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui materi
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan
Arifin (1990), prestasi belajar merupakan suatu masalah yang
bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang
rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang
dan kemampuan masing-masing.
Winkel (1989), dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti
keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.
Berdasarkan pengertian tersebut prestasi belajar merupakan bukti
keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang berupa penguasaan
pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan salama kehidupannya
manusia menurut bidang dan kemampuan masing-masing.
3. Pendididikan Matematika Realistik a. Pendekatan PMRI
Pada pendekatan PMRI, guru berperan tidak lebih dari seorang
fasilitator atau pembimbing, moderator dan evaluator. Hadi (2005),
menyebutkan bahwa diantara peran guru dalam PMRI adalah sebagai
berikut :
1) Guru hanya sebagai fasilitator belajar;
2) Guru harus mampu membangun pengajaran yang interaktif;
3) Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
menyumbang pada proses belajar dirinya, dan secara aktif membantu
4) Guru tidak terpancang pada materi yang termaktub dalam kurikulum,
melainkan aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia riil, baik fisik
maupun sosial.
Penerapan PMRI di Indonesia diharapkan prestasi akademik siswa
meningkat, baik dalam mata pelajaran matematika maupun mata pelajaran
lainnya. Sejalan dengan paradigma baru pendidikan sebagaimana yang
dikemukakan Zamroni (dalam Sutarto Hadi 2005), pada aspek perilaku
diharapkan siswa mempunyai ciri-ciri :
1) Di kelas mereka aktif dalam diskusi, mengajukan pertanyaan dan
gagasan, serta aktif dalam mencari bahan-bahan pelajaran yang
mendukung apa yang tengah dipelajari.
2) Mampu bekerja sama dengan membuat kelompok-kelompok belajar.
3) Bersifat demokratis yakni berani menyampaikan gagasan,
mempertahan gagasan dan sekaligus berani pula menererima gagasan
orang lain;
4) Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Sehingga PMRI adalah Pendekatan pembelajaran yang bertitik
tolak dari hal-hal yang riil atau pernah dialami siswa, menekankan pada
keterampilan proses, berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi dengan
teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri dan pada
akhirnya menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah baik
b. Prinsip dan Karakteristik PMRI
Zulkardi (2002) Prinsip-prinsip PMRI adalah sebagai berikut :
1) Guided reinvention and didactical phenomenology (penemuan
terbimbing danfenomologi didaktis)
PMRI adalah sebagai aktivitas manusia maka guided reinvention
dapat diartikan bahwa siswa hendaknya dalam belajar matematika harus
diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri proses yang sama saat
matematika ditemukan. Prinsip ini dapat diinspirasikan dengan
menggunakan prosedur secara informal. Upaya ini akan tercapai jika
pengajaran yang dilakukan menggunakan situasi yang berupa
fenomena-fenomena yang mengandung konsep matematika dan nyata terhadap
kehidupan siswa.
2) Progressive mathematization(matematisasi progresif)
Situasi yang berisikan fenomena yang dijadikan bahan dan area
aplikasi dalam pengajaran matematika haruslah berangkat dari keadaan
yang nyata terhadap siswa sebelum mencapai tingkat matematika secara
formal.
3) Self-developed models(pengembangan model sendiri)
Peran self-developed models merupakan jembatan bagi siswa dari
situasi real ke situasi konkrit atau dari informal matematika ke formal
matematika. Artinya siswa membuat model sendiri dalam menyelesaikan
masalah. Pertama adalah model suatu situasi yang dekat dengan alam
berubah menjadi model-of masalah tersebut. Model-of akan bergeser
menjadi model-for masalah yang sejenis. Pada akhirnya akan menjadi
model dalam formal matematika.
Zulkardi (2002) karakteristik pembelajaran PMRI menjadi 5 yaitu
sebagai berikut:
1) menggunakan masalah kontekstual (the use of context).
Pembelajaran diawali dengan menggunakan masalah kontekstual (
dunia nyata) dan tidak dimulai dari sistem formal. Masalah kontekstual
yang diangkat sebagai topik awal pembelajaran harus merupakan masalah
sederhana yang diketahui oleh siswa.
2) Menggunakan model (use models, bridging by vertical instrument).
Istilah model berkaitan dengan masalah situasi dan model
matematika yang dikembangkan sendiri oleh siswa, mengaktualisasikan
masalah kebentuk visual sebagai sarana untuk memudahkan pengajaran.
3) Menggunakan kontribusi siswa(student contribution).
Konstribusi yang besar diharapkan pada proses belajar mengajar
datang dari siswa artinya semua pikiran ( konstruksi dan produksi)
dihasilkan oleh siswa itu sendiri.
4) Interaksi( interactivity).
Mengoktimalkan proses pembelajaran melalui interaksi siswa
dengan guru dan siswa dengan sarana dan prasarana merupakan hal
5) Terintegrasi dengan topic lainnya (intertwining).
Struktur dan konsep matematika saling berkaitan maka dari itu,
keterkaitan antar topik (unit pelajaran) tersebut harus dieksplorasi agar
proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.
4. Hakekat Matematika
Depdiknas (2001), Matematika berasal dari bahasa latin manthanien
atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari, sedangkan
dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti.
Matematika merupakan telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan
atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat. Berdasarkan
penelitian Piaget, ada empat tahap dalam perkembangan kognitif dari
setiap individu yang berkembang secara kronologis yaitu: (1) tahap sensori
motor, (2) tahap pra operasi, (3) tahap operasi konkrit, (4) tahap operasi
formal.
Tahap sensori motor dimulai sejak lahir sampai umur sekitar 2 tahun
dimana pengalaman diperoleh melalui perbuatan fisik (gerakan anggota
tubuh) dan sensori (koordinasi alat indera). Tahap praoperasi dimulai
sekitar umur 2 tahun sampai sekitar umur 7 tahun yang merupakan tahap
persiapan untuk pengorganisasian operasi konkrit seperti mengurutkan
membilang dan mengklasifikasikan. Pada tahap operasi konkrit, tahap ini
dimulai sekitar umur 7 tahun sampai sekitar umur 11 tahun dimana anak
sudah memiliki sudut pandang yang berbeda secara objektif dalam
mengamati suatu objek. Tahap operasi formal dimulai sekitar umur 11
tahun dan seterusnya dimana anak akan dibiasakan untuk melakukan
penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak.
Siswa kelas IV sekolah dasar umumnya berusia sekitar 9 sampai 10
tahun. Dengan demikian siswa kelas IV berada pada tahap operasi konkrit,
dimana anak mempunyai struktur kognitif yang memungkinkan anak bisa
berpikir untuk berbuat. Namun apa yang dipikirkan anak masih terbatas
pada hal-hal yang bersifat konkrit atau nyata. Benda-benda atau
kejadian-kejadian yang tidak dapat dibayangkan siswa masih sulit untuk dipikirkan.
5. Materi bilangan bulat
Materi bilangan bulat terdapat pada kelas IV semester 2 Standar
Kompetensi 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
Bilangan bulat adalah yang utuh, bilangan bulat terdiri dari tiga jenis
yaitu: bilangan bulat positif misalnya 4 (dibaca empat), bilangan bulat nol
bilangan tersebut 0 (dibaca nol), dan bilangan bulat negatif misalnya (-4)
(dibaca negatif empat). Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
dapat menggunakan garis bilangan. Ketentuannya adalah:
1. Penjumlahan dengan bilangan positif gunakan panah ke kanan,
2. Penjumlahan dengan bilangan negatif gunakan panah ke kiri,
3. Bilangan pertama mulai dari 0,
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Rizal Al Muhari (2008)
tentang kreativitas belajar matematika dengan menggunakan pendekatan
Pendidikan Matematika di pada siswa kelas IV-A SD Negeri Percobaan 2 Depok
Sleman Yogyakarta, Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
matematika dengan pendekatan PMRI pada siswa kelas IV-A SD Negeri
Percobaan 2 Depok Sleman Yogyakarta telah dapat meningkatkan kreativitas
belajar matematika.
Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Herawati (2009) tentang
meningkatkan hasil belajar matematika dengan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia kelas II SD 3 Bantul. Hasil penelitian tesebut meningkatkan hasil
belajar siswa kelas II SD 3 Bantul dengan nilai tes rata-rata hasil belajar siswa
pada siklus I adalah 71,96, pada siklus II adalah 81,83
C. Kerangka berpikir
Pembelajaran di sekolah dasar banyak mengalami kendala terutama Kelas IV
mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penyebabnya diduga
adalah kurangnya keikutsertaan siswa dalam pembelajaran kerena kurang terkait
dengan keseharian siswa.
Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar
diperlukan pendekatan pembelajaran yang dapat mendekatkan dengan kehidupan
keseharian siswa. Peneliti kemudian melakukan penelitian tindakan kelas (PTK)
PMRI digunakan sebagai titik awal untuk pengembangan ide dan konsep
matematika. Dunia nyata adalah segala sesuatu di luar matematika, seperti mata
pelajaran lain selain matematika atau kehidupan sehari-hari dan lingkungan
sekitar kita. Melalui pendekatan PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kadisobo 3.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian ini yaitu:
1. Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan aktivitas belajar
matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
pada kelas IV SDN Kadisobo 3.
2. Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
BAB III
METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Kadisobo 3,
Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN SDN Kadisobo 3,
Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, Semester Genap Tahun Ajaran 2012 / 2013.
3. Objek Penelitian
Aktivitas belajar dan Prestasi belajar siswa dengan menggunakan
pendekatan PMRI dalam pembelajaran Matematika materi menjumlahkan
dan mengurangkan bilangan bulat.
4. Waktu Penelitian
5. Jadwal Penelitian
Tabel 1: Jadwal Penelitian
Waktu
Kegiatan
Bulan
Februari Maret April Mei Juni Juli
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
a. Observasi
awal
2. Pelaksanaan
a. Menyiapkan
media
b. Pelaksanaan
siklus I
c. Pelaksanaan
siklus II
3. Penyusunan
laporan
a. Analisis
data
B. Rencana Tindakan
1. Persiapan
Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mencari dan mengkaji Kompetensi dasar yang bermasalah,
kemudian mencari informasi dari beberapa guru kelas 4.
b. Merencanakan pembelajaran yang akan ditetapkan.
c. Merancang pengembangan ide pembelajaran
d. Merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
e. Merancang Lembar Kerja Siswa (LKS)
f. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yang
berkaitan dengan PMRI
g. Menyusun instrumen penelitian
h. Menyusun soal evaluasi
2. Rencana Tindakan Setiap siklus
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus. Siklus akan dihentikan jika
telah memenuhi target KKM dan target aktivitas jadi jika siklus kedua
belum memenuhi hasil yang diharapkan akan dilanjutkan siklus ketiga
demikian seterusnya hingga mencapai hasil yang diharapkan. Rencana
masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan alokasi
Siklus I
a. Rencana Tindakan
Siklus pertama akan dilaksanakan dengan 2 pertemuan, setiap
pertemuan adalah 2 x 35 menit (2 Jp). Perencanaan penyusunan
rencana tindakannya meliputi:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Menyusun lembar kerja siswa (LKS)
3) Menyiapkan sumber belajar yang berkaitan dengan pendekatan
PMRI.
4) Menyusun soal evaluasi.
5) Menyusun lembar pengamatan kegiatan selama proses
kegiatan belajar.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada pertemuan ini pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :
1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok
maksimal terdiri 3 siswa.
2) Siswa mencari contoh menjumlahkan dan mengurangkan
bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.
3) Guru memimpin dan memberi pengarahan diskusi kelas untuk
membahas apa yang dikerjakan oleh siswa.
4) Perwakilan kelas anggota kelompok secara bergantian
5) Siswa mengerjakan soal evaluasi tes akhir siklus 1
6) guru mengajak siswa untuk refleksi
c. Observasi
Mengamati siswa dalam melaksanakan kegiatan dan mencatat
kejadian-kejadian selama proses belajar.
d. Refleksi
1) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dalam pelaksanaan
pembelajaran
2) Melakukan pengumpulan data dan menghitung prosentase
tingkat keberhasilan hasil belajar
3) Menarik kesimpulan sederhana tentang proses pembelajaran
4) Merancang dan memodifikasi pembelajaran berikutnya.
Siklus II
a. Rencana Tindakan
Siklus kedua akan dilaksanakan dengan 2 pertemuan, setiap
pertemuan adalah 2 x 35 menit (2 Jp). Perencanaan penyusunan
rencana tindakannya meliputi:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Menyusun lembar kerja siswa (LKS)
3) Menyusun lembar pengamatan kegiatan selama proses
4) Menyiapkan sumber belajar yang berkaitan dengan
pendekatan PMRI
b. Pelaksanaan tindakan
1) Siswa membaca materi yang di sediakan guru
2) Siswa melakukan kegiatan luar kelas dengan bimbingan guru
3) Siswa dipimpin dan diberi pengarahan oleh guru untuk
membahas konsep yang dikerjakan
4) Beberapa siswa menyebutkan contoh-contoh kegiatan yang
memuat menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dari
pengamatan di luar kelas di depan kelas.
5) Guru melengkapi materi yang kurang dan memberikan
penguatan
6) Siswa mengerjakan soal evaluasi belajar akhir siklus 2
7) Guru mengajak siswa untuk refleksi
3. Observasi
Mengamati siswa dalam melaksanakan kegiatan dan mencatat
kejadian-kejadian selama proses belajar.
4. Refleksi
a. Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian
khusus yang ada
b. Melakukan pertemuan dengan guru kelas untuk mendiskusikan
c. Membandingkan hasil analisis belajar siswa
d. Menarik kesimpulan dari penggunaan pendekatan PMRI
C. Pengumpulan Data
1. Variabel
a. Aktivitas belajar siswa setelah menggunakan pendekatan PMRI pada
pelajaran Matematika.
b. Prestasi belajar siswa setelah menggunakan pendekatan PMRI pada
pelajaran Matematika.
2. Indikator
Indikator dalam penelitian ini adalah :
a. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran
b. Nilai rata-rata siswa dalam materi menjumlahkan dan mengurangkan
bilangan bulat dan sikap siswa selama pelajaran berlangsung.
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (70).
3. Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data skor atau persentase
untuk aktivitas dan nilai ulangan, yaitu nilai ulangan pada setiap akhir
4. Cara Pengumpulan Data
Aktivitas belajar menggunakan data yang diperoleh dari observasi
sedangkan untuk prestasi belajar mengunakan data yang diperoleh dari tes
ulangan siswa pada akhir siklus atau akhir pembelajaran. Data tersebut
dikumpulkan kemudian dianalisa.
D. Penyusunan Instrumen
1. Instrumen penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah tes soal prestasi
belajar berupa uraian yang sebelumnya akan di uji kevalitan dan
reliabilitasnya. Jumlah soal yang digunakan untuk tes prestasi belajar
pada siklus 1 adalah 15 , siklus 2 adalah 15.
a) Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian
terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa
yang seharusnya dinilai (Sudjana, 1989:12). Menurut Masidjo
(1995:242) validitas adalah taraf dimana suatu tes mampu
mengukur aoa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dapat
dilakukan dengan cara menganalisis dan mengkorelasikan setiap
item (x) dengan skor total (y) dengan rumus angka kasar sebagai
rxy=
Keterangan :
rxy : koefisien validitas
∑x : jumlah skor dalam sebaran x
∑y : jumlah skor dalam sebaran y
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N : banyaknya subyek
Selain itu proses perhitungan taraf validitas dapat juga
dilakukan dengan memberi skor pada masing-masing item
kemudian mentabulasikan ke dalam data uji coba.
b) Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan atau kejegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 1989:16). Menurut
Masidjo (1995:209) reliabilitas adalah taraf di mana suatu tes
mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang
diperlihatkan dalam taraf ketepatandan ketelitian hasil. sehingga
kapan pun, dimanapun alat tersebut digunakan akan memberikan
hasil yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas akan digunakan
metode belah dua atau split-half method. Metode belah dua
digunakan dalam penelitian ini karena dalam penentuan taraf
pengukuran . taraf reliabilitas satu tes diperoleh dengan
mempergunakan formula koreksi dariSpearman-Brown:
rtt =
Keterangan rumus: rtt = koefisien reliabilitas
rgg= koefisien gasal genap
rbb= koefisien belahan I dan II
E. Analisis Data
Analisis data merupakan cara yang menentukan dalam menyusun dan
mengolah data yang terkumpul, sehingga dapat diambil kesimpulan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
1. Kondisi awal sampai akhir yang diharapkan sebagai berikut ;
Indikator
Kondisi Awal Akhir Siklus
1. Aktivitas
2. Nilai rata-rata siswa
3. Persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM
62,5%
60
48%
80%
75
80%
2. Penilaian hasil belajar
b) Untuk menghitung keberhasilan prestasi siswa dalam mencapai
KKM secara keseluruhan dapat dihitung sebagai berikut :
Keberhasilan prestasi siswa dalam mencapai KKM =
x 100 %
c) Untuk menghitung rata-rata kelas yaitu :
Rata-rata kelas = x 100%
Membandingkan skor rata-rata kelas (%) dengan kondisi awal dan
target untuk menarik kesimpulan apakah terjadi peningkatan atau
tidak. Apakah siklus perlu dilanjutkan atau tidak.
3. Penilaian aktivitas belajar
Cara untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kadisobo 3 dengan
jumlah siswa 20 anak. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus dengan standar
kompetensi, kompetensi dasar Menjumlahkan bilangan bulat untuk siklus
pertama dan Mengurangkan bilangan bulat untuk siklus yang kedua, indikator
pembelajaran dan tindakan yang berbeda. Masing-masing siklus terdiri dari dua
kali pertemuan. Penelitian dilakukan melalui proses yang dimulai dari
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan pada
tanggal 1 Mei 2013 sampai 18 Mei 2013. Guru dalam penelitian ini adalah
peneliti sedangkan dalam PTK seharusnya guru kelas yang mengajar namun telah
berdasarkan konsultasi dengan guru kelas untuk mengetahui masalah yang muncul
di dalam kelas.
1. Siklus I
Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Mei 2013
membahas penjumlahan bilangan bulat kedua bilangan positif, pertemuan kedua
Sabtu, 4 Mei 2013 membahas penjumlahan bilangan bulat mengunakan bilangan
negatif. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Pada
pelaksanaan pembelajaran kendala yang muncul antara lain; Terdapat kelompok
kelompok. Penempatan kelompok-kelompok dan mengatur siswa sesuai harapan
guru menyita waktu pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat beberapa siswa
yang ramai saat berdiskusi, usaha yang dilakukan dengan cara mendekati siswa
dan memberi pengertian. Kualitas Proses Pelaksanaan pembelajaran pada siklus
satu ini tanpak bahwa; Siswa merasa senang dan antusias sewaktu pembagian
kelompok, siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran hal ini diwujudkan
siswa tenang dan memperhatikan penjelasan dari guru. Dalam melaksanakan
diskusi kelompok komunikasi berjalan baik
2. Siklus II
Siklus II Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Mei 2013
membahas penjumlahan bilangan bulat kedua bilangan positif, pertemuan
keempat Rabu, 15 Mei 2013 membahas penjumlahan bilangan bulat mengunakan
bilangan negatif. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan perencanaan
pembelajaran.
Kualitas proses pelaksanaan siklus II terlihat siswa mengikuti kegiatan
belajar dengan penuh semangat dan antusias, sebelum mulai pembelajaran siswa
sudah berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing sehingga guru tidak
perlu menyuruh. Kegiatan diskusi kelompok berjalan dengan baik, dan siswa yang
kurang paham dengan cepat menanyakan langsung pada guru..Penguasaan materi
sudah baik hal ini ditunjukkan nilai tes evaluasi siklus II sebagian besar sudah
1. Aktivitas
[image:46.595.103.528.206.695.2]a. Lembar observasi aktivitas pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 2.1 Lembar obsevasi siklus I
No Nama Siswa Aktivitas Siswa Selama KBM Total 1 2 3 4 5 6
1.
HDN 3 2 3 1 2 1 12
2.
NH 3 3 3 1 2 1 13
3.
MNS 3 3 3 3 2 3 17
4.
VM 3 3 3 1 2 1 13
5.
AWA 3 3 3 3 2 1 15
6.
DNS 3 2 3 1 2 1 12
7.
EPA 3 3 3 1 2 1 13
8.
IAT 3 2 3 1 2 3 14
9.
ATL 3 3 3 3 2 1 15
10.
MRN 3 3 3 3 2 3 17
11
NYF 3 3 3 1 2 1 13
12
MNA 3 2 3 1 2 3 14
13
RS 3 3 3 3 2 1 15
14
YAP 3 3 3 1 2 1 13
15
NF 3 3 3 1 2 1 13
16
ITW 3 3 3 1 2 1 13
17
AAW 3 3 3 1 2 3 15
18
DFAP 3 3 3 3 2 1 15
19
JSPWB 3 3 3 1 2 3 15
20
ADU 3 3 3 3 2 3 17
1. Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru
2. Membaca buku siswa dan LKS
3. Mengerjakan LKS dalam kelompok belajar
4. Mengajukan pertanyaan atau menanggapi pertanyaan
5. Menghargai atau menerima pendapat
6. Mempersentasikan hasil kerja kelompok
Rentang skor penilaian 1-3
1 jika tidak melakukan aktivitas (0%- 30%)
2 jika kurang melakukan aktivitas (31%-60%)
3 jika melakukan aktivitas (61%-100%)
[image:47.595.103.531.172.744.2]b. Lembar observasi aktivitas pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 2.2 Lembar obsevasi siklus II
No Nama Siswa Aktivitas Siswa Selama KBM Total 1 2 3 4 5 6
1.
HDN 3 3 3 1 2 2 14
2.
NH 3 3 3 3 2 3 17
3.
MNS 3 3 3 1 2 3 15
4.
VM 3 3 3 1 2 3 15
5.
AWA 3 3 3 3 2 3 17
6.
DNS 3 3 3 1 2 3 15
7.
EPA 3 3 3 3 2 3 17
8.
IAT 3 3 3 1 2 3 15
9.
ATL 3 3 3 3 2 3 17
10.
MRN 3 3 3 1 2 3 15
11
13
RS 3 3 3 3 2 3 17
14
YAP 3 3 3 1 2 3 17
15
NF 3 3 3 1 2 3 15
16
ITW 3 3 3 1 2 3 15
17
AAW 3 3 3 1 2 3 15
18
DFAP 3 3 3 3 2 3 17
19
JSPWB 3 3 3 3 2 3 17
20
ADU 3 3 3 3 2 3 17
Total 60 60 60 38 40 60 318 Aktivitas siswa selama KBM
1. Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru
2. Membaca buku siswa dan LKS
3. Mengerjakan LKS dalam kelompok belajar
4. Mengajukan pertanyaan atau menanggapi pertanyaan
5. Menghargai atau menerima pendapat
6. Mempersentasikan hasil kerja kelompok
Rentang skor penilaian 1-3
1 jika tidak melakukan aktivitas (0%- 30%)
2 jika kurang melakukan aktivitas (31%-60%)
a. Tes evaluasi pada akhir siklus I diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.1 Perolehan nilai ulangan siklus I
No Nama Nilai
Ketuntasan
Ya Tidak
1 HDN 40 - √
2 NH 60 - √
3 MNS 73.3 √
-4 VM 60 - √
5 AWA 73.3 √
-6 DNS 60 - √
7 EPA 80 √
-8 IAT 86.7 √
-9 ATL 66.7 - √
10 MRN 73.3 √
-11 NYF 60 - √
12 MNA 73.3 √
-13 RS 73.3 √
-14 YAP 66.7 - √
15 NF 60 - √
16 ITW 86.6 √
-17 AAW 80 √
-18 DFAP 60 - √
19 JSPWB 73.3 √
-20 ADU 93.3 √
-Jumlah 1399.8 11 9
rata-rata 69.98
nilai tertinggi 93.3
nilai terendah 40
Persentase 55% 45%
Berdasarkan tes evaluasi siklus I diperoleh rata-rata nilai kelas IV
mencapai 69.98. Nilai tertinggi 93.3 nilai terendah 40. Jumlah siswa yang tuntas
atau mencapai KKM terdiri dari 11 siswa atau 55% dari jumlah seluruh siswa,
sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM terdiri
80%. Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I, akan dilakukan perbaikan
pembelajaran ke siklus selanjutnya yaitu siklus II.
[image:50.595.99.517.197.652.2]b. Tes evaluasi pada akhir siklus II diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.2 Perolehan nilai ulangan siklus II
No Nama Nilai
Ketuntasan
Ya Tidak
1 HDN 53.3 - √
2 NH 73.3 √
-3 MNS 80 √
-4 VM 80. √
-5 AWA 86.7 √
-6 DNS 80 √
-7 EPA 93.3 √
-8 IAT 66.7 - √
9 ATL 73.3 √
-10 MRN 93.3 √
-11 NYF 80 √
-12 MNA 80 √
-13 RS 93.3 √
14 YAP 66.7 - √
15 NF 86.7 √
-16 ITW 73.3 √
-17 AAW 73.3 √
-18 DFAP 86.7 √
-19 JSPWB 73.3 √
-20 ADU 100 √
-jumlah 1590.32 17 3
rata-rata 79,66
nilai tertinggi 100
nilai terendah 53.3
persentase 85% 15%
seluruh siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas atau belum mencapai
KKM terdiri dari 3 siswa atau 15% dari jumlah seluruh siswa.
C. Pembahasan
Untuk memperjelas hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
diperlihatkan ringkasan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Aktivitas
4.1 Rangkuman lembar aktivitas kelas
No Siswa Kondisi awal Siklus I (%) Siklus II (%) Perubahan (%) 1 Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru
80 100 100 20
2 Membaca buku siswa dan
LKS 90 93.33 100 10
3 Mengerjakan LKS dalam
kelompok belajar 50 100 100 50
4 Mengajukan pertanyaan atau
menanggapi pertanyaan 40 56,67 63,33 23,33
5 Menghargai atau menerima
pendapat 66,67 66,67 66,67 0
6 Mempersentasikan hasil kerja
kelompok 50 56,67 96,67 46,67 Rata-rata 62,50 78,89 88,33 25,83
Aktivitas belajar siswa di SD N Kadisobo cukup mengalami peningkatan.
Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru dari 80% menjadi 100%.
Membaca buku siswa dan LKS Mengerjakan LKS dalam kelompok belajar yang
tadinya hanya sebagian menjadi seluruh siswa. Mengajukan pertanyaan atau
mengalami peningkatan. Mempersentasikan hasil kerja kelompok mengalami
peningkatan, terdapat kendala ada satu siswa yang mulanya tidak mau setelah
diberi pengertian akhirnya ikut mempresentasikan hasil kerja kelompok Aktivitas
belajar siswa pada kondisi awal sebesar 62,5%, pada siklus pertama 78,89 dan
pada siklus kedua sebesar 88,33% dengan rata-rata peningkatan 25,83%. Data
aktivitas dalam kondisi awal diperoleh dari observasi yang dilakukan guru.
Persentase aktivitas diatas tidaklah mutlak karena siswa diberi skor 1 jika sudah
terlibat 0-30%, skor 2 jika sudah terlibat 31-60%, skor 3 jika sudah terlibat
61-100%.
[image:52.595.101.509.261.751.2]2. Prestasi
Tabel 5.1 Rangkuman hasil penelitian
No Siswa Kondisi awal Siklus I Siklus II
Nilai Ya Tidak Nilai Ya Tidak Nilai Ya Tidak
1 HDN 40 - √ 53.3 - √
2 NH 60 - √ 73.3 √
-3 MNS 73.3 √ - 80 √
-4 VM 60 - √ 8. √
-5 AWA 73.3 √ - 86.7 √
-6 DNS 60 - √ 73.3 √
-7 EPA 80 √ - 93.3 √
-8 IAT 86.7 √ - 66.7 - √
9 ATL 66.7 - √ 73.3 √
-10 MRN 73.3 √ - 93.3 √
-11 NYF 60 - √ 80 √
-12 MNA 73.3 √ - 80 √
-13 RS 73.3 √ - 93.3 √
14 YAP 66.7 - √ 66.7 - √
-19 JSPWB 73.3 √ - 7.33 √
-20 ADU 93.3 √ - 100 √
[image:53.595.118.507.84.151.2]-Jumlah 11 9 17 3
Tabel 5.2 Perolehan hasil ketuntasan penelitian
Kondisi awal Siklus I Siklus II
Tuntas 48% 55 % 85 %
Tidak Tuntas 52% 45 % 15 %
Rata-rata kelas 69.98 79.66
Siswa yang memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM)
sebanyak 11 anak atau mencapai 55% dari 20 siswa dan 9 siswa memperoleh nilai
di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau mencapai 45%. Hasil dari
siklus 1 belum memenuhi target yang diharapkan yaitu 80%. Maka penelitian ini
dilanjutkan pada siklus II dan dilakukan serangkaian perencanaan untuk siklus II.
Jika dibandingkan dengan nilai silkus I sebagian besar anak mengalami
peningkatan, tetapi ada juga yang mendapat nilai tetap bahkan mengalami
penurunan. Pada siklus I, anak yang memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan
minimal (KKM) sebanyak 11 anak atau mencapai 55 % dari 20 siswa, setelah
dilakukan siklus II hasil ketuntasan siswa bertambah menjadi 85% dari 20 siswa
atau meningkat 30% dari siklus I. Pada siklus II siswa lebih dilibatkan dalam
pembuatan produk, siswa aktif dalam proses kegiatan belajarnya dan bertanggung
jawab menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru sehingga kesulitan siswa
sudah berkurang. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang sudah tuntas KKM sudah
mencapai 85%, maka siklus tidak perlu dilanjutkan karena sudah memenuhi target
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengunaan Pendekatan PMRI meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
SD Negeri Kadisobo 3 Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman tahun
pelajaran 2012/2013 khususnya pada materi menjumlahkan dan
mengurangkan bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data
aktivitas siswa menjadi 88,33%.
2. Pengunaan Pendekatan PMRI meningkatkan prestasi belajar siswa pada SD
Negeri Kadisobo 3 Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman tahun pelajaran
2012/2013 khususnya pada materi menjumlahkan dan mengurangkan
bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data kondisi awal
nilai rata-rata siswa adalah 60 dengan jumlah siswa yang tuntas KKM
hanya 48%. Setelah dilaksanakan siklus I nilai rata-rata siswa mencapai
69,98 dengan jumlah siswa yang tuntas KKM 55% dan meningkat pada
siklus II dengan nilai rata-rata siswa mencapai 79,66 dengan jumlah siswa
B. Saran
Melalui penelitian ini, peneliti pemberikan beberapa saran yang dapat
digunakan untuk kemajuan belajar di SD N kadisobo 3 antara lain:
1. Bagi Guru
Hendaknya guru memanfaatkan Pendekatan PMRI sebagai alternatif untuk
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam proses belajar
mengajar.
2. Bagi Mahasiswa PGSD atau Calon Guru
Pendekatan PMRI sudah terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar
matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat pada
kelas IV SDN Kadisobo 3. Jadi, sebaiknya mahasiswa dapat
menggunakan pendekatan pembelajaran ini pembelajaran ini saat praktek
di SD.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini meneliti penyebab rendahnya aktivitas belajar dan prestasi
belajar menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat pada kelas IV
SDN Kadisobo 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
salah satu informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 1990.Evaluasi instruksional prinsip-teknik-prosedur. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Depdiknas. 2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008.Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi, Sutarto. 2005. Pendidikan matematika realistik dan
implementasinya.Banjarmasin: Tulip.
Hamalik, Oemar. 2001.Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hudoyo, Herman. 1990.Strategi Belajar Mengajar. Malang: IKIP
Malang.
Masidjo. 1995.Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Masidjo. 2006.Modul Kuliah Diagnosis Kesulitan Belajar dan
Pemebelajaran Remidial.Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Muslich, Masnur. 2009.KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2005.Pembelaran Dalam Implementasi Kurikulum
Sanjaya, Wina. 2006.Strategi pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta; Kencana.
Sardiman. 1990.Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Semiawan, Conny R. 2008.Belajar Dan Pembelajaran Prasekolah
Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjana. 1989.Metoda Statistika.Bandung: Tarsito
Syah,Muhibin. 2003.Psikologi belajar. Jakarta: Rajawala Pers.
Rohani, R. 2004.Makalah Lokakarya Kepala TK/Sekolah dan Guru SD,
SLTP, SLTA, Perkumpulan Strada. Jakarta
Tainslain, Wens. 2006.Modul Mata Kuliahperkembangan & Belajar
Peserta Didik.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Winkel, W. S. 1989.Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.
Yamin, Martinis. 2006.Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung
Persada Press.
Zulkardi. 2002. Developing a Learning Envorinment on Realistic
Mathematics Education for Indonesian Students Teachers.
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD KADISOBO 3 Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Program : IV
Semester : 2 (Dua) Alokasi Waktu : 12 x 35 menit
Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 5.1 Mengurutkan bilangan bulat BILANGAN o Mengurutkan Bilangan bulat
o Menjelaskan cara
membaca dan menuliskan lambang bilangan bulat pada garis bilangan
o Memeriksa
pekerjaan siswa dan menugaskan untuk mengerjakan di depan
o Menerapkan bilangan
bulat negatif dalam kehidupan sehari-hari
o Membaca dan menuliskan
lambang bilangan bulat
o Mengenal lawan suatu
bilangan
o Mengurutkan sekelompok
bilangan bulat dari terkecil atau terbesar
Tugas Individu dan Kelompok
2 jp Sumber: Buku
Mustaquiem, Burhan, Ary Astuti.
2008. Ayo belajar matematika 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Alat:
Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat OPERASI HITUNG BILANGAN o Penjumlahan bilanganbulat
o Menjelaskan cara
menjumlahkan dua bilangan positif, dua bilangan negatif dan bilangan positif dengan bilangan negatif menggunakan garis bilangan Kognitif
o Menjumlahkan dua
bilangan bulat positif
o Menuliskan penjumlahan
bilangan bulat
o Menjumlahkan bilangan
positif dan bilangan negatif
o Menjumlahkan dua
bilangan negatif
Afektif
o Mengajukan pertanyaan
berkaitan penjumlahann bilangan bulat Psikomotor o Menggunakan penjumlahan pada kehidupan sehari-hari Tugas Individu dan Kelompok 3jp Sumber: Buku Mustaquiem, Burhan, Ary Astuti.
2008. Ayo belajar matematika 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 5.3 Mengurangkan bilangan bulat OPERASI HITUNG BILANGAN o Pengurangan bilangan bulat Menjelaskan cara mengurangkan : 1. dua bilangan positif, 2. bilangan positif dengan bilangan negatif 3. dua bilangan negatif Kognitif
o Mengurangkan dua
bilangan bulat positif
o Menuliskan pengurangan
bilangan bulat
o Mengurangkan bilangan
positif dan bilangan negatif
o Mengurangkan dua
bilangan negatif
Afektif
o Mengajukan pertanyaan
berkaitan pengurangan bilangan bulat Psikomotor o Menggunakan penjumlahan pada kehidupan sehari-hari Tugas Individu dan Kelompok
3 jp Sumber: Buku
Mustaquiem, Burhan, Ary Astuti.
2008. Ayo belajar matematika 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengala Belaj 5.4 Melakukan operasi hitung campuran OPERASI HITUNG BILANGAN o Operasi Hitung Campuran o Mengetah tingkat p hitung ca 1. () T
kuru 2. + d
o mempel contoh s alaman elajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Con Instru etahui t pengerjaan campuran () Tanda kurung + dan–
pelajari h soal cerita
o Menghitung operasi
hitung campuran Tugas Pribadi Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Contoh strumen
4 jp Sumber:
Mustaquiem, Burhan, Ary Astuti.
2008. Ayo belajar matematika 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Alat:
Satuan Pendidikan : SDN Kadisobo 3
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/ II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
Indikator Pencapaian Kompetensi:
Kognitif
o Menjumlahkan dua bilangan bulat positif
o Menuliskan penjumlahan bilangan bulat
Afektif
o Mengajukan pertanyaan berkaitan penjumlahann bilangan bulat
Psikomotor
o Menggunakan penjumlahan pada kehidupan sehari-hari
A. Materi Ajar:
Menjumlahkan bilangan bulat
B. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran:
o PMRI
C. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan Awal (5 menit)
1.1. Sapaan pembuka dan berdoa bersama sebelum mulai pelajaran.
Eksplorasi
2.1.Siswa diajak menemukan contoh-contoh penjumlahan dalam kehidupan
sehari-hari
2.2.Siswa dibagi dalam kelompok (masing-masing kelompok 3 orang).
Elaborasi
2.3. Siswa diajak menghitung masing-masing daun bunga dalam pot kemudian dijumlahkan pot yang lainnya. (The use of context)
2.4. Siswa menggunakan kerikil sebagai media penjumlahan (The use of models)
2.5. Perwakilan kelompok menuliskan hasil diskusi didepan kelas (Interactivity)
Konfirmasi
2.6. Siswa bersama guru membahas soal yang telah dikerjakan perwakilan kelompok
2.7. Menarik kesimpulan dari pembelajaran hari ini.
2.8. Siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas atau
pendapatnya.(Student contributions)
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
3.1. Refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan
3.2. Tindak lanjut atas kegiatan yang telah dilaksanakan (Intertwining)
D. Penilaian:
Kognitif
Tes Tertulis
Afektif
Rubrik
Psikomotor
1. Pengalaman siswa dan
2. kerikil
3. Mustaquiem, Burhan, Ar
dan MI kelas IV. Jakart
dan guru
n, Ary Astuti.2008.Ayo belajar matematika 4 : unt
karta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Na
: untuk SD
Satuan Pendidikan : SDN Kadisobo 3
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/ II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
Indikator Pencapaian Kompetensi:
Kognitif
o Menjumlahkan bilangan positif dan bilangan negatif
o Menjumlahkan dua bilangan negatif
Afektif
o Mengajukan pertanyaan berkaitan penjumlahan bilangan
Psikomotor
o Mengunakan penjumlahan dalam kehidupan sehari-hari
A. Materi Ajar:
Menjumlahkan bilangan bulat
B. B. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran:
1. Kegiatan Awal (5 menit)
1.1. Sapaan pembuka dan Doa bersama sebelum mulai pelajaran.
1.2.Apersepsi : ”Mengingat pengunaan garis bilangan”
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
2.1.Siswa diajak menemukan contoh-contoh penjumlahan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya pada baris-berbaris.(The use of context)
2.2.Siswa dibagi dalam kelompok (masing-masing kelompok 3 orang).
Elaborasi
2.3.Siswa dalaam kelompok menerapkan penggunaaan mistar bilangan (The
use of models) ,(Interactivity)
2.4.Peragaan dari siswa dengan mengunakan mistar bilangan di depan kelas
Konfirmasi
2.5.Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dari pengunaan mistar
bilangan.
2.6.Siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas. (Student
contributions)
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
3.1 Evaluasi
3.2. Refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan
3.3. Tindak lanjut atas kegiatan yang telah dilaksanakan(Intertwining)
D. Penilaian:
Kognitif
Tes Tertulis
Afek