• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan pendekatan PMRI siswa kelas IV SDN Kadisobo 3.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan pendekatan PMRI siswa kelas IV SDN Kadisobo 3."

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA DALAM MENJUMLAHKAN DAN

MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN

PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS IV SDN KADISOBO 3

Dionysius Wibowo Kurnianto Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI); (2) aktivitas belajar (3) prestasi belajar siswa dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV SD N Kadisobo 3 dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 20 siswa.Variabel dari penelitian ini yaitu: (1) aktivitas siswa; (2) prestasi siswa. Alat pengumpulan data dengan menggunakan nilai hasil evaluasi dan lembar observasi. Lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan nilai hasil evaluasi untuk mengetahui prestasi siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunaan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat pada kelas IV SDN Kadisobo 3, ini dibuktikan dengan aktivitas belajar siswa sebesar 78,89% pada siklus pertama, 88,33% pada siklus kedua dan prestasi belajar siswa ditunjukan oleh 55% dari 20 siswa yang lulus KKM dengan nilai rata-rata 69,98 pada siklus pertama dan 85% dari 20 siswa dengan nilai rata-rata 79,66 pada siklus kedua.

(2)

ABSTRACT

IMPROVING ACTIVITY AND ACHIEVEMENT IN STUDY

ON MATHEMATICS SUMMING AND SUBTRACTING

INTEGERS USING PMRI APPROCH FOURTH GRADE SDN

KADISOBO 3

Dionysius Wibowo Kurnianto Sanata Dharma University

2013

This research is a class act. The purpose of this study was to determine: (1) Mathematical Realistic Indonesia approach (PMRI), (2) learning activities (3) on student achievement summing and subtracting integers.

Subjects studied were fourth grade students Kadisobo 3 elementary school with the number of research subjects as much as 20 students.Variabel of this research are: (1) student activities, (2) student achievement. Data collection tools by using the value of the evaluation and observation sheets. Observation sheet to determine the value of student activities and evaluation results to determine student achievement.

The results showed that the using Realistic Mathematics Indonesia approach improve students learning activities and learning mathematics achievement in summing and subtracting integers on fourth grade SDN Kadisobo 3, is evidenced by students' learning activities amounted to 78.89% in the first cycle, 88.33% in second cycle and student achievement indicated by 55% of the 20 students who graduated KKM with an average value of 69.98 in first cycle and 85% of the 20 students with an average value of 79.66 in second cycle.

(3)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA DALAM MENJUMLAHKAN DAN

MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN

PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS IV SDN KADISOBO 3

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

Dionysius Wibowo Kurnianto

(071134043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(4)
(5)
(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan kepada :

ψ

Bapak dan Ibuku (Ant. Sri Hardono dan

Modesta Indarti) yang sangat saya

sayangi, selalu memberikan doa, motivasi,

bimbingan, saran, curahan kasih sayang,

membiayaiku dari awal kuliah sampai

sekarang dan segalanya.

ψ

Adik-adiKku tersayang CAECILIA NOVIANA

Devi Sabata dan MARIA Deni Pangastuti

.

ψ

Keluarga besarku yang selalu

memberikan doa dan semangat

ψ

Teman-teman seangkatan S1 PGSD 2007

yang selalu mendukungku.

(7)

Motto

Setiap Kesulitan Pasti

Ada Jalan Keluarnya

dan Menjadikan Lebih

(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Oktober 2013

Penulis,

(9)

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Dionysius Wibowo Kurnianto

NIM : 071134043

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA DALAM MENJUMLAHKAN DAN

MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN

PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS IV SDN KADISOBO 3

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 23 Oktober 2013

Yang menyatakan,

(10)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA DALAM MENJUMLAHKAN DAN

MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN

PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS IV SDN KADISOBO 3

Dionysius Wibowo Kurnianto Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI); (2) aktivitas belajar (3) prestasi belajar siswa dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV SD N Kadisobo 3 dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 20 siswa.Variabel dari penelitian ini yaitu: (1) aktivitas siswa; (2) prestasi siswa. Alat pengumpulan data dengan menggunakan nilai hasil evaluasi dan lembar observasi. Lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan nilai hasil evaluasi untuk mengetahui prestasi siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunaan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat pada kelas IV SDN Kadisobo 3, ini dibuktikan dengan aktivitas belajar siswa sebesar 78,89% pada siklus pertama, 88,33% pada siklus kedua dan prestasi belajar siswa ditunjukan oleh 55% dari 20 siswa yang lulus KKM dengan nilai rata-rata 69,98 pada siklus pertama dan 85% dari 20 siswa dengan nilai rata-rata 79,66 pada siklus kedua.

(11)

ABSTRACT

IMPROVING ACTIVITY AND ACHIEVEMENT IN STUDY

ON MATHEMATICS SUMMING AND SUBTRACTING

INTEGERS USING PMRI APPROCH FOURTH GRADE SDN

KADISOBO 3

Dionysius Wibowo Kurnianto Sanata Dharma University

2013

This research is a class act. The purpose of this study was to determine: (1) Mathematical Realistic Indonesia approach (PMRI), (2) learning activities (3) on student achievement summing and subtracting integers.

Subjects studied were fourth grade students Kadisobo 3 elementary school with the number of research subjects as much as 20 students.Variabel of this research are: (1) student activities, (2) student achievement. Data collection tools by using the value of the evaluation and observation sheets. Observation sheet to determine the value of student activities and evaluation results to determine student achievement.

The results showed that the using Realistic Mathematics Indonesia approach improve students learning activities and learning mathematics achievement in summing and subtracting integers on fourth grade SDN Kadisobo 3, is evidenced by students' learning activities amounted to 78.89% in the first cycle, 88.33% in second cycle and student achievement indicated by 55% of the 20 students who graduated KKM with an average value of 69.98 in first cycle and 85% of the 20 students with an average value of 79.66 in second cycle.

(12)

PRAKATA

Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua karunia

dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skipsi dengan judulPENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS IV SDN KADISOBO 3”.

Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah

memberikan bantuan moril, materil, dukungan, bimbingan maupun kerja sama

kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A. selaku ketua Program Studi

PGSD Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Akademik.

3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

dengan sabar memberikan bantuan, saran, bimbingan, dan arahannya selama

penyusunan skripsi ini.

4. Segenap Dosen PGSD yang telah memberikan ilmunya selama penulis

menjadi mahasiswa PGSD.

5. Segenap staff karyawan sekretariat PGSD yang telah membantu penulis

selama ini.

6. Bapak Suhardi S.Pd selaku Kepala Sekolah SD N Kadisobo 3 yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

7. Para guru SD N Kadisobo 3; terutama Bu Kasinem, yang sudah berbaik hati

memperbolehkan peneliti untuk menggunakan kelasnya untuk pengambilan

data.

(13)

9. Kedua orang tuaku Bapak Antonius Sri Hardono dan Ibu Modesta Indarti

yang selalu memberikan kasih sayang, doa, motivasi, dukungan secara moril

dan materiil serta nasihat-nasihat untuk kemajuan hidup penulis.

10. Adik-adikku Devi dan Deni selaku saudara penulis yang selalu memberi

semangat penulis.

11. Teman seperjuanganku Andi, Tiksna, Vj, Rosa, Lexa, dan Nita yang telah

menemani dalam penyusunan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

banyak membantuku selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari sempurna. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 23 Oktober 2013

Penulis

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... ix

PRAKATA... x

DAFTAR ISI... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Batasan Pengertian... . 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori... 5

B. Penelitian yang Relevan ... 16

C. Kerangka Berfikir………... 16

D. Hipotesis Tindakan ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian ... 18

B. Rencana Tindakan ... 20

(15)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian ... 29

B. Hasil Penelitian ... 31

C. Pembahasan... 36

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hak setiap manusia untuk menjamin kelangsungan

hidupnya. Kehidupan seseorang perlu dikembangkan agar berguna dan

bermanfaat. Pendidikan dapat berpengaruh pada pembentukan hidup seseorang.

Pendidikan bukan sekedar untuk menyiapkan sebuah profesi, namun lebih pada

pengembangan pribadi manusia seutuhnya untuk bersama dengan orang lain dan

lingkungannya.

Pengembangan pribadi seseorang terkait dengan adanya proses

pendidikan. Proses pendidikan secara umum terjadi di sekolah dalam kegiatan

belajar mengajar. Proses belajar tidak hanya mengembangkan pada segi

intelektual, moral, ataupun sikap. Namun pendidikan yang diperoleh setiap orang

juga membantu untuk semakin menyadari akan keberadaannya dengan lingkungan

hidupnya. Melalui proses pendidikan, orang mampu mengembangkan nilai-nilai

kehidupan dan menemukan sendiri pengalaman melalui belajar.

Pendidikan Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan pada siswa sejak Sekolah Dasar (SD). Matematika perlu diajarkan bagi

siswa untuk memudahkan interkasi dalam kehidupannya.

Keberhasilan belajar dapat dilihat dari telah mencapai atau melebihi

(17)

siswa yang sudah atau yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ideal adalah 100% sedangkan batas

nilai minimal disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan peserta didiknya. Di

SDN Kadisobo 3 Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman, kriteria ketuntasan

minimal (KKM) mata pelajaran Matematika kelas IV ditargetkan harus mencapai

70. Namun, kenyataannya dari jumlah seluruh siswa hanya 48% yang mencapai

KKM sisanya sebesar 52% tidak mencapai KKM dari hasil ulangan semester I

siswa kelas IV tahun ajaran 2012/2013. Kondisi ini dikarenakan daya tangkap

siswa yang rendah terhadap materi serta pendekatan yang kurang melibatkan

siswa dalam pembelajaran

Fowler (dalam Muslich, 2009: 221), matematika merupakan mata

pelajaran yang bersifat abstrak sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat

mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental

siswa.Kondisi tersebut memerlukan pendekatan pembelajaran yang tidak hanya

meningkatkan prestasi tetapi juga meningkatkan aktifitas siswa dalam

pembelajaran. Berdasarkan kenyataan tesebut usaha yang dirasa paling tepat

untuk mengatasi masalah adalah dengan pendekatan PMRI. PMRI pengalaman

belajar siswa akan terbentuk apabila siswa ikut terlibat dalam pembelajaran yang

(18)

B. Pembatasan Masalah

Batasan dalam penelitian ini adalah Standar Komptensi 5 yaitu:

Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.

C. Perumusan Masalah

1. Bagaimana menerapkan pendekatan PMRI untuk meningkatkan

aktivitas belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan

bilangan bulat pada kelas IV SDN Kadisobo 3?

2. Bagaimana menerapkan pendekatan PMRI untuk meningkatkan

prestasi belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan

bilangan bulat pada kelas IV SDN Kadisobo 3?

D. Batasan Pengertian

1. Aktivitas belajar adalah kegiatan pengamatan, penyelidikan,

pengalaman yang dimiliki dan dilakukan sendiri oleh siswa yang

bertujuan untuk memperoleh pengetahuan

2. Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh

seseorang berupa penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

dikembangkan salama kehidupannya manusia menurut bidang dan

(19)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendiskripsikan peningkatan aktivitas belajar matematika dalam

menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan pendekatan

PMRI pada kelas IV SDN Kadisobo 3

2. Mendiskripsikan peningkatan prestasi belajar matematika dalam

menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan pendekatan

PMRI pada kelas IV SDN Kadisobo 3

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Dapat menggunakan sebagai bahan inspirasi pada mata pelajaran

matematika atau pada mata pelajaran yang lain.

2. Bagi Siswa

Dapat memperoleh pengalaman belajar dengan menemukan sendiri

jawaban dari masalah yang dihadapi.

3. Bagi Peneliti

Dapat memperoleh pengalaman dalam penerapan pendekatan PMRI

(20)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Aktivitas Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam dunia pendidikan, belajar menjadi hal yang penting karena

belajar merupakan pokok dari pendidikan itu sendiri. Belajar tidak

memiliki batas karena proses belajar itu sendiri terus berlangsung selama

kita masih hidup.

Hintzman (dalam Muhibin Syah (1999: 65), belajar adalah suatu

perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan,

disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku

organisme tersebut.

Masidjo (2006: 11), belajar adalah proses perubahan aktivitas mental

yang sadar tujuan yang terjadi dalam interaksi aktif dengan lingkungan

(keluarga, sekolah, masyarakat) dalam jangka waktu tertentu yang hasilnya

adalah tingkah laku baru ataupun penyempurnaan tingkah laku lama.

Winkel (1989: 34), belajar merupakan proses perubahan dari belum

mampu ke arah sudah mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama

jangka waktu tertentu. Yamin (2006: 17), mengemukakan bahwa belajar

(21)

Slameto (2003: 2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Bruner (dalam Hudoyo 1990:101), belajar

melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan, yang

relevansi: memperoleh informasi baru, transformasi informasi dan menguji

relevansi dan ketepatan pengetahuan, sehingga belajar dapat diartikan

sebagai proses kognitif.

Herbart (dalam Hamalik 2001: 37), belajar adalah memperoleh

pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk

perangsang-perangsang dari luar. Cronbach (Djamarah 2008: 13), belajar

sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman. Suprijono (2009: 2), berpendapat belajar

adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari

pengalaman. Gagne (Hudoyo 1990: 11), belajar merupakan suatu proses

dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat pengalaman.

Wina (2005: 89), belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri

seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku.

Hilgard (dalam Wina Sanjaya 2006: 110), mengemukakan belajar adalah

proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di

dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

Wens (2006: 19), Belajar merupakan salah satu kegiatan penting yang

(22)

Piaget (dalam Semiawan 2008: 10), belajar merupakan perkembangan

aktivitas yang melibatkan kognitif seseorang merupakan proses interaksi

yang terus-menerus antara lingkungan, dan kondisi manusia yang disebut

adaptasi.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah Proses interaksi individu dengan

keadaan sekitarnya dalam jangka waktu tertentu yang dapat memberikan

perubahan terhadap individu. Perubahan tersebut diharapkan memberikan

dampak positif yang dapat merubah tingkah laku individu ke arah yang

lebih baik.

b. Aktivitas Belajar

Aktivitas sangat diperlukan dalam belajar, karena pada prinsipnya

belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Setiap orang yang

belajar harus aktif sendiri, tanpa aktivitas proses belajar tidak mungkin

terjadi. Siswa akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu

disadari pada apa yang telah dipelajari sebelumnya. Rouseau (dalam

Sardiman 1990: 94), aktivitas belajar yaitu segala pengetahuan itu harus

diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri dengan fasilitas

yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis.

Rohani (2004: 6), Aktivitas peserta didik dalam menjalani proses

belajar mengajar adalah salah satu kunci keberhasilan pencapaian

(23)

Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menyimpulkan aktivitas

belajar adalah kegiatan pengamatan, penyelidikan, pengalaman yang

dimiliki dan dilakukan sendiri oleh siswa baik secara indvidu atau teknis

untuk keberhasilan pencapaian pendidikan

2. Prestasi Belajar

a. Jenis-Jenis Belajar

Jenis belajar Gagne (dalam Winkel 1989: 72), yaitu:

1) Informasi verbal, yaitu pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat

diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan, dan tertulis. Pengetahuan itu

diperoleh dari sumber yang menggunakan bahasa juga, lisan ataupun

tertulis. Informasi verbal memiliki peran penting bagi siswa karena

dengan memiliki kemampuan menangkap informasi verbal dengan

baik, maka siswa akan mendapatkan pengetahuan secara maksimal.

2) Kemahiran Intelektual, yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan

lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi,

khususnya konsep dan berbagai lambang atau simbol (huruf, angka,

kata, gambar).

3) Pengaturan kegiatan kognitif; kemampuan yang mencakup penggunaan

konsep dan kaidah yang dimiliki, terutama saat menghadapi suatu

(24)

4) Ketrampilan motorik; kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian

gerak-gerik jasmaniah dalam urutan tertentu, dengan mengadakan

koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu.

Ciri khas dari ketrampilan motorik ini adalah otomatisme, yaitu gerakan

yang berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar.

5) Sikap; hal ini berkaitan dengan perasaan, tentang bagaimana kita

mengolah rasa, apakah sikap positif atau sikap negatif terhadap suatu

objek. Kemampuan sikap ini tergantung pada kondisi individu pada saat

itu. Saat suatu objek dinilai baik, maka individu akan memberikan sikap

positif yang menimbulkan rasa suka, sebaliknya apabila objek dirasa

kurang berkenan maka akan menimbulkan kesan negatif dan

memunculkan perasaan tidak suka, sehingga individu harus melakukan

penilaian terhadap pilihan-pilihan yang ada sebelum memberikan

keputusan.

b. Prestasi Belajar

KBBI (2005: 895), prestasi belajar merupakan penguasaan

pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui materi

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan

(25)

Arifin (1990), prestasi belajar merupakan suatu masalah yang

bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang

rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang

dan kemampuan masing-masing.

Winkel (1989), dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.

Berdasarkan pengertian tersebut prestasi belajar merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang berupa penguasaan

pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan salama kehidupannya

manusia menurut bidang dan kemampuan masing-masing.

3. Pendididikan Matematika Realistik a. Pendekatan PMRI

Pada pendekatan PMRI, guru berperan tidak lebih dari seorang

fasilitator atau pembimbing, moderator dan evaluator. Hadi (2005),

menyebutkan bahwa diantara peran guru dalam PMRI adalah sebagai

berikut :

1) Guru hanya sebagai fasilitator belajar;

2) Guru harus mampu membangun pengajaran yang interaktif;

3) Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif

menyumbang pada proses belajar dirinya, dan secara aktif membantu

(26)

4) Guru tidak terpancang pada materi yang termaktub dalam kurikulum,

melainkan aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia riil, baik fisik

maupun sosial.

Penerapan PMRI di Indonesia diharapkan prestasi akademik siswa

meningkat, baik dalam mata pelajaran matematika maupun mata pelajaran

lainnya. Sejalan dengan paradigma baru pendidikan sebagaimana yang

dikemukakan Zamroni (dalam Sutarto Hadi 2005), pada aspek perilaku

diharapkan siswa mempunyai ciri-ciri :

1) Di kelas mereka aktif dalam diskusi, mengajukan pertanyaan dan

gagasan, serta aktif dalam mencari bahan-bahan pelajaran yang

mendukung apa yang tengah dipelajari.

2) Mampu bekerja sama dengan membuat kelompok-kelompok belajar.

3) Bersifat demokratis yakni berani menyampaikan gagasan,

mempertahan gagasan dan sekaligus berani pula menererima gagasan

orang lain;

4) Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Sehingga PMRI adalah Pendekatan pembelajaran yang bertitik

tolak dari hal-hal yang riil atau pernah dialami siswa, menekankan pada

keterampilan proses, berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi dengan

teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri dan pada

akhirnya menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah baik

(27)

b. Prinsip dan Karakteristik PMRI

Zulkardi (2002) Prinsip-prinsip PMRI adalah sebagai berikut :

1) Guided reinvention and didactical phenomenology (penemuan

terbimbing danfenomologi didaktis)

PMRI adalah sebagai aktivitas manusia maka guided reinvention

dapat diartikan bahwa siswa hendaknya dalam belajar matematika harus

diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri proses yang sama saat

matematika ditemukan. Prinsip ini dapat diinspirasikan dengan

menggunakan prosedur secara informal. Upaya ini akan tercapai jika

pengajaran yang dilakukan menggunakan situasi yang berupa

fenomena-fenomena yang mengandung konsep matematika dan nyata terhadap

kehidupan siswa.

2) Progressive mathematization(matematisasi progresif)

Situasi yang berisikan fenomena yang dijadikan bahan dan area

aplikasi dalam pengajaran matematika haruslah berangkat dari keadaan

yang nyata terhadap siswa sebelum mencapai tingkat matematika secara

formal.

3) Self-developed models(pengembangan model sendiri)

Peran self-developed models merupakan jembatan bagi siswa dari

situasi real ke situasi konkrit atau dari informal matematika ke formal

matematika. Artinya siswa membuat model sendiri dalam menyelesaikan

masalah. Pertama adalah model suatu situasi yang dekat dengan alam

(28)

berubah menjadi model-of masalah tersebut. Model-of akan bergeser

menjadi model-for masalah yang sejenis. Pada akhirnya akan menjadi

model dalam formal matematika.

Zulkardi (2002) karakteristik pembelajaran PMRI menjadi 5 yaitu

sebagai berikut:

1) menggunakan masalah kontekstual (the use of context).

Pembelajaran diawali dengan menggunakan masalah kontekstual (

dunia nyata) dan tidak dimulai dari sistem formal. Masalah kontekstual

yang diangkat sebagai topik awal pembelajaran harus merupakan masalah

sederhana yang diketahui oleh siswa.

2) Menggunakan model (use models, bridging by vertical instrument).

Istilah model berkaitan dengan masalah situasi dan model

matematika yang dikembangkan sendiri oleh siswa, mengaktualisasikan

masalah kebentuk visual sebagai sarana untuk memudahkan pengajaran.

3) Menggunakan kontribusi siswa(student contribution).

Konstribusi yang besar diharapkan pada proses belajar mengajar

datang dari siswa artinya semua pikiran ( konstruksi dan produksi)

dihasilkan oleh siswa itu sendiri.

4) Interaksi( interactivity).

Mengoktimalkan proses pembelajaran melalui interaksi siswa

dengan guru dan siswa dengan sarana dan prasarana merupakan hal

(29)

5) Terintegrasi dengan topic lainnya (intertwining).

Struktur dan konsep matematika saling berkaitan maka dari itu,

keterkaitan antar topik (unit pelajaran) tersebut harus dieksplorasi agar

proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.

4. Hakekat Matematika

Depdiknas (2001), Matematika berasal dari bahasa latin manthanien

atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari, sedangkan

dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti.

Matematika merupakan telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan

atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat. Berdasarkan

penelitian Piaget, ada empat tahap dalam perkembangan kognitif dari

setiap individu yang berkembang secara kronologis yaitu: (1) tahap sensori

motor, (2) tahap pra operasi, (3) tahap operasi konkrit, (4) tahap operasi

formal.

Tahap sensori motor dimulai sejak lahir sampai umur sekitar 2 tahun

dimana pengalaman diperoleh melalui perbuatan fisik (gerakan anggota

tubuh) dan sensori (koordinasi alat indera). Tahap praoperasi dimulai

sekitar umur 2 tahun sampai sekitar umur 7 tahun yang merupakan tahap

persiapan untuk pengorganisasian operasi konkrit seperti mengurutkan

membilang dan mengklasifikasikan. Pada tahap operasi konkrit, tahap ini

dimulai sekitar umur 7 tahun sampai sekitar umur 11 tahun dimana anak

(30)

sudah memiliki sudut pandang yang berbeda secara objektif dalam

mengamati suatu objek. Tahap operasi formal dimulai sekitar umur 11

tahun dan seterusnya dimana anak akan dibiasakan untuk melakukan

penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak.

Siswa kelas IV sekolah dasar umumnya berusia sekitar 9 sampai 10

tahun. Dengan demikian siswa kelas IV berada pada tahap operasi konkrit,

dimana anak mempunyai struktur kognitif yang memungkinkan anak bisa

berpikir untuk berbuat. Namun apa yang dipikirkan anak masih terbatas

pada hal-hal yang bersifat konkrit atau nyata. Benda-benda atau

kejadian-kejadian yang tidak dapat dibayangkan siswa masih sulit untuk dipikirkan.

5. Materi bilangan bulat

Materi bilangan bulat terdapat pada kelas IV semester 2 Standar

Kompetensi 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.

Bilangan bulat adalah yang utuh, bilangan bulat terdiri dari tiga jenis

yaitu: bilangan bulat positif misalnya 4 (dibaca empat), bilangan bulat nol

bilangan tersebut 0 (dibaca nol), dan bilangan bulat negatif misalnya (-4)

(dibaca negatif empat). Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

dapat menggunakan garis bilangan. Ketentuannya adalah:

1. Penjumlahan dengan bilangan positif gunakan panah ke kanan,

2. Penjumlahan dengan bilangan negatif gunakan panah ke kiri,

3. Bilangan pertama mulai dari 0,

(31)

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Rizal Al Muhari (2008)

tentang kreativitas belajar matematika dengan menggunakan pendekatan

Pendidikan Matematika di pada siswa kelas IV-A SD Negeri Percobaan 2 Depok

Sleman Yogyakarta, Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran

matematika dengan pendekatan PMRI pada siswa kelas IV-A SD Negeri

Percobaan 2 Depok Sleman Yogyakarta telah dapat meningkatkan kreativitas

belajar matematika.

Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Herawati (2009) tentang

meningkatkan hasil belajar matematika dengan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia kelas II SD 3 Bantul. Hasil penelitian tesebut meningkatkan hasil

belajar siswa kelas II SD 3 Bantul dengan nilai tes rata-rata hasil belajar siswa

pada siklus I adalah 71,96, pada siklus II adalah 81,83

C. Kerangka berpikir

Pembelajaran di sekolah dasar banyak mengalami kendala terutama Kelas IV

mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penyebabnya diduga

adalah kurangnya keikutsertaan siswa dalam pembelajaran kerena kurang terkait

dengan keseharian siswa.

Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar

diperlukan pendekatan pembelajaran yang dapat mendekatkan dengan kehidupan

keseharian siswa. Peneliti kemudian melakukan penelitian tindakan kelas (PTK)

(32)

PMRI digunakan sebagai titik awal untuk pengembangan ide dan konsep

matematika. Dunia nyata adalah segala sesuatu di luar matematika, seperti mata

pelajaran lain selain matematika atau kehidupan sehari-hari dan lingkungan

sekitar kita. Melalui pendekatan PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktivitas

belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kadisobo 3.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian ini yaitu:

1. Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan aktivitas belajar

matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

pada kelas IV SDN Kadisobo 3.

2. Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Kadisobo 3,

Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN SDN Kadisobo 3,

Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta, Semester Genap Tahun Ajaran 2012 / 2013.

3. Objek Penelitian

Aktivitas belajar dan Prestasi belajar siswa dengan menggunakan

pendekatan PMRI dalam pembelajaran Matematika materi menjumlahkan

dan mengurangkan bilangan bulat.

4. Waktu Penelitian

(34)
[image:34.595.50.573.161.588.2]

5. Jadwal Penelitian

Tabel 1: Jadwal Penelitian

Waktu

Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

a. Observasi

awal

2. Pelaksanaan

a. Menyiapkan

media

b. Pelaksanaan

siklus I

c. Pelaksanaan

siklus II

3. Penyusunan

laporan

a. Analisis

data

(35)

B. Rencana Tindakan

1. Persiapan

Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mencari dan mengkaji Kompetensi dasar yang bermasalah,

kemudian mencari informasi dari beberapa guru kelas 4.

b. Merencanakan pembelajaran yang akan ditetapkan.

c. Merancang pengembangan ide pembelajaran

d. Merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

e. Merancang Lembar Kerja Siswa (LKS)

f. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yang

berkaitan dengan PMRI

g. Menyusun instrumen penelitian

h. Menyusun soal evaluasi

2. Rencana Tindakan Setiap siklus

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus. Siklus akan dihentikan jika

telah memenuhi target KKM dan target aktivitas jadi jika siklus kedua

belum memenuhi hasil yang diharapkan akan dilanjutkan siklus ketiga

demikian seterusnya hingga mencapai hasil yang diharapkan. Rencana

masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan alokasi

(36)

Siklus I

a. Rencana Tindakan

Siklus pertama akan dilaksanakan dengan 2 pertemuan, setiap

pertemuan adalah 2 x 35 menit (2 Jp). Perencanaan penyusunan

rencana tindakannya meliputi:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Menyusun lembar kerja siswa (LKS)

3) Menyiapkan sumber belajar yang berkaitan dengan pendekatan

PMRI.

4) Menyusun soal evaluasi.

5) Menyusun lembar pengamatan kegiatan selama proses

kegiatan belajar.

b. Pelaksanaan tindakan

Pada pertemuan ini pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :

1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok

maksimal terdiri 3 siswa.

2) Siswa mencari contoh menjumlahkan dan mengurangkan

bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.

3) Guru memimpin dan memberi pengarahan diskusi kelas untuk

membahas apa yang dikerjakan oleh siswa.

4) Perwakilan kelas anggota kelompok secara bergantian

(37)

5) Siswa mengerjakan soal evaluasi tes akhir siklus 1

6) guru mengajak siswa untuk refleksi

c. Observasi

Mengamati siswa dalam melaksanakan kegiatan dan mencatat

kejadian-kejadian selama proses belajar.

d. Refleksi

1) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dalam pelaksanaan

pembelajaran

2) Melakukan pengumpulan data dan menghitung prosentase

tingkat keberhasilan hasil belajar

3) Menarik kesimpulan sederhana tentang proses pembelajaran

4) Merancang dan memodifikasi pembelajaran berikutnya.

Siklus II

a. Rencana Tindakan

Siklus kedua akan dilaksanakan dengan 2 pertemuan, setiap

pertemuan adalah 2 x 35 menit (2 Jp). Perencanaan penyusunan

rencana tindakannya meliputi:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Menyusun lembar kerja siswa (LKS)

3) Menyusun lembar pengamatan kegiatan selama proses

(38)

4) Menyiapkan sumber belajar yang berkaitan dengan

pendekatan PMRI

b. Pelaksanaan tindakan

1) Siswa membaca materi yang di sediakan guru

2) Siswa melakukan kegiatan luar kelas dengan bimbingan guru

3) Siswa dipimpin dan diberi pengarahan oleh guru untuk

membahas konsep yang dikerjakan

4) Beberapa siswa menyebutkan contoh-contoh kegiatan yang

memuat menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dari

pengamatan di luar kelas di depan kelas.

5) Guru melengkapi materi yang kurang dan memberikan

penguatan

6) Siswa mengerjakan soal evaluasi belajar akhir siklus 2

7) Guru mengajak siswa untuk refleksi

3. Observasi

Mengamati siswa dalam melaksanakan kegiatan dan mencatat

kejadian-kejadian selama proses belajar.

4. Refleksi

a. Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian

khusus yang ada

b. Melakukan pertemuan dengan guru kelas untuk mendiskusikan

(39)

c. Membandingkan hasil analisis belajar siswa

d. Menarik kesimpulan dari penggunaan pendekatan PMRI

C. Pengumpulan Data

1. Variabel

a. Aktivitas belajar siswa setelah menggunakan pendekatan PMRI pada

pelajaran Matematika.

b. Prestasi belajar siswa setelah menggunakan pendekatan PMRI pada

pelajaran Matematika.

2. Indikator

Indikator dalam penelitian ini adalah :

a. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran

b. Nilai rata-rata siswa dalam materi menjumlahkan dan mengurangkan

bilangan bulat dan sikap siswa selama pelajaran berlangsung.

Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (70).

3. Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data skor atau persentase

untuk aktivitas dan nilai ulangan, yaitu nilai ulangan pada setiap akhir

(40)

4. Cara Pengumpulan Data

Aktivitas belajar menggunakan data yang diperoleh dari observasi

sedangkan untuk prestasi belajar mengunakan data yang diperoleh dari tes

ulangan siswa pada akhir siklus atau akhir pembelajaran. Data tersebut

dikumpulkan kemudian dianalisa.

D. Penyusunan Instrumen

1. Instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes soal prestasi

belajar berupa uraian yang sebelumnya akan di uji kevalitan dan

reliabilitasnya. Jumlah soal yang digunakan untuk tes prestasi belajar

pada siklus 1 adalah 15 , siklus 2 adalah 15.

a) Validitas

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian

terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa

yang seharusnya dinilai (Sudjana, 1989:12). Menurut Masidjo

(1995:242) validitas adalah taraf dimana suatu tes mampu

mengukur aoa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dapat

dilakukan dengan cara menganalisis dan mengkorelasikan setiap

item (x) dengan skor total (y) dengan rumus angka kasar sebagai

(41)

rxy=

Keterangan :

rxy : koefisien validitas

∑x : jumlah skor dalam sebaran x

∑y : jumlah skor dalam sebaran y

∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan

∑x2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N : banyaknya subyek

Selain itu proses perhitungan taraf validitas dapat juga

dilakukan dengan memberi skor pada masing-masing item

kemudian mentabulasikan ke dalam data uji coba.

b) Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau kejegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 1989:16). Menurut

Masidjo (1995:209) reliabilitas adalah taraf di mana suatu tes

mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang

diperlihatkan dalam taraf ketepatandan ketelitian hasil. sehingga

kapan pun, dimanapun alat tersebut digunakan akan memberikan

hasil yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas akan digunakan

metode belah dua atau split-half method. Metode belah dua

digunakan dalam penelitian ini karena dalam penentuan taraf

(42)

pengukuran . taraf reliabilitas satu tes diperoleh dengan

mempergunakan formula koreksi dariSpearman-Brown:

rtt =

Keterangan rumus: rtt = koefisien reliabilitas

rgg= koefisien gasal genap

rbb= koefisien belahan I dan II

E. Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang menentukan dalam menyusun dan

mengolah data yang terkumpul, sehingga dapat diambil kesimpulan yang

dapat dipertanggungjawabkan.

1. Kondisi awal sampai akhir yang diharapkan sebagai berikut ;

Indikator

Kondisi Awal Akhir Siklus

1. Aktivitas

2. Nilai rata-rata siswa

3. Persentase jumlah siswa yang

mencapai KKM

62,5%

60

48%

80%

75

80%

2. Penilaian hasil belajar

(43)

b) Untuk menghitung keberhasilan prestasi siswa dalam mencapai

KKM secara keseluruhan dapat dihitung sebagai berikut :

Keberhasilan prestasi siswa dalam mencapai KKM =

x 100 %

c) Untuk menghitung rata-rata kelas yaitu :

Rata-rata kelas = x 100%

Membandingkan skor rata-rata kelas (%) dengan kondisi awal dan

target untuk menarik kesimpulan apakah terjadi peningkatan atau

tidak. Apakah siklus perlu dilanjutkan atau tidak.

3. Penilaian aktivitas belajar

Cara untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti

(44)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kadisobo 3 dengan

jumlah siswa 20 anak. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus dengan standar

kompetensi, kompetensi dasar Menjumlahkan bilangan bulat untuk siklus

pertama dan Mengurangkan bilangan bulat untuk siklus yang kedua, indikator

pembelajaran dan tindakan yang berbeda. Masing-masing siklus terdiri dari dua

kali pertemuan. Penelitian dilakukan melalui proses yang dimulai dari

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan pada

tanggal 1 Mei 2013 sampai 18 Mei 2013. Guru dalam penelitian ini adalah

peneliti sedangkan dalam PTK seharusnya guru kelas yang mengajar namun telah

berdasarkan konsultasi dengan guru kelas untuk mengetahui masalah yang muncul

di dalam kelas.

1. Siklus I

Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Mei 2013

membahas penjumlahan bilangan bulat kedua bilangan positif, pertemuan kedua

Sabtu, 4 Mei 2013 membahas penjumlahan bilangan bulat mengunakan bilangan

negatif. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Pada

pelaksanaan pembelajaran kendala yang muncul antara lain; Terdapat kelompok

(45)

kelompok. Penempatan kelompok-kelompok dan mengatur siswa sesuai harapan

guru menyita waktu pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat beberapa siswa

yang ramai saat berdiskusi, usaha yang dilakukan dengan cara mendekati siswa

dan memberi pengertian. Kualitas Proses Pelaksanaan pembelajaran pada siklus

satu ini tanpak bahwa; Siswa merasa senang dan antusias sewaktu pembagian

kelompok, siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran hal ini diwujudkan

siswa tenang dan memperhatikan penjelasan dari guru. Dalam melaksanakan

diskusi kelompok komunikasi berjalan baik

2. Siklus II

Siklus II Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Mei 2013

membahas penjumlahan bilangan bulat kedua bilangan positif, pertemuan

keempat Rabu, 15 Mei 2013 membahas penjumlahan bilangan bulat mengunakan

bilangan negatif. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan perencanaan

pembelajaran.

Kualitas proses pelaksanaan siklus II terlihat siswa mengikuti kegiatan

belajar dengan penuh semangat dan antusias, sebelum mulai pembelajaran siswa

sudah berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing sehingga guru tidak

perlu menyuruh. Kegiatan diskusi kelompok berjalan dengan baik, dan siswa yang

kurang paham dengan cepat menanyakan langsung pada guru..Penguasaan materi

sudah baik hal ini ditunjukkan nilai tes evaluasi siklus II sebagian besar sudah

(46)

1. Aktivitas

[image:46.595.103.528.206.695.2]

a. Lembar observasi aktivitas pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 2.1 Lembar obsevasi siklus I

No Nama Siswa Aktivitas Siswa Selama KBM Total 1 2 3 4 5 6

1.

HDN 3 2 3 1 2 1 12

2.

NH 3 3 3 1 2 1 13

3.

MNS 3 3 3 3 2 3 17

4.

VM 3 3 3 1 2 1 13

5.

AWA 3 3 3 3 2 1 15

6.

DNS 3 2 3 1 2 1 12

7.

EPA 3 3 3 1 2 1 13

8.

IAT 3 2 3 1 2 3 14

9.

ATL 3 3 3 3 2 1 15

10.

MRN 3 3 3 3 2 3 17

11

NYF 3 3 3 1 2 1 13

12

MNA 3 2 3 1 2 3 14

13

RS 3 3 3 3 2 1 15

14

YAP 3 3 3 1 2 1 13

15

NF 3 3 3 1 2 1 13

16

ITW 3 3 3 1 2 1 13

17

AAW 3 3 3 1 2 3 15

18

DFAP 3 3 3 3 2 1 15

19

JSPWB 3 3 3 1 2 3 15

20

ADU 3 3 3 3 2 3 17

(47)

1. Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru

2. Membaca buku siswa dan LKS

3. Mengerjakan LKS dalam kelompok belajar

4. Mengajukan pertanyaan atau menanggapi pertanyaan

5. Menghargai atau menerima pendapat

6. Mempersentasikan hasil kerja kelompok

Rentang skor penilaian 1-3

1 jika tidak melakukan aktivitas (0%- 30%)

2 jika kurang melakukan aktivitas (31%-60%)

3 jika melakukan aktivitas (61%-100%)

[image:47.595.103.531.172.744.2]

b. Lembar observasi aktivitas pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 2.2 Lembar obsevasi siklus II

No Nama Siswa Aktivitas Siswa Selama KBM Total 1 2 3 4 5 6

1.

HDN 3 3 3 1 2 2 14

2.

NH 3 3 3 3 2 3 17

3.

MNS 3 3 3 1 2 3 15

4.

VM 3 3 3 1 2 3 15

5.

AWA 3 3 3 3 2 3 17

6.

DNS 3 3 3 1 2 3 15

7.

EPA 3 3 3 3 2 3 17

8.

IAT 3 3 3 1 2 3 15

9.

ATL 3 3 3 3 2 3 17

10.

MRN 3 3 3 1 2 3 15

11

(48)

13

RS 3 3 3 3 2 3 17

14

YAP 3 3 3 1 2 3 17

15

NF 3 3 3 1 2 3 15

16

ITW 3 3 3 1 2 3 15

17

AAW 3 3 3 1 2 3 15

18

DFAP 3 3 3 3 2 3 17

19

JSPWB 3 3 3 3 2 3 17

20

ADU 3 3 3 3 2 3 17

Total 60 60 60 38 40 60 318 Aktivitas siswa selama KBM

1. Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru

2. Membaca buku siswa dan LKS

3. Mengerjakan LKS dalam kelompok belajar

4. Mengajukan pertanyaan atau menanggapi pertanyaan

5. Menghargai atau menerima pendapat

6. Mempersentasikan hasil kerja kelompok

Rentang skor penilaian 1-3

1 jika tidak melakukan aktivitas (0%- 30%)

2 jika kurang melakukan aktivitas (31%-60%)

(49)
[image:49.595.99.506.147.600.2]

a. Tes evaluasi pada akhir siklus I diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.1 Perolehan nilai ulangan siklus I

No Nama Nilai

Ketuntasan

Ya Tidak

1 HDN 40 - √

2 NH 60 - √

3 MNS 73.3 √

-4 VM 60 - √

5 AWA 73.3 √

-6 DNS 60 - √

7 EPA 80 √

-8 IAT 86.7 √

-9 ATL 66.7 - √

10 MRN 73.3 √

-11 NYF 60 - √

12 MNA 73.3 √

-13 RS 73.3 √

-14 YAP 66.7 - √

15 NF 60 - √

16 ITW 86.6 √

-17 AAW 80 √

-18 DFAP 60 - √

19 JSPWB 73.3 √

-20 ADU 93.3 √

-Jumlah 1399.8 11 9

rata-rata 69.98

nilai tertinggi 93.3

nilai terendah 40

Persentase 55% 45%

Berdasarkan tes evaluasi siklus I diperoleh rata-rata nilai kelas IV

mencapai 69.98. Nilai tertinggi 93.3 nilai terendah 40. Jumlah siswa yang tuntas

atau mencapai KKM terdiri dari 11 siswa atau 55% dari jumlah seluruh siswa,

sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM terdiri

(50)

80%. Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I, akan dilakukan perbaikan

pembelajaran ke siklus selanjutnya yaitu siklus II.

[image:50.595.99.517.197.652.2]

b. Tes evaluasi pada akhir siklus II diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.2 Perolehan nilai ulangan siklus II

No Nama Nilai

Ketuntasan

Ya Tidak

1 HDN 53.3 - √

2 NH 73.3 √

-3 MNS 80 √

-4 VM 80. √

-5 AWA 86.7 √

-6 DNS 80 √

-7 EPA 93.3 √

-8 IAT 66.7 - √

9 ATL 73.3 √

-10 MRN 93.3 √

-11 NYF 80 √

-12 MNA 80 √

-13 RS 93.3 √

14 YAP 66.7 - √

15 NF 86.7 √

-16 ITW 73.3 √

-17 AAW 73.3 √

-18 DFAP 86.7 √

-19 JSPWB 73.3 √

-20 ADU 100 √

-jumlah 1590.32 17 3

rata-rata 79,66

nilai tertinggi 100

nilai terendah 53.3

persentase 85% 15%

(51)

seluruh siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas atau belum mencapai

KKM terdiri dari 3 siswa atau 15% dari jumlah seluruh siswa.

C. Pembahasan

Untuk memperjelas hasil penelitian yang telah dilakukan, maka

diperlihatkan ringkasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Aktivitas

4.1 Rangkuman lembar aktivitas kelas

No Siswa Kondisi awal Siklus I (%) Siklus II (%) Perubahan (%) 1 Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru

80 100 100 20

2 Membaca buku siswa dan

LKS 90 93.33 100 10

3 Mengerjakan LKS dalam

kelompok belajar 50 100 100 50

4 Mengajukan pertanyaan atau

menanggapi pertanyaan 40 56,67 63,33 23,33

5 Menghargai atau menerima

pendapat 66,67 66,67 66,67 0

6 Mempersentasikan hasil kerja

kelompok 50 56,67 96,67 46,67 Rata-rata 62,50 78,89 88,33 25,83

Aktivitas belajar siswa di SD N Kadisobo cukup mengalami peningkatan.

Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru dari 80% menjadi 100%.

Membaca buku siswa dan LKS Mengerjakan LKS dalam kelompok belajar yang

tadinya hanya sebagian menjadi seluruh siswa. Mengajukan pertanyaan atau

(52)

mengalami peningkatan. Mempersentasikan hasil kerja kelompok mengalami

peningkatan, terdapat kendala ada satu siswa yang mulanya tidak mau setelah

diberi pengertian akhirnya ikut mempresentasikan hasil kerja kelompok Aktivitas

belajar siswa pada kondisi awal sebesar 62,5%, pada siklus pertama 78,89 dan

pada siklus kedua sebesar 88,33% dengan rata-rata peningkatan 25,83%. Data

aktivitas dalam kondisi awal diperoleh dari observasi yang dilakukan guru.

Persentase aktivitas diatas tidaklah mutlak karena siswa diberi skor 1 jika sudah

terlibat 0-30%, skor 2 jika sudah terlibat 31-60%, skor 3 jika sudah terlibat

61-100%.

[image:52.595.101.509.261.751.2]

2. Prestasi

Tabel 5.1 Rangkuman hasil penelitian

No Siswa Kondisi awal Siklus I Siklus II

Nilai Ya Tidak Nilai Ya Tidak Nilai Ya Tidak

1 HDN 40 - √ 53.3 - √

2 NH 60 - √ 73.3 √

-3 MNS 73.3 √ - 80 √

-4 VM 60 - √ 8. √

-5 AWA 73.3 √ - 86.7 √

-6 DNS 60 - √ 73.3 √

-7 EPA 80 √ - 93.3 √

-8 IAT 86.7 √ - 66.7 - √

9 ATL 66.7 - √ 73.3 √

-10 MRN 73.3 √ - 93.3 √

-11 NYF 60 - √ 80 √

-12 MNA 73.3 √ - 80 √

-13 RS 73.3 √ - 93.3 √

14 YAP 66.7 - √ 66.7 - √

(53)

-19 JSPWB 73.3 √ - 7.33 √

-20 ADU 93.3 √ - 100 √

[image:53.595.118.507.84.151.2]

-Jumlah 11 9 17 3

Tabel 5.2 Perolehan hasil ketuntasan penelitian

Kondisi awal Siklus I Siklus II

Tuntas 48% 55 % 85 %

Tidak Tuntas 52% 45 % 15 %

Rata-rata kelas 69.98 79.66

Siswa yang memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM)

sebanyak 11 anak atau mencapai 55% dari 20 siswa dan 9 siswa memperoleh nilai

di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau mencapai 45%. Hasil dari

siklus 1 belum memenuhi target yang diharapkan yaitu 80%. Maka penelitian ini

dilanjutkan pada siklus II dan dilakukan serangkaian perencanaan untuk siklus II.

Jika dibandingkan dengan nilai silkus I sebagian besar anak mengalami

peningkatan, tetapi ada juga yang mendapat nilai tetap bahkan mengalami

penurunan. Pada siklus I, anak yang memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) sebanyak 11 anak atau mencapai 55 % dari 20 siswa, setelah

dilakukan siklus II hasil ketuntasan siswa bertambah menjadi 85% dari 20 siswa

atau meningkat 30% dari siklus I. Pada siklus II siswa lebih dilibatkan dalam

pembuatan produk, siswa aktif dalam proses kegiatan belajarnya dan bertanggung

jawab menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru sehingga kesulitan siswa

sudah berkurang. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang sudah tuntas KKM sudah

mencapai 85%, maka siklus tidak perlu dilanjutkan karena sudah memenuhi target

(54)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengunaan Pendekatan PMRI meningkatkan aktivitas belajar siswa pada

SD Negeri Kadisobo 3 Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman tahun

pelajaran 2012/2013 khususnya pada materi menjumlahkan dan

mengurangkan bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data

aktivitas siswa menjadi 88,33%.

2. Pengunaan Pendekatan PMRI meningkatkan prestasi belajar siswa pada SD

Negeri Kadisobo 3 Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman tahun pelajaran

2012/2013 khususnya pada materi menjumlahkan dan mengurangkan

bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data kondisi awal

nilai rata-rata siswa adalah 60 dengan jumlah siswa yang tuntas KKM

hanya 48%. Setelah dilaksanakan siklus I nilai rata-rata siswa mencapai

69,98 dengan jumlah siswa yang tuntas KKM 55% dan meningkat pada

siklus II dengan nilai rata-rata siswa mencapai 79,66 dengan jumlah siswa

(55)

B. Saran

Melalui penelitian ini, peneliti pemberikan beberapa saran yang dapat

digunakan untuk kemajuan belajar di SD N kadisobo 3 antara lain:

1. Bagi Guru

Hendaknya guru memanfaatkan Pendekatan PMRI sebagai alternatif untuk

meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam proses belajar

mengajar.

2. Bagi Mahasiswa PGSD atau Calon Guru

Pendekatan PMRI sudah terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar

matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat pada

kelas IV SDN Kadisobo 3. Jadi, sebaiknya mahasiswa dapat

menggunakan pendekatan pembelajaran ini pembelajaran ini saat praktek

di SD.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini meneliti penyebab rendahnya aktivitas belajar dan prestasi

belajar menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat pada kelas IV

SDN Kadisobo 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

salah satu informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 1990.Evaluasi instruksional prinsip-teknik-prosedur. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Depdiknas. 2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008.Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hadi, Sutarto. 2005. Pendidikan matematika realistik dan

implementasinya.Banjarmasin: Tulip.

Hamalik, Oemar. 2001.Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hudoyo, Herman. 1990.Strategi Belajar Mengajar. Malang: IKIP

Malang.

Masidjo. 1995.Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Masidjo. 2006.Modul Kuliah Diagnosis Kesulitan Belajar dan

Pemebelajaran Remidial.Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Muslich, Masnur. 2009.KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, Wina. 2005.Pembelaran Dalam Implementasi Kurikulum

(57)

Sanjaya, Wina. 2006.Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan. Jakarta; Kencana.

Sardiman. 1990.Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Semiawan, Conny R. 2008.Belajar Dan Pembelajaran Prasekolah

Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana. 1989.Metoda Statistika.Bandung: Tarsito

Syah,Muhibin. 2003.Psikologi belajar. Jakarta: Rajawala Pers.

Rohani, R. 2004.Makalah Lokakarya Kepala TK/Sekolah dan Guru SD,

SLTP, SLTA, Perkumpulan Strada. Jakarta

Tainslain, Wens. 2006.Modul Mata Kuliahperkembangan & Belajar

Peserta Didik.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Winkel, W. S. 1989.Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.

Yamin, Martinis. 2006.Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung

Persada Press.

Zulkardi. 2002. Developing a Learning Envorinment on Realistic

Mathematics Education for Indonesian Students Teachers.

(58)
(59)

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD KADISOBO 3 Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Program : IV

Semester : 2 (Dua) Alokasi Waktu : 12 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 5.1 Mengurutkan bilangan bulat BILANGAN o Mengurutkan Bilangan bulat

o Menjelaskan cara

membaca dan menuliskan lambang bilangan bulat pada garis bilangan

o Memeriksa

pekerjaan siswa dan menugaskan untuk mengerjakan di depan

o Menerapkan bilangan

bulat negatif dalam kehidupan sehari-hari

o Membaca dan menuliskan

lambang bilangan bulat

o Mengenal lawan suatu

bilangan

o Mengurutkan sekelompok

bilangan bulat dari terkecil atau terbesar

Tugas Individu dan Kelompok

2 jp Sumber: Buku

Mustaquiem, Burhan, Ary Astuti.

2008. Ayo belajar matematika 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

Alat:

(60)

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat OPERASI HITUNG BILANGAN o Penjumlahan bilanganbulat

o Menjelaskan cara

menjumlahkan dua bilangan positif, dua bilangan negatif dan bilangan positif dengan bilangan negatif menggunakan garis bilangan Kognitif

o Menjumlahkan dua

bilangan bulat positif

o Menuliskan penjumlahan

bilangan bulat

o Menjumlahkan bilangan

positif dan bilangan negatif

o Menjumlahkan dua

bilangan negatif

Afektif

o Mengajukan pertanyaan

berkaitan penjumlahann bilangan bulat Psikomotor o Menggunakan penjumlahan pada kehidupan sehari-hari Tugas Individu dan Kelompok 3jp Sumber: Buku Mustaquiem, Burhan, Ary Astuti.

2008. Ayo belajar matematika 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

(61)

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 5.3 Mengurangkan bilangan bulat OPERASI HITUNG BILANGAN o Pengurangan bilangan bulat Menjelaskan cara mengurangkan : 1. dua bilangan positif, 2. bilangan positif dengan bilangan negatif 3. dua bilangan negatif Kognitif

o Mengurangkan dua

bilangan bulat positif

o Menuliskan pengurangan

bilangan bulat

o Mengurangkan bilangan

positif dan bilangan negatif

o Mengurangkan dua

bilangan negatif

Afektif

o Mengajukan pertanyaan

berkaitan pengurangan bilangan bulat Psikomotor o Menggunakan penjumlahan pada kehidupan sehari-hari Tugas Individu dan Kelompok

3 jp Sumber: Buku

Mustaquiem, Burhan, Ary Astuti.

2008. Ayo belajar matematika 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

(62)

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengala Belaj 5.4 Melakukan operasi hitung campuran OPERASI HITUNG BILANGAN o Operasi Hitung Campuran o Mengetah tingkat p hitung ca 1. () T

kuru 2. + d

o mempel contoh s alaman elajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Con Instru etahui t pengerjaan campuran () Tanda kurung + dan–

pelajari h soal cerita

o Menghitung operasi

hitung campuran Tugas Pribadi Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Contoh strumen

4 jp Sumber:

Mustaquiem, Burhan, Ary Astuti.

2008. Ayo belajar matematika 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

Alat:

(63)

Satuan Pendidikan : SDN Kadisobo 3

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/ II

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

Indikator Pencapaian Kompetensi:

Kognitif

o Menjumlahkan dua bilangan bulat positif

o Menuliskan penjumlahan bilangan bulat

Afektif

o Mengajukan pertanyaan berkaitan penjumlahann bilangan bulat

Psikomotor

o Menggunakan penjumlahan pada kehidupan sehari-hari

A. Materi Ajar:

Menjumlahkan bilangan bulat

B. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran:

o PMRI

C. Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Kegiatan Awal (5 menit)

1.1. Sapaan pembuka dan berdoa bersama sebelum mulai pelajaran.

(64)

Eksplorasi

2.1.Siswa diajak menemukan contoh-contoh penjumlahan dalam kehidupan

sehari-hari

2.2.Siswa dibagi dalam kelompok (masing-masing kelompok 3 orang).

Elaborasi

2.3. Siswa diajak menghitung masing-masing daun bunga dalam pot kemudian dijumlahkan pot yang lainnya. (The use of context)

2.4. Siswa menggunakan kerikil sebagai media penjumlahan (The use of models)

2.5. Perwakilan kelompok menuliskan hasil diskusi didepan kelas (Interactivity)

Konfirmasi

2.6. Siswa bersama guru membahas soal yang telah dikerjakan perwakilan kelompok

2.7. Menarik kesimpulan dari pembelajaran hari ini.

2.8. Siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas atau

pendapatnya.(Student contributions)

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

3.1. Refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan

3.2. Tindak lanjut atas kegiatan yang telah dilaksanakan (Intertwining)

D. Penilaian:

Kognitif

Tes Tertulis

Afektif

Rubrik

Psikomotor

(65)

1. Pengalaman siswa dan

2. kerikil

3. Mustaquiem, Burhan, Ar

dan MI kelas IV. Jakart

dan guru

n, Ary Astuti.2008.Ayo belajar matematika 4 : unt

karta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Na

: untuk SD

(66)

Satuan Pendidikan : SDN Kadisobo 3

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/ II

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

Indikator Pencapaian Kompetensi:

Kognitif

o Menjumlahkan bilangan positif dan bilangan negatif

o Menjumlahkan dua bilangan negatif

Afektif

o Mengajukan pertanyaan berkaitan penjumlahan bilangan

Psikomotor

o Mengunakan penjumlahan dalam kehidupan sehari-hari

A. Materi Ajar:

Menjumlahkan bilangan bulat

B. B. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran:

(67)

1. Kegiatan Awal (5 menit)

1.1. Sapaan pembuka dan Doa bersama sebelum mulai pelajaran.

1.2.Apersepsi : ”Mengingat pengunaan garis bilangan”

2. Kegiatan Inti (50 menit)

Eksplorasi

2.1.Siswa diajak menemukan contoh-contoh penjumlahan dalam kehidupan

sehari-hari, misalnya pada baris-berbaris.(The use of context)

2.2.Siswa dibagi dalam kelompok (masing-masing kelompok 3 orang).

Elaborasi

2.3.Siswa dalaam kelompok menerapkan penggunaaan mistar bilangan (The

use of models) ,(Interactivity)

2.4.Peragaan dari siswa dengan mengunakan mistar bilangan di depan kelas

Konfirmasi

2.5.Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dari pengunaan mistar

bilangan.

2.6.Siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas. (Student

contributions)

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

3.1 Evaluasi

3.2. Refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan

3.3. Tindak lanjut atas kegiatan yang telah dilaksanakan(Intertwining)

D. Penilaian:

Kognitif

Tes Tertulis

Afek

Gambar

Tabel 1: Jadwal Penelitian
Tabel 2.1 Lembar obsevasi siklus I
Tabel 2.2 Lembar obsevasi siklus II
Tabel  3.1 Perolehan nilai ulangan siklus I
+4

Referensi

Dokumen terkait

Banyak to- koh perempuan yang turut berperan secara signifikan dalam perjalanan. politik

Di daerah sebagian tempat, di depan stasiun dan tempat lainnya, dan memparkir sepeda dan motor dengan berbaris di tempat wilayah yang dilarang (Area yang dilarang

Tiada siapa-siapa mengaku mudah menjadi ibu bapa. Susah senang dan kekecewaan membesarkan anak, lumrah bagi kebanyakan pasangan. Jarang-jarang ditemui anak 'baik'

Untuk itu perlu diketahui keamanan makanan formula olahan hasil laut serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan pada tikus percobaan, sehingga hasilnya akan bermanfaat bagi

Berdasarkan survey dan wawancara dengan pegawai Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya, didapatkan informasi bahwa proses

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Lombok, jumlah wisatawan Pulau Lombok pada tahun 2016 mencapai 3.094.437 orang namun jumlah kapal yacht yang beroperasi hanya

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Bagian Tata.. Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau

Sahabat MQ/ peringatan hari AIDS sedunia akan jatuh pada tanggal 1 Desember mendatang// Komisi Penanggulangan AIDS kota Yogyakarta/ bekerjasama dengan Lembaga