• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rohingya dan Minoritas di Myanmar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rohingya dan Minoritas di Myanmar."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

110100

Til fte.63

WACANA

iBENNRS

JOGJA

Kamis

Wage,4

Juni

2015

m,a

RIBUAN

pengungsi Rohin-eya dalam beberapi minggu

terakhiiini

hendarat

di

Langsa,

Aceh

setelah

sekian larna terornbang-ambing di lautan.

Harian'Benns Jogia

(r5l5l

,

2015) memberitakan sebanyak 1.259 pengungsi saat

ini

irntuk sernentara

ditampung

oleh

pemerintah

kita.

r Banyak di antara mereka yan-e masih

bayi dan anak-anak. perahu-perahu

yang

mereka gunakan']uga'sudah

tak lagi layak untuk berlayar apala-ei

untuk

menempuh perjalanan-jauh.

Padahal

saat

ini

pun

masih

ada sejumlah pengungsi yang berada di

laut. Kondisi yang

sangar

menge-naskan,

atas nama

kemanusiain,

'tentu kita harus memiliki kepedulian.

.

.

Etnis

Rohingya

merupa\<an kelompok minoritas yang teruiir Aarl Provinsi Arakan, Myanmar. Direktur

Aiakan Project Chris Lewa mengata-kan, sudah mencapai angka 100:000 orang Rohingya kabur

dari

Myan-mar dalam

tiga

tahun terakhir ini.

Mereka bukan emigran

gelap.

Mereka para pencari

suaka" yan-e

murni

terdesak

oleh

situasi sosia'i

politik

di ne-saranya. Mereka terusir

sebagai

warga

negara

akibat

per-lakuan

diskriminatif

selama

6er-puluh-puluh

tahun.

Sejarah Rohingya

Suku Rohingya men-ehuni wiia.

yah

perbatasan

antara

Myzinmar dengan

Bangladesh, tepainya di

Provinsi Arakan. penduduk

Rohins-nya beragama Islam. pada awalnia mereka membentuk aliansi bernama

All-Burma Moslern Union

(ABMU).

Aliansi

ini

terbentuk

dari

pengga-bungan antara dua kelornpok

pe*m-berontak

Rohingya

yaitu

Arakan Rohingya Islamic Front (ARIF) dan

Rohingya

Solidarity

Organization

(RSO).

Mereka

me;entang

peme-rintah militer Myanmar dan dominasi

penganur Budha.

..

Tuntutan

kelnerdekaan

yang

diminta oleh orang-orang Rohingya tentu saja

ditolak oleh

perneriniah

Myanmar.

Meski

demikian,

Myan-mar.harus berhati-hati

kaiena

wilayah Arakan

sangat

dekat

den_ean Bangladesh yarrg rnayoritas Islarn.

Hal

ini

dengan rnudah dapat men-tobarkan Sernangat solidariias

Muslim untuk melindungi dan

rnen-9u.k_ung

orang-orang

Rohingya. Bahkan lebih jauh

lagi.konflik

d-apat

merembet

ke

negara-negara lain

yang

terdekat.

Perherintah Myanmar selar.na ini

menganggap

bahwa

oran_q-orang Rolrirrgya bukanlalr

*argu

n.gurr-nya. Menurut Pernerintah Myanrnar.

dari

135 etnis yang ada,

tidak

terdapat

etnis

Ro-hin-eya.

Istilah

Rohingya merupakan

julukan

yang

diberikan kepada

kelom-pok pernberontak di Arak-an, bukan sebagai suatu etnis. Kelompok

Rohing-ya

sejak Perang

Burmi

I'(Anglo-Myanmar) tahun

1824 memasuki

hingya

bukan warga

ne-lara

Myanmar dan tidak

memifiki

dokumen

apa

pun.

Akan

tetapi

secara

historis, orang-orang Ro-hingya

ini

bukanlah

pen-datang

yang baru

bebe-danMinoritasdi

Myru

antara India dan Myanmar. Soal tap.rl

batas

ini

bermula

dari

pemisahan wilayah di bawah kekuasian Br.itish

India

menjadi negara-negara

rner-deka tahun 1935. Orang-oiangIslam

{an

Hildu

yang notab-"n"

seioiun!

tinggal

di

Bangladesh

dan

Indii

temyata sebagian masuk ke wilayah

Myanmar.

Sementara'

etnis

Kaien

menganut Kristen karena pengaruh

.

{u.i

penjajahan.

Akibatnya-pen-duduk Karen

dianggap

berper-adaban

Barat

dan

jiwa-nasional-ismenya rendah.

Persoalan

minoriths

Menurut Lucian W. pye dengan pendekatan

political

cuiture,

p9,-nyebab munculnya kebencian ter-hadap etnis minoritas bertalian

de-ngan

watak

isolatif

dan

eksklusif

yang

dimiliki

oleh

suku

Burma.

Mentalitas

ini

memiliki empat unsur yaitu kepatuhan yang pasiff

ketakut-an berbuat salah, tidak berani meng.

hadapi tantangan, dan

terlalu

lekit

dengan

.ritual.

Hal

ini

banyak di-pengaruhi oleh pengalaman sosiali-sasi dalam keluarga dan pola asult anak. Persoalan

ini

tentu berkaitan

erat pula dengan pendidikan anak.

Selain

itu

sentimen

keagamaan

begitu tebal sehingga

di

Mlyanmar

hampir

tidak

ada

interaksi

antar golongan baik secara etnis maupun religi.

Kini

persoalan memuncak de-ngan terusirnya Rohingya dari tanah mereka

di

Myanmar.

Selama ber-puluh-puluh tahun mereka menderita

karena diskriminasi oleh pemerintah

dan mayoritas Buddha di-sana. pBB telah mendesak pemberian hak

ke-warganegaraan

penuh pada

Ro_ llngya namun sampai sekarang tidak

ditindaklanjuti oleh

pemeiintah

My.a1mar. Sebagai bentuk empati,

melalui pemerintah khususnya -Ke-menierian Sosial, kita dapat mlmberi

bantuan kemanusiaan bagi merek4.

Akhirnya bagaimana pun

peme-rintah Myanmar

didukung-

oleh

ASEAN

harus segera mengambil

sikap dengan menerima Rohingya

secara

layak

sebagai bagian: dari

bangsa mereka. Tak hanya itu, duni.r

internasional

kiranya

ju_ea perlu rnernberi

perhatian, bukan

lianya

kecarnan, terhadap persoalan

diskii,

rninasi rtrinoritas semacam

ini.

Ilu.

karrkalr cita-cita terwujudnya rJunia

yang danrai .nrerrjadi harafan siirnuii

utnat

manusixl

::':::::'

,

.

I{endra Kurniawan I\IPd,

D<ruen

Prrrd

idikan.

Sejerah

IJ nive rsita s

rapa

hhun

hidup

di

My-anmar. Sudah ratusan tahun nenik

wilayah

Arakan secara ilegal.

Kelompok

ini

sejak dulu merupa-kan

penganut

Islam yang

menuntut kemerdekaan

wilayahnya

terpisah

dari Myanmar.

Dorothy Woodman dalam

buku-nya Tha Making

of

Bunna,

mema-parkan sebuah

fakta

sejarah

me-n-eenai Rohingya di Myanmar. pada rnasa

itu

penguasa

Burma

pernah

mengirim pasukan

untuk

menang-kap para

penyelundup Rohin-eia

ini.

Pernerirr(alr.

Inggris

tttencegih-rrya dan segera mensarnbil tindakan

dengan menentukan

siapa-siapa

yaig

dianggap rnenyelundup dan

akan diserahkan pada

penguasa Burrna.

Begitu dilematis

menentukan status orang-orang Rohingya. Dari sudut hukum, pernerintah Myanmar

tidak

dapat

dipersalahkan

jika

rnelnang dengan te-qas

telah

me-nyatakan bahrvtt orang-orartg

Ro-moyang Rohingya

tinggal

dan menetap

di

wilayah

Arakan,

My-anmar.

Myanmar

tidak

dapat

secara

tulus

menerima keberadaan einis lain terutama yang minoritas sebagai

w:uga negara.

Di

Myanmar ada

be-beraph

etnis minoritas

selain

Ro-hingya_ yan_e beragama Islam yaitu etnis Karen yang menganut Kristen dan etnis Naga yang Hindu. Setelah

Myanmar rnerdeka, ketisa etnis ini

diragukan

loyalitasnia

kepada

tanah air bersarna. Di Indonesialuga

terdapat

etnis minoritas,

namun pengakuan

dan

penerimaan

terh:a-dap

mereka

jauh lebih baik.

Ke_

ragaman sukti dan agama

di

lirdo-nesia lebih diterirna sehagai ha*eian

d.ari

nation.

Penyebabnya

iilah

situasi dan latar belakan-e liistoris di

Myanmar dengarr lndorresiu r:rrrr:

jauh

berbeda

Kehadiran etni.s Rohingya dan

Nasa terkeit denoerr rrnrl h,r .

Referensi

Dokumen terkait

Solusi yang terdapat pada pemberitaan konflik etnis Rohingya dan militer Myanmar di Tirto.id berasal dari narasumber yang dipilih Tirto.id, dan bukan berasal dari redaksi

209 orang yang menerima kewarganegaraan adalah anggota minoritas Muslim Kaman, yang diakui oleh pemerintah sebagai adat untuk Myanmar, tetapi ada juga dari Rohingya..

Indonesia memiliki peranan yang cukup penting karena Indonesia membantu menangani masalah etnis Rohingya di Myanmar dengan cara melakukan secara politik dengan

Artikel keempat ditulis oleh Gita Wanandi dkk yang berjudul “Perlakuan Diskriminasi Terhadap Etnis Rohingya oleh Myanmar Dalam Prespektif Hukum Internasional” jurnal ini

Beliau juga mengatakan bahwa ASEAN tidak dapat menekan pemerintah Myanmar agar dapat memberikan kewarganegaraan pada etnis Rohingya, dalam kasus yang terjadi

Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana eksistensi etnis Rohingya di Myanmar, pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) yang terjadi pada

Dalam penelitian ini akan menelaah Kasus etnis Rohingya di Myanmar yang tanpa Kewarganegaraan, penelitian ini juga menganalisis upaya yang perlu dilakukan

Maka dari itu pada tahun 2017 silam sampai dengan Tahun 2020 MuhammadiyahAID memberikan bantuan kemanusiaan internasional untuk etnis Muslim Rohingya di Myanmar karena etnis ini