• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Self Regulation Akademik Terhadap Prestasi Akademik pada Siswa Kelas XII SMA "Regina Pacis", Bogor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi Self Regulation Akademik Terhadap Prestasi Akademik pada Siswa Kelas XII SMA "Regina Pacis", Bogor."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh self-regulation akademik terhadap prestasi akademik pada siswa kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kontribus.. Variabel penelitiannya adalah self regulation akademik dan prestasi akademik. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan di SMA “Regina Pacis”Bogor terhadap siswa kelas XII. Jumlah responden 140 siswa.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan self regulation dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori self regulation dari

Zimmerman (1998, dalam Boekaerts, 2000) sebanyak 64 item, serta menggunakan

data penunjang dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik.

Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan Rank Spearman dan Alpha Cronbach, diperoleh reabilitas sebesar 0,886 dan nilai validitas dengan hasil berkisar 0,405-0,625. Hasil pembahasan menggunakan teknik multiple regresion dan tabulasi silang.

Hasil yang diperolehdari penelitian ini menunjukkan bahwa 36,43% siswa kelas XII SMA ”Regina Pacis” Bogor kurang mampu dalam melakukan self regulation akademik, 32,86% siswa mampu melakukan self regulation akademik, 20% cenderung kurang mampu melakukan self regulation akademik, dan 10,71% siswa cenderung mampu melakukan self regulation akademik. Untuk fase forethought 52,14% siswa mampu, dan 47,86% siswa kurang mampu. Untuk fase performance or volitional control 49,29% siswa mampu, dan 50,71% siswa kurang mampu. Untuk fase self reflection, sebanyak 52,86% siswa mampu dan 47,14% siswa kurang mampu.

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus dalam Tuhan Yesus Kristus karena Kasih-Nya yang begitu besar kepada peneliti. Hanya dengan pertolongan dan kehendak-Nya sajalah peneliti dapat menyelesaikan penulisan kaya ilmiah ini.

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar kesarjanaan di fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Penulisan ini membahas tentang kontribusi Self Regulation akademik terhadap prestasi akademik pada siswa kelas XII SMA ”Regina Pacis” Bogor.

Selama penyusunan karya ilmiah ini, peneliti telah memperoleh banyak bimbingan, saran, dorongan dan bantuan yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. R. Sanusi Soesanto, psikolog, selaku dekan Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha.

2. Ibu Dra. Ria Wardani, M.Si, psikolog, selaku wakil dekan Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha.

3. Bapak Drs. Paulus H. Prasetya, M.Si, psikolog, selaku dosen pembimbing utama dalam penulisan karya ilmiah ini, yang telah dengan sangat sabar

(3)

memberi masukan, dorongan dan mendampingi serta membantu peneliti sehingga penulisan ini dapat selesai.

4. Ibu Jane Savitri, M.Si, selaku dosen pendamping pembimbing yang telah memberikan dorongan dan saran kepada peneliti dalam menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini.

5. Ibu Endeh Azizah, M.Si, psikolog, selaku dosen wali yang telah memberikan masukan-masukan dalam memilih mata kuliah selama mengikuti kuliah.

6. Para dosen yang telah mengajar, membantu dan memberi dukungan pada peneliti selama berkuliah di Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha. 7. Staff Tata Usaha : Pa Juhara, Pa Yudi, Ibu Ida, Ibu Tres, Pa Widdy, dan Ibu

Nelly yang telah membantu peneliti dalam administrasi perkuliahan.

8. Staff Perpustakaan Psikologi : Ibu Euis dan Pa Alex yang telah membantu peneliti dalam mencari buku-buku bahan penulisan karya ilmiah.

9. Staff pegawai Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha : Pa Ule, Pa Cahya, dan Pa Edi.

10. Kepala sekolah, para guru SMA “Bina Bakti” Bandung dan juga ko Daniel yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti dalam melakukan tryout penelitian.

(4)

12. Keluarga Besar Agus Gunawan yang telah banyak mendukung, memberikan semangat, bantuan dan mendoakan peneliti.

13. Sape Qiu Jin, Jipe Qiu Tek, Aih Lili, Aih Elan, dan juga Uu Yayong yang telah membantu peneliti dalam bantuan dana.

14. Sahabat-sahabat terbaikku Retha dan Vintan, teman seperjuanganku yang telah banyak sekali membantu, memberikan dorongan dan semangat, juga menjadi tempat curat peneliti.

15. Christopher, sahabatku sejak dulu walaupun berada di benua yang berbeda dan namun semangat dan dorongan selalu diberikan kepada peneliti.

16. Teman-teman peneliti : Yofanny, Udith, Lena, Rachel, Tiya, Maya, Bethzy, Beka, Agustina, Farel. Terima kasih atas masukan serta dorongan yang telah diberikan kepada peneliti.

17. Sendy, teman seperjuangan disaat-saat akhir dalam penyusunan karya ilmiah ini yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti.

18. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada peneliti, yang tidak dapat peneliti ucapkan satu persatu.

Akhir kata, peneliti juga berharap agar karya ilmiah ini dapat berguna bagi berbagai pihak yang terkait dan dapat diteruskan untuk penelitian selanjutnya.

Bandung, 19 Desember 2006

Peneliti

(5)

DAFTAR ISI

Lembar Judul Lembar Pengesahan

Abstrak...ii

Kata Pengantar...iii

Daftar Isi...vi

Daftar Tabel...xi

Daftar Bagan... xiii

Daftar Lampiran...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah...7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...8

1.4 Kegunaan Penelitian...8

1.4.1 Kegunaan Teoritis...8

1.4.2 Kegunaan Praktis...8

1.5 Kerangka Pemikiran...9

1.6 Asumsi...20

(6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Self Regulation...21

2.2.1 Definisi Triadic self-regulation...21

2.2.2 Struktur sistem self-regulatory...22

2.2 Prestasi Akademik...33

2.2.1 Definisi Prestasi Akademik...33

2.2.2 Penggolongan Prestasi Akademik...34

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Akademik...36

2.3 Remaja...40

2.3.1 Tahap Perkembangan Remaja...40

2.3.2 Perubahan pokok dan ciri-ciri remaja...41

2.3.2.1Perkembangan Biologis...41

2.3.2.2Perkembangan Kognitif...42

2.3.3 Tugas-tugas perkembangan Remaja...46

2.3.4 Pengambilan keputusan...47

2.3.5 Remaja dan kebutuhan berprestasi...48

2.4 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ...48

2.4.1 Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)...48

2.4.2 Karakteristik dan Tujuan KBK...50

(7)

2.4.2.1Karakteristik KBK...50

2.4.2.2Tujuan KBK...51

2.5 Riwayat Singkat SMA ”Regina Pacis”Bogor...52

2.5.1 Sejarah berdirinya SMA ”Regina Pacis” Bogor...52

2.5.2 Visi dan Misi SMA ”Regina Pacis” Bogor...56

2.5.3 Arti Nama, lambang dan semboyan sekolah ”Regina Pacis” Bogor...56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan penelitian...58

3.2 Variabel penelitian dan definisi operasional...58

3.2.1 Variabel penelitian...58

3.2.2 Definisi operasional...59

3.3 Alat Ukur...63

3.3.1 Kuesioner self regulation akademik...63

3.3.2 Alat Ukur Prestasi Akademik...66

3.3.3 Data Pribadi dan Penunjang...67

3.4 Pengujian Alat Ukur...68

3.4.1 Validitas Alat Ukur...68

3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur...69

3.5 Teknik Pengolahan Data...69

(8)

3.7 Populasi Penelitian...70

3.8 Teknik Analisis...70

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian...71

4.1.1 Gambaran Subjek berdasarkan jenis kelamin...71

4.1.2 Gambaran Subjek berdasarkan penjurusan kelas...71

4.1.3 Gambaran Subjek berdasarkan nilai raport...72

4.2 Gambaran hasil penelitian...72

4.2.1 Pengujian Hipotesis...72

4.2.2 Self Regulation dan Prestasi Akademik...74

4.2.3 Self Regulation...75

4.2.4 Fase Forethought dalam Self Regulation...77

4.2.5 Fase Performance dalam Self Regulation...77

4.2.6 Fase Self Reflection dalam Self Regulation...78

4.3 Data Penunjang dengan Self Regulation...79

4.3.1 Besarnya minat belajar siswa dan Self Regulation...79

4.3.2 Cara penyampaian materi di kelas dan Self Regulation...79

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian...80

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...84 5.2 Saran...85

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Struktur fase dan sub fase self-regulation………...24

Tabel 2.2. Tingkat perkembangan dalam kemampuan self-regulatory………....46

Tabel 2.2 Penerapan perkembangan kognitif (Jean Piaget)……….46

Tabel 3.2 Fase-fase, self regulation beserta aspek-aspek dan indikator-indikator dalam nomor pernyataan yang diukur dalam tabel self regulation….64 Tabel 3.3 Sistem penilaian pada alat ukur self regulation……….…….65

Tabel 3.4 Mata pelajaran tiap jurusan menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)………..…67

Tabel 4.1.1 Gambaran Jenis Kelamin...……….71

Tabel 4.1.2 Gambaran Penjurusan Kelas...……….71

Tabel 4.1.3 Gambaran Nilai Raport...……….72

Tabel 4.2.1.a Kontribusi self regulation terhadap prestasi akademik...72

Tabel 4.2.1.b Kontribusi fase-fase self regulation terhadap prestasi akademik...73

Tabel 4.2.1.c Kontribusi fase-fase self regulation terhadap total self regulation...74

Tabel 4.2.2 Hasil perbandingan self regulation dan prestasi akademik...74

Tabel 4.2.3.1 Gambaran hasil penelitian self regulation...75

Tabel 4.2.3.2 Perbandingan hasil self regulation antar fase...76

Tabel 4.2.4 Gambaran hasil penelitian fase forethought...77

Tabel 4.2.5 Gambaran hasil penelitian fase performance or volitional control...77

(11)
(12)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Siklus behavioral self regulation...21 Bagan 2.2 Siklus selfregulation...23 Bagan 3.1 Skema Rancangan Penelitian...58

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat Ukur Self Regulation akademik Lampiran 2. Data Penunjang

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Validitas dan reliabilitas Lampiran 4. Data skor mentah self regulation akademik Lampiran 5. Data Prestasi Akademik

Lampiran 6. Hasil perhitungan tabulasi silang antara prestasi akademik dengan data penunjang

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Boekaerts, M., Pintrich, P.R., Zeidner, M. 2002. Handbook of Self Regulation. California, USA : Academic Press.

Nazir, M. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia

Kerlinger, Fred.N. 1990. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta : Gaja Mada University Press

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Jakarta : Kencana

Santrock, John. W. 1998. Adolescent Development, Seventh edition, USA: McGraw-Hill, Inc.

Siegel, Sidney.1997. Statistik Non-Parametrik : Untuk ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : Gramedia

Sitepu, Nirwana. SK. 1994. Analisis Jalur. Bandung : Unit Pelayanan Statistika Jurusan Statistika, DMIPA, Unpad.

Sitepu, Nirwana. SK. 1995. Analisis Korelasi. Bandung : Unit Pelayanan Statistika Jurusan Statistika, DMIPA, Unpad.

Winkel, W.S. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.Gramedia

Woolfolk, Anita. 1998. Education Psychology. New York: McGraw-Hill, Inc.

(15)

DAFTAR RUJUKAN

www.Pikiran Rakyat.com www.Kompas.com

Vina Yohana, 2006. Hubungan Self Regulation dan hasil kerja salesman di PT ”X” Bandung.

(16)
(17)

Lampiran 1. Alat Ukur Self Regulation akademik

NO PERNYATAAN S CS KS TS

1 Saya menetapkan target ranking yang harus saya capai dalam setiap semester.

2 Saya membuat jadwal belajar yang saya patuhi setiap hari agar target prestasi yang saya tetapkan tercapai

3 Apabila saya kurang memahami / menguasai suatu pelajaran tertentu maka saya akan mengikuti les mata pelajaran tersebut agar saya lebih dapat menguasainya.

4 Saya melaksanakan jadwal belajar yang telah saya buat setiap harinya agar prestasi yang saya tetapkan tercapai.

5 Saya tetap menfokuskan perhatian saat mempelajari materi pelajaran yang sulit.

6 Saya melakukan pengamatan terhadap kesesuaian kegiatan yang saya lakukan dengan tujuan yang ingin saya capai

7 Saya mencoba cara belajar yang baru, tidak seperti yang biasa saya lakukan

8 Saya melakukan evaluasi apakah cara belajar saya tepat melalui hasil nilai ulangan yang saya peroleh.

9 Saya merasa senang karena target prestasi belajar yang saya tetapkan tercapai.

10 Saya tidak menetapkan target ranking yang harus saya capai dalam setiap semesternya.

11 Saya tidak tertarik untuk mencari informasi lebih dalam mengenai materi-materi yang diajarkan guru di sekolah

12 Saya tidak akan mengerjakan soal latihan bila berulangkali mengalami kegagalan dalam menger-jakannya.

13 Saya sulit untuk mengfokuskan perhatian mempelajari mata pelajaran yang saya pikir sulit.

14 Saya tidak suka melakukan pengamatan terhadap kesesuaian kegiatan yang saya lakukan dengan tujuan yang ingin saya capai.

15 Saya selalu menggunakan metode belajar sama dalam belajar.

(18)

17 Bila saya telah memperoleh nilai yang baik dalam raport, saya belajar lebih santai pada semester berikutnya.

18 Saya mempersiapkan diri dengan balajar jauh-jauh hari sebelum ujian.

19 Dalam menghadapi mata pelajaran yang sulit, saya yakin akan mengatasinya karena saya akan mempelajarinya dengan tekun.

20 Saya yakin dengan memperhatikan penjelasan mengenai materi dari guru maka akan membantu saya dalam memahami materi tersebut.

21 Saya tertarik untuk berlatih mengerjakan soal-soal latihan mengenai materi yang telah diajarkan

22 Saya akan bertanya pada guru bila saya mengalami kesulitan pada mata pelajaran tertentu.

23 Saya berusaha untuk membagi waktu agar saya memiliki waktu belajar yang cukup.

24 Dengan telah melaksanakan / menjalani jadwal yang telah saya tetapkan saya menduga saya dapat mencapai target belajar yang saya tetapkan.

25 Saya tetap menfokuskan perhatian pada materi yang sedang dijelaskan guru di kelas, walaupun teman di sekitar saya mengobrol.

26 Lebih baik saya mengulang pelajaran yang telah diberikan daripada melakukan hal lain yang kurang bermanfaat. 27 Saya mencoba variasi cara belajar untuk memperoleh cara

belajar yang baru.

28 Saya melakukan perbandingan target prestasi yang saya peroleh saat ini dengan target sebelumnya.

29 Saya dapat mencapai nilai pelajaran yang lebih baik bila saya belajar lebih giat daripada sekarang.

30 Saya merasa puas bila usaha belajar yang saya lakukan membuahkan hasil nilai ulangan yang baik.

31 Bila target prestasi yang saya tetapkan tidak tercapai, maka saya akan lebih giat agar hal tersebut tidak terulang kembali.

32 Saya tidak menetapkan target yang harus saya capai dalam setiap ulangan.

33 Hanya bila akan ulangan saja saya akan belajar

34 Saya merasa ragu terhadap hasil belajar yang telah saya

(19)

lakukan dalam menghadapi ulangan

35 Saya tidak yakin dengan memperhatikan guru yang sedang mengajar materi pelajaran di kelas akan membantu daya dalam memahami materi tersebut.

36 Saya jadi tidak termotivasi dalam belajar bila gagal mencapai target prestasi yang saya inginkan.

37 Saya tidak dapat mematuhi jadwal belajar yang telah saya tetapkan sendiri.

38 Saya seringkali terpaku pada kegegalan prestasi akademik yang saya alami.

39 Saya lebih suka melakukan hal lain daripada mengulang pelajaran yang telah diberikan.

40 Saya tidak suka membuat variasi cara belajar yang baru.

41 Saya tidak mengerti mengapa saya selalu tidak dapat memperoleh nilai yang bagus.

42 Saya tidak tahu mengapa saya selalu mendapat nilai jelek padahal saya sudah belajar dengan tekun.

43 Apabila materi pelajaran yang telah saya pelajari tidak muncul di ulangan membuat saya kesal dan marah.

44 Menetapkan sendiri target nilai yang ingin dicapai adalah hal yang penting dalam mengarahkan kegiatan belajar saya

45 Saya yakin bahwa saya dapat mencapai target belajar apabila saya belajar dengan tekun.

46 Saya yakin dengan mengerjakan PR yang diberikan dikelas akan membantu saya memahami mata pelajaran dengan baik

47 Saya tertarik membaca kembali materi-materi yang telah diajatkan di kelas.

48 Dengan belajar dengan giat saya membayangkan saya dapat mendapat nilai yang lebih baik dari teman-teman saya saat ulangan.

49 Saya mengerjakan tugas sekolah sesegera mungkin agar tugas tersebut tidak menumpuk dengan tugas lain.

50 Saya tahu cara belajar yang bagaimana, yang tepat untuk saya agar nilai-nilai saya tetap bagus.

(20)

52 Bila target nilai yang saya tetapkan tidak tercapai maka saya mengoreksi cara belajar saya.

53 Saya lebih banyak meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan lain dibandingkan kegiatan belajar akademik.

54 Bila nilai ulangan yang saya peroleh rendah, maka saya merasa kurang yakin akan kemampuan saya dalam mata pelajaran tersebut.

55 Saya merasa tidak ada gunanya mengerjakan PR di rumah, karena tidak membantu saya dalam memahami mata materi dengan baik.

56 Saya tidak merasa tertarik membaca kembali materi-materi yang telah diajatkan di kelas.

57 Sulit bagi saya untuk dapat memerintahkan diri saya sendiri untuk tetap mengerjakan tugas agar tugas tersebut selesai tepat waktu.

58 Saya selalu membayangkan akan banyak hambatan untuk saya mencapai target belajar yang telah saya tetapkan.

59 Saya lebih tertarik untuk mengobrol dengan teman daripada mendengarkan penjelasan guru.

60 Saya menunda mengerjakan tugas sekolah bila saya merasa tidak bersemangat untuk mengerjakannya

61 Saya tidak tahu bagaimana caranya agar saya tetap bersemangat mempelajari suatu pelajaran. ATAU saya tidak tahu cara belajar yang tepat untuk saya agar nilai-nilai yang saya peroleh bagus.

62 Nilai ulangan yang saya peroleh rendah karena saya merasa kemampuan saya kurang baik.

63 Saya tidak merasa senang atas hasil yang saya peroleh saat ini.

64 Tidak tercapainya target nilai yang saya tetapkan pada satu mata pelajaran karena materi pelajaran itu terlalu sulit.

(21)

Lampiran 2. Data Penunjang

DATA PRIBADI

1. Nama lengkap : ... ( L / P )

2. Kelas / no absen : ... / ...

3. Peringkat kelas (jika ada) : ...

4. Jumlah nilai raport terakhir / IQ : ... / ...

5. Keadaan fisik saya selama ini menunjang proses belajar

a. Menunjang b. Kurang menunjang

6. Saudara belajar karena :

a. Keinginan sendiri b. Pengaruh / desakan orang di sekitar saya

7. Seberapa besar minat saudara dalam belajar?

a. Sangat berminat b. Kurang berminat

8. Apakah saudara puas dengan prestasi-prestasi (nilai-nilai) yang saudara peroleh selama ini?

a. Puas b. Kurang puas

ORANGTUA

9. Bagaimana reaksi orangtua saudara terhadap kegaiatan belajar saudara?

a. Mendukung b. Acuh tak acuh

10. Apakah orangtua saudara menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar?

a. Menyediakan b. Tidak menyediakan

11. Apakah suasana di rumah sudah mendukung kegiatan belajar di saudara?

a. Mendukung b. Tidak mendukung

12. Bagaimana pandangan orangtua saudara terhadap pendidikan?

a. Memandang penting b. Tidak memandang penting

GURU

13. Menurut saudara bagaimana cara guru menyampaian materi di kelas ?

a. Mudah dimengerti b. Sulit dimengerti

14. Apakah sarana prasarana di sekolah sudah mendukung kegiatan belajar di sekolah?

a. Mendukung b. Kurang mendukung

(22)

Lampiran3. Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas

VALIDITAS RELIABILITAS

No.Item Validitas No.Item Validitas Cronbach's N of item

(23)

Lampiran. 4 Hasil Data Mentah

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20 item_21 item_22 item_23 item_24

(24)
(25)

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20 item_21 item_22 item_23 item_24

111 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3

112 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3

113 3 1 3 1 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4

114 1 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2

115 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 2 3 2 2 4 2 3 4 4 2 4 3

116 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 4 1 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3

117 3 2 4 1 2 3 4 3 3 1 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 1 2

118 2 4 4 4 4 2 1 1 2 1 2 4 4 1 1 3 4 1 4 3 3 1 4 3

119 2 3 2 3 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3

120 2 1 3 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2

121 3 4 4 2 4 3 4 1 4 1 3 2 3 2 1 2 1 4 3 4 2 1 3 4

122 2 2 4 1 3 3 2 4 4 1 2 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 3 2 3

123 2 2 4 2 3 3 1 3 4 3 2 3 3 2 1 3 1 3 3 4 3 3 3 3

124 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3

125 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

126 3 2 3 2 3 3 4 3 2 1 3 2 1 2 3 1 2 1 2 3 3 3 2 2

127 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

128 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 2 1 2 2 1 1 4 3 2 3

129 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4

130 2 2 4 2 4 4 4 2 3 1 2 3 1 3 4 1 3 1 3 1 4 3 4 2

131 2 1 4 2 3 2 2 3 4 1 3 2 1 2 2 3 3 1 4 3 3 4 4 4

132 1 1 3 2 2 3 2 3 4 1 3 2 1 2 2 3 3 1 3 2 4 4 3 4

133 3 1 4 2 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 1 3 4 2 3 4 3 4 3 2

134 1 1 3 1 2 2 2 2 3 1 1 3 1 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2

135 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3

(26)
(27)

55 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

item_25 item_26 item_27 item_28 item_29 item_30 item_31 item_32 item_33 item_34 item_35 item_36 item_37 item_38 item_39 item_40 item_41 item_42 item_43 item_44 item_45 item_46 item_47 item_48

(28)

110 2 3 2 3 3 4 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 4 4 2 3

item_25 item_26 item_27 item_28 item_29 item_30 item_31 item_32 item_33 item_34 item_35 item_36 item_37 item_38 item_39 item_40 item_41 item_42 item_43 item_44 item_45 item_46 item_47 item_48

111 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

112 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

113 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4

114 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3

115 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 2 2 2 4 4 4 2 4

116 2 3 2 3 3 4 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 3

117 1 4 2 1 4 4 3 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 1 3 2 4 4 2 4

118 2 3 1 2 4 4 3 1 2 4 4 3 4 4 4 1 4 4 3 1 4 3 2 3

119 4 3 2 4 4 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 3

120 2 2 2 3 4 4 3 1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2

121 3 3 3 4 4 4 4 1 2 3 1 3 2 3 1 3 4 4 1 3 4 4 2 2

122 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2

123 2 1 2 2 4 4 3 2 2 1 2 3 1 2 1 2 4 3 2 2 4 4 2 1

124 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3

125 3 2 2 2 2 2 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4

126 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 1 3 1 2 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3

127 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3

128 3 3 4 3 4 4 4 1 1 2 3 4 3 4 3 1 2 1 3 2 2 4 1 2

129 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 2 3

130 2 2 4 4 3 3 2 1 2 3 1 4 2 4 2 4 4 4 4 1 3 1 1 1

131 1 3 3 4 4 4 4 2 1 1 3 3 3 4 3 3 4 4 1 3 4 4 3 4

132 3 3 3 3 4 4 4 1 1 1 1 2 2 3 2 3 3 2 1 2 4 4 2 4

133 3 4 1 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3

134 3 2 1 3 4 4 2 1 3 1 2 2 1 3 1 2 4 3 4 1 2 4 1 2

135 3 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3

136 1 2 2 3 4 4 2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3

137 2 3 2 2 4 4 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 3 2 3

138 3 3 1 4 4 4 4 4 2 2 3 4 1 3 3 2 4 4 3 4 4 3 2 3

139 4 4 2 3 4 4 4 4 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1

(29)
(30)

52 3 2 1 3 1 2 2 1 2 4 4 1 1 4 1 1

53 1 4 1 2 3 2 2 1 4 2 3 1 3 2 4 1

54 1 4 1 2 3 2 2 1 4 2 3 1 3 2 4 1

55 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3

item_49 item_50 item_51 item_52 item_53 item_54 item_55 item_56 item_57 item_58 item_59 item_60 item_61 item_62 item_63 item_64

(31)

107 1 3 1 3 1 1 4 1 4 4 1 1 4 2 4 4

108 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2

109 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2

110 3 4 1 3 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 1 2

item_49 item_50 item_51 item_52 item_53 item_54 item_55 item_56 item_57 item_58 item_59 item_60 item_61 item_62 item_63 item_64

111 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2

112 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 1 1 1 2

113 2 4 1 3 1 3 4 3 2 3 2 1 4 4 2 1

114 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3

115 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 2 2 3 1 2

116 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1

117 3 1 2 2 1 1 3 1 4 2 4 3 1 1 2 2

118 2 4 2 1 3 4 4 2 2 2 3 2 4 4 2 3

119 4 3 3 3 2 3 4 2 3 1 4 2 2 4 2 3

120 2 1 2 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2

121 4 3 2 4 1 4 3 4 2 2 3 3 3 4 4 1

122 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3

123 2 3 2 1 2 1 3 2 3 1 2 1 1 3 2 4

124 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2

125 3 3 1 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3

126 3 3 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3

127 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3

128 3 2 3 2 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1

129 3 3 4 2 1 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4

130 4 4 1 3 2 3 2 3 2 3 1 1 3 4 2 1

131 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4 3

132 3 4 2 4 2 3 3 3 2 1 3 1 1 2 2 1

133 3 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 2

134 3 2 1 2 1 2 4 1 2 3 2 1 1 2 3 2

135 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 4 3 3 3 1 2

(32)

Lampiran 5. Data Prestasi Akademik

Responden Jumlah Rata-rata Responden Jumlah Rata-rata Responden Jumlah Rata-rata

1 740 61.67 51 854 71.17 101 887 73.92

2 808 67.33 52 816 68.00 102 745 62.08

3 758 63.17 53 851 70.92 103 692 57.67

4 795 66.25 54 878 73.17 104 776 64.67

5 743 61.92 55 927 77.25 105 765 63.75

6 707 58.92 56 846 70.50 106 895 74.58

7 761 63.42 57 828 69.00 107 785 65.42

8 764 63.67 58 823 68.58 108 842 70.17

9 672 56.00 59 853 71.08 109 784 65.33

10 868 72.33 60 821 68.42 110 740 61.67

11 709 59.08 61 913 76.08 111 700 58.33

12 729 60.75 62 897 74.75 112 750 62.50

13 776 64.67 63 815 67.92 113 683 56.92

14 720 60.00 64 924 77.00 114 782 65.17

15 754 62.83 65 904 75.33 115 724 60.33

16 864 72.00 66 840 70.00 116 768 64.00

17 910 75.83 67 947 78.92 117 703 58.58

18 753 62.75 68 831 69.25 118 789 65.75

19 749 62.42 69 843 70.25 119 892 74.33

20 681 56.75 70 839 69.92 120 822 68.50

21 923 76.92 71 865 72.08 121 686 57.17

22 824 68.67 72 803 66.92 122 703 58.58

23 770 64.17 73 804 67.00 123 823 68.58

24 757 63.08 74 858 71.50 124 797 66.42

25 752 62.67 75 904 75.33 125 754 62.83

26 790 65.83 76 865 72.08 126 736 61.33

27 722 60.17 77 904 75.33 127 855 71.25

28 712 59.33 78 857 71.42 128 777 64.75

29 806 66.92 79 835 69.58 129 722 60.17

30 847 70.58 80 866 72.17 130 728 60.67

31 810 67.50 81 902 75.17 131 821 68.42

32 726 60.50 82 857 71.42 132 774 64.50

33 829 69.08 83 856 71.33 133 747 62.25

34 804 67.00 84 852 71.00 134 804 67.00

35 810 67.50 85 823 68.58 135 864 72.00

36 892 74.33 86 810 67.50 136 818 68.17

37 776 67.67 87 828 69.00 137 754 62.83

38 691 57.58 88 895 74.58 138 830 69.17

39 726 60.50 89 836 69.67 139 697 58.03

40 867 72.25 90 802 66.83 140 790 65.83

41 983 81.92 91 792 66.00

42 881 73.42 92 812 67.67

43 851 70.92 93 824 68.67

44 772 64.33 94 804 67.00

45 857 71.42 95 882 73.50

46 849 70.75 96 911 75.92

47 846 70.50 97 860 71.67

48 828 69.00 98 856 71.33

49 804 67.00 99 902 75.17

(33)

Lampiran 6. Hasil perhitungan tabulasi silang anatar prestasi akademik dengan data penunjang

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Laki-laki 9 siswa Jenis Kelamin

Perempuan 4 siswa

2,9 %

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Kurang Keadaan Fisik

Menunjang 12 siswa

8,6 %

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Desakan orang sekitar Alasan Belajar

Keinginan Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Berminat 8 siswa Minat Belajar

(34)

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Kurang Puas 11 siswa

terhadap hasil

prestasi Puas 2 siswa

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Acuh tak acuh 1 siswa Reaksi orangtua

terhadap

kegiatan belajar anak

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Tersedia 13 siswa

9,3 %

126 siswa 90 %

139 siswa 99,3 % Fasilitas belajar

di rumah

Tidak Tersedia 0 siswa 0 %

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Mendukung 8 siswa

5,7 %

102 siswa 72,9 %

110 siswa 78,6 % Suasana di

rumah

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Penting 13 siswa

(35)

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Mudah

Sulit dimengerti 11 siswa 7,9 %

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Mendukung 4 siswa

2,9 %

Rata-rata Raport

Rendah Tinggi Total

Terbuka 13 siswa

(36)

Lampiran 7. Hasil perhitungan tabulasi silang anatar self regulation dengan data penunjang

Self Regulation

1 Total 50siswa

35,7%

Self Regulation

1

Laki-Laki 24 siswa 17,1 %

Perempuan 26 siswa 18,6 % Total 50siswa

35,7%

Self Regulation

1

Menunjang 43 siswa 30,7 % Total 50siswa

(37)

Self Regulation Total 50siswa

35,7%

Self Regulation

1

Berminat 15 siswa 10,7 % Total 50siswa

35,7%

Self Regulation

1

Berminat 45 siswa 32,1 % Total 50siswa

(38)

Self Regulation

Mendukung 43 siswa 30,7 %

Total 50siswa 35,7%

Self Regulation

1

Tersedia 50 siswa 35,7 %

belajar di

rumah Tidak Total 50siswa

35,7%

Self Regulation

1

Mendukung 34 siswa 24,3 %

belajar di

rumah Tidak Total 50siswa

(39)

Self Regulation Total 50siswa

35,7%

Self Regulation

1 Total 50siswa

35,7%

Self Regulation

1

Mendukung 17 siswa 12,1 % Total 50siswa

(40)

Self Regulation

guru dalam menerima Total 50siswa

(41)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, pendidikan dirasakan sangat memegang peranan penting. Hal ini dikarenakan pendidikan selain ikut mengantarkan manusia ke harkat dan martabat yang lebih tinggi selain untuk meningkatkan kesejahteraan hidup secara menyeluruh. Program pendidikan sangat menentukan keberhasilan bangsa terutama bagi para terdidik sebagai penerus bangsa.

Dalam menjalankan program pendidikan setiap individu tidak terlepas dari proses belajar. Individu selalu belajar untuk memperoleh berbagai keterampilan dan kemampuan agar dapat melangsungkan kehidupannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses belajar itu dimulai dari dalam keluarga dimana individu tinggal sebagai sistem terkecil, dan berlanjut di sekolah dimana individu menuntut ilmu (bidang akademik).

(42)

2

kognitif, afektif, dan psikomotorik, sebagai wujud hasil belajar siswa mengacu pada pengalaman langsung (misal: kemampuan membuat perencanaan, adaptasi, antusiasme, dan penilaian yang baik). Tujuan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang dengan mengembangkan sejumlah kecakapan hidup (life skill).

Menurut Depdiknas (2000), sekolah yang menggunakan KBK memfokuskan pada kompetensi-kompetensi tertentu yang terdapat pada siswa. Dengan adanya KBK, siswa diharapkan tidak hanya mengikuti kegiatan belajar dengan sikap pasif atas informasi yang didapatkan dari guru, tetapi siswa lebih aktif, memiliki minat untuk memperdalam dan memahami suatu materi, serta memiliki keterampilan dalam berbagai bidang (seperti : teknologi, ekonomi, dan bahasa).

Dalam KBK, sekolah diharapkan menghasilkan siswa-siswi yang lebih mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, memiliki kesabaran, mampu bersaing dan siap menghadapi berbagai macam tantangan. Dilihat dari rancangan pembelajaran, pada sekolah KBK rancangan pembelajaran memperhatikan akan adanya perbedaan individual setiap siswa (adanya perbedaan bakat, minat, kemampuan, latar belakang ekonomi, dan budaya), adanya pengkombinasian berbagai pendekatan pembelajaran (diskusi, klasikal, dan presentasi), dan siswa memiliki peluang untuk mencari, mengolah serta memahami pengetahuan sendiri.

(43)

3

diperoleh baik bidang akademik maupun non-akademik. Dalam bidang akademik, siswa SMA ”Regina Pacis” Bogor sering memperoleh penghargaan seperti memenangkan olimpiade fisika dan matematka, sedangkan prestasi dalam bidang non-akademik adalah prestai dalam bidang olahraga (seperti basket).

Dalam rangka mendukung KBK, sekolah menyediakan berbagai fasilitas dan kegiatan yang mendukung siswa untuk menyalurkan bakat, minat, pengetahuan; seperti tersedianya berbagai jenis laboratorium (laboratorium fisika, kimia, biologi, elektro, bahasa, dan komputer), perpustakaan yang disertai audio visual, berbagai kegiatan ekstrakurikuler (seperti jurnalisik, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), teater, kabaret, olahraga, pencinta alam, dll), sarana olahraga, guru-guru yang berkompeten dibidangnya serta guru bimbingan dan konseling untuk setiap tingkatan kelas.

Siswa kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor berada pasa masa remaja. Masa remaja merupakan masa penting dalam pengambilan keputusan mengenai pendidikan (seperti memberikan perhatian terhadap proses belajar, meningkatnya perhatian untuk mencapai prestasi, pemilihan jurusan di perguruan tinggi dan unjuk kerja tertentu), memiliki persahabatan yang mendalam dengan peer group , dan menunjukkan motivasi kuat untuk mandiri. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Santrock (1998), bahwa masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak emosi, harapan yang kurang realistis dalam hidup, peer group yang sangat diperhatikan dan diikuti.

(44)

4

2001). Menurut seorang peneliti di bidang pendidikan, kemampuan meregulasi diri dalam kegiatan belajar meliputi bagaimana kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, membagi waktu anatara belajar dan bermain, bagaimana kemampuan siswa mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi ( www.pikiranrakyat.com ).

Kemampuan siswa dalam bidang akademik di sekolah dapat dilihat dari prestasi akademik yang siswa peroleh. Untuk dapat melihat prestasi akdemik maka dilakukan proses evaluasi yang bertujuan untuk mengukur kecakapan nyata dari siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar disekolah. Bentuk pengujian dapat berupa tes sumatif (ulangan umum) dan tes formatif (ulangan harian). Prestasi akademik itu sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu prestasi akademik tinggi dan prestasi akademik rendah. Yang dimaksud dengan prestasi akademik tinggi adalah jika nila-nilai yang diperoleh tergolong tinggi atau diatas raa-raa kelas, sedangkan prestasi akademik rendah adalah jika nilai-nilai yang diperoleh tergolong rendah atau dibawah rata-rata. Tinggi rendahnya prestasi akademik merupakan tingkat keberhasilan yang terlihat secara umum dalam proses belajar.

(45)

5

memiliki jadwal belajar, tidak memiliki target belajar, lebih suka menghabiskan waktu dengan bermain daripada belajar.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai pretasi akademik yang optimal, yaitu faktor dalam diri dan luar diri (W.Winkel, 1983). Faktor dalam diri siswa tersebut adalah intelegensi (IQ), motivasi, perasaan-sikap-minat, keadaan fisik dan psikis siswa. Dan faktor luar diri yang mempengaruhi pencapai prestasi akademik adalah keluarga dan sekolah. Menurut Zimmerman (dalam Boekaerts 2000) faktor dalam diri siswa yang mempengaruhi pencapai prestasi akademik yang optimal adalah kemampuan siswa untuk mengatur diri dalam kegiatan belajarnya, yang disebut Self Regulation. Self Regulation terdiri dari tiga fase yang berputar, yaitu fase forethought (perencanaan), fase performance or

volitional control (pelaksanaan), dan fase self reflection (refleksi diri).

Kemampuan siswa dalam melakukan fase forethought (perencanaan) dalam

self regulation akademik meliputi kemampuan dalam menetapkan target yang ingin

dicapai, merencanakan jadwal belajar, membuat strategi dalam mengatur kegiatan belajar, yakin akan kemampuannya sendiri, keyakinan siswa bahwa dirinya memperoleh manfaat bila ia mencapai target yang telah ditetapkan, memiliki minat terhadap kegiatan belajar. Kemampuan siswa dalam melakukan fase performance or

volitional control dalam self regulation akademik meliputi kemampuan menetapkan

(46)

6

dalam menyusun skala prioritas, kemampuan mengingat pengalaman-pengalaman yang pernah dialami untuk mencapai kemajuan dalam belajar dan membuat variasai cara belajar yang baru. Sedangkan kemampuan siswa dalam melakukan fase self

reflection dalam self regulation akademik meliputi kemampuan dalam melakukan

evaluasi terhadap hasil prestasi yang diperolehnya, mengetahui penyebab dari hasil prestasi yang telah dicapainya, dan mengambil keputusan mengenai langkah yang akan diambil selanjutnya dalam kegiatan belajar.

(47)

7

belajar, adanya rasa malas, kurangnya konsentrasi dalam mempelajari pelajaran yang diberikan guru, dan lebih tergugah untuk bermain.

Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam mengoptimalkan kegiatan belajar mereka. Peran BK disi sangatlah dibutuhkan untuk membantu siswa dalam mengoptimalkan kegiatan belajar mereka. Apalagi SMA “Regina Pacis” kni mengikuti Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dimana guru Bimbingan dan Konseling (BK) lebih berpera sebagai penjembatan anatar sekolah dan siswa. BK membantu pihak sekolah dalam mewujudkan harapan-harapan yang diinginkan dari sekolah terhadap siswa. Sekolah mengharapkan agar siswa dapat menghargai dirinya sendiri dan orang lain, membekali mental mereka agar lebih kuat dalam menghadapi tantangan-tantangan hidup, meminimalkan kekeurangan yang siswa miliki dan mendorong mereka untuk lebih dapat mengorbankan waktu main mereka untuk dipakai belajar, ujar guru Bimbingan dan Konseling kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor.

Berdasarkan keadaan diatas membuat peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kontribusi self regulation akademik terhadap prestasi akademik pada siswa kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor.

1.2 Identifikasi Masalah

(48)

8

Apakah self regulation akademik mempunyai kontribusi terhadap prestasi akademik pada siswa kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai kontribusi Self Regulation akademik terhadap prestasi akademik pada siswa kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kontribusi Self

Regulation akademik terhadap prestasi akademik pada siswa kelas XII SMA

“Regina Pacis” Bogor

1.4.Kegunaan Penelitian 1.4.1.Kegunaan Teoritis

Untuk memberi tambahan informasi mengenai kontribusi self regulation akademik terhadap prestasi akademik kepada peneliti lain, khususnya dalam bidang psikologi pendidikan dan perkembangan yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai kontribusi self regulation akademik terhadap prestasi akademik pada remaja.

1.4.2.Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(49)

9

akademik kepada pihak sekolah, yaitu guru-guru SMA “Regina Pacis” Bogor dalam usaha membantu meningkatkan prestasi akademik siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi siswa kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor itu sendiri untuk lebih giat belajar agar prestasi yang diperoleh dapat ditingkatkan lagi.

3. Sebagai bahan masukan kepada orang tua siswa untuk memberikan perhatian dan memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar siswa.

1.5. Kerangka Pikir

Tiap individu akan mengalami beberapa tahap perkembangan sepanjang hidupnya. Salah satu tahap perkembangan adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, yang meliputi perubahan biologis (perkembangan fisik), kognitif (perubahan yang meliputi pikiran, inteligensi dan bahasa) dan sosial (perubahan dalam hubungan dengan oranglain, emosi dan kepribadian dalam konteks sosial) yang ditandai oleh masa pubertas (perolehan identitas diri), masa menyelesaikan sekolah / pendidikan (meningkatnya perhatin untuk mencapai prestasi dan unjuk kerja tertentu), dan juga sudah mulai memikirkan tentang karir (meningkatnya tanggung jawab dan kemandirian dengan menurunnya ketergantungan terhadap orangtua) (Santrock, 1998)

(50)

10

groups yang sangat mereka perhatikan dan ikuti. Selain itu, remaja juga berada

dalam tahap kognisi formal operational, dimana tidaklagi tebatas pada pengalaman nyata dan konkreet sebagai landasan berpikirnya namun mereka juga mampu membayangkan situasi rekaan, kejadian yang berupa kemungkinan hipotesis atau proposisi abstrak, dan mencoba mengolahnya dengan pemikiran logis. Seiring dengan munculnya pemikiran remaja yang lebih abstrak dan idealis, mereka juga berpikir lebih logis. Mereka mulai menyusun rencana pemevahan asalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan masalah yang dipikirkannya (penalaran hipotetikal-deduktif). Remaja bukan hanya mengorganisasikan pengalaman dan pengamatan mereka, tapi juga menyesuaikan cara pikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman lebih mendalam.

(51)

11

melakukan proses pembelajaran. Hal ini didukung makin matangnya kondisi intelektual mereka dan makin mampunya mereka untuk merencanakan strategi-stategi yang lebih efektif dalam meregulasi pikiran dari perilaku mereka. Di lingkungan sekolah, mereka dituntut untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya sehubungan dengan masalah prestasi akademik.

Menurut Boekaerts (2000), diungkapkan bahwa keberhasilan akademik dipengaruhi kemampuan siswa meregulasi diri dalam kegiatan belajar. Hal Zimmerman dan Martinez-Pons (1986) yang menunjukkan bahwa siswa yang memiliki permasalahan dalam kemampuan self regulation akademik memperlihakan nilai-nilai yang sangat rendah disekolah. Hal ini menunjukkan pentingnya kemampuan self regulation akademik sehingga dapat meningkatkan prestasi akademiknya, agar siswa dapat memperoleh prestasi akademik yang memuaskan sesuai dengan kemampuannya dan dapat mempersiapkan dirinya sejak awal untuk dapat masuk jurusan studi yang diminati di perguruan tinggi (universitas) dan tingkat pendidikan kejurusan lainnya.

(52)

12

berada dibawah yang seharusnya dicapai atau kurang dari potensi yang dimilikinya maka dapat dikatakan pula prestasi akademik rendah (Lavin, 1965 & Naylon, 1972 dalam Robert E. Grinder, 1973).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik ada dua faktor, yaitu faktor dalam diri siswa dan faktor luar diri siswa. Faktor dalam diri tersebut adalah inteligensi atau kecerdasan, motivasi belajar siswa, perasaan-sikap-minat siswa, dan keadaan fisik dan psikis siswa. Sedangkan faktor luar diri siswa adalah keluarga dan sekolah dimana siswa berada (W.Winkel, 1983).

Menurut penelitian Zimmerman dan Martinez-Pons (1986) menunjukkan bahwa siswa-siswi yang memiliki permasalahan dalam kemampuan self-regulation dalam bidang akademik memperlihatkan nilai-nilai yang sangat rendah di sekolah. Hal ini menunjukkan pentingnya kemampuan

self-regulation dalam bidang prestasi akademik sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajarnya, agar siswa-siswi dapat memperoleh prestasi akademik yang memuaskan sesuai dengan kemampuannya dan dapat mempersiapkan dirinya sejak awal untuk dapat masuk jurusan studi yang diminati yang merupakan salah satu faktor yang ikut menunjang terhadap bidang pilihan untuk jurusan di perguruan tinggi (Universitas) atau tingkat pendidikan kejuruan lainnya.

Self Regulation akademik terdiri atas tiga fase, yaitu fase forethought, fase

performance or volitional control, dan fase self reflection (D.H.Schunk &

(53)

13

Pertama, Task Analysis yaitu kemampuan menaganalisis tugas yang meliputi penetapan tujuan belajar, seperti memperoleh nilai tugas; ulangan; ujian yang baik dan optimal (goal setting), dan kemampuan merencanakan strategi belajar yang tepat seperti mengatur dan menetapkan jadwal belajar, belajar lebih sungguh-sungguh, belajar membagi waktu antara belajar dan bermain/waktu santai, mengikuti les atau bimbingan belajar (strategic planning).

Kedua, Self Motivation beliefs menunjukk pada motivasi siswa dalam kegiatan belajar meliputi keyakinan siswa dengan kemampuan yang dimilikinya, seperti yakin/percaya bahwa dirinya dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan dapat mengerjakan soal ulangan/ujian dengan baik, yakin akan lulus dengan hasil yang baik (self efficacy). Selain yakin akan kemampuannya sendiri siswa juga keyakinan bahwa siswa mendapatkan manfaat ketika mencapai target belajar yang telah ditetapkan (outcome expectations), minat siswa dalam melakukan kegiatan belajar seperti siswa merasa tertarik dengan kegiatan belajar di sekolah, dan mendalami pelajaran yang didapatnya (intrinsic/interest value) serta kemampuan siswa untuk memertahankan motivasi belajar dalam meningkatkan nilai (goal orientation) (Zimmerman dalam Boekaerts, 2000).

Setelah fase forethought adalah fase performance or volitional control (pelaksanaan). Fase ini terdiri dari dua aspek, yaitu self control dan self

(54)

14

dirinya sendiri dalam melakukan kegiatan belajar agar target yang ditetapkan tercapai(self instruction), kemampuan siwa untuk membayangkan keberhasilan apabila berhasil mencapai target yang telah ditetapkan (imagery), kemampuan untuk menfokuskan perhatian pada kegiatan belajar yang sedang dilaksanakan dan mengabaikan hal lainyang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar seperti mengabaikan teman yang mengajak bicara ketika guru sedang menerangkan materi di kelas, berkonsentrasi dalam mempersiapakn diri untuk menghadapi ulangan/ujian (attention focusing). Selain itu juga kemampuan siswa dalam menyusun langkah-langkah dan melaksanakan strategi belajar yang telah direncanakan agar nilai yang diinginkan dapat tercapai, membuat strategi belajar yang seperti apa yang tepat bagi diri mereka masing-masing. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti les; kursus; bimbingan belajar, belajar bersama atau dengan menggunakan metoda belajar sendiri (task

startegies).

Kedua, self observational adalah kemampuan siswa untuk mengamati kegiatan belajarnya. Hal ini meliputi kemampuan siswa dalam menyadari dan mengingat pengalaman yang dialaminya untuk mencapai keberhasilan (self

recording), lalu kemampuan siswa dalam mencoba startegi atau cara belajar

yang baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan, misalnya dengan menggunakan teknologi informasi internet, media koran, televisi (self

(55)

15

Fase terakhir dalam self regulation adalah fase self reflection (refleksi diri) yang meliputi dua aspek, yaitu self judgement dan self reaction. Pertama, self

judgement yaitu kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil belajar yang telah

diperoleh dan mengetahui penyebab dari hasil yang telah dicapainya, meliputi kemampuan membandingkan nilai yang telah diperoleh dengan nilai yang telah ditetapkan sebelumnya (self evaluation), kemampuan siswa untuk menilai hasil belajar yang telah diperoleh apakah disebabkan adanya keterbatasan kemampuan adan usaha yang telah dilakukan atau pengaruh eksternal (causal

attribution). Kedua, self reaction yaitu reaksi siswa terhadap hasil belajar yang

telah diproleh, meliputi kemampuan siswa mengekspresikan kepuasan dan ketidakpuasan terhadap hasil belajar yang diperolehnya (self satisfaction), kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil belajar yang dicapai dan mengambil keputusan mengenai apa yang akan dilakukan selanjutnya. Keputusan yang diambil dapat berupa adaptive inference ataupun defensive

inference. Adaptive inference, yaitu siswa akan belajar lebih giay lagi,

meningkatkan target nilai. Sedangkan defensive inference, yaitu siswa akan menghindari mengerjakan tugas, tidak bersedia untuk belajar dan bersikap apatis atau menyerah.

(56)

16

cenderung mampu dan mampu. Siswa yang mampu melaksanakan self

regulation apabila siswa mampu dalam melaksanakan ketiga fase yang ada

dalam self regulation, yaitu mampu membuat perencanaan, melaksanakan perencanaan, dan melakuka refleksi diri.

Siswa dikatakan cenderung mampu apabila siswa mampu melaksanakan dua fase dalam self regulation, mencakup mampu dalam membuat perencanaan dan melaksanakan perencanaan, namun kurang mampu dalam melaksanakan refleksi diri, atau dapat pula siswa mampu membuat perenanaan dan mampu melaksanakan refleksi diri namun kurang mampu dalam melaksanakan perencanaan.

Siswa dikatakan cenderung kurang mampu apabila siswa kurang mampu dalam melaksanakan dua fase dalam self regulation, yaitu dimana siswa mampu membuat perencanaan namun kurang mampu dalam melaksanakan perencanaan dan refleksi diri. Selain itu, siswa dapat dikatakan cenderung kurang mampu melaksanakan self regulation apabila siswa kurang mampu dalam membuat perencanaan namun mampu dalam melaksanakan perencanaan dan refleksi diri, atau siswa kurang mampu mebuat perencanaan dan refleksi diri, namun mampu melaksanakan perencanaan.

(57)

17

Perbedaan kemampuan self regulation akademik dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan self-regulation akademik, yaitu lingkungan sosial yang meliputi orangtua, guru, peer (Boekaerts, 2000). Siswa yang orangtuanya menetapkan standar nilai yang jelas dan dengan teliti mengawasi aktivitas dan prestasi di sekolah akan mampu melakukan

self-regulation akademik. Banyaknya pengalaman belajar yang dapat dijadikan

sebagai model dalam kegiatan belajar bagi siswa-siswi akan mempengaruhi perkembangan self-regulation akademik siswa (Brody, Stoneman, & Flor, dalam Boekaerts, 2000).

Faktor yang kedua adalah guru. Guru yang menunjukkan kemampuan untuk merencanakan, memberikan dukungan kepada siswa dalam kegiatan belajar akan memberi pengaruh yang kuat bagi mereka (Goodenow dalam Santrock, 2002). Selain itu, guru yang menunjukkan ketekunan, penghargaan diri (self-praise) dan bereaksi secara adaptif (adaptive self reaction) dapat membantu siswa-siswi untuk mengembangkan kemampuan self-regulation

akademik (Boekaerts, 2000). Dalam memberikan dukungan, dapat berupa

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan secara detail masalah yang mereka hadapi, mendengarkan penjelasan secara terbuka, dan mendorong siswa-siswi untuk mencoba berpartisipasi dalam kegiatan belajar.

(58)

18

penting dalam kehidupannya. Peer menjadi teman yang paling dekat untuk berbagi cerita, bermain dan belajar baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan rumah. Siswa dituntut untuk menyediakan waktu bersama peer dalam bermain maupun belajar kelompok (Mach dalam Boekaerts, 2000). Apabila siswa bergaul atau bermain dengan teman sebaya yang tidak memiliki perencanaan kegiatan belajar dengan tidak adanya tujuan dan target, peer yang melaksanakan kegiatan belajar dengan pasif dan hanya menunggu bahan dari guru akan membuat siswa kurang mampu melakukan Self-regulation akademik.

Faktor yang ada dalam diri siswa kelas XII SMA dan faktor dari lingkungan memberi pengaruh dalam perkembangan selfregulation akademik dan dihayati oleh siswa secara berbeda yang akan menghasilkan kemampuan

self-regulation akademik yang berbeda.

(59)

19

Skema Kerangka Pikir dapat digambarkan sebagai berikut :

Siswa Kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor

Self Regulation akademik

Forethought Performance/ - Task analysis volitional control - Self motivation beliefs - Self control

- Self observational

Self reflection

- Self judgement

- Self reaction

ENVIRONTMENT BEHAVIORAL

Prestasi Akademik

Mampu Cenderung

Mampu Cenderung

Kurang Mampu Kurang Mampu

Tinggi Rendah Orang tua guru Peer

•Internal Inteligensi Motivasi

Perasaan – sikap – minat Keadaan fisik & psikis

(60)

20

1.6 Asumsi

Dari kerangka pemikiran diatas, peneliti memiliki asumsi :

Self Regulation yang terdapat dalam diri siswa memampukan siswa dalam

membuat perencanaan (forethought), melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan (performance or volitional control), dan merefleksikan diri (self

reflection) yang membantu siswa dalam mencapai target akademiknya.

Self Regulation akademik memiliki kontribusi terhadap prestasi akademik.

Self Regulation yang dimiliki oleh tiap siswa berbeda-beda sehingga

menghasilkan prestasi akademik yang berbeda-beda.

1.7 Hipotesis

(61)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai kemampuan self regulation akademik siswa kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kontribusi self regulation terhadap prestasi akademik pada siswa kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor sangatlah kecil. Artinya, ada faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain adalah minat belajar siswa dan cara penyampaian materi oleh guru di kelas. Dengan penyampaian materi yang menarik maka akan menumbuhkan minat belajar siswa, sehingga siswa akan memberikan perhatian lebih terhadap kegiatan belajar dan meningkatkan pencapaian prestasi akademik yang optimal.

2. Fase dari self regulation yang paling berkontribusi terhadap prestasi akademik siswa kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor adalah fase self reflection, kemudian fase forethought, dan fase terakhir adalah fase perfoemance or

volitional control. Dalam fase forethought dan performance or volitional

control siswa masih tergantung pada peraturan dan tuntutan sekolah,

(62)

85

3. Fase self regulation yang paling berkontribusi terhadap total self regulation pada siswa kelas XII SMA “Regina Pacis” Bogor adala fase performance or

volitional control, kemudian fase forethought dan yang terakhir adalah fase

self reflection. Namun perlu diketahui bahwa self regulation merupakan suatu

siklus yang berputar, oleh karena itu ketiga fasenya (forethought, performance

or volitional control dan self reflection) saling terkait, tidak dapat dipisahkan

satu sama lain. Jadi, apabila siswa mampu dalam melaksanakan fase

forethought namun kurang mampu dalam melaksanakan performance or

volitional control maka siswa tersebut akan kurang mampu dalam

melaksanakan self reflection.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

1. Untuk penelitian lebih lanjut :

(63)

86

keterbukaan guru dalam menerima pernyataan, bila ingin meneliti mengenai prestasi akademik.

2. Bagi para guru SMA “Regina Pacis” Bogor disarankan untuk :

a. Mencari metoda mengajar yang lain, yang lebih menarik agar menunjang dan menumbuhkan minat belajar siswa, sehingga siswa akan memberikan perhatian lebih terhadap kegiatan belajar dan meningkatkan pencapaian prestasi akademik yang optimal.

b. Memberikan perhatian dan pengawasan terhadap siswa di sekolah karena siswa belum dapat meregulasi diri dengan baik dikarenakan siswa masih belum dapat mandiri sepenuhnya, dan masih membutuhkan dorongan dan dukungan dari orang-orang disekitarnya. 3. Bagi orang tua siswa disarankan untuk lebih peka terhadap kebutuhan siswa

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu setiap karyawan selain di tuntut memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan juga harus mempunyai motivasi, disiplin, dan semangat kerja yang

bringing the issue of identity. The characters who have no proper education such as Mama and Ruth do not know that the pride of being African- Americans is

а) към 30 .06.2014 г. не е приета наредбата по чл. 1 от Закона за горите, която следва да регламентира условията и реда за изготвяне, актуализиране

[r]

Kegiatan yang berulang-ulang pada siklus satu dengan dua tema, masih belum menampakkan perkembangan atau kemajuan pada saat latihan terkhir.Hal ini terlihat karena

Justeru, pembangun mendapat inisiatif daripada keadaan semasa ini dengan membangunkan satu laman web berkenaan Bahan Bantu Mengajar yang berorientasikan

Penambahan PDADMAC dari julat 0.3% hingga 0.7% berat didapati tidak sesuai untuk ampaian zirkonia kerana penambahan PDADMAC pada julat itu tidak membantu proses penyerakan

blob-blob NHFLO GLODQMXWNDQ GHQJDQ SHQJLVLDQ bidang pandang dari bawah dapat menghasilkan citra yang berbeda untuk pemandangan dengan rintangan dan pemandangan