• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN (AGILITY), DAN DAYA TAHAN CARDIOVASKULAR (VO2MAX) PADA CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN (AGILITY), DAN DAYA TAHAN CARDIOVASKULAR (VO2MAX) PADA CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN (AGILITY), DAN DAYA TAHAN CARDIOVASKULAR

(VO2MAX) PADA CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Ilmu Keolahragaan

oleh

MUHAMAD TAMAM RIDHO 0900289

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN (AGILITY), DAYA TAHAN CARDIOVASKULAR (VO2MAX) PADA CABANG

OLAHRAGA PENCAK SILAT

Oleh

Muhamad Tamam Ridho

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Muhamad Tamam Ridho 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

MUHAMAD TAMAM RIDHO

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN (AGILITY), DAN DAYA TAHAN CARDIOVASKULAR

(VO2MAX) PADA CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dra. Yati Ruhayati, M.Pd NIP. 196311071988032002

Pembimbing II

Drs. Sumardiyanto, M.Pd NIP. 196212221987031002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi

(4)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN (AGILITY), DAN DAYA TAHAN CARDIOVASKULAR

(VO2MAX) PADA CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT Muhamad Tamam Ridho

0900289

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

Yati Ruhayati1 Sumardiyanto2

Bagi pesilat memiliki indeks masa tubuh yang ideal sangat menunjang untuk berprestasi, selain itu dalam pencak silat kelincahan (Agility) serta daya tahan kardiovaskular (VO2Max) sangan berperan dalaam olahraga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility) dan daya tahan kardiovaskuler (VO2Max) pada cabang olahraga pencak silat. Metode penelitian menggunakan Deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik sampling jenuh, Penelitian ini sampel berjumlah 25 orang yang mengikuti ekstrakurikuler di SMP IT Daarul Fikri. Instrumen penelitian ini adalah indeks masa tubuh menggunakan rumus IMT = berat badan (kg) / [Tinggi Badan (m)]2, kelincahan (Agility) menggunakan shutter run dan daya tahan kardiovaskular (VO2Max) menggunakan lari 1600 meter. Hasil penelitian terdapat hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility) dengan nilai r = 0,58 dengan nilai probabilitas 0,002 < 0,05, dengan demikian Ho ditolak dan tidak terdapat hubungan antara indeks masa tubuh dengan daya tahan kardiovaskilar (VO2Max) dengan nilai r = 0,095 dengan nilai probabilitas 0,653 > 0,05, dengan demikian Ho diterima.

(5)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

(6)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN BODY MASS INDEX WITH AGILITY, AND CARDIOVASCULAR ENDURANCE (VO2MAX) IN THE SPORT OF

MARTIAL ARTS

Muhamad Tamam Ridho 0900289

Faculty Of Sport And Health Science Education

Indonesia Education University

Yati Ruhayati1 Sumardiyanto2

For fighters have the ideal body mass index is support for achievement, besides the martial arts have the agility and cardiovascular endurance is important in the sport. This research aimed to determine the relationship between body mass index with agility and cardiovascular endurance in sport martial arts. Research using quantitative descriptive method using sampling techniques saturated. This research sample are 25 people who follow extracurricular martial arts in SMP IT Daarul Fikri. The research instrument is the body mass index using the formula BMI = weight (kg) / [height (m)]2, agility using shuttle run, and cardiovascular endurance using run 1600 meters. The results of the research is a relationship between body mass index with agility, the value of r = 0,58 with probability 0,002 < 0,05 therefor Ho rejected and there was no relationship between body mass index with cardiovascular endurance, the value of r = 0,095 whit probability 0,653 > 0,05, therefor Ho received.

(7)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ………..viii

DAFTAR TABEL………ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Hakikat Dasar Indeks Masa Tubuh ... 7

2. Hakikat Daya Tahan Kardiovaskular (VO2Max)... 13

3. Hakikat Kelincahan (Agility)... 14

4. Hakikat Olahraga Pencak Silat ………...15

5. Pemilihan Calon Bibit/Atlet ………... 19

(8)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 21

C. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Desain Penelitian ... 23

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 24

C. Populasi dan Sampel ... 25

D. Instrumen Penelitian... 26

E. Prosedur Penelitian... 29

F. Analisis Data ... 30

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Temuan Penelitian ... 34

B. Pembahasan Temuan ... 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Simpulan ... 49

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 54

(9)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Prosedur Penelitian ... 26

4.1 Hasil Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 34

4.2 Kategori BMI ... 36

4.3 Kategori Agility ... 37

4.4 Norma Kategori Agility ... 37

4.5 Kategori Hasil Tes Lari 1600m (VO2Max) ... 38

4.6 Norma Tes Lari 1600m ... 39

4.7 Hasil Deskripsi Data ... 40

4.8 Hasil Pengujian Normalitas ………. 41

4.9 Hasil Pengujian Homogenitas ………..42

4.10 Interprestasi Koefisien Korelasi ……….. 43

(10)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.12 Hasil Signifikansi Koefisien Korelasi ………. 44

4.13 Presentase Dukungan ……….. 45

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Microtoise Stature Meter ... 10

2.2 Timbangan Digital ... 11

2.3 Grafik BMI Berdasarkan Usia Untuk Anak Perempuan <20 Tahun ... 12

2.4 Grafik BMI Berdasarkan Usia Untuk Anak laki-laki <20 Tahun ... 12

3.1 Desain Penelitian ... 23

3.2 Shuttel Run ... 28

3.3 Langkah-Langkah Penelitian ……… 30

4.1 Diagram Ketagori Indeks Masa Tubuh ... 36

4.2 Diagram Ketagori Agility ... 38

(11)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

(12)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Deskripsi Hasil Data Penelitian ... 54

2. Tes Normalitas Agility... 56

3. Tes Normalitas Indeks Masa Tubuh ... 57

4. Tes Nornmalitas Daya Tahan Kardiovaskular (VO2Max) ... 58

5. Tes Korelasi ... 59

6. Dokumentasi Foto ... 60

7. Surat Keputusan Penetapan Judul dan Dosen Pembimbing Skripsi ... 68

8. Surat Izin Penelitian ... 71

9. Surat Balesan Penelitian ... 72

(13)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela atau mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Iskandar, 1992, hlm. 11). Sucipto (2001, hlm. 6) mengungkapkan bahwa pencak silat merupakan cabang olahraga invansion (penyerangan) yang dalam pertandingannya masing-masing pesilat mencari peluang untuk melakukan serangan demi memperoleh nilai dengan berbagai upaya. Tanpa disadari pergerakan yang dinamis sewaktu melakukan serangan itu dapat mengembangkan kebugaran jasmani anak.

Pencak Silat Tanding mengalami perkembangan pesat, baik teknik-teknik yang terus diperhalus agar lebih efektif dan efisien dan tidak bersifat mencelakai, maupun dalam bidang pembinaan dan pelatihannya. Pembinaan dan pelatihan pencak silat semakin disesuaikan dengan ilmu dan prinsip-prinsip olahraga, yang secara umum menitik beratkan kepada kemampuan maksimal tubuh. Kemampuan tersebut dibedakan menjadi beberapa spesifikasi, yaitu : strength (kekuatan),

endurance (daya tahan), speed (kecepatan), flexibility (kelentukan), agility

(kelicahan), fitness (kesegaran jasmani) dan reaction (reaksi) (Kosasih, 1993, hlm. 21).

Olahraga ini cukup menarik dan bisa dimainkan oleh semua kalangan dari anak-anak sampai orang dewasa, dan bisa dilakukan oleh laki-laki maupun wanita, selain itu olahraga pencak silat ini bisa dilakukan dalam ruangan tertutup

(indoor) maupun ruangan terbuka (outdoor). Dalam pembelajaran pendidikan

(14)

2

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tingkat profesional, seperti O2SN, POPDA, PORDA, PON, SEA GAMES, Kejuaraan Dunia, dan event-event lainnya.

Dalam olahraga pencak silat pemilihan calon pesilat atau atlet sangat penting untuk menunjang bakat dan pelatihan teknik dalam olahraga itu sendiri, oleh karena itu seleksi atau pencarian pembibitan sangat di perlukan, Pembibitan atlet adalah upaya mencari dan menemukan individu-individu yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi olahraga di kemudian hari, sebagai langkah atau tahap lanjutan dari permasalahan olahraga.

Beberapa faktor yang perlu dimiliki seorang atlet untuk mencapai prestasi olahraga seperti pada olahraga pencak silat, menurut Peny (profilling athlete, hlm.

71), yaitu: “ukuran dan bentuk antropometris tubuhnya, kondisi jantung, kekuatan

otot, kecepatan, power, agility, fungsi paru-paru, koordinasi (kondisi

neuromuscular), waktu reaksi, dan keseimbangan.” Maka seleksi atau pencarian bibit yang baik untuk dijadikan pesilat/atlet bisa dilakukan dengan cara pengukuran indeks masa tubuh di antaranya pengukuran tinggi badan, berat badan dan (BMI) body mass indeks.

Faktor tinggi badan sangat di perlukan dalam olahraga ini, karena sasarannya berada jauh didepan pesilat , maka pesilat yang mempunyai badan yang tinggi akan lebih mudah untuk menyerang dan bertahan agar mendapatkan nilai sebanyak – banyaknya. Berat badan juga mempengaruhi dalam pesilat di karenakan jika pesilat memiliki berat badan yang lebih maka akan mengganggu dalam pertandingan dan menyebabkan pesilat di diskualifikasi karena berat badannya melebihi ketentuan yang berlaku.

(15)

3

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertandingan pesilat harus memiliki kelincahan dimana pengertian kelincahan menurut Harsono (2001, hlm. 21) menjelaskan bahwa : “Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.” Pada pertandingan pencak silat pesilat di tuntut untuk melakukan banyak gerakan dan merubahnya secara cepat pada saat menyerang maupun kembali bertahan, kelincahan sendiri dapat di artikan yaitu kemampuan seseorang merubah arah/gerakan dengan cepat.

Menurut Bompa dalam Imanudin (2008, hlm. 38) menjelaskan bahwa, “daya tahan kardiovaskular (VO2Max) adalah derajat metabolisme aerob maksimum dalam aktivitas fisik dinamis yang dapat dicapai seseorang”. Dalam arti lain juga dapat diartikan bahwa daya tahan adalah kemampuan organisme (Koordinasi

tubuh) untuk dapat melakukan pembebanan selama mungkin baik secara statis

maupun dinamis tampa mengalami menurun kualitas kerjanya. Pada pertandingan olahraga ini di mainkan dalam waktu 3 babak, Tiap babak terdiri atas 3 menit, Diantara babak diberikan waktu istirahat 1 menit. Sehingga pesilat yang memiliki daya tahan yang bagus memiliki keuntungan untuk tidak mudah lelah dan bisa terus bertanding dan menekan lawan. Maka dapat di artikan jika seorang pesilat yang memiliki kondisi fisik yang bagus di antaranya kelincahan dan daya tahan, pesilat tersebut bisa bertanding dengan baik untuk memenangkan pertandingan.

Perkembangan pencak silat di Indonesia sendiri banyak beranggapan orang yang relatif tinggi dan mempunyai berat yang lebih atau indeks masa tubuh lebih atau kurang cenderung kurang dalam kondisi fisik di antaranya Agility dan

VO2Max, akan tetapi kenyataanya orang yang memiliki tinggi badan dan berat badan kurang atau lebih tidak bisa mengangkat dan meningkatkan prestasi. Maka hal tersebut kurang terbukti dan cenderung lebih ke mitos, karena pesilat yang memiliki postur tubuh yang lebih/kurang (tinggi badan dan berat badan dan BMI), tidak menjamin pemain tersebut kurang dalam kondisi fisiknya.

(16)

4

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masa tubuh dengan kelincahan (Agility ) dan daya tahan kardiovaskular (VO2Max) pada olahraga pencak silat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility) pada olahraga pencak silat?

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan daya tahan kardiovaskular (VO2Max) pada olahraga pencak silat?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara indeks

masa tubuh dengan kelincahan (Agility) pada olahraga pencak silat.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan daya tahan kardiovaskular (VO2Max) pada olahraga pencak silat.

D. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

(17)

5

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi pelatih diharapkan penelitian ini bisa di digunakan sebagai salah satu acuan atau pedoman untuk mencari bakat seorang siswa sebelum di jadikan atlet pencak silat, serta dapat digunakan sebagai referensi untuk lebih mengetahui kondisi fisik atletnya.

(18)

6

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Struktur Organisasi Skripsi

1. Hakikat Dasar Indeks Masa Tubuh a. Definisi indeks masa tubuh b. Katagori indeks masa tubuh c. Cara mengukur indeks masa tubuh

2. Hakikat Daya Tahan Kardiovaskular (VO2Max) a. Definisi daya tahan kardiovaskular (VO2Max)

b. Faktor yang mempengaruhi daya tahan kardiovaskular

(VO2Max)

3. Hakikat Agility (kelincahan) a. Definisi agility(kelincahan)

b. Faktor yang mempengaruhi agility (kelincahan) 4. Hakikat Olahraga Pencak Silat

a. Definisi olahraga pencak silat b. Tujuan olahraga pencak silat c. Teknik dalam pencak silat 5. Pemilihan Calon Bibit / Atlet 6. Posisi Teoretis

(19)

7

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

B. Partisipan dan Tempat Penelitian C. Populasi dan Sampel

D. Instrumen Penelitian E. Prosedur Penelitian F. Analisis Data

4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Hasil Penelitian 5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(20)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Sugiono (2013, hlm. 42) adalah “Sebagai pola

pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang

sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab

melalui penelitian, teori yang digunakan untuk menentukan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan analisis statistik yang akan digunakan”. Bentuk desain penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

X1 : BMI/body Mass Index (variabel bebas) Y1 : kelincahan/Agility (variabel terikat)

Y1 : Daya tahan Kardiovaskular/VO2Max (variabel terikat) rxY1 : Hubungan BMI terhadap kelincahan

rxy2 : Hubungan Daya tahan kardiovaskular

rxY1

Y

1

X

rxy2

(21)

24

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian menurut Sugiyono (2013, hlm. 2) yaitu “Merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode

penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional, dan memiliki tujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada usaha untuk mempengaruhi variabel-variabel tersebut.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 8)

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan, tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Kemudian mengenai teknik korelasional menurut Arikunto (2010, hlm.

4) menjelaskan bahwa, “Penelitian korelasional adalah penelitian yang

dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi

terhadap data yang memang sudah ada”.

B. Partisipan Dan Tempat Penelitian 1. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler Pencak silat di SMP IT Daarul Fikri Cikarang Barat Kabupaten Bekasi yang berjumlah 25 orang.

Penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh karena menurut Sugiyono (2013, hlm. 85) menjelaskan bahwa,

(22)

25

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SMP IT Daarul Fikri Cikarang yang berlokasi di kampung Warung Bambu RT 001/RW 009 Desa Telaga Murni Kec. Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian merupakan seluruh obyek penelitian yang diteliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 80) bahwa

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan pengertian di atas maka populasi penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Pencak silat di SMP IT Daarul Fikri yang berjumlah 25 orang. Atlet yang sudah mengikuti kejuaran berjumlah 8 orang dan 17 orang hanya aktif mengikuti latihan di sekolah. Kejuaraan yang sering diikuti adalah seleksi POPWIL, O2SN, UNJ open, KPS Nusantara cup, dan kejuaraan invitasi Bekasi cup.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 81) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.” Berdasarkan pengertian tersebut maka sampel yang akan diambil dalam penelitian ini siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Pencak silat di SMP IT Daarul Fikri yang berjumlah 25 orang. Pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan cara Sampling Jenuh yang sebagaimana

(23)

26

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel”. Penentuan sampling jenuh ini biasanya dilakukan apabila

populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Dalam penelitian ini pemilihan sampling jenuh dikarenakan jumlah populasi yang relatif kecil, hanya berjumlah 25 orang.

Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Anggota aktif yang terdaftar mengikuti ekstrakulikuler

Pencaksilat di SMP IT Daarul Fikri. b. Aktif dalam latihan seminggu sekali c. Terdiri dari siswa kelas VII, VIII, dan IX.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diperlukan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Nurhasan (2007, hlm. 2) mengungkapkan bahwa dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur, dengan alat ukur ini kita mendapatkan data yang merupakan hasil pengukuran.

(24)

27

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur pelaksanaan tes diperuntukkan dalam pengetesan agar terhindar dari kesalahan-kesalahan pelaksanaan tes, sehingga diperoleh hasil yang objektif. Berikut dijelaskan petunjuk-petunjuk prosedur pelaksanaan tes dalam penelitian ini sebagai berikut :

No Aspek yang diungkap Data yang diungkap Instrumen Ket 1 Indek Masa Tubuh Tinggi berdiri Microtoise

stature 2 Kelincahan Waktu/detik Shuttel run

3 Cardiovaskular (VO2max) Waktu/detik Lari 1600m Tabel 3.1

Prosedur penelitan

1. Indeks Masa Tubuh

a.Tujuan: untuk mengetahui bentuk tubuh ideal Pesilat di SMP IT Daarul Fikri.

b. Alat dan perlengkapan: (1) Microtoise stature meter 200 cm, (2) Timbangan digital, (3) Kalkulator, (4) Alat pencatat.

c. Pelaksanaan tes:

(25)

28

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Testee berdiri tegak lurus dengan tembok/dinding posisi lengan lurus

di samping badan, kedua tumit lurus dan menyentuh lantai, dan pandangan lurus ke depan

2. Rapatkan penanda pengukur tinggi badan pada kepala dan baca hasilnya

3. Hasil pengukuran dibaca dengan satuan sentimeter b. Pengukuran BB (berat badan)

1. Posisi testee berdiri menghadap ke depan timbangan pada saat minginjak timbangan

2. Testee diusahakan berpakaian seminim mungkin

3. Hasil pengukuran dibaca dengan satuan kilogram

4. Alat pengukur timbangan menggunakan timbangan injak digital merek

camry EB9031

c. Pengukuran BMI (body mass indeks)

Berat badan dan tinggi badan dapat digunakan untuk mengukur berat badan seseorang/indeks masa tubuh,

dengan menggunakan rumus :

Contoh :

BMI= � � ��

(26)

29

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ridho berumur 14 thn dengan berat badan 40 kg tinggi badannya 150 cm. berdasarkan pengukuran IMT yaitu:

IMT= 40 (kg) [1,5(m)2] = 18 kg/m

2. Kelincahan (Agility)

a. Tujuan: untuk mengetahui kelincahan pesilat di SMP IT Daarul Fikri. b. Alat dan perlengkapan: Cone, pluit dan Stopwatch.

Gambar 3.2 Shuttel Run Sumber : www.youtube.com

c. Pengukuran test kelincahan (Agility) menggunakan tes shuttle run

1) Tandai lapangan atau lahan yang permukaannya datar dengan ukuran 10 meter lalu letakan cone pada setiap ujungnya, dan di beri tanda start dan finish

2) Testee melakukannya sebanyak 6 kali

3) Testee pada saat akan melakukan tes berdiri di garis start yang sudah di

tentukan dan di beri pengaharahan lintasaan yang harus di lewati 4) Pada saat di beri aba-aba pluit atau go maka testee mulai melakukan

(27)

30

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Daya Tahan kardiovaskular (VO2Max)

a. Tujuan: untuk mengetahui kemampuan maksimal paru-paru pesilat di SMP IT Daarul Fikri

b. Alat dan perlengkapan: stopwatch.

c. Pengukuran test daya tahan kardiovaskular (VO2Max) menggunakan tes 1600 meter

1. Lapangan atau lahan yang permukaannya datar dan bisa di ukur dengan jelas.

2. Testee melakukan test lari 1600 meter pada lintasan atau lapangan

yang sudah di tentukan dan seiring itu waktu di catan menggunakan stopwatch

3. Hasil test tersebut di baca dengan satuan detik.

E. Prosedur Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu adanya prosedur penelitian yang sesuai dengan variabel-veriabel yang akan diuji kebenarannya. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

2. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran (IMT, agility, dan VO2Max)

3. Pengolahan data dan menganalisis data.

(28)

31

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3

Langkah- Langkah Penelitian

F. Analisis Data

Populasi

Sampel

Tes Agility Pengukuran Indeks VO2Max Masa Tubuh

Pengolahan Data dan Analisis

(29)

32

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi bivariat atau product moment pearson dengan derajat kepercayaan 0,05. Analisis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel bebas atau independen (Indeks Masa tubuh) dengan Dua veriabel terikat atau dependen (Kelincahan dan daya tahan kardiovaskular). Pengolahan data tersebut menggunakan program Statistical Product For Social

Science (SPSS versi 17). Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Melakukan tes Indeks Masa Tubuh kepada sampel. 2. Melakukan tes kelincahan kepada sampel.

3. Melakukan tes VO2maks kepada sampel. 4. Mengumpulkan data hasil tes

Setelah itu data tersebut diolah dan dianalisis dengan tujuan untuk memperoleh kesimpulan penelitian. Pengolahan data dilakukan sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Statistik a. Deskripsi Data

Merupakan tahapan pengolahan untuk mendapatkan informasi seperti rata-rata, median, standar deviasi, nilai terendah, dan nilai tertinggi.

b. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data yang dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal ataupun tidak normal. Uji normalitas ini dengan menggunakan uji Liliefors. Dengan pengambilan keputusan sebagai berikut :

1) Nilai signifikansi atau nilai probalilitas < 0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

(30)

33

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data yang dilakukan bertujuan untuk menguji apakah data tersebut memiliki varians yang sama atau tidak (homogen atau tidak homogen). Uji homogenitas ini juga bertujuan untuk menentukan uji selanjutnya, dengan menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Apabila data berdistribusi normal dan homogen, maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik. Begitu pun sebaliknya, apabila data berdistribusi tidak normal dan tidak homogen, maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan statistik non parametrik. Uji homogenitas dengan menggunakan uji Levene

Statistic dengan pengambilan keputusan :

1) Nilai signifikansi atau nilai probalilitas < 0,05, maka data mempunyai varians tidak sama (tidak homogen).

2) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data mempunyai varians sama (homogen).

d. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk menguji hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini, menggunakan uji korelasi ganda, maka dihitung terlebih dahulu korelasi sederhananya dengan menggunakan korelasi bivariate atau product moment pearson, apabila data berdistribusi normal (uji parametrik), dan apabila data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji non-parametrik dengan menggunakan uji korelasi Rang Spearman. Dasar pengambilan keputusannya yaitu :

(31)

34

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Jika nilai Sig. atau probabilitas < 0,05, maka dinyatakan ada hubungan.

e. Uji Regresi

Uji regresi dilakukan terutama untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut ada sebuah variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian ini, menggunakan uji regresi berganda karena terdapat satu veriabel terikat dan dua variabel bebas. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

1) Jika nilai Sig. atau probabilitas > 0,05, maka korelasi dinyatakan tidak nyata.

2) Jika nilai Sig. atau probabilitas < 0,05, maka korelasi dinyatakan sangat nyata.

2. Uji hipotesis Hipotesis 1 :

Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan Kelincahan dalam cabang olahraga Pencak silat.

(32)

35

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1: Terdapat hubungan yang signifikan antar indeks masa tubuh dengan kelinchan (Agility) dalam cabang olahraga Pencak silat.

Jika probabilitas (nilai Sig.) > 0,05, maka H0 diterima.

Jika probabilitas (nilai Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak. Hipotesis 2 :

Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan VO2Maks dalam cabang olahraga Pencak silat.

H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan daya tahan kardiovaskular (VO2Max) dalam cabang olahraga Pencak silat.

H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan daya tahan kardiovaskular (VO2Max) dalam cabang olahraga Pencak silat.

(33)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pertanyaan penelitian dan hasil analisis data yang diperoleh serta uraian yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility) pada atlet pencak silat SMP IT Daarul Fikri.

2. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan daya tahan kardiovaskular (VO2Max) yang dmiliki oleh atlet pencak silat di SMP IT Daarul Fikri.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran yang dapat dipertimbangkan oleh para pelatih atau pembina cabang olahraga pencak silat sebagai berikut:

(34)

50

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga harus tetap memperhatikan faktor-faktor lainnya seperti teknik, taktik dan mental para atletnya.

2. Peneliti berharap dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk para akademisi khususnya pada Program Studi Ilmu Keolahragaan dalam mengembangkan olahraga khususnya beladiri.

3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar, pembibitan atlet yang baik harus memperhatikan pola pelatihan gizi agar indek masa tubuh alet ideal.

(35)

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arjatya Pramadita M. (2011). hubungan indeks massa tubuh dengan kesegaran

kardiovaskular Program pendidikan sarjana kedokteran fakultas

kedokteran Universitas Diponegoro Semarang dengan metode cross

sectional dilakukan pada 31 anak SD Bernadus Semarang pada bulan

Agustus 2010.

Dwiyogo, Wasis D. (2007). Pengembangan Kurikulum Penjas dan Olahraga. Malang: Wineka Media.

Fajri Nur. (2012). Hubungan Antara Tinggi Badan, Kecepatan Lari dan

Kelincahan Terhadap Kemampuan Dribbling Bola Basket Siswa Putra

Yang Mengikuti Ekstrakurikuler di Smp Negri 1 Berbah. Sleman : UNY

Giriwijoyo, Y.S. Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga , Fungsi Tubuh Manusia

Pada Olahraga. Bandung : FPOK, UPI

Harsono. (2001). Coaching dan Aspek-Aspek Latihan dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma

Imanudin, I. (2008).Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Indriati, Etty. (2010). Antropometri Untuk Kedokteran, Olahraga, Gizi, dan

Olahraga. Yogyakarta : Pt Intan Sejati.

IPSI. (1990). Peraturan pertandingan olahraga pencak silat dan perwasitan. Jakarta: KONI Pusat.

Iskandar, M. Atot. (1992). Pencak silat. Jakarta: Dirjen Dikti. Depdikbud. P2TK Kosasih, Engkos. (1993). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta.

Akademika Presindo. CV

Mahendra, A. (2001). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK-Universitas Pendidikan Indonesia.

(36)

52

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurhasan dan Cholil, D.H. (2007). Modul dan Tes Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Peny, K.S. (1988). Pengalamanku sebagai Atlet dan Dokter Olahraga dalam

Profilling Athlete. Kumpulan makalah diskusi ilmiah berkalah

XXXVILS/D XIII (PIO). Jakarta: KONI Pusat

Pudjiadi. (2010). Adapted Physical Activity, Recreation And Sport. 5th ed. Boston : WBC Mc Graw-hill.

Ranjbar, K, DKK.(2012). Jurnal Relationship Between Anthropometric Factor,

Respiratory Exchange Ratio And Energy Expenditure With Maximal

Oxygen Uptake Among Sedentary Men, Department Of Sports

Sciences,Bou-Ali Sina University, Hamedan, Iran.

Rudiyanto, M. (2012). Jurnal Hubungan Berat Badan Tinggi Badan Dan Panjang

Tungkai Dengan Kelincahan, Jurusan Ilmu Keolahragaan , Fakultas

Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Santoso, B, P, N.(2012). Jurnal Pengembangan Instrument Pemandu Bakat

Cabang Olahraga Anggar Menuju Atlet 2012. Pendidikan Olahraga,

Universitas Semarang.

Sidik, Dikdik Zafar. (2007). Materi Penataran Pelatih fisik Tingkat Provinsi se-

Indonesia. Bandung : FPOK UPI

Slamet, Kotot H . (2003). Teknik Dasar Pencak Silat Tanding, Jakarta: Dian Ilmu. Soekarman. (1989). Dasar Olahraga, Untuk Pembina, Pelatih dan Atlet. Jakarta

Haji Masagung. CV

Subroto, Joko dan Rohadi, Muchammad. (1996). Kaidah-kaidah pencak silat, seni

bela diri. Solo: CV. Aneka

Sucipto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Pencak

Silat. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga

Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta

(37)

53

Muhamad Taman Ridho, 2015

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suherman, A. & Rahayu, I. (2011). Statistika untuk ilmu keolahragaan. Bandung : Ilmu Keolahragaan, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktek.. Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Yanuar Indra. (2013). Profil BMI dan VO2Max Atlet Futsal Klub Maestro

Bandung.

SUMBER INTERNET

Distrimed.com. (Online). Microtoise Stuture Meter . Tersedia :

http://www.distrimed.com/product_info.php?products_id=7271. (2 Februari 2015)

Medicastore.com. (Online). Menghitung_boddy_mass_index_bmi. Tersedia : http://medicastore.com/penyakit/757/Menghitung_boddy_mass_index_b mi.html. (20 Desember 2014)

Otnainruk Ilwla. Volume Oksigen Maksimum. (Online). Tersedia : 21. http://id.scribd.com ( 26 Desember 2014)

Wordpress.com. (Online). Perlengkapan Latihan Timbangan Digital. Tersedia : https://fatariq.wordpress.com/perlengkapan-latihan/timbangan-digital/. (2 Februari 2015)

Youtube.com. (Online). Tes Shuttel Run. Tersedia :

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
 Tabel 3.1 Prosedur penelitan
Gambar 3.2 Shuttel Run
Gambar 3.3 Langkah- Langkah Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan Ilmiah ini menjelaskan mengenai langkah-langkah pembuatan sebuah Website perusahaan PT.GRAFIMATRA TATAMEDIA yang bergerak dalam bidang percetakan dan design

Hasil analisis yang diperoleh mendukung hipotesa penelitian bahwa hubungan antara penolakan sosial dan perilaku tweet war dimediasi oleh tendensi atribusi

pemain gelandang terbaik di tim Persib Bandung di Liga Super indonesia. Dengan menggunakan desain subyek tunggal, seperti yang dikemukakan. oleh Rosnow dan Rosenthal dalam

Kemampuan mendengar atau menyimak, terkait dalam pelajaran membaca sangat perlu mendapat perhatian, khususnya dalam mendidik anak-anak untuk sekolah Taman Kanak-kanak.

atribusi bermusuhan adalah variabel yang menjadi mediator pada respon agresi. setelah adanya

ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. 51

Besar harapan penulis agar program aplikasi yang dibuat ini jika digunakan akan dapat bekerja dengan hasil yang maksimal dan memberikan kemudahan bagi para pengguna program

Bahan penelitian dan menjadi objek penelitian adalah lobster dari spesies Hijau Pasir ( Panulirus homarus ), data hasil tangkapan lobster Hijau Pasir ( Panulirus