• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA : studi deskriptif di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA : studi deskriptif di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA

(Studi Deskriptif di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Oleh

Yoni Oktaviani 1104362

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA

(Studi Deskriptif di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3)

Oleh

YONI OKTAVIANI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Yoni Oktaviani 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

YONI OKTAVIANI 1104362

PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA

(STUDI DESKRIPTIF DI KOMPLEK DELIMA CIKUTRA DAN GANG SUKARAPIH 3)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Dr. Elly Malihah, M.Si NIP. 19690425 199203 2 002

Pembimbing II

Mirna Nur Alia A, S.Sos, M.Si NIP. 19830312 201012 2 008

Mengetahui,

Ketua Pogram Studi Pendidikan Sosiologi

(4)

LEMBAR PENGUJI Skripsi ini telah diuji pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Agustus 2015 Panitia ujian siding terdiri atas :

Ketua : Dekan FPIPS UPI

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 197008814 199402 1 001

Sekretaris : Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Dra. Hj. Siti Komariah, M.Si, Ph.D

NIP. 196804031991032002

Penguji :

Penguji I

Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Mpd, M.A NIP. 196207021986011002

Penguji II

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd, S.Ip, M,Si NIP. 196909291994021001

Penguji III

(5)

ABSTRAK

PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA

(Studi Deskriptif di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3) Pembimbing 1: Dr. Elly Malihah, M.Si

Pembimbing 2 : Mirna Nur Alia A, S.Sos, M.Si Oleh Yoni Oktaviani (1104362)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebiasaan masyarakat kota yang sudah individual dan acuh terhadap keadaan sekitarnya. Lalu proses sosial dari para pendatang yang menetap di kota tersebut. Serta suatu keadaan yang berbeda (ekonomi) antara masyarakat yang hidup dalam suatu wilayah yang sama. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra. Penelitian ini merupakan salah satu penelitian kuantitatif dan di analisis secara deskriptif. Dengan menggunakan instrumen berupa angket yang dibahas menggunakan analisis deskriptif data dan di uji menggunakan rumus product moment Pearson. Temuan dari hasil penelitian ini adalah (1) Rendahnya interaksi sosial warga yang merupakan dasar dari adaptasi sosial masyarakat di Kelurahan Cikutra. (2) Imbas dari rendahnya adaptasi sosial di atas berpengaruh ke dalam terbentuknya integrasi masyarakat yang ditandai dengan tingginya angka kerja sama dan solidaritas sosialnya. (3) Semakin tinggi/ seringnya interaksi sosial antar warga maka semakin tinggi/erat pula integrasi masyarakatnya, begitu pula sebaliknya.

(6)

ABSTRACT

THE EFFECT OF SOCIAL ADAPTATION TO SOCIETY INTEGRATION INSUB CIKUTRA

(Descriptive Study in Delima Complex in Cikutra and Sukarapih 3 Alley) Lecture : Dr. Elly Malihah M.Si

Co Lecture : Mirna Nur Alia A S.Sos, M.Si By Yoni Oktaviani (1104362)

This research is motivated by social custom and the individual city that have been indifferent to the surrounding circumstances. Then the social process of the immigrants who settled in the city. As well as a different state (economy) between people who live in the same area. Formulation of the problem of this research is how social adaptation affected the integration of society in Sub Cikutra. The purpose of this research is to know is there any influence of social adaptation to the integration of society in Sub Cikutra. This study is one of the quantitative research studies that describe the data using descriptive analysis. By using the instrument in the form of a questionnaire that discussed using the descriptive analysis of data and tested using Pearson product moment formula. The findings of this study are (1) Low level of social interaction of residents that is the basis of social adaptation in Sub Cikutra. (2) The impact of low social adaptation give an effect into the formation of society integration that characterized by high rates of cooperation and social solidarity. (3) The higher/more frequent social interaction among residents, the higher/closer integrated society gets, and vice versa.

(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR DIAGRAM ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Konsep Adaptasi Dalam Sosiologi ... 8

1. Teori AGIL (adaptation, goal attainment, integration, and latency) ... 8

2. Pengertian Adaptasi Sosial ... 10

3. Karakteristik Adaptasi Sosial ... 12

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adaptasi Sosial ... 13

B. Interaksi Sosial Sebagai Sarana Adaptasi Sosial ... 14

1. Pengertian Interaksi Sosial ... 14

2. Interaksi Sosial Sebagai Dasar Proses Sosial ... 15

3. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial ... 17

4. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial ... 19

5. Tahap-Tahap Interaksi Sosial ... 21

(8)

C. Integrasi Sosial ... 23

1. Pengertian Integrasi Sosial ... 23

2. Faktor Pendorong Integrasi Sosial ... 24

D. Masyarakat ... 25

1. Pengertian Masyarakat ... 25

2. Tipe-Tipe Masyarakat ... 26

3. Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota ... 27

E. Kerangka Teori ... 27

F. Penelitian Terdahulu ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Desain Penelitian ... 31

B. Partisipan ... 32

C. Populasi dan Sampel ... 32

D. Instrumen Penelitian ... 35

1. Alat Pengumpulan Data ... 35

2. Proses Pengembangan Instrumen ... 37

E. Prosedur Penelitian ... 43

1. Prosedur Penelitian ... 43

2. Definisi Operasional ... 46

3. Hipotesis Penelitian ... 47

F. Analisis Data ... 47

1. Deskripsi Data ... 47

2. Method of Succesive Interval ... 49

3. Uji Normalitas Data ... 50

4. Regresi Sederhana ... 50

5. Uji Hipotesis ... 51

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Deskripsi Wilayah ... 54

1. Profil Kelurahan Cikutra ... 54

2. Gambaran Umum Komplek Wilayah Penelitian ... 57

(9)

B. Temuan ... 58

1. Deskripsi Data ... 58

2. Uji Normalitas Data ... 109

3. Uji Regresi Sederhana ... 110

4. Uji Korelasi Product Moment Pearson ... 111

C. Pembahasan ... 113

1. Adaptasi Sosial di Kelurahan Cikutra ... 113

2. Integrasi Masyarakat di Kelurahan Cikutra ... 117

3. Pengaruh Adaptasi Sosial Terhadap Integrasi Masyarakat di Kelurahan Cikutra ... 119

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 122

A. Simpulan ... 122

B. Implikasi ... 123

C. Saran ... 124

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Jumlah Penduduk Kelurahan Cikutra Per Desember 2014 33

Tabel 3.2 Sebaran Sampel Penelitian Strata Di Kelurahan Cikutra ... 35

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen X ... 38

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Y ... 39

Tabel 3.5Hasil Uji Validitas X ... 39

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Y ... 40

Tabel 3.7 Tabel Interpretasi Nilai � ... 42

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner X ... 42

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Y ... 42

Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Prosentae/skor ... 48

Tabel 3.11 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi ... 52

Tabel 4.1 Komposisi Pegawai Kelurahan Cikutra ... 54

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Kelurahan Cikutra 55 Tabel 4.3 Prasarana Pendidikan Formal di Kelurahan Cikutra ... 56

(11)
(12)

Tabel 4.53 Pernyataan Kuesioner 50 ... 108

Tabel 4.54 Hasil Uji Normalitas Data ... 109

Tabel 4.55 Koefisien Regresi ... 110

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Kuesioner 1 ... 59

Diagram 4.2 Kuesioner 2 ... 60

Diagram 4.3 Kuesioner 3 ... 61

Diagram 4.4 Kuesioner 4 ... 62

Diagram 4.5 Kuesioner 5 ... 63

Diagram 4.6 Kuesioner 6 ... 64

Diagram 4.7 Kuesioner 7 ... 65

Diagram 4.8 Kuesioner 8 ... 66

Diagram 4.9 Kuesioner 9 ... 67

Diagram 4.10 Kuesioner 10 ... 68

Diagram 4.11 Kuesioner 11 ... 69

Diagram 4.12 Kuesioner 12 ... 70

Diagram 4.13 Kuesioner 13 ... 71

Diagram 4.14 Kuesioner 14 ... 72

Diagram 4.15 Kuesioner 15 ... 73

Diagram 4.16 Kuesioner 16 ... 74

Diagram 4.17 Kuesioner 17 ... 75

Diagram 4.18 Kuesioner 18 ... 76

Diagram 4.19 Kuesioner 19 ... 77

Diagram 4.20 Kuesioner 20 ... 78

Diagram 4.21 Kuesioner 21 ... 79

Diagram 4.22 Kuesioner 22 ... 80

Diagram 4.23 Kuesioner 23 ... 81

Diagram 4.24 Kuesioner 24 ... 82

Diagram 4.25Kuesioner 25 ... 83

Diagram 4.26Kuesioner 26 ... 84

Diagram 4.27Kuesioner 27 ... 85

Diagram 4.28Kuesioner 28 ... 86

Diagram 4.29Kuesioner 29 ... 87

(15)

Diagram 4.31Kuesioner 31 ... 89

Diagram 4.32Kuesioner 32 ... 90

Diagram 4.33Kuesioner 33 ... 91

Diagram 4.34Kuesioner 34 ... 92

Diagram 4.35Kuesioner 35 ... 93

Diagram 4.36Kuesioner 36 ... 94

Diagram 4.37Kuesioner 37 ... 95

Diagram 4.38Kuesioner 38 ... 96

Diagram 4.39Kuesioner 39 ... 97

Diagram 4.40Kuesioner 40 ... 98

Diagram 4.41Kuesioner 41 ... 99

Diagram 4.42Kuesioner 42 ... 100

Diagram 4.43Kuesioner 43 ... 101

Diagram 4.44Kuesioner 44 ... 102

Diagram 4.45Kuesioner 45 ... 103

Diagram 4.46Kuesioner 46 ... 104

Diagram 4.47Kuesioner 47 ... 105

Diagram 4.48 Kuesioner 48 ... 106

Diagram 4.49 Kuesioner 49 ... 107

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kota Bandung terkenal sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Sedari dulu Bandung selalu menjadi tempat persinggahan yang menyenangkan. Posisi kota Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat membuat Bandung menjadi sasaran para masyarakat urban untuk datang ke Bandung. Baik untuk melancong, pendidikan, pekerjaan, maupun untuk tinggal. “Kota Bandung terletak pada 107 ͦ 36` Bujur Timur dan 6 ͦ 55` Lintang Selatan, hampir berada di tengah Provinsi Jawa Barat” (Muanas dkk, 1985, hlm 6). Letak strategis Kota Bandung merupakan salah satu faktor penarik para pendatang, cuaca yang sejuk, wisata alam yang indah menjadi faktor penarik pendatang, selain itu di Kota Bandung terdapat beberapa perguruan tinggi negeri ternama, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) yang merupakan almamater dari Presiden Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno, Universitas Padjajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, dll.

Kota Bandung yang kini menjadi salah tujuan wisata dan pendidikan akhirnya dipenuhi oleh para pendatang, dilihat dari perubahan jumlah penduduk pada tahun 2007-2008, pada tahun 2007 jumlah penduduk kota Bandung berada pada angka 2.364.312 jiwa, sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 2.390.120 jiwa, naik 25.808 jiwa (dalam laman jabar.bps.go.id Jumlah Penduduk Kota Bandung). Kenaikan jumlah penduduk tiap taunnya yang dikarenakan oleh tingkat kelahiran dan masuknya penduduk dari luar kota Bandung dan menetap di Bandung.

(17)

2

kawasan perkantoran, 150 ha (1,9%) kawasan militer, 340 ha (4,2%) kawasan perkampungan, 635 ha (8,1%) jalan, 2.870 ha (35,4%) kawasan persawahan (termasuk jalur hijau) dan lain lain seluas 112 ha (1,5%). Daerah kawasan perumahan mewah di Kota Bandung terdapat di Kelurahan Dago, Kelurahan Ciumbuleuit, dan Kelurahan Hegarmanah”. Penggunaan tanah di Kota Bandung untuk perumahan terhitung kurang, apabila dibandingkan dengan tingginya para migran yang masuk ke Kota Bandung, baik untuk tinggal tetap atau hanya untuk sekedar tinggal beberapa bulan atau tahun saja. Pemukiman yang menjadi salah satu kebutuhan primer pun menjadi sangat sulit dicari. Dengan banyaknya penduduk yang menetap di Bandung ini, maka kebutuhan pokoknya pun harus disesuaikan, baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier.

Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan manusia yang terus meningkat menyebabkan ilmu pengetahuan dan teknologi juga semakin meningkat. Kebutuhan pokok manusia adalah sandang, pangan dan papan. Sandang adalah pakaian yang diperlukan oleh manusia sebagai mahluk berbudaya. Pangan adalah kebutuhan yang paling utama bagi manusia. Pangan dibutuhkan manusia secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Papan adalah kebutuhan manusia untuk membuat tempat tinggal. Pada awalnya fungsi rumah hanya untuk bertahan diri. Namun lama kelamaan berubah menjadi tempat tinggal keluarga. Karena itu kebutuhan akan memperindah rumah semakin ditingkatkan.

Pertambahan penduduk di wilayah perkotaan berdampak kepada peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana kota, terutama perumahan. Pengadaan perumahan di kota-kota besar terhitung sangat terbatas, terutama bagi masyarakat menengah kebawah. Dari hari ke hari kebutuhan perumahan di perkotaan meningkat dengan pesat. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, pengadaan perumahan-perumahan di wilayah perkotaan menjadi sangat penting.

(18)

3

hlm.136) rumah atau perumahan memiliki fungsi-funsi tertentu di dalam kehidupan manusia, diantaranya :

1. rumah menunjukan tempat tinggal, orang yang bermukim berarti tinggal di suatu tempat, rumah pada dasarnya adalah pembudayaan alam dan lebih jauh dari itu merupakan inti dan ancang-ancang untuk memanusiawikan dunia,

2. rumah merupakan mediasi antara manusia dan dunia, karena setalah hiruk pikuk kehidupan diluar rumah, manusia akan kembali tenang setelah tiba di rumah,

3. rumah merupakan arsenal, dimana manusia mendapatkan kekuatannya kembali, dalam rumah manusia makan, minum, dan tidur untuk memperoleh kembali kekuatan dan kesegaran.

Dalam menentukan prioritas tentang rumah, seseorang yang berpenghasilan rendah akan mencari tempat tinggal yang lebih dekat dengan tempat kerjanya, atau dengan tempat-tempat yang memberikan kesempatan kerja, sedangkan untuk masyarakat berpenghasilan tinggi, kenyamanan, keamanan serta kemudahan dalam mengakses tempat-tempat serta ke strategisan wilayah lah yang menjadi prioritas utama.

Seperti yang disampaikan Ettinger (dalam Panudju,1999, hlm. 29) kriteria perumahan sebaiknya memenuhi standar yang baik ditinjau dari berbagai aspek antara lain :

1. ditinjau dari segi kesehatan dan keamanan dapat melindungi penghuninya dari cuaca hujan, kelembapan dan kebisingan, mempunyai ventilasi yang cukup, sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah serta dilengkapi dengan prasarana air, listrik, dan sanitasi yang cukup,

2. mempunyai cukup ruangan untuk berbagai kegiatan di dalam rumah dengan privasi tinggi,

3. mempunyai cukup akses pada tetangga, fasilitas kesehatan, pendidikan, rekreasi, agama, pembelanjaan,dan lain sebagainya.

(19)

4

lahan yang masuk ke dalam daerah resapan air. Selain itu para pengembang jasa properti ini sampai blusukan ke wilayah-wilayah strategis.

Perumahan-perumahan mewah mulai muncul di daerah-daerah kota maupun pesisir kota Bandung. Dulu, perumahan mewah hanya dapat dijumpai di daerah Dago, Cipaganti, dan Setiabudi saja, namun kini hampir disetiap kelurahan di Kota Bandung memiliki setidaknya satu komplek perumahan. Salah satunya adalah perumahan mewah di kawasan Cikutra. Telah diketahui sebelumnya bahwa Cikutra merupakan daerah pemukiman biasa, bukan daerah pemukiman mewah atau yang biasa kita sebut komplek perumahan.

Wilayah Cikutra terkenal dengan kawasan yang strategis, karena terlewati oleh hampir semua jurusan angkutan umum. Selain itu wilayah Cikutra memiliki sarana dan prasarana umum yang memadai, misalkan sarana pendidikan, dimulai dari pendidikan formal, dan non formal. Kelurahan Cikutra setidaknya memiliki 10 Taman Kanak-Kanak, 4 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Menengah Pertama, 2 Sekolah Menengah Atas, dan 2 Perguruan Tinggi. Sedangkan sarana kesehatan memiliki 1 Rumah Sakit Umum, 6 Rumah Sakit Bersalin/BKIA, 22 dokter umum, 6 dokter anak, 6 dokter kandungan, 4 dokter gigi, 2 klinik/balai pengobatan, 3 apotik, 1 toko obat, dan 15 posyandu, yakni 1 posyandu ditiap-tiap rukan warga.

Pada tahun 2004 muncul satu-satunya komplek perumahan di wilayah Kelurahan Cikutra, yaitu Komplek Delima Cikutra. Komplek Delima Cikutra memiliki 57 jiwa warga, yang terdiri dari 17 keluarga, 37 rumah. Bentuk Komplek Delima Cikutra adalah cluster, dimana hanya ada satu gerbang atau pintu utama keluar masuk komplek. Delima Cikutra merupak komplek yang terdiri dari rumah biasa, dan beberapa ruko (rumah toko). Komplek Delima Cikutra memiliki fasilitas tersendiri, misalnya satpam yang siaga 24 jam, gerbang yang di portal, dsb. Kesan exclusive disuguhkan oleh Komplek Delima Cikutra.

(20)

5

sebagain besar warga 14 masuk ke dalam warga dengan ekonomi menengah ke bawah.

Perbedaan yang terlihat secara fisik, antara penghuni RW 14 sangat ketara. Rumah misalnya, masyarakat di Komplek Delima Cikutra tentu saja memiliki rumah tipe 36 keatas, sedangkan masyarakat di Sukarapih berbeda-beda bentuk dan jenis rumahnya, nomor rumahnya pun tidak tersusun dengan rapih. Selain itu, kesan ekslusif Komplek Delima Cikutra menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan di kedua tempat yang berada dalam satu lingkup rukun warga ini. Akan sangat sulit bagi warga komplek untuk berinteraksi dan menjalin hubungan dengan warga luar komplek mereka, begitu pula dengan warga luar komplek yang akan merasa enggan untuk mencoba “mendekat” dengan warga komplek.

Penulis melihat kejadian-kejadian diatas melalui teori Talcott Parson, yang terkenal yaitu konsep AGIL (adaptation, goal attaintment, integration, latency). Penulis ingin mengetahui bagaimana adaptasi sosial masyarakat komplek perumahan dengan warga sekitar yang berbeda secara segi ekonomi dan status sosialnya. Setelah melihat kejadian-kejadian tersebut, maka dari itu penulis

mengambil judul “Pengaruh Adaptasi Sosial Masyarakat Komplek Terhadap

Integrasi Masyarakat Di Kelurahan Cikutra”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka penyusun mengajukan rumusan masalah pokok penelitian ini, yaitu : “Bagaimana Pengaruh Adaptasi Sosial Terhadap Integrasi Masyarakat Di Kelurahan Cikutra?”

Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada pokok permasalahan, maka masalah pokok tersebut penyusun jabarkan dalam beberapa sub-sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana adaptasi sosial di kelurahan Cikutra ? 2. Bagaimana integrasi masyarakat di kelurahan Cikutra ?

(21)

6

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Secara umum, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendapatkan gambaran mengenai pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra.

2. Tujuan Khusus

Adapun secara khusus, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana adaptasi sosial di kelurahan Cikutra, b. untuk mengetahui bagaimana integrasi masyarakat di kelurahan Cikutra. c. untuk mengetahui bagaimana bukti kehidupan sehari-hari warga sebagai

bentuk adaptasi.

d. untuk mengetahui bagaimana bukti integrasi yang ada diantara warga.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Adapun manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Manfaat teoretis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan dan bagi pengembangan ilmu sosiologi, terutama sosiologi desa dan kota

b. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi

peneliti sejenis di masa yang akan datang. 2. Manfaat praktis

a. Bagi Mahasiswa

(22)

7

b. Bagi peneliti dan pembaca

Penelitian ini dapat member bekal pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih luas dalam kehidupan

e. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat mengenai pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra.

E. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI

Sistematika penulisan di dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan striktur organisasi skripsi.

BAB II : Tinjauan pustaka. Pada bab ini diuraikan dokumen-dokumen atau data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang mendukung penelitian penulis, kerangka pemikiran, dan penelitian terdahulu.

BAB III : Metode penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, serta tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra (khususnya di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3). BAB IV : Analisis hasil penelitian. Dalam bab ini penulis menganalisis hasil temuan data tentang pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra (khususnya di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3).

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2012, hlm.279) “Desain penelitian/ rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti peneliti untuk melakukan penelitiannya.” Maka, desain penelitian adalah suatu kerangka rencana yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian ini merupakan salah satu jenis penelitian korelasional, seperti yang dipaparkan Arikunto (2010, hlm.4) “Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.”

Ada 2 jenis penelitian korelasi, yaitu korelasi sejajar dan korelasi sebab akibat, penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi sebab akibat yang bertujuan mencari pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Yang menjadi variabel X pada penelitian ini adalah adaptasi sosial, sedangkan yang menjadi variabel Y pada penelitian ini adalah integrasi masyarakat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini memaparkan aspek-aspek yang diteliti serta menjelaskan hubungan antar variabel. Melalu metode deskriptif ini, peneliti diharapkan mampu mengidentifikasi, menganalisis bagaimana pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra, khususnya yang menjadi sampel yaitu wilayah Cikutra RW 14, RT 04.

(24)

32

B. PARTISIPAN

Lokasi dari penelitian ini berada di Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, yang terdiri dari 15 rukun warga, 1 komplek perumahan, dan sisanya merupakan pemukiman biasa. Seluruh partisipan dalam penelitian ini sebanyak 22.209 jiwa secara keseluruhan jumlah warga Kelurahan Cikutra. Sedangkan warga RW 14 sebanyak 420 jiwa. Warga Komplek Delima Cikutra sebanyak 57 jiwa , warga Gang Sukarapih 3 sebanyak 85 jiwa. Pemilihan partisipan penilitian ini didasari partisipan merupakan warga komplek perumahan yang mewakili warga menengah ke atas di Kelurahan Cikutra, yang terlihat “makmur” dari segi ekonomi, dilihat dari bentuk rumah, penghasilan, dan background pendidikan, serta warga yang mewakili warga menengah ke bawah di

Kelurahan Cikutra yang berbanding terbalik dengan warga komplek perumahan.

C. POPULASI DAN SAMPEL 1. POPULASI PENELITIAN

Arikunto (2010, hlm.173) menyebutkan bahwa “Populasi adalah keselurahan subjek penelitian,” sejalan dengan Sugiyono (2012, hlm. 80)

mengemukakan bahwasannya “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Menurut Sudjana (1996, hlm. 6) “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”

Maka yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek/objek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat diteliti, dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

(25)

33

Tabel 3.1

Data Jumlah Penduduk Kelurahan Cikutra Berdasarkan Struktur Umur Per Desember 2014

No Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 0 – 4 tahun 893 834 1727

2 5 - 9 tahun 1026 1266 2292

3 10-14 tahun 1520 1689 3209

4 15 – 19 tahun 1525 1063 2588

5 20 – 24 tahun 997 1012 2009

6 25 – 29 tahun 812 1026 1838

7 30 – 34 tahun 853 995 1848

8 35 – 39 tahun 789 768 1557

9 40 – 44 tahun 718 746 1464

10 45 – 49 tahun 633 655 1288

11 50 – 54 tahun 501 490 991

12 55 – 59 tahun 547 325 872

13 60 – 64 tahun 165 181 346

14 65 tahun keatas 60 120 180

Jumlah 11.039 11.170 22.209

Sumber : Kasi Kemasyarakatan Kelurahan Cikutra, diolah peneliti, 2015

2. SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING

Menurut Sugiyono (2012, hlm.297) “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi.” Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling stratifikasi, Arikunto (2010, hlm.181)

menyampaikan “Teknik ini digunakan apabila penyusun berpendapat bahwa

(26)

34

Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel yang dianggap mewakili sebagian besar karakteristik populasi adalah warga masyarakat Gang Sukarapih 3 dan warga masyarakat Komplek Delima Cikutra. Yang kedua kelompok masyarakat tersebut berbeda kelas sosialnya secara segi ekonomi. Kelompok 1 yaitu kelompok ekonomi menengah ke atas yang diwakili oleh masyarakat Komplek Delima Cikutra, sedangkan kelompok 2 yaitu kelompok ekonomi menengah ke bawah yang diwakili oleh masyarakat Sukarapih 3. Kedua sampel di atas masuk ke dalam wilayah administrasi RW 14. Jumlah warga RW 14 adalah 420 jiwa.

Selanjutnya, untuk pengambilan jumlah sampel ditiap kelompok menggunakan sampel proporsi. Sejalan dengan yang dikemukakan Arikunto

(2010, hlm.182) “Teknik pengambilan sampel proporsi dilakukan untuk

menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau wilayah.”

Untuk menentukan jumlah sampel dalam tiap strata, penyusun menggunakan rumus Slovin.

Rumus

� = �

+ ��

(Sugiyono, 2012, hlm.87) Keterangan :

n : jumlah sampel minimum N : populasi

e : persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

420 n =

1 + (420(0.1)²) n = 80, 05

(27)

35

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka jumlah sampel minimal yang diteliti berjumlah 80 responden dengan taraf kesalahan 10%. Sebaran sampel penelitian dilakukan secara proporsional sesuai dengan jumlah populasi penelitian. Sebaran sampel penelitian adalah sampel minimal dibagi rata. Sejalan dengan yang dipaparkan Arikunto (2010, hlm.182) “Pengambilan subjek dari setiap strata ditentukan seimbang atau sebanding.” Maka, sebaran sampel tersebut dipaparkan dalam tabel di bawah ini

Tabel 3.2

Sebaran Sampel Penelitian Strata Di Kelurahan Cikutra

No Wilayah Perhitungan Sampel Jumlah

1 Komplek Delima Cikutra 80 = 40

1. Instrumen/ Alat Pengumpulan Data a. Angket

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden adalah berbentuk angket. Menurut Sugiyono (2012, hlm.192) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dimana responden dapat memilih jawaban yang tersedia.”

(28)

36

Awal mula dibuatnya kuesioner ini adalah dengan memetakan rumusan masalah kedalam indikator-indikator yang ada. Kuesioner tersebut disebarkan kepada 80 orang responden yang merupakan warga RT 04 RW 14 yang berada di Gang Sukarapih 3 dan Komplek Delima Cikutra. Lebih lengkapnya dipaparkan dalam subbab proses pengembangan instrumen.

b. Studi Litelatur

Studi literatur merupakan pengumpulan informasi yang peneliti kumpulkan sesuai dengan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Sumber dari studi literatur yang digunakan sebagai berikut:

1) Buku-buku teks yang tersedia.

Buku-buku yang digunakan dalam penelitian ini merupakan buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan penelitian serta mengenai metode-metode penelitian. Seperti buku-buku mengenai adaptasi sosial yang dapat ditemui pada buku-buku sosiologi, psikologi sosial, serta psikologi perkembangan. Begitu pula dengan buku mengenai integrasi sosial yang dapat ditemui di buku-buku sosiologi. Serta buku-buku mengenai metode penelitian serta buku-buku statistik. Buku-buku tersebut didapat dengan membeli secara langsung maupun meminjam di perpustakaan.

2) Dokumen-dokumen

Dokumen-dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah arsip-arsip data penduduk, persebaran wilayah yang didapat dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung dan dari kelurahan-kelurahan setempat.

3) E-book.

Ebook yang digunakan dalam penelitian ini adalah ebook mengenai pedoman penulisan karya tulis ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia.

4) Penelitan terdahulu

Penelitian terdahulu dalam penelitian ini berupa skripsi terdahulu, artikel dan beberapa jurnal yang relevan dengan permasalahan yang sama.

5) Internet

(29)

37

menggunakan internet untuk memenuhi kekurangan data tersebut. Seperti dalam penelitian ini adalah halaman Badan Pusat Statistik Kota Bandung.

2. Proses Pegembangan Instrumen a. Pengujian Validitas

Sugiyono (2012, hlm.137) menyampaikan “Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur.”

Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Uji validitas dimaksudkan seberapa cermat suatu fungsi melakukan ukurannya.

Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor total. Perhitungannya dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 22. Rumus yang dapat digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment (Arikunto, 2010, hlm.213)

� = N ∑ − ∑ ∑

√ � ∑ − ∑ � ∑ − ∑

Keterangan :

rxy = Korelasi Product Moment N = Jumlah populasi

ΣX = Jumlah skor butir (x) ΣY = Jumlah skor variabel (y) ΣX² = Jumlah skor butir kuadrat (x) ΣY² = Jumlah skor variabel kuadrat (y)

(30)

38

Selanjutnya hasil dari perhitungan tersebut rxy harus diperbandingkan dengan rtabel, jika rxy lebih besar dari rtabel maka kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk melihat rtabel dibutuhkan df (derajat kebebasan).

Rumus

df = N-2

keterangan

df : derajat kebebasan N : populasi

Sejalan dengan yang di kemukakan Masrun (dalam Sugiyono, 2012, hlm.134) ‘Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.’

Peneliti menguji validitas pada 45 responden yang merupakan warga Gang Sukarapih 6 dan warga Jalan Bekalivron serta Jalan Bekatonik. Dengan taraf signifikan 5%, serta derajat kebebasan df = 45-2= 43. Sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,301. Peneliti telah melakukan dua kali uji validitas. Di bawah ini dipaparkan kisi-kisi instrumen penelitian setelah melakukan dua kali validasi :

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen X

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NOMOR SKALA

(31)

39

warga 15

Persaingan 16 Ordinal

Pertikaian 17, 18, 19, 20 Ordinal Proses akomodasi 21, 22, 23 Ordinal Toleransi antar

warga

24, 25 Ordinal

Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Y

VARIABEL INDIKATOR NOMOR SKALA

Integrasi Masyarakat

Adanya suatu unsur kesamaan 1, 2, 3 Ordinal

Ancaman dari pihak luar 4,5 Ordinal

Tolong menolong 6, 7, 8, 9 Ordinal

Rasa memiliki 10, 11, 12, 13 Ordinal

Kenyamanan 14, 15, 16, 17 Ordinal

Solidaritas sosial 18, 19, 20 Ordinal

Kepedulian sosial 21, 22, 23, 24, 26 Ordinal Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015

(32)

40

Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015

(33)

41

12 0,709 0,301 Valid

13 0,564 0,301 Valid

14 0,425 0,301 Valid

15 0,374 0,301 Valid

16 0,575 0,301 Valid

17 0,530 0,301 Valid

18 0,317 0,301 Valid

19 0,694 0,301 Valid

20 0,368 0,301 Valid

21 0,166 0,301 Tidak Valid

22 0,392 0,301 Valid

23 0,653 0,301 Valid

24 0,411 0,301 Valid

25 0,582 0,301 Valid

Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015

Berdasarkan beberapa pertimbangan, karena pertanyaan tersebut penting untuk ditanyakan, pertanyaan yang tidak valid tersebut kemudian diganti dan diperbaiki sehingga jumlah pertanyaan yang digunakan dalam pengumpulan data menjadi sebanyak 50 item pertanyaan.

b. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan suatu pertanyaan atau pernyataan yang telah dianggap valid, untuk mengetahui sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten jika dilakukan kembali terhadap gejala yang sama.

Uji reliabilitas ini dilakukan dengan rumus Alpha. Arikunto (2010,

hlm.239) menyatakan “Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas

instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.” Rumus alpha

(34)

42

keterangan

r

11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σσ

b² = jumlah varians butir

σ

²t = varians total

Hasil perhitungan reliabilitas di konsultasikan ke tabel interpretasi nilai rxy. Tabel 3.7

Tabel Interpretasi Nilai rxy

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 -1,00 Tinggi

Antara 0,600 – 0,800 Cukup Antara 0,400 – 0,600 Agak rendah Antara 0,200 – 0,400 Rendah Antara 0,000 – 0,200 Sangat rendah

sumber Arikunto (2010,hlm.319)

Pengujian reliabilitas dengan rumus-rumus tersebut menggunakan fasilitas Software IBM SPSS 22 yang hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner X Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,856 25

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Y Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(35)

43

Maka, dilihat dari hasil penghitungan sebesar 0,856, pada kuisioner X maka kuesioner termasuk kedalam kuesioner yang reliabilitasnya tinggi. Sedangkan pada kuesioner Y hasil perhitungan sebesar 0,768, kuesioner masuk kedalam kuesioner yang reliabilitasnya cukup. Maksud dari ukuran tersebut adalah untuk mengetaui sejauh mana kuesioner - kuesioner (pertanyaan) tersebut akan tetap sama dan konsisten jika dilakukan lagi terhadap suatu gejala ataupun permaslahan yang sama.

E. PROSEDUR PENELITIAN 1. Prosedur Penelitian

Ilmu pengetahuan memerlukan pengembangan dan pertambahan dalam rangka memenuhi kebutuhan masa yang akan datang. Penelitian juga haruslah up to date agar apat sesuai dengan kejadian saat ini. Penelitian merupakan salah satu

cara suatu pengetahuan untuk maju dan berkembang. Ada 3 syarat penting alam mengadakan suatu penelitan, yaitu sistematis, berencana, dan mengikuti konsep ilmiah.

Dalam melaksanakan suatu penelitian tentunya di butuhkan tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar memenuhi syarat-syarat penelitian. Tahapan-tahapan dalam kegiatan penelitian ini disebut prosedur penelitian. Dibawah ini dipaparkan tahapan-tahapan/langkah-langkah penelitian menurut Arikunto (2010, hlm.61) adalah sebagai berikut :

a. Memilih masalah

Setiap orang pastinya memiliki suatu masalah, namun ada beberapa masalah yang mudah diatasi dan ada beberapa masalah yang membutuhkan telaah lebih dalam. Memilih suatu masalah yang akan diteliti bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan kepekaan dari peneliti tersebut. Disini penyusun memilih masalah yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia, terutama di daerah-daerah slum. Penyusun melihat bahwasannya di kota-kota besar selalu terdapat gap,

(36)

44

tingkatan ekonomi tersebut ketika keduanya hidup didalam suatu lingkungan administrasi yang sama. Ketika keduanya diminta untuk dapat mencapai suatu integrasi, melalui salah satu cara, yaitu adaptasi.

b. Studi pendahuluan

Prof. Dr. Winarno (dalam Arikunto, 2010, hlm,63) studi pendahuluan disebut dengan studi eksploratori, yaitu menjajagi kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti. Studi pendahuluan juga diperlukan untuk mencari informasi awal mengenai masalah yang akan diteliti. Studi pendahuluan yang dilakukan penyusun yaitu dengan memperhatikan lingkungan sekitar, membaca surat kabar, maupun jurnal-jurnal sosial, buku pengantar sosiologi, skripsi-skripsi pendidikan sosiologi.

c. Merumuskan masalah

Suatu penelitian tentu saja harus memiliki suatu rumusan masalah, agar penelitian yang dilakukan jelas harus memulai dari mana. Peneliti merumuskan tiga rumusan masalah, yang pertama menanyakan tentang variabel x yaitu adaptasi sosial masyarakat melalui proses interaksi, kedua menanyakan mengenai variabel y yaitu integrasi masyarakat, lalu yang ke tiga yaitu pengaruh variabel x terhadap y, yaitu pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat.

d. Merumuskan anggapan dasar,

Arikunto (2010, hlm.63) mengemukakan bahwa “Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti didalam melaksanakan penelitiannya.” Penyusun memiliki anggapan dasar yang merupakan dasar yang memungkinkan terjadinya suatu penelitian yang disebut dengan hipotesis, atau yang sering disebut sebagai kebenaran sementara yang ditentukan seorang peneliti. Penyusun menentukan hipotesis statistik, dimana terdapat hipotesis nol dan hipotesis satu.

e. Memilih pendekatan,

(37)

45

f. Menentukan variabel dan sumber data,

Penelitian ini memiliki 2 variabel, yaitu variabel bebas yaitu adaptasi sosial, dan variabel terikat yaitu integrasi masyarakat. Dan yang menjadi sumber data adalah warga masyarakat. Sejalan dengan yang dipaparkan Arikunto (2010, hlm.172) bahwa “Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data, diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan yaitu person, place, dan paper”.

g. Menentukan dan menyusun instrumen,

Suatu instrumen penelitian dipengaruhi oleh bagaimana suatu data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket, karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penulis pertama membuat kisi-kisi instrumen yang menjadi patokan dalam membuat butir-butir pertanyaan yang ada pada angket.

h. Mengumpulkan data,

Penulis mengumpulkan data dengan membagikan angket kepada partisipan secara langsung. Yaitu dengan cara datang langsung ke rumah subjek penelitian atau ke tempat-tempat umum dimana para subjek penelitian berada, seperti lapang, mesjid, atau balai.

i. Analisis data,

Analisis data merupakan proses dalam menganalisis data yang sudah ada. Disini peneliti menggunakan teknik analisi data rank spearman, karena skala yang digunakan adalah skala ordinal. Lalu, menggunakan teknik persentase sesuai dengan jenis pendekatan penelitian, yaitu pendekatan deskriptif.

j. Menarik kesimpulan,

Dalam menarik maupun mengarahkan kesimpulan Arikunto (2010,

hlm.65) mengatakan “Seorang peneliti tidak boleh mendorong atau mengarahkan

(38)

46

2. Definisi Operasional

Purwanto dan Suliyastuti (2011, hlm.19) mengemukakan bahwasannya “Definisi operasional merupakan jembatan yang menghubungkan conceptual-theoritical level dengan empirical-observational level.” Definisi operasional ini berguna untuk memberikan rujukan-rujukan empiris apa saja yang dapat ditemukan dilapangan untuk menggambarkan secara tepat konsep yang dimaksud sehingga konsep tersebut dapat diukur dan diamati.

Penelitian ini memiliki 2 variabel, 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Arikunto (2010, hlm.161) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” Yang mejadi variabel terikat yaitu adaptasi sosial (X) dan yang menjadi variabel bebas yaitu integrasi masyarakat (Y). Dibawah ini merupakan definisi operasional dari kedua variabel tersebut.

a. Adaptasi Sosial

Adaptasi sosial merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri dalam lingkungan sosial. Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan. “Penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, jadi dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan pribadi” (Gerungan,1991, hlm.55).

“Adaptasi itu sendiri pada hakekatnya adalah suatu proses untuk memenuhi syarat-syarat dasar untuk tetap melangsungkan kehidupan” (Suparlan, 1993, hlm.20).

Selanjutnya untuk menemukan indikator dari adaptasi sosial perlu dipelajari lagi bahwasannya untuk beradaptasi dengan lingkungan, baik sosial maupun lingkungan fisik, maka dibutuhkan beberapa cara. Salah satu caranya yaitu dengan proses-proses sosial atau yang lebih dikenal dengan interaksi sosial. Maka dari itu proses-proses sosial dimasukan kedalam indikator adaptasi sosial.

b. Integrasi Masyarakat

Setiadi dan Kolip (2010, hlm.391) mengemukakan bahwa

(39)

47

Maka, integrasi masyarakat merupakan proses pemenuhan unsur-unsur yang ada pada masyarakat agar tercapainya persatuan dan kesatuan. Unsur-unsur tersebut dimasukan kedalam integrasi masyarakat.

3. Hipotesis Penelitian H0: r = 0

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra.

H1: r ≠ 0

Terdapat pengaruh yang signifikan dari adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra.

F. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Data

Masing-masing pendekatan ini melibatkan pemakaian dua jenis statistik yang berbeda. Yang pertama menggunakan statistik deskriptif dan yang kedua menggunakan statistik inferensial. Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis maupun tujuan yang akan dihasilkannya dari analisisnya itu.

Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangka-angkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut. Dengan demikian hasil olahan data dengan statistik ini hanya sampai pada tahap deskripsi, belum sampai pada tahap generalisasi.

(40)

48

Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.

Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau fenomena yang dijadikan objek penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah populasi. Karena itu, penggunaan statistik inferensial menuntut persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab dari itulah bisa diperoleh sampel yang representatif maka hasil analisis inferensial dapat digeneralisasikan ke dalam wilayah populasi.

Analisisis data secara deskriptif disini menggunakan analisis prosentase. Dengan menggunakan rumus

P = F x 100% n Keterangan

P : Besaran prosentase F : Frekuensi jawaban n : Jumlah total responden 100% : Bilangan konstan

Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria penafsiran nilai prosentase yang telah ditetapkan menurut Effendi (dalam Asyahida, 2014, hlm. 61) sebagai berikut.

Tabel 3.10

Kriteria Penilaian Prosentase/skor

Prosentase Kriteria

100% Seluruhnya

75% – 95% Sebagian besar

51% - 74% Lebih besar dari setengahnya

50% Setengahnya

25% - 49% Kurang dari setengahnya

1% - 24% Sebagian kecil

0% Tidak ada/tak seorangpun

(41)

49

Rumus diatas untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan 2, sedangkan untuk rumusalan masalah nomer 3 diuji melalui rumus Product Moment Pearson dan koefisien determinasi.

2. Method of Successive Internal (MSI)

Data variabel sebelumnya menggunakan ordinal tetapi untuk mendapatkan hasil analisis korelasi yang baik, maka data tersebut perlu dinaikan menjadi interval. Peningkatan skala ini menggunakan method of seccesive interval (MSI). Al-Rasyid (1993, hlm.131) memaparkan tahapan – tahapan penaikan skala sebagai berikut:

a. Perhatikan setiap butir

b. Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5.

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyak responden dan hasilnya disebut proposisi, dengan menggunakan rumus:

�= /

d. Tentukan proporsi kumulatif.

e. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

f. Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh. g. Tentukan Skala Value(SV) dengan rumus:

SV = � � � �� � −� � � �� �

� �� � − � �� �

Dimana :

Scala Value : Nilai Skala

Density at Lower Limit : Densit batas bawah

Density at Upper Limit : Densit batas atas

Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas

Area Below Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah

(42)

50

3. Uji Normalitas

Sugiyono (2012, hlm.241) “Penggunaan statistik parametris mensyaratkan

bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berditribusi normal.” Untuk yang menggunakan analisis parametik seperti analisis perbandingan 2 rata-rata, analisis variansi satu arah, korelasi, regresi, dan sebagainya, maka perlu dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data dianggap penting karena dengan data yang terditribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili suatu populasi. Dalam SPSS, uji validitas yang sering digunakan adalah uji Liliefors dan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov.

Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika nilai sig (signifikansi) > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika nilai sig (signifikansi) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

4. Regresi Sederhana

Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Riduwan dan Sunarto (2013, hlm.96) mengatakan bahwa “regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan, supaya tidak salah paham bahwa peramalan tidak memberikan jawaban pasti tentang apa yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan terjadi.”

(43)

51

Persamaan regresi dalam buku Riduwan dan Sunarto (2013, hlm.96) dirumuskan :

Keterangan:

Y = Subjek variabel terikat (Y) yang diproyeksikan

X = Variabel bebas (X) yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Dimana :

b =

.∑ − .∑ .∑

.∑ 2− ∑ 2

a

=

.∑ − .∑ .

5. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Korelasi

Menurut Riduwan dan sunarto (2013, hlm.80) “teknik analisis korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik statistika parametik yang

menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu.” Berikut rumus uji hipotesis korelasi Pearson Product Moment:

� = � ∑ − ∑ ∑

√[� ∑ __ ][� ∑ − ∑ 2]

(Arikunto, 2010, hlm.213)

Keterangan :

� = koefisien korelasi Product Moment

N = jumlah individu dalam sampel

X = angka mentah untuk variable X (jumlah jawaban item) Y = angka mentah untuk variable Y (jumlah item keseluruhan)

(44)

52

Rumus Pearson Product Moment dapat digunakan sekaligus untuk menghitung persamaan regresi. Berikut ini tabel untuk melihat interpretasi koefisien korelasi:

Tabel 3.11

Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 184)

b. Uji T

Uji T digunakan untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi Pearson Product Moment diuji dengan uji signifikan dengan rumus:

t n = r√n−√ −r2

Keterangan :

t : ͭ hitung

n : jumlah sampel r : nilai koefisien parsial

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka variabel yang akan diteliti terdiri dari variabel independent (X) yaitu adaptasi sosial masyarakat dan variabel dependent (Y) yaitu integrasi masyarakat, yang akan diuji adalah seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Nilai ͭ hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ͭ tabel dengan kaidah pengujian sebagai berikut:

Terima Ho Jika ͭ hitung < dari ͭ table atau sig > 0,05 Tolak Ho Jika ͭ hitung > dari ͭ table atau sig < 0,05

(45)

53

� :� ≠ , (ada pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y).

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dipengaruhi atau tidak oleh variabel dependen yang diambil dari koefisien yang telah diketahui.

Adapun perhitungannya adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r² x 100% (Furqon, 2011, hlm. 100): Keterangan :

(46)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Setelah melakukan penelitian dan menghasilkan data yang telah diolah dan dianalisis mengenai pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3 Kelurahan Cikutra, maka diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Adaptasi sosial yang terjadi di Kelurahan Cikutra hanya sebatas “formalitas” saja. Hal-hal penting didalam kehidupan sehari-hari seperti komunikasi sosial serta tolong menolong masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis persentase pada beberapa kuesioner. Keterbatasan akses interaksi sosial dikarenakan perbedaan lingkungan fisik menjadi salah satu faktor rendahnya adaptasi sosial di wilayah Kelurahan Cikutra ini. Dasar dari adaptasi sosial dalam penelitian ini adalah adanya interaksi sosial antar warga. Setelah melakukan penilitian dan melakukan analisis data, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial yang terjadi terhitung sangat jarang, hanya sedikit orang yang berinteraksi karena keharusan, sisanya sebagian besar dari itu berinteraksi untuk kebutuhan.

(47)

123

baru, maupun lingkungan baru. Keberadaan aturan dan tokoh masyarakat dapat menjadi salah satu cara membentuk integrasi masyarakat. Jika adaptasi sosialnya sudah lemah bagaimana bisa seseorang dapat mengetahui aturan dan norma sosial yang ada.

3. Sejalan dengan hasil penelitian yang didasari oleh rumusan masalah penelitian yang ada, melalui hasil analisis data serta uji coba hipotesis pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwasannya terdapat pengaruh yang signifikan antara adaptasi sosial dengan integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra. Dalam arti, jika adaptasi sosial masyarakat rendah maka integrasi masyarakat pun akan rendah, begitu pula sebaliknya, jika adaptasi sosial tinggi maka integrasi masyarakatnya pun akan tinggi. Dalam penelitian ini karena adaptasi sosial rendah maka integrasi masyarakatnya pun rendah.

B. IMPLIKASI

Sejalan dengan pemaparan kesimpulan diatas, maka penelitian ini memberikan beberapa implikasi, diantaranya :

1. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori AGIL Talcott Parson mengenai 4 subsistem yang berada di masyarakat dalam menopang kebutuhan bermasyarakat itu sendiri. Permasalahan yang ada dalam penelitian ini sesuai dengan teori AGIL tersebut. Jika dalam penelitian selanjutnya memiliki permasalahan yang sama namun ingin menggunakan teori yang berbeda, maka salah satu teori yang dapat digunakan adalah teori konflik dari Lewis Coser mengenai katup penyelamat.

2. Dalam penelitian ini implikasi marginalnya adalah peraturan-peraturan maupun kebijakan yang dapat digunakan. Seperti membuat acara-acara rutin yang dapat mengumpulkan semua warga masyarakat agar masyarakat tersebut tidak terkotak-kotak.

(48)

124

Pengambilan data dilapangan yaitu menyebar angket sangat sulit melihat karakteristik sampel yang merupakan warga komplek. Jika dalam penelitian selanjutnya memiliki permasalahan yang sama atau setipe maka dapat menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif.

C. SARAN

Sesuai dengan kesimpulan yang sudah dipaparkan di atas, penulis memberikan saran kepada beberapa pihak, diantaranya :

1. Pemerintah setempat

Kepada pemerintah setempat saran yang diberikan merupakan saran mengenai integrasi masyarakat. Dalam penelitian ini yang dimaksud ke dalam pemerintah setempat seperti Ketua RT maupun Ketua RW, harus lebih berperan aktif dalam mengintegrasikan warganya yang berbeda, baik berbeda dari segi pendidikan, ekonomi, maupun kebudayaan. Karena resiko tinggal di kota besar maka masyarakatnya pun bermacam-macam. Apalagi di Kelurahan Cikutra, khususnya di RW 14, dimana wilayahnya terbagi ke dalam komplek dan kampung.

2. Masyarakat Setempat

Kepada masyarakat setempat saran yang diberikan megenai adaptasi sosialnya. Pertama, untuk masyarakat komplek, diharapkan untuk lebih membuka diri dengan masyarakat yang berada di luar kompleknya, serta dapat menerima secara baik bentuk kontak maupun komunikasi sosial antar warga lainnya. Kedua untuk masyarakat kampung, diharapkan dapat bersikap lebih percaya diri dan memberanikan diri untuk memulai interaksi dengan anggota masyarakat lainnya.

3. Program Studi Pendidikan Sosiologi

(49)

125

4. Penelitian Selanjutnya

(50)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Al Rasyid, H. (1993) Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung : Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran

Aminudin (2010) Pengantar Apresiasi Karya Sasatra. Bandung : PT Sinar Baru Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta

Budiharjo,E (2006) Sejumlah Masalah Pemukiman Kota. Bandung : PT Alumni Desmita (2010) Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosda

Karya

Furqon (2011). Statistik Terapan Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta Gerungan, W.A (1991) Psikologi Sosial. Bandung: PT Eresco

Henslin, J.M (2006) Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi Jilid I. Jakarta : Erlangga

Koentjaraningrat (2009) Pengantar Ilmu Antropologi . Jakarta : Penerbit Rineka Cipta

Muanas, D. dkk . (1985) Perkampungan di Perkotaan Sebagai Wujud Proses Adaptasi Sosial Daerah Jawa Barat. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan Proyek Inventarisasi Dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Narwoko, J.D & Suyanto, B (2011) Sosiologi, Teks Pengantar, dan Terapan.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Panudju, B (1999) Pengadaan Perumahan Kota Dengan Peran Serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Bandung : Penerbit Alumni

Purwanto, E.A dan Suliyastuti, D.R (2011) Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta : Penerbit

Gava Media

Riduwan & Sunarto (2013) Pengantar Statistika. Bandung : Alfabeta

Santoso, S (2010) Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama Setiadi, E.M & Kolip, U (2011) Pengantar Sosiologi, Pemahaman Fakta dan

Gejala Pemasalahan Sosial, Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta :

(51)

127

Soekanto, Soerjono (2006) Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Suparlan, P. (1996) Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Suhardi & Sumarti (2009) Sosiologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sudjana (1996) Metode Statistika. Bandung : Tarsito Media

Sugiyono(2012). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta

Wulansari, D (2009) Sosiologi, Konsep dan Teori. Bandung : PT Refika Aditama

Skripsi

Asyahida, F.N (2014) Korelasi Pertumbuhan Migran Terhadap Bangunan Liar Di Desa Lagadar Kabupaten Bandung. (Skripsi). Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung Website

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen X
Tabel 3.5
+5

Referensi

Dokumen terkait

Terbatasnya daya serap tenaga kerja di sektor formal (tenaga kerja terdidik yang jumlahnya cukup besar memberi tekanan yang kuat terhadap kesempatan kerja di sektor formal

Umur simpan produk pada industri kecil dan menengah pada umumnya diukur dengan metode konvensional, yaitu dengan menyimpan produk pangan dalam kondisi normal dengan

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Ketiga , Ketentuan yang mengatur mengenai ganti rugi atas informasi yang tidak benar atau menyesatkan telah didefinisikan sebagai wilayah hukum perdata. Padahal implikasi dari

1) Pasien sendiri, yaitu apabila pasien telah berumur 21 tahun atau lebih atau telah menikah. 2) Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampuan (curatele) persetujuan

Hasil Penelitian diperoleh bahwa pada masyarakat di Desa Korpri Kecamatan Berastagi yang menyirih lebih dari 10 tahun diperoleh hasil pada kelompok penurunan tulang

(Studi Kuasi Eksperimen Dalam Pembelajaran Sejarah Tentang Peninggalan Sejarah Bercorak Islam Di Indonesia Kelas VII SMPLB Negeri Cicendo

Sehingga dapat diketahui naik atau turunnya kinerja suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan tujuan untuk mendorong aktifitas perusahaan agar menambah nilai ekonomis