i SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
oleh
Ulfa Aulia
NIM 11201241062
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI
v
(Q.S. As-Syu’ara: 84)
Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu
adalah untuk dirinya sendiri.
(Q.S. Al-Ankabut [29]: 6)
Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang, berharap untuk besok. Hal yang
paling penting adalah jangan berhenti bertanya.
(Albert Einstein)
Bisa, harus bisa, pasti bisa.
vi
Kedua orang tua saya, Bapak Saiful dan Ibu Sulastri. Kedua orang terbaik
dalam hidup saya, yang membantu saya memiliki kehidupan yang lebih
baik, menuntun dan mendidik dalam mengarungi kehidupan. Terima kasih
atas jasa yang tidak mungkin terbalaskan sepenuhnya.
Mbah Putri yang telah memberikan semangat dan doa kepada saya.
Adikku tersayang Fauzan dan Raihan, keceriaan kalian adalah semangat
bagiku.
Seseorang yang bersemayam dalam hati, jiwa dan pikiran saya, Anggun
Abriwinoto, A.Md.
Sahabat-sahabatku Dzik, Resti, Yuli, Auliya, Evi, Oka, Uun, Dalu, dan
Ardi, terima kasih atas memori yang telah kita rangkai bersama.
Teman-teman PBSI khususnya kelas B 2011.
Semua orang yang telah berperan membantu saya dalam menyelesaikan
vii
memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr.
Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
Prof. Dr. Zamzani, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Yogyakarta.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dr. Maman Suryaman, M.Pd.
selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang memberikan
kemudahan dalam proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih saya
sampaikan juga kepada kedua pembimbing skripsi saya, yaitu Prof. Dr. Suhardi,
M.Pd. selaku pembimbing I dan Setyawan Pujiono, M.Pd. selaku pembimbing II
yang senantiasa dengan sabar memberi bimbingan, arahan, dan dorongan selama
proses penyusunan skripsi. Tidak lupa, saya ucapkan terima kasih kepada Ahmad
Wahyudin, M.Hum. selaku pembimbing akademik yang senantiasa membimbing
dan memotivasi saya.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Subandiyo, S.Pd. selaku
Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Yogyakarta yang telah memberikan izin
melakukan penelitian di SMP Negeri 15 Yogyakarta dan Eny Darsiti, S.Pd. selaku
guru pembimbing yang selama melakukan penelitian telah bersedia bekerja sama
dan membimbing dengan penuh keikhlasan dan kesabaran di sela-sela
kesibukannya. Segenap warga SMP Negeri 15 Yogyakarta, khususnya peserta
didik kelas VII A dan VII B yang telah membantu selama proses penelitian.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada kedua orang tua, adik,
dan teman hati saya Anggun Abriwinoto, A.Md. yang selalu mendoakan, memberi
dukungan dan semangat sehingga memberikan kekuatan kepada saya untuk
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Yogyakarta. Segenap keluarga besar
teman-ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
DAFTAR KODE DATA ... xviii
ABSTRAK ... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
1. Manfaat Teoretis ... 6
2. Manfaat Praktis ... 7
G. Batasan Istilah... 7
x
2. Struktur Organisasi Teks Eksplanasi ... 10
3. Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi ... 11
4. Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi ... 12
B. Strategi Double-Entry Journals (DEJ) 1. Pengertian Strategi Double-Entry Journals (DEJ) ... 17
2. Manfaat Strategi Double-Entry Journals (DEJ) ... 18
3. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Double-Entry Journals (DEJ) ... 19
4. Langkah-langkah pembelajaran dengan Strategi Double-Entry Journals (DEJ)... 19
5. Evaluasi Pembelajaran Menulis Teks Eksplansi ... 20
6. Penelitian yang Relevan ... 21
7. Kerangka Pikir ... 23
8. Hipotesis a. Hipotesis Nol ... 25
b. Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 27
B. Paradigma Penelitian ... 27
C. Variabel Penelitian ... 28
1. Variabel Bebas ... 28
2. Variabel Terikat ... 29
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi ... 29
2. Sampel ... 30
E. Metode Pengumpulan Data ... 31
F. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ... 31
xi
G. Instrumen Pengumpulan Data
1. Jenis Instrumen Penelitian ... 32
2. Validitas Instrumen ... 35
3. Reliabilitas Instrumen ... 35
H. Prosedur Penelitian 1. Tahap Praeksperimen ... 36
2. Tahap Eksperimen ... 36
3. Tahap Pascaeksperimen ... 39
I. Teknik Analisis Data ... 40
1. Penerapan Teknik Analisis Data ... 40
2. Persyaratan Analisis Data ... 40
a. Uji Normalitas ... 40
b. Uji Homogenitas ... 41
J. Hipotesis Statistik ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43
1. Deskripsi Data Penelitian a. Pretest keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 43
b. Pretest keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 45
c. Posttest keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 47
d. Posttest keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 49
e. Perbandingan Data Skor Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 51
2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Sebaran Data ... 53
xii 3. Analisis Data
a. Uji-t Skor Pretest Keterampilan Menulis Teks Eksplansi
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 55
b. Uji-t Skor Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplansi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 56
c. Uji-t Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplansi Kelompok Kontrol ... 57
d. Uji-t Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplansi Kelompok Eksperimen ... 58
4. Hasil Uji Hipotesis a. Hipotesis pertama ... 59
b. Hipotesis Kedua ... 60
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 61
2. Deskripsi Kondisi Akhir Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 69
3. Perbedaan Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi antara Kelompok yang Diberikan Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi Double-Entry Journals (DEJ) dan Kelompok yang Mengikuti Pembelajaran Tidak Menggunakan Strategi Double-Entry Journals (DEJ) ... 74
4. Tingkat Keefektifan Strategi DEJ ... 77
C. Keterbatasan Penelitian ... 80
BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 81
B. Implikasi ... 82
C. Saran... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 84
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
Sekolah Menengah Pertama Kelas VII ... 14
Tabel 2: Strategi Double-Entry Journals (DEJ) ... 18
Tabel 3: Desain Penelitian Control Group Pre-Test-Post-Test Design. 27 Tabel 4: Populasi Penelitian Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta ... 29
Tabel 5: Jadwal Pertemuan Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol ... 32
Tabel 6: Kisi-Kisi Penilaian Teks Ekspanasi ... 33
Tabel 7: Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi
dengan Pembobotan Tiap Komponen ... 34
Tabel 8: Distribusi Frekuensi Skor Pretest Keterampilan Menulis Teks
Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 44
Tabel 9: Distribusi Frekuensi Skor Pretest Keterampilan Menulis
Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 46
Tabel 10: Distribusi Frekuensi Skor Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 48
Tabel 11: Distribusi Frekuensi Skor Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 50
Tabel 12: Perbandingan Data Statistik Skor Pretest dan Posttest
Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen ... 52
Tabel 13: Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Tes
Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi ... 53
Tabel 14: Hasil Uji Homogenitas Varians... 54
Tabel 15: Hasil Uji-t Skor Pretest Keterampilan Menulis Teks
Eksplanasi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 56
Tabel 16: Hasil Uji-t Skor Posttest Keterampilan Menulis Teks
xiv
Tabel 17: Hasil Uji-t Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis
Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 57
Tabel 18: Hasil Uji-t Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Alur Kerangka Pikir Pembelajaran Teks Eksplanasi dengan
Strategi Double-Entry Journal (DEJ) ... 26
Gambar 2: Paradigma Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol... 28
Gambar 3: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pretest Keterampilan
Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 45
Gambar 4: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pretest Keterampilan
Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 47
Gambar 5: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Posttest Keterampilan
Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 49
Gambar 6: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Posttest Keterampilan
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Uji Reliabilitas ... 87
Lampiran 2: Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen... 88
Lampiran 3: Analisis Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen dari Nilai Guru dan Nilai Mahasiswa 89
Lampiran 4: Data Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol... 91
Lampiran 5: Data Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 92
Lampiran 6: Distribusi Frekuensi Data Skor Pretest Kelompok Kontrol ... 93 Lampiran 7: Distribusi Frekuensi Data Skor Posttest Kelompok Kontrol . 93 Lampiran 8: Distribusi Frekuensi Data Skor Pretest Kelompok
Eksperimen ... 94
Lampiran 9: Distribusi Frekuensi Data Skor Posttest Kelompok
Eksperimen ... 94
Lampiran 10: Uji Normalitas Sebaran Data ... 95
Lampiran 11: Uji Homogenitas Sebaran Data ... 96
Lampiran 12: Uji-t Sampel Bebas Skor Pretest Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen ... 97
Lampiran 13: Uji-t Sampel Bebas Skor Posttest Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen ... 98
Lampiran 14: Uji-t Sampel Berhubungan Skor Pretest dan Posttest
Kelompok Kontrol ... 99
Lampiran 15: Uji-t Sampel Berhubungan Skor Pretest dan Posttest
Kelompok Eksperimen ... 100
Lampiran 16: Contoh Hasil Teks Eksplanasi Pretest Kelompok Kontrol .... 101 Lampiran 17: Contoh Hasil Teks Eksplanasi Pretest Kelompok
xvii
Lampiran 18: Contoh Hasil Teks Eksplanasi Posttest Kelompok
Kontrol ... 105
Lampiran 19: Contoh Hasil Teks Eksplanasi Posttest Kelompok Eksperimen ... 107
Lampiran 20: Contoh Hasil Teks Eksplanasi Perlakuan Kelompok Eksperimen ...109
Lampiran 21: Soal Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 113
Lampiran 22: Soal Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 114
Lampiran 23: Soal Perlakuan Kelompok Eksperimen ... 115
Lampiran 24: Pedoman Penilaian Tugas Menulis Teks Eksplanasi ... 116
Lampiran 25: Silabus ... 117
Lampiran 26: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 120
Lampiran 27: Dokumentasi Foto ... 169
xviii
DAFTAR KODE DATA
S 09/ PRETEST-KK : Siswa nomor 09/ Pretest- Kelompok Kontrol
S 16/ PRETEST-KE : Siswa nomor 16/ Pretest- Kelompok Eksperimen
xix
KEEFEKTIFAN STRATEGI DOUBLE-ENTRY JOURNALS (DEJ) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA
oleh Ulfa Aulia NIM 11201241062
ABSTRAK
Penelitian mempunyai tujuan sebagai berikut. Pertama, mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi Double-Entry Journals (DEJ) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplansi tanpa menggunakan strategi Double-Entry Journals (DEJ) pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Kedua, menguji keefektifan penggunaan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta berjumlah 339. Teknik penentuan sampel dengan cluster random sampling. Hasilnya ditetapkan kelas VII B sebagai kelompok kontrol dan kelas VII A sebagai kelompok eksperimen. Data dikumpulkan menggunakan tes. Validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruk. Hasil uji normalitas menunjukkan data penelitian ini berdistribusi normal. Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai P skor pretest
sebesar 0,739 dan skor posttest sebesar 0,145. Nilai P > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varian data penelitian ini homogen. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji-t.
Berdasarkan analisis uji-t data posttest kemampuan menulis teks eksplanasi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, diperoleh nilai th 3,537, p sebesar 0,01 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi Double-Entry Journals (DEJ) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplansi tanpa menggunakan strategi
Double-Entry Journals (DEJ) pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Kenaikan skor rerata kelompok eksperimen sebesar 1,91 dan kenaikan skor rerata kelompok kontrol 0,58 . Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa strategi
Double-Entry Journals (DEJ) efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada kelas VII SMP N 15 Yogyakarta.
1
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai di terapkan di
berbagai jenjang pendidikan di Indonesia. Dalam Kurikulum 2013 terdapat
dua kompetensi yaitu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
saling berkaitan. Berdasarkan Kurikulum 2013, sajian materi pembelajaran
bahasa Indonesia mengacu pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Hal ini tercermin dari adanya empat KI. KI I berkaitan dengan
pengembangan sikap keagamaan, KI II berkaitan dengan pengembangan sikap
sosial, KI III berkitan dengan pengembangan pengetahuan, sedangkan KI IV
berkaitan dengan pengembangan keterampilan.
Selaras dengan diimplementasikannya Kurikulum 2013, pembelajaran
bahasa Indonesia berbasis teks. Oleh karena itu, guru dituntut untuk
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan
genre teks yang diimplementasikan dalam Kurikulum 2013. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks, teks dapat melalui lisan
maupun tulisan. Penelitian ini fokus pada teks tulis, dengan bentuk akhir teks
eksplanasi.
Salah satu KD dalam Kurikulum 2013 yang wajib dikuasai siswa yaitu
menyusun teks eksplanasi. Menyusun dalam hal ini berarti mencipta atau
merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya
dalam kehidupan pendidikan tapi juga kehidupan bermasyarakat.
Tarigan (2008: 117) menyatakan bahwa menulis berarti
mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat atau pikiran dan
perasaan. Sarana mewujudkan hal itu adalah bahasa. Isi ekspresi melalui
bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila dituangkan dalam
bahasa yang teratur, sistematis, sederhana, dan mudah dimengerti.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling
kompleks. Dikatakan demikian karena keterampilan menulis merupakan hasil
cipta produksi dari proses mendengar, berbicara, dan membaca. Dibandingkan
kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai
oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan. Melalui kegiatan menulis, siswa
memiliki kebebasan untuk mencipta dan mengolah ekspresi. Kegiatan tersebut
mendukung pengembangan potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh
siswa.
Melalui proses menulis, siswa dapat mengungkapkan ide dan
gagasannya ke dalam bentuk yang konkret sehingga siswa dapat secara jelas
memahami hasil pemikirannya yang baik. Tulisan yang mempresentasikan ide
dan gagasan tersebut, membantu siswa dalam merevisi, mengkaji, serta
merefleksikan ulang hasil pemikirannya dengan lebih jelas dan teliti. Melalui
proses menulis, siswa juga terbantu dalam menganalisis dan
Tarigan (2008: 22) menyatakan bahwa fungsi utama tulisan sebagai
alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan
karena memudahkan siswa berpikir kritis. Menulis dapat menolong untuk
berpikir secara kritis, juga dapat memudahkan merasakan dan menikmati
hubungan-hubungan, memperdalam daya tangkap atau menyusun urutan bagi
pengalaman.
Peran guru dalam pembelajaran bahasa khususnya pembelajaran
menulis sangat penting. Dalam proses pembelajaran ini peran guru adalah
mendorong, memberi bimbingan, dan memotivasi agar tujuan pembelajaran
tercapai. Akan tetapi, pada saat ini strategi pembelajaran yang digunakan guru
masih belum kreatif. Salah satu teks yang wajib dikuasai oleh siswa adalah
teks eksplanasi. Maka siswa harus mampu menulis atau menyusun teks
eksplanasi dengan baik.
Isnatun dan Farida (2014: 89) mengemukakan bahwa teks eksplanasi
adalah teks yang menjelaskan tentang terjadinya atau terbentuknya suatu
fenomena alam atau sosial. Contoh teks eksplanasi adalah teks yang berisi
proses terjadinya gempa bumi, mudik dan kemiskinan.
Strategi Double-Entry Journals yang seterusnya disingkat strategi DEJ membantu siswa untuk menemukan dan menggali topik yang akan diangkat
menjadi teks eksplanasi. Strategi DEJ berbentuk jurnal yang menekankan
isi/bagian-bagian dari setiap kolomnya. Strategi ini terbagi menjadi dua
Gammage via Wiesendanger (2010: 144) menyatakan bahwa
kelebihan dari strategi ini memberikan siswa kesempatan untuk
mengungkapkan ide mereka sendiri. Strategi ini mendorong siswa untuk
membaca ulang kata-kata yang mereka buat sendiri. Strategi ini membantu
meningkatkan kemampuan menulis dan keterampilan kosakata siswa.
Menggunakan elaborasi sambil menulis akan membuat siswa lebih tertarik
dan reflektif
Berdasarkan uraian di atas perlu adanya uji keefektifan strategi DEJ
dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Dengan demikian, penelitian ini
diberi judul “Keefektifan Strategi Double-Entry Journals (DEJ) dalam
Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 15
Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang mendasari penelitian ini,
dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang muncul sebagai berikut.
1. Kurangnya kemampuan siswa dalam menemukan, menggali,
menganalisis, dan mengorganisasikan teks eksplanasi.
2. Strategi yang diterapkan belum mengembangkan ide tulisan siswa secara
maksimal.
3. Keselarasan antara model pembelajaran yang digunakan guru dengan
4. Guru belum menemukan strategi pembelajaran dalam teks eksplanasi yang
kreatif.
5. Perlu diadakan uji coba strategi DEJ pada pembelajaran keterampilan
menulis teks eksplanasi pasa siswa kelas VII SMPN 15 Yogyakarta.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas perlu adanya pembatasan
masalah agar pembatasan dapat lebih fokus. Dalam hal ini, permasalahan
dibatasi pada.
1. Perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran
menulis teks eksplanasi menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang
mengikuti pembelajaran menulis teks eksplansi tanpa menggunakan
strategi DEJ.
2. Keefektifan penggunaan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks
eksplanasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks
eksplanasi siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi DEJ
dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi
2. Apakah strategi DEJ lebih efektif dalam pembelajaran menulis teks
eksplanasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang
diharapkan adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang
mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi
DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplansi
tanpa menggunakan strategi DEJ pada siswa kelas VII SMP Negeri 15
Yogyakarta.
2. Menguji keefektifan penggunaan strategi DEJ dalam pembelajaran
menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini peneliti mengharapkan agar hasil penelitian
dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai strategi pembelajaran dalam
pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, terutama pembelajaran menulis teks
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam belajar
mengajar khususnya dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan
mengimplementasikan penggunaan strategi DEJ.
b. Bagi Siswa
Diharapkan siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang
baru sehingga tidak merasa jenuh khususnya dalam pembelajaran menulis
teks eksplanasi.
c. Bagi Guru
Hasil penelitian ini bagi guru bahasa indonesia memberikan
alternatif strategi pembelajaran menulis eksplanasi sehingga pembelajaran
dapat berjalan lebih efektif.
G. Batasan Istilah
1. Strategi merupakan suatu cara, taktik, atau siasat yang dilakukan sesorang
atau sekelompok orang guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Strategi DEJ adalah strategi yang dalam kegiatan pembelajarannya
menekankan pada fungsi masing-masing kolom.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber
4. Menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka
mengungkapkan gagasan dan menyampaikan, melalui bahasa tulis kepada
orang lain agar mudah dipahami.
5. Teks eksplanasi adalah teks yang berupa penjelasan dari proses terjadinya
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Teks Eksplanasi
1. Pengertian Teks Eksplanasi
Genre teks eksplanasi diungkapkan Knapp dan Watkins (2005: 125)
sebagai salah satu fungsi dasar bahasa untuk memahami dunia dan bagaimana
dunia ini beroperasi. Proses penjelasan dalam genre teks ini digunakan untuk
mengungkapkan urutan kejadian yang logis berkaitan dengan fungsi
lingkungan sebagaimana memahami dan menginterpretasi bagaimana ide-ide
dan konsep-konsep kebudayaan serta intelektual berlaku. Teks eksplanasi juga
digunakan untuk menulis fenomena alam, teknologi, dan sosial.
Knapp dan Watkins (2005: 129) mengemukakan bahwa di dalam teks
eksplanasi terdapat dua orientasi. Kedua orientasi tersebut, yaitu untuk
menjelaskan jawaban atas pertanyaan “mengapa dan bagaimana”. Akan tetapi
seringkali kedua pertanyaan ini tampak pada teks eksplanasi secara
bersamaan.
Departmen of School Education (1990: 16) menjelaskan bahwa fungsi
teks eksplanasi sebagai sebuah teks faktual untuk menggambarkan bagaimana
sesuatu dilakukan melalui urutan tindakan atau langkah-langkah. Teks
Eksplanasi tidak hanya proses menjelaskan suatu hal tetapi juga menjelaskan
bagaimana orang melakukan proses dalam urutan langkah-langkah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi
alam, teknologi dan sosial. Oleh karena itu, kata kunci yang didapatkan pada
teks ini adalah proses.
2. Struktur Organisasi Teks Eksplanasi
Kemendikbud melalui bukunya “Bahasa Indonesia Wahana
Pengetahuan” untuk kelas VII (2013: 116) menyatakan bahwa teks eksplanasi
mempunyai satu struktur dan terbagi menjadi tiga bagian. Jika dilihat dari sifat
kehadirannya di dalam teks, maka bagian pertama yang berupa pernyataan
umum (pembuka) dan bagian kedua berupa deretan penjelasan (isi) wajib ada
dalam teks eksplanasi. Sementara bagian ketiga, berupa interpretasi (penutup)
tidak wajib ada atau kehadirannya di dalam teks eksplanasi tidak diwajibkan
(manasuka).
Isnatun dan Farida (2014: 78) mengemukakan bahwa terdapat satu
struktur dan terbagi menjadi tiga bagian dalam teks eksplanasi. Bagian
pertama pernyataan umum, pada bagian ini berisi informasi singkat tentang
suatu topik yang dibicarakan. Bagian kedua adalah penjelasan atau isi, pada
bagian ini berisi tentang penjelasan secara detail mengenai pesan atau
peristiwa yang terjadi. Bagian ketiga adalah penutup, berisi kesimpulan atau
pendapat penulis tentang peristiwa yang terjadi, bagian ini boleh ada atau tidak
ada.
Wong (2002: 132-33) juga menyatakan terdapat satu struktur dan
terbagi menjadi tiga bagian dalam teks eksplanasi. Bagian pertama pernyataan
umum yang menjelaskan sebuah pernyataan mengidentifikasi tentang apa
peristiwa, peristiwa mungkin terkait sesuai dengan waktu atau penyebab, atau
sesuai dengan keduanya. Tujuan dari penjelasan adalah untuk memberitahu
setiap langkah dari proses (bagaimana) dan memberikan alasan (mengapa).
Terakhir, penutup yaitu tidak wajib ada di dalam teks eksplanasi (opsional).
Dengan demikian, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan dalam teks
eksplanasi mempunyai satu struktur yang terbagi dalam tiga bagian. Petama
pernyataan umum yaitu pembuka yang berisi informasi singkat dan pernyataan
yang mengidentifikasi suatu topik yang dibicarakan. Kedua penjelasan, berisi
serangkaian peristiwa, yang berisi penjelasan secara detail mengenai peristiwa
yang terjadi. Ketiga interpretasi atau penutup, bagian ini bersifat opsinal.
3. Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi
Eksplanasi biasanya berkaitan dengan fakta suatu proses yang meliputi
kelas-kelas benda, artinya kata benda yang digunakan lebih umum bukan
spesifik (Knapp dan Watkins, 2005: 127). Maksudnya karena eksplanasi lebih
mengedepankan suatu proses terbentuknya suatu benda berdasarkan fakta,
maka tujuannya memudahkan pembaca menangkap makna yang hendak
disampaikan penulis.
Teks eksplanasi disusun berdasarkan peristiwa yang nyata (fakta).
Kemendikbud (2013: 134) menjelaskan ada beberapa hal yang termasuk ke
dalam fitur gramatikal atau sering juga disebut dengan unsur kebahasaan teks
eksplanasi. Adapun yang termasuk sebagai fitur gramatikal tersebut antara
(penghubung), serta kata kerja aksi pada kalimat penjelas. Lebih lanjut akan
dijelaskan sebagai berikut.
a. Konjungsi juga dinamakan sebagai kata sambung, ada kata tugas yang
menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa
dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Alwi, Hasan, dkk, 2003: 296).
b. Kohesi, merujuk pada keterkaitan antarproposisi yang secara eksplisit
diungkapkan oleh kalimat-kalimat yag digunakan (Alwi, Hasan, dkk,
2003: 296).
c. Kalimat definisi berupa kata kerja kopula (penghubung), seperti kata
adalah, ialah, dan merupakan.
d. Kalimat penjelas berupa kata kerja aksi seperti kata menyebabkan.
4. Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Moulton (via Darmadi 1996: 1) menyatakan bahwa pada dasarnya
setiap orang memiliki kemampuan menulis. Kemampuan tersebut bukan
karena warisan, melainkan karena adanya proses belajar. Kemampuan menulis
setiap orang tidaklah sama walapun sama–sama diperoleh melalui kegiatan
belajar. Ada orang yang kemampuan menulisnya sangat baik dan ada orang
yang kemampuan menulisnya sedang-sedang saja. Perbedaan kemampuan itu
ditentukan oleh intensitas dan kapasitas seseorang dalam belajar.
Djiwandono (2011: 121) menyatakan bahwa kemampuan menulis
mengasumsikan adanya isi masalah yang hendak disampaikan, di samping
dengan baik oleh pembaca. Dengan adanya tenggang waktu yang lebih
longgar isi tulisan dapat diusahakan secara lebih baik dan rapi. Bahkan bila
masih terdapat kekeliruan masih terdapat peluang untuk melakukan
pembenahan seperlunya.
Enre (1988: 6) mengemukakan bahwa menulis menolong kita
menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui. Menulis mengenai suatu
topik merangsang pemikiran kita mengenai topik tersebut dan membantu kita
membangkitkan pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam bawah
sadar. Dari beberapa pendapat di atas menulis dapat diartikan sebagai kegiatan
yang tidak mudah dilakukan, membutuhkan pikiran, pengalaman,
keterampilan, latihan, dan kreativitas yang tinggi. Menulis merupakan sarana
untuk menyampaikan informasi dan gagasan kepada orang lain dalam bentuk
tulisan.
Tugas menulis hendaklah bukan semata-mata tugas untuk memilih dan
menghasilkan bahasa saja, melainkan bagaimana mengungkapkan gagasan
dengan memergunakan sarana bahasa tulis secara tepat. Dengan kata lain,
tugas menulis haruslah yang memungkinkan terlibat unsur linguistik dan
ekstralinguistik, unsur bahasa dan pesan, memberi kesempatan kepada pelajar
untuk tidak saja berpikir menghasilkan bahasa secara tepat, melainkan juga
memikirkan gagasan apa yang akan dikemukakan. Tugas tersebut berarti
melatih siswa untuk mengomunikasikan gagasannya seperti halnya tujuan
Sebelum siswa diberi waktu untuk menulis, guru perlu menyiapkan
beberapa bentuk contoh teks jenis eksplanasi sebagai model. Hal ini penting
untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa. Harus selalu
diingat bahwa kemampuan siswa dalam membuat tulisan atau menulis teks
sangat ditopang oleh kebiasaan mereka dalam membaca teks-teks sejenis
sebelumnya (Pardiyono, 2007: 159).
Di dalam standar isi mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP kelas
VII, disajikan beberapa materi pembelajaran. Sesuai dengan fokus penelitian
ini, maka yang akan dibahas adalah kegiatan menyusun atau menulis teks
eksplanasi. Dengan demikian, sesuai dengan standar isi yang telah
direncanakan, maka yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah
kompetensi dasar butir 4.2.
Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
Sekolah Menengah Pertama Kelas VII
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang
dianutnya.
1.1 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugrah Tuhan yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya.
1.2 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri
[image:33.595.136.507.485.752.2]Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi.
2.2Memiliki perilaku percaya diri dan
tanggung jawab dalam membuat
tanggapan pribadi atas karya budaya
masyarakat Indonesia yang penuh
makna.
2.3 Memiliki perilaku kreatif, tanggung jawab, dan santun dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada masyarakat. 2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan langkah-langkah suatu proses berbentuk linear.
2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek.
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptal, dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
3.1 Memahami teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
3.2 Membedakan teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
3.4 Mengidentifikasi teks hasil
observasi, deskriptif, eksposisi,
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
4. Mencoba, mengolah, dan
menyajikan dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, mencoba,
menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai
dengan yang dpelajari di sekolah dan smber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
4.1 Menangkap makna teks hasil
observasi, deskriptif, eksposisi,
eksplanasi, dan certa pendek baik secara lisan maupun tulisan.
4.2 Menyusun teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil
observasi, deskriptif, eksposisi,
eksplanasi, dan certa pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.
4.4 Meringkas teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek baik secara lisan maupun tulisan.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 dalam
proses pembelajaran terdapat langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah mengamati, menanya, mengumpulkan data,
menalar/mencipta, dan mengomunikasi. Siswa diharapkan mampu melalui
kegiatan dalam pembelajaran melalui tahap-tahap tersebut yang dirancang
oleh guru dalam RPP, untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dilihat dari segi kompetensi berbahasa, menulis adalah aktivitas aktif,
produktif, dan aktivitas menghasilkan bahasa. Aktivitas pertama adalah
menekankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua gagasan. Menulis teks
eksplanasi merupakan kegiatan yang harus mempertimbangkan unsur-unsur
yang terdapat dalam teks eksplanasi. Termasuk ciri-ciri bahasa, strukturnya,
B. Strategi Double-Entry Journals (DEJ)
1. Pengertian Strategi Double-Entry Journals (DEJ)
Berthoff (via Ruddel, 2005: 295) strategi DEJ merupakan strategi yang
dalam kegiatan pembelajarannya menekankan pada fungsi masing-masing
kolom. Jurnal ini terbagi menjadi dua kolom, yakni kolom kiri dan kolom
kanan. Kedua kolom tersebut mempunyai fungsi yang berbeda.
Voughan (via Ruddel, 2005: 295) menyatakan bahwa kolom bagian
kiri digunakan untuk mencatat, mengamati, menggali ide, mengelompokkan
kata, dan membuat peta konsep (tahap pra menulis) yang di dahului dengan
membaca atau proses pembelajaran terlebih dahulu. Kolom bagian kanan
adalah kolom yang digunakan untuk mengolah (cooking) hasil catatan, pengamatan, penggalian ide, pengelompokkan kata dan membuat peta konsep.
Proses mengolah bisa berupa mengamati kembali, mempelajari, mendaftar,
serta menambahkan informasi. Di dalam kolom bagian kanan, peserta didik
dapat mengolaborasikan dan menyusun pendapat yang sesuai dengan konsep
yang tertera dalam kolom bagian kiri. Setelah proses tersebut, proses
selanjutnya memindah dan mengembangkan ide dan gagasan ke dalam
karangan yang tersusun secara sistematis dan efektif.
Dalam strategi DEJ, guru meminta siswa untuk mengamati bagian dari
teks atau gambar dan merespon dalam beberapa cara. Siswa memasukkan ide,
atau konsep mereka dari hasil pengamatan mereka dan memasukkannya pada
“kolom konsep”, kemudian siswa memasukan tanggapan dan interpretasi
memberikan siswa kesempatan untuk berpikir secara mendalam tentang
konsep, ide-ide, dan isu-isu yang mereka pelajari (Antonacci, dkk, 2011: 278).
[image:37.595.134.500.220.551.2]Berikut ini terdapat tabel yang berisi rincian dari strategi DEJ.
Tabel 2. Strategi Double-Entry Journals (DEJ)
KONSEP PENGOLAHAN
a. Modeling dapat dilakukan dengan:
-Membaca artikel -Audio visual -Gambar
-Penjelasan guru
-Sumber informasi yang lain
b. Bagian konsep digunakan
untuk: -Mencatat -Mengamati -Menggali ide
-Mengelompokkan kata, dan -Membuat peta konsep.
c. Penulisan ide, konsep atau inti
bacaan tersebut bisa
menggunakan frasa, klausa, kalimat, atau menggunakan media gambar.
a. Kolom yang digunakan untuk
mengolah hasil catatan,
pengamatan, penggalian ide, pengelompokkan kata, dan peta konsep.
b. Proses mengolah bisa berupa
mengamati kembali,
mempelajari, mendaftar, serta menambahkan informasi.
c. Menghubungkan dengan
pendapat pribadi.
d. Bagian ini dapat
dikolaborasikan dan menyusun pendapat yang sesuai dengan konsep pada kolom kiri
e. Bentuk pengolahan, paragraf
sudah mulai membentuk.
2. Manfaat Strategi Double-Entry Journals (DEJ)
Strategi DEJ membantu siswa untuk menemukan dan menggali topik
yang akan diangkat menjadi teks eksplanasi. Daniel (2007: 85) strategi DEJ
menggunakan bahan yang dapat dijadikan sumber informasi pembelajaran.
Bahan pembelajaran bisa meliputi artikel, audio visual, gambar, penjelasan
guru, atau dari sumber informasi yang lain. Salah satu sumber yang di pakai
penelitian ini dengan menggunakan strategi DEJ diyakini dapat membantu
siswa menemukan dan menggali topik yang akan diangkat ke dalam tulisan
dan membuat pelajaran menjadi menarik. Jadi, siswa lebih mudah mendapat
informasi dan data yang mendukung tulisannya. Selain itu, data dan informasi
dapat dipertanggungjawabkan.
3. Kelebihan Strategi Double-Entry Journals (DEJ)
Gammage via Wiesendanger (2010: 144) menyatakan bahwa
kelebihan dari strategi ini memberikan siswa kesempatan untuk
mengungkapkan ide mereka sendiri. Strategi ini mendorong siswa untuk
membaca ulang kata-kata yang mereka buat sendiri. Strategi ini membantu
meningkatkan kemampuan menulis dan keterampilan kosakata siswa.
Menggunakan elaborasi sambil menulis akan membuat siswa lebih tertarik
dan reflektif.
4. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Strategi Double-Entry Journals (DEJ)
Strategi DEJ merupakan strategi yang sangat fleksibel sehingga teknik
penggunaannya disesuaikan dengan jenis tulisan dan tujuan tulisan. Pada
penelitian ini, strategi DEJ digunakan untuk pembelajaran menulis teks
eksplanasi. Strategi ini dapat mempermudah proses berpikir dan proses
penyusunan teks eksplanasi, berikut langkah-langkahnya.
Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan mengenai teks eksplanasi dan strategi DEJ kepada
b. Guru memberikan gambar terkait fenomena alam, teknologi, atau sosial
untuk diolah menjadi teks eksplanasi dan memberikan lembar kerja.
c. Masing-masing siswa mencoba dan mencermati (mencari dan menemukan
fakta-fakta/ide/konsep yang mereka lihat dari gambar dan pengetahuan
mereka terkait gambar tesebut).
d. Informasi yang mereka temukan di tulis dalam kolom konsep. Kolom
konsep digunakan untuk mencatat, mengamati, menggali ide, dan
mengelompokkan kata. Data dapat berupa frasa, klausa, dan kalimat.
e. Setelah siswa merasa yakin dengan informasi yang disusun di dalam
kolom konsep. Selanjutnya siswa dapat mengolaborasikan, menyusun,
merefleksi, menganalisis, dan mengkritisi yang ditulis dalam kolom
pengolahan. Data pada kolom pengolahan sudah mulai berbentuk paragraf.
f. Mintalah siswa membuat tulisan teks eksplanasi berdasarkan data yang
sudah mereka buat dalam lembar kerja DEJ dengan menambahkan
informasi lain yang bersangkutan.
5. Evaluasi Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Nurgiyantoro (2012: 9) menyatakan bahwa kegiatan penilaian
pendidikan di sekolah merupakan sebuah kegiatan yang kompleks dan
melibatkan banyak aspek dan aktivitas di dalamnya. Orang mungkin
beranggapan bahwa penilaian tidak lain adalah penilaian nilai. Penilaian nilai
memang merupakan sebagian dari kegiatan penilaian, tetapi penilaian lebih
Penilaian menulis sebaiknya dilakukan secara objektif dan
menyeluruh. Permasalahan selama ini adalah pengaruh subjektivitas seorang
penilai. Jika kondisi fisik atau psikis penilai tidak dalam kondisi baik, maka
dapat dipastikan dalam penilaian tidak objektif. Agar penilaian dapat objektif,
disertakan skala pengukuran yang mencakup aspek-aspek penilaian.
Aspek-aspek pokok dalam penilaian menulis yaitu penilaian kualitas isi, organisasi
dan penyajian isi, gaya dan bentuk bahasa, penggunaan kosakata, dan mekanik
atau tata bahasa. Rubrik penilaian yang digunakan dalam penelitian ini
diambil dari buku guru (Kemendikbud, 2014: 86-88) dengan pembobotan tiap
komponen dan dapat dilihat pada tabel 7.
6. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
disusun oleh Siti Anisarahayu NIM 08201241010 dengan judul “Keefektifan
Strategi Double-Entry Journals (Jurnal Dua Kolom) dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Yogyakarta”. Hasil
penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara
kelompok yang diajar dengan strategi DEJ dengan kelompok yang diajar tanpa
menggunakan strategi DEJ. Selain itu dalam penelitian tersebut juga
menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis argumentasi dengan strategi
DEJ, pada kegiatan pramenulis dan pascamenulis kelompok eksperimen lebih
efektif daripada pembelajaran menulis argumentasi tanpa pemanfaatan strategi
Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah karena
menggunakan strategi yang sama. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan
penelitian Siti Anisarahayu (2008). Perbedaannya terletak pada teks dan
subjek penelitian. Teks yang digunakan oleh Siti Anisarahayu dalam
penelitian adalah teks argumentasi, sedangkan teks yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teks eksplanasi. Subjek penelitian Siti Anisarahayu
adalah siswa kelas X SMA Negeri 8 Yogyakarta, sedangkan penelitian ini
dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.
Selanjutnya penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah
penelitian yang disusun oleh Ayuning Tyas Widyaningsih NIM 10201241047
dengan judul “Keefektifan Metode Kelompok Investigasi dalam Pembelajaran
Memahami Teks Eksplanasi Berbasis Kurikulum 2013 pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 1 Sleman, Yogyakarta”. Hasil penelitian tersebut menunjukan
bahwa terdapat hasil yang signifikan antara kelompok yang diajar dengan
metode kelompok investigasi dengan kelompok yang diajar tanpa
menggunakan metode kelompok investigasi. Selain itu dalam penelitian
tersebut juga menyimpulkan bahwa pembelajaran memahami teks eksplanasi
dengan metode kelompok investigasi efektif daripada pembelajaran
memahami teks ekaplanasi tanpa pemanfaatan metode kelompok investigasi.
Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah karena
sama-sama menggunakan teks eksplanasi. Penelitian ini memiliki perbedaan
dengan penelitian Ayuning Tyas Widianingsih terletak pada keterampilan
yang digunakan oleh Ayuning Tyas Widianingsih dalam penelitian adalah
memahami teks, sedangkan keterampilan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menulis teks. Metode yang diterapkan pada penelitian Ayuning Tyas
Widianingsih adalah Metode Kelompok Investigasi, sedangkan penelitian ini
menggunakan strategi DEJ. Subjek penelitian Ayuning Tyas Widianingsih
adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sleman, Yogyakarta, sedangkan
penelitian ini mengambil subjek penelitian siswa kelas VII SMP Negeri 15
Yogyakarta.
7. Kerangka Pikir
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
mendukung siswa dalam belajar agar kegiatan belajar mengajar dilakukan
dengan baik. Pembelajaran menulis teks eksplanasi dimaksudkan untuk
melatih siswa mengembangkan kemampuan menulis. Dalam pembelajaran
menulis teks eksplanasi, faktor guru dan strategi pembelajaran sangat
menentukan keberhasilan pembelajaran. Kemampuan guru dalam menjelaskan
pembelajaran dan mengelola kelas dapat mendorong siswa untuk lebih
termotivasi dalam kegiatan belajar. Selain itu, seorang guru juga harus pandai
memilih model pengajaran serta memilih strategi apa yang akan digunakan
agar siswa dapat merasa senang dengan pembelajaran yang disampaikan dan
tidak merasa bosan. Sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif.
Menulis teks eksplanasi merupakan salah satu keterampilan pada
Kurikulum 2013. Menulis di sini dimaksudkan menghasilkan teks secara
Pada pembelajaran menulis di sekolah, guru cenderung mengacu pada buku
pelajaran atau modul selama mengajar. Guru menargetkan pembelajaran di
kelas selesai, ketika modul dan penugasan di dalamnya telah selesai
disampaikan. Sementara itu, siswa tidak sepenuhnya berkonsentrasi pada
materi yang disampaikan. Pembelajaran seperti itu berdampak negatif bagi
siswa karena kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif siswa rendah. Dengan
kata lain pembelajaran keterampilan menulis tersebut belum mampu
membantu siswa mengembangkan kemampuan dalam menulis teks khususnya
teks eksplanasi. Dengan adanya strategi diharapkan pembelajaran menjadi
menarik dan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan menulis.
Strategi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah strategi DEJ.
Gammage via Wiesendanger (2010: 144) menyatakan bahwa strategi
DEJ memberikan siswa kesempatan untuk mengungkapkan ide mereka
sendiri. Strategi ini mendorong siswa untuk membaca ulang kata-kata yang
mereka buat sendiri. Strategi ini membantu meningkatkan kemampuan
menulis dan keterampilan kosakata siswa. Menggunakan elaborasi sambil
menulis akan membuat siswa lebih tertarik dan reflektif.
Strategi DEJ diduga dapat digunakan untuk meningkatkan
keterampilan menulis teks eksplanasi di tingkat menengah. Hal tersebut
sebagai upaya mewujudkan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi yang
variatif dan inovatif. Dalam hal ini, strategi DEJ dirasa cukup tepat untuk
diterapkan dalam teks eksplanasi. Berikut terdapat gambar alur kerangka pikir
Gambar 1. Alur Kerangka Pikir Pembelajaran Teks Eksplanasi dengan Strategi Double-Entry Journal (DEJ)
8. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis, kajian hasil penelitian, dan kerangka pikir di
atas, dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Hipotesis Nol
1) Tidak ada perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi antara siswa
yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi DEJ dengan siswa
yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi DEJ. Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran Bahasa
Strategi DEJ
Strategi DEJ dalam menulis teks eksplansi
Langkah :
1. Guru memberikan materi
terkait teks eksplanasi dan strategi DEJ.
2. Siswa mengamati gambar
yang diberikan oleh guru.
3. Siswa memasukkan fakta,
mencatat, mengamati, dan menggali ide pada kolom
“konsep”.
4. Pada kolom “pengolahan” siswa mengolaborasikan dan menyusun pendapat sesuai kolom konsep.
5. Siswa menulis teks eksplanasi berdasarkan strategi DEJ.
[image:44.595.134.539.120.515.2]2) Strategi DEJ tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks
eksplanasi.
b. Hipotesis Penelitian
1) Terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi antara siswa yang
mengikuti pembelajaran menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang
mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi DEJ.
2) Strategi DEJ efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks
27
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kuantitatif.
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Penelitian ini
[image:46.595.143.516.338.439.2]menggunakan desain eksperimen control group pretest-posttest design, seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 3.Desain Penelitian Control Group Pretest - Posttest Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
E O1 X O2
K O3 - O4
Keterangan:
E : Kelompok eksperimen
K : Kelompok kontrol
O1 : Pretest kelompok eksperimen O2 : Pretest kelompok kontrol O3 : Posttest kelompok eksperimen O4 : Posttest kelompok kontrol
B. Paradigma Penelitian
(Sugiyono, 2014: 65) menyatakan bahwa dalam penelitian kuantitatif
yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat
diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka
peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa
variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti disebut
paradigma penelitian. Penelitian ini menggunakan paradigma sederhana.
Paradigma penelitian merupakan hubungan antara variabel-variabel
dalam suatu kegiatan penelitian. Peta penelitian dapat digambarkan sebagai
[image:47.595.121.538.194.344.2]berikut.
Gambar 2. Paradigma Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kedua kelompok, baik eksperimen maupun kontrol dalam penelitian
ini dikenai pengukuran dengan menggunakan pretest dan posttest. Setelah
dilakukan kegiatan pretest, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan strategi DEJ, sedangkan kelompok kontrol diberi pembelajaran tanpa strategi
DEJ. Setelah itu pengukuran berupa posttest untuk mengukur tingkat kemampuan siswa.
C. Variabel Penelitian 1) Variabel Bebas
Sugiyono (2014: 61) menyatakan bahwa variabel bebas merupakan
variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
penggunaan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Pembelajaran Menulis
Teks Eksplanasi
Treatment Strategi DEJ
Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Non
Treatment
Tingkat Kemampuan Menulis Teks
Eksplanasi Kelompok
Eksperimen
2) Variabel Terikat
Sugiyono (2014: 61) menyatakan bahwa variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam
menulis teks eksplanasi.
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi menurut (Arikunto, 2010: 173).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP
Negeri 15 Yogyakarta, yang terdiri dari sepuluh kelas. VII A, VII B, VII C,
VII D, VII E, VII F, VII G, VII H, VII I, dan VII J dengan jumlah siswa
[image:48.595.191.434.537.696.2]sebanyak 339 orang. Data tersebut dapat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4. Populasi Penelitian Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta
No. Kelas Jumlah
1 VII A 34
2 VII B 33
3 VII C 34
4 VII D 34
5 VII E 34
6 VII F 34
7 VII G 34
8 VII H 34
9 VII I 34
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2010: 174). Pada penelitian ini untuk menentukan kelas kontrol dan kelas
eksperimen digunakan teknik cluster random sampling. Dari hasil
pengambilan sampel melalui cluster random sampling, diperoleh dua kelas yang menjadi sampel dari penelitian ini, yaitu kelas VII A dengan jumlah
siswa 34 orang dan VII B dengan jumlah siswa 33 orang. Untuk menentukan
kelas yang dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan
undian. Hasil dari pengundian diperoleh kelas VII A sebagai kelas eksperimen
yang dikenai perlakuan strategi DEJ dan kelas VII B sebagai kelas kontrol
yang tidak dikenai perlakuan strategi DEJ. Kelas yang digunakan untuk uji
instrumen adalah kelas VII E dengan jumlah siswa sebanyak 34.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian eksperimen ini menggunakan teknik tes. Arikunto
(2010: 193) menyatakan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes ini berupa tes essai,
dan siswa akan diberi satu topik. Oleh karena itu tes yang dilakukan adalah
F. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Sekolah
Menengah Pertama yang terletak di Jl. Tegal Lempuyangan 61 Bausasran
Danurejan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015. Proses penelitian
ini dilakukan selama tiga bulan. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa
tahap. Pertama observasi sekolah, kedua pengukuran awal pembelajaran
menulis teks eksplanasi (pretest) pada kelas kontrol dan kelas eksperimen,
ketiga tahap perlakuan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,
keempat tahap pelaksanaan tes akhir (posttest) pembelajaran menulis teks
eksplanasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berikut ini terdapat tabel
jadwal perlakuan kelompok eksperimen dan jadwal pembelajaran kelompok
Tabel 5. Jadwal Perlakuan Kelompok Eksperimen dan Jadwal Pembelajaran Kelompok Kontrol
No Kegiatan Tanggal Kegiatan Kelas
1 Pretest kelompok kontrol 21 Februari 2015 VII B 2 Pretest kelompok eksperimen 21 Februari 2015 VII A
3 Pembelajaran I kelompok kontrol 23 Februari 2015 VII B
4 Perlakuan I kelompok eksperimen 24 Februari 2015 VII A
5 Pembelajaran II kelompok kontrol 26 Februari 2015 VII B
6 Perlakuan II kelompok
eksperimen
25 Februari 2015 VII A
7 Pembelajaran III kelompok
kontrol
28 Februari 2015 VII B
8 Perlakuan III kelompok
eksperimen
28 Februari 2015 VII A
9 Pembelajaran IV kelompok
kontrol
2 Maret 2015 VII B
10 Perlakuan IV kelompok
eksperimen
3 Maret 2015 VII A
11 Pembelajaran V kelompok kontrol 5 Maret 2015 VII B
Perlakuan V kelompok eksperimen
4 Maret 2015 VII A
12 Pembelajaran VI kelompok
kontrol
7 Maret 2015 VII B
Perlakuan VI kelompok eksperimen
7 Maret 2015 VII A
11 Posttest kelompok kontrol 9 Maret 2015 VII B 12 Posttest kelompok eksperimen 10 Maret 2015 VII A
G. Instrumen Pengumpulan Data 1. Jenis Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa tes menulis
yang berfungsi untuk mengukur kemampuan menulis awal siswa dan menulis
akhir siswa. Instrumen ini berlandaskan teori, indikator-indikator yang harus
dicapai siswa, berpedoman pada kurikulum yang digunakan dan disesuaikan
[image:51.595.144.515.155.538.2]Yogyakarta adalah kurikulum 2013. Berikut ini disajikan tabel yang berisi
[image:52.595.125.366.196.300.2]kisi-kisi penilaian teks eksplanasi.
Tabel 6. Kisi-Kisi Penilaian Teks Ekspanasi
No Aspek yang Dinilai Skor
1 Isi
2 Organisasi
3 Kosakata
4 Penggunaan Bahasa
5 Mekanik
Jumlah Skor =
Tabel 7. Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi dengan Pembobotan Tiap Komponen
PROFIL PENILAIAN TEKS EKSPLANSI NAMA :
JUDUL :
SKOR KRITERIA I
S I
27-30 SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai topik tulisan;substantif; pengembangan observasi lengkap; relevansi dengan topik yang dibahas.
22-26 CUKUP-BAIK: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; pengembangan observasi terbatas; relevan dengan topik tetapi kurang terperinci.
17-21 SEDANG-CUKUP: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak memadai.
13-16 SANGAT-KURANG: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; atau tidak layak dinilai.
O R G A N I S A S I
18-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar; gagasan diungkapkan dengan jelas; padat; tertata dengan baik; urutan logis; kohesif.
14-17 CUKUP-BAIK: kurang lancar; kurang terorganisasi tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis tetapi tidak lengkap.
10-13 SEDANG-CUKUP: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis.
7-9 SANGAT-KURANG: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; atau tidak layak dinilai.
K O S A K A T A
18-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata; penggunaan register tepat.
14-17 CUKUP-BAIK: penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadangkadang salah, tetapi tidak mengganggu.
10-13 SEDANG-CUKUP: penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau
tidak jelas.
7-9 SANGAT-KURANG: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak nilai.
P E N G B A H A S A
18-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi).
14-17 CUKUP-BAIK: konstruksi sederhana tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa
(fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas.
10-13 SEDANG-CUKUP: terjadi banyak kesalahan dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau kabur.
7-9 SANGAT-KURANG: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidaklayak dinilai.
M E K A N I K
10 SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf.
6 CUKUP-BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna.
4 SEDANG-CUKUP: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur. 2 SANGAT-KURANG: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan
ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai.
JUMLAH: PENILAI: KOMENTAR
2. Validitas Instrumen
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan
validitas konstruk. Validitas isi digunakan untuk mengetahui seberapa
instrumen tersebut telah telah mencerminkan isi yang dikehendaki.
Selanjutnya validitas konstruk yaitu berkaitan dengan konstruk atau konsep
bidang ilmu yang akan diuji validitasnya. Validitas dilakukan dengan
dikonsultasikan pada expert judgment dalam hal ini adalah guru pembimbing
yaitu, Eny Darsity, S. Pd.
3. Reliabilitas Instrumen
Nurgiyantoro (2009: 339) mengatakan bahwa reliability atau keterpercayaan menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat
mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk
menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan prosedur konsistensi
internal dengan teknik Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS seri 16.
Pengujian ini dilakukan pada siswa di luar sampel penelitian, yaitu kelas VII E
yang berjumlah 34 siswa. Kelas tersebut merupakan kelas di luar kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha
sebesar 0,667 sehingga dinyatakan reliabel karena lebih besar dari 0,6. Hasil
H. Prosedur Penelitian 1. Tahap Praeksperimen
Pengukuran sebelum eksperimen dilakukan dengan pretest, yaitu berupa tes keterampilan menulis teks eksplanasi. Pretest diberikan pada
kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Pemberian pretest bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan menulis teks eksplanasi di awal,
sebelum diberi perlakuan. Selain itu, pretest juga dilakukan untuk
menyamakan kondisi antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Hasil dari pretest kedua kelompok selanjutnya menggunakan rumus Uji-t.
Uji-t dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keterampilan
menulis teks eksplanasi antara kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen. Dengan demikian, kedua kelompok berangkat dari titik acuan
yang sama.
2. Tahap Eksperimen
a. Persiapan
Pada tahap ini instrumen harus sudah disiapkan, seperti buku paket
“Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan (edisi revisi)”, papan tulis, lembar
kerja, dan sebagainya. Perlengkapan ini digunakan pada saat proses
pembelajaran. Guru pendamping harus menyiapkan dengan cepat dan harus
mengetahui fungsi dari setiap perlengkapan tersebut.
b. Pelaksanaan
Perlakuan ini diberikan untuk kelompok eksperimen dan kelompok
sudah ditetapkan. Setelah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
terbukti memiliki tingkat keterampilan yang sama dalam menulis teks
eksplanasi. Dilanjutkan dengan kegiatan treatment untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa. Tindakan ini
melibatkan empat unsur pokok, yaitu strategi DEJ, guru, peneliti, dan siswa.
Guru sebagai pelaku memanipulasi proses belajar mengajar,
memanipulasi yang dimaksud adalah memberikan perlakuan dengan
menggunakan strategi DEJ untuk menulis teks eksplanasi pada kelompok
eksperimen. Siswa sebagai unsur yang menjadi sasaran manipulasi. Peneliti
sebagai pengamat yang mengamati langsung proses pembelajaran.
Pada kelompok eksperimen, siswa yang menggunakan strategi DEJ
dapat mengembangkan sendiri konsep dan fakta dalam menyimpulkan
pelajaran yang diajarkan oleh guru. Sementara itu, pada kelompok kontrol
siswa mendapatkan pembelajaran menulis teks eksplanasi tanpa menggunakan
strategi DEJ perlakuan, materi yang dipilih untuk strategi DEJ disesuaikan
dengan kurikulum SMP, yaitu kurikulum 2013 untuk pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Langkah-langkah perlakuan penelitian kelompok eksperimen sebagai berikut.
1. Siswa menyimak penjelasan mengenai teks eksplanasi dan strategi DEJ
yang dijelaskan oleh guru.
2. Siswa diberikan contoh teks eksplanasi sebagai bekal menulis oleh guru
3. Siswa diberikan gambar yang bertema ”fenomena alam” dan lembar kerja
oleh guru.
4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok
mengamati gambar yang diberikan oleh gu