• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL KEGIATAN MAGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL KEGIATAN MAGANG"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

50

HASIL KEGIATAN MAGANG

Panyu Agile Residence

Proyek terletak di sebidang tanah di Shitachong Nancun Town, Panyu District, Guangzhou, dan berbatasan dengan Shitouchong. Sebelah utara terdapat sebuah sungai dari Guangzhou University City yang mencakup area seluas 34,4 km2. Daerah ini merupakan bagian depan dari Sanzhixiang Waterway, sebagai terusan yang berhubungan dengan laut Sungai Pearl. Dengan garis pantai 1 km sepanjang Binhe Road, akses bagian selatan dekat dengan Exit of Nansha Port Expressway dan dekat dengan pintu keluar Shitou Station dari Guangzhou Metro

Line 7.

Proyek yang direncanakan meliputi area sekitar 620.000 m2 dan daerah untuk tinggal mencapai 1.000.000 m2. Arah pengembangan yaitu menjadikannya sebagai daerah perumahan besar yang menampung lebih dari 10.000 rumah tangga perumahan dengan perumahan penduduk lebih dari 30.000 orang. Rasio plot tempat tinggal di masyarakat akan kurang dari 2, sedangkan tingkat penghijauan akan lebih dari 36%. Direncanakan untuk menjadi komunitas sungai besar high-end, itu akan memiliki serangkaian produk residensial high-end seperti rumah-rumah kota kecil yang bertingkat tinggi gedung apartemen dekat sungai dan bangunan apartemen bertingkat tinggi dengan pandangan sungai. Selain itu, seluruh masyarakat juga akan dilengkapi dengan satu set lengkap fasilitas umum untuk tujuan pendidikan komersial, medis dan dasar serta klub besar-besaran untuk hiburan dan olahraga. Proyek ini akan menjadi produk lain dari Agile

Property setelah pengembangan Agile Garden di Guangzhou.

Panduan Master Planning

Filosofi Perencanaan dan Perancangan

Dalam kasus Panyu Agile Residence ini tahap perencanaan dan master

planning sudah dilakukan dan master plan sudah dihasilkan oleh arsitek

(2)

51

yang dilakukan oleh arsitek yang kemudian akan dikembangkan lanskapnya oleh BCI secara umum dibagi menjadi 4 fase (phase) perancangan lanskap. Dimana fase ke-1 adalah Townhouse, fase ke-2 adalah Multi-Storey Residential Area, fase ke-3 adalah Community Centre and Shopping Mall, fase ke-4 adalah High-Res

Residential Area (Gambar 13). Fokus dalam perancangan lanskap yang dilakukan

saat mahasiswa magang adalah perancangan pada area fase ke-1 yaitu area

Townhouse.

Panyu Agile Residence adalah salah satu bagian dari kawasan yang

memiliki berbagai macam formasi dengan tujuannya sebagai kota modern. Dalam gambaran umum lokasi ini memang dirancang (lanskapnya) ke arah modern. Hal ini dapat dilihat dari arsitektur bangunan yang dihasilkan oleh arsitek sebelumnya. Namun untuk area unit townhouse, BCI mencoba untuk menawarkan pendekatan lain yaitu perancangan lanskap yang lebih mengarah kepada Chinese kontemporer dengan sentuhan gaya modern yang tetap selaras dengan arsitektur bangunannya.

Tujuan Perencanaan dan Perancangan

Tujuan perencanaan dan perancangan Panyu Agile Residence adalah untuk mengakomodasi sebagai wilayah hunian dari kota Panyu. Dengan keterbatasan lahan dan pertumbuhan penduduk yang kian meningkat, Agile Property mencoba memberikan solusi dalam bentuk kawasan hunian yang bukan saja memanfaatkan ruang secara horizontal, namun juga secara vertikal sebagai kawasan hunian modern bertaraf internasional.

(3)

52

Gambar 13. Master Plan yang dihasilkan oleh AGC Design Ltd. dan Rencana Fase Perancangan Lanskap

(4)

53

Prinsip Panduan Perencanaan dan Perancangan Panyu Agile Residence Karena pada era baru ini Guangzhou mulai mengkonsentrasikan aktivitas kulturalnya dengan tujuan umum untuk mewujudkan modernisasi dan membangun kota metropolitan modern, maka perancangan Panyu Agile Residence diarahkan kepada desain modern dan untuk tetap menjaga budaya yang ada maka perancangan dikemas dengan gaya Chinese kontemporer.

 Prinsip-prinsip Perancangan

Elemen-elemen yang perlu diperhatikan dan digunakan untuk menciptakan rancangan yang unik dan berkelanjutan adalah material bangunan lokal, material bangunan yang berkelanjutan, teknologi dalam penerapan.

 Peraturan dan Perundang-undangan Perancangan

Ada beberapa ketentuan yang berlaku di Cina yang harus diperhatikan, sesuai dengan peraturan pemerintah, diantaranya:

1. Fire Engine Access (F.E.A)

Regulasi bahwa dalam setiap pembangunan di Cina harus mengakomodasi

FEA (Fire Engineering Acces), yaitu suatu jalur atau akses untuk mesin

pengamanan dan pemadam kebakaran. Ketentuan umum yang harus ditaati antara lain:

1) Lebar F.E.A minimal 4 meter

2) Untuk bangunan tinggi, F.E.A minimal berjarak 5 meter dari fasad bangunan dan tidak lebih dari 20 meter. Kedua fasad membutuhkan F.E.A.

3) Pada area cul-de-sac, di sekitarnya harus tersedia lahan 15x15 meter untuk F.E.A.

Typical detail mengenai F.E.A dapat dilihat pada Lampiran 25. 2. Setback

Sempadan batas lahan pada area pembangunan sesuai dengan ketentuan dan peraturan pemerintah. Jarak fasad bangunan dengan jalan yaitu minimal 5 meter.

(5)

54

Studi Chinese Architecture dan Modern Architecture

Secara arsitektural bentuk fasad dan masa bangunan Townhouse Panyu hasil rancangan arsitek memiliki gaya Arsitektur Modern. Bruno Zevi, dalam bukunya yang berjudul “The Modern Language of Architecture” (Bruno Z 1981, diacu dalam Nurinayat 2003) menyampaikan pembelaan atas nama Arsitektur Modern. Dalam buku tersebut, Bruno Zevi menyatakan bahwa „bahasa‟ Arsitektur Modern berasal dari kondisi “zero degree”, yaitu bahwa Arsitektur Modern mengawali pembentukan dirinya dengan melakukan pengkondisian elemen-elemen tektonis yang telah ada sepanjang sejarah perkembangan arsitektur. Ada tujuh teknik dasar perancangan Arsitektur Modern yang muncul dari proses pembentukannya, yaitu :

1. Interpretasi yang bebas terhadap isi dan fungsi

Teknik ini berkaitan dengan tampak bangunan dimana komponen-komponen arsitektur seperti jendela, pintu, kolom dan lainnya di komposisikan satu dengan yang lainnya atas dasar „negation‟ terhadap order-klasik.

2. Perhatian dan empati terhadap perbedaan

Teknik berarti membuat komponen menjadi cenderung asimetris, dengan tujuan menghapus aturan perspektif aksial hasil temuan jaman Renaisance. 3. Pandangan dan visi yang dinamis serta multidimensional

Hal ini berkaitan dengan komposisi massa bangunan yang diatur sedemikian rupa sehingga titik hilang dalam gambar perspektif klasik menjadi tidak terlalu berperan lagi

4. Elemen-elemen yang independen

Hal ini ditujukan untuk menghindarkan diri dari konsep massa yang masif, seperti yang diwariskan oleh Vitruvius.

5. Hubungan dinamis dan organik antara arsitektur dan engineering Teknik ini berusaha memanfaatkan penemuan-penemuan baru di bidang struktur dan konstruksi untuk menghasilkan bentukan-bentukan baru yang terkadang tidak terbayangkan sebelumnya.

(6)

55

6. Konsep “living space”

Hal ini ada hubungannya dengan teknik kelima di atas, dimana dengan munculnya penemuan-penemuan baru di bidang keteknikan (engineering), diciptakan dan dihasilkan ruang-ruang yang lebih dinamis sehingga menggugurkan konsep ruang statis yang terbentuk atas dasar perspektif klasik.

7. Integrasi antar bangunan

merupakan penggabungan dari keenam teknik sebelumnya. Teknik ini diterapkan pada perencanaan kota.

Dalam kasus Panyu terdapat perpaduan dan gubahan dari Chinese

Architecture ditujukan agar kesan budaya Cina tetap ada. Hal ini salah satunya

dapat terlihat pada bentuk pagar dan pintu halaman Townhouse (Gambar 14).

(a)

(b)

Gambar 14. Gate Chinese Architecture (a) dan Gate Townhouse Panyu (b)

(7)

56

Inventarisasi dan Analisis Tapak

Deskripsi Proyek

Tujuan dari proyek pengembangan Panyu Agile Residence yaitu untuk mewujudkan Guangzhou yang lebih besar dan daerah triangular Sungai Zhu (Pearl) yang memiliki keindahan alam. Panyu Agile Residence yang terkenal dengan gaya modern dan campuran Chinese kontemporer sebagai wilayah hunian yang asri dan menjadi pilihan masyarakat sebagai wilayah hunian yang bertaraf internasional.

Tema perancangan keseluruhan didasari pada pertukaran dinamis antara budaya lokal dalam penyesuaiannya sebagai kota modern dengan standar internasional. Masyarakat juga akan dilengkapi dengan satu set lengkap fasilitas umum untuk tujuan pendidikan komersial, medis dan dasar serta klub besar-besaran untuk hiburan dan olahraga.

Perhatian desain dititikberatkan dalam menghargai alam dan kebudayaan, lahan hijau, dan area vital ekonomi. Selain itu perancangan juga sangat memperhatikan akses untuk pemadam kebakaran, Fire Engine Access (FEA). Dengan menggunakan desain modern kontemporer untuk menarik masyarakat agar memilih Panyu Agile Residence sebagai kawasan hunian yang tepat berstandar internasional.

Karakteristik Tapak

Panyu dikenal sebagai kota besar modern dengan kegiatan ekonomi yang berkembang dengan topografi daerah pengembangan yang relatif datar.

Letak dan Luas

Proyek terletak di Shitachong Nancun Town, Panyu District, Guangzhou, dan berbatasan dengan Shitouchong (Gambar 15). Sebelah utara terdapat sebuah sungai dari Guangzhou University City yang mencakup area seluas 34,4 km2. Ini merupakan wajah Sanzhixiang Waterway, sebagai terusan yg berhubung dengan laut belakang Sungai Pearl. Dengan garis pantai 1 km sepanjang Binhe Road dengan akses di selatan hampir Nancun Keluar dari Nansha Port Expressway dan

(8)

57

dekat pintu keluar Shitou Station dari Guangzhou Metro Line 7. Proyek yang direncanakan meliputi area sekitar 620.000 m2.

Gambar 15. Lokasi Proyek Panyu Agile Residence

Iklim

Lokasi proyek memiliki iklim subtropis yang lembab yang merupakan ciri dari daerah Cina bagian selatan, dengan cuaca yang sejuk dan curah hujan yang cukup tinggi pada musim hujan atau musim dingin.

Tata Guna Lahan

Sebelum tahap perencanaan yang dilakukan oleh arsitek, kondisi eksisting tapak merupakan lahan kosong hijau. Untuk saat proses perancangan yang akan dilakukan BCI, tapak sudah mulai dalam tahap persiapan pembangunan

hardscape hasil master planning arsitek.

Guangzhou

(9)

58

Aksesibilitas (sirkulasi kendaraan)

Adapun sirkulasi kendaraan menuju tapak perancangan ditunjukkan pada Gambar 16.

Keterangan gambar : Main Road Internal Road

Gambar 16. Sirkulasi Kendaraan Menuju Tapak

Topografi

Keadaaan topografi berdasarkan hasil master planning oleh arsitek merupakan area yang relatif datar.

Lokasi Tapak

(10)

59

Proses Perancangan

Sesuai data yang diperoleh dari arsitek, area lanskap pada fase ke-1 yang akan dikembangkan antara lain Courtyard, Children Play and Sitting Area,

Reflective Pond, Entry to Basement Car Park, Roundabout, Electric Room, dan F.E.A. Route.

Perancangan lanskap yang akan dilakukan di sesuaikan dengan bagian dan area yang telah dikembangkan oleh arsitek. Hal penting yang menjadi titik berat perhatian desain lanskap antara lain adalah F.E.A route dan peruntukan lahan parkir basement yang sudah ditentukan pada master plan awal.

Analisis Lanskap

Analisis ini dilakukan oleh BCI terhadap master plan yang dihasilkan oleh arsitek. Hal yang dianalisis antara lain sirkulasi jalan Internal Road, Pedestrian

Route, Service Access, Access to Basement Car Park, Security Gate/ Guard House, Feature/ Focal Point Landscape,dan Landscape View. Analisis awal ini

akan menghasilkan Landscape Conceptual Plan dan beberapa gambaran serta referensi desain dari area yang akan dirancang lanskapnya. Analisis lanskap ini dapat dilihat pada Gambar 17.

a. Internal Road

Jalan utama yang melintasi tapak dikembangkan sebagai akses utama bagi kendaraan yang menuju area-area penting yang terdapat dalam tapak. Pada tapak ini area kendaraan difokuskan sebagai akses menuju Feature Area dan Community Sport Hall dan pada sepanjang jalan ini ditanami pohon berbunga sebagai pengarah.

b. Pedestrian Route

Pedestrian Route merupakan area untuk pejalan kaki, rute ini dikembangkan

untuk menjangkau sebagian besar area Townhouse dan area Feature

(11)

60

Gambar 17. Landscape Analysis Diagram (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)

(12)

61

c. Service Access

Jalan ini dikembangkan untuk mendukung pelayanan bagi kebutuhan penghuni tapak. Jalan ini dikembangkan di area fasilitas pelayanan, pada bagian barat tapak

d. Access to Basement Car Park

Akses menuju parkir mobil di lantai bawah tanah pada tapak ini terdapat 4 titik. Titik-titik tersebut menyebar dan berhubungan langsung dengan

Internal Road.

e. Security Gate/ Guard House

Security Gate (pos jaga) merupakan gerbang yang bukan hanya

dikembangkan sebagai fitur lanskap namun juga berfungsi sebagai pos keamanan yang tersebar disekitar Internal Road. Pada tapak ini terdapat 11 titik pos jaga.

f. Feature/ Focal Point Landscape

Merupakan area fitur lanskap yang banyak dikembangkan pada tapak terutama yang memiliki view yang baik. Pada titik-titik ini dikembangkan elemen-elemen fitur seperti Reflective Pond, Feature Tree, Lawn, Artwork, Jajaran pohon dengan seting alami dan Deck sebagai focal point. Area tersebut berfungsi sebagai area publik/ taman lingkungan yang digunakan sebagai area Courtyard, berkumpul, duduk dan area bermain anak.

g. Landscape View

Pemandangan utama dari pengembangan desain lanskap secara keseluruhan mengarah kepada feature area/ focal point landscape.

Landscape Conceptual Design

Mengingat master plan sudah dhasilkan oleh arsitek, dalam kasus ini tahap pengembangan langsung ditujukan sebagai landscape conceptual plan.

Landscape Conceptual Plan merupakan hasil pengembangan dari analisis tapak,

dimana elemen-elemen dalam analisis diwujudkan dalam fitur-fitur lanskap yang akan dikembangkan pada tapak. Fitur-fitur tersebut diletakkan pada area-area penting yang potensial dan akan ditonjolkan. Area-area tersebut antara lain:

(13)

62

1. Courtyard with Feature Element, Lawn Mounding and Dense Trees in

Natural Setting

2. Children Play Area and Sitting Area

3. Reflective Pond and Feature Trees with Deck 4. Entry to Basement Car Park

5. Roundabout with Mounded Lawn an Feature Tree 6. Electric Room

7. Courtyard with Artworks

8. Courtyard with Seating and Trellis

9. Pedestrian Entry to Residence with Security Gate 10. Internal Road with Flowering Trees Along 11. F.E.A. Route

Hasil dari Landscape Conceptual Plan ini berupa gambar sketsa tangan (hand drawn) yang diberi warna (Gambar 18) diikuti dengan gambar-gambar potongan pada area-area penting tapak. Gambar 19 menunjukkan section 1 yang terletak pada area Courtyard with Sitting and Trellis , Gambar 20 menunjukkan section 2 yang terdapat pada area Children Play and Sitting Area , Gambar 21 menunjukkan section 3 yang terdapat pada area Courtyard with Feature Element , Gambar 22 menunjukkan section 4 yang terdapat pada area Internal Road and

FEA, Gambar 23 menunjukkan section 5 yang terdapat pada area Reflective Pond and Feature Trees , dan Gambar 24 menunjukkan section 6 dan section 7 yang

terdapat pada area Townhouse Garden.

 Pengajuan imagery boards

Merupakan gambar-gambar referensi desain yang disusun oleh BCI dan diajukan kepada klien sebagai gambaran untuk desain lanskap yang akan dikembangkan pada tapak. Imagery boards juga menjadi ide desain bagi arsitek lanskap dalam melakukan pengembangan rancangan lanskap (Gambar 25 dan Gambar 26).

(14)

63

Gambar 18. Landscape Conceptual Plan (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)

(15)

64

Gambar 19. Gambar Section 1

(16)

65

Gambar 20. Gambar Section 2

(17)

66

Gambar 21. Gambar Section 3

(18)

67

Gambar 22. Gambar Section 4

(19)

68

Gambar 23. Gambar Section 5

(20)

69

Gambar 24. Gambar Section 6 and Section 7 (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)

(21)

70

Gambar 25. Roads and Landscape Elements Imagery Boards (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)

(22)

71

Gambar 26. Artwork and Townhouse Imagery Boards (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)

(23)

72

 Softscape Concept

Pada proyek Panyu Agile Residence, tanaman yang digunakan adalah tanaman yang cocok dengan kondisi iklim Guangzhou, hal ini yang menjadi acuan dalam memberikan usulan sebagai softscape concept, namun dalam tahap ini usulan dan spesifikasi tanaman masih belum detil. Adapun tanaman yang dianjurkan dan ketesediaannya memungkinkan di Guangzhou diperlihatkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Proposed Plant for Guangzhou

No Name Specification Photos

Trees

1 Alstonia scholaris (Devil

Tree)

good shape, good condition

2 Artocarpus altilis

(Breadfruit Tree)

good shape, good condition

3 Bauhinia blakeana (Hong

Kong Orchid Tree)

good shape, good condition

4 Bischofia javanica

(Bishop Wodd)

(24)

73

5 Bixa orelana (Achiote) good shape, good condition

6 Bombax malabarica (Silk

Cotton Tree)

good shape, good condition

7 Brassia actinophylla

(Umbrella tree)

good shape, good condition

8 Callistemon viminalis

(Weeping Bottlebrush Tree)

good shape, good condition

9 Callistemon rigidus good shape, good condition

10 Cassia fistula (Golden

Shower Tree)

good shape, good condition

11 Cassia surattensis

(Sunshine Tree)

(25)

74

12 Ceiba pentandra good shape, good condition

13 Chorisia speciosa (Floss

Silk Tree)

good shape, good condition

14 Cinnamomum camphora

(Champor Tree)

good shape, good condition

17 Erythina glauca (Coral

Tree)

good shape, good condition

18 Eugenia oleana good shape, good condition

19 Ficus lyrata (Fiddle leaf Fig)

good shape, good condition

20 Ficus religiosa (Bodhi

Tree)

(26)

75

21 Grevillea robusta

(Shouthern Silky Oak)

good shape, good condition

22 Heteropanax fragrans good shape, good condition

23 Hibiscustiliaceus (beach

Hibiscus)

good shape, good condition

24 Jacaranda mimosifolia good shape, good condition

25 Kigelia Africana (Sausage

Tree)

good shape, good condition

26 Lagerstroemia speciosa good shape, good condition

27 Lagerstroemia indica good shape, good condition

28 Magnolia grandiflora

(Shouthern Magnolia)

(27)

76

29 Magnolia soulangeana good shape, good condition

30 Manilkara zapota (Chiku) good shape, good condition

31 Musa basjoo good shape, good condition

32 Osmanthus fragrans

(Sweet olive)

good shape, good condition

33 Pachira aquatica (Money

Tree)

good shape, good condition

34 Peltophorum pterocarpum

(Yellow Flame Tree)

good shape, good condition

35 Plumeria acuminate

‘Pink’ (Pink Frangipani)

(28)

77

36 Plumeria obtuse (Common

Frangipani)

good shape, good condition

37 Plumeria rubra (Red

Frangipani)

good shape, good condition

38 Podocarpus macrophylla

(Buddhist Pine)

good shape, good condition

39 Pterocarpus indica

(Angsana)

good shape, good condition

40 Punica granatum good shape, good condition

42 Salix babylonica (Weeping

Willow)

good shape, good condition

(29)

78

44 Sterculia lanceolata good shape, good condition

45 Swietenia mahogany

(West Indian Mahogany)

good shape, good condition

56 Syzygium jambos (Rose

Apple)

good shape, good condition

47 Tabebuia chrysantha

(Golden Bell Tree)

good shape, good condition

48 Tabebuia rosea (Rosy

Trumpet Tree)

good shape, good condition

49 Terminalia mantaly good shape, good condition

Shrubs

1 Alpinia zerumbet (Yellow

variegated Ginger)

300mm height @ 250mm o.c. Min 3 shoots per plant, Bushy,flowering

(30)

79

2 Buxus sp. 500mm height @ 300mm o.c.,

Bushy, multi-branching 3 Caesalpinia pulcherima (Peacock Flower) 800mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching, flowering

4 Canna generalis 'Red'

(Red Canna) 500mm height @ 300mm o.c, Bushy, flowering 5 Cassia alata (Ringworm Bush) 800mm height @ 300mm o.c, Bushy, flowering,

6 Calliandra surinamensis 500mm height @ 300mm o.c.,

Bushy, multi-branching, flowering 7 Duranta repens (Golden Dewdrop) 300mm height @ 250mm o.c., Bushy, multi-branching 8 Excoecaria bicolor (Picara) 400mm height @ 300mm o.c., Bushy, multi-branching 9 Fatsia japonica (Japanese Fatsia) 300mm height @ 300mm o.c., Bushy, multi-branching

(31)

80 10 Galphimia glauca (Golden Shower Thryallis) 500mm height @ 300mm o.c., Bushy, flowering 11 Hedychium coronarium (Butterfly Lily) 500mm height @ 300mm o.c., Bushy, flowering 12 Heliconia psittacorum (Parrot Flower) 500mm height @ 300mm o.c., Bushy, flowering

13 Hibiscus rosa sinensis

(Red Hibiscus) 600mm height @ 300mm o.c., Bushy,multi-branching,flowering 14 Jatropha pandurifolia 'Red' 800mm height @ 300mm o.c., Bushy, multi-branching, flowering 15 Lagerstroemia indica 'Purple' (Crepe Myrtle) 800mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching, flowering

16 Loropetalum chinensis 500mm height @ 300mm o.c.,

Bushy, multi-branching

17 Murraya paniculata

(Mock Orange)

300mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching

(32)

81 18 Michelia Figo (Port-Wine Magnolia) 600mm height @ 400mm o.c, Multi-branching, flowering 19 Orthosiphon aristatus 'Purple'

(Purple Cat Whisker)

300mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching, flowering 20 Pachystachys lutea (Lollipop Plant) 500mm height @ 300mm o.c, Bushy, flowering 21 Pittosporum tobira

(Japanese Mock Orange)

500mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching, flowering 22 Rhapis excelsa (Lady Palm) 800mm height @ 400mm o.c, Bushy

23 Rhododendron simsii 400mm height @ 300mm o.c,

Bushy, flowering

24 Schefflera arboricola

(Hawaiian Schefflera)

400mm height @ 300mm o.c, Bushy

25 Spathiphyllum 'Sensation' 300mm height @ 250mm o.c.,

(33)

82 26 Tabernaemontana coronaria (Pinwheel Flower) 500mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching, flowering 27 Viburnum odoratissimum (Sweet Viburnum) 600mm height @300mm o.c., Bushy, multi-branching, flowering Groundcover 28 Arachis pintoi (Peanut Flower) 200mm height @ 100mm o.c., Bushy, flowering 29 Aspidistra elatior (Cast-Iron Plant) 300mm height @ 250mm o.c., Bushy 30 Belamcanda chinensis (Leopard Lily) 250mm height @ 200mm o.c., Bushy, flowering

31 Cuphea hyssopifolia 200mm height @ 150mm o.c,

Bushy, flowering 32 Hippeastrum vittatum 'Red' (Amaryllis) 300mm height @ 200mm o.c., Bushy, flowering 33 Hymenocallis speciosa (Spider Lily) 300mm height @ 250mm o.c., Bushy, flowering

34 Lantana camara 'Yellow'

(Yellow Shrub Verbena)

200mm height @ 250mm o.c., Bushy, flowering

35 Neomarica gracilis 300mm height @ 250mm o.c.,

(34)

83

36 Ophiopogon jaburan

(Mondo Grass)

200mm height @ 150mm o.c., Bushy

38 Philodendron xanadu 300mm height @ 250mm o.c.,

Bushy 39 Phyllanthus myrtifolius(Foliage Flower) 300mm height @ 200mm o.c., Bushy 41 Reineckea carnea (Kichijo-so ) 250mm height @ 200mm o.c., Bushy, flowering 42 Wedelia trilobata (Creeping daisy) 200mm height @ 150mm o.c., Bushy

(Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)

Konsep Area-area Pengembangan

Courtyard with Feature Element, Lawn Mounding and Dense Trees in Natural Setting

Area ini memiliki luas 2065 m2, letaknya yang di antara deretan

townhouse berfungsi sebagai area courtyard dimana orang-orang dapat berkumpul

di dalamnya untuk melakukan aktivitas rekreasi. Secara keseluruhan tapak dibentuk dari pola organik yang disusun atas jajaran pohon yang terbentuk secara alami dan pola sirkulasi yang organik. Hal ini menambah nilai estetis dan berfungsi sebagai penyedia oksigen. Di dalamnya terdapat sitting area dengan

feature tree, hamparan rumput yang membentuk gundukan, dan ditempatkan

beberapa benda artwork. Gambaran tapak secara konseptual dapat dilihat pada Gambar 27.

(35)

84

Gambar 27. Courtyard with Feature Element Plan & Section

Children Play Area and Sitting Area

Area yang memiliki luas 1041,67 m2 ini memang ditujukan sebagai area bermain dan rekreasi. Di dalamnya dikembangkan area bermain dengan beberapa tempat duduk, feature tree, dan pepohonan sebagai screen. Tapak ini disusun dengan pola organik, dibuat suasana yang teduh dengan menggunakan pepohonan yang cukup dan penggunaan material alami seperti kayu. Area permainan anak direncanakan berupa lorong di bawah tanah gundukan (mounded lawn), tanah berpasir, dan beberapa alat permainan seperti ayunan. Jenis tanaman yang digunakan antara lain palem-paleman, bambu sebagai screen dan pohon berbunga sebagai feature tree. Tanaman screen ditempatkan pada bagian timur tapak,

Sitting

Area

Mounding Lawn

(36)

85

karena merupakan area yang berbatasan langsung dengan townhouse ditujukan agar privasi tetap terjaga. Gambaran tapak dapat dilihat pada Gambar 28.

Gambar 28. Children Play Area and Sitting Area Plan and Section

Reflective Pond and Feature Trees with Deck

Area ini memiliki hubungan dengan pedestrian trail berupa koridor hijau. Area reflective pond menggunakan elemen dan material alami seperti batu, kayu sebagai dek, dan air. Upaya untuk mengikutsertakan semua elemen alam,

reflective pond mampu mengikutsertakan elemen langit berupa bayangan dalam Screening Trees Play Area with Sitting

(37)

86

pantulan air yang dihasilkannya. Pedestrian trail diikuti oleh jajaran pohon dan semak sebagai taman privat dimana pada beberapa area dibentuk suatu screen dengan menggunakan bambu, terutama pada area yang berbatasan langsung dengan rumah tinggal/townhouse (Gambar 29).

Gambar 29. Reflective Pond and Feature Trees with Deck Plan & Section Reflective Pond

Feature Tree Bamboo screen Townhouse

(38)

87

Entry to Basement Car Park

Merupakan titik-titik gerbang keluar masuk kendaraan (khususnya mobil) ke area basement parkir. Letaknya tersebar pada jalan internal. Dimana sebelum masuk gerbang tersebut terdapat paving mark sebagai penanda adanya suatu gate (Gambar 30).

Gambar 30. Entry to Basement Car Park Plan

Roundabout with Mounded Lawn an Feature Tree

Fungsi area ini adalah sebagai focal point yang letaknya berada di persimpangan (junction). Dengan menampilkan feature tree dan mounded lawn diharapkan bisa menjadi fitur lanskap yang menambah nilai estetis mengingat letaknya yang berada pada axis internal road utama yang menghubungkan

Community Sport Hall dan area gerbang. Di sekeliling jalan sekitarnya ditanami

semak dan bambu sebagai screen agar privasi penghuni townhouse tetap terjaga.

Roundabout with Mounded Lawn and Feature Tree Plan dapat dilihat pada

Gambar 31.

Internal Road

Entry to Basement

(39)

88

Gambar 31. Roundabout with Mounded Lawn and Feature Tree Plan

Courtyard with Artworks

Area Courtyard with Artworks berada pada persimpangan jalur pedestrian yang terhubung dengan Courtyard with Sitting and Trellis. Area ini merupakan area pojok dari deretan townhouse dalam tujuannya memanfaatkan ruang kosong/pojok. Dalam area ini menggunakan banyak semak sebagai flower bed dan

feature tree jenis palem-paleman. Sebagai focal point dan menambah nilai estetik

area ini dilengkapi dengan beberapa artwork dan elemen lanskap yang terbuat dari bahan alami seperti batu atau kayu (Gambar 32).

Courtyard with Seating and Trellis

Courtyard with Seating and Trellis dikembangkan sebagai area rekreasi.

Pengunjung dapat duduk-duduk dan menikmati pemandangan jajaran trellis dengan artwork berbahan material batu alami yang menambah keindahan area tersebut. Area ini dihubungkan oleh jalan (pedestrian path) yang kanan-kirinya dihiasi oleh hamparan semak sebagai flower bed dan feature trees (Gambar 33).

Mounded Lawn Feature Tree

(40)

89

Gambar 32. Courtyard with Artworks Plan

Gambar 33. Courtyard with Seating and Trellis Plan & Section Artwork Flower Bed Trellis with Artwork Pedestrian Path

(41)

90

Guardhouse

Guardhouse terletak pada gerbang masuk utama menuju tapak dalam internal road. Didalamnya terdapat pos penjagaan dan kanan-kirinya di hiasi

dengan artwork sebagai simbol penyambutan. Sebagai area penyambutan, di sepanjang jalan ini bagian kanan-kirinya ditanami dengan flower tree sebagai pembentuk koridor dan hamparan semak sebagai flower bed dengan tujuan memberikan kesan awal yang menyenangkan bagi pengunjung maupun penghuni.

Guardhouse plan dapat dilihat pada Gambar 34.

Gambar 34. Security Gate/ Guardhouse Plan

F.E.A. Route

Fire Engine Access dalam perencanaan tapak sangat diperlukan untuk

menanggulangi kebakaran atau kejadian lain yang terjadi pada tapak secara cepat karena akses yang mudah. Fire Engine Access yang dikembangkan pada tapak meliputi seluruh area pada tapak agar dapat menjangkau semua area. Jalur Fire

Engine Access ini dapat dilihat pada Gambar 35.

Internal Road Flower Trees

Security Gate

(42)

91

Gambar 35. Fire Engine Access (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)

(43)

92

Native Plant Species

Tanaman yang digunakan dalam Landscape Conceptual Plan ini sebagian besar berasal dari tanaman asli lokal khas Guangzhou dan vegetasi eksisting yang terdapat pada tapak. Tanaman yang paling banyak digunakan dalam rancangan lanskap yaitu feature trees berupa pohon berbunga dan semak berbunga untuk membentuk flower bed, hal ini menyimbolkan Guangzhou sebagai kota yang terkenal dengan bunga. Tanaman feature trees dan flower bed digunakan pada rancangan lankap jalan utama pada tapak untuk membentuk koridor dan sebagai pengarah.

Tanaman lain yang digunakan adalah bambu yang merupakan tanaman eksisting yang banyak dijumpai di sekitar tapak. Sifat bambu yang rapat dan merumpun dapat digunakan sebagai peredam bising dan juga sebagai screen.

Beberapa contoh tanaman yang digunakan dalam desain lanskap dapat dilihat pada softscape image boards native plant species (Gambar 36). Karena gambaran tersebut masih dalam rencana awal, gambar jenis tanaman belum terlalu detil dan akan dikembangkan pada tahap perancangan selanjutnya.

Gambar 36. Native Plant Imageries B a m b o o s S h r u b s T r e e s

(44)

93

Spesies tanaman asli memberikan karakter yang kuat pada tapak dan juga berusaha semaksimal mungkin utuk mempertahankan pohon-pohon yang ada. Namun, tanaman asli yang dipertahankan perlu dilengkapi dengan tanaman penghias lainnya (feature planting) yang ditujukan untuk menambah warna dan kesan megah pada pengembangan lanskap. Feature trees dan flower bed akan ditanami sepanjang jalan utama (internal road) dan feature planting lainnya akan digunakan pada taman-taman dan courtyard dalam tapak.

Perencanaan softscape pada tapak dibagi menjadi beberapa area yang disesuaikan dengan jenis tanamannya, yaitu:

a. Flowering Trees

Merupakan feature trees yang berada di sepanjang internal road pada bagian kiri dan kanan jalan yang membentuk koridor pengarah jalan menuju area yang penting pada tapak. Pada kasus ini ditujukan sebagai akses menuju Community Sport Hall. Pohon berbunga ini dibedakan berdasarkan musimnya. Kelompok musim panas (Delonix regia, Erythrina

glauca, Lagerstroemia speciosa), musim semi (Bombax ceiba, Bauhinia purpurea, Jacaranda mimisifolia, Lagerstroemia speciosa), musim gugur

(Cassia fistula, Cassia spectabilis, Tabebuia rosea), dan musim dingin (Chorisia speciosa dan Bauhinia purpurea).

b. Bamboo Trees

Tanaman bambu yang digunakan dalam rancangan lanskap berfungsi sebagai screen dan peredam bising. Tanaman ini banyak digunakan pada area halaman Townhouse karena fungsinya yang baik sebagai penutup pandangan dalam menjaga suasana privat.

c. Evergreen Trees

Evergreen yang digunakan merupakan tanaman asli lokal yang

dipertahankan keberadaannya dan dipelihara. Beberapa diantaranya dijadikan sebagai elemen fitur yang menarik dalam jajaran pohon yang tampak alami pada area-area courtyard.

(45)

94

Preliminary Design Development (PDD)

Dalam tahap preliminary design development (DD) dapat ditemui beberapa komponen dalam gambar hand-drawn dan beberapa dalam gambar CAD. Dalam paket gambar CAD terdapat beberapa komponen simbolis dalam penyajian gambar hasil perancangan. Masing-masing komponen memiliki kode dalam file CAD, dimana kode LH menunjukkan landscape hardscape yang biasanya berupa gambar dalam tampak plan, sedangkan LD adalah landscape detail yang menunjukkan detail dan section. Komponen-komponen tersebut antara lain:

a. Coordination Plan (LH-01)

Coordination plan merupakan layout dari sebuah landscape node dengan

garis-garis koordinasi yang menunjukkan area yang dikembangkan secara detil pada gambar selanjutnya. Gambar pengembangan tersebut bisa dalam bentuk gambar potongan atau detail blow up. Coordination plan berfungsi untuk memudahkan dalam melihat keseluruhan gambar dan mengetahui letak area yang di-blow up.

b. Grading Plan (LH-02)

Grading plan merupakan gambar yang menunjukkan level dari suatu area

yang dirancang. Level-level tersebut memiliki kode (singkatan) seperti FL yang menunjukkan floor level paving, FG menunjukkan finish grade

planting, TW menunjukkan top of wall, TK menunjukkan top of kerb, TR

menunjukkan top of ramp, BR menunjukkan bottom of ramp, WL menunjukkan water level, PB menunjukkan pool bottom, HP menunjukkan

high point.

c. Material Plan (LH-03)

Material plan merupakan gambar yang menunjukkan jenis-jenis material

yang akan digunakan pada suatu area. Material plan berfungsi dalam menunjukkan spesifikasi material seperti jenis bahan, warna, ukuran, finishing, dan pola atau pattern dari suatu material yang digunakan.

d. Lighting Plan (LH-04)

Lighting plan merupakan gambar yang menunjukkan rencana peletakan lighting pada suatu area yang dirancang dilengkapi dengan jenis dan jumlah lighting yang digunakan (dinyatakan dalam nos/titik).

(46)

95

e. Dimension Plan (LH-05)

Dimension plan merupakan gambar yang menunjukkan ukuran dari setiap

bagian area yang dirancang. Ukuran ini dinyatakan dalam satuan milimeter (mm).

f. Enlarge plan

Enlarged plan adalah gambar yang di-blow up yaitu gambar yang

menunjukkan perbesaran bagian area yang dirancang secara detil. Bagian-bagian area tersebut telah dijelaskan koordinatnya pada gambar

coordination plan.

g. Section and Elevation (LD 1, 2, 3, dan seterusnya)

Section and elevation merupakan gambar yang menunjukkan potongan atau

gambar tampak dari bagian suatu area yang penting dan ingin ditonjolkan rancangan lanskapnya. Dalam gambar ini juga memperlihatkan level, ukuran vertikal, serta jenis elemen lanskap yang akan ditonjolkan, sehingga pesan dari suatu rancangan dapat lebih mudah dimengerti.

Preliminary Design development merupakan kelanjutan dari concept design,

karena itu dalam tahap ini beberapa masih berupa hand-drawn sebelum adanya persetujuan dari klien terhadap suatu rancangan dan sebelum gambar diwujudkan dalam file CAD. Gambar hand drawn juga mengalami beberapa revisi sebelum akhirnya disempurnakan dalam DD-package. Area-area yang dikembangkan dalam tahap ini ditunjukan lokasinya pada coordination plan design development (Gambar 37).

(47)

96

Gambar 37. Coordination Plan Design Development (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)

(48)

97

Guardhouse

Pada pengembangan area guardhouse, pengembangan yang dilakukan yaitu pelebaran pada bagian kiri dan kanan jalan area masuk. Sepanjang jalan ini dihiasi dengan flower trees dan dilengkapi dengan flower bed. Terdapat guard

room berupa pos jaga yang dikelilingi dengan water feature yang terletak di

bagian median jalan dan gate dengan tinggi 4,5 m. Tepat di depan pintu masuk terdapat signage yang menunjukkan area masuk kawasan townhouse (Gambar 38).

Gambar 38. Security Gate and Guardhouse Design Development

Courtyard Area 1

Sampai dengan tahap ini, courtyard area telah mengalami beberapa revisi berdasarkan feedback yang diterima dari klien. Jika sebelumnya dalam tahap

concept design area courtyard masih berupa gambar handrawn, dalam tahap design development area courtyard dikembangkan menjadi lebih spesifik dan detil

(49)

98

yang dilengkapi dengan gambar tampak potongan. Dalam pengembangannya, area

courtyard 1 memiki beberapa desain alternatif dimana salah satunya merupakan

hasil gambar mahasiswa yang diminta untuk mengembangkan area courtyard 1 dengan konsep yang berbeda dari konsep umum sebelumnya. Konsep yang diminta adalah gambaran lanskap yang lebih menonjolkan karakter Cina klasik.

Boundary Wall & Water Edge

Boundary wall ini lokasi pengembangan dapat dilihat pada Gambar 39. Boundary wall ini dikembangkan untuk menjaga keamanan pada batas tapak dan

menghilangkan kekakuan dalam desainnya. Boundary wall type B dikembangkan dengan kombinasi steel setinggi 1,5 m dan plaster painted setinggi 2 m.

Gambar 39. Boundary Wall and Water Edge Preliminary Design Development

Townhouse

- Fence detail

Pengembangan fence detail atau detil pagar/batas terjadi pada bagian selatan tapak pengembangan, yaitu area townhouse tipe A3 dan A5. Dimana kedua tipe memiliki lebar pintu pagar 2.4 m. Di jalan koridor area ini, tepat di depan halaman townhouse dibuat lawn berukuran 4m x 2m yang dikomposisikan secara zig-zag sepanjang koridor pejalan kaki yang

(50)

99

memiliki lebar 4 meter (Gambar 40). Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesan monoton dan fungsi lawn juga menambah area resapan.

Gambar 40. Fence Detail Design Development

- Unit Type A1

Pada halaman depan townhouse unit type 1, area masuk dilengkapi dengan

front gate yang bergaya kontemporer Cina. Pada halaman ini didesain simple dengan lawn dan water feature. Vegetasi yang digunakan berupa

palem-paleman untuk memberikan kesan ruang yang lebih luas. Lighting yang digunakan berupa light box dan underwater lighting yang mampu menambah kesan dramatis pada halaman depan rumah. Untuk halaman belakang, terdapat dining area dengan lantai menggunakan deck kayu, area ini dihadapkan dengan water feature yang mampu memberikan kesan tenang dan therapic. Sentuhan art juga diikutkan dengan menambahkan

sculpture pada bagian sisi dining area. Lighting yang digunakan berupa underwater lighting pada water feature, dan hanging lantern pada feature tree. Pada roof terrace yang terdapat pada lantai 4 bangunan townhouse

didesain dengan memberikan penataan tanaman dalam pot. Lighting yang digunakan berupa light box (Gambar 41).

(51)

100

Gambar 41. Townhouse Unit Type A1, Alternatif Desain 1

- Unit Type A2

Desain pada halaman townhouse unit type A2 kurang lebih sama dengan

unit type A1. Yaitu adanya front gate yang bergaya kontemporer Cina dan

didesain simple dengan lawn dan water feature. Vegetasi yang digunakan berupa palem-paleman untuk memberikan kesan ruang yang lebih luas.

Lighting yang digunakan berupa light box dan underwater lighting yang

mampu menambah kesan dramatis pada halaman depan rumah. Untuk halaman belakang, terdapat dining area ditambahkan outdoor sofa dengan lantai menggunakan deck kayu, namun pada area ini tidak ada water

feature. Sentuhan art juga diikutkan dengan menambahkan sculpture. Lighting yang digunakan berupa hanging lantern pada feature tree. Pada roof terrace yang terdapat pada lantai 4 bangunan townhouse juga didesain

dengan memberikan penataan tanaman dalam pot. Lighting yang digunakan berupa light box (Gambar 42).

(52)

101

Gambar 42. Townhouse Unit Type A2

- Unit Type A3

Pada halaman depan dilengkapi dengan front gate dengan lebar 2.4 meter. Karakter kontemporer Cina diciptakan dengan penambahan paving dengan

Chinese pattern. Pada halaman depan ini juga didesain dengan

manambahkan water feature dengan lighting. Vegetasi yang digunakan berupa tanaman palem. Sedangkan halaman belakang didesain dengan

dining area yang dihadapkan dengan hamparan batuan bulat (pebles).

Pada area ini juga dilengkapi dengan feature tree dengan hanging lantern dan kolam jacuzzi. Sentuhan art juga diikutkan dengan menambahkan

sculpture pada area ini. Pada roof terrace yang terdapat pada lantai 4

bangunan townhouse juga didesain dengan memberikan penataan tanaman dalam pot dengan beberapa sculpture. Lighting yang digunakan berupa

(53)

102

Gambar 43. Townhouse Unit Type A3

- Unit Type A5

Pada desain unit type A5 di bagian halaman depan memiliki proporsi water

feature yang lebih banyak, dengan penambahan sculpture. Desain secara

umum masih sama dengan unit townhouse lainnya, hal ini merupakan desain dalam satu kesatuan konsep yang sama. Vegetasi yang digunakan pun sama yaitu berupa palem-paleman dan bambu. Pada halaman belakang masih menempatkan dining area dengan water feature dengan lantai

(54)

103

Gambar 44. Townhouse Unit Type A5

- Unit Type B1

Unit Type B1 pada halaman depan didesain dengan menambahkan lawn

dengan tempat duduk dan water feature serta tidak ketinggalan untuk menggunakan front gate yang bergaya Cina kontemporer pada akses masuk halaman. Pada bagian halaman belakang masih menempatkan

dining area, pebles, water feature dengan lantai timber deck. Sentuhan art

pun masih diikutsertakan dengan menempatkan sculpture sebagai salah satu point di area ini (Gambar 45).

(55)

104

Gambar 45. Townhouse Unite Type B1

Lighting Concept

Dalam tahap design development ini sudah dimasukkan pengajuan lighting

concept. Secara umum area yang dikembangkan konsep lightingnya antara lain; internal road, lighting yang akan digunakan berupa post top 6-8 m (lampu dengan

ketinggian tiang 6-8 m) ditempatkan di kedua sisi sepanjang jalan; jalur pedestrian, lighting yang akan digunakan berupa post top 3-4 m; service access

way, lighting yang akan digunakan berupa wall uplight; service access way lagoon view, lighting yang akan digunakan berupa bollard; reflective pond area, lighting yang akan digunakan berupa uplight feature tree dan bollard; courtyard 1, lighting yang akan digunakan berupa uplight pada feature wall, sculptures, dan feature trees; courtyard 2, lighting yang akan digunakan berupa underwater uplight pada reflective pond dan lighting berupa uplight pada feature wall, sculptures, dan feature trees (Gambar 46); area security gate dan guardhouse

(56)

105

Gambar 46. Overall Lighting Concept Plan

(57)

106

Final Design Development (FDD)

Sebagai bagian dari proses perancangan setelah preliminary design

development akan dihasilkan sebuah final design development. Dalam hal ini hasil

dari pengembangan-pengembangan yang telah disetujui diterjemahkan dalam gambar CAD. Pada tahap ini sudah dimulai persiapan untuk pembuatan paket HWD dan SWD.

Courtyard area 1

Sampai dengan tahap ini, courtyard 1 masih mengalami beberapa revisi berdasarkan feedback yang diterima dari klien. Dalam tahap ini area courtyard 1 dikembangkan menjadi lebih spesifik dan detil yang dilengkapi dengan gambar tampak potongan. fitur-fitur yang dikembangkan antara lain reflective pond,

feature trees, feature wall, mounded lawn, dan pola perkerasan dengan gaya

desain minimalis kontemporer. Pengembangan feature tree dilakukan dengan menambah elemen planter box yang didesain hingga dapat dimanfaatkan sebagai tempat duduk. Terdapat juga feature tree yang dilengkapi dengan feature bench dan loose pebles sebagai penutup muka tanah (Gambar 48).

Gambar pengembangan area courtyard ini masih dalam bentuk

hand-drawn. Setelah mendapatkan feedback dan disetujui oleh klien maka gambar

tersebut diterjemahkan ke dalam gambar CAD.

South Area Courtyard

Pada pengembangan area courtyard bagian selatan, setelah mendapat

feedback dari klien ada beberapa perubahan maupun penambahan pada desain.

Diantaranya pada area sitting akan dilakukan penambahan kanopi dari trellis, perubahan jenis artwork pada lawn tengah. Lawn bagian tengah ini di taburi hamparan loose pebles (batu bulat) dengan elemen fitur berupa artwork yang terbuat dari batu alam. Sitting area di lengkapi dengan feature trees dan reflecting

pond. Lighting yang banyak digunakan yaitu berupa spot light dan underwater uplight pada reflective pond (Gambar 49).

(58)

107

(59)

108

(60)

109

Gambar 50. South Area Courtyard Final Design Development

Gambar-gambar hasil pengembangan yang masih berupa hand-drawn di atas setelah disetujui oleh klien diterjemahkan ke dalam gambar CAD dan menjadi gambar Final Design Development pada area tersebut, walaupun pada kenyataannya, di tahap berikutnya (tahap working drawing) masih memungkinkan adanya perubahan dan revisi.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan mengenai pengaruh senam nifas terhadap involusi uterus dan pengeluaran lokia di wilayah Kerja Puskesmas Cilembang Kota

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menguji apakah ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan membaca pemahaman antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

Sembari memimpin pemberian nilai pada matrik, jelaskan bahwa mereka bisa memilih berapa banyak keping (batu, biji-bijian, tutup botol dan sebagainya) yang mereka tempatkan di

Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun

Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta tematik dengan memanfaatkan Data Monografi Kecamatan Pesisir Selatan berupa data tentang letak dan jumlah SMA dan SMP Negeri, letak

Pengaruh positif ini tampak pada sebagian besar pernyataan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang menyatakan bahwa mereka memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka

Dari hasil tersebut terlihat bahwa Resilent Backpropagation Neural Network memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menggambarkan fluktuasi debit yang acak ke dalam

4 subjek pada kelompok eksperimen yang mengalami peningkatan kualitas tidur, 4 subjek pada kelompok eksperimen yang mengalami tingkat kualitas tidur yang tetap.. 148