50
HASIL KEGIATAN MAGANG
Panyu Agile ResidenceProyek terletak di sebidang tanah di Shitachong Nancun Town, Panyu District, Guangzhou, dan berbatasan dengan Shitouchong. Sebelah utara terdapat sebuah sungai dari Guangzhou University City yang mencakup area seluas 34,4 km2. Daerah ini merupakan bagian depan dari Sanzhixiang Waterway, sebagai terusan yang berhubungan dengan laut Sungai Pearl. Dengan garis pantai 1 km sepanjang Binhe Road, akses bagian selatan dekat dengan Exit of Nansha Port Expressway dan dekat dengan pintu keluar Shitou Station dari Guangzhou Metro
Line 7.
Proyek yang direncanakan meliputi area sekitar 620.000 m2 dan daerah untuk tinggal mencapai 1.000.000 m2. Arah pengembangan yaitu menjadikannya sebagai daerah perumahan besar yang menampung lebih dari 10.000 rumah tangga perumahan dengan perumahan penduduk lebih dari 30.000 orang. Rasio plot tempat tinggal di masyarakat akan kurang dari 2, sedangkan tingkat penghijauan akan lebih dari 36%. Direncanakan untuk menjadi komunitas sungai besar high-end, itu akan memiliki serangkaian produk residensial high-end seperti rumah-rumah kota kecil yang bertingkat tinggi gedung apartemen dekat sungai dan bangunan apartemen bertingkat tinggi dengan pandangan sungai. Selain itu, seluruh masyarakat juga akan dilengkapi dengan satu set lengkap fasilitas umum untuk tujuan pendidikan komersial, medis dan dasar serta klub besar-besaran untuk hiburan dan olahraga. Proyek ini akan menjadi produk lain dari Agile
Property setelah pengembangan Agile Garden di Guangzhou.
Panduan Master Planning
Filosofi Perencanaan dan Perancangan
Dalam kasus Panyu Agile Residence ini tahap perencanaan dan master
planning sudah dilakukan dan master plan sudah dihasilkan oleh arsitek
51
yang dilakukan oleh arsitek yang kemudian akan dikembangkan lanskapnya oleh BCI secara umum dibagi menjadi 4 fase (phase) perancangan lanskap. Dimana fase ke-1 adalah Townhouse, fase ke-2 adalah Multi-Storey Residential Area, fase ke-3 adalah Community Centre and Shopping Mall, fase ke-4 adalah High-Res
Residential Area (Gambar 13). Fokus dalam perancangan lanskap yang dilakukan
saat mahasiswa magang adalah perancangan pada area fase ke-1 yaitu area
Townhouse.
Panyu Agile Residence adalah salah satu bagian dari kawasan yang
memiliki berbagai macam formasi dengan tujuannya sebagai kota modern. Dalam gambaran umum lokasi ini memang dirancang (lanskapnya) ke arah modern. Hal ini dapat dilihat dari arsitektur bangunan yang dihasilkan oleh arsitek sebelumnya. Namun untuk area unit townhouse, BCI mencoba untuk menawarkan pendekatan lain yaitu perancangan lanskap yang lebih mengarah kepada Chinese kontemporer dengan sentuhan gaya modern yang tetap selaras dengan arsitektur bangunannya.
Tujuan Perencanaan dan Perancangan
Tujuan perencanaan dan perancangan Panyu Agile Residence adalah untuk mengakomodasi sebagai wilayah hunian dari kota Panyu. Dengan keterbatasan lahan dan pertumbuhan penduduk yang kian meningkat, Agile Property mencoba memberikan solusi dalam bentuk kawasan hunian yang bukan saja memanfaatkan ruang secara horizontal, namun juga secara vertikal sebagai kawasan hunian modern bertaraf internasional.
52
Gambar 13. Master Plan yang dihasilkan oleh AGC Design Ltd. dan Rencana Fase Perancangan Lanskap
53
Prinsip Panduan Perencanaan dan Perancangan Panyu Agile Residence Karena pada era baru ini Guangzhou mulai mengkonsentrasikan aktivitas kulturalnya dengan tujuan umum untuk mewujudkan modernisasi dan membangun kota metropolitan modern, maka perancangan Panyu Agile Residence diarahkan kepada desain modern dan untuk tetap menjaga budaya yang ada maka perancangan dikemas dengan gaya Chinese kontemporer.
Prinsip-prinsip Perancangan
Elemen-elemen yang perlu diperhatikan dan digunakan untuk menciptakan rancangan yang unik dan berkelanjutan adalah material bangunan lokal, material bangunan yang berkelanjutan, teknologi dalam penerapan.
Peraturan dan Perundang-undangan Perancangan
Ada beberapa ketentuan yang berlaku di Cina yang harus diperhatikan, sesuai dengan peraturan pemerintah, diantaranya:
1. Fire Engine Access (F.E.A)
Regulasi bahwa dalam setiap pembangunan di Cina harus mengakomodasi
FEA (Fire Engineering Acces), yaitu suatu jalur atau akses untuk mesin
pengamanan dan pemadam kebakaran. Ketentuan umum yang harus ditaati antara lain:
1) Lebar F.E.A minimal 4 meter
2) Untuk bangunan tinggi, F.E.A minimal berjarak 5 meter dari fasad bangunan dan tidak lebih dari 20 meter. Kedua fasad membutuhkan F.E.A.
3) Pada area cul-de-sac, di sekitarnya harus tersedia lahan 15x15 meter untuk F.E.A.
Typical detail mengenai F.E.A dapat dilihat pada Lampiran 25. 2. Setback
Sempadan batas lahan pada area pembangunan sesuai dengan ketentuan dan peraturan pemerintah. Jarak fasad bangunan dengan jalan yaitu minimal 5 meter.
54
Studi Chinese Architecture dan Modern Architecture
Secara arsitektural bentuk fasad dan masa bangunan Townhouse Panyu hasil rancangan arsitek memiliki gaya Arsitektur Modern. Bruno Zevi, dalam bukunya yang berjudul “The Modern Language of Architecture” (Bruno Z 1981, diacu dalam Nurinayat 2003) menyampaikan pembelaan atas nama Arsitektur Modern. Dalam buku tersebut, Bruno Zevi menyatakan bahwa „bahasa‟ Arsitektur Modern berasal dari kondisi “zero degree”, yaitu bahwa Arsitektur Modern mengawali pembentukan dirinya dengan melakukan pengkondisian elemen-elemen tektonis yang telah ada sepanjang sejarah perkembangan arsitektur. Ada tujuh teknik dasar perancangan Arsitektur Modern yang muncul dari proses pembentukannya, yaitu :
1. Interpretasi yang bebas terhadap isi dan fungsi
Teknik ini berkaitan dengan tampak bangunan dimana komponen-komponen arsitektur seperti jendela, pintu, kolom dan lainnya di komposisikan satu dengan yang lainnya atas dasar „negation‟ terhadap order-klasik.
2. Perhatian dan empati terhadap perbedaan
Teknik berarti membuat komponen menjadi cenderung asimetris, dengan tujuan menghapus aturan perspektif aksial hasil temuan jaman Renaisance. 3. Pandangan dan visi yang dinamis serta multidimensional
Hal ini berkaitan dengan komposisi massa bangunan yang diatur sedemikian rupa sehingga titik hilang dalam gambar perspektif klasik menjadi tidak terlalu berperan lagi
4. Elemen-elemen yang independen
Hal ini ditujukan untuk menghindarkan diri dari konsep massa yang masif, seperti yang diwariskan oleh Vitruvius.
5. Hubungan dinamis dan organik antara arsitektur dan engineering Teknik ini berusaha memanfaatkan penemuan-penemuan baru di bidang struktur dan konstruksi untuk menghasilkan bentukan-bentukan baru yang terkadang tidak terbayangkan sebelumnya.
55
6. Konsep “living space”
Hal ini ada hubungannya dengan teknik kelima di atas, dimana dengan munculnya penemuan-penemuan baru di bidang keteknikan (engineering), diciptakan dan dihasilkan ruang-ruang yang lebih dinamis sehingga menggugurkan konsep ruang statis yang terbentuk atas dasar perspektif klasik.
7. Integrasi antar bangunan
merupakan penggabungan dari keenam teknik sebelumnya. Teknik ini diterapkan pada perencanaan kota.
Dalam kasus Panyu terdapat perpaduan dan gubahan dari Chinese
Architecture ditujukan agar kesan budaya Cina tetap ada. Hal ini salah satunya
dapat terlihat pada bentuk pagar dan pintu halaman Townhouse (Gambar 14).
(a)
(b)
Gambar 14. Gate Chinese Architecture (a) dan Gate Townhouse Panyu (b)
56
Inventarisasi dan Analisis Tapak
Deskripsi Proyek
Tujuan dari proyek pengembangan Panyu Agile Residence yaitu untuk mewujudkan Guangzhou yang lebih besar dan daerah triangular Sungai Zhu (Pearl) yang memiliki keindahan alam. Panyu Agile Residence yang terkenal dengan gaya modern dan campuran Chinese kontemporer sebagai wilayah hunian yang asri dan menjadi pilihan masyarakat sebagai wilayah hunian yang bertaraf internasional.
Tema perancangan keseluruhan didasari pada pertukaran dinamis antara budaya lokal dalam penyesuaiannya sebagai kota modern dengan standar internasional. Masyarakat juga akan dilengkapi dengan satu set lengkap fasilitas umum untuk tujuan pendidikan komersial, medis dan dasar serta klub besar-besaran untuk hiburan dan olahraga.
Perhatian desain dititikberatkan dalam menghargai alam dan kebudayaan, lahan hijau, dan area vital ekonomi. Selain itu perancangan juga sangat memperhatikan akses untuk pemadam kebakaran, Fire Engine Access (FEA). Dengan menggunakan desain modern kontemporer untuk menarik masyarakat agar memilih Panyu Agile Residence sebagai kawasan hunian yang tepat berstandar internasional.
Karakteristik Tapak
Panyu dikenal sebagai kota besar modern dengan kegiatan ekonomi yang berkembang dengan topografi daerah pengembangan yang relatif datar.
Letak dan Luas
Proyek terletak di Shitachong Nancun Town, Panyu District, Guangzhou, dan berbatasan dengan Shitouchong (Gambar 15). Sebelah utara terdapat sebuah sungai dari Guangzhou University City yang mencakup area seluas 34,4 km2. Ini merupakan wajah Sanzhixiang Waterway, sebagai terusan yg berhubung dengan laut belakang Sungai Pearl. Dengan garis pantai 1 km sepanjang Binhe Road dengan akses di selatan hampir Nancun Keluar dari Nansha Port Expressway dan
57
dekat pintu keluar Shitou Station dari Guangzhou Metro Line 7. Proyek yang direncanakan meliputi area sekitar 620.000 m2.
Gambar 15. Lokasi Proyek Panyu Agile Residence
Iklim
Lokasi proyek memiliki iklim subtropis yang lembab yang merupakan ciri dari daerah Cina bagian selatan, dengan cuaca yang sejuk dan curah hujan yang cukup tinggi pada musim hujan atau musim dingin.
Tata Guna Lahan
Sebelum tahap perencanaan yang dilakukan oleh arsitek, kondisi eksisting tapak merupakan lahan kosong hijau. Untuk saat proses perancangan yang akan dilakukan BCI, tapak sudah mulai dalam tahap persiapan pembangunan
hardscape hasil master planning arsitek.
Guangzhou
58
Aksesibilitas (sirkulasi kendaraan)
Adapun sirkulasi kendaraan menuju tapak perancangan ditunjukkan pada Gambar 16.
Keterangan gambar : Main Road Internal Road
Gambar 16. Sirkulasi Kendaraan Menuju Tapak
Topografi
Keadaaan topografi berdasarkan hasil master planning oleh arsitek merupakan area yang relatif datar.
Lokasi Tapak
59
Proses Perancangan
Sesuai data yang diperoleh dari arsitek, area lanskap pada fase ke-1 yang akan dikembangkan antara lain Courtyard, Children Play and Sitting Area,
Reflective Pond, Entry to Basement Car Park, Roundabout, Electric Room, dan F.E.A. Route.
Perancangan lanskap yang akan dilakukan di sesuaikan dengan bagian dan area yang telah dikembangkan oleh arsitek. Hal penting yang menjadi titik berat perhatian desain lanskap antara lain adalah F.E.A route dan peruntukan lahan parkir basement yang sudah ditentukan pada master plan awal.
Analisis Lanskap
Analisis ini dilakukan oleh BCI terhadap master plan yang dihasilkan oleh arsitek. Hal yang dianalisis antara lain sirkulasi jalan Internal Road, Pedestrian
Route, Service Access, Access to Basement Car Park, Security Gate/ Guard House, Feature/ Focal Point Landscape,dan Landscape View. Analisis awal ini
akan menghasilkan Landscape Conceptual Plan dan beberapa gambaran serta referensi desain dari area yang akan dirancang lanskapnya. Analisis lanskap ini dapat dilihat pada Gambar 17.
a. Internal Road
Jalan utama yang melintasi tapak dikembangkan sebagai akses utama bagi kendaraan yang menuju area-area penting yang terdapat dalam tapak. Pada tapak ini area kendaraan difokuskan sebagai akses menuju Feature Area dan Community Sport Hall dan pada sepanjang jalan ini ditanami pohon berbunga sebagai pengarah.
b. Pedestrian Route
Pedestrian Route merupakan area untuk pejalan kaki, rute ini dikembangkan
untuk menjangkau sebagian besar area Townhouse dan area Feature
60
Gambar 17. Landscape Analysis Diagram (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)
61
c. Service Access
Jalan ini dikembangkan untuk mendukung pelayanan bagi kebutuhan penghuni tapak. Jalan ini dikembangkan di area fasilitas pelayanan, pada bagian barat tapak
d. Access to Basement Car Park
Akses menuju parkir mobil di lantai bawah tanah pada tapak ini terdapat 4 titik. Titik-titik tersebut menyebar dan berhubungan langsung dengan
Internal Road.
e. Security Gate/ Guard House
Security Gate (pos jaga) merupakan gerbang yang bukan hanya
dikembangkan sebagai fitur lanskap namun juga berfungsi sebagai pos keamanan yang tersebar disekitar Internal Road. Pada tapak ini terdapat 11 titik pos jaga.
f. Feature/ Focal Point Landscape
Merupakan area fitur lanskap yang banyak dikembangkan pada tapak terutama yang memiliki view yang baik. Pada titik-titik ini dikembangkan elemen-elemen fitur seperti Reflective Pond, Feature Tree, Lawn, Artwork, Jajaran pohon dengan seting alami dan Deck sebagai focal point. Area tersebut berfungsi sebagai area publik/ taman lingkungan yang digunakan sebagai area Courtyard, berkumpul, duduk dan area bermain anak.
g. Landscape View
Pemandangan utama dari pengembangan desain lanskap secara keseluruhan mengarah kepada feature area/ focal point landscape.
Landscape Conceptual Design
Mengingat master plan sudah dhasilkan oleh arsitek, dalam kasus ini tahap pengembangan langsung ditujukan sebagai landscape conceptual plan.
Landscape Conceptual Plan merupakan hasil pengembangan dari analisis tapak,
dimana elemen-elemen dalam analisis diwujudkan dalam fitur-fitur lanskap yang akan dikembangkan pada tapak. Fitur-fitur tersebut diletakkan pada area-area penting yang potensial dan akan ditonjolkan. Area-area tersebut antara lain:
62
1. Courtyard with Feature Element, Lawn Mounding and Dense Trees in
Natural Setting
2. Children Play Area and Sitting Area
3. Reflective Pond and Feature Trees with Deck 4. Entry to Basement Car Park
5. Roundabout with Mounded Lawn an Feature Tree 6. Electric Room
7. Courtyard with Artworks
8. Courtyard with Seating and Trellis
9. Pedestrian Entry to Residence with Security Gate 10. Internal Road with Flowering Trees Along 11. F.E.A. Route
Hasil dari Landscape Conceptual Plan ini berupa gambar sketsa tangan (hand drawn) yang diberi warna (Gambar 18) diikuti dengan gambar-gambar potongan pada area-area penting tapak. Gambar 19 menunjukkan section 1 yang terletak pada area Courtyard with Sitting and Trellis , Gambar 20 menunjukkan section 2 yang terdapat pada area Children Play and Sitting Area , Gambar 21 menunjukkan section 3 yang terdapat pada area Courtyard with Feature Element , Gambar 22 menunjukkan section 4 yang terdapat pada area Internal Road and
FEA, Gambar 23 menunjukkan section 5 yang terdapat pada area Reflective Pond and Feature Trees , dan Gambar 24 menunjukkan section 6 dan section 7 yang
terdapat pada area Townhouse Garden.
Pengajuan imagery boards
Merupakan gambar-gambar referensi desain yang disusun oleh BCI dan diajukan kepada klien sebagai gambaran untuk desain lanskap yang akan dikembangkan pada tapak. Imagery boards juga menjadi ide desain bagi arsitek lanskap dalam melakukan pengembangan rancangan lanskap (Gambar 25 dan Gambar 26).
63
Gambar 18. Landscape Conceptual Plan (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)
64
Gambar 19. Gambar Section 1
65
Gambar 20. Gambar Section 2
66
Gambar 21. Gambar Section 3
67
Gambar 22. Gambar Section 4
68
Gambar 23. Gambar Section 5
69
Gambar 24. Gambar Section 6 and Section 7 (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)
70
Gambar 25. Roads and Landscape Elements Imagery Boards (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)
71
Gambar 26. Artwork and Townhouse Imagery Boards (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)
72
Softscape Concept
Pada proyek Panyu Agile Residence, tanaman yang digunakan adalah tanaman yang cocok dengan kondisi iklim Guangzhou, hal ini yang menjadi acuan dalam memberikan usulan sebagai softscape concept, namun dalam tahap ini usulan dan spesifikasi tanaman masih belum detil. Adapun tanaman yang dianjurkan dan ketesediaannya memungkinkan di Guangzhou diperlihatkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Proposed Plant for Guangzhou
No Name Specification Photos
Trees
1 Alstonia scholaris (Devil
Tree)
good shape, good condition
2 Artocarpus altilis
(Breadfruit Tree)
good shape, good condition
3 Bauhinia blakeana (Hong
Kong Orchid Tree)
good shape, good condition
4 Bischofia javanica
(Bishop Wodd)
73
5 Bixa orelana (Achiote) good shape, good condition
6 Bombax malabarica (Silk
Cotton Tree)
good shape, good condition
7 Brassia actinophylla
(Umbrella tree)
good shape, good condition
8 Callistemon viminalis
(Weeping Bottlebrush Tree)
good shape, good condition
9 Callistemon rigidus good shape, good condition
10 Cassia fistula (Golden
Shower Tree)
good shape, good condition
11 Cassia surattensis
(Sunshine Tree)
74
12 Ceiba pentandra good shape, good condition
13 Chorisia speciosa (Floss
Silk Tree)
good shape, good condition
14 Cinnamomum camphora
(Champor Tree)
good shape, good condition
17 Erythina glauca (Coral
Tree)
good shape, good condition
18 Eugenia oleana good shape, good condition
19 Ficus lyrata (Fiddle leaf Fig)
good shape, good condition
20 Ficus religiosa (Bodhi
Tree)
75
21 Grevillea robusta
(Shouthern Silky Oak)
good shape, good condition
22 Heteropanax fragrans good shape, good condition
23 Hibiscustiliaceus (beach
Hibiscus)
good shape, good condition
24 Jacaranda mimosifolia good shape, good condition
25 Kigelia Africana (Sausage
Tree)
good shape, good condition
26 Lagerstroemia speciosa good shape, good condition
27 Lagerstroemia indica good shape, good condition
28 Magnolia grandiflora
(Shouthern Magnolia)
76
29 Magnolia soulangeana good shape, good condition
30 Manilkara zapota (Chiku) good shape, good condition
31 Musa basjoo good shape, good condition
32 Osmanthus fragrans
(Sweet olive)
good shape, good condition
33 Pachira aquatica (Money
Tree)
good shape, good condition
34 Peltophorum pterocarpum
(Yellow Flame Tree)
good shape, good condition
35 Plumeria acuminate
‘Pink’ (Pink Frangipani)
77
36 Plumeria obtuse (Common
Frangipani)
good shape, good condition
37 Plumeria rubra (Red
Frangipani)
good shape, good condition
38 Podocarpus macrophylla
(Buddhist Pine)
good shape, good condition
39 Pterocarpus indica
(Angsana)
good shape, good condition
40 Punica granatum good shape, good condition
42 Salix babylonica (Weeping
Willow)
good shape, good condition
78
44 Sterculia lanceolata good shape, good condition
45 Swietenia mahogany
(West Indian Mahogany)
good shape, good condition
56 Syzygium jambos (Rose
Apple)
good shape, good condition
47 Tabebuia chrysantha
(Golden Bell Tree)
good shape, good condition
48 Tabebuia rosea (Rosy
Trumpet Tree)
good shape, good condition
49 Terminalia mantaly good shape, good condition
Shrubs
1 Alpinia zerumbet (Yellow
variegated Ginger)
300mm height @ 250mm o.c. Min 3 shoots per plant, Bushy,flowering
79
2 Buxus sp. 500mm height @ 300mm o.c.,
Bushy, multi-branching 3 Caesalpinia pulcherima (Peacock Flower) 800mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching, flowering
4 Canna generalis 'Red'
(Red Canna) 500mm height @ 300mm o.c, Bushy, flowering 5 Cassia alata (Ringworm Bush) 800mm height @ 300mm o.c, Bushy, flowering,
6 Calliandra surinamensis 500mm height @ 300mm o.c.,
Bushy, multi-branching, flowering 7 Duranta repens (Golden Dewdrop) 300mm height @ 250mm o.c., Bushy, multi-branching 8 Excoecaria bicolor (Picara) 400mm height @ 300mm o.c., Bushy, multi-branching 9 Fatsia japonica (Japanese Fatsia) 300mm height @ 300mm o.c., Bushy, multi-branching
80 10 Galphimia glauca (Golden Shower Thryallis) 500mm height @ 300mm o.c., Bushy, flowering 11 Hedychium coronarium (Butterfly Lily) 500mm height @ 300mm o.c., Bushy, flowering 12 Heliconia psittacorum (Parrot Flower) 500mm height @ 300mm o.c., Bushy, flowering
13 Hibiscus rosa sinensis
(Red Hibiscus) 600mm height @ 300mm o.c., Bushy,multi-branching,flowering 14 Jatropha pandurifolia 'Red' 800mm height @ 300mm o.c., Bushy, multi-branching, flowering 15 Lagerstroemia indica 'Purple' (Crepe Myrtle) 800mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching, flowering
16 Loropetalum chinensis 500mm height @ 300mm o.c.,
Bushy, multi-branching
17 Murraya paniculata
(Mock Orange)
300mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching
81 18 Michelia Figo (Port-Wine Magnolia) 600mm height @ 400mm o.c, Multi-branching, flowering 19 Orthosiphon aristatus 'Purple'
(Purple Cat Whisker)
300mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching, flowering 20 Pachystachys lutea (Lollipop Plant) 500mm height @ 300mm o.c, Bushy, flowering 21 Pittosporum tobira
(Japanese Mock Orange)
500mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching, flowering 22 Rhapis excelsa (Lady Palm) 800mm height @ 400mm o.c, Bushy
23 Rhododendron simsii 400mm height @ 300mm o.c,
Bushy, flowering
24 Schefflera arboricola
(Hawaiian Schefflera)
400mm height @ 300mm o.c, Bushy
25 Spathiphyllum 'Sensation' 300mm height @ 250mm o.c.,
82 26 Tabernaemontana coronaria (Pinwheel Flower) 500mm height @ 300mm o.c, Bushy, multi-branching, flowering 27 Viburnum odoratissimum (Sweet Viburnum) 600mm height @300mm o.c., Bushy, multi-branching, flowering Groundcover 28 Arachis pintoi (Peanut Flower) 200mm height @ 100mm o.c., Bushy, flowering 29 Aspidistra elatior (Cast-Iron Plant) 300mm height @ 250mm o.c., Bushy 30 Belamcanda chinensis (Leopard Lily) 250mm height @ 200mm o.c., Bushy, flowering
31 Cuphea hyssopifolia 200mm height @ 150mm o.c,
Bushy, flowering 32 Hippeastrum vittatum 'Red' (Amaryllis) 300mm height @ 200mm o.c., Bushy, flowering 33 Hymenocallis speciosa (Spider Lily) 300mm height @ 250mm o.c., Bushy, flowering
34 Lantana camara 'Yellow'
(Yellow Shrub Verbena)
200mm height @ 250mm o.c., Bushy, flowering
35 Neomarica gracilis 300mm height @ 250mm o.c.,
83
36 Ophiopogon jaburan
(Mondo Grass)
200mm height @ 150mm o.c., Bushy
38 Philodendron xanadu 300mm height @ 250mm o.c.,
Bushy 39 Phyllanthus myrtifolius(Foliage Flower) 300mm height @ 200mm o.c., Bushy 41 Reineckea carnea (Kichijo-so ) 250mm height @ 200mm o.c., Bushy, flowering 42 Wedelia trilobata (Creeping daisy) 200mm height @ 150mm o.c., Bushy
(Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)
Konsep Area-area Pengembangan
Courtyard with Feature Element, Lawn Mounding and Dense Trees in Natural Setting
Area ini memiliki luas 2065 m2, letaknya yang di antara deretan
townhouse berfungsi sebagai area courtyard dimana orang-orang dapat berkumpul
di dalamnya untuk melakukan aktivitas rekreasi. Secara keseluruhan tapak dibentuk dari pola organik yang disusun atas jajaran pohon yang terbentuk secara alami dan pola sirkulasi yang organik. Hal ini menambah nilai estetis dan berfungsi sebagai penyedia oksigen. Di dalamnya terdapat sitting area dengan
feature tree, hamparan rumput yang membentuk gundukan, dan ditempatkan
beberapa benda artwork. Gambaran tapak secara konseptual dapat dilihat pada Gambar 27.
84
Gambar 27. Courtyard with Feature Element Plan & Section
Children Play Area and Sitting Area
Area yang memiliki luas 1041,67 m2 ini memang ditujukan sebagai area bermain dan rekreasi. Di dalamnya dikembangkan area bermain dengan beberapa tempat duduk, feature tree, dan pepohonan sebagai screen. Tapak ini disusun dengan pola organik, dibuat suasana yang teduh dengan menggunakan pepohonan yang cukup dan penggunaan material alami seperti kayu. Area permainan anak direncanakan berupa lorong di bawah tanah gundukan (mounded lawn), tanah berpasir, dan beberapa alat permainan seperti ayunan. Jenis tanaman yang digunakan antara lain palem-paleman, bambu sebagai screen dan pohon berbunga sebagai feature tree. Tanaman screen ditempatkan pada bagian timur tapak,
Sitting
Area
Mounding Lawn
85
karena merupakan area yang berbatasan langsung dengan townhouse ditujukan agar privasi tetap terjaga. Gambaran tapak dapat dilihat pada Gambar 28.
Gambar 28. Children Play Area and Sitting Area Plan and Section
Reflective Pond and Feature Trees with Deck
Area ini memiliki hubungan dengan pedestrian trail berupa koridor hijau. Area reflective pond menggunakan elemen dan material alami seperti batu, kayu sebagai dek, dan air. Upaya untuk mengikutsertakan semua elemen alam,
reflective pond mampu mengikutsertakan elemen langit berupa bayangan dalam Screening Trees Play Area with Sitting
86
pantulan air yang dihasilkannya. Pedestrian trail diikuti oleh jajaran pohon dan semak sebagai taman privat dimana pada beberapa area dibentuk suatu screen dengan menggunakan bambu, terutama pada area yang berbatasan langsung dengan rumah tinggal/townhouse (Gambar 29).
Gambar 29. Reflective Pond and Feature Trees with Deck Plan & Section Reflective Pond
Feature Tree Bamboo screen Townhouse
87
Entry to Basement Car Park
Merupakan titik-titik gerbang keluar masuk kendaraan (khususnya mobil) ke area basement parkir. Letaknya tersebar pada jalan internal. Dimana sebelum masuk gerbang tersebut terdapat paving mark sebagai penanda adanya suatu gate (Gambar 30).
Gambar 30. Entry to Basement Car Park Plan
Roundabout with Mounded Lawn an Feature Tree
Fungsi area ini adalah sebagai focal point yang letaknya berada di persimpangan (junction). Dengan menampilkan feature tree dan mounded lawn diharapkan bisa menjadi fitur lanskap yang menambah nilai estetis mengingat letaknya yang berada pada axis internal road utama yang menghubungkan
Community Sport Hall dan area gerbang. Di sekeliling jalan sekitarnya ditanami
semak dan bambu sebagai screen agar privasi penghuni townhouse tetap terjaga.
Roundabout with Mounded Lawn and Feature Tree Plan dapat dilihat pada
Gambar 31.
Internal Road
Entry to Basement
88
Gambar 31. Roundabout with Mounded Lawn and Feature Tree Plan
Courtyard with Artworks
Area Courtyard with Artworks berada pada persimpangan jalur pedestrian yang terhubung dengan Courtyard with Sitting and Trellis. Area ini merupakan area pojok dari deretan townhouse dalam tujuannya memanfaatkan ruang kosong/pojok. Dalam area ini menggunakan banyak semak sebagai flower bed dan
feature tree jenis palem-paleman. Sebagai focal point dan menambah nilai estetik
area ini dilengkapi dengan beberapa artwork dan elemen lanskap yang terbuat dari bahan alami seperti batu atau kayu (Gambar 32).
Courtyard with Seating and Trellis
Courtyard with Seating and Trellis dikembangkan sebagai area rekreasi.
Pengunjung dapat duduk-duduk dan menikmati pemandangan jajaran trellis dengan artwork berbahan material batu alami yang menambah keindahan area tersebut. Area ini dihubungkan oleh jalan (pedestrian path) yang kanan-kirinya dihiasi oleh hamparan semak sebagai flower bed dan feature trees (Gambar 33).
Mounded Lawn Feature Tree
89
Gambar 32. Courtyard with Artworks Plan
Gambar 33. Courtyard with Seating and Trellis Plan & Section Artwork Flower Bed Trellis with Artwork Pedestrian Path
90
Guardhouse
Guardhouse terletak pada gerbang masuk utama menuju tapak dalam internal road. Didalamnya terdapat pos penjagaan dan kanan-kirinya di hiasi
dengan artwork sebagai simbol penyambutan. Sebagai area penyambutan, di sepanjang jalan ini bagian kanan-kirinya ditanami dengan flower tree sebagai pembentuk koridor dan hamparan semak sebagai flower bed dengan tujuan memberikan kesan awal yang menyenangkan bagi pengunjung maupun penghuni.
Guardhouse plan dapat dilihat pada Gambar 34.
Gambar 34. Security Gate/ Guardhouse Plan
F.E.A. Route
Fire Engine Access dalam perencanaan tapak sangat diperlukan untuk
menanggulangi kebakaran atau kejadian lain yang terjadi pada tapak secara cepat karena akses yang mudah. Fire Engine Access yang dikembangkan pada tapak meliputi seluruh area pada tapak agar dapat menjangkau semua area. Jalur Fire
Engine Access ini dapat dilihat pada Gambar 35.
Internal Road Flower Trees
Security Gate
91
Gambar 35. Fire Engine Access (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)
92
Native Plant Species
Tanaman yang digunakan dalam Landscape Conceptual Plan ini sebagian besar berasal dari tanaman asli lokal khas Guangzhou dan vegetasi eksisting yang terdapat pada tapak. Tanaman yang paling banyak digunakan dalam rancangan lanskap yaitu feature trees berupa pohon berbunga dan semak berbunga untuk membentuk flower bed, hal ini menyimbolkan Guangzhou sebagai kota yang terkenal dengan bunga. Tanaman feature trees dan flower bed digunakan pada rancangan lankap jalan utama pada tapak untuk membentuk koridor dan sebagai pengarah.
Tanaman lain yang digunakan adalah bambu yang merupakan tanaman eksisting yang banyak dijumpai di sekitar tapak. Sifat bambu yang rapat dan merumpun dapat digunakan sebagai peredam bising dan juga sebagai screen.
Beberapa contoh tanaman yang digunakan dalam desain lanskap dapat dilihat pada softscape image boards native plant species (Gambar 36). Karena gambaran tersebut masih dalam rencana awal, gambar jenis tanaman belum terlalu detil dan akan dikembangkan pada tahap perancangan selanjutnya.
Gambar 36. Native Plant Imageries B a m b o o s S h r u b s T r e e s
93
Spesies tanaman asli memberikan karakter yang kuat pada tapak dan juga berusaha semaksimal mungkin utuk mempertahankan pohon-pohon yang ada. Namun, tanaman asli yang dipertahankan perlu dilengkapi dengan tanaman penghias lainnya (feature planting) yang ditujukan untuk menambah warna dan kesan megah pada pengembangan lanskap. Feature trees dan flower bed akan ditanami sepanjang jalan utama (internal road) dan feature planting lainnya akan digunakan pada taman-taman dan courtyard dalam tapak.
Perencanaan softscape pada tapak dibagi menjadi beberapa area yang disesuaikan dengan jenis tanamannya, yaitu:
a. Flowering Trees
Merupakan feature trees yang berada di sepanjang internal road pada bagian kiri dan kanan jalan yang membentuk koridor pengarah jalan menuju area yang penting pada tapak. Pada kasus ini ditujukan sebagai akses menuju Community Sport Hall. Pohon berbunga ini dibedakan berdasarkan musimnya. Kelompok musim panas (Delonix regia, Erythrina
glauca, Lagerstroemia speciosa), musim semi (Bombax ceiba, Bauhinia purpurea, Jacaranda mimisifolia, Lagerstroemia speciosa), musim gugur
(Cassia fistula, Cassia spectabilis, Tabebuia rosea), dan musim dingin (Chorisia speciosa dan Bauhinia purpurea).
b. Bamboo Trees
Tanaman bambu yang digunakan dalam rancangan lanskap berfungsi sebagai screen dan peredam bising. Tanaman ini banyak digunakan pada area halaman Townhouse karena fungsinya yang baik sebagai penutup pandangan dalam menjaga suasana privat.
c. Evergreen Trees
Evergreen yang digunakan merupakan tanaman asli lokal yang
dipertahankan keberadaannya dan dipelihara. Beberapa diantaranya dijadikan sebagai elemen fitur yang menarik dalam jajaran pohon yang tampak alami pada area-area courtyard.
94
Preliminary Design Development (PDD)
Dalam tahap preliminary design development (DD) dapat ditemui beberapa komponen dalam gambar hand-drawn dan beberapa dalam gambar CAD. Dalam paket gambar CAD terdapat beberapa komponen simbolis dalam penyajian gambar hasil perancangan. Masing-masing komponen memiliki kode dalam file CAD, dimana kode LH menunjukkan landscape hardscape yang biasanya berupa gambar dalam tampak plan, sedangkan LD adalah landscape detail yang menunjukkan detail dan section. Komponen-komponen tersebut antara lain:
a. Coordination Plan (LH-01)
Coordination plan merupakan layout dari sebuah landscape node dengan
garis-garis koordinasi yang menunjukkan area yang dikembangkan secara detil pada gambar selanjutnya. Gambar pengembangan tersebut bisa dalam bentuk gambar potongan atau detail blow up. Coordination plan berfungsi untuk memudahkan dalam melihat keseluruhan gambar dan mengetahui letak area yang di-blow up.
b. Grading Plan (LH-02)
Grading plan merupakan gambar yang menunjukkan level dari suatu area
yang dirancang. Level-level tersebut memiliki kode (singkatan) seperti FL yang menunjukkan floor level paving, FG menunjukkan finish grade
planting, TW menunjukkan top of wall, TK menunjukkan top of kerb, TR
menunjukkan top of ramp, BR menunjukkan bottom of ramp, WL menunjukkan water level, PB menunjukkan pool bottom, HP menunjukkan
high point.
c. Material Plan (LH-03)
Material plan merupakan gambar yang menunjukkan jenis-jenis material
yang akan digunakan pada suatu area. Material plan berfungsi dalam menunjukkan spesifikasi material seperti jenis bahan, warna, ukuran, finishing, dan pola atau pattern dari suatu material yang digunakan.
d. Lighting Plan (LH-04)
Lighting plan merupakan gambar yang menunjukkan rencana peletakan lighting pada suatu area yang dirancang dilengkapi dengan jenis dan jumlah lighting yang digunakan (dinyatakan dalam nos/titik).
95
e. Dimension Plan (LH-05)
Dimension plan merupakan gambar yang menunjukkan ukuran dari setiap
bagian area yang dirancang. Ukuran ini dinyatakan dalam satuan milimeter (mm).
f. Enlarge plan
Enlarged plan adalah gambar yang di-blow up yaitu gambar yang
menunjukkan perbesaran bagian area yang dirancang secara detil. Bagian-bagian area tersebut telah dijelaskan koordinatnya pada gambar
coordination plan.
g. Section and Elevation (LD 1, 2, 3, dan seterusnya)
Section and elevation merupakan gambar yang menunjukkan potongan atau
gambar tampak dari bagian suatu area yang penting dan ingin ditonjolkan rancangan lanskapnya. Dalam gambar ini juga memperlihatkan level, ukuran vertikal, serta jenis elemen lanskap yang akan ditonjolkan, sehingga pesan dari suatu rancangan dapat lebih mudah dimengerti.
Preliminary Design development merupakan kelanjutan dari concept design,
karena itu dalam tahap ini beberapa masih berupa hand-drawn sebelum adanya persetujuan dari klien terhadap suatu rancangan dan sebelum gambar diwujudkan dalam file CAD. Gambar hand drawn juga mengalami beberapa revisi sebelum akhirnya disempurnakan dalam DD-package. Area-area yang dikembangkan dalam tahap ini ditunjukan lokasinya pada coordination plan design development (Gambar 37).
96
Gambar 37. Coordination Plan Design Development (Sumber: PT. Belt Collins Internasional Bali)
97
Guardhouse
Pada pengembangan area guardhouse, pengembangan yang dilakukan yaitu pelebaran pada bagian kiri dan kanan jalan area masuk. Sepanjang jalan ini dihiasi dengan flower trees dan dilengkapi dengan flower bed. Terdapat guard
room berupa pos jaga yang dikelilingi dengan water feature yang terletak di
bagian median jalan dan gate dengan tinggi 4,5 m. Tepat di depan pintu masuk terdapat signage yang menunjukkan area masuk kawasan townhouse (Gambar 38).
Gambar 38. Security Gate and Guardhouse Design Development
Courtyard Area 1
Sampai dengan tahap ini, courtyard area telah mengalami beberapa revisi berdasarkan feedback yang diterima dari klien. Jika sebelumnya dalam tahap
concept design area courtyard masih berupa gambar handrawn, dalam tahap design development area courtyard dikembangkan menjadi lebih spesifik dan detil
98
yang dilengkapi dengan gambar tampak potongan. Dalam pengembangannya, area
courtyard 1 memiki beberapa desain alternatif dimana salah satunya merupakan
hasil gambar mahasiswa yang diminta untuk mengembangkan area courtyard 1 dengan konsep yang berbeda dari konsep umum sebelumnya. Konsep yang diminta adalah gambaran lanskap yang lebih menonjolkan karakter Cina klasik.
Boundary Wall & Water Edge
Boundary wall ini lokasi pengembangan dapat dilihat pada Gambar 39. Boundary wall ini dikembangkan untuk menjaga keamanan pada batas tapak dan
menghilangkan kekakuan dalam desainnya. Boundary wall type B dikembangkan dengan kombinasi steel setinggi 1,5 m dan plaster painted setinggi 2 m.
Gambar 39. Boundary Wall and Water Edge Preliminary Design Development
Townhouse
- Fence detail
Pengembangan fence detail atau detil pagar/batas terjadi pada bagian selatan tapak pengembangan, yaitu area townhouse tipe A3 dan A5. Dimana kedua tipe memiliki lebar pintu pagar 2.4 m. Di jalan koridor area ini, tepat di depan halaman townhouse dibuat lawn berukuran 4m x 2m yang dikomposisikan secara zig-zag sepanjang koridor pejalan kaki yang
99
memiliki lebar 4 meter (Gambar 40). Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesan monoton dan fungsi lawn juga menambah area resapan.
Gambar 40. Fence Detail Design Development
- Unit Type A1
Pada halaman depan townhouse unit type 1, area masuk dilengkapi dengan
front gate yang bergaya kontemporer Cina. Pada halaman ini didesain simple dengan lawn dan water feature. Vegetasi yang digunakan berupa
palem-paleman untuk memberikan kesan ruang yang lebih luas. Lighting yang digunakan berupa light box dan underwater lighting yang mampu menambah kesan dramatis pada halaman depan rumah. Untuk halaman belakang, terdapat dining area dengan lantai menggunakan deck kayu, area ini dihadapkan dengan water feature yang mampu memberikan kesan tenang dan therapic. Sentuhan art juga diikutkan dengan menambahkan
sculpture pada bagian sisi dining area. Lighting yang digunakan berupa underwater lighting pada water feature, dan hanging lantern pada feature tree. Pada roof terrace yang terdapat pada lantai 4 bangunan townhouse
didesain dengan memberikan penataan tanaman dalam pot. Lighting yang digunakan berupa light box (Gambar 41).
100
Gambar 41. Townhouse Unit Type A1, Alternatif Desain 1
- Unit Type A2
Desain pada halaman townhouse unit type A2 kurang lebih sama dengan
unit type A1. Yaitu adanya front gate yang bergaya kontemporer Cina dan
didesain simple dengan lawn dan water feature. Vegetasi yang digunakan berupa palem-paleman untuk memberikan kesan ruang yang lebih luas.
Lighting yang digunakan berupa light box dan underwater lighting yang
mampu menambah kesan dramatis pada halaman depan rumah. Untuk halaman belakang, terdapat dining area ditambahkan outdoor sofa dengan lantai menggunakan deck kayu, namun pada area ini tidak ada water
feature. Sentuhan art juga diikutkan dengan menambahkan sculpture. Lighting yang digunakan berupa hanging lantern pada feature tree. Pada roof terrace yang terdapat pada lantai 4 bangunan townhouse juga didesain
dengan memberikan penataan tanaman dalam pot. Lighting yang digunakan berupa light box (Gambar 42).
101
Gambar 42. Townhouse Unit Type A2
- Unit Type A3
Pada halaman depan dilengkapi dengan front gate dengan lebar 2.4 meter. Karakter kontemporer Cina diciptakan dengan penambahan paving dengan
Chinese pattern. Pada halaman depan ini juga didesain dengan
manambahkan water feature dengan lighting. Vegetasi yang digunakan berupa tanaman palem. Sedangkan halaman belakang didesain dengan
dining area yang dihadapkan dengan hamparan batuan bulat (pebles).
Pada area ini juga dilengkapi dengan feature tree dengan hanging lantern dan kolam jacuzzi. Sentuhan art juga diikutkan dengan menambahkan
sculpture pada area ini. Pada roof terrace yang terdapat pada lantai 4
bangunan townhouse juga didesain dengan memberikan penataan tanaman dalam pot dengan beberapa sculpture. Lighting yang digunakan berupa
102
Gambar 43. Townhouse Unit Type A3
- Unit Type A5
Pada desain unit type A5 di bagian halaman depan memiliki proporsi water
feature yang lebih banyak, dengan penambahan sculpture. Desain secara
umum masih sama dengan unit townhouse lainnya, hal ini merupakan desain dalam satu kesatuan konsep yang sama. Vegetasi yang digunakan pun sama yaitu berupa palem-paleman dan bambu. Pada halaman belakang masih menempatkan dining area dengan water feature dengan lantai
103
Gambar 44. Townhouse Unit Type A5
- Unit Type B1
Unit Type B1 pada halaman depan didesain dengan menambahkan lawn
dengan tempat duduk dan water feature serta tidak ketinggalan untuk menggunakan front gate yang bergaya Cina kontemporer pada akses masuk halaman. Pada bagian halaman belakang masih menempatkan
dining area, pebles, water feature dengan lantai timber deck. Sentuhan art
pun masih diikutsertakan dengan menempatkan sculpture sebagai salah satu point di area ini (Gambar 45).
104
Gambar 45. Townhouse Unite Type B1
Lighting Concept
Dalam tahap design development ini sudah dimasukkan pengajuan lighting
concept. Secara umum area yang dikembangkan konsep lightingnya antara lain; internal road, lighting yang akan digunakan berupa post top 6-8 m (lampu dengan
ketinggian tiang 6-8 m) ditempatkan di kedua sisi sepanjang jalan; jalur pedestrian, lighting yang akan digunakan berupa post top 3-4 m; service access
way, lighting yang akan digunakan berupa wall uplight; service access way lagoon view, lighting yang akan digunakan berupa bollard; reflective pond area, lighting yang akan digunakan berupa uplight feature tree dan bollard; courtyard 1, lighting yang akan digunakan berupa uplight pada feature wall, sculptures, dan feature trees; courtyard 2, lighting yang akan digunakan berupa underwater uplight pada reflective pond dan lighting berupa uplight pada feature wall, sculptures, dan feature trees (Gambar 46); area security gate dan guardhouse
105
Gambar 46. Overall Lighting Concept Plan
106
Final Design Development (FDD)
Sebagai bagian dari proses perancangan setelah preliminary design
development akan dihasilkan sebuah final design development. Dalam hal ini hasil
dari pengembangan-pengembangan yang telah disetujui diterjemahkan dalam gambar CAD. Pada tahap ini sudah dimulai persiapan untuk pembuatan paket HWD dan SWD.
Courtyard area 1
Sampai dengan tahap ini, courtyard 1 masih mengalami beberapa revisi berdasarkan feedback yang diterima dari klien. Dalam tahap ini area courtyard 1 dikembangkan menjadi lebih spesifik dan detil yang dilengkapi dengan gambar tampak potongan. fitur-fitur yang dikembangkan antara lain reflective pond,
feature trees, feature wall, mounded lawn, dan pola perkerasan dengan gaya
desain minimalis kontemporer. Pengembangan feature tree dilakukan dengan menambah elemen planter box yang didesain hingga dapat dimanfaatkan sebagai tempat duduk. Terdapat juga feature tree yang dilengkapi dengan feature bench dan loose pebles sebagai penutup muka tanah (Gambar 48).
Gambar pengembangan area courtyard ini masih dalam bentuk
hand-drawn. Setelah mendapatkan feedback dan disetujui oleh klien maka gambar
tersebut diterjemahkan ke dalam gambar CAD.
South Area Courtyard
Pada pengembangan area courtyard bagian selatan, setelah mendapat
feedback dari klien ada beberapa perubahan maupun penambahan pada desain.
Diantaranya pada area sitting akan dilakukan penambahan kanopi dari trellis, perubahan jenis artwork pada lawn tengah. Lawn bagian tengah ini di taburi hamparan loose pebles (batu bulat) dengan elemen fitur berupa artwork yang terbuat dari batu alam. Sitting area di lengkapi dengan feature trees dan reflecting
pond. Lighting yang banyak digunakan yaitu berupa spot light dan underwater uplight pada reflective pond (Gambar 49).
107
108
109
Gambar 50. South Area Courtyard Final Design Development
Gambar-gambar hasil pengembangan yang masih berupa hand-drawn di atas setelah disetujui oleh klien diterjemahkan ke dalam gambar CAD dan menjadi gambar Final Design Development pada area tersebut, walaupun pada kenyataannya, di tahap berikutnya (tahap working drawing) masih memungkinkan adanya perubahan dan revisi.