• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TER (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TER (1)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA BENGKEL AJISAKA MOTOR KUDUS

EDY MULYANTO Dra. Hj. Yoestini, M.Si

ABSTRACT

This research was based the existence of complaints or customer dissatisfaction over the services provided Bengkel Ajisaka Motor. Complaints should be addressed properly by the parties Bengkel Ajisaka Motor, because if not addressed properly, then the customer will tell a disappointing experience to others, so that will worsen the image and the existence of the workshop. Complaints can be minimized by taking the necessary steps, so customers will feel satisfied with the services and support provided by the workshop. The purpose of this study was to analyze the impact of service quality, including physical evidence, reliability, responsiveness, assurance and empathy towards customer satisfaction Bengkel Ajisaka Motor.

This research was conducted using questionnaires to 100 people Bengkel Ajisaka Motor subscribers obtained by using accidental sampling technique. We then performed an analysis of data obtained in the form of quantitative and qualitative analysis. A quantitative analysis include validity and reliability test, the classic assumption test, multiple regression analysis, Goodness of Fit tests through the F test and t test and coefficient of determination (R²). Qualitative analysis is an interpretation of the data obtained in this study, and results of data processing that have been implemented with a description and explanation.

The results showed that the coefficient of determination shown in the Adjusted R Square of 0.679, which means that customer satisfaction can be explained by the five independent variables in this research that physical evidence, reliability, responsiveness, assurance and empathy is 67.9%. The remaining 32.1% can be explained by other variables outside of the five variables used in this study. Partially based on the results of t test variables in this study has positive and significant in which physical evidence has the greatest influence than other variables in this study, whereas responsiveness has the smallest influence on customer satisfaction. F test results indicate that simultaneously or jointly variables in this research that physical evidence, reliability, responsiveness, assurance and empathy have a positive and significant impact on customer satisfaction.

(2)

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi semakin ketat dan sulit diprediksikan. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif bisnisnya agar mampu bersaing secara berkesinambungan.

Persaingan yang semakin ketat terjadi di dalam dunia otomotif khususnya produk sepeda motor karena produk ini merupakan alat transportasi darat yang paling dominan banyak dimiliki dan dibutuhkan oleh masyarakat. Memang tidak mudah menjadi yang terbaik, selain harus menyediakan kualitas terbaik juga ada faktor pola perilaku konsumen yang tidak mudah ditebak, apalagi di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, sehingga memiliki ragam pola perilaku yang berbeda pula.

Menurut Levitt dalam Tjiptono (1997), syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan pelanggan dengan harga yang pantas (reasonable).

(3)

3

meningkatkan jumlah pelanggan serta mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan jasanya dengan cara meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kepadatan aktivitas di jalan menuntut kenyamanan dalam berkendara. Untuk itu kendaraan yang dipakai harus selalu dalam keadaan baik. Agar kendaraan selalu dalam keadaan baik maka diperlukan perawatan dan servis berkala. Untuk itu sangat dibutuhkan jasa bengkel motor. Bengkel motor adalah usaha yang didirikan dengan tujuan menerima jasa perawatan dan perbaikan kendaran roda dua atau umumnya disebut motor (Effendi, 2009).

Kunci sukses agar pelanggan memilih jasa layanan bengkel adalah dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan tersebut dapat dicapai melalui pemberian layanan dan dukungan yang optimal kepada pelanggan. Banyaknya pesaing tidak menghalangi Bengkel Ajisaka Motor untuk tetap bertahan, bahkan mampu berkembang pesat sampai sekarang ini. Memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan merupakan visi dari Bengkel Ajisaka Motor untuk tetap eksis di dunia perbengkelan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah pelanggan Bengkel Ajisaka Motor selama bulan Januari sampai Mei 2010.

Tabel 1.1

Data Jumlah Pelanggan Bengkel Ajisaka Motor Bulan Januari – Mei 2010

Bulan Jumlah Pelanggan Bengkel

Januari 323

Februari 314

Maret 357

April 408

Mei 421

Jumlah 1823

Sumber: Bengkel Ajisaka Motor Kudus

(4)

4

Pelanggan akan membandingkan layanan dan dukungan yang diberikan Bengkel Ajisaka Motor dengan layanan dan dukungan yang mereka harapkan. Jika pelanggan merasa puas, maka pelanggan akan kembali lagi ke Bengkel Ajisaka Motor dan menjadi pelanggan yang setia serta akan menceritakan pengalaman tersebut kepada orang lain, sehingga jumlah pelanggan Bengkel Ajisaka Motor akan bertambah. Tetapi jika pelanggan merasa tidak puas, maka pelanggan akan mengeluhkan ketidakpuasannya tersebut kepada pihak bengkel Ajisaka Motor. Keluhan atau ketidakpuasan pelanggan seharusnya ditanggapi pihak bengkel dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sehingga pelanggan akan merasa puas dengan layanan dan dukungan yang diberikan pihak bengkel.

Rumusan Masalah

Masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah adanya keluhan atau ketidakpuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan Bengkel Ajisaka Motor. Keluhan-keluhan tersebut seharusnya ditanggapi pihak bengkel dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sehingga pelanggan akan merasa puas dengan layanan dan dukungan yang diberikan pihak bengkel.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengaruh antara bukti fisik terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor?

2. Apa pengaruh antara keandalan terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor?

3. Apa pengaruh antara daya tanggap terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor?

4. Apa pengaruh antara jaminan terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor?

(5)

5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan Penelitian: untuk menganalisis pengaruh bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jamianan dan empati terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor.

Kegunaan Penelitian

Kegunaan Teoritis: Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai

bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya manajemen pemasaran.

Kegunaan Praktis:

1. Bagi Peneliti: Untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan realita yang terjadi di lapangan, mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.

(6)

6

TELAAH PUSTAKA Konsep Pemasaran

Menurut Kotler (2000), konsep pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu sama lain. Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan, dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Konsep yang relevan bagi perusahaan jasa dalam melakukan kegiatan pemasaran adalah konsep pemasaran sosial, yaitu konsep yang beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen (Tjiptono, 2007).

Definisi Jasa

Jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Kotler, 1994). Jasa memiliki beberapa karakterisik utama yang membedakannya dengan barang. Karakteristik jasa tersebut adalah (Tjiptono, 2004):

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli. Hal ini mengakibatkan pelanggan tidak dapat memprediksi hasilnya sebelum membeli jasa tersebut. 2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Berbeda halnya dengan barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusi, melalui berbagai macam penjual dan pada saat jasa diproduksi dan langsung mengkonsumsi jasa tersebut.

3. Variability (bervariasi)

Jasa sangat bervariasi karena sangat tergantung pada siapa yang menghasilkan, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

(7)

7

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Dengan demikian, bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja.

Konsep Kualitas Pelayanan Jasa

Kualitas pelayanan merupakan kunci sukses bagi perusahaan dalam menghadapi era kompetisi yang semakin tajam. Kualitas layanan adalah perbandingan dari harapan pelanggan dengan persepsi dari layanan nyata (actual performance) yang mereka terima (Parasuraman, 1985). Kualitas layanan juga

didefinisikan sebagai persepsi konsumen secara keseluruhan baik keunggulan dan kelemahan dari organisasi dalam layanannya (Taylor dan Baker, 1994).

Menurut Parasuraman, et al., (1985) ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu expected service (jasa yang diharapkan) dan perceived service (jasa yang diterima). Apabila jasa yang diterima atau yang

dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas jasa akan dipersepsikan buruk atau tidak memuaskan. Penilaian kualitas pelayanan jasa dalam model Servqual didasarkan pada skala multi item yang dirancang untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta gap di antara keduanya dalam dimensi-dimensi utama kualitas jasa.

Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa

1. Bukti Fisik (tangibles)

(8)

8

Hubungan bukti fisik dengan kepuasan pelanggan adalah bukti fisik mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap bukti fisik maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi pelanggan terhadap bukti fisik buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dihasilkan hipotesis sebagai berikut:

: Bukti fisik (tangibles) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan

2. Keandalan(reliability)

Menurut Parasuraman et al., (1998) dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006) keandalan (reliability) adalah kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang tercermin dari ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi.

Hubungan keandalan dengan kepuasan pelanggan adalah keandalan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap keandalan maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi pelanggan terhadap keandalan buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dihasilkan hipotesis sebagai berikut:

: Keandalan (reliability) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan

3. Daya tanggap(responsiveness)

(9)

9

oleh perusahaan. Hubungan daya tanggap dengan kepuasan pelanggan adalah daya tanggap mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap daya tanggap maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi pelanggan terhadap daya tanggap buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dihasilkan hipotesis sebagai berikut:

: Daya tanggap (responsiveness) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan

4. Jaminan(assurance)

Menurut Parasuraman et al., (1998) dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006) jaminan (assurance) adalah pengetahuan, kesopan-santunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen, antara lain: komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence) dan sopan santun (courtesy). Hubungan jaminan dengan kepuasan pelanggan adalah jaminan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap jaminan maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi pelanggan terhadap jaminan buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dihasilkan hipotesis sebagai berikut:

: Jaminan (assurance) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan

5. Empati(empathy)

(10)

10

Jika persepsi pelanggan terhadap empati buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dihasilkan hipotesis sebagai berikut:

: Empati (empaty) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan

Kepuasan Pelanggan

Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dipersepsikan antara harapan awal sebelum pembelian (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dipersepsikan setelah pemakaian atau konsumsi produk bersangkutan (Tse dan Wilton dalam Tjiptono, 2007). Kotler. et al., (1996) menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Secara konseptual, kepuasan pelanggan dapat digambarkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1

Konsep Kepuasan Pelanggan

(Sumber : Tjiptono, 1997) Tujuan Perusahaan

Produk

Nilai Produk Bagi Pelanggan

Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan

Harapan Pelanggan Terhadap Produk

(11)

11 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Sumber : Konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini, 2011 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

: Bukti fisik (tangibles) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan : Keandalan (reliability) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan

: Daya tanggap (responsiveness) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan

: Jaminan (assurance) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan : Empati (empathy) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.

Bukti fisik ( )

Keandalan ( ) Daya tanggap ( )

Jaminan ( )

Empati ( )

(12)

12

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2004), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang jumlahnya sangat banyak, maka dilakukan pengambilan sampel untuk penelitian ini.

Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah non probability sampling, dengan menggunakan metode accidental sampling, yaitu peneliti memilih siapa saja anggota populasi yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan (Sugiyono, 2004). Penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus 15 atau 20 kali variabel independen. Jadi, diperoleh jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 responden.

Teknik Analisis Data

(13)

13

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas

Validitas dari indikator dianalisis menggunakan df (degree of freedom) dengan rumus df = n – k. Jadi, df yang digunakan adalah 100 – 5 = 95 dengan alpha sebesar 5% maka menghasilkan nilai (uji dua sisi) sebesar 0,198. Indikator dinyatakan valid apabila lebih besar daripada (Ghozali, 2006). Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa nilai dari semua indikator lebih besar dari nilai . Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator dalam penelitian ini adalah valid.

Hasil Uji Reliabilitas

Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Hasil Uji Reliabilitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

(14)

14 Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16.0 dapat diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih besar dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam penelitian ini. 2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot) seperti tampak pada Gambar berikut:

Dari grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

(15)

15

Grafik normal probability plot di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Hasil Analisis Regresi Berganda

Dari hasil regresi berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,245 + 0,212 + 0,175 + 0,194 + 0,183

Persamaan regresi berganda tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Bukti Fisik ( ) berpengaruh positif dengan nilai 0,245 terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (Y).

2. Variabel Keandalan ( ) berpengaruh positif dengan nilai 0,212 terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (Y).

3. Variabel Daya Tanggap ( ) berpengaruh positif dengan nilai 0,175 terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (Y).

4. Variabel Jaminan ( ) berpengaruh positif dengan nilai 0,194 terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (Y).

5. Variabel Empati ( ) berpengaruh positif dengan nilai 0,183 terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (Y).

Hasil Uji Goodness of Fit

1. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Kriteria yang digunakan adalah:

(16)

16 Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 479,160 5 95,832 42,921 ,000a

Residual 209,880 94 2,233

Total 689,040 99

a. Predictors: (Constant), Empati, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Bukti Fisik

b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

Berdasarkan hasil uji ANOVA didapatkan sebesar 42,921 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena > (42,921 lebih besar dari 2,31) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen yang meliputi bukti fisik ( ), keandalan ( ), daya tanggap ( ), jaminan ( ) dan empati ( ) secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y). 2. Uji t ( Uji Parsial)

Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (α = 0,05 ) ditentukan sebagai berikut :

Apabila > maka Ho ditolak dan Ha diterima

Apabila < maka Ho diterima dan Ha ditolak

Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:

1. Nilai pada variabel bukti fisik ( ) adalah sebesar 2,681 dengan tingkat signifikansi 0,009. Karena 2,681 > 1,985 dan 0,009 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan : Variabel bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

(17)

17

Kesimpulan : Variabel keandalan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

3. Nilai pada variabel daya tanggap ( ) adalah sebesar 2,055 dengan tingkat signifikansi 0,043. Karena 2,055 > 1,985 dan 0,043 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan : Variabel daya tanggap berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

4. Nilai pada variabel jaminan ( ) adalah sebesar 2,405 dengan tingkat signifikansi 0,018. Karena 2,405 > 1,985 dan 0,018 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan : Variabel jaminan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

5. Nilai pada variabel empati ( ) adalah sebesar 2,094 dengan tingkat signifikansi 0,039. Karena 2,094 > 1,985 dan 0,039 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan : Variabel empati berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

3. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Hasil Koefisien Determinasi

a. Predictors: (Constant), Empati, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Bukti Fisik

b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

(18)

18

yaitu sebesar 0,679. Hal ini berarti hanya 67,9% variasi dari kepuasan pelanggan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen di atas. Sedangkan sisanya 32,1% (100% - 67,9% = 32,1%) dijelaskan oleh variabel lain di luar kelima variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Interpretasi Hasil

Dari hasil pengujian Goodness of Fit, dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini mampu menerangkan 67,9% variasi kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Sedangkan sisanya 32,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dari kelima variabel independen yang diuji secara individual yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor adalah bukti fisik (dengan koefisien 0,245). Variabel berikutnya yang memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor adalah keandalan (dengan koefisien 0,212). Selanjutnya variabel yang memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor adalah jaminan (dengan koefisien 0,194). Variabel empati memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor (dengan koefisien 0,183). Terakhir, variabel yang juga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor adalah variabel daya tanggap (dengan koefisien 0,175). Semua variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor.

1. Hasil perhitungan uji t menunjukkan nilai koefisien bukti fisik dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,245 dengan nilai sebesar 2,681 dan tingkat signifikansi 0,009. Sedangkan untuk penelitian ini adalah 1,985. Maka dapat disimpulkan hipotesis pertama yang berbunyi “Bukti fisik berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor” adalah terbukti kebenarannya.

(19)

19

untuk penelitian ini adalah 1,985. Maka dapat disimpulkan hipotesis kedua yang berbunyi “Keandalan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor” adalah terbukti kebenarannya.

3. Hasil perhitungan uji t pada hipotesis ketiga menunjukkan nilai koefisien daya tanggap dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,175 dengan nilai sebesar 2,055 dan tingkat signifikansi 0,043. Sedangkan untuk penelitian ini adalah 1,985. Maka dapat disimpulkan hipotesis ketiga yang berbunyi “Daya tanggap berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor” adalah terbukti kebenarannya. 4. Hasil perhitungan uji t pada hipotesis ke-empat menunjukkan nilai koefisien

jaminan dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,194 dengan nilai sebesar 2,405 dan tingkat signifikansi 0,018. Sedangkan untuk penelitian ini adalah 1,985. Maka dapat disimpulkan hipotesis ke-empat yang berbunyi “Jaminan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor” adalah terbukti kebenarannya.

5. Hasil perhitungan uji t pada hipotesis kelima menunjukkan nilai koefisien empati dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,183 dengan nilai sebesar 2,094 dan tingkat signifikansi 0,039. Sedangkan untuk penelitian ini adalah 1,985. Maka dapat disimpulkan hipotesis kelima yang berbunyi “Empati berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor” adalah terbukti kebenarannya.

(20)

20

SIMPULAN, KETERBATASAN dan SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel bukti fisik memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor diantara variabel bebas lainnnya yang diteliti yaitu sebesar 0,245. Selanjutnya pengaruh terbesar lainnya adalah variabel keandalan sebesar 0,212 dan variabel jaminan sebesar 0,194. Kemudian pengaruh besar lainnya adalah variabel empati sebesar 0,183. Variabel daya tanggap memiliki pengaruh paling kecil yaitu 0,175.

2. Hipotesis pertama ( ) yang menyatakan bahwa bukti fisik berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan adalah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti bukti fisik merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Bukti fisik mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap bukti fisik maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Namun jika persepsi pelanggan terhadap bukti fisik buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Pengaruh positif ini tampak pada sebagian besar pernyataan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang menyatakan bahwa mereka memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor karena adanya bukti fisik seperti penampilan karyawan, kelengkapan peralatan, kebersihan bengkel, letak strategis bengkel, serta fasilitas fisik yang baik.

(21)

21

terhadap keandalan buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Pengaruh positif ini tampak pada sebagian besar pernyataan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang menyatakan bahwa mereka memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor karena adanya keandalan dari pihak bengkel seperti keakuratan informasi yang diberikan mekanik, perbaikan kerusakan, perubahan positif, mekanik mempunyai pengetahuan luas, serta pelayanan tepat waktu.

4. Hipotesis ketiga ( ) yang menyatakan bahwa daya tanggap berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan adalah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti daya tanggap merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Daya tanggap yang diberikan oleh perusahaan dengan baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Daya tanggap mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap daya tanggap maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Namun jika persepsi pelanggan terhadap daya tanggap buruk, maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Pengaruh positif ini tampak pada sebagian besar pernyataan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang menyatakan bahwa mereka memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor karena adanya daya tanggap dari pihak bengkel seperti cepat tanggap dalam melayani pelanggan dan menangani keluhan pelanggan, merespon keluhan dan persoalan pelanggan, memenuhi permintaan pelanggan, ketepatan mekanik mengambil tindakan serta pemberian informasi yang jelas kepada pelanggan.

(22)

22

kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap jaminan maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Namun jika persepsi pelanggan terhadap jaminan buruk, maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Pengaruh positif ini tampak pada sebagian besar pernyataan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang menyatakan bahwa mereka memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor karena adanya jaminan dari pihak bengkel seperti jaminan komunikasi yang baik, jaminan kepercayaan berupa pemberian garansi servis, jaminan keamanan dan kenyamanan motor saat dikendarai, jaminan kompetensi/keterampilan mekanik serta jaminan sopan santun/nilai moral yang tinggi.

6. Hipotesis kelima ( ) yang menyatakan bahwa empati berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan adalah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti empati merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Empati mempunyai hubungan erat dengan kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap empati maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Namun jika persepsi pelanggan terhadap empati buruk, maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Pengaruh positif ini tampak pada sebagian besar pernyataan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang menyatakan bahwa mereka memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor karena adanya empati dari pihak bengkel seperti perhatian khusus kepada pelanggan, keadilan layanan, pemenuhan keinginan pelanggan, pelayanan yang ramah, dan pemahaman kebutuhan pelanggan.

7. Variasi kepuasan pelanggan dijelaskan oleh variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati sebesar 67,9%. Sedangkan sisanya 32,1% dijelaskan oleh variabel lain di luar kelima variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

(23)

23

1. Dalam proses pengambilan data primer, penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengungkapkan pendapatnya tentang suatu permasalahan. Dalam menjawab aspek-aspek yang ditanyakan, responden tidak terlepas dari subjektivitas dalam memberikan informasi yang menjadikan informasi yang didapatkan kurang detail.

2. Data pelanggan tidak diadministrasi dengan baik sehingga untuk menyebarkan kuesioner peneliti harus menunggu pelanggan yang datang ke Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini mengakibatkan sebagian besar responden yang mengisi kuesioner baru 1 kali menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor.

Berdasarkan temuan penelitian, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Variabel bukti fisik memberikan pengaruh terbesar terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan oleh Bengkel Ajisaka Motor. Untuk menghindari pelanggan agar tidak pindah ke bengkel lain, maka pihak bengkel perlu meningkatkan bukti fisik melalui:

a. Mengubah penampilan karyawan menjadi lebih menarik. b. Menambah peralatan bengkel yang masih kurang.

c. Selalu menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya serta membersihkan bengkel sebelum bengkel tutup. d. Mengingat letak bengkel yang strategis di tepi jalan raya,

hendaknya bengkel menyediakan tempat parkir yang lebih luas. e. Bengkel hendaknya menyediakan kamar mandi/WC yang memadai

yang bisa digunakan pelanggan untuk membuang hajat.

(24)

24

a. Mekanik hendaknya lebih berhati-hati dalam memberikan informasi kepada pelanggan.

b. Mekanik hendaknya mampu memperbaiki setiap kerusakan yang terjadi pada sepeda motor pelanggan.

c. Ada perubahan positif yang ditunjukkan dengan motor menjadi lebih enak untuk dikendarai.

d. Pengetahuan luas tentang dunia otomotif perlu dimiliki mekanik agar dapat menjawab pertanyaan dari pelanggan.

e. Perbaikan motor hendaknya dapat diselesaikan tepat waktu.

3. Variabel daya tanggap memberikan pengaruh kecil terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini perlu ditingkatkan oleh Bengkel Ajisaka Motor. Untuk menghindari pelanggan agar tidak pindah ke bengkel lain, maka pihak bengkel perlu meningkatkan daya tanggap melalui:

a. Cepat tanggap mekanik dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi pada motor pelanggan perlu ditingkatkan.

b. Setiap keluhan dan persoalan dari pelanggan hendaknya dapat direspon dan ditindaklanjuti dengan baik.

c. Mekanik mampu memenuhi permintaan khusus dari pelanggan. d. Mekanik hendaknya tepat dalam mengambil tindakan.

e. Pemberian informasi yang jelas kepada pelanggan tentang cara perawatan dan perbaikan motor yang baik.

4. Variabel jaminan memberikan pengaruh cukup besar terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan oleh Bengkel Ajisaka Motor. Untuk menghindari pelanggan agar tidak pindah ke bengkel lain, maka pihak bengkel perlu meningkatkan jaminan melalui:

a. Mekanik hendaknya menggunakan bahasa yang lugas sehingga pelanggan mengerti apa yang telah diinformasikan.

(25)

25

c. Bengkel hendaknya memberikan jaminan keamanan atas perbaikan sepeda motor pelanggan.

d. Keterampilan mekanik dalam hal men-servis dan memodifikasi motor perlu ditingkatkan lagi.

e. Sikap sopan dengan pelanggan perlu ditingkatkan lagi.

5. Variabel empati memberikan pengaruh cukup besar terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan oleh Bengkel Ajisaka Motor. Untuk menghindari pelanggan agar tidak pindah ke bengkel lain, maka pihak bengkel perlu meningkatkan empati melalui:

a. Perhatian khusus terhadap pelanggan perlu ditingkatkan sehingga pelanggan tertarik menggunakan jasa bengkel di masa yang akan datang.

b. Mekanik hendaknya memberikan pelayanan yang adil sesuai urutan kedatangan pelanggan.

c. Memenuhi keinginan pelanggan dalam hal memodifikasi motor. d. Dalam menyikapi keluhan/komplain dari pelanggan hendaknya

mekanik lebih ramah lagi.

e. Pemahaman kebutuhan pelanggan secara spesifik perlu ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara mekanik dengan pelanggan.

(26)

26

DAFTAR PUSTAKA

Armistead, Colin G. and Clark Graham. 1999. Times Management Series. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.

Aviliani dan Wilfridus. 1997. Membangun Kepuasan Pelanggan melalui Kualitas Pelayanan, Usahawan No. 05, Th. XXVI.

Budi P. Effendi. 2009. Rahasia Sukses Membangun dan Mengelola Bengkel / Toko Spare Part Motor. Semarang: Dahara Prize.

Engel, James F, et al. 1994. Perilaku Konsumen, Jilid 1. Jakarta: Binarupa Akasara.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Fitzsimmons, J.A. and Fitzsimmons, M.J. 2008. Service Management Operation, Strategy, Information Technology. New York: The McGraw Hill Companies, Inc.

Gasper, Vincent. 1999. Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Gronroos, C. 1988. “Service Quality: the Six Criteria for Good Perceived Service Quality”. Review of Bussines. Vol. 9, No. 3, pp. 10-13.

Hasan. 2006. “Pengaruh Kualitas Jasa Bank Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah

pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang”. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis, Vol. 1, No. 1 April 2006, Hal. 1 – 14.

Kotler, Phillip. 1994. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Gramedia.

(27)

27

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Parasuraman, A., V. A Zeithaml, and L.L. Berry. 1985. “A Conceptual Modelof Service Quality and its Implication for Future Research”. Journal of Marketing. Vol. 48, Fall, pp. 41-50.

Parasuraman, A., V. A Zeithaml, and L.L. Berry. 1988. “ SERVQUAL: A Multiple Item Scale for Measuring Customer Perseptions of Service Quality”. Journal of Retailing. Vol. 64.

Parasuraman, A., V. A Zeithaml, and L.L. Berry. 1998. “ SERVQUAL: A Multiple Item Scale for Measuring Consumer Perseptions of Service Quality”. Journal of Retailing. Vol. 64, No.1.

Schnaars, S. P. 1991. Marketing Strategi: A Customer-Driven Approach. New York: The Free Press.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supranto, J. 2001. Statistik: Teori dan Aplikasi/Vol 1. Jakarta: Erlangga.

Taylor, S.A. and Baker, T.L. 1994. “An Assessment of the Relationship Between Service Quality and Customer Satisfaction in the Formation of Consumers’ Purchase Intentions”. Journal of Retailing. Vol.70. No.2, pp.163-178.

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing. Tjiptono, Fandy. 2007. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.

Gambar

Tabel 1.1 Data Jumlah Pelanggan Bengkel Ajisaka Motor
Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda (Ir. Khairul Anwar Lubis, M.Si) dan Ibunda (Ernawati, S.Pd) yang

Pada substitusi 30% tepung ubi jalar, perubahan terlihat nyata dari seluruh karakteristik fisiknya yang meliputi tekstur hardness , chewiness , springiness , cohesiveness ,

Berdasarkan hasil evaluasi pada algoritma FGWC-PSO dengan menggunakan 4 varian penimbang inersia serta menggunakan enam ukuran validitas, dapat disimpulkan bahwa algoritma

[r]

PENGEMBANGAN  SISTEM  INFORMASI AKREDITASI   UNTUK  MENDUKUNG PENGAWASAN  MUTU  INSTITUSI PENDIDIKAN  TENAGA KESEHATAN   PADA  DINAS  KESEHATAN 

- Memiliki banyak ragam dan jenis cakes dan bakery yang di tawarkan dengan total 588 jenis makanan yang membuat konsumen dapat menikmati ragam makanan yang ditawarkan..

Pada bab ini akan dijelaskan tahapan implementasi dengan menjelaskan proses-proses instalasi perangkat lunak penunjang voip, mulai dari instalasi asterisk server

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kualitas dari layanan VoIP antara yang menggunakan protokol H.323 dengan protokol Session Initiation Protocol