• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III SARAF DAN INDERA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III SARAF DAN INDERA"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

SISTEM SARAF DAN INDERA MANUSIA A. Sistem Saraf Pada Manusia

Untuk menanggapi rangsangan, ada 3 komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh manusia yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.  Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut Neuron.

Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

1. Sel saraf (Neuron) a. Badan sel

Badan sel merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel (kumpulan reticulum endoplasma tempat sintesis protein).

b. Dendrit

Adalah serabut sel saraf pendek yang bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Fungsinya untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson

Akson disebut juga Neurit. Akson merupakan serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel. Dalam akson terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput myelin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel schwannyang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neuritdan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin yaitu bagian yang disebut nodus ranvier.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi:

a. Sel saraf sensorik, yaitu sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.

b. Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor (otot dan sel kelenjar). Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.

c. Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya. Neuron yang satu saling bersambungan/ berhubungan dengan Neuron yang lain, persambungan tersebut disebut sinapsis.

Berikut adalah perbedaan sel saraf sensorik, penghubung, dan motorik:

No Pembeda Sensorik Penghubung Motorik

1 Ukuran dendrit Panjang Pendek Panjang

2 Ukuran akson/ neurit Panjang Pendek Panjang

3 Fungsi dendrit Menerima rangsang dari reseptor

Menerima dan merusak rangsangan Menerima rangsangan dari sel saraf lain

4 Fungsi akson/ neurit Meneruskan rangsangan ke

sel saraf lain Menerima dan meneruskan rangsangan Meneruskan rangsangan ke efektor

2. Impuls

Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar. Impuls yang diterima oleh reseptor (indera) dan disampaikan ke efektor (otot atau sel kelenjar) akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut meleiputi: a. Gerak sadar

b. Gerak refleks

Otak

Impuls

Reseptor

Saraf sensorik

Saraf motorik

Efektor

Impuls

Reseptor

Saraf sensorik

Sumsum tulang

belakang

Saraf motorik

(2)

3. Susunan sistem saraf a. Sistem saraf pusat

1. Otak

Otak merupakan organ yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur segala kegiatan manusia. Bagian otak yang utama adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.

Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan yang disadari. Otak besar dibedakan menjadi 2 yaitu otak besar belahan kanan (yang mengatur kegiatan tubuh sebelah kanan) dan otak besar belahan kiri (yang mengatur kegiatan tubuh sebelah kiri). Masing-masing belahan tersebut disebut hemisfer.

Otak kecil juga dibedakan menjadi otak kecil belahan kanan dan belahan kiri. Fungsi otak kecil yaitu sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot.

Batang otak tersusun dari medulla oblongata, pons, dan otak tengah. Batang otak disebut sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Fungsi batang otak adalah mengatur reflex fisiologis seperti kecepatan bernapas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan darah, dan kegiatan yang tidak disadari.

2. Sumsum tulang belakang

Letaknya memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

b. Sistem saraf tepi

Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatic dan sistem saraf otonom. 1) Sistem saraf somatis

Disebut juga sistem saraf sadar. Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang. Ke 12 pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu misalnya mata, hidung, telinga dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian tubuh seperti kaki, tangan, dan otot lurik/ otot rangka. Contoh kasus sistem saraf somatis: ketika seseorang merasakan udara panas, maka kulit akan merasakan panas dan mengirim pesan pada otak untuk menyalakan kipas angin.

2) Sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita, misalnya kerja jantung, pembuluh darah. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.

Fungsi saraf simpatik adalah:  Mempercepat denyut jantung  Memperlebar pembuluh darah  Memperlebar bronkus  Mempertinggi tekanan darah  Memperlambat gerak peristaltis  Memperlebar pupil

 Menghambat sekresi empedu  Menurunkan sekresi ludah  Meningkatkan sekresi adrenalin

Fungsi saraf parasimpatik adalah kebalikan dari fungsi saraf simpatik.

B. Sistem Indera Pada Manusia 1. Mata

Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata terletak dalam rongga mata yang beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan ke suatu arah dengan bantuan 3 otot penggerak mata, yaitu Muskulus rektus okuli medial (menggerakkan bola mata), Muskulus obliques okuli inferior (menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam), Muskulus obliques okuli superior (memutar mata ke atas dan ke bawah). Selain itu ada juga otot yang berfungsi menutup kelopak mata yaitu Muskulus orbicularis okuli dan Muskulus rektus okuli inferior. Sedangkan otot yang berfungsi membuka kelopak mata adalah Muskulus levator palpebralis superior.

a. Bagian-bagian mata 1) Sklera (selaput putih)

Adalah bagian luar dari bola matayang tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang kuat, berwarna putih. Fungsinya adalah melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk mata. Sklera akan membentuk kornea yang merupakan lapisan bening dan transparan yang berfungsi menerima cahaya yang masuk ke mata. Kornea dilindungi oleh selaput tipis yang disebut konjungtiva.

(3)

Merupakan lapisan tengah bola mata yang banyak mengandung pembuluh darah. Fungsinya adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya yang memantul di sekitar mata bagian dalam. Pada khoroid terdapat iris yang membentuk warna mata, pupil, lensa mata, titik dekat mata, dan titik jauh mata.

Iris adalah selaput mata yang merupakan lanjutan dari selaput hitam bagian depan bola mata yang telah melepaskan diri. Iris atau selaput pelangi memiliki pigmen atau warna yang akan menentukan warna mata seseorang, yaitu warna biru, hitam, cokelat, abu-abu, dan hijau.

Pupil adalah celah yang berada di bagian tengah iris. Fungsinya adalah mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata. Jika cahaya redup, otot-otot iris berkontraksi sehingga celah pupil melebar dan cahaya yang masuk ke mata lebih banyak. Sebaliknya jika cahaya terang, celah pupil akan menyempit dan cahaya yang masuk ke mata lebih sedikit.

Lensa mata berada di belakang iris. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan jadi cekung dan jadi cembung yang disesuaikan berdasarkan pada jarak benda yang dilihat.

3) Retina (selaput jala)

adalah lapisan paling dalam pada mata, yang peka terhadap cahaya. Retina mengandung sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta.

Bintik kuning adalah bagian yang peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut (untuk melihat di tempat terang, membutuhkan protein iodopsin) dan batang (untuk melihat di tempat gelap, membutuhkan protein rhodopsin yang dibentuk dari iodopsin dan vit A). Kita bisa melihat apabila bayangan jatuh pada titik ini.

Bintik buta adalah bintik pertemuan saraf-saraf atau tempat keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta tidak mengandung sel batang dan sel kerucut.

b. Proses melihat

Mata dapat melihat dengan proses seperti berikut:

1) Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus kornea, dan diteruskan melalui pupil. 2) Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata

3) Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning

4) Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak

5) Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.

c. Gangguan pada mata

1) Rabun dekat (hipermetropi), disebabkan karena ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata lensa cembung (lensa positif).

2) Rabun jauh (miopi), disebabkan ukuran bola mata terlalu panjangsehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Dapat di atasi dengan menggunakan kaca mata lensa cekung (lensa negatif).

3) Rabun jauh dan dekat (presbiopi), kelainan karena faktor usia kira-kira 45 tahun. Kelainan ini diatasi dengan menggunakan kaca mata rangkap (cembung cekung).

4) Rabun senja, tidak dapat melihat pada kondisi remang-remang dan malam hari karena kurang vit A.

5) Buta warna, tidak dapat membedakan warna. Kelainan ini bersifat menurun. Ada dua macam buta warna, yaitu buta warna total (hanya bisa melihat hitam dan putih), dan buta warna separuh (tidak bisa melihat merah, biru, dan hijau).

6) Katarak, gangguan penglihatan yang disebabkan oleh keruhnya lensa mata sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. 7) Juling, kelainan yang disebabkan oleh ketidak serasian otot-otot mata.

8) Astigmatisme, disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata.penderita tidak bisa melihat garis vertical dan horizontal. Solusinya adalah dengan menggunakan kaca mata silindris.

2. Telinga

Merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara. Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frequensi antara 20 – 20.000 Hz. Selain organ untuk mendengar, telinga juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan tubuh manusia.

a. Bagian-bagian telinga 1) Bagian luar

 Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran.

 Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan getaran.  Membrane timpani atau selaput gendang, berfungsi untuk menerima dan

memperbesar getaran suara. 2) Bagin tengah

 Saluran eustacheus, berfungsi untuk tekanan udara di telinga tengah sehingga tekanan udara di luar dan di dalam tidak sama.

 Tulang pendengaran, berfungsi untuk mengantarkan dan memperbesar getaran ke telinga bagian dalam. Ada 3 tulang pendengaran, yaitu tulang martil, tulang landasan, tulang sanggurdi.

3) Bagian dalam

Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh saraf. Telinga bagian dalam terdiri atas:  Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.

 Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran.

 Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan.

(4)

Getaran suara ditangkap oleh daun telinga, dan diteruskan ke gendang telinga sehingga gendang telinga bergetar. Getaran tersebut diteruskan oleh 3 tulang pendengaran ke tingkap jorong dan dilanjutkan ke rumah siput. Di dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehingga merangsang ujung-ujung saraf pendengaran menerima impuls yang akan dikirimkan ke otak. Di dalam otak, impuls tersebut di olah sehingga kita dapat mendengar dan mengenali suara yang didengar.

c. Gangguan pada telinga

1) Gangguan telinga karena luka pada bagian luar yang terinfeksi sehingga mengeluarkan nanah. 2) Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara untuk sampai ke gendang telinga.

3) Kerusakan gendang telinga karena pecah. Bisa karena sering menerima suara yang terlalu keras, dan bisa karena tusukan berda tajam. 4) Otosklerosis, kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinnitus (dering pada telinga) saat masih kecil.

5) Presbikusis, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada manula.

3. Hidung

Hidung adalah alat indera yang menerima rangsang berupa bau atau zat kimia berupa gas. Dalam hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau memiliki rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.

Proses membau:

Saat bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke hidung. Zat kimia yang yang menjadi sumber bau akan dilarutkan pada selaput lender, kemudian akan merangsang rambut-rambut halus pada sel pembau. Sel pembau akan meneruskan rangsangan/ impuls ini ke otak dan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.

Gangguan pada hidung:

Biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan lender atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau.

4. Lidah

Lidah merupakan alat indera yang berfungsi untuk mengecap rasa. Lidah memiliki otot yang tebal, permukaannya dilindungi oleh lender dan penuh dengan bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa manis karena pada lidah terdapat reseptor yang disebut vavila (terdapat pada bintil-bintil lidah).

Berikut adalah tabel mengenai letak vavila dan rasa yang diterimanya:

Rasa Letak vavila

Manis Ujung lidah

Asin Samping lidah pada bagian ujung Asam Samping lidah pada bagian pangkal Pahit Pangkal lidah

Gangguan pada lidah bisa disebabkan oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi bersuhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga lidah mati rasa.

5. Kulit

merupakan indera yang peka terhadap sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri. Kepekaan tersebut adalah karena adanya saraf yang ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia). Ujung saraf yang berselaput ada lima macam, diantaranya yaitu:

Ujung saraf berselaput Rangsangan

Referensi

Dokumen terkait

nafas secara mekanik pada pasien yang tidak mampu melakukan karena batuk tak efektif atau penurunan tingkat kesadaran.. ?airan (khususnya yang hangat) memobilisasi

Dalam keadaan normal, kadar bilirubin indirek dalam serum tali pusat adalah sebesar 1-3 mg/dl dan akan meningkat dengan kecepatan kurang dari 5 mg/dl/24 jam; dengan

kesan, aparat penegak hukum di Pengadilan Agama dapat dipercaya dan 7 (7.86%) mempunyai kesan, Pengadilan Agama tidak ber-KKN Berdasarkan Tabel 2 di atas, ada dua kesan

Daging merupakan makanan yang sehari-hari dikonsumsi.Daging didefinisikan sebagai urat daging (otot) yang melekat pada kerangka, kecuali urat daging bagian bibir,

Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya, ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya.. Namun Mandor juga tidak

Kehadiran UNDP dalam memfasilitasi hubungan kerjasama dalam program “Being LGBTI in Asia” merupakan bentuk konsolidasi dalam mencapai struktur yang

Masyarakat dan pengelola memiliki peresepsi yang kurang baik terhadap salah satu aspek hospitalitas ekowisata di destinasi wisata Kubu Perahu yaitu pada aspek

Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan dan pengolahan data yang kemudian dilanjutkan dengan perancangan pembangkit listrik tenaga biogas yang terdiri dari