• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pengendalian Internal Pembelian Bahan Baku dalam Menunjang Efektivitas Proses Produksi (Studi Kasus PT. Pindad Persero).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Pengendalian Internal Pembelian Bahan Baku dalam Menunjang Efektivitas Proses Produksi (Studi Kasus PT. Pindad Persero)."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE ROLE OF RAW MATERIAL PURCHASING CONTROL IN

SUPPORTING EFFECTIVENESS OF PRODUCTION PROCESS

(CASE STUDY PT. PINDAD Persero)

The basic problem faced by every company in how to implement adequate controls in every aspect of company operations in an attempt to reach it’s goal. This research attempts to explore the implementation of raw material purchasing internal control on PT. PINDAD (Persero) associated with efforts to effective of production process. Thus, the purpose of this study was to determine the adequacy of raw material purchasing and its role in effective the process of production.

PT. PINDAD (Persero) is a company that produces military equipment. Based on preliminary analysis of researchers have hypothesized that "the application of internal controls over the purchase of raw materials play a role in supporting the effectiveness of the production process". For testing purposes the researchers used a case study approach with qualitative and descriptive analysis will be supported by quantitative data of the actual production.

Based on the results showed that the application of internal control is adequate purchase of raw materials can be seen from the control components, namely: (a) control environment, (b) assessment of risks, (c) control activities, (d) information and communication, and (e) monitoring. General purpose control, namely: (a) reliability of financial reporting, (b) effectiveness and efficiency of operations, and (c) compliance with laws and regulations. And can also be seen to the specific purpose of purchasing raw material internal control, namely (a) legal, (b) authorization, (c) completeness. (D) assessment, (e) clarification, (f) timely, and (g) to record and summarize the results of production are achieved over the past three years shows that the production of PT PINDAD (Persero) is quite effective. But there are still drawbacks, namely the lack of separation of functions between local purchases with the purchase of imports.

Based on the results of the analysis the researchers concluded that the hypothesis "The application of internal controls over the purchase of raw materials play a role in supporting the effectiveness of the production process" is acceptable.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMBELIAN BAHAN

BAKU DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI

(STUDI KASUS PT. PINDAD Persero)

Masalah dasar yang dihadapi setiap perusahaan adalah bagaimana menerapkan pengendalian yang memadai dalam setiap aspek operasional perusahaan sebagai upaya mencapai tujuan. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi pelaksanaan pengendalian internal pembelian baku pada PT. PINDAD (Persero) yang dikaitkan dengan upaya untuk proses produksi yang efektif. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kememadaian pengendalian internal pembelian bahan baku dan peranannya dalam efektivitas proses produksi.

PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan yang memproduksi peralatan militer. Berdasarkan analisis awal peneliti memiliki hipotesis bahwa “Penerapan pengendalian internal atas pembelian bahan baku berperan dalam menunjang efektivitas proses produksi”. Untuk tujuan pengujiannya peneliti menggunakan pendekatan studi kasus dengan analisis deskriptif kualitatif dan akan didukung oleh data kuantitatif dari realisasi produksi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pengendalian internal pembelian bahan baku telah memadai dapat dilihat dari komponen-komponen pengendalian, yaitu: (a) lingkungan pengendalian, (b) penaksiran risiko, (c) aktivitas pengendalian, (d) informasi dan komunikasi, dan (e) pengawasan. Tujuan umum pengendalian, yaitu: (a) keandalan laporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang ada. Dan juga dapat dilihar dari tujuan khusus pengendalian internal pembelian bahan baku, yaitu (a) sah, (b) otorisasi, (c) kelengkapan. (d) penilaian, (e) klarifikasi, (f) tepat waktu, dan (g) membukukan dan ringkasan serta hasil produksi yang tercapai selama tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa produksi PT PINDAD (Persero) cukup efektif. Namun masih ada kelemahan yaitu yaitu tidak adanya pemisahan fungsi antara pembelian lokal dengan pembelian impor.

Berdasarkan hasil analisis peneliti berkesimpulan bahwa hipotesis “Penerapan pengendalian internal atas pembelian bahan baku berperan dalam menunjang efektivitas proses produksi” dapat diterima.

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………..………i

HALAMAN PENGESAHAN……….………...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………iii

KATA PENGANTAR……….………..iv

ABSTRACT………..………..………vii

ABSTRAK……….………..…viii

DAFTAR ISI………..……….……...ix

DAFTAR GAMBAR………..……….xiii

DAFTAR TABEL………..………...xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………..………...…xv BAB I PENDAHULUAN………..……....1

1.1 Latar Belakang Penelitian……….1

1.2 Identifikasi Masalah……….……….3

1.3 Tujuan Penelitian………..…3

1.4 Kegunaan Penelitian……….…4

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Metode Penelitian……….………...….8

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………..………….…….9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2.5 Keterbatasan Pengendalian Internal………..….18

2.2.6 Proses Pengendalian……….…..19

2.3 Pembelian Bahan Baku………...………20

2.3.1 Pengertian Pembelian………...…..20

2.3.2 Fungsi Pembelian………..…….21

2.4 Pengendalian Internal Pembelian Bahan Baku………...……22

2.4.1 Prosedur Pengendalian Internal Pembelian………23

2.4.2 Tujuan Pengendalian Internal Pembelian……….……….23

2.4.3 Unsur Pokok Pengendalian Internal Pembelian……….…24

2.5 Efektivitas………...26

2.6 Proses Produksi……….……..26

2.6.1 Pengertian Proses Produksi………..……..26

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

2.6.3 Perencanaan Produksi………...……….28

2.6.4 Anggaran Produksi………...………..29

2.7 Hubungan Pengendalian Internal Pembelian Bahan Baku dalam Menunjang Efektivitas Proses Produksi………..……….30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……….……….33

3.1 Objek Penelitian………..…33

3.2 Metode Penelitian……….………..33

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data……….………34

3.2.2 Operasionalisasi Variabel………..………36

3.2.3 Teknik Pengembangan Instrumen………..…40

3.2.4 Teknik Pengambilan Sampel……….……41

3.2.5 Kriteria Responden, Populasi, dan Sampel………...….42

3.2.6 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis……….….42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 46

4.1 Gambaran Umum Perusahaan……….46

4.1.1 Sejarah Perusahaan………...….46

4.1.2 Visi dan Misi………..47

4.1.3 Struktur Organisasi………48

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

4.2.1 Komponen Pengendalian Internal……….……….51

4.2.2 Tujuan Umum Pengendalian Internal……….………..….66

4.2.3 Tujuan Khusus Pengendalian Internal Pembelian Bahan Baku……….……69

4.3 Efektivitas Proses Produksi PT. PINDAD (Persero)………..72

4.4 Pengujian Hipotesis………...……..76

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..….82

5.1 Simpulan………...…..82

5.2 Saran-saran………..86

DAFTAR PUSTAKA………..……87

LAMPIRAN………..89

(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Ikhtisar Nama Variabel, Indikator, Skala, dan Istrumen

Pengukuran……….…37

Tabel II Rencana Produksi Panser APS-2 (6x6) Pindad dan Realisasi

Tahun 2009……….73

Tabel III Rencana Produksi Panser APS-2 (6x6) Pindad dan Realisasi

Tahun 2010……….74

Tabel VI Rencana Produksi Panser APS-2 (6x6) Pindad dan Realisasi

(9)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Struktur Organisasi………….………..90

Lampiran B Kuesioner……….……….91

Lampiran C Tabulasi Kuesioner……….………106

Lampiran D Surat Perjanjian Jual Beli………….……….………..…109

Lampiran E Dokumen Permintaan Pengadaan Material………..………...…119

Lampiran F Dokumen Berita Acara Pembukaan Penawaran Harga...………120

Lampiran G Dokumen Berita Acara Negosiasi………...121

Lampiran H Dokumen Berita Acara Penerimaan Material ………122

(10)
(11)
(12)

Variabel Dependen: Efektivitas Proses Produksi

86. Apakah menurut saudara proses produksi perusahaan sudah berjalan dengan efektif? 87. Apakah bahan baku yang tersedia cukup

memperlancar proses produksi?

88. Apakah permintaan bahan baku tidak pernah menghambat proses produksi apabila

pembelian bahan baku yang telambat? 89. Apakah perusahaan jarang mengalami

keterlambatan dalam pengadaan bahan baku dalam proses produksi?

90. Apakah bagian produksi tidak

memberitahukan kepada bagian pembelian secara mendadak apabila bahan baku akan habis?

91. Apakah penyusunan anggaran pembelian bahan baku didasarkan pada anggaran produksi?

92. Apakah jumlah unit yang telah diproduksi selalu melebihi anggaran produksi yang telah direncanakan?

93. Apakah target produksi ditetapkan dengan memperhatikan kondisi lingkungan internal dan external perusahaan?

(13)

sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan eksternal?

96. Apakah biaya produksi jarang melampaui biaya anggaran?

97. Apakah perusahaan menyiapkan standar kuantitas yang akan dibeli berdasarkan anggaran produksi?

98. Apakah perusahaan menggunakan bahan baku yang memiliki kualitas baik dengan

(14)

TABULASI KUESIONER

(15)

No Responden

No Pertanyaan

49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y

2 TT TT Y Y Y Y Y TT Y TT Y TT Y Y Y Y TT TT Y Y Y Y Y

3 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y TT T Y Y Y Y Y

4 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y TT T Y Y Y Y Y

5 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

6 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y

Total “Ya” 16 18 22 17 21 7 12 12

No Responden

No Pertanyaan

72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85

1 Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

2 TT Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y 3 TT Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

4 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

5 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

6 Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

(16)

TABULASI KUESIONER

VARIABEL EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI No

Responden

No Pertanyaan

86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98

1 Y Y T T T Y T Y Y Y Y Y Y

2 Y T T T Y Y T Y Y Y T Y Y

3 Y Y Y Y T Y T Y Y Y Y Y Y

4 Y Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y Y

5 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

6 T Y T Y T Y Y Y Y Y Y Y Y

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Semakin pesatnya dunia usaha, Indonesia sebagai negara berkembang dituntut untuk terus melakukan pembangunan. Hal tersebut juga mengakibatkan ruang lingkup usaha suatu perusahaan semakin banyak dan besar.

Adapun berbagai usaha yang dilakukan pemerintah antara lain adalah dengan melakukan pembangunan disemua sektor baik sektor industri, sektor perdagangan, dan sektor jasa. Kemudian juga dengan melalukan perdagangan luar negeri yang semakin luas dan mempermudah peraturan-peraturan ekspor bagi pengusaha-pengusaha Indonesia.

Pesatnya pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat persaingannya menimbulkan tantangan bagi manajemen. Manajemen hendaknya selalu siap mengantisipasi perkembangan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif sehingga dapat menjalankan usahanya secara efektif dan efisien.

(34)

2

Universitas Kristen Maranatha mengakibatkan kualitas hasil produksi menjadi rendah dan hal ini mempunyai dampak yang luas terhadap aktivitas penjualan.

Fungsi pembelian dalam perusahaan industri berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan persediaan bahan baku untuk menunjang aktivitas produksi. Perusahaan industri tidak mungkin melakukan proses produksi tanpa adanya persediaan bahan baku yang cukup. Oleh sebab itu persediaan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi juga memerlukan perhatian yang khusus.

Dalam proses produksi yang lancar harus tersedia tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana yang cukup. Dalam melakukan proses produksinya perusahaan sering terjadi kesalahan baik yang bersifat operasional maupun yang tidak. Kesalahan proses produksi yang bersifat operasional dapat menyebabkan terlambatnya hasil produk atau ketidaksesuaian dalam kualitas hasil produk, disamping itu keterlambatan dan kesalahan pembelian bahan baku dapat menyebabkan terlambatnya hasil produk atau ketidaksesuaian dalam kualitas hasil produksi.

(35)

3

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun skripsi dengan judul; “Peranan Pengendalian Internal Pembelian Bahan Baku dalam Menunjang Efektivitas Proses Produksi (Studi kasus pada PT. PINDAD Persero, di Bandung).”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah pengendalian internal atas pembelian bahan baku yang diterapkan oleh

perusahaan telah memadai.

2. Apakah proses produksi yang dilakukan perusahaan telah efektif.

3. Bagaimana peranan pengendalian internal atas pembelian bahan baku sehingga dapat menunjang efektivitas proses produksi.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui kememadaian pengendalian internal atas pembelian bahan baku yang diterapkan oleh perusahaan.

2. Untuk mengetahui efektivitas proses produksi yang dilakukan perusahaan.

(36)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian yang penulis lakukan, penulis berharap hasil penelitian ini dapat berguna bagi:

1. Penulis, yaitu diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam

menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Setelah itu sebagai latihan teknis untuk membandingkan antara ilmu dan teori yang dipelajari dengan pelaksanaan sebenarnya, dan diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dalam hal pengendalian internal pembelian bahan baku dalam menunjang efektivitas proses produksi.

2. Perusahaan yang diteliti, yaitu dapat memberikan gambaran mengenai

pentingnya peranan pengendalian internal pembelian bahan baku dalam menunjang efektivitas proses produksi dan dapat dijadikan bahan masukan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam menyelenggarakan aktivitas yang ada kaitannya dengan pembelian bahan baku. 3. Pihak-pihak lain, yaitu diharapkan dapat memberikan masukan atau referensi

(37)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Kerangka Pemikiran

Dalam lingkungan manufaktur yang berkembang dengan pesat, setiap perusahaan tidak akan pernah lepas dari permasalahan yang dapat menghambat kelancaran proses produksi. Semakin besar ruang lingkup suatu perusahaan, semakin kompleks perusahaan yang dihadapinya. Hal tersebut menyebabkan pimpinan perusahaan sulit mengawasi dan mengendalikan sendiri aktvitas tersebut secara langsung. Untuk mengatasinya, diadakan pendelegasian wewenang kepada orang yang dianggap kompeten dalam bidang yang bersangkutan.

Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab tersebut, masing-masing individu akan bekerja dalam suatu ruang lingkup yang lebih kecil dan dapat melaksanakan tugasnya secara lebih intensif. Akan tetapi, adanya pendelegasian wewenang tersebut masih ada masalah lain yang mungkin timbul, yaitu apakah wewenang yang dilimpahkan itu telah dilaksanakan sebagaimana mestinya atau tidak. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan suatu pengendalian internal.

Pengendalian internal merupakan salah satu fungsi dasar manajemen, dalam pengendalian yang meliputi kegiatan pengukuran dan koreksi atas pelaksanaan pekerjaan. Adanya pengendalian diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas atas operasi.

(38)

6

Universitas Kristen Maranatha Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi perusahaan, manajemen, dan personel lain yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal terkait dengan tercapainya berikut: reliabilitas pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kesesuaian dengan peraturan dan regulasi yang berlaku. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa tujuan utama pengendalian internal adalah untuk menghasilkan laporan keuangan yang andal atau reliabilitas, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kesesuaian dengan peraturan dan regulasi yang berlaku.

Namun, walaupun pengendalian internal yang ideal telah dirancang bukan berarti semua prosedur telah ditaati, kecurangan dan pemborosan tidak terjadi, serta efisiensi dan efektivitas tercapai seperti yang diharapkan, melainkan keberhasilannya tetap tergantung pada kendala pelaksanaannya. Kendala-kendala tersebut diantaranya menyangkut masalah kelemahan manusia, yaitu kemungkinan kecurangan, ketidakterampilan, kelalaian manusia sehingga kadang-kadang prosedur yang telah ditetapkan tidak berjalan sebagaimana mestinya, akibatnya pengendalian internal menjadi tidak efektif.

(39)

7

Universitas Kristen Maranatha Romney & Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari & Deny Arnos Kwary (2003:79-80) menyatakan bahwa permintaan untuk membeli barang atau perlengkapan dipicu oleh fungsi pengendalian persediaan atau oleh pegawai yang memberitahukan kekurangan bahan baku. Permintaan pembelian adalah sebuah dokumen atau formulir elektronis, yang mengidentifikasi permintaan, menspesifikasikan lokasi pengiriman dan tanggal dibutuhkan, mengidentifikasikan nomor, deskripsi, jumlah barang, serta harga setiap barang yang diminta, dan dapat berisi pemasok yang dianjurkan. Orang yang menyetujui permintaan pembelian tersebut akan menunjukkan nomor departemen serta nomor akun tempat pembelian akan dibebankan.

Efektivitas dapat digambarkan sebagai suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Menurut Syahril (2000:326), efektivitas adalah tingkat di mana kinerja sesungguhnya (aktual) sebanding dengan kinerja yang ditargetkan.

(40)

8

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan di atas, penulis dapat mengemukakan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan Pengendalian Internal atas

Pembelian Bahan Baku Berperan dalam Menunjang Efektivitas Proses Produksi.”

1.6 Metode Penelitian

Dalam melakukan Penelitian ini, penulis melakukan pendekatan studi kasus, yaitu meneliti salah satu masalah yang ada dalam perusahaan, sedangkan metode yang digunakan yaitu metode desriptif analitik.

Adapun teknik pengumpulan data ditempuh dengan cara: 1. Penelitian Lapangan

Dalam penelitian lapangan ini penulis langsung berhubungan dengan objek penelitian. Teknik yang dilakukan penulis untuk memperoleh data primer tersebut antara lain:

 Wawancara dengan pengelola dan staf perusahaan yang berhubungan

dengan objek penelitian penulis.

 Daftar pertanyaan (kuesioner) yaitu menyusun daftar pertanyaan yang

kemudian diisi oleh staf yang berkepentingan.

 Meneliti dan mengumpulkan dokumen dan data perusahaan.

 Observasi atau pengamatan langsung atas kegiatan yang berjalan.

(41)

9

Universitas Kristen Maranatha Bermaksud untuk memperoleh landasan teoritik bagi analisis dan rumusan teori yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Penelitian kepustakaan ini diperoleh melalui informasi literatur yang ada dan catatan-catatan yang diperoleh selama kuliah.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(42)

82

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai peranan pengendalian internal pembelian bahan baku dalam menunjang efektivitas proses produksi, penulis mencoba membuat simpulan dan memberikan saran-saran. Simpulan yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengendalian internal pembelian bahan baku telah memadai, hal ini dapat dilihat dari adanya komponen-komponen pengendalian internal pembelian bahan baku yaitu:

a. Lingkungan pengendalian yang meliputi: adanya integritas dan nilai etika yang tinggi, adanya prosedur penerimaan karyawan yang baik, adanya pemberian tugas dan tanggung jawab kepada individu sesuai dengan keahliannya, adanya penerapan falsafah oleh manajemen, adanya tugas dan tanggung jawab yang cukup jelas pada masing-masing bagian, adanya audit internal pada perusahaan, dan adanya kebijakan dan penilaian dari pimpinan tentang karyawan.

(43)

83

Universitas Kristen Maranatha transaksi pembelian, dalam menghadapi pertumbuhan yang pesat perusahaan berusaha meningkatkan pendidikan karyawan dengan pelatihan-pelatihan dan menghadiri seminar-seminar.

c. Kegiatan pengendalian yang meliputi: adanya laporan realisasi pembelian, adanya password untuk membuka laporan pembelian yang hanya diketahui oleh pihak-pihak yang berwenang, perhitungan fisik yang dilakukan setiap tahun oleh bagian akuntansi, dan adanya pemisahan fungsi tugas pada masing-masing bagian.

d. Informasi dan komunikasi yang meliputi: adanya informasi dan komunikasi dari bagian produksi ke bagian pembelian mengenai kebutuhan bahan baku, dari bagian pembelian ke supplier untuk melakukan pembelian dan untuk mengetahui kapan bahan baku dapat diterima, bagian pembelian ke bagian akuntansi ketika transaksi pembelian terjadi.

e. Pemantauan yang meliputi: pemantauan yang dilakukan oleh bagian audit internal dengan cara mengamati secara langsung apakah prosedur pembelian yang ada sudah dilaksanakan dengan benar dan menilai prosedur pembayaran apakah telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(44)

84

Universitas Kristen Maranatha disimpulkan bahwa efektivitas produksi PT. PINDAD (Persero) sudah efektif walaupun untuk tahun 2009 ditriwulan pertama dan tahun 2010 ditriwulan ketiga realisasinya kurang dari anggaran yang telah direncanakan, tetapi untuk keseluruhan proses produksinya sudah efektif.

3. Pengendalian internal pembelian bahan baku berperan dalam menunjang efektivitas proses produksi.

Hal ini dapat dilihat dari:

a. Pengendalian Internal Pembelian Bahan Baku Telah Memadai

(45)

85

Universitas Kristen Maranatha b. Produksi Telah Dilaksanakan dengan Efektif

Proses produksi yang efektif pada PT. PINDAD (Persero) telah ditunjang dengan adanya pengendalian internal pembelian bahan baku yang memadai. Hal ini dapat dilihat pada keseluruhan triwulan tiga tahun terakhir, hanya terdapat dua triwulan yang tidak mencapai targetnya. Tetapi untuk keseluruhan proses produksi pada PT. PINDAD (Persero) sudah efektif.

Kesimpulan yang didukung dengan pengujian hipotesis berdasarkan analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik. Untuk analisis deskriptif kualitatif diperoleh hasil sebesar 85.29% untuk pengendalian internal pembelian bahan baku dan 80.76% untuk efektivitas proses produksi. Untuk analisis statistik, diperoleh hasil 83.33% untuk efektivitas proses produksi.

4. Walaupun demikian PT. PINDAD (Persero) memiliki berbagai kelemahan dalam pelaksanaan pengendalian internal pembelian bahan baku dalam menunjang efektivitas proses produksi yaitu:

1. Tidak adanya pemisahan fungsi yang jelas antara pembelian impor dengan pembelian lokal.

2. Kadang kala masih terjadi permintaan bahan baku yang mendadak oleh bagian produksi ke bagian pembelian.

(46)

86

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran-saran

Dari kelemahan-kelemahan yang didapat selama penelitian yang penulis lakukan, penulis mencoba memberikan saran sebagai bahan masukan bagi perusahaan. Adapun saran tersebut adalah:

1. Sebaiknya di dalam struktur organisasi perusahaan terdapat pemisahan fungsi yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab antara pembelian lokal dan pembelian impor.

2. Sebaiknya bagian gudang membuat laporan ketersediaan barang dalam gudang ke bagian pembelian sehingga bagian pembelian dapat memperkirakan jumlah barang yang akan dipesan dan waktu pemesanannya. 3. Menjaga hubungan baik dengan supplier sehingga setiap pemesanan barang

yang dilakukan dapat ditanggapi dengan cepat.

(47)

87

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Everett E. Jr. and Ronald J. Ebert. 2000. 7th Edition. “Production and Operations Management”. London: Prentice Hall, Inc.

Adisaputro, Gunawan & Asri Marwan. 2003. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., & Beasley, Mark S. “Auditing & Assurance Service an Integrated Approach”. 2008. 12th

Edition. New Jersey: Prentice Hall. Diterjemahkan oleh Herman Wibowo. 2008. Dalam Auditing & Jasa

Asuransi. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Assauri, Sofyan. 2006. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Bodnar, George H. & William S. Hopwood. 2006. Accounting Information System. 8th Edition. New Jersey: Prentice Hall

Hasibuan, Eddy. 2004. Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Kedua. Jakarta: Grasindo.

Kartasapoetra. 1995. Administrasi Perusahaan Industri. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Komarudin. 2000. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kesatu. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Midjan, La dan Azhar Susanto. 2003. Sistem Informasi Akuntansi 1. Bandung: Lingga Jaya.

Mulyadi. 2000. Auditing. Edisi Sembilan. Jakarta: Salemba Empat.

Prawirisentono, Sujadi. 1997. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Romney & Steinbart. “Accounting Information System”. 2000. 8th

(48)

88

Universitas Kristen Maranatha Sawyers, Lawrence B. 2005. Audit Internal . Diterjemahkan oleh Desi Adhariani.

Jakarta: Salemba Empat.

Welsh, Glenn A., Ronald W. Hilton & Paul N. Gordon. “Budgeting: Planning and Profit Control”. 1988. 5th

Edition. New Jersey: Prentice, Inc. Diterjemahkan oleh Purwatiningsing & Maudy Waroum. 2000. Dalam Anggaran:

Perencanaan dan Pengendalian Laba. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Wilson, James D., & john B. Campbell. “Controllership: The Work of The Management Accountant”. 1981. 3th Edition. New York: John Willey & Sons, Inc. Diterjemahkan oleh Tjintjin Felix Tjendera. 1997. Dalam Controllership:

Referensi

Dokumen terkait

Uraikan secara singkat dan padat persoalan apa yang dihadapi oleh pengguna atau produk yang ada saat ini dan solusi yang diberikan oleh produk yang ditawarkan; Apa bedanya dengan

Citra merupakan kuantisasi nilai-nilai grayscale yang direpresentasikan pada sebuah matriks atau array, dimana tiap nilai baris maupun kolom dari array, tersebut

Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar -0,293 dengan signifikansi sebesar 0,003 (p<0,005) sehingga kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat

Kondisi tanah dengan topografi demikian sangat peka terhadap gangguan atau perubahan dari luar seperti hujan yang dapat menyebabkan terjadinya erosi dan longsor

DIKI ADITIYA NOVIANTO. EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN KOTA SURAKARTA. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini dilandasi

P : terus kalau menurut bapak sendiri ini,,jangan diingat kata dokter dulu ya…mungkin pernah lihat pengalaman…atau pernah tahu ada orang yang sakit tbc juga..mungkin

Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor pembentuk efektivitas kelompok dengan efektivitas kelompok tani menggunakan uji korelasi rank spearman (rs) dan

Grafik rata-rata kadar senyawa ursolic acid tanaman rumput mutiara selama 2 bulan dengan ketersediaan air yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 10. Rata-rata kadar senyawa