• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB IV"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pengantar

Pembahasan pada bab ini tentang sejarah singkat pemerintahan Timor Leste dan pra kondisi penyelenggaraan desentralisasi di Timor Leste. Hal ini diperlukan untuk mengantar pembaca memahami sejarah pemerintahan di Timor Leste hingga persiapan penyelenggaraan desentralisasi.

Sejarah Pemerintahan Timor Leste

(2)

44

Pra Kondisi Penyelenggaraan Desentralisasi di Timor Leste

Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) adalah salahsatu negara termuda yang merdeka pada tahun 2002, secara geografis Timor Leste terletak wilayah Asia Tenggara sebelah utara Australia dan di bagian timur pulau Timor. Wilayah Timor Leste meliputi pulau Atauro, Jaco, dan enklave Oecussi di Timor Barat, jumlah penduduk 1.2 Juta.Luas negara Timor Leste adalah sekitar 15,000 km2. Bentuk

pemerintahan Republik dengan menganut sistem pemerintahan Semi presidensial, kepala negara dipimpin oleh Presiden dan kepala pemerintahan dipimpin oleh Perdanamenteri.

(3)

Gambar 4.1 Peta Timor Leste1

Tahap Persiapan Implementasi Desentralisasi di Timor Leste

Desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah di Timor Leste dalam implementasinya didasarkan pada UU Timor Leste pasal 5 tentang desentralisasi 2 dan pasal 72 tentang Pemerintah

daerah 3 .Kebijakan desentralisasi administratif dan pemerintahan

1

New Internationalist magazine. 2008. Timor Leste. http://newint.org/columns /country/2008/07/01/timor-leste/

2 (a)Dalam organisasi teritorialnya, Negara menghormati prinsip desentralisasi

pemerintahan umum. (b) Undang-Undang mendefinisikan dan menetapkan ciri-ciri dari berbagai tingkatan teritorial, demikian juga wewenang administratif badan-badan yang bersangkutan. (c) Oe-Cusse Ambeno dan Atauro, secara administratif dan ekonomis, mendapatkan perlakuan khusus.

3(a) Pemerintah daerah adalah suatu kesatuan masyarakat hukum dalam wilayah yang

(4)

46

daerah dimulai pada tahun 2003 oleh pemerintahan konstitusional Timor Leste yang pertama dari partai Fretilin yang dipimpin oleh Dr. Mari Alkatri sebagai perdana menteri dengan tujuan utama yaitu percepatan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Timor Leste. Kebijakan ini awalnya di implementasikan melalui sebuah program percobaan yang disebut dengan Rencana Pembangunan Nasional "Planu Dezenvolvimentu Nasional-PDN" dengan sebutan lain Timor Matahari Terbit 2020 "Timor Lorosae 2020". Kebijakan tersebut kemudian dituangkan oleh pemerintah Konstitusional ke IV dalam rencana estrategis Pembangunan Nasional " Planu Estratejiku Dezenvolvimentu Nasional – PEDN" sebagai visi pembangunan nasional tahun 2030.

Strategi rencana pembangunan nasional Timor Leste 2011-2030 dibentuk dengan empat tujuan utama guna mendorong tercapainya agenda politik desentralisasi administratif yaitu antara lain; a) memperkuat sektor swasta di tingkat daerah, b) mendorong sistem pemerintahan yang kuat, legal dan stabil di seluruh wilayah c) menciptakan kesempatan partisipasi dalam demokrasi dan c) menjamin layanan yang lebih efektif, efisien dan aktif kepada seluruh masyarakat4.

Pada tahap proses persiapan dalam mengimplementasikan desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah beberapa program ujicoba telah diluncurkan oleh pemerintahan konstitusional IV program tersebut meliputi; Paket pembangunan desentralisasi 1 dan 2 "Pakote dezenvolvimento Desentralizasaun-PDD 1 no PDD 2" program ini merupakan tranformasi dari beberapa program terdahulu yang telah diimplementasikan oleh pemerintahan konstitusional sebelumnya, selanjutnya Transformasi 13 wilayah distrik menjadi wilayah municipal satu diantaranya adalah zona ekonomi khusus, transformasi ini kemudian diadopsi pemerintahan konstitusional ke V

mengembangkan pembangunan setempat, dengan tidak mengabaikan partisipasi Negara. (b) Organisasi, wewenang, tata kerja dan komposisi badan-badan kekuasaan lokal diatur dengan undang-undang.

4Relatoriu IV Confrencia Internasional sobre decentralizasaun administrativa e poder

(5)

dangan konsep yang sama namun distrik dengan struktur daerahnya yang ada menjadikan kecamatan sebagai unit administrasi daerah"posto administrativu"5.Selanjutnya untuk memantapkan pra

kondisi desentralisasi menuju implementasidesentralisasi administratif dan pemerintahan daerah, pemerintah konstitusional VI Timor Leste pada tahun 2012 melalui kebijakannya mengimplementasikan Program Nasional Pembangunan Desa "Programa Nasionál Dezenvolvimentu Suku-PNDS". Program tersebut bertujuan untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan pemerintahan daerah yang mendukung pria dan wanita di seluruh daerah pedesaan di timor Leste melalui pembangunan infrastruktur yang langsung dikelolah oleh masyarakat didasarkan pada prioritas yang langsung ditetapkan msyarakat didaerah dengan sistem partisipatif.6

Untuk memperkuat deretan proses persiapan yang telah dilakukan pemerintah terdahulu dan untuk menciptakan kondisi pelaksanaan desentralisasi, pemerintah konstitusional VI melalui kebijakannya telah mempersiapkan sejumlah proses pra kondisi diantaranya mempersiapkan draft legislasi UU dasar yang berfungsi sebagai pedomaan hukum dalam melaksanakan desentralisasi adminis-tratif dan pemerintahan daerah, membentuk 14 komisi instalasi municipal di 13 wilayahmunicipal7termasuk tim antar kementrian

untuk mendukung hal-hal teknis terkait administrasi dan kebutuahan pelatihan. Selain itu, pemerintah juga telah mengupayakan penyeleng-garaan lokakarya internasional dengan melibatkan tim teknis internasional dari Portugal, Australia, Indonesia dan beberapa negara lainnya untuk membagi pengalaman dan masukan yang bersifat teknis guna mendukung pelaksanaan desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah (Relatoriu IV Confrencia Internasional sobre

5Relatoriu IV (2015) Confrencia Internasional sobre decentralizasaun administrativa e

poder local.

6Governo Timor Leste. "Formasaun Fasilitadór Tékniku ba Programa Nasionál

Dezenvolvimentu Suku". 21 Maret 2013

7Timor leste memliki 13 wilayah municipal 1 diantaranya Zona espesial Economi

(6)

48

decentralizasaun administrativa e poder local 2015).

Sebagai hasil dari persiapan pra kondisi yang telah mencapai pada titik kesiapan yang baik sesuai penetapan standar persiapan syarat pelaksanaan desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah,maka pemerintah konstitusional VI melalui kebijakannya menetapkan 3 wilayah municipal sebagai wilayah percobaan yaitu Municipal Aileu, Municipal Ermera dan Municipal Liquicasementara itu enclave Oecussemenjalankan fungsinya sebagai zona ekonomi khusus dengan program zona ekonomi khusus pasar sosial "zona Espesial Ekonomia Merkadu Sosial-ZEEMS".8

Gambar 4.2 Rencana tahapan PelaksanaanMunicipal di Timor Leste9

Evolusi Pemerintahan Daerah

Sejak proses desentralisasi ini digulirkan pemerintah, perubahan estruktural administrasi pemerintahan daerah juga mengalami beberapa tahap perubahan sebagai bentuk evolusi

8Relatoriu IV (2015) Confrencia Internasional sobre decentralizasaun administrativa e

poder local. 9

(7)

transisional menuju desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah, bentuk evolusi struktur administrasi pemerintah daerah yang di bentuk mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang berbeda mulai dari bentuk Pemerintah kabupaten, Administrsi Munisipaliti (kota), hingga struktur administrasi Desentralisai otonomi daerah (poder local).meski demikian evolusi struktur Administrasi Munisipaliti (kota) dalam perjalanannya pada masa pra kondisi tidak berfungsi secara penuh karena terdapat beberapa departemen/unit yang belum disiapkan dan wewenang yang dimiliki masih terpusat.

Berikut adalah 13 wilayah municipality yang tersebar di Timor Leste yaitu Aileu, Ainaro, Baucau, Bobonaro, Suai-Covalima, Ermera, Liquica, Lospalos, Same-Manufahi, Manatuto, Dili, Viqueque dan zona especial ekonomi Oecusse. 13 wilayah municipality tersebut meng-alami evolusi perubahan struktur akibat kebijakan dalam mengimple-mentasi desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah.

Gambar 4.3 Struktur administrasi Pemerintah Daerah Kabupaten (administrasaun Distritu)10

10

(8)

50

Gambar 4.4 Struktur administrasi Municipaliti/kota (Administrasaun Munisipiu)11

11

(9)

Gambar 4.5 Struktur Desentralisasi Otonoi Daerah(Puder Lokal)12

12

Gambar

Gambar 4.1 Peta Timor Leste1
Gambar 4.2  Rencana tahapan PelaksanaanMunicipal di Timor Leste9
Gambar 4.3 Struktur administrasi Pemerintah Daerah Kabupaten (administrasaun Distritu)10
Gambar 4.4
+2

Referensi

Dokumen terkait

156 Yusuf, M.Pd Guru SMA Al Kautsar Lampung Bahasa dan Sastra Indonesia 157 Safrudin Ahmat Guru SMAN 1 Sumberejo Bahasa dan Sastra Inggris 158 M.Ma'ruf, S.Pd.I Guru SMA

Dari hasil penilaian yang dilakukan ke- pada masing-masing website pemerintah kabupaten/kota dengan dengan kriteria yang sama, dapatdiambil kesimpulan bah- wa website

[r]

Peserta seleksi SMD yang berasal dari alumni-alumni sarjana peternakan dan kedokteran hewan dari berbagai universitas di wilayah Jawa Timur tersebut kemudian berkompetisi

Setelah diberi penjelasan dan berdiskusi tentang mikrokontroler masa lalu, kini, dan akan datang mahasiswa memiliki pemahaman yang baik dan benar tentang piranti mikrokontroler

Sehingga, tugas akhir mereka melalui proses yang nyata dari pengalaman yang mereka temui di lapangan.. PR

Learning Intelligen ce Economics Intelligence Political Intelligence Kinesthetic Intelligence Intellectual Intelligence Socio-ecological Intelligence Emotional-spiritual

Sejumlah 200 peserta yang terdiri dari fungsionaris mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ikut ambil bagian sesi di lokasi out door milik Pimpinan Daerah Muhammadiyah