• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Fundamental Keuangan (EPS dan ROE), Tingkat Inflasi dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Fundamental Keuangan (EPS dan ROE), Tingkat Inflasi dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Investments in shares in the capital market requires some relevant information to assist investors in decision making. Relevant information can be obtained from the performance of the issuer's financial fundamentals and macroeconomic conditions. The purpose of this research is to determine the influence of the issuer's financial fundamentals are represented by EPS and ROE while economic conditions represented inflation rate and interest rates SBI either partially or simultaneously. This research used purposive sampling method. Financial data taken from the issuer that are included in the company LQ45 in 2008-2009. Data processed by using multiple regression analysis. The results of research partially showed that the variable of inflation rate has no significant effect on stock prices. While variable Earnings Per Share, Return on Equity and SBI rates have a significant effect on stock prices. The results showed that the variables simultaneously Earnings Per Share, Return on Equity, the rate of inflation and interest rates of SBI have significant impact on stock prices.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Investasi saham di pasar modal membutuhkan beberapa informasi relevan untuk membantu para investor dalam melakukan pengambilan keputusan. Informasi relevan tersebut dapat di peroleh dari kinerja fundamental keuangan emiten dan kondisi makro ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fundamental keuangan emiten yang diwakili oleh EPS dan ROE sementara kondisi ekonomi diwakili tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI baik secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Data keuangan diambil dari emiten yang termasuk dalam perusahaan LQ45 tahun 2008-2009. Data diolah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan variabel Earnings Per Share, Return on Equity dan tingkat suku bunga SBI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel Earnings Per Share, Return on Equity, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Pasar Modal ... 9

2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal... 9

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Saham ... 11

2.1.2.1 Pengertian Saham ... 11

2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham... 11

2.1.2.3 Jenis-Jenis Saham... 11

2.1.2.3.1 Saham Biasa (Common Stock) ... 11

2.1.2.3.2 Saham Preferen (Preferred Stock) ... 12

2.1.2.3.3 Saham Treasuri (Treasury Stock) ... 12

2.1.2.4 Harga Saham ... 12

2.1.2.5 Pendekatan Untuk Menganalisis dan Memilih Saham... 13

2.1.2.5.1 Analisis Fundamental ... 13

2.1.2.5.2 Analisis Teknikal ... 14

2.1.3 Laporan Keuangan ... 14

2.1.3.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 14

2.1.3.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 15

2.1.3.3 Pengguna Laporan Keuangan ... 16

2.1.4 Analisis Laporan Keuangan ... 17

2.1.4.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 14

2.1.4.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 18

2.1.4.3 Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan ... 19

2.1.5 Faktor Fundamental Keuangan ... 19

2.1.5.1 Earning Per Share (EPS) ... 22

2.1.5.2 Return on Equity (ROE) ... 23

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.6.1 Pengertian Inflasi ... 25

2.1.6.2 Penggolongan Inflasi ... 27

2.1.6.3 Penyebab Inflasi ... 28

2.1.7 Tingkat Suku Bunga SBI ... 30

2.1.8 Penelitian Terdahulu ... 34

2.2 Kerangka Pemikiran ... 36

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 40

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 41

3.1 Objek Penelitian ... 41

3.2 Metode Penelitian... 41

3.2.1 Operasionalisasi Variabel... 41

3.2.2 Populasi Penelitian ... 43

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ... 43

3.2.4Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.2.5Metode Analisis ... 44

3.2.6Pengujian Koefesien Regresi Secara Parsial ... 45

3.2.7Pengujian Koefesien Regresi Secara Simultan ... 48

3.3Pengujian Asumsi Klasik ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1Hasil Penelitian ... 51

4.1.1Sejarah Singkat Perusahaan ... 51

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.1.1.2 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk ... 52

4.1.1.3 PT Astra International Tbk ... 53

4.1.1.4 Bank Central Asia Tbk ... 53

4.1.1.5 Bank Negara Indonesia Tbk ... 54

4.1.1.6 Bank Rakyat Indonesia Tbk ... 55

4.1.1.7 Bank Mandiri (Persero) Tbk ... 56

4.1.1.8 PT Bakrie Telecom Tbk ... 57

4.1.1.9 PT Bank Danamon Tbk ... 57

4.1.1.10 PT Berlian Laju Tanker Tbk ... 58

4.1.1.11 PT Unilever Indonesia Tbk ... 59

4.1.1.12 PT Tambang Batubara Bukit Asam ... 59

4.1.1.13 PT Medco Energi Internasional Tbk ... 60

4.1.1.14 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk ... 61

4.1.1.15 PT Indosat Tbk ... 61

4.1.1.16 PT Timah Tbk ... 62

4.1.1.17 PT Indofood Sukses Makmur Tbk ... 62

4.1.1.18 PT International Nickel Indonesia Tbk ... 63

4.1.1.19 PT United Tractors Tbk ... 64

4.1.1.20 PT Perusahaan Gas Negara Tbk ... 64

4.1.2Hasil Pengumpulan Data ... 65

4.2Pembahasan ... 69

4.2.1Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 69

4.2.2Uji Multikolinearitas ... 70

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.2.4Uji Heterokedastisitas ... 72

4.3Persamaan Model Regresi ... 73

4.3.1Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 74

4.3.1.1 Pengaruh Earnings Per Share Terhadap Harga Saham ... 74

4.3.1.2 Pengaruh Return on Equity Terhadap Harga Saham... 74

4.3.1.3 Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Harga Saham ... 75

4.3.1.4 Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham ... 76

4.3.2Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 76

4.3.3Koefisien Korelasi Parsial ... 77

4.3.4Koefisien Determinasi Simultan ... 81

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1Simpulan ... 82

5.2Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Data Earnings Per Share/EPS ... 66

Tabel II Data Return on Equity/ROE ... 67

Tabel III Data Tingkat Inflasi ... 67

Tabel IV Data Tingkat Suku Bunga SBI ... 68

Tabel V Data Harga Saham Penutupan ... 68

Tabel VI One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Uji Normalitas ... 69

Tabel VII Coefficientsa Uji Multikolinearitas ... 70

Tabel VIII Runs Test Uji Autokorelasi ... 71

Tabel IX Coefficientsa Uji Heterokedastisitas ... 72

Tabel X Coefficientsa Persamaan Model Regresi ... 73

Tabel XI ANOVAb ... 77

Tabel XII Correlations Koefisien Korelasi Parsial ... 78

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan jumlah yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan permintaan permodalan ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kebutuhan untuk aktivitas produksi. Oleh karena itu untuk memudahkan masyarakat dan para produsen untuk memperoleh permodalan, maka pemerintah bersama dengan lembaga-lembaga ekonomi menyelenggarakan kegiatan pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara, karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengarahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Pasar modal juga merupakan sarana penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi.

(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Selain itu, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi.

Investasi pada hakekatnya merupakan penundaan konsumsi pada saat ini dengan tujuan mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan diterima di masa yang akan datang. Pemodal hanya dapat memperkirakan berapa tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Apabila kesempatan investasi mempunyai tingkat resiko yang lebih tinggi, maka investor akan mengisyaratkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi pula. Dengan kata lain, semakin tinggi risiko suatu kesempatan investasi maka akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan (return) yang diisyaratkan oleh investor (Jogianto,2000).

(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Harga saham yang ada di pasar modal dapat dianalisis dengan menggunakan konsep analisis fundamental keuangan. Analisis fundamental keuangan adalah suatu analisa yang dilakukan dan ditujukan kepada aspek-aspek yang fundamental di suatu perusahaan yang terjun ke pasar modal atau dapat dikatakan juga sebagai suatu analisa yang mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan, dengan melihat pada indikator ekonomi terutama yang berkaitan pada penampilan perusahaan. Analisis fundamental dapat membantu para investor maupun calon investor untuk mengetahui harga saham, apakah terlalu mahal ataupun murah, sehingga investor dan calon investor dapat mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham-sahamnya. Analisis fundamental yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning per Share (EPS) dan Return on Equity (ROE).

Earning per Share (EPS) adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham (Tjptono Darmadji dan Hendy M. Fakhuddin, 2006). Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Apabila Earnings per Share (EPS) perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan tinggi (Fara Dharmastuti, 2004). Penelitian yang dilakukan Puji Astuti (2002) menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel EPS dengan harga saham. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Noer Sasongko dan Nila Wulandari (2006) juga menyimpulkan bahwa variabel EPS berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri (saham). Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, jika proporsi utang semakin besar maka rasio ini juga akan semakin besar. Dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan dimasa datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Semakin besar ROE berarti semakin optimalnya penggunaan modal sendiri suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dan peningkatan laba berarti terjadinya pertumbuhan yang bersifat progresif. Penelitian yang dilakukan oleh Puji Astuti (2002) menemukan bahwa ROE mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syahib Natarsyah (2000) menunjukkan bahwa variabel ROE berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham. Namun berbeda dengan Harjum Muharam (2002) menemukan bahwa ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

Kenaikan harga barang secara keseluruhan yang sering kita sebut sebagai inflasi memiliki dampak yang kuat terhadap perekonomian. Kenaikan harga barang dapat disebabkan karena beberapa faktor diantaranya jumlah uang yang beredar di masyarakat cukup banyak, kelangkaan sumber daya yang akan menyebabkan naiknya impor barang tersebut, dan masih banyak lagi sebab yang lainnya. Kebijakan pemerintah di dalam mengendalikan inflasi diantaranya dengan mengurangi jumlah uang yang beredar, diantaranya menaikkan tingkat suku bunga.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha perusahaan juga mengakibatkan kenaikan tingkat suku bunga. Inflasi memengaruhi harga pasar saham, hal ini tercermin dari tingginya angka inflasi yang menyebabkan meningkatnya biaya produksi perusahaan. Kenaikan biaya produksi perusahaan menyebabkan kenaikan harga barang-barang dalam negeri sehingga berdampak pada kinerja perusahaan dan terlihat dari harga saham perusahaan tersebut. Bagi suatu negara, keadaan perekonomian yang baik umumnya diwakili dengan tingkat inflasi yang rendah dan terkendali. Park (2000) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga saham dan inflasi. Penelitian Rahardjo (2007) mengungkapkan bahwa tingkat inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Perubahan tingkat suku bunga SBI juga memberikan pengaruh terhadap perubahan harga saham. Suku bunga SBI yang tinggi akan mengakibatkan bunga kredit meningkat dan bunga deposito juga tinggi, sehingga hal ini akan membuat investor kurang tertarik untuk menanamkan modalnya pada saham, tetapi mereka akan lebih tertarik untuk menyimpan modalnya di deposito yang bebas resiko, karena memberikan keuntungan yang cukup tinggi dengan risiko yang lebih rendah dibanding dengan saham. Penelitian yang dilakukan oleh Robin Wiguna (2008), menunjukkan bahwa tingkat suku bunga SBI tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo (2007) yang mengungkapkan bahwa tingkat suku bunga SBI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Bursa Efek Indonesia. Menurut penelitiannya, bahwa return on asset (ROA), return on equity (ROE), price earning ratio (PER), debt equity ratio (DER) memiliki pengaruh yang rendah terhadap harga saham. Sedangkan earning pershare (EPS) memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap harga saham perusahaan consumer goods. Menurut penelitian Yogi Permana (2009) tentang pengaruh fundamental keuangan, tingkat bunga, dan tingkat inflasi terhadap pergerakan harga saham (Studi kasus perusahaan semen yang terdaftar di BEI). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa fundamental, suku bunga, inflasi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan semen.

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis sampaikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Fundamental Keuangan (EPS dan ROE), Tingkat Inflasi dan Tingkat Suku Bunga SBI

terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Earning per Share (EPS) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah Return on Equity (ROE) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia?

(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 4. Apakah tingkat inflasi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga

saham di Bursa Efek Indonesia?

5. Apakah pengaruh fundamental keuangan (EPS dan ROE), tingkat suku bunga SBI, dan tingkat inflasi terhadap harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia signifikan secara simultan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Earning per Share (EPS) secara parsial terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh Return on Equity (ROE) secara parsial terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga SBI secara parsial terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi secara parsial terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.

5. Untuk mengetahui pengaruh fundamental keuangan (EPS dan ROE), tingkat suku bunga SBI, dan tingkat inflasi secara simultan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

(17)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi investor, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan untuk berinvestasi.

2. Bagi manajemen perusahaan, sebagai masukan dalam menentukan kebijakan dividen dalam upaya meningkatkan harga pasar perusahaan.

3. Bagi penulis, yaitu sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai saham dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham di pasar modal.

(18)

82 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan dari SPSS 17.0 for windows, yaitu dengan metode regresi berganda serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.

Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga SBI secara parsial dan simultan terhadap harga saham :

a. Berdasarkan Uji t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel Earnings Per Share (EPS) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Earnings Per Share memiliki hubungan yang paling erat dan positif terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya investor ingin mengharapkan manfaat dan hasil dari investasinya dalam bentuk laba per saham, sebab Earnings Per Share menggambarkan jumlah keuntungan yang akan diperoleh oleh investor untuk setiap lembar saham biasa yang mereka miliki. Besarnya Earnings Per Share mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap investasi pada perusahaan tersebut.

(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 83

Universitas Kristen Maranatha penting untuk menilai prospek perusahaan dimasa datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Karena semakin besar ROE berarti semakin optimal penggunaan modal sendiri suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dan peningkatan laba berarti terjadinya pertumbuhan yang bersifat progresif.

c. Berdasarkan Uji t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat suku bunga SBI secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Karena apabila tingkat suku bunga mengalami penurunan maka dana yang ditanamkan tersebut akan ditarik dan para investor akan menginvestasikan dananya tersebut ke aspek yang lebih menguntungkan lainya seperti ke pasar modal dengan membeli saham.

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 84

Universitas Kristen Maranatha e. Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), tingkat inflasi, dan

tingkat suku bunga SBI terhadap harga saham yaitu sebesar 34.80%. Ini menunjukkan bahwa keempat variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang cukup tinggi terhadap harga saham, karena sisanya masih ada 65.20% yang dipengaruhi oleh faktor lainnya.

5.2 Saran

(21)

85 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. (1996). Dasar-dasar Manajemen Investasi. Cetakan Pertama. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Belkaoui, Ahmed, dkk. (2004). Teori Akuntansi. Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. (2001). Pasar Modal Di Indonesia.

Salemba Empat. Jakarta.

Gorrison, Norren. (2001). Akuntansi Manejerial. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta. Harahap, Sofyan, Syafri. (2002). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Satu.

PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. BPFE. Yogyakarta.

Husnan, Suad. (1998). Efisiensi Pasar Modal Indonesia. Jurnal Ekonomi Keuangan Indonesia.

Husnan, Suad. (2003). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta.

Iswardono. (1999). Suku Bunga Diturunkan Investasi Akan Meningkat. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 14, No. 2, Hal 34-42.

Laksmono, Didy, R. (2001). Suku Bunga Sebagai Salah Satu Indikator Inflasi.

(22)

86

Universitas Kristen Maranatha Munawir. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Prastowo, Dwi, dan Rifka Juliaty. (2002). Analisa Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi Revisi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Sartono, Agus. (1996). Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta. Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

Cetakan Pertama. BPFE. Yogayakarta.

Sunariyah. (2000). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan. YKPN. Yogyakarta.

Suwardjono. (2002). Akuntansi Pengantar : Proses Penciptaan Data Pendekatan Sistem. BPFE. Yogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Usman, Marzuki. (1990). ABC Pasar Modal Indonesia. Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia. Jakarta.

Widoatmodjo, Sawidji. (1996). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal : Pengetahuan Dasar. Jurnalindo. Aksara Grafika. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dilakukan perancangan kembali pengendali logika fuzzy, dengan basis aturan maupun fungsi keanggotaan (masukan/keluaran) yang berbeda untuk mendapatkan hasil

30 (Revisi 2007) klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada

metode konstruksi dan sumber daya yang telah ditetapkan dapat dihitung durasi.. kegiatan dan

Untuk saat ini, hal ini menjadi jauh lebih berkembang dalam memaknakannya, yakni bahwa musrenbang tidak terbatas untuk megumpulkan aspirasi, tetapi juga dimanfaatkan

Music Therapy is the specialized use of music in the service of individuals with needs in mental health, physical health, habilitation, rehabilitation or special education..

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar WUS tidak pernah melakukan pemeriksan IVA, walaupun sudah ada dukungan dari petugas kesehatan karena wanita usia

Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Penegak Hukum oleh Penyidik Terhadap Pelaku Tindak Pidana dalam Perkara Asusila Anak sebagai Pelaku

difficulties in comprehending texts adopted from Hello Magazine faced by the second year students of SMK Diponegoro Salatiga. The model