Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
(PTK di Kelas V SD Negeri Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: AULIA PINASTI
0904026
PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
(PTK di Kelas V SD Negeri Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang)
Oleh AULIA PINASTI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© AULIA PINASTI 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
i
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
AULIA PINASTI. 0904026. Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Deskripsi (PTK di Kelas V SD Negeri Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang). 2013.
Permasalahan yang ada di SD Negeri Cisangku adalah: (1) Kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi masih rendah sehingga mengakibatkan nilai rata-rata formatif siswa di kelas V dalam menulis karangan deskripsi masih rendah, (2) Proses belajar mengajar mesih berpusat pada guru, sehingga dalam proses belajar mengajar siswa hanya menerima materi-materi yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: (1) Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan penerapan pendekaran kontekstual?, (2) Bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual?
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah secara umum yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual di kelas V SD Negeri Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah: (1) Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual, (2) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual.
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Cisangku. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan teknik pengumpulan data melalui pedoman observasi dan tes menulis karangan deskripsi. Dari perolehan hasil kenaikan prosentase aktivitas siswa siklus I sebesar 66%, siklus II sebesar 77%, dan siklus III sebesar 88%. Peningkatan hasil belajar siswa dari tes menulis karangan deskripsi pada siklus I sebesar 66,3 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 53% , siklus II sebesar 73,9 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 70% dan siklus II sebesar 80,73 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 87%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
iv
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 5
D.Manfaat Penelitian ... 6
E.Definisi Operasional ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian teori ... 9
B.Kajian Hasil Penelitian ... 35
v
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.Hipotesis Tindakan ... 37
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38
B. Metode Penelitian... 40
C. Prosedur Pelaksanaan Tindakan ... 52
D. Instrumen Penelitian... 60
E. Analisis Data ... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian ... 73
B. Pelaksanaan Penelitian ... 74
C. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 108
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 115
E. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 118
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 119
B. Rekomendasi ... 121
1
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan salah satu tindakan yang efektif bagi guru di
kelas untuk menyampaikan materi pelajaran. Tugas seorang guru adalah
membuat agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif. Hal tersebut
sebagaimana diungkapkan Kunandar (2007: 265) sebagai berikut:
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku peserta didik.
Pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
keberhasilannya tergantung kepada murid, guru, sarana dan prasarana serta
tujuan yang ingin dicapai. Begitu pun dengan pembelajaran bahasa Indonesia,
kita harus mengetahui tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajarannya,
termasuk dalam pembelajaraan menulis.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif karena penulis harus terampil menggunakan grofologi, struktur bahasa, dan memiliki pengetahuan bahasa yang memadai (Morsey dalam Santosa, 2008: 3.21).
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan. Berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sekarang ditetapkan sebagai
Kurikulum 2006 pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas V, pada materi
menulis karangan deskripsi salah satu Standar Kompetensi (SK) yang harus
dicapai yaitu siswa dituntut untuk “mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam karangan, surat undangan, dan dialog tertulis”.
Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) yaitu “menulis karangan berdasarkan
pengamatan dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan”.
Berdasarkan SK dan KD tersebut diharapkan siswa mampu menulis karangan
deskripsi dengan baik dan benar dengan memperhatikan pilihan kata dan
ejaan yang benar.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Cisangku
Kecamatan Curug Kota Serang menunjukkan bahwa siswa masih mengalami
kesulitan dalam menulis karangan, begitu juga dengan menulis karangan
deskripsi. Kemampuan dan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri
Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang dalam menulis karangan deskripsi
pun masih relatif rendah. Siswa tidak bisa menyusun kalimat dalam bentuk
deskripsi, siswa sulit menggambarkan objek yang akan dideskripsikan, dan
kata serta kalimat yang digunakan cenderung itu-itu saja. Siswa sulit
menuangkan pikiran atau gagasannya ke dalam karangannya karena mungkin
tidak mengerti dengan karangan deskripsi itu apa. Siswa cenderung tidak
fokus terhadap pembelajaran karena mungkin proses belajar mengajar yang
3
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gurulah yang berperan aktif dalam proses pembelajaran dan siswa hanya
duduk diam mendengarkan penjelasan materi pelajaran dari guru. Proses
komunikasi yang terjadi hanya satu arah, sehingga tidak melatih keaktifan
siswa dalam memahami dan mencari pengetahuannya sendiri.
Dari hasil observasi di atas tergambar bahwa kemampuan siswa kelas
V SD Negeri Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang dalam menulis
karangan deskripsi masih rendah. Masih banyak kesulitan-kesulitan yang
dialami siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam menulis karangan
deskripsi. Hal itu dikarenakan siswa tidak memahami dengan benar karangan
deskripsi itu seperti apa. Selain itu metode yang digunakan dalam
pembelajarannya pun kurang menarik dan kurang melatih keaktifan siswa.
Metode yang digunakan juga hanya metode itu-itu saja seperti metode
ceramah atau tanya jawab, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang
memperhatikan guru saat menerangkan materi karena merasa tidak menarik
dengan proses penyampain materi oleh guru. Dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan perlu ditegaskan bahwa tugas sebagai guru adalah
membelajarkan siswa, bukan mengajar. Siswalah yang harus didorong agar
secara aktif berlatih menggunakan bahasa khususnya pada keterampilan
menulis.
Perlunya masalah ini diteliti yaitu supaya siswa mampu
mendeskripsikan apa yang diamatinya kedalam bentuk sebuah karangan
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diharapkan agar lebih menarik dan dapat melatih keaktifan siswa dalam
membangun pengetahunnya sendiri. Serta agar materi yang dipelajari dapat
lebih bermakna bagi siswa.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diupayakan suatu
pembelajaran yang dapat memacu meningkatkan kemampuan dan
pemahaman siswa dalam menulis karangan deskripsi. Oleh karena itu dalam
penelitian ini diterapkan suatu pendekatan dalam pembelajarannya yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi yaitu
dengan pendekatan kontekstual.
Pendekatan kontekstual adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakaan dalam proses belajar agar kelas lebih hidup dan lebih bermakna karena siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya (Nurhadi dan Burhan, 2004: 5).
Pembelajaran yang dianggap mampu menjawab persoalan
pembelajaran lebih lanjut diungkapkan Nurhadi dan Burhan (2004: 3-4)
sebagai berikut:
Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi 'mengingat' jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang, dan itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita. Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning/CTL) adalah suatu pendekatan pengajaran yang dari karakteristiknya memenuhi harapan itu.
Pendekatan kontekstual dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan
pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari
pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar ruang kelas, suatu
5
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuannya. Dengan
penerapan pendekatan kontekstual ini dalam pembelajaran akan melatih siswa
untuk ikut serta aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti
berinisiatif untuk mengangkat judul :”Penerapan Pendekatan Kontekstual
untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Deskripsi
(PTK di Kelas V SD Negeri Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, secara umum masalah
dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana penerapan pendekatan kontekstual
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi?”.
Permasalahan tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
1. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan
deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan
deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini yaitu:.
1. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis
karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual.
D. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian tentu harus mempunyai manfaat baik bagi peneliti
maupun bagi orang lain. Dalam penelitan tindakan kelas ini, peneliti berharap
agar hasil penelitian ini bermanfaat, diantaranya:
1. Manfaat bagi siswa
a. Memfasilitasi siswa untuk memperoleh kegiatan belajar yang aktif,
efektif dan menyenangkan.
b. Siswa memperoleh pengalaman langsung berdasarkan pengamatan yang
dilakukannya dilingkungan dalam menulis karangan deskripsi.
c. Memotivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar.
2. Manfaat bagi guru
a. Menambah wawasan guru mengenai pendekataan kontekstual sebagai
salah satu pendekataan yang dapat diterapkan dalam materi menulis
karangan deskripsi.
b. Menumbuhkan motivasi dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk
menggunakan metode yang sesuai dengan kebutuhan yang dapat
diterapkan dalam pembelajaraan khususnya pelajaran Bahasa Indonesia.
3. Manfaat bagi peneliti lain
7
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Sebagai bahan untuk diskusi dan kajian bersama tentang metode
pembelajaran yang cocok untuk tingkatan pendidikan sekolah dasar.
E. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini penulis perlu menguraikan definisi operasional
dari judul yang telah diambil oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Kontektual (Contextual Teaching and Learning)
Riyanto (2012: 160) menyatakan bahwa:
pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Pendekatan kontekstual dalam penerapannya menggunakan
lingkungan alamiah sebagai sarana dalam proses pembelajaran, dengan
tujuan agar materi yang dipelajari siswa menjadi lebih bermakna.
2. Menulis
Tarigan (2008: 22) menyatakan bahwa:
menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.
Menulis yaitu menuangkan sesuatu yang kita pikirkan dan rasakan
kedalam suatu lambang-lambang bahasa yang dapat dipahami oleh orang
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Karangan Deskripsi
Kata deskripsi berasal dari kata bahasa Latin describe yang berarti
menggambarkan atau memberikan suatu hal. Resmini et al. (2010: 119)
menyatakan bahwa dari segi istilah:
karangan deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.
Karangan yang apabila kita membacanya kita seolah-olah merasakan
dan melihat sendiri apa yang diungkapkan penulis dalam tulisannya
38
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri Cisangku Kecamatan
Curug Kota Serang. Dengan alasan karena lokasi penelitian yang cukup
strategis, dan pihak sekolah yang mendukung peneliti mengadakan
penelitian di sekolah tersebut. Serta dengan berbagai pertimbangan
peneliti memilih kelas V sebagai kelas untuk melakukan penelitian,
karena masih kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya dalam menulis karangan deskripsi dan hasil belajar
siswa dalam menulis karangan deskripsi masih sangat rendah. Serta guru
kelas V belum pernah menggunakan model/pendekatan mengajar dengan
penerapan pendekatan kontekstual.
2. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran kelas V SD Negeri Cisangku yang berjumlah 30
orang, diantaranya 14 siswa dan 16 siswi. Adapun topik yang diteliti
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Data Siswa
No. Nama Siswa
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
1. Abdul Muhit L
2. Agus Sunandar L
3. Ahmad Humaedi L
4. Anisah P
5. Erna Wati P
6. Hasan Basri L
7. Hayati P
8. Jasinah P
9. Junaenah P
10. Ma‟suroh P
11. Muhammad Arif L
12. Muhammad Buang L
13. Muhtadi L
14. Najmudin L
15. Nurul Diana P
16. Rifqi Wijaya L
17. Rustandi L
18. Sahroni L
19. Siti Aisah P
20. Siti Julaeha P
21. Siti Komariah P
40
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23. Siti Patimah P
24. Siti Rohayati P
(1) (2) (3) (4)
25. Sunata L
26. Sukmanah P
27. Suwarni P
28. Ulumudin L
29. Yusuf Surya L
30. Yuyun P
Jumlah 14 16
Jumlah Keseluruhan 30
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini merupakan salah satu proses strategi yang dapat digunakan guru
untuk memahami kejadian-kejadian yang terjadi di kelas dan mempunyai
tujuan untuk meningkatkan kinerjanya menuju kearah perbaikan-perbaikan
secara profesional. Dalam penelitian tindakan kelas ada beberapa pihak yang
terlibat guna membantu kelancaran pelaksanaan penelitian.
Departemen Pendidikan Nasional (1999: 1) menyatakan bahwa:
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Wiriaatmadja dalam Taniredja et al. (2010: 16) bahwa
„penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat
mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari
pengalaman mereka sendiri‟.
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani dan Wihardit, 2008: 1.4).
Singkatnya PTK merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas
dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada. Upaya
perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari
jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari.
Selain itu penelitian tindakan kelas juga bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah pada pembelajaran tertentu yang muncul baik di dalam
maupun di luar sekolah, dengan menggunakan metode ilmiah yang sesuai
dengan konteks pembelajarannya.
Penelitian tindakan kelas (PTK) dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflekstif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara professional (Yusnandar, 2012: 7).
Lebih lanjut Yusnandar (2012: 8) mengungkapkan bahwa:
tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas.
Menurut Harun dan Nadiroh (2010: 4) “tujuan penelitian tindakan
kelas adalah untuk memecahkan masalah-masalah pada pembelajaran tertentu
42
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2006: 91) “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas”.
Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada didalam
pekerjaan guru. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dalam kancah kelas
tempat guru mengajar. “Tujuan lain PTK adalah untuk meningkatkan
dan/atau perbaikan praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh
guru” (Taniredja et al., 2010: 21).
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk
memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks
pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara
keseluruhan. PTK dipandang sebagai salah satu cara untuk memperbaiki
kinerja pembelajaran sehingga peningkatan hasil belajar siswa dapat dicapai
secara optimal.
Singkatnya PTK merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas
dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada. Upaya
perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari
jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari.
Penelitian ini berusaha mengkaji serta merefleksikan secara kritis dan
kolaboratif suatu implementasi pembelajaran. Kegiatan penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran dan
memfasilitasi guru untuk mengadakan inovasi dalam proses pembelajaran
agar proses dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik sesuai dengan yang
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini cocok menggunakan PTK karena dengan penggunaan
penelitian tindakan kelas dapat memudahkan penelitian terhadap praktek
pembelajaran yang dilakukan dikelas, penelitian terhadap siswa dari segi
interaksinya dalam proses pembelajaran, dan penelitian terhadap proses atau
produk pembelajaran secara reflektif dikelas, serta dengan menggunakan
penelitian tindakan kelas dapat memperbaiki proses pembelajaran menjadi
lebih menarik dan efektif.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh
guru dan peneliti dari tahap perencanaan sampai dengan tahap refleksi dari
hasil penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan strategi tertentu.
1. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menjelaskan karateristik
dari PTK, yang membedakannya dengan jenis penelitian lain, bahwa PTK
merupakan tindakan yang dilakukan oleh guru kepada siswa dengaan
tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Dengan PTK
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan di
44
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Kunandar (2011: 58-60) bahwa PTK berbeda dengan
penelitian formal (konvensional) pada umumnya. PTK memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. On-the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah masalah riil
atau nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam
kewenangan atau tanggung jawab peneliti).
b. Problem solving oriented (berorientaasi pada pemecahan masalah).
c. Improvement-oriented (berorientrasi pada peningkatan mutu).
d. Ciclic (siklus). Konsep tindakan (action) dalam PTK diterapkan melalui
urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical).
e. Action oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan
(treatment) tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas.
f. Pengkajian terhadap dampak tindakan.
g. Specifics contextual. Aktivitas PTK dipicu oleh permasalan praktis
yang dihadapi guru dalam PBM di kelas.
h. Partisipatory (collaborative). PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan
bermitra dengan pihak lain, seperti temen sejawat.
i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
Berdasarkan karakteristik di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berdasarkan pada
pemecahan masalah terhadap masalah yang muncul secara nyata di
lingkungan peneliti dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tujuan Penelitian Tidakan Kelas
Dapat dikatakan bahwa semua penelitian bertujuan untuk
memecahkan suatu masalah, namun khusus PTK disamping tujuan
tersebut tujuan PTK yang utama adalah untuk peningkatan dan perbaikan
layanan profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar.
Menurut Mulyasa (2009: 89-90) secara umum tujuan Penelitian
Tindakan Kelas adalah:
a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas
pembelajaran.
b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran,
khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan
prima.
c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan
tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan
sasarannya.
d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara
bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga
tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur
dalam pembelajaran.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk meningkatkan
46
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilaksanakannya PTK, berarti peneliti senantiasa bersedia meningkatkan
kualitas kemampuan mengajarnya dengan merancang suatu rencana
pembelajaran yang merujuk pada peningkatan kualitas belajar dan
kemampuan siswa.
3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas memiliki banyak manfaat. Menurut
Depdiknas dalam Taniredja et al. (2010: 21) manfaat penelitian tindakan
kelas yaitu meliputi:
a. Peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran
dan pendidikan di luar dan di dalam kelas.
b. Peningkatan sikap profesional guru dan dosen.
c. Perbaikan dan/atau peningkatan kinerja belajar dan kompetensi siswa.
d. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.
e. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas penggunaan media, alat bantu
belajar, dan sumber belajar lainnya.
f. Perbaikan dan/atau peningkatann kualitas prosedur dan alat evaluasi
yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
g. Perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah
h. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas peningkatan kurikulum.
Berdasarkan manfaat PTK di atas penulis dapat menyimpulkan
manfaat PTK yaitu untuk menyelesaikan masalah yang muncul dalam
pembelajaran yang bertujuan untuk peningkatakan mutu pendidikan dan
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan
yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran dikelas dan
peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan.
4. Model-model PenelitianTindakan Kelas
Ada beberapa model PTK yang sering digunakan dalam penelitian
dalam bidang pendidikan, yaitu: a. Model Kurt Lewin; b. model Kemmis
& Mc. Teggart; c. Model Dave Ebbutt; d. Model John Elliott; e. Model
Hopkins, f. Model Gabungan Sanford dan Kemmis (Depdiknas dalam
Taniredja et al., 2010: 23-29). Untuk lebih jelasnya peneliti uraikan sedikit
mengenai model-model PTK tersebut sebagai berikut:
a. Model Kurt Lewin
Model Kurt Lewin merupakan model pertama dalam PTK yang
diperkenalkan pada tahun 1946, dan merupakan acuan pokok atau dasar
dari berbagai model PTK yang lain. Konsep inti PTK Lewi, bahwa
dalam satu siklus PTK terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan
(planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), dan
refleksi (reflecting).
b. Model Kemmis & Mc. Taggart
Model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc.
Taggart merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin, sehingga
48
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Taggart menjadikan satu kesatuan komponen acting (tindakan) dan
observing (pengamatan).
c. Model Dave Ebbutt
Ebbutt setuju dengan gagasan-gagasan Kemmis dan Elliott, tetapi
tidak setuju mengenai beberapa interpretasi Elliott dari karya Kemmis.
Bentuk spiral yang merupakan karya Kemmis dan Mc. Taggart bukan
merupakan cara terbaik untuk menggambarkan proses refleksi-aksi
(action-reflection) (Wibawa, 2004:18).
d. Model John Elliott
Model John Elliott juga dikembangkan berdasarkan model Kurt
Lewin, tetapi Nampak lebih detail dan rinci. Pada model John Elliott
dalam satu tindakan (acting) terdiri dari beberapa langkah tindakan,
yaitu langkah tindakan 1, langkah tindakan 2,dan langkah tindakan 3
(Depdiknas, 1999: 22).
e. Model Hopkins
Hopkins mengembangkan model PTK berdasarkan model-model
yang sebelumnya sudah ada.
f. Model Gabungan Sanford dan Kemmis
Model ini rupanya dikembangkan oleh Direktorat Ketenagaan Ditjen
Dikti Depdiknas. Sehingga diperoleh batasan penelitian tindakan adalah
sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang siklis dan bersifat
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap sistem,cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi
(Depdiknas dalam Taniredja et al., 2010: 28).
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom
Actron Research) dengan model Kemmis dan M. C. Taggart.
Model Kemmis dan M. C. Taggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat-perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) yang keempatnya merupakan satu siklus (Depdiknas, 1999: 21).
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas V SD,
dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi,
dengan siklus tindakan dari prasiklus sampai siklus III. Keempat kegiatan
pembelajaran ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus dari pra
siklus, siklus I dan selanjutnya.
a. Perencanaan (Planning)
Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan
kelas dirancang berdasarkan masalah yang akan dipecahkan dan
berdasarkan hipotesis yang telah diajukan. Dalam tahap perencanaan ini
dilakukan perencanakan tindakan apa yang akan dilakukan untuk
peningkatkan, perbaikan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai
solusinya.
b. Tindakan (Action)
Dalam tahap ini diaplikasikan rencana pembelajaran yang telah
50
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dilaksanakan apa yang direncanakan oleh guru dan peneliti sebagai
upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang kearah yang
diinginkan.
c. Observasi (Observation)
Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti mengolah data yang
didapatkan dari kegiatan pembelajaran yang telah diamati, kemudian
merefleksikan pada siklus berikutnya baik kelebihan maupun
kekurangan yang ada dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi (Reflection)
Dalam tahapan ini dilakukan suatu proses data yang didapat dari
hasil pengamatan sebelumnya. Kemudian data tersebut ditafsirkan dan
dideskripsikan, dianalisis dan disintesiskan. Penelitian mengkaji,
melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan
dengan berbagai kriteria. Selanjutnya peneliti dan guru bekerjasasama
dalam merencanakan tindak lanjut dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan, serta merencanakan rancangan pembelajaran yang akan
dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus
berikutnya.
Jika tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah perbaikan dan
peningkatan layanan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran,
maka tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran di dalam kelas. Hakikat penelitian tindakan kelas yaitu
adanya upaya berupa tindakan atau suatu intervensi yang dilakukan secara
terencana dan sistematis untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam proses pembelajaran.
Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
Pra Siklus
Pelaksanaan
Siklus
I Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Siklus
II Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
52
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart
Sumber: (Wiriaatmadja, 2009: 66)
C. Prosedur Pelaksanaan Tindakan
Sebelum melangkah ke siklus I, penelitian ini terlebih dahulu
mengadakan pra siklus untuk mendapatkan gambaran sejauh mana
kemampuan dan kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran.
Rencana dalam penelitian ini yaitu mulai dari pra siklus, siklus I,
siklus II dan seterusnya sampai pembelajaraan dianggap berhasil. Adapun
tahap-tahap kegiatan yang akan direncanakan oleh peneliti, adalah sebagai
berikut:
1. Pra Siklus
Pra siklus yang dimaksud dalam penelitian ini adalah studi
pendahuluan sebelum tindakan kelas dan rencana tindakan dilakukan
terhadap proses pembelajaran.
Adapun langkah-langkah kegiatan tersebut sebagai berikut:
a. Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk melihat
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melihat bagaimana proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Melihat
bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan bagaimana cara
guru dalam menyampaikan pembelajaran. Pada dasarnya observasi
dilakukan untuk melihat kondisi obyektif (mengobservasi keadaan
lapangan) yang dimaksudkan untuk memantau kegiatan
belajar-mengajar (KBM) Bahasa Indonesia berdasarkan kondisi nyata yang
terjadi di kelas V SD Negeri Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang.
b. Refleksi
Dari hasil observasi tersebut kemudian dijadikan bahan refleksi
untuk mempertimbangkan dan merencanakan kegiatan selanjutnya yang
akan dilakukan. Dengan merencanakan program pengembangan
kegiatan yang tepat dan akurat dengan situasi dan kondisi yang terjadi
di kelas serta merencanakan kegiatan pembelajaran dengan penerapan
pendekatan kontekstual.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Membuat rencana tindakan yang akan dilakukan dari hasil
observasi dan refleksi kegiatan prasiklus sebagai wujud revisi dari
kelemahan yang terjadi pada kegiatan prasiklus.
1) Menyusun perangkat pembelajaran yaitu membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi pokok menulis
54
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Membuat pedoman observasi dan lembar observasi untuk
mengetahui perkembangan aktivitas siswa.
3) Menyiapkan instrument evaluasi yaitu berupa tes tulis untuk
mengetahui hasil kognitif siswa dan lembar observasi untuk
mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.
b. Tindakan
Dalam tahap ini peneliti melakukan apa yang telah direncanakan
sebagai tindakan untuk perbaikan dari kekurangan yang terjadi pada
kegiatan prasiklus dan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual
dalam pembelajaran, yakni sebagai berikut:
1) Bagian awal pembelajaran guru melakukan apersepsi untuk
menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang diajarkan
dengan cara memperlihatkan gambar pasar dan supermarket.
2) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.
3) Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk menuliskan
perbedaan antara pasar dan supermarket.
4) Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya.
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Guru memberikan model atau contoh karangan deskripsi dan
membacakannya di depan kelas.
7) Guru memerintahkan siswa untuk membuat karangan deskripsi
dengan mendeskripsikan rumah tempat tinggal siswa.
8) Beberapa siswa membacakan hasil karangannya
9) Siswa mengumpulkan hasil karangannya.
10)Siswa mengevaluasi/merefleksi proses pemecahan masalah, dan
menyimpulkan pembelajaran.
c. Observasi
Kegiatan ini bertujuan untuk memantau kegiatan pembelajaran
yang berlangsung dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan
tindakan yang terlah direncanakan untuk meningkatakan kemampuan
siswa dalam menulis karangan deskripsi. Pada tahap ini peneliti
mengamati kegiatan pembelajaran dalam menulis karangan deskripsi
dengan penerapan pendekatan kontekstual yang dilakukan di kelas V
dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disediakan, yang
diamati adalah aktivitas siswa.
d. Refleksi
Peneliti dan guru mengadakan evaluasi dan diskusi terhadap
kekurangan dan kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung dengan penerapan pendekatan kontekstual,
56
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran. Kemudian merumuskan rencana kegiatan untuk tindakan
yang akan dilakukan pada siklus II.
3. Siklus II
Berdasarkan Refleksi pada siklus I, maka peneliti dan guru kelas
akan merencanakan kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Peneliti bersama guru kelas V membuat rencana untuk melakukan
tindakan dari hasil observasi dan refleksi dari siklus I. Adapun kegiatan
pada tahap perencanaan pada siklus I diantaranya:
1) Mendata hasil temuan-temuan dan masalah-masalah yang muncul
pada siklus I.
2) Membuat rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) dengan
penerapan pendekatan kontekstual untuk siklus II.
3) Mempersiapkan lembar pedoman observasi.
4) Menentukan jadwal untuk pelaksanaan siklus II.
b. Tindakan
Dalam tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah yang telah
direncanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebagai tindakan
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langkah-langkah pembelajaran pada proses tindakan siklus II adalah
sebagai berikut:
1) Di bagian awal pembelajaran guru melakukan apersepsi:
Melakukan tanya jawab atau brainstorming tentang karangan
deskripsi.
2) Guru menjelaskan tentang cara menulis karangan deskripsi.
3) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan cara permainan
mencocokan kartu kata, setiap siswa diberikan masing-masing satu
kartu kata yang berisikan nama kelompok.” Judul, Tema, Kata,
Kalimat, Paragraf, Ejaan” lalu mereka mencari kelompoknya
dengan menyamakan kartu yang mereka pegang.
4) Guru mengajak siswa keluar kelas.
5) Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk mengamati
keadaan sekolah dan mencatat hasil pengamatannya.
6) Guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas.
7) Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil pengamatannya.
8) Guru menyuruh masing-masing siswa untuk membuat karangan
deskripsi berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
9) Beberapa siswa membacakan hasil karangannya.
10)Siswa mengumpulkan hasil karangannya.
11)Siswa melakukan refleksi tentang proses pemecahan masalah dan
58
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Observasi
Observer (guru mitra) melakukan pengamatan terhadap tindakan
pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dengan penerapan
pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan
deskripsi, serta mencatat perkembangan aktivitas siswa dalam
pembelajaran pada lembar pedoman observasi.
d. Refleksi
1) Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dengan
penerapan pendekatan kontekstual dalam menulis karangan
deskripsi.
2) Menganalisis hasil temuan dan hasil penelitian pada siklus II,
kemudian merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk
menindaklanjuti pada siklus III.
4. Siklus III
Berdasarkan refleksi pada siklus II, maka peneliti dan guru mitra
akan merencanakan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam kegiatan ini peneliti bersama guru merencanakan
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan siklus II sebagai wujud revisi dari hasil temuan dan
kelemahan-kelamahan yang terjadi pada kegiatan siklus II. Rincian
perencanaannya yaitu sebagai berikut:
1) Melakukan pendataan masalah dan temuan-temuan pada siklus II,
lalu dievaluasi dan didiskusikan untuk mencari upaya perbaikan
yang kemudian akan diterapkan pada pembelajaran di siklus III.
2) Merancang rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) untuk siklus
III.
3) Mempersiapkan lembar pedoman observasi.
4) Menentukan jadwal untuk pelaksanaan siklus III.
b. Tindakan
Berdasarkan dari perencanaan, maka tindakan yang akan
dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat, dan guru mitra
sebagai observer. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus III
adalah sebagi berikut:
1) Di awal pembelajaran guru melakukan apersepsi: Melakukan tanya
jawab atau brainstorming tentang materi menulis karangan
deskripsi yang telah diajarkan sebelumnya.
2) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan cara permainan
mencocokan kartu kata, setiap siswa diberikan masing-masing satu
60
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kalimat, Paragraf, Ejaan” lalu mereka mencari kelompoknya
dengan menyamakan kartu yang mereka pegang.
3) Guru membagikan hasil karangan siswa yang telah dikumpulkan
sebelumnya.
4) Guru mengajak siswa keluar kelas.
5) Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk mengamati
kembali keadaan sekolah dan mencatat hasil pengamatannya.
6) Guru mengajak siswa kembali ke dalam kelas.
7) Guru menyuruh siswa untuk memperbaiki karangannya.
8) Beberapa perwakilan kelompok maju ke depan untuk membacakan
hasil karangannya.
9) Siswa mengumpulkan hasil karangannya.
10)Siswa melakukan refleksi tentang proses pemecahan masalah dan
menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
c. Observasi
Observer (guru mitra) melakukan pengamatan terhadap tindakan
pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dengan penerapan
pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan
deskripsi, serta mencatat perkembangan aktivitas siswa dalam
pembelajaran pada lembar pedoman observasi.
d. Refleksi
Peneliti dan guru mengadakan refleksi dengan tujuan untuk
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentang hasil observasi terutama tentang kekurangan dan kendala yang
ditemukan, data dari siklus I s/d III yang dijadikan sebagai bahan untuk
kemudian mengadakan revisi tentang rencana kegiatan pemecahan
masalah dan menarik kesimpulan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat ketercapaian kompetensi (Trianto, 2007: 93). Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa tes hasil belajar
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dan
nontes berupa observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan
pendekatan kontekstual.
Dalam penelitian ini menggunakan 2 macam instrument, yaitu:
1. Pedoman observasi
Dalam penelitian ini obyek yang diteliti adalah bersifat perilaku
manusia, proses kerja dan dengan responden yang berjumlah sedikit maka
menggunakan observasi. Menurut Kunandar (2011: 143) “pengamatan
atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran”.
“Observasi digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia,
proses kerja, gejala alam, dan responden kecil” (Sugiyono, 2009: 172).
62
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipertahankan atau ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya. Observasi
dilakukan untuk pengamataan terhadap kegiatan pembelajaran yang
berlangsung agar memperoleh informasi tentang masalah yang diteliti.
Dalam pedoman observasi akan diobservasi tentang bagaimana
aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan
penerapan pendekatan kontekstual, yaitu yang mencakup ketujuh
[image:39.595.95.547.246.760.2]komponen utama pendekatan kontekstual seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran dengan Penerapan Pendekatan Kontekstual
No. Aspek yang
Diobservasi Deskriptor
Observasi
Jumlah
1 2 3 4 5
1. Konstruktivisme
(Constructivism)
a. Mengaitkan antara
materi dengan
lingkungan.
b. Mengaitkan antara
materi dengan
kehidupan
sehari-hari.
c. Siswa membangun
sendiri
pengetahuannya
melalui keterlibatan
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran.
d. Mengkonstruksikan
antara pengetahuan
yang didapat.
2. Menemukan
(Inquiry)
a. Melakukan
observasi.
b. Menonjolkan ide
kreatifitas.
c. Menganalisis dan
menyajikan hasil
pengamatan dalam
bentuk karangan
deskripsi.
d. Mengomunikasikan
atau menyajikan
hasilnya pada pihak
lain.
3. Bertanya
(Questioning)
a. Keaktifan dalam
bertanya.
b. Pertanyaan sesuai
dengan materi
pembelajaran.
c. Memberikan respon
dari
pertanyaan-pertanyaan yang
muncul.
d. Antusiame dalam
bertanya.
4. Masyarakat
Belajar
a. Keaktifan dalam
64
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Learning
Community)
b. Antusiasme dalam
berdiskusi.
c. Kekompakan dalam
berdiskusi.
d. Siswa dapat
menyimpulkan
hasil diskusi.
5. Pemodelan
(Modeling)
a. Memanfaatkan
model yang
digunakan dalam
pembelajaran
dengan baik.
b.Memahami materi
sesuai dengan
model
pembelajaran.
c. Ketepatan dalam
mendeskripsikan
model yang
digunakan dalam
pembelajaran.
d.Kekreatifitasan
dalam
mendeskripsikan
model yang
digunakan dalam
pembelajaran.
6. Refleksi
(Reflection)
a. Merespons semua
kejadian, aktivitas,
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang terjadi pada
pembelajaran.
b.Memberikan kesan
dan pesan mengenai
pembelajaran.
c. Mengajukan kritik
dan saran.
d.Menciptakan
sebuah solusi.
7. Penilaian
Autentik
(Authentic
Assessment)
a. Antusiame dalam
pembelajaran.
b.Ketekunan dan
keuletan dalam
pembelajaran.
c. Keaktifan dalam
pembelajaran.
d.Partisipasi dalam
pembelajaran.
Jumlah
2. Tes Menulis Karangan Deskripsi
Menurut Kunandar (2011: 186) “Tes adalah sejumlah pertanyaan yang
disampaikan seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan
keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek
psikologis didalam dirinya”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
bentuk tes tertulis. Adapun kriteria penilaian tes keterampilan menulis
66
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penulisan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD), pilihan kata
atau diksi dan kerapihan tulisan.
Dalam melaksanakan tes keterampilan menulis karangan, terlebih
dahulu mempersiapkan kisi-kisi tes keterampilan menulis karangan
deskripsi. Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut:
Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi
secara tertulis dalam karangan, surat undangan dan dialog tertulis.
Kompetensi Dasar: Menulis karangan bedasarkan pengamatan dengan
[image:43.595.119.510.239.674.2]memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal
Tabel 3.4
No. Materi Uraian Materi Indikator
1. Menulis
karangan
deskripsi
dengan
penerapan
pendekatan
kontekstual.
Kesesuaian judul dengan isi
Koherensi antar paragraf EYD
Diksi
Kerapihan
Menulis
karangan
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kriteria Penilaian Menulis Karangan Deskripsi
Kriteria Penilaian Skor Arti Skor
Kesesuaian judul dengan
isi
3
2
1
Judul sesuai dengan isi karangan.
Judul kurang sesuai dengan isi karangan.
Judul tidak sesuai dengan isi karangan.
Koherensi antar paragraf 3
2
1
Semua paragraf dalam karangan berkoherensi.
Ada beberapa paragraf dalam karangan yang tidak
berkoherensi.
Semua paragraf dalam karangan tidak berkoherensi.
EYD 6
5
4
3
2
1
Dalam karangan tidak terdapat kesalahan EYD.
Ada kesalahan ejaan 1-3 kata. Ada kesalahan ejaan 4-7 kata. Ada kesalahan ejaan 7-9 kata. Ada kesalahan ejaan 10-12 kata. Ada kesalahan ejaan >20 kata.
Diksi 6
5
4
3
Semua kata dalam karangan dipilih secara tepat.
Ada 1-3 kata dipilih secara tidak tepat.
68
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2
1
Ada7-9 kata dipilih secara tidak tepat.
Ada 10-12 kata dipilih secara tidak tepat.
Ada > 12 kata dipilih secara tidak tepat.
Kerapihan 6
5
4
3
2
1
Karangan dapat dibaca secara jelas, tata letak tulisan rapi dan
tidak terdapat coretan.
Karangan dapat dibaca secara jelas, tata letak tulisan rapi,
tetapi terdapat sedikit coretan. Karangan dapat dibaca secara
jelas, tata letak tulisan rapi,
tetapi terdapat banyak coretan. Karangan dapat dibaca secara
jelas, tata letak tulisan tidak
rapi, dan terdapat sedikit
coretan.
Karangan dapat dibaca secara jelas, tata letak tulisan tidak
rapi, dan terdapat banyak
coretan.
Karangan tidak dapat dibaca secara jelas, tata letak tulisan
tidak rapi, dan terdapat banyak
coretan.
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data yang terkumpul menjadi acuan dalam melaksanakan analisis data
yang diperolah dari pembelajaran dengan mengunakan pendekatan
kontekstual pada bidang studi Bahasa Indonesia dalam materi menulis
karangan deskripsi.
Teknik pengolahan data yang berkaitan dengan keaktifan siswa dan
peningkatan kemampuan siswa adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan
data, maksudnya yaitu memeriksa lembar observasi hasil temuan observer,
mengecek data nama siswa sampai kelengkapan identitas pengisi
instrumen, dan juga hasil tes siswa.
2. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan lengkap, maka dilakukan klasifikasi dan
dianalisa berdasarkan tujuan untuk memudahkan pengolahan dan
pengambilan prosentase keberhasilan.
a. Lembar Pedoman Observasi
Untuk memperoleh data yang relevan dalam bentuk kualitatif,
yang disesuaikan dengan format lembar observasi yang telah
disediakan, maka untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan siswa
selama kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dalam menulis
karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual yang
dilakukan oleh guru model (peneliti), observer menuliskan hasil temuan
70
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jenis observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi
terfokus, yaitu observasi yang dimaksud, sasaran dan alat-alat bantu
pelaksanaan observasi telah ditentukan sebelumnya. Sehingga observasi
hanya menggunakan simbol atau tanda-tanda yang telah disepakati.
Untuk pengolahan datanya sebagai berikut:
Jumlah deskriptor = 28
Skor maksimal = 140
Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
80 - 100% siswa = 5
60 - 77% siswa = 4
40 - 57% siswa = 3
20 - 37% siswa = 2
> 20% siswa = 1
Penskorannya sebagai berikut:
Pedoman penilaian:
88 – 100% = Sangat Baik
77 – 87% = Baik
66 – 76% = Cukup
55 – 65% = Kurang
≤ 55% = Kurang Sekali (Sumber: Arifin, 2009: 89)
b. Tes Hasil Belajar
� � � � = �� � �
Aulia Pinasti, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penskoran tes hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa, yaitu:
Tes : Membuat karangan deskripsi.
Jumlah soal : 1
Skor maksimal : 24
Maka dengan demikian peneliti menentukan skor hasil belajar
siswa dengan menggunakan rumus:
Adapun rumus untuk menentukan nilai akhirnya adalah:
Nilai Akhir Siswa = Skor Akhir Siswa x 100
Dan nilai rata-rata kelasnya ditentukan dengan rumus:
Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar, digunakan rumus
sebagai berikut:
� �= �� � �
� �
� � � − � � � � = � � �
�
�= � � � �� � �
72
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKARANGANDESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumus di atas, maka disesuaikan dengan kriteria
[image:49.595.121.510.227.629.2]penilaian hasil tes siswa sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kriteria Pengkategorian Kualitatif Hasil Tes Siswa
Angka Huruf Keterangan
90 – 100 A Baik Sekali
80 – 89 B Baik
65 – 79 C Cukup
55 – 64 D Kurang
≤ 55 E Buruk
(Sumber: Rakhmat dan Solehudin, 2012: 56)
3. Dokumentasi
Untuk memperkuat data yang diperoleh dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan foto sebagai dokumentasi hasil pelaksanaan
penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti. Teknik
dokumentasi disesuaikan dengan perjalanan penelitian, kesesuaian dan
ketepatan dalam penelitian sangat diperlukan dalam dokumentasi.
Dokumentasi dijadikan sebagai pembuktian dalam pelaksana penelitian.
Hasil dokumentasi merupakan salah satu data akurat dalam pelaksanaan
119
Aulia Pinasti, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian yang berlangsung
dari 3 Mei 2013 sampai dengan 24 Mei 2013 yang dilakukan dalam tiga
siklus, dengan penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis
karangan deskripsi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari mulai
pelaksanaan pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III, adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh observer (guru
mitra) terhadap proses pembelajaran pada pelaksanaan siklus I sampai
dengan siklus III, hal itu terlihat dari peningkatan aktivitas siswa pada
setiap siklusnya. Dari siklus I sebesar 66% dengan kategori cukup, pada
siklus II meningkat menjadi 77% dengan kategori cukup, dan pada siklus
III semakin meningkat menjadi 88% dengan kategori baik. Dapat peneliti
simpulkan bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran pada setiap siklusnya
mengalami peningkatan. Hal itu bisa terlihat dari munculnya aktifitas
siswa pada setiap deskriptor yang ada pada lembar pedoman observasi
yang dibuat oleh peneliti. Setiap siswa sudah bisa mengeksplorasi
kemampuan yang dimilikinya ke