• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gender Dan Stereotype.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gender Dan Stereotype."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH ILMIAH

JUDUL :

GENDER DAN STEREOTYPE

Oleh : Hanny Hafiar

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

2

GENDER DAN STEREOTYPE

I. PENDAHULUAN

Ilmu sosial merupakan ilmu yang kaya akan perspektif sehingga setiap kajian dalam ilmu sosial dapat ditinjau dari beberapa pendekatan, tidak mengherankan jika hasil pemikiran tentang berbagai objek yang berada dalam ruang lingkup ilmu sosial diwarnai akan perbedaan. Hal ini disebabkan objek material dari ilmu sosial pada umumnya adalah manusia.

Manusia sebagai objek sentral ilmu sosial memiliki sifat dinamis sehingga perubahan-perubahan sekecil apapun dari diri manusia sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat menyebabkan hasil kajian ilmu sosial turut mengalami perubahan seiring waktu dan lokasi serta karakteristik objek kajian.

Namun demikian perbedaan seyogyanya tidak menimbulkan konflik serta rasa antipati yang berkepanjangan justru sebaliknya perbedaan diharapkan mampu membantu manusia untuk kaya akan pengetahuan dan pengalaman yang dapat dijadikan referensi selama hidupnya.

(3)

3

Di Indonesia, kebangkitan perempuan diawali dengan semangat emansipasi yang diusung oleh Kartini sebagai pelopor lalu diikuti oleh pengakuan adanya perempuan yang diakui sebagai pahlawan, baik yang kemudian muncul atau telah muncul sebelum Kartini terekspos. Pendapat mengenai emansipasi di Indonesia banyak yang merujuk pada persamaan hak dan kedudukan dalam status sosial kemasyarakatan, sebagian pendapat dikemukakan untuk mengangkat derajat perempuan yang tertindas, namun tak jarang juga sebagian pendapat mengenai emansipasi ada yang bersifat salah kaprah bahkan kebablasan.

Pendapat yang salah kaprah disebabkan karena tidak adanya pemahaman mengenai perbedaan yang hakiki antara perempuan dan laki-laki secara struktur maupun fungsinya dalam konteks tujuan penciptaan oleh sang Maha Pencipta, contohnya : dengan dalih emansipasi banyak perempuan yang menggeluti dunia laki-laki seperti bertinju, bahkan gulat dan relatif mengabaikan tugas dan fungsinya sebagai seorang istri atau seorang ibu.

(4)

4

Sesungguhnya pemikiran mengenai perbedaan jenis kelamin dapat dikategorikan ke dalam dua aliran besar selain aliran-aliran sempalan yang turut mewarnai perbincangan sekitar isu ini. Pemikiran tersebut diawali oleh pemikiran kaum positivistik yang mendapat kritik dari kaum anti status quo, tentu saja hasil pemikiran mereka dipengaruhi oleh berbagai konteks kepentingan. Adapun aliran-aliran pemikiran mengenai perbedaan jenis kelamin dapat diuraikan sebagai berikut :

1.1. Perbedaan Gender Dalam Perspektif Psikoanalisis

Perspektif psikoanalisis yang diusung Freud mengemukakan bahwa faktor perbedaan fisik pada makhluk hidup yang berbeda jenis kelamin dapat menyebabkan adanya perbedaan psikologis yang mengandung perbedaan karakter yaitu maskulin untuk laki-laki dan feminin untuk perempuan, hal ini mengacu pada pernyataan bahwa :

One of the basic presuppositions underlying Freud's work is that just as there are certain physical differences between men and women, so also there are psychical differences. In other words, there are certain psychical characteristics that can be called 'masculine' and others that can be called 'feminine'1

Freud turut menambahkan pula bahwa secara psikologis perempuan akan merasa inferior dibandingkan laki-laki dikarenakan perempuan tidak memiliki organ kelamin yang dimiliki laki-laki yaitu penis, hal inilah yang menyebabkan

1

(5)

5

perempuan merasa kurang lengkap sebagai manusia, konsep katraksi (pengebirian) ini diperkuat oleh pernyataan :

Bagian terpenting dari perkembangan seksual lelaki dan perempuan adalah ada tidaknya penis pada diri mereka. Kaum perempuan merasa sebagai manusia yang tidak lengkap dan selalu merasa kurang karena tidak memiliki penis, oleh sebab itu merasa dikebiri. Dan oleh karena itu pula mereka selalu merasa inferior. Bagi kaum Freudian status nomor dua yang ditujukan kepada kaum perempuan tidak bisa dihindari karena perempuan kekurangan organ penis yang menyimbolkan kesuperioritasan dan keotoritasan2.

Selain itu Freud juga mengajukan pemikirannya mengenai tiga komponen kepribadian yaitu id, ego dan superego yang dijabarkan sebagai berikut : Id, consisting of the individual’s biological heritage (sexual and aggressive instincts),

provides a reservoir of physic energy that powers the ego and superego, id

operates on pleasure principles (Lips, 1988 : 30). Id diasumsikan mengandung

faktor bawaan termasuk hasrat seksual dan agresivitas yang menyuplai persediaan energi bagi dua komponen kepribadian yang lain, dan id lah yang menjalankan prinsip-prinsip kesenangan bagi individu baik bagi perempuan maupun laki-laki..

Selanjutnya ego disebut sebagai sistem yang rasional yang berfungsi untuk mengahadapi realitas kehidupan yang dihadapi individu, hal ini mengacu pada pernyataan bahwa : ego is a rational system that works on the reality principle, handles transactions between an individual’s subjective needs and the objective

world of reality, helps him/her out of trouble and ensure survival (Lips, 1988 :

30). Artinya perempuan dan laki-laki memiliki kebutuhan masing-masing.

2

(6)

6

Komponen kepribadian yang terakhir adalah superego yang dinyatakan Freud sebagai berikut: superego acts as moral aspect of the personality, striving for perfection than pleasure, and persuading the ego to subtitute moralistic goals

for realistic ones. Superego is internal representative of society’s values and

ideals (Lips, 1988 : 30). Dengan demikian jika berhadapan dengan hal-hal yang

mengandung unsur moral dan nilai-nilai, maka perempuan atau laki-laki akan menggunakan superegonya untuk berkompromi dengan realita demi mencapai tujuan yang sesuai dengan tatanan nilai yang dianutnya.

Pemikiran Freud mengenai konsep id banyak mendapat dukungan, bahkan terdapat pemikiran mengenai perbedaan fisik dan psikologis berdasarkan jenis kelamin yang mengacu pada kekuatan fisik sebagai salah satu kelebihan laki-laki dan kecantikan atau keindahan fisik sebagai salah satu kelebihan perempuan yang ditujukan untuk menarik perhatian laki-laki, dan hal ini diyakininya sebagai salah satu dari fungsi sosial perempuan, seperti pernyataan pemerhati gender asal Utrech Jerman yang beraliran Phallocentric yaitu F.J.J. Buytendijk berikut ini:

Man’s body is much better adapted to hard physical work. In the human male the central and massive bodiness is formed by the chest. Man has broad shoulders and strong arms. Man has much stronger muscles than woman and projects an image of strength. Woman, on the other hand, possesses a body that is structured for motherhood. For woman the massive and central bodiness is constituted by the womb. The physique of woman is directed towards attracting the male partner by its beauty, and protecting the offspring by its reserves in natural energy. The physical and psychological differences that flow from this, dispose men and women for different social roles’3.

3

(7)

7

Kaum eksakta seperti biologi dan medis cenderung berada dalam kelompok psikoanalisis, kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan analisis penyataan kaum medis, berupa hasil penelitian yang mengarah pada adanya kesepakatan bahwa hormon dalam tubuh manusia ataupun hewan mempengaruhi perilaku, seperti pernyataan De Vore berikut ini :

The genetic factor is also proved by a comparative study of the behaviour of monkeys, especially that of primates which are close to man in the tree of evolution. Among gorillas and baboons the males impose their authority by aggression. The leader is always a male who claims precedence over others regarding space, food and females4.

De vore merupakan salah satu pengikut Freud yang beraliran Gynocentric yang mengangkat hormon sebagai pembeda utama dalam perilaku, penganut lain dari aliran ini adalah Karen Horney yang menyatakan bahwa : strength of men’s desire to achieve and create was an overcompensation for their unconscious

sense of inferiority in the creative process of reproduction (Lips, 1988 : 30).

Kekuatan laki-laki secara tidak sadar dipengaruhi oleh proses reproduksi yang terjadi di dalam dirinya, hal ini tentu saja melibatkan unsur hormon.

Adapun penelitian yang memperkuat perspektif psikoanalisis antara lain, hasil penelitian Paul Broca di tahun 1861 mengenai hubungan ukuran otak manusia dengan kecerdasan, sebanyak 423 sampel otak dijadikan objek penelitiannya. Kesimpulan Broca diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan

4

(8)

8

pada tahun 2001 dengan menggunakan alat yang lebih canggih yaitu techniques of medical imagery (IRM), kesimpulannya adalah :

The brain of the man has an average volume of 1113 cubic centimeters and that of the woman reaches the 1022. Even paid to equal size, the brain of the man remains larger. So, the man has a bulkier brain. Simple reflection of this sexual dimorphism which characterizes almost all the animals5.

Sedangkan penelitian yang mengangkat hormon sebagai faktor pembeda adalah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Wisconsin dengan cara menyuntikan hormon testosteron pada anak monyet betina untuk mengetahui pengaruh hormon terhadap perilaku, yang hasilnya adalah :

Monkeys engage in very sex-stereotyped behavior, according to Stossel; the males are aggressive and fight, while the female monkeys typically groom and nurture the young. When the testosterone- injected females were born, they didn't groom or nurture their children. They fought and behaved like males6.

Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari kalangan biologis atau medis, mayoritas menggunakan pendekatan positivistik dengan cara mendeduksikan kesimpulan dari hasil penelitian yang bersifat one snap shot in one field on a period time. Penelitian-penelitian tersebut menguatkan pemikiran

Freud bahwa struktur fisik baik gen, hormon maupun anatomi mempengaruhi psikologi makhluk hidup dan psikologi mempengaruhi perilaku makhluk hidup berdasarkan perbedaan sex.

5

http://www.4engr.com/research/catalog/308/index.html tgl 2 Nov 2007 5

John Stossel, "Boys & Girls Are Different: Men, Women, and the Sex Difference," ABC News

Special, January 17, 1998, tra n script from the Internet, Th e Electric Library. Dalam

(9)

9

1.2. Perbedaan Gender Dalam Perspektif Feminis

Perspektif feminis dikemukakan oleh Lacan, konsep pemikirannya mengkritisi ide Freud yang menyatakan biologis sebagai esensi perbedaan antara laki-laki dan perempuan karena menurutnya maskulin dan feminin bukan merupakan karakteristik psikologis yang dipengaruhi perbedaan fisik berdasarkan gender, namun lebih mengarah pada posisi simbolik di antara kedua gender yang dibentuk atas dasar subjektivitas . Adapun sanggahannya berisi :

For Lacan, masculinity and femininity are not biological essences but symbolic positions, and the assumption of one of these two positions is fundamental to the construction of subjectivity; the subject is essentially a sexed subject. "Man" and "woman" are signifiers that stand for these two subjective positions.7

Pernyataan tersebut di perkuat oleh asumsi bahwa perilaku laki-laki dan perempuan dipengaruhi oleh stereotip ataupun prasangka sosial yang telah diterimanya sejak mereka masih anak-anak. Stereotip dan prasangka sosial tersebut melekat erat pada kognisi masing-masing gender dan terjadi kristalisasi nilai-nilai pada benak individu, sehingga perilaku mereka menjadi berbeda karena bentukan lingkungan, adapun Kathlyn Brady menyatakan pernyataannya sebagai berikut : Stereotypes lead to the establishment of cultural norms, or a system of shared meanings based on collective life experiences. Cultural norms can be

altered but such changes usually occur at a glacial pace8.

7

http://nosubject.com/Sexual_difference tgl 2 Nov 2007 8

(10)

10

Sanggahan lain yang berkenaan dengan pengaruh biologis terhadap perilaku berdasarkan gender, salah satunya yang mengkritisi hasil penelitian Broca. Penelitiannya mengangkat data mengenai hasil penghitungan berat otak orang-orang jenius yang ternyata berada di bawah berat otak rata-rata manusia. Adapun sanggahan kaum feminis terhadap hasil penelitian tersebut adalah :

the anthropologists are clearly with the mode with their metric measurements, of cranium and the brain. Not astonishing whereas certain large intellectuals bequeath to science their splendid cortex for studies. And the results contradict a priori of Paul Broca. Thus, the brain of Anatole France weighs only one kilogram, whereas the average weight of the brain is estimated at 1, 350 kg. And the weight of the brain of famous Albert Einstein is 10% lower than this average. To summarize: it is not the weight of the brain which makes the genius. The women do not have thus to redden of their cerebral capacity, slightly lower than that of the men9.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa, terjadinya perdebatan mengenai konsep gender melalui sudut pandang biologis dikarenakan adanya ketidaksepahaman terhadap pola pikir deduksi yang melakukan generalisasi pada setiap hasil penelitian, karena seorang jenius sekelas Albert Einstein saja ternyata memiliki bobot otak yang lebih ringan dibanding kebanyakan orang, dengan demikian korelasi antara massa otak dengan kecerdasan dianggap absurd.

Aliran ini sesungguhnya mengakui adanya perbedaan perilaku namun menolak pendapat bahwa perbedaan perilaku disebabkan karena adanya pengaruh dari kapasitas otak melainkan disebabkan oleh bentukkan lingkungan, hal ini dinyatakan dengan tegas sebagai berikut :

9

(11)

11

Men and women are different from their behaviors, but the differences are not always explained by biology. Our differences can simply result from a different education. Our brain, with the birth, is only one soft wax which will be carved by our trainings, our experiments, our education and our own reactions. We are undoubtedly born, men like women, with a similar cerebral structure, which will be specified according to our environments10.

Selain itu aliran feminis menyebutkan bahwa perbedaan gender dipengaruhi oleh sosialisasi dari masyarakat yang cenderung patriaki sehingga mempengaruhi peran perempuan secara fisik dalam masyarakat. Hal ini dinyatakan Frank York dalam pernyataan berikut ini :

They maintain that the differences between men and women are mostly the result of socialization in male-dominated societies, and that it is patriarchal oppression that has relegated women to feminine gender roles. Biology is said to have little to do with abilities or sex roles in our society11.

Di samping itu feminis juga mengkritisi metode dan objektivitas dari penelitian yang dilakukan untuk menganalisis perilaku berdasarkan perbedaan gender, adapun isi sanggahannya adalah :

The new psychology sought to model itself on the traditional sciences and gain credibility, by only dealing with those behaviours that could be observed and measured objectively. It therefore rejected any innate characteristics or internal processes. This was in complete opposition to psychoanalysis, which was based on case studies, personal introspective accounts and subjective awareness12.

10

Ibid 11

http://www.narth.com/docs/york.html tgl 2 Nov 2007 12

(12)

12

Terlepas dari semua perdebatan yang ada, dalam kajian biologi komunikasi tentu saja perspektif psikoanalisis yang akan diangkat sebagai sudut pandang, namun tanpa bermaksud mengabaikan aspek sosial sebagai ranah ilmu komunikasi maka perbedaan yang dihasilkan dari penelitian-penelitian berbasis pendekatan psikoanalisis akan dikaitkan dengan sejumlah stereotip yang tumbuh di dalam komunitas tertentu berdasarkan perbedaan jenis kelamin.

Pada prinsipnya setiap subjek akan memiliki ekspektasi berbeda manakala dihadapkan pada objek perempuan atau laki-laki, karena pada saat melakukan kontak sosial dengan objek maka subjek akan langsung mengkategorisasi perbedaan jenis kelamin berdasarkan konsep sex dan konsep gendernya sekaligus. Sebagian stereotip merupakan hasil pengamatan dari aspek perilaku yang tampak yang diyakini sebagai sebuah standar yang berlaku umum. Tidak jarang stereotip ini meleset dari keadaan yang sebenarnya namun kebanyakan stereotip tersebut nampak nyata pada fenomena kehidupan yang dapat ditemui sehari-hari.

Perlu diingat stereotip merupakan hasil persepsi, selama persepsi tersebut berada dalam ranah kognisi subjek maka tidak akan berakibat langsung pada pola interaksi sosialnya, namun jika stereotip sudah mengarah pada prasangka sosial apalagi diskriminasi maka konflik akan sulit untuk dihindarkan.

(13)

13

II. ISI

Jenis kelamin merupakan faktor pembeda yang paling mendasar untuk mengklasifikasikan manusia. Artinya dari sekian banyak subkultur seperti, usia, agama, tingkat pendidikan, status sosial, pendapatan, profesi, dan lain-lain, jenis kelaminlah yang secara empiris mudah teramati. Hal ini disebabkan secara fisik manusia dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki mudah dibedakan sekalipun mereka berpakaian, kecuali jika dengan sengaja disembunyikan dengan maksud tertentu.

Perbedaan fisik tersebut ada yang bersifat visible (terlihat) ataupun yang invisible (tidak/sulit terlihat). Dari sekian banyak hasil penelitian mengenai perbedaan jenis kelamin berdasarkan fisik maka dapat dikategorikan ke dalam perbedaan kromosom, hormon, otak, organ tubuh, metabolisme dan pengaruh menstruasi pada perempuan.

Mengapa jenis kemlamin itu begitu berbeda? Dan mengapa masyarakat sangat peduli pada perbedaan jenis kelamin? Apakah betul perbedaan kelamin dapat mempengaruhi interaksi sosial antar manusia? Ataukah perbedaan tersebut hanya merupakan persepsi yang ada di dalam masyarakat yang menganut pedoman patriaki?

(14)

14

2.1. Kromosom

2.1.1. Jenis Kromosom dalam Sel

Pada prinsipnya setiap manusia memiliki 23 pasang kromosom sebagai pembentuk selnya. Dari 23 pasang kromosom tersebut, 22 pasang di antaranya memiliki kesamaan baik dalam kromosom laki-laki maupun perempuan, namun pada pasangan kromosom yang ke 23 ditemukan perbedaan yang signifikan. Perempuan memiliki kromosom XX dan laki-laki memiliki kromosom XY. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari Amram Scheinfeld sebagai berikut :

Differences between men and women are evident in the chromosomes which carry inherited traits from the father and mother. Humans have 23 pairs of chromosomes within each cell; twenty-two of these are alike in both males and females. But, when we come to the twenty-third pair, the sexes are not the same. . . every woman has in her cells two of what we call the X chromosome. But a man has just one X---its mate being the much smaller Y13.

13

Amram Scheinfeld, Your Heredity and Environment, J. B. Lippincott, New York, 1965, p. 43. dalam http://www.narth.com/docs/york.html tgl 2 Nov 2007

Seorang ibu sangat marah saat mengetahui anak laki-lakinya yang berusia 5 tahun sedang bermain boneka Barbie dengan teman-teman perempuan sebayanya, tapi di lain pihak si ibu membiarkan anak perempuannya yang

(15)

15

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi perbedaan di antara perempuan dan laki-laki adalah kromosom XX dan XY, walaupun ukuran kromosom Y lebih kecil namun ternyata mampu menjadi faktor pembeda yang signifikan di dalam fisik manusia. Untuk itu menurut studi Hamer (Hamer, Hu, Magnuson, Hu, & Pattatucci, 1993), jika terdapat gangguan pada kromosom Y pada pria maka akan mempengaruhi perilaku seksualnya, hal ini merujuk pada pernyataan : the presence of an X-linked gene contributing to homosexuality in males14.

2.2. Otak

2.2.1. Ukuran Otak

14

Lee Ellis, Linda Ebertz; Males, Females, and Behavior: Toward Biological Understanding. Praeger Publishers, 1998. p3. dalam http://www.questia.com/PM.qst?a=o&d=15155684 tgl 12 Nov 2007

Seorang anak laki-laki dimarahi oleh ayahnya karena mendapat ranking 2, apalagi setelah mengetahui bahwa ranking pertamanya adalah seorang anak

perempuan karena menurut pendapat sang ayah seharusnya laki-laki lebih pintar dari perempuan!

(16)

16

Sejak dulu, banyak penelitian yang mengukur ukuran otak yang dihubungkan dengan kecerdasan. Sebagian besar dari hasil penelitian yang mengambil sampel dari beberapa etnis dan kelas sosial menunjukkan bahwa ukuran otak perempuan lebih kecil sekitar 10% dibanding ukuran otak laki-laki. Dari sini lah mulanya muncul stereotip bahwa rata-rata laki-laki lebih cerdas dari perempuan.

Padahal sesungguhnya walaupun ukuran otak laki-laki lebih besar dari ukuran otak perempuan, namun otak perempuan ternyata prosentase pengolahan informasi untuk wilayah abu-abu dalam otak wanita lebih besar dibanding laki-laki, sehingga kesimpulan mengenai hubungan antara ukuran otak dengan kecerdasan dianggap tidak valid karena walaupun lebih kecil dalam ukuran namun otak perempuan ternyata lebih efisien. Hal ini merujuk pada pernyataan Arunjot Singh, bahwa :

Comparison in size shows that the male brain is on average 10% larger than the brain of females, although women usually have a larger percentage of information-processing gray matter. A greater proportion of gray matter suggests a greater processing capacity. This explains why the belief that greater head size indicates greater intelligence is invalid in this instance. Women, albeit smaller have more efficient brains - thus explaining why the sexes score similarly on intelligence tests15

15

(17)

17

2.2.2. Ukuran Hipotalamus

Hipotalamus merupakan salah satu bagian dari saraf yang mengatur aktivitas makan, minum, pengaturan suhu tubuh dan juga reproduksi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa ukuran hipotalamus pada otak laki-laki yang mengatur fungsi reproduksi ternyata lebih besar dari ukuran hipotalamus pada otak perempuan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebab dari munculnya stereotip dalam masyarakat awam bahwa libido atau nafsu seks pada laki-laki lebih besar dari perempuan. Berikut ini adalah rujukan yang dikemukakan oleh dr. Agustinus Sudjatmiko, Sp.S :

Hipotalamus yang terletak dibagian tengah dasar otak, yang mengatur banyak fungsi seperti makan, tidur, kontrol suhu, dan reproduksi, Salah satu bagian dari hipotalamus yang bertanggung jawab dalam perilaku seksual lebih besar pada laki-laki dibandingkan dengan pada perempuan16

16

http://www.medikaholistik.com/2033/2004/11/28/medika.html?xmodule=document_detail&xid= 93&PHPSESSID=c69e2c939d2d9da0eb4de9cf7bd3ae4a tgl 10 Nov 2007

(18)

18

Hasil penelitian tersebut juga seolah-olah diperkuat oleh fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat, karena berdasarkan pemberitaan media massa, para pelaku kejahatan seksual kebanyakan adalah laki-laki dan pola agresivitas dalam upaya reproduksi juga diasumsikan lebih didominasi oleh laki-laki. Hal ini juga berlaku pada perilaku agresif reproduksi pada hewan, dimana pejantan lebih aktif daripada betina pada musim kawin.

2.2.3. Ukuran Splenium

Laki-laki jarang berjanji karena ia mudah lupa akan janjinya, sementara perempuan sering menagih janji karena selalu ingat pada apa yang telah

dijanjikan padanya.

(19)

19

Setiap individu memiliki keunikan dalam proses pengolahan informasi yang secara kognitif diawali dengan proses sensasi hingga berfikir. Proses pengolahan informasi terjadi dalam otak manusia dengan memanfaatkan fungsi splenium pada otak. Setiap splenium pada manusia memiliki berbagai varian, namun ditelaah bahwa rata-rata ukuran splenium pada otak perempuan lebih besar dari pada otak laki-laki. Hal ini sesuai dengan pernyataan : Men and women process information differently because of differences in a portion of the brain

called the splenium, which is much larger in women than in men, and has more

brain-wave activity17.

Adapun perbedaan yang bersifat manifesto dari perbedaan tersebut adalah kemampuan dalam mengingat (memory) dalam proses berfikir. Selain itu kemampuan mengolah bahasa pada laki-laki mulai mengalami penurunan sejak usia 35 tahunan. Tetapi perempuan masih dapat mengolah informasi secara prima hingga mendapat menopause. Hal ini merujuk pada pernyataan Marianne Legato, Professor of clinical medicine at Columbia University :

Men's ability to process language and understand what is said to them starts to diminish from the age of about 35, while women preserve this function until they are menopausal. Women also have better memories for the spoken word, meaning that they do tend to retain the points of an argument than men have, perhaps wisely, long since forgotten18.

17

http://www.narth.com/docs/york.html tgl 2 Nov 2007 18

(20)

20

2.2.4. Ketebalan Serabut Penghubung Otak

Otak manusia terbagi dalam beberapa bagian, bagian otak utama manusia yang disebut otak besar memiliki belahan kanan dan kiri, selain itu juga manusia memiliki otak kecil, dan batang otak Serta bagian-bagian lainnya. Setiap bagian dihubungkan oleh benang-benang halus berbentuk serabut yang disebut Callos body.

Adapun serabut otak yang menghubungkan setiap bagian otak pada otak perempuan lebih tebal dibandingkan laki-laki dan jumlahnyapun lebih banyak. Perbedaan ini dikatakan dapat mempengaruhi pola perilaku perempuan yang menunjukkan kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara bersamaan dalam satu periode tertentu.

Hal ini diperkuat oleh pemikiran bahwa : The callous body is the bridge between the cerebral zones. The callous body would be thicker among women

than at the men. It explains why the women are able to make so much things at the

same time19.

19

http://www.4engr.com/research/catalog/308/index.html tgl 2 Nov 2007

(21)

21

2.2.5. Penggunaan Otak Bagian Kanan dan Kiri

Para ahli medis dan biologi telah menyepakati bahwa penggunaan bagian otak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Laki-laki cenderung lebih banyak menggunaan otak kiri sedangkan perempuan cenderung menggunakan kedua bagian otaknya.

Otak kiri merupakan bagian otak yang mengatur fungsi kontrol analisa berbahasa, dan pergerakan tubuh, sementara sisi kanan bertanggung jawab untuk spasial,ekspresi muka, emosi, dan intonasi suara. Hal ini lah yang kemudian menumbuhkan stereotip dalam masyarakat bahwa perempuan cenderung lebih emosional di banding laki-laki dan laki-laki relatif tidak terlalu terpengaruh oleh emosi karena emosi diatur oleh otak bagian kanan.

Perempuan menggunakan kedua belah otaknya sementara laki-laki hanya menggunakan otak kirinya!

(22)

22

Hal ini senada dengan pernyataan Professor Robert Nadeau dari George Mason University yang mengungkapkan bahwa:

The left hemisphere controls language analysis and expression and body movements while the right hemisphere is responsible for spatial relationships, facial expressions, emotional stimuli, and vocal intonations. Female brains are handled by both hemispheres, while the male brain only uses one hemisphere. So women seem to have an enhanced awareness of "emotionally relevant details, visual cues, verbal nuances, infants respond more readily to the human and hidden meanings, than do male20.

2.2.6. Aktivitas Otak Saat Beristirahat

Sesuai dengan penyataan sebelumnya yang membahas tentang ukuran splenium pada otak perempuan dan laki-laki, aktivitas otak antar dua jenis kelamin yang berbedapun mengindikasikan adanya perbedaan. Aktivitas otak ini disinyalir berhubungan dengan jumlah dan ketebalan serabut otak, maka tidak mengherankan otak perempuan memiliki aktivitas yang lebih tinggi dibanding laki-laki bahkan saat beristirahat sekalipun.

20

Nadeau, Robert. Brain Sex and the Language of Love : The World & I, Nov. 1, 1997, p. 330. dalam http://www.narth.com/docs/york.html

(23)

23

Hal ini didukung oleh hasil penelitian Dr. Ruben C. Gur, The Director of The Brain Behavior Laboratory di The University of Pennsylvania School of Medicine yang berisi :

Even at rest, the cerebral activity of the women is very intense, approximately 90%, whereas that of the men borders the 70%. Thus, women, because they are always ready to react are much more sensitive to their environment, ready to leap and to anticipate especially there21.

2.2.6. Sensitivitas Saraf Penciuman

Para ahli saraf di Amerika tertarik untuk meneliti saraf pembau pada manusia karena berhubungan dengan komersialisasi penjualan parfum yang melibatkan jutaan dollar tiap tahunnya. Penelitian yang dipublikasikan tentang sensitivitas saraf pembau pada perempuan diawali oleh penelitian Martha McClintock dari the University of Chicago.

21

http://www.4engr.com/research/catalog/308/index.htmltgl 2 Nov 2007

(24)

24

Kajian mengenai saraf pembau akan berkisar pada pheromone atau aroma yang memancarkan sinyal atau pesan dan Vomeronasal Organ atau VNO yang berada dalam hidung setiap makhluk hidup yang bertulang belakang termasuk manusia. Pada manusia VNO berlokasi di sekitar batang otak yang berhubungan dengan tulang belakang, maka kerusakan yang terjadi pada tulang belakang dapat mempengaruhi saraf penciuman pada manusia.

Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa saraf penciuman pada perempuan lebih sensitif dibandingkan laki-laki. Hal ini dapat dikaitkan dengan fenomena yang terjadi di masyarakat bahwa produk-produk yang ditujukan untuk konsumen perempuan banyak yang memasukkan unsur aroma harum, termasuk parfum, karena jumlah parfum yang tersedia di pasaran lebih banyak yang ditawarkan pada perempuan daripada laki-laki. Selain itu secara historis pembuatan parfum memang ditujukan untuk perempuan.

Saraf penciuman perempuan dinyatakan 1000 kali lebih peka daripada laki-laki, apalagi jika menyangkut molekul musk yang ada dalam diri laki-laki, hal ini diungkapkan oleh hasil penelitian George Dodd dari The University of Warwick yang berisi :

Pheromone research might have on existing gender roles and relations, since women seem to be more sensitive to pheromonal messages, who claims to have discovered a possible progenitor of androstenone, a steroid called Osmone 1, a says that women are 1000 times more sensitive than men to these steroid musk molecules22

22

(25)

25

2.2.7. Sensitivitas Saraf Perasa

Manusia memiliki 10.000 reseptor rasa untuk mendeteksi minimal empat rasa, yaitu : manis dan asin di ujung lidah, getir/asam di sisi lidah, dan pahit di belakang lidah. Indera perasa perempuan lebih sensitif dibandingkan laki-laki23. Karena indera perasa difungsikan oleh saraf yang berlokasi sama dengan indera penciuman.

23

http://bintangtauladan.com/2006/12/19/wanita-dan-pria-memang-beda/ Perempuan lebih suka makanan yang manis-manis.

(26)

26

2.2.8. Mata

Perempuan memiliki pandangan peripheral yang lebih luas daripada laki-laki, yakni mencapai 1800 artinya perempuan mampu melihat keadaan sekelilingnya tanpa harus menggerakan kepalanya. Sedangkan laki-laki memiliki sistem penglihatan yang bersifat tunnel vision sehingga laki-laki cenderung lebih mampu melihat dengan akurat objek yang berada dalam jarak yang cukup jauh namun berada tepat di depannya24.

24

http://bintangtauladan.com/2006/12/19/wanita-dan-pria-memang-beda/

Laki-laki lebih tajam penglihatannya, sedangkan perempuan lebih luas penglihatannya.

(27)

27

2.3. Hormon

2.3.1. Kadar Hormon Tesosteron

Setiap manusia, baik perempuan maupun laki-laki memiliki hormon testosteron ataupun estrogen dalam tubuhnya, namun kadar hormon testosteron dalam tubuh laki-laki lebih banyak dibandingkan dalam tubuh perempuan dan kadar hormon estrogen dalam tubuh perempuan lebih banyak daripada dalam tubuh laki-laki.

(28)

28

rujukan Professor Steven Goldberg, Chairman of the Department of Sociology di City College of New York :

Males and females are different in their genetic and hormonally-driven behavior. Each gender has different strengths and weaknesses. becauseThe high level of testosterone in males drives them toward dominance in the world, while the lack of high levels of this hormone in women creates a natural, biological push in the direction of less dominant and more nurturing roles in society25.

2.3.2. Hormon Testosteron dan Sistem Kekebalan Tubuh

Setiap manusia, baik perempuan maupun laki-laki memiliki hormon testosteron ataupun estrogen dalam tubuhnya, namun kadar hormon testosteron dalam tubuh laki-laki lebih banyak dibandingkan dalam tubuh perempuan dan kadar hormon estrogen dalam tubuh perempuan lebih banyak daripada dalam tubuh laki-laki.

25

Goldberg, Steven. The Inevitability of Patriarchy, Open Court, Peru, Illinois, 1993, p. 15. dalam http://www.narth.com/docs/york.html tgl 2 Nov 2007

(29)

29

Hormon testosteron dalam tubuh laki-laki merangsang fungsi-fungsi tubuh yang berkaitan dengan sifat-sifat maskulin seperti pembentukkan massa otot menjadi lebih berat, menghasilkan sperma dalam proses reproduksi, mempertebal pita suara sehingga suara laki-laki lebih berat dari pada perempuan. Selain itu hormon ini juga berperan untuk melindungi laki-laki dari serangan penyakit yang memerlukan kekebalan tubuh.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Robert Lahita, MD, PhD, Professor of Medicine di Mount Sinai Medical School in New York City dan Chairman of Medicine at the Jersey City Medical Center :

Testosterone is protective, at least in men because Men with low testosterone can have all sorts of autoimmune diseases. So women with lupus metabolize testosterone so rapidly that their levels of the male hormone are low to nonexistent. Lack of testosterone appears to be a

key in lupus26

2.3.3. Perubahan Hormon Saat Menstruasi

Perbedaan mendasar antara laki-laki dan perempuan secara biologis dapat dilihat melalui menstruasi. Sudah takdirnya perempuan mengalami menstruasi setiap bulannya dan laki-laki tidak. Perempuan bisa tidak mengalami menstruasi pada saat hamil, sudah menopause atau mengalami gangguan reproduksi baik secara tidak disengaja ataupun disengaja seperti penggunaan obat-obatan yang dapat mencegah hadirnya haid dengan tujuan tertentu misalnya efek dari Pil KB.

26

(30)

30

Pada saat mengalami menstruasi, akan terjadi perubahan hormon di dalam tubuh perempuan, akibat yang dapat dilihat dari perubahan hormon ini adalah perubahan perilaku pada perempuan, seperti : bagian tubuh tertentu menjadi lebih sensitif, emosi lebih tinggi, lebih cepat lelah dan kekurangan semangat. Hal tersebut disebabkan adanya pengaruh dari perubahan hormon terhadap kadar zat-zat tertentu dalam darah dan juga terhadap sistem reproduksi.

Adapun pengaruh perubahan hormon dapat berpengaruh pada : 1. Zat Besi dalam Darah

Pada saat menstruasi, perempuan kehilangan zat besi yang dikeluarkan bersamaan dengan darah. Hal ini diperkuat oleh Alfrey, Udden, Leach-Huntoon, Driscoll, dan Pickett. : because of menstrual blood loss, women have a higher dietary ironrequirement than men27.

Zat besi merupakan antioksidan, kekurangan zat besi dalam darah dapat menyebabkan tubuh cepat lelah.

27

Alfrey, CP, Udden MM, Leach-Huntoon C, Driscoll T, and Pickett MH. Control of red blood

cell mass in spaceflight. J Appl Physiol 81: 98-104, 1996 dalam

http://jap.physiology.org/cgi/content/full/91/5/2374 tgl 2 Nov 2007

(31)

31

2. Autoimun/Kekebalan Tubuh

Kekebalan tubuh dan kadar cytokine dalam tubuh dipengaruhi oleh perubahan hormon saat menstruasi. Hal ini dikatakan oleh Agarwal dan Marshall :

Women express a generallyelevated immune response and a higher incidence of autoimmunedisease compared with men. Differences in cytokine balance andimmune responses are also observed during the menstrual cycle, which can have a clinically significant impact on expression ofdisease28.

Kekebalan tubuh diperlukan oleh manusia untuk menangkal serangan dari penyakit. Jika kekebalan tubuh berkurang maka tubuh akan mudah terserang penyakit.

3. Suhu Tubuh, Kekuatan Tubuh Bagian Atas dan Sistem Reproduksi Menstruasi merupakan salah satu dari mata rantai atau siklus reproduksi pada permempuan. Dengan datangnya menstruasi tentu akan mempengaruhi sistem reproduksi dalam tubuh sehubungan dengan sel telur yang telah matang di dalam indung telur yang siap dilepas ke uterus. Namun menstruasi juga mempengaruhi kestabilan suhu tubuh dan juga kekuatan tubuh bagian atas. Hal ini merujuk pada pernyataan J. Bookspan yang menyatakan bahwa thermal stability, upper body strength, and characteristics of the reproductive system inflenced by during menses29.

28

Agarwal, SK, and Marshall GDJ. Perimenstrual alterations in type-1/type2 cytokine balance of

normal women. Ann Allergy Asthma Immunol 83: 222-228, 1999 dalam ibid tgl 2 Nov 2007

29

(32)

32

4. Daya serap tubuh

Pada saat menstruasi, perempuan akan mengalami perubahan hormon di dalam tubuhnya yang akan mempengaruhi fungsi hati sehingga berdampak pada proses penyerapan zat kimia, hal ini merujuk pada Beierle, Meibohm, dan Derendorf bahwa :

Gender differences in hepatic metabolizing enzyme systems may adversely affect drug absorption, bioavailability, metabolism, and elimination.In addition, hormonal changes during the menstrual cycle, renal blood flow, and body composition also play roles in gender-specificdrug disposition30

2.4. Ion Tubuh

Pada saat beristirahat terutama tidur, manusia akan kehilangan cairan tubuh yang mengandung mineral bermuatan ion yang diperlukan oleh tubuh sebagai bagian dari metabolisma. Kadar kehilangan ion tubuh saat beristirahat menunjukkan angka yang berbeda pada perempuan dan laki-laki, hal ini mengacu pada hasil penelitian Grigoriev, Oganov, Bakulin, Poliakov, Voronin, Morgun, Shnaider, Murashko, Novikov, LeBlank, and Shakleford, dari klinik fisiologi otsenka : Bone mineral density (BMD) losses of women during 17 wk of bed rest (n = 6) and (n = 2) havebeen similar to bone losses of men so women are at

greater risk for fracture withaging31.

30

Beierle, I, Meibohm B, and Derendorf H. Gender differences in pharmacokinetics and

pharmacodynamics. Int J Clin Pharmacol Ther 37: 529-547, 1999 dalam ibid tgl 2 Nov 2007

31

Grigoriev, AI, Oganov VS, Bakulin AV, Poliakov VV, Voronin LI, Morgun VV, Shnaider VS, Murashko LV, Novikov VE, LeBlank A, and Shakleford L. Kliniko-fiziologicheskaia otsenka izmenenii kostnoi tkani u kosmonavtov posle dlitel'nykh kosmicheskikh poletov.

(33)

33

Hal ini menguatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Smith, Wastney, Morukov, Larina, Nyquist, Abrams, Taran, Shih, Nillen, Davis-Street, Rice, and Lane, yang mengungkapkan bahwa : Bone loss, calcium homeostasis, and osteoporosis are obvious nutrition-related concerns for women's health on

Earth32.

2.5. Kekuatan, Kecepatan dan Daya Tahan Tubuh (endurance)

32

Smith, SM, Wastney ME, Morukov BV, Larina IM, Nyquist LE, Abrams SA, Taran EN, Shih CY, Nillen JL, Davis-Street JE, Rice BL, and Lane HW. Calcium metabolism before, during,

and after a 3-mo spaceflight: kinetic and biochemical changes. Am J Physiol Regulatory Integrative Comp Physiol 277: R1-R10, 1999 dalam ibid tgl 2 Nov 2007

(34)

34

Stereotip yang ada dalam masyarakat mengenai perbandingan kemampuan fisik antara laki-laki dan perempuan adalah laki-laki lebih kuat, lebih cepat dan lebih memiliki daya tahan daripada perempuan. Stereotip mengenai kekuatan tubuh terutama tubuh bagian atas laki-laki lebih kuat dibanding perempuan dapat dibenarkan, karena hal ini sesuai dengan aktivis gender yaitu Michael Levin yang mengungkapkan bahwa : women only have 55- 58 percent of the upper body strength of men The differences are rooted within both the genes and the

hormones of males and females33.

Steteotip mengenai kecepatan saat lomba lari juga dapat disetujui jika mempertimbangkan struktur lutut pada rata-rata fisik perempuan yang memang berbeda dengan laki-laki, hal ini mengacu pada pernyataan Robert E. Booth, M.D., Chief of Orthopaedic Surgery di Pennsylvania Hospital, dan Zimmer, ahli worldwide dalam bidang orthopaedics yang berisi :

Women's knees typically are narrower from side to side, and are more trapezoid-shaped, whereas men's knees are more rectangle-shaped. The bone in the front of a woman's knee is typically less prominent than in a man's knee. the angle between the pelvis and the knee affects how the kneecap tracks over the end of the femur as the knee moves through a range of motion34.

Namun stereotip mengenai daya tahan tubuh saat melakukan aktivitas (endurance), tidak sepenuhnya benar jika merujuk pada : men tend to outperform

women in strength and speed. Women seem to have greater endurance35.

33

Levin, Michael, Feminism and Freedom, Transaction Publishers, New Brunswick, New Jersey, 1988, pp. 82, 88. dalam http://www.narth.com/docs/york.html tgl 2 Nov 2007

34

http://www.hoise.com/vmw/06/articles/vmw/LV-VM-06-06-28.html tgl 2 Nov 2007 35

(35)

35

2.7. Jantung

Sesuai dengan rata-rata ukuran berat dan tinggi badan antara perempuan yang lebih ringan dan rendah dibandingkan laki-laki, maka ukuran jantung perempuan pun lebih kecil dari pada ukuran jantung laki-laki. Selain itu penyebab meningkatnya debaran jantung pada perempuan dan laki-laki dapat disebabkan oleh faktor yang berbeda.

Pada perempuan perubahan detak jantung dapat dipengaruhi oleh perubahan hormon baik pada sa menstruasi ataupun tidak, sedangkan pada laki-laki perubahan detak jantung yang menandai adanya pemompaan darah pada atau dari jantung lebih banyak disebabkan oleh aktivitas fisik. Hal ini merujuk pada pernyataan Marianne Legato, Professor of Clinical Medicine di Columbia University :

has been at the forefront of this revolution in understanding, which encompasses not just behavioural variations between men and women — universally acknowledged — but gender specific differences in physiology. Take, for instance, the human heart. Women's hearts are smaller, which our alien might anticipate, as women are on average smaller than men, but the musculature of their hearts is less elastic. Women are also more likely than men to develop early beats or abnormal ones (arrhythmia), probably because of the profound influence of their hormones; In men, exercise is often a trigger for abnormal heart rhythms, whereas the precipitating factor in women is more likely to be hormonal change36.

36

Parry, Vivienne. Gender specific differences in humans confirmed dalam

(36)

36

2.8. Metabolisma pencernaan

Perbedaan lainnya dari perempuan dan laki-laki dapat dilihat dari sistem pencernaan. Berdasarkan hasil penelitian, metabolisme pencernaan perempuan ternyata lebih lambat daripada laki-laki. Hal ini dapat menyebabkan cepat kenyang ataupun makanan tidak terolah secara cepat. Selain itu kadar asam pada lambung perempuan pun memiliki tingkat lebih tinggi dibandingkan laki-laki, hal ini dapat berpengaruh pada timbulnya gejala penyakit lambung pada perempuan. Asumsi ini berdasarkan pada hasil penelitian Fletcher, , Acosta, dan Strykowski yang berisi : Gender differences in gastrointestinal physiology in women. Women havealtered bile composition, slower intestinal transit time, andhigher gastric pH

than men37

2.9. Pengaruh radiasi

Radiasi pada umumnya dapat berdampak buruk bagi kedua jenis kelamin terutama jika dipancarkan dalam waktu yang cukup lama namun ternyata radiasi dapat berdampak lebih tinggi pada kesuburan laki-laki daripada perempuan. Hal ini merujuk pada :

Radiation concerns for women and men are generally similar except for exposure of the gonads and breast and thyroid tissue.Although the radiation exposure levels found may present an infertility problem for men, this isnot likely for the more radiation-resistant ovary38

37

Fletcher, CV, Acosta EP, and Strykowski JM. Gender differences in human pharmacokinetics

and pharmacodynamics. J Adolesc Health 15: 619-629, 1 dalam

http://jap.physiology.org/cgi/content/full/91/5/2374 tgl 2 Nov 2007 38

(37)

37

Berdasarkan penjabaran di atas maka perbedaan fisik, dan pengaruh hormon pada fisik antara perempuan dan laki-laki dapat di lihat dalam tabel berikut :

Tabel 1

Perbedaan Fisik, Dan Pengaruh Hormon Pada Fisik Antara Perempuan Dan Laki-Laki

N O

FAKTOR PEMBEDA

LAKI-LAKI PEREMPUAN PERBEDAAN

1 Kromosom dalam Sel

Kromoson XY

Kromosom XX Walaupun kromosom Y berukuran lebih kecil dari kromosom lain namun menjadi pembeda yang signifikan 2 Ukuran Otak Lebih Besar Lebih Kecil

3 Aktivitas Gelombang Otak

kurang intens lebih intens

4 Ukuran Hipotalamus

lebih besar lebih kecil laki-laki memiliki nafsu birahi lebih besar 5 Ukuran

Splenium

lebih kecil lebih besar Perempuan memiliki daya ingat lebih panjang

6 Ketebalan Serabut Penghubung Otak

Lebih tipis Lebih tebal Perempuan memiliki kemampuan lebih baik dalam mengerjakan dua pekerjaan sekaligus 7 Penggunaan

Bagian Otak

Lebih banyak Otak Kiri

Kedua-duanya digunakan

Perempuan lebih peka terhadap bahasa non verbal (perubahan visual, suara, pemaknaan dll) 8 Aktivitas Otak

(38)

38

9 Sensitivitas Saraf Pembau Kurang sensitif Lebih sensitif terutama pada Pheromone Perempuan memiliki indera penciuman lebih tajam

10 Sensitivitas Syaraf Perasa

Kuat terhadap rasa asin dan pahit

Kuat terhadap rasa manis

Perempuan memiliki indera perasa lebih tajam

11 Mata lebih tajam Lebih luas Laki-laki memiliki daya penglihatan yang lebih tajam namun perempuan memiliki daya penglihatan yang lebih luas

12 Kadar testosterone

Lebih banyak Lebih sedikit Laki-laki memiliki kecenderungan lebih dominan dalam berperilaku

13 Kadar estroden Lebih sedikit Lebih banyak Perempuan memiliki kecenderungan lebih nurture dalam berperilaku 14 Perubahan

Hormon saat menstruasi Tidak mengalami menstruasi Mengalami menstruasi Perempuan mengalami menstruasi yang dapat menyebabkan

perubahan hormon yang berpengaruh pada : kadar zat besi dalam darah, autoimmune, suhu tubuh, kekuatan tubuh bagian atas, daya serap tubuh dan sistem reproduksi yang berdampak pada perubahan

kemampuanfisik dan psikologisnya. 15 Kehilangan

kalsium/ion tubuh

Lebih sedikit Lebih banyak Perempuan lebih mudah mengalami masalah tulang (retak,patah,keropos) 16 Kekuatan,

kecepatan dan endurance Lebih kuat, lebih cepat Endurance lebih baik Perempuan lebih lemah, lebih lambat namun lebih mampu bertahan

(39)

39

Jantung mudah mengalami

jantung berdetak lebih cepat

18 Metabolisma pencernaan

Lebih cepat Lebih lama Perempuan cenderung lebih cepat kenyang dan lebih mudah gemuk

19 Pengaruh radiasi

Radiasi mempengaruh i fertilitas

Radiasi relatif tidak

mempengaruhi fertilitas

Laki-laki memiliki resiko lebih tinggi akibat radiasi

Demikianlah perbedaan fisik di antara kedua jenis kelamin yang berdampak secara langsung ataupun tidak langsung pada psikologis dan kecenderungan berperilaku.

III. PENUTUP

Tampaknya perdebatan mengenai perbedaan antara perempuan dan laki-laki akan terus berlanjut, tidak saja diantara kalangan penganut psikoanalisis versus feminis, atau kalangan eksakta dengan non eksakta, tetapi juga memungkinkan memunculkan aliran-aliran baru yang semakin memperuncing perbedaan penilaian, apalagi jika sudah mengedepankan kompetisi untuk menunjukkan pihak mana yang lebih unggul dan pihak mana yang terkalahkan.

(40)

40

Sesungguhnya jika mengacu pada Al Qur’an dan Hadist tentang perbedaan di antara perempuan dan laki-laki dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa :

1. Surat Ali 'Imran 36 :

Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."

Pada prinsipnya kedua jenis kelamin ini tidak sama maka pasti memiliki perbedaan, baik secara fisik, psikologis maupun manifesto perilaku. 2. Al Baqarah 187 :

Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.

Harus diakui kedua jenis kelamin ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing yang bersifat unik namun bersifat melengkapi, artinya sekalipun satu pihak lebih unggul namun tetap tidak akan mampu berfungsi maksimal sebagai makhluk hidup tanpa bantuan pihak lainnya yang dianggap lebih lemah.

3. Ali Imran 191 :

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

(41)

41

umumnya. Jangan sampai hasil pemikiran mengenai perbedaan jenis kelamin malah memperuncing masalah bukan menyelesaikan masalah, karena segala hal yang ada di alam semesta pasti ada manfaatnya.

4. Al Hujuraat 13 :

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Dengan adanya objek yang memiliki jenis dan karakteristik yang bervariasi di alam semesta, seolah merupakan “pertanda” dari sang pencipta bahwa manusia diperintahkan untuk mengetahui dan mengenali perbedaan dan persamaannya agar dijadikan sebagai pengetahuan dan bekal ilmu dalam hidupnya.

3.1. Kesimpulan

Manusia memiliki peluang yang sangat besar untuk berbeda pendapat karena setiap manusia memiliki karakter unik yang membedakan dirinya dengan manusia lain, namun perbedaan tersebut harus dijembatani agar tidak ada jurang pemisah antar manusia.

(42)

42

(43)

43

DAFTAR PUSTAKA

Hillary, M. Lips (1988), Sex and Gender An Introduction, Mayfield Publishing Company.

Alfrey, CP, Udden MM, Leach-Huntoon C, Driscoll T, And Pickett MH. Control Of Red Blood Cell Mass In Spaceflight. J Appl Physiol 81: 98-104, 1996 Dalam Agarwal, SK, And Marshall GDJ. Perimenstrual Alterations In Type-1/Type2 Cytokine Balance Of Normal Women. Ann Allergy Asthma Immunol 83: 222-228, 1999

Amram Scheinfeld, Your Heredity And Environment, J. B. Lippincott, New York, 1965 P.43.

Beierle, I, Meibohm B, And Derendorf H. Gender Differences In Pharmacokinetics And Pharmacodynamics. Int J Clin Pharmacol Ther 37: 529-547, 1999

Bookspan, J. Diving Physiology In Plain English. Kensington, MD: Undersea And Hyperbaric Medical Society, 1995.

Costello, Caitlin. Sexual Or Sexist? Replication Of Human Pheromones

Fletcher, CV, Acosta EP, And Strykowski JM. Gender Differences In Human Pharmacokinetics And Pharmacodynamics. J Adolesc Health 15: 619-629,

F.J.J. Buytendijk, De Vrouw, Utrecht 1961, Pgs. 81ff; 162-163.

Goldberg, Steven. The Inevitability of Patriarchy, Open Court, Peru, Illinois, 1993, p. 15.

Grigoriev, AI, Oganov VS, Bakulin AV, Poliakov VV, Voronin LI, Morgun VV, Shnaider VS, Murashko LV, Novikov VE, Lebla nk A, And Shakleford L. Klinik o-Fiziologicheskaia Otsenka Izmenenii Kostnoi Tkani U Kosmonavtov Posle Dlitel'nykh Kosmicheskikh Poletov. Aviakosmicheskaia I Ekologicheskaia

Medistsina 32: 21-25, 1998.

I. De Vore, Primate Behaviour, New York: Holt Rinehart Jc Winston,1965. John Stossel, "Boys & Girls Are Different: Men, Women, And The Sex

Difference," ABC News Special, January 17, 1998, Transcript From The Internet, The Electric Library.

Lee Ellis, Linda Ebertz; Males, Females, And Behavior: Toward Biological Understanding. Praeger Publishers, 1998. P3. Singh, Arunjot. Men Are From Mars, Women Are From Venus -- Brain And Behavior Of The Sexes

Levin, Michael, Feminism And Freedom, Transaction Publishers, New Brunswick, New Jersey, 1988, Pp. 82, 88.

Nadeau, Robert. Brain Sex And The Language Of Love : The World & I, Nov. 1, 1997, P. 330.

Parry, Vivienne. Gender Specific Differences In Humans Confirmed

(44)

44

HW. Calcium Metabolism Before, During, And After A 3-Mo Spaceflight: Kinetic And Biochemical Changes. Am J Physiol Regulatory Integrative Comp Physiol 277: R1-R10, 1999

Sterling, A. Fausto, (1992) Myths Of Gender, Biological Theories About Women And Men, (P269) New York: Basic

Suruda, A. Reproductive Hazards Of The Workplace, Edited By Frazier LM, And Hage ML.. New York: Van Nostrand Reinhold, 1998, P. 1.

http://LuceIrigaray/Basis/Emansipasi/Perempuan/C/AB/Rumah/Kultura.htm http://www.womenpriests.org/scriptur/malerise.asp

http://www.narth.com/docs/york.html http://nosubject.com/Sexual_difference

http://www.abanet.org/lpm/lpt/articles/mkt02061.shtml http://www.4engr.com/research/catalog/308/index.html http://Gender/Psychoanalysis/.htm tgl.

http://www.questia.com/PM.qst?a=o&d=15155684

http://serendip.brynmawr.edu/bb/neuro/neuro03/web2/asingh.html

http://www.medikaholistik.com/2033/2004/11/28/medika.html?xmodule=docume nt_detail&xid=93&PHPSESSID=c69e2c939d2d9da0eb4de9cf7bd3ae4a

http://www.hindu.com/seta/2006/02/16/stories/2006021600491500.htm http://bintangtauladan.com/2006/12/19/wanita-dan-pria-memang-beda/ http://www.arthritis.org/gender-differences.php

http://jap.physiology.org/cgi/content/full/91/5/2374

http://www.hoise.com/vmw/06/articles/vmw/LV-VM-06-06-28.html http://www.gender.org.uk/about/00_diffs.htm

Gambar

Tabel 1

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi: Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah pemanfaatan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai penggunaan media sosial path sebagai sarana pengakuan sosial di kalangan siswa- siswi kelas XI

Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang metode pengamatan dan pengolahan data TEC dengan memanfaatkan jaringan penerima GPS global yang mencakup

Untuk mengetahui pengaruh total asset turnover terhadap perubahan laba berbasis fair value pada perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Subjek dengan perlakuan bermain video game kinetik simulasi tari sebagai exergame selama 8 minggu memiliki nilai akhir kelincahan yang lebih cepat dengan kategori

Karena saat ini, realitas dan fakta menunjukkan bahwa kondisi umat Islam sangatlah tidak beruntung karena tertinggal dalam segi ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi yang

Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian, membatasi, dan

Perusahaan padasubsektoradvertising, printing and media; computer and service; investment company; dan wholesale (durable and non durable)belummengikutikaidahumum