• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum. Wr. Wb.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum. Wr. Wb."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BIOLOGI 1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA, sehingga kami penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang benar.

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam

penyusunan laporan ini. Laporan ini saya susun berdasarkan tugas dari mata pelajaran Biologi yang berjudul “Pengaruh Intensitas Terhadap Perkecambahan”.

Semoga ALLAH SWT membalas jasa baiknya dan kami menyadari bahwa dalam

penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan. Tapi hanya inilah hasil optimal dan pemikiran penulis. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritikan dan saran yang konstruktif dari pembaca demi sempurnanya penulisan dimasa yang akan datang.

Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya. Hanya kepada Allah jugalah penulis memohon dan berserah diri, Aamiin Ya Rabbal ‘alamin

Padalarang, 14 Agustus 2017

(2)

BIOLOGI 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……… 01 DAFTAR ISI …….……….. 02 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang …….……….. 03 2. Rumusan Masalah ..………. 03 3. Tujuan Penelitian …….……….. 03 4. Manfaat Penelitian ... 03 5. Variabel Pengamatan .……….. 04 6. Hipotesis ……… 04

BAB II LANDASAN TEORI 1. Tahapan Pertumbuhan ….……….. 05

2. Faktor-faktor Yang Memengaruhi ……… 06

Pertumbuhan Pada Tumbuhan 3. Pengaruh Cahaya ………. 09

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian ………. 10

2. Waktu dan Tempat Penelitian ………. 10

3. Alat dan Bahan ………. 10

4. Langkah Kerja ………. 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 1. Hasil Penelitian ………. 11

2. Analisis Data ………. 13

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan ………. 14

(3)

BIOLOGI 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses perkecambahan itu terjadi beserta kondisi-kondisi pada kecambah yang diberikan oleh faktor-faktor penyebab perkecambahan.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah ada perbedaan tipe perkecambahan antara biji kacang hijau dan biji jagung ? 1.2.2 Apakah perbedaan perkecambahan biji kacang hijau dan biji jagung yang ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari dengan yang tidak terkena sinar matahari ?

1.2.3 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau dan jagung ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengetahui perbedaan tipe perkecambahan antara biji kacang hijau dan biji jagung.

1.3.2 Mengetahui perbedaan perkecambahan biji kacang hijau dan biji jagung yang ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari dengan yang tidak terkena sinar matahari.

1.3.3 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau dan jagung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap perkecambahan.

(4)

BIOLOGI 4 1.5 Variabel Pengamatan

1.5.1 Variabel bebas : Cahaya matahari

1.5.2 Variabel terikat : Perkecambahan biji kacang hijau dan biji jagung

1.5.3 Variabel control : Biji kacang hijau, biji jagung, gelas aqua, kapas, tanah, dan air

1.6 Hipotesis

1.6.1 Biji kacang hijau kotiledonnya terangkat ke permukaan tanah sedangkan biji jagung kotiledonnya tetap berada di dalam tanah.

1.6.2 Pertumbuhan pada sisi tumbuhan disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat dan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhannya lebih cepat.

1.6.3 Faktor internal nya gen dan hormon sedangkan faktor eksternal nya salah satunya adalah intensitas cahaya.

(5)

BIOLOGI 5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tahapan Pertumbuhan

Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbhan primer dan sekunder.

2.1.1. Perkecambahan

Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.

Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.

Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).

(6)

BIOLOGI 6 Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

2.1.2. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkanoleh kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas mereistem apical (jaringan yang ada diujung akar dan dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada tumbuhan yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.

Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:

a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)

b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.

c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

2.1.3. Pertumbuhan Sekunder.

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan cambium mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan

Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.

2.2.1 Faktor Internal

Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu meliputi gen dan hormon.

1. Gen

Gen mempengaruhi pertumbuhan melalui sifat yang diwariskan dan sintesis protein yang dikendalikan.

(7)

BIOLOGI 7 2. Hormon

Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan disebut zat tumbuh (fitohormon). Contoh hormon tumbuh pada tumbuhan adalah:

a) Auksin

Auksin disekresikan oleh titik tumbuh tanaman, contohnya ujung tunas, daun muda, ujung akar, dan kambium. Peranan auksin antara lain:

Merangsang perpanjangan sel batang, Meningkatkan pertumbuhan akar samping,

Meningkatkan aktivitas pembelahan sel di titik tumbuh, Merangsang pembentukan bunga dan buah,

Menyebabkan terjadinya dominansi apikal, yaitu pertumbuhan di mana keberadaan tunas ujung menghambat tunas ketiak,

Mendorong pembentukan akar pada tanaman ketiak, Pembengkokan batang ke arah cahaya fototropisme. b) Sitokinin

Mempengaruhi sitokinesis,

Mempengaruhi pertumbuhan akar dan diferensiasi akar, Mendorong pembelahan sel.

c) Giberelin

Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel maupun pembelahan pada tumbuhan kerdil. Namun, pada tumbuhan normal, pemakaian giberelin tidak memberikan respons.

Giberelin juga mempengaruhi perkecambahan, serta pertumbuhan dan perkembangan pada akar, daun, bunga, dan buah.

d) Asam Traumalin (hormon luka)

Asam traumalin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanis memenutupi luka.

Hormon ini mempengaruhi restitusi, yaitu kemampuan tumbuhan untuk memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya.

e) Kalin

Hormon kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan organ, misalnya:

Rizokalin : Merangsang pertumbuhan akar Kaulokalin : Merangsang pertumbuhan batang Filokalin : Merangsang pertumbuhan daun Antokalin : Merangsang pertumbuhan bunga

(8)

BIOLOGI 8 f) Asam Absisat

Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Asam absisat berfungsi menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, dan menunda pertumbuhan.

g) Etilen

Etilen diprodusi pada jarigan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua. Etilen berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal.

2.2.2 Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan(nutrisi), dan suhu.

a) Makanan

Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan tumbuhan untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsur unsur minerel. Adapun menurut jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi 2 :

Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen, fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.

Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik dalam tumbuhan.

Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.

b) Air

Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu perkecambahan pada biji. c) Suhu

Pada umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh.

Suhu optimum : suhu dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal

Suhu minimum : suhu paling rendah yang masih memungkinkan suatu tumbuhan untuk tumbuh

(9)

BIOLOGI 9 Suhu maksimum : suhu tertinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk

tumbuh

d) Kelembapan

Pengaruh kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan tumbuhan.

e) Cahaya

Pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggikan tanaman karena dapat menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu, yaitu tumbuhan yang dapat berbunga pada :

Hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek ketimbang waktu gelapnya malam.

Hari panjang(lamnya penyinaran matahari lebih lama ketimbang waktu gelapnya). Hal itu dapat terjadi karena pada tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang mengatur pengaruh cahaya ini dalam pertumbuhan dan perkembangan pembungaan tanaman.

2.3. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan:

Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.

(10)

BIOLOGI 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kacang hijau (Phaseoulus Radiatus) dan jagung (Zea Mays)

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 10 hari dan dilaksanakan di Ruang 22 SMAN 1 Padalarang.

3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat

Gelas aqua Penggaris 3.3.2 Bahan

12 biji kacang hijau 12 biji jagung Air

Kapas Tanah 3.4 Langkah Kerja

 Siapkan biji jagung dan biji kacang hijau yang telah direndam.

 Letakkan masing-masing 3 biji jagung pada 4 buah gelas aqua yang menggunakan media tanam kapas dimana kapasnya sudah dalam keadaan basah.

 Berilah nama penelitian tadi menjadi A2, A4, B2, dan B4.

 Selanjutnya, letakkan masing-masing 3 biji kacang hijau pada 4 buah gelas aqua yang menggunakan media tanah dimana tanahnya sudah dalam keadaan basah.

 Berilah nama penelitian tersebut menjadi A1, A3, B1, dan B3.  Sirami setiap hari.

 Untuk kelompok A disimpan diluar ruangan yang terkena sinar matahari sedangkan kelompok B disimpan didalam ruangan yang gelap

Referensi

Dokumen terkait

Dengan switching yang terpusat, pelanggan hanya memerlukan satu saluran untuk menghubungkannya dengan sistem penyambungan, sehingga total saluran yang diperlukan sama dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan warna (hue) air limbah penirisan getah gambir pada hasil pencelupan sutera menggunakan mordan tunjung (FeSO4) secara

Setiap ciri atau sifat yang ada pada setiap orang adalah warisan dari orang tua yang diwariskan melalui materi genetik6. Ayah akan mewariskan materi genetiknya melalui

rencana reformasi yang displin dan terjadwal dibandingkan pemimpin partai sebelumnya Deng Xiaoping. Para pemimpin baru ini juga menggodok rencana pembangunan untuk 5 tahun kedepan

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu dosen dan bagian kepegawaian dalam melihat kinerja dan menghitung nilai yang dikumpulkan untuk pengajuan kenaikan

Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2005-2007, 18 sapi perah diberi makan dengan pakan jagung PRG, sementara 18 sapi perah lainnya mengkonsumsi jagung non- PRG