• Tidak ada hasil yang ditemukan

PTIK MAKALAH MK : SISTEM TELEKOMUNIKASI. Kelas C, Semester IV PTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PTIK MAKALAH MK : SISTEM TELEKOMUNIKASI. Kelas C, Semester IV PTIK"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MK : SISTEM TELEKOMUNIKASI

PTIK

Kelas C, Semester IV PTIK

(2)

SISTEM TELEKOMUNIKASI i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul

“ SWITCHING AND SIGNALING ”.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Telekomunikasi

Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki .

Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini dan kepada

semua sumber yang telah memberikan materi

Akhirnya saya berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini, dan dapat

menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah

(3)

SISTEM TELEKOMUNIKASI ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN SWITCHING SIGNALING BAB III PENUTUP KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

(4)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam melakukan hubungan telekomunikasi diperlukan proses penyambungan / switching sehingga interkoneksi dapat dengan mudah dilakukan. Untuk terlaksananya penyambungan, maka perangkat switching dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun pengebelan. Selain switching terdapat sebuah proses yang sangat penting dalam pembentukan hubungan, yaitu signaling/pensinyalan.

B. Maksud dan Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

C. Metode Penulisan

Kami mempergunakan materi yang ada di dalam buku acuan kemudian dikembangkan dan kami juga mengambil materi dari sumber-sumber lain seperti internet. Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah : menuliskan materi-materi yang telah ada dalam buku acuan perkembangan peserta didik. Dan dilakukan penambahan materi melalui internet dan sebagainya.

(5)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 2

BAB II

PEMBAHASAN

SWITCHING

 Pengertian

Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja dilapisan Data-link, mirip dengan bridge, berfungsi menghubungkan banyak segmen LAN ke dalam satu jaringan yang lebih besar.

Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan

forwarding berdasarkan alamat MAC).

Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.

Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer2 yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang jauh lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal.

Secara umum arti switching dalam telekomunikasi adalah melakukan suatu proses hubungan antara dua pelanggan telepon, sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.

Menurut ITU-T Switching adalah :

“Thee stablishing, on demand, of an individuall connection from a desired inlet to desired outlet within a set of inlets and outlets for as long as required for the transfer of information”

{Membangun hubungan atas permintaan secara individu dari pelanggan tertentu yang memanggil kepada pelanggan yang dipanggil/tujuan tertentu melalui seperangkat inlet-inlet dan outlet-outlet, selama hubungan tersebut dibutuhkan untuk menyalurkan informasi atau tukar menukar informasi oleh kedua belah pihak}

(6)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 3

- OTOMATIS

- MANUAL

Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari frame dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoneksi ke node tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya adalah setiap port di switch berkores-pondensi ke suatu collision domain tersendiri sehingga kemacetan jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet switch 10-Mbps mempunyai 10 port,maka setiap port secara efektif mendapatkan total bandwidth 10Mbps sehingga port switch memberikan suatu koneksi yang dedicated ke node tujuan.

Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2 beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2 dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja.

(7)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 4

Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau switch multilayer.

Cara Kerja Switch

Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collosion

domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui

switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.

Istilah Yang Terkait Pada Switch

A. DIP Switch

Sebuah array dalam paket pemindah IC, digunakan untuk memilih opsi di dalam beberapa potong hardware sehingga tidak harus merubah frekuensi.

B. Auto Switch

Suatu perangkat yang memungkinkan kita menghubungkan lebih dari satu komputer kepada satu perangkat (printer misalnya) dan jika ada komputer yang ingin menggunakan perangkat tersebut maka akan dibentuk jalur komunikasi langsung dari komputer yang membutuhkan ke komputer tersebut kemudian memutuskan jalur tersebut untuk kemudian membentuknya lagi ke komputer lain yang membutuhkannya.

C. Data Switch

Sebuah lokasi didalam sistem komputer di titik mana data yang baru masuk dapat diarahkan ke berbagai lokasi.

(8)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 5

 Sistem Switching

Secara umum peralatan switching dapat dikategorikan kedalam bagian-bagian yang melaksanakan salah satu fungsi berikut : Signaling, Control dan penyambungan (switching), seperti uang terlihat pada gambar 2.9.

Fungsi dasar dari peralatan signaling adalah untuk memonitor aktivitas incoming lines dan meneruskan informasi kontrol dan status yang sesuai kepada elemen kontrol dari switch. Peralatan signaling juga digunakan untuk memberikan sinyal kontrol ke outgoing lines dibawah pengarahan elemen kontrol switch.

Fungsi utama dari sistem switching adalah untuk interkoneksi dan merutekan trafik melalui jaringan. Tanpa switch, tiap pelanggan memerlukan saluran langsung terpisah ke masing-masing pelanggan lainnya. Dalam jaringan seperti ini, pelanggan pemanggil memilih saluran yang sesuai untuk membangun hubungan dengan pelanggan yang dituju. Jaringan dengan hubungan pointto- point antar terminal seperti ini dikenal sebagai jaringan mata jala (fully connected network). Jumlah saluran yang diperlukan dalam jaringan mata jala akan sangat besar. Secara umum jika kita mempunyai N terminal, maka diperlukan sebanyak N(N-1) /2 saluran. Konsekuensinya, penggunaan jaringan mata jala untuk menghubungkan pesawat telepon untuk skala besar tidak praktis.

Sistem Switching dapat dibagi 2 macam, yaitu A. Sistem Switching tidak terpusat.

B. Sistem Switching terpusat (centralized). - Sistem Switching Tidak Terpusat

Sistem penyambungan (switching) ini identik dengan jaringan mata jala, memerlukan banyak saluran dan sejumlah (N-1) elemen penyambungan (crosspoint) diperlukan pada tiap elemen

(9)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 6

Sistem Switching terpusat ini juga ada 2 macam, yaitu : o Nonbloking

o Bloking

A. Sistem Switching terpusat (Nonbloking)

Sistem penyambungan terpusat atau sentral, pelanggan tidak dihubungkan langsung satu sama lainnya, tetapi semua dihubungkan ke sistem penyambungan (sentral). Signaling sekarang diperlukan untuk memberi tahu sentral untuk membangun atau melepaskan hubungan. Juga harus dimungkinkan sentral dapat mendeteksi apakah pelanggan yang dipanggil sedang sibuk dan mengindikasikan ke pelanggan pemanggil. Dengan switching yang terpusat, pelanggan hanya memerlukan satu saluran untuk menghubungkannya dengan sistem penyambungan, sehingga total saluran yang diperlukan sama dengan jumlah pelanggan yang dihubungkan ke sentral. Dengan sistem seperti ini jumlah saluran transmisi yang diperlukan berkurang dengan faktor (N-1)/2 dan jumlah crosspoint berkurang dengan faktor 2.

B. Sistem Switching terpusat (bloking)

Keuntungan yang utama dari sistem ini adalah jumlah koneksi simultan yang diharapkan pada situasi normal, bahkan pada waktu-waktu sibuk, berkisar 0,1N sampai 0,2N, sehingga jumlah crosspoint dapat lebih dikurangi. Jika panggilan yang terjadi lebih besar dari pada yang dapat diakomodasikan, maka terjadi bloking. Pada sistem ini koneksi dibangun melalui sejumlah link L. Crosspoint dari pesawat pemanggil dan yang dipanggil secara simultan dioperasikan untuk menghubungkan suatu link tertentu. Total crosspoint adalah LN. Jika L=2N, crosspoint yang diperlukan adalah 0,2N, terjadi pengurangan yang cukup berarti kira-kira sebanyak 60%.

 Dasar-dasar Penyambungan

Fungsi utama dari suatu sistem switching adalah untuk membangun jalur elektrik antara pasangan inlet dan outlet yang diberikan. Ada 4 jenis hubungan dapat dibangun melalui sistem penyambungan :

a. Panggilan lokal antara dua pelanggan didalam sistem.

b. Panggilan outgoing antara pelanggan dengan trunk outgoing

c. Panggilan incoming antara incoming trunk dan pelanggan lokal d. Panggilan transit antara incoming trunk dan outgoing trunk.

(10)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 7

Gambar 2.10. memperlihatkan model konfigurasi jaringan penyambungan

Suatu hubungan dibangun berdasarkan informasi signaling yang diterima pada saluran inlet. Subsistem kontrol mengirim informasi signaling ke pelanggan dan sentral-sentral lain yang dihubungkan ke outgoing trunk. Selain itu signaling juga terjadi antar subsistem yang berbeda di dalam sentral. Format dan kebutuhan signaling untuk pelanggan, trunk dan subsistem kontrol sangat berbeda satu dengan lainnya. Karenanya suatu system penyambungan menyediakan tiga bentuk signaling yang berbeda :

1. Signaling loop pelanggan. 2. Signaling antar sentral. 3. Signaling di dalam sentral.

(11)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 8

(12)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 9

Teknik switching di pakai pada jaringan telekomunikasi, komunikasi voice data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut ini adalah uraian/penjelasan beberapa teknik switching yang diterapkan dalam voice. Teknik Switching dikenal ada dua buah yaitu Circuit Switching and Packet Switching.

 Pengantar Switching/Penyambungan

 Contoh sederhana : hubungan komunikasi dua buah pesawat telepon secara langsung

 Hubungan dengan N pelanggan : N-1 saluran/pelanggan atau N(N-1)/2 saluran

 Hubungan sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung tidak efisiean karena dibutuhkan saluran yang besar jumlahnya dan jaringan akan menjadi rumit.

(13)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 10

 System switching dibangun dan diletakan diantara pelanggan-pelanggan tersebut yang dikenal sebagai suatu sentral atau exchange.

 Untuk N pelanggan hanya diperlukan N saluran untuk menghubungkan pelanggan, penambahan satu pelanggan cukup dengan menghubungkan pelanggan tersebut ke sentral.

 Jadi dapat disimpulkan, bahwa fungsi dasar switching adalah sebagai berikut : 1. Penyambungan (interconnection).

2. Pengendalian ( control ).

3. Deteksi adanya permintaan sambungan. 4. Menerima informasi.

5. Mengirim informasi 6. Mengadakan test sibuk. 7. Mengawasi pembicaraan

 Perkembangan Perangkat Switching/Penyambungan

(14)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 11

2. Sistem Otomat  Elektromekanik Konsep

 Sudah ada line circuit

 Switching otomatis

 Calling station dihubungkan ke inlet

 Called station dihubungkan ke outlet

 Proses switching : Wiper digerakan oleh motor listrik ke posisi oulet yang sesuai dengan called number.

 Pergerakan selector dilakukan step by step, pulsa nomor dari calling station harus decadik

 Pergerakan selector dilakukan step by step

 digit 1 : Menggerakan selector awal (line finder = Pre-selektor).  digit 2 : Menggerakan group selector.

 digit 3 : Menggerakan selector akhir (final slector = Line selector).  Crosspoint Switch

 Merupakan evolusi dari electromagnetic manual switch

 Perkembangan : Crossbar > non-electronic crosspoint > electronic crosspoint switch

(15)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 12

 Pergerakan „open‟ dan „closed‟ dari X dikontrol oleh main controller

 Crosspoint dapat terdiri dari beberapa tingkat :

 Perkembangan Teknik Switching

Berikut ini adalah perkembangan teknik switching pada jaringan :

 Circuit Switch  Latar Belakang

 Informasi real time (voice/video) kritis terhadap waktu (delay)

 Diperlukan platform jaringan yang menjamin kontinuitas transfer informasi selama komunikasi berlangsung

 Maka dirancang jaringan berbasis circuit switched (jaringan telekomunikasi : PSTN, PLMN)

 Prinsip Dasar

 Sebelum dilakukan transfer informasi, terlebih dahulu dilakukan pembentukan (set up) koneksi dari ujung ke ujung (end-to-end) oleh proses signaling

 Setelah terbangun hubungan, dilakukan transfer informasi (proses pembicaraan)  Selama transfer informasi (bicara), kanal bicara (time slot) digenggam/diduduki

secara exclusive, tidak “di-share” dengan nomor time slot tetap tdk berubah.  Selesai fase transfer informasi dilakukan pembubaran (oleh proses signaling)

(16)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 13

 Packet Switch  Latar Belakang

 Kelemahan circuit switch adalah selama interkoneksi jalur hanya dapat digunakan oleh panggilan tersebut sehingga link yang harus disediakan harus banyak.

 Informasi dalam jaringan packet switched umumnya berupa data non real time (walaupun data real time pun sudah dapat direalisasikan seperti VoIP dll), namun pada prinsipnya jenis informasi yang paling dominan berupa data : Tekstual, Gambar (image), Video clip, dll.

 Prinsip Dasar

 Sebelum dikirim, Informasi disegmentasi (paketisasi) terlebih dahulu.

 Tiap paket dikirim tanpa dibangun koneksi ke tempat tujuan terlebih dahulu, sehigga tiap paket sangat mungkin menempuh rute yang berbeda.

 Karena perbedaan rute, kemungkin paket sampai di tempat tujuan tidak berurut.  Di tempat tujuan paket diurut kembali (reassemble) seperti urutan aslinya, baru

kemudian disajikan (dipresentasikan).

 Pengklasifikasian Packet Switch  Datagram Packet Switching

(17)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 14

 Virtual Circuit Packet Switching

 Message Switch

 Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.

 Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.

(18)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 15

SIGNALING

 Pengertian Signal

Signal adalah pesan singkat yang dikirimkan ke suatu proses atau suatu grup dari proses. Yang dikirim ke suatu proses biasanya hanya nomor yang mengidentifikasi suatu signal.

Signaling adalah proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi di dalam rangka pembentukan koneksi, maintenance koneksi, dan pemutusan koneksi

Pensinyalan menunjukkan pertukaran informasi antara semua komponen panggilan yang diperlukan untuk memberikan dan menjaga kualitas servis. Sebagai pengguna PSTN, kita melakukan pertukaran pensinyalan dengan menggunakan elemen-elemen jaringan sepanjang waktu. Contoh-contoh pensinyalan antara pengguna telepon dengan jaringan telepon mencakup : dialing digits, pemberian dial tone, pengaksesan voice mail-box, pengiriman nada tunggu panggil (call waiting tone).SS7 merupakan perangkat yang diperlukan oleh elemen jaringan telepon dalam melakukan pertukaran informasi. Informasi dibawa dalam bentuk pesan (message).Pesan SS7 (SS7 message) dapat membawa informasi seperti :

- Teruskan permintaan panggilan dari 022-520XXXX ke 021-868XXXX.

- Pelanggan yang dipanggil melalui Trunk No. XX1 sedang sibuk. Hapus panggilan tersebut dan kirimkan nada sibuk.

(19)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 16

 Fungsi dari signal

– Untuk memberitahukan kepada sebuah proses bahwa suatu kejadian tertentu telah terjadi

– Untuk memaksa suatu proses mengeksekusi signal handler

 Karakteristik dari signal

 Bisa dikirim ke proses manapun kapanpun Signal yang dikirim ke proses yang sedang tidak berjalan, harus disimpan oleh kernel sampai proses tersebut melanjutkan eksekusinya

 Setiap signal hanya bisa diterima sekali saja Signal bersifat consumable resources, jadi setelah diterima signal dan deskriptornya akan dihancurkan

 Pada waktu tertentu hanya boleh terdapat satu pending signal untuk satu proses tertentu dengan tipe signal tertentu. Pending signal adalah signal yang telah dikirim ke suatu proses, tapi belum diterima oleh proses tersebut. Jika terjadi lebih dari satu pending signal, masing – masing pending signal tidak akan dibuatkan antriannya, tapi langsung dibuang.

Signaling/Pensinyalan

Berdasarkan FTP Telkom „96, pensinyalan (signaling) didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati, bertujuan untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.

Dari definisi di atas, dapat diambil beberapa pengertian sebagai berikut :

 yang dimaksud “pertukaran informasi” adalah saling mengirim pesan pensinyalan (signaling message).

 “antar elemen dalam jaringan”, maksudnya antar sentral atau antara sentral dengan terminal pelanggan (namun dalam pengertian umum, termnologi signaling lebih ditujukan kepada antar sentral).

“membangun hubungan (call set-up), mengawasi saluran (supervision) dan membubarkan hubungan (path disconnection)” adalah merupakan fungsi utama dari signaling. Dalam sistem pensinyalan moderen seperti Common Channel Signaling (CCS7), disamping fungsi utama di atas, signaling juga meliputi fungsi tambahan seperti manajemen jaringan

(network management), aplikasi fitur tambahan (supplementary service), fungsi operasi &

(20)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 17

 Klasifikasi Signaling

 Signaling Berdasarkan Pemakaian Kanal

 CAS (Channel Associated Signaling) = pensinyalan kanal yang bersesuaian

 Tiap kanal voice memiliki 1 kanal signaling masing-masing secara exclusive (associated), dg menggunakan kanal fisik yg sama tetapi terpisah secara logika/timing berbeda

 CCS (Common Channel Signaling) = pensinyalan kanal bersama

 Sejumlah (kecil) kanal signaling digunakan oleh banyak kanal voice secara bersama (common). Umumnya secara fisik terpisah

 Signaling Berdasarkan Fungsi

 Line signal /supervisory signal (sinyalpengawasan) = sinyal-sinyal yang berfungsi untuk : memonitor (kondisi/status) & mengontrol line/saluran

Contoh fungsi monitor : idle, blocking dsb

Contoh fungsi kontrol : clear forward, force release, seizure dsb

 Register signal : sinyal-sinyal yang berfungsi membawa informasi tentang : nomor telepon tujuan/asal, kelas/kategori pemanggil, kondisi bebas/sibuknya yang dipanggil dan sinyal-sinyal pengontrol sinyal forward.

 Signaling Berdasarkan Metode Penyaluran

Berdasarkan metode penyalurannya, proses signaling terbagi menjadi empat, yaitu : 1) Link-by-link.

Pengiriman suatu blok sinyal (lengkap) dari sentral asal dilakukan melalui satu atau beberapa sentral transit secara estafet (link-by-link) hingga sentral tujuan.

2) End-to-end

Sentral asal mengirim hanya sebagian informasi (yang diperlukan untuk ruting) ke setiap sentral transit yang dilaluinya. Seteleh sentral asal terhubung ke sentral tujuan, barulah Informasi lengkap (address tujuan) dikirimkan.

(21)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 18

3) Enbloc.

Sama dengan mode link-by-link, yaitu sinyal lengkap dikirim secara estafet. Bedanya,terminologi enbloc hanya digunakan pada CCS (CCS No.7), sedangkan pada CAS (R2) biasa menggunakan terminologi link-by-link

4) Overlap.

Mode penyaluran seperti link-by-link dimana informasi sinyal yang dikirim tidak secara sekaligus (lengkap) melainkan bertahap (sebagian-sebagian).

Signaling Pada Saluran Pelanggan Analog

(22)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 19

Klasifikasi signaling pada saluran pelanggan

Pada proses signaling terdapat fase dialing, yaitu menekan nomor tujuan. Terdapat dua metode dialing, yaitu decadic pulse dan DTMF.

– Pengiriman Sinyal

Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan/noise, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima/dikenali dalam kualitas yang sama dengan pengiriman. Dengan alasan ini, keluar ide pemakaian bersama sinyal analog dan digital, yaitu selama diuser berbentuk analog dan selama di media transmisi berbentuk digital. Teknik/metode pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital ini disebut PCM (Pulse Code Modulation).

– PCM (Pulse Code Modulation)

 Merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital

 Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya saja

 Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :

1. Sampling 2. Quantisasi 3. Pengkodean 4. Multiplexing

(23)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 20

LPF Sam pling Kuantisasi Coding

LPF Sam pling Kuantisasi Coding

LPF Sam pling Kuantisasi Coding

Multipleksing

– Sampling

 Untuk mengirimkan informasi dalam suatu sinyal, tidak perlu seluruh sinyal ditransmisikan, cukp diambil sampelnya saja

 Sampling : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal analog pada titik tertentu secara teratur dan berurutan.

 Frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling (sekurang-kurangnya memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust]

fs > 2 fi

fs = Frekuensi sampling

fi = Frekuensi informasi/sumber (yang disampling)

CCITT : fs = 8000 Hz

fi = 300 – 3400 Hz (Sinyal Bicara)

Artinya sinyal telepon disampling 8000 kali per detik

 Hasil penyamplingan berupa PAM (Pulse Amplitude Modulation)

 Dalam sampling yang dipentingkan adalah periode sampling bukan lebar pulsa sampling.

 Menurut teorema nyquist bila frekuensi sampling lebih kecil dari frekuensi informasi/sumber maka akan terjadi penumpukan frekuensi/aliasing.

(24)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 21

– Quantisasi

 Proses Pemberian harga terhadap sinyal PAM; yang besarnya – kecilnya disesuai dengan harga tegangan pembanding terdekat

 Setiap pulsa akan diletakan kedalam suatu polaritas positif atau polaritas negatif

 Setiap polaritas dibagi menjadi beberapa segment/sub segment(interval) – Companding

 Sebelum dikuantisasi, amplitudo sinyal kecil diperbesar dan amplitudo sinyal besar diperkecil. Operasi yang dilakukan disebut sebagai kompresi (comp) dan ekspansi (exp), yang disebut dengan companding

– Coding / Pengkodean

 Pengkodean adalah proses mengubah (mengkodekan) besaran amplitudo sampling ke bentuk kode digital biner.

 Pemrosesan dilakukan secara elektronik oleh perangkat encoding menjadi 8 bit word PCM yang merepresentasikan level hasil kuantisasi yang sudah ditentukan yaitu dari –127 sampai dengan +127 interval kuantisasi.

 Bit paling kiri dari word PCM jika = 1 menyatakan level positif dan jika = 0 berarti level negatif.

 Pengkodean menghasilkan total 256 beda sampling (256 subsegmen) yang memerlukan 8 bit (28 = 256)

M S S S A A A A

7 6 5 4 3 2 1 0

 Teknologi R2 Signaling

Pada sistem ini terdapat 2 jenis sinyal, yaitu : a. Line Signaling

b. Interregister Signaling

 Line Signaling

Line signaling adalah sinyal yang berfungsi sebagai pengawas. Ada bermacam-macam line signaling sesuai dengan fungsinya, yaitu :

(25)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 22

– Sinyal clear-forward – Sinyal forward transfer

– Sinyal seizing-acknowledgement – Sinyal answer – Sinyal clear-back – Sinyal release-guard – Sinyal blocking  Interregister Signaling

Interregister signaling adalah sinyal-sinyal pengontrol call set-up. Ada 2 jenis sinyal ini dan dibedakan berdasarkan arahnya, yaitu sinyal arah maju (forward) dan arah mundur (backward). Sedangkan berdasarkan responnya terhadap forward sinyal dibagi menjadi Semi-compelled Multifrequency Code (SMFC) signaling dan Compelled Multifrequency Code. Dalam hal ini yang digunakan di Indonesia adalah SMFC.

 Kombinasi Multifrekuensi

Setiap sinyal yang dikirim merupakan sistem kode multifrekuensi ( 2 dari 6 frekuensi in-band ) yang memberikan kemungkinan metode signaling end to end antara register melalui dua atau lebih sentral tandem tanpa perlu regenerasi sinyal.

(26)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 23

BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

Fungsi dasar switching adalah penyambungan (interconnection), pengendalian (control), deteksi adanya permintaan sambungan, menerima informasi, mengirim informasi, mengadakan test sibuk, dan mengawasi pembicaraan.

Perkembangan perangkat switching dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem manual dan sistem otomat.

Terdapat tiga teknik switching dalam telekomunikasi, yaitu circuit switch, paket switch, dan message switch.

Sinyal analog adalah sinyal pemanfaatan gelombang elektromagnetik. Merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal tersebut menjadi kombinasi ututan bilangan 0 dan 1 secara terputus-putus (discrete) untuk proses pengiriman informasi yang mudah, cepat dan akurat.

Proses yang harus dilalui dalam metode pengubahan sinyal analog menjadi digital adalah melalui beberapa tahapan, yaitu : sampling, quntizing, coding, dan multiplexing.

Pensinyalan (signaling) didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati, bertujuan untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.

Pembagian signaling berdasarkan pemakaian kanal adalah CAS dan CCS, signaling berdasarkan fungsi adalah line signal dan register signal, signaling berdasarkan metode penyaluran adalah link by link, end to end, enbloc, dan overlap.

(27)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 24

DAFTAR PUSTAKA

Chein, Thomas M and Liu, Stephen S, ATM Switching System, Artech House, Boston London 1995

Russel, Travis, “Signaling System #7”, Mc Grawhill Telecommunication, 1998

http://www.scribd.com/doc/59577946/Bab-3-Signaling-Dan-Switching http://cizta-welcomemyfriend.blogspot.com/2009/12/pengertian-switch.html http://uzethea.blogspot.com/2010/04/pengertian-switch.html http://www.slideshare.net/snmpsimamora/switching-and-signalling-technique-1443356 http://wahyunurjaman.blogspot.com/2011/09/signaling.html http://www.artikata.com/arti-166931-signaling.html http://rizkyblog.com/info/pengertian-signaling-sentral/ http://rizkyblog.com/info/pengertian-signaling-dengan-contohnya/

Gambar

Gambar 2.11. memperlihatkan elemen-elemen system switching
Ilustrasi signaling saluran pelanggan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kebutuhan itu, 1 massa dapat diterapkan dalam desain, namun karena kendala lahan terhadap lahan gambut, massa diris dan dibagi bagi menjadi 4 unit massa

Pada kenyataannya penghuni rumah susun dalam memanfaatkan fasilitas tersebut terindikasi melakukan beberapa penyimpangan seperti adanya pemanfaatan ruang publik dan semi

pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis.. 32 TAHUN 2004 Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas

Hasil uji dari masing-masing variabel menunjukan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian dengan jumlah sampel 383 ini adalah reliable (tabel 4.1),

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Free

Tingkat pengetahuan bahaya rokok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba yang perokok dan mantan perokok mayoritas baik yaitu sebanyak 57,3%, hasil tersebut sebanding

Kupas Tuntas: Desain Web Impresif dengan Sistem Grid | Slamet Riyanto.Web.Id Copyright © 2003-2015 IlmuKomputer.Com.. 42 Gambar 2.124 Mengatur spesifikasi untuk

Selain itu masih adanya keluhan dari pegawai mengenai software tersebut, seperti AP2T yang tujuan utamanya adalah untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan serta