ANALISA IMPLEMENTASI LAYANAN VIDEO CONFERENCE BERBASIS WEB PADA JARINGAN WADSL
Novienstinawati¹, Hafidudin², Dr.rendy Munadi .³
¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
Abstrak
Video conference merupakan salah satu layanan multimedia yang memungkinkan di antara para penggunanya untuk melakukan komunikasi dalam waktu bersamaan meskipun berada di tempat yang berbeda. Proses conferencing yang dilakukan oleh tiga orang user ini tentunya akan dapat berjalan jika melibatkan suatu jaringan (network).
Adanya kemajuan teknologi komunikasi yang menuntut adanya kecepatan akses dengan kualitas yang bagus semakin memacu berbagai pihak untuk melakukan pengembangan teknologi yang sudah ada. Salah satu contoh teknologi yang bisa diterapkan pada jaringan telepon adalah teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL). Dan dalam perkembangannya sekarang, ADSL dapat difungsikan langsung terintegrasi sebagai access point wireless LAN atau lebih dikenal dengan wireless ADSL (WADSL). Sesuai dengan namanya teknologi ini tidak
menggunakan kabel, namun memanfaatkan gelombang radio untuk melakukan komunikasi antar user.
Keunggulan teknologi inilah yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan penelitian, salah satunya adalah dengan cara mengimplementasikan layanan video conference pada jaringan WADSL. Dan untuk lebih mempermudah akses layanan video conference, maka dalam penelitian kali ini layanan tersebut ditanamkan pada suatu website sehingga nantinya user hanya tinggal mengakses web server saja maka sudah bisa langsung mengakses layanan video conference Hasil analisis mampu memberikan informasi tentang optimalisasi teknologi WADSL untuk menunjang layanan video conference berbasis web. Setelah dilakukan sejumlah percobaan dengan beberapa skenario didapatkan hasil bahwa delay uplink rata-rata <210ms, sedangkan delay downlink rata <250ms. Jitter uplink rata <15ms, sedangkan jitter downlink rata-rata <45ms. Packet loss uplink rata-rata-rata-rata 0,05%, dan packet loss downlink rata-rata-rata-rata <5%.
Throughput cukup baik 95-100%. Hal ini masuk range standar ITU_T yang berarti kualitas layanan cukup baik.
Kata Kunci : video conference, web sever, access point, WADSL
Abstract
Video conference is one of multimedia services that make user be possible to communicate each other at the same time even they on different location. Conferencing process which done by at least three users will be done well if it involve a network.
Development of communication technology make such a demand about communication
technology which has high speed access with good quality that improve all elements to improve the existing technology. One of those technology which cuold be implemented on telephony network is Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL). Nowadays, ADSL could be straightly implemented and integrated as an access point wireless LAN or known as wireless ADSL
(WADSL). Appropriate with its name, this technology does not need any wire, indeed using radio wave to communicate with other user.
The advantages of these technology is could be used in research tool, one of them is
implementation video conference services on WADSL network. In order to simplify the access on video conference services, those service will be implemented on a website so that a user could access the web server in order to access video conference services.
As for result of this analysis can give information concerning optimalization of WADSL technology to support video conference service based on web. A number of experiments using several
scenarios are revealing result that the average uplink is the average delay uplink is <210ms, the average delay downlink is <250ms. The average jitter uplink is <15ms, the average jitter downlink is <45ms. The average packet loss uplink is 0,05%, a nd t he average packet loss downlink is <5%. The throughput is good enough between 95-100%. This case include in standard ITU_T that is means good quality for video conference.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan adanya tuntutan jaman akan layanan teknologi komunikasi yang mendekati kesempurnaan, baik itu dari segi kecepatan akses, kejernihan suara, ketajaman gambar, keutuhan data, dan lain sebagainya, maka perlu adanya penelitian untuk perbaikan kualitas layanan.
Video Conferencing merupakan salah satu jenis layanan multimedia yang
bisa memenuhi kebutuhan user saat ini yang menginginkan adanya komunikasi secara real time, anytime, dan anywhere. Layanan ini bisa diimplementasikan melalui suatu jaringan (network).
Pada jaringan lokal akses tembaga, pihak pengguna layanan (user) selalu menginginkan terciptanya berbagai macam layanan teknologi baru dalam satu saluran komunikasi, sedangkan para penyedia layanan (content provider) masih mengalami keterbatasan dalam menyediakan jasa aplikasi. Contoh teknologi yang mampu diterapkan pada jaringan telepon adalah Asymmetric Digital
Subscriber Line (ADSL) yang merupakan teknologi modem digital yang
digunakan pada jaringan telepon konvensional, yang mampu mengatasi kelemahan jarlokat. Dan sekarang ADSL dapat difungsikan langsung terintegrasi sebagai access point (AP) wirelessLAN, atau biasa dikenal wireless ADSL
(WADSL). Sesuai dengan namanya teknologi ini yang berarti tanpa kabel, dengan
memanfaatkan gelombang radio untuk melakukan komunikasi antar user.
Keunggulan dari xDSL yaitu sifat pipa dedicated line, yang berarti saluran tidak dibagi-bagi untuk beberapa pelanggan, sehingga alokasi bandwidth lebih terjamin dengan QoS tinggi. Oleh karena itu diperlukan analisis kualitas layanan di dua kondisi, layanan video converence melalui ADSL dan WADSL. Sehingga diharapkan mampu menjadi referensi perkembangan teknologi selanjutnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan sifatnya yang mobility teknologi wirelessLAN berkembang lebih pesat dibandingkan dengan teknologi fixed wireline. Selain tidak
BAB I PENDAHULUAN 2
Analisa Implementasi Layanan Video Conference Berbasis Web Pada Jaringan WADSL dibutuhkan instalasi perangkat pelanggan yang rumit seperti perkabelan, teknologi fixed wireline juga mendukung perkembangan teknologi wireless.
ADSL merupakan teknologi yang muncul berdasarkan pertimbangan
pemanfaatan jaringan kabel tembaga existing, namun sekarang juga berkembang dengan variasi kemampuan. Setelah ADSL dikembangkan dengan kemampuan tidak hanya fungsi bridging, tetapi dapat difungsikan sebagai router, kini ADSL juga mampu difungsikan secara langsung terintegrasi sebagai access point (AP)
wireless LAN yaitu wireless ADSL (WADSL). Sehingga PC user tidak harus
terhubung secara fisik dengan kabel ke modem ADSL, tetapi mampu mobile selama posisi user masih dalam coverage area modem WADSL. Model antena
WADSL ini adalah omni dengan coverage area sekitar 100 meter.
Tugas Akhir ini akan mengimplementasikan layanan video conference pada jaringan WADSL berbasis website. Setelah melakukan pengamatan kondisi jaringan dan peralatan di lapangan, rumusan masalah yang terkait dengan hal diatas adalah sebagai berikut:
§ Membangun aplikasi video conference berbasis web dari server ke user melalui WADSL.
§ Mengintegrasikan layanan video conference pada jaringan WADSL ke dalam
website.
§ Analisis performansi layanan video conference jaringan WADSL.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah :
§ Mengimplementasikan layanan video conference menggunakan teknologi
WADSL.
§ Mengintegrasikan layanan video conference pada jaringan WADSL ke dalam
website.
§ Mengetahui parameter – parameter ( delay, jitter, throughput, packet loss ) yang diperlukan jaringan WADSL agar memperoleh kualitas optimal.
BAB I PENDAHULUAN 3
Analisa Implementasi Layanan Video Conference Berbasis Web Pada Jaringan WADSL
1.4 BATASAN MASALAH
Untuk membatasi meluasnya materi pembahasan Tugas Akhir ini maka penulis membatasi permasalahan dan analisa ini yang mencakup hal-hal berikut ini :
§ Layanan yang akan diintegrasikan ke dalam website adalah layanan video
conference.
§ Aplikasi website menggunakan bahasa pemrograman PHPtriad dan database
MySQL berbasis CMS ( Contain Management System ).
§ Lokasi yang akan dianalisis adalah cakupan wilayah acces point WLAN
ADSL 108Mbps 11g yaitu sekitar 100 meter.
§ Kualitas video conference yang diukur adalah : delay, jitter, packet loss, dan
throughput.
§ Tidak membahas aspek security dan hand over. § Tidak membahas trafik karena keterbatasan alat ukur.
§ Menggunakan Operating System Windows pada sisi server dan user. § Protokol multimedia yang digunakan adalah protokol H.323.
§ Web browser yang digunakan adalah internet explorer.
1.5 METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, maka metodologi yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
1. Studi literatur dan studi lapangan
Meliputi pengumpulan bahan dan referensi buku atau jurnal ilmiah serta pembahasan teoritis melalui studi literatur yang berkaitan dengan dasar sistem WADSL, video conference, website, dan analisis performansi jaringan. 2. Desain model jaringan
Perancangan model jaringan disesuaikan dengan konsep yang dipahami sehingga dapat memenuhi syarat analisis performansi jaringan.
3. Perancangan sistem
Implementasi pada Tugas Akhir ini mengintegrasikan antara jaringan WADSL dengan aplikasi video conference menggunakan media website interaktif.
4. Aplikasi dan analisis kualitas layanan pada jaringan WADSL
BAB I PENDAHULUAN 4
Analisa Implementasi Layanan Video Conference Berbasis Web Pada Jaringan WADSL Setelah sistem diaplikasikan pada jaringan, langkah selanjutnya pengambilan data. Kemudian dilakukan analisis faktor throughput, packet loss, delay dan
jitter yang terjadi pada saat implementasi sistem.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang perlunya penelitian layanan video conference berbasis web pada jaringan WADSL, tujuan penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang penjelasan teoritis dalam berbagai aspek yang akan mendukung ke arah analisis Tugas Akhir.
BAB III PEMODELAN SISTEM
Perancangan sistem jaringan WADSL berbasis website, meliputi perancangan network management server, perancangan sistem jaringan ke user menggunakan jaringan telepon dan teknologi
wireless.
BAB IV ANALISA
Meliputi implementasi, pengukuran dan analisis terhadap kualitas layanan video conference untuk sistem jaringan WADSL. Analisis yang dilakukan antara lain dengan melihat kemampuan jaringan yang ada, dalam mendukung aplikasi video conference. Parameter yang di analisis adalah delay, jitter, throughput, dan packet loss.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan yang bisa diambil dari hasil analisa serta saran-saran untuk perbaikan dan kemungkinan pengembangan untuk penelitian berikutnya.
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Besarnya one way delay rata-rata pada saat uplink <210ms, sedangkan pada saat downlink <250ms, sehingga masih sesuai dengan standar ITU-T yaitu antara 150-400ms.
2. Besarnya jitter rata-rata pada saat uplink <15ms, sedangkan pada saat
downlink <45ms. Sehingga untuk jitter pada saat uplink masih sesuai
dengan standar CISCO yaitu antara <30ms, tetapi pada saat downlink sudah melebihi batas toleransi.
3. Besarnya packet loss rata-rata pada saat uplink <0,05%, sedangkan pada saat downlink <5%. Sehingga masih sesuai dengan standar CISCO yaitu <5%.
4. Besarnya throughput rata-rata baik pada saat uplink maupun downlink cukup bagus yaitu antara 95-100%.
5. Berdasarkan pengukuran parameter-parameter QoS (delay, jitter, packet
loss, dan throughput) menunjukkan bahwa faktor jarak dan penghalang
berpengaruh terhadap QoS. Semakin jauh jarak dari accesspoint dan adanya faktor penghalang maka QoS akan mengalami penurunan.
5.2 SARAN
1. Melakukan implementasi layanan video conference dengan protokol lainnya.
2. Dengan menambah jumlah user yang mengakses layanan secara bersamaan lebih banyak sehingga bisa diteliti lebih lanjut mengenai besarnya trafik yang membebani jaringan.
3. Meneliti lebih dalam mengenai seberapa besar nilai dari faktor penghalang dan pengaruhnya terhadap QoS.
BAB V KESIMPULAN dan SARAN 42
Analisa Implementasi Layanan Video Conference Berbasis Web Pada Jaringan WADSL 4. Menanamkan layanan multimedia lainnya ke dalam web server selain
video conference, sehingga dapat diteliti lebih lanjut mengenai pengaruh
adanya background trafik terhadap QoS.
5. Melakukan implementasi penggunaan layanan video conference pada jaringan WADSL sebagai salah satu sarana pembelajaran di kampus ( misalnya untuk E-Learning dan perwalian ).
43
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Arianto, Tririan. Implementasi Multimedia Pada Jaringan Wireless LAN
Berbasis Web Di Kampus STT Telkom Bandung. Tugas Akhir, STT Telkom,
Bandung.2006.
[2]. Bani Putri, Agung. Implementasi Layanan Tripleplay Berbasis Web Pada
Jaringan WADSL. Tugas Akhir, STT Telkom, Bandung.2007.
[3]. Cisco System. Inc,”Understanding Delay in Packet Voice Networks”, USA. 2004.
[4]. Hill, McGraw. Broadband Telecommunications Handbook. USA : Cosco Press. 2005.
[5]. Kurose, J.F. Ethereal Lab : Getting Started. USA : All Rights Reserved. 2005. [6]. Luthfie, Ahmad. Mudah Membuat Website dengan AuraCMS. Yogyakarta :
Penerbit ANDI. 2005.
[7]. Noviandari, Irma. Implementasi Video Conference Pada Jaringan STTTelkom
Dengan Protokol H.323 Berbasis Web. Tugas Akhir, STT Telkom,
Bandung.2007.
[8]. Solution, Team. “Video Conferencing System”, UK. 2004.
[9]. Tharom, Thabratas dan W.Purbo, Onno. Teknologi VoIP (Voice over Internet
Protocol), Jakarta, PT. Elex Media Komputindo. 2001.
[10]. www.3com.com.tr
[11]. www.microsoft.com
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)