• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU

Keberadaan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (KITSBU) sebenarnya berawal dari adanya pemisahan fungsi Pembangkitan dan Penyaluran di tubuh PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran (KITLUR) Sumatera Bagian Utara, yang sebelumnya dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 111.K/023/DID/1996, tanggal 18 Nopember 1996, dengan azas wilayah kerja meliputi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau Daratan. Keberadaan unit ini kemudian dikembangkan dengan satuan organisasi pusat listrik, transmisi dan gardu induk pada sektor – sektor di lingkungan PT PLN (Persero) Kitlur Sumbagut melalui Keputusan Direksi Nomor 056.T.K/023/DIR tanggal 29 April 1998, yang ditandai dengan hadirnya Unit Pembangkitan Sektor Belawan, Unit Penyaluran Sektor Glugur dan Gardu Induk Paya Pasir.

Selanjutnya dengan pemisahan fungsi pembangkitan dan penyaluran itu, PT PLN (Persero) melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 193.K/010/DIR/2003 membagi wilayah Sumatera menjadi 3 wilayah pengelolaan, yaitu Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) serta Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Sumatera.

(2)

Untuk merealisasikan tugas tersebut, PLN sendiri membentuk tim kerja berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 223.K/010/DR/2003, yang bertugas memberikan dukungan kepada Direksi PT PLN (Persero) dalam bentuk masukan stratejik berupa kajian, rekomendasi konsep usulan rencana pembentukan organisasi dan persiapan pemisahan fungsi pembangkitan dan penyaluran di Sumatera.

Pengoperasian unit PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, resmi dilakukan sejak April 2005, setelah dipisah dari fungsi penyaluran melalui Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 178.K010/DIR/2004,tertanggal 24 Agustus 2004. Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang berkantor di Jalan Brigjend Katamso Km 5.5 Titi Kuning Medan, dalam menjalankan fungsinya, mengelola pengoperasian mesin – mesin pembangkitan di wilayah Riau daratan, Sumatera Utara dan Aceh.

B. Stuktur Organisasi & Personalia

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, untuk itulah maka struktur organisasi harus dirancang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keadaan perusahaan.

Struktur organisasi yang diciptakan haruslah mampu menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara optimal. Dengan demikian struktur organisasi yang baik akan dapat membagi seluruh tugas, wewenang dan

(3)

tanggung jawab serta mampu mengatur tata hubungan yang harmonis antar unit – unit organisasi yang ada dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara pertama kali diatur didalam Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 178.K010/DIR/2004, tertanggal 24 Agustus 2004.

Struktur organisasi PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara dapat dilihat pada lampiran 1.

C. Uraian Tugas

Untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkan perusahaan, maka manajemen memberikan tugas dan tanggung jawab pada masing - masing bagian.

Tugas dan tanggung jawab masing - masing bagian yang terdapat pada PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara adalah sebagai berikut :

1. Manajer Perencanaan

Tugas pokok Manajer Perencanaan adalah bertanggung jawab atas tersedianya perencanaan jangka panjang, perencanaan sumber daya, perencanaan pengusahaan serta perencanaan investasi, analisa dan evaluasi pengembangan pembangkit, pengelolaan kegiatan enjinering, perencanaan energi primer, RUKD dan RPTL, pengembangan dan penerapan sistem teknologi informasi, tersedianya data dan pelaporan untuk kepentingan internal dan eksternal serta pengembangan usaha lain yang menunjang bisnis inti perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi

(4)

perusahaan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Manajer Perencanaan dibantu oleh :

a. Deputi Manajer Perencanaan Pembangkitan

Tugas pokok Deputi Manajer Perencanaan Pembangkitan adalah menyusun perencanaan operasi dan pemeliharaan pembangkit guna tersedianya tenaga listrik baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang, menyusun perencanaan energi primer, menganalisa dan mengevaluasi hasil pencapaian kinerja perusahaan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Perencanaan Pembangkitan dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

b. Deputi Manajer Perencanaan Pengusahaan

Tugas pokok Deputi Manajer Perencanaan Pengusahaan adalah menyusun rencana pengusahaan pembangkit, menganalisa kelayakan investasi serta mengupayakan peningkatan efisiensi dan keandalan pembangkit. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Perencanaan Pengusahaan dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

c. Deputi Manajer Sistem Teknologi Informasi

Tugas pokok Deputi Manajer Sistem Informasi adalah merencanakan pengembangan sistem teknologi informasi serta pengelolaannya, melakukan kajian terhadap perkembangan sistem teknologi informasi termasuk penyusunan anggaran biayanya. Untuk

(5)

melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Sistem Teknologi Informasi dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

2. Manajer Produksi

Tugas Pokok Manajer Produksi adalah bertanggung jawab atas perencanaan operasi dan pemeliharaan, pengadaan dan pengendalian bahan bakar dan inventory, pembinaan operasi dan pemeliharaan, manajemen aset pembangkitan, lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan, pencapaian target produksi tenaga listrik dengan efisiensi serta mutu dan keandalan yang baik, serta kepastian jadwal dan ketepatan waktu pemeliharaan aset pembangkitan; pencapaian target penjualan tenaga listrik dengan harga yang kompetitif dan berorientasi kepada kebutuhan pelanggan. Dalam melaksanakan tugas pokok Manajer Produksi dibantu oleh :

a. Deputi Manajer Thermal

Tugas pokok Deputi Manajer Thermal adalah monitoring, menganalisa dan mengevaluasi operasi dan pemeliharaan pembangkitan PLTU, PLTGU, PLTG dan PLTD termasuk penyusunan anggaran biayanya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Thermal dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

(6)

b. Deputi Manajer Hidro

Tugas pokok Deputi Manajer Hidro adalah monitoring, menganalisa dan mengevaluasi operasi dan pemeliharaan Pembangkitan Tenaga Air termasuk anggaran biayanya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Hidro dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

c. Deputi Manajer Energi Primer

Tugas pokok Deputi Manajer Energi Primer adalah monitoring, menganalisa dan mengevaluasi hasil pemakaian bahan bakar dan pelumas setiap unit pembangkit. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Energi Primer dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

d. Deputi Manajer Perbekalan dan Pengendalian Kontrak

Tugas pokok Deputi Manajer Perbekalan dan Pengendalian Kontrak adalah untuk memantau dan mengendalikan kontrak pekerjaan di bidang pembangkitan serta mengawasi dan memantau serah terima material bawaan Proyek, mengendalikan pemakaian material agar turn overnya sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan. Untuk

melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Pengendalian Kontrak dan Perbekalan dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

(7)

3. Manajer Keuangan

Tugas pokok Manajer Keuangan adalah bertanggung jawab atas perencanaan anggaran operasi dan investasi tahunan (RKAUB) serta pengelolaan anggaran, pengelolaan keuangan, pengelolaan akuntansi, pengelolaan pajak dan asuransi, transaksi energi, terselenggaranya pengelolaan pendanaan dan pengelolaan arus kas secara akurat, pembinaan dan pengembangan sistem manajemen keuangan sesuai dengan prinsip- prinsip manajemen keuangan yang baik, menjamin akurasi dan ketepatan waktu penyajian akuntansi dan pelaporan keuangan, serta menyusun, memantau dan mengevaluasi kinerja unit bisnis beserta unit-unit pelaksananya. Dalam melaksanakan tugas pokok Manajer Keuangan dibantu oleh :

a. Deputi Manajer Anggaran

Tugas pokok Deputi Manajer Anggaran adalah merencanakan, menyusun, mengelola dan mengendalikan anggaran perusahaan serta menganalisa hasil penyerapan anggaran. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Anggaran dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

b. Deputi Manajer Akuntansi

Tugas pokok Deputi Manajer Akuntansi adalah mengevaluasi laporan keuangan secara periodik berdasarkan ketentuan yang berlaku dan membuat analisa laporan keuangan. Untuk melaksanakan tugas

(8)

pokok tersebut Deputi Manajer Akuntansi dibantu oleh staf yang terdiri dari :

• Supervisor Akuntansi Aktiva Tetap dan PDP

Tugas pokok Supervisor Akuntansi Aktiva Tetap dan PDP adalah membuat dan mengevaluasi laporan inventarisasi aktiva tetap dari unit, membuat laporan pembukuan bulanan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Supervisor Akuntansi Aktiva Tetap dan PDP dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

• Supervisor Akuntansi Umum dan Biaya

Tugas pokok Supervisor Akuntansi Umum dan Biaya adalah menginput transaksi bukti keuangan dan akuntansi, membuat daftar perkiraan penutup, membuat laporan pembukuan bulanan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Supervisor Akuntansi Umum dan Biaya dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

c. Deputi Manajer Keuangan

Tugas pokok Deputi Manajer Keuangan adalah mengelola dan mengendalikan kas/bank serta mengelola asuransi dan pajak, menganalisa arus kas, dan laporan keuangan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Keuangan dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

(9)

• Supervisor Asuransi dan Pajak

Tugas pokok Supervisor Asuransi dan Pajak adalah Memeriksa, memonitor faktur pajak PPN dan perhitungan potongan pajak PPN dan asuransi, bukti pemotongan pajak, rekapitulasi potongan Pph, pemberitahuan SPT tahunan, setoran pajak PPh 21, 22, 23 dan 15 serta polis asuransi asset dan laporan pajak triwulan ke PLN pusat. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Supervisor Asuransi dan Pajak di bantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

• Supervisor Administrasi Keuangan

Tugas pokok Supervisor Administrasi Keuangan adalah mengelola administrasi keuangan meliputi pengecekan kelengkapan dan kebenaran bukti tagihan atau bukti lain yang akan dilakukan pembayaran keuangannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Supervisor Administrasi Keuangan dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

4. Manajer Sumber Daya Manusia & Administrasi

Tugas pokok Manajer SDM & Administrasi adalah bertanggung jawab atas tersedianya Sumberdaya Manusia yang berkualitas serta mempunyai kompetensi sesuai bidang tugasnya melalui penyelenggaraan rekrutmen, penempatan, pembinaan dan pengembangan Sumber Daya

(10)

Manusia secara komprehensif dan terencana serta pengembangan organisasi sesuai kebutuhan Unit Bisnis; pengelolaan kegiatan administrasi kepegawaian, termasuk penyelengaraan analisa jabatan dan evaluasi jabatan ; kebijakan dalam menghadapai masalah hukum yang timbul selama kegiatan perusahaan, kebijakan dan strategi komunikasi, hubungan masyarakat, hubungan industrial dan Community Development serta penyelenggaraan kesekretariatan dan rumah tangga kantor. Dalam melaksanakan tugas pokok Manajer SDM & Administrasi dibantu oleh : a. Deputi Manajer Perencanaan Sumber Daya Manusia &

Organisasi

Tugas pokok Deputi Manajer Perencanaan SDM & Organisasi adalah merencanakan pengembangan organisasi, penyusunan analisa jabatan dan evaluasi jabatan, penetapan formasi jabatan dan formasi tenaga kerja serta perencanaan kebutuhan fasilitas kepegawaian termasuk penyusunan anggaran biayanya dan merencanakan diklat, melaksanakan rekrutment, mengadakan konseling, menganalisa pelaksanaan mutasi jabatan dan pengembangan karier. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Perencanaan SDM

& Organisasi dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

b. Deputi Manajer Administrasi Sumber Daya Manusia

Tugas pokok Deputi Manajer Administrasi SDM adalah pengelolaan sistem administrasi SDM, kesejahteraan pegawai, emolumen pegawai termasuk penyusunan anggaran biayanya,

(11)

perhitungan pajak penghasilan pegawai. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Administrasi SDM dibantu oleh staf yang terdiri dari :

• Supervisor Administrasi SDM

Tugas pokok Supervisor Administasi SDM adalah mengelola data mengenai kenaikan peringkat/berkala, mutasi, pensiun, mengupdate data pegawai, mengamankan dan memelihara dosir pegawai dan membuat Surat Keputusan mengenai kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Supervisor Administrasi SDM dibantu oleh staf yang terdiri dari

Jabatan Fungsional.

• Supervisor Kesejahteraan Pegawai

Tugas pokok Supervisor Kesejahteraan Pegawai adalah mengelola proses penggajian dan emolumen pegawai dan pensiunan, pelayanan kesehatan pegawai, melakukan kerjasama dengan rumah sakit, apotik serta melakukan proses administrasinya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Supervisor Kesejahteraan Pegawai dibantu oleh staf yang terdiri

dari Jabatan Fungsional.

c. Deputi Manajer Umum

Tugas pokok Deputi Manajer Umum adalah pengelolaan dan membina kegiatan kesekretariatan dan rumah tangga kantor, keamanan lingkungan, melaksanakan proses pengadaan fasilitas dan

(12)

sarana kantor. Untuk melaksanakan tugas pokoknya Deputi Manajer Umum dibantu oleh staf yang terdiri dari :

• Supervisor Sekretariat

Tugas pokok Supervisor Sekretariat adalah mengelola kesekretariatan dan administrasi Kantor Induk, membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), mengelola keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Supervisor Sekretariat dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

d. Deputi Manajer Komunikasi dan Hukum

Tugas pokok Deputi Manajer Komunikasi dan Hukum adalah mengelola kehumasan dan bantuan hukum termasuk penyusunan anggaran biayanya, menganalisa hasil pelaksanaan kehumasan dan kebijakan-kebijakan hukum yang menyangkut dengan perseroan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Komunikasi dan Hukum dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

5. Kepala Audit Internal (KAI)

Tugas pokok Kepala Audit Internal (KAI) adalah bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembinaan dan penilaian sistem pengendalian manajemen, operasional maupun keuangan serta memberikan rekomendasi

(13)

bagi perbaikan dan kemajuan perusahaan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Audit internal dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara adalah unit usaha PLN yang bergerak dalam kegiatan pembangkitan tenaga listrik dengan menggunakan pembangkit PLTA, PLTU, PLTD, PLTG, dan PLTGU yang tersebar di tiga provinsi yaitu Nanggro Aceh Darusalam, Sumatera Utara, dan Riau.

Keberadaan mesin pembangkit listrik merupakan tulang punggung sektor ketenagalistrikan yang merupakan tugas PLN Pembangkitan Sumbagut, sebab dari sinilah semua rangkaian tugas penyediaan tenaga listrik diawali. Sumber energi listrik diproduksi dengan memanfaatkan berbagai energi primer seperti, minyak, gas alam, air (atau kombinasi diantara berbagai energi primer tersebut) ditransformasi mejadi energi mekanis yang selanjutnya menggerakkan generator pembangkit listrik. Energi primer : gas alam, HSD/MFO dan air ditransformasikan menjadi energi mekanis untuk memutar turbin generator.

Dengan demikian, produktivitas pembangkit listrik di Sumatera Utara sangat tergantung dengan ketersediaan pasokan energi primer tersebut.

(14)

E. Kinerja Usaha Terkini

Adapun kinerja usaha PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumbagut selama tahun 2008 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Kinerja usaha PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumbagut

Tahun 2008 PERSPEKTIF INDIKATOR

KINERJA PENCAPAIAN KINREJA

BISNIS INTERNAL

Faktor Ketersediaan Ekuivalen

1. Percepatan pemulihan pembangkit yang mengalami gangguan,

2. Pelaksanaan Har tepat waktu pemeliharaan,

3. Menekan angka gangguan pembangkit, 4. Menekan angka derating.

Rasio Energy dengan BBM

1. Memaksimalkan pengoprasian mesin pembangkit berbahan bakar gas dan PLTA,

2. Meningkatkan keandalan pembangkit berbahan bakar non BBM dan PLTA.

Pemakaian Sendiri

1. Meningkatkan keandalan pembangkit PLTA,

2. Megoptimalkan pemeliharaan alat-alat bantu agar tetep efisien.

Tara Kalor 1. Mengoptimal pemeliharaan pembangkit, 2. Mengoptimalkan pola oprasi pembangkit.

PELAYANAN PELANGGAN

EFOR 1. Mempercepat pemulihan pembangkit yang mengalami gangguan,

2. Melakukan predictive maintenance.

PEMBELAJARAN Perbaikan

Kualitas dan Kuantitas SDM

1. Melakukan mapping kompetensi, 2. Melakukan rekrutman,

3. Menyusun Traning Need Analisis (TNA).

Efektivitas

Organisasi dan Sistem SDM

1. Implementasi ISO 9001:2000, 2. Pelaksanaan employee engagement

survey,

3. Penyempurnaan organisasi dan perangkatnya.

PENGAWASAN Aspek Pengawasan

Semua proses dilaksanakan sesuai peraturan yang ditetapkan dan sesuai dengan proses administrasi.

(15)

F. Rencana Kegiatan

Adapun rencana kegiatan PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumbagut pada tahun 2009 adalah :

1. Merehabilitasi prasarana dan sarana kelistrikan yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Sumatera Bagian Utara,

2. Meremajakan peralatan-peralatan yang spare partnya sudah tidak berproduksi,

3. Menjaga kondisi lingkungan disekitar PLTA,

4. Mengoptimalkan pola operasi pembangkit (merit order), 5. Meningkatkan keandalan pembangkit PLTA,

6. Melakukan retrofit terhadap peralatan-peralatan yang sudah tidak efisien, 7. Melakukan predictive maintenance,

8. Memperkuat fungsi engineering di sektor / unit-unit pembangkit 9. Pelaksanaan pr ogram peduli lingkungan tepat waktu dan tepat sasaran 10. PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

akan meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat sehingga pemadaman lampu dapat dikurangi seminal mungkin.

Referensi

Dokumen terkait

penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode Total Physical Response untuk meningkatkan vocabulary bahasa Inggris siswa tentang Healthy habits

Bagi peneliti selanjutnya agar memperoleh gambaran tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran untuk mengembangkan konsep bilangan di Taman Kanak-kanak

Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih

Aktiva tetap merupakan bagian dari neraca yang dilaporkan oleh manajemen dalam setiap periode atau setiap tahun, aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk

Berdasarkan kondisi tersebut, sedikitnya terdapat dua kategori kompetensi yang akan diteliti oleh penulis, yakni (1) kompetensi pedagogik merupakan kemampuan

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera bagian Utara adalah unit usaha PLN yang bergerak dalam kegiatan pembangkitan tenaga listrik dengan menggunakan pembangkit jenis PLTA,

tetangga terdekat menduga persentase keluarga miskin di Indonesia sebesar 40,93%; Model RPTG dengan menggunakan pembobot fungsi Kernel Bisquare lebih baik digunakan

[r]