• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rahasia Dua Kalimat Syahadat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rahasia Dua Kalimat Syahadat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Disalin dari www.khotbahjumat.com Page 1

Rahasia Dua Kalimat Syahadat

[Khutbah Pertama]

َِّْإ

ُرِىُعََٔو ،ُُٖشِفِغَزِغََٔو ُُُِِٕٗعَزِغََٔو ُُٖذَِّحَٔ لله َذَِّحٌْا

َِِٓ ،بٌَِٕبَِّعَؤ ِدبَئَُِّع َِِِٓو بَِٕغُفَِٔؤ ِسِوُشُش ِِِٓ للهبث بٍََف للها ِِٖذِهََ

َ٘ بٍََف ًٍِِْضَُ ََِِٓو ٌَُٗ ًَِّضُِ

،ٌَُٗ ٌَِدب

ُذَهِشَؤَو ،ٌَُٗ َهَِِشَش بٌَ َُٖذِحَو للها لاإ ٌَٗإ بٌَ َْْؤ ُذَهِشَؤ

ٌُُِٗىُعَسَو ُُٖذِجَع اّذََّّحُِ ََّْؤ

َْىٍُِِّغُِّ ُُزَٔؤَو َّلاِإ َُّٓرىَُّر َلاَو ِِٗربَمُر َّكَح للها اىُمَّرا اىَُِٕاَء ََِٓزٌَّا َبهََُّؤبََ

بَهََُّؤبََ

ُمَّرا ُطبٌَّٕا

ٍحَذِحاَو ٍظْفَٔ ِِِّٓ ُُىَمٍََخ ٌِزٌَّا ُُُىَّثَس اى

ًءأَغَِٔو اّيرِثَو ًلابَخِس بَُّهِِِٕ َّثَثَو بَهَخِوَص بَهِِِٕ َكٍََخَو

للها َِّْإ ََبَحِسَلأْاَو ِِٗث َْىٌَُءأَغَر ٌِزٌَّا َللها اىُمَّراَو بّجُِلَس ُُِىٍََُِع َْبَو

بَهََُّؤبََ

ا اىَُِٕاَء ََِٓزٌَّا اّذَِذَع ًلاِىَل اىٌُىُلَو للها اىُمَّر

.

ِحٍِِصَُ

َللها ِعِطَُ ََِٓو ُُِىَثىُُٔر ُُِىٌَ ِشِفِغَََو ُُِىٌَبَِّعَؤ ُُِىٌَ

بُِّّظَع اّصِىَف َصبَف ِذَمَف ٌَُٗىُعَسَو بََِّؤ

ُذِعَث :

ٌِِذَهٌْا َشَُِخَو للها ُةبَزِو ِثَِِذَحٌْا َقَذِصَؤ َِّْئَف ِسِىُُِإٌْا َّشَشَو ٍُع و ٍُٗع للها ًٍص ٍذََّّحُِ ٌُِذَ٘

،بَهُربَثَذِحُِ

ًَُّوَو ،ٌخٌَبٍََض ٍخَعِذِث ًَُّوَو ،ٌخَعِذِث ٍخَثَذِحُِ ًَُّوَو

ِسبٌَّٕا ٍِف ٍخٌَبٍََض .

ٌِِٗآ ًٍََعَو ،ٍذَّحُِ ًٍََع ًَص ُهٌٍا

ٍَُِعَو ِِٗجِحَصَو .

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Membangun sebuah bangunan dimulai dengan meletakkan pondasinya, pondasi ini harus baik dan kokoh karena ia penopang bagi apa yang diletakkan di atasnya. Jika pondasinya kokoh, maka bangunannya akan tegak dengan kokoh pula, sebaliknya jika pondasinya rapuh maka tidak perlu menunggu lama bangunan tersebut akan roboh. Islam bisa diibaratkan sebuah bangunan. Jika tegak-nya bangunan mesti ditopang dengan pondasi yang kokoh, maka tegaknya dinul Islam pun mesti didasari dengan pondasi yang kuat. Jika bangunan roboh dengan cepat tanpa pondasi yang kokoh maka dinul Islam pun demikian.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Tahukah kita apakah pondasi Islam? Ia adalah syahadat. Di atas syahadat inilah bangunan Islam ditegakkan. Oleh karena itu, ketika nabi menjelaskan pilar-pilar Islam, beliau mengawalinya dengan syahadat.

(2)

Disalin dari www.khotbahjumat.com Page 2

ٍَُِٕث

ٍظَِّخ ًٍََع ََُلاِعِئٌْا :

ُ للها َّلاِإ ٌَٗإ َلا َْْؤ ِحَدبَهَش

ِءبَزَِِإَو ،ِحَلاَّصٌا َِبَلِإَو ،للها ُيِىُعَس اّذََّّحُِ ََّْؤَو ،ِحبَوَّضٌا

َْبَضََِس َِِىَصَو ،ِّحَحٌْاَو .

“Islam dibangun di atas lima perkara: Syahadat, bahwa tiada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim, Mukhtashar Shahih al- Bukhari, no. 8 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 62, dari Ibnu Umar).

Disebutkannya syahadat dalam urutan pertama berarti apa yang sesudahnya berpijak kepadanya, lebih tegasnya apa yang sesudahnya yaitu mendirikan shalat, membayar zakat, haji, dan puasa tidak sah dan tidak diterima tanpa pijakan syahadat. Maka, di dalam Alquran di dalam banyak ayat, Allah selalu mengindukkan amal shalih kepada iman. Benar sekali Imam Muslim rahimahullah yang menulis sebuah bab dalam Shahih-nya: Bab: Barangsiapa Tidak Beriman, Maka Amal Shalih Tidak Berguna Baginya. Selanjutnya, dia menurunkan hadits Aisyah yang bertanya kepada Nabi, “Ya Rasulullah, Ibnu Jud‟an semasa jahiliyah bersilaturahim dan memberi makan orang miskin. Apakah itu berguna baginya?”

Nabi menjawab,

ٌَ َُِّٗٔإ ،ُُٗعـَفََِٕ بٌَ

بِِّىََ ًْـُمََ ُِ

:

َِِِّٓذٌا ََِىََ ٍِِزَئُِِطَخ ٌٍِِ ِشـِفْغا ِّةَس .

“Tidak berguna baginya, karena dia tidak pernah suatu hari pun berkata, ‘Ya Rabbi, ampunilah kesalahanku pada Hari Pembalasan’.” (H.R. Muslim. Mukhtashar Shahih Muslim, no. 41).

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Tidak hanya hadits tersebut yang mensyaratkan syahadat agar amal shalih diterima, sebelumnya ayat-ayat alquran telah menetapkan hal yang sama. Salah satunya adalah Firman Allah,

َِِّإ ُُِهُربَمَفَٔ ُُِهِِِٕ ًََجْمُر َْؤ ُُِهَعََِٕبََِو

ٌِِٗىُعَشِثَو ِللهبِث اوُشَفَو ُُِهََّٔؤ

“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya.” (At-Taubah: 54).

Imam Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya terhadap ayat ini, “Amal shalih hanya sah dengan iman.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/162). Oleh karena itu, ketika Nabi mengutus Mu‟adz bin Jabal sebagai hakim dan da‟i ke kota Yaman, beliau berpesan kepadanya agar memulai berdakwah dengan syahadat. Sabda beliau,

ُُِهُعِدُا

،للها ُيِىُعَس ٍَِِّٔؤَو ،للها َّلاِإ ٌٗإ َلا َْْؤ ِحَدبَهَش ًٌَِإ

َضَشَزْفا ِذَل َ للها ََّْؤ ُُِهٍِِِّعَإَف هٌزٌ َنِىُعبَطَؤ ُُِ٘ ِْْئَف

ُُِ٘ ِْْئَف ،ٍخٌٍَََُِو ٍَِىََ ًُِّو ٍِف ٍداَىٍََص َظَِّخ ُِِهٍََُِع

ْفا للها ََّْؤ ُُِهٍِِِّعَإَف هٌزٌ َنِىُعبَطَؤ

ًخَلَذَص ُِِهٍََُِع َضَشَز ٍِف

ًٍََع ُّدَشُرَو ُِِهِئبَُِْٕغَؤ ِِِٓ ُزَخِؤُر ،ُِِهٌِاَىَِِؤ

ُِِهِئاَشَمُف .

(3)

Disalin dari www.khotbahjumat.com Page 3

“Ajaklah mereka kepada syahadat, bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa aku adalah Rasulullah, jika mereka telah mematuhimu dalam hal itu, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari semalam, jika mereka telah mematuhimu dalam hal itu maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka zakat pada harta mereka, yang diambil dari orang- orang kaya dari mereka dan diberikan kepada orang-orang miskin dari mereka.” (H.R. al- Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 666 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 501).

Dari sini kaum Muslimin mengetahui dan memahami untuk selanjutnya bahwa mengikrarkan dan memegang syahadat dengan teguh dalam kehidupan adalah perkara yang tidak bisa ditawar lagi.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Apa itu syahadat? Syahadat adalah persaksian dengan dasar keyakinan yang kuat di dalam hati. Syahadat ini terbagi menjadi dua: Syahadat tauhid yaitu ucapan هالل الَِإ هلإ الَ dan syahadat risalah yaitu ucapan الل هل ْوهسار ٌداماحهم. Yang pertama, berarti tidak ada apapun atau siapapun yang berhak disembah kecuali Allah semata. La ilaha meniadakan hak penyembahan dari selain Allah dan illallah menetapkannya untuk Allah semata. Dua perkara inilah yang dikenal dengan rukun syahadat. Syahadat ini menuntut pemurnian ibadah semata-mata untuk Allah, dan membuang syirik yang berarti menduakan Allah dalam beribadah.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

َٖاَشْوِإَِ

ِشُفْىََ ََّٓف ٍَِّغٌْا َِِٓ ُذِشُّشٌا َََُّٓجَّر ذَل َِِّٓذٌا ٍِف

ِحَوِشُعٌْبِث َهَغَِّزِعا ِذَمَف ِللهبِث ِِِٓؤََُو ِدىُغبَّطٌبِث َلا ًَمْثُىٌْا

َصِفِٔا بَهٌَ ََب

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat.” (Al-Baqarah: 256).

Adapun syahadat yang kedua, maka akan khatib jelaskan pada khutbah kedua.

Akibat Hukum dari Syariat

Di dunia, barangsiapa bersyahadat, maka dia adalah seorang Muslim, baginya hak yang sederajat dengan kaum Muslimin dan atasnya kewajiban yang sederajat dengan kaum Muslimin, terlindungi darah, harta, dan keluarganya.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

اىٍُِربَل

ِشِخَلأْا َِِىٌَُْبِث َلاَو ِللهبِث َْىُِِِٕؤََُلا ََِٓزٌَّا

َو ٌُُٗىُعَسَو ُللها َََّشَحبَِ َْىُِِّشَحََُلاَو

ََِٓد َْىَُِٕذَََلا ََِٓزٌَّا َِِٓ ِّكَحٌْا

َخََِضِدٌْا اىُطِعَُ ًَّزَح َةبَزِىٌْا اىُروُؤ

َْوُشِغبَص َُُِ٘و ٍذََ َٓع

(4)

Disalin dari www.khotbahjumat.com Page 4

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada Hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul- Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (At-Taubah: 29).

Sabda Nabi,

ُدِشُِِؤ

ُ للها َّلاِإ ٌَٗإ بٌَ َْْؤ اِوُذَهِشََ ًَّزَح َطبٌَّٕا ًَِربَلُؤ َْْؤ اىُرِؤََُو ،َحَلاَّصٌا اىُُِِّمََُو ،للها ُيِىُعَس اّذََّّحُِ ََّْؤَو

،َحبَوَّضٌا

َُُِ٘ءبَِِد ٍِِِِّٕ اِىَُّصَع هٌر اِىٍَُعَف اَرِئَف

َلاِعِئٌْا ِّكَحِث بٌَِّإ ُُِهٌَاَىَِِؤَو للها ًٍََع ُُِهُثبَغِحَو ،َِ

.

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Apabila mereka melakukan itu, mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku, kecuali dengan hak Islam dan hisabnya atas Allah.”

(Muttafaq ‘alaihi, dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 24 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 5).

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Dari sini, maka Nabi sangat mengingkari pelanggaran terhadap darah orang yang mengucapkan „La ilaha illallah’. Usamah bin Zaid berkata, “Rasulullah mengutus kami dalam sebuah pasukan, maka kami menyerang beberapa kelompok orang dari suku Juhainah.

Aku sendiri berhadapan dengan seorang laki-laki, dia mengucapkan „la ilaha illallah„, maka aku menusuknya. Karena hal itu mengganjal di dalam hatiku, maka aku pun menyampaikannya kepada Rasulullah. Rasulullah bersabda, “Dia mengucapkan „la ilaha illallah„ dan kamu membunuhnya?” Aku membela diri, “Ya Rasulullah, dia mengucapkannya karena takut senjata.” Rasulullah bersabda, “Mengapa kamu tidak membelah hatinya agar kamu mengetahui apakah dia demikian atau tidak?” Usamah berkata, “Nabi terus mengulangulang perkataannya kepadaku sehingga aku berharap baru masuk Islam pada hari ini.” (H.R. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 7).

Adapun akibat dari syahadat di akhirat, maka khatib katakan bahwa kunci bagi gerbang Akhirat adalah „la ilaha illallah„ di mana Rasulullah memerintahkan mentalqin orang yang menghadapi ajal dengan kalimat „la ilaha illallah„. Sabda beliau,

للها بٌَِّإ ٌَٗإ بٌَ ُُِوبَرِىَِ اِىُٕـِّمٌَ

.

“Talqin-lah orang yang hendak meninggal di antara kamu dengan la ilaha illallah.” (HR.

Muslim dari Abu Sa‟id, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 453).

Di alam akhirat terdapat dua janji utama yang menggembirakan bagi orang yang mengikrarkan diri dengan kalimat syahadat:

Pertama: Jaminan Surga.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

(5)

Disalin dari www.khotbahjumat.com Page 5

َدبَِ َِِٓ

َخََّٕدٌْا ًََخَد للها بٌَِّإ ٌٗإ بٌَ ََُّٗٔؤ ٍَُُِعََ َىَُ٘و .

“Barangsiapa mati dalam keadaan mengetahui bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, maka dia masuk Surga.” (H.R. Muslim dari Usman, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 9).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

َسبٌَّٕا ٍََُِِٗع للها َََّشَح للها ُيِىُعَس اّذََّّحُِ ََّْؤَو ُ للها بٌَِّإ ٌَٗإ بٌَ َْْؤ َذِهَش َِِٓ

.

“Barangsiapa bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, maka Allah mengharamkan Neraka atasnya.” (H.R. Muslim dari Ubadah bin Shamit, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 11).

Kedua: Jaminan tidak kekal di Neraka.

Orang yang bersaksi „la ilaha illallah„ meskipun dia masuk dan diazab di Neraka, pasti dia akan dikeluarkan darinya dan dipindahkan ke Surga, baik dengan syafa’at atau tanpa syafa’at.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

ُجُشِخََ

َيبَل َِِٓ ِسبٌَّٕا َِِٓ

:

ُِْصَو ِِٗجٍَْل ٍِفَو ، للها َّلاِإ ٌٗإ َلا

َيبَل َِِٓ ِسبٌَّٕا َِِٓ ُجُشِخَََو ،ٍشَُِخ ِِِٓ ٍحَشُِِعَش :

ٌٗإ َلا َّلاِإ

َِِٓ ُجُشِخَََو ،ٍشَُِخ ِِِٓ ٍحَّشُث ُِْصَو ِِٗجٍَْل ٍِفَو ،للها

َيبَل َِِٓ ِسبٌَّٕا :

ٍحَّسَر ُِْصَو ِِٗجٍَْل ٍِفَو ،للها َّلاِإ ٌَٗإ َلا

ٍشَُِخ ِِِٓ

.

“Akan keluar dari Neraka orang yang mengucapkan la ilaha illallah yang di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji jewawut. Keluar dari Neraka orang yang mengucapkan ‘la ilaha illallah’ yang di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum. Keluar dari Neraka orang yang mengucapkan la ilaha illallah yang di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji dzarrah.” (H.R. al-Bukhari dari Anas bin Malik. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 41).

َنَسبَث

ٍَِِٕعَفََٔو ،َُِِِشَىٌْا ِْآِشُمٌْا ٍِف ُُِىٌََو ٌٍِِ للها

ُُِِِىَحٌْا ِشْوِّزٌاَو ِدبََأٌْا َِِٓ ُِِِٗف بَِّث ُُِوبََِّإَو .

ٌٍِِِىَل ُيِىُلَؤ از٘

ِشِئبَغٌَِو ُُِىٌََو ٌٍِِ َللها ُشِفِغَزِعَؤَو

َىُ٘ َُِّٗٔإ ُِٖوُشِفِغَزِعبَف ،ٍتَِٔر ًُِّو ِِِٓ ٍَُِِِِّٓغٌُّْا

ُُُِِحَّشٌا ُسِىُفَغٌْا .

[Khutbah Kedua]

ُذَِّحٌَْا

ِفَشِشَؤ ًٍََع ََُلاَّغٌاَو ُحَلاَّصٌاَو ،ٌََُِِّٓبَعٌْا ِّةَس لله اَو ِءبَُِجَِٔإٌْا

ََِِٓو ِِٗثبَحِصَؤَو ٌٗؤ ًٍََعَو ،ٍََُِِٓعِشٌُّْ

ُُِهَعِجَر

ُذِعَث بََِّؤ ،َِِِّٓذٌا َِِىََ ًٌَِإ ٍْبَغِحِئِث :

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Syahadat yang kedua adalah syahadat risalah, yaitu syahadat Muhammad Rasulullah. Makna dari syahadat ini adalah pengakuan lahir batin bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-

(6)

Disalin dari www.khotbahjumat.com Page 6 Nya. Syahadat ini dilandasi oleh dua pilar pokok yaitu „hamba-Nya‟ dan „utusan-Nya‟. Kata pertama berfungsi menutup peluang sikap berlebih-lebihan terhadap Rasulullah yang mungkin menyeret kepada pemberian hak rububiyah dan uluhiyah kepadanya, padahal hak tersebut hanyalah milik Allah semata, dan ini berarti mensejajarkan Rasulullah dengan Allah, dan inilah pembatal syahadat itu sendiri. Dalam beberapa ayat, Allah memberi gelar abdun (hamba) kepada Nabi-Nya, karena inilah gelar termulia bagi manusia. Salah satu ayat tersebut adalah,

بَخَىِع ٌَُّٗ ًَعِدََ ٌََُِو َةبَزِىٌْا ِِٖذِجَع ًٍََع َيَضَٔؤ ٌِزٌَّا ِلله ُذَِّحٌْا

“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya al-Kitab (al-Qur`an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.” (Al-Kahfi: 1).

Dan Rasulullah sendiri telah menyatakan dirinya adalah abdullah (hamba Allah). Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,

ََِّّٔئَف َََُِشَِ َِٓثا يَسبَصٌَّٕا ِدَشْطَؤ بََّو ٍِِِٔوُشْطُر بٌَ

اِىٌُِىـُمَف ْذِجَع بََٔؤ ب :

ٌُُِٗىُعَسَو للها ُذِجـَع .

“Janganlah kamu memujiku berlebih-lebihan seperti orang-orang Nasrani melakukan itu kepada putra Maryam. Aku hanyalah hamba, maka katakanlah, ‘Hamba Allah dan Rasul- Nya’.” (H.R. al-Bukhari dari Umar, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1373).

Kata kedua adalah „Rasul-Nya‟ yang berarti bahwa beliau ada-lah utusan Allah kepada seluruh alam sebagai penyampai berita gembira dan pemberi peringatan. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

اّشَِزََٔو اّيرِشَث ِّكَحٌْبِث َنبٍََْٕعِسَؤ أَِّٔإ

“Sesungguhnya, Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.” (Al-Baqarah: 119).

Kata ini menutup sikap meremehkan Rasulullah, dengan asumsi bahwa beliau adalah manusia biasa, bisa benar, bisa pula salah. Sikap dan asumsi ini tidak benar, ia menabrak kesaksian bahwa beliau adalah Rasul Allah, benar Rasulullah adalah manusia biasa akan tetapi,

يَىَغبََِو ُُِىُجِحبَص ًََّضبَِ

.

ٌْا َِٓع ُكِطََٕبََِو يَىَه

.

ًَحىَُ ٍِْحَوَّلاِإ َىُ٘ ِْْإ

“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (An-Najm: 2-4).

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Konsekuensi syahadat risalah ini adalah ittiba’, yaitu mengikuti Rasulullah dengan beriman kepadanya, membenarkan perintahnya, menjauhi larangannya, menomorsatukan sabdanya dan mencukupkan diri dengan mengamalkan Sunnahnya tanpa melakukan penambahan

(7)

Disalin dari www.khotbahjumat.com Page 7 ataupun pengurangan tehadap ajarannya dalam beribadah kepada Allah. Semua itu adalah hak beliau sebagai Rasulullah atas kita, jika kita mengakui beliau sebagai Rasul Allah.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Selanjutnya kita bershalawat kepada Rasulullah dengan dasar perintah dari Allah. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

ٍُِِّّغَر اىٍَُِّّعَو ٍََُِِٗع اىٍَُّص اىَُِٕاَء ََِٓزٌَّا بَهََُّؤأََ ٍِِّجٌَّٕا ًٍََع َْىٍَُّصَُ َُٗزَىِئَلاََِو َللها َِّْإ ب

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzab: 56).

َر اىٍَُِّّعَو ٍََُِِٗع اىٍَُّص اىَُِٕاَء ََِٓزٌَّا بَهََُّؤأََ ٍِِّجٌَّٕا ًٍََع َْىٍَُّصَُ َُٗزَىِئَلاََِو للها َِّْإ بٍُِِّّغ

ُهٌٍا

ًٍََع َذٍََُِّص بََّو ،ٍذََّّحُِ ِيآ ًٍََعَو ،ٍذََّّحُِ ًٍََع ًَِّص

ْذُِِدَِ ْذَُِِّح َهَِّٔإ ،َُُِِ٘اَشِثِإ ِيآ ًٍََعَو ،َُُِِ٘اَشِثِإ

ُهٌٍا

ًٍََع َذْوَسبَث بََّو ،ٍذََّّحُِ ِيآ ًٍََعَو ،ٍذََّّحُِ ًٍََع ِنِسبَث

ِإ ِيآ ًٍََعَو ،َُُِِ٘اَشِثِإ

ْذُِِدَِ ْذَُِِّح َهَِّٔإ ،َُُِِ٘اَشِث

ُهٌٍا بٍَََِّٕظ بََّٕثَس ،ِدبٍَِِّغٌُّْاَو ٍَُِِِِّٓغٌٍُِّْ ِشـِفـْغا

َِِٓ ََّٓٔىُىٌََٕ بََِّٕحِشَرَو بٌََٕ ِشـِفـِغَر ٌَُِ ِْْإَو بََٕغُفَِٔؤ

ََِِٓشِعبَخٌْا بََّٕثَس

َح ِحَشِخأٌْا ٍِفَو ًخََٕغَح بَُُِّٔذٌا ٍِف بَِٕرآ بَِٕلَو ًخََٕغ

ِسبٌَّٕا َةاَزَع .

ًَمُّزٌاَو يَذُهٌْا َهٌَُإِغَٔ بَِّٔإ ُهٌٍا َفبَفَعٌْاَو

ًَِٕغٌْاَو .

ِياَوَص ِِِٓ َهِث ُرِىُعَٔ بَِّٔإ ُهٌٍا

ِعَُِِّخَو َهِزَّْمِٔ ِحَءبَدُفَو َهِزَُِفبَع ِيُّىَحَرَو َهِزَِّعِٔ

َهِطَخَع .

بَٔاَىِعَد ُشِخآَو

ٌََُِِّٓبَعٌْا ِّةَس لله ُذَِّحٌْا َِْؤ .

ٍَََُّعَو ِِٗجِحَصَو ٌِِٗآ ًٍََعَو ٍذََّّحُِ بَُِِّٕجَٔ ًٍََع للها ًٍَصَو

Penulis: Ustadz Izzudin Karimi, Lc

Disalin dari buku Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi Kedua, Darul Haq, Jakarta dengan penyuntingan bahasa oleh Tim Redaksi KhotbahJumat.com

Artikel www.KhotbahJumat.com

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi dari variasi ionosfer serta nilai TEC- nya pada saat letusan Gunung Merapi terjadi dan perubahan posisi

Menimbang, bahwa tentang kwalifikasi perbuatan yang dinyatakan telah terbukti, dalam putusan Pengadilan Tingkat Pertama disebutkan “setiap orang yang dengan

Mengingat banyak terjadinya kasus kekerasan dalam rumah tangga khususnya kekerasan ekonomi yang masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat, maka penulis tertarik melakukan

Untuk menjalankan kegiatan pemasaran tersebut dengan baik, dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan, perusahaan harus menerapkan suatu strategi yang tepat sesuai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan intensi membeli tablet PC pada mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Peternakan Fakultas

Dari tabel di atas bisa disimpulkan, secara keseluruhan algoritma bayesian merupakan teknik yang lebih bagus dalam kasus yang ada pada proyek ini dengan

1 Data Objek Perancangan Buku Saku Bencana Alam BNPB √ Sumber data dalam konten Ensiklopedia Mini √ Buku Psikologi Perkembangan Anak √ Penunjang data utama √

DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) : adalah seorang dokter, sesuai dengan kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan medis lengkap (paket) kepada satu