• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN TEKNIS PROGRAM BAKTI INOVASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN TEKNIS PROGRAM BAKTI INOVASI"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN TEKNIS

PROGRAM BAKTI INOVASI

DEPUTI BIDANG PENGUATAN INOVASI

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI/BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL

2021

(2)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI ii

KATA PENGANTAR

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi serta mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi maka Kemenristek/BRIN, maka Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset menggagas program Bakti Inovasi. Progra, Bakti Inovasi merupakan salah satu program prioritas pada Kemenristek/BRIN selain Prioritas Riset Nasional dan Konsosrisum Riset dan Inovasi Covid-19.

Program Bakti Inovasi yang terdiri dari Difusi Teknologi dan Inovasi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah, Startup Inovasi Masyarakat, Desa Berinovasi dan Penguataan Talenta Inovasi Indonesia diharapkan dapat menjadi sarana dan fasilitasi dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi dengan mempertemukan antara peneliti baik dari perguruan tinggi maupun lembaga litbang dengan dunia usaha, pemerintah, masyarakat dan berbagai stakeholder lainnya. Melalui interaksi ini dapat terjalin komunikasi dan sinergi sehingga aktivitas riset dan inovasi yang dilakukan akan betul-betul menjadi solusi bagi masyarakat terutama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

Bentuk nyata Program Bakti Inovasi dapat dilakukan dengan berbagai aktifitas seperti difusi dan diseminasi teknologi, pelatihan, peningkatan nilai tambah produk unggulan daerah, memperkuat strategi pemasaran, termasuk didalamnya pemberian beasiswa kepada mahasiswa tingkat akhir, dan bentuk lainnya yang relevan dalam upaya meningkatkan kapasitas inovasi masyarakat agar berkontribusi upaya pemulihan perkenomian nasional.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dan penerbitan panduan ini. Kami berharap panduan ini dapat bermanfaat dalam pelaksanaan program dan dipedomani sebagaimana mestinya

Jakarta, Maret 2021

Plt. Deputi Bidang Penguatan Inovasi

Dr. Ir. Erry Ricardo Nurzal, MT., MPA

(3)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ...6

A. Latar Belakang ... 6

B. Landasan Hukum ... 7

C. Tujuan dan Sasaran ... 8

D. Luaran ... 9

BAB II PETUNJUK TEKNIS PROGRAM ... 10

A. DESA BERINOVASI ... 10

B. DIFUSI TEKNOLOGI DAN INOVASI UNTUK UMKM ... 28

C. PENGUATAN TALENTA INOVASI INDONESIA ... 34

D. STARTUP INOVASI MASYARAKAT ... 42

BAB III PENUTUP ... 53

LAMPIRAN ... 54

A. DESA BERINOVASI ... 55

B. DIFUSI TEKNOLOGI DAN INOVASI UNTUK UMKM ... 73

C. PENGUATAN TALENTA INOVASI INDONESIA ... 87

D. STARTUP INOVASI MASYARAKAT ... 88

(4)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Program Desa Berinovasi 2021 ...17

Tabel 2. Aspek Penilaian Seleksi Substansi Desa Berinovasi 2021 ...21

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Program Penguatan Talenta Inovasi Indonesia ...37

Tabel 4. Bobot Seleksi Substansi Startup Inovasi Masyarakat ...46

Tabel 5. Pedoman Penilaian Borang Startup Inovasi Masyarakat ...47

Tabel 6. Kolom Skala Nilai Startup Inovasi Masyarakat...48

(5)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Program Desa Berinovasi 2021 ...17 Gambar 2. Tahapan Pelaksanaan Difusi Teknologi dan Inovasi untuk UMKM ...30 Gambar 3. Tahapan pelaksanaan program Penguatan Talenta Inovasi Indonesia ...37

(6)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dalam hal ini penciptaan produk inovasi, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. Pengalaman beberapa negara maju menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan kemajuan berakar pada kemampuan dan cara pandang terhadap inovasi teknologi yang dimiliki oleh suatu bangsa. Meskipun mereka mempunyai sumber daya alam yang kurang memadai, jika negara-negara tersebut mampu mengoptimalkan inovasi teknologi yang ada, maka negara tersebut akan berhasil mensejahterakan masyarakatnya. Dengan kemampuan inovasi teknologi, maka suatu bangsa dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien, memberikan nilai tambah pada produk teknologi, serta pada akhirnya memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian. Di samping itu, penguasaan iptek dan inovasi memberikan peluang dan kekuatan untuk bersaing dalam kancah perdagangan yang kompetitif. Hal ini sejalan dengan paradigma baru di era globalisasi yaitu innovation and technology-based economy, inovasi teknologi menjadi faktor yang berkontribusi penting dalam peningkatan kualitas hidup suatu bangsa.

Kondisi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan tersendatnya proses ekonomi baik di daerah, nasional, maupun global. Contohnya adalah menyempitnya lapangan kerja di perkotaan maupun pedesaan karena banyak usaha yang tidak dapat beroperasi selama masa pandemi dan berkurangnya volume perdagangan karena bisnis transportasi yang tidak dapat berjalan maksimal. Namun di sisi lain, protokol kesehatan tanggap covid-19 melahirkan peluang baru di bidang sistem informasi dan komunikasi. Kondisi di atas menjadi peluang sekaligus tantangan yang perlu dijawab melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi sehingga dihasilkan berbagai macam inovasi yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan kemiskinan dan keterbelakangan.

Sebagai respon dari kondisi saat ini dan bagian dari uapaya merubah paradigma pembangunan dari Resource-driven Economy menjadi Innovation-driven Economy, maka Kemenristek/BRIN menginisiasi lahirnya Program Bakti Inovasi. Program Bakti Inovasi merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi serta mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

Program Bakti Inovasi yang terdiri dari Difusi Teknologi dan Inovasi untuk UMKM, Startup Inovasi Masyarakat, Desa Berinovasi dan Penguataan Talenta Inovasi Indonesia diharapkan dapat menjadi

(7)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 7 sarana dan fasilitasi dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi dengan mempertemukan antara peneliti baik dari perguruan tinggi maupun lembaga litbang dengan dunia usaha, pemerintah, masyarakat dan berbagai stakeholder lainnya. Melalui interaksi ini dapat terjalin komunikasi dan sinergi sehingga aktivitas riset dan inovasi yang dilakukan akan betul-betul menjadi solusi bagi masyarakat terutama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional llmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 148, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6374);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93 dan Penjelasan Atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866,

5. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pengalokasian Sebagian Pendapatan Badan Usaha untuk Peningkatan Kemampuan Perekayasaan, Inovasi, dan Difusi Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4734);

6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);

7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

8. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Rencana Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);

(8)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 8 9. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2020 tentang Kementerian Riset dan Teknologi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 89);

10. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019- 2024;

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);

12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 36 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi;

13. Keputusan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 3/M/KPT/2021 tentang Pejabat Perbendaharaan pada Satuan Kerja Deputi Bidang Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional

C. Tujuan dan Sasaran

Secara umum tujuan program bakti inovasi adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi serta mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan secara khusus tujuan program bakti inovasi adalah sebagai berikut :

1. melaksanakan pembangunan, pengembangan, monitoring dan evaluasi terhadap implementasi model Desa Berinovasi

2. meningkatkan produktivitas, kapasitas sumber daya manusia, dan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah melalui difusi dan pelatihan Teknologi dan Inovasi produk hasil inovasi teknologi

3. memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa sarjana strata satu atau sarjana terapan atau sarjana strata dua yang aktif dan inovatif untuk digunakan dalam pembuatan tugas akhir

(9)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 9 4. mendorong komersialisasi hasil inovasi serta menumbuhkembangkan Startup Inovasi yang

berasal dari Masyarakat.

Adapun Sasaran program Bakti Inovasi adalah sebagai berikut :

1. terlaksananya pelaksanaan pembangunan, pengembangan, monitoring dan evaluasi terhadap implementasi model Desa Berinovasi

2. meningkatnya produktivitas, kapasitas sumber daya manusia, dan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah melalui difusi dan pelatihan Teknologi dan Inovasi produk hasil inovasi teknologi

3. terlaksananya pemberian bantuan dana kepada mahasiswa inovatif dan masih aktif untuk dipersiapkan sebagai calon inovator masa depan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir untuk mendukung pencapaian SDM Unggul

4. tumbuh kembangnya startup di masyarakat

D. Luaran

Luaran program Bakti Inovasi adalah sebagai berikut : 1. model Desa Berinovasi;

2. UMKM berbasis inovasi;

3. mahasiswa inovatif yang dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat; dan 4. startup inovasi masyarakat.

(10)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 10

BAB II PETUNJUK TEKNIS PROGRAM

A. DESA BERINOVASI

LATAR BELAKANG

Kehidupan masyarakat desa umumnya identik dengan kemiskinan dan keterbelakangan dibanyak aspek kehidupan seperti tingkat pendidikan rendah, produktifitas rendah, kinerja daerah rendah, pendapatan rendah, daya beli rendah, konsumsi rendah, status gizi rendah, kesehatan rendah, tabungan kecil, modal kecil yang semuanya mengakibatkan masyarakat desa terjebak dalam siklus kemiskinan. Padahal masyarakat desa tersebut memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.

Kini hal tersebut diperburuk oleh kondisi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan tersendatnya proses ekonomi baik di daerah, nasional, maupun global. Contohnya adalah menyempitnya lapangan kerja di perkotaan maupun pedesaan karena banyak usaha yang tidak dapat beroperasi selama masa pandemi dan berkurangnya volume perdagangan karena bisnis transportasi yang tidak dapat berjalan maksimal. Namun di sisi lain, protokol kesehatan tanggap covid-19 melahirkan peluang baru di bidang sistem informasi dan komunikasi.

Kondisi di atas menjadi peluang sekaligus tantangan yang perlu dijawab oleh masyarakat desa melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi sehingga dihasilkan berbagai macam inovasi yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan keseharian masyarakat desa termasuk kemiskinan dan keterbelakangan.

Namun, perlu diperhatikan bahwa inovasi pada masyarakat desa tersebut bukan hanya sekedar pengembangan dan penerapan teknologi semata. Inovasi harus dijalankan dengan memperhatikan kebutuhan dan keberlanjutan dalam jangka panjang, menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat, sehingga dapat memperkuat atau meningkatkan akumulasi modal pengetahuan, sosial dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Desa harus mengenali potensi unggul dari daerahnya untuk ditetapkan menjadi Produk Unggulan Daerah (PUD) dan fokus pada pengembangannya itu. Pengembangan kapasitas infrastruktur untuk mendorong peningkatan nilai tambah PUD akan berdampak pada pembangunan kapasitas desa untuk kehidupan yang berkelanjutan melalui nilai tambah, namun tetap menghargai budaya yang ada, menemukan peluang bisnis melalui penerapan teknologi untuk pengembangan produk unggulan, dan membangun keterampilan/kompetensi, komunitas/masyarakat, dunia usaha dan

(11)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 11 pemerintah daerah. Sehingga, nilai tambah tercipta tidak hanya dalam hal ekonomi namun juga bagi lingkungan dan sosialnya.

Pengembangan PUD yang didukung dengan interaksi aktif antara Academics (Akademisi), Business (Bisnis), Government (Pemerintah), dan Community (Komunitas) (ABG+C) sehingga tercipta ekosistem inovasi yang didukung program dan teknologi seperti investasi, penataan sosial ekonomi masyarakat, kelembagaan, pelatihan keterampilan dan teknologi, pelatihan manajemen, dan penataan infrastruktur lingkungan akan melahirkan desa berinovasi yang tangguh pada berbagai lini, mulai dari budidaya, hulu, pengembangan produk olahan, pariwisata, pemasaran produk, dan pasar.

Pada akhirnya pembangunan ekosistem inovasi desa tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan daya saing desa.

Sebagai upaya untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, maka Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi perlu mendukung pembangunan sistem inovasi pada masyarakat desa melalui program Desa Berinovasi. Program Desa Berinovasi merupakan salah satu upaya penguatan inovasi yang ditujukan bagi masyarakat desa.

Inisiasi lahirnya program ini merupakan salah satu bentuk Bhakti Inovasi untuk Negeri. Bhakti inovasi merupakan salah satu kebijakan yang prioritas dan strategis di Kementerian Riset dan Teknologi/badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional dengan menghadirkan berbagai teknologi dan inovasi hasil karya anak bangsa.

Program Desa Berinovasi diharapkan dapat memberi semangat dan harapan hidup baru dalam diri masyarakat desa sehingga bisa lebih mandiri dan kreatif serta berinovasi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Apalagi dalam masa pandemi seperti saat ini, segala upaya pemulihan sosial ekonomi di desa akan sangat bermanfaat dalam mendukung ketangguhan desa menghadapi situasi krisis dan bencana seperti Covid-19.

Untuk mendukung hal tersebut, maka disusun Petunjuk Teknis Desa Berinovasi agar menjadi acuan, petunjuk dan arahan yang jelas bagi para pihak terkait dalam mengembangkan desa berinovasi di daerah agar tepat sasaran, tepat waktu dan hasilnya sesuai dengan tujuan dari pengembangan desa berinovasi.

(12)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 12 TUJUAN DAN SASARAN

Program ini bertujuan untuk:

a. Meningkatkan sinergi triple helix inovasi dalam rangka implementasi model Desa Berinovasi;

dan

b. Melaksanakan pembangunan, pengembangan, monitoring dan evaluasi terhadap implementasi model Desa Berinovasi.

Sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Peningkatan sinergi triple helix inovasi dalam rangka implementasi model Desa Berinovasi;

dan

b. Terlaksananya pembangunan, pengembangan, monitoring dan evaluasi terhadap implementasi model Desa Berinovasi.

LUARAN

Luaran yang diharapkan dari Program Desa Berinovasi adalah:

1. Model Desa Berinovasi yang terimplementasi 2. Laporan implementasi model desa berinovasi.

DEFINISI

Beberapa pengertian dan istilah-istilah dalam buku Petunjuk Teknis ini adalah sebagai berikut:

1. Desa Berinovasi adalah desa atau kelurahan yang mampu membangun kapasitas inovasi untuk kehidupan yang berkelanjutan, menghargai budaya yang ada, dan menemukan peluang bisnis melalui pengembangan infrastruktur pedesaan, penerapan teknologi dan inovasi untuk pengembangan produk unggulan, membangun keterampilan/kompetensi, melalui sinergi komunitas/masyarakat, dunia usaha, akademisi dan pemerintah pusat/ daerah.

2. Implementasi Model Desa Berinovasi adalah upaya membangun wahana inovasi yang dikembangkan secara profesional dan didukung oleh kolaborasi antar pemangku kepentingan baik pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi/lembaga penelitian dan pengembangan, komunitas, masyarakat dan media guna meningkatkan kualitas dan nilai tambah PUD yang berdampak pada peningkatan produktifitas, daya saing dan perekonomian di desa atau kelurahan.

(13)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 13 3. Inovasi adalah hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian, dan/atau penerapan yang

mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi dan/atau sosial.

4. Produk Unggulan Daerah yang selanjutnya disebut PUD adalah Produk Unggulan Daerah yang selanjutnya disingkat PUD merupakan produk, baik berupa barang maupun jasa, yang dihasilkan oleh koperasi, usaha skala kecil dan menengah yang potensial untuk dikembangkan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang imiliki oleh daerah baik sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya lokal, serta mendatangkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah yang diharapkan menjadi kekuatan ekonomi bagi daerah dan masyarakat setempat sebagai produk yang potensial memiliki daya saing, daya jual, dan daya dorong menuju dan mampu memasuki pasar global.

5. Tim Program adalah tim yang bertugas memberikan arahan dan masukan, menyiapkan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dalam bentuk.

6. Tim Penilai adalah tim yang melakukan pembahasan, penilaian dan memberikan rekomendasi penerima pendanaan atas usulan proposal pengusul sesuai dengan arahan kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan pada Petunjuk Teknis.

PENGERTIAN PROGRAM

Desa berinovasi pada dasarnya bukan konsep yang sama sekali baru. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Sistem Inovasi, Ditjen Penguatan Inovasi telah mengeluarkan dan melaksanakan instrumen kebijakan berupa Program Pendanaan Perumusan dan Pendampingan Klaster Inovasi sejak tahun 2017. Program ini dilaksanakan sebagai inisiasi awal yang dapat memacu untuk pengembangan klaster inovasi di daerah.

Pengembangan klaster inovasi merupakan jembatan yang dapat memfasilitasi pemecahan permasalahan peningkatan daya saing PUD dan derah melalui pembentukan pola hubungan keterkaitan, kemitraan, jaringan dan interaksi serta sinergi positif Penta-Helix ABGCM (Academic, Business, Government, Community and Media) dan unsur pendukung lainnya secara permanen dan berkesinambungan di suatu daerah. Pengembangan klaster inovasi merupakan model pendekatan yang dinilai paling efektif saat ini untuk membangun keunggulan daya saing khususnya untuk peningkatan daya saing produk unggulan daerah (PUD) yang berdampak kepada daya saing daerah.

(14)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 14 Program Klaster Inovasi Daerah mulai diinisiasi dan dijalankan pada tahun 2017. Pada tahap awal progam, diarahkan untuk penyusunan Master Plan Pengembangan Klaster Inovasi Berbasis PUD yang memuat berbagai substansi antara lain: Model Pengembangan Klaster Inovasi, Supply Chain dan Value Chain, Model Bisnis, Kebutuhan Teknologi, Model Kolaborasi, Kelayakan Bisnis, Desain Industri dan Roadmap/peta jalan. Master Plan disusun lebih holistik dan implementatif sesuai dengan spesifikasi, potensi dan kemampuan daerah.

Tahun 2019 Program Pendanaan Klaster Inovasi diarahkan untuk peningkatan kapasitas dan implementasi yang di dalamnya memuat substansi inisiasi dan atau penguatan kelembagaan bisnis (organisasi/manajemen bisnis berbadan hukum), pengadaan alat dan rumah produksi serta uji coba produksi (trial production) dan uji komisioning (commissioning test) untuk memastikan kelayakan l dan kapasitas produksi sesuai dengan standar operasi dan standar produk yang dibutuhkan oleh pasar.

Kemudian pada tahun 2020, sebagai upaya keberlanjutan program dan terus memaksimalkan upaya- upaya untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, maka Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi perlu mendukung pembangunan sistem inovasi pada masyarakat desa melalui program klaster berbasis Desa Berinovasi yang kemudian dinamakan Program Desa Berinovasi.

Program Desa Berinovasi merupakan salah satu upaya penguatan inovasi yang ditujukan bagi masyarakat desa atau kelurahan. Pemilihan lokus diutamakan yang merupakan hasil dari program klaster inovasi dipandang penting untuk proses akselerasi pencapaian sasaran dan tujuan, selain produk unggulan daerahnya telah teridentifikasi, lebih dari itu stakeholder dalam ekosistem inovasi di wilayah tersebut sudah teridentifikasi, dan mulai terbentuk. Sehingga dapat dikatakan inisiasi desa inovasi adalah berbasis kolaborasi sebagaimana telah dikembangkan melalui program klaster inovasi.

(15)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 15 TATA KELOLA PROGRAM

1. Bentuk Bantuan Pemerintah

Bentuk Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi adalah bantuan yang diberikan dalam bentuk transfer dana kepada penerima Bantuan Pemerintah.

2. Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah

Total anggaran pemberian Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi sebesar Rp.13.000.000.000,00 (tiga belas milyar rupiah).

3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Ketentuan Pembiayaan Lainnya

Rencana Anggaran Biaya atau selanjutnya disingkat RAB harus dibuat sesuai dengan format yang telah ditentukan, dirinci, dan mengutamakan tingkat kewajaran dalam penggunaan dana dan sesuai peraturan perundang-undangan. Adapun pemanfaatan pendanaan dalam RAB diperbolehkan untuk:

a. Pembayaran honorarium/upah tim pelaksana kegiatan.

b. Belanja bahan. Penggunaan dana untuk keperluan produksi awal/uji coba produksi dapat menggunakan belanja bahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Belanja barang non operasional lainnya. Penggunaan dana untuk keperluan lainnya yang langsung berkaitan dengan aktifitas program

d. Belanja jasa profesi (narasumber).

e. Belanja barang untuk persediaan barang konsumsi.

f. Belanja perjalanan biasa.

g. Belanja paket meeting.

h. Belanja alat produksi/barang modal. Jika dana pendanaan diusulkan untuk membeli peralatan produksi/barang modal/Bangunan Khusus yang terkait aktifitas langsung kegiatan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

• Alat produksi/barang modal tersebut bukan peralatan laboratorium

• Penerima pendanaan memiliki sarana dan prasarana infrastruktur terkait peralatan produksi/barang modal

• Jika peralatan produksi/barang modal masih dalam bentuk prototype produk inovasi, maka prototype produk inovasi tersebut telah berhasil diujicoba di industri dan lolos dalam keseluruhan uji (wajib melampirkan seluruh dokumen layak uji/sertifikasi)

• Besar pendanaan inovasi yang dapat digunakan untuk membeli peralatan produksi/barang modal adalah maksimal 80% dari dana yang disetujui

(16)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 16

• RAB wajib dilengkapi analisis dan Harga Perkiraan Sendiri beserta dokumen-dokumen pendukungnya.

• Pelaksanaan pengadaan/pembelian peralatan tersebut harus mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

i. Dana pemasaran.

j. Lisensi kelayakan kesehatan untuk makanan dan minuman (lisensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan) / sertifikasi halal / sertifikasi merek dan hak cipta.

k. Pelatihan.

l. Pajak. Dalam penyusunan RAB diwajibkan memperhitungkan pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti pajak pencairan dana dan pajak-pajak komponen.

Sementara itu, pemanfaatan pendanaan dalam RAB tidak diperbolehkan untuk:

1. Pembelian lahan/tanah untuk usaha,

2. Konstruksi bangunan yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, 3. Pembelian kendaraan operasional,

4. Jaminan atas pinjaman pada pihak lain dalam bentuk apapun, dan 5. Perjalanan luar negeri.

Dana lain yang belum dicantumkan pada poin di atas, akan ditentukan lebih lanjut. Dana yang tidak terpakai setelah masa kontrak dikembalikan ke Kas Negara dengan sebelumnya memberitahukan terlebih dahulu kepada Tim Persiapan dan Pengawas. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima pendanaan harus menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai dengan perjanjian kerja sama sebagai dokumen tambahan laporan pertanggungjawaban Pendanaan.

Jika pada saat bersamaan akan atau sedang mendapatkan pendanaan, investasi, atau tambahan modal dari pihak lain baik dari sumber permodalan atau lembaga keuangan lainnya, agar dipastikan tidak terjadi tumpang tindih dan menjadi bagian dari upaya membangun kolaborasi. Rincian pendanaan, investasi atau tambahan modal harap dilampirkan dalam proposal/laporan sebagai bentuk transparansi kegiatan.

(17)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 17 4. Tahapan dan Jadwal Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah

Secara umum tahapan pelaksanaan program ini terdiri dari tahapan persiapan kegiatan, sosialisasi kegiatan, pengajuan proposal, seleksi, penelaahan dan perbaikan proposal, penetapan penerima, penandatanganan perjanjian kerja sama, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan. Tahapan pelaksanaan program disajikan pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Program Desa Berinovasi 2021

Adapun jadwal pelaksanaan program secara rinci disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Program Desa Berinovasi 2021

No. Kegiatan Waktu

1 Persiapan Kegiatan Januari – Februari 2021

2 Sosialisasi Kegiatan Minggu I-III Maret 2021 3 Pengajuan Proposal Minggu III Maret – I April 2021

4 Seleksi Minggu I – IV April 2021

5 Penetapan Penerima Minggu V April 2021

6 Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Minggu I Mei 2021

7 Pelaksanaan Kegiatan Mei – November 2021

8 Pelaporan November – Desember 2021

(18)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 18 Rincian kegiatan tersebut adalah:

1. Persiapan Program

Persiapan program merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan, menyusun dan menetapkan berbagai dokumen pelaksanaan program seperti Petunjuk Teknis program, berbagai surat keputusan, surat-menyurat, dan dokumen-dokumen lainnya.

Persiapan kegiatan meliputi:

a. penyusunan dan penetapan tim program Desa Berinovasi Tahun 2021 oleh KPA;

b. penyusunan dan penetapan tim penilai proposal program Desa Berinovasi Tahun 2021 oleh KPA;

c. penyusunan Rancangan Keputusan PPK Satuan Kerja Deputi Bidang Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional tentang Penetapan Proposal Penerima Program Desa Berinovasi Tahun 2021; dan

d. menyiapkan rancangan dokumen kelengkapan berkas untuk pencairan.

2. Sosialisasi Kegiatan

Sosialisasi kegiatan Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi merupakan penjelasan tentang kegiatan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dalam bentuk kepada calon penerima.

3. Pengajuan Proposal

Proposal yang diajukan oleh pengusul sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Petunjuk Teknis ini dan disampaikan melalui laman https://desaberinovasi.ristekbrin.go.id.

4. Seleksi

Proposal yang masuk selanjutnya dilakukan penelaahan oleh pengelola kegiatan dan tim penilai baik secara administrasi dan substansi. Seleksi administrasi yang dilakukan berupa pemeriksaan, verifikasi dan validasi seluruh dokumen administrasi. Selanjutnya dilakukan seleksi substansi oleh tim penilai. Seleksi substansi yang dilakukan berupa pemeriksaan, verifikasi, dan validasi materi substansi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis ini.

(19)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 19 5. Penetapan Penerima

Setelah melakukan berbagai rangkaian seleksi administrasi, seleksi substansi, Tim Penilai melakukan sidang panel untuk memberikan rekomendasi lembaga penerima dan besaran jumlah pendanaan yang diterima.

6. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama

Penandatangan Perjanjian Kerja Sama dilakukan oleh pengelola program yang diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Deputi Bidang Penguatan Inovasi dan penerima pendanaan yang diwakili oleh Ketua/Kepala Lembaga penerima pendanaan.

7. Pelaksanaan Kegiatan

Tahapan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setelah penandatangan kontrak pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh penerima pendanaan dengan mengacu rencana aksi yang telah ditetapkan.

8. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan mengacu kepada Petunjuk Teknis monitoring dan evaluasi yang ada pada Bab III Petunjuk Teknis ini serta sesuai dengan tahapan pencapaian sasaran, tujuan dan luaran yang telah ditentukan pada rencana aksi.

9. Pelaporan

Penyampaian Laporan Akhir dilakukan oleh penerima pendanaan yang merupakan laporan seluruh kegiatan pelaksanaan program sejak penandatanganan kontrak pelaksanaan pekerjaan sampai dengan waktu yang telah ditentukan.

5. Mekanisme Pelaksanaan Program a. Pengajuan Proposal

i. Persyaratan Pengusul

Peserta yang dapat mengusulkan proposal Penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi adalah entitas usaha berbadan hukum berbasis komunal seperti BUMD, BUMDes, BUMDesma, Koperasi atau entitas lainnya yang serupa.

ii. Persyaratan Substansi

1. Menyampaikan pernyataan dukungan dari Lembaga triple helix lainya antara lain Perguruan Tinggi dan instansi terkait di Pemerintah Daerah provinsi/

kabupaten/kota, dan;

2. Mengajukan Tema/Produk Unggulan Daerah yang memiliki potensi ekonomi yang luas;

(20)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 20 3. Menyampaikan rencana aksi pengembangan Desa Berinovasi oleh Perguruan Tinggi;

4. Terdapat lembaga pengelola yang dapat menjalankan Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi secara berkelanjutan.

iii. Persyaratan Administrasi

1. Penulisan proposal dilakukan sesuai dengan sistematika dan format sebagaimana tercantum pada lampiran Petunjuk Teknis ini.

2. Lembar pengesahan harus diisi dan ditandatangani dengan lengkap oleh Koordinator Tim dan Penanggung Jawab serta dicap basah.

3. Proposal melampirkan surat pernyataan dukungan dari Perguruan Tinggi dan instansi terkait di Pemerintah Daerah provinsi/ kabupaten/kota.

4. Wajib mengikutsertakan minimal 1 orang peneliti dari Perguruan Tinggi atau Lembaga Litbang dengan kepakaran yang sesuai.

5. Proposal dibuat maksimal 30 halaman diluar daftar isi dan lampiran.

6. Proposal menggunakan ukuran kertas A4.

7. Cover proposal berwarna putih polos.

8. Proposal disampaikan melalui laman https://desaberinovasi.ristekbrin.go.id.

b. Seleksi

i. Seleksi Administrasi

Seleksi administrasi dilakukan oleh Tim Program dengan melakukan pengecekan kesesuaian kelengkapan administrasi proposal melalui pemeriksaan, verifikasi dan validasi seluruh dokumen administrasi. Hasil dari seleksi administrasi kemudian disampaikan kepada tim penilai untuk dilakukan penelaahan dan pendalaman substansi.

ii. Seleksi Substansi

Penelaahan substansi dilakukan oleh Tim Penilai. Telaah yang dilakukan adalah untuk menilai substansi proposal dan kinerja calon penerima pendanaan. Tujuan penelaahan ini untuk melihat apakah calon penerima pendanaan telah menyusun proposal sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan dan disepakati oleh Tim Penilai.

Dimungkinkan juga untuk tim penilai mempertimbangkan atau meminta pendapat ahli lain dibidang terkait jika diperlukan.

Selanjutnya bila diperlukan dapat dilakukan penelaahan lanjutan untuk menilai substansi proposal dari kinerja calon penerima pendanaan dalam bentuk presentasi dan wawancara

(21)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 21 melalui pertemuan online/webinar/visitasi lapangan. Tujuan penelaahan ini untuk mengetahui lebih jelas dan mengklarifikasi substansi proposal dan kinerjanya beserta rencana penggunaan dana kepada Tim Penilai.

Seleksi substansi ini dilaksanakan meliputi profil lokus, profil produk unggulan daerah, profil teknologi dan inovasi, kolaborasi triple helix, sumber daya manusia, lembaga pengelola, metode pelaksanaan kegiatan, rencana kerja dan strategi implementasi, dan pembiayaan.

Tabel 2. Aspek Penilaian Seleksi Substansi Desa Berinovasi 2021

Aspek Penilaian Penjelasan Bobot

Nilai (%) Profil lokus Kelengkapan, kesesuaian, validitas dan kebaruan data

mengenai lokasi, geografis, demografi, dan informasi lainnya yang relevan

5

Profil produk unggulan daerah

Ketersediaan bahan baku, keunikan, nilai tambah, rantai pasok dan nilai, kondisi eksisting dan yang diharapkan, potensi pasar serta kelayakan sosial dan bisnis/ekonomi

25

Profil teknologi dan inovasi

Kesesuaian teknologi, HKI, dan profil kesuksesan penggunaan teknologi dan inovasi

10

Kolaborasi triple helix Bentuk dukungan atau kontribusi yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemangku kepentingan seperti perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan dunia usaha/bisnis

20

Sumber daya manusia Nama, instansi, dan bidang kepakaran dari tim yang terlibat dalam pengembangan desa berinovasi

10

Lembaga Pengelola Lembaga yang akan mengelola program desa berinovasi secara professional dan berkelanjutan (misalnya BUMDes, Koperasi, Kelompok Usaha Bersama, atau Lembaga sejenis lainnya)

10

Metode pelaksanaan kegiatan

Waktu, strategi, alat, dan jenis aktivitas yang akan dilakukan

5

Rencana kerja dan strategi implementasi

Rencana kerja jangka pendek (selama pelaksanaan kontrak) serta jangka Panjang (5 tahun ke depan)

10

Rincian Anggaran Biaya

Keseuaian dan kewajaran rincian anggaran dengan program yang akan dijalankan

5

Total Nilai 100

(22)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 22 c. Penetapan Penerima Pendanaan

i. Proses Penetapan

Hasil keputusan penelaahan administrasi dan substansi tersebut di atas selanjutnya direkomendasikan kepada PPK untuk ditetapkan dalam Keputusan dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

ii. Pengumuman Hasil Penetapan

Pengumuman peneriman pendanaan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

d. Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Pencairan Pendanaan i. Perjanjian Kerjasama (PKS)

Pengusul yang proposalnya telah ditetapkan untuk dibiayai akan diikat dalam perjanjian kerja sama (PKS) atau kontrak dengan pengelola anggaran Deputi Bidang Penguatan Inovasi – Kemenristek/BRIN. Isi materi yang dimuat dalam Perjanjian Kerja Sama ini setidaknya memuat:

1) hak dan kewajiban kedua belah pihak;

2) jumlah bantuan yang diberikan;

3) tata cara dan syarat penyaluran;

4) pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi untuk menggunakan bantuan sesuai dengan rencana yang telah disepakati;

5) pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke kas negara;

6) sanksi;

7) penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan

8) penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran

ii. Pencairan Pendanaan

Pencairan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi diberikan dalam bentuk uang kepada penerima Bantuan Pemerintah melalui mekanisme LS ke rekening penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi.

Pencairan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dilakukan secara bertahap sebanyak 2 (dua) tahap. Pencairan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi pada

(23)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 23 tahap II dilakukan setelah seluruh jumlah dana bantuan yang diterima pada tahap I telah dipergunakan paling kurang sebesar 80% (delapan puluh persen);

Penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi mengajukan permohonan pencairan dana bantuan kepada PPK dengan mekanisme sebagai berikut:

1) pembayaran tahap I dilampiri:

a. rencana pengeluaran dana Bantuan Pemerintah secara bertahap;

b. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi;

c. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi; dan

d. dokumen lain sesuai syarat pencairan Tahap I di perjanjian kerja sama.

2) pembayaran tahap II dilampiri:

a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi;

b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB); dan

c. dokumen lain sesuai syarat pencairan Tahap II di perjanjian kerja sama.

Kemudian PPK melakukan pengujian dokumen permohonan pencairan dana dengan ketentuan:

1) pencairan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi Tahap I:

a. memeriksa rencana pengeluaran dana bantuan yang akan dicairkan untuk menilai dan memastikan kesesuaian dan/atau kelayakan, serta memberikan justifikasi besaran dana yang akan dicairkan terhadap lingkup kegiatan sebagaiman tercantum dalam proposal usulan yang telah ditelaah dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. memeriksa dan memastikan keabsahan perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani; dan

c. memeriksa dan memastikan keaslian, kesesuaian dan kebenaran data, serta keabsahan kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima.

2) pencairan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi untuk pembayaran tahap II:

a. memeriksa dan memastikan keaslian, kesesuaian dan kebenaran data, serta keabsahan kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani; dan

(24)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 24 b. memeriksa dan memastikan:

- kesesuaian format dan kebenaran data dalam Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB); dan

- kelengkapan bukti atau dokumen penyerta dalam Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB), jika diperlukan.

3) menyusun daftar kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan pengujian dokumen permohonan pencairan dana Bantuan Pemerintah;

4) menyampaikan pemberitahuan kepada penerima Bantuan Pemerintah dalam hal dokumen permohonan pencairan dana Bantuan Pemerintah tidak lengkap, tidak sesuai, atau tidak sah untuk diperbaiki atau dilengkapi oleh penerima Bantuan Pemerintah; dan

5) melanjutkan proses pencairan dana dalam hal dokumen permohonan pencairan dana Bantuan Pemerintah lengkap, sesuai, atau sah.

Setelah dilakukan pengujian dokumen, selanjutnya PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk pencairan tahap I, dan PPK mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk pencairan tahap II.

SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut:

1) pembayaran tahap I dilampiri:

a. rencana pengeluaran dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi yang akan ditarik secara bertahap;

b. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima Bantuan Pemerintah dan PPK; dan

c. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima Bantuan Pemerintah dan disahkan oleh PPK.

2) pembayaran tahap II dilampiri:

a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima Bantuan Pemerintah dan disahkan oleh PPK; dan

b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB).

iii. Pengelolaan Dana

(25)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 25 Pengelolaan dana pendanaan yang telah diberikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima Pendanaan. Pada prinsipnya kegiatan pengelolaan dana Pendanaan mencakup transaksi penerimaan dan penggunaan. Untuk memudahkan pelaporan dan pengawasan penggunaan dana, perlu diperhatikan ketentuan sebagai berikut:

a. Pembukuan

1. Seluruh pemanfaatan dana harus mengikuti aturan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti sah (contoh kuitansi, bukti pembayaran, bukti transfer, mutasi rekening, surat perjanjian kerjasama/kontrak pembelian alat, surat perjanjian sewa dan bukti transaksi lainnya).

3. Bukti kuitansi pengeluaran harus dicantumkan informasi penyedia barang/jasa (nama, kontak yang dapat dihubungi dan alamat), nama barang/jasa, nilai nominal, tanggal, nomor bukti, materai dan stempel. Tarif bea meterai sesuai Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2020 hanya berlaku satu tarif yaitu Rp10.000,00.

4. Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran harus dibukukan sesuai dengan urutan tanggal transaksi. Selain itu setiap bukti transaksi dibuat salinannya dalam bentuk cetak dan elektronik (foto/scan).

5. Di akhir waktu pendanaan, Buku Kas Umum ditutup, dihitung saldonya, direkap, dibuat Salinan cetak dan elektroniknya.

6. Pengembalian sisa dana dilakukan jika masih ada yang tersisa.

7. Buku Kas Umum harus ditulis dengan rapi dan teratur.

b. Kewajiban Penerima Pendanaan

1. melaksanakan kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku;

2. menyampaikan laporan kegiatan dan pendanaan secara rutin;

3. jika mendapatkan investasi atau tambahan modal dari pihak lain baik dari sumber permodalan atau lembaga keuangan lainnya, harap dilampirkan dalam laporan;

4. setiap ada pelaporan yang diminta pihak Kemenristek/BRIN wajib untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

e. Monitoring, Evaluasi Dan Pendampingan

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sesuai dengan tahapan pencapaian sasaran, tujuan, dan luaran yang telah ditetapkan pada perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dan PPK.

(26)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 26 Dalam pelaksanaan kegiatan, akan dilakukan monitoring, evaluasi, dan pendampingan kegiatan kepada seluruh lembaga yang menerima pendanaan Program Desa Berinovasi.

Monev, evaluasi dan pendampingan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri atas Tim Program dan Tim Penilai.

Aktivitas monitoring, evaluasi, dan pendampingan kegiatan ini ditujukan untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan atau perkembangan pelaksanaan kegiatan, serta masalah yang dihadapi, yaitu:

a. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan dengan rencana;

b. Kemajuan pelaksanaan kegiatan;

c. Permasalahan yang dihadapi lembaga dan alternatif penyelesaiannya; dan d. Administrasi/manajemen penyelenggaraan kegiatan.

f. Pelaporan

Pelaporan dilaksanakan oleh penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi yang meliputi laporan pertanggungjawaban. Pelaporan adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban secara tertulis dalam pelaksanaan kegiatan. Penerima pendanaan diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada KPA, PPK, dan Deputi Bidang Penguatan Inovasi. Laporan dari penerima pendanaan ini meliputi semua hal yang terkait dengan pemanfaatan dana pendanaan.

Laporan pertanggungjawaban meliputi:

1. laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan;

2. laporan akhir;

3. laporan jumlah dana yang diterima, dipergunakan, dan sisa dana; dan

4. pernyataan bahwa kegiatan telah selesai dilaksanakan disertai bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.

Dalam hal terdapat sisa dana sebagaimana penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi harus menyampaikan bukti setoran sisa dana ke rekening kas negara kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama sebagai dokumen pertanggungjawaban tambahan laporan pertanggungjawaban bantuan pemerintah; Setiap ada pelaporan yang diminta pihak Kemenristek/BRIN wajib untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

g. Sanksi

Lembaga yang mengajukan proposal pada Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi harus mematuhi seluruh prosedur sebagaimana tercantum pada Petunjuk Teknis ini. Penerima

(27)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 27 bantuan pemerintah yang melanggar ketentuan penggunaan bantuan pemerintah sebagaimana dimaksud dapat diberikan sanksi. Pemberian sanksi terhadap Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dilakukan sesuai dengan perjanjian kerja sama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(28)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 28

B. DIFUSI TEKNOLOGI DAN INOVASI UNTUK UMKM

PENGERTIAN PROGRAM

Dalam upaya pemerintah dalam mendorong roda perekonomian, salah satu aspek fundamental yang diterapkan adalah peningkatan produktivitas dari sisi hulu hingga ke hilir yang dikontribusikan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Konsep ini diterapkan sebagai salah satu 28ndustr pemerintah dalam mengupayakan hilirisasi dan komersialisasi berbagai invensi teknologi yang dihasil oleh 28ndustr penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan maupun hasil invensi yang berasal dari akar rumput di masyarakat. Tanpa komersialisasi, invensi yang dihasilkan tidak akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian bangsa.

Peningkatan pertumbuhan kualitas ekonomi inovasi dilakukan oleh pemerintah dengan terus mendorong proses komersialiasi invensi-invensi yang telah dihasilkan pada tahapan riset. Inovasi yang dihasilkan oleh 28ndustr penelitian, perguruan tinggi, ataupun masyarakat umum kemudian diarahkan ke ranah komersialisasi. Penguatan hilirisasi komersialisasi produk inovasi dilakukan dengan cara mendorong penguatan petumbuhan 28ndustry berbasis teknologi untuk meningkatkan kemampuan perekayasaan, inovasi, dan difusi teknologi serta memperkuat tarikan pasar bagi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan.

Pemanfaatan hasil inovasi Teknologi dan Inovasi di masyarakat tersebut dapat menjadi dorongan untuk peningkatan daya saing bangsa dalam kancah persaingan global. Produk inovasi teknologi hasil perusahaan pemula berbasis teknologi dapat dimanfaatkan dan dikembangkan dikembangkan oleh dunia industri dan masyarakat. Perlu dilakukan langkah pengembangan terhadap hasil produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memastikan produk dapat memenuhi standar. Upaya pemerintah untuk mewujudkan hal diatas adalah dengan turut menstimulus pemberian pembinaan bagi UMKM untuk terus melakukan peningkatan baik dari aspek teknologi, legalitas/sertifikasi produk maupun pengembangan akses pasar.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, maka Deputi Bidang Penguatan Inovasi mengambil langkah dalam meningkatkan kapasitas inovasi sebagai pendorong peningkatan penggunaan produk inovasi di masyarakat bagi usaha mikro, kecil dan menengah. Oleh karena itu, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan Difusi Teknologi dan Inovasi Bagi UMKM.

(29)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 29 TUJUAN PROGRAM

Program dan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, kapasitas sumber daya manusia, dan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah melalui difusi dan pelatihan Teknologi dan Inovasi produk hasil inovasi teknologi.

LUARAN PROGRAM

Luaran dari program ini yaitu meningkatkan produktivitas, kapasitas sumber daya manusia, dan daya saing bagi Usaha Mikro Kecil Menengah yang terdifusikan produk Teknologi dan Inovasi.

TATA KELOLA PROGRAM

1. Bentuk Bantuan Pemerintah

Bentuk Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah adalah Bantuan Pemerintah dalam Bentuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran yang diberikan kepada Penerima Bantuan Pemerintah berupa produk hasil inovasi teknologi dalam negeri 2. Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah

Total anggaran pemberian Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah dalam bentuk bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran sebesar Rp.13.750.000.000,00 (tiga belas milyar tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan pembiayaan lainnya

Rencana anggara biaya yang dapat di biayai dalam program ini, antara lain:

a. Pembiayaan produk Teknologi dan Inovasi yang akan di difusikan, termasuk didalamnya pajak-pajak;

b. Pembiayaan pendistribusian produk Teknologi dan Inovasi yang akan di difusikan;

c. Pembiayaan instalasi dan pelatihan produk Teknologi dan Inovasi yang akan di difusikan;

d. Dan biaya lainnya.

4. Tahapan dan Jadwal Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah

Tahapan pelaksanaan program ini terdiri dari tahapan persiapan kegiatan, sosialisasi kegiatan, pengajuan proposal, seleksi, penelaahan dan perbaikan proposal, penetapan produk dan penerima Teknologi dan Inovasi, pelaksanaan penyediaan barang, pelaksanaan

(30)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 30 difusi teknologi dan inovasi, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan. Tahapan pelaksanaan program disajikan pada Gambar berikut.

Gambar 2. Tahapan Pelaksanaan Difusi Teknologi dan Inovasi untuk UMKM

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM

1. Pengajuan proposal

Peserta yang dapat mengajukan proposal program Difusi Teknologi Dan Inovasi Bagi UMKM ini adalah tenant yang menghasilkan produk teknologi dan inovasi yang berasal dari Lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan.

2. Persyaratan Substansi

a. Menyampaikan pernyataan dukungan dari Lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan sebagai penghasil produk teknologi dan inovasi;

b. Menyampaikan spesifikasi dan kapasitas produksi;

c. Menyampaikan rencana aksi pengembangan produk teknologi dan inovasi;

d. Menyampaikan usulan lokus dan Lembaga UMKM yang akan menerima Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk UMKM.

3. Persyaratan Administrasi

a. Penulisan proposal dilakukan sesuai dengan sistematika dan format sebagaimana tercantum pada lampiran Petunjuk Teknis ini.

(31)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 31 b. Lembar pengesahan harus diisi dan ditandatangani dengan lengkap oleh Pimpinan

Lembaga/perusahaan penyedia/tenant (sebagai pengusul) dan diketahui oleh pimpinan Lembaga penghasil inovasi teknologi serta dicap basah.

c. Proposal melampirkan surat pernyataan dukungan dari UMKM sebagai penerima.

d. Proposal dibuat maksimal 30 halaman diluar daftar isi dan lampiran.

e. Proposal ditulis dalam format: layout A4, huruf Arial size font 12, spasi 1,5 dan margin (kiri, atas, bawah 2,5 cm dan kanan 2 cm).

f. Cover proposal berwarna putih polos (format terlampir).

g. Proposal disampaikan melalui email: [email protected] 4. Seleksi dan Penelahaan proposal

a. Seleksi administrasi

Seleksi administrasi dilakukan oleh Tim Pelaksana dengan melakukan pemeriksaan kesesuaian kelengkapan administrasi proposal melalui identifikasi, verifikasi dan validasi seluruh dokumen administrasi. Hasil dari seleksi administrasi kemudian disampaikan kepada tim penilai untuk dilakukan penelaahan dan pendalaman substansi serta pemilihan alternatif produk hasil inovasi teknologi yang akan didifusikan..

b. Seleksi substansi

Penelaahan substansi dilakukan oleh Tim Penilai, untuk menilai substansi proposal dan kinerja Lembaga/perusahaan penyedia/tenant (sebagai pengusul). Tujuan penelaahan ini untuk melihat apakah calon penerima pendanaan telah menyusun proposal sesuai dengan ketentuan.

Aspek penilaian seleksi substansi:

(1) Profil Lembaga/perusahaan penyedia/tenant (10 %)

(2) Aspek Teknologi (antara lain profil produk teknologi dan inovasi serta kapasitas produksi) (50%)

(3) Kolaborasi dengan Lembaga penghasil (10%) (4) Lembaga UMKM (sebagai penerima) (10%) (5) Metode pelaksanaan (5%)

(6) Anggaran (15%)

5. Penetapan produk hasil inovasi teknologi yang akan didifusikan.

Hasil keputusan seleksi administrasi dan substansi tersebut diatas selanjutya direkomendasikan kepada PPK untuk ditetapkan dalam dokumen kontrak dengan pihak

(32)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 32 penyedia. Untuk selanjutnya dilakukan proses lelang. Produk Hasil inovasi teknologi yang akan didifusikan dilaksanakan melalui mekanisme lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.

6. Perjanjian Kerja Sama (PKS)

Dalam hal kelancaran program Difusi Teknologi dan Inovasi untuk UMKM perlu di buatkan perjanjian kerja sama (PKS) untuk memperkuat hak dan kewajiban masing masing pihak antara pihak Lembaga/perusahaan penyedia/tenant (pengusul), pihak UMKM (penerima) dengan pengelola anggaran/kegiatan Deputi Bidang Penguatan Inovasi, Kemenristek/BRIN.

Dimana isi materi yang dibuat dalam PKS ini paling sedikit memuat:

a. hak dan kewajiban ketiga belah pihak;

b. jumlah bantuan pemerintah yang diberikan;

c. tata cara dan syarat penyaluran;

d. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk UMKM dalam bentuk bantuan lainnya untuk menggunakan bantuan lainnya sesuai dengan rencana yang telah disepakati;

e. sanksi; dan

f. penyampaian laporan pendifusian teknologi dan inovasi untuk UMKM (bagi pengusul) dan penyampaian laporan dampak pendifusian teknologi dan inovasi untuk UMKM (bagi penerima)

7. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah dalam Bentuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran dilaksanakan untuk mengukur kesesuaian capaian sasaran, tujuan, dan luaran.

Aktivitas monitoring dan evaluasi kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil difusi teknologi dan inovasi terhadap perkembangan produktivitas dan daya saing bagi Usaha Mikro Kecil Menengah.

8. Pelaporan

Pelaporan dilakukan oleh penyedia barang dan penerima barang:

a. Penyedia Barang melaporkan proses pengadaan dan penyaluran produk inovasi Teknologi dan Inovasi.

b. Pengusul melaporkan proses instalasi, pelatihan dan pemanfaatan teknologi dan inovasi untuk UMKM.

(33)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 33 c. Penerima Barang melaporkan perkembangan penggunaan dan keterandalan produk

hasil inovasi teknologi terhadap produktivitas dan daya saing bagi UMKM-nya.

SANKSI

Pemberian sanksi terhadap Penyedia Barang Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah dilakukan sesuai dengan kontrak dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Lembaga pengusul dan penerima Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah dalam bentuk bantuan lainnya harus mematuhi seluruh prosedur sebagaimana tercantum pada Petunjuk Teknis ini. Pengusul dan penerima bantuan pemerintah yang melanggar ketentuan penggunaan bantuan pemerintah sebagaimana dimaksud dapat diberikan sanksi. Pemberian sanksi terhadap Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah dalam bentuk bantuan lainnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(34)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 34

C. PENGUATAN TALENTA INOVASI INDONESIA

LATAR BELAKANG

Banyak mahasiswa setelah lulus dari Perguruan Tinggi mereka tidak mempunyai bekal yang cukup untuk bisa terjun ditengah masyarakat padahal diantara mahasiswa tersebut tidak sedikit mempunyai tingkat kemampuan akademik yang lebih. Mereka mempunyai nilai indeks prestasi kumolatif yang sangat memuaskan, dapat menyelesaiakan proses perkuliahan dengan tepat waktu bahkan tugas akhir yang mereka buat sebagai syarat untuk bisa meyelesaikan studi secara keseluruhan sangat bermanfaat bagi masyarakat, mempunyai nilai tambah yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, menghasilkan teknologi tepat guna, bahkan mendukung ekonomi digital dimasyarakat terutama dimasa pandemic sekarang ini. Mereka tidak percaya diri, merasa merasa belum mampu dari apa yang telah mereka lakukan selama mereka menjalani proses belajar mengajar di perguruan tinggi tidak bisa menyelesaikan permasalahan apa yang ada dimasyarakat. Bakat lebih yang dimiliki atau talenta pada dirinya tidak mampu membuat rasa percaya diri bahwa mereka sangat mampu untuk menjadi manusia yang unggul dimasyarakat di Indonesia bahkan di dunia international.

Salah satu upaya untuk mengembangkan potensi mahasiswa adalah dengan diselenggarakannya wadah untuk penyaluran minat, bakat, keterampilan dan kegemaran bagi mahasiswa melalui penguatan talenta yang sudah dimiliki oleh mahasiswa tersebut sejak lahir.

Untuk hal tersebut diatas pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional membuat program Penguatan Talenta Inovasi Indonesia yang bertujuan untuk memberikan bantuan dana kepada mahasiswa (S1/S Terapan atau S2) berprestasi, inovatif dan kurang mampu yang dipersiapkan sebagai calon inovator masa depan dalam rangka mendukung pencapaian SDM Unggul.

TUJUAN DAN SASARAN

Program ini bertujuan untuk:

Memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa sarjana strata satu atau sarjana terapan atau sarjana strata dua yang aktif dan inovatif untuk digunakan dalam pembuatan tugas akhir.

Sasaran yang ingin dicapai adalah:

Memberikan bantuan dana kepada mahasiswa inovatif dan masih aktif untuk dipersiapkan sebagai calon inovator masa depan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir untuk mendukung pencapaian SDM Unggul.

(35)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 35 LUARAN

Luaran yang diharapkan dari Program Penguatan Talenta Inovasi Indonesia adalah:

1. Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat

2. Mahasiswa dapat meningkatkan nilai tambah terhadap produk tugas akhir yang diselesaikan 3. Mahasiswa dapat menghasilkan produk teknologi tepat guna

4. Mahasiswa menghasilkan produk yang mendukung ekonomi digital

DEFINISI

Beberapa pengertian dan istilah-istilah dalam buku Petunjuk Teknis ini adalah sebagai berikut:

1. Talenta inovasi terkait dengan bakat seseorang (mahasiswa) untuk berinovasi , dimana bakat inovasi tersebut mempunyai nilai lebih (Kemampuan special yang membuat seseorang mampu melakukan sesuatu dengan sangat baik dengan kata lain mampu memaksimalkan talentanya) dengan melakukan inovasi.

2. Inovasi adalah hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian, dan/atau penerapan yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi dan/atau sosial.

3. Perguruan Tinggi yang selanjutnya disingkat PT adalah adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi.

4. Mahasiswa Sarjana Strata Satu adalah warga Negara Indonesia yang sedang menempuh proses belajar mengajar di tingkat Perguruan Tinggi universitas yang ada di Indonesia 5. Mahasiswa Sarjana Terapan adalah warga Negara inonesia yang sedang menenpuh proses

belajar mengajar ditingkat Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi atau Politeknik jenjang Diploma 4 yang ada di Indonesia

6. Mahasiswa Sarjana Starata Dua adalah warga Negara Indonesia yang sedang menempuh proses belajar mengajar di tingkat Perguruan Tinggi universitas untuk jenjang Master yang ada di Indonesia

7. Tim Program adalah tim yang bertugas memberikan arahan dan masukan, menyiapkan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan Bantuan Pemerintah berupa Penguatan Talenta Inovasi indoinesia.

8. Tim Penilai adalah tim yang melakukan pembahasan, penilaian dan memberikan rekomendasi penerima pendanaan atas usulan proposal pengusul sesuai dengan arahan kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan pada Petunjuk Teknis.

(36)

PANDUANTEKNISPROGRAMBAKTIINOVASI 36 PENGERTIAN PROGRAM

Penguatan Talenta Inovasi Indonesia merupakan salah satu program yang sudah dilaksankan sejak tahun 2020. Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) melalui Ditjen Penguatan Inovasi telah mengeluarkan dan melaksanakan instrumen kebijakan berupa Program Pendanaan berupa bantuan tugas akhir bagi mahasiswa sarjana Strata Satu atau Sarjana terapan. Program tahun ini merupakan tahun kedua yang dilaksanakan bagi mahasiswa sarjana Strata Satu atau Sarjana terapan atau Strata Dua yang dapat memacu penguatan talenta mereka.

Ruang Lingkup Manajemen Penguatan Talenta Inovasi Indonesia, meliputi calon penerima beasiswa untuk mahasiswa inovasi tugas akhir dan calon penerima beasiswa untuk mahasiswa Ide kreatif dan berprestasi . Dalam mencari mahasiswa yang mempunyai Talenta yang unggul diharapkan mahasiswa tersebut merupakan Mahasiswa S1/S Terapan atau S2 berprestasi , inovatif dan kurang mampu serta melaksanakan penelitian yang dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat, dapat meningkatkan nilai tambah, menjadi teknologi tepat guna dan atau mendukung ekonomi digital.

Pemberi Bantuan Pemerintah ini merupakan Satuan Kerja Deputi Bidang Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.

TATA KELOLA PROGRAM

1. Bentuk Bantuan Pemerintah

Bentuk Bantuan Pemerintah berupa Penguatan Talenta Inovasi Indonesia dalam bentuk beasiswa adalah beasiswa yang diberikan dalam bentuk transfer dana kepada penerima Bantuan Pemerintah.

2. Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah

Total anggaran pemberian Bantuan Pemerintah berupa Pengutan Talenta Inovasi Indonesia dalam bentuk beasiswa sebesar Rp.50.000.000.000,00 (Lima puluh milyar rupiah). Jumlah Bantuan Pemerintah berupa Beasiswa Penguatan Talenta Inovasi Indonesia yang diberikan paling besar Rp.

10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk masing-masing penerima Bantuan Pemerintah.

3. Tahapan dan Jadwal Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah

Secara umum tahapan pelaksanaan program ini terdiri dari tahapan pendaftaran calon penerima beasiswa , seleksi Calon penerima beasiswa, Penetapan calon penerima beasiswa, Penguatan calon penerima beasiswa, dan Monitoring dan Evaluasi . Sampai berakhir kegiatan.

Gambar

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Program Desa Berinovasi 2021
Tabel 2. Aspek Penilaian Seleksi Substansi Desa Berinovasi 2021
Gambar 2. Tahapan Pelaksanaan Difusi Teknologi dan Inovasi untuk UMKM
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Program Penguatan Talenta Inovasi Indonesia
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Mukhsin K, Yodi Mahendradhata, Riris Andono Ahmad, 2006, Faktor-faktor yang Mempengaruhi keterataturan Minum Obat pada Penderita TBC Paru Yang Mengalami Konversi di Kota

Pada gambar 4.b menunjukkan bahwa ikan lele ( Clarias batrachus) pada perlakuan direndam hasil maksimum yaitu konsentrasi 1,5% batas ikan layak dikonsumsi pada jam ke-15 dengan

Sebanyak 40 g bubuk TSA dilarutkan dalam 1000 ml akuades yang ditempatkan dalam Erlenmeyer 1 liter dan dipanaskan pada penangas air sambil diaduk hingga larut dan homogen

Penelitian sebelumnya yang menunjukkan keadilan persepsian dan komitmen terhadap tujuan merupakan dua variabel yang sangat penting yang menghubungkan

Sama halnya dengan perusahaan yang tidak dapat mengurangi pembayaran upah kepada tenaga kerja (input) dibawah tingkat upah yang berlaku, karena di dalam pasar persaingan

Sehingga hasil penelitian ini menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara profitabilitas, ukuran perusahaan, debt to equity terhadap ketepatan waktu penyampaian

The research findings show that there are seven types of sexual terms in the movie AP3TW, they are: sexual organs, sexual activities, sexual characters, sexual