• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahun Anggaran 2020 DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tahun Anggaran 2020 DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN"

Copied!
354
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH SAKIT PARU DR. H.A. ROTINSULU

KEMENTERIAN KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

RINGKASAN EKSEKUTIF ... vii

LEMBAR PENGESAHAN DIREKSI ... x

LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGAWAS ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum ... 1

B. Visi dan Misi ... 4

C. Budaya ... 5

D. Susunan Pejabat Pengelola ... 6

BAB II KINERJA RUMAH SAKIT PARU DR. H.A. ROTINSULU TAHUN 2018 DAN RBA TAHUN 2019 A. Gambaran Kondisi ... 8

B. Proses Penilaian Kinerja ... 14

C. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja ... 18

D. Informasi Lainnya ... 266

E. Ambang Batas Belanja ... 267

F. Prakiraan Maju Pendapatan dan Prakiraan Maju Belanja ... 268

(3)

BAB III P E N U TU P

A. Kesimpulan ... 271 B. Penjelasan Lainnya ... 272

LAMPIRAN

(4)

Tabel 2.1 Asumsi Makro Tahun Berjalan... 13

Tabel 2.2 Asumsi Mikro Tahun Berjalan ... 13

Tabel 2.3 Kinerja Keuangan Semester I dan Prognosis Tahun 2019 serta Proyeksi 2020 ... 15

Tabel 2.4 Kinerja Pelayanan Semester I dan Prognosis 2019 serta Proyeksi Tahun 2020 ... 16

Tabel 2.5 Rekapitulasi Indikator Kinerja ... 18

Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Tahun 2019 dan Target Kinerja Tahun 2020 ... 18

Tabel 2.7 Pencapaian Kinerja Pelayanan ... 19

Tabel 2.8 Rincian Pendapatan Per Unit Kerja ... 20

Tabel 2.9 Rincian Belanja per Unit Kerja ... 25

Tabel 2.10 Belanja/Penggunaan Dana ... 254

Tabel 2.11 Tabel Ikhtisar Target Pendapatan Menurut Program dan Kegiatan .. 254

Tabel 2.12 Ikhtisar Belanja/Pembiayaan Menurut Program dan Kegiatan ... 255

Tabel 2.13 Pendapatan dan Belanja Agregat ... 256

Tabel 2.14 Perhitungan Biaya Layanan Per Unit Kerja Tahun 2020 ... 260

Tabel 2.15 Ambang Batas Belanja ... 267

Tabel 2.16 Prakiraan Maju Pendapatan ... 268

Tabel 2.17 Prakiraan Maju Belanja ... 269

Tabel 2.18 Prakiraan Belanja dan Target Pendapatan... ... 270

(5)

Lampiran 1 : Perjanjian Kinerja Lampiran 2 : Master Budget 2020

Lampiran 3 : Laporan Keuangan Semester I tahun 2019 Lampiran 4 : Perhitungan Rasio Keuangan Semester I 2019 Lampiran 5 : Laporan Keuangan Prognosis 2019

Lampiran 6 : Perhitungan Rasio Keuangan Prognosis 2019 Lampiran 7 : Laporan Keuangan Proyeksi 2020

Lampiran 8 : Perhitungan Rasio Keuangan Proyeksi 2020

Lampiran 9 : Realisasi Kegiatan BPJS Tahun 2019 dan Proyeksi 2020 Lampiran 10 : Rekap Realisasi Kegiatan BPJS 2019 dan Proyeksi 2020 Lampiran 11 : Indikator RSB 2019 dan 2020

Lampiran 12 : Kamus Indikator RSB

Lampiran 13 : Program Strategis RSPR 2015 – 2020

Lampiran 14 : Program Strategis dan Rencana Kegiatan RSPR Tahun 2020 Lampiran 15 : Rencana Kerja dan Anggaran Tahun (RKAKL) 2020

(6)

Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 275/KMK.05/2007 tanggal 21 Juni 2007 tentang Penetapan Rumah Sakit Paru Dr.

H. A. Rotinsulu Bandung pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa jasa pelayanan kesehatan tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas.

Dalam rangka melaksanakan ketentuan PP No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU, serta berdasarkan PMK No. 44/PMK.05/2009 junto Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran Serta Pelaksanaan Anggaran Badan layanan Umum, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan RBA di Lingkungan Ditjen BUK maka disusunlah Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tahun 2020.

Buku RBA ini berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tahun anggaran 2020 yang merupakan panduan dan pegangan unit kerja dalam melakukan kegiatan pada tahun 2020 yang merupakan bagian dari Rencana Strategi Bisnis (RSB) yang telah disusun sampai dengan tahun 2024.

(7)
(8)

Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu telah ditetapkan menjadi BLU sejak tanggal 26 Juni 2007 sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 756/Menkes/SK/VI/2007 tentang Penetapan 15 Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Departemen Kesehatan dengan Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

Arah pengembangan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu berperan untuk menyukseskan pembangunan kesehatan masyarakat terutama dalam kesehatan paru, Dengan mengacu pada visi dan misi rumah sakit, sebagai berikut:

Visi :

”Menjadi rumah sakit paru dengan pelayanan prima yang unggul dalam pelayanan biomolekuler dan invasif paru pada tahun 2024”

Misi :

1. Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien.

2. Menyelenggarakan pelayanan paru yang unggul dalam pelayanan biomolekuler dan pelayanan invasif paru.

3. Meningkatkan kemandirian rumah sakit.

Rencana Bisnis Anggaran Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tahun 2020 ini disusun melalui pendekatan target kinerja yang berorientasi pada program dengan memperhatikan perubahan kondisi internal dan eksternal yang mungkin terjadi pada tahun 2020.

(9)

Rp.52.474.341.000,-. Pendapatan sebesar Rp. 53.000.000.000,- ini dialokasikan untuk belanja barang sebesar Rp.52.022.305.000,- dan belanja modal sebesar Rp.977.695.000,-

Sedangkan total belanja barang 2020 (RM dan BLU) sebesar Rp.74.731.913.000,- yakni naik 0,59% dari pagu belanja barang tahun 2019 sebesar Rp.74.292.478.000,-. Rencana Belanja Modal tahun 2020 adalah sebesar Rp.7.227.695.000,- turun sebesar 45,67% dari pagu tahun 2019 sebesar Rp.

13.303.867.000,-

Gaji PNS tahun 2020 disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp.17.996.074.000,- yakni naik sebesar 2,89% dari tahun 2019 sebesar Rp.17.489.783.000,-

Asumsi yang digunakan untuk pencapaian target 2020 adalah : 1. Pelayanan unggulan biologi molekuler

2. Peningkatan kualitas pelayanan MDR TB 3. Optimalisasi pelayanan berdasarkan divisi 4. Optimalisasi program promosi

5. Pemanfaatan sarana prasarana terutama alat medik yang diadakan di 2019 untuk pengoptimalan layanan unggulan serta layanan paru RSPR

6. Peningkatan sarana prasarana RS sehingga meningkatkan kenyamanan pasien 7. Pembuatan modul-modul sistem informasi untuk meningkatkan kualitas

pelayanan.

(10)

10. Peningkatan efisiensi melalui penerapan biaya terstandar serta evaluasi penyerapan anggaran

11. Melanjutkan Program WBK untuk menjadi daerah zero korupsi

Dengan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, maka proyeksi indikator kinerja rumah sakit tahun 2020 baik aspek pelayanan maupun aspek keuangan dapat mencapai peningkatan.

(11)
(12)
(13)

A. GAMBARAN UMUM

Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu didirikan dan diresmikan pada tahun 1935 oleh Pemerintah Hindia Belanda yang berlatar belakang sebagai kelanjutan dari kegiatan Sanatorium Solsana. Dalam kurun waktu 1945 - 1955 rumah sakit ini mulai merawat penderita penyakit paru-paru khususnya tuberkulosis. Dalam kurun waktu 1955-1965, terjadi beberapa kali pergantian pimpinan Rumah Sakit dan selanjutnya sejak tahun 1963 dipimpin oleh Dr. H. A. Rotinsulu.

Pada tahun 1970-an nama Sanatorium dihapus dan diubah melalui SK Menkes RI No.137/SK/IV/78 menjadi Rumah Sakit Tuberkulosis Paru-paru Cipaganti.

Dalam perkembangannya pelayanan kesehatan tidak hanya menangani penderita tuberkulosis paru tetapi juga menangani penderita penyakit paru lainnya. Pada tahun 2003 diusulkan ke Departemen Kesehatan untuk pengembangan dan perubahan nama Rumah Sakit, dan pada tanggal 26 Februari 2004 RSTP Cipaganti resmi berubah nama menjadi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 190/Menkes/SK/II/2004. Untuk meningkatkan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat (publik), Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu pada tanggal 26 Juni 2007 resmi ditetapkan menjadi rumah sakit yang menggunakan PPK-BLU, sesuai KMK RI No. 275/KMK.05/2007 dan Kepmenkes RI No.

756/Menkes/SK/VI/2007. Dengan diterapkannya Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum akan mampu menciptakan fleksibilitas dalam pengelolaan

(14)

Pada tahun 2009 Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu ditetapkan sebagai rumah sakit paru kelas A dengan 122\tempat tidur melalui Kepmenkes RI nomor 436/

Menkes/ SK/ VI/ 2009 tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Paru Dr. H. A.

Rotinsulu, menegaskan langkah selanjutnya menuju pelayanan paru yang unggul dan terpadu. Adapun izin operasional rumah sakit terakhir diperbaharui pada tahun 2018 melalui Keputusan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Nomor: 4/1/IO/KES/PMDN/2018 tentang Izin Operasional Rumah Sakit Paru dr.H.A Rotinsulu sebagai Rumah Sakit Khusus Kelas A.

RS Paru dr. H. A. Rotinsulu mempunyai visi Menjadi rumah sakit paru dengan pelayanan prima yang unggul dalam biomolekuler dan pelayanan invasif paru pada tahun 2024 sesuai RSB 2020-2024 yang dijabarkan melalui berbagai program selama 5 tahun kedepan. Dalam mencapai visi tersebut, rumah sakit mempunyai misi dan rencana strategi bisnis 2020-2024 yang dituangkan melalui program-program. Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu melaksanakan program-program berupa melengkapi jumlah dan kompetensi sumber daya baik manusia maupun sarana prasarana, program peningkatan pelayanan baik dalam kualitas maupun kuantitas, serta program lainnya yang dibagi ke dalam program tahunan dari tahun 2020 hingga tahun 2024.

Agar bertahan dalam persaingan global, maka Rumah Sakit Paru Dr. H. A.

Rotinsulu mempersiapkan diri untuk meningkatkan budaya kerja agar selalu siap dalam menghadapi perubahan dan bersikap maju sesuai dengan arah pengembangan yang telah ditetapkan.

(15)

berorientasi pada keselamatan pasien

b. Terwujudnya profesionalisme pelayanan kesehatan paru melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian sesuai kemajuan iptekdok.

Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu memberikan pelayanan berdasarkan 7 divisi paru yang terdiri dari:

 Divisi Paru Asma dan PPOK

 Divisi Paru Infeksi

 Divisi Paru Intervensi dan Gawat Nafas

 Divisi Paru Onkologi

 Divisi Faal Paru Klinik

 Divisi Paru Kerja

 Divisi Paru Imunologi

Saat ini walaupun jumlah dokter spesialis paru terbatas, pelayanan berdasarkan Divisi tetap dapat dilaksanakan. Divisi yang sudah ada adalah asma PPOK, intervensi dan gawat nafas, divisi paru infeksi, divisi paru onkologi, serta penambahan divisi paru kerja di tahun 2016. Pada tahun 2017 telah dilaksanakan pengoptimalan pelayanan melalui pembentukan divisi faal paru klinik, dan pada tahun 2018 melaksanakan pengembangan divisi paru yang sudah ada. Selain itu, program pengembangan pelayanan di tahun 2018 yaitu pelayanan MDR-TB baik rawat inap maupun rawat jalan secara terintegrasi, melalui pembangunan gedung MDR-TB, untuk membangun gedung MDR yang sesuai dengan standar. Serta pelaksanaan pelayanan High Care Unit sesuai standar pelayanan rumah sakit paru

(16)

Adapun program pengembangan lainnya yang direncanakan untuk tahun 2019 yaitu diantaranya pembuatan dan pengembangan modul clinical pathway, storage data center, penerapan Rencana Anggaran Biaya berbasis IT (RABIT),

penyempurnaan pelaksanaan pelaporan aset dan persediaan menuju accrual base;

penguatan kerjasama pendidikan dan komkordik; peningkatan kualifikasi staf tenaga yang mampu melatih; peningkatan kualitas pegawai yang sesuai standar kompetensi pada tahun keempat renstra; penyempurnaan sarana prasarana diantaranya untuk keselamatan pasien dan kerja pegawai; promosi kepada masyarakat melalui media sosial, event-event khusus, meningkatkan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang berdampak negatif terhadap paru (terkait paru kerja), pemasangan billboard, promosi di tv swasta nasional; peningkatan kinerja pegawai melalui reward dan punishment serta pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi seluruh pegawai khususnya pegawai yang beresiko, pelaksanaan kegiatan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

B. VISI DAN MISI RS. PARU DR. H. A. ROTINSULU Visi

“Menjadi Rumah Sakit Paru dengan pelayanan prima yang unggul dalam biomolekuler dan pelayanan invasif paru pada tahun 2024”.

Misi

1. Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien.

(17)

3. Meningkatkan kemandirian rumah sakit.

C. BUDAYA RS. PARU DR. H. A. ROTINSULU

Budaya organisasi dikembangkan selaras dengan visi, misi dan tujuan organisasi dengan tata nilai sebagai berikut :

1. Bersahabat.

Memberikan pelayanan yang ramah dengan prinsip 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan dan Santun)

2. Akurat

Memberikan pelayanan pemeriksaaan dengan menjamin mutu dan presisi 3. Tepat

Memberikan pelayananan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) : tepat prosedur, tepat identifikasi, tepat lokasi.

4. Update

Memberikan pelayanan dengan informasi terkini dan selalu melakukan perbaikan-perbaikan

5. Cepat

Memberikan pelayanan sesuai dengan aturan waktu yang telah ditetapkan

(18)

R RAMAH

I INOVASI

M MELAYANI

A AMANAH

MOTTO :

“PARU SEHAT HARAPAN KAMI”

D. SUSUNAN PEJABAT PENGELOLA RS. PARU DR. H. A. ROTINSULU a. Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu pada tanggal 26 Juni 2007 resmi

ditetapkan menjadi rumah sakit yang menggunakan PPK-BLU, Saat ini susunan Dewan Pengawas dan Direksi adalah sebagai berikut:

o Ketua Dewan Pengawas : dr. Trisa Wahjuni Putri, M.Kes o Anggota Dewan Pengawas : Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K) o Anggota Dewan Pengawas : Drs. Elman Ritonga, M.A

o DirekturUtama : dr. Edi Sampurno Sp.P.,MM o Direktur Medik & Keperawatan : dr. Emil Ibrahim, MARS o Direktur Keuangan : Lilis Risnawati SE.M.Ak

& Administrasi Umum b. Uraian Tugas

o Dewan Pengawas

1) Menentukan arah kebijakan Rumah Sakit;

(19)

5) Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien;

6) Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit; dan

7) Mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan;

o Direktur Utama

Direktur Utama mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas baik secara internal maupun eksternal sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

o Direktur Medik dan Keperawatan

Direktur Medik dan Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan pelayanan medik, penunjang medik, keperawatan, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan.

o Direktur Keuangan dan Administrasi Umum

Direktur Keuangan dan Administrasi Umum mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan keuangan.

(20)

TAHUN 2019 DAN RBA TAHUN 2020

A. GAMBARAN KONDISI RS PARU Dr.H.A.ROTINSULU 1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Tahun 2019

Kondisi Rumah Sakit Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi capaian kinerja tahun 2019 sebagai berikut :

1) Pelayanan

 Pelayanan sudah berdasarkan divisi paru

 Mutu pelayanan sudah terakreditasi KARS 2012 paripurna

 Informasi pelayanan sudah berbasis IT (SMS Gateway, Tempat Tidur Online, Registrasi Pasien Online, BLU Integrated Online System (BIOS), pengembalian rekam medis berbasis IT, Sistem Informasi Rujukan Terpadu (SISRUTE), Sistem Informasi Rawat Inap (SIRANAP)

 Pengembangan pelayanan berdasarkan divisi paru belum optimal (MDR TB, HCU)

 Sertifikasi nasional pemeriksaan laboratorium TB lini ke 1 dan Lini ke 2

(21)

sosialisasi informasi pelayanan baru ke stakeholders/dinas kesehatan/RSUD

2) Keuangan

 Pendapatan PNBP masih belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan operasional (masih disubsidi pemerintah dari Rupiah Murni)

 Bridging aplikasi SIMAK BMN dan aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit belum terlaksana.

 Manajemen kas telah bekerjasama dengan bank dan menuju cashless

 Telah dilaksanakan pajak penghasilan sesuai peraturan

 Telah berkembang dan semakin baiknya system pembayaran

 Belum terlaksananya tarif paket

 Evaluasi biaya telah dimulai dan dalam proses penyempurnaan

3) SDM dan Organisasi

 Adanya peningkatan kompetensi pegawai melalui pengembangan diklat berkelanjutan

 Adanya pemetaan kebutuhan pegawai yang lebih terencana melalui penetapan peta jabatan rumah sakit

 Pengembangan SDM sudah berorientasi kepada perencanaan RBA dan RSB sesuai kebutuhan syarat jabatan

(22)

 Masih kurangnya tenaga dokter spesialis terutama untuk spesialis paru dan spesialis jantung

 Masih lemahnya budaya kerja pegawai 4) Sarana dan Prasarana

 Memiliki beberapa alat kesehatan canggih untuk mendukung pelayanan, baik untuk penentuan Diagnostik, untuk pendukung Terapi maupun untuk penunjang pelayanan medis lainnya, seperti : CRRT, Cryo Surgery, Body Plethysmograph, TCM, Washer Desinfectant, dsb.

 Dari Standar Sarana dan Prasarana yang ada di RS. Paru dr.

H. A. Rotinsulu yang tertuang dalam SK Direktur Utama Nomor HK. 03.06/I.a/1893.30/VIII/2015, bahwa Sarana dan Prasarana 86,45% sudah terpenuhi, dan sisanya 13,55%

masih belum terpenuhi, dan akan bertahap direncakan.

 SIM RS sangat mendukung kegiatan di RS. Paru dr. H. A.

Rotinsulu, dan selalu melakukan pengembangan- pengembangan dalam rangka mempermudah pelayanan dan monev.

 Masih belum optimalnya pemanfaat alat-alat canggih yang dapat mendukung pelayanan

 Belum optimalnya pemeliharaan rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan pada alat-alat kesehatan, terutama untuk

(23)

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan kondisi di luar rumah sakit yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keberhasilan rumah sakit dalam mencapai tujuan. Faktor–faktor eksternal yang mempengaruhi capaian kinerja tahun 2019 tersebut yaitu :

 Adanya kebijakan Peraturan Pemerintah No 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja memungkinkan RSPR bisa memperoleh tenaga/pegawai di luar jalur CPNS terutama untuk tenaga-tenaga yang sulit didapatkan dari jalur CPNS

 Adanya program JKN yaitu :

o seluruh pasien dapat dijamin pembayarannya,

o adanya pembayaran dengan sistem paket INA CBG’S sehingga harus efisien dan kualitas pelayanan secara langsung dapat terjaga/sesuai standar

o Pembayaran tersendiri untuk obat kanker dan obat kronis sehingga dapat menambah pendapatan RS

 Adanya indikator mutu baik dari kemenkeu dan kemenkes

 Adanya kritik dan saran dari masyarakat sebagai pengguna layanan rumah sakit

 Telah adanya revisi KMK Remunerasi RSPR

(24)

- Belum optimalnya pemanfaatan media kritik dan saran oleh masyarakat untuk peningkatan pelayanan.

- Persetujuan pemenuhan formasi pengadaan pegawai sepenuhnya menjadi kewenangan Kementerian Kesehatan

- Verifikasi klaim BPJS masih belum konsisten (dipengaruhi petugas verifikasi)

- Terbatasnya akses dan transportasi ke RSPR

- Sistem rujukan berjenjang kurang efektif dan efisien sehingga menyulitkan pasien untuk berobat dari PPK 1 langsung ke PPK 3 atau pasien yang langsung ingin berobat ke RSPR.

- Ketidaksesuaian tarif klaim RS Paru Kelas A dalam tarif INA- CBG

- Pengklasifikasian tindakan/diagnosa penyakit paru belum seluruhnya terdapat di permenkes 76 tahun 2016 tentang Pedoman INA-CBG dalam pelaksanaan JKN

- Belum optimalnya tarif karena belum dapat diakomodir oleh Kementerian Kesehatan

- Masih adanya diagnose kelas A yang dibayar oleh BPJS menggunakan tarif kelas B karena tidak diakomodir oleh system

IT yang tersedia saat ini

(25)

langsung terhadap pencapaian kinerja RSPR tahun 2019. Berikut tabel asumsi makro pada tabel 2.1 dan asumsi mikro pada tabel 2.2

Tabel 2.1

Asumsi Makro Tahun Berjalan

Uraian Asumsi

Pertumbuhan Ekonomi 5,3 %

Tingkat Inflasi 3,5 %

Nilai Tukar Rupiah Rata-Rata Rp. 15.000/USD

Tingkat Suku Bunga SPN 3bln 5,3 %

Sumber : Nota Keuangan APBN 2019

Asumsi makro tahun 2019 terkait peningkatan harga bahan dan alat medis serta berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung kepada kinerja RSPR, diantaranya mempengaruhi perencanaan sehingga diperlukan revisi anggaran, selain itu perlu diselenggarakannya efisiensi anggaran bagi tercukupinya pendapatan untuk pelaksanaan biaya.

Adapun asumsi mikro tahun 2019 seperti pada tabel berikut : Tabel 2.2

Asumsi Mikro Tahun Berjalan

Uraian Asumsi

Nilai Klaim BPJS Rp 45.503.518.341,-

Nilai Pendapatan Non BPJS Rp. 6.205.025.228,-

Pertumbuhan Pelayanan 22 %

Asumsi Tarif yg Digunakan Tarif INA CBG’s th. 2018

(26)

B. PROSES PENILAIAN KINERJA RS PARU DR. H. A. ROTINSULU Penilaian kinerja satker BLU tahun 2019 dilakukan melalui penilaian Skor Kinerja Rumah Sakit melalui penilaian terhadap indikator-indikator keuangan dan pelayanan. Pada buku ini digunakan indikator kinerja pelayanan sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan HK.02.03/I/0173/2016 tentang Pedoman Teknis Penilaian Indikator Kinerja Individu (IKI) Tahun 2016 Direktur Utama Rumah Sakit Umum/Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kementerian Kesehatan RI; serta indikator kinerja keuangan Sesuai Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2018 Tahun 2018 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan.

Skor kinerja RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu Bandung Semester 1 Tahun 2019 dan prognosis Tahun 2019 serta proyeksi tahun 2020 dapat dilihat pada tabel- tabel di bawah ini:

(27)

No Indikator Bobot Ideal

Capaian 2018 Semester I 2019 Prognosis 2019 Proyeksi 2020 Nilai

Perolehan

Bobot Nilai Perolehan

Nilai Perolehan

Bobot Nilai Perolehan

Nilai Perolehan

Bobot Nilai Perolehan

Nilai Perolehan

Bobot Nilai Perolehan a RASIO KEUANGAN

1 Rasio Kas (Cash Ratio) 2.00 276.25% 2.25 335.69% 1.75 255.37% 2.25 317.61% 1.75

2 Rasio Lancar (Current Ratio) 2.50 1686.55% 2.75 1665.05% 2.75 1671.96% 2.75 1655.41% 2.75 3 Periode Penagihan Piutang

(Collection Period) 2.00 70.59 0.75 165 0.00 58 1.25 86 0.50

4 Perputaran Aset Tetap (Fixed

Asset Turnover) 2.00 9.35% 0.75 6.16% 0.75 14.36% 1.25 15.03% 1.75

5 Imbalan Atas Aset Tetap (Return

on Fixed Asset) 2.00 4.87% 1.75 2.15% 1.25 2.39% 1.25 3.53% 1.50

6 Imbalan Ekuitas (Return on

Equity) 2.00 5.36% 1.65 2.29% 1.05 1.92% 0.85 2.73% 1.05

7 Perputaran Persediaan (Inventory

Turnover) 2.00 42.28 1.75 59 0.75 35 1.75 45 1.75

8 Rasio Pendapatan PNBP terhadap

Biaya Operasional 2.50 68.27% 2.75 93.25% 2.75 65.37% 2.75 67.33% 2.75

JUMLAH 19.00 14.40 11.05 14.10 13.80

b

KEPATUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN

9 Rencana Bisnis dan Anggaran

(RBA) Definitif 2.00 Sesuai 2.00 Sesuai 2.00 Sesuai 2.00 Sesuai 2.00

10 Laporan Keuangan Berdasarkan

Standar Akuntansi Keuangan 2.00 Sesuai 2.00 Sesuai 2.00 Sesuai 2.00 Sesuai 2.00

11 Surat Perintah Pengesahan

Pendapatan dan Belanja BLU 2.00 Sesuai 2.00 Sesuai 2.00 Sesuai 2.00 Sesuai 2.00

12 Tarif Layanan 1.00 Ditetapkan

oleh Menteri 1.00 Ditetapkan

oleh Menteri 1.00 Ditetapkan

oleh Menteri 1.00 Ditetapkan oleh Menteri 1.00

13 Sistem Akuntansi 1.00 Ada 1.00 Ada 1.00 Ada 1.00 Ada 1.00

14 Persetujuan Rekening 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50

15 SOP Pengelolaan Kas 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50

16 SOP Pengelolaan Piutang 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50

17 SOP Pengelolaan Utang 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50

18 SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50

19 SOP Pengelolaan Barang

Inventaris 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50 Ada 0.50

JUMLAH 11.00 11.00 11.00 11.00 11.00

JUMLAH ASPEK

KEUANGAN (a+b) 30.00 25.40 22.05 23.60 23.80

(28)

No Indikator Bobot Ideal

Capaian Tahun 2018

Semester I Tahun 2019

Prognosis Tahun 2019

Proyeksi Tahun 2020 Nilai

Perolehan Total Skor

Nilai Perolehan

Total Skor

Nilai Perolehan

Total Skor

Nilai Perolehan

Total Skor LAYANAN

a Pertumbuhan Produktivitas

1

Pertumbuhan rata- rata Kunjungan Rawat Jalan

3.00 1.03 2.50 1.11 3.00 1.16 3.00 1.13 3.00

2

Pertumbuhan rata- rata kunjungan Rawat Darurat

2.50 1.18 2.50 1.31 2.50 1.31 2.50 1.14 2.50

3

Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap

2.50 1.12 2.50 1.15 2.50 1.21 2.50 1.14 2.50

4

Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi

2.50 1.26 2.50 1.17 2.50 1.19 2.50 1.11 2.50

5

Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium

2.50 1.14 2.50 1.19 2.50 1.50 2.50 1.11 2.50

6 Pertumbuhan Operasi 2.50 1.02 2.00 1.10 2.50 1.03 2.00 2.43 2.50

7 Rata-rata Rehabilitasi

Medik 2.50 1.19 2.50 0.96 1.50 1.05 2.00 1.07 2.00

JUMLAH 18.00 17.00 17.00 17.00

b Efektivitas Pelayanan

1

Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Selesai Pelayanan

2.00 85.98% 2.00 82.10% 2.00 87.52% 2.00 87.52% 2.00

2 Pengembalian

Rekam Medik 2.00 97.13% 2.00 98.06% 2.00 98.06% 2.00 98.07% 2.00

3 Angka Pembatalan

Operasi 2.00 0.00% 2.00 0.00% 2.00 0 2.00 0 2.00

4 Angka Kegagalan

Hasil Radiologi 2.00 1.08% 1.50 1.52% 1.50 1.52% 1.50 1.52% 1.50

5 Penulisan Resep

Sesuai Formularium 2.00 95.44% 2.00 96.83% 2.00 85.56% 1.50 85.56% 1.50

6

Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium

2.00 2.37% 1.00 2.51% 2.00 2.68% 1.00 2.68% 1.00

7 Bed Occupancy Rate

(BOR) 2.00 58.95% 1.00 67.05% 2.00 71.06% 2.00 77.38% 2.00

JUMLAH 14.00 11.50 12.00 12.00 12.00

c Pertumbuhan Pembelanjaran 1 Rata-Rata Jam

Pelatihan Karyawan 1.50 2.13 1.50 0.91 1.50 1.83 1.50 1.83 1.50

2 Program Reward and

Punishment 1.50

Ada, dilaksanakan

sepenuhnya 1.50

Ada, dilaksanakan

sepenuhnya 1.50

Ada, dilaksanakan

sepenuhnya 1.50

Ada, dilaksanakan

sepenuhnya 1.50

JUMLAH 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00

JUMLAH LAYANAN

(a+b+c) 35.00 31.50 32.00 32.00 32.50

(29)

MUTU DAN MANFAAT PADA MASYARAKAT a Mutu Pelayanan

1 Emergency Response

Time Rate 2.00 2.55 2.00 2.64 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

2 Waktu Tunggu

Rawat jalan 2.00 57.67 1.50 79.56 1.00 52.54 1.50 52.54 1.50

3 Length Of Stay 2.00 4.14 1.50 4.17 1.50 4.17 1.50 4.17 1.50

4 Kecepatan pelayanan

Resep Obat Jadi 2.00 36.79 0.50 54.02 0.50 54.02 0.50 48.00 0.50

5 Waktu Tunggu

Operasi 2.00 1.17 2.00 1.25 2.00 0.58 2.00 0.58 2.00

6 Waktu Tunggu Hasil

Laboratorium 2.00 1.83 2.00 1.61 2.00 1.55 2.00 1.55 2.00

7 Waktu Tunggu Hasil

Radiologi 2.00 2.08 2.00 2.04 2.00 1.16 2.00 1.16 2.00

JUMLAH 14.00 11.50 11.00 11.50 11.50

b Mutu Klinik 1 Angka Kematian

Gawat Darurat 2.00 0.33% 2.00 0.27% 2.00 0.45% 2.00 0.35 2.00

2 Angka Kematian ≥

48 Jam 2.00 4.30% 2.00 4.40% 2.00 4.40% 2.00 3.69 2.00

3 Post Operative Death

rate 2.00 0.00% 2.00 0.00% 2.00 0.00% 2.00 0.00 2.00

4 Angka Infeksi Nosokomial

Decubitus 1.00 0.00% 1.00 0.04% 1.00 0.04% 1.00 0.04% 1.00

Phlebitis 1.00 0.14% 1.00 0.17% 1.00 0.17% 1.00 0.17% 1.00

Infeksi Saluran

Kemih (ISK) 1.00 0.00% 1.00 0.00% 1.00 0.00% 1.00 0.00% 1.00

Infeksi Luka Operasi

(ILO) 1.00 0.00% 1.00 0.00% 1.00 0.00% 1.00 0.00% 1.00

5 Angka Kematian Ibu

di Rumah Sakit 2.00 0.00% 2.00 0.00% 2.00 0.00% 2.00 0.00% 2.00

JUMLAH 12.00 12.00 12.00 12.00 12.00

c Kepedulian Kepada Masyarakat

1

Pembinaan Kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lainnya

1.00 Tidak ada

program 0.00 Tidak ada

program 0.00 Tidak ada

program 0.00 Tidak ada program 0.00

2 Penyuluhan

Kesehatan 1.00

Ada dilaksanakan

sepenuhnya 1.00

Ada dilaksanakan

sepenuhnya 1.00

Ada dilaksanakan

sepenuhnya 1.00

Ada dilaksanakan

sepenuhnya 1.00

3 Rasio Tempat Tidur

kelas III 2.00 62.23% 2.00 70.94% 2.00 70.35% 2.00 80.20% 2.00

JUMLAH 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00

d Kepuasan Pelanggan 1 Penanganan

Pengaduan/Komplain 1.00 100.00% 1.00 100% 1.00 100% 1.00 100% 1.00

2 Kepuasan Pelanggan 1.00 88.73% 0.88 91.67% 0.91 91.67% 0.91 91.67% 0.91

JUMLAH 2.00 1.88 1.91 1.91 1.91

e Kepedulian Kepada Lingkungan

1

Kebersihan Lingkungan

(Program Rumah 2.00 8.740 2.00 9.000 2.00 9.000 2.00 9.000 2.00

(30)

2 Proper Lingkungan 1.00 Biru 0.60 0.60 0.60 Biru 0.60 Biru 0.60

JUMLAH 3.00 2.60 2.60 2.60 2.60

JUMLAH MUTU DAN

MANFAAT (a+b+c+d+e) 35.00 30.98 30.51 31.01 31.01

JUMLAH ASPEK

PELAYANAN 70.00 62.48 62.51 63.01 63.51

Adapun hasil rekapitulasi dari indikator kinerja baik aspek keuangan maupun aspek pelayanan sebagai berikut ini :

Tabel 2.5

Rekapitulasi Indikator Kinerja

INDIKATOR SKOR

TERTINGGI

CAPAIAN 2018

SEMESTER I 2019

PROGNOSIS 2019

PROYEKSI 2020

ASPEK KEUANGAN 30 25.40 22.05 25.10 24.80

ASPEK PELAYANAN 70 62.48 62.51 63.01 63.51

TOTAL 100 87.88 84.56 88.11 88.31

TINGKAT KESEHATAN BLU BAIK (AA) BAIK (AA) BAIK (AA) BAIK (AA)

C. PENCAPAIAN KINERJA DAN TARGET KINERJA RS PARU DR. H.

A. ROTINSULU

Berikut dibawah ini tabel pencapaian kinerja Tahun 2019 dan Target kinerja tahun 2020 yang ada di RS. Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung :

Tabel 2.6

Pencapaian Kinerja Tahun 2019 dan Target Kinerja Tahun 2020

Pelayanan Realisasi Sem I 2019 Prognosis 2019 Proyeksi 2020

Vol Rp Vol Rp Vol Rp

Rawat Jalan (kasus)

BPJS 8,464 4,286,232,172 16,928 7,280,562,935 18,198 7,353,495,598 Non BPJS 4,854 2,009,171,331 9,708 3,412,763,876 10,436 3,446,951,061 Jumlah 13,318 6,295,403,503 26,636 10,693,326,810 28,634 10,800,446,659 Rawat Inap (kasus)

BPJS 3,380 22,502,718,903 6,760 38,222,955,407 7,267 38,605,851,888

(31)

Jumlah 3,874 24,146,586,355 7,748 41,015,216,760 8,329 41,426,084,574 Total 17,192 30,441,989,858 34,384 51,708,543,570 36,963 52,226,531,234

Proyeksi pendapatan BLU 2020 menggunakan pagu indikatif anggaran sebesar Rp.53.000.000.000,- yang sebagian besarnya merupakan pendapatan jasa layanan seperti pada tabel di atas yaitu sebesar Rp. 52.226.531.234,- Adapun pencapaian kegiatan pelayanan berdasarkan masing-masing unit pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.7

Pencapaian Kegiatan Pelayanan

NO LAYANAN/

KEGIATAN UNIT SATUAN CAPAIAN SMT I 2019

PROGNOSIS 2019

PROYEKSI 2020

1 Rawat Darurat Kunjungan 3.674 7.492 8.554

2 Rawat Jalan Kunjungan 14.235 30.360 30.208

3 Rawat Inap Hari

Perawatan 14.242 30.228 32.937

4 Rawat Intensif Hari

Perawatan 564 1.416 1.522

5 Bedah Operasi 95 190 461

6 Tindakan Medik Non

Bedah Tindakan 1.740 8.948 9.619

7 Laboratorium Kegiatan 55.528 104.400 115.884

8 Radiologi Kegiatan 9.763 20.756 23.039

9 Rehabilitasi Medik Kegiatan 6.432 13.604 14.624

10 Farmasi Lembar

Resep 150.418 300.836 342.953

Rincian Pencapaian Kinerja Keuangan Tahun 2019 dan Target Kinerja Keuangan Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

(32)

KODE

Uraian

Unit/Kode/Program/Kegiatan/Akun Pendapatan

TA 2019 TA 2020

Target Realisasi

semester 1 Persen Prognosa Target 1 UNIT INSTALASI RAWAT JALAN

024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 3,601,386,388 1,434,612,901 39.84 3,601,386,388 3,637,463,090 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 3,601,386,388 1,434,612,901 39.84 3,601,386,387.97 3,637,463,090

2. Pendapatan Hibah BLU - - - -

3. Pendapatan Kerjasama BLU - - - -

3. Pendapatan BLU Lainnya - - - -

B. Penerimaan RM 2,119,406,459 273,277,085 12.89 2,119,406,458.94 2,055,917,703 TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

RAWAT JALAN 5,720,792,847 1,707,889,986 29.85 5,720,792,847 5,693,380,793

2 UNIT INSTALASI RAWAT DARURAT 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 802,121,065 528,740,635 65.92 802,121,065 810,156,271 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 802,121,065 528,740,635 65.92 802,121,065.13 810,156,271

2. Pendapatan Hibah BLU - - - -

2. Pendapatan Kerjasama BLU - - - -

3. Pendapatan BLU Lainnya - - - -

B. Penerimaan RM 1,978,481,140 363,388,133 18.37 1,978,481,140 2,733,840,987 TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

RAWAT DARURAT 2,780,602,205 892,128,768 32.08 2,780,602,205 3,543,997,258

3 UNIT INSTALASI RAWAT INAP 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 16,376,324,002 10,042,709,828 61.32 16,376,324,002 16,540,372,982 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 16,376,324,002 10,042,709,828 61.32 16,376,324,002.33 16,540,372,982

2. Pendapatan Hibah BLU - - - -

2. Pendapatan Kerjasama BLU - - - -

3. Pendapatan BLU Lainnya - - - -

(33)

TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

RAWAT INAP 26,977,175,928 11,579,853,656 42.92 26,977,175,928 28,104,610,820

4 UNIT INTENSIVE CARE UNIT 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 2,072,026,824 594,127,721 28.67 2,072,026,824 2,092,783,245 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 2,072,026,824 594,127,721 28.67 2,072,026,823.65 2,092,783,245

2. Pendapatan Hibah BLU - - -

2. Pendapatan Kerjasama BLU - - - -

3. Pendapatan BLU Lainnya - - - -

B. Penerimaan RM 2,887,892,801 321,889,260 11.15 2,887,892,801 2,421,636,735 TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

CARE UNIT 4,959,919,624 916,016,981 18.47 4,959,919,624 4,514,419,980

5 UNIT INSTALASI LABORATORIUM 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 7,100,462,026 4,657,126,406 65.59 7,100,462,026 7,171,590,538 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 7,100,462,026 4,657,126,406 65.59 7,100,462,025.99 7,171,590,538

2. Pendapatan Hibah BLU - - - -

2. Pendapatan Kerjasama BLU - - - -

3. Pendapatan BLU Lainnya - - - -

B. Penerimaan RM 3,313,143,429 276,701,393 8.35 3,313,143,429 2,081,679,451 TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

RAWAT JALAN 10,413,605,455 4,933,827,799 47.38 10,413,605,455 9,253,269,988

6 UNIT INSTALASI RADIOLOGI 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 4,487,023,844 2,710,171,271 60.40 4,487,023,844 4,531,972,374 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 4,487,023,844 2,710,171,271 60.40 4,487,023,844.45 4,531,972,374

2. Pendapatan Hibah BLU - - -

2. Pendapatan Kerjasama BLU - - -

3. Pendapatan BLU Lainnya - - -

(34)

TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

RADIOLOGI 7,446,262,971 2,896,711,854 38.90 7,446,262,971 5,935,354,174

7 UNIT INSTALASI REHAB MEDIK 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 842,952,294 497,504,081 59.02 842,952,294 851,396,525 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 842,952,294 497,504,081 59.02 842,952,294.09 851,396,525

2. Pendapatan Hibah BLU - - -

3. Pendapatan Kerjasama BLU - - -

4. Pendapatan BLU Lainnya - - -

B. Penerimaan RM 536,813,950 69,034,426 12.86 536,813,950 519,359,674 TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

RAEHAB MEDIK 1,379,766,244 566,538,507 41.06 1,379,766,244 1,370,756,199

8 UNIT INSTALASI BEDAH

024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 5,183,988,901 3,521,418,737 67.93 5,183,988,901 5,235,919,242 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 5,183,988,901 3,521,418,737 67.93 5,183,988,901.17 5,235,919,242

2. Pendapatan Hibah BLU - - -

3. Pendapatan Kerjasama BLU - - -

4. Pendapatan BLU Lainnya - - -

B. Penerimaan RM 1,181,024,486 127,840,703 10.82 1,181,024,486 961,770,957 TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

BEDAH 6,365,013,387 3,649,259,440 57.33 6,365,013,387 6,197,690,200

9 UNIT INSTALASI FARMASI 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 10,945,302,598 6,304,628,411 57.60 10,945,302,598 11,054,946,601 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 10,945,302,598 6,304,628,411 57.60 10,945,302,597.96 11,054,946,601

2. Pendapatan Hibah BLU - - -

3. Pendapatan Kerjasama BLU - - -

4. Pendapatan BLU Lainnya - - -

(35)

TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

FARMASI 19,121,221,052 7,295,828,849 38.16 19,121,221,052 18,511,944,055

10 UNIT INSTALASI REKAM MEDIK 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 296,955,627 34,699,867 11.69 296,955,627 299,930,365 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 296,955,627 34,699,867 296,955,627.06 299,930,365

2. Pendapatan Hibah BLU -

3. Pendapatan Kerjasama BLU

4. Pendapatan BLU Lainnya - -

B. Penerimaan RM 1,000,417,813 123,895,817 12.38 1,000,417,813 932,092,802 TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

REKAM MEDIK 1,297,373,440 158,595,684 12.22 1,297,373,440 1,232,023,167

11 UNIT INSTALASI DIKLATLITBANG 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 269,967,880 116,250,000 43.06 269,967,880 272,672,269

1. Pendapatan Jasa Layanan BLU - -

2. Pendapatan Hibah BLU -

3. Pendapatan Kerjasama BLU 269,967,880 116,250,000 43.06 269,967,879.59 272,672,269

4. Pendapatan BLU Lainnya -

B. Penerimaan RM 568,454,433 68,471,294 12.05 568,454,433 515,123,125 TOTAL PENDAPATAN INSTALASI

DIKLATLITBANG 838,422,313 184,721,294 22.03 838,422,313 787,795,394

12 PENDAPATAN LAIN LAIN (Non Pelayanan)

024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 495,829,551 586,492,930 118.29 495,829,551 500,796,498

1. Pendapatan Jasa Layanan BLU -

2. Pendapatan Hibah BLU -

3. Pendapatan Kerjasama BLU 54,380,849 176,831,929 325.17 54,380,849.13 54,925,606 4. Pendapatan BLU Lainnya 441,448,701 409,661,001 92.80 441,448,701.49 445,870,891

(36)

TOTAL PENDAPATAN LAIN LAIN 15,129,867,533 2,488,562,089 16.45 15,129,867,533 14,810,439,971

REKAP

KODE

Uraian

Unit/Kode/Program/Kegiatan/Akun Pendapatan

TA 2019 TA 2020

Target Realisasi

semester 1 Persen Prognosa Target 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2,094

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

A. Pendapatan BLU 52,474,341,000 31,028,482,788 59.13 52,474,341,000 53,000,000,000 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU 51,708,543,570 30,441,989,858 58.87 51,708,543,570 52,226,531,234

2. Pendapatan Hibah BLU - - - -

3. Pendapatan Kerjasama BLU 324,348,729 293,081,929 90.36 324,348,729 327,597,875 4. Pendapatan BLU Lainnya 441,448,701 409,661,001 92.80 441,448,701 445,870,891 B. Penerimaan RM 49,955,682,000 6,241,452,119 12.49 49,955,682,000 46,955,682,000

TOTAL PENDAPATAN 102,430,023,000 37,269,934,907 36.39 102,430,023,000 99,955,682,000

Referensi

Dokumen terkait

Namun fenomena yang terjadi saat ini yang mana seorang karyawan dalam suatu perusahaan yang memiliki beban kerja tinggi cenderung menunjukkan prestasi yang bagus, hal

Oleh karena itu, perlu adanya diversifikasi olahan dari gurita dengan variasi baru yang bisa membuat masyarakat gemar mengkonsumsi gurita dan menjadi ladang usaha kuliner

Asam mefenamat jika digunakan bersamaan dengan Ramipril (3 kasus) dapat mengurangi efek antihipertensi dari Ramipril, dengan mekanisme menghambat sintesis

Penanganan perkara tindak pidana pencucian uang dari hasil kejahatan tindak pidana narkotika memerlukan kemampuan dalam upaya pembuktian terutama menyangkut masalah-masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tumbuh-tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan perawatan kesehatan wanita, cara pemanfaatannya serta tumbuh-tumbuhan

1) APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang- undang. 2) APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran

Merujuk pada hasil analisis di tabel 4, dapat dilihat bahwa pengaruh perbedaan antara tinggi profil muka air terukur dengan tinggi muka air teroritis pada bagian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh model usia menarche siswi SMP Negeri di Kota Palu berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan