• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TELAAH PUSTAKA HIPOTESIS. Definisi usaha kecil sampai saat ini berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TELAAH PUSTAKA HIPOTESIS. Definisi usaha kecil sampai saat ini berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang yang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TELAAH PUSTAKA HIPOTESIS A. Telaah Pustaka

1. Pengertian Perusahaan Kecil

Definisi usaha kecil sampai saat ini berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang yang mengartikanya. Ada yang mengartikan usaha kecil dari sudut pandang modal, omset tahunan, bahkan ada juga yang mendefinisikan dari sudut pandang tenaga kerja, tetapi pada perinsipnya adalah sama.

Arif Rahman (2009;13-14) mendefinisikan usaha kecil adalah sebagai berikut: usaha dengan modal antara Rp 0 hingga Rp 200 juta, menegah antara Rp 201 hingga Rp 500 juta, dan usaha besar diatas Rp 500 juta.

Departemen Perdagangan dan Perindustrian memberikan batasan usaha kecil sebagai berikut : usaha kecil adalah kelompok usaha idustri yang memiliki investasi peralatan dibawah tujuh puluh juta rupiah, investasi pertengahan kerja maksimal enam ratus lima puluh dua rupiah, jumlah tenaga kerja 20 orang, serta memiliki asset perusahaan tidak lebih dari seratus juta rupiah.

Sedangkan Biro Pusat Statistik (BPS) memberikan batasan usaha kecil adalah sebagi berikut : usaha kecil adalah usaha yang difokuskan pada industry manufaktur dengan menyerap tenaga kerja antara 5-9 orang.

Menurut Mentri Koperasi dan UKM dalam Adler Haymans Manurung (2007) kementrian tersebut mengelompokkan UKM menjadi tiga kelompok berdasarkan total asset, total penjualan tahunan, dan status usaha dengan criteria sebagai berikut :

a. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisioanl dan informal, dalam artian belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hokum.

Hasil penjualan bisnis tersebut paling banyak Rp 100 juta.

b. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi criteria sebagai berikut :

(2)

1) usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2) Usaha yang memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar;

3) Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan yang memiliki, dikuasai atau terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dsengan usaha menengah atau berskala besar;

4) Berbentuk badan usaha yang dimiliki perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum atau badan usaha yang berbadan hokum, termasuk koperasi.

c. Usaha menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi criteria sebagai berikut :

1) Usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih besar Rp 200 juta sampai dengan paling banyak Rp 100 milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan usaha;

2) Usaha yang berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau skala besar;

3) Berbentuk badan usaha yang dimiliki perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Kendati ada beberapa definisi mengenai usaha kecil, namun agaknya usaha kecil mempunyai karakteristik yang hamper seragam.

Pertama, tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi.Kebanyakan idustri kecil dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabatnya.

Kedua rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga-lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung mengantungkan pembiayaan usahanya dari modal sendiri atau sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir.

Ketiga, sebagai besar usaha kecil ditandai dengan belum memiliki status badan hukum.

(Alia Pramiyanti, 2008;7).

2. Pengertian Akuntansi

Dalam dunia usaha Akuntansi seringkali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan yang

berguna untuk memberikan informasi yang berupa data-data keuangan perusahaanyang dapat

digunakan guna pengambilan keputusan.Setiap perusahaan memerlukan dua macam informasi

(3)

tentang perusahaanya yaitu informasi mengenai nilai perushaan dan informasi tentang laba/rugi usaha.

Pengertian Akuntansi menurut Sadeli Lili M (2011:2) dalam American Accounting Association (AAA) yaitu :

artinya akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan pengambilan keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut.

Pengertian Akuntansi menurut Jr. Walter (2012:3) adalah :

Suatu sistem informasi, yang mengukur aktifitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada pengambilan keputusan yang akan membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aktifitas bisnis.

Pengertian Akuntansi menurut Sasongko Catur (2016:2-4) :

Artinya akuntansi merupakan suatu meteologi dan himpunan pengetahuan yang berkaitan dengan sistem informasi dari satuan-satuan ekonomi.

Menurut Sadeli Lili M (2011:2-4) :

Akuntansi merupakan suatu meteodologi dan himpunan pengetahuan yang berkenaan dengan system informasi dari satuan-satuan ekonomi.

Sedangkan menurut Earl K. Sttice, James D. Stice dan K,fred Skousen (2009:9) akuntansi adalah:

Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya untuk menyediakan informasi yang

kauntitatif, terutama informasi keuangan, tentang entitas-entitas ekonomi, yang

(4)

dimaksudkan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan dalam pembuatan pilihan-pilihan yang beralasan diantara berbagai alternatif tindakan yang tersedia.

Dari seluruh pengertian diatas dapat dilihat bahwa akuntansi merupakan aktivitas dalam perusahaan yang menghasilkan informasi akuntansi tentang kondisi keuangan. Informasi tersebut dapat dilihat melalui proses pengidentifikasian, transaksi, pencatatan, penggolongan dan pelaporan laporan keuangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat pertimbangan dan mengambil keputusan.

3. Konsep dan Prinsip Dasar Akuntansi

Dalam hal penerapan akuntansi ini ada hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai konsep- konsep dan prinsip dasar akuntansi.

Menurut Rudianto (2009:20) terdapat beberapa hal yang menjadi konsep dasar dan melandasi struktur akuntansi :

a. Kesatuan usaha khusus (economis entitiy)

Suatu perusahaan dipandang sebagai suatu usaha unit usaha yang terpisah dengan pemiliknya serta unit bisnis lainya atau memisahkan transaksi usaha dengan transaksi personal yang dilakukan pemilik.

b. Dasar pencatatan

Ada 2 macam dasar pencatatan dalam akuntansi yang dipakai dalam mencatat transaksi yaitu :

1) Akuntansi berbasis kas (cash basis accounting) adalah suatu metode penandingan antara pendapatan dengan beban, dimana pendapatan dilaporkan pada saat uang telah dibayarkan. Misalnya, pendapatan dari penjualan produk perusahaan baru dicatat setelah pelanggan membayarkanuangnya kepada perusahaan dan gaji pegawai dicatat setelah uang dibayarkan kepada pegawai tersebut.

2) Akuntansi berbasis akrual (accrual basisi accounting) adalah suatu metode penandingan antara pendapatan dengan beban, dimana pendapatan dilaporkan pada saat terjadinya trnasaksi dan beban dilaporkan pada saat beban tersebut diperlakukan untuk menghasilkan pendapatan usaha. Misalnya, pendapatan dari penjualan produk perusahaan dicatat pada saat terjadinya kesepakatan (transaksi) dengan pelanggan, bukan pada saat pelanggan membayarnya, sedangkan beban pemakaian perlengkapan dicatat pada saat perlengkapan tersebut digunakan bukan pada saat perlengkapan tersebut dibayarkan kepada pemasok.

c. Konsep periode waktu (time period)

(5)

Perusahaan diasumsikan akan terus beroperasi dalam jangka panjang, tetapi dalam peroses pelaporan informasi keuangan, seluruh aktivitas perusahaan dalam jangka panjang dibagi menjadi periode-periode aktivitas didalam jangka waktu tertentu.

Penyajian informasi keuangan kedalam periode waktu tersebut adalah untuk memberikan batasan aktivitas didalam waktu tertentu.

d. Kontinutias usaha (going concern)

Suatu perusahaan dianggap akan terus beroperasi dalam jangka panjang dan tidak akan dilikuidasi di masa mendatang.

e. Penggunaan unit moneter (monetary unit)

Beberapa pencatatan dalam akuntansi dapat mengunakan unit fisik atau satuan yang lain didalam pencatatanya. Tetapi karena tidak semua aktivitas dapat menggunakan satuan yang sama, maka akuntansi menggunakan satuan moneter sebagai dasar pelaporanya.

Empat prinsip dasar akuntansi (principle of accounting) yang digunakan untuk mencatat transaksi menurut Hery (2014:3) adalah :

a. Prinsip Biaya Historis

Harga perolehan (biaya historis) memiliki keunggulan dibandingkan dengan atribut pengukuran lainya, yaitu lebih dapat diandalkan.secara umum, penggunaan laporan keuangan lebih memilih mengunakan biaya historis karena memberikan tolak ukur yang lebih dapat dipercaya (lebih obyektif).

b. Prinsip Pengakuan Pendapatan Pendapatan umumnya diakui jika:

1) Telah direalisasi atau dapat direalisasi, jika barang atau jasa telah dipertukarkan dengan kas.

2) Telah dihasilkan/telah terjadi, apabila perusahaan telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapatkan hak atas pendapatan tersebut.

c. Perinsip Penandingan

Perinsip penandingan yaitu perinsip yang memandingkan beban dan pendapatan sepanjang rasional dan dapat diterapkan.

d. Prinsip Pengungkapan Penuh

Agar pelaporan keuangan menjadi lebih efektif, seluruh informasi yang relevan seharusnya disajikan dengan cara yang tidak memihak, dapat dipahami, dan tepat waktu.

4. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntansi Publik (SAK ETAP)

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntansi Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah Entitas yang:

a. Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan; dan

(6)

b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengusaha eksternal adalah :

1) Pemilik yang terlibat langsung dalam pengelola usaha.

2) Kreditur

3) Lembaga pemeringkat kredit

a. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal

b. Entitas menguasai asset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dan pension, reksa dana dan bank investasi.

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat mengunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.

5. Siklus Akuntansi

Pengertian siklus akuntansi menurut Rudianto (2009:14) adalah :

Siklus akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas/transaksi perusahaan dalam bentuk informasi keuangan.

Adapun siklus akuntansi meliputi a. Transaksi/Bukti

Bukti merupakan surat tanda yang digunakan sebagai pelengkap untuk mempertanggung

jawabkan laporan tersebut. Setiap proses transaksi harus mempunyai bukti (evidence)dan

pembukuan. Dalam akuntansi dikenal dengan sifat-sifat bukti yang harus ada didalamya.Tanpa

(7)

mengandung sifat bukti ini tidak sah.Bukti yang mendukung laporan keuangan dapat digolongkan dalam beberapa jenis. Bukti dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :

1. Corrobative Evidence

Corrobative evidence adalah seluruh dokumen yang sah termasuk dokumen seperti cek, faktur, kontrak, hasil rapat, konfirmasi, pernyataan, hasil, Tanya jawab laporan pengamatan dan hasil inspeksi.

2. Underlying Accounting Data

Underlying Accounting Data yaitu seluruh catatan dalam bentuk buku-buku, jurnal, neraca lajir, laporan keuangan dan lain-lain yang dijadikan sebagai tempat mencatat transaksi sampai penyajian laporan keuangan.

b. Mencatat Transaksi Dalam Jurnal

Dengan adanya bukti-bukti transaksi, langkah berikutnya dalam siklus akuntansi adalah membuat jurnal.

Pengertian jurnal menurut Mulyadi (2013:4) adalah :

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainya.

Ada dua macam bentuk jurnal, yaitu :

1. Jurnal umum, digunakan untuk mencatat segala macam transaksi dan kejadian.

(8)

2. Jurnal khusus, merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang bersifat khusus, misalnya jurnal untuk mencatat penerimaan uang, mencatat pengeluaran uang, mencatat pembelian secara kredit dan lain-lain.

c. Buku Besar

Setelah jurnal-jurnal dibuat, maka jurnal tersebut dimasukan kedalam buku besar. Menurut Rudianto (2009:4) yang dimaksudkan dengan buku besar adalah

kumpulan dari semua akun pemikiran yang dimiliki suatu perusahaan yang saling berhubungan satu dengan yang lainya dan merupakan suatu kesalahan.

Sedangkan menurut Abdul Halim dan Muhammad Syam Kusufi (2012:68) buku besar merupakan buku yang berisikan kumpulan rekening. Bertujuan mencatat secara terpisah atas pendapatan, belanja, pembiayaan, aktiva, hutang, dan ekuitas dana.

Bentuk besar pada dasarnya dapat dibedakan dalam dua bentuk, antara lain:

1. Bentuk skontro, biasa disebut dengan bentuk dua kolom atau bentuk “T” yang mempunyai arti sebelah menyebelah, sisi kiri disebut debet dan siklus kanan disebut kredit.

2. Bentuk bersaldodisebut juga dengan bentuk empat kolom.

Adapun fungsi dari buku besar yaitu:

a. Mencatat secara terperinci setiap jenis harta, hutang dan modal beserta perubahnya (transaksi/kejadianya).

b. Mengelompokan aspek transaksi atau kejadian sesuai dengan jenis akun masing-masing.

c. Menghitung jumlah atau nilai dari tiap-tiap jenis akun.

d. Mengikhtisarkan transaksi kedalam akun yang terkait, sehingga dapat menyusun laporan keuangan.

Fungsi buku besar antara lain sebagai berikut :

(9)

a. Mencatat secara terperinci setiap jenis harta, hutang, dan modal beserta perubahannya b. Menggolongkan aspek transaksi atau kejadian sesuai dengan jenis akun masing-masing.

c. Menghitung jumlah atau nilai dari tiap-tiap jenis akun.

Mengikhtisarankan transaksi kedalam akun yang terkait sehingga dapat menyusun laporan keuangan.

d. Menyusun Neraca Saldo

Berdasarkan siklus akuntansi, setelah posting terhadap buku besar langkah selanjutnya adalah pengikhtisaran transaksi ke dalam neraca saldo.

Fungsi neraca saldo yaitu :

1. Memeriksa keseimbangan antara jumlah saldo debet dan saldo kredit akun buku besar. Neraca saldo bukan untuk memeriksa kebenaran proses pencatatan. Jadi keseimbangan jumlah neraca saldo belum menjamin kebenaran pencatatan akuntansi.

2. Neraca saldo sebagai langkah awal penyusunan kertas kerja (worksheet).

e. Jurnal Penyesuaian

Setelah neraca saldo tersusun, maka proses selanjutnya dalam siklus akuntansi adalah membuat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian biasanya dibuat pada akhir priode akuntansi.Adapun tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian adalah untuk memastikan bahwa prinsip- prinsip pengakuan pendapatan pada akuntansi tidak dilanggar.

f. Laporan Keuangan

Setelah penctatan transaksi dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi

pemakai.Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi demikian itu untuk dinamakan laporan

keuangan.Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk memenuhi tujuan-

tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.Urutan-urutan lain yaitu

(10)

sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan, urutan-urutan penyusunan dan sifat data yang terdapat dalam laporan-laporan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Laporan laba-rugi

Pengertianlaba rugi menurut Sadeli Lili M (2011:24-25), laporan laba rugi dalam penyajianya dibagi menjadi dua bentuk :

a. Bentuk Tunggal (Single Step)

laporan rugi/laba bentuk tunggal adalah laporan rugi/laba yang mengabungkan penghasilan-penghasilan menjadi satu kelompok dan mengabungkan biaya-biaya pada kelompok lain. Sehingga untuk menghitung rugi/laba bersih hanya memerlukan satu langkah tunggal yaitu total penghasilan dikurangi total biaya.

b. Bentuk Majemuk (Multiple Step)

laporan rugi/laba bentuk amjemuk adalah laporan rugi/laba yang disusun dengan mengelompokkan penghasilan dan biaya dalam beberapa bagian sesuai dengan prinsip- prinsip penyusuanan laporan rugi/laba. Bentuk laporan lugi/laba ini banyak digunakan orang, sebab memberikan informasi yang lengkap untuk kepentingan analisis laporan keuangan.

Laporan laba rugi merupakan laporan yang mengambarkan keberhasilan maupun kegagalan dalam operasi atau aktifitas perusahaan selama satu periode waktu tertentu.

Lapran laba rugi memasukan semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK-ETAP mensyaratkan lain. SAK-ETAP mengatur pelakuan berbeda terhadap dampak koreksi atas kesalaham dan perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai bagaian dari laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan.

Unsur-unsur laba rugi meliputi :

a. Pendapatan, yaitu arus masuk aktiva atau peningkat lainya dalam aktivitas entitas atau

pelunasan kewajibannya selama satu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau

produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainya yang merupakan bagian dari operasi

sentral perusahaan.

(11)

b. Beban, yaitu arus kas keluar atau penurunan lainya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajibannya selama satu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang.

Bentuk penyajian laba-rugi dikenal sebagai berikut :

a. Current Operating Income, adalah suatu cara penyajian yang mencantumkan pendapatan yang berasal dari kegiatan normal, sedangkan pos yang berasal dari kegiatan yang tidak biasa dicantumkan dalam laba ditahan

b. All Inclusif Income, adalah suatu cara penyajian yang mencantumkan income yang berasal dari kegiatan normal dan kegiatan insidentil dicantumkan dalam laporan laba-rugi dan hasil akhirnya saja dilaporkan ke laporan laba ditahan.

Kegunaan laporan laba-rugi adalah sebagai berikut : a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan.

b. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja perusahaan dimasa depan.

c. Membantu menilai resiko atau ketidak pastian pencapaian arus kas masa depan.

2. Laporan Ekuitas Pemilik

Laporan ekuitas pemilik adalah suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu.Misalnya ; sebulan atau setahun.

3. Neraca

Neraca merupakan suatu daftar aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada bulan atau pada akhir tahun.

Unsur neraca meliputi :

(12)

a. Aktiva, yaitu nilai ekonomi yang mungkin diperoleh dimas depan atau dikenal dengan entitas tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.

b. Kewajiban, pengorbana manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan yang berasal dari kewajiban berjalan entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainya dimasa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian yang terjadi masa laulu.

c. Ekuitas, yaitu kepentingan residu oleh aktiva sebuah entitas setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, entitas inilah yang merupakan kepentingan kepemiliknya.

Neraca dapat disajikan dalam tiga bentuk :

a. Bentuk skonto, bentuk neraca yang disusun sebelum menyebelah yang mana sisi kiri disebut aktiva dan sisi kanan disebut pasiva. Antara kedua sisi harus seimbang.

b. Bentuk stafel, yaitu bentuk neraca yang disusun dalam bentuk laporan dimana bagian atasnya untuk mencatat aktiva dan bagian bawah untuk mencatat passive. Jumlah aktiva dan passive harus seimbang seperti halnya dengan bentuk skonto.

c. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan, dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk skontro maupun stafel yang berpedoman pada persamaan akuntansi.

Penegerjaan dalam bentuk ini yang pertama adalah mencantumkan aktiva lancer dikurang hutang lancer dan dikurang modal kerja. Modal kerja tersebut ditambahkan dengan aktiva tetap dan aktiva lainya, kemudian dikurang dengan hutang jangka panjang dari hasil tersebut dapat diperoleh modal pemilik.

4. Laporan Arus Kas

(13)

Laporan aruskas adalaah suatu laporan yang menunjukan aliran uang yang diterima dan digunakan perusahaan didalam satu periode akuntansi.

Tujuan dari penyajian laporan arus kas ini adalah untuk memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran arus kas atau setara dengan kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

Meningkatkan penjualan dan menekankan biaya merupakan tugas yang penting bagi perusahaan.Nmaun demikian, mendapatkan laba yang memadai berjumlah cukup.Pengelolaan kas juga merupakan hal yang penting, karena harus selalu tersedia kas yang cukup pada saat yang dibutuhkan.

5. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuagan adalah catatan-catatan yang dianggap penting dalam penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan perusahaan sehingga laporan keuangan yang disajikan dapat berguna bagi pihak-pohak yang berkepentingan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2013;27) catatan atas laporan keuangan harus :

a. Menyajikan Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang signifikan.

b. Mengungkapkan Informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan.

c. Memberikan Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis.

Setiap pos dalam laporan keuangan merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan atas

(14)

laporan keuangan secara normal urutan penyajian catatn atas laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK-ETAP.

b. Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan.

c. Informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan, sesuai dengan urutan penyajian pos-pos tersebut.

d. Pengungkapan lain.

6. Sistem Akuntansi Usaha Kecil

Standar akuntansi keuangan perusahaan kecil dan perusahaan besar selalu mengundang kontrovesi diberbagai pihak dikarenakan perusahaan kecil banyak memiliki kelemahan- kelemahan dibandingkan dengan perusahaan besar.Salah satunya adalah perusahaan kecil memiliki pembukuan yang kurang teratur dan tidak memiliki neraca dan laba rugi, sehingga dalam hal itu mereka akan kalah bersaing dengan perusahan besar lainya. Dan tentunya standar akuntansi keuangan yang digunakan juga sangat lemah dan tidak bisa disamakan dengan perusahaan besar yang selayaknya telah memiliki pembukuan yang teratur.

Ada dua sistem pencatatan akuntansi:

a. Sistem pencatatan tunggal (Single Entry System)

Pencatatan perkiraan akuntansi dicatat pada satu aspek saja baik kas masuk maupun kas keluar.Sistem ini tidak mengenal buku besar, sistem ini juga tidak mencatat secara berkala dan tidak mengikuti perubahan-perubahan dalam susunan harta hutang dan modal.

b. Sistem pembukuan berpasangan (Double Entry Book Keeping).

Menurut Earl K. Stice, James D. Stice, dan Fred K. Skousen (2005:74) pada sistem ini

melibatkan pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi atau debet pada suatu

(15)

rekening dan kredit pada suatu rekening yang lain. Jumlah debit dan kredit harus sama. Setiap transaksi dicatat dalam suatu cara untuk memastikan keseimbangan dan kesamaan dasar akuntansi.

Dari sistem-sistem pencatatan diatas dapat diketahui keunggulan dari perbedaan masing- masing jenis pencatatan tersebut, yaitu dalam perkembangan pencatatan transaksi berdasarkan single entry dirasa dapat mengurangi nilai informasi yang dihasilkan karena informasi yang diperoleh dari single entry cenderung hanya untuk kepentingan pihak manajeman perusahaan (pihak internal). Sedangkan double entry book keeping selalu mencatat setiap transaksi dalam dua aspek, yaitu sisi debet dan sisi kredit yang diwakili oleh minimal dua perkiraan yang berbeda, harus seimbang anatara debet dan kredit, sehingga informasi untuk pihak internal maupun eksternal dapat diterima dengan baik, dan untuk pihak manajemen, usaha informasi dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan usaha.

B. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah dan telaah pustaka yang telah diuraikan diatas maka penulis dapat mengemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut ;

Diduga penerapan akuntansi yang dilakukan oleh pengusah Pecah belah di Kecamatan

Bukit Raya dan Kecamat Senapelan di Kota Pekanbaru belum sesuai dengan konsep-konsep

dasar akuntansi.

Referensi

Dokumen terkait

Bayi dengan riwayat BBLR mempunyai kemungkinan terdapat kendala perkembangan dalam jangka panjang tetapi tidak semua BBLR akan mengalami hambatan perkembangan, hal

Kelas Graphics2D mempunyai method public abstract void rotate(double theta, double x, double y) apakah maksud dari method diatas Memutar objek sebesar theta dan kemudian di

Hasil pengukuran secara transversal dan sagital pada lengkung geligi rahang atas antara laki-laki dan perempuan berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa rata-rata dimensi

1.. Pemanfaatan eugenl /ebaga% fung%/%$a mam#u menekan /erangan Pytophtora  palmivora #a$a tanaman la$a* Fusarium oxysporum #a$a tanaman 7an%l%*  Drechslera maydis  #a$a tanaman

- jika pengecekan secara manual ditemukan pada data nomor 3 maka isi kolom “Jenis Calon Peserta Sertifikasi” (kolom nomor 127) dengan nilai “Data Longlist”

Ada beberapa hal yang menyebabkan perusahaan menghentikan penggunaan aktiva tetap yang dimiliki yakni karena dijual, ditukar, rusak berat atau karena pelepasan

Perkawinan antara dua orang Warga Negara Indonesia atau seorang Warga Negara Indonesia dengan seorang Warga Negara Asing yang dilangsungkan di luar Indonesia diatur

menentukan harga jual produk. Berdasarkan manfaat dari informasi harga pokok tersebut dapat kita ketahui bahwa harga pokok produksi pada produk yang dihasilkan dapat