• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL (SPMI)

POLTEKKES KEMENKES

ACEH

;

(2)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

POLTEKKES ACEH

Alamat: Jln. Soekarno-Hatta Kampus Terpadu Poltekkes Aceh, Aceh Besar 23352 Phone: 0651-46128 Fax: 0651-46127

e-mail: poltekkes_aceh@yahoo.com Website: www.poltekkesaceh.ac.id

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

NOMOR : HK.02.03 / 314 / 2019 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES ACEH KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

POLTEKKES KEMENKES ACEH

DIREKTUR POLTEKKES KEMEMENKES ACEH

Menimbang : a. bahwa Poltekkes Kemenkes Aceh sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi yang melaksanakan pasal 52 ayat (3) dan pasal 54 ayat (8) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi perlu menetapkan peraturan Menteri Riset dan Teknologi serta Pendidikan tentang Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

b. bahwa kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal digunakan untuk mewujudkan penyelenggaraan kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh seluruh prodi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu disusun Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Poltekkes Kemenkes Aceh dengan Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003, Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 144 tahun 2009, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

5. Permenristekdikti Nomor 61 Tahun 2016, Pangkalan Data Perguruan Tinggi;

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi;

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

8. Permendikbud RI Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Prodi dan Perguruan Tinggi;

9. Permenkes Nomor 49 Tahun 2015 tentang Manajemen Dosen di Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

13. Permenristekdikti No. 50 tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

14. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

(3)

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Pertama : Menyusun Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal Poltekkes Kemenkes Aceh.

Kedua : Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal disusun dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : ACEH BESAR PADA TANGGAL : FEBRUARI 2019

DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

H. AMPERA MIKO, DN.Com,M.M NIP. 196806111990011001

Tembusan :

1. Sekjen Kemenkes RI di Jakarta;

2. Itjen Kemenkes RI di Jakarta;

3. Ka. BPPSDMK RI di Jakarta;

4. Ka. Biro Keuangan Kemenkes RI di Jakarta;

5. Kapus Penjaminan Mutu;

6. Ka.Jurusan Poltekkes Kemenkes Aceh;

7. Ka.Prodi Poltekkes Kemenkes Aceh;

(4)

1 POLTEKKES KEMENKES

ACEH

Kode/No : SM.DP.03.01/314/2019 Tanggal : 04 Februari 2019

KEBIJAKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU

Revisi : 0 Halaman : 25

BUKU KEBIJAKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

POLTEKKES KEMENKES ACEH

(5)

2 KATA PENGANTAR

Poltekkes Kemenkes Aceh Merupakan Perguruan Tinggi Negeri di Aceh dan memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat. Oleh karenanya Poltekkes Aceh perlu menjaga dan meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat baik internal maupun eksternal dalam hal kualitas dari produk sebuah perguruan tinggi.

Berdasarkan keinginan yang mulia tersebut, maka Poltekkes Kemenkes Aceh mencanangkan untuk melaksanakan Sistim Penjamin Mutu Internal (SPMI).

Pelaksanaan budaya mutu perlu diawali dengan membuat dokumen mutu.Dokumen mutu Poltekkes Kemenkes Aceh telah tersusun berdasarkan perintisan penerapan penjamin mutu pada tahun 2012, dengan menyelenggarkan pelatihan dan workshop sehingga tersusun beberapa dokumen mutu.

Dengan berjalannya waktu maka dokumen mutu yang ada perlu di evaluasi kembali untuk melihat apakah dokumen tersebut masih sesuai dengan cita – cita perguruan tinggi, peraturan pemerintah yang berlaku, maupun masyarakat pengguna.Berdasarkan evaluasi bersam maka dokumen kebijakan akademik sudah tidak berlaku lagi, dan telah disususun kembali guna memenuhi perubahan perundang – undangan yang berlaku maupun tuntutan perubahan paradigma pendididkan tinggi menjadi “ kebijakan sistim penjaminan mutu internal “.

Dokumen kebijakan sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) ini berisi tentang garis besar pelaksanaan SPMI di Poltekkes Kemenkes Aceh sehingga dapat menjamin mutu setiap kegiatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

(6)

3

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ... 4

II. VISI, MISI, TUJUAN DAN NILAI POLTEKKES KEMENKES ACEH ... 7

III. LATAR BELAKANG ... 9

IV. RUANG LINGKUP KEBIJAKAN SPMI ...11

V. ISTILAH DAN DEFINISI ...12

VI. GARIS BESAR KEBIJAKAN SPMI POLTEKKES KEMENKES ACEH ...13

ASAS DAN PRINSIP SPMI ...13

TUJUAN SPMI ...14

STRATEGI SPMI ...14

MANAJEMEN SPMI (PPEPP) POLTEKKES KEMENKES ACEH ...15

PERORGANISASIAN SMPI POLTEKKES KEMENKES ACEH ...18

VII. JUMLAH DAN NAMA STANDAR SPMI POLTEKKES KEMENKES ACEH ...20

VIII. INFORMASI DOKUMEN SPMI POLTEKKES KEMENKES ACEH LAINNYA ...22

IX. HUBUNGAN DOKUMEN KEBIJAKAN SPMI DENGAN BERBAGAI DOKUMEN POLTEKKES KEMENKES ACEH LAINNYA ...23

(7)

4

BAB I

PENDAHULUAN

SEJARAH SINGKAT POLTEKKES KEMENKES ACEH

Politeknik Kesehatan Kemenkes Nanggroe Aceh Darussalam didirikan pada Tanggal 12 November 2001 dengan nama Politeknik Kesehatan Banda Aceh, sesuai dengan SK Menteri Kesehatan No.1207/Menkes/SK/XI/2001 yang merupakan salah satu pendidikan formal di Provinsi Aceh berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada saat pendirian Poltekkes Aceh terdiri dari 5 (lima) Jurusan yaitu: Jurusan Keperawatan Banda Aceh, Jurusan Kebidanan, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi dan Jurusan Kesehatan Lingkungan, serta 3 Prodi yaitu, Podi Keperawatan Banda Aceh, Prodi Keperawatan Langsa dan Prodi Keperawatan Meulaboh. Pada tahun ke II nama Politeknik Kesehatan Banda Aceh di rubah menjadi Poltekkes Depkes NAD.

Selanjutnya Tahun 2007 Poltekkes Depkes NAD melakukan pengembangan program studi baru, yaitu Prodi Farmasi yang berada di bawah Jurusan Gizi dan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor OT.01.1.4.2.002053 Tanggal 16 April 2007. Sedangkan Prodi Diploma IV Gizi Sesuai dengan SK.

Menteri Kesehatan RI Nomor OT.01.01.1.4.2.02737.2 Tanggal 11 Juni 2007, Prodi Diploma IV Keperawatan Medikal Bedah sesuai dengan SK. Menteri Kesehatan RI No. OT.01.01.1.4.2.02732 Tanggal 11 Juni 200, Prodi D-IV Bidan pendidik sesuai SK. Menteri Kesehatan RI No. OT.01.01.1.4.2.02732 tanggal 11 Juni 2007 dan Prodi D-IV Kesehatan Gigi Komunitas sesuai dengan SK. Menteri Kesehatan RI No. HK.03.05/I/II/4/4490/2008 Tanggal 5 September 2008. Pada Tahun 2009 Poltekkes Kemenkes NAD kembali mengembangkan 2 prodi yaitu prodi kebidanan Meulaboh dan Prodi Kebidanan Langsa sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI Nomor OT.01.01.1.4.2.002053.I. Pada Tahun 2011 Poltekkes Kemenkes NAD kembali membuka prodi D-IV Bidah Klinik dan D-IV Gawat Darurat dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.05/1.2/02516.1/2011 tentang Pembentukan Program Diploma IV Bidan Klinik di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes NAD dan SK

(8)

5 Menteri Kesehatan R.I Nomor HK.03.05/1.2/02516.1/2011 tentang Pembentukan Program Diploma IV Bidan Klinik di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes NAD. Pada bulan November 2011 Program studi Farmasi yang sebelumnya berada dibawah Jurusan Gizi beralih status menjadi Jurusan Farmasi.

Tujuan pendidikan Politeknik Kesehatan diselaraskan dengan tujuan Pendidikan Tinggi dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 yaitu (1) berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa, (2) dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa, (3) dihasilkannya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia, (4) dan terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Untuk mendukung terlaksananya tujuan maka dikembangkan berbagai sumber daya tenaga kesehatan yang berkualitas sebagai salah satu komponen pelaksana pembangunan. Pembangunan sumber daya tenaga kesehatan harus pula disesuaikan dengan adanya perubahan kebijakan dan perangkat ketentuan penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan. Menanggapi perubahan tersebut telah disusun pedoman umum Penyelenggaraan Program Diploma III Kesehatan (SK Menkes NO. HK.02.02.3.10476, tahun 1997) yang kemudian disusul dengan pedoman Penyelenggaraan Program Diploma Bidang Kesehatan Tahun 2001).

Program Diploma III Kesehatan yang dilaksanakan pada Poltekkes merupakan program pendidikan profesional yang bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga Ahli Madya sesuai dengan disiplin ilmu yang diselenggarakan, yaitu Ahli Madya Keperawatan, Ahli Madya Kebidanan, Ahli Madya Kesehatan Gigi, Ahli Madya Gizi, Ahli Madya Kesehatan Lingkungan, dan Ahli Madya Farmasi. Sedangkan pada tingkat Diploma IV akan menghasilkan lulusan sebagai Sarjana Sain Terapan di bidang Gizi, Keperawatan, Gigi Komunitas dan

(9)

6 Kebidanan yang mampu dan terampil memberikan pelayanan kesehatan bernuansa islami dalam mengatasi berbagai tugas di bidangnya, berkepribadian luhur, bertanggung jawab, penuh percaya diri dan mampu mengembangkan diri untuk peningkatan kadar intelektualnya.

Perkembangan Poltekkes Kemenkes Aceh tidak lepas dari pengaruh faktor- faktor eksternal, terutama regulasi pemerintah dan kondisi masyarakat Indonesia secara umum. Isu-isu eksternal yang menjadi perhatian seluruh Perguruan Tinggi tenaga kesehatan, termasuk Poltekkes Kemenkes Aceh, dalam hampir sepuluh tahun terakhir adalah isu-isu otonomi, akuntabilitas publik dan akreditisasi mutu program studi dan institusi, disamping isu-isu globalisasi dan kecepatan arus informasi.

Poltekkes Kemenkes Aceh adalah lembaga penyelenggara pendidikan vokasional tenaga kesehatan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1207/MENKES/SK/XI/2001 Tanggal 12 November 2001. Poltekkes Kemenkes Aceh mempunyai 6 Jurusan dengan 15 Program studi terdistibusi di empat Kapuaten/Kota yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Langsa dan Aceh Barat tepatnya Kota Meulaboh.

Program studi di Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh terus berkomitmen meningkatkan mutu lulusan melalui pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal dan sistem penjaminan mutu eksternal oleh BAN-PT dan LAM-PTKes.

(10)

7

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN NILAI POLTEKKES KEMENKES ACEH

VISI

Menjadi Institusi Pendidikan Terkemuka di Indonesia Dalam menghasilkan Tenaga Kesehatan Yang Unggul. Kompetitif dan Islami Tahun 2020.

MISI

a. Tercapainya Indikator Kinerja Utama Poltekkes Kemenkes Aceh di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.

b. Peningkatan dan pemberdayaan sumberdaya manusia c. Pengembangan kelembagaan dan organisasi

d. Peningkatan pengadaan sarana dan prasarana e. Peningkatan mutu hidup civitas akademika

f. Menerapkan nilai-nilai islam dalam segala aktivitas civitas akademika

TUJUAN

Tujuan pendidikan Poltekkes Kemenkes Aceh adalah menyelenggarakan pelayanan pendidikan dalam rangka menghasilkan lulusan sebagai tenaga kesehatan yang berkualitas, profesional, berakhlakul karimah, memiliki integritas serta tanggap terhadap perubahan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam menghadapi era globalisasi yang meliputi:

a. Meningkatnya kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan meningkatkan peran lembaga dalam menangani masalah teknologi kesehatan dan kemasyarakatan.

b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan serta efisiensi dan efektivitas operasional keuangan.

c. Meningkatnya kualitas proses pendidikan/pembelajaran serta kualitas pelayanan yang berkesinambungan.

d. Meningkatnya profesionalitas dan produktivitas pegawai.

(11)

8 NILAI

Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar yang digunakan dalam pembangunan dan pengembangan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh yaitu:

a. Perikemanusiaan (Humanity)

Penekanan terhadap nilai ini bahwa setiap individu di lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh berhak untuk mendapatkan pelayanan dan berhak memiliki akses pada lingkungan kampus, terlaksananya proses belajar mengajar bermutu berbasis pada situasi di lapangan (high quality evidence based intervention).

b. Pemberdayaan (empowerment) dan kemandirian (independency) Setiap kegiatan yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh harus mampu membangkitkan peran serta mahasiswa, dosen dan civitas akademika sehingga setiap civitas akademika memiliki kemandirian untuk melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan.

c. Adil dan Merata (Equity)

Nilai ini mencakup jaminan pemerataan sesuai kebutuhan dan adil secara proporsional sehingga dapat menunjang terwujudnya proses pendidikan yang baik dan komprehensif serta terpadu.

d. Kualitas (quality) dan Manfaat (beneficiary)

Target kegiatan dan program pembangunan pendidikan diselenggarakan agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan mutu pendidikan yang diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga efektif dan efisien.

e. Mewujudkan nilai-nilai Islam (islamic values)

Setiap kegiatan, program pembangunan Poltekkes Kemenkes Aceh akan mewujudkan atau berlandaskan nilai-nilai Islam, khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan yang islami sesuai dengan Qanun (Perda) Penerapan Syariat Islam yang berlaku di Provinsi Aceh.

(12)

9

BAB III

LATAR BELAKANG

Poltekkes Kemenkes Aceh mulai melaksanakan Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sejak Tahun 2012, namun implementasinya dilakukan secara bertahap. Dalam menyelenggarakan pengelolaan program studi yang bermutu sangat membutuhkan pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal yang konsisten dan berkelanjutan.

Pentingnya upaya penjaminan mutu dikemukakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 51 ayat 2 menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang transparan. Prinsip penjaminan mutu ini diselenggarakan oleh Poltekkes Kemenkes Aceh melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Sistem Penjaminan Mutu di Poltekkes Kemenkes Aceh dikoordinir oleh Pusat Penjaminan Mutu dan berkerjasama dengan Koordinator penjaminan mutu di jurusan dan prodi bertujuan untuk melaksanakan, mengendalikan dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan sehingga meningkatkan kepuasan stakeholders internal maupun eksternal serta memperoleh dukungan penuh oleh masyarakat. Pusat penjaminan mutu melaksanakan penjaminan mutu internal berdasarkan kebijakan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi pasal 5, Pedoman Audit Mutu Internal Ristekdikti oleh Direktorat Penjaminan Mutu Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan 2018, dan Pedoman Audit Mutu Internal Poltekkes Kemenkes Aceh 2018.

Pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu internal menggunakan pendekatan siklus PPEPP (Penetapan standar, Pelaksanaan standar, Evaluasi pelaksanaan standar, Pengendalian pelaksanaan standar dan Peningkatan standar).

Pelaksanaan evaluasi standar melalui Audit Mutu Internal (AMI) yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan proses pendidikan tinggi tridarma perguruan tinggi dengan standar yang telah

(13)

10 ditetapkan di Poltekkes Kemenkes Aceh. AMI dilaksanakan oleh Tim Auditor yang dilatih dan memiliki sertifikat setiap semester pertahun ke seluruh program studi secara rutin. Pelaksanaan AMI oleh auditor ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur dan Surat Tugas untuk penetapan jadwal dan lokasi prodi yang dituju.Persiapan dokumen AMI menggunakan aplikasi google form. Tahap yang paling penting dalam AMI adalah merumuskan hasil temuan yang pernyataannya menggunakan PLOR (Problem, Location, Objective dan Reference). Setelah selesai dilakukan visitasi AMI maka selanjutnya Tim Auditor akan menyusun laporan pelaksanaan AMI secara akurat dan objektif.

Laporan AMI akan dikumpulkan ke Pusat Penjaminan Mutu dan akan didistribusikan ke Program Studi. Rekomendasi temuan AMI akan ditindaklanjuti oleh program studi secara kesepakatan bersama di dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) baik ditingkat prodi maupun direktorat.

(14)

11

BAB IV

RUANG LINGKUP KEBIJAKAN SPMI

Sistem Penjaminan Mutu Internal dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh dan sejalan dengan Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 tentang SPM DIKTI, SPMI diimplementasikan pada semua bidang kegiatan perguruan tinggi, yaitu bidang:

(1) Aspek akademik, meliputi pendidikan, penelitian, pengabmas.

(2) Aspek non akademik, antara lain sumber daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana, dan kerjasama.

Dokumen Kebijakan SPMI ini akan menetapkan lingkup standar mutu Poltekkes Kemenkes Aceh untuk aspek akademik dan non-akademik yang terdiri dari:

(1) Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan

(2) Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Poltekkes Kemenkes Aceh (Standar Akademik dan Standar Non Akademik).

Tingkat capaian setiap standar akan merujuk pada:

(1) Deskripsi standar dalam Permenritekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dengan tingkat capaian memenuhi atau melampaui standar; dan

(2) Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Aceh yang dirumuskan pada tingkat capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Aceh Tahun 2015-2019;

(15)

12

BAB V

ISTILAH DAN DEFINISI

1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem pengabdian kepada masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.

7. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program profesi, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

8. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi.

9. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

(16)

13

BAB VI

GARIS BESAR KEBIJAKAN SPMI POLTEKKES KEMENKES ACEH

ASAS DAN PRINSIP SPMI

Asas pelaksanaan SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh

a. Kemandirian, yaitu pelaksanaan kebijakan SPMI senantiasa didasarkan pada kemampuan institusi dengan mengandalkan segenap potensi dan sumberdaya yang ada untuk mengoptimalkan kemampuan institusi yang terus berkembang secara bertahap dan berkelanjutan.

b. Berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan, yaitu pelaksanaan kebijakan SPMI melibatkan pemangku kepentingan baik internal ataupun eksternal yang akan mengoreksi dan memberi perbaikan terhadap kepuasan pelayanan manajemen serta pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.

c. Kualitas, yaitu SPMI-UMB dilaksanakan dengan senantiasa mengedepankan kualitas input, process, output, dan outcome;

d. Partisipatif, yaitu dalam pelaksanaan kebijakan SPMI didukung dan melibatkan seluruh pihak baik didirektorat, jurusan dan prodi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

e. Transparan, yaitu kebijakan SPMI dilaksanakan secara terbuka didasarkan pada tatanan dan aturan yang jelas yang senantiasa berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.

f. Akuntabel, bahwa dalam pelaksanaan kebijakan SPMI harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka, dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis.

g. Hukum, yaitu bahwa semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidaklangsung dalam pelaksanaan kebijakan SPMI taat pada hukum dan peraturan yang berlaku.

h. Manfaat, yaitu kebijakan SPMI dilaksanakan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi segenap sivitas akademika, institusi, bangsa dan negara.

(17)

14 Prinsip pelaksanaan SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh

a. Otonom, yakni Kebijakan SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh dikembangkan secara independen dan mandiri dan diimplementasikan dilingkup Direktorat, Jurusan dan Prodi.

b. Terstandar, yakni Kebijakan SPMI menggunakan Standar Pendidikan Tinggi yang diturunkan dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan diperluas dengan mengacu pada Visi, Misi, Indikator Kinerja Utama dan kriteria Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).

c. Akurasi, yakni SPMI menggunakan data dan informasi yang akurat dan terpercaya (berbasis data).

d. Berencana dan Berkelanjutan, yakni SPMI diimplementasikan dalam satu siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan) secara bertahap dan berkelanjutan.

e. Terdokumentasi, yakni seluruh kegiatan SPMI didokumentasikan secara sistematis dan mudah diakses.

TUJUAN SPMI

Tujuan SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh adalah:

a. Memastikan terselenggarakannya standar pendidikan tinggi (akademik dan non akademik) di Poltekkes Kemenkes Aceh;

b. Memastikan arah penyelenggaraan tridarma sesuai dengan Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Aceh;

c. Sebagai acuan monitoring dan evaluasi penerapan standar pendidikan tinggi di Poltekkes Kemenkes Aceh.

STRATEGI SPMI

Strategi SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh adalah:

Dalam melaksanakan kebijakan SPMI di Poltekkes Kemenkes Aceh maka dilakukan beberapa strategi yaitu:

a. Mempelajari pedoman dan kebijakan tertulis terkait penjaminan mutu perguruan tinggi;

b. Mengkaji visi, misi dan tujuan Poltekkes Kemenkes Aceh;

c. Melakukan benchmarking ke institusi pendidikan tinggi lain;

d. Menentukan organisasi Penjaminan Mutu;

e. Menentukan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI);

(18)

15 f. Menetapkan peraturan Direktur tentang Sistem Penjaminan Mutu;

g. Menyusun dan menetapkan dokumen SPMI;

h. Melakukan sosialisasi sistem penjaminan mutu; dan i. Melaksanakan siklus SPMI (tahapan PPEPP).

MANAJEMEN SPMI (PPEPP) POLTEKKES KEMENKES ACEH

Mekanisme SPMI diawali oleh perguruan tinggi dengan mengimplementasikan SPMI melalui siklus kegiatan yang disingkat sebagai PPEPP, yaitu terdiri atas:

1) Penetapan (P) Standar

Poltekkes Kemenkes Aceh membentuk Tim perumus standar. Tim perumus bekerja menyusun standar akademik dan non akademik Poltekkes Kemenkes Aceh. Standar yang telah dirumuskan ditetapkan oleh Direktur untuk diimplementasikan diseluruh tingkat baik Direktorat, Jurusan dan Prodi. Standar yang tersusun berjumlah 44 standar.

2) Pelaksanaan (P) Standar

Dokumen SPMI yang telah dirumuskan disosialisasikan ke seluruh pihak baik tingkat Direktorat, Jurusan dan Prodi dengan mengeluarkan Surat Tugas dalam melaksanakan sosialisasi Dokumen SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh serta disosialisasikan juga melalui Website Resmi Poltekkes Kemenkes Aceh. Dokumen SPMI yang telah disosialisasikan akan dilaksanakan atau diimplementasikan di seluruh civitas akademika baik di Direktorat, Jurusan dan Prodi.

3) Evaluasi (E) Pelaksanaan Standar

Evaluasi di Poltekkes Kemenkes Aceh dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai atau membandingkan apakah standar SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh telah dilaksanakan dengan baik. Evaluasi diagnostik dilakukan dengan melaksanakan monev diawal sebelum pembelajaran dilaksanakan setiap semester. Monev pembelajaran dilaksanakan oleh Kajur/Kaprodi yang berkoordinasi dengan koordinator penjaminan mutu, akademik dan mahasiswa. Evaluasi Formatif dilaksanakan dengan monev pembelajaran di pertengahan semester. Evaluasi Sumatif dilaksanakan dengan melaksanakan Evaluasi Dosen oleh Mahaiswa

(19)

16 (EDOM) pada akhir semester, Audit Mutu Internal (AMI) pada akhir semester yang dilaksanakan oleh auditor, survey kepuasan pelanggan terhadap mahasiswa, dosen, tendik, lulusan, pengguna lulusan dan mitra kerjasama pada akhir tahun, Monev kinerja dosen pada akhir tahun, Monev Tendik pada akhir tahun, Monev penelitian pada akhir tahun, serta Monev Pengabmas pada akhir tahun, Monev pencapaian strategi Poltekkes Kemenkes Aceh serta Monev Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tertuang dalam Lakip. Berbagai temuan atau kekurangan dalam pelaksanaan pengelolaan tridarma akan dikoreksi dan ditindaklanjuti sehingga dapat membantu meningkatkan mutu lulusan dan memenuhi kepuasan stakeholders.

4) Pengendalian (P) Pelaksanaan Standar

Pengendalian merupakan tindakan koreksi untuk ditindak lanjuti atas berbagai temuan yang diperoleh dari tahap pelaksanaan evaluasi SPMI.

Pengendalian tergantung pada hasil evaluasi yang dapat dikatagori dalam mencapai standar, melampaui standar, belum mencapai standar atau menyimpang dari standar sistem penjaminan mutu internal. Bila hasil temuan menunjukkan implementasi SPMI mencapai standar perguruan tinggi yang telah ditetapkan maka tindakan pengendalian berupaya agar pencapaian tersebut tetap dapat dipertahankan. Namun jika hasil temuan menunjukkan sebaliknya maka harus dilakukan tindakan perbaikan yang dibahas dalam rapat tinjauan manajemen (RTM) baik ditingkat prodi atau direktorat dengan melibatkan pimpinan dan pihak terkait lainnya untuk mencari solusi atau rencana tindak lanjut.

5) Peningkatan (P) Standar

Peningkatan SPMI dilaksanakan terhadap bidang pendidikan melalui kegiatan workshop/seminar pengembangan kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, pengembangan metode pembelajaran, peningkatan kemampuan dosen mengajar berbasis IT seperti E-Learning dan melanjutkan pendidikan dan ketrampilan.

Peningkatan bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan peningkatan dana penelitian/pengabmas dan publikasi, peningkatan sarana dan prasarana penelitian/pengabmas,

(20)

17 workshop/seminar pengembangan penelitian.dan pengabmas serta pengembangan kerjasama terkait penelitian/pengabmas.

Model Implementasi SPMI berbasis tahapan PPEPP

Pelaksanaan SPMI di Poltekkes Kemenkes Aceh ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur dan menunjuk pusat penjaminan mutu. Setelah satu atau beberapa siklus SPMI diimplementasikan oleh Poltekkes Kemenkes Aceh, SPMI sebagai suatu sistem secara utuj perlu dievaluasi dan kemudian dikembangkan secara berencana dan berkelanjutan yang disampaikan kepada:

1. Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dalam Akreditasi program Studi (APS) dan memperoleh status akreditasi dan peringkat terakreditasi program studi; atau

2. Badan Akreditasi nasional perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dan memperoleh status akreditasi dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi.

(21)

18 PERORGANISASIAN SMPI POLTEKKES KEMENKES ACEH

DIREKTUR

WADIR I WADIR II WADIR III

Adapun tugas masing-masing pihak dalam mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi bertugas menerapkan PPEPP Standar Dikti melalui perguraun tinggi bertugas menerapkan PPEPP Standar Dikti melalui implementasi SPMI yaitu Penetapan Standar Dikti, Pelaksanaan Standar Dikti, Evaluasi pelaksanaan Standar Dikti, Pengendalian pelaksanaan Standar Dikti, dan Peningkatan Standar Dikti secara berkelanjutan.

Kemudian luaran SPMI dimintakan akreditasi kepada LAM dan/atau BANPT untuk memperoleh status akreditasi dan peringkat terakreditasi program studi dan/atau perguruan tinggi.

Pusat Penjaminan Mutu

Koordinator Mutu Keperawatan Gigi Ka. Jur Kesehatan

Lingkungan

Ka. Jur Kebidanan

Koordinator Mutu Jur. Kebidanan

Ka. Jur Farmasi Ka. Jur Gizi

Ka. Jur Keperawatan

Koordinator Mutu Jurusan Farmasi Koordinator Mutu

Jur.Kesehatan Lingkungan

Koordinator Mutu Jurusan Gizi Ka. Jur.

Keperawatan Gigi

Koordinator Mutu Jur.Keperawatan

(22)

19 Perguruan tinggi mengimplementasikan SPMI dengan melakukan kegiatan:

a. Menetapkan pengelolaan SPMI dengan melakukan :

1. Membentuk Unit/Lembaga Penjaminan Mutu untuk mengimplementasikan SPMI;

2. Mengintegrasikan implementasi SPMI pada manajemen Poltekkes Kemenkes Aceh;

b. Menyusun dokumen yang diperlukan untuk mengimplementasikan SPMI di Poltekkes Kemenkes Aceh.

c. Membentuk dan mengelola PD-Dikti tingkat Poltekkes Kemenkes Aceh;

d. Mengimplementasikan SPMI dengan melibatkan semua pemangku kepentingan internal dan eksternal.

2. Direktorat

Direktorat penjaminan mutu bertugas untuk melaksanakan:

a. Penyiapan perumusan kebijakan b. Fasilitas

c. Pengawasan dan pengendalian

d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang penjaminan mutu Implementasi SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh melalui organisasi mutu akan terlaksana secara efektif dengan keterlibatan berbagai pihak internal dan eksternal pada tahapan penetapan, pelaksanaan, evaluasi, perbaikan dan peningkatan standar mutu baik secara invidual maupun bersama-sama sesuai peran dan kewenangan masing-masing. Pihak-pihak internal yang terlibat adalah: Senat, Direktur; Wakil Direktur; Pusat Penjaminan Mutu, Pusat Pengembangan Pendidikan, Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Satuan Pengawasan Internal, Unit, Urusan, Jurusan, Program Studi, Dosen, Mahasiswa, Tenaga Kependidikan, Alumni, Pengguna Lulusan dan Mitra Kerjasama.

(23)

20

BAB VII

JUMLAH DAN NAMA STANDAR SPMI POLTEKKES KEMENKES ACEH

Poltekkes Kemenkes Aceh menjalankan SPMI dengan acuan pada Standar Mutu yang terdiri dari 44 Standar, yang mencakup 25 Standar Mutu berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang diperluas dengan Standar Mutu Tambahan yang terdiri dari 13 Standar, serta Standar Turunan yang terdiri dari 6 Standar. Berikut ini daftar Standar Mutu Poltekkes Kemenkes Aceh yaitu:

No Standar Mutu

Bidang Pendidikan

1 Standar Kompetensi Lulusan 2 Standar Isi Pembelajaran 3 Standar Proses Pembelajaran 4 Standar Penilaian Pembelajaran 5 Standar Dosen

6 Standar Tenaga Kependidikan

7 Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 8 Standar Pengelolaan Pembelajaran

9 Standar Pembiayaan Pembelajaran Bidang Penelitian

10 Standar Hasil Penelitian 11 Standar Isi Penelitian 12 Standar Proses Penelitian 13 Standar Penilaian Penelitian 14 Standar Peneliti

15 Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 16 Standar Pengelolaan Penelitian

17 Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 18 Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 19 Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat

(24)

21 20 Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat

21 Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 22 Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat

23 Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat 24 Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat

25 Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat Standar Turunan Dosen

26 Beban Kerja Dosen 27 Jumlah Dosen 28 Kompetensi Dosen 29 Kualifikasi Dosen

Standar Turunan Sarana Pembelajaran 30 Standar Perabot

31 Standar Sarana Prasarana Umum Standar Tambahan

32 Standar Kemahasiswaan

33 Standar Layanan Kemahasiswaan 34 Standar Bimbingan Konseling

35 Standar Visi, Misi, Tujuan dan Strategis 36 Standar Tata Pamong dan Tata Kelola 37 Standar Kepemimpinan

38 Standar Kerjasama

39 Standar Sistem Penjaminan Mutu 40 Standar Etika

41 Standar Keuangan

42 Standar Suasana Akademik 43 Standar Luaran dan Capaian 44 Standar Khusus Prodi

(25)

22

BAB VIII

INFORMASI DOKUMEN SPMI POLTEKKES KEMENKES ACEH LAINNYA

Untuk mendukung implementasi Kebijakan Mutu Poltekkes Kemenkes Aceh secara efektif, beberapa dokumen SPMI dalam bentuk lebih opersional telah disusun yaitu:

1. Dokumen Standar Mutu

Dokumen standar mutu terdiri dari 44 standar yang setiap standar menguraikan tentang latar belakang penetapan standar, pernyataan isi standar, strategi pencapaian dan indikator ketercapaiannya.

2. Manual Mutu

Dokumen manual mutu menguraikan siklus implementasi setiap standar mutu Poltekkes Kemenkes Aceh menurut tahapan penetapan-pelaksanaan- evaluasi-pengendalian-peningkatan (PPEPP).

3. Formulir Mutu

Dokumen formulir mutu terdiri berbagai bentuk prosedur, pedoman, formulir atau dokumen lainnya yang mendukung pelaksanaan manual mutu setiap standar mutu.

(26)

23

BAB IX

HUBUNGAN DOKUMEN KEBIJAKAN SPMI DENGAN BERBAGAI DOKUMEN POLTEKKES KEMENKES ACEH LAINNYA

Kebijakan SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh memiliki hubungan erat dengan sejumlah dokumen internal lainnya, yaitu:

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya manusia kesehatan Kementerian Kesehatan.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Pedoman Penyusunan Statuta Poltekkes Kemenkes Tahun 2019 di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya manusia kesehatan Kementerian Kesehatan.

3. Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh tentang Pengelola Penjaminan Mutu Poltekkes Kemenkes Aceh.

4. Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh Nomor HK.02.03/818/2019 tentang Pengangkatan Kepala Pusat Penjaminan Mutu di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh.

5. Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh tentang Pengangkatan Pejabat di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh (Kapus, Ka.Unit, Ka.Ur, Kajur, Kaprodi).

6. Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Aceh Tahun 2015-2019 7. Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Aceh

8. Manual SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh 9. Standar SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh 10. Formulir SPMI Poltekkes Kemenkes Aceh

(27)

24 REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003, Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

4. Permenristekdikti Nomor 61 Tahun 2016, Pangkalan Data Perguruan Tinggi;

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi;

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia tentang Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Tahun 2018;

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

8. Permendikbud RI Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Prodi dan Perguruan Tinggi;

9. Permendikbud No. 7 Tahun 2018, Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

13. Permenristekdikti No. 50 tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

14. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

15. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 14/VIII/KB/2011 dan Nomor 1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang Penyelenggaraan Politeknik Kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan;

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Dewi Andini (2015:1) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah

Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim menetapkan Standar Pemeliharaan Sarana prasarana yang akan menjadi pedoman dan tolok

Berdasarkan kebijakan mutu, standar mutu Poltekkes Kemenkes Surabaya dan Jurusan Analis Kesehatan serta sasaran mutu Poltekkkes Kemenkes Surabaya yang telah ditetapkan,

kepercayaan sera pertahanan dan keamanan di kelas X SMK Farmasi YPFSU Medan T.A. Model pembelajaran inkuiri berbasis media video adalah suatu model pembelajaran yang

BlobAnalysis adalah metode untuk menghitung statistik untuk daerah yang berlabel atau daerah yang saling terkoneksi dalam satu region.Pada penelitian ini, fitur

Definisi tersebut merupakan ringkasan intisari dari beberapa pemikir pendidikan Islam sebelumnya, sehingga disini peneliti berpendapat bahwa Langgulung juga mengajak masyarakat

Dokumen Kebijakan SPMI merupakan salah satu dokumen utama dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang memuat tentang garis besar pelaksanaan SPMI pada

i hidayahnya sehingga penyusunan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang terdiri dari Kebijakan, Manual, Standar, Prosedur dan Formulir di Lembaga Penjaminan