• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan permasalah utama di negara-negara berkembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan permasalah utama di negara-negara berkembang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan permasalah utama di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Pada dasarnya kemiskinan selalu dikaitkan dengan taraf hidup yang rendah, dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana penghidupan penduduk ditandai oleh serba kekurangan akan kebutuhan pokok.1 Kemiskinan hadir bersamaan dengan keterbatasan atau ketidakmampuan sebagian manusia dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Kemiskinan telah hadir sejak lama hampir pada semua peradaban manusia pada setiap belahan dunia dipastikan adanya golongan konglomerat dan golongan melarat. Dimana golongan konglomerat selalu bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, berbanding terbalik dengan golongan melarat yang dimana golongan melarat hidup dalam keterbatasan materi yang membuat hidpnya semakin terpuruk.

Berdasarkan undang-undang nomor 24 April 2004 Kemiskinan merupakan kondisi sosial ekonomi individu dan kelompok yang tidak memenuhi hak dasar untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

Kebutuhan dasar individu atau kolektif termasuk makanan, kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, perumahan, air bersih, tanah, sumber daya alam, lingkungan, jaminan dari perawatan dan ancaman, dan keinginan untuk bertindak. Hak untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan kekerasan dan kehidupan sosial dan politik.

1 Sartika C., Balaka M.Y, dan Rumbia W.A. 2016. Studi faktor-faktor Penyebab Kemiskinan Masyarakat Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, Vol. 1(1), Jurusan Ilmu Ekonomi, Universitas Halu Oleo, Hal. 106

(2)

2 Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang sangat menarik untuk terus dikaji. Masalah kemiskinan tidak hanya sudah lama ada di lingkungan kita, tetapi gejalanya semakin meningkat sebagai respons terhadap krisis multidimensi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya terus meningkat setiap tahun, sehingga angka kelahiran satu anak meningkat setiap tahun, namun angka pengangguran masih tinggi karena kurangnya kualitas pendidikan. Oleh karena itu, tingkat kesejahteraan masyarakat masih jauh di bawah tingkat kesejahteraan negara maju.

Pada dasarnya masalah kemiskinan dan kesenjangan ekonomi antar kelompok masyarakat dan antar daerah merupakan masalah mendasar bagi masyarakat Indonesia. Berbagai program telah dikembangkan baik di tingkat pusat, daerah maupun daerah, namun hasil penurunan tingkat kemiskinan masih jauh dari yang diharapkan.2 Jika dibandingkan dengan data kemiskinan di seluruh daerah yang ada di Indonesia kemiskinan relatif menurun, akan tetapi Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu daerah yang angka kemiskinan atau tingkat kemiskinannya masih sangat tinggi.

Persentase tingkat pendidikan suatu daerah dapat digunakan sebagai gambaran kualitas sumber daya manusia yang dimiliki daerah tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan seseorang maka dapat dikatakan semakin tinggi pengetahuan dan kualitas pola pikir yang dimilikinya. Pada tahun 2019 penduduk Kabupaten Lombok Utara di dominasi oleh penduduk dengan tamatan SD/Sederajat, yaitu 34,8 persen bagi laki-laki dan 32,23 persen bagi

2 Kurniawan, S., Wijaya F.A., dan Domai, T, 2014, Evaluasi Kinerja Program Pengentasan Kemiskinan, Vol. 17, No. 2, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

(3)

3 perempuan. Tentu saja hal ini menjadi kekhawatiran dan memerlukan perhatian khusus untuk pemerintah mengingat pentingnya kualitas pendidikan sebagai penunjang kehidupan.

Angka partisipasi sekolah merupakan indikator lain yang digunakan untuk menggambarkan kualitas pendidikan suatu daerah. Angka partisipasi sekolah SD di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2019 adalah 98,33 persen, meningkat dibanding tahun 2018 pada angka 97,61 persen, dengan persentase tersebut dapat dikategorikan sangat tinggi karena hampir mencapai 100 persen, dengan tingginya angka persentase APM SD tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh penduduk usia 7-12 tahun bersekolah dijenjang yang sesuai tepat pada waktunya.

Tingginya persentase angka partisipasi sekolah SD di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2019 tidak diikuti oleh jenjang pendidikan SMP dan SMA, bahkan khusus untuk jenjang SMA pada tahun 2019 persentase angka partisipasi sekolah hanya sebesar 47,73 persen, angka tersebut mengalami penurunan yang cukup drastis jika dibandingkan angka partisipasi sekolah SMA pada tahun 2018 yang mencapai 56,43 persen, artinya lebih dari setengah penduduk usia 16-18 tahun tidak bersekolah di bangku SMA. Rendahnya nilai angka partisipasi sekolah SMA perlu menjadi perhatian mengingat tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia suatu daerah.

Masalah sosial yang paling rentan di Kabupaten Lombok Utara adalah masalah kemiskinan. Tercatat tahun 2016 jumlah fakir miskin di Kabupaten Lombok Utara mencapai 16.653 fakir miskin. Indikasi tersebut diperkuat dengan jumlah rumah yang tidak layak huni yang cukup tinggi yaitu mencapai 9.314 rumah. Jumlah anak terlantar di kabupaten Lombok Utara tahun 2013 mencapai

(4)

4 195 orang.3 Dengan adanya tingkat kemiskinan yang sangat tinggi di Kabupaten Lombok Utara, penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu agenda prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dengan upaya menurunkan angka kemiskinan. Melihat kondisi tersebut, dibutuhkannya perhatian khusus dan upaya terus menerus dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Salah satu program prioritas pemerintah dalam rangka penanggulangan kemiskinan yaitu Program keluarga Harapan (PKH).

Program Keluarga Harapan (PKH) sendiri dijalankan oleh Dinas Sosial, salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang sosial yaitu Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Selain itu, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga bekerjasama dengan instansi lain yaitu Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara. Program ini bertujuan untuk mengembangkan sistem perlindungan sosial terhadap warga miskin di Indonesia.

Program Keluarga Harapan (PKH) sendiri dilaksanakan sebagai implementasi dari Keputusan Menteri Sosial RI No. 02A/HUK/2008 tentang “Tim Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) 2008”. UU No.40 Tahun 2004 tentang Jaminan Sosial Nasional UU No.11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial UU No.13 Tahun 2011 tentang Perlakuan terhadap Orang Miskin Peraturan Presiden No. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

3 Kabupaten Lombok Utara dalam Data 2017, Hal. 155

(5)

5 Di Indonesia Program Keluarga Harapan (PKH) pertama kali dilaksanakan pada tahun 2007 di 7 Pravinsi. Dilaksanakan di Provinsi Gorontalo pada bualan juli tahun 2007 seagai tahap uji coba dengan harapan dan tujuan program ini berkelanjutan sampai pada tahun 2015 dan mampu untuk mempercepat pencapaina Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Devlopment Goals atau MDGs).4 Bagi Indonesia, MDGs digunakan sebagai acuan dalam perumusan kebijakan, strategi dan pembangunan.

Program Keluarga Harapan (PKH) berfokus pada dua komponen yang berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam hal ini yaitu pada Bidang Kesehatan dan Bidang Pendidikan. Kesehatan merupakan kunci utama untuk melakukan aktivitas dengan baik sebab dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat juga. Jika kesehatan seseorang terjamin maka dengan sendirinya pendidikannya pun akan berjalan dengan baik. Dengan adanya kualitas pendidikan yang layak dan bagus maka secara otomatis akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dalam hal ini, perlu untuk menyadari bahwa tidak semua orang dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas, terutama di Kabupaten Lombok Utara.

Lapisan orang-orang kelas rendah yang tidak bisa mendapatkan pendidikan, hal ini dikarenakan mereka tidak mempunyai uang untuk mengakses pendidikan. Karena biaya pendidikan yang tinggi di Indonesia, keluarga miskin memaksa anak-anak mereka putus sekolah.

4 Utomo Dedy, Pelaksanaan Program Keluarga Harapan dalam meningkatkan kualitas hidupRumah Tangga Miskin (Studi Pada Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan Purwosari, Kabupaten Kedir), Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.2, No. 1, Hal. 29-24

(6)

6 Di Indonesia sendiri khususnya di Kabupaten Lombok Utara banyak anak- anak yang putus sekolah yang disebabkan oleh taraf hidup yang rendah. Yang dimana mereka memilih untuk mencari pekerjaan sebagai menopang kondisi keuangan keluarga demi kelangsungan hidup kedepannya. Program Keluarga Harapan (PKH) itu sendiri dimaksudkan sebagai kelanjutan program bantuan sebeulmnya seperti Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang diberikan dalam rangka membantu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) untuk mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melaksanakan penyesuaian harga Bahan bakar Minyak (BBM), tetapi Program Keluarga Harapan (PKH) lebih dimaksudkan pada upaya sistem perlindungan sosaial pada masyaraakat miskin.5

Meskipun ada banyak starategi yang digunakan untuk meningkatkan akses ke sekolah, seperti bantuan operasional sekolah (BOS), beasiswa yang buruk dan bantuan uang tunai langsung, tetapi tingkat partisipasi sekolah di Indonesia belum optimal, terutama di Kabupaten Lombok Utara saat berhadapan dengan sangat anak-anak keluarga. (RTSM). Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlibat dalam pendidikan memberikan peluang yang lebih baik bagi anak-anak dalam akses ke pendidikan. Hal ini dikarenakan adanya program dukungan ini adalah Rumah Sangat Miskin (RTSM) yang menjadi peserta PKH (Program Keluarga Harapan), sehingga lebih mudah untuk mengakses layanan pendidikan yang memungkinkan.

Salah satu tujuan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah meningkatkan angka partisipasi sekolah anak-anak keluarga sangat miskin (RTSM) dan mengurangi pekerja anak di Indonesia.

5 Istiana Hemawati dkk, 2012, Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH), Yogyakarta: B2P3KS, Hal. 1

(7)

7 Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Program Pendidikan Keluarga Harapan (PKH) menghimbau Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) untuk berkomitmen menyekolahkan anaknya dan mengikuti proses pembelajaran.

Minimal 85 hari. Sekolah efektif berlangsung pada bulan pertama tahun ajaran.

Meski program ini berjalan normal, bukan tanpa kendala.6

Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) diharapkan dapat membantu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) khusunya di Kabupaten Lombok Utara.

Namun permasalahannya saat ini adalah apakah dengan memberikan bantuan berupa sejumlah uang tunai pada pada masyarakat penerima bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) itu mampu atau tidak untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin atau malah justru mematikan potensi masyarakat miskin untuk terus berkembang.

Dari berbagai uraian diatas terkait implementasi Program Keluarga Harapan (PKH), maka penulis tertarik untuk melakukan penelitain dengan judul

“Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Rangka

Penanggulangan Kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara”. Adapun dasar pemilihan lokasi penelitain ialah Kabupaten Lombok Utara

yang termasuk salah satu kabupaten yang baru dan sedang berkembang, sehingga menjadikan kabupaten Lombok Utara memiliki berbagai pembangunan disegala sektor masyarakat, salah satunya adalah meningkatkan taraf hudup masyarakat dengan kata lain mengurangi angka kemiskinan.

6 Website resmi, Direktorat Jendral sosial, kementerian Sosial republic Indonesia

(8)

8 B. Rumusan Masalah

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang menghambat implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara?

C. Tujan penelitian

Tujuan penelitian merupakan pernyataan tentang apa yang dituju dengan kegiatan penelitian yang dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara?

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara?

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan di bidang sosial, khususnya mengenai Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan.

(9)

9 2. Manfaat Praktis

a. Bagi pemerintah, dapat dijadikan sebagai bahan rekomendasi dalam perbaikan ke depannya mengenai Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan.

b. Bagi masyarakat, dapat memberikan informasi terkait dengan bagaimana Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH), mekanisme pemberdayaan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

a. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah abstraksi dari suatu fenomena yang didasarkan pada generalisasi dari beberapa karakteristik, kelompok, atau kondisi individu dari kasus tertentu.7 Penelitian ini terdapat beberapa konsep yang harus didefinisikan agar pembaca dan peneliti memiliki pemahaman dengan mudah akan maksud dari penelitian.

1. Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan merupakan salah satu langkah penting dalam proses kebijakan publik. Program kebijakan harus dilaksanakan untuk mencapai efektivitas dan tujuan yang diharapkan. Proses implementasi kebijakan tidak hanya mengacu pada tindakan badan administratif yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program dan penciptaan kepatuhan dengan kelompok sasaran, tetapi juga jaringan kekuatan politik, ekonomi dan sosial yang mungkin terpengaruh secara langsung atau tidak langsung. Dari semua pihak yang terlibat, pada

7 Sangarimbun, Masri & Efendi, Sofian. 1989. Metode Penelitian Survei, LKP3ES, Jakarta: Hal. 3- 4

(10)

10 akhirnya mempengaruhi pengaruh negatif dan positif. Dengan demikian, upaya semua pihak dapat disimpulkan untuk memberikan dukungan dan kesamaan tujuan yang ingin dicapai dalam mencapai keberhasilan implementasi kebijakan.

Menurut Matland, ada lima faktor yang mempengaruhi implementasi suatu kebijakan. Faktor-faktor tersebut adalah (1) sumber daya (2) keterlibatan kelompok sasaran (3) entitas kebijakan (4) perilaku implementasi dan (5) interaksi jaringan. Berikut adalah tiga aspek penting dalam mengevaluasi keberhasilan suatu implementasi: (1) produktivitas, (2) linieritas, dan (3) efisiensi. Dengan kata lain, baik dan buruk dalam 3D dipengaruhi oleh lima faktor di atas.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah suatu upaya kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh pelaksana kebijakan dengan tujuan dan harapan akan memperoleh suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran dari suatu kebijakan tersebut. Berangkat dari tahapan implementasi kebijakan tersebut, penelitian ini berfokus pada tahap implementasi kebijakan.

Implementasi kebijakan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sejumlah peraturan mengenai kegiatan diberikannya bantuan uang tunai Program Keluarga Harapan (PKH) kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM).

(11)

11 2. Program Keluarga Harapan (PKH)

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program penanggulangan kemiskinan yang dimana kedudukan PKH itu sendiri merupakan salah satu bagian dari program-program penanggulangan kemiskinan lainnya. Yang diaman Program Keluarga Harapan (PKH) sendiri adalah program bantuan tunai bersyarat yang diberikan kepada keluarga miskin (km), atau dalam istilah internasional yang dikenal sebagai transfer tunai bersyarat (CCT). Implementasi PKH di Indonesia dimulai pada 2007, dialokasikan sebagai upaya untuk membangun sistem perlindungan sosial kepada keluarga miskin untuk meningkatkan kualitas hidup melalui perubahan perilaku terhadap pendidikan dan kesehatan dan mendukung pencapaian kesejahteraan sosial. PKH juga bermaksud untuk membantu mengurangi beban biaya keluarga (dampak konsumsi langsung), sementara itu dapat meningkatkan investasi untuk generasi mendatang dengan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan anak-anak. Dalam jangka panjang, PKH diharapkan dapat memotong rantai kemiskinan di antara generasi.

3. Penanggulangan Kemiskinan

Kemiskinan merupakan konsep yang Secara ekonomi, kemiskinan dapat didefinisikan berdimensi ganda (multidimensional), yaitu sebagai kekurangan sumberdaya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang. Sumberdaya dalam konteks adalah dalam arti luas, tidak hanya menyangkut aspek finansial, melainkan meliputi semua

(12)

12 jenis kekayaan (wealth) yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas.8 Penaggulangan kemiskinan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam rangka mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin.

b. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan indikator-indikator yang dapat memperjelas dari permasalah melalui langkah-langkah ataupun variabel untuk menemukan kunci permasalahan, sehingga nantinya dapat diperoleh gambaran sebagai seberikut:

1. Implementasi Program Keluarga harapan (PKH)

Sebagai salah satu program penanggulangan kemiskinan yang dicanangkan oleh Kementerian Sosial, makan Program Keluarga Harapan (PKH) merupaan program bantuan yang efektif dalam memberikan kontribusi sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan.

Dalam proses pelaksanaan Prorgam Keluarga Harapan (PKH) ada beberapa teknis yang harus dilakukan yaitu:

1. Substansi Kebijakan 2. Perilaku Pelaksana 3. Sumber Daya

4. Intraksi Jejaring Kerja

8 Huraerah Abu, 2013, Strategi kebijkan Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, Vol. 12, No. 1.

Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung

(13)

13 5. Partisipasi Kelompok Sasaran

2. Faktor-faktor yang menghambat implementasi Program Keluarga Harapan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara

Dalam mengimplementasikan suatu program tentu akan ada kendalan yang dihadapi, baik kendala yang kecil maupun besar. Berikut faktor-faktor yang menghambat implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara:

1. Informasi 2. Dukungan 3. Sumber Daya

4. Kesejahteraan Sosial F. Metode Penelitian

Metode penelitian ini dapat di definiskan sebagai urutan langkah-langkah untuk melakukan penelitian.9 Dengan kata lain, metode penelitian merupakan tahapan yang sistematis untuk memperoleh informasi sesuai dengan tema penelitian. Berikut ini dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menekankan pada penyajian data berupa kata-kata tertulis dan lisan dari sumber. Dalam penelitian ini, peneliti mungkin perlu memperoleh informasi yang lebih jelas dan akurat dari sumber yang relevan, gangguan prosedur, untuk menggambarkan pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam konteks pengentasan

9 Zuriah Nurul, 2006, Metodologi Penelitian Sosial, dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta: Hal 227.

(14)

14 kemiskinan di wilayah Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Pengalaman dalam melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH). Untuk itu, penelitian kualitatif menjadi relevan digunakan dalam menggali informasi dengan narasumber yang dalam hal ini yaitu perangkat Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Utara yang bertugas sebagai leading sector dalam proses tentang Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.

2. Sumber Data

Sumber data ialah orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dan dianggap tau dengan fenomena di lapangan. Dalam penelitian ini sumber dara ialah perangkat Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Utara. Namun yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kordinator Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH), Staf Bidang Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) dan Pendamping Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Utara yang dimana berhubungan langsung dengan Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung pada saat kegiatan di lapangan. Sebagaimana menurut Kuncoro dalam

(15)

15 Nafiah, Data primer adalah data yang biasanya dikumpulkan dengan penyelidikan lapangan dengan menggunakan semua metode pengumpulan dan merupakan data asli. Data dasar untuk penelitian ini dikumpulkan dari observasi dan wawancara langsung dengan narasumber dan catatan lapangan.10

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada baik dari sumber tertulis seperti buku, majalah ilmiah, arsip, dokumen maupun dari sumber yang berupa gambar seperti sumber data statistik.

3. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenis penelitian yang telah dipilih ialah metode kualitatif, maka dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.11 Teknik pengumpulan data digunakan dengan pengamatan jika observasi terkait dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala alami dan jika responden yang diamati tidak terlalu besar. Berkenaan

10 Nafi’ah Ulin. 2015. ‘Penerapan Sistem Komputerisasi Online Tenaga Kerja Luar Negeri 18 (SISKO-TKLN) dalam Upaya untuk Melindungi Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri’. Skripsi.

Universitas Muhammadiyah Malang. hlm. 17

11 Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. hlm. 187

(16)

16 dengan penelitian ini, pengamatan sangat cocok untuk pengumpulan data karena data yang akan dicari sehubungan dengan implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam konteks mengurangi kemiskinan di Kabupaten Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Dalam penelitian ini, observasi akan dilakukan dalam pengumpulan data terkait “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara”, data mengenai “proses implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara” sesuai dengan definis operasional.

b. Teknik Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.12 Wawancara bertujuan untuk menemukan semua yang terkait dengan implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.

c. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara menelaah dokumen-dokumen tertulis yang dapat diperhitungkan dan menjadi alat bukti yang resmi. Penggunaan metode dokumenter ini

12 Ibid 13. Hal. 316

(17)

17 bertujuan untuk melengkapi dan mengkonsolidasikan data dari hasil wawancara sehingga diperoleh data yang memadai.13

Dokumentasi ini sangat penting dan tidak dapat dipisahkan menjadi penelitian kualitatif. Teknik dokumentasi ini memfasilitasi peneliti untuk mendapatkan data “proses implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara”. Kemudian dokumen-dokumen yang telah diperoleh (terurai) dianalisis dan dikombinasikan untuk membentuk hasil dari tinjauan sistematis, padat dan integer.14

Teknik observasi, wawancara dan dokumentasi ini dilakukan untuk mendapatkan data terkait “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara”, yang telah sebutkan dalam definisi operasional. Teknik ini sangat memadai dengan metode kualitatif, sehingga akan memfasilitasi persiapan dan pelaksanaan penelitian.

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah responden atas informasi dan informasi yang relevan dengan pembahasan penelitian. Identifikasi subjek penelitian menggunakan pendekatan pengambilan sampel yang seharusnya (intentional sampling) sesuai dengan tujuan atau kebutuhan yang diidentifikasi oleh peneliti itu sendiri. Intentional sampling adalah teknik pengambilan sampel terhadap suatu sumber data tertentu, sumber data tersebut dianggap sebagai pengetahuan

13 Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal.

21-236

14 Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Bumi Aksara. Hal.182

(18)

18 terbesar tentang apa yang diharapkan dari peneliti untuk menemukan objek atau menyelesaikan penelitian. Konteks sosial dipelajari dengan lebih mudah.

Subjek dalam penelitian ini adalah :

1. Koordinator Pelaksana Perogram Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Utara

2. Staf Bidang Pelaksana Perogram Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Utara

3. Pendamping Pelakana Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Utara

4. Masyarakat penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) 5. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat untuk mengumpulkan dan mencari data serta berinteraksi dengan subjek penelitian. Mengenai lokasi penelitian, peneliti mengambil tempat penelitian yang sesuai dengan judul proposal yaitu Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, yaitu:

a. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Utara

b. Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara

(19)

19 6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses yang penting dalam penelitian karena langkah ini bertujuan untuk menyajikan data yang diperoleh selama penelitian.

Analisis data merupakan upaya peneliti dengan cara mengorganisasikan data, menyeleksi data, mensintesiskannya, meneliti dan menemukan pola serta kesimpulan yang akan dideskripsikan datanya.15 Untuk informasi yang ingin diperoleh oleh peneliti adalah mengenai implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.

Pengumpulan data dan analisis data dalam praktiknya tidak dapat dipisahkan, keduanya dilakukan secara bersamaan berarti bahwa analisis data harus dilakukan bersama dengan pengumpulan data, kemudian dilanjutkan setelah pengumpulan data selesai. Pengumpulan data dengan mengedit data adalah untuk memverifikasi data yang dikumpulkan sehubungan dengan integritas dan kebenaran, sehingga siap untuk diproses lebih lanjut.

Kemudian, pentingnya data yang dikumpulkan dan dikelompokkan dan klasifikasi data adalah untuk mempertahankan pemilihan data yang dikumpulkan sesuai dengan sumber data masing-masing. Miles & Huberman mengekspresikan tiga tahap yang harus dilakukan untuk menganalisis data penelitian kualitatif, reduksi data, pengurangan data/ presentasi data dan penarikan kesimpulan.16

15 Moloeong, Lexy J., 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung:

Hal 248

16 Ibid. Hal.211

(20)

20 1. Reduksi Data

Mereduksi data adalah kegiatan yang merangkum, pilihan hal-hal utama, dengan fokus pada hal-hal penting. Oleh karena itu, pengurangan data dalam penelitian ini adalah merangkum, meringkas atau menarik kesimpulan dari data yang telah kami peroleh dengan fokus atau pokok permasalahan terhadap “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara”. Dalam penelitian ini, data yang telah dimperoleh baik itu data primer ataupun data sekunder akan dirangkum.

2. Display Data/ Penyajian Data

Penyajian data atau display merupakan langkah setelah reduksi data.

Penyajian data diikuti oleh proses pengumpulan data terkait satu sama lain melalui wawancara, dokumentasi dan pengamatan yang lebih dalam.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan Kesimpulan adalah hasil penelitian yang merespons dengan pendekatan penelitian berdasarkan analisis data. Setelah para peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian, para peneliti sedang mempersiapkan dan menjalani hasil dari hasil penelitian, meminta pertimbangan beberapa pihak sehubungan dengan data yang diperoleh di lapangan. Isi kesimpulan akan menyatakan kredibilitas asumsi awal yang ditentukan oleh peneliti terkait “implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara”.

Referensi

Dokumen terkait

31 Tahun 1980 mendefinisikan gelandangan yaitu orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat serta tidak

Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko postur kerja karyawan pada saat muat barang yang dapat mengurangi risiko Musculosceletal Disorders (MSDs)

Pemegang Saham atau kuasanya yang ingin mengajukan pertanyaan dan/atau menyampaikan pendapatnya diminta untuk mengangkat tangan dan kemudian pihak yang ditunjuk

Pada bab ini akan dilakukan analisis dan pembahasana dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terhadap penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

Penelitian ini diselenggarakan dengan tujuan: Untuk mengetahui Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat–Program permberdayaan Kemiskinan di Perkotaan (PNPM-P2KP)

Mobile banking merupakan bagian dari teknologi e-banking yang merupakan suatu terobosan layanan informasi perbankan via wireless terbaru mesikipun sudah didahului dengan adanya

Dari hasil analisis perhitungan pathloss pada model Okumura dan model Lee diharapkan diperoleh model yang sesuai pada daerah suburban dengan karakteristik slope

Berdasarkan hasil analisa SWOT yang telah dilakukan, es krim Magnum membutuhkan promosi tambahan untuk memperkenalkan produk varian baru yaitu dengan