• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PROYEK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB

II

DESKRIPSI

PROYEK

II.1 DESKRIPSI UMUM

Kasus : HHootteell RReessoorrtt ddii CCiihhiiddeueungng LLeemmbbaanngg,, JJaawwaa BBaarraatt

Sifat : Fiktif

Pemilik Proyek : Swasta

Pemilik Dana : Perorangan

Lokasi : Desa Cihideung, Lembang, Jawa Barat

Luas Lahan : ± 3 Ha

Luas Bangunan : 4733,7 m2

Batas Lahan Perancangan

Batas Utara : Permukiman penduduk lokal Batas Selatan : Kompleks Perumahan Triniti Batas Timur : Kebun tanaman hias

Batas Barat : Kebun tanaman hias dan bukit

Peraturan yang Berlaku

GSS (Garis Sempadan Sungai) : 2O m

II.2 INTERPRETASI KASUS II.2.1 PENGERTIAN HOTEL

Menurtut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos & Telekomunikasi RI No. KM 37/PW.304/MPPT-86, Hotel adalah akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

Adapun jenis-jenis Hotel berdasarkan tentang ketentuan usaha dan penggolongan Hotel menurut keputusan tersebut, yaitu:

- Hotel Kota - Hotel Transit

- Hotel Resor adalah hotel yang menyediakan akomodasi untuk para tamu dengan tujuan berlibur, beristirahat, dan bersenang-senang. Umumnya berlokasi di daerah periwisata / peristirahatan pinggir kota. Jangka waktu tamu yang tinggal di hotel ini relatif lama.

(2)

6 - Residensial Hotel

- Hotel Konvensi

Selain penggolongan yang diperoleh berdasarkan Keputusan Menteri Pariwisata yang telah disebutkan diatas, terdapat penggolongan hotel lain menurut Walter A. Rutes dan Richard H. Penner dalam buku Hotel Planning and Design membagi hotel dalam 12 kelas besar, yaitu :

- The Downtown Hotel

- Suburban Hotels dan Motels, yang terdiri dari The Suburban Hotel, The Airport Hotel, The Roadside Hotel and Small Town Hotel/Motel, The Country Inn.

- Resorts, yang terdiri dari The Beach, Golf, and Tennis Resor, The Health Spa, The Vecation Village, The Timesharing and Condominium Resort, The Marina Hotel, The Ski Lodge, The Tourist / Sight-Seeing Resort, The Multiresort Complex.

- Convention Hotels - The Converence Centre

- Residential and Condominium Hotels - The Suite Hotel

- The Super-Luxury Hotel - Updating the Existing Hotel - The Mega Hotel

- Mixed-use Developments - The Casino Hotel

Oleh karena hotel yang akan dirancang adalah Hotel Bintang Tiga maka dibawah ini terdapat standar berdasarkan ketentuan Dirjen Pariwisata tahun 1986, yaitu :

- Jumlah kamar tidur standar minimal 30 buah @ 24m2 , kamar tidur suite 2 buah @ 48m2. - Pelayanan dibuka 24 jam

- Wajib ada coffee shop / restoran minimal 1 buah - Wajib ada function room minimal 1 buah - Wajib ada concenssion room minimal 3 buah

- Wajib ada kolam renang dan satu fasilitas olahraga lain - Wajib ada lobby dan lounge

II.2.2 PENGERTIAN RESORT

Pengertian resor menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. 59/PW.002/MPPt-85, yaitu:

(3)

7

Resor adalah kawasan yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

Selain pengertian resor yang terdapat dalam Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi tersebut di atas, terdapat pengertian resor menurut Wikipedia 2007, yaitu :

Resor adalah tempat untuk rekreasi dan relaksasi, yang mengundang orang untuk datang ketika

libur. Resor tidak hanya tempat tinggal komersial yang dioperasikan oleh satu atau dua perusahaan, namun akhir abad ke-20 resor menjadi fasilitas yang banyak ditemui. Pada umumnya resor menyediakan segala kebutuhan pengunjungnya seperti makanan, minuman, pondok, olahraga, hiburan, dan belanja.

II.2.3 PENGERTIAN WISATA AGRO

Pada proyek ini, konsep resor yang ditawarkan berjenis wisata agro. Oleh karena itu berikut ini akan dibahas dikaji pula mengenai wisata agro dan jenis-jenisnya.

Wisata agro berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu Recreational Farmland, yang secara harafiah berarti pertanian rekreasi. Namun pertanian disini lebih ditujukan pada pertanian lahan kering/perkebunan yang lebih lanjut dikatakan agro. Jadi wisata agro lebih diartikan sebagai kegiatan berwisata/rekreasi di alam terbuka/kebun dengan memanfaatkan sumber daya alam di daerah tersebut. (dikutip dari Laporan Tugas Akhir Andy Dwi Zatmoko 15296002)

Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pertanian Nomor 204/KPTS/HK.050/4/1989 tentang koordinasi Pengembangan Wisata Agro, definisi wisata agro adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang agro.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Fasilitas Wisata Agro adalah sebuah tempat atau kawasan yang digunakan untuk kegiatan wisatawan dalam rangka memperoleh kepuasan atau kesenangan, memperluas pengetahuan, pengalaman dan berbisnis dengan memanfaatkan usaha agro (perkebunan dan pertanian) sebagai objek wisatanya. Selain dimanfaatkan sebagai hal tersebut diatas, wisatawan yang datang juga dapat bermalam maupun tidak.

Berdasarkan studi konsepsi dan tujuan pengembangan wisata agro, jenis objek wisata dan daya tarik (komoditi usaha agro), wisata agro terbagi menjadi 4 jenis yaitu (Sekretariat Wilayah/Daerah, Pemda Jawa Barat. 1991/1992b:17-24) :

1. Wisata Agro Scientific

Wisata agro scientific adalah wisata agro yang mewadahi wisatawan yang ingin menambah pengetahuan yang dapat bersifat khusus ataupun umum pada bidang agro. Pengetahuan yang

(4)

8

dimaksud dapat berupa pengetahuan yang berhubungan dengan komoditi atau teknologi pada usaha agro (eksakta), maupun pengetahuan dibidang sosial budaya, ekonomi atau sistem sosial pada masyarakat agro yang menjadi objeknya.

2. Wisata Agro Bisnis

Secara umum wisatawan yang melakukan kegiatan wisata ini mempunyai motivasi utama untuk melakukan kegiatan bisnis. Namun, selain mengkuti kegiatan bisnis, wisatawan juga ingin mendapatkan kepuasan akan kebutuhan wisatanya.

Wisatawan yang menjadi konsumen dalam bidang wisata ini meliputi orang-orang yang bergerak dalam bidang bisnis komoditi agro atau orang-orang yang mempunyai minat dalam investasi dalam bidang usaha agro.

Sarana wisata yang diperlukan adalah sarana akomodasi dan sarana restoran yang dapat berfungsi ganda sebagai tempat pertemuan bisnis. Sedangkan sarana khusus yang sangat diperlukan adalah sistem informasi yang berisi informasi-informasi yang dibutuhkan untuk suatu aktivitas bisnis tersebut, misalnya sarana tempat pameran/promosi bisnis.

3. Wisata Agro Rekreasi

Wisata agro ini merupakan salah satu jenis wisata yang banyak diminati oleh wisatawan dengan motivasi ingin melakukan rekreasi dalam objek wisata agro. Untuk itulah, maka wisata agro tersebut harus mempunyai daya tarik tersendiri misalnya berupa atraksi yang dapat diikuti/disaksikan oleh wisatawan di objek wisata agro tersebut.

Wisatawan yang ingin menjadi konsumen jenis wisata ini adalah mereka yang umumnya mempunyai minat untuk menikmati keindahan atau atraksi agro. Wisatawan ini pada umumnya berasal dari kota. Motivasi mereka adalah untuk mendapatkan suasana yang berbeda dari kegiatan rutinitas mereka sehari-hari di kota. Secara umum, wisata ini diperkirakan akan menjadi pangsa pasar paling besar.

4. Wisata Agro Budaya

Jenis wisata ini mewadahi wisatawan yang mempunyai motivasi untuk memperkaya informasi dan pengetahuan tentang kepuasan entertainment dari kebudayaan suatu bangsa, seperti tarian-tarian tradisional, wisata budaya, serta tata cara hidup dari masyarakat agro yang dikunjungi.

Wisata ini dibedakan dengan wisata agro scientific karena pada wisata budaya, pengetahuan yang diperoleh atau diharapkan merupakan pemuas rasa ingin tahu tanpa disertai adanya minat untuk mengetahui secara lebih mendalam atau menyeluruh mengenai objek yang disaksikan. Sedangkan pada wisata agro scientific terdapat ke dalam pengetahuan yang diperoleh/diinginkan oleh wisatawan mengenai objek yang diminati.

(5)

9

II.2.4 PENGERTIAN HOTEL RESORT

Dari pengertian hotel dan resor di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hotel resor adalah hotel yang terletak di daerah wisata dan memiliki keindahan alam yang dapat dinikmati pengunjung. Lokasi menjadi faktor terpenting dalam pembangunan sebuah resor. Umumnya lokasi hotel resor terletak di daerah pantai, danau, atau pegunungan. Proyek ini tergolong resor pegunungan.

II.3 SASARAN PENGGUNA

Resor ini diperuntukan bagi wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang ingin berlibur dan beristirahat. Hotel ini diperuntukkan bagi kalangan menengah yang ingin menikmati keindahan alam dan suasana pedesaan Bandung di daerah pegunungan yang mempunyai perkebunan tanaman hias, sayuran, dan kolam pemancingan ikan.

Adapun rincian sasaran pengguna, yaitu: - Wisatawan dalam negeri

- Wisatawan luar negeri

- Wisatawan yang bergerak dalam bidang bisnis agro - Mahasiswa, khususnya jurusan pertanian

- Pasangan bulan madu - Pihak pengelola hotel - Staf administrasi umum - Staf administrasi SPA

- Staf kebersihan dan pemelihara fasilitas - Staf keamanan

II.4 STUDI BANDING

Studi banding dilakukan terhadap beberapa Hotel dan Resort untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan, fasilitas-fasilitas apa saja yang mendukung kegiatan yang ada, data tersebut dikumpulkan untuk dijadikan acuan dalam menyusun program ruang perancangan. Selain itu dalam studi banding ini juga dibandingkan mengenai alur sirkulasi pengunjung dan aktivitas servis, serta keunggulan dan permasalahan yang terdapat pada setiap hotel dan resort yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan kriteria perancangan yang baik.

(6)

10

II.4.1 The Pinewood Organic Farm & Boutique Spa, Puncak, Jawa Barat

Gambar 2.1. The Pinewood Organic Farm & Boutique Spa

Terletak di jl Gandamanah, Desa Tugu Selatan, Cisarua – Puncak – Jawa Barat.

Pada awalnya hotel ini merupakan villa keluarga dengan nama Villa Anggraini. Dibangun tahun 1993, villa milik dari Ibu Anggraini Dewi ini kemudian berubah menjadi hotel atau penginapan umum. Perubahan itu dilakukan, karena banyaknya mahasiswa pertanian yang organik untuk kuliah kerja nyata atau melakukan organik lapangan. Di antara mereka ingin tetap tinggal untuk melihat lebih jauh perkebunan sayur dan jamur organik yang dikelola manajemen hotel ini.

Pada tahun 2005, pemilik mencoba untuk menjadikan villanya sebagai sebuah tempat agrowisata dengan penginapan atau lodge. Maka, Villa Anggraini merubah nama menjadi The Pinewood. Ini karena halaman hotel itu didominasi oleh pohon pinus. Penanaman pohon-pohon pinus ini dilatarbelakangi karena kecintaan pemiliknya terhadap alam.

The Pinewood yang lokasinya dekat dengan Taman Safari dan perkebunan teh Gunung Mas, dibangun di atas lahan seluas 2 hektar. Dengan arsitektur bergaya country dan tradisional, The Pinewood menyediakan 30 kamar, terdiri dari 3 suite room, yaitu Pinewood Suite, 2 Villa Spa (Anggraini Suite dan LBB Suite), 4 eksekutif room morning glory serta 23 standar room. Selain sebagai tempat penginapan, hotel ini juga menyediakan fasilitas spa lengkap dengan perawatan body massage, body scrub dan body mask. Dengan suasana panorama alami, diharapkan para tamu yang menginap dapat me-re-charge kembali energi dari kesibukan keseharian mereka.

Hotel The Pinewood juga menyediakan aneka makanan sehat dengan menu-menu khas. Di antaranya adalah sayur-sayuran yang diambil dari hasil perkebunan sendiri dan dikenal dengan sebutan perkebunan organik di atas lahan seluas 1 hektar. Beragam sayuran terdapat di perkebunan organik ini, seperti jamur organik, jamur tiram, jamur kuping.

Fasilitas - fasilitas yang tersedia : - Penginapan

- Restoran

- Kebun Organik dan Bunga - SPA

(7)

11 - Rekreasi :

Outbond, Kelas Memasak, dan Yoga

II.4.2 Losari Coffee Plantation Resort and Spa, Magelang

Gambar 2.2. Losari Coffe Plantation Resort and Spa

Losari Coffee Plantation - Resort & Spa adalah sebuah butik resor bintang 4 yang terdiri dari 26 villa (one bed hingga five bed) yang mempunyai tipologi arsitektur bangunan Jawa dan terletak diantara perkebunan kopi yang mempunyai nilai historik. Perkebunan kopi ini dibangun diareal seluas 22 hektar , berada diketinggian 900 meter dari atas permukaan laut dekat kota Magelang, Jawa Tengah.

Villa dengan pilihan satu hingga lima kamar tidur dengan luas 100-135 m2, villa tersebut dilengkapi dengan kolam pribadi. Villa dengan 3 kamar tidur dapat menampung 6 orang, sedangkan vila dengan 5 kamar tidur menampung maksimal sampai dengan 10 orang.

Fasilitas yang tersedia:

- Coffee Plantation Jogging track - Kolam renang

- Spa

- Fitness Club

- Restoran yang menyediakan berbagai makanan khas Jawa dan hasil perkebunan - Coffee Shop

- Sentra Bisnis

- Babysitting / child care - Perpustakaan

- Rekreasi : tour ke candi-candi, Golf, rafting, Tennis, Jogging Track, Mountain Biking, memancing

(8)

12

II.4.3 Sangria Resort and Spa, Lembang

Gambar 2.3. Suasana Sangria Resort and Spa

Hotel bintang empat ini mempunyai view ke lembah dan pegunungan di Lembang, Jawa Barat yang masih hijau dan alami. Langgam bangunan ini mempunyai gaya arsitektur modern tropis dan menggunakan campuran material kayu dan beton.

Fasilitas yang tersedia:

- 32 kamar tidur (Executive, Villa, dan Deluxe) - Spa

- Kolam Renang

- Paket Camping : Hiking, Shopping, Menunggang Kuda - Paket Bulan Madu

- Paket Bersama

- Fasilitas Pertemuan : conference, meeting, business centre.

II.4.4 Hotel Malya, Bandung

Gambar 2.4. Gambar Hotel Malya, Bandung

Hotel ini termasuk dalam golongan hotel bintang empat. Terletak di lembah Punclut yang masih hijau dan asri dan mempunyai view ke arah bukit di seberangnya. Bangunan hotel bergaya arsitektur Art Deco. Terdiri dari lima lantai yang menempel pada lahan yang curam, dengan lobby

(9)

13

pada lantai ke-tiga dan fasilitas Spa dan Fitness Centre pada lantai paling atas, menghadap ke lembah Punclut. Letaknya tersembunyi dari keramaian dan pandangan ke arah perumahan sehingga tercipta privasi dan kenyamanan bagi penghuninya.

Fasilitas-fasilitas yang tersedia: - Kolam renang

- Fitness Centre - Spa

- 6 buah meeting room - Business Centre

- 8 Suites, 10 Deluxe, dan 32 Superior Room

- Rekreasi : Fun Salsa Poco-Poco, Trekking Program

II.4.5 Maya Ubud Resort and Spa, Bali

Gambar 2.5. Perspektif Mata Burung Maya Ubud Resort & Spa

Resor berlokasi daerah Ubud, tepatnya di Desa Peliatan, di lembah dan tepi sungai Petanu dengan hamparan perbukitan seluas 10 hektar. Suasana romantis langsung terasa saat memasuki areal lobi. Hangat, tenang, dan alami tersaji melalui perpaduan dari material tradisional dan modern yang digunakan. Tujuan utama yang diadopsi pada setiap elemen desain resor yaitu menciptakan suasana yang harmonis sesuai dengan konsep kehidupan masyarakat Bali.

Terdapat dua jenis penginapan, yaitu yang berbentuk kamar dan villa. Pada villa juga terdapat beberapa kategori. Semuanya memiliki keunikan tersendiri yang didesain untuk memukau tamu. Villa yang ada beragam, mulai dari yang hanya satu lantai, bertingkat, memiliki kolam pribadi, hingga paviliun untuk tamu. Semua tipe memiliki standar berupa kamar mandi (shower dan bath tub) yang menghadap ke bukit, sawah, dan sungai Pecatu.. Pada villa, ruangan terdiri dari kamar tidur, ruang tv, teras dengan daybed sofa, pantry dan kamar mandi. Beberapa tipe memiliki kolam pribadi, lengkap dengan jacuzzi.

(10)

14

Semua fasilitas umum seperti restoran, cafe, spa, dan lobi berorientasi ke alam. Bukaan-bukaan besar digunakan untuk membingkai keindahan sekitar lahan resor. Perletakan bath tub pada fasilitas spa juga didekatkan ke bukit agar dapat menikmati semilir angin dan suara aliran sungai.

Fasilitas yang tersedia:

- Restoran, Bar dan River cafe - Kolam Renang

- R. Fitness

- Fasilitas Pijat dan Kecantikan Aktivitas yang diwadahi:

- Olahraga air - Bersepeda - Village Trekking

- Kunjungan ke desa sekitar - Yoga, Pilates, Aqua-aerobic

Gambar 2.6. Hubungan ruang antara resor dengan alam

Oleh karena lahan yang mempunya perbedaan ketinggian, maka area drof-off terletak lebih tinggi daripada receiving area. Saat memasuki front desk, kita hanya dapat mengakses restoran, café, kolam renang, dan tempat penginapan secara langsung. Tempat menginap sisi barat mempunyai ketinggian muka tanah yang lebih tinggi daripada café, demikian pula dengan tempat menginap pada sisi timur. Restoran dapat langsung diakses oleh pegawai dari dapur dan binatu. Dengan adanya perbedaan ketinggian muka tanah ini maka memungkinkan kemudahan dalam aktivitas servis dan pengunjung, yang tidak saling menggangu.

(11)

15 Hal yang dapat dipelajari:

- Penataan bangunan mencerminkan bangunan tradisional Bali dengan menggunakan material-material dari alam.

- Dapat merespon keadaan alam sekitar seperti kolam renang edgeless yang seolah menyatu dengan lembah yang terletak di depannya.

- Sedikit mengubah kondisi eksisting tapak.

- Memberikan view yag menarik ke arah bukit dan sawah.

II.4.6 The Bale, Nusa Dua, Bali

Gambar 2.7. The Bale

The Bale, sebuah luxury paviliuns di Nusa Dua yang didesain dengan gaya modern, fashionable interiors dengan private swimming pool pada masing-masing paviliunnya. Konsep pelayanan hotel dengan keramahan dan keunggulan standard layanan yang ditawarkan The Bale disebut "hospitality from the heart". Tamu pasti akan merasa betah selain dimanjakan dengan pelayanan yang optimal, juga dengan bangunan bergaya modern, namun tetap terasa sentuhan Bali..

The Bale adalah sebuah butik resor yang terletak di tebing di daerah Nusa Dua yang menghadap ke Samudera Hindia. Lokasi resor ini berdekatan dengan pantai Geger yang tenang dan memiliki pasir berwarna putih. Jarak dari Bandara Ngurah Rai hanya 12 km dengan 20 menit perjalanan menggunakan mobil. The Bale juga sangat dekat dengan pusat perbelanjaan di Nusa Dua area.

Untuk urusan kamar, The Bale memiliki 29 pavilions. Ada yang tipe 14 one bedroom pavilions dengan luas 240m2, 9 one bedroom pavilions dengan luas 350-480m2 yang memiliki view ke lapangan golf dan laguna dan yang terakhir 3 two bedroom double pavilions dengan luas 480m2. Masing-masing paviliun di atas memiliki private pool seukuran 4 x 8 m dan 10 x 5 m Selain itu, tersedia pula fasilitas bale bengong yang menjadi salah satu pemanis paviliun.

(12)

16 Fasilitas yang tersedia :

- Restoran, Bar dan Lounge - Kolam Renang

- R. Fitness - R. Yoga

- Fasilitas Pijat dan Kecantikan - Perpustakaan

- Meeting Room Aktivitas yang diwadahi : - Olahraga air

- Yoga & Wellness - Beach Club

II.5 KESIMPULAN STUDI BANDING KASUS

Untuk dapat membedakan hotel resort yang satu dengan yang lainnya diperlukan adanya suatu cirri khas tersendiri yang dapat memberikan citra yang kuat pada hotel resort itu sendiri. Misalnya dengan menerapkan konsep-konsep yang menarik bagi wisatawan ataupun dengan mengakomodasi aktivitas-aktivitas wisata yang berbeda, selain itu dapat juga dihadirkan dalam bentukan bentukan ruangan yang menarik, seperti misalnya pada area kolam renang dimana bentuk kolam edgeless (tanpa batas) sehingga memberikan kesan bahwa kolam tersebut merangkul alam di depannya.

View terbaik menjadi hal yang mutlak yang dibutuhkan dalam merancang hotel resort, karena dapat menjadikannya sebagai daya tarik utama. Hal lain yang juga menjadi penting dalam perancangan hotel resort ini adalah penataan ruang luar yang dapat menciptakan sekuen ketika orang berjalan melaluinya.

Dalam hal teknis, penataan area servis harus sedapat mungkin mudah diakses dan efisien dalam pencapaiannya.

Gambar

Gambar 2.1. The Pinewood Organic Farm & Boutique Spa
Gambar 2.2. Losari Coffe Plantation Resort and Spa
Gambar 2.3. Suasana Sangria Resort and Spa
Gambar 2.5. Perspektif Mata Burung Maya Ubud Resort  & Spa
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian ini sejalan dengan pendapat Doney dan Cannon (1997, p. 36) yang menyatakan bahwa rasa percaya timbul sebagai hasil dari kehandalan dan integritas mitra yang

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Kebanyakan penanaman belimbing di kawasan lombong menggunakan sistem pengairan renjis untuk memberikan kelembapan pada tanah dan kos penggunaan sistem ini

Selain GABA dan glutamat yang merupakan neurotransmiter penting dalam epilepsi, terdapat beberapa produk kimiawi lain yang juga ikut berperan seperti misalnya

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Berita yang terkait dengan garis atau area ditampilkan dalam bentuk chartlet untuk membantu pelaut mengetahui posisi suatu objek, Contoh : Peletakan kabel laut

dongkrak tidak bergeser. 3) Pastikan agar mobil tidak dapat bergerak maju atau mundur, oleh karena itu lakukan dengan mengganjal ban. 4) Gunakan dongkrak hanya untuk mengangkat

Penggunaan teknik catat dalam penelitian ini yaitu, dengan mencatat kalimat yang mengandung sentaku no setsuzokushi aruiwa dan soretomo yang terdapat pada novel Norwei no