Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 1
CONTOH PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG DAN PENGISIAN SPT MASA PPN
ewajiban melaporkan pajak yang terutang dalam Pasal 3A ayat (1) UU PPN merupakan refleksi dari ketentuan Pasal 3 ayat (1) UU KUP yang menentukan “Setiap WP wajib mengisi SPT dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf latin,angka arab, satuan mata uang rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke DJP tempat WP terdaftar dan dikukuhkan”. Dalam memori penjelasan pasal ini ditegaskan fungsi SPT bagi PKP adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN dan PPn.BM yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :
1. Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran
2. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan atau melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak, yang ditentukan oleh ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku 3. Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi SPT adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan.
Setiap bulan setelah Masa Pajak berakhir, PKP harus melaksanakan kewajiban untuk melaporkan kegiatannya melalui SPT Masa PPN. Untuk itu, diharapkan agar PKP mengisi SPT Masa PPN dengan benar, lengkap, jelas, dan menandatanganinya. Setelah itu, PKP menyampaikan SPT Masa PPN tersebut ke (KPP) tempat PKP dikukuhkan atau ke Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) dalam wilayah KPP baik secara manual maupun elektronik
Dalam rangka memberikan kemudahan dan meningkatkan pelayanan kepada PKP, SPT Masa PPN dapat disampaikan baik secara manual (dalam bentuk formulir kertas/hard copy atau media elektronik) maupun elektronik (melalui e-Filling). PKP yang menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk formulir kertas (hard
copy) dapat memperoleh formulir SPT Masa PPN di KPP atau KP2KP, atau dengan mengunduh (down load)pada situs (website) DJP (www.pajak.go.id), kemudian memperbanyak dengan memfotokopi atau mencetak sendiri, sepanjang bentuk dan isinya tidak berbeda. Bagi PKP yang menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk media elektronik dapat memperoleh Aplikasi Pengisian SPT (e-SPT) di KPP atau KP2KP, dan bagi PKP yang menyampaikan SPT Masa PPN melalui e-Filling dapat menghubungi perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi yang ditunjuk oleh DJP.
MODEL FORMULIR SPT MASA PPN
Mulai Masa Pajak Januari tahun pajak 2011, pelaporan PPN oleh PKP menggunakan dua model SPT Masa PPN yang dikenal sebagai formulir SPT Masa PPN (form 1111) dan formulir SPT Masa PPN Bagi PKP Yang Menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan (form 1111DM). Kode 1111 memiliki arti 1 Januari 2011. Untuk PKP Pemungut PPN tetap menggunakan formulir lama 1107PUT, sehingga dengan demikian mulai Masa Pajak Januari 2011 akan dikenal 3 (tiga) jenis SPT Masa PPN yaitu :
a. SPT Masa PPN 1111, yang digunakan oleh PKP yang menggunakan mekanisme Pajak Masukan dan Pajak Keluaran (Normal). Pemberlakuan SPT Masa PPN 1111 adalah berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-44/PJ/2010 tanggal 6 Oktober 2010
b. SPT Masa PPN 1111 DM, yang digunakan oleh PKP yang menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan. Pemberlakuan SPT Masa PPN 1111 adalah berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-45/PJ/2010 tanggal 6 Oktober 2010;
c. SPT Masa PPN 1107 PUT, yang hanya digunakan oleh Pemungut PPN.
Berikut ini adalah ilustrasi lengkap penghitungan pajak terutang, pengisian SPT Masa PPN yang menggunakan format SPT Masa PPN 1111 sampai dengan pembuatan SSP-nya
Contoh 1:
1. PT Amin Sejahtera adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan mobil bekas secara eceran (PKP kegiatan tertentu).
K
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 2
2. Selama bulan Februari 2011, PT Amin Sejahtera melakukan transaksi penyerahan sebagai berikut:
a. 5 Februari, menyerahkan mobil bekas sebanyak 1 unit kepada Tuan Ito Bahagia dengan harga Rp 60.000.000,00, dengan kode dan nomor seri Faktur Pajak 010.000-11.00000008.
b. 12 Februari, menyerahkan mobil bekas sebanyak 3 unit kepada PT Taksi Makmur seharga Rp 210.000.000,00, dengan kode dan nomor seri Faktur Pajak 010.000-11.00000009.
c. 23 Februari, menyerahkan mobil bekas sebanyak 2 unit kepada Tuan Arista Jaya dengan harga Rp 180.000.000,00, dengan kode dan nomor seri Faktur Pajak 010.000-11.00000010.
3. Transaksi lain yang dilakukan oleh PKP selama bulan Februari 2011 adalah sebagai berikut:
a. 1 Februari, membayar sewa toko kepada PT Rental Ceria sebesar Rp11.000.000,00 (termasuk PPN sebesar Rp 1.000.000,00)
b. 7 Februari, membeli perlengkapan kantor dari PT Cakra Raya dengan harga Rp 15.000.000,00 dan membayar PPN sebesar Rp 1.500.000,00. Kode dan nomor seri Faktur Pajak yang diterbitkan PT Cakra Raya adalah 010.000-11.00000055.
c. 25 Februari, menerbitkan Nota Retur dengan nomor NR-00005 atas perlengkapan kantor yang dikembalikan kepada PT Cakra Raya karena tidak memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan sebesar Rp 5.000.000,00 dengan nilai PPN Rp 500.000,00.
d. 26 Februari, menerima Nota Retur dengan nomor RET-0012 tertanggal 24 Februari 2011 atas
pengembalian 1 unit mobil bekas yang dijual kepada PT Taksi Makmur dengan DPP sebesar Rp 70.000.000,00 dan PPN sebesar Rp 7.000.000,00.
e. Mendirikan sebuah bangunan permanen untuk toko penjualan mobil bekas dengan luas bangunan 450 m2. Pada bulan Februari telah dilakukan pemasangan pondasi dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 50.000.000,00.
4. Cara Pengisian SPT Masa PPN Masa Pajak Februari 2011 oleh PT Amin Sejahtera adalah sebagai berikut:
Formulir 1111 DM
- Butir I.A diisi dengan nilai 380.000.000 (60.000.000 + 210.000.000 + 180.000.000 – 70.000.000), yaitu total penyerahan barang dikurangi dengan nilai barang yang diretur.
- Butir I.B diisi dengan nilai 0.
- Butir I.C diisi dengan nilai 380.000.000.
- Butir II.A.1 diisi dengan nilai 38.000.000 (10% x 380.000.000).
- Butir II.A.2 diisi dengan nilai 0.
- Butir II.A.3 diisi dengan nilai 38.000.000.
- Butir II.B diisi dengan nilai 0.
- Butir II.C.1 diisi dengan nilai 34.200.000 (90% x 38.000.000).
- Butir II.C.2 diisi dengan nilai 0.
- Butir II.C.3 diisi dengan nilai 34.200.000.
- Butir II.D.1, Butir II.D.2, Butir II.D.3 diisi dengan nilai 0.
- Butir II.E diisi dengan nilai 3.800.000 (38.000.000 – 34.200.000).
- Butir II.H diisi dengan tanggal pelunasan dan NTPN.
- Butir III.A diisi dengan nilai 20.000.000 (40% x 50.000.000).
- Butir III.B diisi dengan 2.000.000 (10% x 20.000.000).
- Butir III.C diisi dengan tanggal pelunasan dan NTPN.
Catatan: PPN yang dibayar PT Amin Sejahtera atas pembelian perlengkapan kantor dan pembayaran sewa,
tidak diperhitungkan dalam SPT Masa PPN. Untuk lebih jelasnya, pengisian dalam Formulir 1111 DM dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 3
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 4
Contoh 2:
1. PT Toryung Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan. PT Toryung Abadi terdaftar di KPP Pratama ABC.
2. Selama 3 tahun terakhir nilai omzet dari PT Toryung Abadi berada di bawah Rp 1.800.000.000,00. PT Toryung Abadi memilih untuk menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan.
3. Pada Januari 2011, PT Toryung Abadi menyampaikan SPT kepada Kepala KPP Pratama ABC untuk menghitung Pajak Masukannya dengan menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan.
4. Transaksi penyerahan pada bulan Februari 2011 adalah sebagai berikut:
a. 4 Februari, menjual barang dagangan kepada Tuan Rademan dengan harga Rp 5.000.000,00, dengan kode dan nomor seri Faktur Pajak 010.000-11.00000017.
b. 10 Februari, menjual barang dagangan kepada PT Maju sebesar Rp 20.000.000,00, dengan kode dan nomor seri Faktur Pajak 010.000-11.00000018.
c. 16 Februari, mengangkut barang milik PT Damai Sejahtera dengan mendapat imbalan sebesar Rp 5.000.000,00. PT Toryung Abadi menerbitkan Faktur Pajak dengan kode dan nomor seri 010.000- 11.00000019.
d. 22 Februari, menerima imbalan atas jasa perdagangan dari PT Uni Persada sebesar Rp 10.000.000,00. PT Toryung Abadi menerbitkan Faktur Pajak dengan kode dan nomor seri 010.000- 11.00000020.
5. Transaksi lain yang dilakukan oleh PT Toryung Abadi selama bulan Februari 2011 adalah sebagai berikut:
a. 2 Februari, membayar sewa toko kepada PT Bahagia sebesar Rp 22.000.000,00 (termasuk PPN Rp 2.000.000,00) selama 1 (satu) tahun.
b. 6 Februari, membeli peralatan gudang dari PT Surya Bina dengan harga Rp 8.000.000,00 dan
membayar PPN sebesar Rp 800.000,00. Kode dan nomor seri Faktur Pajak yang diterbitkan oleh PT
Surya Bina adalah 010.000-11.00000049
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 5
c. 24 Februari, menerbitkan Nota Retur dengan nomor NR-00011 atas peralatan gudang yang dikembalikan kepada PT Surya Bina karena tidak memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan sebesar Rp 2.000.000,00 dengan nilai PPN Rp 200.000,00.
d. 28 Februari, menerima Nota Retur dengan nomor RET-0015 tertanggal 28 Februari 2011 atas pengembalian barang dagangan dari PT Maju dengan DPP sebesar Rp5.000.000,00 dan PPN Rp 500.000,00.
6. Cara Pengisian SPT Masa PPN Masa Pajak Februari 2011 oleh PT Toryung Abadi adalah sebagai berikut:
Formulir 1111 DM:
- Butir I.A diisi dengan nilai 20.000.000 (5.000.000 + 20.000.000 – 5.000.000), yaitu total penyerahan barang dikurangi dengan nilai barang yang diretur.
- Butir I.B diisi dengan nilai 15.000.000 (5.000.000 + 10.000.000), yaitu total penyerahan jasa dikurangi dengan nilai jasa yang dibatalkan.
- Butir I.C diisi dengan nilai 35.000.000 (20.000.000 + 15.000.000).
- Butir II.A.1 diisi dengan nilai 2.000.000 (10% x Rp 20.000.000) - Butir II.A.2 diisi dengan nilai 1.500.000 (10% x Rp 15.000.000) - Butir II.A.3 diisi dengan nilai 3.500.000 (2.000.000 + 1.500.000).
- Butir II.B diisi dengan nilai 0.
- Butir II.C.1 diisi dengan nilai 1.400.000 (70% x 2.000.000).
- Butir II.C.2 diisi dengan nilai 900.000 (60% x 1.500.000).
- Butir II.C.3 diisi dengan nilai 2.300.000 (1.400.000 + 900.000).
- Butir II.D.1, Butir II.D.2, Butir II.D.3 diisi dengan nilai 0.
- Butir II.E diisi dengan nilai 1.200.000 (3.500.000 – 2.300.000).
- Butir II.H diisi dengan tanggal pelunasan dan NTPN.
Catatan: PPN yang dibayar PT Toryung Abadi atas sewa toko dan pembelian peralatan gudang, tidak
diperhitungkan dalam SPT Masa PPN. Untuk lebih jelasnya, pengisian dalam Formulir 1111 DM dapat dilihat
pada gambar di bawah
ini:Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 6
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 7
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 8
Contoh 3:
1. Kelanjutan dari contoh 1, pada bulan Juni 2011 diketahui adanya kesalahan dalam pengisian SPT Masa PPN Masa Pajak Februari 2011, yaitu bahwa harga jual sebenarnya atas penyerahan mobil bekas oleh PT Amin Sejahtera kepada Tuan Ito Bahagia adalah sebesar Rp46.000.000,00.
2. Atas kejadian tersebut, PT Amin Sejahtera melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak Februari 2011, dengan cara sebagai berikut:
Formulir 1111 DM:
- Butir I.A diisi dengan nilai 366.000.000 (46.000.000 + 210.000.000 + 180.000.000 – 70.000.000), yaitu total penyerahan barang dikurangi dengan nilai barang yang diretur.
- Butir I.B diisi dengan nilai 0.
- Butir I.C diisi dengan nilai 366.000.000.
- Butir II.A.1 diisi dengan nilai 36.600.000 (10% x 366.000.000).
- Butir II.A.2 diisi dengan nilai 0.
- Butir II.A.3 diisi dengan nilai 36.600.000.
- Butir II.B diisi dengan nilai 0.
- Butir II.C.1 diisi dengan nilai 32.940.000 (90% x 36.600.000).
- Butir II.C.2 diisi dengan nilai 0.
- Butir II.C.3 diisi dengan nilai 32.940.000.
- Butir II.D.1, Butir II.D.2, Butir II.D.3 diisi dengan nilai 0.
- Butir II.E diisi dengan nilai 3.660.000 (36.600.000 – 32.940.000).
- Butir II.F diisi dengan nilai 3.800.000.
- Butir II.G diisi dengan nilai Lebih Bayar 140.000 (3.660.000 – 3.800.000).
Catatan: Atas kelebihan pembayaran PPN sebesar Rp 140.000,00 untuk Masa Pajak Februari 2011 tersebut, dapat dikompensasikan ke Masa Pajak Juni 2011. Untuk lebih jelasnya, pengisian dalam Formulir 1111 DM dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Untuk penyerahan kepada Tuan Ito Bahagia, kolom DPP dan PPN diganti dengan nilai yang telah dibetulkan Formulir 1111 R DM
Dalam hal SPT Masa PPN 1111 DM disampaikan dalam bentuk formulir kertas (hard copy), Formulir 1111 R
DM tidak perlu dilampirkan karena tidak mengalami perubahan
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 9
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 10
Contoh 4
PT Sandang Kartika Yuliva, NPWP : 01.123.456.7.890.000, berkedudukan di Jalan Komodo No. 47 Bekasi Telepon 98765432, HP 084498765432. Perusahaan ini memiliki divisi perkebunan kapas, divisi benang, divisi tekstil, divisi garmen, dan penyamaian tanaman kapas, Nomor KLU 65432. Pemimpin usaha adalah Kartika Yuliva. Perusahaan telah dikukuhkan sebagai PKP sejak tanggal 17 Maret 2003. Transaksi selama bulan Januari 2011 sebagai berikut:
Penyerahan BKP
1. 3 Januari 2011 diserahkan seragam pekerja tambang kepada Unocal NPWP 1.111.222.3.444 senilai Rp 110.000.000. Faktur Pajak No. 030.000-11.00000001
2. 5 Januari 2011 diterima dari PT Rasa Busana pembayaran Rp 200.000.000 untuk pelunasan garmen yang penyerahannya sudah dilakukan pada tanggal 1 November 2010. Faktur Pajak No. 010.000- 10.00008190
3. 8 Januari 2011 diterima pembayaran Rp 230.000.000 dari PT Santun Busana atas penyerahan sejumlah garmen pada tanggal 1 Desember 2010, Faktur Pajak No. 010.000-10.00008214
4. 10 Januari 2011 menyerahkan sejumlah pakaian anak-anak kepada PT Satria Busana NPWP 1.222.333.4.555 senilai Rp 75.000.000, sesuai perjanjian, pembayaran akan dilakukan tiga bulan kemudian.
Faktur Pajak No. 010.000-11.00000003
5. 13 Januari 2011 menerima pembayaran Rp 80.000.000 dari Bank MANDIRI atas penyerahan tanggal 13 Desember 2010 untuk sejumlah pakaian seragam karyawan. Faktur Pajak No. 010.000- 10.00008219
6. 15 Januari 2011 disumbangkan sejumlah pakaian seragam sekolah untuk yayasan yatim piatu Muslimin. Harga jual pakaian seragam Rp 24.000.000 termasuk laba bruto 20%. Faktur Pajak No. 010.000- 11.00000004
7. 18 Januari 2011 diterima pembayaran dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) atas penyerahan pakaian seragam untuk Kementerian Dalam Negeri sesuai harga kontrak Rp 55.000.000 termasuk PPN 10%. Penagihan dilakukan tanggal 17 November 2010. Faktur Pajak No.
020.000-10.00008200
8. 21 Januari 2011 diterima SSP dari Bendaharawan Kementerian Perhubungan yang merupakan setoran PPN yang dipungut atas pembayaran Rp 70.000.000, yang diterima pada tanggal 30 November 2010. Surat tagihan tertanggal 25 Oktober 2010. Faktur Pajak No. 020.000-10.00008180 9. 24 Januari 2011 diterima pembayaran dari KPPN sebesar Rp 180.000.000 berdasarkan surat tagihan tanggal 9
Januari 2011 atas penyerahan seragam untuk Kementerian Agama NPWP 6.666.666.6.666 Faktur Pajak No. 020.000-11.000000002
10. 26 Januari 2011 dihadiahkan sejumlah tekstil kepada karyawan, dengan harga jual seluruhnya Rp 72.000.000 termasuk laba 20% dalam rangka HUT perusahaan. Faktur Pajak No. 010.000-11.00000005 11. 28 Januari 2011 diterima pembayaran dari PT Sikat Busana atas penyerahan sejumlah garmen pada tanggal 1
Desember 2010 dengan harga jual Rp 150.000.000.
12. 29 Januari 2011 diterima pembayaran Rp 200.000.000 dari PT Sungkar Busana atas penjualan satu unit mesin pabrik yang sudah tidak produktif lagi. Mesin ini dibeli pada tahun 2002. Penyerahan dilakukan pada tanggal 2 Januari 2011.
13. 30 Januari 2011 diterima kembali dari PT Angga Busana NPWP 1.333.444.5.666 dengan Nota Retur Nomor:
NR-74/1/2011 tanggal 29 Januari 2011 sejumlah garmen dengan harga jual Rp 30.000.000 14. 31 Januari 2011 dijual villa milik perusahaan dengan harga Rp 300.000.000
15. 3 Januari 2011 Ekspor berjumlah Rp 99.000.000 ke Al Ittihad Arab Saudi dilakukan dengan L/C.
Pemberitahuan Ekspor Barang No. PEB-001-01-2011 Pembelian BKP/Perolehan JKP
1. 9 Januari 2011 membayar langganan telepon Rp 13.200.000 termasuk PPN kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. NPWP 01.111.111.1.111 Kuitansi No.0005678.
2. 14 Januari 2011 ditemukan SSP dan Pemberitahuan Impor Barang Nomor PIB-0867/XI/2010 tertanggal 27 November 2010 yang belum dilaporkan dengan PPN Rp 17.000.000 yang disetor ke Bank MANDIRI,
3. 17 Januari 2011 dikeluarkan dari Tanjung Priok peralatan pabrik yang diimpor dari India. PPN atas impor Rp 25.000.000 disetor ke Bank MANDIRI. SSP dan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Nomor PIB-0001/I/2011
4. 19 Januari 2011 membayar ke Bank MANDIRI, PPN atas impor kain sutera dari Cina dengan Nilai Impor Rp 700.000.000, PIB Nomor PIB-0002/I/2011
5. 22 Januari 2011 diterima Faktur Pajak No.010.000-11.00007654 tertanggal 17 Desember 2010 dengan PPN sebanyak Rp 16.000.000 dari PT Pernik Sandang NPWP 01.333.444.5.666 atas pembelian kancing, resleting, dan benang yang penyerahannya dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2010.
6. 25 Januari 2011 membayar Rp 70.000.000 kepada PT Bukit Meratus NPWP 01.444.555.6.777 atas renovasi ruang kerja perusahaan, Faktur Pajak 010.000-11.00000011
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 11
7. 27 Januari 2011 membayar Rp 1.200.000 kepada PT Graha Madya NPWP 01.555.666.7.888 atas renovasi villa milik perusahaan, Faktur Pajak 010.000-11-00000011
8. 30 Januari 2011 mengirim kembali dengan Nota Retur Nomor: NR-09/1/2011 tertanggal 29 Januari 2011, sebagian dari suku cadang yang diterima tanggal 18 November 2010 kepada PT Bahana Tekstil NPWP 1.666.777.8.999 seharga Rp 30.000.000
9. 31 Januari 2011 melakukan penghitungan kembali Pajak Masukan yang telah dikreditkan atas perolehan tiga unit bus untuk antar jemput karyawan pabrik yang dibeli bulan Juni 2007 seharga Rp 500.000.000 yang pada waktu itu Pajak Masukannya telah dikreditkan. Selama tahun 2010, 30% kegiatan bus ini ternyata dimanfaatkan untuk antar jemput anak sekolah. Masa manfaat bus sebagai barang modal ini telah ditetapkan selama 5 tahun.
Pertanyaan:
Lakukan analisis atas seluruh transaksi tersebut untuk keperluan pengisian SPT Masa PPN untuk Masa Pajak Januari 2011 dengan keterangan tambahan sebagai berikut:
a. Terdapat kelebihan pembayaran PPN pada SPT Masa PPN Masa Pajak Desember 2010 sebesar Rp 75.000.000, yang diminta untuk dikompensasikan dengan utang pajak masa pajak berikutnya.
b. Dalam bulan Januari 2011 telah dikeluarkan biaya Rp 80.000.000 untuk membangun sendiri gedung seluas 350 m² untuk outlet
c. Dalam hal jumlah Pajak Masukan lebih besar dari pada jumlah Pajak Keluaran, kelebihannya dikompensasikan ke masa pajak berikutnya
.
No Tanggal Analisis Transaksi PPN Pencantuman
PENYERAHAN
1 03 Januari Penyerahan kepada Unocal Indonesia. Gunakan kode transaksi 03 pada kode faktur pajak untuk penyerahan kepada Kontraktor Production Sharing Minyak
10.000.000 1111A2
2
05 Januari
Pembayaran dari PT Rasa Busana
PPN terutang pada saat penyerahan tanggal 1 November 2010 20.000.000 Sudah dilaporkan November 2010 3 08 Januari Pembayaran dari PT Santun Busana. PPN terutang pada saat
penyerahan tanggal 1 Desember 2010 23.000.000 Sudah dilaporkan Desember 2010
4 10 Januari Penyerahan kepada PT Satria Busana 7.500.000 1111 A2
5 13 Januari
PPN terutang pada saat penyerahan tanggal 13 Desember 2010 8.000.000 Sudah dilaporkan Desember 2010 6 15 Januari pemberian cuma-cuma terutang PPN dengan DPP sebesar Rp
20.000.000 (100/120 x Rp 24.000.000).
PPN yang terutang = Rp 2.000.000
DPP pemberian cuma-cuma adalah harga jual tidak termasuk laba kotor
2.000.000 1111 A2
7 18 Januari Pembayaran dari KPPN *) 5.000.000 Sudah dilaporkan
November 2010 8 21 Januari SSP dari Kementerian Perhubungan *) 7.000.000 Sudah dilaporkan
Oktober 2010 9 24 Januari Pembayaran dari KPPN
Gunakan kode transaksi 02 pada kode faktur pajak untuk penyerahan kepada bendaharawan Pemerintah
18.000.000 111 A2
10 26 Januari Menghadiahkan tekstil kepada karyawan **) termasuk dalam kriteria pemakaian sendiri yang terutang PPN dengan DPP = Rp 60.000.000 (100/120 x Rp72.000.000).
PPN yang terutang = Rp 6.000.000
DPP pemakaian sendiri adalah harga jual tidak termasuk laba kotor
6.000.000 1111 A2 dan 1111 B3
11 28 Januari Pembayaran dari PT Sikat Busana
PPN terutang pada saat penyerahan tanggal 1 Desember 2010 15.000.000 Sudah dilaporkan Desember 2010 12 29 Januari Pembayaran penjualan mesin (PT Sungkar Busawa) NIHIL 1111 Induk
Butir I. B ***) 13 30 Januari Nota Retur dilaporkan pada SPT Masa PPN diterimanya Nota
Retur -3.000.000 1111 A2 sebagai
pengurang
14 31 Januari Penjualan villa perusahaan NIHIL 1111 Induk I.B ***)
15 3 Januari Ekspor berjumlah Rp 60.000.000 ke Al Ittihad Arab Saudi 0 1111 A1
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 12
Penjelasan *)
• Transaksi penyerahan kepada Pemungut PPN (Bendaharawan Pemerintah atau KPPN dilaporkan pada SPT Masa PPN pada saat PKP Rekanan (PT Sandang Kartika Yuliva) membuat faktur pajak dan saat pembuatan faktur pajak adalah saat penagihan
• PKP rekanan tidak memungut PPN, tetapi tetap melaporkan transaksi kepada pemungut.
• Bendaharawan memungut PPN pada saat melakukan pembayaran kepada PKP Rekanan.
Penjelasan **)
Pemberian hadiah tekstil kepada karyawan termasuk dalam kriteria pemakaian sendiri yang bersifat konsumtif yang terutang PPN, namun Pajak Masukan atas pemakaian sendiri yang bersifat konsumtif tidak dapat dikreditkan karena Pajak Masukan tersebut tidak berkaitan dengan kegiatan usaha PKP sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-87/PJ./2002. Sebagai implikasi pembuatan Faktur Pajak Standar, transaksi tersebut akan di-input secara bersamaan pada lampiran 1111 A1 dan lampiran 1111 B3 (Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan) Penjelasan ***)
TRANSAKSI PENYERAHAN AKTIVA a. Soal nomor 11 (penyerahan mesin)
Atas transaksi ini tidak terutang PPN dikarenakan mesin tersebut diperoleh tahun 2002 sebelum PT Sandang Kartika Yuliva dikukuhkan sebagai PKP pada tahun 2003 sehingga tidak ada pengkreditan Pajak Masukan pada saat perolehan mesin. Penjualan mesin dilaporkan pada SPT Induk Butir I. B (penyerahan tidak terutang PPN).
b. Soal nomor 13 (penyerahan villa perusahaan)
Transaksi ini tidak terutang PPN, disebabkan villa tersebut tidak memenuhi syarat yakni tidak memiliki hubungan langsung dengan usaha PKP sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 16D UU PPN yaitu PPN dikenakan atas penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh PKP, kecuali atas penyerahan aktiva yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c. Atas penyerahan tersebut tidak terutang PPN, namun tetap dilaporkan dalam SPT Induk Butir I. B dengan DPP sebesar Rp 300.000.000.
Penjelasan ****)
Kondisi yang digambarkan dalam soal 9 PEMBELIAN/PEROLEHAN merupakan mekanisme penghitungan kembali Pajak Masukan atas perolehan aset yang telah terlanjur dikreditkan oleh PKP sementara tidak seluruh aset dimaksud digunakan untuk kegiatan usaha PKP. Atas PPN yang terlanjur dikreditkan (Pajak Masukan pembelian bus) sebesar Rp PEMBELIAN/PEROLEHAN
1 09 Januari PPN yang dibayar atas pemanfaatan jasa telekomunikasi dari Telkom sebesar Rp 1.200.000 (10% x (100/110 x Rp
13.200.000)) dapat dikreditkan karena berhubungan langsung dengan usaha
1.200.000 1111 B2
2 14 Januari PKP masih dapat mengkreditkan SSP & PIB tanggal 27 November 2010 sebesar Rp 17.000.000 yang diterima pada masa pajak yang berbeda paling lambat 3 bulan setelah masa pajak yang bersangkutan
17.000.000 1111 B1
3 17 Januari impor mesin dari India 25.000.000 1111 B1
4 19 Januari Impor kain sutera dari Cina 70.000.000 1111 B1
5 22 Januari PKP masih dapat mengkreditkan Faktur Pajak PT Pernik Sandang tanggal 17 Desember 2010 sebesar Rp 16.000.000 yang diterima pada masa pajak yang berlainan paling lambat 3 bulan setelah masa pajak yang bersangkutan
16.000.000 1111 B1
6 25 Januari Renovasi ruang kerja oleh PT Meratus 7.000.000 1111 B1 7 27 Januari PPN yang terutang sebesar Rp120.000 (10% x Rp 1.200.000)
atas renovasi villa tidak dapat dikreditkan karena tidak berhubungan langsung dengan usaha
12.000.000 1111 B3
8 30 Januari Nota Retur dilaporkan pada SPT Masa PPN diterbitkannya Nota
Retur -3.000.000 1111 B1
Sebagai pengurang 9 31 Januari Penghitungan kembali PM atas perolehan bus ****) 3.000.000 1111 AB III. B.3
Lain-lain
A Kompensasi kelebihan PPN 75.000.000 1111 AB III.B.1
B Membangun sendiri *****) 3.200.000 1111 Induk Butir III
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 13
50.000.000 dilaporkan dalam Formulir 1111AB Bagian III.B.3 dengan nilai PPN yang dihitung kembali sebesar Rp 3.000.000 (30% x (50.000.000/5)).
Penjelasan *****)
Pada bagian KETERANGAN huruf b, terdapat transaksi membangun outlet seluas 350 m2 dimasukkan pada SPT Induk Butir III dengan DPP sebesar Rp 32.000.000 (40% x Rp 80.000.000) dan PPN Rp 3.200.000
Jawaban :
NAMA PKP : NPWP : - .
ALAMAT : MASA : - Thn Buku :
TELEPON : HP KLU : Pembetulan Ke : Wajib PPnBM
I. PENYERAHAN BARANG DAN JASA A. Terutang PPN :
1. Ekspor Rp
2. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri Rp Rp
3. Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh pemungut PPN Rp Rp
4. Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut Rp Rp
5. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN Rp Rp
Jumlah (I.A.1+I.A.2+I.A.3+I.A.4+I.A.5) Rp Rp
B. Tidak terutang PPN Rp
C. Jumlah Seluruh Penyerahan (I.A. + I.B) Rp
II. PENGHITUNGAN PPN KURANG BAYAR / LEBIH BAYAR
A. Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri (Jumlah PPN pada I.A.2) Rp
B. PPN Disetor Di Muka Dalam Masa Pajak Yang Sama Rp
C. Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan Rp
D. PPN kurang atau (lebih) bayar (II.A - II.B - II.C) Rp
E. PPN kurang atau (lebih) bayar pada SPT yang dibetulkan Rp
F PPN kurang atau (lebih) bayar karena pembetulan (II D II E) Rp
01.123.456.7
12 01 s.d 2011
890 890
DPP PPN
196.800.000 (184.300.000) 0
3 4
0 (021) 98765432
Pt Sandang Kartika Yuliva Jl. Komodo No.47 Bekasi
A.1
(Termasuk Lampiran) Jumlah Lembar SPT
01 01
AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES
KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT MASA PPN)
Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN. Beri tanda X dalam yang sesua
FORMULIR
1111
Diisi oleh Petugas
384.000.000
0 (184 300 000)
12.500.000 99.000.000
125.000.000
12.500.000 16.000.000 0 0 28.500.000
khir dengan UU Nomor 16 Tahun 2009, apabila SPT Masa yang tapkan, maka SPT saudara dianggap tidak disampaikan
2 1
5 s.d
84498765432
160.000.000 0
500.000.000 884.000.000
1
65432
(mm-mm-yyyy)
F. PPN kurang atau (lebih) bayar karena pembetulan (II.D - II.E) Rp
G. PPN kurang dibayar dilunasi tanggal - - (dd-mm-yyyy) NTPP:
H. PPN lebih dibayar pada :
1.1 Butir II.D (Diisi dalam hal SPT Bukan Pembetulan) 1.2 Butir II.D atau Butir II.F (Diisi dalam hal SPT Pembetulan) Oleh : 2.1 PKP Pasal 9 ayat (4b) PPN atau Selain PKP Pasal 9 ayat (4b) PPN
diminta untuk : 3.1 X Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya atau Dikompensasikan ke Masa Pajak - 3.2 Dikembalikan (Restitusi)
Khusus Restitusi untuk PKP :
Pasal 17C KUP dilakukan dengan : Prosedur biasa atau Pengembalian Pendahuluan atau Pasal 17D KUP dilakukan dengan : Prosedur biasa atau Pengembalian Pendahuluan atau Pasal 9 ayat (4c) dilakukan dengan Pengembalian Pendahuluan
III. PPN TERUTANG ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI A. Jumlah Dasar Pengenaan Pajak : Rp
B. PPN Terutang : Rp
C. Dilunasi Tanggal : - - NTPP:
IV. PEMBAYARAN KEMBALI PAJAK MASUKAN BAGI PKP GAGAL BERPRODUKSI A. PPN yang wajib dibayar kembali : Rp
B. Dilunasi Tanggal : - - NTPP:
V. PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH
A. PPn BM yang harus dipungut sendiri Rp
B. PPn BM Disetor Di Muka Dalam Masa Pajak Yang Sama Rp
C. PPn BM kurang atau (lebih) bayar (V.A - V.B) Rp
D. PPn BM kurang atau (lebih) bayar pada SPT yang dibetulkan Rp
E. PPn BM kurang atau (lebih) bayar karena pembetulan (V.C - V.D) Rp
F. PPn BM kurang bayar dilunasi tanggal - - NTPP:
VI. KELENGKAPAN SPT
(dd-mm-yyyy)
0 32.000.000
2.2
(184.300.000)
atian uai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh dara sampaikan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau dokumen yang diteta
0 0 2011
0 0
(dd-mm-yyyy)
3.200.000
20 2 (dd-mm-yyyy)
mm-yyyy
X Formulir 1111 AB Formulir 1111 A2 X Formulir 1111 B2 SSP PPN lembar Surat Kuasa Khusus
X Formulir 1111 A1 Formulir 1111 B1 X Formulir 1111 B3 SSP PPnBM lembar , lembar
Bekasi, - (dd-mm-yyyy)
Pengurus/Kuasa
PERNYATAAN Tandatangan :
Nama Jelas :
X PKP Jabatan :
Kuasa F.1.2.32.04
X X
Cap Perusahaan :
Perha Sesua Saud
Kartika Yuliva 20 - 02 2011
DENGAN MENYADARI SEPENUHNYA AKAN SEGALA AKIBATNYA, SAYA MENYATAKAN BAHWA APA YANG TELAH SAYA BERITAHUKAN DI ATAS BESERTA LAMPIRAN-LAMPIRANNYA ADALAH BENAR, LENGKAP, JELAS DAN TIDAK BERSYARAT.
NAMA PKP : Pt Sandang Kartika Yuliva MASA : 01 01 - (mm-mm-yyyy)
NPWP : 01.123.456.7 - 890 . 890 Pembetulan Ke :
I. Rekapitulasi Penyerahan
A. Ekspor BKP Berwujud/BKP Tidak Berwujud/JKP A.1
B. Penyerahan Dalam Negeri
1. Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Tidak Digunggung A.2 2. Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung
C. Rincian Penyerahan Dalam Negeri
1. Penyerahan yang PPN atau PPN dan PPnBM-nya harus dipungut sendiri (Jumlah I.B.1 dengan Faktur Pajak Kode 01, 04, 06 ditambah
2. Penyerahan yang PPN atau PPN dan PPnBM-nya dipungut oleh Pemungut PPN (Jumlah I.B.1 dengan Faktur Pajak Kode 02 dan
3. Penyerahan yang PPN atau PPN dan PPnBM-nya tidak dipungut (Jumlah I.B.1 dengan Faktur Pajak Kode
4. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPN dan PPnBM (Jumlah I.B.1 dengan Faktur Pajak Kode
II. Rekapitulasi Perolehan
Impor BKP, Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean, dan Pemanfaat dari Luar Daerah Pabean Yang PM-nya Dapat Dikredit
B. Perolehan BKP/JKP dari Dalam Negeri Yang PM-nya Dapat Dikreditkan B.2 Impor atau Perolehan Yang PM-nya Tidak Dapat Dikreditkan dan/atau Impor atau Peroleha
Mendapat Fasilitas
D. Jumlah Perolehan (II.A + II.B + II.C) III. Penghitungan PM Yang Dapat Dikreditkan
A. Pajak Masukan atas Perolehan yang Dapat Dikreditkan (II.A + II.B) B. Pajak Masukan Lainnya
1. Kompensasi kelebihan PPN Masa Pajak sebelumnya
2. Kompensasi kelebihan PPN karena pembetulan SPT PPN Masa Pajak : 0 - 0 (mm-yyyy)
3. Hasil Penghitungan Kembali Pajak Masukan yang telah dikreditkan sebagai penambah (pengurang) Pajak Masukan 4. Jumlah (III.B.1 + III.B.2 + III.b.3)
C. Jumlah Pajak Masukan yang Dapat Diperhitungkan (III.A + III.B.4) 5
D.1.2.32.07
124.920.000 0
0 0
0
0
0 3.000.000 78.000.000 196.800.000 6.800.000
AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES
28.500.000 0
0 PPnBM (Rupiah)
0
6.120.000 0
118.800.000 99.000.000
285.000.000
0
1.120.000.000
75.000.000 160.000.000
12.500.000 16.000.000
1.249.200.000
112.000.000 125.000.000
61.200.000 68.000.000 A.
C.
B.1
B.3 4
s.d
DPP (Rupiah)
0
2011
1
2
3
FORMULIR 1111 AB
(Bila tidak ada transaksi tidak perlu dilampirkan)
REKAPITULASI PENYERAHAN DAN PEROLEHAN
URAIAN
PPN (Rupiah)NAMA PKP : MASA : 01 01 - (mm-mm-yyyy)
NPWP : 01.123.456.7 - 890 . 890 Pembetulan Ke :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
A.1 D.1.2.32.08
DAFTAR EKSPOR BKP BERWUJUD, BKP TIDAK BERWUJUD, DAN/ATAU JKP
AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES
Al Ittihad Arab Saudi
FORMULIR 1111 A1
(Bila tidak ada transaksi tidak perlu dilampirkan)
No. DPP Keterangan
(Rupiah)
Tanggal (dd-mm-yyyy)
Nomor
JUMLAH
03/01/2011 PEB-001-01-2011
Nama Pembeli BKP/Penerima Manfaat BKP Tidak Berwujud/Penerima JKP
Pt Sandang Kartika Yuliva
Dokumen Tertentu
99.000.000 2011
99.000.000 s.d
NAMA PKP : MASA : 01 01 - (mm-mm-yyyy)
NPWP : 01.123.456.7 - 890 . 890 Pembetulan Ke :
Kode dan Nomor Seri Tanggal(dd-mm-yyyy)
1. 030.000-11.00000001 03/01/2011
2. 020.000-11.00000002 09/01/2011
3. 010.000-11.00000003 10/01/2011
4. 010.000-11.00000004 15/01/2011
5. 010.000-11.00000005 26/01/2011
6. 74/1/2011 29/01/2011
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
A.2 D.1.2.32.09
0 0
JUMLAH
0 PT Angga Busana 1.333.444.5.666
0 0 0 0 0 75.000.000
60.000.000
AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES
60.000.000 No.
20.000.000 Kementerian Agama
PT Satria Busana Yayasan Yatim Piatu Muslimin
6.666.666.6.666 1.222.333.4.555
0 DAFTAR PAJAK KELUARAN ATAS PENYERAHAN DALAM NEGERI DENGAN FAKTUR PAJAK
(30.000.000)
PT Sandang Kartika Yuliva 1.123.456.7.890 0
7.500.000 2.000.000 DPP
(Rupiah)
FORMULIR 1111 A2
(Bila tidak ada transaksi tidak perlu dilampirkan)
s.d 2011
Nama Pembeli BKP/Penerima Manfaat BKP Tidak Berwujud/Penerima JKP
NPWP/Nomor Paspor Kode dan No. Seri Faktur
Pajak Yang Diganti/Diretur
100.000.000
PPnBM (Rupiah)
0 0 0 0 6.000.000
Unocal Indonesia 1.111.222.3.444
0 0 (3.000.000)
0 0
0
0 0
0 0
285.000.000 28.500.000 0
0 Pt Sandang Kartika Yuliva
0
Faktur Pajak/Dokumen Tertentu/
Nota Retur/Nota Pembatalan PPN
(Rupiah) 10.000.000
6.000.000
NAMA PKP : MASA : 01 01 - 2011 (mm-mm-yyyy)
NPWP : 01.123.456.7 - 890 . 890 Pembetulan Ke :
Tanggal(dd-mm-yyyy)
1. 27/10/2011
2. 17/01/2011
3. 19/01/2011
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
B.1 D.1.2.32.10
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2
DPP (Rupiah)
AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES
No. Nama Penjual BKP/BKP Tidak Berwujud/Pemberi JKP
Dokumen Tertentu Nomor
867 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1
Keterangan PPN
(Rupiah)
PPnBM (Rupiah)
0
JUMLAH
Pt Sandang Kartika Yuliva s.d
FORMULIR 1111 B1
(Bila tidak ada transaksi tidak perlu dilampirkan)
DAFTAR PAJAK MASUKAN YANG DAPAT DIKREDITKAN ATAS IMPOR BKP DAN PEMANFAATAN BKP TIDAK BERWUJUD/JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN
17.000.000 0
170.000.000
250.000.000 25.000.000 0
700.000.000 70.000.000 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1.120.000.000 112.000.000 0
0 0
NAMA PKP : MASA : 01 01 - (mm-mm-yyyy)
NPWP : 01.123.456.7 - 890 . 890 Pembetulan Ke :
Kode dan Nomor Seri Tanggal(dd-mm-yyyy)
1. 5678 09/01/2011
2. 010.000-11.00007654 17/12/2010
3. 010.000-11.00000011 25/01/2011
4. 09/01/2011 29/01/2011
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
B.2 D.1.2.32.11
Pt Sandang Kartika Yuliva
0
Faktur Pajak/Dokumen Tertentu/
Nota Retur/Nota Pembatalan PPN
(Rupiah) 1.200.000 1.600.000
0
68.000.000 6.800.000 0
0 0 0 0 0 0 0 0 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 1.111.111.1.111
0 0 0
Nama Penjual BKP/
BKP Tidak Berwujud/
Pemberi JKP
NPWP
70.000.000
Kode dan No. Seri Faktur Pajak Yang Diganti/Diretur
12.000.000
PPnBM (Rupiah)
0 0 0 0
0
FORMULIR 1111 B2
(Bila tidak ada transaksi tidak perlu dilampirkan)
s.d 2011
DAFTAR PAJAK MASUKAN YANG DAPAT DIKREDITKAN ATAS PEROLEHAN BKP/JKP DALAM NEGERI
7.000.000 (3.000.000) DPP
(Rupiah)
AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES
16.000.000 No.
(30.000.000) 1.666.777.8.999
PT Pernik Sandang PT Bukit Meratus PT Bahana Tekstil
1.333.444.5.666 1.444.555.6.777
0 0
0 0
0
JUMLAH
0 0
NAMA PKP : MASA : 01 01 - (mm-mm-yyyy)
NPWP : 01.123.456.7 - 890 . 890 Pembetulan Ke :
Kode dan Nomor Seri Tanggal(dd-mm-yyyy)
1. 010.000-11-00000011 27/01/2011
2. 010.000-11.00000005 26/01/2011
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
B.3 D.1.2.32.12
0 0
JUMLAH
0 0 0 0 0 0
AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES AREA STAPLES
60.000.000 No.
PT Sandang Kartika Yuliva 1.123.456.7.890
DAFTAR PAJAK MASUKAN YANG TIDAK DAPAT DIKREDITKAN ATAU YANG MENDAPAT FASILITAS
0 0 DPP
(Rupiah)
FORMULIR 1111 B3
(Bila tidak ada transaksi tidak perlu dilampirkan)
s.d 2011
Nama Penjual BKP/
BKP Tidak Berwujud/
Pemberi JKP
NPWP Kode dan No. Seri Faktur
Pajak Yang Diganti/Diretur
1.200.000
PPnBM (Rupiah)
0 0
0 PT Graha Madya 1.555.666.7.888
0 0 0
0 0
0
0 0
0 0
61.200.000 6.120.000 0
0 Pt Sandang Kartika Yuliva
0
Faktur Pajak/Dokumen Tertentu/
Nota Retur/Nota Pembatalan PPN
(Rupiah) 120.000 6.000.000
SURAT SETORAN PAJAK
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.
(SSP)
LEMBAR
1
: 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
NAMA WP : ALAMAT WP : NPWP
Jl. Komodo No.47 Bekasi Pt Sandang Kartika Yuliva
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
(SSP)
BEKASI Untuk arsip Wajib Pajak
ALAMAT WP :
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak
ALAMAT OP :
Jl. Komodo No.47 Bekasi
Uraian Pembayaran :
4 1 1 2 1 1 1 0 0
Jul Mei Jun Kode Akun Pajak
PPN Dalam Negeri Setoran Masa
Jan Feb Mar Apr
Kode Jenis Setoran
Sep Okt Tahun
Masa Pajak
Ags Nop Des
2 0 1 0
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenaan
Nomor Ketetapan
/ / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
Jumlah Pembayaran : Diisi dengan rupiah penuh
Terbilang :
X
Diisi Tahun terutangnya Pajak
(184.300.000)
#NAME?
g
tgl.
Wajib Pajak / Penyetor
Tanggal ………. Bekasi, 20 Februari 2011
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
Nama Jelas :
Nama Jelas : ……… Kartika Yuliva
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
"Terima Kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa"
F.2.0.32.01
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 14
Contoh 5
PT Desria Dwi Hidayani, NPWP 01.123.456.7.890.000, beralamat di Jl. Kalimalang Raya No. 49, Duren Sawit Jakarta, Telepon (021) 98765432, HP 084498765432, adalah produsen kecap, KLU 65432, Pemimpin Usaha adalah Desria Dwi Hidayani. Transaksi pada bulan Desember 2011 adalah sebagai berikut (untuk mempermudah memahami penyelesaian kasus, setiap transaksi langsung diikuti dengan analisisnya dan nomor urut faktur pajak per 30 November 2011 adalah 00008213):
Penjualan / penyerahan BKP:
Tanggal Transaksi Analisis
Desember 01 Melakukan penyerahan 100 botol ke Indomaret Jakarta, harga per botol Rp 7.600,00 akan dibayar pada tanggal 10 Desember 2011.
Terutang PPN, dipungut dan dibuatkan Faktur Pajak 010.000-11.00008214 pada saat penyerahan tanggal 1 Desember, DPP Rp 760.000,00 isikan pada form. 1111 A2
Desember 04 Menerima pesanan 200 botol dari Restoran ToSoto Jakarta, harga per botol Rp 7.600,00, diterima uang muka Rp 760.000,00.
Terutang PPN, dipungut dan dibuatkan Faktur Pajak 010.000-11.00008215 pada saat menerima uang muka, DPP = Rp 760.000,00, isikan pada form. 1111 A2.
Desember 10 Menerima pelunasan pembelian dari Indomaret atas penyerahan tanggal 1 Desember.
Tidak terutang PPN, tidak perlu dibuatkan Faktur Pajak karena sudah dibuatkan tanggal 1 Desember.
Desember 13 Melakukan penyerahan 1.000 botol ke Hotel Kaisar Jakarta harga per botol Rp 7.600,00 dan diberikan diskon sebesar 10% dibayar tunai
Terutang PPN, dibuatkan Faktur Pajak 010.000- 11.00008216. Uang diterima (DPP) = Rp7.600.000,00–10% (Rp7.600.000,00) = Rp6.840.000,00. Isikan pada form 1111 A2
Desember 14 Melakukan penyerahan atas pesanan
tanggal 4 Desember. Tidak terutang PPN karena sudah dibuatkan Faktur Pajak tanggal 4 Desember.
Desember 15 Melakukan penyerahan 1.500 botol ke Koperasi Mekar Depok, harga per botol Rp 7.600,00, dibayar tunai.
Terutang PPN, dipungut dan dibuatkan Faktur Pajak 010.000-11.00008217. DPP = Rp11.400.000,00 Isikan pada form 1111 A2.
Desember 15 Menerima pelunasan atas pesanan tanggal 4 Desember sekaligus mengirimkan pesanan.
Terutang PPN dan dibuatkan Faktur Pajak 010.000- 11.00008218 atas pelunasan, DPP = Rp760.000,00. Isikan pada form 1111 A2.
Desember 16 Melakukan penyerahan 600 botol dengan harga Rp 7.600,00 per botol kepada Pemerintah Kota Bekasi, penagihan dilakukan pada tanggal 17 Desember.
Dipungut PPN oleh Bendaharawan Pemerintah saat pembayaran. Faktur Pajak 020.000-11.00008219 dibuat saat menagih (17 Des). DPP = (100/110) x Rp 7.600 x 600 = Rp 4.145.454 Isikan pada form.
1111 A2.
Desember 18 Menerima retur 30 botol yang pecah dari Hotel Kaisar dan diganti dengan jumlah dan kualitas yang sama.
Retur ini tidak mempengaruhi PPN karena diganti dengan barang yang sama baik kualitas, kuantitas maupun harganya
Desember 21 Melakukan penyerahan 1.000 botol seharga Rp 7.600,00 per botol (diskon 5%) kepada Restoran Tesate Jakarta.
Terutang PPN, dipungut dan dibuatkan Faktur Pajak 010.000-11.00008220. DPP = = Rp7.600.000,00–5% (Rp7.600.000,00) = Rp7.220.000,00. Isikan pada form 1111 A2
Desember 26 Menierma pembayaran atas penyerahan
tanggal 21 Desember Tidak terutang PPN karena sudah dibuatkan Faktur Pajak tanggal 21 Desember.
Desember 27 Melakukan penyerahan 500 botol ke RM Bakmi Jawa, harga Rp 7.600,00 per botol, dibayar tunai.
Terutang PPN, dipungut dan dibuatkan Faktur Pajak 010.000-11.00008221. DPP = Rp3.800.000,00 isikan pada form 1111 A2.
Desember 29 Memberikan sumbangan 70 botol ke Panti Asuhan Muslimin Jakarta, harga jual Rp 7.600,00 per botol, laba Rp. 1.600,00 per botol.
Terutang PPN, dipungut dan dibuatkan Faktur Pajak 010.000-11.00008222. DPP sebesar harga jual tidak termasuk laba, DPP = Rp 420.000,00 atau 70 x Rp 6.000,00. Isikan pada form. 1111 A2.
Desember 31 Menerima sewa truk yang dimiliki untuk tujuan alat angkut hasil produksi sebesar Rp 2.000.000,00 dari beberapa penyewa.
Penyerahan jasa ini tidak terutang PPN. Karena sewa truk bukan dalam lingkungan usaha pokok PKP Æ isikan pada Induk SPT 1111 Butir I.B. DPP Rp 2.000.000,00
Pembelian/perolehan BKP/JKP :
Tanggal Transaksi Analisis
Desember 02 Melakukan pembelian 20 kuintal kedele Pembelian barang hasil pertanian langsung dari
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 15
Tanggal Transaksi Analisis
dari petani di desa Bobotsari Kediri
seharga Rp 9.600.000,00. sumbernya/petani tidak dikenakan PPN Desember 06 Membeli tunai alat produksi dari CV Muda
Solo seharga Rp 9.600.000,00, dibayar tunai NPWP.1.456.789.0.001
Faktur Pajak 010.000-11.00000345 dapat dikreditkan, isikan pada form. 1111 B2.
Desember 08 Membeli tunai bahan produksi seharga Rp3.200.000,00 dari Toko ABC Jakarta NPWP. 1.567.890.1.002
Faktur Pajak 010.000-11.00000520. dapat dikreditkan. Isikan pada form. 1111 B2.
Desember 10 Membeli 20.000 botol seharga Rp 4.000.000,00 dari PT Kedaung Jakarta NPWP 1.678.901.2.003 dibayar 5 hari kemudian.
Faktur Pajak 010.000-11.00000111. dibuat tanggal pembayaran 15 Desember, dapat dikreditkan. isikan pada form. 1111 B2.
Desember 16 Membeli tunai 1 unit komputer untuk pembukuan perusahaan seharga Rp 16.000.000,00 dari Harisma Komputer Jakarta, NPWP 1.789.012.3-004
Faktur Pajak 010.000-11.00000222. dapat dikreditkan. Isikan pada form. 1195 B2
Desember 19 Membeli tunai satu mobil sedan Honda dari Sumber Mobil NPWP 1.890.123.4-005 seharga Rp 140.000.000,00.
Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan, meski diperoleh Faktur Pajak 010.000-11.00000333.
Isikan pada form. 1111 B3.
Desember 31 Diperhitungkan kembali Pajak Masukan yang telah dikreditkan atas pembelian truk yang selain digunakan untuk mengangkut kecap juga disewakan sebagai alat angkutan umum. Truk dibeli Desember 2010 dengan harga Rp 44.000.000,00 (termasuk PPN), PPN Masukan sudah dikreditkan seluruhnya dalam SPT Masa Desember 2010. Nilai penyerahan kecap (terutang PPN) pada bulan Januari s/d Desember 2011 sebesar Rp 436.905.454,00, jumlah peredaran usaha angkutan truk (tidak terutang PPN) s/d Desember 2011 Rp 24.000.000,00.
Besar PPN Masukan yang diperhitungkan kembali adalah:
Rp 24.000.000,00 x Rp 4.000.000,00 Rp 436.905.454,00 5
= Rp 43.945.43
Æ isikan pada form.1111 AB.Butir III.B3
Desember 31 Mesin diesel (umur ekomonis 8 tahun) dibeli Januari 2011 dengan maksud akan digunakan seluruhnya untuk kegiatan pabrik. Nilai perolehan Rp 5.000.000,00, PPN Masukan Rp 500.000,00. PPN Masukan sudah dikreditkan seluruhnya dalam SPT Masa Januari 2011. Selama tahun 2011 ternyata bahwa untuk masa 6 bulan I, digunakan: 30% untuk perumahan karyawan dan direksi, 70% untuk kegiatan pabrik. Untuk masa 6 bulan II, digunakan 20% untuk perumahan karyawan dan direksi, 80% untuk kegiatan pabrik
Rata-rata penggunaan diluar kegiatan usaha yang berhubungan langsung dengan usaha (p’) adalah (30% + 20%) : 2 = 25%. Meskipun umur ekonomis aktiva tersebut 8 tahun, untuk kepentingan penghitungan kembali Pajak Masukan ini masa manfaat ditetapkan 5 tahun. PPN Masukan yang harus diperhitungkan kembali untuk tahun 2011 = 25% x (Rp 500.000,00 : 5) = Rp 25.000,00.
Æ isikan pada form 1111 AB.Butir III.B3
Pertanyaan:
Isikan analisis atas seluruh transaksi tersebut pada SPT Masa PPN Masa Pajak Desember 2011 dengan keterangan tambahan dan analisis sebagai berikut:
1. Penyerahan tanggal 2 November 2011 kepada Toko Bahagia seharga Rp 2.800.000,00 belum dibayar sampai akhir bulan Desember 2011.
Analisis :
Penyerahan BKP terutang PPN dipungut dan dibuatkan Faktur Pajak pada saat penyerahan tanggal 2 November 2011. Berbeda dengan ketentuan yang lama bahwa Faktur Pajak dapat dibuat paling lambat pada akhir bulan berikutnya jika sampai dengan saat tersebut belum dilakukan pembayaran..
2. Atas pembelian bahan pembantu dari Toko Berhasil Klaten NPWP 1.901.234.5-006 tanggal 4 November 2011 sebesar Rp 1.200.000,00, Faktur Pajak 010.000-11.00000999 belum dikreditkan untuk masa November 2002.
Analisis :
Contoh Penghitungan Pajak Terutang dan Pengisian SPT MASA PPN 16
Pajak Masukan dapat dikreditkan dalam masa pajak yang sama atau paling lambat 3 bulan sejak masa pajak berakhir. Pajak Masukan bulan November 2011 yang belum dikreditkan pada bulan tersebut dapat dikreditkan pada bulan Desember 2011 .
3. SPT Masa PPN bulan lalu menunjukkan lebih bayar sebesar Rp 60.000,00.
Analisis:
Kelebihan pembayaran pajak diisi pada form 1111AB Butir III.B.1
Jawaban :