BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X1.1 ( Kelompok Latihan Push-Up sebelum Eksperimen)
Skor data bariabel X1.1 dalam penelitian ini adalah skor data yang dijaring sebelum pelaksanaan eksperimen pada kelompok mahasiswa yang mengikuti latihan Pus-Up. Dari data yang diperoleh menunjukan skor tertinggi 10 dan skor terendah 3.setelah dilakukan analisis data diperoleh skor rata-rata 6.3: standar deviasi 2.36; median 5.7 dan modus 5.36. distribusi data variabel X1.1 dapat dilihat pada tabel berikut:
Table 1 : Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X1.1
No Kelas Interval Jumlah
1
2
3
4
3-4
5-6
7-8
9-10
2
5
1
2
Jumlah 10
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas kedua sedang modus berada pada kelas kedua.Hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini lebih banyak memperoleh skor diatas rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya sampel memiliki kemampuan
melakukan tolak pelurudiatas rata-rata yang dicapai sebelum eksperimen. Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :
6 - 5 - 4 - 3 - 2 - 1 - 0 –
3.5 4.5 6.5 8.5 10.5
Gambar 1 : Histogram data Variabel X1.1
2. Deskripsi Hasil Penelitian X1.2 ( Kelompok Latihan Push-Up setelah Eksperimen)
Dalam penelitian ini, yang menjadi skor data variabel X1.2 adalah skor data yang dijaring setelah pelaksanaan eksperimen pada kelompok sampel yang mengtikuti latihan push-up.Dari data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 14 dan skor terendah 8.Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 11.7 standar deviasi 2.5; median 12.5 dan modus 14.16. Distribusi data variabel X1.2
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2: daftar Distribusi Frekuensi Variabel X1.2
No Kelas Interval Jumlah
1
2
3
4
8-9
10-11
12-13
14-15
2
2
2
4
Jumlah 10
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas ketiga sedang modus berada pada kelas ke empat.Hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh lebih tinggi skor diatas rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya mahasiswa memiliki kebrhasilan dalam melakukan tolak peluru lebih tinggi dari skor rata-rata yang dicapai setelah pelaksanan eksperimen. Untuk jelasnya, hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :
4- 3.5- 2- 1.5- 1- 0-
8.5 9.5 11.5 13.5 15.5 Gambar histogram data variable X1.2
3. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X2.1 ( Kelompok Latihan Pull Up Sebelum Eksperimen)
Yang menjadi skor data variabel X2.1 dalam penelitian ini adalah skor data yang dijaring sebelum pelaksanaan eksperimen pada kelompok siswa yang mengikuti latihan pull up .Dari data yang diperoleh menunjukan skor tertinggi 9 dan skor terendah 3. Setelah dilakukan analisa diperoleh skor rata-rata 5.9 standar deviasi 1.85; median 6 dan modus 5.84. distribusi data variabel X2.1 dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3: Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X2.1
No Kelas Interval Jumlah
1
2
3
4
2-3
4-5
6-7
8-9
2
4
3
1
Jumlah 10
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas kedua sekaligus merupakan salah satu kelas yang memiliki frekuensi tertinggi.Hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor yang tidak jauh berbeda dengan skor rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya sampel memiliki kemampuan melakukan servis atas yang tidak
jauh berbeda dengan skor rata-rata yang dicapai sebelum eksperimen. Hal ini dapat di gamabarkan dalam grafik sebagai berikut:
4- 3- 2- 1- 0-
2.5 3.5 5.5 7.5 9.5
Gambar 10. Histogram X2.1
4. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X2.2(Kelompok Latihan pull up Setelah Eksperimen)
Dalam penelitian ini, yang menjadi skor data variabel X2.2 adalah skor data yang dijaring setelah eksperimen pada kelompok sampel yang mengikuti latihan pull up. Dari data yang diperoleh menunjukan skor tertinggi 13 dan skor terendah 7. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 9.5; standar deviasi 2.07; median 9.16 dan modus 8.1 distribusi data variabel X2.2 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4: Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X2.2
No Kelas Interval Jumlah
1 2 3 4
7-8 9-10 11-12 13-14
4 2 2 2
Jumlah 10
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada diantara kelas pertama sedangkan modus berada pada kelas ketiga.Hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor dari rata- rata. Dalam arti bahwa pada umunya sampel memiliki kemampuan melakukan tolak peluru yang tidak jauh berbeda dengan skor rata-rata yang dicapai setelah pelaksanaan eksperimen. Untuk jelasnya, hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
4.5- 4- 3- 2- 1- 0-
7.5 8.5 10.5 12.5 14.5 Gambar histogram variable X2.2 B. Pengujian Persyaratan Analisis
Penelitian bertujuan Untuk mengukur perbedaan hasil kemampuan melakukan servis atas pada permainan bola voli melalui latihan push-up dan latihan pull up. Karena itu pengujian persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji homogenitas varians populasi.Pengujian homogenitas ini dilakukan terhadap X1.1 dengan X2.1; X1.1 dengan X1.2; X2.1 dengan X2.2; dan X1.2 dengan X2.2.Secara lengkapnya hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5: Daftar Hasil Pengujian Homogenitas Data
No Homogenitas x²hitung x²daftar Kesimpulan 1
2 3 4
X1.1 dengan X2.1
X1.1 dengan X1.2
X2.1 dengan X2.2
X1.2 dengan X2.2
0.03 0.11 0.52 0.32
3.84 3.84 3.84 3.84
Homogen Homogen Homogen Homogen
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh harga x²hitung lebih kecil dari x²daftar pada α = 0.05. dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian Untuk seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan data hasil penelitian yang memiliki varians populasi yang hohomogen maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata melalui uji dua pihak.Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, terlebihi dahulu dilakukan komparasi antara X1.1 dengan X1.2.hasil pengujian menunjukan harga thitung sebesar -1.42. sedang dari daftar distribusi diperoleh tdaftarsebesar 2.10 . ternyata harga thitunglebih besar dari tdaftar, atau harga thitungtelah berada diluar daerah penerimaan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan dapat menerima H1. Untuk jelasnya dapat dilihat pada kurva berikut:
H0
-4.94 -2.10 2.10
Gambar 5: kurva penerimaan dan penolakan hipotesis (X1.1 dan X1.2) Dalam pengujian hipotesis, dilakukan pula komparasi antara X2.1 dengan X2.2.Hasil pengujian menunjukan harga thitung sebesar -4.94. Sedang dari daftar distribusi diperoleh tdaftar sebesar 2.10. ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftaratau harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan dapat menerima H1. Untuk jelasnya dapat dilihat pada kurva berikut:
H0
-3.79 -2.10 2.10
Gambar 13: kurva penerimaan dan penolakan hipotesis (X1.2 dan X2.2) Sebagai akhir pengujian hipotesis akan dilakukan komparasi anatara X1.2 dengan X2.2 (perbandingan skor setelah pelaksanaan eksperimen). Hasil pengujian menunjukan harga thitung sebesar -3.97. Sedang dari daftar distribusi diperoleh tdaftar sebesar 2.10. ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar, atau hargta thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan dapat menerima H1.Untuk jelasnya dapat dilihat pada kurva berikut:
H0
-2.10 0 2.10 2.23
Gambar 14 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (X1.2 dan X2.2) D. Pembahasan
Deskripsi hasil penelitian variable X1.1 (Kelompok latihan push up sebelum eksperimen) data menunjukan skor tertinggi 10 dan terendah 3. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 6.3 standar deviasi 2.36 median 5.7 dan modus 5.36. deskripsi hasil penelitian variable X1.2 (kelompok latihan push up setelah eksperimen) data menunjukan skor tertinggi 14 dan terendah 8. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 11.7 standar deviasi 2.5 median 12.5 dan modus 14.16. deskripsi hasil penelitian variable X1.2 (kelompok latihan pull up sebelum eksperimen) data menunjukan skor tertinggi 9 dan terendah 3. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 5.9 standar deviasi 1.85 median 6 dan modus 5.84. deskriupsi hasil penelitian variable X2.2 ( kelompok latihan pull up setelah eksperimen) dan menunjukan skor tertinggi 13 dan terendah 7. Setelah
dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 9.5 standar deviasi 2.07 median 9.16 dan modus 8.1.
Kemampuan melakukan servis merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap atlet dalam berbagai cabang permainan bola voli.
Karena hal ini sangat berfungsi untuk menciptakan skor guna mencapai kemenangan dalam permainan bola voli. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis atas pada permainan bola voli sangat diperlukan adanya kegiatan latihan yang intensif. Melalui latihan ini dapat diperoleh manfaat terhadap peningkatan kesehatan fisik dengan tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi. Disamping itu, dapat menunjang upaya pengembangan prestasi menjadi seorang atlet bola voliyang baik, sangat diperlukan adanya latihan secara teratur, disiplin, dan continue.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan eksperimen terhadap dua bentuk latihan yaitu push-up dan pull up. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur dan memperoleh gambaran tentang bentuk latihan yang dirasa lebih aktif dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis atas pada permainan bola voli. Eksperimen ini dilakukan pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila.
Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan,terdapat peningkatan kemampuan mahasiswa secara signifikasi setelah pelaksanaan eksperimen, baik siswa yang mengikuti latihan beban. Namun bentuk latihan menunjukan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh siswa yang mengikuti latihan push up. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis penulis yang berbunyi “Terdapat perbedaan latihan push up dan latihan pull up terhadap kemampuan melakukan servis atas pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 1 Kabila.
Bentuk latihan push up dan latihan pull up pada prinsipnya merupakan latihan dasar yang harus dikuasai oleh seorang atlit yang ingin meningkatkan kemampuannya dalam permainan bola voli. Kedua bentuk latihan ini memberikan dampak sangat berarti pada kemampuan siswa dalam melakukan servis atas pada permainan bola voli. Namun dalam kenyataan yang ditemui melalui penelitian ini, ternyata bentuk latihan push up lebih tinggi pada kemampuan siswa dalam melakukan servis atas dibandingkan dengan latihan pull up.
Dalam pelaksanaan eksperimen, penulis dihadapkan dengan beberapa kendala, antara lain keterbatasan waktu pelaksanaan latihan dan kurangnya disiplin mahasiswa dalam melakukan latihan. Disamping itu, mahasiswa tidak pernah melakukan latihan diluar jadwal yang telah ditetapkan. Latihan hanya dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan disekolah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya motivasi siswa dan dukungan dari orang tua siswa itu sendiri.