• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - 14.L1.0012 HYACINTHA DEVINA WAHJUDI (2.52).BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - 14.L1.0012 HYACINTHA DEVINA WAHJUDI (2.52).BAB I"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prokrastinasi adalah tindakan dengan tujuan menunda tugas atau pekerjaan

dengan melakukan hal-hal diluar tugas yang tidak berguna dan akan mengakibatkan

tugas atau pekerjaan menjadi terhambat, tidak selesai tepat waktu dan sering terlambat

( Salomon dan Rotblum 31, 1984 ). Prokrastinasi juga dapat dikatan sebagai

penghindaran tugas karena tidak senang dengan tugas yang diberikan atau takut gagal

dalam mengerjakannya ( Ghunfron 13, 2003 ). Prokrastinasi akan diikuti dengan rasa

malas dan keterlambatan ( Pangestuti 12, 3003 ). Kebiasaan yang dilakukan ini akan

memiliki dampak yang besar dan buruk bagi setiap kalangan (prokrastinator) yang

melakukan tindakan ini. Salah satunya adalah mahasiswa.

Menurut Fibrianti (2009), Prokrastinasi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam

era akademik disebut prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik ini akan berkutat

seputar penyelesaian tugas dan masa akademik mahasiswa. Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Ellis & Knaus 1977 dalam Ferrari dkk 71, 1995 sejak awal memang

sangat banyak tindakan prokrastnasi yang dilakukan dalam era akademik. Yaitu sekitar

70% mahasiswa melakukan tindakan prokrastinasi. Penelitian lainnya menyatakan

bahwa prokrastinasi dilakukan 50%-95% mahasiswa ( Janssen & Carton 1999,

Kachgal, Hansen, dan Nutter, dkk dalam Ackerman & Gross 5, 2005 ). Dari angket

awal yang peneliti sebar pada 49 orang mahasiswa sebagai responden, 26 orang pernah

melakukan prokrastinasi. 21 orang sering melakukan prokrastinasi dan hanya 2 yang

tidak melakukan prokrastinasi.

Tindakan prokrastinasi ini lama kelamaan menjadi sebuah kebiasaan dan

budaya di kalangan mahasiswa. Biasanya dilakukan karena melakukan hal hal yang

lebih menyenangkan daripada membuat tugas yang sudah diberikan ( penelitian

pribadi, 2018 ). Kebiasaan ini akan memberikan dampak buruk kepada mahasiswa, bagi

orang lain atau lingkungan dengan memberikan hasil yang tidak optimal pada

pekerjaannya. ( Ferarri dkk, 14, 1995 ). Selain itu, prokrastinasi juga memberikan

dampak stres dan merasa bersalah ketika tugas sudah hampir mendekati deadline yang

diberikan walaupun tadinya prokrastinasi membantu mengurangi stress akibat tuntutan

(2)

3

Tindakan prokrastinasi merupakan permasalahan yang dari jaman dahulu masih

ada hingga kini. Dan semakin modern, semakin banyak hal yang dapat menjadi

penghambat penyelesaian tugas dan menjadi pendukung prokrastinasi, seperti

penggunaan media sosial, game, tempat nongkrong yang semakin lama semakin marak,

terutama di Semarang.

Mahasiswa pada dasarnya mengingingkan untuk berhenti dari tindakan

prokrastinasi, namun mereka tidak menemukan cara yang tepat yang dapat membuat

prokrastinasi ini berakhir ( penelitian pribadi , 2018 ). Prokrastinasi dilakukan oleh

semua kalangan mahasiwsa, bahkan mereka yang memiliki kemampuan yang baik.

Sayangnya, prokrastinasi membuat orang dengan kemampuan baik ini memiliki hasil

yang tidak optimal, terlambat mengumpulkan tugas, hingga terlambat lulus ( penelitian

pribadi, 2018 ). Selain itu, prokrastinasi juga membuat seorang mahasiswa yang baru

saja memasuki dunia kerja masih terbawa dengan kebiasaan prokrastinasi mereka

sehingga mereka mengalami kesulitan di dunia kerja ( penelitian pribadi 2018 ). Maka

dari itu, diperlukan adanya tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah

prokrastinasi akademik yang terjadi di kalangan mahasiswa melalui perancangan

desain kampanye sosial.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi

permasalahannya sebagai berikut:

a. Prokrastinasi adalaha halangan yang besar bagi mahasiswa

b. Prokrastinasi membuat mahasiswa menjadi tidak maksimal dalam mengerjakan

tugas.

c. Mahasiswa ingin berhenti melakukan prokrastinasi dengan cara yang tidak sulit

bagi mereka.

1.3 Pembatasan Masalah 1.3.1 Lingkup Pembahasan

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan

(3)

4

perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya

berkaitan dengan ‘prokrastinasi akademik pada mahasiswa Semarang’.

Dengan target audience kisaran usia 18-20 tahun mahasiswa semester

1,2,3.

1.3.2 Lingkup Demografi

Mahasiswa di Kota Semarang, sebagai pilot sampling untuk kota

lainnya.

1.4 Perumusan Masalah

Bagaimana perancangan kampanye sosial yang tepat untuk mencegah kebiasaan

prokrastinasi akademik melalui desain komunikasi visual?

1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1 Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk :

Mengedukasi mahasiswa agar dapat mencegah tindakan prokrastinasi

akademik. Memberikan pemahaman bahwa prokrastinasi dapat berdampak

buruk bagi masa depan.

1.5.2 Tujuan Umum

Tujuan adanya penelitian dan perancangan kampanye sosial ini adalah

agar kebiasaan prokrastinasi yang sudah dari dahulu ada ini dapat di cegah.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat untuk :

1.6.1 Masyarakat

Masyarakat khususnya mahasiswa, dapat dengan jelas

memahami bahwa prokrastinasi merupakan hal yang harus dikurangi

bahkan dihindari. Dengan adanya perancangan ini, mahasiswa

(4)

5

menjadi pribadi yang lebih on time dalam menyelesaikan pekerjaan

dalam deadline, sehingga dapat mendapatkan hasil yang lebih optimal.

1.6.2 Institusi

Institusi dapat mendapatkan prestasi mahasiswa yang meningkat

karena berkurangnya tingkat prokrastinasi yang terjadi dengan adanya

perancangan ini.

1.6.3 Diri Sendiri

Sebagai seorang mahasiswa, peneliti diharapkan dapat

membantu mencegah permasalahan yang ada dikalangan mahasiswa,

salah satunya prokrastinasi. Dan menggunakan ilmu-ilmu yang telah

didapat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

1.7 Metodologi Perancangan 1.7.1 User Research

Bagan 1.1 Bagan Jumlah Prokrastinator

( Sumber : Dokumen Pribadi )

Dari data di atas, 45,8% pernah melakukan prokrastinasi,

dan 36,8% sering melakukannya. Dari 200 responden

(5)

6

Bagan 1.2 Bagan Kegiatan Prokrastinator

( Sumber : Dokumen Pribadi )

Kemalasan adalah sebab utama tindakan prokrastinasi, dan

didukung dengan kegiatan – kegiatan lainnya yang lebih

menyenangkan. Presentase terbanyak ada pada bermain gadget, yaitu

sebanyak 49,8% mahasiswa. Tegnologi memang sangat dekat dengan

remaja jaman sekarang.

Bagan 1.3 Bagan Dampak Prokrastinasi

(6)

7

Selain itu berdasarkan wawancara dengan beberapa mahasiswa

yang sudah lulus dan memiliki pekerjaan, mengatakan bahwa kebiasaan

prokrastinasi sangat berpengaruh saat di dunia kerja.

a. Behaviour

1. Mahasiswa setiap hari melakukan prokrastinasi

2. Mahasiswa sangat suka bermain gadget ( handphone )

b. Need

1. Refreshing dari tugas yang banyak

2. Menghindari stress

c. Problem

1. Membuat mahasiswa menjadi lembur

2. Membuat tugas jadi tidak maksimal

3. Dapat memiliki dampak di dunia kerja

d. Attitude

1. Malas mengerjakan tugas sebelum mendekati deadline

2. Malas melakukan aktifitas

1.7.2 Insight

Berdasarkan data yang telah didapat, pada jaman sekarang sangat

banyak mahasiswa yang “ketagihan” dengan kebiasaan prokrastinasi ini. Pemahaman mereka akan dampak buruk prokrastinasi, belum cukup untuk

membuat mereka berhenti melakukan kebiasaan ini. Banyak yang karena

sudah nyaman melakukannya, ada pula yang sudah berusaha keluar dari

kebiasaan namun belum berhasil.

Insight :

(7)

8

b. Prokrastinasi membuat mahasiswa menjadi tidak maksimal dalam

mengerjakan tugas dan dapat terbawa ke dunia kerja sebagai kebiasaan yang

merugikan.

c. Mahasiswa ingin berhenti melakukan prokrastinasi dengan cara yang tidak

sulit bagi mereka.

1.7.3 Background Research

Permasalahan user adalah mereka ingin lepas dari kebiasaan

prokrastinasi, agar didunia kerja nanti tidak berkepanjangan kebiasaan ini.

Namun belum menemukan cara yang tepat sehingga kebiasaan ini membuat

tugas yang mereka kerjakan tidak maksimal.

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan 5 cara.

Yang pertama adalah angket, angket ini ditujukan untuk mahasiswa dari

semua jurusan di kota Semarang yang berada pada usia 18-23 tahun yang telah

menduduki bangku semester akhir. Angket ini digunakan untuk mengetahui

seberapa banyak tingkat prokrastinasi yang dilakukan oleh mahasiswa di kota

Semarang. Penggunaan angket ini dirasa efektif karena dapat menjangkau

banyak orang.

Yang kedua menggunakan wawancara yang ditujukan kepada

psikolog yang memahami prokrastinasi dan juga kondisi psikologis remaja

tingkat akhir. Wawancara kepada psikolog digunakan untuk memahami lebih

dalam dari sudut pandang profesional apa itu prokrastinasi akademik dan

bagaimana dampaknya pada psikologis mahasiwa. Penggunaan wawancara

ini efektif digunakan karena dapat secara dalam mengetahui prokrastinasi dan

psikologis mahasiswa melalu kaca mata profesional.

Cultural probing menjadi pilihan metode primer, karena untuk

memahami keseharian dan kebiasaan prokrastinator harus menggunakan

pendekatan yang mendalam, dan memahami karakter mereka setiap hari.

Untuk mengetahui apakah mereka melakukan penundaan pengerjaan ataukah

mereka menepati deadline. Cultural Probing ini dilakukan kepada

prokrastinator mahasiswa usia 20-23 tahun (semester akhir), yang menjadikan

(8)

9

Studi literatur akan dilakukan dengan mencari buku, jurnal, maupun

artikel terkait tentang prokrastinasi dan desain komunikasi visual itu sendiri.

Studi literatur dilakukan untuk mengetahui teori-teori yang mendasari

penelitian ini, teori mengenai prokrastinasi akademik, dan mengenai desain

komunikasi visual itu sendiri.

Pencarian melalui internet mengenai topik permasalahan seputar

prokrastinasi dan mengunakan sumber yang valid. Digunakan untuk

mengetahui teori dan berita terkini mengenai prokrastinasi melalui sumber yang

dapat dipercaya.

1.7.4 Timeline research

Pada bulan Februari pada minggu ke 2, peneliti mulai menyebarkan

angket online dan offline kepada mahasiswa di Semarang. Kemudian, pada

bulan Februari minggu ke 3 juga akan memulai melakukan wawancara dan

cultural probing. Lalu, minggu terakhir bulan Februari mulai mencari data

pendukung melalui pustaka dan internet.

1.7.5 Initial Concept

Peneliti menemukan 3 masalah utama, yaitu prokrastinasi merupakan

hambatan bagi mahasiswa, prokrastinasi memberikan dampak tidak maksimal

bagi tugas mahasiswa, dan mahasiswa ingin menyudahi kebiasaan

prokrastinasi ini namun tidak dapat menemukan cara yang mudah dan tepat

untuk mereka. Dari tiga masalah ini, peneliti kemudian akan memecahkan

permasalahan menggunakan 5 metode penelitian. Dimana kelima metode ini

memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda beda. Setelah mendapatkan hasil

dari metode, kemudian dianalisa menggunakan what to say dan how to say

lalu di selesaikan menggunakan A.I.S.A.S.

Peneliti menggunakan cara kampanye sosial untuk menyelesaikan

masalah ini karena kampanye dirasa dapat menyampaikan pesan guna

menyelesaikan permasalahan prokrastinasi akademik pada mahasiswa,

dibantu dengan media-media yang akan digunakan sebagai media utama dan

(9)

10

Media yang peneliti sarankan sementara berdasarkan riset awal, adalah

membuat sebuah media yang sangat disukai anak muda. Yang dekat dengan

anak muda. Yaitu melalui media gadget. Karena dengan hal ini, maka media

ini akan setiap hari menemani mereka, menemani mahasiswa ini dan tidak

mungkin tidak dilihat. Mau tidak mau, gadget adalah hal utama yang akan

mereka lihat di keseharian mereka. Dengan pendekatan ini diharapkan

kebiasaan prokrastinasi akan berkurang, tidak secara langsung namun secara

bertahap dengan memberikan pengaruh melalui media yang dekat dengan

target.

1.7.6 Dokumentasi target

Gambar 1.4 Target User

( Sumber : Dokumen Pribadi )

(10)

11 1.8 Skema Perancangan

Bagan 1.1 Skema Perancangan

( Sumber : Dokumen Pribadi ) Prokrastinasi adalah

hambatan bagi mahasiswa

Tidak tahu cara tepat untuk berhenti melakukan kebiasaan

prokrastinasi

INSIGHT

WAWANCARA CURTURAL PROB ANGKET LITERATUR INTERNET

Prokrastinasi membuat mahasiswa

menjadi tidak maksimal dalam mengerjakan tugas

ANALISA MASALAHA

WHAT TO SAY

HOW TO SAY

STRATEGI KOMUNIKASI

(11)

12 1.9 Tinjauan Pustaka

1.9.1 Jurnal Hubungan Asertivitas dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang oleh Yemima Husetiya

Jurnal ini membahas mengenai hubungan Prokrastinasi Akademik

dengan asertivitas, yaitu cara seseorang mengekspresikan diri dengan jujur.

Seseorang dikatakan asertiv jika ia dapat dengan jujur mengekspresikan diri

mereka. Seseorang dapat menjadi tidak asertiv karena adanya tuntutan dari

orang tua.

Seseorang yang memiliki tingkat asertivitas yang tinggi, cenderung

memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang rendah karena mereka dapat

memanfaatkan waktu mereka dengan strategi.

Dari jurnal ini dapat diketahui mengenai salah satu penyebab seseorang

melakukan tindakan prokrastinasi adalah karena rendahnya tingkat asertivitas

dalam diri mereka. Dan juga melalui jurnal ini, peneliti mengetahui bahwa

seorang mahasiswa adalah mereka yang memiliki kehendak bebas dalam

mengambil keputusan sehingga dituntut untuk dapat belajar mandiri. Keputusan

untuk prokrastinasi merupakan sepenuhnya kesadaran seorang mahasiswa

untuk memilih.

1.9.2 Jurnal Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Diponegoro Semarangoleh Irmawati Dwi

Jurnal ini membahas mengenai dampak gaya asuh orang tua terhadap

kebiasaan prokrastinasi yang dilakukan oleh mahasiswa saat menyelesaikan

skripsi.

Dari jurnal ini dapat diketahui bahwa dukungan sosial dari orang tua

ternyata berpengaruh terhadap kebiasaan prokrastinasi akademik. Mahasiswa

yang memiliki dukungan sosial yang besar dari orang tua nya, cenderung

menyelesaikan skripsi tepat waktu.

(12)

13

Jurnal ini membahas mengenai hubungan anatara prokrastinasi

akademik dengan sifat conscientiousness yaitu tekun, rajin, serta memiliki

kendali diri yang baik.

Dari jurnal ini dibuktikan bahwa seseorang yang memiliki tingkat

conscientiousness yang tinggi cemderung terhindar dari prokrastinasi

akademik. Maka salah satu cara menghindari prokrastinasi akademik adalah

dengan membangun sifat conscientiousness dalam diri seseorang.

1.9.4 Jurnal I Love You Tomorrow : Prokrastinasi Akademik dan Menejemen Waktu oleh Iven Kartadinata dan Sia Tjundjing

Jurnal ini meneliti tentang bagaimana pengaruh menejemen waktu

seseorang dengan prokrastinasi akademik.

Ternyata, dengan pengelolaan waktu yang baik seseorang dapat

terhindar dari prokrastinasi akademik.

Selain itu ditemukan pula faktor penyebab prokrastinasi lainnya, seperti

malas, kewalahan, tidak mampu mengatur waktu dengan baik, serta sulit

Gambar

Gambar 1.4 Target User

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Praktek hegemoni yang terjadi dalam industri franchise makanan cepat saji merupakan senjata yang digunakan oleh para kapitalis korporasi multinasional untuk menundukkan

Tinea pedis adalah infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari kaki dan telapak kaki, dengan lesi terdiri dari beberapa tipe, bervariasi dari ringan, kronis

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi, namun tetap harus dipenuhi, agar kehidupan manusia berjalan dengan baik. Contoh: pariwisata

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan manajemen strategi untuk mengetahui lingkungan perusahaan