• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFATAAN PLATFROM INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK PEMULA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFATAAN PLATFROM INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK PEMULA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFATAAN PLATFROM INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK PEMULA

Husin, Hisana Zahran Dhia, Luthfia Khoiriyatunnisa

Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Al-Azhar Indonesia, Kompleks Masjid Agung Al Azhar,

Jl. Sisingamangaraja, kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Email: Husenjufrie0102@gmail.com, zahrandhia04@gmail.com,

luthfiakhoiri@gmail.com

ABSTRAK

Perhatian terhadap pembelajaran bahasa Arab telah dimulai sejak lahirnya Islam di semenanjung Arabia. Metode pembelajaran semakin berkembang dari masa ke masa. Setelah adanya teknologi yang menunjang pemula untuk mempelajari bahasa lebih dalam lagi, tentu ini akan menjadi daya tarik peserta didik dalam mengembangkan kemampuan berbahasanya melalui platfrom terkini. Metode pembelajaran Bahasa Arab melalui platfrom sudah diterapkan oleh berbagai pihak lembaga dan perguruan tinggi, terutama platfrom Instagram. Platfrom tersebut sudah beredar luas saat ini, bahkan salah satu platfrom yang digunakan oleh seluruh masyarakat bumi dari belahan dunia. Bukan hanya untuk berbagi momen keseharian saja, melainkan jejaring sosial Instagram saat ini sudah menjadi daya tarik pelajar guna mengembangkan kemampuan dan kualitas dalam berbahasa Arab. Instagram memiliki fitur-fitur dan video yang mendukung peserta didik lebih mudah memahami bahasa Arab itu sendiri dan dapat dimanfaatkan sebagai inovasi baru dalam media pembelajaran bahasa Arab.

Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan berasal dari anak-anak sekolah dasar yang mempelajari bahasa arab sebagai pelajar pemula melalui platfrom Instagram. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa jejaring sosial Instagram dapat mempermudah peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab khusunya meningkatkan pemerolehan mustholahat bahasa Arab karena media pembelajaran sendiri memiliki tujuan agar proses belajar mengajar lebih efektif dan mudah diterapkan.

KATA KUNCI: Platfrom Instagram, pembelajaran bahasa Arab, media pembelajaran

PENDAHULUAN

Media sosial adalah alat bantu yang digunakan dalam menyampaikan informasi dari seseorang kepada seseorang atau kelompok orang dan untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan kelompok. Lebih jelas, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasrullah dalam buku Media Sosial (2016:8) mengatakan bahwa “Media sosial dapat

(2)

dilihat dari perkembangan bagaimana hubungan individu dengan perangkat media.”

Selanjutnya, menurut Van Dijk (2013) yang dikutip oleh Nasrullah dalam buku Media Sosial (2016:11) yang menyebutkan bahwa “Media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi, karena itu media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.”

Berdasarkan definisi dan pengertian yang telah dipaparkan di atas, penulis menyimpulkan bahwa media sosial dapat membagikan pengetahuan kepada banyak sosial. Bukan semata kegiatan sosial saja, melainkan pengetahuan pembelajaran seperti layaknya pada penulisan ini yaitu pembelajaran bahasa Arab yang didapatkan dari Platfrom Instagram. Instagram berasal dari pengertian keseluruhan fungsi aplikasi ini.

Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan seperti polaroid dalam tampilannya. Sedangkan “gram” berasal dari kata

“telegram”, dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi pada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan keterangan lainnya dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal dari kata instan-telegram (Aditya, 2015 dalam jurnal penelitian

“Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat Fotografi Pada Komunitas Fotografi Pekanbaru”). Instagram juga merupakan suatu aplikasi media sosial berbasis Android yang menggunakan jejaring internet untuk mengaktifkannya. Instagram juga memiliki beberapa fungsi, yaitu :

1. Interaksi sesama pengguna Instagram

2. Mencari dan berbagi informasi atau ilmu pengetahuan 3. Sebagai sarana pemasaran (marketing online)

Dengan demikian, Instagram merupakan suatu aplikasi media sosial yang menggunakan jejaring internet untuk mengaktifkannya dan sebagai alat untuk berbagi dan mencari informasi atau ilmu pengetahuan. Perkembangan zaman dan era memudahkan peserta didik dalam mendapatkan bahan ajaran seperti layaknya

(3)

pembelajaran bahasa Arab. Saat ini, sudah banyak fitur-ftur atau konten di dalam platfrom Instagram yang mengandung bahasa Arab.

Selain lebih menarik dan mudah diakses, pembelajaran bahasa Arab melalui media Instagram sudah tersebar luas di Indonesia saat ini dan dapat di akses oleh siapapun dengan gratis. Oleh sebab itu, ini akan menjadi daya tarik serta semangat dan motivasi sendiri bagi pemula dalam mengembangkan dan mempelajari bahasa Arab melalui platfrom Instagram. Banyaknya konten berbasis video, teks, maupun paparan penjelasan terkait bahasa Arab. Tentu ini akan memudahkan para pemula dalam memahami sebuah bahasa baru.

Menurut Suyono dalam Belajar dan Pembelajaran (2016) menyebutkan, “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian.” Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam di istilahkan dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge), atau a body of knowledge.

Artinya, mempelajari bahasa Arab melalui Instagram akan menambahkan pengalaman serta meningkatkan keterampilan perserta didik kedepannya. Mereka mampu mengimprovisasikan keterampilan dalam mempelajari pengetahuan seputar bahasa Arab di era saat ini yang semua serba online dan praktis.

Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai media Instagram sebagai media pembelajaran bahasa Arab bagi pemula. Sebagai sumber data, peneliti mengambil 15 orang anak usia 9 - 11 tahun yang merupakan peserta didik sekolah dasar sebagai pelajar bahasa Arab pemula yang mempelajari bahasa Arab melalui platfrom Instagram. Dimana salah satu dari pelajar tersebut memiliki latar belakang keluarga yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa ke- dua, seperti yang dilakukan oleh kedua orang tua pelajar tersebut ketika berkomunikasi.

Sehingga memberikan dorongan kepada sang pelajar untuk mempelajari bahasa Arab lebih dalam. Pemerolehan data pada penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap di antaranya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

(4)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.

Menurut Margono (1996) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu peneliti akan memanfaatkan data-data kualitatif kemudian dijabarkan secara deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi penggunaan media Instagram dalam pembelajaran bahasa Arab bagi pemula. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak usia 9 - 11 tahun yang merupakan peserta didik sekolah dasar sebagai pelajar bahasa Arab pemula yang mempelajari bahasa Arab melalui platfrom Instagram.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung pelajar bahasa Arab pemula ketika menggunakan media Instagram sebagai sarana dalam pembelajaran bahasa Arab. Wawancara secara langsung dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada responden yaitu anak usia 9 – 11 tahun sebagai pelajar bahasa Arab pemula. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan cara berdialog langsung dengan peserta didik bahasa Arab pemula.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisa data kualitatif dengan tahapan yang senada dengan Miles dan Hubbermans (Miles & Huberman, 1992:16) yang mengatakan bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: (1) reduksi data, untuk memilah data mentah yang dihasilkan dari observasi, wawancara dan dokumentasi. (2) penyajian data (display data) setelah data direduksi maka peneliti menyajikan data implementasi dan pemanfataan Instagram sebagai media dalam pembelajaran bahasa Arab bagi pemula. (3) Verifikasi (conclusion drawing/verification) yaitu penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan zaman dan era saat ini, menimbulkan banyak perubahan serta modernisasi dalam aspek pembelajaran. Disamping itu, platfrom Instagram menjadi sasaran utama dalam menyebarkan banyak pengetahuan seputar kebahasaan. Selain untuk mengabadikan momen keseharian, Instagram juga digunakan untuk marketing

(5)

dan strategi dalam mempelajari bahasa Arab. Banyaknya konten-konten berbasis Arab, seperti penjelasan kosakata, gramatikal dan tata cara pengucapan dalam bahasa Arab.

Content creator berhasil menyajikan dengan semenarik mungkin, sehingga banyak dari pada peserta didik atau anak-anak ingin mempelajari bahasa Arab melalui platfrorm Instagram. Artikel ini, akan menjelaskan perkembangan dan dampak dari anak yang mempelajari bahasa Arab melalui platfrom Instagram.Peneliti mengambil data dari 15 siswa yang duduk di sekolah dasar (MI), yang kerap mempelajari bahasa Arab melalui platfrom Instagram, hasil dari penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu :

1. Pemerolehan Mustholahat

Proses pemerolehan mustholahat pada anak-anak, di dapatkan melalui platfrom Instagram. Terdapatnya konten-konten berupa video penjelasan gramatikal, vlog dan percakapan bahasa Arab bagi pemula. Strategi ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi anak ketika mempelajari bahasa Arab di era digitalisasi, konten yang menarik dan penjelasan yang mudah dipahami tentu akan memudahkan peserta didik terutama anak- anak dalam belajar. Pembelajaran seperti ini masuk ke dalam tipe naturalistik atau alamiah, dimana pembelajaran seperti ini dilakukan tanpa adanya guru dan tanpa kesengajaan. Seperti yang dialami pada anak tersebut, ia cukup hanya melihat video- video berbasis arab dan ia sudah mampu mengaplikasikan atau mempelajarinya dengan sendiri.

Table 1.1

Alur Pemkiran Anak Ketika Memperoleh Bahasa

Abdul Chaer (2003: 222) kaum behavioris menekankan bahwa proses pemerolehan bahasa pertama dikendalikan dari luar diri si anak, yaitu oleh rangsangan yang diberikan melalui lingkungan. Istilah bahasa bagi kaum behavioris dianggap kurang tepat karena istilah bahasa itu menyiratkan suatu wujud, sesuatu yang dimiliki atau digunakan, dan bukan sesuatu yang dilakukan. Padahal bahasa itu merupakan salah satu perilaku, di antara perilaku-perilaku manusia lainnya. Yang artinya dalam proses pemerolehan bahasa memiliki beberapa latar belakang, perilaku dan dorongan dari sekitar. Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan dengan jelas latar belakang,

Melihat Mempelajari Menerapkan

(6)

perilaku serta dorongan dari sekitar anak tersebut dalam memperoleh mustholahat bahasa Arab. Bagi (Martha and Martine 2005; Sibarani, 2014) tradisi lisan mengacu pada proses penyampaian sebuah tradisi dengan media lisan. Yang artinya motivasi sang anak dalam mempelajari bahasa arab di dorong oleh ucapan-ucapan (lisan) berbahasa arab dari kedua orang tuanya. Secara tidak langsung orang tua tersebut menyampaikan bahwa tradisi yang mereka anut adalah tradisi Arab. Maka dari itu sang anak mulai mempelajari bahasa Arab secara perlahan-lahan, dengan menggunakan media sosial (sosmed).

1) Dorongan lingkungan sekitar

Dimana orang tua dari anak-anak tersebut kerap mengunakan mustholahat Arab dalam berkomunikasi sehari-hari. Sehingga mengakibatkan lingkungan sekitar anak tersebut mayoritas menggunakan bahasa Arab. Dengan dorongan melalui kebudayaan dan kemauan anak tersebut untuk mempelajari bahasa arab, ia kerap menggunakan media sosial untuk memperoleh mustholahat Arab.

2) Perubahan perilaku

Perubahan perilaku pada sang anak, ketika sudah memahami beberapa mustholahat Arab yang ia dapatkan melalui konten pada Instagram. Ia sedikit demi sedikit memahami perkataan yang dilontarkan oleh sang ibu kepada ayahnya.

Seperti contohnya : sang ibu kerap memanggil suaminya dengan panggilan اابيبيبحااي sang anak perlahan mulai mengerti jika kalimat tersebut panggilan sayang untuk ayahnya.

3) Dorongan orang tua

Sang ibu kerap membantu sang anak dalam memperoleh mustholahat Arab yang baik. Dengan cara menyuguhkan beberapa video-video vlog atau video edukasi pembelajaran yang berbasis Arab, lalu sang ibu perlahan memberitahu makna dari perkataan video tersebut dengan bahasa tubuh. Yang bertujuan untuk sang anak mampu menyimpulkan dan menebak arti dari mustholahat tersebut. Serta ibu kerap menunjukan skill bahasanya kepada anaknya, dengan ini sang anak akan termotivasi dengan mudah.

Berikut adalah konten-konten yang diikuti oleh sang anak dalam mengembangkan bahasa ajarannya, :

(7)

2. Perkembangan Bahasa

Pada point ini, peneliti ingin menjelaskan perkembangan sang anak ketika mempelajari bahasa Arab melalui platfrom Instagram dengan melihat konten berupa edukasi gramatikal, vlog serta percakapan berbasis bahasa Arab. Peneliti membagi hasil perkembangan yang di alami sang anak selama satu bulan mempelajari banyak hal seputar bahasa Arab di platfrom Instagram.

Table 1.2

Data Perkembangan Bahasa Sang Anak

Nama Perkembangan

Ali Ali sudah memahami perbedaan dari pada dhomir (kata ganti) yang ada di dalam bahasa Arab. Selain itu, ia juga sudah bisa menggunakannya dalam berbicara sehari-hari. Walaupun masih kurangnya pengetahuan seputar kosakata.

Abdullah Abdullah lebih cepat dalam memahami mustholahat Arab, karena ia langsung mempelajari cara pengucapan dalam bahasa Arab tanpa mempelajari gramatikal itu sendiri.

Anis Anis memfokuskan pada penghafalan kosakata terlebih dahulu, jika di bandingkan oleh kedua anak sebelumnya. Anis sudah unggul

(8)

dalam penghafalan kosakata karena ia gemar mencari kosakata di dalam platfrom Instagram.

Dapat disimpulkan dari pemaparan data di atas, bahwa konten-konten yang terdapat di platfrom Instagram memiliki fokus masing-masing. Terdapat konten yang memfokuskan pada penyebaran kosakata, tata cara pengucapan kalimat dan penjelasan seputar gramatikal. Hal ini sudah di buktikan dengan banyaknya konten bermanfaat di platfrom Instagram dan banyaknya anak-anak yang mencari pengetahuan di platfrom Instagram. Dengan penyajian yang menarik dan unik, menjadi daya tarik tersendiri untuk anak tetap ingin selalu mencari pengetahuannya di platfrom Instagram.

3. Pemakaian Bahasa

Ketika sang anak melewati fase pemerolehan dan perkembangan bahasa, tentu sang anak sudah mempunyai banyak bekal pengetahuan untuk berkomunikasi kepada orang tuanya. Hal ini, terlihat ketika sang anak sudah kerap menggunakan bahasa Arab dalam berkomunikasi kepada keluarganya. Table berikut merupakan data yang peneliti termukan ketika anak dan keluarganya sudah mulai berkomunikasi dengan bahasa Arab.

Sebelum mempelajari mustholahat arab Setelah mempelajari mustholahat arab

1. Sang anak kerap menggunakan kata

“lapar” ketika ia meminta makan

2. Sang anak kerap menggunakan kata “ke dokter” ketika ia ingin berobat kerumah sakit

3. Sang anak kerap menggunakan kata

“minta” ketika ia menginginkan sesuatu

4. Sang anak kerap menggunakan kata “ini, itu, disana” ketika memberitahukan sesuatu

1. Sang anak kerap memakai mustholat "عوج" ketika ia meminta makan

2. Sang anak sudah mampu merubahnya menjadi “ببيبط بىلا”

ketika ia ingin berobat ke rumah sakit

3. Sang anak sudah mampu menggunakan kata “بلطا” ketika ia menginginkan sesuatu

(9)

5. Sang anak kerap menggunakan kata

“saya akan pergi” ketika ia ingin pergi

6. Sang anak kerap menggunakan kata

“lihat ini” ketika ia memerintahkan

4. Sang anak merubahnya menjadiبب"

بب،اذه ه ب،كلذ

"كحن

ketika memberitahu sesuatu

5. Sang anak merubah menjadi "بهذأس"

ketika ia ingin pergi

6. Sang anak merubahnya, menjadi ”بب

"اذهبرظنأ ketika ia memerintah

Data di atas diambil dan dianalisis berdasarkan fakta yang peneliti temukan ketika anak-anak tersebut berbicara kepada ibunya dengan bahasa Arab. Dengan kebiasannya yang berkomunikasi menggunakan bahasa Arab. Tentu hari demi hari bahasa dari sang anak akan berkembang dan mampu di gunakan dengan baik. Akan tetapi, bukan artinya sang anak tidak mempunyai hambatan dan kesusahan dalam memperoleh, mengembangkan lalu menggunakan mustholahat Arab. Pada kesempatan ini, peneliti akan memaparkan permasalahan yang terdapat pada sang anak.

1. Rasa malu

Dalam Problem ini, sangatlah mempengaruhi mental dan mindset seorang anak.

Peneliti menemukan permasalahan ini pada Abdullah yang berusia 11 tahun, dimana di usia tersebut adalah usia perkembangan bagi anak. Anak mulai mencari jati diri dan hobi yang ia sukai, Akan tetapi anak yang peneliti wawancarai ia kerap merasa malu ketika ingin mengaplikasikan bahasa Arab yang ia dapatkan kepada teman-teman sebayanya. Karena dilatar belakangi oleh ejekan teman-temannya kepada sang anak yang kerap melontarkan ungkapan “Sok arab lo” maka dari itu sang anak, merasa malu dan takut ketika mengaplikasikan bahasa asingnya.

2. Lemah dalam menghafal

Adapun problem ini, peneliti menemukan permasalahan ini pada Ali yang berusia sekitar 9 sampai dengan 10 tahun. Ali susah menghafalkan huruf dan cara berbicara menggunakan bahasa Arab. Kasus seperti ini diakibatkan oleh Ali yang jarang

(10)

melihat tulisan Arab, yang artinya ia hanya mendengar dan mencerna melalui pendengarannya tanpa melihat tulisan terlebih dahulu. Oleh sebab itu solusi dari hal ini, Ali harus menghafal bentuk kosakata beserta bentuk tulisannya juga. Agar mampu memahami bentuk pengucapan dan tulisan yang ada di dalam bahasa Arab.

3. Susah berbicara cepat

Masalah ini adalah masalah yang di alami oleh seluruh anak-anak yang peneliti wawancarai. Anak-anak tersebut mampu memahami bahasa Arab jika lawan bicaranya berbicara dengan perlahan, karna pada dasarnya kisaran umur 9 sampai dengan 11tahun adalah fase tersulit manusia dalam menggunakan bahasa asing. Yang artinya anak-anak tersebut akan memahami ujaran atau ungkapan orang jika orang tersebut berbicara dengan lahan. Dan anak-anak tersebut juga belum bisa berbicara menggunakan bahasa Arab dengan cepat, walaupun mereka memahami atau faham makna serta mustholahat berbasis Arab.

Berdasarkan penjelasan di atas, fenomena pembelajaran bahasa Arab bagi pemula melalui platfrom Instagram memanglah unik dan menarik untuk dibahas lebih lanjut. Era dan perkembangan zaman juga menuntut pengajar dan peserta didik memanfaatkan sosial media saat ini guna menyebarkan banyak pengetahuan dan pembelajaran. Oleh sebab itu, tidak heran jikan sudah banyak sekali sosial media terkini menjadi target utama peserta didik untuk menuntaskan keingintahuan seputar pembelajaran, terutama dalam bahasa asing seperti bahasa Arab.

Pemanfataan Instagram sebagai media pembelajaran bahasa Arab

Saat ini dunia memasuki era Revolusi Industri 4.0. Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan menjadi semakin matang, menggunakan berbagai teknologi digital, mobile dan jaringan untuk pembelajaran. Atau bisa disebut pembelajaran online. Smartphone Android menyediakan berbagai aplikasi dan layanan media sosial yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Sama seperti Instagram. Instagram merupakan layanan media sosial berupa aplikasi yang dapat mengunggah foto, video, dan menampilkan siaran langsung. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mendapatkan dan menyimpan atau membaca konten yang ditampilkan pada waktu yang diinginkan.

(11)

Sebagai salah satu media sosial, Instagram merupakan salah satu media yang digemari oleh anak muda khususnya mahasiswa. Hal ini telah dikonfirmasi oleh beberapa penelitian yang dilakukan oleh beberapa institusi. Di era sekarang ini, media online seperti menjadi candu bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Dengan pesatnya perkembangan elektronik dan media sosial, banyak orang yang diincar oleh berbagai kalangan untuk mengembangkan bidangnya masing-masing, dan salah satunya adalah bidang pendidikan. Instagram dapat digunakan sebagai media untuk belajar bahasa Arab.

KESIMPULAN

Proses belajar mengajar dengan media dibutuhkan di era sekarang baik bermanfaat bagi pelajar maupun pendidik. Media media sosial sangat bermanfaat dalam pembelajaran bahasa Arab dalam meningkatkan pemerolehan mustholahat bahasa Arab khususnya karena media pembelajaran sendiri memiliki tujuan agar proses belajar mengajar lebih efektif dan mudah diterapkan. Pemilihan Instagram sebagai media pembelajaran dikarenakan kedudukannya di zaman sekarang yang tidak lepas dari keseharian anak zaman sekarang.

Beranjak kepada data penelitian di atas, hasil menjelaskan bahwa siswa lebih gemar mempelajari Bahasa Arab melalui Platfom Instagram. Dilihat dari penyampaian yang simple dan menarik perhatian, Instagram juga menyugukan banyak sekali konten- konten edukasi yang menarik.

Peneliti menjelaskan 3 dari 15 siswa yang di wawancarai langsung, mereka condong mempelajari Bahasa Arab di akibatkan oleh dorongan keluarga yang menerapkan budaya Arab di kesehariaanya. Selain itu, di dukung oleh konten-konten edukasi seputar gramatikal, kosakata dan cara pengucapan Bahasa Arab di Platfrom Instagram menjadikan semangat anak bertambah karna merasa ada alat bantu yang di butuhkan pada era digitalisasi saat ini. Oleh sebab itu, saat ini, sudah banyak sekali pelajar yang mencari pengetahuan melalui Instgram. Karna platfrom tersebut, merupakan Platfrom nomer 1 di dunia saat ini.

(12)

DAFTAR RUJUKAN

Dardjowidjojo,Soenjono. (2008) . PSIKOLINGUISTIK : Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Dardjowidjojo,Soenjono. (2005) . PSIKOLINGUISTIK ; Memahami Asas Pemerolehan Bahasa.

Porat, Antonius, (2010), PSIKOLINGUISTIK : Memahami Aspek Mental Dan Neurologis Berbahasa.

Pendekatan Antropolinguistik Terhadap Kajian Tradisi Lisan, Robert sibarani universitas of sumatera utara.

Ihdatul Hidayah, (2021), Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab : MODEL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS INTERNET. Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan spasial dalam penelitian ini adalah kemampuan memanipulasi dan merotasi secara mental suatu objek dalam menyelesaikan masalah geometri dimensi tiga serta kemampuan

Dengan menggunakan model inquiry, peserta didik mampu menjelaskan sistem persamaan linier dua variabel yang dihubungkan dengan masalah kontekstual ,

Guru menggunakan Taksonomi SOLO sebagai model pembelajaran untuk penilaian kendiri yang menyatakan tujuan kajian dan kriteria kejayaan dengan jelas kepada pelajar dan guru

 Launching figure Presiden Soekarno di Madame Tussaud Bangkok pada tanggal 24 September 2012 Silahkan ikuti terus TAT Jakarta melalui website dan situs jejaring sosial kami

a. Seorang perempuan 20 tahun dibawa ke UGD RS karena mengalami penurunan kesadaran setelah megalami kecelakaan lalu lintas 3 jam yang lalu. Dari pemeriksaan

Dan pada bulan September sampai bulan Desember 2014 ada 2 kejadian kecelakaan kerja yang terjadi pada bagian SCI: 1 kejadian karena kondisi tidak aman (unsafe

Pada penelitian ini ada empat jenis data yang dikumpulkan yaitu:(1) Penguasaan konsep diperoleh dari nilai pretest dan posttest, (2) Keterampilan Proses Sains

EVALUASI ECO OFFICE DI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (FPIPS) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAITANNYA DENGAN PENGGUNAAN ENERGI, AIR