• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK SEKRETOM SEL PUNCA MESENKIMAL TERHADAP PERBAIKAN LUPUS, PLASENTA DAN LUARAN JANIN PADA KEHAMILAN DENGAN LUPUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EFEK SEKRETOM SEL PUNCA MESENKIMAL TERHADAP PERBAIKAN LUPUS, PLASENTA DAN LUARAN JANIN PADA KEHAMILAN DENGAN LUPUS"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

i

EFEK SEKRETOM SEL PUNCA MESENKIMAL TERHADAP PERBAIKAN LUPUS, PLASENTA DAN LUARAN JANIN PADA

KEHAMILAN DENGAN LUPUS

(KAJIAN MOLEKULAR TERAPEUTIK SEKRETOM SEL PUNCA MESENKIMAL TERHADAP ANTI-DS DNA DAN ACA SERUM; EKSPRESI PLGF DAN SFLT-1 PLASENTA;

TROMBUS DAN DEPOSIT FIBRIN VILI TROFOBLAS; DIAMETER DAN TEBAL DINDING ARTERIA SPIRALIS DESIDUA; SERTA JUMLAH, BERAT DAN PANJANG

BAYI LAHIR PADA MENCIT BUNTING MODEL LUPUS INDUKSI PRISTAN)

DISERTASI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor Program Studi S3 Ilmu Kedokteran

Oleh

MUHAMMAD ADRIANES BACHNAS T501508009

PROGRAM STUDI S3 ILMU KEDOKTERAN PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2019

commit to user

commit to user

(2)

commit to user

commit to user

(3)

commit to user

commit to user

(4)

iv

PANITIA PENGUJI DISERTASI Ketua:

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.

Wakil Rektor I Universitas Sebelas Maret

Sekretaris:

Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D.

Direktur Pascasarjana UNS

Anggota:

1. Dr. Reviono, dr., Sp.P (K)

Dekan Fakultas Kedokteran UNS 2. Prof. Dr. Sutrisno, dr., Sp.OG (K)

Kepala Program Studi S3 Ilmu Kedokteran UNS 3. Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr., Sp.PA (K)

Promotor

4. Prof. Dr. Bambang Purwanto, dr., Sp.PD-KGH, FINASIM Ko-Promotor I

5. Prof. Dr. Sri Sulistyowati, dr., Sp.OG (K) Ko-Promotor II

6. Dr. Risya Cilmiaty A.R., drg. M.Si, Sp.KG Pakar Dalam UNS

7. dr. Vitri Widyaningsih, MS., Ph.D.

Pakar Dalam UNS

8. Prof. Dr. Erry Gumilar Dachlan, dr., Sp.OG (K) Pakar Luar UNS

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Ketua Himpunan Kedokteran Fetomaternal Indonesia

commit to user

commit to user

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Disertasi yang berjudul: "Efek Sekretom Sel Punca Mesenkimal Terhadap Perbaikan Lupus, Plasenta dan Luaran Janin Pada Kehamilan Dengan Lupus"

adalah karya penelitian saya dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah disertasi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi, baik disertasi beserta gelar Doktor saya dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 


2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi disertasi pada jurnal atau forum ilmiah harus menyertakan tim promotor sebagai co-author dan Program Pascasarjana UNS sebagai institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku 


Surakarta, 28 November 2019

Muhammad Adrianes Bachnas T501508009

commit to user

commit to user

(6)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan Menyebut Asma ALLAH Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Penguasa Seluruh Alam Semesta Beserta Ilmu Pengetahuan yang Terkandung di Dalamnya.

Saya persembahkan kepada : Almamater dan Guru-guru saya.

Orang tua, istri, anak-anak saya, dan seluruh keluarga tercinta yang selama ini telah memberikan perhatian, dukungan, dan doa yang tiada henti-hentinya.

...Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran.

(QS. Az Zumar, 39 : 9) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring; Dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi itu (seraya berucap), “Ya ALLAH Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia belaka ; Maha Suci Engkau”

(QS. Ali Imron, 3 : 190 -191) Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

(QS. Ali Imron, 3 : 190 -191) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan (QS. Al Hajj, 22 : 5)

Fabiayyi'aalaa 'i Rabbikumaa Tukadzdzibaan

commit to user

commit to user

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat ALLAH Subhanahu wa ta‘ala atas segala rahmat dan karunia-Nya hingga peneliti dapat menyelesaikan disertasi ini. Sholawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada Junjungan kita Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

Dengan selesainya disertasi ini, maka dengan rasa syukur peneliti sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan; Kementrian Kesehatan; dan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Pascasarjana UNS.

Ungkapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya peneliti sampaikan kepada Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr., Sp.PA (K) Guru Besar dalam bidang Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, selaku Promotor beliau telah dengan tulus, ikhlas, dan penuh semangat membimbing dan menghantarkan peneliti melewati seluruh tahapan Pendidikan Doktor di bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kedokteran Fetomaternal. Dari beliau peneliti mendapatkan hakikat kedalaman dan keluasan keilmuan serta kebermanfaatannya bagi umat manusia. Beliau menjadi contoh sebagaimana seorang ilmuwan bersikap dan beramal dengan ilmunya dengan penuh amanah kepada Sang Pencipta dan Pemilik Segala Ilmu. Sebagai promotor beliau senantiasa menyediakan waktunya untuk membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan semangat serta menanamkan filosofi keilmuan yang mendalam. Peneliti merasa sangat bersyukur dapat menjadi anak bimbing beliau. Semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan pahala yang besar, melindungi beliau, memberikan kesehatan dan memberikan kebahagiaan dunia akherat kepada beliau dan keluarga.

Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga peneliti sampaikan kepada Prof. Dr. Bambang Purwanto, dr.,Sp.PD-KGH, FINASIM Guru Besar Ilmu Penyakit

commit to user

commit to user

(8)

viii

Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, selaku Ko-Promotor I. Beliau senantiasa menyediakan waktu dalam membimbing dan mengarahkan peneliti untuk menggali seluruh kemampuan peneliti hingga mencapai hasil yang optimal dan maksimal dalam proses pencapaian gelar Doktor. Beliau memberikan keteladanan dalam pencapaian penguasaan keilmuan yang tertinggi dengan senantiasa berdasar dan bersandar pada filosofi kedokteran, budaya yang luhur, perjuangan dan pengorbanan.

Dengan keilmuan biologi molekuler yang mumpuni serta kedalaman analisis ilmiah, beliau telah membawa peneliti setingkat demi setingkat menaiki anak tangga hakikat keilmuan kedokteran. Beliau adalah cerminan pribadi unggul dengan semangat dan dedikasi yang tak terbantahkan, serta menjadi suri teladan bagi peneliti, rekan almamater, dan seluruh murid beliau. Semoga ALLAH SWT membalas beliau dengan pahala yang berlipat ganda, melapangkan rizkinya, membahagiakan hidupnya beserta keluarga, melindunginya, dan memuliakan beliau di sisi-Nya .

Demikian pula penghargaan dan terima kasih yang tidak terhingga, peneliti sampaikan kepada Prof. Dr. Sri Sulistyowati, dr., SpOG (K), Guru Besar di bidang Obstetri dan Ginekologi serta Ilmu Kedokteran Fetomaternal, selaku Ko-Promotor II yang telah membimbing serta memberikan dorongan kepada peneliti hingga selesainya Pendidikan Doktor ini. Beliau selalu dapat memberikan solusi dan masukan dengan keilmunya yang luas dan dalam. Beliau adalah cermin keteladanan dalam dedikasi tanpa batas terhadap ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian dan pelayanan kesehatan.

Semoga ALLAH SWT membalas beliau dengan pahala yang berlipat ganda dan kebahagiaan dunia akherat beserta keluarga.

Penghargaan dan terima kasih penelilti haturkan kepada seluruh Dewan Penguji Disertasi yang telah dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh meluangkan waktunya untuk membaca, mempelajari, dan mengkaji penelitian serta menuangkannya dalam masukan serta revisi sehingga disertasi ini benar-benar dapat menjadi karya tulis ilmiah yang dapat dibanggakan dan bermanfaat bagi dunai kedokteran serta masyarakat.

Kepada Dr. Risya Cilmiaty A.R., drg. M.Si, SpKG, peneliti menghaturkan beribu terima kasih atas ketelatenan dan ketelitian beliau untuk mengoreksi dan membimbing peneliti

commit to user

commit to user

(9)

ix

dalam tata tulis serta redaksional naskah disertasi. Semoga ALLAH SWT membalas beliau dengan pahala yang berlipat ganda, rizki yang berlimpah, perlindungan serta kebahagiaan dunia akherat beserta keluarga. Kepada dr. Vitri Widyaningsih, M.Sc., Ph.D., peneliti juga menyampaikan ucapan terima kasih sebesarnya atas koreksi, masukan, dan bimbingan mengenai metodologi penelitian serta analisis statistik dalam penulisan disertasi ini. Semoga ALLAH SWT senantiasa menyayangi beliau dan keluarga serta memberikan pahala yang berlibat dan kebahagiaan dunia akherat. Tidak lupa peneliti juga menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr.

dr. Erry Gumilar Dachlan, SpOG(K), Guru Besar bidang Obstetri dan Ginekologi khususnya Ilmu Kedokteran Fetomaternal, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, serta Ketua Himpunan Kedokteran Fetomaternal Indonesia yang telah meluangkan waktunya untuk menguji disertasi ini dan memberikan masukan yang sangat berarti demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga amal ibadah beliau ini mendapatkan pahala yang sebesar-besarnya dari ALLAH SWT dan semoga beliau sekeluarga senantiasa diberikan rizki yang berlimpah serta kebahagian dan perlindungan dunia akherat. Kepada Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.; Prof. Drs. Soetarno, M.Sc., Ph.D.;

Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd.; Dr. Reviono, dr., Sp.P (K); dan Prof. Dr. dr.

Soetrisno, Sp.OG (K) selaku Pimpinan dan Tim Penguji Disertasi yang telah dengan kerelaan dan keikhlasannya meluangkan waktu membaca, menelaah, menguji, dan memberikan masukan terhadap disertasi ini, peneliti mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya, semoga ALLAH SWT memberikan perlindungan dan kasih sayang kepada beliau dan keluarga serta rizki yang berlimpah dan kebahagiaan dunia akherat.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada Rektor Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. dan kemudian Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.

beserta Jajaran Rektorat Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan memfasilitsi peneliti untuk mengikuti pendidikan jenjang Doktor ini di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

commit to user

commit to user

(10)

x

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. dan kemudian Prof. Drs.

Soetarno, M.Sc., Ph.D beserta seluruh Jajaran Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada peneliti untuk menyelesaikan Doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran ini.

Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada Kepala Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. Bambang Purwanto, dr.,Sp.PD-KGH, FINASIM dan kemudian Prof. Dr. dr. Soetrisno, Sp.OG (K) beserta jajarannya atas perhatian, nasehat, fasilitas dan dukungan yang diberikan kepada peneliti selama mengikuti program Doktor ini.

Kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si. dan kemudian Dr. Reviono, dr., Sp.P (K) beserta jajarannya, peneliti menyampaikan terima kasih sebesarnya atas perkenannya dan dorongannya yang diberikan kepada peneliti untuk menyelesaikan Pendidikan Doktor, semoga keilmuan yang telah didapatkan ini dapat peneliti gunakan sebaik-baiknya dalam melanjutkan darma bakti sebagai seorang pendidik dalam hal mendidik, meneliti, dan mengabdi pada masyarakat.

Kepada Direktur RS Dr. Moewardi, drg. R. Basoeki Soetardjo, MMR., dr. Endang Agustinar, M.Kes. dan kemudian Dr. Suharto Wijanarko, dr., Sp.U., beserta jajarannya;

peneliti sampaikan terima kasih sebesarnya atas ijin dan dorongannya dalam mengikuti Pendidikan Doktor ini hingga selesai, semoga amanah keilmuan bisa diaplikasikan untuk menunjang layanan kesehatan di RS Dr. Moewardi.

Kepada Kepala Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi, Dr. Supriyadi Hari Respati, dr., Sp.OG (K) dan kemudian dr. Eric Edwin Yuliantara, Sp.OG (K) serta Kepala Program Studi PPDS Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UNS/ RS Dr.

Moewardi, Prof. Dr. Sri Sulistyowati, dr., Sp.OG (K) dan kemudian Dr. Uki Retno Budihastuti, dr., Sp.OG (K) beserta seluruh jajarannya peneliti sampaikan terima kasih atas keleluasaan kesempatan yang diberikan kepada peneliti serta dorongan yang tiada henti hingga peneliti mampu menyelesaikan Pendidikan Doktor ini.

commit to user

commit to user

(11)

xi

Kepada Prof. Dr. Widjiati, drh., M.Si dan Agung Budianto Achmad, drh., M.Si.

serta segenap Staf, Asisten, Laboran, Teknisi, dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya yang telah terlibat dalam proses penelitian ini, atas perkenannya memakai segala fasilitas dan bantuannya dalam proses penelitian hingga selesai, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesarnya. Semoga amal ibadahnya mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari ALLAH SWT, sehingga sukses bahagia dunia akhirat selamanya turun temurun.

Kepada Dr. Cynthia Retna Sartika, M.Si. dan Angliana Chouw, M.Si serta segenap personil proSTEM Prodia yang telah bekerjasama dengan baik dalam proses pembuatan sekretom sel punca mesenkimal. Memberikan fasilitas serta sarana distribusi mulai dari pengiriman tali pusat hingga pengiriman sekretom sel punca mesenkimal ke laboratorium FKH UNAIR. Semoga kebaikan dan keberkahan senantiasa teriring bagi beliau sekeluarga.

Kepada Ketua Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Prof. Dr. Wachyu Hadisaputra, dr., Sp.OG (K); Ketua Komisi Pelatihan Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Prof. Dr. Budi Iman Santoso, MPH, Sp.OG (K) beserta seluruh rekan anggota Komisi; yang telah memberikan dorongan serta masukan untuk segera selesainya Pendidikan Doktor ini. Semoga kebaikan dan keberkahan senantiasa teriring bagi beliau sekeluarga.

Kepada Ketua Himpuna Kedokteran Fetomaternal (HKFM) Indonesia, Prof. Dr.

Johanes C. Mose, dr. Sp.OG (K) dan kemudian Prof. Dr. Erry Gumilar Dachlan, dr., Sp.OG (K) serta Ketua Komisi Penelitian Prof. Dr. Jusuf Sulaeman Effendi, dr., SpOG (K) beserta seluruh rekan Pengurus Pusat HKFM Indonesia; yang telah memberikan dorongan serta masukan untuk segera selesainya Pendidikan Doktor ini. Semoga kebaikan dan keberkahan senantiasa teriring bagi beliau sekeluarga.

Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr. Ari Kusuma Januarto, Sp.OG (K); Ketua Pokja USG POGI, dr. Herman Kristanto, M.S., Sp.OG (K) dan kemudian Dr. Agus Sulistyono, dr., Sp.OG (K) serta seluruh rekan Pokja USG POGI; yang telah memberikan dorongan serta masukan untuk segera selesainya

commit to user

commit to user

(12)

xii

Pendidikan Doktor ini. Semoga kebaikan dan keberkahan senantiasa teriring bagi beliau sekeluarga.

Kepada Guru-guru peneliti pada masa Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas; serta Dosen peneliti di Fakultas Kedokteran saat Pendidikan Dokter, Dokter Spesialis, dan Dokter Sub-Spesialis.

peneliti sampaikan penghargaan yang setinggi tingginya atas pendidikan dan bimbingan yang telah diberikan kepada peneliti hingga memiliki cukup bekal menyelesaikan Pendidikan Doktor ini. Semoga kebaikan dan keberkahan senantiasa teriring bagi beliau semua beserta keluarga.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada para Dosen peneliti di Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, beliau semua telah menambah dan meningkatkan wawasan keilmuan peneliti selama masa Pendidikan Doktor. Semoaga keselamatan dan berkah senantiasa teriring bagi beliau semua beserta keluarga.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada Keluarga Besar Bagian/KSM Obstetri dan Ginekologi FK UNS/RSDM serta Keluarga Besar Prodi PPDS 1 Obstetri dan Ginekologi FK UNS/RSDM baik tenaga pendidik maupun kependidikan maupun staf administratif lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang senantiasa memberikan bantuan dan doa selama masa Pendidikan Doktor; serta kepada Keluarga Besar RS Umi Barokah Boyolali dan RS Hermina Solo yang telah memberikan kesempatan untuk bekerja dan mengabdikan diri bagi masyarakat dalam bidang Obstetri dan Ginekologi khususnya Ilmu Kedokteran Fetomaternal.

Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang tiada tara, peneliti haturkan kepada Ayah peneliti Bachnas dan Ibu peneliti Zulhawati yang telah melahirkan, merawat, membesarkan, dan mendidik peneliti. Seandainya pun seluruh pohon di muka bumi ini dijadikan pena dan seluruh samudra dijadikan tintanya, tidak akan cukup untuk menuliskan kebaikan mereka; dan seandainya pun seluruh isi dunia ini diberikan, maka itu pun tidak akan cukup untuk membalas kebaikan mereka. Semoga ALLAH SWT menyayangi beliau sebagaimana beliau mendidik, mengasihi dan menyayangi peneliti

commit to user

commit to user

(13)

xiii

di masa kecil; yang tentunya akan selalu terlihat kecil di mata beliau sampai kapan pun, sampai akhir zaman. Semoga kesehatan, keselamatan, kebahagiaan, keberkahan, rizki yang berlimpah senantiasa teriring bagi beliau berdua dunia; dan dijauhkan dari siksa Dunia, siksa Kubur, siksa Padang Mahsyar, siksa Api Neraka; serta berbalas surga Firdaus di akhirat kelak.

Ungkapan terima kasih juga peneliti haturkan kepada Ayah Mertua Darsono Senuk (almarhum) dan Ibu Mertua Kunarti Darsono yang senantiasa menyayangi, mendorong dan mendoakan peneliti sekeluarga untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Semoga ALLAH SWT mengampuni segala dosanya, memberikan rizki yang tak putus, kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akherat, serta menempatkan beliau ditempat yang mulia di sisi-Nya, di surga-Nya.

Kepada yang tercinta, istri peneliti Dwi Rakhmawati yang telah menemani dan mendoakan setiap langkah perjalanan peneliti dalam menyelesaikan Pendidikan Doktor dan dalam keseharian. Tiada kata yang dapat peneliti sampaikan selain syukur kehadirat-Nya atas Anugerah Terindah yang diberikan kepada peneliti. Semoga ALLAH SWT senantiasa melimpahkan barokah, rizki yang tak putus, perlindungan, kebahagiaan dan kasih sayang-Nya kepada istri dan anak keturunan peneliti. Kepada anak peneliti Naoko Azalia Bachnas, Jasvine Aimee Hyugabachnas, Jasmine Aimee Aokibachnas, kalian adalah anugerah dan amanah terindah dari ALLAH SWT. Tiada warna dunia ini tanpa kehadiran kalian. Semoga kalian menjadi anak yang sehat, cerdas, sholehah, berbakti, bermanfaat; sukses, bahagia dan disayangi dunia akherat serta senantiasa dalam lindungan ALLAH SWT.

Kepada saudara peneliti Ahmad Alrianes Bachnas, Rahmianti Nurvita, Eko Dermawan, Amelia Septiana, Tri Kurniasari, Rahmanda Bayu Prakosa; semoga keselamatan dan berkah senantiasa teriring bagi semuanya beserta keluarga.

Akhirnya kepada semua pihak, teman sejawat, kolega, dan keluarga yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu selama masa Pendidikan Doktor ini peneliti sampaikan terima kasih yang sebesarnya, semoga ALLAH SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Amiin Amiin Ya Robbal’alamin.

commit to user

commit to user

(14)

xiv

RINGKASAN

EFEK SEKRETOM SEL PUNCA MESENKIMAL TERHADAP PERBAIKAN LUPUS, PLASENTA DAN LUARAN JANIN

PADA KEHAMILAN DENGAN LUPUS

Muhammad Adrianes Bachnas T501508009

Kehamilan dengan lupus memiliki luaran janin yang buruk dibandingkan dengan kehamilan normal, di sisi lain angka kejadiannya meningkat tajam dari tahun ke tahun.

Luaran janin yang buruk tersebut berupa abortus dan janin meninggal khususnya berkaitan dengan sindroma antifosfolipid. Morbiditas penting luaran janin pada lupus adalah hambatan pertumbuhan janin. Luaran janin buruk yang terjadi pada lebih dari delapan puluh persen kasus lupus maupun lupus dengan sindroma antifosfolipid tersebut, terutama terjadi diakibatkan oleh kegagalan plasentasi.

Pada lupus, terjadi kegagalan remodeling vaskular plasenta yang mengakibatkan arteria spiralis desidua menjadi sempit dan tidak elastis. Kondisi ini menyebabkan hantaran oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin menjadi buruk. Sindrom antifosfolipid mengakibatkan peningkatan aktifitas koagulasi, agregasi platelet, jejas endotel vaskular, serta gangguan fibrinolisis. Vili trofoblas menjadi tersumbat oleh bentukan trombus serta deposit fibrin yang menumpuk sehingga terjadilah abortus dan kematian janin.

Terapi yang ada saat ini masih terbatas ragamnya, yaitu anti-inflamasi steroid maupun non-steroid; dan imunosupresan yang bersifat sitostatika maupun non- sitostatika. Terapi tersebut dirasakan belum efektif serta dikhawatirkan keamanannya khususnya pada masa perkembangan organ janin sehingga diperlukan riset untuk menemukan terapi baru, yang lebih efektif dan aman. Terapi baru tersebut diharapkan mampu mengobati lupus dari hulu ke hilir; memperbaiki lupus, plasenta; dan luaran janin. Sekretom sel punca mesenkimal, pada penelitian terdahulu telah dibuktikan memiliki kemampuan imunomodulasi, anti-inflamasi, dan anti-apoptosis; serta memfasilitasi angiogenesis dan regenerasi jaringan vaskular. Kemampuan ini sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penanganan lupus dalam kehamilan, sehingga hal ini menjadi sangat relevan dan menarik untuk diuji dan dikaji.

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental pada hewan uji, menggunakan mencit model lupus BALB/c dengan induksi pristan. Model ini adalah model yang secara internasional telah menjadi standar hewan uji untuk lupus, dan menunjukkan konsistensi hasil selama lebih dari tiga puluh tahun. Mencit diacak secara terkendali dengan teknik blok permutasi dan dibagi ke tiga kelompok hingga didapatkan sampel minimal tujuh mencit per kelompok. Mencit pada kelompok kontrol adalah mencit bunting normal. Kelompok ini di awal penelitian mendapat injeksi NaCl 0.9% 0.5 ml intraperitoneal dan sesaat setelah kebuntingan kembali mendapat NaCl 0.9% 0.5 ml

commit to user

commit to user

(15)

xv

intraperitoneal. Mencit pada kelompok pristan adalah mencit bunting model lupus dengan induksi pristan. Pada awal penelitian, kelompok ini mendapat injeksi pristan 0.5 ml intraperitoneal dan sesaat setelah kebuntingan mendapat NaCl 0.9% 0.5 ml intraperitoneal. Mencit pada kelompok sekretom adalah mencit bunting model lupus dengan terapi baru sekretom sel punca mesenkimal. Kelompok ini di awal penelitian mendapat injeksi pristan 0.5 ml intraperitoneal dan sesaat setelah kebuntingan mendapat injeksi sekretom 0.5 ml intraperitoneal. Waktu yang dibutuhkan pristan untuk memunculkan reaksi imunologis yang mengakibatkan lupus adalah 3-4 minggu sehingga kelompok yang mendapatkan injeksi pristan dinilai adekuasinya terhadap tampilan klinis dan laboratoris lupus 4 minggu pasca penyuntikan pristan. Terapi sekretom sel punca mesenkimal untuk mengobati lupus diberikan sesaat setelah ditemukan tanda kebuntingan. Terminasi mencit dilakukan pada hari ke-16 kebuntingan, yang merepresentasikan waktu aterm pengakhiran kehamilan pada lupus.

Seluruh prosedur pada hewan uji dikerjakan dengan mengikuti standar PREPARE dan ARRIVE dan sebelumnya telah mendapatkan persetujuan laik etik dari Faklutas Kedokteran UNS dan Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR.

Sekretom diambil dari media terkondisi kultur sel punca mesenkimal dengan bahan baku tali pusat manusia. Tali pusat tersebut diambil pada persalinan sesar pasien sehat dan aterm dengan memperhatikan seluruh persyaratan pengambilan jaringan untuk kultur sel punca, dan mendapatkan persetujuan pasien. Kultur sel punca mesenkimal menggunakan metode eksplan. Metode ini dinilai mudah, murah dan mampu menghasilkan sekretom dalam jumlah banyak. Tali pusat yang diambil adalah sepanjang 5 cm yang dekat dengan bayi. Tali pusat didekontaminasi dengan 0.5%

povidone-iodine dengan phosphate buffer saline pH 7.4. Tali pusat kemudian didiseksi untuk membuang vena dan arteri, kemudian dipotong kecil (2 mm

2

) dan ditempatkan dalam cawan kultur. Bagian Wharton Jelly menempel pada dasar cawan kultur. Media terkondisi dituangkan ke cawan kultur menggunakan medium standar DMEM dengan glukosa, lisat platelet manusia, dan l-glutamin hingga potongan tali pusat terendam penuh tetapi tidak mengambang. Penilaian terhadap berhasil tumbuhnya sel punca dilakukan pada setiap pasase. Setelah konfluensi didapatkan lebih dari 80% sel punca dipanen dan dilakukan uji karakteristik (CD90, CD105, CD73) dengan flowsitometri.

Pada penelitian ini, benih sel punca dikultur hingga kemudian pada pasase ketiga dan keempat setelah konfluensi optimal sekretom diambil dari media terkondisi dan kemudian disentrifugasi 6000 rpm selama 15 menit.

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa sekretom sel punca mesenkimal mampu mengobati lupus, serta memperbaiki plasenta dan luaran janin. Sekretom sel punca mesenkimal telah terbukti secara bermakna mampu menurunkan kadar serum antibodi lupus yaitu anti-dsDNA dan antibodi antifosfolipid yaitu Anticardiolipin Antibody (ACA) hingga kembali normal. Hasil tersebut diduga didapatkan melalui kemampuan imunomodulator sekretom yang kaya akan Hepatocyte Growth Factor (HGF). Komponen sekretom yang kaya akan HGF tersebut mampu menyeimbangkan Th1 dan Th2 serta Treg dan Th17. Sekreteom mampu mencegah pembentukan antibodi melalui supresi maturasi sel B pada jalur aktivitas IL-4 dan IL-5. Sekretom mampu

commit to user

commit to user

(16)

xvi

mencegah stres pada sinsitiotrofoblas melalui kemampuan anti-inflamasi oleh HGF.

Sekretom juga memiliki komponen angiogenesis yang kaya yakni Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). Komponen ini dapat memperbaiki remodeling vaskular plasenta yang diperlihatkan melalui turunnya ekspresi faktor anti-angiogenik (sFlt-1) serta meningkatnya ekspresi faktor angiogenik (PlGF) pada trofoblas plasenta.

Remodeling vaskular yang normal juga dibuktikan melalui kembalinya diameter serta tebal dinding arteria spiralis desidua kepada kondisi normal pasca pemberian sekretom.

Sekretom sel punca mesenkimal terbukti mampu secara bermakna menurunkan kadar ACA serum, terkait dengan sindroma antifosfolipid, hingga kempali pada nilai normal, yang menggambarkan efektivitas terapi terhadap sindroma antifosfolipid. Kondisi ini selanjutnya akan mengakibatkan perbaikan fibrinolisis dan mencegah pembentukan trombus. Rangkaian mekanisme tersebut diduga terjadi melalui penurunan TF, VCAM- 1, ICAM-1, E-Selectin, serta PAI; dan peningkatan Protein C dan S, tPA, serta annexin A

2.

Pada penelitian ini, sekretom sel punca mesenkimal telah terbukti mampu mencegah pembentukan trombus dan deposit fibrin pada vili trofoblas sehingga meningkatkan keselamatan janin dan mengurangi morbiditasnya yaitu hambatan pertumbuhan janin.

Penelitian ini telah menunjukkan bahwa sekretom sel punca mesenkimal dapat menjadi terapi yang baru dan terbarukan bagi kehamilan dengan lupus. Terapi ini dapat menjadi solusi baru bagi kehamilan dengan lupus yaitu dengan menghadirkan kondisi baru pada kehamilan dengan lupus dan sindroma antifosfolipid, berupa jumlah bayi lahir, berat lahir dan panjang lahir yang setara dengan normal.

Sekretom sel punca mesenkimal yang pada awalnya hanya dianggap sebagai limbah produksi sel punca mesenkimal ternyata telah membuktikan kemampuan terapinya yang sepadan dengan efek parakrin sel punca. Sekretom lebih mudah dan murah untuk dibuat, disimpan, didistribusikan dan diberikan dibandingkan dengan sel punca mesenkimal. Belum semua potensi terapi sekretom sel punca mesenkimal dapat dikaji pada penelitian ini sehingga diperlukan penelitian lanjutan dan juga diperlukan penelitian translasional pada manusia. Sekretom sel punca mesenkimal akan menjadi terapi yang baru dan terbarukan di masa kini dan masa yang akan datang bagi dunia Obstetri Ginekologi dan utamanya Kedokteran Fetomaternal, khususnya sebagai terapi kehamilan dengan lupus.

commit to user

commit to user

(17)

xvii

SUMMARY

MESENCHYMAL STEM CELLS SECRETOME AMELIORATES LUPUS, RECOVERS PLACENTA, AND PROVIDES GOOD FETAL OUTCOMES

Muhammad Adrianes Bachnas T501508009

Lupus has been one of the leading problems in obstetrics since recent data shows its prevalence continues to increase, and yet no proper treatment is exist. Steroid and immunosuppressant as the current therapy are not very effective and safe. Novel therapy is emerging — a better and saver therapy that could provide a cure throughout all of the pathomechanism phases.

Only one eight of pregnancy with lupus would have good outcomes without proper treatment. Poor fetal outcomes in lupus are mainly derived from placentation failure. Placentation failure arises from vascular remodeling failure as trophoblasts invade the spiral artery. This process is central to the mechanism of fetal blood supply.

The vascular remodeling process consists mainly of two stages; the first stage is when endothelial cells of the spiral artery transform into functional lining cells with the villous of trophoblast. The second stage is when the trophoblast starts to invade the spiral artery. The chronic inflammatory state in lupus causes oxidative stress that disrupts those two stages. Vascular remodeling disruption would be followed by the increasing levels of the anti-angiogenic factors (sFLt-1) and the decreasing levels of the angiogenic factors (PlGF). The secretome of mesenchymal stem cells (MSCs) has been known for having a plentiful amount of molecules that provide immunomodulatory ability, angiogenesis, anti-inflammation, anti-apoptotic, and also cell regeneration. By this beneficial potency, the secretome of MSCs is expected to have the ability in curing lupus in pregnancy and also in restoring good placentation process and providing good fetal outcomes.

All in vivo studies were undertaken at the Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya. The study met the criteria of PREPARE and ARRIVE guidelines and was approved by the ethical committee of Universitas Airlangga, Surabaya, and Universitas Sebelas Maret, Solo. Healthy female BALB/c mice, weighing 30-40 g, were bred and maintained under standard conditions. Mice were randomly divided using permuted block into three groups: (I) normal, (II) pristane-induced lupus, and (III) pristane-induced lupus with the secretome of MSCs therapy. Every batch consisted of thirty mice and were randomized for three groups, until the minimum sample of seven mice in each group is achieved. Mice in Group I was injected with 0.5-ml normal saline, while Group II and III received a single intraperitoneal injection of 0.5-ml pristane (2,6,10,14-tetramethylpentadecane). After four weeks, all mice underwent clinical examination and laboratory tests to met lupus

commit to user

commit to user

(18)

xviii

criteria. Group I did not meet the criteria for lupus and as the opposite Group II and III met the criteria for lupus.

The next step was to develop pregnancy. Synchronization was done by injecting 5 IU pregnant more serum gonadotropin hormone and 48 hours later were given human chorionic gonadotropin. Mice were then mated with 7- month-old male mice, with 60- 70 g of weight. Pregnancy was confirmed after copulatory plug was seen. Secretome was injected intraperitoneally 0.5-ml to mice in Group III on Day-1 of the pregnancy.

Other groups only received 0.5-ml of saline injection.

Secretome was taken from the third and fourth passage of MSCs culture process.

The human umbilical cord (hUC) was used as the source of MSCs. The umbilical cord was taken from the first healthy pregnancy at term that delivered by C-section after complied with the Helsinki Declaration and signing informed consent. The MSCs were cultured by using the explant method. The umbilical cord was decontaminated in 0.5%

povidone iodine containing phosphate-buffered saline pH 7.4. Umbilical veins and arteries were dissected, and the tissue was chopped into tiny pieces (± 2 mm2 area) and placed in the culture dish. The MSCs were cultured in standard conditioned media using DMEM high glucose supplemented with 5% human platelet lysate and L- glutamine. Antibiotics and antimycotic consisted of penicillin-streptomycin, and amphotericin B was added to culture media to prevent contamination. Conditioned media were collected from third and fourth hUC-MSC passages under normoxic conditions. When the cells had reached 80% of confluency, MSCs were harvested using TrypLe Express. The final concentration of the cells was counted as the conditioned media were collected. The hUC-MSCs were characterized for their surface marker (CD90, CD105, and CD73) using flowcytometry.

The results have shown that the secretome of MSCs has proven to have an excellent therapeutical potential to ameliorate lupus, recovering the placentation process, and providing good fetal outcomes. The secretome of MSCs can modulate the immune system, which is mainly played by the Hepatocyte Growth Factor (HGF). This molecule can potentially inhibit autoreactive lymphocyte proliferation, which plays an essential role during antibody formation. The secretome of MSCs also has the ability to stop B cell maturation by bringing balance between Th1 and Th2 and reducing IL-4 and IL-5 production. The secretome of MSCs also works on suppressing Th17 and stimulating Treg production, which down-regulate the production of MHC that provokes the formation of specific receptors for auto-antibody. The secretome of MSCs has a rich amount of angiogenic factors, essentially the Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) that can reduce inflammation and stimulates endothelial cells regeneration. Thus process will cure syncytiotrophoblast (STB) stress, proven by normal angiogenic factors (PlGF) expression in the placenta and also shown to decrease anti-angiogenic factors expression (sFlt-1). This mechanism will promptly support the vascular remodeling process which is shown by the normal decidual spiral artery diameter and wall thickness. The ability of secretome to decrease anticardiolipin antibody (ACA) production also gives huge benefit. It resulting in good fibrinolysis and low thrombotic state and even in lupus associated with antiphospholipid syndrome.

commit to user

commit to user

(19)

xix

These cascades are a multi-complex process consisting of TF, VCAM-1, ICAM-1, E- Selectin, and PAI suppression; and protein C, protein S, tPA, and annexin A2 enhancement; which at the end provide significant reduction in fibrin deposit and thrombus formation. These findings have been well proven in this study. As the final results, the number of fetuses born was markedly increased, and the fetal growth restriction could also been ameliorated as seen in normal birth-weight and length.

This study has shown the potential role of secretome as a novel therapy for pregnancy complicated with lupus. Secretome was previously only known as bio-waste in MSCs culture process but now has become very much valuable. Secretome has many advantages compared to stem cells. It is easier and cheaper to store, handle, and distribute. It is cell-free; it has no concern regarding tumorigenicity and organogenesis disruption. Nevertheless, future research is needed to enrich the scientific evidence on how secretome gives better pregnancy outcomes and also the next step forward to hold clinical trial in humans.

commit to user

commit to user

(20)

xx

ABSTRAK

EFEK SEKRETOM SEL PUNCA MESENKIMAL TERHADAP PERBAIKAN LUPUS, PLASENTA DAN LUARAN JANIN

PADA KEHAMILAN DENGAN LUPUS Muhammad Adrianes Bachnas

Objektif: Luaran janin yang buruk menjadi masalah serius pada kehamilan dengan lupus. Kondisi tersebut terutama terjadi akibat kerusakan plasenta. Sekretom sel punca mesenkimal memiliki efek imunomodulasi, anti-inflamasi, anti-apoptosis, regenerasi sel dan angiogenesis. Efek tersebut diharapkan dapat mengobati lupus, memperbaiki plasenta, serta memberikan luaran janin yang baik.

Metode: Sekretom diambil dari media terkondisi kultur sel punca mesenkimal pada pasase ketiga dan keempat dengan menggunakan metode eksplan berbahan dasar tali pusat manusia. Mencit BALB/c dirandomisasi ke dalam tiga grup hingga tercapai sampel minimal 7 mencit tiap grup. Pada awal penelitian, mencit pada Grup I (kontrol normal ) mendapat injeksi NaCl 0.9% 0.5 ml intraperitoneal sedangkan Grup II (pristan) dan III (sekretom) mendapat injeksi pristan 0.5 ml intraperitoneal. Empat minggu kemudian, mencit dinilai terhadap kriteria lupus. Mencit pada Grup I terlepas dari kriteria lupus sedangkan Grup II dan III memenuhi kriteria lupus. Seluruh mencit kemudian dibuntingkan. Setelah tanda kebuntingan muncul, Grup III mendapat injeksi sekretom 0.5 ml intraperitoneal, sedangkan Grup I dan II mendapat NaCl 0.9% 0.5 ml intraperitoneal. Pada hari ke-16 kebuntingan, tikus diterminasi dan sampel darah, plasenta, serta bayi mencit diambil untuk analisis hasil. Analisis statistik dilakukan dengan ANOVA dan post-hoc test.

Hasil: Sekretom telah terbukti secara bermakna mampu mengobati lupus serta sindroma antifosfolipid dengan menurunkan kadar serum antibodi lupus (anti-dsDNA dan ACA) hingga menjadi normal. Sekretom juga terbukti mampu memperbaiki plasenta dengan meningkatkan ekspresi PlGF dan menurunkan ekspresi sFlt-1;

melebarkan diameter arteria spiralis desidua dan menormalkan tebal dindingnya; serta menurunkan bentukan trombus dan deposit fibrin. Sekretom terbukti mampu menghasilkan jumlah, berat, dan panjang bayi lahir yang normal pada kehamilan dengan lupus.

Kesimpulan: Sekretom sel punca mesenkimal telah terbukti mampu memberikan perbaikan lupus, plasenta dan luaran janin pada kehamilan dengan lupus.

Kata Kunci: sekretom, sel punca mesenkimal, lupus, plasenta, luaran janin

commit to user

commit to user

(21)

xxi

ABSTRACT

MESENCHYMAL STEM CELLS SECRETOME AMELIORATES LUPUS, RECOVERS PLACENTA, AND PROVIDES GOOD FETAL OUTCOMES

Muhammad Adrianes Bachnas

Objectives: The prevalence of autoimmune diseases such as lupus in pregnancy is rising. There is no distinct treatment for this matters. High rate of pregnancy loss and fetal growth restriction in lupus and also associated with antiphospholipid syndrome are huge challenges in obstetrics. Secretome of mesenchymal stem cells contains rich amount of growth factors that can potentially give benefit for immunomodulation, anti- inflammation, anti-apoptotic, tissue repair, and angiogenesis process. These capabilities are expected to produce significant therapeutical results for pregnancy complicated with lupus.

Methods: Secretome was preserved from the 3rd and 4th passage of conditioned media used in stem cells culture process. The human umbilical cord was chosen as the source of mesenchymal stem cells. Mice were randomly distributed into three groups.

Minimum sample of seven mice in each group should be achieved. Group I was the normal pregnancy (control), Group II was pristane-induced lupus and Group III was pristane-induced lupus pregnancy with secretome therapy. At the beginning of the study, Group I was injected with 0.5-ml normal saline, intraperitoneally; while Group II and III received pristane. After 4 weeks, mice were evaluated to meet lupus criteria for Group II and III and lupus-free for Group I. The next procedure was to develop pregnancy. Group III received intraperitoneal injection of 0.5-ml secretome and others received saline, after the pregnancy was confirmed. Pregnancy was terminated on Day- 16, blood; placenta; and pups were collected and analyzed. ANOVA and post-hoc test were used for statistical analysis.

Results: Secretome has significantly reduced anti-dsDNA and ACA serum levels in pregnancy complicated with lupus to equal normal. Secretome was proven to restore good placentation process by providing normal angiogenic and anti-angiogenic factors (PlGF and sFlt-1 respectively) and also resulting on normal diameter and wall- thickness of decidual spiral artery. Secretome has also markedly prevented thrombus and fibrin deposits in lupus associated with antiphospholipid syndrome. As the final results, secretome has proven its potency on increasing the numbers of surviving fetus and prevented fetal growth restriction, showed by normal birth weight and length.

Conclusions: Secretome derived from the human umbilical cord mesenchymal stem cells is a promising novel therapy for pregnancy complicated with lupus, by ameliorating lupus, recovering placenta, and providing good fetal outcomes.

Keywords: secretome, mesenchymal stem cells, lupus, placenta, fetal outcomes

commit to user

commit to user

(22)

xxii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN SUSUNAN TIM PROMOTOR ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PANITIA PENGUJI ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

RINGKASAN ... xiv

ABSTRAK ... xx

DAFTAR ISI ... xxii

DAFTAR TABEL ... xxvii

DAFTAR GAMBAR ... xxix

DAFTAR DIAGRAM ... xxx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxxi

DAFTAR SINGKATAN ... xxxii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Keaslian Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 13

A. Landasan Teori ... 13

1. Lupus Eritematosus Sistemik/ Lupus ... 13

a. Definisi Lupus ... 13

b. Epidemiologi Lupus ... 14

c. Penegakan Diagnosis Lupus ... 15

d. Eksaserbasi Lupus ... 25

2. Kehamilan Dengan Lupus ... 26

a. Patologi Lupus Dalam Kehamilan ... 26

b. Flare Pada Kehamilan Dengan Lupus ... 28

c. Medikamentosa Kehamilan Dengan Lupus ... 30

commit to user

commit to user

(23)

xxiii

d. Komplikasi Lupus Terhadap Ibu dan Janin ... 33

3. Anti-dsDNA ... 40

4. Anticardiolipin Antibody (ACA) ... 42

5. Angiogenik (PlGF) dan Antiangiogenik (sFlt-1) Pada Lupus ... 44

6. Plasenta Pada Lupus dan Gambaran Histopatologi ... 48

7. Mencit Model Lupus dengan Induksi Pristan ... 50

8. Sekretom Sel Punca Mesenkimal ... 53

a. Peran Hepatocyte Growth Factor Pada Sekretom ... 59

b. Peran Vascular Endothelial Growth Factor Pada Sekretom ... 61

c. Efek Imunomodulasi dan Anti-inflamasi ... 64

d. Efek Anti-apoptosis ... 66

e. Efek Penyembuhan Luka dan Perbaikan Jaringan ... 67

f. Efek Angiogenesis ... 67

g. Keunggulan Sekterom Sebagai Terapi Bebas Sel ... 69

h. Kelemahan Sekterom Sebagai Terapi Bebas Sel ... 70

9. Hepatocyte Growth Factor ... 72

a. Peran Imunomodulasi Oleh HGF ... 73

b. Peran Anti-inflamasi Oleh HGF ... 77

c. Peran Anti-apoptotik dan Regenerasi Sel Oleh HGF ... 80

10. Vascular Endothelial Growth Factor ... 82

a. Peran Angiogenesis Oleh VEGF ... 83

b. Peran Perbaikan Remodeling Vaskular oleh VEGF ... 86

c. Jalur SDF-1 Pada VEGF ... 88

B. Kerangka Teori ... 91

BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 99

A. Kerangka Konseptual Penelitian ... 100

B. Hipotesis ... 100

commit to user

commit to user

(24)

xxiv

BAB IV. METODE PENELITIAN ... 102

A. Jenis Penelitian ... ... 102

B. Rancangan Penelitian ... ... 102

C. Bagan Rancangan Penelitian ... ... 106

D. Alur Penelitian ... 107

E. Penjelasan Alur Penelitian ... 108

F. Waktu Penelitian ... 109

G. Tempat Penelitian ... 109

H. Subyek Penelitian ... 109

I. Besar Sampel Pnelitian ... 113

J. Kelompok Penelitian ... 114

K. Variabel Penelitian ... 116

1. Variabel Bebas ... 116

2. Variabel Terikat ... 116

3. Variabel Terkontrol ... 117

L. Definisi Operasional ... 117

1. Sekretom Sel Punca Mesenkimal ... 117

2. Pristan ... 118

3. Kadar anti-dsDNA Serum ... 118

4. Kadar ACA Serum ... 118

5. Ekspresi PIGF Plasenta ... 118

6. Ekspresi sFlt-1 Plasenta ... 119

7. Deposit Fibrin Vili Trofoblas ... 119

8. Trombus Vili Trofoblas ... 119

9. Diameter Arteria Spiralis Desidua ... 120

10. Tebal Dinding Arteria Spiralis Desidua ... 120

11. Jumlah Bayi Lahir ... 120

12. Berat Bayi Lahir ... 121

13. Panjang Bayi Lahir ... 121

M. Cara Kerja ... 121

1. Sekretom Sel Punca Mesenkimal ... 121

2. Injeksi Intraperitoneal ... 121

3. Pengambilan Serum ... 123

4. Teknik Mengorbankan Mencit ... 123

5. Pengambilan Plasenta ... 123

6. Pengambilan Janin ... 124

7. Teknik Pembuatan Preparat Histologis ... 124

commit to user

commit to user

(25)

xxv

8. Teknik Pemeriksaan ELISA ... 125

9. Teknik Pewarnaan Imunohistokimia ... 125

N. Analisis Data ... 127

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 129

A. Hasil Penelitian ... 129

1. Perbandingan Kadar Anti-dsDNASerum Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 130

2. Perbandingan Kadar ACA Serum Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 132

3. Perbandingan Ekspresi PIGF Plasenta Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 133

4. Perbandingan Ekspresi sFlt-1 Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 136

5. Perbandingan Deposit Fibrin Vili Trofoblas Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 139

6. Perbandingan Trombus Vili Trofoblas Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 142

7. Perbandingan Diameter Arteria Spiralis Desidua Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 145

8. Perbandingan Tebal Dinding Arteria Spiralis Desidua Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 148

9. Perbandingan Jumlah Bayi Lahir Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 151

10. Perbandingan Berat Bayi Lahir Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 153

11. Perbandingan Panjang Bayi Lahir Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 155

B. Pembahasan ... 156

1. Pendekatan Konsep Ontologi ... 158

2. Pendekatan Konsep Epistemologi ... 163

a. Perbaikan Lupus Setelah Pemberian Sekretom Sel Punca Mesenkimal ... 163

1) Penurunan Kadar Anti-dsDNA Serum ... 163

2) Penurunan Kadar ACA Serum ... 166

b. Perbaikan Plasenta Setelah Pemberian Sekretom Sel Punca Mesenkimal ... 167

commit to user

commit to user

(26)

xxvi

1) Peningkatan Ekspresi PIGF Plasenta ... 167

2) Penurunan Ekspresi sFlt-1 Plasenta ... 169

3) Penurunan Deposit Fibrin Vili Trofoblas ... 171

4) Penurunan Trombus Vili Trofoblas ... 172

5) Peningkatan Diameter Arteria Spiralis Desidua ... 173

6) Penurunan Tebal Dinding Arteria Spiralis Desidua ... 176

c. Perbaikan Luaran Janin Setelah Pemberian Sekretom Sel Punca Mesenkimal ... 177

1) Peningkatan Jumlah Bayi Lahir ... 177

2) Peningkatan Berat Bayi Lahir ... 178

3) Peningkatan Panjang Bayi Lahir ... 179

3. Pendekatan Konsep Aksiologi ... 180

4. Nilai Kebaruan Penelitian ... 181

5. Keterbatasan Penelitian ... 183

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 185

A. Kesimpulan ... ... 185

B. Saran ... ... 187

DAFTAR PUBLIKASI HASIL PENELITIAN DISERTASI ... 189

DAFTAR PUSTAKA ... 190

LAMPIRAN ... 214

commit to user

commit to user

(27)

xxvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian ... 8

Tabel 2.1. Kriteria Diagnosis Lupus ACR'97 ... 16

Tabel 2.2. Klasifikasi SLE Sesuai Kriteria SLICC'12 ... 20

Tabel 2.3. Kriteria SLICC'15 Untuk Diagnosis SLE ... 22

Tabel 2.4. Asesmen Flare Lupus Pada Kehamilan ... 28

Tabel 2.5. Perbedaan Preeklamsia Dengan Nefritis Lupus ... 37

Tabel 5.1. Pemeriksaan Klinis dan Laboratoris Mencit Empat Minggu Pasca Pemberian Pristan Sebelum Dibuntingkan ... 129

Tabel 5.2. Perbandingan Kadar Anti-dsDNA Serum Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 131

Tabel 5.3. Perbandingan Kadar ACA Serum Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 132

Tabel 5.4. Skala Semi-Kuantitatif IRS. ... 134

Tabel 5.5. Perbandingan Ekspresi PIGF Plasenta Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 135

Tabel 5.6. Perbandingan Ekspresi sFlt-1 Plasenta Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 138

Tabel 5.7. Sistem Skoring Gibson-Corley untuk Deposit Fibrin. ... 140

Tabel 5.8. Perbandingan Deposit Fibrin Vili Trofoblas Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 141

Tabel 5.9. Sistem Skoring Gibson-Corley untuk Trombus. ... 143

Tabel 5.10. Perbandingan Trombus Vili Trofoblas Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 144

Tabel 5.11. Perbandingan Diameter Arteria Spiralis Desidua Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. 147 Tabel 5.12. Perbandingan Tebal Dinding Arteria Spiralis Desidua Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. 150 Tabel 5.13. Perbandingan Jumlah Bayi Lahir Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 152 Tabel 5.14. Perbandingan Berat Bayi Lahir Mencit Bunting Normal,

commit to user

commit to user

(28)

xxviii

Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 153 Tabel 5.15. Perbandingan Panjang Bayi Lahir Mencit Bunting Normal,

Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 155

commit to user

commit to user

(29)

xxix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Mekanisme Kerja VEGF Dalam Memperbaiki

Angiogenesis Plasenta ... 64 Gambar 5.1. Perbandingan Gambaran Imunohistokimia Ekspresi

PIGF Plasenta Mencit Bunting Normal, Lupus, dan

Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 135 Gambar 5.2. Perbandingan Gambaran Imunohistokimia Ekspresi sFlt-1

Plasenta Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus

Dengan Terapi Sekretom ... 138 Gambar 5.3. Perbandingan Gambaran Deposit Fibrin Vili Trofoblas

Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan

Terapi Sekretom ... 141 Gambar 5.4. Perbandingan Gambaran Trombus Vili Trofoblas

Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan

Terapi Sekretom ... 144 Gambar 5.5. Perbandingan Gambaran Diameter Arteria Spiralis Desidua

Mencit Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan

Terapi Sekretom ... 147 Gambar 5.6. Teknik Pengukuran Tebal Dinding Arteria Spiralis ... 149

commit to user

commit to user

(30)

xxx

DAFTAR DIAGRAM

Halaman Diagram 5.1. Perbandingan Kadar Anti-dsDNA Serum Mencit Bunting

Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 131 Diagram 5.2. Perbandingan Kadar ACA Serum Mencit Bunting Normal,

Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom ... 133 Diagram 5.3. Perbandingan Ekspresi PIGF Plasenta Mencit Bunting

Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 136 Diagram 5.4. Perbandingan Ekspresi sFlt-1 Plasenta Mencit Bunting

Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 139 Diagram 5.5. Perbandingan Deposit Fibrin Vili Trofoblas Mencit Bunting

Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 142 Diagram 5.6. Perbandingan Trombus Vili Trofoblas Mencit Bunting

Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 145 Diagram 5.7. Perbandingan Diameter Arteria Spiralis Desidua Mencit

Bunting Normal, Lupus, dan Lupus dengan Terapi Sekretom. 148 Diagram 5.8. Perbandingan Tebal Dinding Arteria Spiralis Desidua Mencit

Bunting Normal, Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. 150 Diagram 5.9. Perbandingan Jumlah Bayi Lahir Mencit Bunting Normal,

Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 152 Diagram 5.10. Perbandingan Berat Bayi Lahir Mencit Bunting Normal,

Lupus, dan Lupus dengan Terapi Sekretom. ... 154 Diagram 5.11. Perbandingan Panjang Bayi Lahir Mencit Bunting Normal,

Lupus, dan Lupus Dengan Terapi Sekretom. ... 156

commit to user

commit to user

(31)

xxxi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Kelaikan Etik Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Airlangga ... 214

Lampiran 2. Kelaikan Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret . ... 215

Lampiran 3. Dokumentasi Pembuatan Sekretom Sel Punca Mesenkimal ... 216

Lampiran 4. Dokumentasi Proses Penelitian pada Hewan Uji ... 223

Lampiran 5. Data Penelitian - Sebelum Dibuntingkan ... 225

Lampiran 6. Data Hasil Penelitian ... 227

Lampiran 7. Data Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ... 239

commit to user

commit to user

(32)

xxxii

DAFTAR SINGKATAN

ACA : Anti Cardiolipin Antibody ACE : Angiotensin Converting Enzyme ACL : Anti Cardio Lipin

ACR : American College of Rheumatology ADSC : Adipose Derived Stem Cells

anti-dsDNA : Anti Double Stranded DNA

APAF-1 : Apoptotic Peptidase Activating Factor 1 APC : Antigen Presenting Cells

aPL : Antibodi Antiphospholipid APS : Antiphospholipid Syndrome AT : Angiotensin

BAFF : B-cell Activating Factor BCR : B-cell Receptor

BDNF : Brain Derived Neurotrophic Factor bFGF : Basic Fibroblast Growth Factor BILAG : British Isles Lupus Assessment Group BMSEL : Bone marrow SEL

BPPS : Biophysical Profile Score C1q : Complement Component 1q

C2 : Complement Component 2

C3 : Complement Component 3

C3a : Complement Component 3a C3H : Complement Component 3H C4 : Complement Component 4 C57BL/ 6 : Complement Component 57BL/ 6 C57Bl6 : Complement Component 57Bl6 C5a : Complement Component 5a

CB : Centroblast

CBS : Cystathione β-syntase

CC : Centrocyte

CCL7 : Chemokine Ligand 7 CHB : Congenital Heart Block

CM : Conditioned Media

CNTF : Ciliary Neurotrophic Factor

commit to user

commit to user

(33)

xxxiii

CO

2

: Carbon Dioxide CpG : 5'CPhosphateG3' CSE : Cystathionine γ-Lyase

CSE mRNA : Cystathionine γ-Lyase Messenger RNA CSF-1 : Colony Stimulating Factor 1

CXCL10 : Chemokine CXC Motif Ligand 10 CXCL12 : Chemokine CXC Motif Ligand 12 DC : Dendritic Cells

DNA : Deoxyribo Nucleic Acid dNK : Decidual Natural Killer DPSC : Dental Pulp Stem Cells DVT : Deep Vein Thrombosis EC : Endothel Cells

EDTA : Ethylenediaminetetraacetic acid EGFR : Epidermal Growth Factor Receptor EKG : Elektro Kardio Grapfi

ELISA : Enzyme-Linked Immunosorbent Assay Eng : Endogline

EVT : endovaskuler tropoblast FDA : Food and Drug Administration FDC : Follicular Dendritic Cells FGF : Fibroblast Growth factor FGR : Fetal Growth Restriction H

2

S : Hydrogen Sulfide

Hb : Hemoglobin

HB- EGF : Heparin Binding Epidermal Growth Factor HbF : Hemoglobin Fetal

hCG : Human Chorionic Gonadotropin

HELLP : Hemolysis, Elevated Liver Enzymes, Low Platelet HGF : Hepatocyte Growth Factor

HIF-1α : Hypoxia Inducible Factor-1α

HLA : Human Leucocyte Associated Antigen hUCPVC : Human Umbilical Cord Perivascular Cells

IC : Immune Cells

ICAM-1 : Intercellular Adhesion Molecule 1 IFN-g : Interferon Gamma

IgG : Immunoglobulin G

commit to user

commit to user

(34)

xxxiv

IgM : Immunoglobulin M

IL : Interleukin

IP : Inducible Protein

IPS : Interferon-β Promoter Stimulator IRF : Interferon Regulatory Factor

ITP : Idiophatic Thrombocytopenic Purpura IUFD : Intra Uterine Fetal Death

IUGR : Intra Uterine Growth Restriction IVIG : Intravenous Immunoglobulin KDR : Kinase Insert Domain Receptor LAC : Lupus Anti Coagulant

LAI : Lupus Activity Index LAP : Latency Associated Protein LES : Lupus Eritematosus Sistemik LMWH : Low Molecular Weight Heparin LSD : LeastSignificantDifference MAC : Membrane Attack Complex MC : Messangial Cells

MCF7 : Michigan Cancer Foundation-7 MCP-1 : Monocyte Chemotactic Protein-1

MDA : Melanoma Differentiation Associated Protein

MEX-SLEDAI: Mexican Version of the Systemic Lupus Erythematosus Disease Activity Index

MHC : Major Histocompatibility Complex MIF : Macrophage Migration Inhibitory Factor MIP-1α : Macrophage Inflammatory Protein 1 Alpha MMP : Matrix Metallo Proteinase

mRNA : Messenger RNA

MSC : Mesenchymal Stem Cells NFκB : Nuclear Factor Kappa B NGF : Nerve Growth Factor NLS : Neonatal Lupus Syndrome NO : Nitric Oxide

nRNP : Soluble Cellular Ribonucleoproteins NSAID : Non Steroid Anti Inflammatory Drugs NT-3 : Neurotrophin-3

O

2 :

Oxygen

commit to user

commit to user

(35)

xxxv

OX40L : Ligand for CD134 PAG : Propargyglycine

PAI-1 : Plasminogen Activator Inhibitor-1

PC : Plasma Cells

PDGF : Platelet Derived Growth Factor PE : Preeclampsia

PGA : Physician Global Assessment PlGF : Placental Growth Factor PMN : Polimorphonuclear

PMSG : Pregnant More Serum Gonadothropin RAAS : Renin Angiotensin Aldosteron

RSCM : Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo RSHS : Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah SAP : Serum Amyloid Protein SCF : Stem Cell Factor

sFlt-1 : Soluble Fms Like Tyrosine Kinase Type 1 SHP-1 : Protein-Tyrosine Phosphatase

SLAM : Systemic Lupus Activity Measure SLE : Systemic Lupus Erythematosus.

SLEDAI : Systemic Lupus Erythematosus Disease Activity Index SLICC : Systemic Lupus International Collaborating Clinics SOX2 : Sex Determining Region Y Box 2

STMB : Syncytiotrophoblast Microvillous TCR : T Cells Receptor

TGF : Tumor Growth factor Th : T helper

Treg : T regulator

TIMP-1 : Tissue Inhibitor Metallo Proteinase-1 TLR : Toll Like Receptor

TMB : Transient Monocular Blindness TMPD : Tetra MethylPenta Decane TNF : Tumor Necrosing Factor

TRIF : TIR Domain Containing Adapter Inducing Interferon-β TTP : Thrombotic Thrombocytopenic Purpura

TxA2 : Thromboxan A2

UFH : Unfractionated Heparin

commit to user

commit to user

(36)

xxxvi

USG : Ultrasonography

UV : Ultraviolet

VCAM-1 : Vascular Cell Adhesion Molecule VE : Vascular Endothelial

VEGF : Vascular Endothelial Growth Factor

VEGFR : Vascular Endothelial Growth Factor Receptor vWF : von Willebrand Factor

commit to user

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi temperatur menunjukkan bahwa situs yang menarik untuk pemanfaatan sumber daya panas bumi di lapangan terletak di arah NW, W, dan SW dari baik pad LHD-4 dan W dan SW

Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya pergaulan tidak sehat, remaja perlu diberi pendidikan mengenai dampak pergaulan tidak sehat dan memberi pendidikan

Pada komponen kegiatan pengolahan (agroindustri) usaha perikanan, desa yang memiliki potensi pengembangan adalah Desa Tluwuk, Desa Kepoh, Desa Sambilawang, Desa

Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah manajemen laboratorium IPA (Biologi, Fisika, dan Kimia) di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 kota Yogyakarta yang

Dalam hal ini, skenario lebih mungkin adalah bahwa investor hanya akan menarik uang mereka dari bank dan menaruhnya ke dalam reksa dana yang aman diinvestasikan di Treasury

Maturing industry adalah industri yang pertumbuhannya telah bergerak dari pesat menjadi lambat dan semua pembeli potensial telah menjadi pengguna produk industri tersebut. Beberapa

R.Wilopo Ak.,M.Si sebagai Dosen Wali yang telah membantu penulis dalam proses kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Dr.Dra.Rovila