• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS JEMBER"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

(2)

Setiap komponen yang terlibat harus dikontrol, komponen tersebut meliputi guru, teknisi laboratorium dan fasilitas alat laboratorium, materi kegiatan laboratorium, bentuk dan model kegiatan

laboratorium, sistim penilaian kegiatan laboratorium dan sistem penilaian hasil belajar IPA itu sendiri

LABORATORIUM ???

Laboratorium mempunyai peran sentral di sekolah lanjutan yaitu sebagai tempat ditemukannya fakta, prinsip dan tempat diujinya konsep dan teori

(3)

Inventarisasi alat pada laboratorium biologi

Alat-alat untuk perlengkapan Laboratorium Biologi sangat banyak ragamnya. Dalam perencanaan suatu Lab. hal yang perlu untuk

dipertimbangkan untuk melengkapi alat dan perlengkapan antara lain:

- pemilihan jenis dan spesifikasi alat - harga

- kegunaan

Berdasarkan sifatnya alat dan bahan dapat dikelompokkan menjadi:

- Sediaan

- Bahan kimia - Alat optik

- Alat percobaan - Alat teknis ringan

Inventarisasi alat pada

laboratorium biologi

(4)

Berdasarkan bahan dan kegunaannya alat dapat

dikelompokkan:

(5)

PENGKODEAN PERALATAN

Berisi nomer klasifikasi peralatan sesuai dengan sistem inventarisasi

.

B D 8 A 2 1

Lab. Biologi

Alat Dasar

Alat Optik/

Mikroskop

Almari (A)/ Rak (R)/ Laci (L)

Almari (A) / Rak (R) / Laci (L) Nomer 2

Sub Almari, Sub Rak, Sub Laci nomer 1

(6)

Penggolongan Alat Dasar (KODE D)

1. Alat yang terbuat dari besi: pembakar, neraca teknis, klem, ring, kasa, penjepit.

2. Alat yang terbuat dari gelas: labu ukur, tabung reaksi, corong, pipet, botol, labu distilasi, kondensor, erlemeyer.

3. Alat yang terbuat dari kayu: penjepit tabung reaksi, rak tabung reaksi, dll.

4. Alat yang terbuat dari plastic: gelas kimia plastic, gelas ukur plastic, dll 5. Alat yang terbuat dari porselin: cawan, lumping dan alu, tungku, dll.

6. Alat yang terbuat dari karet: karet hisap, sarung tangan, sumbat botol.

7. Alat listrik: transformator, adaptor, power supply, stabilisator, dll.

8. Golongan optic: teropong, lensa, filter cahaya, Mikroskop dll.

9. Bahan dasar: bahan elektronika (potensiometer, resistor, baterai dll).

B D 8 A 2 1

(7)

Pengelompokan Alat Instrumen (Kode I)

Alat ini biasa dipakai untuk mengukur, biasanya terdiri dari jenis alat elektronik dan optic. Sebagai contoh neraca analitik, mikroskop, oven, konduktivity-meter, pH meter, ampere-meter, volt-meter, multimeter, dll.

Penggolongan alat Instrumen dibagi menjadi 3:

1. Elektronik/Listrik.

2. Optik 3. Magnet

B I 2 A 2 1

(8)

Penggunaan Alat Penunjang (KODE P).

Yang termasuk alat penunjang adalah sarung tangan, stop watch, kaca mata, kabel, dan serbet.

Penggolongan alat penunjang dibagi menjadi:

1. Gelas 2. Karet 3. Listrik

B P 3 A 2 1

(9)

Tempat Penyimpanan

1. A = Almari 2. R = Rak

3. L = Laci

(10)

Memelihara dan merawat alat bukan berarti alat-alat disimpan dengan baik agar alat-alatnya senantiasa dalam keadaan utuh, tetapi alat-alat tersebut tetap dapat digunakan secara rutin dan agar tahan lama tentunya dilakukan pemeliharaan yang cermat. Dalam hal ini yang dimaksud dengan pemeliharaan ialah:

1. penggunaan dengan tepat

2. penyimpanan, termasuk menjaga kebersihan alat 3. penyusunan

4. penghindaran pengaruh lingkungan yang merugikan alat PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN

ALAT BIOLOGI

(11)

1. Tabung Reaksi

Digunakan untuk mencampur dan atau memanaskan zat-zat dalam jumlah kecil. Jika dipakai sebagai wadah dari suatu zat yang dipanasi, tabung reaksi harus dipegang dengan penjepit atau klem. Pada waktu memanasi tabung reaksi harus dalam kedudukan miring diatas nyala api. Jangan sekali-kali mulut tabung reaksi yang dipanasi itu menghadap kepada diri sendiri atau orang lain.

2. Pipet

Jika pipet berisi cairan ditegakkan dan ujung atasnya ditutup dengan jari telunjuk, cairan dalam pipet itu tidak akan keluar. Jika telunjuk diangkat, cairan akan keluar. Untuk

mengetahui berapa jumlah cairan yang dikeluarkan dari pipet, pipet itu harus dalam kedudukan tegak (vertikal)

(12)

Cara membaca skala nada alat pengukur

1. Arah penglihatan harus tegak lurus terhadap bidang yang memuat pembagian skala. Arah penglihatan yang miring akan menghasilkan pembacaan yang tidak tepat. Cara membaca skala seperti itu berlaku untuk semua alat pengukur. Misalnya tabung pengukur, pipet, buret, termometer, barometer, neraca dan stopwatch

2. Meniskus yang cekung hendaknya dibaca pada bagian yang terendah. Meniskus yang cembung misalnya air raksa dalam tabung kaca, harus dibaca pada bagian yang tertinggi.

Cekung

Cembung

(13)

.3.

Alat pemanas

Lampu spiritus banyak dipakai untuk praktikum. Jaga jangan sampai terjadi kebocoran. Untuk memadamkan, letakkan kembali tutupnya, jangan ditiup. Untuk melelehkan atau melunakkan kaca (misalnya untuk

membengkokan pipa kaca) diperlukan panas yang tinggi. Ini dapat diperoleh dengan menggunakan pembakar gas

. 4.

Alat seksi

Skalpel terutama digunakan untuk mengiris. Pinset untuk menjepit. Spatula untuk mengangkat sesuatu yang mungkin rusak jika menggunakan scalpel atau pinset. Untuk melakukan

pembedahan hewan, ujung gunting yang tumpul yang boleh

masuk kedalam, ini untuk menjaga jangan sampai ada kerusakan yang tidak dikehendaki. Setelah selesai digunakan, alat seksi

dibersihkan cukup dilap dengan kain lap yang halus yang

sebelumnya dibasahi dengan sedikit alkohol. Letakkan kembali ke kotak dalam keadaan benar-benar kering untuk menghindari karat

(14)

MIKROSKOP

Mikroskop (Latin: micro = kecil, scopium = penglihatan), merupakan salah satu alat Bantu yang sering digunakan dalam pembuatan dan pengamatan preparat mikroskopis.

Fungsi mikroskop adalah untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus.

Ada berbagai macam mikroskop, yang sering digunakan dalam kegiatan pembuatan preparat mikroskop cahaya, baik yang berlensa okuler tunggal atau yang dikenal dengan mikroskop monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal sebagai mikroskop binokuler. Mikroskop ini hanya dapat memberikan bayangan benda yang bersifat dua dimensi, yakni yang tampak hanya panjang dan lebarnya saja. Benda yang akan diamati harus berukuran kecil dan tipis agar dapat ditembus oleh cahaya.

(15)

Bagian-bagian Mikroskop

Bagian Mekanis: statif, revolver, sekrup pengatur tubus kasar dan halus, sekrup

pengatur kondensor, sekrup pengatur posisi gelas benda, meja/panggung, penyangga, penjepit

Bagian Optik: cermin, lensa obyektif, lensa okuler, lensa kondensor dan diafragma.

Cermin: untuk memantulkan cahaya dari

sumber cahaya ke benda yang akan diamati.

Permukaan data: sumber cahaya cukup

terang/kuat (dari sinar matahari langsung) dan apabila intensitas cahaya kurang (misalnya dari lampu/ sinar matahari tidak langsung) maka dipergunakanlah cermin cekung

(mengumpulkan dan memantulkan cahaya.)

(16)

Lensa kondensor: merupakan kombinasi dari dua lensa yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke benda yang sedang diamati. Letaknya diantara meja obyek dan cermin, dapat digerakkan keatas/bawah sesuai dengan kekuatan sinar yang kita inginkan

Diafragma: mengatur intensitas cahaya yang diperlukan pada waktu sedang mengamati benda

Lensa obyektif: terletak pada suatu piringan yang dapat diputar, disebut revolver, berada dibawah tabung. Merupakan lensa yang dekat dengan obyek yang sedang diamati Jumlah lensa obyektif tergantung dari kualitas mikroskop.

Pada umumnya dijumpai mikroskop tiga lensa obyektif yaitu 5X, 10X, dan 40X.

Pada batang lensa obyektif tertera angka ataupun tulisan yang perlu diperhatikan, misalnya pada lensa obyektif dengan kekuatan perbesaran 40X tertera informasi sebagai berikut:

Plan 40/0.65 160/0.17

(17)

Plan 40/0.65 160/0.17

Angka-angka ataupun tulisan tersebut menunjukkan pengertian sebagai berikut:

Plan: plan akromatis

40: angka yang menunjukkan kemampuan untuk membesarkan bayangan

0.65: NA (Numerical Aperture), angka menunjukkan kemampuan lensa untuk menghimpun cahaya

160: angka yang menunjukkan panjang dalam milimeter

0.17: angka yang menunjukkan tebalnya penutup yang cocok digunakan untuk perbesaran tersebut

(18)

Lensa Okuler:Terletak di bagian atas tabung, berdekatan dengan mata apabila seseorang melihat dengan mikroskop. Lensa okuler dengan mudah dapat dilepaskan dari tabung. Pada lensa okuler tertera angka-angka yang menunjukkan kemampuannya untuk membesarkan. Pada umumnya angka- angka tersebut berkisar 6X, 10X, !2,5X, dan 15X. Pembesaran total sebuah mikroskop dapat diperoleh dengan mengalikan angka-angka pada lensa obyektif dan lensa okuler yang digunakan

Cara Menggunakan Mikroskop A. Cara memegang

B. Perbesaran lemah ke kuat

C. Penggunaan minyak imersi. Bila dikehendaki perbesaran yang lebih kuat lagi (1000X keatas). Cara meletakkan minyak imersi: putarlah revolver sehingga terdapat ruang yang cukup antara preparat mikroskopis dengan lensa obyektif. Teteskan minyak imersi di bagian tengah preparat tempat terdapat benda yang akan diamati. Hindari terjadi gelembung udara pada minyak imersi tersebut. Setelah selesai segera bersihkan dengan Xilol

(19)

Membersihkan Mikroskop

Alat yg diperlukan: kertas lensa, lap linen yang halus, lap dari kain flannel.

Sebelum mikroskop digunakan mengamati preparat mikroskopis, bersihkan dahulu lensa okuler, lensa obyektif, cermin dan kondensor.

Jangan memegang lensa atau bagian-bagian optik karena jari dapat meninggalkan bekas sidik jari berminyak.

Untuk membersihkan tetes-tetes minyak ataupun bekas kanada balsam pergunakan lap halus yang telah dibasahi xilol dan setelah itu segera dikeringkan

Pemeliharaan Mikroskop

Mikroskop harus selalu diangkat dan dibawa dalam posisi tegak dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain

menyangga pada dasar atau kakinya.

Setelah selesai maka mikroskop harus ditegakkan kembali

(20)

Pengukuran Mikroskopis/Mikrometri

Kallibrasi skala pada micrometer okuler dengan skala pada micrometer panggung dengan cara sebagai berikut: 50 skala micrometer = 7 skala besar micrometer panggung + 2 skala kecil micrometer panggung.

skala besar micrometer panggung = 0,1 mm

1 skala kecil micrometer panggung = 0,01 mm,

Berarti 50 skala micrometer okuler = 72 skala kecil micrometer panggung. Artinya 50 skala = 720 . Jadi skala micrometer okuler adalah 720 : 50 = 14.4 

Penghitungan Luas Bidang Pandang

.

Ukur diameter bidang pandang dengan menggunakan bantuan pengamatan kertas huruf.

(21)

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri

Pengaruh penerapan model pembelajaran POE dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari soal pretest memperoleh rata-rata 55,77 menjadi 82 diperoleh dari

Tidak adanya pengaruh secara signifikan minat belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disebabkan pada siswa kelas eksperimen terlalu banyaknya kegiatan yang

Data instrument diperoleh dengan menggunakan instrument berupa hasil tes belajar. Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari sebelumnya.

Peningkatan ini juga membuktikan bahwa ingatan siswa tentang konsep-konsep ataupun pengetahuannya yang sudah pernah didapat tetap ada dalam ingatannya (tidak mudah

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kacang hijau (Phaseolus radiatus), susu skim bubuk merk Indomilk Calci Skim, madu, starter yoghurt Streptococcus

Menurut Yuberti (2013), program PPL menjadi sarana pembelajaran mahasiswa dan mengaplikasikan keseluruhan kemampuannya dalam mengelola kelas dan menyelenggarakan

103 Standar Operasional Prosedur Keterangan Lulus Mata Kuliah Syarat Minimal SKS dan Nilai Untuk Melaksanakan Tugas Akhir No Kegiatan Unit Dokumen yang digunakan Waktu Mahasiswa