• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DI MAHARZI LAUNDRY YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DI MAHARZI LAUNDRY YOGYAKARTA. Naskah Publikasi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DI MAHARZI LAUNDRY YOGYAKARTA

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Rahemas Galuh Rachma Shulika 08.12.3361

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2012

(2)
(3)

INFORMATION SYSTEM AT MAHARZI LAUNDRY YOGYAKARTA

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DI MAHARZI LAUNDRY YOGYAKARTA

Rahemas Galuh Rachma Shulika Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Development of the world in this millennium era very rapidly, especially in the field of information technology. Levels of speedand accuracy of the information is very large because it must beadequate information technology support. Similarly, the laundry business service implemented a computerized system that generates information quickly, just as well have strated in the doing.

This Laundry Maharzi applied, with a kilogram package system wasless accurate manual which is now turning to computerized system that can be relied upon for accuracy.

Because in the manual system of recording data should be very careful, because if it goes wrong it could lead to losses and consumer confidence will be lost.

Laundry application program can minimize data errors caused by human error.

Keywords: Application, Laundry, Information System, Technology

(4)

1. Pendahuluan

Saat ini usaha jasa laundry banyak sekali di temui terutama di kota Yogyakarta, yang terkenal dengan kota pelajar. Banyaknya jasa laundry di Yogyakarta ini di karenakan keinginan mahasiswa mencari yang instant dan cepat. Jasa yang ditawarkan sangat beragam, ada yang menggunakan sistem paket atau menggunakan jasa antar jemput barang. Ada juga dengan penghitungan per kg, sehingga biaya menjadi lebih murah atau konsumen juga bisa memilih jasa laundry yang di hitung per item tapi dengan biaya yang lebih mahal. Berbagai penawaran menarik di berikan oleh jasa usaha laundry untuk menarik konsumen. Kebanyakan jasa usaha laundry adalah usaha rumahan, sehingga pengelolaannya dilakukan secara manual dan sederhana, yang artinya setiap ada konsumen datang di bagian penerimaan barang harus membuatkan nota penyerahan dengan manual atau dengan kata lain masih ditulis tangan. Hal ini tentunya tidak praktis, karena memakan banyak waktu serta membutuhkan ketelitian.

Sehingga dari permasalahan diatas dibuatlah sebuah aplikasi sistem informasi pada jasa usaha laundry. Hal ini yang diterapkan laundry maharzi Yogyakarta, dengan paket kiloan yang tadinya system manual yang keakuratannya kurang sekarang beralih ke sistem komputerisasi yang keakuratannya bisa diandalkan. Karena sistem manual di dalam pencatatan data harus sangat hati – hati karena jika terjadi kekeliruan maka akan mengakibatkan kerugian dan kepercayaan pelanggan akan hilang. Dimana pada aplikasi sistem informasi tersebut yang mencakup tentang transaksi, nota,serta laporan tiap bulan dengan menggunakan software Visual basic 6.0 dan database SQL Server.

Namun terlepas dari itu semua pengguna tetap menjadi pelaku yang menggunakan aplikasi tersebut, sehingga Human error masih dimungkinkan terjadi apabila salah dalam penggunaan aplikasi system informasi ini.

Permasalahan dan kelemahan sistem lama inilah yang menjadi obyek penelitian bagi penulis dengan judul “PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DI MAHARZI LAUNDRY YOGYAKARTA”. Dengan sistem yang terkomputerisasi diharapkan masalah yang muncul akibat penanganan secara manual dapat dihindari dan meningkatkan cara kerja serta mekanisme usaha secara cepat, akurat dan benar.

(5)

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian sistem informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis :

“Sistem informasi adalah Sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

2.2 Pengertian Laundry

Laundry merupakan usaha rumahan dalam bidang jasa yaitu jasa pencucian. Jasa yang ditawarkan sangat beragam, ada yang menggunakan sistem paket atau menggunakan jasa antar jemput barang, ada juga dengan penghitungan per kg, sehingga biaya menjadi lebih murah atau konsumen juga bisa memilih jasa laundry yang di hitung per item tapi dengan biaya yang lebih mahal. Berbagai penawaran menarik di berikan oleh jasa usaha laundry untuk menarik konsumen

3. Analisis

3.1 Analisis SWOT

Untuk memperoleh hasil yang baik, sistem ini menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT terdiri dari:

1. Kekuatan (Strength)

a. Software ini dapat membantu memudahkan para user/pemakai dalam menginputkan data konsumen dan cucian dengan cepat dan akurat.

b. Dapat menjaga keamanan cucian tersebut mulai masuk sampai keluar . c. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan data cucian antara konsumen

satu dengan yang lain.

d. pencarian data pelanggan lebih cepat.

e. pencarian laporan – laporan yang dibutuhkan lebih cepat dan efisien. Seperti laporan penerimaan cucian,pengembalian cucian, laporan keuangan.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Masih banyak kekurangan dalam sistem ini, terutama dalam data transaksi nomer nota terbatas.

(6)

b. Kemungkinan masih ada terjadinya eror.

3. Peluang (Oportunities)

Teknologi yang sudah dikenal dimasyarakat, aplikasi sistem sudah banyak yang diganakan.

4. Ancaman (Threats).

Adanya pelayanan yang kurang memuaskan.

3.2 analisis Biaya dan Manfaat

Rincian Biaya Manfaat Tahun Ke-0 Tahun Ke-1 Tahun Ke-2

I. Biaya-Biaya

1. Biaya Pengadaan

o Hardware

o Software 3.687.400

Total Biaya Pengadaan 3.687.400 - -

2. Biaya Penerapan sistem

- Biaya Konversi Sistem 367.000

- Biaya Pelatihan Personil 292.000

- Biaya Overhead (listrik) 750.000 850.000 950.000 Total Biaya Penerapan Sistem 1.409.000 850.000 950.000

3.Biaya Pemeliharaan 500.000 625.000

Total Biaya-Biaya (TB) 5.096.400 1.350.000 1.575.000

II. Manfaat-Manfaat

(7)

1. Keuntungan Berwujud

- Pengurangan Biaya Operasi 1.435.200 1.650.480 Total Keuntungan Berwujud 1.435.200 1.650.480

2. Keuntungan Tak Berwujud -Peningkatan Pelayanan Konsumen

4.670.000 5.670.500 Total Keuntungan Tak Berwujud 4.670.000 5.670.500

Total Manfaat-manfaat (TM) 6.105.200 7.320.980

Proceed (Selisih TM dengan TB) (5.096.400) 4.755.200 5.745.980

Metode Periode Pengembalian (Payback Period)

Payback Period adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan. Adapun perhitungan analisis payback period adalah sebagai berikut:1

Proceed Th-1 = Rp 4.755.200

7

Total Biaya Pengadaan Th-0 = Rp 5.096.400

Sisa Biaya Sistem Pada Th-1 = Rp 341.200

= 0,05 th (0,6 bulan atau 18 hari)

PP = 1,05 tahun

Metode Pengembalian Investasi (Return On Investment)

17Al Fatta, Hanif , Analisis dan perancangan system informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, Edisi 1, 2007, hal 82.

341.200

Sisa = 5.745.980 X 1 tahun

(8)

Return On Investment adalah metode yang digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan

Dari tabel analisis biaya manfaat, dihitung total biaya dan manfaat dengan hasil berikut : Jika ROI > 0 maka proyek dapat diterima kelayakannya

Komponen Biaya :

Tahun ke-0 = Rp. 5.096.400

Tahun ke-1 = Rp. 1.350.000

Tahun ke-2 = Rp. 1.575.000 +

Total biaya-biaya = Rp. 8.021.400 Komponen Manfaat :

Tahun ke-0 = Rp. 0

Tahun ke-1 = Rp. 6.105.200

Tahun ke-2 = Rp. 7.320.980 +

Total manfaat = Rp. 13.426.180 Selisih manfaat dengan biaya :

Rp. 13.426.180 – Rp. 8.021.400 = Rp. 5.404.780

Maka ROI untuk proyek ini adalah :

Total Manfaat – Total Biaya

ROI = Total Biaya x 100%

Rp. 5.404.780

ROI = Rp 8.021.400 x 100% = 67,37%

(9)

Proyek Investasi tersebut mempunyai ROI lebih besar dari 0 dan akan menghasilkan keuntungan 67,37% maka proyek tersebut dapat diterima kelayakannya.

Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)

Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proses atau arus dari uang.

Pada penerapan sistem baru ini, perhitungan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga diskonto 10% .

NPV = -Nilai Proyek +

i

n

n proceed i

proceed i

proceed

) 1 ... ( )

1 (

2 )

1 (

1

2

1

+

+ − + +

+ − +

Keterangan : NPV = Net Present Value

i = Tingkat Bunga Diskonto Bank n = Umur Proyek Investasi Perhitungan analisis NPV sebagai berikut:

NPV = - 5.960.400 + 4.322.909 + 4.748.743

= - 5.960.400 + 9.071.652 = Rp 3.111.252

Dari hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah keuntungan yang diterima pada tahun ke-2 apabila sistem dijalankan adalah Rp.3.111.252 atau NPV lebih besar dari 0.

4.755.200 5.745.980 NPV= - 5.960.400 + (1 + 0,1)1 + (1 + 0,1 )2

4.755.200 5.745.980 NPV= - 5.960.400 + 1,1 + 1,21

(10)

4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.1 Instalasi Software

Software dalam hal ini adalah program aplikasi hasil pengkodean yang merupakan sebuah sistem yang baru yaitu sistem informasi Laundry Maharzi yang akan ditempatkan pada sistem komputer dengan cara instalasi CD yang telah diisi dengan program aplikasi tersebut.

Adapun cara penginstalannya :

a. Masukkan CD software yang berisi aplikasi program Sistem Informasi Kependudukan ke dalam CD ROM komputer yang akan di instal program tersebut.

b. Jalankan file setup.exe dari windows explorer double click file setup.exe.

Gambar 4.1 File Exe

c. Ikuti semua petunjuk dan langkah-langkah yang ditampilkan selama proses instalasi, tunggu sampai proses instalasi selesai. Setelah instalasi selesai maka aplikasi perangkat lunak yang telah dibuat dapat dibuka dan digunakan melalui menu start program pada komputer baru, langkah-langkah sebagai berikut

Klik “OK” seperti pada tampilan dibawah

(11)

Gambar 4.2 Proses Menginstal Awal

Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah, pilih button yang bergambar komputer

Gambar 4.15 Proses Menginstal Tahap Dua

Tampil seperti gambar dibawah langkah selanjutnya klik “continue”

(12)

Gambar 4.16 Proses Menginstal Tahap Tiga

Program selesai diinstal akan muncul tampilan sukses

4.2 Pengetesan Terhadap Input Data a. Mekanisme pengetesan

Melakukan test terhadap seluruh komponen input data meliputi tes terhadap kemampuan kolom pengisian terhadap jenis-jenis data yang dimasukkan, kemampuan input yang diuji antara lain ; input data pelanggan, input data pengguna, input data transaksi, input data barang diambil. Programmer juga mencoba mengantisipasi kelemahan program aplikasi tersebut dengan memperbaiki listing program maupun database program jika terjadi data error.

b. Hasil yang Didapat

Seluruh kolom input tidak ditemukan kendala pemasukan data, baik data bertipe teks, tanggal maupun bertipe angka.

4.3. Pengetesan Edit dan Simpan Data a. Mekanisme Pengetesan

(13)

Melakukan pengetesan seluruh komponen edit dan simpan terhadap kemampuan komponen untuk merespon double click. Yang mana pada aplikasi ini tombol ubah yang tampak dalam antar muka user dan komputer memiliki dua fungsi yaitu untuk mengaktifkan data pada text box yang akan di edit dan untuk mengedit atau merubah data dari database. Sedangkan menu edit digunakan untuk menyimpan data yang di edit.

b. Hasil yang Didapat

Seluruh komponen ubah dan simpan dapat berfungsi dengan baik.

4.4. Pengetesan terhadap Output a. Mekanisme Pengetesan

Melakukan tes terhadap seluruh output (laporan), meliputi test terhadap kemampuan komponen menampilkan laporan sesuai kebutuhan user.

b. Hasil yang Didapat

Seluruh komponen output yang dikeluarkan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

4.5 Pemeliharaan Sistem

Tahap akhir dari proses penerapan sistem adalah tahap pemeliharaan yang terus dilakukan selama sistem masih berjalan dan tetap dipakai. Kegiatan pemeliharaan ini meliputi pemeliharaan sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Dengan adanya sistem pemeliharaan maka sistem tersebut dapat dikontol, sehingga ketika dioperasikan tidak akan mengalami hambatan.

a. Kegiatan pemeliharaan perangkat keras

• Melakukan perawatan minimal 1 bulan sekali terhadap perangkat keras, misalnya dibersihkan dari debu.

b. Kegiatan pemeliharaan perangkat lunak

• Pembuatan Back-up data / penyimpanan data cadangan dalam media lain seperti : Flash disk.

(14)

• Mencatat berbagai permasalahan-permasalahan yang muncul, jika sewaktu-waktu terjadi permasalahan yang sama maka bisa disesuaikan.

• Menginstal Antivirus.

4.6 Tindak Lanjut Implementasi

Tindak lanjut implementasi bertujuan untuk melakukan pengetesan terhadap penerimaan sistem. Pada pengetesan ini menggunakan data yang sesungguhnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tahapan ini bertujuan untuk memastikan apakah sistem baru ini nantinya akan dapat diterima dan diterapkan untuk menggantikan sistem lama atau masih perlu diperbaiki. Jika sistem baru dapat diterima oleh semua pihak, berarti tugas analisis sistem telah selesai.

Tahap akhir dari proses penerapan sistem adalah tahap penerimaan yang terus dilakukan selama sistem masih berjalan dan tetap dipakai. Tahap operasi dan pemeliharaan meliputi:

a. Memahami berbagai kendala dan kelemahan yang ada pada sistem yang digunakan dengan tujuan untuk melakukan analisis ke arah pengembangan sistem.

b. Membuat pencatatan dokumentasi hasil pemeliharaan untuk digunakan sebagaireferensi jika menghadapi permasalahan sehingga dapat menjaga kelancaran pelaksanaan sistem informasi terkomputerisasi.

5. Kesimpulan

Dengan terselesaikannya perancangan program aplikasi laundry dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, ini diharapkan :

• Software ini dapat membantu memudahkan para user/pemakai dalam menginputkan data konsumen dan cucian dengan cepat dan akurat.

• Dapat menjaga keamanan cucian tersebut mulai masuk sampai keluar .

• Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan data cucian antara konsumen satu dengan yang lain.

• Pencarian data pelanggan lebih cepat.

Pencarian laporan – laporan yang dibutuhkan lebih cepat dan efisien. Seperti laporan penerimaan cucian, pengembalian cucian, laporan keuangan.

(15)

Saran

Penulis menyadari bahwa dalam proses perancangan program laundry dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 ini masih banyak kekurangannya, maka untuk kedepannya diharapkan aplikasi laundry ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik terutama pada menu transaksi dan logika jalanya program serta pembuatan laporan yang mungkin masih belum lengkap atau banyak kekurangan. Dan mungkin bisa menggunakan Visual Basic dan SQL Server versi terbaru ataupun menggunakan Java sehingga tampilanyapun lebih menarik.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif, 2007, Analisis & Perancangan Sisitem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta Andi Sunyoto, 2007, Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Micosoft SQL, Andi

Offset, Yogyakarta

Fathansyah, 2004, Sistem Basis Data, Informatika, Bandung

Heriady, 2007, Membuat Database Sendiri dengan Visual Basic 6.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

Jogiyanto HM, 1995, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta

Kusrini M.kom, Koniyo, Andri, 2007, Turunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server, Andi Offset, Yogyakarta

Razaq Abdul, 2004, mudah-cepat-lancarVisual Basic 6.0,Yogyakarta

Sutanta, Edhy, 2004, Sistem Basis Data, Graha ilmu

Gambar

Gambar 4.1 File Exe
Gambar 4.2  Proses Menginstal Awal
Gambar 4.16  Proses Menginstal Tahap Tiga

Referensi

Dokumen terkait

Biaya investasi pada usaha budidaya perikanan dengan media KJA oleh pembudidaya dilakukan secara deskriptif menggunakan hasil dari wawancara. Sedangkan untuk

3.4.2 Proses Pengontrolan Perpindahan Bahan Nuklir antar MBA Pada proses ini dapat disederhanakan lagi menjadi DFD Level 1 Proses Pengontrolan Perpindahan Bahan Nuklir antar MBA

Dalam ayat yang lain Allah SWT menegaskan bahwa manusia diperintah untuk belajar dengan prestasi yang tinggi karena dengan belajar manusia akan mampu mengenal Tuhannya,

Dalam kegiatan belajar 3 akan dipelajari beberapa bentuk proses pengeringan pada komoditas pertania n dan produk olahannya sehingga peserta diklat dapat menguasai satu atau

air yang dimulai dari daerah sendiri. Namun, kenyataan yang terjadi adalah bahwa guru belum memanfaatkan dan menonjolkan potensi lokal yang terdapat di daerah

Pada tanggal 9 Juni 1953 M, Mujibur Rahman terpilih menjadi Sekertaris Jenderal Liga Awami di Pakistan Timur yang menjabat sebagai anggota dewan.138 Usaha yang dilakukan

“Sifatnya yang khas dari organisasi Dharma Wanita adalah beranggotakan para istri pegawai negeri Republik Indonesia, sedangkan pegawai Republik Indonesia merupakan

• Benih yg telah dicampur pupuk hayati sgr disemai, tidak ditunda >3 jam & tdk terkena paparan sinar matahari agar tdk mematikan mikroba yg telah melekat pada permukaan