• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA SWASTA AN-NIZAM MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA SWASTA AN-NIZAM MEDAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROBLEM

BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PADA MATERI POKOK LISTRIK

DINAMIS KELAS X SMA SWASTA

AN-NIZAM MEDAN

Thesis

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh

IRDES HIDAYANA SIREGAR 8146175014

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

IRDES HIDAYANA SIREGAR (NIM : 8146175014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA Swasta An-Nizam Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran Fisika berbasis problem based learning pada tingkat SMA yang sesuai dengan model pembelajaran problem based learning dan menganalisis apakah perangkat pembelajaran Fisika berbasis problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian pengembangan ini dilakukan pada uji terbatas dengan memakai satu kelas dengan menggunakan metode penelitian pengembangan Four D-Model (4-D). Metode 4-D ini digunakan sebagai metode untuk mendesain perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang sesuai dengan model pembelajaran problem based learning. Tiga tahapan pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS seperti pada tim ahli, kelompok kecil, dan uji lapangan. Penilaian tim ahli didasarkan pada aspek identitas, indikator, pemilihan materi, pemilihan model pembelajaran, kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran dan sumber belajar. Pada kelompok kecil dan uji lapangan berdasarkan respon siswa. Khusus pada penilaian perangkat pembelajaran RPP respon siswa berisi penilaian siswa terhadap kemampuan guru mengajar. Penilaian perangkat pembelajaran LKS berdasarkan aspek kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian penggunaan bahasa dan kalimat serta tampilan LKS, penggunaan LKS dalam pembelajaran dan kesesuaian model dengan materi dan LKS. Penilaian hasil belajar siswa berdasarkan pretes dan postes dianalisis dengan uji N-gain. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang divalidasi oleh tim ahli dengan kriteria baik. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS pada kelompok kecil dan uji lapangan dengan kriteria baik. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari pertemuan I hingga ke pertemuan III dari kategori rendah ke tinggi.

(6)

ii ABSTRACT

IRDES HIDAYANA SIREGAR (NIM : 8146175014). Development of Problem Based Learning Learning Device To Improve Learning Outcomes Subject Matter On Dynamic Electric in Grade X SMA An-Nizam Medan. 2016

This aim of this study was to produce a physics learning device based problem based learning at the high school level that corresponds to the learning model of problem based learning and analyzing whether the learning tool physics-based problem based learning can improve student’s learning outcomes. This development research done on a limited test by using a class by using research methods development Four D-Model 4-D . 4-D Method was used as a method for designing a learning device lesson plans and worksheets that correspond to problem-based learning model. Three stages of development of learning device such as the Lesson Plan and Worksheet team of experts, small groups, and a field test. Assessment of experts team based on aspects of identity, the indicators, the election materials, election model of learning, the suitability of learning activities with learning models and learning resources. In small groups and field tests based on student responses.Specially on lesson plan assessment student response consist students assessment to the ability of teachers to teach students. Worksheet assessment based learning device conformance aspects of the material to the learning objectives, suitability of use of language and sentence as well as the appearance of worksheet , worksheet used in learning and fitness model with materials and worksheets. Assessment of student learning outcomes based on the pretest and posttest were analyzed by N-gain. Results of development of learning device lesson plan and worksheets that are validated by a experts team with good criterion. The result lesson plan and worksheet learning device development in small groups and field tests with good criterion. There is student’s learning outcomes enhacement from the first meeting to the third meeting with low to high category.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Pada penulisan tesis ini penulis memilih judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA Swasta An-Nizam Medan” disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana UNIMED;

2. Kepada Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed Bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si;

3. Terkhusus kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M selaku dosen pembimbing I tesis dan Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si selaku dosen pembimbing II tesis, yang telah mendampingi, membimbing serta memotivasi penulis sejak awal penulisan tesis hingga selesai dengan baik sesuai yang diharapkan;

4. Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si, Dr. Derlina, M.Si dan Dr. Karya Sinulingga, M.Si sebagai narasumber yang telah memberikan saran dan banyak masukan yang membangun demi penyempurnaan tesis ini;

(8)

iv

. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Fisika PPs Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan berlangsung;

. Bapak Drs. Sularso, M.P selaku Kepala Sekolah SMA Swasta An Nizam Medan, Ibu Irma Imama Nasution, S.Pd selaku guru fisika SMA Swasta An Nizam Medan, beserta seluruh dewan guru dan staf pegawai yang telah memberikan waktu, kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

. Teristimewa penulis sampaikan dan persembahkan kepada kedua orang tua, Ayahanda tercinta Ir.Parimpunan Siregar dan Ibunda tercinta umna Mayenni Pulungan, S.Pd, yang telah mendidik dan membesarkan penulis dan secara terus menerus memberikan doa yang tulus, kasih sayang yang tak pernah henti, serta sumbangsih yang besar dari segi materil, spritual dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

. Teristimewa penulis sampaikan kepada adik: Alfiansyah Halomoan Siregar dan Julfan Hasan Siregar serta keluarga besar Maraden Siregar dan Kosim Pulungan yang senantiasa selalu memberikan doa yang tulus, memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan hingga selesainya tesis ini;

10. Dan taklupa penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat Haflah Nasution, Rizka Hasmi Nasution, Anggi Marwina Nasution, Rizky Noveri Pandiangan, Bima Angraini, Putri uhra, Indy, Aisyah, Sari, Ecy, Adrian Meiyunda, kak Ayu tedonk , senioran maupun junioran yang ada di MAPALA UNIMED serta teman-teman seperjuangan Kelas A-2 2014 PPs Pendidikan Fisika yang selalu mengingatkan penulis untuk tetap optimis dan senantiasa memberikan doa dan motivasi hingga selesainya tesis ini. 11. Rekan-rekan satu angkatan dari Program Studi Pendidikan Fisika serta

(9)

v

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan oleh karena itu masukan dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya serta bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendididkan.

Medan, uli Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

2.2 Penyusunan Perangkat Pembelajaran ... 13

2.3 Pengertian Model Pembelajaran ……… ... 16

2.4 Model Pembelajaran(Problem Based Learning)……... ... 17

2.4.1 Karakteristik Problem Based Learning… ... 18

2.4.2 Tujuan Problem Based Learning………. ... 20

2.4.3 Manfaat Problem Based Learning ……… 20

2.4.4 Sintaks Problem Based Learning………. ... 21

2.5 Hasil Belajar ……… ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 58

4.1.1 Define ... 58

4.1.1.1 Front-end Analysis (Analisis Ujung Depan) ... 58

4.1.1.2 Learner Analysis (Analisis Siswa) ... 59

4.1.1.3 Task Analysis (Analisis Tugas) ... 59

(11)

4.1.1.5 Specifying Instr ctional Objecti es (Spesifikasi

Tujuan Pembelajaran) ... 61

4.1.2 Design ... 62

4.1.2.1 Media Selection (Pemilihan Media) ... 63

4.1.2.2 Format Selection (Pemilihan ormat) ... 63

4.1.2.3 Initial Design (Desain Awal) ... 64

4.1.3 De elop ... 69

4.1.3.1 Validasi Dosen Ahli ... 69

4.1.3.2 Validasi Produk oleh uru isika ... 74

4.1.3.3 Penilaian Perangkat Secara Keseluruhan ... 76

4.1.3.4 Ujicoba Produk Kelompok Kecil ... 77

4.1.3.5 Uji Coba Produk ... 78

4.1.3.6 Penilaian Siswa Terhadap Perangkat Pembelajar -an ... 81

4.1.3.7 Analisis Tes Hasil Belajar ... 82

4.2 Pembahasan ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Sara-saran ... 88

5.2.1 Saran Untuk Praktis ... 88

5.2.2 Saran Untuk Peneliti Lanjut ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Problem Based Learning ... 26

Tabel 2.2. Penelitian Yang Relevan ... 32

Tabel 3.1. Skala Kriteria Kelayakan RPP dan LKS Berdasarkan Pendapat Responden mulai dari yang paling baik sampai yang kurang baik 56 Tabel 3.2. Nilai N-gain ternormalisasi dan klasifikasi.. ... .. 57

Tabel 4.1. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 61

Tabel 4.2. Indikator Pencapaian Kompetensi Untuk Setiap Pertemuan ... 64

Tabel 4.3. Tujuan Pembelajaan Untuk Setiap Pertemuan ... 64

Tabel 4.4. Materi Pembelajaran Untuk Setiap Pertemuan ... 65

Tabel 4.5. Rincian Aspek Penilaian dan Jumlah Butir Pernyataan dalam Lembar Penilaian ... 67

Tabel 4.6. Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan dalam Lembar ... 67

Tabel 4.7. Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan ... 68

Tabel 4.8. Rincian Aspek dan Banyak Butir Pernyataan Angket Respon Siswa ... 68

Tabel 4.9. Penilaian RPP oleh Dosen Ahli ... 69

Tabel 4.10. Data Hasil Penilaian Kualitatif RPP oleh Dosen Ahli ... 70

Tabel 4.11. Penilaian Kuantitatif LKS oleh Dosean Ahli ... 71

Tabel 4.12. Data Hasil Penilaian Kualitatif LKS oleh Dosen Ahli ... 71

Tabel 4.13. Penilaian RPP Oleh Guru Fisika ... 74

Tabel 4.14. Data Hasil Penilaian Kualitatif RPP oleh Guru Fisika ... 75

Tabel 4.15. Penilaian LKS Kuantitatif oleh Guru Fisika ... 75

Tabel 4.16. Data Hasil Penilaian Kualitatif LKS oleh Guru Fisika ... 75

Tabel 4.17. Data Hasil Penilaian RPP oleh Seluruh Validator ... 76

Tabel 4.18. Data Penilaian Keseluruhan pada Setiap Aspek dari Validator 77 Tabel 4.19. Penilaian Kuantitatif LKS Kelompok Kecil ... 78

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Tahap Pendefinisian dan Membuat Identifikasi Tujuan Pembelajaran ... 47 Gambar 3.2. Tahap Identifikasi Indikator, Penetapan RPP dan LKS serta

Desain Awal ... ... 48 Gambar 3.3. Tahap Review, Revisi I, Uji coba dan Revisi II... ... ... 48 Gambar 3.4. Skema Langkah-Langkah Pengembangan Perangkat

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A1. Analisis Kurikulum ... 95

Lampiran B B1. Kisi-kisi Lembar Penilaian RPP Oleh Ahli/Guru ... 98

B2. Deskripsi Lembar Penilaian RPP Oleh Ahli/Guru ... 99

B3. Lembar Penilaian RPP Oleh Ahli/Guru ... 103

B4. Kisi-kisi Lembar Penilaian LKS Oleh Ahli/Guru ... 108

B5. Deskripsi Lembar Penilaian LKS Oleh Ahli/Guru ... 109

B6. Lembar Penilaian LKS Oleh Ahli/Guru ... 113

B7. Kisi-kisi Lembar Penilaian LKS Oleh Siswa ... 117

B8. Lembar Penilaian LKS Oleh Siswa... 118

B9. Kisi-kisi TesPre-Test dan Post-Test Listrik Dinamis ... 123

B10. Tes Pre-Test dan Post-Test Listrik Dinamis ... 125

B11. Kunci Jawaban Tes ... 126

Lampiran C C1. Penilaian RPP Oleh Dosen Ahli Fisika ... 129

C2. Penilaian LKS Oleh Dosen Ahli Fisika ... 130

C3. Penilaian RPP Oleh Guru Fisika ... 131

C4. Penilaian LKS Oleh Guru Fisika ... 132

C5. Penilaian Kuantitatif LKS Kelompok Kecil ... 133

C6. Penilaian Siswa Terhadap Lembar Kerja Siswa ... 134

C7. Hasil Belajar Siswa ... 135

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi untuk memilikikekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilanyang diperlukan untuk peserta didik,

masyarakat, bangsa dan negara.Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka

pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk

kepentingan dirinya dan orang lain.Mengingat pentingnya fisika dalam kehidupan

sehari-hari maupun dalam berbagai ilmu pengetahuan, maka perlu meningkatkan

kualitas pembelajaran fisika di sekolah. Guru fisika harus berusaha meningkatkan

kompetensi dirinya dalam melaksanakan pembelajaran fisika. Hal yang penting

diperhatikan oleh guru bagaimana menciptakan pembelajaran fisika yang tepat

dan menarik agar dapat membuat pelajaran fisika lebih diminati oleh siswa. Siswa

akan merasa tertantang untuk mempelajariya. Dengan belajar fisika, diharapkan

siswa dapat mengembangkan pengalaman, dapat merumuskan masalah,

mengajukan dan mengujikan hipotesis, merancang percobaan, mengolah dan

menafsirkan data untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam.

Berdasarkan survei internasional Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) menunjukkan bahwa rata-rata skor prestasi sains siswa Indonesia berada signifikan di bawah rata-rata Internasional. Indonesia pada tahun 2007 berada di peringkat ke 35 dari 49 negara peserta dan pada tahun 2011 berada di

(16)

2

peringkat 40 dari 45 negara peserta dengan memperoleh skor 406 masih jauh dari skor internasional yaitu 500. (Martin, et al, 2012). Dari survei TIMMS dapat dilihat bahwa prestasi sains Indonesia rendah.

Dari hasil wawancara dengan guru yang bersangkutan diperoleh bahwa

70% hasil belajar siswa di bawah nilai M. Hal ini disebabkan karena

keterlibatan siswa masih kurang dalam proses belajar sehingga hasil belajar

Fisikanya masih rendah. Pada proses belajar mengajar guru sudah pernah

menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning),

tetapi hasilnya belum maksimal karena ketika guru menggunaan model problem

based learning belum dilaksanakan dengan baik. Pada saat proses belajar

mengajar ada fase-fase pembelajaran yang tidak diterapkan karena guru belum

dapat membagi waktu untuk tiap-tiap fase problem based learning. Pada saat

pembelajaran Fisika siswa juga melakukan praktikum , tetapi guru masih

menggunakan lembar kegiatan siswa ( S) yang terdapat pada buku paket.

Dimana perangkat praktikum pembelajaran Fisika yang ada pada buku paket

belum menyesuaikan dengan problem based learning.

Dalam situasi pembelajaran seperti di atas, maka pembaruan pendidikan

harus dilakukan. Guru harus merubah pola dan perilaku mengajarnya agar tujuan

pembelajaran dalam memiliki kompetensi dapat tercapai secara maksimal. Salah

satu kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran fisika adalah bagaimana

siswa dapat memecahkan permasalahan fisika dalam kehidupan sehari-hari

dengan menggunakan konsep fisika yang mereka pelajari. Pada kenyataannya

(17)

3

pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan diaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian pengembangan perangkat pembelajaran sangat di

butuhkan karena penggunaan perangkat pembelajaran Fisika berbasis masalah

efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa (Fahkrudin

dan Hartono, 2013). Hasil penelitian iza dan Agus menyataka pengembangan

perangkat pembelajaran Fisika SMA berorientasi model problem based learning

pada materi listrik dinamis yang terdiri dari Silabus, RPP, Hand ut, S efektif

untuk meningkatkan kompetensi siswa. Menurut Sujadi (2002) penelitian

pengembangan diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada

yang dapat dipertanggung jawabkan. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Richey

and lein (2007) pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain

kedalam bentuk fisik yang berkaitan dengan desain belajar sistematis,

pengembangan dan evaluasi memproses dengan maksud menetapkan dasar

empiris untuk mengkreasikan produk pembelajaran dan non pembelajaran yang

baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. ntuk dapat

menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis

kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat befungsi

dimasyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk

tersebut.Dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif sebaiknya guru

mempersiapkan perangkat pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

(18)

4

oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas seperti rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku siswa (BS), buku pegangan guru (BPG),

lembar kegiatan siswa ( S), dan tes hasil belajar.

Cara mengatasi masalah – masalah diatas agar siswa berperan aktif dalam

proses pembelajaran yaitu dengan guru menggunakan model pembelajaran

berpusat pada siswa (student centered learning). Salah satunya menggunakan

model pembelajaran problem based learning, yaitu model pembelajaran yang

menekankan perlunya siswa untuk menyelidiki dan membangun pengetahuan

mereka sendiri serta memiliki kemampuan pemecahan masalah. Problem based

learning dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang

menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah yaitu

dengan proses berfikir deduktif dan induktif yang dilakukan secara sistematik dan

empiris (Crebert dkk, 2011). Peserta didik akan lebih aktif dalam keterampilan

pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang

esensial dari materi pelajaran, melatih berfikir tingkat tinggi termasuk didalamnya

belajar bagaimana belajar (metakognitif) dan melatih peserta didik menjadi

pembelajar mandiri dan self regulated (Arends, 2008: Gok & Silay,2010).

Didukung oleh hasil temuan oglu (2007) yang menunjukkan bahwa problem

based learning dapat meningkatkan kesadaran peserta didik dalam mengatur diri

(self regulated atau metakognitif).

Berdasarkan hasil penelitian Muchsin, dkk (2015) menyatakan bahwa

dengan mengembangkan bahan ajar dapat meningkatkan hasil belajar Fisika

(19)

5

based learning bahwa terdapat peningkatan hasil pembelajaran fisika

siswa.Perubahan yang siknifikan terhadap pemecahan masalah tugas juga di

kemukakan oleh Sunday A dan Adeyemo (2010).Sedangkan hasil penelitian

Francis A(2008) menyatakan bahwa ketika menggunakan langkah pemecahan

masalah dalam proses belajar di bidang sains dapat meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah siswa.

Penelitian mengenai problem based learning juga sudah pernah diteliti

sebelumnya oleh (France C, 2008) menyatakan bahwa terjadi perubahan yang

signifikan aktivitas siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis

masalah dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran tradisional.

Terdapat perubahan yang siknifikan terhadap hasil belajar siswa dengan

menggunakan model problem based learning di bandingkan dengan model

konvensional (Afolabi and Akinyemi, 2009). Paul an ampen, dkk (2004)

menyatakan bahwa dengan model problem based learningdapat lebih menarik

minat siswa dalam mempelajari Fisika.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang muncul adalah bagaimana

guru mengembangkan perangkat pembelajaran yang membimbing siswa

menemukan konsep fisika. Guru hendaknya mengembangkan perangkat

pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan acuan bagi guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah. egiatan dalam RPP

memfasilitasi siswa untuk menghubungkan konsep fisika dalam permasalahan.

(20)

6

melakukan kegiatan pemecahan masalah (Trianto, 2010). S memuat kegiatan

yang berisi tahapan-tahapan yang harus dikerjakan oleh siswa dalam menemukan

konsep fisika sebagai solusi untuk suatu masalah. Maka penulis tertarik untuk

mengadakan suatu penelitian yang berjudul ”Pengembangan Perangkat

Pembela aran Problem Based Learning Untuk Men ngkatkan Has l Bela ar

Pada Mater Pokok L str k D nam s Kelas X MA wasta An-N zam

Medan”.

1. . Ident f kas Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, ditemukan

beberapa identifikasi masalah antara lain:

1. Hasil belajar Fisika siswa masih rendah.

2. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

Learning) belum maksimal diterapkan di sekolah.

3. eterlibatan siswa kurang dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Perangkat praktikum pembelajaran Fisika belum menggunakan pola

problem based learning yang dapat meningkatkan hasil belajar Fisika

siswa.

1. . Pembatasan Masalah

Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka

(21)

7

1. Penelitian ini mengembangkan RPP dan S berbasis masalah (Problem

Based Learning) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bahan ajar yang dikembangkan diimplementasikan dengan model

(Problem Based Learning)PB .

3. Teori pengembangan bahan ajar Fisika yang dilakukan adalah teori

pengembangan dalamThiagarajan metode 4D.

4. Materi yang digunakan adalah istrik Dinamis.

5. ji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji terbatas yaitu hanya

dilakukan di satu kelas yaitu siswa kelas X IPA di SMA Swasta An izam

Medan.

1. . umusan Masalah

ntuk memperjelas permasalahan sebagai dasar penelitian ini, maka

dirumuskanlah masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah efektivitas RPP dan S Fisika berbasis masalah pada

tingkat SMA yang dikembangkan ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunahan RPP dan S Fisika

berbasis masalah yang dikembangkan ?

1. . u uan Penel t an

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

1. ntuk menghasilkan perangkat pembelajaran Fisika berbasis masalah pada

(22)

8

2. ntuk menganalisis apakah perangkat pembelajaran Fisika berbasis

masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1. . Manfaat Penel t an

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. ntuk sekolah: dapat memberikan informasi yang baik dan sumbangan

dalam rangka meningkatkan proses belajar kualitas sekolah melalui

peningkatan prestasi siswa berupa kemampuan pemecahan masalah dan

profesionalisme guru.

2. ntuk guru: sebagai pertimbangan dalam memilih dan mengintegrasikan

berbagai macam model pembelajaran yang sesuai untuk membelajarkan

fisika dan perangkat pembelajarannya dapat mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah fisika siswa.

3. ntuk siswa: dapaat memotivasi dan menjadi aktif selama kegiatan

pembelajaran berlangsung, perangkat pembelajaran tersebut dapat

meningkatkan hasil belajar Fisika mereka dan menjadikan pembelajaran

yang bermakna khususnya pada materi istrik Dinamis.

4. ntuk peneliti: sebagai masukan, untuk meningkatkan pengetahuan untuk

selanjutnya dalam melakukan sebuah pengembangan perangkat

(23)

9

1. . Defen s Operas onal

Definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Metode Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

menguji keefektifan produk tersebut.

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah

pembelajaran yang berorientasi pada masalah autentik dan bermakna kepada

siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan

penyelidikan.

3. Perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah segala sesuatu objek maupun alat yang

dapat membantu guru menjadikan sebuah pembelajaran lebih jelas kepada siswa.

4. istrik dinamis

istrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak.Arus listrik

didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah konduktor.Arus ini

bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub

negatif, dari anoda ke katoda.Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan arus

elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda

potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator.Setiap

sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub

(24)

10

5. Hasil belajar

Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan

(25)

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil

penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian yang dilakukan di SMA Swasta An Nizam Medan antara lain :

1. a. Desain perangkat pembelajaran RPP yang dikembangkan oleh peneliti

sesuai dengan masukan dari tim ahli adalah indikator, pemilihan materi,

kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran.

b. Desain perangkat pembelajaran LKS yang dikembangkan oleh peniliti,

sesuai dengan masukan :

- Tim ahli seperti kesesuaian isi LKS dengan PBL dan disain atau tampilan

LKS.

- Kelompok kecil seperti disain atau tampilan LKS.

- Uji lapangan seperti disain atau tampilan LKS.

2. Respon siswa terhadap perangkat yang dikembangkan sangat baik dengan

persentase 93% dan hasil belajar Fisika siswa memiliki skor rata-rata

pre-test 27,04, skor rata-rata post-pre-test 95,68 dengan N-Gain 0,94 kategori baik.

(26)

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diperoleh, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

5.2.1 Saran Untu Pra tis

1. Bagi guru yang ingin menerapkan pengembangan perangkat

pembelajaran RPP dan LKS berbasis masalah dalam lingkup yang kecil

maupun luas dalam kegiatan belajar rmengajar hendaknya melakukan

pembagian kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang beragam

yang disesuaikan dengan analisis siswa dan kebutuhan siswa selama

pembelajaran berlangsung dengan mengikuti langkah-langkah model

pembelajaran berbasis masalah.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan pengembangan perangkat pembelajaran

RPP dan LKS berbasis masalah dalam lingkup yang kecil maupun besar

seyogianya terlebih dahulu melakukan analisis dan observasi kepada

siswa dengan menggunakan lembar kerja siswa misalnya sehingga siswa

mampu terlihat lebih aktif dan bisa bekerja sama di dalam tim dan

terbentuk proses pembentukan kognitif yang merangsang siswa tersebut

lebih memahami materi fisika yang diajarkan oleh guru.

5.2.2 Saran Untu Peneliti Lan ut

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan perangkat pembelajaran

RPP dan LKS berbasis masalah dalam lingkup yang kecil dalam pembelajaran

(27)

menjadikan perangkat pembelajaran RPP dan LKS berbasis masalah tersebut

mudah untuk digunakan dengan penggunaan media, metode, dan model

(28)

90

DAFTAR PUSTAKA

A. Hapsoro C., & H. Susanto. 2011. Penerapan Pembelajaran Problem Based Instruction Berbantuan Alat Peraga Pada Materi Cahayadi SMP. Semarang:Universitas Negeri Semarang. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011):28-32

A. Kharida L, A. Rusilowati , K. Pratiknyo. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan.Semarang:Universitas Negeri Semarang. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009):53-59

Adeyemo, Sunday A. 2010.Students’ Ability Level and Their Competence in Problem Solving Task in Physics.International Journal of Educational Research and Technology.

Aji Marseno. 2012. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Materi Listrik Dinamis Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas IX E SMP N 2 Wuryantoro Tahun 2011-2012.Surakarta: Universitas Sebelas Maret. 107-115

Amir, M. Taufiq. 2008. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.

Arends, Richard. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Cheong, France. 2008. Using a Problem-Based Learning Approach toTeach an Intelligent Systems Course. Australia. Journal of Information Technology Education. 7 (2008) 46-60

(29)

91

Departemen Pendidikan Nasional.2002. Teknik Belajar dengan Modul. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2008 ,

Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Atas, Jakarta.

Fahkrudin, A., Hartono, dan Sutikno. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Kesehatan Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Penalaran Dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Kebidanan. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Jurnal pendidikan fisika Indonesia 9 (2013):106-112

Folashade Afolabi and Akinyemi Olufunminiyi Akinbobola. 2009. Constructivist Problem Based Learning Technique and the Academic Achievement of Physics Students with Low Ability Level in Nigerian Secondary Schools. Nigeria: Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education. 1 (2009):45-51

Gok.Tolga 2010.The General Assessment of Problem Solving Processes and Metacognition in Physics Education.Turkey: Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education. 2(2010):110-122

Hanafi Atan, 2005. The effectiveness of problem-based learning in theweb-based environment for the delivery of anundergraduate physics course. Malaysia : International Education Journal University Sains Malaysia.

Hung, Woei. 2008. The 9-Step Problem Design Process for Problem Based Learning : Aplication of The 3C3R Model. Jurnal.United State:University of North Dakota.

Kampen Paul van, Caroline, Micael, K., Eilsh, McL. 2004 . Teaching a Single Physics Module Through Problem Based Learningin a Lecture-Based Curriculum. Amerika : Journal American Associaton of Physics Teachers. 72(2004):829-834

(30)

92

Magnetism Topics.Turkey: Eurasian Journal of Physics and Chemistry

Education. 6(2014): 110-122

Macho-Stadler Erica. 2012. Analysis of an Experience of Problem Based Learning in a Physics Course of Technical Telecommunications Engineering Degree Analysis of an Experience of Problem Based Learning in a Physics Course of Technical Telecommunications Engineering Degree. Bilbao: Escuela Técnica Superior de Ingeniería de Bilbao

Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi uru. Bandung: PT. Remaja Rosada

Martin, M.O., Mullis,I. V. S. & Stanco. G. 2012. TIMM 2011 International

Results ins Science. Boston College Chestnut Hill: TIMSS & PIRLS

International Study Center And Amsterdam : International Association for the Evaluation of Education Achievement IEA

Muchsin, Sutikno, Masturi. 2015. Bahan Ajar Fisika Dengan Pendekatan Problem Based Learning. Semarang:Universitas Negeri Semarang. SNF 2 (2015):173-178

Mutia, Agus Setyo Budi1, Vina Serevina. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Problem Based Learning Sebagai Implementasi Scientific Approach dan Penilaian Authentic.Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. PF 51 (2004):169-184

Nasr Karim J and Bassem H. Ramadan. 2008. Impact Assessment of Problem-Based Learning in an Engineering Science Course. Journal of STEM Education. July-Decembe 9 (2008):16-20

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Duva Press

(31)

93

Slavin, R.E. 1997. Educational Psychology Theory : Theory & Practise (4thed).

Massachuseets : Allyin and Bacon.

Sriani.2010. Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Dengan Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau Dari Sikap Ilmiah dan Kreativitas Siswa.Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Sudjana, N. 2009.Penilaian asil Proses Belajar Mengajar, Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Suryosubroto, B. 2010.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Thiagarajan, Sivasailam., Semmerl, Dorothy S., and Semmel, Melvyn I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of E pectional

Children. Bloomington, Indiana: Indiana University

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana

Wahyudi Benny Satria, Slamet Hariyadi, Sulifah Aprilya Hariani. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan

asil Belajar Sis a Kelas X SMA Negeri rujugan Bondo oso.

Jember: Universitas Jember. Pancaran, Agustus 3 2014 :83-92

Wardhani kusuma, 2012. Pembelajaran Fisika Dengan Model Problem Based Learning Menggunakan Multimedia dan Modul Ditijau Dari

Kemampuan Berfikir Abstrak Dan Kemampuan Verbal Sis a.

(32)

94

Zesrita Niza. 2014. Perangkat Pembelajaran Fisika Materi Listrik Dinamis Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Memfasilitasi

Gambar

Gambar 3.1. Tahap Pendefinisian dan Membuat Identifikasi Tujuan Pembelajaran .........

Referensi

Dokumen terkait

Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan keyakinan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden dapat

Melalui media bangunan sejarah dapat dikomunikasikan melalui pengalaman ruang yang disederhanakan agar pengunjung dapat memahami sejarah dengan lebih mudah atau membantu

Unversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PADA

Perusahaan angkutan umum wajib mengganti kerugian yang diderita oleh penumpang atau pengirim barang karena lalai dalam melaksanakan pelayanan angkutan (Pasal 188 Undang-Undang No.

Based on data collected from mechanical properties testing procedure, there are some factors differentiating mechanical properties of samples from one place to another which

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan uji statistic untuk menguji hipotesis agar bisa dijelaskan hubungan variabel

peran media yang seharusnya bisa mengurangi stereotip agama di masyarakat, malah sebaliknya, media massa menjadi the big influence sebagai pembentuk fenomena “Islamophobia” stereotip

Terkait dengan Pasal 332 ayat (1) ke-1 KUHP batasan umur untuk dikatakan sebagai seorang perempuan yang belum dewasa, pada KUHP mengacu pada Pasal 45 KUHP tetapi