• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek

Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia adalah sebuah Harta Kekayaan Negara (HKN) sekaligus aset yang berharga. Melimpahnya sumber daya alam di Indonesia, membuka peluang bagi pemerintah untuk melakukan pemberdayaan/pengelolaan terhadap sumber daya alam yang tersedia, agar menghasilkan manfaat bagi kehidupan rakyat Indonesia pada umumnya, dan bagi para penanam modal pada khususnya. Oleh karena itu, Pemerintah harus mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia agar dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan Bangsa Indonesia, dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Siregar (2004; hal.191) berpendapat bahwa nilai dari Harta Kekayaan Negara (HKN) di Indonesia diperkirakan mencapai jutaan triliun rupiah dan tidak jelas apa wujudnya, berapa nilainya, dimana keberadaannya, siapa pemiliknya, dan bagaimana pengelolaannya. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara akurat diperlukan suatu proses inventarisasi aset yang mencakup database dan Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA), suatu proses legal audit, optimasi aset (termasuk penilaian), dan analisis potensi ekonomi daerah.

Pengelolaan suatu aset melalui optimasi aset berdasarkan penggunaan dan pemanfaatan aset bertujuan agar aset yang dimiliki oleh Institusi atau Perusahaan menjadi efektif dan efisien serta memiliki nilai (valuable) dalam pengelolaannya.

Penggunaan adalah cara mengupayakan atau mendayagunakan aset sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari aset itu sendiri, sedangkan pemanfaatan adalah pendayagunaan dari kapasitas suatu aset agar aset tersebut menjadi maksimal dalam pemanfaatannya.

Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR) adalah lembaga/instansi yang bergerak dibidang penelitian dan pengembangan sumber daya air. Dalam kegiatan penelitian dan pengembangannya, Pusat Litbang Sumber Daya Air didukung oleh balai-balai yang fokus pada bidang lingkungan keairan, seperti salah satunya adalah

 

   

 

   

   

(2)

Balai Hidrologi dan Tata Air (HITA). Balai Hidrologi dan Tata Air mempunyai fungsi untuk melakukan penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data / informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium;

pelaksanaan survei, investigasi, penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis, pengujian laboratorium dan lapangan; serta pembinaan teknis berskala nasional yang berkaitan dengan kegiatan hidrologi dan tata air. Fasilitas balai meliputi laboratorium kalibrasi current meter dan alat klimatologi, peralatan pengukuran, workshop hidrologi, studio pengolahan data hidrologi, telemetri, sarana dan prasarana pelatihan, serta fasilitas perangkat lunak untuk studi tentang hidrologi.

Untuk menunjang kegiatan penelitian dari Balai Hidrologi dan Tata Air, Pusat Litbang Sumber Daya Air menyediakan sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi yang berada di Jl.Raya Sapan, No.37, Ciparay-Kab.Bandung Selatan. Pada Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi terdapat beberapa peralatan kalibrasi hidrologi seperti, kalibrasi current meter, kalibrasi anemometer/wind tunnel, dan kalibrasi automatic rain recoder (arr), dengan luas bangunan ± 720 m2. Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi merupakan satu-satunya Lab.Kalibrasi yang memiliki peralatan kalibrasi current meter di Indonesia, dan laboratorium ini sudah mendapatkan sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasonal (KAN).

Dalam pelaksanaan penggunaan dan pemanfaatannya Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi mengalami tingkat intensitas penggunaan yang berbeda-beda setiap tahunnya, hal ini diketahui berdasarkan hasil Evaluasi Penggunaan (Utilisation) Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi terhadap kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi masih terdapat kelebihan potensi penggunaan (idle capacity) dan berdasarkan hasil analisis evaluasi penggunaan menunjukkan bahwa kegiatan penggunaan laboratorium kalibrasi peralatan hidrologi belum optimal, hal ini berdasarkan perhitungan data kegiatan kalibrasi dari tahun 2008-2011. Untuk

 

   

 

   

   

(3)

mengetahui tingkat penggunaan berdasarkan kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi, dapat diketahui pada gambar berikut ini:

Sumber: Hasil Olah Data (2012)

Gambar 1.1

Diagram Persentase Rata-Rata Penggunaan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Berdasarkan Kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada Tahun

2008-2011

Pada gambar 1.1 diketahui tingkat/intensitas kegiatan penggunaan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi berdasarkan kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi pada tahun 2008 s.d 2011. Berdasarkan kondisi tersebut diperoleh fenomena bahwa kegiatan penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi pada saat ini belum optimal karena masih terdapat idle capacity terhadap kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi. Untuk kegiatan Kalibrasi Current Meter dengan rata-rata penggunaan per tahun dari 2008 s.d 2011 sebesar 23,20%, dan idle capacity rata-rata per tahun sebesar 76,78%, sedangkan untuk kegiatan Kalibrasi Anemometer rata-rata penggunaan per tahun sebesar 1,38% dengan idle capacity per tahun sebesar 18,60%, dan untuk kegiatan Kalibrasi ARR penggunaan per tahun sebesar 1,24%, dan idle capacity per tahun sebesar 18,74%, dari ketiga kegiatan kalibrasi tersebut untuk

10%0%

20%30%

40%50%

60%70%

80%90%

23%

77%

mengetahui tingkat penggunaan berdasarkan kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi, dapat diketahui pada gambar berikut ini:

Sumber: Hasil Olah Data (2012)

Gambar 1.1

Diagram Persentase Rata-Rata Penggunaan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Berdasarkan Kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada Tahun

2008-2011

Pada gambar 1.1 diketahui tingkat/intensitas kegiatan penggunaan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi berdasarkan kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi pada tahun 2008 s.d 2011. Berdasarkan kondisi tersebut diperoleh fenomena bahwa kegiatan penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi pada saat ini belum optimal karena masih terdapat idle capacity terhadap kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi. Untuk kegiatan Kalibrasi Current Meter dengan rata-rata penggunaan per tahun dari 2008 s.d 2011 sebesar 23,20%, dan idle capacity rata-rata per tahun sebesar 76,78%, sedangkan untuk kegiatan Kalibrasi Anemometer rata-rata penggunaan per tahun sebesar 1,38% dengan idle capacity per tahun sebesar 18,60%, dan untuk kegiatan Kalibrasi ARR penggunaan per tahun sebesar 1,24%, dan idle capacity per tahun sebesar 18,74%, dari ketiga kegiatan kalibrasi tersebut untuk

23%

1% 1%

77%

19% 19%

Idle Capacity Penggunaan (%) Idle Capacity Penggunaan (%)

mengetahui tingkat penggunaan berdasarkan kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi, dapat diketahui pada gambar berikut ini:

Sumber: Hasil Olah Data (2012)

Gambar 1.1

Diagram Persentase Rata-Rata Penggunaan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Berdasarkan Kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada Tahun

2008-2011

Pada gambar 1.1 diketahui tingkat/intensitas kegiatan penggunaan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi berdasarkan kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi pada tahun 2008 s.d 2011. Berdasarkan kondisi tersebut diperoleh fenomena bahwa kegiatan penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi pada saat ini belum optimal karena masih terdapat idle capacity terhadap kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi. Untuk kegiatan Kalibrasi Current Meter dengan rata-rata penggunaan per tahun dari 2008 s.d 2011 sebesar 23,20%, dan idle capacity rata-rata per tahun sebesar 76,78%, sedangkan untuk kegiatan Kalibrasi Anemometer rata-rata penggunaan per tahun sebesar 1,38% dengan idle capacity per tahun sebesar 18,60%, dan untuk kegiatan Kalibrasi ARR penggunaan per tahun sebesar 1,24%, dan idle capacity per tahun sebesar 18,74%, dari ketiga kegiatan kalibrasi tersebut untuk

Idle Capacity Penggunaan (%) Idle Capacity Penggunaan (%)  

   

 

   

   

(4)

realisasi penggunaan tertinggi adalah kegiatan Kalibrasi Current Meter sebesar 23,20%.

Untuk menentukan rencana optimasi terhadap penggunaan dan pemanfaatan kalibrasi peralatan hidrologi pada laboratorium kalibrasi peralatan hidrologi dilakukanlah studi pendahuluan mengenai langkah optimasi, dan diketahui bahwa Pusat Litbang Sumber Daya Air melalui Balai Hidrologi dan Tata Air sebagai pengelola dari Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi dalam penggunaan dan pemanfaatannya dilakukan dilakukan dalam bentuk transfer of knowledge yang diwujudkan dalam bentuk kalibrasi peralatan hidrologi, workshop, seminar, on the job training, dan kemitraan (subkontrak). Sebagai pengelola, Pusat Litbang Sumber

Daya Air melalui Balai Hidrologi dan Tata Air melakukan kerjasama operasi pemanfaatan dengan pihak lain dalam usaha transfer of knowledge tersebut. Pihak- pihak yang memiliki kepentingan atau kebutuhan terhadap Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi adalah Konsultan (berkaitan dengan bidang Hidrologi), Perusahaan Swasta, Perguruan Tinggi, dan Instansi Pemerintah seperti, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)/Balai Wilayah Sungai (BWS), Dinas PU Pengairan Provinsi Daerah , Dinas PU Pengairan Kabupaten/Kota, BMKG dan KIMLIPI.

Berdasarkan kepentingan pihak lain terhadap Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi dapat diketahui potensi untuk dikembangkan menjadi optimal dengan melakukan perancangan optimasi penggunaan dan pemanfaatan.

Berdasarkan hasil penelitian Studi Kasus dan studi pendahuluan pada Tugas Akhir ini, ditemukan suatu fenomena atau masalah, yaitu kegiatan penggunaan (utilisasi) terhadap peralatan kalibrasi hidrologi belum optimal, ini ditunjukkan dengan rata-rata idle capacity kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi sebesar 38,04%

,berdasarkan hasil olah data penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi terhadap kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi. Oleh karena itu penulis tertarik dengan judul untuk Tugas Akhir ini yaitu,”Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada Pusat Litbang Sumber Daya Air Di Ciparay”.

 

   

 

   

   

(5)

1.2 Identifikasi Proyek

Masalah yang teridentifikasi saat analisis pendahuluan dan hasil penelitian Studi Kasus pada Lab. Kalibrasi Peralatan Hidrologi terkait kegiatan penggunaan Kalibrasi Peralatan Hidrologi, adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi pada saat ini.

2. Bagaimana pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi pada saat ini

3. Potensi dan peluang apa saja yang memungkinkan bagi Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk dioptimalkan.

4. Bagaimana perancangan optimasi penggunaan dan pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk Kerjasama/Kemitraan (Partnering).

1.3 Tujuan dan Manfaat Proyek

Berdasarkan identifikasi masalah yang dijabarkan untuk merancang optimasi penggunaan dan pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi dengan tujuan dan manfaat, yaitu:

1.3.1 Tujuan Proyek:

Berikut ini merupakan tujuan dari proyek Tugas Akhir:

a. Proyek ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi.

b. Proyek ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi

c. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan peluang dan potensi yang memungkinkan bagi Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk dioptimalkan.

d. Proyek ini bertujuan untuk merancang optimasi penggunaan dan pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk Kerjasama/Kemitraan (Partnering),

 

   

 

   

   

(6)

dengan harapan yaitu, dapat mengoptimalkan penggunaan, sekaligus mempromosikan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi.

1.3.2 Manfaat Proyek:

Adapun manfaat yang dihasilkan dari proyek Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat bagi Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR), yaitu, menjadi suatu konsep dasar pengembangan dan optimasi aset yang dapat diterapkan di instansi, serta menjadi masukan dalam usaha instansi untuk mengoptimalkan aset-aset lahan dan bangunan yang dimiliki menjadi produktif atau menghasilkan output.

b. Manfaat bagi Program Studi Manajemen Aset:

1) Memberikan timbal balik dalam pengembangan dari teori yang digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum Program Studi Manajemen Aset.

2) Menjalin relasi dan kerjasama antara Program Studi dengan perusahaan/instansi pemerintah.

c. Manfaat bagi penulis yaitu dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu mengenai Manajemen Aset yang didapat selama proses perkuliahan.

1.4 Lokasi dan Waktu Proyek

Dalam penelitian dan penyusunan Tugas Akhir ini dibatasi oleh lokasi dan waktu, penulis mendapatkan objek dengan lokasi dan waktu proyek, yaitu sebagai berikut ini:

1.4.1 Lokasi Proyek

Bangunan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi berada di Jl.Raya Sapan, No.37, Ciparay-Kab.Bandung Selatan, berikut adalah gambaran lokasi objek proyek:

 

   

 

   

   

(7)

Gambar 1.2 Lokasi Objek Proyek

1.4.2 Waktu Proyek

Observasi lapangan dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR) pada Oktober, 10, 2011, berikut adalah kegiatan studi awal proyek digambarkan dalam bentuk tabel:

Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi

Sumber: Google Maps (2012)

Lab.Geo Hidrologi

Gambar 1.2 Lokasi Objek Proyek

1.4.2 Waktu Proyek

Observasi lapangan dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR) pada Oktober, 10, 2011, berikut adalah kegiatan studi awal proyek digambarkan dalam bentuk tabel:

Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi

Sumber: Google Maps (2012)

Lab.Geo Hidrologi

Gambar 1.2 Lokasi Objek Proyek

1.4.2 Waktu Proyek

Observasi lapangan dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR) pada Oktober, 10, 2011, berikut adalah kegiatan studi awal proyek digambarkan dalam bentuk tabel:

Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi

Sumber: Google Maps (2012)

Lab.Geo Hidrologi  

   

 

   

   

(8)

Tabel 1.1

Tabel Kegiatan Proyek Untuk Penyusunan Tugas Akhir

No KEGIATAN

BULAN KEGIATAN (TAHUN 2012)

Aprl (2012)

Mei (2012)

Juni (2012)

Juli (2012)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tinjauan Lapangan

2 Penetuan Topik dan Objek Penelitian

3 Bimbingan dengan Dosen Pembimbing

4 Penyerahan Proposal Tugas Akhir

5 Seminar Proposal Tugas Akhir

6 Bimbingan dengan Dosen Pembimbing (Revisi)

7 Penyerahan Draft Tugas Akhir (Tahap 1)

8 Sidang Tugas Akhir (Tahap 1)

9 Penyerahan Draft Tugas Akhir (Tahap 2)

10 Sidang Tugas Akhir (Tahap 2)

11 Revisi Hasil Sidang Tugas Akhir

12 Penyerahan Laporan Tugas Akhir

Sumber: Hasil Olah Data (2012)  

   

 

   

   

(9)

1.5 Kerangka Berpikir

Pada bagian ini disajikan konsep kerangka kerja yang akan dibuat, berupa

“Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi

Peralatan Hidrologi Pada Pusat Litbang Sumber Daya Air Di Ciparay”. Untuk Konsep Kerangka Kerja dapat digambarkan pada gambar 1.3, dimana merupakan landasan berfikir dengan berdasarkan pada teori sistem input-process-output. Berikut ini rangkaian langkah dalam kerangka kerja yang dimaksud, meliputi:

1. Input: Berdasarkan hasil penelitian Studi Kasus yang telah dilakukan, dapat diketahui hasil evaluasi penggunaan (utilisasi) Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi terhadap Kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi belum optimal, hal ini ditunjukkan dengan rata-rata idle capacity kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi sebesar 38,04%. Kemudian berdasarkan hasil analisis pendahuluan yang telah dilakukan kepada pihak pengelola Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi adalah untuk transfer of knowledge melalui kerjasama atas kebutuhan dari pelanggan. Dari fenomena tersebut diketahui bahwa terdapat potensi/peluang pada Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk dioptimasikan melalui Kerjasama/Kemitraan (Partnering). Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka terdapat potensi/peluang untuk dilakukan Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi.

2. Process: Dalam membuat rancangan optimasi aset, didasarkan karena adanya suatu potensi/peluang aset untuk dioptimalkan. Menurut Siregar (2004), optimasi aset merupakan proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut. Setelah diketahui adanya potensi/kemampuan aset tersebut untuk dioptimasikan, kemudian dilakukan analisa terhadap potensi aset tersebut. Berdasarkan hasil analisa potensi aset tersebut, maka dapat dibuat suatu rancangan optimasi aset. Proses yang

 

   

 

   

   

(10)

dilakukan pada perancangan optimasi penggunaan dan pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi , adalah melakukan analisis pendahuluan yang sesuai dengan teori dan obeservasi data, kemudian penyusunan kebutuhan untuk menggali dan menyusun data untuk ditentukan konsep rancangan proyek, yang disesuaikan pada aturan-aturan yang terkait yaitu: (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah, dan (2) Peraturan Menteri Keuangan No.

96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN/BMD.

3. Output: Output yang dihasilkan dalam proyek mengenai “Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi”, adalah bertujuan untuk menghasilkan rancangan optimasi penggunaan dan pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk Kerjasama/Kemitraan (Partnering), sehingga dapat menghasilkan output berupa rancangan optimasi penggunaan dan pemanfaatan untuk Kerjasama/Kemitraan (Partnering), sekaligus mempromosikan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi.

Untuk jelasnya mengenai kerangka berpikir “Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada Pusat Litbang Sumber Daya Air Di Ciparay”, dapat dilihat pada gambar berikut ini:

 

   

 

   

   

(11)

Input Process Output

Sumber: Hasil Olah Data (2012)

Tujuan yang ingin dicapai yaitu Perancangan OptimasiPenggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium

Kalibrasi Peralatan Hidrologimeliputi:

1. Mengetahui Penggunaan &

Pemanfaatan

Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi.

2. Mengembangkan Potensi dan Peluang Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi yang dapat dioptimalkan

3. Merancang Optimasi Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk Kerjasama/Kemitraan (Partnering)

Tingkat Penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi

belum Optimaldengan idle capacity rata-rata dari tahun 2008 - 2011 sekitar 38,04 %

Landasan Teori 1. Manajemen Aset 2. Optimasi Aset

Perencanaan Rancangan Proyek

Desain Penelitian

1. Metode: Deskriptif 2. Instrumen Penelitian

Perancangan Optimasi Penggunaan dan

Pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan

Hidrologi.

Pengumpulan Data Data Primer: Observasi dan wawancara Data sekunder: : literatur, jurnal penelitian, browsing internet Landasan Normatif

1. Peraturan Pemerintah No.06 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

2. PMK

No.96/PMK.06/2007 3. SNI ISO/IEC

17025:2008

Analisa Data

Rancangan Proyek

Gambar 1.3

Kerangka Berpikir Proyek

   

 

   

   

(12)

 

   

 

   

   

Gambar

Diagram Persentase Rata-Rata Penggunaan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Berdasarkan Kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada Tahun
Gambar 1.2 Lokasi Objek Proyek

Referensi

Dokumen terkait

2) E-learning sarana bagi peserta didik dalam akses belajar yang luas, aktif, kreatif, dan suasana belajar yang menantang dan peserta didik mengoptimalkan

Kelompok K- tanpa perlakuan, kelompok K+ diinjeksi iopamidol, kelompok P1 diberi L-arginin dengan dosis 8,4% (W/V) dalam air minum 7 hari sebelum injeksi iopamidol,

“Diduga dengan dilibatkannya siswa secara dominan dan adanya tuntutan untuk memahami dan menguasai materi yang sedang diajarkan dalam model pembelajaran tipe

nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah buku, umur berbunga, rasio klorofil a/b 21 HST, kandungan klorofil b 56 HST, luas daun 56 HST, bobot daun spesifik 21 dan 56 HST, jumlah

 Gerakan reformasi Indonesia yang terjadi tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan terutama perbaikan dalam bidang politik,

(mumnya limbah farmasi harus dibuang melalui incenerator. secara umum, tidak  disarankan untuk membuangnya ke dalam saluran air kotor. Limbah dihasilkan

Tesis Magister Pendidikan pada FIPS UPI Bandung; tidak diterbitkan... Pembinaan Kesadaran Hukum Siswa dalam Implementasi Program Ketertiban Kebersihan dan Keindahan