• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Abstrak. Current Ratio, Total Debt to Total Asset Ratio, Sales Growth dan Net Profit Margin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Abstrak. Current Ratio, Total Debt to Total Asset Ratio, Sales Growth dan Net Profit Margin"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH CURRENT RATIO, TOTAL DEBT TO TOTAL ASSETS, DAN SALES GROWTH

TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PERUSAHAAN BATU BARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PADA PERIODE 2010-2013

Oleh:

Vando Fercanza1, Rika Desiyanti1, & Nailal Husnah2

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang Email: vandofercanzalagi@gmail.com rikadyanti@yahoo.com ella_ubh@yahoo.com

Abstrak

This study purpose to determine the effect of the current ratio, total debt to total assets and sales growth of the net profit margin. The sample used in this study is a coal company listed on the Indonesia Stock Exchange. The observation period were used from 2010 to 2013. The data used are secondary data obtained from the Indonesian Capital Market of Directory. In this study used two categories of variables. The first dependent variable is the net profit margin. Two independent variables, namely current ratio, total debt to total assets and sales growth. Hypothesis testing is done by using multiple regression models and statistical t-test were processed using Eviews 6.0.

Based on test results found that the total debt to total assets ratio does not significantly influence the company's net profit margin, while current ratio and sales growth significantly influence the company's net profit margin of coal in Indonesia Stock Exchange in 2010 to 2013 ago.

Keyword: Current Ratio, Total Debt to Total Asset Ratio, Sales Growth dan Net Profit Margin

PENDAHULUAN Latar belakang Masalah

Bisnis merupakan suatu kegiatan yang menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara yang dapat dilihat dari kemajuan ekonominya dan merupakan tulang punggung dari kemajuan ekonomi. Kegiatan bisnis merupakan salah satu faktor persaingan yang paling memberikan pengaruh besar diantara perusahaan yang ada. Hal ini dikarenakan bahwa setiap perusahaan berlomba-lomba agar mendapatkan keuntungan yang besar dibanding perusahaan lainnya. Di mana perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi pemilik

atau para pemegang saham. Salah satu upaya untuk mencapai tujuannya, perusahaan selalu berusaha memaksimalkan laba.

Persaingan bisnis antar perusahaan maupun antar negara dilakukan secara bebas dan ketat karena banyak bermunculan perusahaan asing di dalam negeri yang disebabkan semakin tipisnya batas antar negara. Persaingan dalam usaha dan menipisnya batas antar negara ini membawa pengaruh yang besar bagi perusahaan pada suatu negara untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya yang ada di dalam negeri maupun perusahaan asing lainnya. Untuk mengatasi persaingan tersebut maka salah satu cara yang digunakan dengan cara

(2)

2 menunjukkan kinerja perusahaan yang baik di

mata publik pada umumnya dan pada investor pada khususnya.

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan atau hasil kinerja perusahaan untuk mereka yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut. Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan tersebut perlu mengetahui salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan yaitu profitabilitas perusahaan.

Salah satu sarana yang sering digunakan dalam mengukur tingkat kinerja keuangan adalah analisis rasio keuangan.

Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menggambarkan perubahan dalam kondisi keuangan atau menggambarkan prestasi perusahaan yang menunjukkan risiko dan peluang yang ada pada perusahaan tersebut. Ada beberapa jenis rasio keuangan yang dapat menunjukkan kinerja keuangan perusahaan. Diantaranya adalah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas serta rasio profitabilitas.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis merumuskan masalah tersebut sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh Current rasio terhadap Net profit Margin pada perusahaan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

2. Bagaimana pengaruh Total Debt to Total Asset terhadap Net profit Margin pada perusahaan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 3. Bagaimana pengaruh Sales Growth

terhadap Net profit Margin pada perusahaan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

Pengembangan Hipotesis

Hubungan Current Ratio terhadap Net Profit Margin

Rasio lancar (current ratio) dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Menurut Sartono (2001), semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Current ratio yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar yang menganggur.

Jadi hal tersebut tidak baik bagi profitabilitas perusahaan karena aktiva lancar menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap (Hanafi dan Halim, 2003). Current ratio yang tinggi belum tentu baik ditinjau dari segi profitabilitas. Oleh sebab itu likuiditas yang dimiliki perusahaan harus optimal yaitu tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah.

(3)

3 Penelitian yang dilakukan oleh Liza

(2013) yang menguji pengaruh Current Ratio dan Total Debt to Total Assets terhadap Net Profit Margin pada perusahaan food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil dari penelitian menyatakan bahwa variabel Current Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Net Profit Margin.

Penelitian yang dilakukan oleh Devi (2010) yang menguji pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Receivable Turn Over, dan Cash Turn Over terhadap laba usaha. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa variabel Current Ratio berpengaruh positif terhadap laba usaha. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

H1 Current Ratio berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin perusahaan.

Hubungan Total Debt to Total Assets terhadap Net Profit Margin

Total Debt to Total Assets dihitung dengan membagi total hutang dengan total aset. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dibiayai dengan hutang. Total Debt to Total Assets digunakan untuk menentukan besarnya komposisi hutang yang digunakan perusahaan. Total hutang mencakup baik utang lancar maupun utang jangka panjang. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditur

dalam peristiwa likuidasi. Di sisi lain, pemegang saham akan menginginkan leverage yang lebih besar karena akan dapat meningkatkan laba yang diharapkan (Brigham 2006).

Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2014) yang menguji pengaruh Debt to Equity Ratio, dan Debt to Total Assets Ratio terhadap Profitabilitas. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa variabel Debt Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Net Profit Margin.

H2 Total Debt to Total Assets berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin perusahaan

Hubungan Sales Growth terhadap Net Profit Margin

Rasio ini mengukur tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan.

Berdasarkan peningkatan jumlah penjualan yang dilakukan perusahaan memberikan makna bahwa perusahaan dapat memaksimalkan kemampuannya dalam menghasilkan laba. Sehingga perusahaan kedepannya akan menerima pengembalian investasi dalam jumlah besar, atau dalam hal ini memperoleh laba bersih dalam jumlah besar pula apabila perusahaan mampu meningkatkan total penjualan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati (2014) yang menguji pengaruh Current Assets, Leverage, Investasi, Sales Growth, dan Firm Size terhadap Profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Hasil

(4)

4 penelitian menyatakan bahwa variabel Sales

Growth berpengaruh positif namun tidak signifikan.

Penelitian Sri Rahayu (2015) menemukan bahwa sales growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, semakin tinggi pertumbuhan penjualan yang dimiliki perusahaan, identic dengan peningkatan laba. Oleh sebab itu semakin tinggi posisi laba yang dimiliki perusahaan akan semakin meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Berdasarkan uraian tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H3 Sales Growth berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin perusahaan

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2010 sampai dengan 2013 yaitu sebanyak 22 perusahaan. Populasi itu sendiri adalah satu-kesatuan atribut yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sekaran, 2006).

Menurut Sekaran (2006) sampel adalah bagian yang berasal dari populasi yang dapat mewakili populasi itu sendiri. Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi dengan metode purposive sampling. Metode ini merupakan pemilihan secara tidak acak (non Probabilitas) yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu, pertimbangan dalam penelitian ini,

yaitu:

1. Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 2. Menyediakan laporan keuangan secara berturut-turut untuk keperluan penelitian, disajikan dengan rupiah pada periode 2010 – 2013

Berdasarkan pertimbangan diatas, terdapat 9 perusahaan yang tidak menyediakan laporan keuangan yang diperlukan dalam penelitian, maka pada penelitian ini sampel yang memenuhi pertimbangan adalah sebanyak 13 perusahaan dengan periode waktu tahun 2010 sampai dengan 2013.

Defenisi Operasional variabel Net Profit Margin

Net Profit Margin dalam penelitian ini adalah variabel dependen. Variabel dependen adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel independen. Pendapat yang dinyatakan Siegel dan Shim dalam (Fahmi, 2011) Net Profit Margin adalah margin laba bersih sama dengan laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Adapun rumus rasio Net Profit Margin adalah

Sales Tax After Earning NPM

Variabel independen dalam penelitian ini adalah likuiditas, solvabilitas, dan rasio pertumbuhan. Variabel independen adalah

(5)

5 variabel yang mempengaruhi variabel

dependen.

Current Ratio

Likuiditas adalah suatu kemampuan perusahaan dalam membayarkan kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya.

Pada penelitian ini, likuiditas dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar (Sartono, 2010). Likuiditas (current ratio/CR) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Lancar Hutang

Lancar Aktiva

CR

Total Debt to Total Assets

Leverage/ Solvabilitas adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Pada penelitian ini, solvabilitas dihitung dengan membagitotal utang dengan total assets (Fahmi, 2011). Solvabiltas (Total Debt to Total Assets) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Assets Total

Utang Total

Assets Total

to Debt Total

Sales Growth

Rasio pertumbuhan yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum. Sales growth dapat di rumuskan sebagai berikut:

Sales Growth = Net Sales (t) - Net Sales (t-1) Net Sales (t-1)

Metode Analisis Data

Dalam membuktikan keberan hipotesis dilakukanlah berbagai macam uji statistik. Pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Eviews, Model analisis yang digunakan menggunakan model regresi panel dan pengujian t-statistik

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan Eviews dapat dinarasikan perkembangan variabel penelitian yang digunakan seperti terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Keterangan N Min Mak Mean Std Deviasi NPM 52 -42,01 71,56 6,997 18,17

CR 52 0,23 5,79 1,949 1,26

DAR 52 0,06 2,99 0,596 0,46

SG 52 -0,78 33 0,878 4,63

Sumber: Lampiran 3

Pada tabel 4.1 terlihat total observasi data yang digunakan berjumlah 52, sepanjang periode observasi nilai net profit margin terendah yang dimiliki salah satu perusahaan sampel adalah sebesar -42,01% sedangkan nilai net profit margin tertinggi yang dimiliki salah satu perusahaan sampel adalah sebesar 71,56%. Secara keseluruhan rata rata net profit margin yang dimiliki pada umumnya perusahaan sampel adalah sebesar 6,997%

dengan standar deviasi sebesar 18,87. Rata rata net profit margin yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan di Bursa Efek

(6)

6 Indonesia relatif tinggi, kondisi tersebut

menunjukan kemampuan perusahaan pertambangan dalam menghasilkan laba relatif baik.

Pada tabel 4.2 terlihat bahwa variabel kedua yang digunakan adalah current ratio, sepanjang tahun 2010 – 2013 nilai curret ratio terendah yang dimiliki salah satu perusahaan adalah sebesar 0,23x sedangkan nilai current ratio tertinggi yang dimiliki salah satu perusahaan sampel adalah sebesar 5,79x. Secara keseluruhan rata rata current ratio yang dimiliki salah satu perusahaan sampel adalah sebesar 1,949 dengan standar deviasi sebesar 1,26. Berdasarkan rata rata likuiditas teridentifikasi bahwa posisi likuiditas perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia relatif baik.

Didalam penelitian ini variabel ketiga yang digunakan didalam penelitian ini adalah debt to total assets ratio. Sepanjang periode observasi terlihat bahwa posisi debt to total assets ratio terendah yang dimiliki salah satu perusahaan sampel adalah sebesar 0,06x sedangkan nilai debt to total assets ratio tertinggi yang dimiliki salah satu perusahaan sampel adalah sebesar 2,99x. Secara keseluruhan rata rata debt to total assets ratio yang dimiliki seluruh perusahaan sampel adalah sebesar 0,596 dengan standar deviasi sebesar 0,46. Jadi dapat disimpulkan bahwa posisi hutang yang dimiliki perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia relatif baik atau optimal dan tidak menimbulkan risiko yang besar bagi eksistensi perusahaan.

Variabel keempat yang digunakan didalam penelitian ini adalah sales growth, sepanjang periode observasi nilai pertumbuhan penjualan tertinggi yang dimiliki salah satu perusahaan sampel adalah sebesar 33%, sedangkan nilai pertumbuhan penjualan terendah yang dimiliki salah satu perusahaan adalah sebesar – 0.78%. Secara keseluruhan sepanjang periode observsai rata rata pertumbuhan penjualan yang dimiliki pada umumnya perusahaan pertambangan menjadi sampel adalah sebesar 0,878 dengan standar deviasi sebesar 4,63.

Pengujian Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang telah dilakukan diperoleh rinkasan hasil terlihat pada tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Normalitas

Keterangan Prob Alpha

Net Profit Margin 0.530443 0,05

Current Ratio 0.948482 0,05

Debt to Total Assets Ratio 0.160750 0,05

Sales Growth 0.063280 0,05

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan hasil pengujian normalitas kedua terlihat bahwa masing- masing variabel penelitian yang digunakan telah memiliki nilai probability diatas atau sama dengan 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan telah berdistribusi normal oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilakukan.

(7)

7 Pengujian Asumsi Klasik

Salah satu syarat yang harus terpenuhi untuk melakukan analisis regresi berganda adalah terbebasnya masing masing variabel independen yang digunakan dari gejala asumsi klasik. Secara umum gejala asumsi klasik yang diuji adalah sebagai berikut:

Pengujian Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah adanya korelasi antar varaibel independen. Gejala multikolinearitas tidak akan terjadi apabila nilai koefisien korelasi < 0,80.. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Multikolinearitas Keterangan Coefficient

Correlation

Cut Off CR – DAR -0.305092 < 0,80 CR – SG -0.118475 < 0,80 DAR – SG 0.151094 < 0,80 Sumber: Lampiran 4

Pada tabel 4.3 terlihat bahwa masing masing variabel independen yang digunakan didalam penelitian ini memiliki koefisien korelasi dibawah 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang digunakan didalam model penelitian saat telah terbebas dari gejala multikolinearitas, sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilakukan.

Pengujian Autokorelasi

Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa nilai Durbin Watson (DW) yang dihasilkan adalah sebesar 1,586937. Didalam model analisis digunakan kriteria dua kuadran yaitu – 2 ≤ 1,586937 ≤ 2 atau nilai Durbin Watson 1,586937 berada diatas – 2 akan tetapi berada dibawah 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang akan dibentuk kedalam persamaan regresi berganda terbebas dari gejala autokorelasi sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilakukan.

Pengujian Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa nilai probability chie square yang dihasilkan adalah sebesar 0,1478. Nilai probability chie-square sebesar 0,1207 >

alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang akan dibentuk kedalam model regresi berganda telah terbebas dari gejala heteroskedastisitas sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilakukan.

Pengujian Hipotesis

Sesuai dengan hipotesis tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh current ratio, debt to total assets ratio dan pertumbuhan penjualan terhadap net profit margin perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Karena seluruh variabel

(8)

8 penelitian telah berdistribusi normal dan

terbebas dari gejala asumsi klasik maka tahapan pengujian hipotesis dapat di bentuk dengan menggunakan model pool least square. Secara umum tahapan pengujian hipotesis yang dilakukan terlihat pada sub bab dibawah ini:

Pembentukan Model Regresi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan melalui program Eviews diperoleh ringkasan hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.4 dibawah ini yaitu:

Tabel 4.4

Ringkasan Hasil Pengujian Statistik Keterangan Coefficient Prob

Constanta -0.199397 0.9778

Current Ratio 3.506447 0.0022

Debt to Total Assets Ratio 0.360682 0.9651

Sales Growth 1.148102 0.0073

Sumber: Lampiran 5

Sesuai dengan hasil penguian yang telah dilakukan terlihat bahwa variabel current ratio memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 3.506447. Hasil yang diperoleh menunjuikan bahwa current ratio akan mendorong meningkatnya laba perusahaan, dimana nilai peningkatan yang diperoleh adalah sebesar 3.506447 dengan asumsi faktor lain selain current ratio dianggap tetap atau konstan.

Pada model persamaan regresi juga terlihat bahwa variabel debt to total assets ratio memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0.360682. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa semakin bertambahnya nilai hutang akan meningkatkan laba usaha

sebesar 0.360682 dengan asumsi faktor lain selain debt to total assets ratio diangap tetap atau konstan.

Sesuai dengan model persamaan regresi berganda yang telah dilakukan juga terlihat bahwa variabel sales growth memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 1.148102. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi pertumbuhan penjualan akan semakin meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sebesar 1.148102 dengan asumsi variabel selain sales growth dianggap tetap atau konstan.

Analisis Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari variabel independen untuk memberikan kontribusi dalam mempengaruhi variabel dependen yang diukur dengan persentase.

Berdasarkan hasil pengujian hipotsis yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Keterangan R2

Current ratio, debt to total

assets ratio dan sell growth 0,677

Sumber: Lampiran 5

Sesuai dengan hasil pengujian koefisien determinasi yang telah dilakukan seperti terlihat pada tabel 4.7 diperoleh nilai R2 sebesar 0,677. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa variabel current ratio, debt to total assets ratio dan sales

(9)

9 growth mampu memberikan kontribusi untuk

mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba adalah sebesar 67,70%

sedangkan sisanya adalah 32,30% lagi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam model penelitian saat ini.

Hasil Pengujian F-statistik

. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.6 dibawah ini:

Tabel 4.6

Hasil Pengujian Hipotesis

Keterangan Prob

Current ratio, debt to total assets ratio dan sales growth

0,000 Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan kepada hasil pengujian F-statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai nilai prob sebesar 0,000. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa current ratio, debt to total assets ratio dan sales growth secara bersama sama berpenngaruh signifkan terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Hasil Pengujian Hipotesis

Untuk melakukan pengujian hipotesis maka dilaksanakan dengan menggunakan uji t-statistik. Pengujian t-statistik bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara individual. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.7 dibawah ini:

Tabel 4.7

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Keterangan Prob Alpha

CR 0.0022 0,05

DAR 0.9651 0,05

SG 0.0073 0,05

Sumber: Lampiran 5

Pada tahapan pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan variabel current ratio diperoleh nilai probability sebesar 0.0022. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.

Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0.0022 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia.

Pengujian hipotesis kedua bertujuan untuk mengetahui pengaruh debt to total assets ratio terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Hasil pengujian menunjukan bahwa nilai probability yang diperoleh adalah sebesar 0.9651. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probility sebesar 0.9651 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga

(10)

10 dapat disimpulkan bahwa debt to total assets

ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia.

Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan variabel sales growth diperoleh nilai probability sebesar 0.0073. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0.0073 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa sales growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia.

Pembahasan

Sesuai dengan analisis dan pembahasan hasil penguian hipotesis yang telah dilakukan dapat diajukan sejumlah pembahasan penting yang merupakan jawaban dari permasalahan yang diajukan didalam penelitian saat ini terlihat pada sub bab dibawah ini:

Pengaruh Current Ratio terhadap Net Profit Margin

Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa current ratio berpenaruh positif dan signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan

pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian menunjukan bahwa semakin optimal posisi likuiditas perusahaan akan semakin mendorong meningkatnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diukur dengan net profit margin. Temuan tersebut terjadi karena pada umumnya perusahaan pertambangan yang dijadikan sampel mampu mengelola aliran dana lancar seperti kas, piutang, dan persediaan serta hutang lancar yang mereka miliki akibatnya kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik, salah satunya adalah untuk menjaga aliran produk yang siap dijual atau pun menjaga keseimbangan stock produk yang akan dijual dengan jumlah permintaan pasar akibatnya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih menjadi meningkat.

Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis pertama konsisen dengan penelitian yang dilakukan oleh Liza (2013) menemukan bahwa current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Net Profit Margin. Hasil yang sama juga diperoleh oleh Devi (2010) yang menemukan bahwa current Ratio berpengaruh positif terhadap laba usaha. Hasil penelitian tersebut mempertegas semaki tinggi posisi likuiditas akan meningkatkan kemampuan perusahana dalam menghasilkan laba.

(11)

11 Pengaruh Debt to Total Assets Ratio

terhadap Net Profit Margin

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa debt to total assets ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia.

Temuan yang diperoleh tidak sejalan dengan teori atau pun hipotesis yang diajukan.

Penyimpangan hasil yang diperoleh terjadi karena perusahaan mampu menjaga keseimbangan antara total hutang dengan modal, selain itu manajemen selalu dapat mengelola dana yang bersumber dari hutang dan modal dengan baik, akibatnya hutang dan modal tidak menciptakan risiko bagi perusahaan, akibat begitu baiknya perusahaan dalam mengelola hutang dari waktu kewaktu mendorong investor mulai mengabaikan debt to total assets ratio sebagai variabel yang mempengaruhi net profit margin khususnya pada preusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia.

Temuan yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis kedua tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2014) menemukan bahwa debt to total assets ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Net Profit Margin. Hasil yang diperoleh mengisyaratkan bahwa semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengelola hutang akan semakin meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba usaha.

Pengaruh Sales Growth terhadap Net Profit Margin

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa sales growth atau pertumbuhan penjualan berpenaruh positif dan signifikan terhadap net profit margin.

Hasil yang diperoleh mengisyaratkan bahwa semakin pertumbuhan penjualan akan semakin mendorong meningkatnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Temuan yang diperoleh konsisten dengan teori atau pun dengan hasil sejumlah penelitian terdahulu. Hasil tersebut terjadi karena perusahaan mampu menjaga stabilitas penjulan, meningkatnya nilai penjualan tidak terlepas dari meningkatnya kapasitas produksi industri pertambangan, akibat meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap berbagai produk pertambangan. Nilai penjualan yang tinggi juga sejalan dengan terus meningkatnya harga jual produk pertambangan akibatnya nilai laba bersih yang diterima perusahaan terus mengalami peningkatan.

Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis ketiga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati (2013) menemukan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Hasil penelitian Ridwan (2014) menemukan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat

(12)

12 pertumbuhan penjualan akan semakin

mendorong meningkatnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan jawaban dari sejumlah masalah yang diajukan didalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh nilai probability sebesar 0.0022 < alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan nilai probability sebesar 0.9651 > alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa debt to total assets ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia.

3. Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai probability sebesar 0,0073 < alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa sales growth berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia.

Keterbatasan dan Saran Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian yang dilakukan saat ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan, Beberapa keterbatasan yang peneliti rasakan adalah sebagai berikut:

1. Jumlah sampel yang digunakan didalam penelitian ini relatif masih jumlah yang relatif kecil, akibatnya akurasi hasil yang diperoleh menjadi menurun, disarankan untuk penelitian di masa yang akan mendatang mencoba memperbanyak jumlah sampel yang akan digunakan.

2. Masih terdapatnya sejumlah variabel yang juga mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba seperti adanya rasio activity, faktor risiko, rasio pasar dan berbagai variabel lain yang tidak digunakan didalam penelitian ini, disarankan untuk penelitian dimasa mendatang mencoba memperbanyak jumlah sampel yang akan digunakan. Saran tersebut sangat penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian dimasa mendatang.

(13)

13 DAFTAR PUSTAKA

Ainia, Hurun. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Laba Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang

Brigham, dan Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Alih Bahasa:

Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

Devi, Jiasti Fiska. 2010. Analisis Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Receivable Turn Over dan Cash Turn Over Terhadap Net Profit Margin.

Universitas Diponegoro, Semarang Fahmi, Irham. 2011 Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta: Bandung

Ghozali, Imam. 2006. Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenegoro.

Gujarati N. Damodar. 2004 Basic Econometrics fourth edition.

McGraw-Hill

Hanafi M, Muhammad dan Abdul Halim, 2003 Analisis Laporan Keuangan.

Edisi kedua, Cetakan Pertama.

Yogyakarta: BPFE

Harahap, Sofyan Safri. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada : Jakarta

Kasmir. 2008. Analisa Laporan Keuangan.

PT Raja Grafindo Persada : Jakarta Limbago, Elsa. dan Juniarti. 2014. Pengaruh

Family Control Terhadap

Profitabilitas Nilai Perusahaan Pada Industri Properti dan Real Estate.

Universitas Kristen Petra, Surabaya Liza, Erossa Pitria. 2013. Pengaruh Current

Ratio dan Total Debt to Total Assets Terhadap Net Profit Margin Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2012.

Universitas Widyatama, Bandung Nugroho, Adi Samuel. 2014. Pengaruh Debt

to Equity Ratio dan Debt to Total Assets Ratio Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Perkebunan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008- 2012. Universitas Bengkulu, Bengkulu

Priharyanto, Budi. 2009. Analisis Pengaruh Current Ratio, inventory Turn Over, Debt to Equity dan Size Terhadap profitabilitas. Universitas Diponegoro, Semarang

Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametrik Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan, Edisi 4. BPFE : Yogyakarta

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat: Jakarta

Shochrul, R.Ajija, dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Penerbit Salemba Empat: Jakarta

Sulistyowati, Anisa. 2011. Analisa Pengaruh Current Assets Leverage, Investasi, Sales Growth dan Firm Size Terhadap profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar BEI. Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Gambaran Higiene dan Sanitasi Kantin Kampus 2 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar” yang disusun oleh NADIAWATI NIM: 70200109057 mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap kepuasan nasabah KSP KOPDIT Marsudi Mulyo

Penelitian ini akan menghasilkan blueprint arsitektur bisnis dan blueprint arsitektur aplikasi yang digunakan sebagai usulan untuk perancangan dan pengembangan arsitektur

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa faktor yang mempengaruhi penerimaan diri individu sixth sense yang mengalami prekognisi adalah pemahaman tentang diri

200 Menit Mendengar, menyimak , menjawab pertanyaan, mencatat poin-poin penting Individu/aktivi tas PBM Kehadiran dan keaktifan dalam kelas 6 8 9 Mampu memahami

P.5/VII-WP3H/2012 tentang Petunjuk Teknis Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP.. KPH:

Dengan melihat mutu pendidikan di atas maka, strategi perencanaan pengembangan madrasah secara singkat dapat dikemukakan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan pergaulan yang meliputi: sekolah, keluarga dan masyarakat dengan sikap dan perilaku seks bebas