• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

48 A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap objek tertentu yang membutuhkan suatu analisis komprehensif dan menyeluruh.1

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu strategi dan teknik penelitian yang digunakan untuk memahami masyarakat, masalah atau gejala dalam masyarakat dengan mengumpulkan sebanyak mungkin fakta mendalam, data disajikan dalam bentuk variabel bukan dalam bentuk angka.

Penelitian ini bersifat deskriptif, yakni penelitian yang berusaha menggambarkan suatu objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti tanpa mempersoalkan hubungan antar variabel.

Sesuai dengan tujuannya, penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan.

Partisipan adalah orang yang diajak berwawancara, di observasi, diminta untuk memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya, pemahaman diperoleh melalui penguraian “pemaknaan partisipan” tentang situasi-situasi dan peristiwa-peristiwa. Pemaknaan partisipan meliputi perasaan, keyakinan, ide-ide, pemikiran dan kegiatan dari partisipan.

Beberapa penelitian kualitatif diarahkan lebih dari sekedar memahami fenomena tetapi juga mengembangkan teori. Penelitian kualitatif

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1998), h. 11

(2)

mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, stategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen teknik-teknik perlengkapan seperti foto, rekaman, dan lain-lain.2

Dalam hal ini, kajian penelitian difokuskan untuk mendeskripsikan peran tokoh masyarakat dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di Jorong Taratak Baru, Kenagarian Salimpat, Kecematan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.

B. Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada lingkungan Jorong Taratak Baru yang ada di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Sedangkan subjek penelitian adalah:

Tabel 3.1: Subjek Penelitian Di Jorong Taratak Baru, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok

No TOKOH MASYARAKAT JORONG TARATAK BARU 1. Kepala Jorong

2. Niniak Mamak 1. Suku Caniago 2. Suku Panai 3. Suku Melayu 4. Suku tanjung 3. Alim ulama 1. Suku Caniago

2. Suku Panai 3. Suku Melayu 4. Suku tanjung 4. Cadiak Pandai 1. Suku Caniago

2. Suku Panai 3. Suku Melayu 4. Suku tanjung

2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), h. 94-95

(3)

C. Sumber Data

Maksud dari sumber data dalam penelitian ini adalah keseluruhan objek penelitian yang dijadikan sasaran penelitian.3 Dalam penelitian ini, penulis menentukan sumber data yang sifatnya dapat mewakili atau representasi dalam memberikan data-data yang dibutuhkan. Klasifikasi sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.

Sumber data primer adalah sumber data utama untuk memperoleh data yang penulis butuhkan dalam penelitian ini. Yang menjadi sumber data primer penelitian ini adalah kepala jorong taratak baru.

Sumber data sekunder yaitu sumber data pendukung terhadap sumber data primer dalam hal ini adalah tokoh masyarakat yaitu: niniak mamak, alim ulam, bundo kanduang, yang bisa memberikan Informasi yang berkaitan dengan Jorong Taratak Baru.

Teknik pengambilan sampel sumber data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, dan snawball sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.4

3 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rodakarya, 1991), h. 102

4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kualitatif, Dan R & D.

(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 300

(4)

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan Skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.5

Sanafiah Faisal seperti yang dikutip Sugiyono mengklasifikasikan observasi berpatisipasi, observasi yang terang-terangan dan tersamar dan observasi yang tak terstruktur.6 Selanjutnya Spradly dalam Sugiyono membagi observasi berpatisipasi menjadi empat, yaitu pasive partisipation, moderate partisipation, aktive partisipation dan complete partisipation.7 Observasi ini penulis lakukan untuk mengetahui peran tokoh masyarakat sebagai motivator, inisiator, fasilitator dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di Jorong Taratak Baru.

2. Wawancara (Interview)

Esterberg dalam Sugiyono mendefenisikan, wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk pertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam satu topik tertentu.8 Dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal- hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam mengiterprentasikan

5 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 2003), h. 56

6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., Op.cit, h. 310

7Ibid, h. 56

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 316

(5)

situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemui melalui observasi.

3. Dokumentasi

Menurut Suharsini Arikunto, metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal verbal yang berupa catatan Transkip, buku, surat kabar, majalah dan prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan lain-lain.9 Menurut Sugiyono, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya momental dari seseorang.10 Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

E. Teknik Analisa Data

Analisa data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang persoalan yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisa perlu dilanjutkan dengan upaya mencari makna.11

Dalam penelitian kualitatif, analisa data dalam prakteknya tidak dapat dipisahkan dengan proses pengumpulan data. Kedua kegiatan ini berjalan serempak, artinya analisa data dikerjakan bersamaan dengan mengumpulkan data dan dilanjutkan setelah pengumpulan data selesai.

9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Op. Cit., h. 100

10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., Op. Cit., h. 329

11 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pilar Media, 1996), h.

183

(6)

Dengan demikian secara teoritik analisa dan pengumpulan data dilaksanakan secara berulang-ulang guna memecahkan masalah.

Nasution mengingatkan bahwa data kualitatif terdiri atas kata-kata, bukan angka-angka, dimana deskripsinya memerlukan interpretasi, sehingga diketahui makna dari data.12 Milles and Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data redution, dan data display, dan conlusion drawing/verivication.13

1. Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.14

Pada tahap reduksi data peneliti menemukan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah mengumpulkan data dan merangkumnya sesuai dengan kebutuhan, yaitu untuk melihat trategi Peran Tokoh Masyarakat Jorong Taratak Baru dalam meningkatkan kesehatan lingkungan.

12 N. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 2003), h. 54

13 Suiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., Op.cit, h. 337

14 Ibid, h. 338

(7)

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Menurut Miles and Huberman, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.15

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara.16

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan bisa berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih meremang- remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.17

15 Ibid, h. 341

16 Ibid, h. 341

17 Ibid, h. 341

Gambar

Tabel 3.1: Subjek Penelitian Di Jorong Taratak Baru,    Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok

Referensi

Dokumen terkait

・Siswa asing yang ingin masuk SMA program paruh waktu, setelah mendapat persetujuan dari kepala sekolah SMA yang bersangkutan, dapat mengikuti ujian gelombang

Untuk mengevaluasi kinerja dosen dalam pembelajaran pada setiap mata kuliah, maka dilakukan penyebaran kuesioner yang harus diisi mahasiswa serta pemberian kritik dan saran

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi listrik yang dihasilkan oleh generator termoelektrik dengan menggunakan berbagai jenis limbah organik (tatal kayu akasia, tatal

Mayoritas petani dalam penelitian ini berumur tua, berpendidikan formal sedang (SMU) atau sederajat, memiliki pengalaman yang cukup, mempunyai cukup banyak tanggungan

Hasil pengukuran Potensi Gas Metana selama 4 hari berturut-turut diketahui potensi emisi gas metana tertinggi rata-rata terjadi pada kolam 3 dengan emisi tertinggi terjadi

35 Media di samping dapat meningkatkan motivasi, menghilangkan kejenuhan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Arab, dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa, ia juga dapat menutupi

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar perawat memiliki persepsi yang baik tentang jenjang karir di RSUD Tugurejo yaitu