• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indeks Prestasi dan Masa Studi Komulatif Terbobot di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Periode Wisuda Maret dan September 2016 versus 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Indeks Prestasi dan Masa Studi Komulatif Terbobot di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Periode Wisuda Maret dan September 2016 versus 2011"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 1

Indeks Prestasi dan Masa Studi Komulatif Terbobot di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Periode Wisuda Maret dan September 2016 versus 2011

Bustanul Arifin Noer

Jurusan Manajemen Bisnis FTI – ITS

Email: bustanul@mb.its.ac.id atau bus4arifin@gmail.com

ABSTRAK

Data wisudawan dapat dijadikan ukuran prestasi jurusan di sebuah perguruan tinggi. Paper ini merupakan rangkaian kajian yang berlangsung cukup lama. Data yang tertera pada buku wisuda, selain nama wisudawan serta nomor pokok mahasiswa, adalah capaian indeks prestasi (IP) dan masa studi (MS) yang lazim dilakukan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Wisuda tahun 2016 yang lalu pada bulan Maret dan September diikuti oleh 26 jurusan dengan total wisudawan program S1 reguler sebanyak 2.971 orang. Wisuda tahun 2011, juga pada periode Maret dan September diikuti oleh 22 jurusan dengan total wisudawan sebanyak 2.141 orang. Capaian indeks prestasi dibagi menjadi 6 kelas interval. Capaian masa studi dibagi menjadi 6 kelas interval. Selanjutnya dihitung IP dan MS komulatif terbobot (IPMSKT = indeks prestasi & masa studi komulatif terbobot) setiap wisudawan dengan bobot 53% untuk IP dan 47% untuk MS. Rata-rata capaian IPMSKT para wisudawan setiap jurusan adalah gambaran prestasi masing-masing jurusan.

Hasilnya, pada tahun 2016, peringkat prestasi dari 26 jurusan di ITS yang tertinggi diraih oleh jurusan Manajemen Bisnis (IPMSKT = 76,2%), peringkat kedua oleh jurusan Teknik Material &

Metalurgi (IPMSKT = 71,2%), serta peringkat ketiga oleh jurusan Teknik Kimia (IPMSKT = 71,2%). Pada tahun 2011, peringkat prestasi dari 22 jurusan di ITS yang tertinggi dicapai oleh jurusan Teknik Informatika (IPMSKT = 67,1%), peringkat kedua oleh jurusan Statistika (IPMSKT = 66,5%), serta peringkat ketiga oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi (IPMSKT = 64,5%). Terjadi peningkatan capaian IPMSKT di tingkat ITS. Dibahas lebih lanjut tentang peringkat IPMSKT sempurna, peringkat terbawah, usulan sistem penilaian baru, serta rencana perbaikan berkelanjutan di ITS.

Kata kunci: indeks prestasi, masa studi, prestasi jurusan, IPMSKT, perbaikan berkelanjutan

PENDAHULUAN

Paper ini merupakan rangkaian pengamatan yang khusus terhadap buku wisuda di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Beberapa paper sudah dipublikasikan sejak tahun 2004. Bermula dari model yang sederhana, hanya berupa indeks prestasi dan masa studi terbobot (Noer, 2004) yang digunakan untuk menilai prestasi jurusan. Selanjutnya, dilakukan penyempurnaan dan pengujian untuk menilai prestasi 20 jurusan dengan model komulatif

(2)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 2 terbobot (Noer, 2005a) yang dilengkapai analisis klaster jurusan (Noer, 2005b), berlanjut dengan prestasi dari 22 jurusan, serta prestasi program S2 di ITS Surabaya (Noer, 2005c).

Model komulatif terbobot mulai digunakan sebagai penyempurnaan model yang sebelumnya (Noer, 2007). Penggunaan model komulatif terbobot ini terus digunakan untuk menilai prestasi jurusan, walau tidak secara formal. Saat ini secara khusus ditampilkan model komulatif yang sudah lebih disempurnakan lagi. Pemilihan wisuda 113 dan 114 untuk melengkapi data wisudawan selama satu tahun yang sama (Maret dan September di tahun 2016). Informasi tentang wisudawan yang dikumpulkan mencakup beberapa hal berikut: nama, nomor pokok mahasiswa (NRP), indeks prestasi komulatif (IP), dan masa studi (MS).

Pada periode wisuda September 2016 prosesi diikuti oleh 26 jurusan dari 28 jurusan program S1 reguler. Jurusan yang relatif baru lainnya, yaitu Teknik Multimedia & Jaringan (akan berganti nama menjadi Teknik Komputer) dan Teknik Biomedik belum ikut prosesi wisuda. Secara lebih khusus akan dilakukan perbandingan hasil IPMSKT dengan periode wisuda Maret dan September 2011 yang hanya melibatkan 22 jurusan. Jarak waktu 5 tahun cukup bagus untuk dilakukan komparasi capaian IPMSKT antar jurusan di ITS.

STUDI LITERATUR

Balzer (2010) merinci tugas khusus setiap perguran tinggi, antara lain: penerimaan mahasiswa, penggajian dosen dan karyawan, asrama mahasiswa (bila ada), pembelian peralatan kampus, penyelenggaraan kuliah atau kursus, penggalangan kerjasama internal kampus untuk dukungan proses belajar-mengajar, penyelenggaran model belajar dan riset di larobatorium, pelayanan ruang kuliah, penyediaan fasilitas kesehatan, pemberian beasiswa, penyiapan kurikulum, pelayanan mahasiswa, pelaporan dan akreditasi pemerintah, dukungan studi ekskursi, komunikasi dengan penyandang dana, penjadwalan dosen mengajar di musim libur, dan lainnya. Selanjutnya, secara lengkap dibahas tentang konsep lean higher education (LHE) yang mencakup 5 aspek utama, yaitu: definisi nilai proses belajar-mengajar bagi mahasiswa, identifikasi aliran proses sehingga dapat meningkatkan nilai tambah, menghilangkan kegiatan yang tidak perlu (waste), membuat aliran proses yang baik dan benar, serta upaya perbaikan yang berkelanjutan (Balzer, 2010). Proses belajar-mengajar di perguruan tinggi dapat diadopsi dari proses produksi di dunia industri pada umumnya. Subjek dan objek utama di dunia perguruan tinggi adalah mahasiswa dengan seluruh kelengkapannya.

Setiap perguruan tinggi bertugas menjalankan tri darma yang mencakup pendidikan, publikasi, serta pengabdian masyarakat. Prestasi setiap perguruan tinggi dapat ditelusuri dari prestasi mahasiswa, kinerja dosen, serta kontribusi alumni.

Suhartono (tanpa tahun) memunculkan 5 indikator kinerja perguruan tinggi, yaitu: layanan berkualitas dan tepat waktu, pegawai yang bermutu tinggi dan terlatih, dosen yang berkualitas, sistem pengajaran yang efektif dan efisien, serta kelengkapan sarana dan prasarana. Lebih lanjut dijelaskan aspek yang perlu diperhatikan, antara lain: biaya pelayanan, penggunaan anggaran, kualitas dan standar pelayanan, cakupan pelayanan, serta kepuasan para stakeholder (Suhartono, tp tahun). Sitanggang (tanpa tahun) melakukan riset tentang kinerja salah satu

(3)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 3 perguruan tinggi swasta (PTS) di Jakarta dengan memunculkan 4 perspektif, yaitu:

pertumbuhan & pembelajaran, proses bisnis internal, pelanggan, dan keuangan. Mahmudi, Surarso, dan Subagio (2014) juga menggunakan 4 perspektif kinerja perguruan tinggi, yaitu:

pelanggan, keuangan, bisnis internal, serta pembelajaran & pertumbuhan. Lestari (2013) dalam studinya di satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Malang mengemukakan bahwa ukuran kinerja yang diberikan pada perspektif pelanggan berimbang dengan ukuran pada perspektif keuangan masing-masing sebesar 15%, proses internal sebesar 58%, serta perspektif pertumbuhan & pembelajaran sebesar 12%. Aspek utama adalah pada persektif proses bisnis internal. Sistem kerja berpengaruh positif terhadap kinerja perguruan tinggi yang selanjutnya juga berpengaruh positif terhadap kepercayaan mahasiswa (Afrida dan Amelia, 2016). Kinerja perguruan tinggi diukur layaknya industri komersial.

Badan Akreditasi Nasional (BAN) tahun 2008 telah mengeluarkan buku panduan tentang akreditasi perguruan tinggi berupa delapan (8) standar kinerja yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi Pencapaian

2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu 3. Mahasiswa dan Lulusan

4. Sumber Daya Manusia

5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik

6. Penbiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian

8. Masyarakat dan Kerjasama

Prestasi jurusan yang didasarkan pada capaian indeks prestasi dan masa studi para wisudawan masih belum banyak dibahas. Model IPMSKT ini dapat digunakan untuk membandingkan prestasi antar jurusan atau departemen pada suatu perguruan tinggi yang sama. Capaian indeks prestasi dan masa studi para wisudawan adalah bukti nyata bagaimana proses belajar- mengajar di tiap jurusan atau departemen yang dijalankan oleh dosen dan tenaga kependidikan yang diadopsi oleh para mahasiswa secara bersamaan. Hal ini dapat diruntut dari standar 5 dari Badan Akreditasi Nasional (2008) yang berkaitan dengan aspek kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik.

MODEL IPMSKT (INDEKS PRESTASI & MASA STUDI KOMULATIF TERBOBOT)

Akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana pembagian interval kelas untuk capaian indeks prestasi dan masa studi. Setelah dilakukan beberapa kali perubahan, akhirnya ditetapkan 6 kelas interval untuk konversi indeks prestasi dan 6 kelas interval untuk konversi masa studi.

Distribusi capaian untuk indeks prestasi pada Gambar 1a. Distribusi capaian untuk masa studi dapat dilihat pada Gambar 1b. Capaian indeks prestasi di tahun 2016 jauh lebih baik daripada capaian di tahun 2011 yang terlihat dari pergeseran 3 interval IP sebelah kiri (makin tinggi) dengan prosentase yang bertambah besar pada capaian indeks prestasi 3,26 hingga 4,00.

Prosentase wisudawan yang dapat meraih indeks prestasi > 3,26 cenderung naik dari tahun 2011(hanya 42,5%) ke tahun 2016 (menjadi 57,9%), sebuah kenaikan sebesar 36,2%.

(4)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 4 Gambar 1a.

Capaian Indeks Prestasi 2016 versus 2011

Gambar 1b.

Capaian Masa Studi 2016 versus 2011 Sumber: diolah dari buku Wisuda ITS Periode 103, 104, 113, dan 114

Capaian masa studi di tahun 2016 jauh lebih baik daripada capaian di tahun 2011 yang terlihat dari pergeseran ke arah kiri dengan prosentase yang bertambah besar pada masa studi 7 dan 8 semester. Prosentase wisudawan yang dapat lulus < 8 semester cenderung naik dari tahun 2011 (hanya 57,6%) ke tahun 2015 (menjadi 68,7%), ada kenaikan sebesar 19,3%.

Selanjutnya dibahas tentang metode IPMSKT. Metode untuk menilai prestasi jurusan dengan menggabungkan variabel indeks prestasi (IP) dan masa studi (MS) disebut model IPMSKT (Indeks Prestasi & Masa Studi Kumulatif Terbobot). Langkah penyelesaiannya dilakukan dengan 3 tahap berikut:

1) Perhitungan indeks prestasi terbobot (IPT) dan indeks prestasi komulatif terbobot (IPKT) Capaian indeks prestasi para wisudawan dibagi dalam 6 kelas interval (perhatikan Gambar 1a dan Tabel 1). Ditentukan dahulu titik tengahnya dan dihitung jumlah keseluruhan titik tengah. Bobot yang disebut IPT (indeks prestasi terbobot) dapat dihitung dari masing- masing nilai titik tengah ini dibagi dengan jumlah totalnya.

Indeks prestasi terbobot (IPT) adalah bobot untuk capaian indeks prestasi dari setiap wisudawan. Mereka yang lulus dengan IP > 3,76 akan diberi bobot 20,3% (terbesar), demikian seterusnya hingga bila lulus dengan IP < 2,75 akan diberi bobot 12,3% (terkecil).

Capaian indeks prestasi yang lebih besar akan diberi bobot yang lebih besar (perhatikan Tabel 1 kolom 4 ‘indeks prestasi terbobot’). Makin tinggi capaian indeks prestasi makin tinggi pula nilai bobotnya. Total bobot haruslah 1 (atau 100%).

1.4

13.6 27.5

34.4

18.3

4.8 2.2

19.5

36.2

28.0

11.9

0 2.2 5 10 15 20 25 30 35 40

3,76 - 4 3,51 - 3,75 3,26 -

3,5 3,01 - 3,25 2,76 -

3,0 2 - 2,75

10.3

47.3

21.4

9.2 4.1 7.7 7.8

60.9

14.3

6.3 4.1 6.6

0 10 20 30 40 50 60 70

7 8 9 10 11 12-16

(5)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 5 Tabel 1. Perhitungan IPT dan IPKT

Kelas Interval

Interval Indeks

Prestasi Titik Tengah

Indeks Prestasi Terbobot (%)

Indeks Prestasi Komulatif Terbobot (%)

1 3,76 - 4,00 3,88 20,1 100

2 3,51 – 3,75 3,63 18,8 79,9

3 3,26 – 3,50 3,38 17,6 61,1

4 3,01 – 3,25 3,13 16,2 43,5

5 2,76 – 3,00 2,88 15,0 27,3

6 2,00 – 2,75 2,38 12,3 12,3

Total 19,28 1

Sumber: diolah dari buku Wisuda ITS Periode 113 dan 114

Bagian selanjutnya adalah menentukan IPKT (Indeks Prestasi Komulatif Terbobot) dengan cara untuk kelas capaian IP tertinggi diberi bobot komulatif 100%. Untuk kelas-kelas interval IP berikutnya dilakukan secara bertahap dengan mengurangi bobot komulatif pertama terhadap IPT kelas pertama (1 – 20,1 = 79,9%), demikian seterusnya hingga kelas interval terakhir yang nilainya sama dengan IPT kelas interval itu sendiri (perhatikan Tabel 1 kolom 5 ‘indeks prestasi komulatif terbobot’). Formula IPKT dihitung dengan rumus [1].

IPKTt+1 = IPKTt – IPTt (dengan IPKT1 = 1) [1]

Pola hubungan antara IPT dan IPKT dengan 6 kelas interval indeks prestasi dimaksud pada Tabel 1 dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 2a.

Gambar 2a.

Pola Hubungan antara IPT dan IPKT

Gambar 2b.

Pola Hubungan antara MST dan MSKT Sumber: diolah lanjut dari buku Wisuda ITS Periode 113 dan 114

20.1 18.8 17.6 16.2 15 12.3 100

79.9 61.1

43.5 27.3

12.3 0

20 40 60 80 100

3,76 - 4 3,51 - 3,75 3,26 -

3,5 3,01 - 3,25 2,76 -

3,0 2 - 2,75

21.9 19.3 17.3 15.6 14.2 11.7 100

78.1

58.8

41.5

25.9 11.7 0

20 40 60 80 100

7 8 9 10 11 12-16

(6)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 6 Lulus dengan capaian IP > 3,76 diberi kumulatif terbobot (IPKT) 100%, lulus dengan IP = 3,51 – 3,75 diberi kumulatif terbobot (IPKT) 79,9%, demikian seterusnya hingga bila lulus dengan IP < 2,75 diberi kumulatif terbobot (IPKT) 12,3%.

2) Perhitungan masa studi terbobot (MST) dan masa studi kumulatif terbobot (MSKT) Capaian masa studi para wisudawan dibagi dalam 6 kelas interval (perhatikan Gambar 1b serta Tabel 2). Ditentukan dahulu titik tengahnya (TT) untuk setiap interval masa studi.

Selanjutnya, dicari faktor untuk kemudian dihitung jumlah total . Masa studi terbobot (MST) dihitung dengan rumus [2].

MST = [ MS x ∑ ]-1 [2]

Bobot dapat dihitung untuk tiap kelas interval masa studi. Lulus 7 semester diberi bobot 25,4% (terbesar), lulus 8 semester diberi bobot 22,4%, lulus 9 semester diberi bobot 20,0%, lulus 10 semester diberi bobot 18,1%, dan lulus > 11 semester diberi bobot 14,1% (terkecil).

Capaian masa studi yang lebih cepat akan diberi bobot yang lebih besar (perhatikan Tabel 2 kolom 4 ‘masa studi terbobot’). Total bobot haruslah 1 (atau 100%).

Tabel 2. Perhitungan MST dan MSKT

Kelas Interval

Masa Studi

Titik Tengah

(TT)

Faktor

Masa Studi Terobobot

(%)

Masa Studi Komulatif Terbobot

(%)

1 7 7,5 0,1333 21,9 100

2 8 8,5 0,1176 19,3 78,1

3 9 9,5 0,1053 17,3 58,8

4 10 10,5 0,0952 15,6 41,5

5 11 11,5 0,0870 14,2 25,9

6 12-16 14,0 0.0714 11,7 11,7

Total 0,6099 1

Sumber: diolah dari buku Wisuda ITS Periode 113 dan 114

Bagian akhir adalah menentukan MSKT (Masa Studi Kumulatif Terbobot), yaitu untuk kelas capaian MS tertinggi diberi bobot kumulatif 100%. Untuk kelas-kelas interval MS berikutnya dilakukan secara bertahap dengan mengurangi bobot kumulatif pertama terhadap MST kelas pertama (100 – 25,4 = 74,6%), demikian seterusnya hingga kelas interval ke-6.

Formula menghitung MSKT adalah dengan rumus [3].

MSKTt+1 = MSKTt – MSTt dengan MSKT1 = 1 [3]

(7)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 7 Pola hubungan antara MST dan MSKT dengan 5 kelas interval masa studi dimaksud pada Tabel 2 dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 2b.

Lulus dengan capaian masa studi 7 semester diberi kumulatif terbobot 100%, lulus dengan capaian masa studi 8 semester diberi kumulatif terbobot 78,1%, demikian seterusnya hingga capaian masa studi > 11 semester diberi kumulatif terbobot 11,7% yang sama dengan nilai MST-nya (perhatikan Tabel 2 dan Gambar 2b).

3) Perhitungan indeks prestasi & masa studi kumulatif terbobot (IPMSKT)

Dari Tabel 1 dan 2 kemudian dilakukan perhitungan nilai IPMSKT untuk setiap wisudawan.

Setelah dilakukan beberapa simulasi bobot antara IP dan MS, maka dipilih yang terbaik beradasarkan capaian nilai IPMSKT-nya. Bobot untuk indeks prestasi adalah 60% dan bobot untuk masa studi adalah 40%, sehingga dapat dibuat formula IPMSKT dengan rumus [4].

IPMSKT = (0,6) x IPKT + (0,4) x MSKT [4]

Setiap wisudawan dapat dihitung capaian IPMSKT-nya. Misalnya, ada wisudawan dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota dengan IP = 3,66 (berarti IPKT-nya = 79,9%) dan MS

= 8 semester (berarti MSKT-nya = 78,1%) sehingga diperoleh nilai IMPSKT = 62,40%. Contoh lainnya, wisudawan yang lain lulus dari Jurusan Teknik Industri dengan IP = 3,36 (berarti IPKT-nya = 61,1%) dan MS = 9 semester (berarti MSKT-nya = 58,8%) sehingga diperoleh IMPSKT = 35,93%. Demikian seterusnya untuk setiap wisudawan dihitung IPMSKT mereka masing-masing.

Gambar 3. Jumlah Wisudawan tahun 2016 vs 2011 67

92 131

103 79

178 186

144

102 156

133 155

99 106 118 99

75

120 127 142

219

177

28 53

37 11

34

0 50 100 150 200 250

11 12 13 14 15 21 22 23 24 25 27 31 32 33 34 35 36 41 42 43 51 52 28 38 44 37 45

(8)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 8 Prestasi jurusan dihitung dari nilai rata-rata IPMSKT yang dicapai oleh para wisudawan jurusan yang bersangkutan. Capaian indeks prestasi (IP) sama pentingnya dengan capaian masa studi (MS), berarti jurusan seharusnya bisa meluluskan sarjana pada kisaran waktu 8 semester dengan indeks prestasi yang juga bagus! Prestasi seluruh ITS juga dapat dihitung dengan cara yang sama!

Tabel 3. Kode 27 Jurusan pada Prosesi Wisuda tahun 2016

Kode Jurusan Kode Jurusan Kode Jurusan

11 12 13 14 15 21 22 23 24 25

Fisika Matematika Statistika Kimia Biologi Teknik Mesin Teknik Elektro Teknik Kimia Teknik Fisika Teknik Industri

27

31 32 33 34 35 36 41

Teknik Material &

Metalurgi Teknik Sipil Arsitektur

Teknik Lingkungan Desain Produk Industri Teknik Geomatika Perencanaan Wilayah

& Kota

Teknik Perkapalan

42 43 44 51 52 28 38 44 37 45

Teknik Sistem Perkapalan Teknik Kelautan

Transportasi Laut Teknik Informatika Sistem Informasi Manajemen Bisnis Desain Interior Transportasi Laut Teknik Geofisika

Teknik Sistem Perkapalan (Double Degree)

Catatan: masih ada 2 jurusan lain yang belum ikut prosesi wisuda 2016, yaitu: Teknik Multi Media &

Jaringan (akan berubah jadi Teknik Komputer), dan Teknik Biomedik.

Jumlah Wisudawan tiap Jurusan

Sebelum lanjut ke persoalan utama, perlu ditampilkan jumlah lulusan tiap jurusan untuk kurun 2016 dibandingkan dengan 2011 dengan hasil yang ditunjukkan pada Gambar 3. Kode untuk 27 jurusan di ITS yang sudah ikut prosesi wisuda tahun 2016 situnjukkan pada Tabel 3. Jumlah wisudawan S1 reguler tahun 2016 (berjumlah 2.971 orang) lebih banyak daripada jumlah wisudawan tahun 2011 (berjumlah 2.141 orang). Semua jurusan dapat mengantarkan jumlah wisudawan yang bertambah banyak, kecuali jurusan Teknik Lingkungan yang sedikit turun dari 108 orang (tahun 2011) menjadi 106 orang (tahun 2016). Jurusan yang meluluskan wisudawan terbanyak di tahun 2016 adalah jurusan Teknik Informatika berjumlah 219 orang.

Jurusan dengan jumlah wisudawan paling sedikit adalah dari jurusan Teknik Geofisika untuk prosesi perdananya.

IPMSKT tiap Jurusan

Hasil capaian IPMSKT seluruh jurusan tahum 2016 dan tahun 2011 dapat ditunjukkan dengan Gambar 4.

(9)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 9 Gambar 4. Capaian IPMSKT tahun 2016 vs 2011

Terlihat pada periode wisuda 2016 bahwa jurusan baru Manajemen Bisnis ‘28’ meraih capaian IPMSKT = 76,16% tertinggi, disusul oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi ‘27’ dengan IPMSKT = 71,26%, jurusan Teknik Kimia ‘23’ dengan IPMSKT = 71,21%, dan jurusan Teknik Sistem Perkalan (program Double Degree) ‘45’ dengan IPMSKT = 70,50%, demikian seterusnya hingga jurusan Desain Produk Industri berada pada capaian IPMSKT = 43,38% yang paling rendah.

Mayoritas jurusan dapat membukukan peningkatan capaian IPMSKT, kecuali pada 4 jurusan yang justru terjadi penurunan. Keempat jurusan dimaksud adalah: Statistika ‘13’ (turun dari 66,49% menjadi 65,74%), Desain Produk Industri ‘34’ (turun dari 53,78% menjadi 43,38%), Perencanaan Wilayah & Kota ‘36’ (turun dari 61,90% menjadi 61,29%), dan Teknik Informatika

‘51’ (turun dari 67,09% menjadi 65,38%).

Kenaikan capaian IPMSKT tahun 2011 ke 2016 paling tinggi diraih oleh jurusan Biologi ‘15’

(dari 48,80% menjadi 64,87% naik 16,07%), jurusan Teknik Kimia ‘23’ (dari 59,97% menjadi 71,21% naik 11,25%), dan jurusan Teknik Kelautan ‘43’ (dari 46,83% menjadi 57,25% naik 10,43%). Penurunan capaian IPMSKT tahun 2011 ke 2016 terbesar adalah jurusan Desain Produk Industri ‘34’ (dari 53,78% menjadi 43,38% turun 10,39%).

Capaian IPMSKT terbaik di tahun 2016 (lebih dari 70%) diraih oleh jurusan Manajemen Bisnis (76,16%), Teknik Material & Metalurgi (71,26%), Teknik Kimia (71,21%), dan Teknik Sistem Perkapalan program Doble Degree (70,5%). Capaian IPMSKT terjelek di tahun 2016 (kurang dari

54.87 61.62

65.74

63.87 64.87

45.74 60.06

71.21

64.29 63.26

71.26

60.19 61.56

64.19

43.38 61.40 61.29

48.61 60.75

57.25 65.38

65.16 76.16

65.19

53.61 65.16

70.5

40.00 45.00 50.00 55.00 60.00 65.00 70.00 75.00 80.00

11 12 13 14 15 21 22 23 24 25 27 31 32 33 34 35 36 41 42 43 51 52 28 38 44 37 45

(10)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 10 50%) dipegang oleh jurusan Teknik Perkapalan (48,61%), Teknik Mesin (45,74%), dan Desain Produk Industri (43,38%).

Capaian IPMSKT terbaik di tahun 2011 (lebih dari 64%) diraih oleh jurusan Teknik Informatika (67,09%), Statistika (66,49%), dan Teknik Material & Metalurgi (64,55%). Capaian IPMSKT terjelek di tahun 2011 (kurang dari 50%) dipegang oleh jurusan Biologi (48,80%), Teknik Kelautan (46,83%), Teknik Mesin (44,63%), dan Teknik Perkapalan (42,27%).

Jumlah Wisudawan, Indeks Prestasi, Masa Studi, dan Indeks Prestasi & Masa Studi Komulatif Terbobot tahun 2016 versus 2011

Komparasi jumlah wisudawan serta capaian rata-rata indeks prestasi, masa studi, dan indeks prestasi & masa studi komulatif terbobot antara tahun 2016 dan 2011 secara keseluruhan dapat dilihat seperti pada Gambar 5 (a, b, c, dan d).

Gambar 5a Jumlah Wisudawan

Gambar 5b Rata-rata IP

Gambar 5c Rata-rata MS

Gambar 5d Rata-rata IPMSKT

Jumlah wisudawan meningkat pesat dari 2.141 orang (tahun 2011) menjadi 2.971 orang (tahun 2015), terjadi kenaikan 38,8%. Rata-rata capaian indeks prestasi di ITS meningkat dari 3,20 (tahun 2011) menjadi 3,29 (tahun 2016), ada kenaikan 0,09 angka. Capaian rata-rata masa studi di ITS mengalami percepatan dari 8,8 semester (tahun 2011) menjadi 8,7 semester (tahun 2016), lebih cepat 0,1 semester. Capaian rata-rata IPMSKT di ITS meningkat secara nyata dari 56,44%

(tahun 2011) menjadi 61,04% (tahun 2016), ada kenaikan 4,60%.

Jurusan dengan Capaian IPMSKT Cumlaude Istimewa 1 & 2

Periode wisuda tahun 2016 semua jurusan sudah bisa mengantarkan lulusan mereka dengan predikat cumlaude, walau jumlahnya sangat bervariasi. Lulus dengan predikat cumlade di ITS adalah bagi wisudawan yang dapat merampungkan masa studi mereka 7 atau 8 semester dengan IP > 3,51.

Capaian IPMSKT cumlaude yang dapat merampungkan masa studi mereka dalam 7 semester dengan IP > 3,76 dikelompokkan menjadi cumlaude istimewa-1. Para wisudawan yang dapat

2141 2971

1500 2000 2500 3000

2011 2016

3.20 3.29

3.15 3.20 3.25 3.30

2011 2016

8.8

8.7

8.6 8.7 8.8 8.9

2011 2016

56.44 61.04

54.00 56.00 58.00 60.00 62.00

2011 2016

(11)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 11 merampungkan masa studi mereka dalam 8 semester dengan IP > 3,76 dikelompokkan menjadi cumlaude istimewa-2.

1. Kelompok cumlaude istimewa-1

Ada 29 wisudawan dengan nilai IPMSKT sempurna 100% (masa studi 7 semester dan indeks prestasi > 3,76) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016 sekitar 1% dari seluruh wisudawan. Wisudawan cumlaude istimewa-1 terbanyak dari jurusan Teknik Informatika (7 orang), disusul oleh jurusan Manajemen Bisnis dan Teknik Sipil (masing- masing 4 orang), kemudian jurusan Matematika dan Teknik Material & Metalurgi (masing- masing 3 orang), disusul oleh jurusan Statistika, Teknik Fisika, dan Teknik Industri (masing- masing 2 orang), serta masing-masing 1 orang dari jurusan Biologi dan Sistem Informasi.

2. Kelompok cumlaude istimewa-2

Ada 35 wisudawan dengan nilai IPMSKT 91,24% (masa studi 8 semester dan indeks prestasi

> 3,76) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016 atau sekitar 1,2% dari seluruh wisudawan. Wisudawan cumlaude istimewa-2 terbanyak dari jurusan Teknik Kimia (14 orang), disusul oleh jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi (masing-masing 4 orang), kemudian oleh jurusan Teknik Sipil (3 orang), lanjut oleh jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro (masing-masing 2 orang), serta masing-masing 1 orang dari jurusan Matematika, Statistika, Kimia, Teknik Fisika, Teknik Material & Metalurgi, dan Teknik Sistem Perkapalan.

3. Kelompok cumlaude istimewa 1 & 2

Ada total 64 wisudawan dengan nilai IPMSKT 100% dan 91,24%% (masa studi 7 atau 8 semester dan indeks prestasi > 3,76) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016 atau sekitar 2,2% dari seluruh wisudawan S1 reguler. Wisudawan cumlaude istimewa 1 & 2 terbanyak dari jurusan Teknik Kimia (14 orang), disusul oleh jurusan Teknik Informatika (11 orang), kemudian jurusan Teknik Sipil (7 orang), kemudian jurusan Sistem Informasi (5 orang, lanjut untuk jurusan Teknik Material & Metalurgi, Matematika, dan Manajemen Bisnis (masing-masing 4 orang), lanjut untuk jurusan Statistika dan Teknik Fisika (masing- masing 3 orang), lanjut oleh jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Industri (masing-masing 2 orang), serta dari jurusan Biologi, Kimia, dan Teknik Sistem Perkapalan (masing-masing 1 orang)..

Jurusan dengan Capaian IPMSKT Cumlaude 1 & 2

Capaian IPMSKT cumlaude yang dapat merampungkan masa studi mereka dalam 7 semester dengan indeks prestas 3,51 - 3,75 dikelompokkan menjadi cumlaude-1. Para wisudawan yang dapat merampungkan masa studi mereka dalam 8 semester dengan indeks prestas 3,51 - 3,75 dikelompokkan menjadi cumlaude-2. Jurusan yang dapat mengantarkan wisudawan dengan predikat cumlaude 1 & 2 dirinci sebagai berikut:

1. Kelompok cumlaude-1

Ada 107 wisudawan dengan nilai IPMSKT 87,94% (masa studi 7 semester dan indeks prestasi 3,51 - 3,75) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016. Wisudawan cumlaude istimewa-1 terbanyak dari jurusan Teknik Material & Metalurgi (20 orang), disusul oleh

(12)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 12 jurusan Statistika (15 orang), berikutnya oleh jurusan Teknik Informatika (13 orang), kemudian dari jurusan Teknik Industri (11 orang), disusul oleh beberapa jurusan lainnya hinggal total 107 orang cumlaude-1.

2. Kelompok cumlaude-2

Ada 447 wisudawan dengan nilai IPMSKT 79,18%% (masa studi 8 semester dan indeks prestasi 3,51 - 3,75) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016. Wisudawan cumlaude- 2 terbanyak dari jurusan Teknik Kimia dan Teknik Informatika (masing-masing 55 orang), disusul oleh jurusan Sistem Informasi (38 orang), berikutnya oleh jurusan Teknik Elektro (27 orang), selanjutnya oleh jurusan Desain Interior (22 orang), disusul oleh jurusan Teknik Sistem Perkapalan (21 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Industri dan Teknik Sipil (masing-masing 20 orang), disusul oleh beberapa jurusan lainnya hinggal total 447 orang cumlaude-2.

3. Kelompok cumlaude 1 & 2

Ada total 554 wisudawan dengan nilai IPMSKT 87,94% dan 79,18% (masa studi 7 atau 8 semester dan indeks prestasi 3,51 - 3,75) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016.

Wisudawan cumlaude 1 & 2 terbanyak dari jurusan Teknik Informatika (62 orang), disusul oleh jurusan Teknik Kimia (55 orang), berikutnya oleh jurusan Sistem Informasi (51 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi (37 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Elektro (34 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Industri (31 orang), disusul oleh beberapa jurusan lainnya hinggal total 554 orang cumlaude 1 & 2.

Jurusan dengan Capaian IPMSKT Cumlaude

Capaian IPMSKT cumlaude yang dapat merampungkan masa studi mereka dalam 7 atau 8 semester dengan indeks prestas > 3,51 adalah gabungan dari kelompok cumlaude istimewa 1

&2 serta cumlaude 1 & 2. Semua jurusan di ITS dapat mengantarkan wisudawan dengan predikat cumlaude dengan jumlah yang berbeda. Terdapat 618 wisudawan cumlade pada tahun 2016 (sekitar 20,8%).

Wisudawan cumlaude terbanyak dari jurusan Teknik Informatika (73 orang), berikutnya oleh jurusan Teknik Kimia (69 orang), disusul oleh jurusan Sistem Informasi (56 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi (41 orang), berikutnya jurusan Teknik Elektro (36 orang), kemudian oleh jurusan Teknik Industri (33 orang), disusul oleh jurusan Teknik Sipil (31 orang), berikutnya oleh jurusan Statistika (30 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Sipil (26 orang), selanjutnya oleh jurusan Statistika (24 orang), disusul oleh beberapa jurusan lainnya hingga total 618 orang dengan predikat cumlaude.

Kelulusan Tepat Waktu 8 Semester atau Kurang

Rincian masa studi untuk kelulusan tepat waktu 8 semester atau kurang (ternyata cukup banyak yang bisa lulus hanya dalam 7 semester) dari tahun 2011 ke 2016 seperti yang tampak pada Gambar 6.

(13)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 13 Gambar 6. Kelulusan Tepat Waktu ‘8 Semester atau Kurang’

Kelulusan tepat waktu dimaksudkan sebagai berapa persen dari wisudawan tiap jurusan dapat lulus tepat waktu ‘8 semester atau kurang’. Dari Gambar 6 terlihat bahwa kelulusan tepat waktu 8 semester atau kurang yang tertinggi tahun 2016 dapat diraih oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi (91,7%), disusul oleh jurusan Statistika (90,8%), selanjutnya oleh jurusan Teknik Lingkungan *85,8%), kemudian oleh jurusan Teknik Kimia (84,7%), kemudian jurusan Kimia dan Biologi (masing-masing 83,5%), selanjutnya oleh jurusan Teknik Fisika (81,4%), demikian seterusnya yang paling rendah oleh jurusan Desain Produk Industri (17,8%).

Program S1 reguler dirancang dengan 144 SKS yang dapat dirampungkan dalam waktu 8 semester. Masih ada 4 jurusan dengan peluang lulus ‘8 semester atau kurang’ di bawah 60%, yaitu jurusan Teknik Mesin (34,3%), jurusan Teknik Sipil (54,8%), Desain Produk Industri (17,8%), dan jurusan Teknik Perkapalan (35,0%). Untuk jurusan yang relatif baru, peluang lulus

‘8 semester atau kurang’ masih di bawah 60% adalah Transportasi Laut (54,1%).

71.6 72.8 90.8

83.5 83.5

34.3 62.9

84.7 81.4

79.5 91.7

54.8 75.8

85.8

17.8 79.8

72

35 70.9

60.6 69.9 70.1

89.3

71.7

54.1 100 97.1

0 20 40 60 80 100 120

11 12 13 14 15 21 22 23 24 25 27 31 32 33 34 35 36 41 42 43 51 52 28 38 44 37 45

(14)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 14 Lulus 7 Semester dengan Predikat Cumlaude

Lulus dalan waktu 7 semester bukanlah hal yang mustahil. Mereka yang lulus 7 semester tersebar di banyak jurusan yang ada di ITS. Pada wisuda tahun 2016 ada 136 orang yang dapat lulus 7 semester dengan capaian IP > 3,51 (CUMLAUDE) atau sekitar 4,6% dari seluruh wisudawan. Jurusan yang paling banyak mengantarkan lulusan S1 dalam waktu 7 semester adalah dari Teknik Material & Metalurgi (23 orang), disusul oleh Statistika (17 orang), Teknik Teknik Informatika dan Sistem Informasi (masing-masing 14 orang), Teknik Industri (13 orang), serta manajemen Bisnis (11 orang).

Tabel 3. Wisudawan dengan Capaian Indeks Prestasi dan Masa Studi Terbaik

Catatan Akhir Wisuda 113-114

Sebagai pelengkap dapat ditunjukkan lulusan terbaik ITS dengan capaian indeks prestasi tertinggi sekaligus masa studi tercepat. Dipilih 25 wisudawan dengan capaian indeks prestasi 3,81 atau lebih serta masa studi 7 atau 8 semester (lihat pada Tabel 3). Lulusan terbaik capaian IMSKT = 100% dengan IP = 3,90 dan MS = 7 semester, diraih oleh Alvin Trisnowijoyo dari jurusan Manajemen Bisnis. Peraih IP tertinggi 3,91 dengan masa studi 8 semester oleh Garry Surya Putra Taifan dari jurusan Teknik Kimia (dengan IPMSKT = 91,24%).

Dominasi wisudawan dari jurusan Teknik Informatika FTIF (Fakultas Teknologi Informasi) tidak terbantahkan! Ada 6 orang dari jurusan Teknik Informatika, 5 orang dari jurusan Teknik Kimia, ada 3 orang dari jurusan Teknik Sipil, masing-masing ada 2 orang dari Teknik Mesin dan Teknik Industri, serta-masing-masing ada 1 orang dari jurusan Matematika, Kimia, Biologi, Teknik Elektro, Teknik Fisika, Manajemen Bisnis, dan Teknik Perkapalan.

(15)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 15 Peringkat IPMSKT periode Wisuda 111-112

Peringkat capaian IPMSKT yang dilengkapi dengan capaian IP rata-rata serta MS rata-rata pada periode wisuda 113-114 untuk 27 jurusan secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Manajemen Bisnis (IPMSKT = 76,16%; IP = 3,47 dan MS = 7,7 semester)

2. Teknik Material & metalurgi (IPMSKT = 71,26%; IP = 3,41 dan MS = 7,9 semester) 3. Teknik Kimia (IPMSKT = 71,21%; IP = 3,48 dan MS = 8,2 semester)

4. Teknik Sistem Perkapalan double degree (IPMSKT = 70,5%; IP = 3,43 dan MS = 8,0 semester) 5. Statistika (IPMSKT = 65,74%; IP = 3,29 dan MS = 8,1 semester)

6. Teknik Informatika (IPMSKT = 65,38%; IP = 3,41 dan MS = 8,8 semester) 7. Desain Interior (IPMSKT = 65,19%; IP = 3,39 dan MS = 8,8 semester) 8. Teknik Geofisika (IPMSKT = 65,16%; IP = 3,33 dan MS = 8,0 semester) 9. Sistem Informasi (IPMSKT = 65,16%; IP = 3,39 dan MS = 8,7 semester) 10. Biologi (IPMSKT = 64,87%; IP = 3,33 dan MS = 8,3 semester)

11. Teknik Fisika (IPMSKT = 64,29%; IP = 3,30 dan MS = 8,2 semester) 12. Teknik Lingkungan (IPMSKT = 64,19%; IP = 3,28 dan MS = 8,1 semester) 13. Kimia (IPMSKT = 63,87%; IP = 3,27 dan MS = 8,2 semester)

14. Teknik Industri (IPMSKT = 63,26%; IP = 3,29 dan MS = 8,3 semester) 15. Matematika (IPMSKT = 61,62%; IP = 3,26 dan MS = 8,4 semester) 16. Arsitektur (IPMSKT = 61,56%; IP = 3,30 dan MS = 8,5 semester)

17. Teknik Geomatika (IPMSKT = 61,40%; IP = 3,25 dan MS = 8,3 semester)

18. Perencanaan Wilayah & Kota (IPMSKT = 61,29%; IP = 3,32 dan MS = 8,9 semester) 19. Teknik Sistem Perkapalan (IPMSKT = 60,75%; IP = 3,28 dan MS = 8,6 semester) 20. Teknik Sipil (IPMSKT = 60,19%; IP = 3,31 dan MS = 8,8 semester)

21. Teknik Elektro (IPMSKT = 60,06%; IP = 3,28 dan MS = 8,7 semester) 22. Teknik Kelautan (IPMSKT = 57,25%; IP = 3,22 dan MS = 8,9 semester) 23. Fisika (IPMSKT = 54,87%; IP = 3,10 dan MS = 8,3 semester)

24. Transportasi Laut (IPMSKT = 53,61%; IP = 3,17 dan MS = 8,8 semester) 25. Teknik Perkapalan (IPMSKT = 48,61%; IP = 3,16 dan MS = 9,9 semester) 26. Teknik Mesin (IPMSKT = 45,74%; IP = 3,08 dan MS = 9,7 semester)

27. Desain Produk Industri (IPMSKT = 43,38%; IP = 3,15 dan MS = 10,7 semester) Penutup

Demikian hasil yang dapat dipaparkan dari buku wisuda tahun 2016 dan 2011. Sengaja tidak dibuat kesimpulan, karena diserahkan kepada sidang pembaca untuk melakukan hal tersebut!

Bagaimana ke depan dalam proses belajar-mengajar di masing-masing jurusan sehingga menjadi lebih baik adalah tugas semua dosen dan tenaga kependidikan serta tanggung jawab para mahasiswa – selamat berkarya! Surabaya, 23 Nopember 2016.

(16)

IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB – ITS / 2016 16 DAFTAR PUSTAKA

Balzer, William K. (2010). Lean Higher Education – Increasing the Value and Performance of University Process. Taylor & Francis Group. New York.

Noer, B. A. (2004). Model IPMST (Indeks Prestasi dan Masa Studi Terbobot) untuk Menilai Prestasi Jurusan. Jurnal OPTIMA

Noer, B. A. (2005). Cluster Jurusan dengan Model Indeks Prestasi dan Masa Studi Terbobot.

Jurnal OPTIMA

Noer, B. A. (2005). Cluster Prestasi 20 Jurusan di ITS dengan Model Indeks Prestasi dan Masa Studi Terbobot. Seminar Nasional Pascasarjana ITS, Juni 2015.

Noer, B. A. (2007). Statistika dan Peningkatan Prestasi Jurusan – Pengembangan Model Indeks Prestasi dan Masa Studi Komulatif Terbobot di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Seminar Nasional Statistika. Universitas Islam Bandung, September 2007 Suhartono, B. (tanpa tahun). Pengukuran Kinerja pada Perguruan Tinggi.

http://bambangsuhartono.wordpress.com diakses 12 Agustus 2016

Yahya, Afrida dan Amalia, Rizki (2016). Pengaruh Sistem Kerja terhadap Kinerja Perguruan Tinggi dan Implikasinya terhadap Kepercayaan Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnal Pencerahan 1/1/Maret 2016. Halaman 1-10. ISSN: 1693-1775

Mahmudi, A. Aviv, Surarso, Bayu, dan Subagio, Agus (2014). Kombinasi Balance Scorecard dan Objective Matrix untuk Penilaian Kinerja Perguruan Tinggi. Jurnal Sistem Informasi 01 (2014).

Online http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

Sulistiyowati, Wiwik dan Hartati, Verani (tp thn). Implementasi Balance Scorecard dan Six Sigma untuk Sistem Penilaian Kinerja Perguruan Tinggi X. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Lestari, Ambar Sri (2013). Analisis Penilaian Kinerja Lembaga Pendidikan Tinggi dengan Metode Balance Scorecard – Penerapannya dalam Sistem Manajemen Strategis studi kasus pada Universitas Brawijaya Malang. 2nd International Seminar on Quality and Affordable Education ISQAE 2013.

BAN PT, 2008. Buku II Standar dan ProsedurAkreditasi Sarjana, BAN-PT, Jakarta.

Sitanggang, Jandri (tp tahun). Pengukuran Kinerja Perguruan Tinggi dengan Pendekatan Balanced Scorecard Studi Kasus pad STIE Tamansiswa Jakarta. Tesis. Diakses 12 Agustus 2016 dari http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=72614&lokasi=lokal

Gambar

Tabel 2.  Perhitungan MST dan MSKT
Gambar 3. Jumlah Wisudawan tahun 2016 vs 2011 67 92 131 103 79 178 186 144 102 156 133 155 99 106 118 99 75 120 127  142  219  177  28  53  37  11  34 05010015020025011 12 13 14 15 21 22 23 24 25 27 31 32 33 34 35 36 41 42 43 51 52 28 38 44 37 45
Tabel 3. Kode 27 Jurusan pada Prosesi Wisuda tahun 2016
Gambar 5a  Jumlah Wisudawan  Gambar 5b  Rata-rata IP  Gambar 5c  Rata-rata MS  Gambar 5d  Rata-rata IPMSKT
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memahami persepsi Australia terhadap Asia yang juga menjadi latar belakang terbentuknya Australia in Asian Century White Paper , maka dapat dilihat kesinambungan

Bentuk turbin angin yang digunakan adalah ventilator turbin angin yang biasa dipasang pada atap-atap pabrik, dipilih karena diharapkan dapat berputar dengan angin yang kecil sehingga

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga kami mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

kukan wawan lama ini mer as sangat ja guru terhada rapkan diskus rsampaiakan enang sekali d asalah dalam perbaiki. keterampilan h lengkap men kesimpulan emukan kesi nit dan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN. TAHUN

Kesimpulan dari penelitian medapati bahwa kalangan orang tua pengguna wifi gratis di Desa Gedongan, Gondangrejo, dan wilayah Bejen Karanganyar adalah untuk konten agama,

• SEJARAH ADALAH CERITA YANG DIDASARKAN PADA FAKTA-FAKTA DAN DISUSUN DENGAN METODE YANG KHUSUS YANG BERMULA DARI PENCARIAN DAN PENEMUAN JEJAK-JEJAK SEJARAH, MENGUJJI

Faktor pertama adalah faktor intrapersonal, diantaranya keterampilan komunikasi, pengalaman setting lintas budaya, trait personal (mandiri atau torelansi), dan akses