• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAYA SERAP SISWA SMK NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAYA SERAP SISWA SMK NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA."

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

DAYA SERAP SISWA SMK NEGERI

DI KOTA YOGYAKARTA

PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Alami Pratiwi

NIM. 10505247004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila

kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada

Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap.

(Q.S. Alam Nasyrah: 6-8)

Jangan menyerah atas impianmu. Impian memberimu tujuan hidup.

Ingatlah sukses bukan kunci kebahagiaan. Cintai apa yg kau lakukan.

(Ami)

Jika kamu tak mengejar impianmu, kamu tak akan pernah

memilikinya. Jika kamu tak melangkah maju, kamu akan selalu di

tempat yang sama.

(Ami)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Yang tercinta Bapak dan Ibu

Yang tersayang Surya Budisantosa

Keluarga besar Hardjolukito & Karyo Utomo

Semua yang menyayangiku

Semua yang selalu mendoakanku

(6)

A

Oleh

Alami Pratiwi

NIM 10505247004

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui seberapa tinggi daya serap

siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada mata pelajaran Rencana Anggaran

Biaya; (2) mengetahui minat belajar siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada

mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya; (3) mengetahui kinerja guru dalam

pembelajaran mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri Kota

Yogyakarta; dan (4) mengetahui pengaruh minat belajar siswa dan kinerja guru

dalam pembelajaran terhadap daya serap siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta

pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.

Penelitian ini merupakan penilitian

Ex Post Facto

dengan populasi siswa

kelas XI dan kelas XII SMK Negeri 2 Yogyakarta kompetensi keahlian Gambar

Bangunan, serta siswa kelas XI kompetensi keahlian Konstruksi Kayu dan

kompetensi keahlian Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta. Sampel

dalam penelitian ini sebanyak 149 orang. Pengumpulan data daya serap siswa

dilakukan dengan dokumentasi nilai ujian semester genap dari guru pengampu,

sedangkan untuk mengetahui minat belajar siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran dilakukan menggunakan kuesioner/angket. Uji validitas instrumen

faktor-faktor yang mempengaruhi daya serap melalui uji validitas logis, yakni

melalui

Expert Judgement

(penelaahan isi oleh pakar) dan uji validitas empiris

yakni analisis butir. Uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus

Alpha

Cronbach. Indeks reliabilitas minat belajar siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran sebesar 0,913.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya serap siswa SMK Negeri di

Kota Yogyakarta pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya berada pada

tingkat keberhasilan kurang, yaitu sebesar 74,36. Untuk minat belajar siswa dan

kinerja guru dalam pembelajaran mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya di

SMK Negeri Kota Yogyakarta, sama-sama berada pada kategori kuat. Meskipun

demikian kinerja guru dalam pembelajaran lebih kuat dibanding dengan minat

belajar siswa, yaitu sebesar 69,33%. Sedangkan minat belajar siswa sebesar

68,78%. Sumbangan efektif yang diperoleh dari minat belajar siswa sebesar 6,4%,

kinerja guru dalam pembelajaran 5,8%, dan 87,8% yang dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain yang tidak dibahas dan tidak diteliti pada penelitian ini.

(7)

!" #

kum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, serta yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk kepada penulis,

sehingga pada akhirnya dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Sholawat

serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rosulullah SAW, keluarga,

sahabat, dan para pengikutnya. Semoga kita mendapatkan syafaat beliau kelak,

Amin. Skripsi ini dengan judul Daya Serap Siswa SMK Negeri di Kota

Yogyakarta pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya .

Penyusun menyadari bahwa terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1.

Bapak Bada Haryadi, M.Pd selaku dosen pembimbing, yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta masukan-masukan yang

bermanfaat selama penyelesaian skripsi ini.

2.

Bapak Dr. Moch. Bruri Triyono selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

3.

Bapak Drs. Agus Santoso, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dan selaku Penasehat

Akademik.

4.

Bapak Dr. Amat Jaedun dan Bapak Drs. Suparman, M.Pd. yang telah menjadi

(8)

5.

Bapak Drs. Paryoto, MT selaku Kepala SMK Negeri 2 Yogyakarta dan

Bapak Drs. Suwarno selaku ketua Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 2

Yogyakarta, yang telah memberikan ijin penelitian.

6.

Bapak Drs. Aruji Siswanto selaku Kepala SMK Negeri 3 Yogyakarta dan Ibu

Betti Sri Purwani, S.Pd., M.Eng. selaku ketua Jurusan Teknik Bangunan

SMK Negeri 3 Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

7.

Bapak Drs. Suwaryanto dan Bapak Drs. Suyandi selaku guru pengampu mata

pelajaran Rencana Anggaran Biaya SMK Negeri 2 Yogyakarta, yang telah

banyak membantu dan memberikan kemudahan dalam pengambilan data

penelitian skripsi.

8.

Bapak Ali Anton Senoaji, ST selaku guru pengampu mata pelajaran Rencana

Anggaran Biaya SMK Negeri 3 Yogyakarta, yang telah banyak membantu

dan memberikan kemudahan dalam pengambilan data penelitian skripsi.

9.

Siswa kelas X, XI, XII Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2

Yogyakarta dan SMK Negeri 3 Yogyakarta yang telah membantu saya dalam

pengambilan data penelitian skripsi.

10. Seluruh Dosen dan Staf karyawan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Yogyakarta.

11. Bapak, Ibu, dan keluarga besar saya, yang telah memberikan doa, semangat

dan dukungan yang sangat berarti dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Keluarga P.38 SMA Taruna Nusantara Magelang, yang juga telah

(9)

13. Aulia Wirasti, Dwi Okta Farida, Fistian Novita, Eka Purwanti, dan

Nurnaningsih, yang telah memberi semangat, motivasi, serta bantuan kalian

dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman-teman PKS tahun angkatan 2010 Jurusan Pendidikan Teknik Sipil &

Perencanaan.

15. Semua teman dan pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam pembuatan skripsi ini, walaupun telah berusaha semaksimal

mungkin, tentunya masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki.

Maka dari itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk membangun supaya

lebih baik lagi untuk pembuatan skripsi yang berikutnya.

Wassalaamu alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta,

April 2013

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

%&

LAMAN JUDUL

... ....

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

... ....

ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN

... ....

iii

HALAMAN PENGESAHAN

... ....

iv

HALAMAN MOTTO & PERSEMBAHAN

... ....

v

HALAMAN ABSTRAK

...

vi

HALAMAN KATA PENGANTAR

... ....

vii

DAFTAR ISI

... ....

x

DAFTAR GAMBAR

... ....

xii

DAFTAR TABEL

... ....

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

... ....

xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... ....

1

A. Latar Belakang Masalah... ....

1

B. Identifikasi Masalah ... ....

7

C. Pembatasan Masalah ... ....

8

D. Perumusan Masalah... ....

9

E. Tujuan Penelitian ...

9

F. Kegunaan Penelitian ... ....

9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... ....

11

A. Daya Serap Siswa... ....

11

B. Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB) ... ....

28

C. Kerangka Berfikir... ....

29

D. Hipotesis Penelitian... ....

31

BAB III. METODE PENELITIAN ... ....

33

(11)

)*+ ,-./01(20340 5 -6/+6 36 /( 7( 03**************************************************** 88

C. Lokasi Penelitian... ....

34

D. Variabel... ....

35

E. Definisi Operasional Variabel... ....

36

F. Paradigma Penelitian... .... ....

38

G. Teknik Pengumpulan Data...

38

H. Instrumen Penelitian... ....

39

I. Uji Validasi dan Reliabilitas ...

41

J. Teknik Analisis Data... ....

44

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... ....

52

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... ....

52

B. Hasil Uji Persyaratan Analisis Data ... ....

73

C. Uji Hipotesis... ... ....

76

D. Pembahasan Hasil Analisa Data... ....

81

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... ....

87

A. Kesimpulan ... ....

87

B. Implikasi ... ....

88

C. Keterbatasan Penelitian... ....

89

D. Saran ... ....

89

DAFTAR PUSTAKA

... ....

90

(12)

DAFTAR GAMBAR

;<= <> <? @<>A<BCDE<B<F : G> <E H?H=:I :<?DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD JK @<>A<BLD;:M IN GB<>O:? <IPH= <Q<BR:M S<T<F<O<I<E H=<Q<B<?

U H?V<? <W?GG<B<?P:<X<F :ROYZH GHB:L[ N GX<\<BI<DDDD ]^ @<>A<BJD@<B: M_?IH BTBH I<M :R\NBO:? <IPH=<Q<BEH=<Q<B<?UH?V<?<

W?GG<B<?P :<X<ROYZ HGHB:L[ N G X<\<BI<DDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDD ]] @<>A<B^D;:M IN GB<>Y:?HBQ<@`B`F<=<>E H>A H=<Q<B<?O<I<

E H=<Q<B<?U H?V<? <W?GG<B<?P:<X<F :ROYZ H GH B:L

[ NG X<\<BI<DDDD DDDDDDDDDDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD ]a @<>A<B]D@<B: M_?IH BTBH I<M :R\NBY :?HBQ<@`B`F<=<>EH>A H=<Q<B<?

O<I<E H= <Q<B<?UH?V<?<W?GG<B<?P:<X<F :ROYZ H GHB:L

[ NG X<\<BI<DDD DDDDDDDDDDDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD ]K @<>A<BbD;:M IN GB<>O:? <IPH= <Q<BR:M S<T<F<O<I<E H=<Q<B<?

U H?V<? <W?GG<B<?P:<X<F :ROYZH GHB:J[ N GX<\<BI<DDDDD bc @<>A<BaD@<B: M_?IH BTBH I<M :R\NBO:? <IPH=<Q<BT<F<O<I<E H= <Q<B<?

U H?V<? <W?GG<B<?P:<X<ROYZ HGHB:J[N G X<\<BI<DDDDDDDDDD bC @<>A<BKD;:M IN GB<>Y:?HBQ<@`B`F<=<>E H>A H=<Q<B<?O<I<

E H=<Q<B<?U H?V<? <W?GG<B<?P:<X<F :ROYZ H GH B:J

[ NG X<\<BI<DDDD DDDDDDDDDDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD bJ @<>A<BdD@<B: M_?IH BTBH I<M :R\NBY :?HBQ<@`B`F<=<>EH>A H=<Q<B<?

O<I<E H= <Q<B<?UH?V<?<W?GG<B<?P:<X<F :ROYZ H GHB:J

[ NG X<\<BI<DDD DDDDDDDDDDDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD b^ @<>A<BCcD;:M IN GB<>O:? <IPH= <Q<BR:M S<ROYZ HGH B:F :YNI<

[ NG X<\<BI<T<F<O<I<EH= <Q<B<?UH?V<?<W?GG<B<?

P:<X<DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD ba @<>A<BCCD@<B: M_?IH BTBHI<M :R\NBO:? <IPH=<Q<BR: MS<ROYZHGHB:

F :Y NI<[ NG X<\<BI<T<F<O<I<E H=<Q<B<?U H?V<?<W?GG<B<?

(13)

ghij hklmno fpq r sk hitfuvkw hgxkxyhz hi{ vij vz hwhkhu| hqh { vz hwhkhu} vu~huh u sshkhu€fhhy f‚|tƒv sv kftrqh

„ rsh… hkqhnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn †‡ ghij hklˆnghkf p‰uq v kŠ kvqhp f‚… rkt fuvkwhgx kxy hz hi{ vij vz hwhk hu

|hqh{ vzhwhk hu}vu~ hu husshkhu€fh hy f‚ |tƒv svkf

(14)

DAFTAR TABEL

Ž ‘ ’

“”•–—˜™‘ š› œ™ žŒŸ’ ‘•›•’•Œ ¡Œ’———————————————————————————————————— ¢£ “”•¤—¥Œ žŒ ¦¥Œ žŒ§’ž¡ ¨™‘•’›•’•Œ ¡Œ’—————————————————————————————————————————————————— £© “”•¢—  ªœ¨˜«”’› • ¨¡’¬ ’————————————————————————— ————————————————————————————————— £– “”•£—ŽžŒ­®Œ

Validitas Variabel Minat Belajar...

43

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru dalam

Pembelajaran...

43

Tabel 6. Klasifikasi Reliabilitas Instrumen

Alp

¯°

Cron

±°²¯

...

44

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Skor Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri 2

Yogyakarta...

53

Tabel 8. Kriteria Interpretasi Skor...

55

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri 2

Yogyakarta...

56

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skor Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri 3

Yogyakarta...

59

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri 3

Yogyakarta...

62

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Skor Minat Belajar Siswa SMK Negeri

di Kota Yogyakarta pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran

Biaya...

66

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri

(15)

µ¶·¸¹º»¼½ ¶¾ ¿¹ÀÁ ¿ÂÃÄ Å ¶¹ ¿Æ ¶¾ ¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼ Ç»

µ¶·¸¹ºÈ¼½ ¶¾ ¿¹ÀÁ ¿

Linieritas...

75

Tabel 16. Hasil Uji Multikolinieritas...

75

Tabel 17. Hasil Uji Hipotesis Pertama...

76

Tabel 18. Hasil Uji Hipotesis Kedua...

77

Tabel 19. Hasil Uji Hipotesis Ketiga...

78

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

ÌÍÎ ÍÏ ÍÐ

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen...

93

Lampiran 2. Instrumen Penelitian...

94

Lampiran 3. Surat Permohonan dan Pernyataan J

ÑÒÓÔ

m

Ô

n

Õ

...

95

Lampiran 4. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Penelitian...

96

Lampiran 5. Perhitungan

Mean

dan

Standart Deviation

...

97

Lampiran 6. Uji Persyaratan Analisis Data dan Uji Hipotesis...

98

Lampiran 7. Silabus Kejuruan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Soal Test, dan Struktur Kurikulum...

99

Lampiran 8. Data Nilai Siswa ...

100

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan di sekolah merupakan kegiatan yang komplek, meliputi

berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Apabila usaha pendidikan

hendak dilaksanakan secara terencana maka berbagai komponen perlu dikaji dan

dikembangkan, sehingga mekanisme antara komponen itu secara menyeluruh

dapat membawa hasil yang maksimal. Upaya peningkatan mutu pendidikan pada

semua jenjang merupakan sasaran pendidikan nasional. Oleh sebab itu berbagai

upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan banyak dilakukan, baik berkenaan

dengan peningkatan mutu guru, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan

maupun

penyempurnaan

kurikulum,

serta

proses

belajar

mengajar.

Keseluruhannya dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih baik.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan

dimana para lulusannya lebih dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja, baik

tingkat nasional maupun tingkat internasional, jika dibandingkan untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi, walaupun bisa juga melanjutkan ke perguruan

tinggi. Sehubungan dengan persiapan tersebut maka kurikulumnya berisi

sekelompok mata pelajaran tentang pendidikan kejuruan yang sifatnya umum dan

praktis (Suharsimi Arikunto: 1988). Berjalan dalam proses pembelajaran di

sekolah (SMK), materi Rencana Anggaran Biaya yang diajarkan juga harus

(18)

Sehingga diharapkan keterampilan (

Ö×Ø

ll) yang dimiliki oleh calon tenaga kerja

(lulusan SMK) mampu mengimbangi kemajuan teknologi, lolos dalam

persyaratan masuk dunia industri dan mampu bersaing di dalamnya.

Sekolah merupakan tempat dimana ilmu pengetahuan dan ketrampilan

(

Ö×Ø

ll) dapat diserap/dikuasai oleh siswa. Di dalam sekolah terjadi suatu kegiatan

belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar ini sebagai suatu proses yang

mengandung unsur, yaitu : (1) Tujuan pengajaran; (2) Pengalaman/proses belajar

mengajar; dan (3) Hasil belajar. Untuk mengetahui hasil belajar diadakan suatu

penilaian atau kegiatan untuk melihat seberapa tinggi tujuan pengajaran telah

dapat dicapai/dikuasai oleh siswa dalam

bentuk hasil belajar yang

diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajarnya (Nana

Sudjana: 2008).

Sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) perlu

memperhatikan komponen didalamnya. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari

di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks, kompleksitas belajar tersebut

dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru (Dimyati dan

Mudjiono, 1999: 17). Dalam kegiatan belajar mengajar terdiri dari beberapa

komponen, yaitu : (1) Siswa; (2) Pendidik; (3) Tujuan pendidikan; (4) Alat-alat

pendidikan; dan (5) Lingkungan. Dari komponen-komponen tersebut siswa

merupakan komponen yang paling penting dalam kegiatan belajar mengajar.

Karena tanpa adanya siswa pendidikan tidak akan berlangsung, siswa merupakan

(19)

yang perlu diperlakukan sebagai apa adanya. Sebagai manusia siswa memiliki

insting, pembawaan, sifat-sifat dan aspek-aspek kejiwaan atau aspek psikologik

yang menjadi dasar dari pengembangannya (Suharsimi Arikunto, 1988: 61).

Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar di dalam kelas tergantung pada

ketertarikan siswa terhadap guru.

Peningkatan pendidikan meliputi seluruh aspek dalam pendidikan

merupakan hal yang starategis dalam membentuk bangsa yang berkualitas.

Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan

mempunyai peran yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas,

damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu pembaruan pendidikan harus

selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Berbagai

upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan banyak dilakukan, baik yang

berkenaan dengan peningkatan mutu guru, perbaikan sarana dan prasarana

pendidikan maupun penyempurnaan kurikulum serta proses belajar mengajar.

Peranan guru di dalam pendidikan di Indonesia adalah sebagai pengelola

pengajaran secara keseluruhan sehingga sangat vital dalam keberhasilan

pendidikan. Realitas bahwa masih banyak guru yang belum memahami

peranannya, memungkinkan pengajaran di sekolah terkesan apa adanya, sehingga

pengajaran untuk memperoleh hasil belajar yang efektif tidak tercapai. Guru harus

menyadari kondisi siswa baik fisik maupun psikis yang memiliki perbedaan pada

(20)

Dengan memperhatikan permasalahan tentang peningkatan kualitas

pembelajaran dan berbagai masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran

maka harus merencanakan dan menemukan desain atau pembelajaran yang tepat

dan efektif yang bisa memecahkan

masalah-masalah tersebut. Kegiatan

pembelajaran yang diawali dengan melakukan kegiatan penyusunan perencanaan

akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Belajar

merupakan tindakan atau perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka

belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau

tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh

sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Dimyati dan Mudjiono, 1999: 7).

Daya serap merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses

kegiatan belajar mengajar. Daya serap siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor,

baik berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa

(eksternal). Menurut Muh Uzer Usman yang dikutip Mulyono (2006) yang

dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyatakan suatu proses belajar mengajar

dapat dikatakan berhasil adalah apabila daya serap terhadap bahan pelajaran yang

diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu atau kelompok atau

dengan kata lain keberhasilan belajar dapat dilihat dari pencapaian ketuntasan

belajar sesuai dengan target yang telah ditentukan. Sedangkan mata pelajaran

Rencana Anggaran Biaya merupakan materi yang sangat penting dalam Dunia

(21)

Pemahaman siswa tentang mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya masih

kurang, karena wawasan mereka tentang mata pelajaran ini juga masih minim

sekali, sehingga masih ada siswa yang mendapatkan hasil evaluasi yang tidak

memuaskan. Kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam menerima pelajaran

mengakibatkan perbedaan pula pada hasil evaluasi pendidikan dalam mata

pelajaran Rencana Anggaran Biaya, terlepas dari faktor pendukung maupun

penghambatnya. Perbedaan pada kemampuan setiap individu dalam menyerap

pelajaran diasumsikan menjadi sebuah hambatan untuk mencapai prestasi yang

optimal.

Seiring dengan tuntutan efisiensi dunia industri yang semakin tinggi,

dimana

bidang Rencana Anggaran Biaya ada di dalamnya, sehingga dengan

otomatis menuntut calon tenaga kerja untuk selalu mengikuti perkembangan

teknologi dan industri, diiringi dengan kemampuan (

Ù ÚÛ

ll) terampil dan teliti pada

perhitungan biaya bahan dan upah suatu proyek, yaitu sebagai estimator.

Penguasaan ketrampilan para tenaga kerja lulusan SMK terbentuk di lingkup

sekolah. Semakin tinggi kecakapan yang dimiliki siswa, besar kemungkinan untuk

dapat masuk atau lolos dalam seleksi/persyaratan masuk dunia kerja. Siswa

dituntut memahami tentang perhitungan pekerjaan pada suatu proyek. Siswa

harus mempunyai kemampuan memahami dasar-dasar gambar teknik, konstruksi

gambar bangunan dan gambar perencanaan.

Tujuan akhir dari proses pendidikan pada hakikatnya adalah menyediakan

(22)

pendidikan menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) Indonesia dalam menghadapi globalisasi hampir di semua aspek

kehidupan. Meskipun demikian, sistem pendidikan di Indonesia masih melahirkan

ketidakcocokan terhadap tuntutan dunia industri atau dunia kerja. Kondisi seperti

ini juga memberikan gambaran, bahwa daya saing di negara kita secara global

masih rendah. Masih banyak calon tenaga kerja yang tidak terserap oleh Dunia

Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), dimana hal itu menyebabkan pengangguran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2012,

jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,61 juta orang. Jumlah ini menurun

6% dari Februari 2011 yang sebanyak 8,12 juta orang. Jumlah angkatan kerja di

Indonesia pada Februari 2012 mencapai 120,4 juta orang, bertambah sekitar 3 juta

orang dibanding angkatan kerja Agustus 2011 sebesar 117,4 juta orang atau

bertambah sebesar 1 juta orang dibanding Februari 2011. Jumlah penduduk yang

bekerja di Indonesia pada bulan Februari 2012 mencapai 112,8 juta orang,

bertambah sekitar 3,1 juta orang dibanding keadaan pada Agustus 2011 sebesar

109,7 juta orang atau bertambah 1,5 juta orang dibanding keadaan Februari 2011

(http://detik.com). Banyaknya jumlah pengangguran yang terjadi, ini disebabkan

oleh rendahnya daya serap siswa dalam menyerap materi pelajaran yang mereka

pelajari, dan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Dalam penelitian ini, mata pelajaran yang menjadi sasaran adalah mata

pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB). Mata pelajaran ini adalah perhitungan

(23)

yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek (Bachtiar Ibrahim,

2003: 3). Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan

teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama

akan berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga

bahan dan upah tenaga kerja.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dan membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul Daya Serap

Siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran

Biaya .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, permasalahan kurang

terserapnya tenaga kerja dari lulusan SMK merupakan dampak dari minimnya

penguasaan materi atau ketrampilan atau kurang cakap dalam bidang tertentu pada

waktu pembelajaran di sekolah. Sedangkan hal itu terjadi, kemungkinan

disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

Khususnya dalam mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya beberapa faktor itu

dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1.

Kurangnya pemahaman siswa tentang mata pelajaran Rencana Anggaran

Biaya.

2.

Minimnya pengetahuan atau wawasan siswa tentang kemanfaatan mata

(24)

3.

Kurangnya minat dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran Rencana

Anggaran Biaya.

4.

Kurang tanggung jawabnya siswa terhadap tugas Rencana Anggaran Biaya

yang diberikan oleh guru.

5.

Minimnya motivasi berprestasi siswa terhadap mata pelajaran Rencana

Anggaran Biaya.

6.

Siswa kurang memahami tujuan akhir dari mempelajari materi Rencana

Anggaran Biaya yang hendak dicapai.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah tersebut di atas, maka peneliti

akan membatasi masalah yang ada, agar lebih mudah dalam pembahasannya.

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Daya serap siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta pada mata pelajaran

Rencana Anggaran Biaya.

2.

Minat belajar siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta pada mata pelajaran

Rencana Anggaran Biaya.

3.

Kinerja guru dalam pembelajaran mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya di

SMK Negeri Kota Yogyakarta.

4.

Pengaruh minat belajar siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran terhadap

daya serap siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada mata pelajaran

(25)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat

ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

1.

Seberapa tinggi daya serap siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada mata

pelajaran Rencana Anggaran Biaya?

2.

Bagaimana minat belajar siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada mata

pelajaran Rencana Anggaran Biaya?

3.

Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran mata pelajaran Rencana

Anggaran Biaya di SMK Negeri Kota Yogyakarta?

4.

Bagaimana pengaruh minat belajar siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran terhadap daya serap siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta

pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah

sebagai berikut :

1.

Untuk mengetahui seberapa tinggi daya serap siswa SMK Negeri pada mata

pelajaran Rencana Anggaran Biaya di kota Yogyakarta.

2.

Untuk mengetahui minat belajar siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada

mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.

3.

Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran mata pelajaran Rencana

(26)

4.

Untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran terhadap daya serap siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta

pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.

F.

Kegunaan Penelitian

1.

Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

kajian/referensi dalam pengembangan pengetahuan dan wawasan tentang mata

pelajaran anggaran biaya, baik bagi siswa maupun guru. Disamping itu, hasil dari

penelitian ini juga dapat dipakai sebagai acuan untuk peneliti lain dalam

melakukan penelitian yang sejenis.

2.

Kegunaan Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan penyelenggaraan satuan pendidikan (Sekolah Menengah

Kejuruan/SMK) untuk menetapkan langkah-langkah dan kebijaksanaan dalam

upaya meningkatkan daya serap siswa, khususnya dalam mata pelajaran Rencana

Anggaran Biaya (RAB) yang kurang menjadi baik/minimal dan menjadi baik

(27)

ÜÝÜÞÞ

ßÝ

JIAN PUSTAKA

A. Daya Serap Siswa

1.

Pengertian Daya Serap Siswa

àá

y

á â ãä áå æãäáâáç èáäé èê á ë áì á

, y

áé ìê èáá

y

y

áí î æãäáäìé ë ãëê áì áíï ë ãð áð åê áíï èáí âãä áå

y

á í î æã äáäì é ðãí îáðæé ç

.

ñáèé èá

y

á â ã äáå áèáç áò ë ãð áð åê áí ê íìêë ð ãíá íîëáå è áíðãð áò áðé âã æê áò ð áìãäé òéí îîá âé â óá èáå áì ð ãíô áæáäë áíëãð æáçéðáì ãäé

y

áí îèé ì ãäé ð á èãí îá í æãíáä

.

àáá

y

âãäáåôêîáèé â ãæêì âãæá îáé éíì ãç ã îãíâ é áì áê ë ãõãäèáâáíö ÷ãíê äê ì

William Stern, intelegensi

merupakan kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan

tepat dalam suatu situasi yang baru (http://wordpress.com).

Menurut Freeman menyatakan bahwa intelegensi merupakan kemampuan

untuk belajar dan menurut Flynn yang dikutip oleh Sugihartono (2007),

menyatakan intelegensi sebagai kemampuan untuk berpikir secara abstrak dan

kesiapan untuk belajar dari pengalaman. Kedua teori tersebut menekankan

intelegensi sebagai kemampuan belajar. Semakin tinggi intelegensi seseorang,

semakin mudah untuk dilatih, dan belajar dari pengalaman.

Suharsimi Arikunto (1988) mengemukakan bahwa seorang dikatakan

intelegensi apabila orang yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk

menyesuaikan diri dengan cepat tanpa mengalami masalah. Sedangkan intelegensi

menurut J.P Chaplin adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri

(28)

øùú ûü øý úþ ÿøü ø þ þýû

,

ýþ ø ø þ ø ø ø ù þ ø øü þø ÿþ øû

.

þû ø

y

øûøýû þüþ øúúøûúø øø

(

û û

//

ü üþú ú ÿ

).

þüøúøüýø ýøú ùþúøü øøúø þú ø

,

ø

y

ø úþüø øü ûýø úþù ø ø ýþ ø øú þúþü øøû øú þú øû û ýþþüø

y

.

ø

y

øúþü ø øüû ýøú þù ø ø ú øû ýþ ø ø ú úø û ý þþü ø

y

øûø þ øú ø øû þü

y

ø þø øü

y

øú þú øþøù øø øûø þø øü ø

y

ø ø øü ýø ü ø

y

øú þü ø þü øýøû ý ýü û ý þ þûøúþ ø ø ø þøøøú úøû þüøø øû ø þø øüø ø

y

ø øü ýø þ úþüø ü øø üúþú ýþøûø ù þ ø øü þ ø øü

.

þ ø ø øú ú ø ø ø þ ù þø øü ø ù ø

y

ø ý þøü þ øýûü û þü ø ø øýûü þýú ûþü ø

,

úø

y

ø øû ú úø

ûþü øø ù þ ø øü

,

û øú ú ú ø

,

ýø

y

ø

y

øøøûøý ú

,

ýþü øüøøþø ø ýø

y

øû þüøüø

y

ùúøù þüúø øù øûøû øþýøûúþÿøü ø þüú øþøú ú ø

y

ø

.

þûþø þ øú úøû þüúøû þþü ûø øü ø

y

ø ú þüø øýø ø øû ú ýø ù øø þþüû ø øü ø

y

øúþüø ú ú ø øø øý þø ø ùþü ý ü ú ú ø ø ø þ

y

þü ø ø ûø þ øú ø øû þü þø øüø úþ ÿøüø øú ø úþÿøüø û øý øú

,

ùø ý øü øýû ü ûþü ø ø øýûü þýú û þü ø

(

øø þ þûøøøø øûø þ ø øüøþ ÿ ø øøüøø

y

ø

).

2.

Perbedaan Daya Serap Siswa

(29)

y

! " !

-

" !

.

# !$

y

! % % ! !!& "'

y

$ &(! ) ! % !$ !" *'"+'$ !, !- ! !% !$ !. !%!

y

! * '- +'%!! % !

y

! '-! * '& !* % / % % ! &!-! ) ! !&% ' ! ) !

y

! $ !

y

!

,

) !$! *% !$ !" "-!

y

!"!% !('$!

y

! !" !

.

0!( & ( '$!!

y

"!( + '!- * $! *'- +'%!!

y

!

(

1! & 2 3

1999: 48).

4 )! " '!$!" !& *-2 ' +'$!, !-

.

5 !$!" *-2 ' +'$!, !- &'- '+ &

,

) ! " '!(! (' " !"* ! " ' & !$!

y

& ( "'" *'$ !,!- +!. ! ! ,

!-(

5 "

y

!& %! 0% , 2 23

1999 : 22).

6 '7 !(!*! "' '- "! (' ! ! !& *' &

*'-! !

y

! % !$ !" "'"+' & ( % !!

y

'- !*8 0 '$!$ ('7!(!* ! $ !. ' '2-! "!" * " ' !& . !$

-

. !$

y

! % *'$ !, !-

y

!

.

5 !$ !" (2 &'( *'" + '$!,!- ! ('7!( !*! % !* !& % *' !-. 2$'. + '+'- !*! .!$

,

% ! & !- !

y

! &'( ( *'"+'$ !, !- !

y

! % !(! - 8 9 '( ( *' "+'$!, !-! !

y

% '- &! % ' ! *' !"* $! '*'- & "' !(! +! ! !& ! !"+!-

,

(' !

y

! !( ! $ '+ . % !*!& % " ''- & !& ! % *!. ! " 2$'. ) !

,

&'- "! ( % !$!" *'"+'$ !, !- ! :' 7! ! ; !- ! < !!

y

(

: ;<

)

& '- & !"! & ( "!&'- *'" +'$!,!-! +'- *! *''-& !

,

-

-

- %! &-(&- 2-! ! %!$!" *'='$'!-!! '+!. *-2='(

,

"'" +!. ! & ' & ! :6 4

,

!"+!- -' 7!!

,

!"+!- ('-, ! % ! *'-. & ! >?@A B

v

+!! 3 '- & !" '" +!.!& ' & ! *'-. & !.!-!!&! 8

C!-! -

y

! "'" $ ( ('7'%- ! & ( " '" +'- (! *' , '$ ! !

y

(30)

DE DF GH

y

GI JH KJI LGH KMGH M JI GI NOGHL JP NEMEPI JPJM G

.

QJILJRGS GPGH D J NJPTEEHE GM GH I JH KU GVEPM GH T J HTGHKGH NDEM WRW KE LGKE DE DF G OHT OM IJPOIODM GH M JDE I NORGH

-

M JDE I NORGHHXGDJYG PGI GHVEPE

.

3.

Fungsi Daya Serap Siswa dalam Belajar

ZG

y

G DJP GN IJPONGM GH DGRGU D GT O [GM T WP

y

GHK VG NGT IJI NJHKGPOUE OD GUG

y

(31)

def dgdh df i hjh k d lmendehjhkdden

y

o djep me l dqdf rde sipodtqmenmfdtide

y

den umgumld

.

vdo je j f mgs dlj rdgme d um gumlded

y

ld

y

d h mgdq pmgmr dl de ldd

y

hmgdq je j ljq me ndgi tj wo mt jef me hjf dh pje df ldgj p dhje n

-

pdh jen h jh k d

. (5)

xefi r p mpdtdpj

,

p me

y

mgdq dfdi pmeni dhdj p dfmgj

y

de n ljq mo dsdgjed

y

hmh i dj lme nde udtde p df d q modsdgde

y

de n ljdsdgrde nigie

y

d ldo dp q gwhmh rmnj df de umo ds dg p me nds dg

. (6)

xefi rp meje nrdfrderidojfdhumo ds d ghjhkd

.

ydgj umu mgdqd zienhj ld

y

d hmgdq fmgh muif lj dfdh { lj tdgdq rde qdgd h jh kd iefi rldq dfpmenm gf jldepme nidhdj

,

hmgf dl dq dfp me mgdq r dejop ipdfdqmo ds dgde |me} de d~enndgdej d

y

d

y

denfmodtljldq dfe

y

dld gjq me smo dhdeni gi €

4.

Faktor-Faktor Daya Serap

 mumoip p mpudtdh o mujt o de sif p me nmedj zdrf w g

-

zdrf w g den

y

p me je nrdfr deldepmomp dtrdeldd

y

hmgdq {q mgoiljhdpq dj rdefmgo mujtlioi sme jh

-sme jh f je nrdf ld

y

d h mg dq umo dsdg hjhkd

.

‚ jenrdf ld

y

d hmgdq umodsdg h jh kd umgpd}dp

-

p d}dp

y

djfi f mgldq df hjh k d den

y

p mpjojrj ldd

y

h m gdq umods d g fje nnj

,

hmlden

,

lde g me ldt€ƒmei gif „jmf ~

.

 dtmgfjde i ri gde fje nr df ldd

y

h mg dq umodsdg hjhkdldq dflj umldrdepme sdljfjndtdo

y

d jfi

:

h jhk d

y

denpdsi {h jh kd

y

den}i riq ldehjh k d

y

denri gden

.

mgj rifje j dldumumgdqd

y

denp mp qmendgi tjz drf w gld

y

d hmgdq umods dg h jh k d f jennj

,

defd gd odje

: (1)

ƒj e df hjhk d ldodp umo dsdg

.

ƒje df dgfje

y

dr m}me lmgiende tdfj

y

denfje nnj f mgtdldq h mh i dfi {ujh d ljh muif ndjg dt df di rmje nje de € ƒje df pmgiqdrde h dodt hdfi z drfw g

y

de n ldq df pmpqmendg i t j ih dtd

y

(32)

y

† ‡ ˆ ‰† Š ‹Œ † ‹† Ž‘’ † “† ‡

y

†  Š ‡†” “† ‘† “ŠŠ •Š • –†

.

— ˜†‡ ˆ •Š•–†  Š‘Š‹Š †•†Š ‡ ˆŠ‡”†™’

y

† ‡ˆ‰• † “† ‘† ‰‘†š† 

,

•Š•–†”  • ‰’”†‹† ‡› Ž†”“† Ž†” ‡ˆ ” Š “† ‡ ‡ˆŠ ‡ˆ†”

y

† ‡ˆ” ‘† ™Š†Ž‘†š†Š

.

— ›††Ž•Š‹˜‘˜ˆŠ•ŒŠ‡†”“Š ‰“† ‹† ‡ ‡š †“Š

: (

†

)

œŠ‡†” † ‹”’† ‘

,

’ Ž† ‹† ‡ Š‡†”

y

† ‡ˆ ‰ ‘† ‹’ Ž†“ † ˜‰

y

‹ †‡ˆ

y

†“† Ž†“ † •††” “† ‡ ’†‡ ˆ† ‡

y

† ‡ˆ ‹˜‡‹Š ”

.

Š †•† “Š • ‰’” “‡ˆ† ‡ Ž™†”Š † ‡ † ‡ˆ

y

š ’ ˆ† ’ Ž† ‹† ‡ “† •†  Ž˜• • ‰‘†š†  ‡ˆ†š †

; (

‰

)

œŠ‡†”“Š • Ž˜•Š •Š ˜‡† ‘

/

††™Š‡†”

,

  ’ Ž†‹† ‡Š‡†”

y

†‡ˆ ‡š†“Š›Š Š •Š ‹† Ž™Š“’ Ž• • ˜† ‡ˆ

.

œŠ ‡†” ‰’ ‹†‡• •’†” ’ ™† ‘

y

† ‡ˆ •š† ‹‘†™Š  ” ‘†™”” ’”’ ŽŒ‰’ ‹† ‡ ’ Ž† ‹† ‡ •’†” ’ ‹• ‘’’™† ‡

y

† ‡ˆ”Š“† ‹“† Ž†” ‰ ’ ‰†™ž — •’ †Š “ ‡ ˆ† ‡ Ž  ‹ ‰† ‡ˆ† ‡’’

,

Š‡†” Ž’ ‡ ‰’ ‰†™ž Ÿ‘ ™ ‹†‡† Š ”’ Œ ”Š† Ž

-

”Š †Ž ”Š‡ˆ‹†”† ‡ ’’  Ž’ ‡

y

† Š  Š ‡†” † •Š ‡ˆ

-

 †•Š‡ˆ

.

œŠ ‡†”‰ ‘†š†•Š • –†“ † Ž†”“Š ‰† ‡ˆ ‹Š ” ‹† ‡“† ‡“ŠŽ‘Š™† †

.

 Š‹†”† ‹† ‡ š’ˆ† ‰†™ –† Š‡†” ’ Ž†‹† ‡ Ž† ‡ˆ‹† ‘ Ž‡ˆ†š †† ‡ž ¡’’ “Š ™ †† Ž‹† ‡ “† Ž†”  ‰† ‡ˆ‹Š ” ‹† ‡ Š‡†” •Š• –† ” ™†“ † Ž • ˆ† ‘† •• ’†” ’ † ‡

y

ˆ ‰†Š ‹ž¢†‡† Š”’ ‘‰Š™ ‰†Š ‹ “†ŠŽ†“† ‡’ ‡ˆˆ’ •Š • –† •†Ž†Š †“† Š‡†” ’ ‡”’ ‹ ‰‘†š†

(Elida Prayitno:

1989). Menurut Phil Louther yang dikutip Elida Prayitno, ada cara untuk

membangkitkan minat siswa dalam belajar yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu :

(a) Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa, sehingga tujuan belajar

menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan siswa; (b) Memberitahukan

spektrum/tujuan pengajaran khusus, sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa

yang harus dicapai dalam proses belajar; (c) Memberi kebebasan kepada siswa

untuk memperluas kegiatan dan materi belajar selama masih dalam batas-batas

(33)

£¤¥¦¤£§¨¥ ¦©¨ ¥ ª « ¦¨¬

-

ª «¦¨¬¥

y

¨

; (

¤

)

­¨ ®¨ ¥ ¦ ©¨¯ ¨ £¤£§ ¤°± ©¨ ¥ ²¤¥ ¦³¨ °¦¨¨¥ ¨ª¨ « ²¤¥¦«¨ª ¨ ¥¨ª ¨¬²¤©¤ °´¨¨ ¥¬ ±¬ µ¨

; (

)

·¤£± ¥ª ¨¬± ¬µ¨«¥ª«©£ ¤¥´¤¯¨¬ ©¨ ¥ª«¦¨¬

y

¨ ¥ ¦ £¤°¤©¨ § «¨ª

; (

¦

)

·¤£¸ ¥±ª ¸ ° ©¤£¨ ´«¨ ¥ ©¤¯ ¨¬

; (

³

)

· ¤¥± ¯¨± ¬ ¤ª± ¨ ² ª «¦¨¬ ®¨¥ £¤£§ ¤°± ©¸ £ ¤¥ª ¨ °

y

¨ ¥ ¦ ®¨ ²¨ª £¤£§¨ ¥ ¦«¥ ¬± ¬µ¨ «¥ª«© £ ¤¯ ¨ ©«©¨ ¥ ¨ ¥ ¦

y

¯¤§±³ §¨± © ¯ ¨¦±

; (

±

)

·¤£¨¬ ¨ ¥ ¦©¨ ¥ ¬ ±¬ µ¨

y

¨ ¥ ¦ £ ¤£²«¥¨ ±

y

£± ¥¨ª § ¤¯ ¨´¨ ° £¨¬ ±³ °¤¥®¨ ³ ®¤¥¦¨ ¥¬ ±¬ µ ¨

y

¨ ¥ ¦ £¤£²«¥¨±

y

£± ¥¨ª¯¤§± ³ª±¥ ¦¦±

,

¨¦¨°®± ³¨°¨ ²©¨¥¨ ®¨ ²¤°§¨± ©¨ ¥ £±¥¨ª«¥ª«©¯ ¤§± ³§¨±©£¤¯¨¯«±¹¨ °¨§ ¤¯ ¨´¨°£ ¤°¤©¨

.

º¤¯¨ ´¨° ®¤¥ ¦¨¥ £± ¥¨ª ¨ ©¨ ¥ £ ¤¥®¸ °¸ ¥ ¦ ¬ ±¬ µ¨ §¤¯¨ ´¨ ° ¯ ¤§± ³ §¨± © ®¨ °±²¨®¨ § ¤¯¨ ´¨°ª ¨ ¥²¨£±¥¨ª

.

·±¥¨ª¨ ©¨ ¥ª ± £§ «¯¨ ²¨§± ¯¨¬±¬µ ¨ª¤°ª¨ °± ©¨ ©¨¥¬ ¤¬ «¨ª «

,

©¨ °¤¥¨ ¬¤¬«¨± ®¤¥¦¨ ¥ ©¤§ «ª«³¨¥¥

y

¨ ¨ª ¨ « £¤°¨¬¨ §¨ ³µ¨ ¬ ¤¬«¨ª «

y

¨¥ ¦ ¨ ©¨ ¥ ®±²¤¯¨´¨ °± ¥

y

¨ ®± °¨¬ ¨©¨ ¥ § ¤ °£¨ ©¥¨ §¨¦± ®± °± ¥

y

¨

.

»¨£ «¥ ®¤£±©±¨ ¥¼ £±¥¨ª ª¨ ¥²¨ ¨ ®¨¥

y

¨ «¬ ¨ ³¨

y

¨ ¥¦§ ¨±©£¨ ©¨¨ ©¨ ¥¬«¯± ª«¥ª«©§ ¤°³¨¬ ±¯

(

½ ¤£¨°¾¨ £¨¯±©¼¿ÀÀÁÂ

33).

è¯ ¨£ ³«§ «¥¦¨ ¥¥

y

¨ ® ¤¥¦¨ ¥ ²¤£ «¬¨ª ¨¥ ²¤°³¨ ª± ¨ ¥

,

£± ¥¨ª £¤£ ²«¥¨±

y

²¤°¨ ¥¨ ¥ ®¨¯¨ £ £¤¯¨ ³±°©¨ ¥ ²¤°³¨ª ±¨ ¥ ¨¥ ¦

y

¬¤ °ª ¨ £¤°ª¨ £ ¤£«®¨ ³©¨ ¥ ª ¤ °¹± ²ª ¨ ¥

y

¨ ²¤£«¬ ¨ª¨ ¥²¤°³¨ª± ¨¥¼®¨¥£¤¥¹¤ ¦¨³¦¨ ¥ ¦¦«¨¥² ¤ ° ³¨ª± ¨ ¥®¨ °±¯«¨°

.

½¯ ¤³©¨° ¤¥¨±ª« £±¥¨ª£¤£ ²«¥¨±

y

² ¤¥ ¦¨°«³¨ ¥ ¦

y

§¤¬¨ °®¨¯ ¨£§ ¤¯¨ ´¨ °©¨°¤¥¨§± ¯¨ §¨ ³¨¥²¤¯¨ ´¨ °¨ ¥

y

¨ ¥¦ ®±²¤¯ ¨ ´¨°± ª± ®¨ © ¬ ¤¬«¨± ®¤¥ ¦¨¥ £±¥¨ª ¬± ¬µ ¨ £¨ ©¨ ¬ ±¬ µ¨ ª¤°¬ ¤§ «ª ª±®¨© ¨©¨ ¥ § ¤¯¨ ´¨° ®¤¥ ¦¨ ¥ ¬¤§¨±©

-

§ ¨±©¥¨

y

,

¬ ¤§¨§ ª ± ®¨ © ¨ ®¨ ®¨¨

y

ª¨ °± © § ¨¦± ¥¨

y

.

Ĥ®¨ ¥¦©¨¥ §±¯ ¨ §¨ ³¨¥ ²¤¯¨ ´ ¨ °¨ ¥± ª « £ ¤¥¨°± © £± ¥¨ª¬ ±¬ µ¨

,

£¨©¨ ± ¨¨©¨ ¥ £ «®¨ ³®± ²¤¯¨´¨ °± ®¨ ¥ ®±¬ ±£²¨ ¥©¨ °¤¥¨¨ ®¨ ¥

y

¨£± ¥¨ª¬ ¤³±¥¦¦¨ ¬¤£¨ ¥ ¦¨ª®¨¯¨ £©¤ ¦±¨ª ¨¥§¤¯ ¨ ´¨ °

.

Å«¥ ¦¬ ± £±¥¨ª ®¨¯¨ £ § ¤¯¨ ´¨ ° ¯ ¤§± ³ §¤¬ ¨ ° ¬¤§¨¦¨±

(34)

ÐÑÒÓÔÒ ÕÖ Õ×Ô

y

ÔÒÓ ÕÖ ØÔ ÙÒÔ

y

ÚÔÒÔ

y

Û ÑÒ Ñ ÜÖ ÛÔ ÙÑÝÔ ÞÔÜÔÒß àÑÜ ÑØÔ ÚÔÒ

y

Ô á ÑÜÓ ÑÜÔØ âÒ áâØ ÛÔ â ã ÑÝÔ ÞÔ Ü áÑáÔÙÖ Õ âÝ Ö á âÒ áâØ á ÑÜâÕ áÑØâÒ ØÔ ÜÑÒÔ áÖ ÐÔ Ø Ô ÐÔ Ù ÑÒ ÐäÜäÒÓÒÔ

y

.

åÝÑÚ ÕÑãÔã Öáâ âÒ á âØ ÛÑÛÙ ÑÜäÝ ÑÚ ÚÔ ÕÖÝ

y

Ô Ò Ó ãÔ ÖØ ÐÔÝÔ Û ã ÑÝ ÔÞÔ Ü Õ Ñä ÜÔÒ Ó ÕÖ Õ× Ô ÚÔ ÜâÕÛ ÑÛÙ âÒÔÖ

y

ÛÖ ÒÔ áá ÑÜÚÔ ÐÔÙÙÑÝÔ ÞÔ ÜÔÒÕ ÑÚÖ ÒÓÓÔÔ ØÔÒÛ ÑÒ Ðä ÜäÒ Ó ÕÖ Õ×ÔâÒ áâØ áÑÜâÕã ÑÝ Ô ÞÔ Ü

.

àÖÒÔ á

(i

æç èé èêç

)

ãÑÜÔÜáÖ ØÑëÑÒ Ð ÑÜâÒÓÔÒ ÐÔÒ Ø ÑÓÔÖ ÜÔ ÚÔÒ

y

ÔÒ Ó áÖ Ò ÓÓÖ Ô áÔâ ØÑÖÒÓÖ ÒÔÒ Ô Ò Ó

y

ã ÑÕÔ Ü áÑ Ü ÚÔÐÔÙ Õ ÑÕâÔ á â

.

àÖÒÔ á ÞâÓÔ ÛÑÛãÑÜÖ Ù ÑÒ ÓâÔ áÔÒ á ÑÜÚÔÐÔÙ Ô ØáÖ ìÖ áÔ Õã ÑÝ ÔÞÔ Ü

.

íÔÜÑÒÔ ÞÖ ØÔ Õ ÑÕ Ñä ÜÔÒ Ó áÖ ÐÔ ØÛ ÑÛÖÝ Ö ØÖ ÛÖ ÒÔ áâÒ á âØ ã ÑÝÔ ÞÔ Ü

,

ÛÔ ØÔ ÐÖÔ ÔØÔÒ áÖ ÐÔ Ø ã ÑÜÕ ÑÛÔÒ ÓÔá Ô áÔ â ãÔ ÚØÔÒ áÖ ÐÔ Ø ÛÔ â ã ÑÝÔ ÞÔÜ

(

îÔ ÚÔ ÜâÐÐÖ Ò ÐÔÒ

Esa

Nur Wahyuni, 2007: 24). Obyek pada penelitian ini adalah siswa, jadi minat yang

dimaksud yaitu minat yang ada pada diri siswa untuk belajar Rencana Anggaran

Biaya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah

keinginan dan perhatian siswa terhadap suatu hal, sehingga ia akan melakukan

tindakan yang ada hubungannya dengan tujuan belajar. (2) Motivasi siswa.

Motivasi artinya dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak

sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Thomas

L. Good dan Jere B. Bropy yang dikutip oleh Elida Prayitno (1989),

mendefinisikan bahwa motivasi sebagai energi penggerak, pengarah dan

memperkuat tingkah laku. Menurut Nasution dalam bukunya

Di

ïðñ

tik

òêðê

-

òêðê

M

èæóð ôðé

(2000: 76), motivasi mempunyai tiga fungsi, yakni : (a) Mendorong

manusia untuk berbuat; (b) Menentukan arah perbuatan; (c) Menyeleksi

(35)

õö÷øùøú

Woodwort yang dikutip oleh Pasaribu dan Simandjuntak (1983),

motivasi sangat penting dalam belajar, karena mendorong individu untuk belajar

dan sebagai

ûü

i

ýþ ÿû üü ý

(penguatan) dalam belajar. Woodwort dan B. Burton

membagi motivasi menjadi dua tipe, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik (Elida Prayitno: 1989) : (a) Motivasi intrinsik, menurut Thornburgh

yang dikutip oleh Elida Prayitno (1989), bahwa motivasi intrinsik adalah

keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri (internal)

individu. Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari

lingkungan. Individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengarah

tingkah laku yang tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar. Menurut Grage dan

Berlin yang dikutip Elida Prayitno (1989), bahwa siswa yang termotivasi secara

intrinsik aktivitasnya lebih baik dalam belajar dari pada siswa yang termotivasi

secara ekstrinsik. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik menunjukkan

keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar. Motivasi tak lepas dari

rangsangan. Menurut Phil Louther yang dikutip Elida Prayitno (1989), cara yang

digunakan dalam mengajar agar siswa termotivasi secara intrinsik adalah sebagai

berikut : (a) mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa, sehingga tujuan

belajar menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan siswa; (b) memberi

kebebasan kepada siswa untuk memperluas kegiatan dan materi belajar selama

masih dalam batas-batas belajar yang pokok; (c) memberikan waktu tambahan

yang cukup banyak bagi siswa untuk mengembangkan tugas-tugas mereka dan

memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah; (d) kadang kala

(36)

-

y

(

)

y

West, Alech, Crow, dan Smith yang

dikutip oleh Elida Prayitno, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang

keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan

merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya pada diri siswa untuk

belajar. Siswa seperti ini memerlukan perhatian dan pengarahan yang khusus dari

guru. Jika mereka tidak menerima balik yang berkenaan dengan hasil pekerjaan

dan tidak diberikan tepat pada waktunya, maka kerja mereka akan lamban.

Strategi dalam membimbing siswa yang termotivasi secara ekstrinsik menurut

Phil Louther yang dikutip oleh Elida Prayitno, adalah sebagai berikut :

(a)

memberitahukan spektrum/tujuan pengajaran khusus,

sehingga siswa

mengetahui dengan jelas apa yang harus dicapai dalam proses belajar;

(b) memonitor kemajuan kelas dan memberikan penguatan kepada setiap siswa

lebih sering daripada yang dilakukan kepada siswa yang memiliki motivasi

intrinsik; (c) Menilai setiap tugas dan memberikan saran maupun kritik yang dapat

membangun siswa untuk melakukan yang lebih baik lagi secara tertulis;

(d) kadang kala memasangkan siswa yang memiliki motivasi ekstrinsik dengan

siswa yang mempunyai motivasi intrinsik lebih tinggi, sehingga siswa yang

bermotivasi ekstrinsik mengenal model cara belajar yang berbeda dari apa yang

sudah dilakukan sebelumnya.

Tidak semua siswa memiliki motivasi. Ada siswa yang memiliki motivasi,

baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, dan ada yang tidak memiliki

(37)

! "#" $ % " & #' (#$%%$ '#) $$

y

(% # '# ) ( (#$ * ($ "+)+$ '# )

.

,# - +" $ . * +$ " +-#$ ' +- $ % "& #- "$ - #$ ++"

Elida

Prayitno

(1989)

:

(a) Memberikan penghargaan dan sedikit kritikan; (b) Persaingan atau kompetisi

antar siswa; (c) Memberikan hadiah dan hukuman; (d) Pemberitahuan tentang

kemajuan belajar.

Antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik saling menambah

maupun memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi

intrinsik. Bisa juga motivasi intrinsik diperkuat oleh motivasi ekstrinsik.

Berdasarkan penjelasan di atas, motivasi intrinsik timbul dari dalam

individu dan memeberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Jenis motivasi ini

terjadi tanpa dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor dari lingkungan, tetapi atas

dasar kemauan sendiri. Lain halnya dengan motivasi ekstrinsik, motivasi ini

timbul karena adanya pengaruh rangsangan dari luar diri individu. Motivasi

ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar individu, tetapi memberi pengaruh

terhadap kemauan siswa untuk belajar. (3) Kinerja Guru dalam Pembelajaran.

Seorang guru sangat penting peranannya dalam peningkatan daya serap siswa,

karena pelajaran yang akan diterima siswa akan disampaikan oleh guru. Oleh

karena itu, agar penyampaian materi dapat diserap, dipahami dengan baik oleh

siswa maka seorang guru harus menguasi materi pelajaran, menguasai kelas,

menggunakan metode kreatif dengan mempergunakan alat peraga dalam

mengajar, guru harus mampu memotivasi anak dalam belajar, guru harus

(38)

/01 023 04 /5356 6748 59 :; <5=9:> 6 76?:59 2 7;1052 54 6 74 8 5@ 5; 595: 1 79 0 /5=4

y

5 674

y

:1 :4 3 54 8= 5A

-

354 8 =5A /53 56 674 85@5;

,

8 :;: A 5;:1 6 762 :4

y

50 =76 5@:54 :49 := 674 56 ?5A 59 5: 674 06 ?5 03 6 : 60 1 53 45

y

676 ?5B5 ?:=: 59 5: ?7;9 :=5; 2 0=0 ;54 /74 854 ; 7=54 8:;: 8:45 6 74 56 ?5A < 5<51 544

y

5

,

@54 854 9 7;3 53 : ?7;C;07495109 7 ;A 5/52274B52 505495;879=:;0=:3:61 5@5

.

(39)

KLMNLKOPM NQP M QRS QTUTK V LMWS WSQP M MPX SY MPU

y

PMN WSXLX T PS QP M WLM NP M QY MWSX S X V LXSZS Q USMNQT M NP M XLQY U P[

; (

W

)

\ LR P M]P M NP M V L KO LUP ^PRP M_ `TRT K LRLM]PMP QP M XSX a LK V LKO LU P^PRP MPM N

y

KLKPMZ PPa QP M X T KO LR WP

y

P

y

PM N PWP

.

b LKTP PQaSZ Sa PX V LKO LU P^PRP M WPR S PcPU X P KVP S P Q[ SR aLU P[ WPVP a WSR LM]PMP QP M X L]P RP Xa RPaLNSX d a LR KPX T Q P Ma SXSVPXS KPXPU P[ P M N

y

QLKT M NQSMP M WPVPa a SKOTU WPRS X QLMPR SY P M N

y

WSR LM]PM PQP M

; (

L

)

\ LUP QXP MPPM V LKO LUP ^ PRP M

y

P M N KLMWSWS Q WP M WS PUY NSX

.

`TRT KLM] SVaP QP M XSa TPX S OLUP ^PR O P NS P MP Q

y

PM N QRLPa SZ

,

P Qa SZ

,

WP M K LMLMP MNQP M_

y

eLKO LRS QP M RTP M N

y

P M N U TPX OPNS XSX cP T Ma T Q WPVPa KLM NLQXVU YR VYa L MX S WPM QLKP KVTPMM

y

P X L[ SMNNP WPVPa WSUPaS[ WPM WSQL KOP M NQP M_ \ LMLU LM NNP RPP M

y

VRYX LX O LUP ^P R KLM NP ^ PR WSPcPU S WLM NP M Q L NSPa P M fg h

-t

hi j

,

KLM

y

P KV P SQP M KPa LR S V LUP ^PRP Md KLM NP WP QPM f ki j

-t

hi j

,

WP M V LROP SQP M

; (

Z

)

\LKP MZPPaPM aLQMYU Y NS V LKO LU P^PRP M_ lPUP K K LM

y

LULMNNPR P QPM VLKO LU P^PRP Md NT RT KLM NNT MP QP M a LQMYU Y NS XLOPNPS KLWSP

.

eLM

y

LWSP QP M OP[P M OLUP ^PR WPM K LMNP WK SMSXa RPX SQP M WLMNP M K LM NNT MPQ PM aLQMYUY NS S MZYR KPXS

.

eLKO SPXP QP M P MP Q O LR SMaLRP QX S WLMNP M K LM NNT MP QPM aLQMYUY NS

.

bLU PS M Sa T V LKP MZPPa P M WP M V LM NLUYU PPM UPOYRPaYR ST K QY KVTaLR

,

KLM NNT MP QPM V LRVTX aP QPP M WPU PK V RYX LX O LU P ^PR

;

(

N

)

Evaluasi pembelajaran. Guru memliki kemampuan untuk mengevaluasi

pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon siswa, hasil belajar

siswa, metode, dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat

mengadakan penilaian yang tepat, baik penilaian ulangan harian, ulangan akhir

semester, maupun tugas-tugas yang telah diberikan, harus melakukan pengukuran

dengan benar, dan membuat kesimpulan serta solusi secara akurat;

(40)

y

m n opqr qs qt qnm

y

,

p unomnvmwm

: (

m

)

r un

y

u pqmtm n x uwxm om qtuoqmym nz urxusm {mwm n |ny|t runp}w}no ~ q~  m runvmz m q z wu~ ym~ q ~uvm wm }z yqrms

.

€q~ ms n

y

m punom n r unom pmtm n t uoqm ym n wurqpq xmoq

y

m no nqsm q nm

y

r m ~q t |wm no

,

rm |z |n punomn r unom pmtm n zw}owmr zunomm mn

y

xm oq ~q~ m

y

m no ~ |pm r unpmzmyt mn nqsmq }z yqrms

;

(

x

)

€un

y

upqmtm n x uwx m om q t uoqm ym n zurx usm {m wm n |ny|t r unomt y |msq~ m~ qtm nz }yu n~qzm pmpqwq~q~ m

,

y uwr m ~ |tt wum yq‚q ym~pmwq~uy qmz~ q~ m

.

ƒ usm q n x ux uwmz m ‚ mt y}w

y

m no rur z un om w| q pmm

y

~uwmz ~ q~ m y qnoo q

,

x uwqt |y qnq m pm x ux u wmzm

y

m no run{m pq ‚mt y }w pm

y

m ~uwmz xusm {m w ~ q~  m w unpm „

y

m q y| mnymwm sm q n

: (1)

…|wm no }z yqrms pms mr z u noo|nm m n ‚|no~ q }ymt „ r q~ msn

y

m yq pmtyuwx qm~ mpunom nx | pm

y

mr urxm vm

,

~u qnoom}ymtsmr xm ypms mrrun omnmsq~ m

,

x qm~ m n

y

mtux qm~mm npms m rx us m{m wv |rmruno m‚ ms

. (2)

… |wm nos m yqmnpmnyuwm wm pm

y

mq nom y

/

z qt qwm nnm

y

. (3)

† uwpmzm y omn oo|m n‚ |no~ q pm n~q~yur }ymt‡

(4)

ˆ

Q atau

kapasitas anak kurang memadai. (5) Gangguan indrawi (kurangnya fungsi

pendengaran, penglihatan, pembau, perasa dan peraba). (6) Hilangnya informasi

yang diserap/lupa. (7) Kadang sengaja dibuat lupa. (8) Adanya faktor gen atau

keturunan.

5.

Alat Ukur Daya Serap

Pada dasarnya alat ukur daya serap sama dengan alat untuk penilaian

keberhasilan belajar mengajar, sedangkan untuk mengukur dan mengevaluasi

tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar

(

‰Š

hi

‹

v

‹ Œ‹Ž

t

‹ Ž

). Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar

digolongkan dalam jenis penilaian sebagai berikut : (1) Tes formatif, penilaian ini

(41)

‘’ ‘“”• ‘–—˜ ™˜“˜ š › ‘ š›˜ š—œ˜˜

y

‘“˜’ž Ÿ˜›‘“ –˜ œ˜’ ˜›  ˜ š™˜ –˜ ˜š›‘“› ‘š› ¡ ¢˜  ž•› ‘žšžœž — š˜ £˜ š  š› £‘’ ‘“ ™˜ ž£ž’ “ ”‘™‘•˜ ¤˜“ ‘š—˜ ¤ ˜“™˜ –˜ š›‘“› ‘š›  œ˜ •˜  Ÿ˜ £› › ‘“› ‘š›   ’  •˜

,

˜› ˜   œ‘š—˜š £˜› ˜ •˜ž š  ‘™˜ —˜ ž ¥¦¦§¨©

ck

(

 ’˜š ™˜• ž£

)

œ˜ •˜  ‘’ ‘“ ™˜ ž£ž ’“ ” ‘ ™‘•˜¤˜ “ ‘š—˜ ¤˜“

. (2)

ª ‘   ™

-

  ˜›ž«

,

’ ‘šž • ˜ž˜ š ž šž ‘• ž’  ›ž ‘¤  •˜– ™˜ –˜š ’ ‘š—˜ ¤˜“ ˜š ˜›˜   ˜›  ˜š ™˜–˜ ˜ š

y

˜ š— ›‘•˜ – œž˜ ¤˜“ £˜ š £‘’˜ œ˜  ž Ÿ˜ œ˜ •˜  Ÿ ˜£›   › ‘“› ‘š›  ¡ ª ¤  ˜ šš

y

˜ ž˜•˜ –  ‘•˜ ž š  š› £ ‘ ’ ‘“ ”•‘– —˜ ™˜“˜š œ ˜

y

˜  ‘“˜’ ¬ ¤ —˜  š› £  ‘š ‘› ˜’ £˜ š › ž š—£˜› ’“‘›˜  ž ™‘• ˜ ¤˜“ ž  Ÿ˜

.

¢˜  ž• š

y

˜œž’ ‘“ –ž› š—£˜ š  š›  £ ‘š‘š›  £˜ š šž•˜ ž“˜’ ”“

. (3)

ª‘  ˜› ž «

,

­ ‘ šž•˜ ž˜ š žšž œž˜ œ˜ £˜š  š›  £ ‘š— £ “ œ˜

y

˜  ‘“˜’  ž Ÿ˜ › ‘“ –˜ œ˜’ ’ ”£”£

-

’ ”£”£ ™˜ –˜˜ š

y

˜ š — ›‘•˜– œž˜ ¤˜ “ £˜ š  ‘• ˜ ˜ ˜›   ‘ ‘›‘“

.

ª  ¤ ˜ šš

y

˜ ˜ œ˜ •˜ –  š› £ ‘š ‘›˜’ £˜ š › ž š—£˜› £‘™ ‘“–˜  ž•˜ š ™ ‘•˜¤˜“  ž Ÿ˜ ˜ •˜    ˜›   ’ ‘“ ž ”œ‘ ™‘•˜ ¤˜ “ › ‘“›‘š›  ¡ ¢ ˜ ž • ›‘ žšž œž— š˜ £˜ š  š› £ £‘ š˜ ž £˜š £‘• ˜ œ˜ š  ‘š

y

  š ’ ‘“ž š—£˜›

(

®  £‘ ® ž •¯‘“ ž  ¬

1991: 9-10)

°‘“ž £ › ž šž ˜ œ˜•˜ – ˜± ˜š › ž š—£˜› £‘™‘“– ˜ ž •˜ š¬

y

˜ž›  ˜š› ˜“˜ •˜ ž š

(

²

z

‘“ ² ˜š œ˜ š ³ž •ž  ® ‘› ž˜ Ÿ˜›ž

, 1993: 8) : (1)

´›ž ‘Ÿ˜

/

˜£ ž ˜ •

,

˜’ ˜ ™ž •˜  ‘• “  – ™˜ –˜ š ’ ‘•˜ ¤˜“ ˜ š ˜š—

y

œž˜¤˜“£˜ š œ˜’˜› œž £ ˜ ˜ž ‘  ˜ ”• ‘– ž Ÿ˜

. (2)

°˜ž £  ‘£˜ • ž

/

”’›ž˜•

,

˜’˜ ™ž•˜ ™˜ –˜ š ’ ‘•˜¤ ˜“˜ š

y

˜š— œž˜ ¤˜“ £˜š

85%-94%

œ˜’˜› œž £ ˜ ˜ ž  ž Ÿ˜

. (3)

°˜ ž£µž šž˜ •

,

˜’˜ ™ž•˜ ™˜ –˜ š ’ ‘•˜¤ ˜“˜š

y

˜š— œž˜ ¤˜“ £˜ š

75%-84%

œ˜’ ˜› œž£ ˜ ˜ ž  ž Ÿ˜

. (4)

¶ “ ˜š—

,

˜’˜™ž •˜ ™˜ –˜ š ’‘•˜ ¤˜ “˜š ˜ š—

y

œž˜ ¤˜“ £˜ š £ “˜ š— œ˜“ž

75% y

˜š— œ˜’ ˜›œž£ ˜ ˜ ž ž Ÿ˜

.

(42)

¹º»¼½

-

¹ º»¼½ ¾ º»¼¿À¼À »Á À »ÂÀÃÀ ¿À ¼» ½ºÄÀ ÅÀ¼ Ä ºÃ¼ÆÇ Â

: (1)

È ¿À »ÅÀ » ÉÀüÀ »

,

À ÊÀ ¿ÀÉ Æ ºÅ¼À À» À» Å

y

ʼ¿ÀÆÇÆÀ » ½ ºËÀ ÃÀ ¾ºÃ ¼Ì Ê¼Æ Ç »Â Ç Æ Í º»ÅÇÆÇà ¾Ã̽º½ ¾ º »ËÀ¾À ¼À » ÆÌ Í¾ ºÂº»½ ¼ ½ ¼½ ÎÀ ½ ºÂº¿À É Í º»

y

º¿º½ À ¼ÆÀ » ½ÀÂ Ç Ï Ì Í¾ ºÂº»½¼ ÐÀ½ ÀÃ

(

ÏÐ

)

À ÂÀÇ ¿ ºÄ ¼É ÊÀ ¿À Í ¾Ã̽º½ ¾ºÍÄ º¿À ¹Àà À »Ñ

(2)

È ¿À »ÅÀ »  º»ÅÀÉ ½ºÍº½  ºÃ

,

À ÊÀ ¿ÀÉ ÆºÅ¼ÀÂÀ»

y

À»Å ʼ¿ÀÆÇÆÀ » Ì ¿ ºÉ ÅÇÃÇ Ç»Â ÇÆ Íº»ÅÇÆÇ Ã ¾ º» ËÀ¾ À¼À » ÆÌ Í¾ ºÂ º»½ ¼ ½ ¼½Î À ½ ºÂº¿ÀÉ Íº¿ÀƽÀ »ÀÆÀ »

8-9

ͼ »ÅÅÇ Æ ºÅ¼ÀÂÀ » ¾ ºÍÄ º¿ À ¹ÀÃÀ»Ñ

(3)

È ¿À »ÅÀ » ÀÆÉ ¼Ã ½ º ͺ½ÂºÃ

,

À ÊÀ ¿ÀÉ ÆºÅ¼À À»

y

À»Å ʼ ¿ÀÆÇÆÀ » Ç »ÂÇÆ Íº»¼¿À ¼ ¾º»ËÀ¾ À ¼À » ÆÌ Í¾ ºÂ º»½ ¼ ½ ¼ ½ ÎÀ ʼ ÀÆÉ ¼Ã ½ºÍº½  ºÃ ÅÀ »¹¼ ¿

.

Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang

merepresentasikan semua standar kompetensi (SK) pada semester tersebut. (4)

Ulangan kenaikan kelas, adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru di akhir

semester genap, untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa di akhir semester

genap. Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan

Standar Kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan materi yang

dipelajari pada semester genap. (5) Ujian sekolah, adalah kegiatan penilaian

pencapaian kompetensi siswa yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk

memperoleh pengakuan atas prestasi belajar siswa dan merupakan salah satu

syarat kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah

kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan

pada ujian nasional, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang diatur dalam

Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun yang bersangkutan

dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian sekolah yang diterbitkan oleh

(43)

ÒÓÔÕ Ö×Õ×Ô ÒÓÔ Ø×Ò×Õ ×Ô ÙÚ Û ÒÓÜ ÓÔ ÝÕ ÝÕ Ý Þ× ×Ô ß

y

àÕ Ö ×ÙáÙ×Ô Ú Ö Óâ Ò ÓÛ ÓãÕÔÜ×â áÔÜ áÙ Û ÓÛÒÓãÚ Ö Óâ ÒÓÔ ß×Ùá ×Ô ×Ü × Ý Òã ÓÝÜ× ÝÕ äÓÖ×å×ã ÝÕÝ Þ× à×Ô Û Óãá Ò×Ù×Ô Ý× Ö ×â Ý×Ü á Ý

y

× ã×Ü Öá Öá Ý à×ãÕ Ý×Ü á ×Ô ÒÓÔàÕàÕ Ù×Ô æ ç ÓÖ×Ù Ý×Ô× ×Ô è åÕ ×Ô é× ÝÕÚÔ× Ö

(

èé

)

ÛÓÔßÕ ÙáÜÕ ç ÓãÛÓÔàÕÙÔ× Ý

y

×Ô ß àÕ ÙÓÖá×ãÙ×Ô Ý ÓÜÕ ×Ò Ü×âáÔ Ú ÖÓâ ê ÓÒàÕÙÔ× Ý à×Ô ç ãÚ Ý Óàáã ëÒÓã× ÝÕ ÚÔ× ÖìÜ ×Ôà× ã

(

çë ì

) y

×Ô ßàÕ Ü Óã äÕÜÙ×ÔÚ Ö Óâíì éç

.

î×ÝÕ Ôß

-

Û× ÝÕÔß Ý×Üá×Ô ÒÓÔàÕàÕ Ù×Ô Û ÓÛ ÒáÔ

y

× Õ ïãÕÜÓãÕ× ïÓÜáÔÜ × Ý× Ô îÕÔÕ Û× Ö Ý ÓÔ àÕãÕ

.

ï ãÕ Ü ÓãÕ× ï ÓÜ áÔÜ× Ý ×Ô îÕ ÔÕÛ ×Ö

(

ï ï î

)

Û Óãá Ò×Ù×Ô ÙãÕ Ü ÓãÕ × Ù ÓÜáÔÜ × Ý×Ô äÓÖ×å×ã ÛÕ ÔÕÛ× Ö áÔÜ áÙ ÝÓÜ Õ× Ò Û ×Ü× ÒÓÖ× å×ã×Ô ×Ô ß

y

àÕÜÓÔÜáÙ ×Ô Ú Ö Óâ Ý×Ü á×Ô ÒÓÔàÕàÕ Ù×Ôð äÓãÙ ÕÝ×ã ×ÔÜ×ã ×

0%-100%.

èÔÜ áÙ ÛÓÔ ÓÔÜ áÙ×Ô ïïî à×Ö×Û ÒÓÛ äÓÖ×å×ã×ÔÛÓÛÒáÔ× Õ

y

Ù ÓÜ ÓÔÜ á×ÔÝ Óä× ß×ÕäÓãÕÙ áÜ

:

1.

èÔÜáÙ Û ×Ü × ÒÓÖ×å× ã×Ô Ù ÓÖÚÛÒÚÙ ÔÚãÛ×ÜÕ ñ à×Ô ×à× ÒÜÕ ñ

,

ï ï î àÕÜÓÔÜ á Ù×Ô

à ÓÔß×Ô ÛÓÛ Ò ÓãÜÕÛä×Ô ßÙ×Ô ÜÕ ÔßÙ×Ü Ù ÓÛ×Û Òá×Ô ã×Ü×

-

ã×Ü× ÒÓÝ ÓãÜ × àÕà Õ Ù

,

ÙÚÛ ÒÖ ÓÙ ÝÕ Ü× Ý ÙÚÛ ÒÓÜÓÔ ÝÕ

,

à×Ô Ù ÓÛ ×Û Òá×Ô ÝáÛ äÓã à×

y

× Ò ÓÔàáÙá Ôß ÒÓÔ

y

Ó ÖÓÔ ßß× ã××ÔÒ ÓÛäÓÖ × å×ã×Ô æì Óä× ß×ÕØÚÔÜ Úâò

×

.

óÕ ÔßÙ×ÜÙ ÓÛ×Û Òá×Ôã ×Ü ×

-

ã×Ü× ÒÓÝÓãÜ ×àÕ àÕÙàÕ àÕ ÒÓãÚ Ö Óâ à×ãÕ é

EM (untuk

kelas I) atau prestasi rata-rata tahun sebelumnya (untuk kelas II dan III).

-

Rata-rata tinggi, nilai

= 80-100,

diberi skor 3

-

Rata-rata sedang, nilai = 60-79,

diberi skor 2

-

Rata-rata rendah, nilai = < 60,

diberi skor 1

b.

Tingkat kompleksitas kompetensi, merupakan tingkat kesulitan untuk

diajarkan.

-

Kompleksitas rendah,

diberi skor 3

(44)

-

ôõö ÷øùúû üý þûý üÿ ü

,

üù üû úõ

1

.

öùþ

y

þ ÷ùÿ ú ÿ ÷ùöù øþ þ þÿ þÿýþ þ øþüÿ úùýù ûù üþ þÿ þÿ þûüø üýþû

(

þøþý þÿ þþÿ

).

-

ú ÿ þÿý üÿ ü

,

üù üû úõ

3

-

ú ÿ þÿûù þÿ

,

üù üû úõ

2

-

ú ÿ þÿùÿ þ üù üû úõ

1

Contoh penentuan KKM :

Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran memiliki

kondisi: kemampuan rata-rata peserta didik 65, tingkat kesulitan/kompleksitas

sedang, dan sumber daya pendukung sedang, maka nilai KKM-nya adalah :

KKM

=

{

(

)}

{

(

)}

x

100

=

(

)

x

100

= 66,7 atau dibulatkan menjadi 67

2.

Untuk mata pelajaran produktif, KKM ditentukan dengan batas nilai paling

rendah adalah 60. Mengacu pada standar minimal penguasaan kompetensi

yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Masing-masing sekolah dapat

menetapkan KKM sendiri (http://wordpress.com).

B. Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya adalah mata pelajaran yang

masuk dalam kelompok mata pelajaran adaptif di Sekolah Menengah Kejuruan.

Rencana Anggaran Biaya merupakan perhitungan banyaknya biaya yang

(45)

y

(

! "

, 2003: 3).

#

" " $ % &

y

y

$ $

y

" " ' ( ' !

(

'(

/

'!

).

) "

(

*+

i

, ,

) y

" $

(

) #-

)

"" " " " $

,

"

y

" " " "

y

.

# $ % &

y

"" .

'(

/

'! "

y

,

$$

y

.

# $ %

&

y

$ " " " "

"" . " $

y

"

.

) . "" $ " $ % &

y

,

$ . "" " "

: (1)

" / " $ " "

y

-

y

"

"

y

0

(2)

y

y

1 11 *2

h

345,3

.

C. Kerangka Berpikir

# $ % &

y

" " $

y

. ) #- "

y

" ' (

/

' !

(

'(

/

' !

)

" . "

y

"
(46)

6789:9; 9< = 7<7>? = 9 : 7 @ 9< @ 9< A9B @ 7<B>9C ; 7>9< 9<<9

y

D 9C9= = 7=E7<B F: D9

y

9 @7>9; G H7C9C F? :78 9: 9; 9< ? <?C9IJ @ 7 K> 9<A @?@L 9 = 9=; F =7< A? <A9B I9C

-

I9C

y

9<A D? ; 7C9M 9 >? <

y

9

, y

9? B F D 9C9= : K<B7: @ ; 7=E7C9M 9>9< N7< 89< 9 O < AA9>9< P? 9

y

9

.

Q9

y

9 @7 >9; @? @L9 ; 9D9 =9B9 ; 7C9M9>9< ? <? D? C? I9B E7>D9@ 9 >: 9< I 9@?C <?C9? 7R9CF9@? E7C9M9>

/

B 7@

.

Q9>?I9@? C7R9C F9@? E7C 9M9> D? : 7B 9IF? @ 7E7>9;9E7@ 9>B ? <A:9B D99

y

@7 >9; D9>? =9@? <A

-

= 9@?<A @? @L9

,

@ 7I?<AA9 ; 7>C F D?: 7B 9 IF? @ 7E7>9; 9 E 7@ 9> :7= 9=; F9< @? @L 9D9C9==7< AF9@9?=9B 9; 7C9M9>9<N7<8 9<9O <AA9>9<P?9

y

9

.

S<BF: = 7<AF: F> D99

y

@7>9; @? @L 9 B 7>I9D 9; ; K: K:

-

; K: K: E9I9@ 9< 9< A

y

B 7C 9ID? 9M9>: 9<@ 7C 9= 9@9BF@ 7= 7@B7>

,

=7< AAF<9: 9 <B 7@@ F=9B ? T

.

UFMF9<<9

y

9D9C 9I F<B F: = 7<7B9;: 9

Gambar

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru dalam

Referensi

Dokumen terkait

Anak-anak sering dapat membantu dalam menentukan ini (dan sering lebih ketat memperlakukan konsekuensi logis ini pada diri mereka sendiri daripada yang dilakukan orang tua

dengan niat konsumen untuk membeli produk tiruan merek mewah, melihat faktor demografi responden yang berbeda akan membedakan faktor Price-Quality Inference, Social

Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kenaikan pangkat reguler pegawai negeri sipil daerah di Kota Surakarta adalah adanya aturan dalam Pasal 6 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor

Hang Nadim Batam dapat menjadi Bandar Udara Transit Internasional yang. menghubungkan ke berbagai negara seperti Bandar Udara Changi yang di

The paper will first provide a detailed description of the class participants and their different background, then outline a brief analysis of the issues of

[r]

Penelitian dimulai dari tahap adaptasi tikus dan persiapan bahan. Selanjutnya pembuatan tikus periodontitis, yaitu tikus dipasangkan wire ligature dan injeksi P.gingivalis pada gigi

Maka Pejabat Pengadan Barang/Jasa dilingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Aceh Selatan Tahun Anggaran 2014 telah menetapkan sebagai PEMENANG PENGADAAN LANGSUNG