DAYA SERAP SISWA SMK NEGERI
DI KOTA YOGYAKARTA
PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Alami Pratiwi
NIM. 10505247004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila
kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada
Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap.
(Q.S. Alam Nasyrah: 6-8)
Jangan menyerah atas impianmu. Impian memberimu tujuan hidup.
Ingatlah sukses bukan kunci kebahagiaan. Cintai apa yg kau lakukan.
(Ami)
Jika kamu tak mengejar impianmu, kamu tak akan pernah
memilikinya. Jika kamu tak melangkah maju, kamu akan selalu di
tempat yang sama.
(Ami)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Yang tercinta Bapak dan Ibu
Yang tersayang Surya Budisantosa
Keluarga besar Hardjolukito & Karyo Utomo
Semua yang menyayangiku
Semua yang selalu mendoakanku
A
Oleh
Alami Pratiwi
NIM 10505247004
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui seberapa tinggi daya serap
siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada mata pelajaran Rencana Anggaran
Biaya; (2) mengetahui minat belajar siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada
mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya; (3) mengetahui kinerja guru dalam
pembelajaran mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri Kota
Yogyakarta; dan (4) mengetahui pengaruh minat belajar siswa dan kinerja guru
dalam pembelajaran terhadap daya serap siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta
pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.
Penelitian ini merupakan penilitian
Ex Post Facto
dengan populasi siswa
kelas XI dan kelas XII SMK Negeri 2 Yogyakarta kompetensi keahlian Gambar
Bangunan, serta siswa kelas XI kompetensi keahlian Konstruksi Kayu dan
kompetensi keahlian Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 149 orang. Pengumpulan data daya serap siswa
dilakukan dengan dokumentasi nilai ujian semester genap dari guru pengampu,
sedangkan untuk mengetahui minat belajar siswa dan kinerja guru dalam
pembelajaran dilakukan menggunakan kuesioner/angket. Uji validitas instrumen
faktor-faktor yang mempengaruhi daya serap melalui uji validitas logis, yakni
melalui
Expert Judgement
(penelaahan isi oleh pakar) dan uji validitas empiris
yakni analisis butir. Uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus
Alpha
Cronbach. Indeks reliabilitas minat belajar siswa dan kinerja guru dalam
pembelajaran sebesar 0,913.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya serap siswa SMK Negeri di
Kota Yogyakarta pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya berada pada
tingkat keberhasilan kurang, yaitu sebesar 74,36. Untuk minat belajar siswa dan
kinerja guru dalam pembelajaran mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya di
SMK Negeri Kota Yogyakarta, sama-sama berada pada kategori kuat. Meskipun
demikian kinerja guru dalam pembelajaran lebih kuat dibanding dengan minat
belajar siswa, yaitu sebesar 69,33%. Sedangkan minat belajar siswa sebesar
68,78%. Sumbangan efektif yang diperoleh dari minat belajar siswa sebesar 6,4%,
kinerja guru dalam pembelajaran 5,8%, dan 87,8% yang dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain yang tidak dibahas dan tidak diteliti pada penelitian ini.
!" #
kum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, serta yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk kepada penulis,
sehingga pada akhirnya dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Sholawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rosulullah SAW, keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya. Semoga kita mendapatkan syafaat beliau kelak,
Amin. Skripsi ini dengan judul Daya Serap Siswa SMK Negeri di Kota
Yogyakarta pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya .
Penyusun menyadari bahwa terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1.
Bapak Bada Haryadi, M.Pd selaku dosen pembimbing, yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta masukan-masukan yang
bermanfaat selama penyelesaian skripsi ini.
2.
Bapak Dr. Moch. Bruri Triyono selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
3.
Bapak Drs. Agus Santoso, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dan selaku Penasehat
Akademik.
4.
Bapak Dr. Amat Jaedun dan Bapak Drs. Suparman, M.Pd. yang telah menjadi
5.
Bapak Drs. Paryoto, MT selaku Kepala SMK Negeri 2 Yogyakarta dan
Bapak Drs. Suwarno selaku ketua Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 2
Yogyakarta, yang telah memberikan ijin penelitian.
6.
Bapak Drs. Aruji Siswanto selaku Kepala SMK Negeri 3 Yogyakarta dan Ibu
Betti Sri Purwani, S.Pd., M.Eng. selaku ketua Jurusan Teknik Bangunan
SMK Negeri 3 Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
7.
Bapak Drs. Suwaryanto dan Bapak Drs. Suyandi selaku guru pengampu mata
pelajaran Rencana Anggaran Biaya SMK Negeri 2 Yogyakarta, yang telah
banyak membantu dan memberikan kemudahan dalam pengambilan data
penelitian skripsi.
8.
Bapak Ali Anton Senoaji, ST selaku guru pengampu mata pelajaran Rencana
Anggaran Biaya SMK Negeri 3 Yogyakarta, yang telah banyak membantu
dan memberikan kemudahan dalam pengambilan data penelitian skripsi.
9.
Siswa kelas X, XI, XII Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2
Yogyakarta dan SMK Negeri 3 Yogyakarta yang telah membantu saya dalam
pengambilan data penelitian skripsi.
10. Seluruh Dosen dan Staf karyawan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.
11. Bapak, Ibu, dan keluarga besar saya, yang telah memberikan doa, semangat
dan dukungan yang sangat berarti dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Keluarga P.38 SMA Taruna Nusantara Magelang, yang juga telah
13. Aulia Wirasti, Dwi Okta Farida, Fistian Novita, Eka Purwanti, dan
Nurnaningsih, yang telah memberi semangat, motivasi, serta bantuan kalian
dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Teman-teman PKS tahun angkatan 2010 Jurusan Pendidikan Teknik Sipil &
Perencanaan.
15. Semua teman dan pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dalam pembuatan skripsi ini, walaupun telah berusaha semaksimal
mungkin, tentunya masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki.
Maka dari itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk membangun supaya
lebih baik lagi untuk pembuatan skripsi yang berikutnya.
Wassalaamu alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta,
April 2013
DAFTAR ISI
Halaman
%&
LAMAN JUDUL
... ....
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
... ....
ii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN
... ....
iii
HALAMAN PENGESAHAN
... ....
iv
HALAMAN MOTTO & PERSEMBAHAN
... ....
v
HALAMAN ABSTRAK
...
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR
... ....
vii
DAFTAR ISI
... ....
x
DAFTAR GAMBAR
... ....
xii
DAFTAR TABEL
... ....
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
... ....
xvi
BAB I. PENDAHULUAN ... ....
1
A. Latar Belakang Masalah... ....
1
B. Identifikasi Masalah ... ....
7
C. Pembatasan Masalah ... ....
8
D. Perumusan Masalah... ....
9
E. Tujuan Penelitian ...
9
F. Kegunaan Penelitian ... ....
9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... ....
11
A. Daya Serap Siswa... ....
11
B. Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB) ... ....
28
C. Kerangka Berfikir... ....
29
D. Hipotesis Penelitian... ....
31
BAB III. METODE PENELITIAN ... ....
33
)*+ ,-./01(20340 5 -6/+6 36 /( 7( 03**************************************************** 88
C. Lokasi Penelitian... ....
34
D. Variabel... ....
35
E. Definisi Operasional Variabel... ....
36
F. Paradigma Penelitian... .... ....
38
G. Teknik Pengumpulan Data...
38
H. Instrumen Penelitian... ....
39
I. Uji Validasi dan Reliabilitas ...
41
J. Teknik Analisis Data... ....
44
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... ....
52
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... ....
52
B. Hasil Uji Persyaratan Analisis Data ... ....
73
C. Uji Hipotesis... ... ....
76
D. Pembahasan Hasil Analisa Data... ....
81
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... ....
87
A. Kesimpulan ... ....
87
B. Implikasi ... ....
88
C. Keterbatasan Penelitian... ....
89
D. Saran ... ....
89
DAFTAR PUSTAKA
... ....
90
DAFTAR GAMBAR
;<= <> <? @<>A<BCDE<B<F : G> <E H?H=:I :<?DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD JK @<>A<BLD;:M IN GB<>O:? <IPH= <Q<BR:M S<T<F<O<I<E H=<Q<B<?
U H?V<? <W?GG<B<?P:<X<F :ROYZH GHB:L[ N GX<\<BI<DDDD ]^ @<>A<BJD@<B: M_?IH BTBH I<M :R\NBO:? <IPH=<Q<BEH=<Q<B<?UH?V<?<
W?GG<B<?P :<X<ROYZ HGHB:L[ N G X<\<BI<DDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDD ]] @<>A<B^D;:M IN GB<>Y:?HBQ<@`B`F<=<>E H>A H=<Q<B<?O<I<
E H=<Q<B<?U H?V<? <W?GG<B<?P:<X<F :ROYZ H GH B:L
[ NG X<\<BI<DDDD DDDDDDDDDDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD ]a @<>A<B]D@<B: M_?IH BTBH I<M :R\NBY :?HBQ<@`B`F<=<>EH>A H=<Q<B<?
O<I<E H= <Q<B<?UH?V<?<W?GG<B<?P:<X<F :ROYZ H GHB:L
[ NG X<\<BI<DDD DDDDDDDDDDDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD ]K @<>A<BbD;:M IN GB<>O:? <IPH= <Q<BR:M S<T<F<O<I<E H=<Q<B<?
U H?V<? <W?GG<B<?P:<X<F :ROYZH GHB:J[ N GX<\<BI<DDDDD bc @<>A<BaD@<B: M_?IH BTBH I<M :R\NBO:? <IPH=<Q<BT<F<O<I<E H= <Q<B<?
U H?V<? <W?GG<B<?P:<X<ROYZ HGHB:J[N G X<\<BI<DDDDDDDDDD bC @<>A<BKD;:M IN GB<>Y:?HBQ<@`B`F<=<>E H>A H=<Q<B<?O<I<
E H=<Q<B<?U H?V<? <W?GG<B<?P:<X<F :ROYZ H GH B:J
[ NG X<\<BI<DDDD DDDDDDDDDDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD bJ @<>A<BdD@<B: M_?IH BTBH I<M :R\NBY :?HBQ<@`B`F<=<>EH>A H=<Q<B<?
O<I<E H= <Q<B<?UH?V<?<W?GG<B<?P:<X<F :ROYZ H GHB:J
[ NG X<\<BI<DDD DDDDDDDDDDDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD b^ @<>A<BCcD;:M IN GB<>O:? <IPH= <Q<BR:M S<ROYZ HGH B:F :YNI<
[ NG X<\<BI<T<F<O<I<EH= <Q<B<?UH?V<?<W?GG<B<?
P:<X<DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD ba @<>A<BCCD@<B: M_?IH BTBHI<M :R\NBO:? <IPH=<Q<BR: MS<ROYZHGHB:
F :Y NI<[ NG X<\<BI<T<F<O<I<E H=<Q<B<?U H?V<?<W?GG<B<?
ghij hklmno fpq r sk hitfuvkw hgxkxyhz hi{ vij vz hwhkhu| hqh { vz hwhkhu} vu~huh u sshkhufhhy f|tv sv kftrqh
rsh hkqhnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn ghij hklnghkf puq v k kvqhp f rkt fuvkwhgx kxy hz hi{ vij vz hwhk hu
|hqh{ vzhwhk hu}vu~ hu husshkhufh hy f |tv svkf
DAFTAR TABEL
¡ ¢£ ¤¥ ¦¥ §¡ ¨ ¡ £© ¢ ª¨« ¨¡¬ £ £®
Validitas Variabel Minat Belajar...
43
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru dalam
Pembelajaran...
43
Tabel 6. Klasifikasi Reliabilitas Instrumen
Alp
¯°Cron
±°²¯...
44
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Skor Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri 2
Yogyakarta...
53
Tabel 8. Kriteria Interpretasi Skor...
55
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri 2
Yogyakarta...
56
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skor Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri 3
Yogyakarta...
59
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri 3
Yogyakarta...
62
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Skor Minat Belajar Siswa SMK Negeri
di Kota Yogyakarta pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran
Biaya...
66
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMK Negeri
µ¶·¸¹º»¼½ ¶¾ ¿¹ÀÁ ¿ÂÃÄ Å ¶¹ ¿Æ ¶¾ ¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼¼ Ç»
µ¶·¸¹ºÈ¼½ ¶¾ ¿¹ÀÁ ¿
Linieritas...
75
Tabel 16. Hasil Uji Multikolinieritas...
75
Tabel 17. Hasil Uji Hipotesis Pertama...
76
Tabel 18. Hasil Uji Hipotesis Kedua...
77
Tabel 19. Hasil Uji Hipotesis Ketiga...
78
DAFTAR LAMPIRAN
ÌÍÎ ÍÏ ÍÐ
Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen...
93
Lampiran 2. Instrumen Penelitian...
94
Lampiran 3. Surat Permohonan dan Pernyataan J
ÑÒÓÔm
Ôn
Õ...
95
Lampiran 4. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penelitian...
96
Lampiran 5. Perhitungan
Mean
dan
Standart Deviation
...
97
Lampiran 6. Uji Persyaratan Analisis Data dan Uji Hipotesis...
98
Lampiran 7. Silabus Kejuruan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Soal Test, dan Struktur Kurikulum...
99
Lampiran 8. Data Nilai Siswa ...
100
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan di sekolah merupakan kegiatan yang komplek, meliputi
berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Apabila usaha pendidikan
hendak dilaksanakan secara terencana maka berbagai komponen perlu dikaji dan
dikembangkan, sehingga mekanisme antara komponen itu secara menyeluruh
dapat membawa hasil yang maksimal. Upaya peningkatan mutu pendidikan pada
semua jenjang merupakan sasaran pendidikan nasional. Oleh sebab itu berbagai
upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan banyak dilakukan, baik berkenaan
dengan peningkatan mutu guru, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan
maupun
penyempurnaan
kurikulum,
serta
proses
belajar
mengajar.
Keseluruhannya dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih baik.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan
dimana para lulusannya lebih dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja, baik
tingkat nasional maupun tingkat internasional, jika dibandingkan untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi, walaupun bisa juga melanjutkan ke perguruan
tinggi. Sehubungan dengan persiapan tersebut maka kurikulumnya berisi
sekelompok mata pelajaran tentang pendidikan kejuruan yang sifatnya umum dan
praktis (Suharsimi Arikunto: 1988). Berjalan dalam proses pembelajaran di
sekolah (SMK), materi Rencana Anggaran Biaya yang diajarkan juga harus
Sehingga diharapkan keterampilan (
Ö×Øll) yang dimiliki oleh calon tenaga kerja
(lulusan SMK) mampu mengimbangi kemajuan teknologi, lolos dalam
persyaratan masuk dunia industri dan mampu bersaing di dalamnya.
Sekolah merupakan tempat dimana ilmu pengetahuan dan ketrampilan
(
Ö×Øll) dapat diserap/dikuasai oleh siswa. Di dalam sekolah terjadi suatu kegiatan
belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar ini sebagai suatu proses yang
mengandung unsur, yaitu : (1) Tujuan pengajaran; (2) Pengalaman/proses belajar
mengajar; dan (3) Hasil belajar. Untuk mengetahui hasil belajar diadakan suatu
penilaian atau kegiatan untuk melihat seberapa tinggi tujuan pengajaran telah
dapat dicapai/dikuasai oleh siswa dalam
bentuk hasil belajar yang
diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajarnya (Nana
Sudjana: 2008).
Sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) perlu
memperhatikan komponen didalamnya. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari
di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks, kompleksitas belajar tersebut
dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru (Dimyati dan
Mudjiono, 1999: 17). Dalam kegiatan belajar mengajar terdiri dari beberapa
komponen, yaitu : (1) Siswa; (2) Pendidik; (3) Tujuan pendidikan; (4) Alat-alat
pendidikan; dan (5) Lingkungan. Dari komponen-komponen tersebut siswa
merupakan komponen yang paling penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Karena tanpa adanya siswa pendidikan tidak akan berlangsung, siswa merupakan
yang perlu diperlakukan sebagai apa adanya. Sebagai manusia siswa memiliki
insting, pembawaan, sifat-sifat dan aspek-aspek kejiwaan atau aspek psikologik
yang menjadi dasar dari pengembangannya (Suharsimi Arikunto, 1988: 61).
Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar di dalam kelas tergantung pada
ketertarikan siswa terhadap guru.
Peningkatan pendidikan meliputi seluruh aspek dalam pendidikan
merupakan hal yang starategis dalam membentuk bangsa yang berkualitas.
Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan
mempunyai peran yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas,
damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu pembaruan pendidikan harus
selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Berbagai
upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan banyak dilakukan, baik yang
berkenaan dengan peningkatan mutu guru, perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan maupun penyempurnaan kurikulum serta proses belajar mengajar.
Peranan guru di dalam pendidikan di Indonesia adalah sebagai pengelola
pengajaran secara keseluruhan sehingga sangat vital dalam keberhasilan
pendidikan. Realitas bahwa masih banyak guru yang belum memahami
peranannya, memungkinkan pengajaran di sekolah terkesan apa adanya, sehingga
pengajaran untuk memperoleh hasil belajar yang efektif tidak tercapai. Guru harus
menyadari kondisi siswa baik fisik maupun psikis yang memiliki perbedaan pada
Dengan memperhatikan permasalahan tentang peningkatan kualitas
pembelajaran dan berbagai masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran
maka harus merencanakan dan menemukan desain atau pembelajaran yang tepat
dan efektif yang bisa memecahkan
masalah-masalah tersebut. Kegiatan
pembelajaran yang diawali dengan melakukan kegiatan penyusunan perencanaan
akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Belajar
merupakan tindakan atau perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau
tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh
sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Dimyati dan Mudjiono, 1999: 7).
Daya serap merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses
kegiatan belajar mengajar. Daya serap siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa
(eksternal). Menurut Muh Uzer Usman yang dikutip Mulyono (2006) yang
dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyatakan suatu proses belajar mengajar
dapat dikatakan berhasil adalah apabila daya serap terhadap bahan pelajaran yang
diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu atau kelompok atau
dengan kata lain keberhasilan belajar dapat dilihat dari pencapaian ketuntasan
belajar sesuai dengan target yang telah ditentukan. Sedangkan mata pelajaran
Rencana Anggaran Biaya merupakan materi yang sangat penting dalam Dunia
Pemahaman siswa tentang mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya masih
kurang, karena wawasan mereka tentang mata pelajaran ini juga masih minim
sekali, sehingga masih ada siswa yang mendapatkan hasil evaluasi yang tidak
memuaskan. Kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam menerima pelajaran
mengakibatkan perbedaan pula pada hasil evaluasi pendidikan dalam mata
pelajaran Rencana Anggaran Biaya, terlepas dari faktor pendukung maupun
penghambatnya. Perbedaan pada kemampuan setiap individu dalam menyerap
pelajaran diasumsikan menjadi sebuah hambatan untuk mencapai prestasi yang
optimal.
Seiring dengan tuntutan efisiensi dunia industri yang semakin tinggi,
dimana
bidang Rencana Anggaran Biaya ada di dalamnya, sehingga dengan
otomatis menuntut calon tenaga kerja untuk selalu mengikuti perkembangan
teknologi dan industri, diiringi dengan kemampuan (
Ù ÚÛll) terampil dan teliti pada
perhitungan biaya bahan dan upah suatu proyek, yaitu sebagai estimator.
Penguasaan ketrampilan para tenaga kerja lulusan SMK terbentuk di lingkup
sekolah. Semakin tinggi kecakapan yang dimiliki siswa, besar kemungkinan untuk
dapat masuk atau lolos dalam seleksi/persyaratan masuk dunia kerja. Siswa
dituntut memahami tentang perhitungan pekerjaan pada suatu proyek. Siswa
harus mempunyai kemampuan memahami dasar-dasar gambar teknik, konstruksi
gambar bangunan dan gambar perencanaan.
Tujuan akhir dari proses pendidikan pada hakikatnya adalah menyediakan
pendidikan menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) Indonesia dalam menghadapi globalisasi hampir di semua aspek
kehidupan. Meskipun demikian, sistem pendidikan di Indonesia masih melahirkan
ketidakcocokan terhadap tuntutan dunia industri atau dunia kerja. Kondisi seperti
ini juga memberikan gambaran, bahwa daya saing di negara kita secara global
masih rendah. Masih banyak calon tenaga kerja yang tidak terserap oleh Dunia
Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), dimana hal itu menyebabkan pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2012,
jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,61 juta orang. Jumlah ini menurun
6% dari Februari 2011 yang sebanyak 8,12 juta orang. Jumlah angkatan kerja di
Indonesia pada Februari 2012 mencapai 120,4 juta orang, bertambah sekitar 3 juta
orang dibanding angkatan kerja Agustus 2011 sebesar 117,4 juta orang atau
bertambah sebesar 1 juta orang dibanding Februari 2011. Jumlah penduduk yang
bekerja di Indonesia pada bulan Februari 2012 mencapai 112,8 juta orang,
bertambah sekitar 3,1 juta orang dibanding keadaan pada Agustus 2011 sebesar
109,7 juta orang atau bertambah 1,5 juta orang dibanding keadaan Februari 2011
(http://detik.com). Banyaknya jumlah pengangguran yang terjadi, ini disebabkan
oleh rendahnya daya serap siswa dalam menyerap materi pelajaran yang mereka
pelajari, dan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Dalam penelitian ini, mata pelajaran yang menjadi sasaran adalah mata
pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB). Mata pelajaran ini adalah perhitungan
yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek (Bachtiar Ibrahim,
2003: 3). Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan
teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama
akan berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga
bahan dan upah tenaga kerja.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dan membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul Daya Serap
Siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran
Biaya .
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, permasalahan kurang
terserapnya tenaga kerja dari lulusan SMK merupakan dampak dari minimnya
penguasaan materi atau ketrampilan atau kurang cakap dalam bidang tertentu pada
waktu pembelajaran di sekolah. Sedangkan hal itu terjadi, kemungkinan
disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Khususnya dalam mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya beberapa faktor itu
dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1.
Kurangnya pemahaman siswa tentang mata pelajaran Rencana Anggaran
Biaya.
2.
Minimnya pengetahuan atau wawasan siswa tentang kemanfaatan mata
3.
Kurangnya minat dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran Rencana
Anggaran Biaya.
4.
Kurang tanggung jawabnya siswa terhadap tugas Rencana Anggaran Biaya
yang diberikan oleh guru.
5.
Minimnya motivasi berprestasi siswa terhadap mata pelajaran Rencana
Anggaran Biaya.
6.
Siswa kurang memahami tujuan akhir dari mempelajari materi Rencana
Anggaran Biaya yang hendak dicapai.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah tersebut di atas, maka peneliti
akan membatasi masalah yang ada, agar lebih mudah dalam pembahasannya.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Daya serap siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta pada mata pelajaran
Rencana Anggaran Biaya.
2.
Minat belajar siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta pada mata pelajaran
Rencana Anggaran Biaya.
3.
Kinerja guru dalam pembelajaran mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya di
SMK Negeri Kota Yogyakarta.
4.
Pengaruh minat belajar siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran terhadap
daya serap siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada mata pelajaran
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat
ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Seberapa tinggi daya serap siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada mata
pelajaran Rencana Anggaran Biaya?
2.
Bagaimana minat belajar siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada mata
pelajaran Rencana Anggaran Biaya?
3.
Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran mata pelajaran Rencana
Anggaran Biaya di SMK Negeri Kota Yogyakarta?
4.
Bagaimana pengaruh minat belajar siswa dan kinerja guru dalam
pembelajaran terhadap daya serap siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta
pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui seberapa tinggi daya serap siswa SMK Negeri pada mata
pelajaran Rencana Anggaran Biaya di kota Yogyakarta.
2.
Untuk mengetahui minat belajar siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta pada
mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.
3.
Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran mata pelajaran Rencana
4.
Untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa dan kinerja guru dalam
pembelajaran terhadap daya serap siswa SMK Negeri di kota Yogyakarta
pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.
F.
Kegunaan Penelitian
1.
Kegunaan Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
kajian/referensi dalam pengembangan pengetahuan dan wawasan tentang mata
pelajaran anggaran biaya, baik bagi siswa maupun guru. Disamping itu, hasil dari
penelitian ini juga dapat dipakai sebagai acuan untuk peneliti lain dalam
melakukan penelitian yang sejenis.
2.
Kegunaan Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan penyelenggaraan satuan pendidikan (Sekolah Menengah
Kejuruan/SMK) untuk menetapkan langkah-langkah dan kebijaksanaan dalam
upaya meningkatkan daya serap siswa, khususnya dalam mata pelajaran Rencana
Anggaran Biaya (RAB) yang kurang menjadi baik/minimal dan menjadi baik
ÜÝÜÞÞ
ßÝ
JIAN PUSTAKA
A. Daya Serap Siswa
1.
Pengertian Daya Serap Siswa
àá
y
á â ãä áå æãäáâáç èáäé èê á ë áì á, y
áé ìê èááy
y
áí î æãäáäìé ë ãëê áì áíï ë ãð áð åê áíï èáí âãä áåy
á í î æã äáäì é ðãí îáðæé ç.
ñáèé èáy
á â ã äáå áèáç áò ë ãð áð åê áí ê íìêë ð ãíá íîëáå è áíðãð áò áðé âã æê áò ð áìãäé òéí îîá âé â óá èáå áì ð ãíô áæáäë áíëãð æáçéðáì ãäéy
áí îèé ì ãäé ð á èãí îá í æãíáä.
àááy
âãäáåôêîáèé â ãæêì âãæá îáé éíì ãç ã îãíâ é áì áê ë ãõãäèáâáíö ÷ãíê äê ìWilliam Stern, intelegensi
merupakan kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan
tepat dalam suatu situasi yang baru (http://wordpress.com).
Menurut Freeman menyatakan bahwa intelegensi merupakan kemampuan
untuk belajar dan menurut Flynn yang dikutip oleh Sugihartono (2007),
menyatakan intelegensi sebagai kemampuan untuk berpikir secara abstrak dan
kesiapan untuk belajar dari pengalaman. Kedua teori tersebut menekankan
intelegensi sebagai kemampuan belajar. Semakin tinggi intelegensi seseorang,
semakin mudah untuk dilatih, dan belajar dari pengalaman.
Suharsimi Arikunto (1988) mengemukakan bahwa seorang dikatakan
intelegensi apabila orang yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan cepat tanpa mengalami masalah. Sedangkan intelegensi
menurut J.P Chaplin adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri
øùú ûü øý úþ ÿøü ø þ þýû
,
ýþ ø ø þ ø ø ø ù þ ø øü þø ÿþ øû.
þû øy
øûøýû þüþ øúúøûúø øø(
û û//
ü üþú ú ÿ).
þüøúøüýø ýøú ùþúøü øøúø þú ø
,
øy
ø úþüø øü ûýø úþù ø ø ýþ ø øú þúþü øøû øú þú øû û ýþþüøy
.
øy
øúþü ø øüû ýøú þù ø ø ú øû ýþ ø ø ú úø û ý þþü øy
øûø þ øú ø øû þüy
ø þø øüy
øú þú øþøù øø øûø þø øü øy
ø ø øü ýø ü øy
øú þü ø þü øýøû ý ýü û ý þ þûøúþ ø ø ø þøøøú úøû þüøø øû ø þø øüø øy
ø øü ýø þ úþüø ü øø üúþú ýþøûø ù þ ø øü þ ø øü.
þ ø ø øú ú ø ø ø þ ù þø øü ø ù øy
ø ý þøü þ øýûü û þü ø ø øýûü þýú ûþü ø,
úøy
ø øû ú úøûþü øø ù þ ø øü
,
û øú ú ú ø,
ýøy
øy
øøøûøý ú,
ýþü øüøøþø ø ýøy
øû þüøüøy
ùúøù þüúø øù øûøû øþýøûúþÿøü ø þüú øþøú ú øy
ø.
þûþø þ øú úøû þüúøû þþü ûø øü ø
y
ø ú þüø øýø ø øû ú ýø ù øø þþüû ø øü øy
øúþüø ú ú ø øø øý þø ø ùþü ý ü ú ú ø ø ø þy
þü ø ø ûø þ øú ø øû þü þø øüø úþ ÿøüø øú ø úþÿøüø û øý øú,
ùø ý øü øýû ü ûþü ø ø øýûü þýú û þü ø(
øø þ þûøøøø øûø þ ø øüøþ ÿ ø øøüøøy
ø).
2.
Perbedaan Daya Serap Siswa
y
! " !-
" !.
# !$y
! % % ! !!& "'y
$ &(! ) ! % !$ !" *'"+'$ !, !- ! !% !$ !. !%!y
! * '- +'%!! % !y
! '-! * '& !* % / % % ! &!-! ) ! !&% ' ! ) !y
! $ !y
!,
) !$! *% !$ !" "-!y
!"!% !('$!y
! !" !.
0!( & ( '$!!y
"!( + '!- * $! *'- +'%!!y
!(
1! & 2 31999: 48).
4 )! " '!$!" !& *-2 ' +'$!, !-
.
5 !$!" *-2 ' +'$!, !- &'- '+ &,
) ! " '!(! (' " !"* ! " ' & !$!y
& ( "'" *'$ !,!- +!. ! ! ,!-(
5 "y
!& %! 0% , 2 231999 : 22).
6 '7 !(!*! "' '- "! (' ! ! !& *' &*'-! !
y
! % !$ !" "'"+' & ( % !!y
'- !*8 0 '$!$ ('7!(!* ! $ !. ' '2-! "!" * " ' !& . !$-
. !$y
! % *'$ !, !-y
!.
5 !$ !" (2 &'( *'" + '$!,!- ! ('7!( !*! % !* !& % *' !-. 2$'. + '+'- !*! .!$,
% ! & !- !y
! &'( ( *'"+'$ !, !- !y
! % !(! - 8 9 '( ( *' "+'$!, !-! !y
% '- &! % ' ! *' !"* $! '*'- & "' !(! +! ! !& ! !"+!-,
(' !y
! !( ! $ '+ . % !*!& % " ''- & !& ! % *!. ! " 2$'. ) !,
&'- "! ( % !$!" *'"+'$ !, !- ! :' 7! ! ; !- ! < !!y
(
: ;<)
& '- & !"! & ( "!&'- *'" +'$!,!-! +'- *! *''-& !,
--
- %! &-(&- 2-! ! %!$!" *'='$'!-!! '+!. *-2='(,
"'" +!. ! & ' & ! :6 4,
!"+!- -' 7!!,
!"+!- ('-, ! % ! *'-. & ! >?@A Bv
+!! 3 '- & !" '" +!.!& ' & ! *'-. & !.!-!!&! 8C!-! -
y
! "'" $ ( ('7'%- ! & ( " '" +'- (! *' , '$ ! !y
DE DF GH
y
GI JH KJI LGH KMGH M JI GI NOGHL JP NEMEPI JPJM G.
QJILJRGS GPGH D J NJPTEEHE GM GH I JH KU GVEPM GH T J HTGHKGH NDEM WRW KE LGKE DE DF G OHT OM IJPOIODM GH M JDE I NORGH-
M JDE I NORGHHXGDJYG PGI GHVEPE.
3.
Fungsi Daya Serap Siswa dalam Belajar
ZG
y
G DJP GN IJPONGM GH DGRGU D GT O [GM T WPy
GHK VG NGT IJI NJHKGPOUE OD GUGy
def dgdh df i hjh k d lmendehjhkdden
y
o djep me l dqdf rde sipodtqmenmfdtidey
den umgumld.
vdo je j f mgs dlj rdgme d um gumldedy
ldy
d h mgdq pmgmr dl de lddy
hmgdq je j ljq me ndgi tj wo mt jef me hjf dh pje df ldgj p dhje n-
pdh jen h jh k d. (5)
xefi r p mpdtdpj,
p mey
mgdq dfdi pmeni dhdj p dfmgjy
de n ljq mo dsdgjedy
hmh i dj lme nde udtde p df d q modsdgdey
de n ljdsdgrde nigiey
d ldo dp q gwhmh rmnj df de umo ds dg p me nds dg. (6)
xefi rp meje nrdfrderidojfdhumo ds d ghjhkd.
ydgj umu mgdqd zienhj ld
y
d hmgdq fmgh muif lj dfdh { lj tdgdq rde qdgd h jh kd iefi rldq dfpmenm gf jldepme nidhdj,
hmgf dl dq dfp me mgdq r dejop ipdfdqmo ds dgde |me} de d~enndgdej dy
dy
denfmodtljldq dfey
dld gjq me smo dhdeni gi 4.
Faktor-Faktor Daya Serap
mumoip p mpudtdh o mujt o de sif p me nmedj zdrf w g
-
zdrf w g deny
p me je nrdfr deldepmomp dtrdelddy
hmgdq {q mgoiljhdpq dj rdefmgo mujtlioi sme jh -sme jh f je nrdf ldy
d h mg dq umo dsdg hjhkd.
jenrdf ldy
d hmgdq umodsdg h jh kd umgpd}dp-
p d}dpy
djfi f mgldq df hjh k d deny
p mpjojrj lddy
h m gdq umods d g fje nnj,
hmlden,
lde g me ldtmei gif jmf ~.
dtmgfjde i ri gde fje nr df lddy
h mg dq umodsdg hjhkdldq dflj umldrdepme sdljfjndtdoy
d jfi:
h jhk dy
denpdsi {h jh kdy
den}i riq ldehjh k dy
denri gden.
mgj rifje j dldumumgdqdy
denp mp qmendgi tjz drf w gldy
d hmgdq umods dg h jh k d f jennj,
defd gd odje: (1)
j e df hjhk d ldodp umo dsdg.
je df dgfjey
dr m}me lmgiende tdfjy
denfje nnj f mgtdldq h mh i dfi {ujh d ljh muif ndjg dt df di rmje nje de je df pmgiqdrde h dodt hdfi z drfw gy
de n ldq df pmpqmendg i t j ih dtdy
y
y
.
y
,
y
.
: (
)
,
y
y
y
y
.
y
; (
)
/
,
y
.
y
y
,
-
y
-
.
.
¡ y
¢ (Elida Prayitno:
1989). Menurut Phil Louther yang dikutip Elida Prayitno, ada cara untuk
membangkitkan minat siswa dalam belajar yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu :
(a) Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa, sehingga tujuan belajar
menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan siswa; (b) Memberitahukan
spektrum/tujuan pengajaran khusus, sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa
yang harus dicapai dalam proses belajar; (c) Memberi kebebasan kepada siswa
untuk memperluas kegiatan dan materi belajar selama masih dalam batas-batas
£¤¥¦¤£§¨¥ ¦©¨ ¥ ª « ¦¨¬
-
ª «¦¨¬¥y
¨; (
¤)
¨ ®¨ ¥ ¦ ©¨¯ ¨ £¤£§ ¤°± ©¨ ¥ ²¤¥ ¦³¨ °¦¨¨¥ ¨ª¨ « ²¤¥¦«¨ª ¨ ¥¨ª ¨¬²¤©¤ °´¨¨ ¥¬ ±¬ µ¨; (
¶)
·¤£± ¥ª ¨¬± ¬µ¨«¥ª«©£ ¤¥´¤¯¨¬ ©¨ ¥ª«¦¨¬y
¨ ¥ ¦ £¤°¤©¨ § «¨ª; (
¦)
·¤£¸ ¥±ª ¸ ° ©¤£¨ ´«¨ ¥ ©¤¯ ¨¬; (
³)
· ¤¥± ¯¨± ¬ ¤ª± ¨ ² ª «¦¨¬ ®¨¥ £¤£§ ¤°± ©¸ £ ¤¥ª ¨ °y
¨ ¥ ¦ ®¨ ²¨ª £¤£§¨ ¥ ¦«¥ ¬± ¬µ¨ «¥ª«© £ ¤¯ ¨ ©«©¨ ¥ ¨ ¥ ¦y
¯¤§±³ §¨± © ¯ ¨¦±; (
±)
·¤£¨¬ ¨ ¥ ¦©¨ ¥ ¬ ±¬ µ¨y
¨ ¥ ¦ £ ¤£²«¥¨ ±y
£± ¥¨ª § ¤¯ ¨´¨ ° £¨¬ ±³ °¤¥®¨ ³ ®¤¥¦¨ ¥¬ ±¬ µ ¨y
¨ ¥ ¦ £¤£²«¥¨±y
£± ¥¨ª¯¤§± ³ª±¥ ¦¦±,
¨¦¨°®± ³¨°¨ ²©¨¥¨ ®¨ ²¤°§¨± ©¨ ¥ £±¥¨ª«¥ª«©¯ ¤§± ³§¨±©£¤¯¨¯«±¹¨ °¨§ ¤¯ ¨´¨°£ ¤°¤©¨.
º¤¯¨ ´¨° ®¤¥ ¦¨¥ £± ¥¨ª ¨ ©¨ ¥ £ ¤¥®¸ °¸ ¥ ¦ ¬ ±¬ µ¨ §¤¯¨ ´¨ ° ¯ ¤§± ³ §¨± © ®¨ °±²¨®¨ § ¤¯¨ ´¨°ª ¨ ¥²¨£±¥¨ª
.
·±¥¨ª¨ ©¨ ¥ª ± £§ «¯¨ ²¨§± ¯¨¬±¬µ ¨ª¤°ª¨ °± ©¨ ©¨¥¬ ¤¬ «¨ª «,
©¨ °¤¥¨ ¬¤¬«¨± ®¤¥¦¨ ¥ ©¤§ «ª«³¨¥¥y
¨ ¨ª ¨ « £¤°¨¬¨ §¨ ³µ¨ ¬ ¤¬«¨ª «y
¨¥ ¦ ¨ ©¨ ¥ ®±²¤¯¨´¨ °± ¥y
¨ ®± °¨¬ ¨©¨ ¥ § ¤ °£¨ ©¥¨ §¨¦± ®± °± ¥y
¨.
»¨£ «¥ ®¤£±©±¨ ¥¼ £±¥¨ª ª¨ ¥²¨ ¨ ®¨¥y
¨ «¬ ¨ ³¨y
¨ ¥¦§ ¨±©£¨ ©¨¨ ©¨ ¥¬«¯± ª«¥ª«©§ ¤°³¨¬ ±¯
(
½ ¤£¨°¾¨ £¨¯±©¼¿ÀÀÁÂ33).
è¯ ¨£ ³«§ «¥¦¨ ¥¥
y
¨ ® ¤¥¦¨ ¥ ²¤£ «¬¨ª ¨¥ ²¤°³¨ ª± ¨ ¥,
£± ¥¨ª £¤£ ²«¥¨±y
²¤°¨ ¥¨ ¥ ®¨¯¨ £ £¤¯¨ ³±°©¨ ¥ ²¤°³¨ª ±¨ ¥ ¨¥ ¦y
¬¤ °ª ¨ £¤°ª¨ £ ¤£«®¨ ³©¨ ¥ ª ¤ °¹± ²ª ¨ ¥y
¨ ²¤£«¬ ¨ª¨ ¥²¤°³¨ª± ¨¥¼®¨¥£¤¥¹¤ ¦¨³¦¨ ¥ ¦¦«¨¥² ¤ ° ³¨ª± ¨ ¥®¨ °±¯«¨°.
½¯ ¤³©¨° ¤¥¨±ª« £±¥¨ª£¤£ ²«¥¨±y
² ¤¥ ¦¨°«³¨ ¥ ¦y
§¤¬¨ °®¨¯ ¨£§ ¤¯¨ ´¨ °©¨°¤¥¨§± ¯¨ §¨ ³¨¥²¤¯¨ ´¨ °¨ ¥y
¨ ¥¦ ®±²¤¯ ¨ ´¨°± ª± ®¨ © ¬ ¤¬«¨± ®¤¥ ¦¨¥ £±¥¨ª ¬± ¬µ ¨ £¨ ©¨ ¬ ±¬ µ¨ ª¤°¬ ¤§ «ª ª±®¨© ¨©¨ ¥ § ¤¯¨ ´¨° ®¤¥ ¦¨ ¥ ¬¤§¨±©
-
§ ¨±©¥¨y
,
¬ ¤§¨§ ª ± ®¨ © ¨ ®¨ ®¨¨y
ª¨ °± © § ¨¦± ¥¨y
.
Ĥ®¨ ¥¦©¨¥ §±¯ ¨ §¨ ³¨¥ ²¤¯¨ ´ ¨ °¨ ¥± ª « £ ¤¥¨°± © £± ¥¨ª¬ ±¬ µ¨,
£¨©¨ ± ¨¨©¨ ¥ £ «®¨ ³®± ²¤¯¨´¨ °± ®¨ ¥ ®±¬ ±£²¨ ¥©¨ °¤¥¨¨ ®¨ ¥y
¨£± ¥¨ª¬ ¤³±¥¦¦¨ ¬¤£¨ ¥ ¦¨ª®¨¯¨ £©¤ ¦±¨ª ¨¥§¤¯ ¨ ´¨ °.
Å«¥ ¦¬ ± £±¥¨ª ®¨¯¨ £ § ¤¯¨ ´¨ ° ¯ ¤§± ³ §¤¬ ¨ ° ¬¤§¨¦¨±
ÐÑÒÓÔÒ ÕÖ Õ×Ô
y
ÔÒÓ ÕÖ ØÔ ÙÒÔy
ÚÔÒÔy
Û ÑÒ Ñ ÜÖ ÛÔ ÙÑÝÔ ÞÔÜÔÒß àÑÜ ÑØÔ ÚÔÒy
Ô á ÑÜÓ ÑÜÔØ âÒ áâØ ÛÔ â ã ÑÝÔ ÞÔ Ü áÑáÔÙÖ Õ âÝ Ö á âÒ áâØ á ÑÜâÕ áÑØâÒ ØÔ ÜÑÒÔ áÖ ÐÔ Ø Ô ÐÔ Ù ÑÒ ÐäÜäÒÓÒÔy
.
åÝÑÚ ÕÑãÔã Öáâ âÒ á âØ ÛÑÛÙ ÑÜäÝ ÑÚ ÚÔ ÕÖÝy
Ô Ò Ó ãÔ ÖØ ÐÔÝÔ Û ã ÑÝ ÔÞÔ Ü Õ Ñä ÜÔÒ Ó ÕÖ Õ× Ô ÚÔ ÜâÕÛ ÑÛÙ âÒÔÖy
ÛÖ ÒÔ áá ÑÜÚÔ ÐÔÙÙÑÝÔ ÞÔ ÜÔÒÕ ÑÚÖ ÒÓÓÔÔ ØÔÒÛ ÑÒ Ðä ÜäÒ Ó ÕÖ Õ×ÔâÒ áâØ áÑÜâÕã ÑÝ Ô ÞÔ Ü.
àÖÒÔ á
(i
æç èé èêç)
ãÑÜÔÜáÖ ØÑëÑÒ Ð ÑÜâÒÓÔÒ ÐÔÒ Ø ÑÓÔÖ ÜÔ ÚÔÒy
ÔÒ Ó áÖ Ò ÓÓÖ Ô áÔâ ØÑÖÒÓÖ ÒÔÒ Ô Ò Óy
ã ÑÕÔ Ü áÑ Ü ÚÔÐÔÙ Õ ÑÕâÔ á â.
àÖÒÔ á ÞâÓÔ ÛÑÛãÑÜÖ Ù ÑÒ ÓâÔ áÔÒ á ÑÜÚÔÐÔÙ Ô ØáÖ ìÖ áÔ Õã ÑÝ ÔÞÔ Ü.
íÔÜÑÒÔ ÞÖ ØÔ Õ ÑÕ Ñä ÜÔÒ Ó áÖ ÐÔ ØÛ ÑÛÖÝ Ö ØÖ ÛÖ ÒÔ áâÒ á âØ ã ÑÝÔ ÞÔ Ü,
ÛÔ ØÔ ÐÖÔ ÔØÔÒ áÖ ÐÔ Ø ã ÑÜÕ ÑÛÔÒ ÓÔá Ô áÔ â ãÔ ÚØÔÒ áÖ ÐÔ Ø ÛÔ â ã ÑÝÔ ÞÔÜ(
îÔ ÚÔ ÜâÐÐÖ Ò ÐÔÒEsa
Nur Wahyuni, 2007: 24). Obyek pada penelitian ini adalah siswa, jadi minat yang
dimaksud yaitu minat yang ada pada diri siswa untuk belajar Rencana Anggaran
Biaya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah
keinginan dan perhatian siswa terhadap suatu hal, sehingga ia akan melakukan
tindakan yang ada hubungannya dengan tujuan belajar. (2) Motivasi siswa.
Motivasi artinya dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Thomas
L. Good dan Jere B. Bropy yang dikutip oleh Elida Prayitno (1989),
mendefinisikan bahwa motivasi sebagai energi penggerak, pengarah dan
memperkuat tingkah laku. Menurut Nasution dalam bukunya
Di
ïðñtik
òêðê-
òêðêM
èæóð ôðé(2000: 76), motivasi mempunyai tiga fungsi, yakni : (a) Mendorong
manusia untuk berbuat; (b) Menentukan arah perbuatan; (c) Menyeleksi
õö÷øùøú
Woodwort yang dikutip oleh Pasaribu dan Simandjuntak (1983),
motivasi sangat penting dalam belajar, karena mendorong individu untuk belajar
dan sebagai
ûüi
ýþ ÿû üü ý(penguatan) dalam belajar. Woodwort dan B. Burton
membagi motivasi menjadi dua tipe, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik (Elida Prayitno: 1989) : (a) Motivasi intrinsik, menurut Thornburgh
yang dikutip oleh Elida Prayitno (1989), bahwa motivasi intrinsik adalah
keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri (internal)
individu. Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari
lingkungan. Individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengarah
tingkah laku yang tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar. Menurut Grage dan
Berlin yang dikutip Elida Prayitno (1989), bahwa siswa yang termotivasi secara
intrinsik aktivitasnya lebih baik dalam belajar dari pada siswa yang termotivasi
secara ekstrinsik. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik menunjukkan
keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar. Motivasi tak lepas dari
rangsangan. Menurut Phil Louther yang dikutip Elida Prayitno (1989), cara yang
digunakan dalam mengajar agar siswa termotivasi secara intrinsik adalah sebagai
berikut : (a) mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa, sehingga tujuan
belajar menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan siswa; (b) memberi
kebebasan kepada siswa untuk memperluas kegiatan dan materi belajar selama
masih dalam batas-batas belajar yang pokok; (c) memberikan waktu tambahan
yang cukup banyak bagi siswa untuk mengembangkan tugas-tugas mereka dan
memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah; (d) kadang kala
-
y
(
)
y
West, Alech, Crow, dan Smith yang
dikutip oleh Elida Prayitno, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan
merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya pada diri siswa untuk
belajar. Siswa seperti ini memerlukan perhatian dan pengarahan yang khusus dari
guru. Jika mereka tidak menerima balik yang berkenaan dengan hasil pekerjaan
dan tidak diberikan tepat pada waktunya, maka kerja mereka akan lamban.
Strategi dalam membimbing siswa yang termotivasi secara ekstrinsik menurut
Phil Louther yang dikutip oleh Elida Prayitno, adalah sebagai berikut :
(a)
memberitahukan spektrum/tujuan pengajaran khusus,
sehingga siswa
mengetahui dengan jelas apa yang harus dicapai dalam proses belajar;
(b) memonitor kemajuan kelas dan memberikan penguatan kepada setiap siswa
lebih sering daripada yang dilakukan kepada siswa yang memiliki motivasi
intrinsik; (c) Menilai setiap tugas dan memberikan saran maupun kritik yang dapat
membangun siswa untuk melakukan yang lebih baik lagi secara tertulis;
(d) kadang kala memasangkan siswa yang memiliki motivasi ekstrinsik dengan
siswa yang mempunyai motivasi intrinsik lebih tinggi, sehingga siswa yang
bermotivasi ekstrinsik mengenal model cara belajar yang berbeda dari apa yang
sudah dilakukan sebelumnya.
Tidak semua siswa memiliki motivasi. Ada siswa yang memiliki motivasi,
baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, dan ada yang tidak memiliki
! "#" $ % " & #' (#$%%$ '#) $$
y
(% # '# ) ( (#$ * ($ "+)+$ '# ).
,# - +" $ . * +$ " +-#$ ' +- $ % "& #- "$ - #$ ++"Elida
Prayitno
(1989)
:
(a) Memberikan penghargaan dan sedikit kritikan; (b) Persaingan atau kompetisi
antar siswa; (c) Memberikan hadiah dan hukuman; (d) Pemberitahuan tentang
kemajuan belajar.
Antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik saling menambah
maupun memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi
intrinsik. Bisa juga motivasi intrinsik diperkuat oleh motivasi ekstrinsik.
Berdasarkan penjelasan di atas, motivasi intrinsik timbul dari dalam
individu dan memeberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Jenis motivasi ini
terjadi tanpa dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor dari lingkungan, tetapi atas
dasar kemauan sendiri. Lain halnya dengan motivasi ekstrinsik, motivasi ini
timbul karena adanya pengaruh rangsangan dari luar diri individu. Motivasi
ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar individu, tetapi memberi pengaruh
terhadap kemauan siswa untuk belajar. (3) Kinerja Guru dalam Pembelajaran.
Seorang guru sangat penting peranannya dalam peningkatan daya serap siswa,
karena pelajaran yang akan diterima siswa akan disampaikan oleh guru. Oleh
karena itu, agar penyampaian materi dapat diserap, dipahami dengan baik oleh
siswa maka seorang guru harus menguasi materi pelajaran, menguasai kelas,
menggunakan metode kreatif dengan mempergunakan alat peraga dalam
mengajar, guru harus mampu memotivasi anak dalam belajar, guru harus
/01 023 04 /5356 6748 59 :; <5=9:> 6 76?:59 2 7;1052 54 6 74 8 5@ 5; 595: 1 79 0 /5=4
y
5 674y
:1 :4 3 54 8= 5A-
354 8 =5A /53 56 674 85@5;,
8 :;: A 5;:1 6 762 :4y
50 =76 5@:54 :49 := 674 56 ?5A 59 5: 674 06 ?5 03 6 : 60 1 53 45y
676 ?5B5 ?:=: 59 5: ?7;9 :=5; 2 0=0 ;54 /74 854 ; 7=54 8:;: 8:45 6 74 56 ?5A < 5<51 544y
5,
@54 854 9 7;3 53 : ?7;C;07495109 7 ;A 5/52274B52 505495;879=:;0=:3:61 5@5.
KLMNLKOPM NQP M QRS QTUTK V LMWS WSQP M MPX SY MPU
y
PMN WSXLX T PS QP M WLM NP M QY MWSX S X V LXSZS Q USMNQT M NP M XLQY U P[; (
W)
\ LR P M]P M NP M V L KO LUP ^PRP M_ `TRT K LRLM]PMP QP M XSX a LK V LKO LU P^PRP MPM Ny
KLKPMZ PPa QP M X T KO LR WPy
Py
PM N PWP.
b LKTP PQaSZ Sa PX V LKO LU P^PRP M WPR S PcPU X P KVP S P Q[ SR aLU P[ WPVP a WSR LM]PMP QP M X L]P RP Xa RPaLNSX d a LR KPX T Q P Ma SXSVPXS KPXPU P[ P M Ny
QLKT M NQSMP M WPVPa a SKOTU WPRS X QLMPR SY P M Ny
WSR LM]PM PQP M; (
L)
\ LUP QXP MPPM V LKO LUP ^ PRP My
P M N KLMWSWS Q WP M WS PUY NSX.
`TRT KLM] SVaP QP M XSa TPX S OLUP ^PR O P NS P MP Qy
PM N QRLPa SZ,
P Qa SZ,
WP M K LMLMP MNQP M_y
eLKO LRS QP M RTP M Ny
P M N U TPX OPNS XSX cP T Ma T Q WPVPa KLM NLQXVU YR VYa L MX S WPM QLKP KVTPMMy
P X L[ SMNNP WPVPa WSUPaS[ WPM WSQL KOP M NQP M_ \ LMLU LM NNP RPP My
VRYX LX O LUP ^P R KLM NP ^ PR WSPcPU S WLM NP M Q L NSPa P M fg h-t
hi j,
KLMy
P KV P SQP M KPa LR S V LUP ^PRP Md KLM NP WP QPM f ki j-t
hi j,
WP M V LROP SQP M; (
Z)
\LKP MZPPaPM aLQMYU Y NS V LKO LU P^PRP M_ lPUP K K LMy
LULMNNPR P QPM VLKO LU P^PRP Md NT RT KLM NNT MP QP M a LQMYU Y NS XLOPNPS KLWSP.
eLMy
LWSP QP M OP[P M OLUP ^PR WPM K LMNP WK SMSXa RPX SQP M WLMNP M K LM NNT MPQ PM aLQMYUY NS S MZYR KPXS.
eLKO SPXP QP M P MP Q O LR SMaLRP QX S WLMNP M K LM NNT MP QPM aLQMYUY NS.
bLU PS M Sa T V LKP MZPPa P M WP M V LM NLUYU PPM UPOYRPaYR ST K QY KVTaLR,
KLM NNT MP QPM V LRVTX aP QPP M WPU PK V RYX LX O LU P ^PR;
(
N)
Evaluasi pembelajaran. Guru memliki kemampuan untuk mengevaluasi
pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon siswa, hasil belajar
siswa, metode, dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat
mengadakan penilaian yang tepat, baik penilaian ulangan harian, ulangan akhir
semester, maupun tugas-tugas yang telah diberikan, harus melakukan pengukuran
dengan benar, dan membuat kesimpulan serta solusi secara akurat;
y
m n opqr qs qt qnm
y
,
p unomnvmwm: (
m)
r uny
u pqmtm n x uwxm om qtuoqmym nz urxusm {mwm n |ny|t runp}w}no ~ q~ m runvmz m q z wu~ ym~ q ~uvm wm }z yqrms.
q~ ms ny
m punom n r unom pmtm n t uoqm ym n wurqpq xmoqy
m no nqsm q nmy
r m ~q t |wm no,
rm |z |n punomn r unom pmtm n zw}owmr zunomm mny
xm oq ~q~ my
m no ~ |pm r unpmzmyt mn nqsmq }z yqrms;
(
x)
uny
upqmtm n x uwx m om q t uoqm ym n zurx usm {m wm n |ny|t r unomt y |msq~ m~ qtm nz }yu n~qzm pmpqwq~q~ m,
y uwr m ~ |tt wum yqq ym~pmwq~uy qmz~ q~ m.
usm q n x ux uwmz m mt y}w
y
m no rur z un om w| q pmmy
~uwmz ~ q~ m y qnoo q,
x uwqt |y qnq m pm x ux u wmzmy
m no run{m pq mt y }w pmy
m ~uwmz xusm {m w ~ q~ m w unpm y
m q y| mnymwm sm q n
: (1)
|wm no }z yqrms pms mr z u noo|nm m n |no~ q }ymt r q~ msny
m yq pmtyuwx qm~ mpunom nx | pmy
mr urxm vm,
~u qnoom}ymtsmr xm ypms mrrun omnmsq~ m,
x qm~ m ny
mtux qm~mm npms m rx us m{m wv |rmruno m ms. (2)
|wm nos m yqmnpmnyuwm wm pmy
mq nom y/
z qt qwm nnmy
. (3)
uwpmzm y omn oo|m n |no~ q pm n~q~yur }ymt(4)
Q atau
kapasitas anak kurang memadai. (5) Gangguan indrawi (kurangnya fungsi
pendengaran, penglihatan, pembau, perasa dan peraba). (6) Hilangnya informasi
yang diserap/lupa. (7) Kadang sengaja dibuat lupa. (8) Adanya faktor gen atau
keturunan.
5.
Alat Ukur Daya Serap
Pada dasarnya alat ukur daya serap sama dengan alat untuk penilaian
keberhasilan belajar mengajar, sedangkan untuk mengukur dan mengevaluasi
tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar
(
hi
v
t
). Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar
digolongkan dalam jenis penilaian sebagai berikut : (1) Tes formatif, penilaian ini
y
¡ ¢ £ £ £ ¤ ¤ £ ,
£ ¥¦¦§¨©ck
(
£)
£ ¤ ¤. (2)
ª -
«,
¤ ¤ y
¤ £ £ £ ¡ ª ¤ y
£ y
¬ ¤ £ £ £ ¤ .
¢ y
£ £ £ . (3)
ª «,
£ £ £ y
££-
££ y
¤ £
.
ª ¤ y
£ £ £ £ ¤ ¤ ¡ ¢ £ £ £ £ £ y
£(
® £ ® ¯ ¬1991: 9-10)
° £ ± £ £ ¬
y
(
²z
² ³ ® , 1993: 8) : (1)
´ /
£ ,
¤ y
¤£ £ . (2)
° £ £ /
,
¤ y
¤ £85%-94%
£ . (3)
° £µ ,
¤ y
¤ £ 75%-84%
£ . (4)
¶ ,
¤ y
¤ £ £ 75% y
£ .
¹º»¼½
-
¹ º»¼½ ¾ º»¼¿À¼À »Á À »ÂÀÃÀ ¿À ¼» ½ºÄÀ ÅÀ¼ Ä ºÃ¼ÆÇ Â: (1)
È ¿À »ÅÀ » ÉÀüÀ »,
À ÊÀ ¿ÀÉ Æ ºÅ¼À À» À» Åy
ʼ¿ÀÆÇÆÀ » ½ ºËÀ ÃÀ ¾ºÃ ¼Ì Ê¼Æ Ç »Â Ç Æ Í º»ÅÇÆÇà ¾Ã̽º½ ¾ º »ËÀ¾À ¼À » ÆÌ Í¾ ºÂº»½ ¼ ½ ¼½ ÎÀ ½ ºÂº¿À É Í º»y
º¿º½ À ¼ÆÀ » ½ÀÂ Ç Ï Ì Í¾ ºÂº»½¼ ÐÀ½ ÀÃ(
ÏÐ)
À ÂÀÇ ¿ ºÄ ¼É ÊÀ ¿À Í ¾Ã̽º½ ¾ºÍÄ º¿À ¹Àà À »Ñ(2)
È ¿À »ÅÀ »  º»ÅÀÉ ½ºÍº½  ºÃ,
À ÊÀ ¿ÀÉ ÆºÅ¼ÀÂÀ»y
À»Å ʼ¿ÀÆÇÆÀ » Ì ¿ ºÉ ÅÇÃÇ Ç»Â ÇÆ Íº»ÅÇÆÇ Ã ¾ º» ËÀ¾ À¼À » ÆÌ Í¾ ºÂ º»½ ¼ ½ ¼½Î À ½ ºÂº¿ÀÉ Íº¿ÀƽÀ »ÀÆÀ »8-9
ͼ »ÅÅÇ Æ ºÅ¼ÀÂÀ » ¾ ºÍÄ º¿ À ¹ÀÃÀ»Ñ(3)
È ¿À »ÅÀ » ÀÆÉ ¼Ã ½ º ͺ½ÂºÃ,
À ÊÀ ¿ÀÉ ÆºÅ¼À À»y
À»Å ʼ ¿ÀÆÇÆÀ » Ç »ÂÇÆ Íº»¼¿À ¼ ¾º»ËÀ¾ À ¼À » ÆÌ Í¾ ºÂ º»½ ¼ ½ ¼ ½ ÎÀ ʼ ÀÆÉ ¼Ã ½ºÍº½  ºÃ ÅÀ »¹¼ ¿.
Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang
merepresentasikan semua standar kompetensi (SK) pada semester tersebut. (4)
Ulangan kenaikan kelas, adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru di akhir
semester genap, untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa di akhir semester
genap. Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan
Standar Kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan materi yang
dipelajari pada semester genap. (5) Ujian sekolah, adalah kegiatan penilaian
pencapaian kompetensi siswa yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar siswa dan merupakan salah satu
syarat kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan
pada ujian nasional, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang diatur dalam
Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun yang bersangkutan
dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian sekolah yang diterbitkan oleh
ÒÓÔÕ Ö×Õ×Ô ÒÓÔ Ø×Ò×Õ ×Ô ÙÚ Û ÒÓÜ ÓÔ ÝÕ ÝÕ Ý Þ× ×Ô ß
y
àÕ Ö ×ÙáÙ×Ô Ú Ö Óâ Ò ÓÛ ÓãÕÔÜ×â áÔÜ áÙ Û ÓÛÒÓãÚ Ö Óâ ÒÓÔ ß×Ùá ×Ô ×Ü × Ý Òã ÓÝÜ× ÝÕ äÓÖ×å×ã ÝÕÝ Þ× à×Ô Û Óãá Ò×Ù×Ô Ý× Ö ×â Ý×Ü á Ýy
× ã×Ü Öá Öá Ý à×ãÕ Ý×Ü á ×Ô ÒÓÔàÕàÕ Ù×Ô æ ç ÓÖ×Ù Ý×Ô× ×Ô è åÕ ×Ô é× ÝÕÚÔ× Ö(
èé)
ÛÓÔßÕ ÙáÜÕ ç ÓãÛÓÔàÕÙÔ× Ýy
×Ô ß àÕ ÙÓÖá×ãÙ×Ô Ý ÓÜÕ ×Ò Ü×âáÔ Ú ÖÓâ ê ÓÒàÕÙÔ× Ý à×Ô ç ãÚ Ý Óàáã ëÒÓã× ÝÕ ÚÔ× ÖìÜ ×Ôà× ã(
çë ì) y
×Ô ßàÕ Ü Óã äÕÜÙ×ÔÚ Ö Óâíì éç.
î×ÝÕ Ôß
-
Û× ÝÕÔß Ý×Üá×Ô ÒÓÔàÕàÕ Ù×Ô Û ÓÛ ÒáÔy
× Õ ïãÕÜÓãÕ× ïÓÜáÔÜ × Ý× Ô îÕÔÕ Û× Ö Ý ÓÔ àÕãÕ.
ï ãÕ Ü ÓãÕ× ï ÓÜ áÔÜ× Ý ×Ô îÕ ÔÕÛ ×Ö(
ï ï î)
Û Óãá Ò×Ù×Ô ÙãÕ Ü ÓãÕ × Ù ÓÜáÔÜ × Ý×Ô äÓÖ×å×ã ÛÕ ÔÕÛ× Ö áÔÜ áÙ ÝÓÜ Õ× Ò Û ×Ü× ÒÓÖ× å×ã×Ô ×Ô ßy
àÕÜÓÔÜáÙ ×Ô Ú Ö Óâ Ý×Ü á×Ô ÒÓÔàÕàÕ Ù×Ôð äÓãÙ ÕÝ×ã ×ÔÜ×ã ×0%-100%.
èÔÜ áÙ ÛÓÔ ÓÔÜ áÙ×Ô ïïî à×Ö×Û ÒÓÛ äÓÖ×å×ã×ÔÛÓÛÒáÔ× Õy
Ù ÓÜ ÓÔÜ á×ÔÝ Óä× ß×ÕäÓãÕÙ áÜ:
1.
èÔÜáÙ Û ×Ü × ÒÓÖ×å× ã×Ô Ù ÓÖÚÛÒÚÙ ÔÚãÛ×ÜÕ ñ à×Ô ×à× ÒÜÕ ñ,
ï ï î àÕÜÓÔÜ á Ù×Ôà ÓÔß×Ô ÛÓÛ Ò ÓãÜÕÛä×Ô ßÙ×Ô ÜÕ ÔßÙ×Ü Ù ÓÛ×Û Òá×Ô ã×Ü×
-
ã×Ü× ÒÓÝ ÓãÜ × àÕà Õ Ù,
ÙÚÛ ÒÖ ÓÙ ÝÕ Ü× Ý ÙÚÛ ÒÓÜÓÔ ÝÕ,
à×Ô Ù ÓÛ ×Û Òá×Ô ÝáÛ äÓã à×y
× Ò ÓÔàáÙá Ôß ÒÓÔy
Ó ÖÓÔ ßß× ã××ÔÒ ÓÛäÓÖ × å×ã×Ô æì Óä× ß×ÕØÚÔÜ Úâò×
.
óÕ ÔßÙ×ÜÙ ÓÛ×Û Òá×Ôã ×Ü ×-
ã×Ü× ÒÓÝÓãÜ ×àÕ àÕÙàÕ àÕ ÒÓãÚ Ö Óâ à×ãÕ éEM (untuk
kelas I) atau prestasi rata-rata tahun sebelumnya (untuk kelas II dan III).
-
Rata-rata tinggi, nilai
= 80-100,
diberi skor 3
-
Rata-rata sedang, nilai = 60-79,
diberi skor 2
-
Rata-rata rendah, nilai = < 60,
diberi skor 1
b.
Tingkat kompleksitas kompetensi, merupakan tingkat kesulitan untuk
diajarkan.
-
Kompleksitas rendah,
diberi skor 3
-
ôõö ÷øùúû üý þûý üÿ ü,
üù üû úõ1
.
öùþy
þ ÷ùÿ ú ÿ ÷ùöù øþ þ þÿ þÿýþ þ øþüÿ úùýù ûù üþ þÿ þÿ þûüø üýþû(
þøþý þÿ þþÿ).
-
ú ÿ þÿý üÿ ü,
üù üû úõ3
-
ú ÿ þÿûù þÿ,
üù üû úõ2
-
ú ÿ þÿùÿ þ üù üû úõ1
Contoh penentuan KKM :
Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran memiliki
kondisi: kemampuan rata-rata peserta didik 65, tingkat kesulitan/kompleksitas
sedang, dan sumber daya pendukung sedang, maka nilai KKM-nya adalah :
KKM
=
{
(
)}
{
(
)}
x
100
=
(
)
x
100
= 66,7 atau dibulatkan menjadi 67
2.
Untuk mata pelajaran produktif, KKM ditentukan dengan batas nilai paling
rendah adalah 60. Mengacu pada standar minimal penguasaan kompetensi
yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Masing-masing sekolah dapat
menetapkan KKM sendiri (http://wordpress.com).
B. Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya adalah mata pelajaran yang
masuk dalam kelompok mata pelajaran adaptif di Sekolah Menengah Kejuruan.
Rencana Anggaran Biaya merupakan perhitungan banyaknya biaya yang
y
(
! ", 2003: 3).
#" " $ % &
y
y
$ $y
" " ' ( ' !
(
'(/
'!).
) "
(
*+i
, ,) y
" $(
) #-)
"" " " " $,
"y
" " " "y
.
# $ % &
y
"" .'(
/
'! "y
,
$$
y
.
# $ %&
y
$ " " " """ . " $
y
"
.
) . "" $ " $ % &
y
,
$ . "" " ": (1)
" / " $ " "y
-
y
""
y
0(2)
y
y
1 11 *2
h
345,3.
C. Kerangka Berpikir
# $ % &
y
" " $
y
. ) #- "
y
" ' (
/
' !(
'(/
' !)
" . "
y
"6789:9; 9< = 7<7>? = 9 : 7 @ 9< @ 9< A9B @ 7<B>9C ; 7>9< 9<<9
y
D 9C9= = 7=E7<B F: D9y
9 @7>9; G H7C9C F? :78 9: 9; 9< ? <?C9IJ @ 7 K> 9<A @?@L 9 = 9=; F =7< A? <A9B I9C-
I9Cy
9<A D? ; 7C9M 9 >? <
y
9, y
9? B F D 9C9= : K<B7: @ ; 7=E7C9M 9>9< N7< 89< 9 O < AA9>9< P? 9y
9.
Q9y
9 @7 >9; @? @L9 ; 9D9 =9B9 ; 7C9M9>9< ? <? D? C? I9B E7>D9@ 9 >: 9< I 9@?C <?C9? 7R9CF9@? E7C9M9>/
B 7@.
Q9>?I9@? C7R9C F9@? E7C 9M9> D? : 7B 9IF? @ 7E7>9;9E7@ 9>B ? <A:9B D99y
@7 >9; D9>? =9@? <A-
= 9@?<A @? @L9,
@ 7I?<AA9 ; 7>C F D?: 7B 9 IF? @ 7E7>9; 9 E 7@ 9> :7= 9=; F9< @? @L 9D9C9==7< AF9@9?=9B 9; 7C9M9>9<N7<8 9<9O <AA9>9<P?9y
9.
S<BF: = 7<AF: F> D99
y
@7>9; @? @L 9 B 7>I9D 9; ; K: K:-
; K: K: E9I9@ 9< 9< Ay
B 7C 9ID? 9M9>: 9<@ 7C 9= 9@9BF@ 7= 7@B7>,
=7< AAF<9: 9 <B 7@@ F=9B ? T.
UFMF9<<9y
9D9C 9I F<B F: = 7<7B9;: 9