• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIIISMP NEGERI 5 STABAT T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIIISMP NEGERI 5 STABAT T.P. 2013/2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII

SMP NEGERI 5 STABAT T.P 2013/2014

Oleh :

Nora Hawari Daulay NIM 4103121046

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah S.W.T, atas segala rahmat dan ridho-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hidayah kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Dan Model Konvensional Pada Materi Pokok Tekanan Kelas VIII SMP Negeri 5 Stabat T.P. 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

(3)

v

penulis dengan kasih sayang, memberi semangat, dan memberikan bantuan moril dan materil selama masa perkuliahan. Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang tua sebagai tanda terimakasih yang terdalam.

Secara khusus penulis sampaikan terimakasih kepada kakanda Ade Evi Fatimah Lubis S.Pd, dan adinda Ainun Mardiah Siregar atas segala bantuan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di UNIMED. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat penulis, Indi Nurdiansyah, Erni Afdalita, Fitri Sundari, Fitria Sakinah, Sofia Monika Simanjuntak, Roni Rohmauli Sinaga, Mentari, dan Ibel Khairunnisa yang selalu setia memberi dukungan saat penulis mengalami masa-masa keterpurukan dalam penulisan skripsi ini. Kepada Warmita Oktami, Sepdian Anggraini Siahaan, Edi Susanto, Abdul Qodir, Novi Harahap, dan Joko Eka Okviardi yang telah banyak memberikan bantuan juga masukan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini, teman-teman sejawad dan kepada seluruh keluarga dan rekan-rekan mahasiswa UNIMED khususnya rekan-rekan seperjuangan mahasiswa fisika stambuk 2010 UNIMED yang namanya tidak penulis sebutkan satu persatu serta seluruh pihak yang membantu dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga Allah S.W.T senantiasa memberikan rahmad dan hidayahNya kepada kita semua.

Medan, Juli 2014 Penulis,

(4)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII

SMP NEGERI 5 STABAT T.P. 2013/2014

Nora Hawari Daulay (NIM : 4103121046)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted individualization) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII Semester II pada materi pokok tekanan di kelas VIII semester II SMP Negeri 5 Stabat T.P. 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II SMP Negeri 5 Stabat yang terdiri dari 8 kelas berjumlah 320 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 8 kelas secara acak yaitu kelas VIII-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-4 sebagai kelas kontrol. Kedua kelas berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal.

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Persentase Hasil Aktivitas 12

Tabel 2.2. Langkah-Langkah Model Kooperatif 17

Tabel 2.3. Nilai Peningkatan Hasil Belajar 20

Tabel 2.4. Kriteria Penilaian Kelompok 20

Tabel 3.1. Design Two Group Pretes-Postes 30 Tabel 3.2. Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 34

Tabel 3.3. Lembar Penilaian Afektif Siswa 35

Tabel 3.4. Lembar Penilaian Psikomotorik 36

Tabel 3.5. Kategori dan Nilai Observasi, Afektif dan Psikomotorik 37 Tabel 3.6. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 38

Tabel 3.7. Kategori dan Nilai Reliabilitas 40

Tabel 3.8. Kategori dan Nilai Taraf Kesukaran 41

Tabel 3.9. Kategori dan Nilai Daya Pembeda 41

Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian 47

Tabel 4.2. Kategori Validitas Tes 48

Tabel 4.3. Kategori Taraf Kesukaran Tes 49

Tabel 4.4. Kategori Daya Pembeda Tes 49

Tabel 4.5. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 50 Tabel 4.6. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 50 Tabel 4.7. Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku 52 Tabel 4.8. Uji Normalitas Kedua Kelompok Sampel 52 Tabel 4.9. Uji Homogenitas Kedua Kelompok Sampel 53 Tabel 4.10. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis 54 Tabel 4.11. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji t 55

Tabel 4.12. Aktivitas Belajar Siswa 55

Tabel 4.13. Penilaian Afektif Siswa 59

Tabel 4.14. Penilaian Psikomotorik Siswa 60

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Penyemprot Pascal 22

Gambar 2.2. Dongkrang Hidrolik 23

Gambar 2.3. Kempa Hidrolik 24

Gambar 2.4. Pipa Kapiler 24

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 32

Gambar 4.1. Grafik Data Pretes dan Postes 51

Gambar 4.2. Grafik Aktivitas Belajar Siswa 57

Gambar 4.3. Penilaian Afektif Siswa 59

Gambar 4.4. Penilaian Psikomotorik Siswa 60

(7)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 66 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 82

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 95

Lampiran 4. Penilaian Aktivitas 101

Lampiran 5. Penilaian Afektif 103

Lampiran 6. Penilaian Psikomotorik 104

Lampiran 7. Tabel Kisi Instrumen 105

Lampiran 8. Tes Hasil Belajar 116

Lampiran 9. Validitas Soal 119

Lampiran 10. Reliabilitas Soal 121

Lampiran 11. Daya Pembeda tes 123

Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Tes 125

Lampiran 13. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes Eksperimen 127 Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes Eksperimen 128 Lampiran 15. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes Kontrol 129 Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes Kontrol 130 Lampiran 17. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 131 Lampiran 18. Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol 132

Lampiran 19. Skor Kelompok 133

Lampiran 20. Perhitungan Nilai Rata-Rata, Varians, Stándar Deviasi 135

Lampiran 21. Uji Normalitas 138

Lampiran 22. Uji Homogenitas 140

Lampiran 23. Pengujian Hipotesis 142

Lampiran 24. Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 145 Lampiran 25. Penilaian Aktivitas Kelas Eksperimen 151 Lampiran 26. Penilaian Aktivitas Kelas Kontrol 157 Lampiran 27. Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 163

Lampiran 28. Penilaian Afektif Kelas Kontrol 169

Lampiran 29. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 175 Lampiran 30. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 176 Lampiran 31. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 177 Lampiran 32. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 179

Lampiran 33. Nilai-Nilai r Product Moment 180

Lampiran 34. Dokumentasi Penelitian 182

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai upaya manusia merupakan aspek dan hasil budaya terbaik yang mampu disediakan setiap generasi manusia untuk kepentingan generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka. Oleh karena itu, setiap masyarakat di zaman modern senantiasa menyiapkan warganya yang terpilih sebagai pendidik bagi kepentingan kelanjutan (regenerasi) dari masing-masing masyarakat yang bersangkutan. Pada sisi itulah diperlukan pendidikan, yang melampaui tata aturan di dalam keluarga untuk meningkatkan harkat dan kepribadian individu agar menjadi manusia yang lebih cerdas.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2010).

Pendidikan merupakan salah satu alat untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia selalu terus-menerus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan, walaupun hasilnya belum memenuhi harapan. Hal ini lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Adanya berbagai pembaharuan dalam pengembangan kurikulum merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

(9)

2

Banyak unsur yang terkait dalam pendidikan, maka tidaklah mengeherankan apabila dalam proses pendidikan pada umumnya, dan pembelajaran khususnya sering pula muncul beragam masalah. Masalah tersebut dapat muncul dari kesalahan pelaku-pelaku pendidikan itu sendiri atau mungkin pula mengemuka karena waktu begitu cepat bergulir yang beriringan dengan tantangan zaman yang berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya.

Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas dasar kepercayaan, bahwa guru mampu memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan peserta didik dan diharapkan pula dari pribadi guru memancar sikap-sikap dan sifat-sifat yang normatif baik sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya, antara lain adalah kasih sayang kepada peserta didik dan tanggung jawab kepada tugas pendidik (Rohani, 2004).

Hasil studi pendahuluan di SMP Negeri 5 Stabat dengan instrumen angket, wawancara dan observasi, diperoleh sejumlah data. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 40 siswa diperoleh data bahwa 21,62% mengatakan fisika sulit dan kurang menarik. Sedangkan 54,05% mengatakan fisika tidak terlalu sulit tapi kurang menarik. Alasan siswa mengatakan demikian karena menurut mereka pelajaran fisika tidak terlepas dari rumus-rumus yang harus dihafal. Hal tersebut membuat peserta didik jenuh karena kecenderungan proses pembelajaran lebih menekankan hafalan pada rumus-rumus disetiap materi pembelajaran.

(10)

pelaksanaan belajar kelompok, siswa masih sering bermain-main dan tidak mau ikut bekerja sama, ataupun menggantung kepada siswa lain, sehingga masih ada yang tidak paham.

Melalui observasi, diketahui bahwa terdapat perbedaan individu siswa dalam mengalami peristiwa belajar. Keadaan ini menuntut peserta didik dipenuhi kebutuhan belajarnya sesuai karakteristik masing-masing. Sekitar 50% siswa menginginkan belajar dengan percobaan, 20% lagi dengan ceramah dan tanya jawab dan selebihnya dengan soal-soal. Model pembelajaran yang belum bervariasi menyebabkan peserta didik merasa kebutuhan belajarnya belum terpenuhi.

Mengatasi permasalahan perlu diupayakan pemecahannya, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat bekerja bersama teman dalam menemukan suatu permasalahan, dan kegembiraan siswa serta dengan sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dan di dalam model pembelajaran tipe TAI, secara individual siswa akan dapat memahami konsep-konsep fisika dan saling memberi informasi ke teman sekelompok.

Salah satu cara yang dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas VIII ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Alasan ini didasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya yakni keefektifan pembelajaran akan terjadi bila siswa secara aktif dilibatkan dalam pengorganisasian dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya. Mereka tidak menerima saja pengetahuan yang diberikan guru. Hasil pembelajaran seperti ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan saja tetapi juga meningkatkan keterampilan berpikir. Dengan demikan dalam kegiatan belajar mengajar perlu diperhatikan bagaimana keterlibatan siswa dalam pengorganisasian pengetahuannya, apakah mereka aktif atau pasif.

(11)

4

pembelajaran dengan kegiatan diskusi, kerja kelompok atau kegiatan laboratorium. Untuk mewujudkan hal ini, salah satunya dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

Salah satu solusi adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, permasalahan tersebut dapat diatasi. Hal ini didasarkan pada kelebihan model pembelajaran kooperatif yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok, siswa tidak hanya bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri tetapi bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (heterogen) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Dan Model Konvensional Pada Materi Pokok

Tekanan Kelas VIII SMP Negeri 5 Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika.

2. Model pembelajaran yang kurang bervariasi karena proses pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered).

3. Siswa cenderung pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti membatasi masalah ini yaitu:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

(12)

3. Hasil belajar yang akan diteliti pada aspek kognitif yang disertai pengamatan aktivitas.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perbedaan antara model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Stabat?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas VIII selama pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan antara model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Stabat.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas VIII selama pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan peneliti terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dapat digunakan nantinya dalam proses pembelajaran demi meningkatkan mutu pendidikan.

2. Sebagai rujukan untuk penelitian lanjutan.

1.7 Anggapan Dasar

(13)

6

1.8 Defenisi Operasional

1. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bernaung dalam konstruktivis. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan model pembelajaran yang bertumpu pada keaktifan siswa dalam menyelesaikan masalah secara individu.

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah 67,13.

2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional adalah 60,13.

3. Aktivitas belajar siswa yang diamati pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe TAI mengalami peningkatan dari pertemuan I sampai pertemuan III dengan perolehan N-gain yaitu 13 % dan 35,5% dengan kategori sedang. Dan Aktivitas siswa di kelas kontrol diperoleh %N-gain aktivitas pada pertemuan I-II dan pertemuan II-III masing-masing 11,2% dan 14% dengan kategori rendah. Dalam hal ini, aktivitas siswa memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar.

menggunakan model pembalajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII Semester II SMP Negeri 5 Stabat T.P. 2013/2014.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran,yaitu :

(15)

63

telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M.,(2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S.,(2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Dimiyati dan Mudjiono,(2002), Belajar dan Pembelajaran Cetakan Kedua, PT

Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2005), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED

Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno,S., (2007), Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep Islami, PT Refika Aditama, Jakarta.

G, Henry, Kuswanto dan Hartiningsih,T., (2009), IPA 2 Untuk Kelas VIII SMP / MTs, CV. Sahabat, Jakarta.

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, PT Media Persada, Medan.

Karim, S., Kaniawati,I., Fauziah, Y.N., dan Wahyu Sopandi, (2008), Belajar IPA untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Paket Pembinaan Penalataran Guru Matematika Sleman, (2007), http://58.145.171.59/web/ppp/ppp pembelajaran kooperatif. pdf (accesed 4 Januari 2014)

Prayitno, (2010), Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa Cetakan I, Pasca Sarjana Unimed, Medan.

Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran Cetakan Kedua, PT Rineka Cipta, Jakarta.

(17)

65

Sadirman A.M.,(1986), Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, PT Alfabeta, Bandung.

Slameto,(2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Cetakan Keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R, E., (2005), Cooperatif Learning: Theory, Research, and Practice, Second Edition, Singapore.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsio, Bandung.

Sudjana, N.,(2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Sukardjo dan Komarudin, U., (2009), Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Syaefudin, Sa’ud., (2009), Inovasi Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

(18)

DAFTAR ISI

2.1.2. Ciri-Ciri Belajar Mengajar 9

2.1.3. Aktivitas Belajar 11

2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar 12

2.1.5. Evaluasi Hasil Belajar 13

2.1.5.1 Pengertian Hasil Belajar 13

2.1.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 14

2.2. Model Pembelajaran Kooperatif 15

2.2.1. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif 16

2.2.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 17

2.2.3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 17 2.2.4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI 18 2.2.5. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif

tipe TAI 18

2.2.6. Pembentukan dan Penghargaan Kelompok 20

2.2.7. Kriteria Untuk Status Kelompok 20

2.3. Materi Pokok Tekanan 21

2.3.1. Tekanan Pada Zat Padat 21

2.3.2. Tekanan Hidrostatis 21

2.3.3. Hukum Pascal 22

(19)

vii

2.3.5. Hukum Archimedes 25

2.3.6. Tekanan Udara 26

2.4. Kerangka Konseptual 27

2.5. Hipotesis Penelitian 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 29

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 29

3.3. Variabel Penelitian 29

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 30

3.4.1. Jenis Penelitian 30

3.4.2. Desain Penelitian 30

3.5. Prosedur Penelitian 31

3.6. Teknik Pengumpulan Data 31

3.6.1. Pretes 31

3.6.2. Postes 32

3.7. Instrumen Penelitian 33

3.8. Validitas Tes 39

3.9. Teknik Analisis Data 42

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 47

4.1.1. Validitas Tes 47

4.1.2. Reliabilitas Tes 48

4.1.3. Taraf Kesukaran Tes 49

4.1.4. Daya Pembeda Tes 49

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 49

4.3. Pembahasan 61

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 64

5.2. Saran 65

DAFTAR PUSTAKA 66

Gambar

Gambar 2.1.  Penyemprot Pascal Gambar 2.2.  Dongkrang Hidrolik Gambar 2.3.  Kempa Hidrolik
67(tabel,1thitung

Referensi

Dokumen terkait

maka Pokja Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya Pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2014 mengumumkan Paket tersebut di

[r]

86 Siti Arbainah 4052760662210113 Sejarah Kebudayaan Islam MIS DURIAN LUNJUK Hulu Sungai Tengah ASRAMA HAJI BANJARBARU. 87 Ichsan Sugiharto 8460758659200012 Sejarah Kebudayaan Islam

Hasil pengujian analisis faktor didapatkan bahwa dari 19 faktor yang dinyatakan valid dan reliabel hanya terdapat 18 faktor yang bisa digunakan untuk menentukan

 Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai modifikasi wadah tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman sayur berdasarkan pengamatan dari gambar berdasarkan

"Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. © Novian Nurcahyo 2014

SEGMEN BERITA REPORTER A Walikota Award Penghargaan Pemkot Bagi Media. Apa Kabar Jogja RBTV Menerima 2