• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INDUSTRI RUMAH TANGGA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH INDUSTRI RUMAH TANGGA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya skripsi

ini selesai tepat waktu dengan judul skripsi “Pengaruh Industri Rumah Tangga Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Di Kecamatan Percut Sei Tuan”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi dan memenuhi syarat untuk

ujian akhir memperoleh gelar sarjana pada program studi Pendidikan Luar

Sekolah Universitas Negeri Medan.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan

dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen

Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

(2)

iii

7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen

pembimbing akademik yang telah membimbing saya dalam hal akademik.

8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama

perkuliahan serta seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu dalam

hal surat menyurat.

9. Kepada Bapak Drs. E. Nainggolan, M.Pd, Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd,

dan Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd yang telah meluangkan waktu untuk

menguji serta memberi arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Bapak Darman, SH selaku KUPT KB di Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang dan Ibu Suryati selaku PLKB yang telah banyak

membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

11. Teristimewa untuk Ibunda (Herlina Siregar) tercinta, orang tua yang sangat

luar biasa, penuh semangat dan ketegaran dalam memperjuangkan pendidikan

aanaknya. Dengan sabar membimbing, mendidik dan memotivasi penulis

dengan limpahan kasih sayang hingga saat ini.

12. Abangnda (Rahmad Ismail Hsb dan M. Azhar Hsb) tersayang yang telah

banyak mendukung dan membantu baik moril dan materi serta limpahan

kasih sayang hingga saat ini.

13. Ompung (Namisah Pane) tersayang yang telah mendukung dengan motivasi

dan doa hingga saat ini.

14. Kepada teman-teman PLS seluruhnya, mulai dari kakak senior hingga

(3)

iv

15. Kak Iriyanti, Niare, Nana, Frischa, Cici, Efii, dan para sahabat dekat yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas semua yang

kalian berikan.

Mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis, tentu skripsi ini masih

terdapat kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bermanfaat dari semua pihak dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(4)

i ABSTRAK

Jubaidah Hasibuan. NIM.1103171014. Pengaruh Industri Rumah Tangga Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Di Kecamatan Percut Sei Tuan. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2014.

Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan pemerintah selama ini kurang memperhatikan partisipasi masyarakat, (2) Kondisi ekonomi masyarakat masih rendah, (3) Masih banyak jumlah masyarakat yang tergolong dalam keluarga pra sejahtera dan sejahtera 1, (4) Masih banyak masyarakat miskin yang tidak mengikuti program UPPKS. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui seberapa baik pelaksanaan industri rumah tangga di Kecamatan Percut Sei Tuan, (2) Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesejahteraan keluarga di Kecamatan Percut Sei Tuan, (3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh industri rumah tangga terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga di Kecamatan Percut Sei Tuan.

Industri rumah tangga menurut BKKBN adalah kegiatan yang anggotanya ibu-ibu rumah tangga Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II, Sejahtera III, dan Sejahtera III Plus. Kesejahteraan keluarga menurut UU No.10 tahun 2009, dalam BKKBN (2007) adalah kesejahteraan yang tidak menyangkut pada kemakmuran saja, melainkan juga harus secara keseluruhan sesuai dengan ketenteraman yang berarti dengan kemampuan itulah dapat menuju keselamatan dan ketenteraman hidup.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 30 orang yaitu seluruh anggota UPPKS yang melaksanakan industri rumah tangga. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data penelitian menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan korelasi produck moment, dan pengujian hipotesis menggunakan uji t.

(5)

v

2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga ... 12

2.3. Tahapan Kesejahteraan Keluarga ... 14

(6)

vi

3. Industri Rumah Tangga ... 19

3.1. Pengertian Program UPPKS ... 18

3.2. Jenis Program UPPKS ... 20

3.3. Tujuan Industri Rumah Tangga ... 23

3.4. Pengelolaan Industri Rumah Tangga ... 24

4. Pengaruh Industri Rumah Tangga Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Keluarga ... 25

B. Kerangka Berpikir ... 25

C. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 34

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 43

BAB V KESIMPULAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1: Kisi-Kisi Angket ... 31

Tabel 3.2: Indeks Korelasi ... 33

Tabel 3.3: Waktu Penelitian ... 37

Tabel 4.1: Rekapitulasi Hasil Pengujian Validitas Industri Rumah Tangga (X) ... 39

Tabel 4.2: Rekapitulasi Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kesejahteraan Keluarga (Y) ... 40

Tabel 4.3: Industri Rumah Tangga ... 41

Tabel 4.4: Kesejahteraan Keluarga ... 42

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Angket Penelitian ... 50

Lampiran 2 : Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Industri Rumah Tangga .. 53

Lampiran 3 : Perhitungan Reliabilitas Angket Industri Rumah Tangga ... 56

Lampiran 4 : Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Kesejahteraan Keluarga ... 58

Lampiran 5 : Perhitungan Reliabilitas Angket Kesejahteraan Keluarga ... 61

Lampiran 6 : Uji Kecenderungan Industri Rumah Tangga ... 63

Lampiran 7 : Uji Kecenderungan Kesejahteraan Keluarga ... 65

Lampiran 8 : Pengaruh Industri Rumah Tangga Terhadap Peningkatan Kesejahteraan keluarga ... 67

Lampiran 9 : Pengujian Hipotesis ... 69

Lampiran 10 : Nilai-Nilai r Produck Moment ... 70

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan menjadi salah satu masalah di Indonesia sejak dahulu hingga

sekarang, terutama sejak terhampas dengan pukulan krisis ekonomi dan moneter

yang terjadi sejak tahun 1997. Kemiskinan sering kali dipahami sebagai gejala

rendahnya tingkat kesejahteraan, semata-mata kemiskinan merupakan gejala yang

bersifat kompleks dan multi dimensi yang tidak mencakup aspek ekonomi saja

akan tetapi juga dimensi sosial budaya dan dimensi struktural atau politik.

Kemiskinan juga merupakan salah satu masalah yang memiliki beban cukup berat

dalam pembangunan yang ditandai dengan kerentanan, ketidakberdayaan,

keterisolasian, serta ketidakmampuan untuk menyampaikan aspirasi. Beberapa

upaya dari pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan telah dilakukan, tetapi

hasilnya tidak begitu menunjukkan perubahan yang signifikan.

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa kondisi kemiskinan yang

dialami masyarakat dalam jangka waktu cukup lama dapat memengaruhi

perkembangan dan kemajuan masyarakat tersebut untuk masa-masa berikutnya.

Susanto dalam Soetomo (2009: 112) menyatakan, “Kondisi kemiskinan yang

dialami suatu masyarakat dalam jangka waktu yang cukup lama dapat

mengakibatkan terbentuknya suatu budaya kemiskinan sebagai suatu sub budaya”.

Meskipun kemiskinan telah menjadi subyek penelitian ilmiah sejak lama

dengan tema atau label yang beraneka ragam, akan tetapi apabila ditelaah lebih

lanjut sebagian besar penelitian tentang kemiskinan yang dilakukan secara ilmiah

lebih banyak ditekankan pada pemahaman. Sedangkan upaya secara

(11)

2

komprehensip dalam penanggulangan kemiskinan masih jarang dilakukan

meskipun banyak kebijaksanaan dalam menanggulangan kemiskinan telah

dilaksakan.

Pembangunan nasional merupakan suatu konsep penanggulangan sebagai

proses perubahan sosial berencana, karena meliputi berbagai dimensi untuk

mengusahakan kemajuan dalam kesejahteraan ekonomi, modernisasi,

pembangunan bangsa, wawasan lingkungan dan bahkan peningkatan kualitas

manusia untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Pembangunan yang dicanangkan

oleh pemerintah secara normatif bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran dan

kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun tidak menunjukkan hasil

yang cukup berarti, karena masih banyak terdapat masyarakat dengan status

keluarga pra sejahtera (belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara

minimal) dan sejahtera 1 (telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara

minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial

psikologisnya).

Kegagalan pembangunan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia

dan negara-negara berkembang dikarenakan kurang memperhatikan partisipasi

masyarakat. Yaitu mengikutsertakan masyarakat dalam tiga tahapan kegiatan: 1)

perencanaan program, 2) pelaksanaan program, dan 3) penilaian program

(Nainggolan, 2010: 89). Padahal masalah kemisikinan merupakan masalah

sumberdaya manusianya, baik yang belum berkembang maupun yang belum

dimanfaatkan secara optimal (Tjiptoherijanto 1997:78). Upaya pemberdayaan

masyarakat miskin untuk dapat mandiri, baik dalam pengertian ekonomi, budaya

(12)

3

Kemampuan masyarakat (sumber daya manusia) untuk mewujudkan dan

mempengaruhi arah serta pelaksanaan suatu program ditentukan dengan

mengendalikan kemampuan yang dimilikinya sehingga pemberdayaan merupakan

jiwa partisipasi yang sifatnya aktif dan kreatif. Namun kenyataannya masih

banyak masyarakat miskin yang belum dilibatkan dalam pemberdayaan manusia

sebagai pengentasan kemiskian.

Beberapa langkah konkrit yang dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk

percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran,

dijabarkan dalam berbagai program yang diharapkan menjadi instrumen utama

kegiatan tersebut. Berbagai program yang dilaksanakan diantaranya adalah

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MANDIRI),

Program Keluarga Harapan (PKH), program pemerintah lain yang bertujuan

meningkatkan akses masyarakat miskin kepada sumber permodalan usaha mikro

dan kecil, listrik perdesaan, sertifikasi tanah, kredit mikro, dan lain-lain (Hasil

penelitian kemiskinan oleh Maimun Saleh). Salah satu bentuk kebijakan

pembangunan yang dilakaukan pemerintah saat ini adalah melalui pendekatan

pemberdayaan keluarga yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 52 Tahun

2009, merupakan hasil amandemen dari Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan

keluarga sejahtera yang pelaksanaannya diatur dalam Inpres No. 3 Tahun 1996

tentang pembangunan keluarga sejahtera dalam rangka peningkatan

penanggulangan kemiskinan.

Jumlah penduduk miskin di Indonesia terhitung pada bulan Maret 2013

(13)

4

penduduk miskin desa sebanyak 17,74 juta . Kemiskinan di Sumatera Utara pada

September 2013 sebanyak 1.390.800 orang (10,39%), angka ini bertambah

sebanyak 51.600 orang bila dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin Maret

2013 yang berjumlah 1.339.200 orang (10,06%) (BPS 2013).

Dalam Inpres No.3 Tahun 1996 tentang pembangunan keluarga sejahtera

dalam rangka peningkatan penanggulangan kemiskinan menekankan perlunya

usaha terpadu dan menyeluruh yang dilakukan oleh Pemerintah, masyarakat dan

keluarga untuk memberikan kemampuan pada keluarga terutama keluarga yang

masih dalam tahap Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS

1), agar dapat diberdayakan melalui usaha ekonomi produktif untuk

meningktatkan pendapatannya dalam suatu wadah yang disebut kelompok

UPPKS. Kegiatan UPPKS yang dilaksanakan oleh badan kependudukan keluarga

berencana nasional (BKKBN), antara lain; (1) UPPKS bidang industri rumah

tangga, yaitu usaha sendiri bukan anak perusahaan dari bentuk usaha

perseorangan, (2) UPPKS bidang usaha jasa, yang bergerak dalam pelayanan, (3)

UPPKS bidang usaha per-dagangan, yang dilakukan dengan jual beli, serta

UPPKS bidang pertanian, yang kegiatannya mengolah alam (Stigma Volum XIII

No. 4 Tahun 2005).

Program keluarga berencana nasional tidak hanya menjalankan program

keluarga berencana (KB) guna mengatasi ledakan penduduk saja, namun juga

menyelenggarakan program lain seperti kesehatan reproduksi remaja, program

ketahanan keluarga serta program penguatan keluarga kecil berkualitas melalui

(14)

5

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) merupakan

program yang pelaksanaannya diintegrasikan dengan program KB, dengan tujuan

untuk meningkatkan ekonomi keluarga yang salah satunya melalui kegiatan

industri rumah tangga. Industri rumah tangga berfungsi sebagai wadah

pembinaan, pengembangan, dan pengorganisasian usaha-usaha ekonomi

produktif. Kegiatan industri rumah tangga ini merupakan kegiatan pendukung

proram KB yang anggotanya terdiri dari keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga

sejahtera I, dalam rangka peningkatan kesejahteraan keluarga melalui kegiatan

wirausaha. Kelompok yang dirintis oleh BKKBN pada tahun 1976 ini bertujuan

untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarga perseta KB agar kehidupanya

menjadi lebih sejahtera . Salah satu hal yang mendasarinya adalah bahwa tanpa

kondisi yang baik, mustahil keluarga akan dapat meningkatkan kesejahteraanya,

dan ini harus dimulai dari memberdayaan keluarga dibidang ekonomi.

Upaya pembinaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga terhadap

keluarga Pra S dan KS I harus tetap diprioritaskan mengingat jumlahnya yang

masih cukup banyak. Keluarga ini sangat rentan terhadap masalah-masalah

ekonomi dan sosial. Sehingga sangat mungkin terjadi penurunan status

kesejahteraan setiap saat. Tentunya keadaan ekonomi yang serba kekurangan akan

menimbulkan dampak negatif bagi keluarga itu sendiri dan juga masyarakat.

Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi

keluarga, maka BKKBN membuat suatu program yang memfokuskan pada

kesejahteraan masyarakat, agar masyarakat mampu meningkatkan pendapatan

keluarga melalui berwirausaha sebagai upaya mewujudkan keluarga sejahtera

(15)

6

dibentuk dalam program UPPKS telah memberi bukti bahwa kegiatan ini dapat

meningkatkan kesejahteraan keluarga, seperti yang telah dilakukan di Kabupaten

Karanganyar tahun 2010 telah meningkatkan pendapatan keluarga sebanyak 8,14

persen, dan di Kecamatan Denpasar Barat tahun 2013 sebanyak 86,56 persen

melalui program UPPKS dalam kegiatan industri rumah tangga.

Kecamatan Percut Sei Tuan terdiri dari 20 Desa/Kelurahan dengan 94.661

KK. Di Kecamatan Percut Sei Tuan masih terdapat keluarga Pra sejahtera yaitu

1.020 KK dan Keluarga Sejahtera 1 sebanyak 10.337 KK (Hasil pendataan

keluarga tingkat kecamatan 2013). Di Kecamatan Percut Sei Tuan terdapat

program UPPKS yang sangat aktif yaitu sebanyak 3 kelompok dengan anggota

keluarga Pra S dan KS 1.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka akan dilakukan penelitian

mengenai “Pengaruh Industri Rumah Tangga Terhadap Peningkatan

Kesejahteraan Keluarga Anggota UPPKS Di Kecamatan Percut Sei Tuan”.

B. Identifikasi Masalah

Untuk menentukan masalah yang akan dirumuskan dan dipilih, maka

terlebih dahulu perlu dilakukan pengidentifikasian masalah dengan tujuan untuk

memfokuskan penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:

1. Program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan pemerintah selama

ini kurang memperhatikan partisipasi masyarakat.

2. Kondisi ekonomi masyarakat masih rendah.

3. Masih banyak jumlah masyarakat yang tergolong dalam keluarga pra

(16)

7

4. Masih banyak masyarakat miskin yang tidak mengikuti program UPPKS.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian, maka

masalah penelitian ini dibatasi pada pengaruh industri rumah tangga terhadap

peningkatan kesejahteraan keluarga anggota UPPKS di Kecamatan Percut Sei Tuan.

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan langkah suatu problematika penelitian dan

merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian pengaruh industri rumah tangga

terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga anggota UPPKS di Kecamatan

Percut Sei Tuan yang dituangkan dalam beberapa pertayaan sebagai berikut:

1. Seberapa baik kegiatan industri rumah tangga di Kecamatan Percut Sei

Tuan?

2. Seberapa tinggi tingkat kesejahteraan keluarga anggota UPPKS di

Kecamatan Percut Sei Tuan?

3. Seberapa besar pengaruh industri rumah tangga terhadap peningkatan

kesejahteraan keluarga anggota UPPKS di Kecamatan Percut Sei Tuan?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban dari permasalahan

penelitian yang telah dirumuskan untuk mendeskripsikannya, menganalisis dan

menginterprestasikan fokus penelitian. Sehingga tujuan penelitian ini sebagai

(17)

8

1. Untuk mengetahui seberapa baik pelaksanaan industri rumah tangga di

Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kesejahteraan keluarga

anggota UPPKS di Kecamatan Percut Sei Tuan.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh industri rumah tangga

terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga anggota UPPKS di

Kecamatan Percut Sei Tuan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi peserta yang belum, sedang, maupun purna

KB untuk mengetahui pentingnya program UPPKS khususnya dalam

kegiatan industri rumah tangga dalam meningkatkan kesejahteraan

keluarga.

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan masukan kepada jurusan Pendidikan Luar Sekolah,

kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

b. Sebagai sumbangan dan bahan acuan bagi peneliti lain jika ingin

melakukan atau pengembangan lebih lanjut mengenai pengaruh industri

rumah tangga terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga anggota

(18)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan industri rumah tangga yang dilaksanakan oleh kelompok UPPKS

di Kecamatan Percut Sei Tuan tergolong cukup baik. Hal ini ditunjukkan

dari persentase dan frekuensi yang berkategori cukup baik sebesar

56,66%.

2. Kesejahteraan keluarga di Kecamatan Percut Sei Tuan dapat dikatakan

tinggi. Hal ini ditunjukkan dari persentse dan frekuensi berkategori tinggi

sebesar 50%.

3. Terdapat pengaruh signifikan antara kegiatan industri rumah tangga

terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga. Dengan adanya industri

rumah tangga telah meningkatkan kesejahteraan keluarga pada tingkatan

keluarga sejahtera III yang telah mampu memenuhi kebutuhan dasar,

kebutuhan psikologis dan kebutuhan perkembangannya. Dari hasil analisis

data, terdapat pengaruh signifikan antara kegiatan industri rumah tangga

terhadap kesejahteraan keluarga dengan rhitung > rtabel (0,70637 > 0,361),

sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara industri rumah

tangga terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga dan terdapat pengaruh

signifikan pada industri rumah tangga terhadap peningkatan kesejahteraan

keluarga dengan thitung > ttabel yaitu 5,2803 > 1,697.

(19)

46

B. Saran

a. Perlu diadakan kerja sama yang lebih baik lagi antara anggota UPPKS

dalam kegiatan industri rumah tangga dengan PLKB unutk lebih

mengefektifkan kegiatan industri rumah tangga.

b. Bagi para pelaksana kegiatan industri rumah tangga yang ada di

Kecamatan Percut Sei Tuan diharapkan terus berinovasi untuk

memajukan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga serta mewujudkan

visi misi program UPPKS.

c. Bagi para PLKB atau penanggung jawab lapangan UPPKS yang ada di

Kecamatan Percut Sei Tuan sebagai penyelenggara program agar

memperhatiakan kegiatan industri rumah tangga untuk meningkatkan

hasil produksi dan distribusi.

d. Kepada pemerintah pusat agar kiranya dapat lebih memperhatikan

kegiatan industri rumah tangga yang lain yang mungkin belum tergabung

dalam kegiatan UPPKS agar pemberdayaan masyarakat dalam

peningkatan kesejahteraan dapat terealisasikan.

e. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan pembahasan yang

sama diharapkan melakukan penelitian pada kegiatan program UPPKS

yang lain sehingga diperoleh hasil dan kesimpulan yang lebih

Gambar

Tabel 3.1: Kisi-Kisi Angket     ........................................................................
Gambar 2.1: Paradigma Penelitian  .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

scientific community and community of researchers sekarang tidak lagi seperti era dulu yang hanya menghimpun keahlian dalam satu disiplin ilmu, tetapi menghimpun dan siap

Dari perspektif tersebut, yang terjadi sekarang adalah tarik-menarik antara pasar pada tataran global dan penguatan komunitas pada tataran lokal tanpa melalui

Sistem ini menjadi solusi dan mempermudah petugas kelurahan untuk pembagian bantuan, sistem ini berguna untuk menyeleksi penerimaan bantuan beras miskin berbasis mobile.

Masing-masing limbah sayuran ditimbang sesuai kebutuhan dengan perbandingan 1:1:1. Diaduk

Permasalahan awal (pra tindakan) yang dihadapi dalam pembelajaran Matematika konsep operasi hitung perkalian dan pembagian adalah: (1) Kriteria Ketuntasan

Moral/akhlak merupakan nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya. Moral berkenaan dengan suatu kegiatan

Dalam tahapan prosesi adat hippun tersebut, seperti hippun penyelesaian perselisihan warga, lazim juga disertai dengan perjanjian formal adat lokal. Perjanjian ini memiliki daya

Tujuan kajian ini dijalankan adalah untuk menentukan elemen komunikasi dalaman yang mempengaruhi tahap kepuasan kerja dalam kalangan staf UniMAP.. Hasil kajian