• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (GARCH) DALAM MENENTUKAN TINGKAT INFLASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (GARCH) DALAM MENENTUKAN TINGKAT INFLASI."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CO N D I TI O N AL H ETERO SCED ASTI C (GAR C H )

DALAM MENENTUKAN TINGKAT INFLASI

Oleh:

Sri Minarti NIM 4103230035 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga

penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tema yang dipilih dalam

penelitian ini ialah ”Penerapan Model Generalized Autoregressive Conditional

Heteroscedastic (GARCH) dalam Menentukan Tingkat Inflasi”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari

pengajuan outline, pengajuan proposal skripsi, pelaksanaan sampai penyusunan

skripsi, antara lain Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd selaku dosen pembimbing

skripsi, dan Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, serta Bapak Mulyono, S.Si, M.Si dan

Drs. H. Banjarnahor, M.Pdyang telah banyak memberi saran. Ucapan terimakasih

juga disampaikan kepada pimpinan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di BPS Provinsi

Sumatera Utara.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan,

M.Sc., Ph.D, selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas, Bapak Drs.

Syafari, M.Pd., selaku ketua Jurusan Matematika, Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si.,

selaku Ketua Program Studi Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. sebagai

Sekretaris Jurusan Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf

pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis. Secara khusus kepada

ayah, ibu serta seluruh keluarga atas segala doa, kasih sayang dan dukungannya

saya sampaikan banyak terimakasih.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan menuju kemungkinan didalam keberhasilan dalam pengembangan

perekonomian Indonesia.

Medan, Juli 2014

(3)

iii

PENERAPAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE

CO N D I TI O N AL H ETERO SC ED ASTI C (GAR C H ) DALAM MENENTUKAN TINGKAT INFLASI

Sri Minarti (NIM 4103230035)

ABSTRAK

Penelitian penentuan tingkat inflasi dengan menggunakan model GARCH dijelaskan dalam skripsi ini. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut sebagai inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan kepada barang lainnya. Salah satu analisis deret waktu yang dipakai untuk menentukan model peramalan adalah dengan menggunakan model GARCH. Model GARCH sendiri dapat memodelkan data yang bersifat heteroskedastisitas, yaitu sebuah konsep tentang ketidakkonstanan variansi dari data acak dan perubahan variansi ini dipengaruhi oleh data acak sebelumnya yang tersusun dalam urutan waktu. Pendekatan model ini terdiri dari empat tahap utama, yaitu tahap uji heteroskedastisitas, tahap identifikasi model, tahap uji model, dan terakhir adalah tahap peramalan.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari arsip Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian diperoleh model GARCH(1,1) untuk inflasi nasional adalah dengan persamaan:

�� = 0,478852��−1+ 0,436710��−1+�� ��2 = 0,262380 −0,120946��−1

2

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Pembatasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Inflasi 5

2.1.1 Definisi Inflasi 5

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia 6

2.1.3 Jenis-jenis Inflasi 6

2.1.4 Inflasi di Indonesia 8

2.2 Heteroskedastisitas 9

2.3 Stasioneritas 10

2.4 Fungsi Autokorelasi (ACF) 12

2.5 Fungsi Parsial Autokorelasi (PACF) 13

2.6 Proses White Noise 14

(5)

vi

2.7.1 Model Autoregressive (AR) 14

2.7.2 Model Moving Average (MA) 15

2.7.3 Model Autoregressive Moving Average (ARMA) 15

2.8 Model Deret Waktu Data Ekonomi dan Keuangan 16

2.8.1 Model Autoregressive Conditional Heteroscedastic (ARCH) 17

2.8.2 Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedastic

(GARCH) 19

2.9 Data Log Return 20

2.10 Model GARCH(1,1) 21

2.11 Fungsi Autokorelasi (ACF) untuk Kuadrat Sisaan �2 22

2.11.1 Statistik Ljung-Box Q 23

2.12 Fungsi Autokorelasi (ACF) untuk Sisaan yang Dibakukan 24

2.13 Pembentukan Model GARCH(1,1) 24

2.14 Analisis GARCH Menggunakan EVIEWS 25

2.15 Peramalan Model GARCH 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 31

3.2 Sumber Data 31

3.3 Prosedur Penelitian 32

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Data Awal 34

4.2 Identifikasi Model 34

4.3 Penaksiran Parameter Model GARCH 39

4.4 Uji Model 40

4.5 Peramalan dengan Model GARCH 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 44

(6)
(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 7.3.1.1 Pola ACF dan PACF 16

Tabel 4.1.1 Data Tingkat Inflasi Nasional 34

Tabel 4.2.1 Statistik Deskriptif dengan Bantuan MINITAB 35

Tabel 4.2.3 Fungsi Autokorelasi dan Parsial Autokorelasi 36

Tabel 4.2.4 Hasil Analisis ARMA(1,1) 37

Tabel 4.2.5 ACF pada Sisaan Kuadrat 38

Tabel 4.3.1 Hasil Analisis GARCH(1,1) 40

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.3.1 Suatu proses stasioner (a) dan non-stasioner (b) 12

Gambar 2.4.1 Contoh fungsi autokorelasi (ACF) 12

Gambar 2.6.1 ACF dan PACF dari proses white noise: = �+ 14

Gambar 2.14.1 Contoh penyiapan data di Excel 25

Gambar 2.14.2 Penyiapan data di EVIEWS 26

Gambar 2.14.3 Tampilan workfile range 26

Gambar 2.14.4 Tampilan untitled workfile 26

Gambar 2.14.5 Import data dari Excel 27

Gambar 2.14.6 Kotak dialog import data 27

Gambar 2.14.7 Estimasi parameter 28

Gambar 2.14.8 Hasil estimasi parameter 28

Gambar 4.2.2 Time Plot Tingkat Inflasi Mulai dari Januari 2009

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Hasil Sisaan Kuadrat Model ARMA(1,1) 47

Lampiran 2 Pengolahan Data Hasil Estimasi Model

GARCH(1,1) 51

(10)

1

Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa

mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan

kualitatif yang dilakukan secara sistematis. Peramalan merupakan alat bantu yang

penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Makridakis, 1999). Untuk

memprediksi pada masa yang akan datang tersebut digunakan ilmu statistik.

Statistik adalah cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau

penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang dilakukan.

Banyak teori-teori dari ilmu statistik dapat diterapkan pada semua bidang

kehidupan. Salah satu teori statistik yang biasa digunakan adalah pemodelan deret

berkala (time series) (Sudjana, 2005).

Penerapan analisis deret berkala salah satunya adalah pada bidang

ekonomi dan keuangan. Sebagian besar data deret waktu pada bidang ekonomi

dan keuangan, seperti pergerakan kurs valuta asing, harga saham, inflasi dan

sebagainya merupakan data deret waktu yang tidak stasioner terhadap rata-rata

dan ragam (heteroskedastisitas) (Lo, 2003).

Model umum deret waktu Autoregressive (AR), Moving Average (MA)

dan Autoregressive Moving Average (ARMA) sering digunakan untuk

memodelkan data ekonomi dan keuangan dengan asumsi stasioneritas terhadap

ragam (homokedastisitas). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model deret waktu

yang dapat memodelkan sebagian besar data ekonomi dan keuangan dengan tetap

mempertahankan heteroskedastisitas data (Engle, 2001).

Tahun 1982, Engle memperkenalkan model Autoregressive Conditional

Heteroscedastic (ARCH) untuk memodelkan data yang bersifat heteroskedastik.

Bollerslev pada tahun 1986 memperkenalkan model Generalized Autoregressive

Conditional Heteroscedastic (GARCH) sebagai pengembangan dari model

ARCH. Model GARCH merupakan model yang lebih sederhana dengan

(11)

2

tinggi (Surya dan Hariadi, 2003). Dalam analisis data deret waktu dalam bidang

ekonomi dan keuangan, yang menjadi pusat perhatian adalah fluktuasi yang

terjadi. Model ARCH dan GARCH sangat berguna untuk mengevaluasi dan

memprediksi fluktuasi (Surya dan Situngkir, 2004).

Laju inflasi yang rendah dan stabil merupakan tujuan utama dari

pengambil kebijakan ekonomi. Laju inflasi tinggi dan biasanya juga cenderung

tidak stabil dapat menimbulkan dampak buruk bagi perekonomian. Oleh karena

itu, baik pemerintah maupun bank sentral di negara mana pun berusaha untuk

mencapai laju inflasi yang rendah dan stabil.

Pertimbangan pentingnya pengendalian inflasi adalah bahwa inflasi yang

tinggi dan tidak stabil dapat berdampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi

masyarakat. Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil

masyarakat akan terus turun, sehingga standar hidup masyarakat turun dan

akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.

Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku

ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa

inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam

melakukan konsumsi, investasi dan produksi. Hal ini akan berdampak terhadap

menurunnya pertumbuhan ekonomi. Bagi perekonomian Indonesia, inflasi

(kenaikan harga-harga barang dan jasa) merupakan fenomena yang sering muncul.

Bahkan Indonesia pernah mengalami inflasi pada tingkat 650% pada tahun 1966.

Tingkat inflasi yang sangat tinggi (hiperinflasi) ini tidak saja merusak tatanan

perekonomian Indonesia, namun merusak tatanan sosial, politik, dan bahkan

keaamanan dan ketertiban masyarakat (www.bi.go.id).

Karena besarnya pengaruh yang ditimbulkan inflasi terhadap

perekonomian negara, maka perlu dilakukan pemodelan terhadap tingkat inflasi

pada masa yang akan datang guna menentukan langkah-langkah yang harus

disiapkan dalam menghadapi kondisi ekonomi ke depan yang dipengaruhi oleh

inflasi. Inflasi merupakan indikator penting yang dapat memberikan informasi

mengenai perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat

(12)

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan inflasi antara lain, Romy

Biri (2013) meneliti tentang penggunaan metode smoothing eksponensial dalam

meramal pergerakan inflasi kota Palu, Agustini Tripena (2011) meneliti tentang

peramalan indeks harga konsumen dan inflasi Indonesia dengan metode ARIMA

BOX-JENSKINS dan penelitian yang pernah dilakukan di luar yaitu McAdam

(2005) yang meneliti tentang forecasting inflation with thick model and Neural

Networks.

Kelebihan model GARCH dibandingkan dengan metode time series yang

lain adalah:

1. Model ini tidak memandang heteroskedastisitas sebagai suatu masalah, namun

justru memanfaatkannya untuk membuat model.

2. Model ini tidak hanya menghasilkan peramalan dari �, tapi juga peramalan

dari varians. Perubahan dalam varians sangat penting misalnya untuk

memahami pasar saham dan pasar keuangan.

(Anonim, 2012)

Atas dasar pemikiran tersebut di atas, maka peneliti melakukan

penelitian dengan judul Penerapan Model Generalized Autoregressive

Conditional Heteroscedastic (GARCH) dalam Menentukan Tingkat Inflasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah yang akan

diteliti oleh penulis adalah:

1. Bagaimana menentukan model peramalan untuk data tingkat inflasi periode

Januari 2009 sampai Desember 2013 dengan menggunakan model GARCH?

2. Bagaimana hasil peramalan tingkat inflasi pada masa yang akan datang

dengan menggunakan model yang telah diperoleh?

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam hal ini penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Mengambil data tingkat inflasi mulai Januari 2009 sampai Desember 2013

(13)

4

2. Menggunakan model GARCH(1,1) untuk menentukan tingkat inflasi.

3. Menggunakan bantuan software EVIEWS untuk menaksir parameter.

4. Asumsi tingkat inflasi hanya dipengaruhi data variansi tingkat inflasi pada

data sebelumnya, yang lain diabaikan.

1.4 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, peneliti mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Menentukan model peramalan data tingkat inflasi dalam kasus

heteroskedastisitas dengan model GARCH.

2. Meramalkan perubahan tingkat inflasi pada masa yang akan datang dengan

menggunakan model yang telah diperoleh.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dari pembahasan masalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat bagi Penulis

Untuk memperdalam dan mengembangkan wawasan disiplin ilmu yang telah

dipelajari untuk mengkaji permasalahan tentang penerapan model GARCH

dalam menentukan tingkat inflasi.

2. Manfaat bagi Pembaca

Sebagai tambahan wawasan dan memberikan gambaran tentang teknik

pemodelan data dan nilai ramalan dalam permasalahan ekonomi khususnya

kasus heteroskedastisitas melalui model GARCH.

3. Manfaat bagi Instansi

Dapat digunakan sebagai sarana dan informasi bagi lembaga pendidikan serta

sebagai kontribusi keilmuan bagi lembaga terkait.

4. Manfaat bagi Perusahaan

Memberikan informasi kepada Badan Pusat Statistik sebagai salah satu cara

(14)

44

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka kesimpulan yang bisa ditarik

dari analisis dan pembahasan sebelumnya bahwa data yang dipakai dalam

penelitian ini sebelumnya merupakan data yang memiliki karakteristik

heteroskedastisitas. Hasil yang diperoleh yaitu:

1. Model GARCH pada tingkat inflasi adalah sebagai berikut: �� = 0,478852��−1 + 0,436710��−1+��

��2 = 0,262380−0,120946��−2 1

Yang artinya bahwa data tingkat inflasi pada periode ke-t ditentukan oleh

suatu persamaan � = 0,478852��−1+ 0,436710��−1+�. Untuk variansi

pada periode ke-t ditentukan oleh suatu konstanta (0,262380) dan variansi

periode sebelumnya.

2. Ramalan tingkat inflasi di masa mendatang dengan menggunakan model

GARCH, yaitu inflasi tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 0,49 dan

inflasi terendah terjadi pada bulan Desember sebesar 0,0002 serta nilai

residual untuk bulan Februari dan Maret tahun 2014, nilainya termasuk kecil

dan mendekati nilai aktual, sehingga dalam hal ini peramalan cukup akurat.

5.2 Saran

Model GARCH adalah model yang cocok untuk diterapkan dalam

menganalisis data time series khususnya pada data yang bersifat

heteroskedastisitas. Dalam meramalkan tingkat inflasi dengan menggunakan

model GARCH hanya bisa digunakan dalam waktu jangka pendek karena untuk

jangka panjang akan didapatkan error yang sangat besar. Jadi, untuk meramalkan

masa yang akan datang disarankan data yang digunakan adalah tepat data

sebelumnya dan sebaiknya pada penelitian berikutnya digunakan model time

(15)

45

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Definisi GARCH (Generalized Autoregressive Conditional

Heteroskedasticity). Life Journal.

BPS. 2014. Inflasi. Berita Resmi Statistik, Badan Pusat Statistik.

Cooray, T.M.J.A. 2008. Applied Time Series Analysis and Forecasting. India: Narosa Publishing House Pvt. Ltd.

Enders, Walter. 2004. Applied Econometric Time Series Second Edition. John Willey and Sons, Inc. India.

Farida, Lina Suli. 2010. Analisis Regresi Linier Berganda dengan

Heteroskedastisitas Melalui Pendekatan Weight Least Square. Skripsi.

Fakultas Sains dan Teknologi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Francq, Christian dan Jean Michel Zakoian. 2010. Garch Models. John Willey and Sons Ltd. United Kingdom.

Gilarso. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: PENERBIT KANISIUS.

Gunawan, Anton Hermanto. 1991. Anggaran Pemerintah dan Inflasi di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Halim, Siana, dkk. 1999. Model Matematika untuk Menentukan Nilai Tukar Mata

Uang Rupiah terhadap Dollar Amerika. Jurnal Teknik Industri Vol. 1 No.

1. 30-40.

Engle, R. 2001. GARCH 101: The Use of ARCH/GARCH Models in Applied

Econometric. Journal of Economic Prespective. 15:157-168.

Li, W.K., S. Ling dan M. McAleer. 2002. Recent Theoretical Result for Time

Series Models with GARCH Errors. Journal of Economic Surveys Volume

16. 245-269.

Lo, M.S. 2003. Generalized Autoregressive Conditional Hetroscedastic Time

Series Models. A project submitted in partial fulfillment of requirements

for degree of master of science. Simon Fraser University.

Makridakis, Spyros, Wheelwright S.C., dan McGee V. E. 1999. Metode dan

(16)

Nachrowi, Djalal dan Hardius Usman. 2005. Penggunaan Teknik Ekonometri. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Pikasilvianti. 2013. Analisis ARCH dan GARCH Menggunakan Eviews. http://pikasilvianti.staff.ipb.ac.id/files/2013/05/Analisis-ARCH-dan-GARCH-menggunakan-EViews-WM.pdf

Rosadi, Dedi. 2012. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan

EViews. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Rukini dan Suhartono. 2013. Model ARIMAX dan Deteksi GARCH untuk

Peramalan Inflasi Kota Denpasar. Prosiding. Surabaya: Institut

Teknologi Sepuluh November (ITS).

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit TARSITO.

Surya, Y. dan H. Situngkir. 2004. Sifat Statistika Data Ekonomi Keuangan (Studi

Empirik Beberapa Indeks Saham Indonesia). Bandung FE Institute.

Surya, Y. dan Y. Hariadi. 2003. Kulminasi Prediksi Data Daret Waktu Keuangan

Volatilitas dalam GARCH(1,1). Working Paper WPF2003. Bandung FE

Institute.

Wei, W. W. S. 2006. Time Series Analysis Univariate and Multivariate Methodes

Second Edition. California: Addison Wesley Publishing.

Wikipedia. Stationary Process. 8 Januari 2014. http://en.wikipedia.org/wiki/ Stationary_process.

Wikipedia. Inflasi. 15 Januari 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/inflasi.

(17)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Stabat, pada tanggal 24 Mei 1992. Ibu bernama Mariam dan

ayah bernama Sugianto, dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pada

tahun 1998, penulis masuk SD Negeri No. 056001 Stabat, dan lulus pada tahun

2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Stabat, dan

lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA

Swasta Persiapan Stabat, dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis

diterima di Program Studi Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada

Gambar

Tabel 7.3.1.1

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melakukan percepatan menggunakan jam kerja sistem shift terhadap pekerjaan yang berada pada jalur kritis, maka akan menambah pengeluaran biaya langsung (

Untuk penelitian selanjutnya dapat diuji hubungan antara antara variabel pengungkapan sukarela, manajemen laba, dan cost of equity capital pada perusahaan-perusahaan

pengendalian dan monitoring terhadap pelaksanaan penetapan subyek dan obyek tanah, ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee.. Pembinaan penetapan subyek

Hasil dari penelitian menunjukkan Tingkat efektivitas penerimaan pajak hotel sangat efektif tahun 2015-2016, tetapi kontribusi dari tahun 2013-2016 terus menurun, kontribusi

Penelitian utama ini merupakan lanjutan dari penelitian pendahuluan yang bertujuan menentukan perlakuan terpilih berdasarkan konsentrasi bahan penstabil dan

Bahan bangunan yang akan digunakan pada Stasiun Intermoda di Tangerang merupakan jenis bahan bangunan yang dapat memberikan kesan modern namun memperhatikan efek yang ditimbulkan,

Dari observasi yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan tetapi masih ada siswa yang belum

Perlu merumuskan strategi komprehensif dan integratif yang mampu mengikuti dinamika dalam pembangunan pertanian, dan membentuk kelembagaan pangan yang kuat yang berfungsi