• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIPOHOLON TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIPOHOLON TAHUN PELAJARAN 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN PKn DI KELAS VIII SMP N 1

SIPOHOLON TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SARNY F S SILABAN

NIM. 3103111080

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagaimana

mestinya.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas VIII SMP

N 1 Sipoholon Tahun Pelajaran 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd, selaku Pembantu Dekan Fakultas Ilmu

Sosial.

4. Bapak Drs. Liber Siagian M.Si selaku PD III FIS UNIMED

5. Ibu Dra.Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kewar

ganegaraan.

6. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH,M.Hum selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Kewarganegaraan sekaligus dosen pembimbing akademik

(5)

i

7. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada

penulis sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Buha Simamora, S.H,M.H dosen penguji skripsi penulis.

9. Ibu Sri Yunita, S.Pd,M.Pd dosen penguji skripsi penulis.

10.Bapak Joni selaku bagian tata usaha jurusan PPKn yang telah banyak

membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.

11.Ibu Rame Hutasoit, S.Pd selaku kepala sekolah SMP N 1 Sipoholon

dan bapak M. Hutauruk, S.Pd selaku guru bidang studi PKn yang

banyak membantu penulis selama dalam penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada ibunda tercinta R.

Situmeang yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tidak

pernah henti, dan buat saudaraku terkasih Sanny Silaban, S.Pd dan Ridhoni

Silaban beserta seluruh keluarga yang selalu memberi semangat dan doa kepada

penulis.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada yang terdekat Sahat Renold

Sianipar atas motivasi yang selalu diberikan dalam penyelesaian skripsi ini,

kepada sahabat-sahabat penulis Permata Sari Simanullang, Hertina Sipahutar,

Friska Ovani Purba, Roy Martin Simamora, Yusuf Leonard Hutauruk, Hasima

Marsoit, Martina Sihombing, Tanty Yosepa Simbolon, Novika Lumban Gaol,

Adelina Sarumpaet, Roserna Banjar Nahor, Diana Sianturi, dan Ami Grace

Lestari. Teman – teman kos (119) Hendrik Saragi, Indra Sihaloho dan rekan

(6)

i

Makam) Novita Napitupulu, Alfrin Sihotang, Daniel Roy Situmorang, Lidya dan

yang lainnya yang tidak saya sebutkan namanya satu per satu. Adek stambuk

penulis Berma Siagian, siswa – siswi kelas VIII SMP N 1 Sipoholon serta kepada

semua sahabat penulis yang tidak disebutkan namanya.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

para pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Mei 2014

Penulis,

Sarni F S Silaban

(7)

ABSTRAK

Sarny Fusvita Sari Silaban, NIM.3103111080. Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sipoholon Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan Tahun 2014.

Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pendidikan kewarganegaraan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan: (1) Aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sipoholon dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match. (2) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII SMP Negeri 1 Sipoholon dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sipoholon. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-4 dengan jumlah siswa 31 orang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, angket, dan tes hasil belajar yang terdiri dari dua siklus. Pada siklus I dilakukan pre test dan post test begitu juga dengan siklus II. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan analisis data terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 25,80% atau 8 orang untuk kriteria aktif dan sangat aktif. Sedangkan pada siklus II diperoleh 38,71% atau 12 orang untuk kriteria aktif dan sangat aktif. Sehingga aktivitas belajar meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 12,91 %. Selanjutnya tes yang dilaksanakan pada siklus I terdapat 6 orang dari 31 orang siswa yang mendapat nilai >75 atau sebesar (19,36%) dan 25 orang mendapat nilai < 75 atau sebesar (80,65%) dengan nilai rata-rata 63,22. Pada siklus II yang memperoleh nilai >75 sebanyak 27 orang (87,10%) dan siswa yang memperoleh < 75 sebanyak 4 orang (12,90%) dengan nilai rata-rata sebesar 82,58. Jadi peningkatan nilai rata-rata dari siklus I kesiklus II sebesar 67,74 %. Dalam hubungan antara aktivitas dan hasil belajar diperoleh rxy = 0,76 (tinggi), yang berarti ada hubungan positif antara aktivitas dan hasil belajar siswa.

(8)

iii

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...6

C. Pembatasan Masalah ...6

D. Rumusan Masalah ...6

E. Tujuan Penelitian ...7

F. Manfaat Penelitian ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...8

A. Kerangka Teoritis ...8

1. Pembelajaran Kooperatif ...8

2. Pengertian Belajar ...8

3. Model Pembelajaran...9

4. Model Pembelajaran Make A Match ...9

(9)

iii

6. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Make A Match ..12

7. Hasil Belajar ...12

B. Kerangka Konseptual ...13

C. Hipotesis ...15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...16

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...16

B. Populasi dan Sampel ...16

C. Variabel Penelitian ...17

D. Definisi Operasional...19

E. Prosedur Penelitian...19

F. Jadwal Penelitian ...27

G. Teknik Pengumpulan Data ...28

H. Teknik Analisis Data ...33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...37

A. Hasil Penelitian ...37

a. Siklus I ...41

1. Perencanaan Tindakan ...41

2. Pelaksanaan Tindakan ...41

3. Observasi ...42

4. Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...42

5. Hasil Belajar Siswa ...43

6. Refleksi ...44

(10)

iii

1. Perencanaan Tindakan ...45

2. Pelaksanaan Tindakan ...45

3. Observasi ...46

4. Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...46

5. Hasil Belajar Siswa ...47

6. Refleksi ...49

c. Angket ...50

d. Analisis Data ...50

1. Reduksi Data ...50

2. Penyajian Data ...50

B. Pembahasan ...54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...57

A. Kesimpulan ...57

B. Saran ...58

DAFTAR PUSTAKA ...60

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konseptual14

Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas20

Gambar 3 Nilai Pre Test I dan II 38

Gambar 4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I dan II 39

Gambar 5 Nilai Observasi Siklus I dan II 40

Gambar 6 Aktivitas Belajar Siklus I 43

Gambar 7 Hasil Belajar Post Test Siklus I 44

Gambar 8 Aktivitas Belajar Siklus II 47

Gambar 9 Hasil Belajar Post Test Siklus II 48

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Silabus

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3 Soal dan jawaban Pretest 1 (Siklus I)

4 Soal dan jawaban Post Test 1 (Siklus I)

5 Soal dan jawaban Pre test 2

6 Soal dan Jawaban Post Test 2 (Siklus II)

7 Nilai Pre Test Siklus I

8 Nilai Pre Test Siklus II

9 Nilai Post Test Siklus I

10 Nilai Post Test Siklus II

11 Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus I)

12 Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus II)

13 Uji Korelasi Aktivitas dengan Hasil Belajar Siswa (Siklus I)

14 Uji Korelasi Aktivitas dengan Hasil Belajar Siswa (Siklus II)

15 Angket

16 Nota Tugas

(13)

18 Surat Izin Mengadakan Penelitian

19 Surat Penelitan Dari Tempat Penelitian

20 Surat Keterangan Perpustakaan Jursan

21 Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED

22 Kartu Bimbingan Skripsi JurusanPPKn

23 Daftar Mengikuti Peserta Seminar Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn

24 Pernyataan Keaslian Tulisan

25 Daftar Riwayat Hidup

(14)
(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia.

Tanpa pendidikan seseorang akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam kehidupan masyarakat.

Secara sederhana, pendidikan juga merupakan jalan untuk menggapai cita-cita.

Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dinyatakan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak anak didik dan kemudian bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan bertanggung jawab”.

Berdasarkan undang-undang tersebut output dari pendidikan adalah orang

yang mampu memperlihatkan seluruh potensinya secara optimal. Selanjutnya

dengan potensi yang telah terbentuk tersebut, seseorang dapat menggali dan

mendayagunakan potensi alam dan lingkungannya secara produktif dan

kompetitif, sehingga ia mampu memenuhi perubahan-perubahan kebutuhan yang

terdapat pada masyarakat.

Guru harus selalu kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran agar

siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan dan antusias dalam

mengikuti proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan

(16)

Model pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan materi pelajaran

yang akan disampaikan, karena pemilihan model pembelajaran yang tepat akan

membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Di tangan gurulah hasil pembelajaran

yang merupakan salah satu indikator dari mutu pendidikan yang lebih banyak

ditentukan, yakni pembelajaran yang bermutu sekaligus bermakna. Tanpa guru

yang profesional mustahil suatu pendidikan dapat mencapai hasil sebagaimana

diharapkan. Guru harus mampu menggali kemampuan siswa ataupun potensi yang

ada dalam diri siswa.

Untuk mampu memperlihatkan kemampuan siswa secara optimal

dibutuhkan perbaikan terhadap pendidikan. Salah satunya perbaikan dalam hal

kegiatan pembelajaran yang lebih melatih siswa untuk berpartisipasi di kelas dan

mengembangkan pola pikirnya.

Berdasarkan observasi awal di SMP N 1 Sipoholon yaitu, pembelajaran

yang seharusnya menarik, memiliki kreativitas dan ide yang cemerlang kurang

terlihat. Yang ada hanyalah kelas yang pasif dimana hanya terjadi pemberian

informasi dari guru kepada siswa yang bersifat monoton. Guru cenderung aktif

menyampaikan materi dan siswa menerima pengetahuan yang diajarkan secara

pasif tanpa mengikutsertakan siswa dalam proses belajar. Pembelajaran yang

demikian seolah membuat siswa diam dan sibuk dengan kegiatan masing-masing

tanpa berperan sehingga siswa kurang tertarik pada materi ajar yang diberikan.

Dikhawatirkan dengan pembelajaran yang konvensional yang masih

digunakan akan membuat siswa tidak tertarik untuk belajar. Ketidaktertarikan ini

(17)

dibutuhkan cara yang mampu membuat peserta didik teertarik untuk belajar

khususnya untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Salah satu alasan rendahnya hasil belajar PKn adalah pembelajaran yang

bersifat konvensional sehingga aktivitas belajar rendah. Pembelajaran PKn di

SMP Negeri 1 Sipoholon masih berpusat pada guru (teacher centered). Hal ini

diketahui dari hasil observasi awal di SMP tersebut. Ada kalanya siswa kurang

mendapatkan kesempatan dalam menyampaikan apa yang diketahuinya dan apa

yang tidak diketahuinya sehingga mengakibatkan kurangnya semangat untuk

mengikuti pelajaran PKn dan akhirnya siswa kurang menguasai materi yang

disampaikan dalam pembelajaran yang bersifat konvensional itu. Kurangnya

kemauan belajar siswa ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut.

Permasalahan-permasalahan diatas memerlukan upaya perbaikan belajar

siswa, salah satunya dengan cara memilih model yang sesuai dengan materi yang

disampaikan yaitu model pembelajaran Make A Match (mencari pasangan),

sehingga siswa mudah memahami materi serta tidak merasa bosan.

Dalam model pembelajaran ini guru menggunakan kartu-kartu yang berisi

soal pertanyaan dan jawaban mengenai materi yang disampaikan. Selanjutnya

siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok tersebut dibagi menjadi

kelompok pembawa pertanyaan, pembawa jawaban dan penilai.

Model pembelajaran Make A Match mengajak siswa seberapa paham

terhadap materi yang diajarkan dan tidak monoton hanya mendengar guru

(18)

Berdasarkan uraian diatas penulis berkeinginan melakukan penelitian

dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas VIII

SMP N. 1 Sipoholon Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana dijelaskan dalam latar belakang masalah diatas maka dapat

dibuat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran

konvensional.

2. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center).

3. Faktor-faktor kurangnya partisipasi dan keaktifan siswa pada

pembelajaran PKn.

4. Aktivitas belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model

Pembelajaran Make A Match.

5. Hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Make A

Match.

6. Model pembelajaran yang ditetapkan oleh guru tidak sesuai dengan materi

(19)

C. Pembatasan Masalah

Ada banyak menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi pada penelitian ini,

maka peneliti membuat batasan-batasan masalah yang akan diteliti sebagai

berikut:

1. Faktor – faktor kurangnya partisipasi dan keaktifan siswa pada

pembelajaran PKn.

2. Aktivitas belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model

Pembelajaran Make A Match.

3. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran

Make A Match.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kurangnya partisipasi dan

keaktifan siswa pada pembelajaran PKn?

2. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

Model Pembelajaran Make A Match?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

(20)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kurangnya

partisipasi dan keaktifan siswa pada pembelajaran PKn.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa sesudah menggunakan Model

Pembelajaran Make A Match.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

Model Pembelajaran Make A Match.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Alternatif bagi guru dalam memilih dan menentukan model pembelajaran

pada bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Sebagai acuan bagi guru bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan untuk

meningkatkan kualitas mengajar.

(21)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Rendahnya hasil belajar siswa dan kemauan belajar siswa dikarenakan

guru pada saat mengajar masih menggunakan model pembelajaran yang

konvensional. Kemudian kemuauan siswa untuk belajar rendah, sebab

proses pembelajaran yang setiap harinya monoton. Aktivitas siswa di kelas

hanya mendengar, menulis, menyimak, dan menghapal. Faktor diatas

dapat berubah setelah peneliti menerapakan model pembelajaran yang

disenangi siswa.

Penerapan model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Siswa terlihat berpartisipasi dan aktif dalam memberikan

pendapat, berdiskusi dengan teman kelompoknya, mengerjakan tugas

rumah (PR), membaca materi yang akan diterangkan pada pertemuan

berikutnya. Keaktifan seperti bertanya kepada guru saat ada materi yang

kurang dimengerti, dan memberikan pendapat sudah menumbuhkan

keberanian pada siswa.

2. Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model

pembelajaran Make A Match menunjukkan pada siklus I siswa yang

(22)

58

orang (22,59%), kriteria cukup aktif berjumlah 13 orang (41,94%), dan

untuk kriteria kurang aktif berjumlah 10 orang (32,25%). Sedangkan pada

siklus II untuk kriteria sangat aktif berjumlah 3 orang (9,68%), kriteria

aktif berjumlah 9 orang (29,03%), kriteria cukup aktif berjumlah 16 orang

(51,61%), dan kriteria kurang aktif turun menjadi 3 orang (9,68%).

Dengan demikian terjadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus

II sebesar (12,91%).

3. Penerapan model pembelajaran Make A Match membuktikan terjadinya

peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dengan nilai rata-rata 63,22.

Siswa yang dinyatakan tuntas berjumlah 6 orang (19,36%) dan yang tidak

tuntas berjumlah 25 orang (80,65%). Sedangkan hasil belajar pada siklus

II dengan rata-rata 82,58 dimana siswa yang tuntas berjumlah 27 orang

(87,10%) dan yang tidak tuntas berjumlah 4 orang (12,90%). Dengan

demikian terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus

sebesar 67,74%. Perolehan nilai pada siklus II telah mencapai tuntas yaitu

85 % dari seluruh siswa telah memperoleh nilai ≥ 75.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam kegiatan belajar

(23)

59

kooperatif seperti model pembelajaran Make A Match untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

2. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah penerapan model

pembelajaran Make A Match. Akan tetapi, siswa yang pintar cenderung

menguasai jalannya pembelajaran sehingga siswa yang kurang pintar

kurang memiliki kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya, oleh

karena itu kepada peneliti selanjutnya disarankan sebaiknya siswa yang

berkemampuan kurang dihunjuk supaya berkesempatan melatih

kemampuannya untuk berani dan aktif berbicara dan mengeluarkan

pendapat.

3. Masih terdapat hasil belajar siswa ≥ 75 atau dibawah KKM yang

ditentukan sekolah. Oleh karena itu peneliti menganjurkan untuk peneliti

selanjutnya lebih memotivasi siswa supaya giat belajar dan mendesain

model pembelajaran Make A Match agar lebih menarik dan

(24)

60

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aqib, Z. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama wydia.

Arends, Richard. 2008. Learning To Teach.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara.

Asma, Nur. 2006. Model pembelajaran kooperatif. Jakarta: Depdiknas.

http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom (diakses tanggal 23 Januari 2014).

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif: Strategi Mengelola Kelas Secara Efektif dan Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching.

Sadirman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group.

Setiawan, deny. 2013. Metodologi Penelitian: Teknik Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

Remaja Rosda karya.

Sugiharso, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Kelas VIII SMP. Jakarta: Adi Perkasa.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

(25)

61

Taniredja, Tukiran, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru: Praktik, Praktis dan Mudah. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar  1 Kerangka Konseptual14

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS BUKU TEKS DI SMAN 1 PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARATB. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kisah baginda dan Abdullah bin Abbas ini dapat dijadikan panduan pendidikan akidah kepada kanak-kanak di Malaysia. Baginda menanam benih kecintaan yang jitu

The xpath attribute specifies the XML element/value from the given XML Document where the ref value specifies the mapping. Summary of change:  Enhances parameterization of

Berdasarkan karakteristik psikologis kepemimpinan kepala sekolah adalah pemimpin yang menunjukkan pribadi tenang, santai, sabar, teliti, tidak mudah terpengaruh, dan kesadaran

Menurut hasil penelitian Ristiana (1998) bahwa ampas tebu dan blotong dapat dimanfaatkan sebagai media tumbuh jamur tiram putih karena ampas tebu mengandung serat kasar dan

Hasil analisis non parametrik diperoleh nilai Z = -2.041 dengan P = 0.041, dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh penggunaan media kantong

Penulisan Ilmiah ini menguraikan tentang pembuatan Personal Web (situs pribadi) yang berisikan tentang data diri tentang penulis yang bertujuan untuk memperkenalkan diri seperti

[r]