• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KEINTIMAN KELUARGA DAN KEPATUHAN Hubungan Antara Keintiman Keluarga Dan Kepatuhan Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwangi Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KEINTIMAN KELUARGA DAN KEPATUHAN Hubungan Antara Keintiman Keluarga Dan Kepatuhan Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwangi Kabupaten Boyolali Jawa Tengah."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i HUBUNGAN ANTARA KEINTIMAN KELUARGA DAN KEPATUHAN

ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh: Yusuf Samsudin

J 500110025

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

-QS. Al-Insyirah : 6-

“Indeed, Allah will not change the condition of a people until they

change what is in themselves”

-QS. Ar-Ra’d : 11-

“Alangkah syahdu menjadi kepompong, berkarya dalam diam,

bertahan dalam kesempitan. Tetapi bila tiba waktu untuk menjadi

kupu-kupu, tak ada pilihan lain selain terbang menari, melantunkan

kebaikan diantara bunga, dan menebar keindahan pada dunia”

-

Salim A. Fillah-

Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian

ilmu seseorang, bukan terletak pada wajah dan pakaiannya

-Buya Hamka-

Kasunyatan ora mesti jumbuh karo pengarep arep. Mulo

enggal samekta ngadepi kasunyatan pahit

-drg. Kusparmadi

“Tranquility can be found when we are with God.”

-Penulis-

Tidak hanya akan membuatmu bertahan, tetapi akan membuatmu

jauh lebih berTuhan ketika kamu menyambut tamu istimewa itu

dengan ikhlas dan sabar, dan tamu istimewa itu adalah “ujian”

(5)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbil’alamin, atas segala rahmat Alloh SWT, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Hubungan Antara

Keintiman Keluarga dan Kepatuhan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Juwangi Boyolali Jawa Tengah” sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof.Dr.dr.Bambang Soebagyo, Sp.A (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. dr.Dodik Nursanto, selaku Kepala Biro Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. dr.Anika Candrasari, M.Kes selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi bagi penulis dari awal penyusunan hingga akhir penulisan skripsi ini.

4. Riandini Aisyah, S.Si, M.Sc, selaku Pembimbing Pendamping yang selalu memberikan bimbingan, saran, dan motivasi bagi penulis dari awal penyusunan hingga akhir penulisan skripsi ini.

5. dr. Sri Wahyu Basuki Prasetyo, M.Kes, selaku penguji yang telah memberikan koreksi untuk perbaikan dan selesainya skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan teladan yang baik kepada penulis.

7. Kepala UPT Puskesmas Juwangi beserta staf dan seluruh bidan desa serta kader pos yandu yang telah banyak membantu penulis.

8. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Dr. Waryana, SKM, M.Kes dan Ibunda Amperawati, Amd.Kep yang telah memberikan kasih sayang, dukungan dan segala upaya baik dalam bentuk moril maupun materiil.

9. Adinda tercinta Dina Anisawati, dan seluruh keluarga besar, terimakasih atas dukungan, doa, serta semangat untuk penulis.

(6)
(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

a. Definisi keintiman keluarga ... 5

b. Aspek – aspek keintiman keluarga ... 5

c. Faktor – faktor yang mempengaruhi keintiman keluarga ...6

d. Elemen – elemen keintiman ...7

e. Dukungan keluarga ...8

2. Antenatal care ...9

a. Definisi ...9

b. Tujuan ...10

(8)

viii

3. Kepatuhan antenatal care ...14

4. Hubungan keintiman keluarga dengan kepatuhan anc ...16

B. Kerangka Konsep ...18

C. Hipotesis ...19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

C. Populasi Penelitian ... 20

D. Sampel dan Teknik Sampling ... 20

E. Estimasi Besar Sampel ... 21

F. Kriteria Restriksi ... 21

G. Variabel Penelitian ... 22

H. Definisi Operasional ... 22

I. Instrumen Penelitian ... 23

J. Pengolahan dan Analisis data ... 24

K. Skema Penelitian ... 26

L. Jadual Pelaksanaan ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 28

B. Pembahasan ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 37

(9)

ix

Konsep pelayanan antenatal terpadu ... Jadwal Pelaksanaan ... Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Juwangi tahun 2014 ... Distribusi Responden Berdasarkan Paritas, Pendidikan,

Pekerjaan dan Bentuk Keluarga ... Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan dan

Pekerjaan Suami ... Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Antenatal

care ...

Distribusi Responden Berdasarkan Keintiman Keluarga ... Distribusi Responden Berdasakan Keintiman Keluargadan

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Blangko Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Blangko Persetujuan

Lampiran 3 Kuesioner Data Pribadi Responden

Lampiran 4 Kuesioner Lie- Minnesota Multiphasic Personality Inventory (L-MMPI)

Lampiran 5 Kuesioner Keintiman Keluarga Muchlas & Sudiyanto Lampiran 6 Rekap Hasil Penelitian

Lampiran 7 Analisa Data

(11)

xi ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEINTIMAN KELUARGA DAN KEPATUHAN

ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH

Yusuf Samsudin, Anika Candrasari, Riandini Aisyah Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Latar Belakang: Menurut WHO (2014) setiap hari sekitar 800 wanita di dunia meninggal akibat komplikasi selama kehamilan dan persalinan. Berdasarkan Survey Kesehatan dan Demografi Indonesia (2012 ) angka kematian ibu di Indonesia mencapai angka 359/100.000 kelahiran hidup. Upaya untuk menekan tingginya angka kematian ibu adalah dengan peningkatan kualitas antenatal care (Riskesdas, 2013). Adanya kepekaan akan kebutuhan pasangan terhadap pentingnya antenatal care selama kehamilan akan menambah dukungan terhadap sejauh mana sikap ibu hamil dalam menjalani program antenatal care.

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara keintiman keluarga dengan kepatuhan antenatal care.

Metode Penelitan: Desain penelitian menggunakan observasional analitik, dengan pendekatan retrospective. Jumlah responden penelitian sebanyak 63 pasang suami – isteri. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengukuran tingkat kepatuhan dengan melihat status kunjungan antenatal pada KMS ibu hamil, tingkat keintiman diukur dengan kuesioner keintiman keluarga Muchlas & Sudiyanto. Data dianalisis dengan uji hipotesis Spearman dalam program SPSS 17.0 for windows.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 (p < 0,001) , dengan nilai r = 0,534 yang menunjukkan bahwa ada korelasi bermakna antara keintiman keluarga dengan kepatuhan antenatal care dengan arah korelasi positif dan kekuatan korelasi sedang, dengan aspek emosional menjadi dominasi skor tertinggi.

Kesimpulan: Ada hubungan antara keintiman keluarga dengan kepatuhan antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Juwangi kabupaten Boyolali jawa Tengah.

(12)

xii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY INTIMACY AND ANTENATAL CARE COMPLIANCE IN THE WORK AREA OF JUWANGI PUBLIC

HEALTH CENTER, BOYOLALI, CENTRAL JAVA

Yusuf Samsudin, Anika Candrasari, Riandini Aisyah Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Background : According to WHO in 2014, there were about 800 women in the world who die as the result of complication during pregnancy and labor every day. Based on the Indonesian Demographic and Health Survey in 2012, the maternal mortality rate in Indonesia reached 359 / 100,000 live births. One of the efforts to decrease the high maternal mortality rate is by increasing the health antenatal car(Riskesdas, 2013). The sensitivity existence of needs partner to the antenatal care importance during pregnancy will increase the support to do antenatal care program.

Aim : The aim of this research was to analysis the relationship between family intimacy and antenatal care compliance.

Method : This research was analytic observational by using retrospective approach. The number of research respondents were 63 pairs of couple. The sampling technique used purposive sampling. The level of compliance was measured by looking at the status of antenatal care visitation (KMS), while the level of intimacy was measured using questionnaire from Muchlas & Sudiyanto. The data were analyzed by Spearman hypothesis test in SPSS 17.0 for Windows.

Results: The results showed the p value = 0,000 (p < 0,001), r value = 0,534, it mean between family intimacy and antenatal care compliance have medium correlation power and positive correlation direction. Aspects of emotional intimacy is the dominance answers of the questionnaire.

Conclusion: There were relationship between family intimacy and antenatal care compliance in the work area of Juwangi public health center, Boyolali, Central Java.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua definisi ini hanya berlaku pada fungsi yang terdefinisi pada subset konveks � pada ruang linear bernorm dan akan dilihat hubungan antara fungsi konveks dan fungsi

Danang Wahyu Lisnawan (2005) dalam penelitiannya yang berjudul: “Analisa Keruangan Pasar Burung Depok di Kelurahan Manahan Kecamatan Banjarsari Surakarta”, bertujuan: 1)

Angkutan adalah sarana memindahkan barang dan orang dari satu tempat ketempat lain, prosesnya dapat dilakukan menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan atau tanpa

Adapun kekuatan pembuktian keterangan terdakwa sebagai alat bukti dalam pemeriksaan di persidangan yaitu bebas, harus memenuhi batas minimum pembuktian, serta harus

association, perceived quality, brand loyalty) antara Indomie dengan brand. equity (brand awareness, brand association, perceived quality,

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Magister Kesehatan Program Studi Kedokteran Keluarga.

Hasil percobaan ini sejalan dengan penelitian Agustina et al., (2010) bahwa pada taraf kejenuhan Al- tinggi, perlakuan dosis pemupukan P-kurang maupun P-cukup tidak berpengaruh nyata

Data sekunder berupa data yang meliputi data jumlah sekolah, jumlah kelas dan data jumlah murid sekolah yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan sarana pendidikan